SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS SMK BINA LATIH KARYA BANDAR LAMPUNG Luluk Wulandari 12100597 Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung
[email protected] Jl. Wisma Rini No.09 Pringsewu
ABSTRAK Dalam menentukan penghargaan guru berprestasi, banyak sekali kriteria-kriteria yang harus dimiliki oleh individu sebagai syarat dalam mendapatkan penghargaan guru berprestasi. Masing-masing sekolah pasti memiliki kriteria-kriteria untuk menentukan siapa yang akan terpilih untuk menerima penghargaan guru berprestasi. Seperti SMK BLK Bandar lampung kriteria – kriteria penilaian yaitu kehadiran, kinerja guru, kuisioner siswa. Sistem pendukung keputusan diperlukan agar dalam evaluasi guru lebih efektif dan efisien dari pada sistem yang sedang berjalan pada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem pendukung keputusan yang memiliki kemampuan analisis evaluasi guru menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Sistem pendukung keputusan ini diharapkan mampu membantu pihak manajemen dalam menilai guru, melakukan perubahan dalam kriteria penilaian dan perubahan nilai bobot pada tiap kriteria penilaian. Hal ini berguna untuk memudahkan pengambilan keputusan dalam mengevaluasi guru dan menentukan guru berprestasi. Kata kunci: Guru Berprestasi, SAW.
ini, menulis manual dapat digantikan
1.PENDAHULUAN
dengan menggunakan komputer. Cukup
1.1. Latar belakang Masalah
dengan menekan papan ketik, huruf atau Perkembangan
teknologi
khususnya
komputer beberapa tahun terakhir ini
angka yang diinginkan akan muncul di layar monitor komputer.
kemajuannya sangat pesat. Dahulu, orang menulis masih manual menggunakan alat tulis seperti pena atau pun pensil. Sekarang E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
Adapun
disetiap
lembaga
pendidikan
proses perankingan yang akan menyeleksi
khususnya sekolah, komputer menjadi alat
alternatif terbaik dari sejumlah alternatif,
untuk mempermudah pekerjaan setiap guru
dalam hal ini alternatif yang dimaksud
dan staf yang bertugas, dan termasuk
adalah yang berhak menerima penghargaan
dalam pemilihan guru berprestasi.
guru
berprestasi
berdasarkan
kriteria-
kriteria yang ditentukan. Setiap guru yang akan terpilih menjadi guru berpretasi haruslah sesuai dengan
Dengan metode perangkingan tersebut,
kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan.
diharapkan penilaian akan lebih tepat
Kriteria yang ditetapkan dalam studi kasus
karena didasarkan pada nilai kriteria dan
ini adalah kehadiran, kinerja, kuisioner
bobot yang sudah ditentukan sehingga
siswa. Oleh sebab itu hanya guru yang
akan mendapatkan hasil yang lebih akurat
sesuai dengan kriteria yang akan terpilih
terhadap
menjadi guru berprestasi. Karena jumlah
memperoleh penghargaan guru berprestasi.
siapa
yang
akan
terpilih
guru yang banyak serta jumlah kriteria yang banyak juga, maka perlu dibangun sebuah sistem pendukung keputusan yang akan membantu penentuan siapa yang berhak terpilih menjadi guru berprestasi.
1.2. Rumusan Masalah Dengan diatas,
mengacu ada
kepada
beberapa
pernyataan
permasalahan-
permasalahan meliputi : 1. Bagaimana Sistem dapat memberikan
Model yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah metode SAW, dipilih metode SAW karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut,
kemudian
dilanjutkan
keputusan alternatif guru berprestasi di SMK
BLK
Bandar
Lampung
yang
nantinya bisa dijadikan sebagai acuan untuk
dengan
E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
pemilihan
keputusan
guru
berprestasi
di
SMK
BLK
Bandar
Lampung?
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan
2. Bagaimana Sistem dapat memberikan Informasi
mengenai
pemilihan
guru
Sistem pendukung keputusan adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada
berprestasi?
suatu
masalah
tertentu
dipecahkan oleh manager
1.3. Tujuan Penelitian
yang
harus
dan dapat
membantu manager dalam pengambilan a.
Untuk
memudahkan
sistem
pemilihan guru berprestasi di SMK BLK Bandar lampung. b.
Untuk
keputusan
(Raymond
Mc
Leod,
Jr.,
1995:348). Sistem pendukung keputusan merupakan bagian tak terpisahkan dari
memberikan
informasi
totalitas sistem organisasi keseluruhan.
mengenai kriteria guru berprestasi di SMK
Suatu sistem organisasi mencakup sistem
BLK Bandar Lampung.
fisik,
sistem
keputusan
dan
sistem
informasi (Dr. Ir. Kadarsyah Suryadi, 2002:13). 1.4. Batasan Masalah Penentuan nilai bobot menggunakan
Sistem pendukung keputusan adalah suatu
pada pendekatan subjektif, nilai bobot
pendekatan sistematis pada hakekat suatu
ditentukan berdasarkan subjektivitas dari
masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu
para
sehingga
yang matang dari alternatif yang dihadapi
beberapa faktor dalam proses perankingan
dan pengambilan tindakan yang paling
alternatif bisa ditentukan secara bebas.
tepat (Kadarsih Suryadi, 2000:1). Sistem
pengambil
keputusan,
pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan berbagai E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
alternatif
keputusan
untuk
membantu manajemen dalam menangani
c. Ketelitian
berbagai permasalahan yang terstruktur
Atribut
ataupun
kesalahan
tidak
terstruktur
dengan
ini berkaitan dangan tingkat yang
mungkin
di
dalam
menggunakan data dan model (Dadan
pelaksanaan pengolahan data dalam jumlah
Umar
Untuk
(volume) besar. Dua tipe kesalahan yang
menghasilkan keputusan yang baik di
sering terjadi yaitu berkaitan dengan
dalam sistem pendukung keputusan, perlu
perhitungan.
didukung oleh informasi dan fakta-fakta
d. Ketepatan
yang berkualitas antara lain :
Atribut ini berkaitan dengan kesesuaian
a. Aksebilitas
antara informasi yang dihasilkan dengan
Atribut ini berkaitan dengan kemudahan
kebutuhan pemakai. Sama halnya dengan
mendapatkan informasi, informasi akan
kelengkapan, ketepatan pun sangat sulit
lebih berarti bagi si pemakai kalau
diukur secara kuantitatif.
informasi tersebut mudah didapat, karena
e. Ketepatan Waktu
akan berkaitan dengan aktifitas dari nilai
Kualitas informasi juga sangat ditentukan
informasinya.
oleh kektepatan wktu penyampaian dan
b. Kelengkapan
aktualisasinya.
Atribut ini berkaitan dengan kelengkapan
berkaitan dengan perencanaan harian akan
isi informasi, dalam hal ini isi tidak
sangat berguna kalau disampaikan setiap
menyangkut hanya volume tetapi juga
dua hari sekali.
kesesuaian dengan harapan si pemakai
f. Kejelasan
sehingga sering kali kelengkapan ini sulit
Atribut ini berkaitan dengan bentuk atau
diukur secara kuantitatif.
format
penyampaian
informasi.
Bagi
seorang
pimpinan,
informasi
yang
Daihani,
2001:55).
Misal
informasi
yang
disajikan dalam bentuk grafik, histogram,
E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
atau gambar biasanya akan lebih berarti
2. Mendukung penilaian manajer bukan
dibandingkan dengan informasi dalam
mencoba
bentuk kata-kata yang panjang.
pendukung keputusan tidak dimaksudkan
g. Fleksibilitas
untuk menggantikan manajer. Komputer
Atribut
ini berkaitan dengan
menggantikannya.
Sistem
tingkat
dapat diterapkan dalam menyelesaikan
adaptasi dari informasi yang dihasilkan
masalah yang terstruktur. Untuk masalah
terhadap kebutuhan berbagai keputusan
yang
yang
bertanggung jawab menerapkan penilaian,
akan
diambil
dan
terhadap
tidak
sekelompok pengambil keputusan yang
dan
berbeda.
manajer
terstruktur,
melakukan
manajer
analisis.komputer dan
berkerjasama
sebagai
tim
pemecahan masalah dalam memecahkan Sistem
pendukung
keputusan
dapat
masalah
yang
berada
di
area
semi
memberikan dukungan dalam membuat
terstruktur.
keputusan dalam semua tingkatan level
3. Meningkatkan efektivitas pengambilan
manajemen, baik individual maupun grup,
keputusan manajer dari pada efisiensinya.
terutama dalam situasi semi terstruktur dan
Tujuan utama sistem pendukung keputusan
tidak
bukanlah proses pengambilan keputusan
terstruktur,
membawa
kepada
keputusan bersama dan informasi yang
seefisien
objektif. (Turban, 2004). Tujuan dari
mungkin.
mungkin,
tetapi
seefektif
pembuatan sistem pendukung keputusan yaitu (Turban, 2004):
2.2. Metode SAW
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk
memecahkan
sepenuhnya terstruktur.
terstruktur
masalah
yang
dan
tidak
Metode simple addtive weighting sering juga dikenal dengan istilah penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode simple additive
E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
weighting
adalah
mencari
penjumlahan terbobot dari rating kinerja
3. ANALISA DAN PERANCANGAN
pada setiap alternatif pada semua atribut
SISTEM
Metode
simple
additive
weighting
membutuhkan proses normalisasi matriks
3.1 Analisa Sistem
keputusan (X) ke suatu skala yang dapat
Lembaga pendidikan khususnya sekolah,
diperbandingkan dengan semua rating
komputer
alternatif yang ada.
mempermudah kinerja untuk setiap guru
menjadi
alat
untuk
dan staf yang bertugas, termasuk dalam pemilihan guru berprestasi.
Untuk mendapatkan penghargaan guru Dimana
rij
adalah
rating
kinerja
berprestasi tersebut maka harus sesuai
ternormalisasi dari alternatif Ai pada
dengan
atribut Cj; i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n.Nilai
ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan dalam
preferensi untuk setiap alternatif (Vi)
studi kasus ini adalah kehadiran,
diberikan sebagai :
semester. Oleh sebab itu hanya yang
aturan-aturan
yang
telah
nilai,
memenuhi kriteria-kriteria saja yang akan memperoleh penghargaan guru berprestasi. Keterangan :
Karena jumlah guru yang banyak serta
Vi = rangking untuk setiap alternatif
jumlah kriteria yang banyak juga, maka
wj = nilai bobot dari setiap kriteria
perlu dibangun sebuah sistem pendukung
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
keputusan yang akan membantu penentuan
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan
siapa yang berhak terpilih menjadi guru
bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
berprestasi.
Dari
permasalahan
yang
timbul diatas maka dirancanglah aplikasi
E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
sistem
pendukung
keputusan
untuk
Dari masingmasing kriteria tersebut akan
pemilihan guru berprestasi yang dapat
ditentukan bobotbobotnya. Pada bobot
menentukan siapa yang akan menerima
terdiri dari enam bilangan fuzzy, yaitu
penghargaan guru berprestasi berdasarkan
sangat rendah (SR), rendah (R), sedang
bobot dan kriteria yang sudah ditentukan
(S), tengah (T1), tinggi (T2), dan sangat
dengan lebih mudah dan efisien.
tinggi (ST) seperti terlihat pada Gambar 2.
3.2 Perancangan Sistem Tahap pembuatan aplikasi ini, terlebih dahulu
adalah
merencanakan
menentukan kriteria-kriteria
penerimaan beasiswa yaitu
dan dalam
kehadiran,
Gambar 1. Bilangan fuzzy untuk bobot
kinerja, kuisioner siswa. Dari masingmasing bobot tersebut, maka Dalam penelitian ini ada bobot dan kriteria
dibuat suatu variabel yang akan dirubah
yang dibutuhkan untuk menentukan siapa
kedalam bilangan fuzzy dengan rumus
yang
yaitu variabel ke-n/n1.
akan
terseleksi
sebagai
guru
berprestasi. Kode Kriteria
Ketentuan Kriteria
C1
Kehadiran
C2
Kinerja
C3
Kuisioner Siswa
Variabel
Bobot (nilai)
Sangat Rendah ( SR )
Variabel ke-0 /(6-1) = 0
Rendah ( R )
Variabel ke-1 /(6-1) = 1/5 = 0,2
Sedang ( S )
Variabel ke-2 /(6-1) = 2/5 = 0,4
Tengah ( T1 )
Variabel ke-3 /(6-1) = 3/5 = 0,6
Tinggi ( T2 )
Variabel ke-2 /(6-1) = 4/5 = 0,8
Sangat Tinggi ( ST )
Variabel ke-2 /(6-1) = 5/5 = 1
Tabel 2. Variabel dan Bobot (Nilai) Tabel 1. Kode dan Ketentuan Kriteria
E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
1.Tabel Kriteria-kriteria
3. Kriteria Kuisioner Siswa
1. Kriteria Kehadiran Guru
Kuisioner Siswa (C3)
Variabel
Nilai
C3 = 0%
Sangat Rendah
0
C3>0%
Rendah
0,2
Kehadiran (C1)
Variabel
Nilai
C3>20%
Sedang
0,4
C1 = 0%
Sangat Tinggi
1
C3>40%
Tengah
0,6
C1>0%
Tinggi
0,8
C3>60%
Tinggi
0,8
C1>20%
Tengah
0,6
C3>=80 %
Sangat Tinggi
1
C1>40%
Sedang
0,4
C1>60%
Rendah
0,2
C1>=80 %
Sangat Rendah
0
Tabel 3. Kriteria kehadiran guru
Tabel 5. Kritria Kuisioner Siswa
2. Contoh Perhitungan Bobot Berikut perhitungan manual berdasarkan contoh kasus untuk menghitung nilai dari
2. Kriteria Kinerja Guru Kinerja (C2)
Variabel
Nilai
C2<=50
Sangat Rendah
0
50
Rendah
0,2
60
Sedang
0,4
70
Tengah
0,6
80
Tinggi
0,8
C2>=90
Sangat Tinggi
1
Tiga karyawan yang memiliki data sebagai berikut :
Nama Karyawan Kriteria Karyawan Karyawan Karyawan
Tabel 4. Kriteria kinerja guru
1
2
3
Kehadiran
80
50
100
Kinerja
60
50
70
Kuisioner
70
60
80
Siswa
Berdasarkan data karyawan diatas dapat dibentuk matriks keputusan X yang telah
E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
dikonversikan dengan bilangan fuzzy,
Selanjutnya membuat matriks keputusan
sebagai berikut :
X, dibuat dari tabel kecocokan sebagai berikut:
Kriteria Alternatif C1
C2
C3
A1
80
60
70
A2
50
50
60
Berdasarkan tabel rating kecocokan diatas
A3
100
70
80
maka akan didapatkan matriks X sebagai berikut :
Dimana
A1,A2
dan
A3
merupakan
karyawan 1, 2 dan 3,sedangkan C1,C2 dan C3 merupakan kriteria dalam penilaian
Selanjutnya dilakukan normalisasi matriks
kinerja yaitu Kehadiran, Kinerja, Kuisioner
X untuk menghitung nilai masing-masing
Siswa.
kriteria
berdasarkan
rumus
Maka
normalisasi dari matriks X berdasarkan Pengambil keputusan memberikan bobot, berdasarkan tingkat kepentingan masing-
kriteria
diasumsikan
sebagai
penilaian sebagai berikut :
masing kriteria yang dibutuhkan yaitu : Kehadiran diberikan bobot
= 50 %
Kinerja diberikan bobot
= 25 %
Kuisioner Siswa diberikan bobot
= 25% r11=
=
=0,8
Berdasarkan tingkat kepentingan kriteria diatas maka dapat dibuat vektor bobot sebagai
berikut
r12=
= =0,85
r13=
= =0,875
:
Vektor bobot : W = [ 50,25,25 ] E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
kriteria
Selanjutnya akan dibuat perkalian matriks r21=
=
dan penjumlahan hasil perkalian untuk
=0,5
memperoleh r22=
= =0,714
r23=
= =0,75
alternatif
terbaik
dengan
melakukan perangkingan nilai terbesar sebagai berikut : V1
r31=
=
r32=
=1
=
(0,5)(0,8)
+
(0,25)(0,85)
+
+
(0,25)(0,714)
+
(0,25)(0,875) = 0,8 V2
= =1
=
(0,5)(0,5)
(0,25)(0,75) = 0,6 r33=
= =1 V3 = (0,5)(1) + (0,25)(1) + (0,25)(1) = 1
Selanjutnya, membuat normalisasi matriks r yang diperoleh dari hasil normalisasi Hasil perangkingan diperoleh : V1 = 0,8
matriks X sebagai berikut :
dimana mendapatkan variable Tinggi , V2 = 0,6 dimana mendapatkan variable tengah dan V3 = 1 Nilai terbesar ada pada V3 Dimana
rij
adalah
rating
kinerja
dimana
mendapatkan
variable
Sangat
ternormalisasi dari alternatif Ai pada
Tinggi, dengan demikian alternatif A3
atribut Cj; i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n.
(Karyawan 3) adalah alternatif
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi)
terpilih sebagai alternatif Guru Berprestasi.
diberikan sebagai :
E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
yang
2.
3.3 Perancangan Sistem
DIAGRAM KONTEKS
Diagram 1.
FLOWCHART
konteks
keputusan
dalam
sistem
pendukung
pemilihan
guru
Simple Additive Weighting (SAW), dengan
berprestasi terdiri dari tiga entitas yaitu,
flow Chart perhitungan seperti di bawah
Administrator, Siwa, Ketua Yayasan BLK.
ini:
Berikut diagram konteksnya: Mulai
administrator *data guru Masukan data dari tiap kriteria pada tiap elternatif
*data nilai
Bobot Kriteria
*data siswa Laporan guru berprestasi
*data kuisioner Buat Matrik keputusan
Perbaikan bobot kriteria
Normalisasi matrik keputusan
SISTEM PEMILIHAN GURU BERPRESTASI
Kalikan matrik keputusan dengan kriteria
Data Isian Kuisioner
Laporan guru berprestasi
siswa
KETUA BLK
Selesai
Gambar 2. Flow Chart Perhitungan
Gambar 3. Konteks Diagram System Pemilihan Guru Berprestasi
E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
3.
ENTITY RELATIONSHIP
APLIKASI PEMILIHAN GURU BERPRESTASI
DIAGRAM
BLK BANDAR LAMPUNG
HOME Id_admin
KRITERIA PENILIAN
password ISI KUISIONER
administrator
nik
CLOSE
nama
1 buat
nis
ketua 1
N N
1
Isi data kuisioner
siswa
N
dikirim
Laporan
Data_guru
Data_siswa
Data_nilai
nama
Gambar
5.
Rancangan
Implementasi
Tampilan Awal. Data_kuisioner
Masuk ketampilan login, tampilan login 4.
Gambar 4. Entity Relationship
merupakan hak akses sebagai admin atau
Diagram
user. MASUK SEBAGAI
3.4 Implementasi Kemudian masuk ketahap
selanjutnya
Admin Pengguna
yaitu implementasi sistem aplikasi. Di User Name :
administrator
Pasword :
*****
bawah ini adalah rancangan implementasi program
aplikasi
tampilan
dalam
LOGIN
pemilihan guru berprestasi.
Gambar 6. Form Login
E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
Jika sudah masuk sebagai admin, maka
4.2 Saran
boleh menginput data. Rancangan tampilan
1. Dapat dilakukan penambahan variabel
sebagai berikut. Misalkan pilih salah satu
untuk angket siswa.
pilihan input data yang ingin dimasukan.
2.
Dalam
perhitungan solusi dengan
menggunakan
model
Fuzzy,
dapat
memperbanyak
pilihan
kriteria
yang
APLIKASI PENILAIAN GURU BERPRESTASI SMK BLK BANDAR LAMPUNG
diajukan sistem yang bersifat dinamik, yang terdiri dari variabel input Fuzzy dan
>Home >Data Guru >Data Jurusan >Data Siswa >Data Nilai Guru >Data Kuisioner >Laporan >Keluar
variabel input non Fuzzy. 3.
Seiring
perkembangan
teknologi
informasi, maka akan lebih baik jika sistem
yang
ada
sekarang
untuk
Gambar 7. Tampilan Menu Input Data
kedepannya
Oleh Admin
dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer
dapat dikembangkan
sehingga
masyarakat
lagi
dapat
4. PENUTUP
menggunakan sendiri secara langsung.
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1.
Perancangan
yang
telah
disusun,
sebagian besar merupakan kriteria untuk
Dadan
pemilihan guru berprestasi di sekolah.
Pendukung
2. Bobot perhitungan adalah merupakan
Media Komputindo. Jakarta.
salah
satu
perhitungan
indikator
penting
dalam
untuk
nominasi
guru
berprestasi.
E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung
Umar
Daihani.
Keputusan.
2001. Penerbit
Sistem Elex
Turban, Efrain dan Aronson, Jay. 2001. Decision Suport System and Intelligent System. Prentice Hall, New Jersey.
Waljiyanto. 2000 Sistem Basis data, Analisis
dan
permodelan
data,
J&J
Learning. Jogjakarta.
Kahraman,
Cengiz.
2008.
Fuzzy
multicriteria decision making Theory and applications with Recent Developments. Istanbul: Istanbul Technical University.
E-Jurnal Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung