SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS ANGGORA DENGAN METODE DEMPSTER – SHAFFER Latifa Sari Rinni Purnama sari Utari Rachmadini Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora dengan metode Dempster-Shafer berisi basis pengetahuan gejala-gejala penyakit pada kucing jenis anggora. Setiap gejala-gejala yang dipilih dapat menentukan jenis penyakit pada kucing anggora. Pada diagnosa penyakit kucing jenis anggora menggunakan rule base method untuk menentukan alur atau aturan dalam penentuan jenis penyakit kucing anggora. Metode dempster shafer memiliki karakterik yang sesuai dengan cara berfikir seorang pakar, namun menggunakan perhitungan matematika berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Bobot nilai didapat dari pakar yang disebut belief functions kemudian dilakukan perhitungan menggunakan rumus yang disebut plausible pada setiap gejala yang dipilih setelah itu dilakukan perhitungan matrik dengan cara mengkalikan setiap gejala dan menghasilkan nilai tertinggi. Sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora dengan metode DempsterShafer berbasis web dapat mempermudah pengguna dalam mencari informasi jenis penyakit pada kucing anggora serta dapat langsung mendiagnosa penyakit dan solusi dari penyakit tersebut. Kata Kunci : Sistem Pakar, Kucing Anggora,Dempster-Shafer.
PENDAHULUAN Hewan peliharaan bagi pemiliknya adalah seperti anak sendiri. Merawat, menjaga dan memperhatikan perekembangannya adalah suatu hal yang sangat penting. Tidak hanya manusia saja yang bisa pergi kesalon untuk perawatan, hewan juga punya salonnya sendiri untuk melakukan perawatan. Bahkan pemilik hewan peliharaan pun rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk merawat hewan peliharaannya agar terhindar dari berbagai penyakit. Kucing telah menjadi sahabat manusia dengan sifatnya yang manis, mungil, dan mudah dekat dengan pemiliknya. Dengan kemampuannnya bermain, manusia mengagumi dan menyayangi mereka. Ada banyak jenis kucing yang biasa dijadikan hewan peliharaan, salah satunya adalah kucing anggora. Menurut Sema Gul (2007 : 4) kucing anggora adalah jenis kucing yang sangat aktif, ia pintar, manis, suka berteman, dan suka bermain. Kucing anggora selalu ingin membuat atraksi, antara lain berjalan diatas perabotan rumah tangga, mencoba menangkap bayangan buruannya, atau bermain dengan gulungan tali sehingga kita bisa terhibur. Dibalik semua itu pemilik kucing anggora juga harus memperhatikan perkembangan kucing anggora yang dipeliharanya dengan merawat dan membawanya ke klinik hewan ataupun pet shop. Pemilik kucing ingin selalu mengetahui keadaan kucing peliharaannya dan memastikan kondisi kesehatannya selalu baik. Namun, belum banyaknya klinik hewan di kota Palembang dan juga ketebatasan waktu yang dimiliki si pemilik kucing, membuat mereka sering kali kesulitan untuk mencari tahu tentang kondisi kesehatan kucing peliharaan mereka tersebut.
1
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pakar tidak hanya manusia, pakar dapat diimplementasikan kedalam sistem yang disebut sistem pakar. Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang dalam ilmu komputer yang membuat komputer dapat bertindak seperti manusia (menirukan kerja otak manusia). Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. ( Elfina dan Ardi pujiyanto : 2013). Dengan adanya sistem pakar, masyarakat dapat berkonsultasi secara langsung mengenai penyakit apa yang sedang dialami oleh kucing mereka dilihat dari gejala – gejala yang dialami oleh kucing tersebut. Selain itu sistem pakar juga dapat membantu masyarakat memberikan solusi yang tepat untuk menyembuhkan kucing peliharaan mereka tersebut dan tips – tips untuk membantu agar kucing peliharaan mereka tidak lagi terserang penyakit. Kesalahan dalam perawatan ataupun kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan pada kucing anggora dapat berakibat patal seperti kematian. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah sistem pakar guna untuk membantu masyarakat yang memiliki kucing peliharaan agar dapat mengetahui kondisi kesehatan kucing mereka serta cara merawatnya. Dalam pembuatan sistem pakar ini, metode yang digunakan adalah metode Dempster- Shafer. Dempster- Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa.Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing Jenis Anggora dengan Metode Dempster – Shafer”. LANDASAN TEORI Kecerdasan Buatan Menurut Sutojo, Mulyanto, dan Suhartono (2011:1) kecerdasan buatan berasal dari bahasa inggris “Artificial Inteligence” atau disingkat AI, yaitu intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas, sedangkan artificial artinya buatan kecerdasan. Buatan yang dimaksud di sini merujuk pada mesin yang mampu berpikir menimbang tindakan yang diambil, dan mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia. Pakar Menurut Kusrini (2008:3), Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sistem Pakar Menurut Kusrini (2008:1), Sistem pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu. Struktur Sistem Pakar Menurut Sutojo, Mulyanto, dan Suhartono (2011:166), ada dua bagian penting dari sistem pakar, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Basis Pengetahuan Menurut Ahrami (2005:19), basis pengetahuan mengandung pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah.
2
Mesin Inferensi Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan (Ahrami, 2005:19). Kucing Kucing adalah Kucing (Felis catus) merupakan hewan karnivora yang dapat ditemui hampir di seluruh dunia karena kemampuan beradaptasinya yang sangat baik.Seiring perkembangan jaman, kucing yang pada jaman dahulu dikenal sebagai simbol religi, sekarang telah menjadi pengontrol populasi tikus dan juga salah satu hewan kesayangan.(Putu Anna Oktaviana, Made Dwinata dan Ida Bagus Made Oka : 2014 ). Kucing Anggora Menurut Sema Gul (2010:7) Kucing adalah binatang pintar, menggemaskan, dan menghibur. Hewan ini dapat dijadikan teman ketika kesepian dan teman bermain. Jenis-Jenis Penyakit pada Kucing Anggora 1. Flu Kucing adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh penyebaran virus dan bakteri. Gejala – gejala yang terdapat pada flu kucing adalah bersin – bersin, nafsu makan turun, demam, pilek, belekan berlebihan, radang mata, dehidrasi, air ludah yang berlebihan, lemas, dan batuk 2. Penyakit Kulit a. Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit sejenis kutu (tungau scabies). Gejala – gejala yang terdapat pada scabies adalah gatal – gatal, keropeng yang terdapat di daerah muka, telinga, dan kaki. b. Jamur Ringworm adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur yang hidup di kulit dan bulu. Gejala – gejala yang terdapat pada jamur adalah gatal – gatal, radang mata, hidung bengkak, dan suara nafas berat. c. Flea atau Kutu adalah parasit yang terdapat dibagian luar tubuh hewan. Kutu akan menghisap darah hewan yang ditumpanginya. Gejala – gejala yang terdapat pada kutu adalah gatal – gatal dan bulu rontok. 3. Diare adalah penyakit dimana kucing mengalami buang air besar yang sering dan memiliki lebih banyak kandungan air. Gejala – gejala yang biasa terdapat pada diare adalah nafsu makan turun, diare, dehidrasi dan lemas. Php Menurut Kadir (2009 : 246 ), PHP adalah skrip yang dijalankan di server. Jadi, konsepnya berbeda dengan JavaScript yang dijalankan pada sisi klien. MySQL Menurut Nugroho ( 2005 : 3 ), MYSQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan sebagai client sehinggga disebut database client/server, yang open source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS (operating Sistem) manapun, dengan Platform Windows maupun Linux. Dempster – Shaffer Menurut Yasidah Nur Istiqomah dan Abdul Fadlil (2013) secara umum teori Dempster Shafer ditulis dalam suatu interval:
3
[Belief, Plausibility] (1) Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan preposisi. Jika bernilai (nol) maka mengidentifikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian [2]. Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai : Pl(s) = 1 – Bel(¬s) (2) Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika kita yakin akan ¬s, maka dapat dikatakan bahwa Bel(¬s)=1, dan Pl(¬s)=0. Pada teori Dempster Shaffer kita mengenal adanya frame of discernment yang dinotasikan dengan θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis. Tujuan kita adalah mengaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Sebagai contoh, panas mungkin hanya mendukung {F,B,D}. Untuk itu perlu adanya probabilitas fungsi densitas (m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemen-elemen θ saja, namun juga semua subsetnya. Sehingga jika θ berisi n elemen, maka subset dari θ semuanya berjumlah 2n . Kita harus menunjukkan bahwa jumlah semua m dalam subset θ sama dengan 1. Andaikan tidakada informasi apapun untuk memilih keempat hipotesa tersebut, maka nilai: m{ θ } = 1,0 Jika kemudian diketahui bahwa panas merupakan gejala dari flu, demam, dan bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1 – 0,8 = 0,2 Andaikan diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai fungsi densitasnya, dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka kita dapat membentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3, yaitu: M3 (Z) =
. HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Masalah Dengan adanya sistem pakar, masyarakat dapat berkonsultasi secara langsung mengenai penyakit apa yang sedang dialami oleh kucing mereka dilihat dari gejala – gejala yang dialami oleh kucing tersebut. Selain itu sistem pakar juga dapat membantu masyarakat memberikan solusi yang tepat untuk menyembuhkan kucing peliharaan mereka tersebut dan tips – tips untuk membantu agar kucing peliharaan mereka tidak lagi terserang penyakit. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah sistem pakar guna untuk membantu masyarakat yang memiliki kucing peliharaan agar dapat mengetahui kondisi kesehatan kucing mereka serta cara merawatnya. Dalam pembuatan sistem pakar ini, metode yang digunakan adalah metode Dempster- Shafer. Dempster- Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Analisis Sistem Dari hasil wawancara penulis dengan pakar, gejala-gejala penyakit kucing anggora akan dipilih oleh user dan ditampilkan sebagai input yaitu: Gejala penyakit pada kucing anggora yang terpilih adalah perubahan suhu tubuh, kurangnya nafsu makan, dan penurunan daya tahan tubuh. Langkah penentuan penyakit kucing anggora: 1) Mencari penyakit pada kucing anggora yang sesuai dengan gejala-gejala yang telah dipilih oleh user dan sesuai dengan basis pengetahuan.
4
2) Melakukan perhitungan Dempster Shafer dari gejala-gejala penyakit pada kucing anggora yang dipilih oleh user dan ditentukan oleh forward chaining. Penyelesaian: 1) Mencari jenis penyakit kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala penyakit yang dipilih user. 2) Berdasarkan gejala-gejala yang telah dipilih user maka diperoleh jenis penyakit kucing anggora yang mempunyai nilai forward chaining dan dempster Shaffer tertinggi. Penyelesaian: 1) Mencari jenis penyakit kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala penyakit yang dipili user. 2) Berdasarkan gejala-gejala yang telah dipilih user maka diperoleh jenis penyakit kucing anggora yang penyelusuran dengan forward chaining dan perhitungan dengan demster shaffer. Analisis Hasil Dari ha sil konsultasi dengan pakar, diagnosa penyakit pada kucing anggora : Langkah konsultasi 1) Mencari gejala-gejala yang telah ditentukan 2) Mencari data jenis penyakit kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala yang dipilih oleh user. Penyelesain: 1) Mencari jenis penyakit pada kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala yang dipilih. Tabel 1. Data Penyakit Kode jenis penyakit Jenis penyakit P01
Flea / Kutu
P02
Jamur
P03
Scabies
P04
Diare
P05
Flu Kucing
Tabel 2. Data Gejala No
Kode Gejala
Gejala
1
G01
Gatal- Gatal
2
G02
Bulu Rontok / Kusam
3
G03
Radang Mata
4
G04
Hidung Bengkak
5
G05
Sesak Nafas berlebihan
6
G06
Keropeng di daerah Mata, telinga dan kaki
7
G07
Nafsu Makan Menurun
5
8
G08
Diare
9
G09
Dehidrasi
10
G10
Lemas
11
G11
Bersin – Bersin
12
G12
Demam
13
G13
Pilek
14
G14
Belekan berlebihan
15
G15
Air Ludah Berlebihan
16
G16
Batuk – Batuk
17
G17
Kekebalan Tubuh Menurun
Kode Gejala G01 G02 G03 G04 G05 G06 G07 G08 G09 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17
Tabel 3. Tabel Keputusan Kode Penyakit P01 P02 P03 P04
P05
Tabel 4. Rentang Nilai Kode Gejala G01 G02 G03 G04 G05 G06 G07
Nama Gejala Gatal-Gatal Bulu Rontok/Kusam Radang Mata Hidung Bengkak Sesak Nafas berlebihan Keropeng di daerah Mata, telinga dan kaki Nafsu Makan Menurun
6
Bobot 0,95 0,50 0,65 0,55 0,70 0,60 0,75
G08 G09 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17
Diare Dehidrasi Lemas Bersin-Bersin Deman Pilek Belekan Berlebihan Air Ludah Berlebihan Batuk-Batuk Kekebalan Tubuh Menurun
0,85 0,53 0,72 0,66 0,85 0,78 0,59 0,90 0,84 0,57
Tabel 5. Rule base ( Tabel Aturan) Aturan/Rule Kaidah Aturan 1 (R1) Aturan 2 (R2) Aturan 3 (R3) Aturan 4 (R4) Aturan 5 (R5)
IF G01 AND G02 THEN P01. IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 THEN P02. IF G01 AND G06 THEN P03. IF G07 AND G08 AND G09 AND G10 THEN P04. IF G07 AND G08 AND G09 AND G10 AND G05 AND G03 AND G11 AND G12 AND G13 AND G14 AND G15 AND G16 AND G17 THEN P05.
Diagram Konteks Sistem Menurut De Marco dan Jourdan, diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan Sistem bagian besar dari aliran arus data Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Kucing Anggora. Diagram konteks juga menjelaskan sumber dan bagaimana informasi data-data tersebut diproses.
Gambar 1. Diagram Konteks Sistem. Diagram konteks pada gambar 1. dapat dijelaskan bahwa Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Kucing Anggora mempunyai 2 kesatuan luar, yaitu : admin dan pengunjung. Admin melakukan penginputan data berupa data login, data gejala, data
7
penyakit, dan data tips. Sedangkan pengunjung melakukan penginputan data konsultasi, dan informasi yang didapatkan oleh pengunjung adalah info gejala, info tips dan hasil konsultasi. Data Flow Diagram(DFD) Menurut Fatta (2007:119) Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem yang kan dikembangkan.
Gambar 2. Diagram Level 0
8
Berikut penjelasan yang terdapat pada gambar 2 di atas : 1. Proses 1.0 adalah Proses Penginputan data admin dimana data bersumber dari terminator Admin berupa data admin, hasil proses disimpan dalam tabel Admin. 2. Proses 2.0 adalah Proses Penginputan data gejala dimana data bersumber dari terminator pakar berupa data gejala, hasil proses disimpan dalam tabel gejala dan akan diberikan ke proses data konsultasi. 3. Proses 3.0 adalah Proses penginputan data penyakit dimana data bersumber dari terminator Pakar berupa data penyakit, hasil proses disimpan dalam tabel penyakit dan akan diberikan ke proses data konsultasi. 4. Proses 4.0 P adalah input data tips berupa data tips dan akan disimpan didalam tabel tips. 5. Proses 5.0 adalah input data pengunjung. 6. Proses 5.0 P adalah input data konsultasi berupa data konsultasi dan akan disimpan didalam tabel konsultasi. Pengunjung akan mendapatkan hasil konsultasi dan informasi tips perawatan kucing. Entity Relational Diagram(ERD) Menurut Fatta (2007:121) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistem bisnis.
Gambar 3. Entity Relational Diagram(ERD) Dari gambar 3. Diargram entity relational diagram (erd) dapat dijelakan bahwa entitas gejala dan penyakit melakukan relasi ke hasil konsultasi. Entitas konsultasi mendapat gejala dan penyakit yang terdapat pada kucing sehingga menghasilkan hasil konsultasi.
9
Desain Alur yang diusulkan
Gambar 4.Diagram yang Diusulkan Berdasarkan gambar 4 Flowchart yang usulkan pada sistem pakar untuk menganalisis tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir dengan menggunakan metode Dempster-Shafer sebagai beikut: 1. Admin melakukan login dengan menggunakan username dan password, jika berhasil akan masuk ke menu utama dan jika gagal maka akan melalukan login ulang. 2. Admin melakukan proses penginputan data ke dalam sistem yang berupa data Gejala, data Penyakit, data Tips, dan data Konsultasi. Jika selesai penginputan akan tersimpan ke dalam database admin, Gejala, Penyakit, Tips,dan Konsultasi.
10
3.
1.
Pengunjung melakukan konsultasi dengan memasukkan data gejala-gejala yang dialami kucing anggora tersebut kemudian setelah proses perhitungan sistem mendapatkan hasil data penyakit dan solusi.
HASIL RANCANGAN Form Login Admin Halaman form Login admin berguna untuk Admin masuk kedalam halaman Admin. Admin harus mengisi username dan password yang berfungsi untuk pengamanan sistem pakar.
Gambar 5. Halaman Login Admin 2.
Halaman Index Admin Setelah Login akan tampil ke Halaman utama Admin. Pada halamanini terdiri dari menu yang harus dipilih terlebih dahulu untuk pengisian data pada sistem pakar daignosa penyakit kucing jenis anggora.
Gambar 6. Halaman Index Admin 3.
Halaman Home Halaman Home adalah halaman depan Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora yang terdiri dari beberapa menu yaitu home, diagnosa, artikel dan testimoni.
11
Gambar 7. Halaman Home 4.
Halaman Diagnosa Halaman Diagnosa berisikan jenis gejala penyakit pada kucing anggora dapat dipilih dengan menconteng check box gejala penyakit untuk menentukan penyakit yang ada kucing anggora.
Gambar 8. Halaman Diagnosa.
12
5.
Halaman Artikel Halaman Artikel berisikan artikel tips perawatan kucing anggora.
Gambar 9. Halaman Artikel 6.
Halaman Testimoni Halaman Testimoni berfungsi untuk pengunjung website menyampaikan kritikan ataupun saran tentang Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora.
Gambar 10. Halaman Testimoni
13
7.
Halaman Cek Diagnosa Halaman Cek Diagnosa adalah halaman untuk melihat hasil diagnosa yang dilakukan pengunjung.
Gambar 11. Halaman Cek Diagnosa 8.
Halaman Hasil diagnosa Halaman hasil diagnosa adalah halaman yang menampilkan hasil dari diagnosa setelah gejala yang dipilih oleh pengunjung.
Gambar 12. Halaman Hasil diagnosa
14
PENUTUP Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dengan penerapan Metode Dempster- Shafer pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Kucing Anggora. Maka penulis mengambil beberapa kesimpulan bahwa Dengan adanya Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada kucing anggora dapat membantu mengetahui macam penyakit yang menyerang pada kucing Anggora.Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada kucing anggora ini bisa menampilkan informasi seperti diagnosa penyakit kucing anggora, artikel mengenai kucing,tips-tips mengenai kucing anggora. DAFTAR PUSTAKA Ahrami, Muhammad.2005.Konsep Dasar Sistem Pakar.Yogyakarta: Andi offset. Elfina dan A. Pujiyanto. 2013. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada ikan konsumsi air tawar berbasis website. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Vol : 1. No : 1. Hal : 45. Fatta, Al Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi. Gul Sema. 2007. Serial Ilmu Pengetahuan Pupoler Hewan Peliharaan. Bogor : Yudhistira. Istiqomah, Nur Yasidah dan A. Fadhil. 2013. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit saluran penceranaan menggunkan metode Dempster Shafer. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Vol : 1. No : 1. Hal : 35. Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantitatif Pertanyaan.Yogyakarta:Andi. Kadir, Abdul. 2009. Mastering Ajax dan PHP. Yogyakarta : Andi. Nugroho, Bunafit.2005. Database Relasional dengan MySQL. Yogyakarta:Andi Oktaviana, P Anna, M Dwinata dan I bagus made oka. 2014. Prevalensi Infeksi Cacing Ancylostoma Spp Pada Kucing Lokal (Felis catus) Di Kota Denpasar. Buletin Veteriner Udayana. Vol : 6. No : 2. Hal : 162. Sutojo, E. Mulyanto dan Vincent Suhartono. 2011. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta:Andi.
15