SISTEM PENCATATAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILIH PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH Patah Herwanto STMIK – IM, KOPERTIS 4
[email protected]
Abstrak - Pemilihan kepala daerah merupakan salah satu bentuk praktek demokrasi di Negara Indonesia. Pemilihan kepala daerah merupakan hak setiap warga Negara Indonesia untuk memilih pemimpin yang mereka anggap bisa membawa perubahan bagi bangsa ke arah yang lebih baik. Akan tetapi seiring dengan perubahan zaman yang terus berkembang dari waktu ke waktu, pelaksanaan Pemilihan kepala daerah dengan cara konvensional dirasa sudah tidak efektif dan tidak efisien. Banyak permasalah yang terjadi salah satunya adalah publikasi hasil perhitungan suara, yang selama ini terjadi adalah masyarakat hanya akan mengetahui hasil takhirnya saja. Sedangkan perbaharuan hasil pemilihan dari waktu kewaktu tidak akan mereka didapatkan. Dengan pencatatan dan penghitungan suara pemilih yang di buat ini besar harapan akan mengatasi permasalahan tersebut di atas Keyword : pilkada, sistem, sofware, databases
1. Pendahuluan Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah, atau seringkali disebut pilkada, adalah pemilihan umum untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung di Indonesia oleh penduduk daerah setempat yang memenuhi syarat. Pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh pemerintahan daerah masing masing. Walaupun Pilkada ini agenda rutin tetapi tetap saja terjadi permasalahan dalam hal pelaksanaannya, salah satu permasalahannya adalah tidak ada media yang dapat diakses oleh masyarakat setempat secara real time mengenai perolehan suara. Sehingga masyarakat sulit untuk memantau pergerakan jumlah suara pemilih. Sistem pencatatan dan penghitungan suara pemilih ini merupakan suatu sistem yang menawarkan untuk dapat mengatasi permasalahan diatas, karena sistem ini mampu untuk mengumpulkan, mencatat dan menghitung jumlah suara pemilih secara komprehensip dan dapat menyajikan informasi dengan cepat dan dapat di akses dengan teknologi yang sudah sangat memasyarakat yaitu dengan menggunakan SMS
98
(Short Message System). Sistem ini dirancang untuk digunakan oleh bakal calon Peminpin Daerah untuk memantau perolehan suara secara cepat dan akurat. Ketika berbicara tentang strategi pengembangan sistem pencatatan dan perhitungan suara pada piklada ini, maka hakekatnya adalah sama saja dengan strategi pengembangan perangkat lunak yang lainnya. Dalam ilmu rekayasa perangkat lunak (software engineering), ada beberapa tahapan yang harus dilalui pada saat mengembangkan sebuah perangkat lunak. Seperti: 1. Requirement analysis and specification yaitu tahapan menganalisa dan melihat kebutuhan pengguna (user). 2. Design yaitu tahapan mendisain perangkat lunak berdasarkan tahapan pertama 3. Coding yaitu tahapan pembuatan code program berdasarkan dua tahap sebelumnya. 4. Testing yaitu tahapan pengujian software yang sudah dibuat. 5. Maintenance yaitu tahapan pemeliharaan software.
Requirement Analysis
Mainte
Coding
And
Design
Testing
Gambar 1. Tahapan Rekayasa Perangkat Lunak 2. Perancangan 2.1 Skema Sistem Sistem pencatatan dan penghitungan suara pemilih untuk pilkada ini adalah suatu sistem yang dirancang supaya dapat digunakan untuk mencatat perolehan suara di masing masing TPS (Tempat Pemunggutan Suara) yang dikirimkan perperiode waktu tertentu misalkan per lima menit sekali, ke pemantau pusat melalui pesan SMS (Short Message System). Di pemantau pusat data tersebut di kumpulkan, dianalisa dan dihitung sehingga menghasilkan informasi yang dapat di akses oleh masyarakat umum baik partisipan ataupun para calon kandidat yang bersangkutan. dan informasi tersebut akan terus
99
di perbaharui sesuai dengan kiriman dari pemantau/pencatat yang ada di TPS (Tempat Pemunggutan Suara). Untuk lebih jelasnya berikut adalah skema dari sistem ini
Gambar 2. Skema sistem pencatatan dan penghitungan suara pemilih 2.2 Aliran Data Aliran data pada sistem ini dimulai dari pendataan data mengenai lokasi TPS, data para petugas lapangan dan bakal calon, setelah data tersbut lengkap maka proses berikutnya adalah proses pengiriman hasil perhitungan dari masing masing TPS yang dilakukan oleh petugas lapangan ke server melalui SMS dan server akan memberikan informasi jika pengiriman data tersebut berhasil. Proses pengiriman data ini dapat dilakukan per waktu tertentu misalkan per lima menit sekali, semakin sering interval pengiriman data ini maka informasi yang dikumpulkan akan semakit uptodate. Sedangkan para bakal calon atau masyarakat umum dapat mengetahui posisi perhitungan suara melalui SMS juga. Untuk lebih jelasnya tentang aliran data yang terjadi pada sistem ini dapat di lihat pada gambar 3 dan gambar 4 di bawah ini.
100
Gambar 3. kontek Diagram Sistem Pencatatan dan Penghitungan Suara PILKADA
Gambar 4. Data Flow Diagram level 1 Sistem Pencatatan dan Penghitungan Suara PILKADA
101
2.3 Data Model Untuk melihat katerkaitan antara pelaku atau entitas dalam sistem ini, maka dapat digambarkan dengan mengunakan ER (Entity Relotionship), tahapan ini disebut juga dengan Perancangan Konseptual Data Model, dan tahapan ini sangat penting sekali dilakukan dengan tujuan supaya kita dapat memperhitungkan hubungan antar entitas yang ada sebelum kita merancang database. Entitas pada sistem ini terdapat tiga yaitu Petugas Lapangan, Bakal Calon dan TPS. Dimana Petugas lapangan dengan bakal calon mempunyai hubungan kardinalitas bayak ke banyak sedangkan petugas lapangan dan TPS mempuyai hubungan kardinalitas banyak ke satu. Dengan begitu maka setiap Bakal Calon mempunyai banyak Petugas untuk mencatat perolehan suara dan petugas petugas yang di miliki oleh bakal calon tersebut di tempatkan di beberapa TPS, bisa saja untuk satu TPS ditempatkan beberapa petugas Lapangan utusan dari satu bakal calon.
Gambar 5. Konseptual Data Model (ER), Sistem Pencatatan dan Penghitungan Suara PILKADA
102
Dari Konseptual data model tadi kita bisa dapatkan Phisikal data model seperti terlihat pada gambar 6. dibawah ini, Dalam phisikal data model ini terdapat empat tabel yaitu 1. Tabel Petugas Lapangan Digunakan untuk menyimpan data data dari petugas lapangan seperti nama, nomor telepon dan lain-lain 2. Tabel Bakal Calon Digunakan untuk menyimpan semua data yang berkenaan dengan Bakal Calon 3. Tabel Jumlah Suara Digunakan untuk menyimpan jumlah perolehan suara untuk setiap TPS 4. TPS(Tempat pemunggutan Suara) Digunakan untuk menyimpan data mengenai TPS seperti lokasi TPS yang bersangkutan
Gambar 6. Phisikal Data Model, Sistem Pencatatan dan Penghitungan Suara PILKADA
3. Implementasi Sistem pencatatan suara ini, di implementasikan dengan menngunakan dua bahasa pemograman yaitu untuk antarmuka ke user digunakan bahasa pemograman delphi sedangkan untuk antarmuka dengan
103
telepon genggam seperti menangani penerimaan dan pengiriman SMS digunakan bahasa pemograman java. Sedangkan data base yang digunakan adalah SQL Server versi 2000. Terdapat beberapa tahapan dalam implementasi sistem ini yaitu : 1. Pembuatan Database Tahapan ini adalah untuk mempersiapkan tempat untuk menyimpan semua data dalam sistem ini. Struktur data yang dibuat disesuaikan dengan Phisikal data model yang telah dirancang pada tahapan perancangan. 2. Pembuatan antar muka Antar muka berfungsi untuk menjembatani antara data dengan user, antarmuka ini dapat mempermudah user untuk mengelola data yang ada. 3. Pembuatan kode program Inilah yang paling inti dari implementasi suatu sistem, program berfungsi untuk mengolah data yang di input dan disajikan menjadi suatu informasi tertentu. Berikut adalah hasil implementasi dari sistem pencatatan dan perhitungan suara pada PILKADA berupa antarmuka sistem : 1. Setting TPS Antarmuka ini dignakan untuk memasukan data data mengenai Tempat pemonggutan suara seperti nama petugas lapangan, no telepon yang akan digunakan untuk mengirimkan pesan dan posisi atau lokasi dari TPS yang bersangkutan.
Gambar 7. Antarmuka untuk setting TPS
104
2. Log pengiriman suara Antarmuka ini digunakan untuk melihat aktifitas pengiriman pesan dari masing masing tempat pemunggutan suara yang di kirimkan oleh petugas lapangan yang ada di empatkan di TPS yang bersangkutan.
Gambar 8. Antar muka untuk Log Pengiriman Suara Pemilih 3. Chart Perolahan Suara Per TPS Antar muka ini menampilkan perhitungan perolehan suara untuk masing masing bakal calon per tempat pemunggutan suara. Yang di sajikan dalam bentuk chart batang.
Gambar 9. Antar muka untuk laporan perolehan suara per TPS 4. Chart Total Perolehan Suara Antarmuka ini menampilkan hasil perhitungan secara keseluruhan dari perolehan suara per bakal calon yang disajikan dalam bentuk PIE Chart
105
Gambar 10. Antar muka untuk laporan total perolehan suara Dalam hal pengiriman data karena menggunakan teknologi SMS dimana karakter yang dapat dikirim sangat terbatas maka di perlukan pengkodean untuk keperluan tersebut. Berikut adalah bentuk dan tatacara pengiriman data baik dari TPS ke pengolahan pusat ataupun sebaliknya. Untuk pengiriman jumlah perolahan suara dari TPS ke pusat pengolahan data digunakan format sebagi berikut : [no tps]<spasi>[jumlah perolahan suara balon 1] <spasi>[jumlah perolahan suara balon 2] <spasi>[jumlah perolahan suara balon …n] <spasi>[jumlah golput] Contoh: [212]<spasi>[100] <spasi>[150] <spasi>[210] <spasi>[5] Keterangan Contoh di atas berartinomor TPS-nya adalah 212, perolehan suara untuk bakal calon 1 adalah 100, perolehan suara untuk bakal calon 1 adalah 150, perolehan suara untuk bakal calon 1 adalah 210 dan jumlah pemilih yang golput adalah 5 orang. Sedangkan untuk mengetahui posisi perolahan suara menggunakan format sebagai berikut : POSISI < spasi> [BALON] Contoh POSISI <spasi> BALON1 Keteragan Untuk mengetahui jumlah perolahan suara untuk bakal calon 1
106
Sedangkan untuk mengetahui posisi seluruh bakal calon menggunakan format sebagai berikut : UPDATE <spasi> POSISI 4. Kesimpulan Sistem pencatatan dan penghitungan suara pemilih pada pemilihan kepala daerah ini sangat cocok sekali digunakan oleh para bakal calon (BALON) untuk memantau perolehan suara pada masing masing TPS, sehingga dapat mengetahui secara pasti posisi bakal calon tersebut. Dan data yang dikeluarkan oleh sistem ini dapat diolah lagi untuk kepentingan penghitungan seperti Cuick Qount dan sebagainya. Daftar Pustaka 1. Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah, http://id.wikipedia.org, diakses tanggal 1 Oktober 2010. 2. SMS-Powered Applications - O'Reilly Media, http://tim.oreilly.com/pub/a/onjava/2004/06/09/sms.html diakses tanggal September 5 September 2010. 3. The Tomes of Delphi – Win32 Core API Windows 2000 Edition, John Ayres, wordware Publishing, inc, Texas, 2002. 4. Software Engineering : Practitioner’s Approach, Roger S. Pressman, Ph.D. 1997 McGraw-Hill Companies, Inc. -“ooo000ooo”-
107