Jurnal Dinamika Informatika Volume 4, Nomor 2, September 2010 : 111 - 122
SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI BAGI PASANGAN MENIKAH Oleh : MEILANY NONSI TENTUA Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika, Universitas PGRI Yogyakarta
ABSTRAK Ada bermacam-macam alasan pribadi untuk mengatur jumlah dan jarak anak yang diinginkan, mencegah kehamilan di luar nikah dan mengurangi resiko terjangkit penyakit hubungan seksual.Secara internasional, kontrasepsi dibutuhkan untuk membatasi jumlah penduduk dunia dan menjamin ketersediaan sumber daya alam sehingga menjaga kualitas hidup manusia.Mengambil keputusan yang tepat untuk sebuah keluarga yang terencana bukanlah hal yang mudah. Sistem pakar yang akan dibuat ini akan meniru cara berpikir seorang konsultan KB dalam menganalisa suatu klasifikasi gejala dan mencari kesimpulan atau keputusan. Dalam hal ini, peneliti telah berkonsultasi dengan beberapa ahli atau konsultan di bidang KB untuk membuat suatu basis pengetahuan tentang klasifikasi gejala dan merancang logika pencarian keputusan berdasarkan basis pengetahuan tersebut.Beberapa referensi di luar pakar berupa buku-buku panduan konsultasi alat kontrasepsi dan contoh-contoh alat kontrasepsi juga digunakan oleh peneliti untuk merancang sistem pakar ini. Kata Kunci :Sistem pakar, Kontrasepsi
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan dengan penduduk terbanyak ranking empat didunia. Menurut CIA World Factbook 2004, rangking pertama dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia adalah adalah Republik Rakyat China dengan jumlah penduduk 1.298.847.624. Kemudian rangking kedua adalah India dengan jumlah penduduk 1.065.070.607.Rangking ketiga adalah Amerika Serikat dengan jumlah penduduk 293.027.571, dan rangking ke empat adalah Indonesia dengan dengan jumlah penduduk 238.452.952 jiwa. Penduduk yang banyak disebuah negara bukan berarti negara tersebut makmur sejahtera dan tidak mengalami permasalahan. Yang terjadi di Indonesia justru dengan bertambahnya penduduk yang tidak terkontrol di tiap tahunnya menyebabkan munculnya banyak permasalahan yaitu semakin banyak pengangguran karena lapangan pekerjaan yang terbatas, dengan munculnya pengangguran maka akan menyebabkan bertambahnya gelandangan atau pengemis yang tidak mempunyai pekerjaan bahkan tempat tinggal, dan pada akhirnya juga menyebabkan menigkatnya tingkat kriminalitas yang tinggi karena banyak orang berebut makanan sedangkan sumber dari bahan makanan terbatas. Hal tersebut bisa terjadi di Indonesia karena disebabkan oleh belum optimalnya pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB). Sosialisasi yang dilakukan pemerintah melalui berbagai event atau head to head belum dapat merata keseluruh pelosok di Indonesia. Terbatasnya ahli atau pakar dari KB itu sendiri juga menjadikan salah satu pemicu sehingga masyarakat sendiri juga masih kurang mendapatkan informasi tentang apa
111
Sistem Pakar untuk Menentukan Alat kontrasepsi Bagi pasangan Menikah (Meilany Nonsi Tentua)
itu KB bagaimana menggunakan alat kontrasepsi yang baik , apa efek dari alat kontrasepsi, dan alat kontrasepsi apa yang tepat bagi masyarakat sesuai dengan kondisi kesehatan mereka. Padahal kecanggihan teknologi saat ini sudah sangat mendukung sebagai salah satu fasilitas penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Melihat kondisi nyata saat ini maka dari itu perlu dibuat sebuah sistem pakar yang fungsinya nanti menggantikan seorang pakar atau ahli KB dan sistem nantinya dapat diakses oleh siapapun tanpa mengenal batas geografis dengan dukungan teknologi internet.Sehingga permasalahan masyarakat Indonesia tentang kurangnya informasi alat kontrasepsi dan program KB dapat teratasi.efek lebih luasnya nanti akan mengurangi peledakan penduduk yang terjadi di Indonesia sehingga pengangguran dapat berkurang dan kesejahteraan rakyat bangsa Indonesia dapat meningkat. LANDASAN TEORI Sistem Pakar Sistem Pakar adalah program pemberi nasehat atau program konsultasi yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau banyak pakar dalam satu domain pengetahuan tertentu.Tujuan pembuatan system pakar adalah agar setiap orang biasa dapat memanfaatkannya untuk memecahkan masalah tertentu (Arhami, 2006).System pakar dapat digunakan di suatu tempat yang tidak ada pakar dalam bidang ilmu tertentu.Konsep system pakar adalah menirukan metodologi dan kinerja seorang pakar yang ahli dalam bidang atau domain tertentu yang spesifik. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah suatu alat, obat atau cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya konsepsi atau pertemuan antara sel telur dengan sel jantan (sperma) di dalam kandungan/rahim (Saiffudin,2006). Secara umum definisi ini sering digunakan, tetapi secara khusus tentu akan melibatkan beberapa macam factor dalam proses pencegahan ini. Untuk memahami keadaan tersebut maka akan diuraikan secara singkat dan padat beberapa jenis kontrasepsi yang sering digunakan di Indonesia dan sangat perlu dipahami oleh petugas/provider dalam memberikan konsultasi lapangan mengenai Keluarga Berencana. (Arhanti, 2009) 1) Kondom Sarung karet tipis penutup penis yang menampung cairan sperma pada saat pria erejakulasi. Cara Kerja : Mencegah pertemuan spermatozoa/sel mani dengan ovum/sel telur pada waktu bersenggama. Penghalang kontak langsung dengan cairan terinfeksi Tingkat keberhasilan/Efektivitas : 80 – 95% Keuntungan : Murah, mudah didapat, dan tidak perlu resep dokter Mudah dipakai sendiri Dapat mencegah penularan penyakit kelamin Kerugian : Selalu harus memakai kondom yang baru Selalu harus ada persediaan Kadang-kadang ada yang tidak tahan (alergi) terhadap karetnya Tingkat kegagalannya cukup tinggi, bila terlambat memakainya Sobek bila memasukannya tergesa-gesa
112
Jurnal Dinamika Informatika Volume 4, Nomor 2, September 2010 : 111 - 122
Mengganggu kenyamanan bersenggama Cara Penggunaan : Dengan cara meyarungkannya pada alat kelamin laki-laki yang sudah tegang (ereksi), dari ujung zakar (penis) sampai ke pangkalnya pada saat bersenggama. Sesudah selesai senggama, agar segera dikeluarkan dari liang senggama, sebelum zakar menjadi lemas. Efek samping :Alergi terhadap karet 2) Pil KB Hormon yang mengandung estrogen dan progesterone atau progesterone saja yang diminum setiap hari selama 21 hari atau 28 hari. Cara Kerja : Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung telur Mengendalikan lendir mulut rahim sehingga sel mani/sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim Menipiskan lapisan endometrium/selaput lendir di vagina Tingkat keberhasilan/efektivitas : 92-99% Keuntungan : Kesuburan segera kembali Mengurangi rasa kejang/nyeri perut waktu haid Terlindung dari Penyakit Radang Panggul (PRP) dan kehamilan di luar rahim Mudah menggunakannya Mencegah anemia defisiensi zat besi/kekurangan darah Mengurangi resiko kanker ovarium/kandungan Cocok digunakan untuk menunda kehamilan dari PUS muda Produksi ASI ridak berpengaruh untuk pil yang mengandung progesterone Kerugian : Pemakai harus disiplin meminum pil setiap hari. Jika tidak, kemungkinan hamil tinggi Dapat mempengaruhi produksi ASI untuk pil uang mengandung estrogen Daat meningkatkan resiko infeksi klamida/jamur di sekitar kemaluan wanita Tidak dianjurkan pada wanita yang berumur di atas 35 tahun dan perokok karena akan mempengaruhi keseimbangan metabolisme tubuh Tidak melindungi terhadap IMS / HIV Cara penggunaan : Pil pertama diminum pada hari kelima haid, seterusnya berturut-turut setiap hari satu pil. Jika pemakai lupa meminumnya 1 hari maka segera minum 2 tablet keesokan harinya. Jika lupa lebih dari 2 hari, pemakai harus meminumnya lagi setelah haid berikutnya, kecuali jika pemakai yakin sedang tidak hami. Efek samping : Pendarahan, terjadi bercak-bercak darah (spotting) di antara masa haid pada awal pemakaian pil Pusing, mual pada minggu-minggu pertama pemakaian Air susu berkurang untuk yang menggunakan pil yang mengandung estrogen
113
Sistem Pakar untuk Menentukan Alat kontrasepsi Bagi pasangan Menikah (Meilany Nonsi Tentua)
Perubahan berat badan Kloasma/flek
3) Suntikan KB Hormon progesteron yang disuntikkan ke bokong/otot panggul lengan atas setiap 3 bulan atau hormon estrogen yang disuntikkan setiap 1 bulan sekali Cara Kerja : Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita Mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga sperma (sel mani) tidak masuk ke dalam rahim Menipiskan endometrium/selaput lendir sehingga tidak siap untuk kehamilan Tingkat keberhasilan/Efektivitas : lebih dari 99% Keuntungan : Praktis, efektif dan aman Tidak mempengaruhi ASI, cocok digunakan untuk ibu menyusui Tidak terbatas umur Kerugian : Kembalinya kesuburan agak telat Harus kembali ke tempat pelayanan Tidak dianjurkan bagi penderita kanker, darah tinggi, jantung, dan lever/hati Tidak melindungi terhadap IMS / HIV Cara penggunaan : Depo provera disuntikkan ke dalam otot (intra musculer) setiap 3 bulan sekali. Dengan kelonggaran batas waktu suntik , bisa diberikan kurang 1 minggu atau lebih 1 minggu dari patokan 3 bulan. Cyclofem disuntikkan setiap 4 minggu ke dalam otot (intra musculer) Efek samping : Pusing, mual (jarang terjadi) Kadang-kadang menstruasi tidak keluar selama 3 bulan pertama Kadang-kadang terjadi pendarahan yang lebih banyak pada saat menstruasi Keputihan Perubahan berat badan
4) AKBK (ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT) / Susuk 1 atau 6 kapsul (seperti korek api) yang dimasukkan ke bawah kulit lengan atas secara perlahan melepaskan hormon progesterone selama 3 atau 5 tahun Cara Kerja : Menghambat terjadinya ovulasi Menyebabkan endometrium/selaput lendir tidak siap untuk nidasi/menerima pembuahan Mempertebal lendir serviks/rahim Menipiskan lapisan endometrium/selaput lendir Tingkat keberhasilan/efektivitas : 97-99% Keuntungan : Tidak menekan produksi ASI Praktis, efektif Tidak harus mengingat-ingat
114
Jurnal Dinamika Informatika Volume 4, Nomor 2, September 2010 : 111 - 122
Masa pakai jangka panjang (3 atau 5 tahun) Kesuburan cepat kembali setelah pengangkatan Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormone estrogen Kerugian : Susuk KB/Implan harus dipasang dan diangkat pleh petugas kesehatan yang terlatih Dapat menyebabkan pola haid berubah Pemakai tidak dapat menghentikan pemakaiannya sendiri Cara Pemasangan : Saat pemasangan yang tepat adalah pada saat haid atau 1-2 hari setelah menstruasi Tidak melindungi terhadap IMS / HIV Efek samping : Gangguan siklus haid Keluar bercak-bercak darah atau pendarahan yang lebih banyak selama menstruasi Hematoma/pembengkakan dan nyeri Pusing, mual (jarang terjadi) Perubahan berat badan
5) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) Alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacammacam, terbuat dari plastic, plastic yang dililit tembaga atau tembaga bercampur perak yang dapat berisi hormone. Waktu penggunaannya bisa mencapai 10 tahun. Cara Kerja : Mencegah masuknya spermatozoa/sel mani ke saluran tuba Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas Tingkat keberhasilan/Efektivitas : 99% Keuntungan : Praktis dan ekonomis Efektivitas tinggi (angka kegagalan kecil) Kesuburan segera kembali jika dibuka Tidak harus mengingat seperti kontrasepsi pil Tidak mengganggu pemberian ASI Kerugian : Dapat keluar sendiri jika ukuran IUD tidak cocok dengan ukuran rahim pemakai Tidak melindungi terhadap IMS / HIV Cara penggunaan : IUD dapat dipasang pada saat haid pemakai menjelang berakhir Efek samping : Terjadi pendarahan yang lebih banyak dan lebih lama pada masa menstruasi Keluar bercak-bercak darah (spotting) setelah 1 atau 2 hari pemasangan Kram/nyeri selama menstruasi Keputihan
115
Sistem Pakar untuk Menentukan Alat kontrasepsi Bagi pasangan Menikah (Meilany Nonsi Tentua)
6) KONTAP PRIA (Kontrasepsi Mantap) / Vasektomi Kontrasepsi permanen laki-laki untuk mereka yang tidak menginginkan anak lagi. Dalam pelaksanaannya nanti, pemakai harus menandatangani surat persetujuan yang juga harus ditandatangani oleh istrinya. Cara Kerja : Menghalangi transport spermatozoa/jalannya sel mani pria sehingga tidak dapat membuahi sel telur Tingkat Keberhasilan/Efektivitas : lebih dari 99% Keuntungan : Tidak ada mortalitas/kematian Morbiditas/komplikasi penyakit lain kecil sekali Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit Tidak mengganggu hubungan seksual Tidak ada resiko kesehatan Tidak harus diingat-ingat, tidak harus selalu ada persediaan Sifatnya permanen Kerugian : Harus dengan tindakan pembedahan Harus memakai kontrasepsi lain (kondom) selama beberapa hari atau minggu sampai sel mani menjadi negatif Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi Tidak melindungi terhadap IMS / HIV Efek samping : Timbul rasa nyeri Abses pada bekas luka Hematoma/membengkaknya kantong bi ji zakar karena pendarahan
7) KONTAP WANITA (Kontrasepsi Mantap) / Tubektomi Kontrasepsi permanen wanita untuk mereka yang tidak menginginkan anak lagi. Dalam pelaksanaannya nanti, pemakai harus menandatangani surat persetujuan yang juga harus ditandatangani oleh suaminya. Cara Kerja : Menghambat perjalanan sel telur wanita sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma Tingkat keberhasilan/Efektivitas : lebih dari 99% Keuntungan : Efektivitas langsung setelah sterilisasi Permanen Tidak ada efek samping jangka panjang Tidak mengganggu hubungan seksual Kerugian : Resiko dan efek samping bedah tetap ada Tidak melindungi terhadap IMS / HIV
8) MAL (Metode Amenore Laktasi) Merupakan metode mencegah kesuburan pada ibu yang habis melahirkan dengan
116
Jurnal Dinamika Informatika Volume 4, Nomor 2, September 2010 : 111 - 122
menyusui bayi / memberi ASI pada bayi selama 6 bulan terus menerus secara ekslusif (tidak memberikan makanan dan minuman selain ASI). Cara kerja : Dengan memberikan ASI kepada bayi secara terus menerus maka akan menghentikan ovulasi / kesuburan. Keuntungan : Tidak memerlukan biaya untuk membeli alat kontrasepsi Kerugian : Tidak melindungi terhadap IMS / HIV Tempat pelayanan alat kontrasepsi dapat pada tempat-tempat berikut, seperti : Rumah sakit Klinik KB, Puskesmas yang mempunyai tenaga terlatih untuk melakukan pembedahan (Implan, MOP dan MOW) Apotik Kantor BKKBN lokal Dokter atau bidan swasta METODOLOGI PENELITIAN Model representasi Pengetahuan Dari kumpulan akuisisi pengetahuan di atas, untuk mempermudah dalam membuat aturan dan penelusurannya maka dibuat table akuisisi. Table akuisis nanti berisi tentang gejala-gejala / kondisi-kondisi dari pasangan suami istri yang akan memakai alat kontrasepsi. Gejala-gejala atau kondisi-kondisi nanti akan diberi kode dengan tujuan agar mempermudah dalam pembuatan pohon keputusan serta dalam proses inference engine atau proses penelusuran keputusan. Tabel 1. Tabel akuisisi pengetahuan No Gejala G01 G02 G03
G04
G05
G06 G07 G08 G09
G10
G11
Kontrasepsi Kondisi Jenis Kelamin laki-laki Menderita kencing manis Menderita kelainan mekanisme pebekuan darah Peradangan pada alat kelamin pria Memiliki penyakit seksual menular Alergi terhadap karet Jenis Kelamin perempuan Penyakit paruparu Hernia diagfragmatika / turunnya rongga dada Hernia umbilikalis / turunnya tali pusar Peritonitis akut / radang akut
Kondom (K01)
KONTAP P (K02)
√
√
MAL (K03)
√
AKBK (K04)
PIL KB (K05)
√
Suntik (K06)
AKDR (K07)
KONTAP W (K08)
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
117
Sistem Pakar untuk Menentukan Alat kontrasepsi Bagi pasangan Menikah (Meilany Nonsi Tentua)
selaput perut G12 G13
G14
G15
G16 G17
G18
G19 G20
G21 G22
G23
Penyakit radang panggul Infeksi bermasalah dengan organ kewanitaan Menderita penyakit kanker rahim Menderita migrain berkepanjangan Menderita penyakit varises Menderita penyakit diabetes Pernah terserang stroke Menderita penyakit lever Menderita penyakit jantung Tekanan darah tinggi Sedang menyusui <6 minggu Pendarahan yang tidak diketahui sebabnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
*
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ *
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Sesuai dengan table akuisisi pengetahuan dan rule yang telah dibuat maka dapat dilakukan pemodelan dengan menggunakan metode penalaran logika kaidah produksi sebagai berikut : If G01 Else If G01 Else If G02
Else If G07
Else If G02
Else If G07 AND
118
AND Then
G02 K01
AND
G03
AND
G04
AND
G05
AND Then
G06 K02
AND AND AND AND AND
G07 G11 G15 G19 G23 Then
AND AND AND AND
G08 G12 G16 G20
AND AND AND AND
G09 G13 G17 G21
AND AND AND AND
G10 G14 G18 G22
AND AND AND Then
G08 G12 G16 K04
AND AND AND
G09 G13 G17
AND AND AND
G10 G14 G18
AND AND
G11 G15
AND AND Then
G07 G11 K05
AND AND
G08 G12
AND AND
G09 G13
AND AND
G10 G14
AND G12
G08 AND
AND G13
G09 AND
AND G14
G10 AND
AND G16
G11
K03
Jurnal Dinamika Informatika Volume 4, Nomor 2, September 2010 : 111 - 122
Else If G02
Else If G02
Then
K06
AND AND AND AND
G07 G11 G16 G20 Then
AND AND AND AND K07
G08 G13 G17 G21
AND AND AND AND
G09 G14 G18 G22
AND AND AND
G10 G15 G19
AND AND Then
G07 G19 K08
AND
G12
AND
G15
AND
G16,
Else Then K01 OR K02 OR K03 OR K04 OR K05 OR K06 OR K07 OR K08 Desain sistem Gambar 1 menjelaskan proses-proses yang terjadi dalam sistem. Admin akan memasukkan data-data yang akan digunakan pada system. User akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh system dan memdapatkan keputusan alat kontrasepsi.
admin
Input kondisi
Input aturan
0
Input informasi
Sistem Pakar Penentuan Alat Kontrasepsi
Konfirmasi login
Jawab pertanyaa n Terima keputusa n user
Gambar 1. Diagram Konteks
119
Sistem Pakar untuk Menentukan Alat kontrasepsi Bagi pasangan Menikah (Meilany Nonsi Tentua)
Desain Basis Data Desian basis data menjelaskan secara detail table-tabel apa saja yang ada pada basis data, relasi antar table, dan field-field yang ada dalam table serta kunci-kunci utama (primary key) dan kunci-kunci tamu (foreign key). kondisi
pertanyaan
id_kondisi * kd_kondisi* * nama_kondi si
kd_question * question id_kondisi**
info_alat alat_kontrase psi kd_alat* nama_alat
aturan id_rule * kd_kondisi* * kd_question ** solusi kd_alat**
id_info* kd_alat** info_usage info_crkerja info_keuntung Gambar an 2. Desain Basis data info_kerugian HASIL PENELITIAN
Halaman Beranda Halaman ini adalah halaman utama yang pertama kali akan dijalankan ketika mengakses website. Halaman ini berisi informasi tentang apa itu Keluarga Berencana.
Gambar 3. Halaman Beranda
120
Jurnal Dinamika Informatika Volume 4, Nomor 2, September 2010 : 111 - 122
Halaman Pengetahuan Halaman ini berisi informasi tentang alat kontrasepsi dari penjelasan jenis alat kontrasepsi, cara penggunaan, dan efek samping.
Gambar 4. Halaman Pengetahuan
Halaman Diagnosis Halaman ini berisi tentang diagnosis pertanyaan-pertanyaan yang akan dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan
Gambar 5.Tampilan halaman diagnosis
121
Sistem Pakar untuk Menentukan Alat kontrasepsi Bagi pasangan Menikah (Meilany Nonsi Tentua)
Halaman Keputusan Halaman ini berisi tentang keputusan berdasarkan kondisi yang diinputkan
Gambar 6. Halaman Keputusan
KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dibuat dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Sistem pakar dapat membantu dalam pengambilan keputusan bagi seseorang yang telah menikah untuk menetapkan alat kontrasepsi yang akan dipakai.
2. Sistem pakar pemilihan alat kontrasepsi yang dibuat belum mencakup semua kendala yang dihadapi oleh sesorang yang telah menikah ketika akan memilih alat kontrasepsi.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir, 2003. Pemrograman Web mencakup:HTML, CSS, JavaScript & PHP, Andi Yogyakarta. Bimo Sunarfrihantono, 2002, PHP dan MySQL untuk Web, Penerbit Andi, Yogyakarta. Didik Dwi Prasetyo, 2003, Tip dan Trik Kolaborasi PHP dan My SQL, PT Alex Media Komputindo, Jakarta. Dwi Wahyudi, 2003, Membangun Situs Menggunakan phpWebsite, PT Alex Media Komputindo, Jakarta Jogiyanto, HM., 1995, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Ratna Hidayati,2009, Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi, ,Salemba Medika, Muhammad Arhami, 2006, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi, Yogyakarta Prof.Dr.Abdul Bari Saifuddin Sp.Og.,MpH Prof.DR.Dr Biran Afandi, 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, YBP Sarwono P
122