SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALISIS GAP UNTUK PENILAIAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA SEMARANG Heri Heryanto Teknik Informatika S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No 5-11Semarang 50131
[email protected] ABSTRAK Proses evaluasi (penilaian) kinerja pegawai dilakukan setiap tahun sehingga Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang memerlukan prosedur yang baku dalam menetapkan persyaratan bagi seorang pegawai untuk mendapatkan promosi atau menempati jabatan tertentu dalam Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang. Masalah yang muncul saat ini adalah jika proses evaluasi (penilaian) rumit yaitu yang terjadi sekarang umumnya adalah adanya pegawai yang langsung mendapatkan promosi untuk kenaikan jabatan yang hanya melihat pada kriteria pertama saja, tetapi pegawai tersebut belum tentu unggul pada beberapa kriteria-kriteria yang lain, akan tetapi tetap mendapat promosi untuk kenaikan jabatan.. Tujuan yang akan dicapai adalah mengurangi kerumitan proses pengambilan keputusan akibat banyaknya alternatif menggunakan Fuzzy Analisis Gap dan agar subyektifitas dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi dan dapat diganti dengan pelaksanaan seluruh kriteria-kriteria untuk seluruh pegawai sehingga diharapkan pegawai dengan kemampuan (dan pertimbangan lain) terbaik yang terpilih.Fuzzy Analisis Gap merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi pekerjaan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap). Semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk pegawai dengan kinerja yang paling bagus. Fuzzy Analisis Gap berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses antara profil pegawai yang dengan kinerja yang bagus dengan profil pegawai sehingga dapat memperoleh informasi lebih cepat, baik untuk mengetahui gap pegawai dengan kinerja yang bagus. Hasil yang dicapai dalam tugas akhir ini adalah terbentuknya sistem pakar penilaian kinerja pegawai pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian kinerja dengan faktor utama penilaian yang terdiri dari kesetiaan, ketaatan, prestasi, kejujuran, kerjasama, prakarsa dan faktor pendukung pendukung yang terdiri dari kepemimpinan, tanggung jawab. Kata Kunci
:
Sistem Pakar, Analisis Gap, Penilaian Kinerja
Kota Semarang belum memiliki
1.1. Latar Belakang Masalah Kantor dan
Arsip
Perpustakaan
Kota
pegawai
dengan
kompetensi
Semarang
yang memadai, ini dibuktikan
didirikan oleh Pemerintah Kota
dengan rendahnya produktivitas
Semarang
sarana
pegawai dan sulitnya mengukur
untuk
kinerja
sebagai
pembangunan meningkatkan manusia
sumber
yang
daya
berkelanjutan
pegawai
di
lingkup
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota
Semarang.
Selama
ini
dengan ciri long live education
penilaian kinerja pegawai di
sebagai
kepedulian
Kantor Perpustakaan dan Arsip
Pemerintah untuk mencerdaskan
Kota Semarang menggunakan
masyarakat Kota Semarang yang
Daftar
mempunyai tugas pokok untuk
Pekerjaan (DP3) yang didalam
melaksanakan penyusunan dan
terdapat 8 (delapan) unsur, yaitu
pelaksanaan kebijakan daerah
kejujuran, kesetiaan, ketaatan,
yang bersifat spesifik di bidang
prestasi kerja, tanggung jawab,
perpustakaan dan arsip daerah.
kerjasama, kepemimpinan dan
wujud
Kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM)
Penilaian
Pelaksaan
prakarsa..
merupakan
Proses
evaluasi
salah satu faktor yang untuk
(penilaian)
meningkatkan
produktivitas
dilakukan setiap tahun sehingga
kinerja Kantor Perpustakaan dan
Kantor Perpustakaan dan Arsip
Arsip
Kota
Kota
Semarang.
Oleh
kinerja
Semarang
karena itu, diperlukan Sumber
prosedur
Daya Manusia yang mempunyai
menetapkan
kompetensi
seorang
tinggi
karena
yang
pegawai
memerlukan baku
dalam
persyaratan pegawai
bagi untuk
keahlian atau kompetensi akan
mendapatkan
dapat mendukung peningkatan
menempati
prestasi kinerja pegawai. Pada
dalam Kantor Perpustakaan dan
Kantor Perpustakaan dan Arsip
Arsip
Kota
promosi jabatan
atau tertentu
Semarang.
Pada
53
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota
Semarang
Melihat kondisi seperti di
terdapat
atas, maka kiranya diperlukan
beberapa masalah yang terjadi
suatu sistem pakar yang dapat
dalam proses evaluasi (penilaian)
memberikan alternatif solusi bagi
kinerja
diantaranya
Kantor Perpustakaan dan Arsip
adalah subyektifitas pengambilan
Kota Semarang dalam menilai
keputusan akan terasa, terutama
kinerja pegawai dengan efektif
jika beberapa pegawai yang ada
dan
memiliki
kemampuan
(dan
digunakan dalam sistem pakar ini
beberapa
pertimbangan
lain)
adalah Fuzzy Analisis Gap. Fuzzy
yang tidak jauh berbeda. Masalah
Analisis Gap merupakan proses
yang muncul saat ini adalah jika
membandingkan
proses evaluasi (penilaian) rumit
kompetensi individu ke dalam
yaitu
kompetensi pekerjaan sehingga
pegawai
yang
umumnya pegawai
terjadi
sekarang
adalah
adanya
yang
mendapatkan
langsung
dapat
Model
antara
diketahui
kompetensinya
yang
perbedaan
(disebut
juga
untuk
gap). Semakin kecil gap yang
kenaikan jabatan yang hanya
dihasilkan maka bobot nilainya
melihat pada kriteria pertama
semakin
saja, tetapi pegawai tersebut
memiliki peluang lebih besar
belum
untuk pegawai dengan kinerja
tentu
promosi
efisien.
unggul
pada
besar
yang
lain, akan tetapi tetap mendapat
Analisis Gap berfungsi sebagai
promosi untuk kenaikan jabatan.
alat bantu untuk mempercepat
Padahal bisa saja terjadi seorang
proses antara profil pegawai
pegawai yang di kriteria pertama
yang dengan kinerja yang bagus
tidak lulus, tetapi baru akan
dengan profil pegawai sehingga
terlihat
dapat
memperoleh
lebih
cepat,
kriteria-kriteria selanjutnya.
pada
bagus.
berarti
beberapa kriteria-kriteria yang
kelebihannya
paling
yang
baik
Fuzzy
informasi untuk
54
mengetahui gap pegawai dengan
terkadang
kinerja yang bagus.
subjektifitas sehingga belum
Berdasarkan
tentu kriteria yang terbaik
permasalahan
yang
telah
yang
bersifat
terpilih
yang
dapat
diuraikan, maka tema penelitian
dijadikan
ini
untuk mendapatkan promosi
adalah
sebuah
mengembangkan
sistem
Fuzzy
untuk
sebagai
acuan
jabatan.
penilaian kinerja karyawan guna meningkatkan kinerja pegawai
1.3. Pembatasan Masalah
Kantor Perpustakaan dan Arsip
Untuk
lebih
Kota Semarang dengan judul
memfokuskan
pada
“Sistem Pakar Menggunakan
permasalahan yang akan diteliti,
Metode Fuzzy Analisis Gap
maka
Untuk
Kinerja
sebagai berikut
Kantor
1. Penilaian
Penilaian
Pegawai
Pada
penelitian
ini
dibatasi
kinerja
Perpustakaan dan Arsip Kota
menggunakan penilaian DP3
Semarang”.
diantaranya
kesetiaan,
prestasi
tanggung
kerja,
jawab, ketaatan, kejujuran,
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan
masalah
kerjasama,
prakarsa
yang telah diuraikan pada latar
kepemimpinan
belakang,
ditentukan
maka
dapat
dan yang
dengan
dirumuskan permasalahan dalam
menggunakan metode Fuzzy
penelitian ini adalah
Analisi Gap.
1. Kerumitan
proses
pengambilan
keputusan
akibat banyaknya alternatif. 2. Proses evaluasi (penilaian) kinerja
pegawai
yang
2. Penilaian
kinerja
dibagi
dalam 5 hasil penilaian yaitu angka 91-100 dengan sebutan amat
baik,
angka
76-90
dengan sebutan baik, angka
55
61-75 dengan sebutan cukup,
1. Bagi Kantor Perpustakaan
angka 51-60 dengan sebutan
dan Arsip Kota Semarang
sedang, angka 50 ke bawah
Hasil penelitian diharapkan
dengan sebutan kurang.
dapat
membantu
Kantor
Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang dalam mengambil
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam
keputusan dan memberikan
penelitian ini adalah :
kemudahan
1. Untuk mengurangi kerumitan
mendapatkan informasi untuk
proses
pengambilan
menilai kinerja pegawai dan
keputusan akibat banyaknya
mampu
alternatif
kerumitan
menggunakan
Fuzzy Analisis Gap. 2. Agar
dalam
mengurangi proses
pengambilan keputusan akibat
subyektifitas
dalam
pengambilan keputusan dapat
banyaknya alternatif pegawai. 2. Bagi Akademik
dikurangi dan dapat diganti
Sebagai bahan referensi yang
dengan pelaksanaan seluruh
dapat
kriteria-kriteria
untuk
perbandingan dan kerangka
sehingga
acuan untuk persoalan yang
seluruh
pegawai
dipergunakan
diharapkan pegawai dengan
sejenis,
kemampuan
meningkatkan
(dan
sehingga
untuk
dapat kualitas
pertimbangan lain) terbaik
pendidikan.
Serta
dapat
yang terpilih.
menjadi bahan acuan dan dorongan bagi akademik serta
1.5. Manfaat Penelitian
menjadi
tolak
ukur
Manfaat yang diharapkan
keberhasilan
dalam
dapat diperoleh dari penelitian
memberikan
ini adalah sebagai berikut:
kepada mahasiswa sebelum
bekal
ilmu
56
terjun
dalam
persaingan
tenaga kerja yang nyata.
subjektifitas
dengan
menggunakan
menggunakan Fuzzy Analisis Gap.
3. Bagi Penulis Menambah
wawasan
3.1. Obyek Penelitian
pengetahuan dan pengalaman
Penelitian ini dilakukan
penulis mengenai pembuatan
di Kantor Perpustakaan dan
sistem pakar menggunakan
Arsip
Fuzzy
terletak di jalan Pemuda No 175
Analisis
Gap
dan
Kota
Semarang
yang
menerapkan ilmu yang telah
Semarang.
didapat selama kuliah.
penelitiannya adalah deskriptif yaitu
Adapun
jenis
penelitian
menggambarkan
yang
secara
apa
adanya atau fakta yang terdapat pada obyek penelitian.
3.2. Instrumen Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
Instrumen
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini Metode penelitian merupakan suatu
cara
digunakan masalah
atau
prosedur
untuk dalam
yang
memecahkan
penilaian
kinerja
pegawai di Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kota
kerumitan
Semarang proses
tentang
pengambilan
keputusan akibat banyaknya alternatif dan proses evaluasi (penilaian) kinerja pegawai
yang
terkadang
bersifat
adalah 1. Software Software
atau
perangkat
lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah Delphi 6.0 untuk membuat aplikasi dan
MySQL
5.1
untuk
menyimpan data penilaian kinerja
pada
Kantor
Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang.
57
2. Hardware
Usaha
Kantor
Hardware atau perangkat
Perpustakaan dan Arsip
keras yang digunakan dalam
Kota Semarang yaitu Ibu
penelitian ini adalah
Nanik
a. Processor
Intel
(R)
Widyanti,
mengenai
SE
sejarah,
Pentium IV Dual Core
struktur organisasi, tugas
E2180 2,0 GHz
pokok, proses promosi
b. Memori 1 GB DDR2 PC 5300
jabatan
dan
lain
sebagainya yang didapat
c. HDD 320 Gb
secara langsung melalui
d. DVD RW 24 X
penelitian
e. LCD 15,6”
Perpustakaan dan Arsip
f. Keyboard
dan
Mouse
PS/2
di
Kantor
Kota Semarang. 3.3.2. Data Sekunder
g. UPS 600 Watt
Data
yang
diperoleh
h. Printer
langsung dari perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk dokumen. Yang
3.3. Sumber Data Sumber data yang digunakan
termasuk data sekunder
dalam penulisan tugas akhir ini
dalam
berupa
adalah
3.3.1. Data Primer
Kantor Perpustakaan dan
penelitian tentang
sejarah
Data primer adalah data
Arsip
yang
struktur
organisasi,
langsung dari sumbernya.
deskripsi
pekerjaan,
Di dalam hal ini data
prosedur penilaian kinerja
primer diperoleh melalui
pegawai
wawancara
Perpustakaan dan Arsip
diperoleh
atau
secara
tanya
jawab dengan bagian Tata
Kota
ini
Semarang,
di
Kota Semarang.
Kantor
58
3.4.2. Observasi Dalam metode observasi
3.4. Metode Pengumpulan Data Bahan yang digunakan dalam penelitian semua
data
ini
yang
adalah
berkaitan
melakuakn
riset
untuk
mengamati
secara
langsung proses penilaian
dengan data penilaian pegawai
kinerja
pada Kantor Perpustakaan dan
Kantor Perpustakaan dan
Arsip Kota Semarang, baik yang
Arsip
berkaitan tidak
langsung
maupun
langsung
dengan
digunakan
pustaka
pengumpulan
data
sebagai
bahan pembuatan sistem adalah:
Semarang
3.4.3. Studi Pustaka Dalam
proses
Kota
pada
selama 1 bulan.
penelitian ini. Metode yang dalam
pegawai
metode
studi
melakukan
pengumpulan
data
dengan cara mempelajari literatur, laporan, maupun jurnal yang berhubungan
3.4.1. Wawancara Dalam
metode
wawancara
melakukan
dengan
data-data
penilaian
kinerja
serta
dengan
perancangan sistem pakar
bagian Tata Usaha Kantor
yang digunakan dalam
tanya
jawab
Perpustakaan dan Arsip
proses penilaian kinerja
Kota Semarang yaitu Ibu
pegawai
Nanik
jurnal
Widyanti,
tentang
SE
prosedur
diantaranya dari Universitas
Komputer Indonesia yang
penilaian kinerja pegawai
berjudul
pada
pendukung
Kantor
Perpustakaan dan Arsip
perencanaan
Kota Semarang.
pemilihan
sistem keputusan karir
dan
karyawan
berprestasi pada CV. SAS
59
Bandung,
jurnal
Universitas
dari
penilaian DP3 yang diisi
Widyatama
oleh Kepala Bagian Tata
Bandung tentang
Usaha
penerapan gap analysis
Perpustakaan dan Arsip
pada
pengembangan
Kota Semarang. Kriteria
pendukung
penilaian terdiri atas 8
penilaian
kategori yang terdiri dari
kinerja karyawan (studi
dua faktor yaitu faktor
kasus PT.XYZ).
utama
penilaian
terdiri
dari
sistem keputusan
3.5. Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan untuk
pengembangan
sistem
Kantor
prestasi,
kejujuran,
kerjasama,
prakarsa
dan
pendukung
Gap.
yang Gap
kesetiaan,
ketaatan,
adalah metode Fuzzy Analisis
3.5.1. Perhitungan
yang
faktor
pendukung
terdiri
dari
kepemimpinan, tanggung jawab. Dari setiap kriteria
Analisis Pendekatan
yang
tersebut, Kepala Bagian
digunakan untuk menilai
Tata Usaha menentukan
kinerja pegawai adalah
nilai yang dibagi dalam 5
menggunakan
hasil
penilaian
angka
91-100
Gap
metoda
Analisis.
dihitung
Gap
berdasarkan
yaitu dengan
sebutan amat baik, angka
rumus sebagai berikut :
76-90
Gap = Profil Pegawai –
baik, angka 61-75 dengan
Profil Standar
sebutan cukup, angka 51-
Profil
pegawai
berupa nilai kuantitatif yang dihitung dari hasil
60
dengan
dengan
sedang,
angka
sebutan
sebutan 50
ke
60
bawah dengan sebutan kurang.
n
1. Penilian Kinerja
j KURANG SEDANG AMAT BAIK
f(x )1
Penilaian
CUKUP
BAIK
kinerja adalah proses untuk
mengukur
prestasi kinerja kerja
0 90
50 100
55
67.5
75
Gambar 3.1. Fungsi
pegawai berdasarkan
Keanggotaan
peraturan yang telah ditetapkan,
60
Penilaian Kinerja
dengan
cara membandingkan sasaran
(hasil
kerjanya)
dengan
persyaratan deskripsi pekerjaan
yaitu
standar
pekerjaan
yang telah ditetapkan selama
periode
tertentu. Standar kerja tersebut dapat dibuat baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
Penilaian
kinerja
dibagi dalam 5 hasil penilaian seperti pada Tabel 3.1. Penilaian Kinerja nnn
Kode
Angka
Sebutan
Kinerja A K1.1 t
91-100
Amat Baik
K1.2 u
76-90
Baik
K1.3 r
61-75
Cukup
K1.4 a
51-60
Sedang
K1.5 n
<=50
Kurang
Fuzzy untuk faktor utama dan
faktor
pendukung
yaitu 1. IF faktor utama tinggi AND pendukung THEN nilai
faktor baik kinerja
amat baik. 2. IF faktor utama tinggi AND
faktor
82.5
61
pendukung THEN nilai
cukup
8. IF faktor utama rendah
kinerja
baik. 3. IF faktor utama tinggi AND
THEN nilai
faktor
jelek
THEN nilai
kinerja
kinerja
AND
faktor
pendukung utama
jelek
THEN nilai
kinerja
jelek
baik
a. Pengujian
kinerja
Sistem
baik. 5. IF
cukup
9. IF faktor utama rendah
menengah AND faktor pendukung
pendukung
kurang.
sedang. 4. IF
faktor
THEN nilai
faktor
pendukung
AND
Pengujian faktor
utama
dasarnya
adalah
pada menemukan
menengah AND faktor
serta
pendukung
cukup
(kesalahan-kesalahan) yang ada
kinerja
di dalam sistem/perangkat lunak.
THEN nilai sedang. 6. IF
faktor
menghilangkan
bug
Metode yang digunakan dalam utama
pengujian validasi pada tugas
menengah AND faktor
akhir ini adalah metode black-
pendukung
box. Pada pengujian black-box
THEN nilai
jelek kinerja
kurang.
pendukung THEN nilai sedang.
perlu
tahu
sesungguhnya
7. IF faktor utama rendah AND
tidak
sistem/perangkat
apa
terjadi lunak.
yang dalam Di
faktor
dalam black-box, item-item yang
baik
diuji dianggap "gelap" karena
kinerja
logikanya tidak diketahui, yang diketahui hanya apa yang masuk dan apa yang keluar dari kotak
62
hitam.
Yang
diuji
masukan
serta
artinya
dengan
adalah
keluarannya berbagai
dapat
mendukung
peningkatan kinerja
prestasi
pegawai.
Pada
masukan yang diberikan, apakah
Kantor Perpustakaan dan
sistem/perangkat
Arsip
memberikan
lunak
keluaran
seperti
yang diharapkan.
Kota
Semarang
belum memiliki pegawai dengan kompetensi yang memadai, ini dibuktikan dengan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
rendahnya
produktivitas
pegawai
dan sulitnya mengukur
PEMBAHASAN
kinerja
pegawai
lingkup 4.1. Analisa Sistem 4.1.1. Analisa Permasalahan
Daya
Kualitas
Sumber
Manusia
(SDM)
merupakan faktor
salah
yang
satu untuk
meningkatkan produktivitas
kinerja
Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kota
Oleh
Semarang.
karena
itu,
diperlukan Sumber Daya Manusia mempunyai tinggi atau
yang kompetensi
karena
keahlian
kompetensi
akan
di
Kantor
Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang. Selama ini
penilaian
pegawai
kinerja
di
Kantor
Perpustakaan dan Arsip Kota
Semarang
menggunakan Penilaian
Daftar Pelaksaan
Pekerjaan
(DP3)
didalam
terdapat
(delapan)
unsur,
kejujuran,
yang 8 yaitu
kesetiaan,
ketaatan, prestasi kerja, tanggung kerjasama,
jawab,
63
kepemimpinan
dan
prakarsa..
ada memiliki kemampuan (dan
Proses
evaluasi
(penilaian)
kinerja
beberapa
pertimbangan lain) yang tidak
jauh
berbeda.
pegawai dilakukan setiap
Masalah
tahun sehingga Kantor
saat ini adalah jika proses
Perpustakaan dan Arsip
evaluasi (penilaian) rumit
Kota
yaitu
Semarang
memerlukan yang
prosedur
baku
menetapkan bagi
dalam
persyaratan
seorang
untuk
pegawai
yang
muncul
yang
sekarang
terjadi umumnya
adalah adanya pegawai yang
langsung
mendapatkan
promosi
mendapatkan
untuk kenaikan jabatan
promosi atau menempati
yang hanya melihat pada
jabatan
kriteria
tertentu
dalam
pertama
saja,
Kantor Perpustakaan dan
tetapi pegawai tersebut
Arsip
Semarang.
belum tentu unggul pada
Kantor
beberapa kriteria-kriteria
Perpustakaan dan Arsip
yang lain, akan tetapi
Kota Semarang terdapat
tetap mendapat promosi
beberapa masalah yang
untuk kenaikan jabatan.
terjadi
proses
Padahal bisa saja terjadi
(penilaian)
seorang pegawai yang di
Kota
Pada
dalam
evaluasi kinerja diantaranya
pegawai adalah
subyektifitas pengambilan
kriteria
pertama
lulus, tetapi baru akan terlihat
keputusan
akan terasa, terutama jika beberapa pegawai yang
tidak
pada
kelebihannya kriteria-kriteria
selanjutnya.
64
Melihat seperti di
atas,
kondisi
Analisis Gap berfungsi
maka
sebagai alat bantu untuk
kiranya diperlukan suatu
mempercepat
sistem pakar yang dapat
antara
memberikan
yang dengan kinerja yang
solusi
alternatif
bagi
Kantor
proses
profil
bagus
pegawai
dengan
profil
Perpustakaan dan Arsip
pegawai sehingga dapat
Kota
memperoleh
Semarang
dalam
informasi
menilai kinerja pegawai
lebih cepat, baik untuk
dengan
efektif
dan
mengetahui gap pegawai
efisien.
Model
yang
digunakan dalam sistem pakar ini adalah Fuzzy Analisis
Gap.
Fuzzy
dengan
membandingkan
antara
kompetensi
individu
ke
kompetensi
dalam pekerjaan
yang
bagus. 4.1.2. Analisa
Kebutuhan
Perangkat Keras
Analisis Gap merupakan proses
kinerja
Dalam pengembangan
sistem
pakar penilaian kinerja pegawai
pada
Kantor
Perpustakaan dan Arsip
sehingga dapat diketahui
Kota
perbedaan kompetensinya
diperlukan sebuah unit
(disebut
komputer
yang
Semakin kecil gap yang
digunakan
untuk
dihasilkan maka bobot
mengelola
proses
nilainya semakin besar
penilaian kinerja. Adapun
yang
spesifikasi
juga
berarti
gap).
memiliki
Semarang,
standar
peluang lebih besar untuk
minimal perangkat keras
pegawai dengan kinerja
yang
yang paling bagus. Fuzzy
sebagai berikut :
akan
digunakan
65
1. Prosesor pentium 4 E
1. Sistem
operasi
2180 dual core 2,0
menggunakan
Ghz.
Microsoft
2. Memori 1 GB DDR2 PC 5300.
Windows
7. 2. Database
untuk
3. HDD 160 GB Sata.
pengolahan
4. DVD RW 24 X.
menggunakan
5. LCD 15,6 “.
MySQL Server 5.1.
6. Keyboard dan mouse PS/2.
data
3. Pembuatan
program
menggunakan Delphi
7. Printer. 4.1.3. Analisa
6.0 Kebutuhan
Perangkat Lunak Untuk
secara
optimal,
Kelayakan
Sistem dapat
beroperasi
4.1.4. Analisa
komputer
tersebut harus memenuhi
Kelayakan
sistem
didasarkan pada beberapa hal antara lain : 1. Technical
spesifikasi
yang
Sistem
diperlukan
serta
penilaian
pakar kinerja
diperlukan dukungan dari
pegawai pada Kantor
perangkat
Perpustakaan
lunak
dan
(software) sesuai dengan
Arsip Kota Semarang
kebutuhannya
yang
agar
diusulkan
program aplikasi dapat
diharapkan
berjalan
baik.
bekerja dengan baik,
perangkat
karena peralatan yang
lunak tersebut antara lain
digunakan baik dari
:
segi perangkat keras
dengan
Kebutuhan
mampu
dan perangkat lunak
66
yang
mudah
layak
didapatkan.
untuk
diterapkan.
2. Economic
4. Operational
Sistem
yang
Kegiatan operasional
diusulkan dipandang
dapat
layak untuk dipakai
dengan mudah karena
karena manfaat yang
sistem pakar penilaian
akan dirasakan akan
kinerja pegawai pada
lebih
Kantor Perpustakaan
besar
dilakukan
dibandingkan dengan
dan
biaya
Semarang
yang
diusulkan
bersifat
yang
harus
dikeluarkan.
Arsip
Kota
user friendly sehingga mudah dipelajari dan 3. Legal
dioperasikan.
Dalam
hal
ini
5. Schedule
perangkat lunak yang
Sistem yg diusulkan
harus
berlaku dalam suatu
harus
digunakan resmi
sesuai
kerangka waktu yang
dengan perijinan yang
logis.
ada, sehingga tidak menyimpang ketentuan yang
dari
4.2. Perancangan Sistem
hukum
Perancangan
sistem
berlaku
dan
pakar penilaian kinerja pegawai
dari
segi
pada Kantor Perpustakaan dan
hukum yang berlaku
Arsip Kota Semarang dibuat
di
dengan menggunakan use case
ditinjau
Indonesia
maka
rancangan sistem baru
diagram,
class diagram
activity diagram.
dan
67
4.2.1. Use Case Diagram Gambar menjelaskan
4.1
4.2.2. Class Diagram
tentang
Gambar
4.2
proses kepala bagian tata
menjelaskan tentang class
usaha
menu
pegawai
sistem
dengan
yang
memilih ada
di
berasosiasi class
kriteria
kemudian kepala bagian
sehingga
tata usaha mengelola data
class baru yaitu nilai.
pegawai,
class
jabatan
data kriteria penilaian,
bergeneralisasi
dengan
data nilai pegawai. Pada
class pegawai.
akhir
data
jabatan,
tahun,
kepala
tata
usaha
bagian membuat kinerja
menghasilkan
penilaian dan
hasil
penilaian
kinerja
diberikan
kepada
pimpinan
Kantor
Perpustakaan dan Arsip
Gambar 4.2. Class
Kota Semarang.
Diagram 4.2.3.
Activity Diagram Gambar mengacu tentang
4.3
menjelaskan proses
kepala
bagian tata usaha memilih menu yang ada di sistem kemudian kepala bagian Gambar 4.1. Use Case Diagram
tata usaha mengelola data
68
pegawai,
data
jabatan,
utama dapat dilihat dari
data kriteria penilaian,
gambar 4.10 yaitu menu
data nilai pegawai. Pada
master, menu nilai, menu
akhir
hasil penilaian dan menu
tahun,
kepala
tata
usaha
bagian membuat
keluar.
penilaian
kinerja
dan
penilaian
hasil diberikan
kepada pimpinan Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang. Gambar 4.10. Form Utama 4.3.2. Form Hasil Penilaian Form
hasil
penilaian pada gambar 4.15
digunakan
untuk
mecetak hasil penilaian Gambar 4.3. Activity Diagram
Perpustakaan dan Arsip
4.3. Implementasi Sistem
Kota
4.3.1. Form Utama
digunakan
Semarang.
Form
rekomendasi terdapat 2
Form utama berisi menu-menu
kinerja pegawai Kantor
yang untuk
menghubungkan dengan form yang lain. Menu yang tersedia pada form
tombol
yang
dapat
digunakan yaitu tombol proses digunakan untuk memproses
penilaian
kinerja pegawai Kantor Perpustakaan dan Arsip
69
Kota
Semarang
dan
hasilnya akan diurutkan berdasarkan nilai akhir dari
masing-masing
pegawai
dari
nilai
terbesar sampai terkecil dimana
nilai
terbesar
adalah pegawai dengan
Gambar 4.15. Form Hasil
kinerja paling baik dan
Penilaian
nilai
terkecil
adalah
pegawai dengan kinerja paling
rendah,
tombol
batal
digunakan
untuk
membatalkan
penilaian
kinerja pegawai Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang.
70
DAFTAR PUSTAKA
Gunadi, Hariman, 2006, Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose, Informatika, Bandung Pranata, Antony, 2004, Dasar Pemrograman Delphi 6.0, Andi Offset, Yogyakarta Prasetyo, Didik Dwi, 2003, Administrasi Database Server MySQL, Elex Media Komputindo, Jakarta Kusumadewi, Sri, 2010, Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan, Graha Ilmu, Yogyakarta
Kusumadewi, Sri, 2010, Artificial Intellegence, Graha Ilmu, Yogyakarta Muchsam, Falafah, Saputro, 2011, Penerapan Gap Analysis Pada Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT.XYZ), STMIK AMIK Bandung Udyana, Ferdian Benny, 2012, Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Karir Dan Pemilihan Karyawan Berprestasi Pada CV. SAS Bandung, Universitas Komputer Indonesia