SISTEM INFORMASI SITUS PURBAKALA DI JAWA TIMUR BERBASIS WEB 1)
Handitya Wahyu Sasangka 2)Januar Wibowo 3)Vicky M Taufik
S1/ Jurusan Sistem Informasi, STMIK STIKOM Surabaya email :
1)
[email protected] 2)
[email protected] 3)
[email protected]
Abstract : “There are many ancient objects that less handled by government,so the information about position and culture preserve site history is truly minus. This condition make people not interested again with culture preserve site, that something one can make Indonesia proud last time. Web based geographic information system that make it easier to analyzed the position of ancient sites in east java. SIG application and Google Map API that integrated with djikstra algorithms can gived information about position of culture preserve that nearest with the user. Every single step have been choosed are minimum in every side that entered to compilation solution,is greedy principle that applied by djikstra algorithms. System ability to found shortest route can facilitate user to find shortest location from user domicile to culture preserve which one they want to go.” Keywords: Culture Preserve, SIG, Djikstra.
Bangsa Indonesia memiliki latar belakang
sejarah
yang
panjang
dan
Timur menjadi provinsi yang banyak terdapat
peninggalan-peninggalan
dari
terdapat banyak kerajaan-kerajaan yang
kerajaan tersebut. Ini dikarenakan di
pernah berjaya dan mengharumkan nama
provinsi Jawa Timur dahulu terdapat 2
bangsa. Banyak peninggalan-peninggalan
kerajaan besar yang pernah menguasai
yang dapat menjelaskan semua kejayaan
Nusantara yaitu, Singosari dan Majapahit.
kerajaan-kerajaan tersebut. Mulai dari
Situs-situs peninggalan kerajaan tersebut
kitab-kitab, candi-candi, keraton, prasasti
sekarang menjadi objek pariwisata dan
dan
para
pendidikan. Dengan banyaknya objek-
punggawa kerajaan dan para ahli agama.
objek purbakala tersebut dan kurang
Diantara 33 provinsi di Indonesia, Jawa
penanganan
arca,
serta
makam-makam
yang
memadai
dari
1
pemerintah, maka informasi yang dapat
mendukung
menjelaskan letak dan sejarah dari situs
Geografi (SIG).
tersebut
sangat
ini
Untuk menunjang Tugas Akhir ini
menyebabkan masyarakat kurang berminat
akan dibuat Sistem Informasi Geografi
terhadap situs purbakala yang pernah
berbasis Web (WebGIS) yang dapat
mengharumkan nama Indonesia.
mempermudah analisis letak situs-situs
Untuk
kurang.
itu
Hal
adalah Sistem Informasi
diperlukan
sebuah
purbakala di Jawa Timur. Sistem Informasi
aplikasi yang dapat memberi informasi
ini akan memproyeksi peta provinsi Jawa
terdapat
lebih
Timur sebagai daerah objek pembuatan
mempermudah dalam mengetahui letak
Tugas Akhir ini. Pembuatan WebGIS ini
dan
tersebut
akan menggunakan teknologi SIG yaitu
sebagai tempat tujuan wisata maupun
Google Maps API. Google Maps API
untuk menunjang pendidikan. Aplikasi
adalah suatu tool geospatial yang berbasis
yang dibuat dapat menyimpan data-data
internet. Dengan tool ini pemakai dapat
dari situs purbakala tersebut. Dengan
menciptakan aplikasi yang rapi, responsive
aplikasi tersebut pemerintah juga dapat
dan memiliki berbagai macam fiture. Tool
mengetahui seberapa besar potensi situs
ini dapat digunakan secara bersamaan
purabakala tersebut untuk dikembangkan
dengan
sebagai
pemrograman
masyarakat
sejarah
situs
tempat
untuk
purbakala
pariwisata
warisan
nusantara. Dengan ilmu
berbagai yang
macam ada,
yaitu
bahasa PHP,
ASP.NET, atau ColdFusion. Tool ini dapat berkembang
pengetahuan
serta
pesatnya
menampilkan suatu peta, lengkap dengan
teknologi,
atribut-atribut seperti nama jalan, dan
penerapan yang cocok untuk membuat aplikasi dengan data-data spasial yang
atribut lainnya. Dengan adanya sistem informasi situs purbakala berdasarkan pemanfaatan 2
metode djikstra dan Google Maps API ini,
yang lebih sempit. Sasaran menentukan
maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
masukan dan keluaran yang dihasilkan.
serta wisatawan dapat mengetahui letak-
Sistem dikatakan berhasil jika mencapai
letak situs purbakala yang ada di Jawa
sasaran dan tujuan.
Timur.
Sistem
ini
bertujuan
untuk
Sistem
informasi
terdiri
dari
melestarikan dan mempromosikan warisan
input, proses, dan output. Pada proses
budaya purbakala yang terdapat di Jawa
terdapat hubungan timbal balik dengan 2
Timur yang dahulu pernah menjadi pusat
(dua) elemen, yaitu kontrol kerja sistem
kebudayaan Nusantara kepada masyarakat
dan sumber-sumber penyimpanan data,
Indonesia maupun dunia.
baik
berupa
karakter-karakter
huruf
maupun berupa numerik. Saat ini data bisa berupa suara atau audio maupun gambar
LANDASAN TEORI Sistem Informasi
Menurut
atau video. Data ini diproses dengan Jogiyanto
(2001:11) metode-metode
mengemukakan bahwa sistem
tertentu
dan
akan
informasi menghasilkan
output
yang
berupa
adalah suatu sistem di dalam organisasi informasi. Informasi yang dihasilkan dapat yang
mempertemukan
kebutuhan berupa laporan atau report maupun solusi
pengolahan transaksi harian, mendukung dari
proses
yang
telah
dijalankan.
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan (Tanuwijaya, 2005). Menurut Prahasta strategi
dari
suatu
organisasi
dan (2001:42) sistem informasi adalah entity
menyediakan pihak luar tertentu dengan (kesatuan)
formal
yang
terdiri
dari
laporan-laporan yang diperlukan. berbagai sumberdaya fisik maupun logika. Suatu sistem mempunyai tujuan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan atau
sasaran.
Tujuan
biasanya Sistem
Pendukung
Keputusan
(SPK)
dihubungkan dengan ruang lingkup yang termasuk dalam sistem informasi dengan lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup 3
dukungan komputer. Sistem informasi
dihadapi oleh para manajer yang
manajemen menurut Gordon B. Davis di
berada di tingkat atas.
dalam pustaka (Sutari96) adalah suatu sistem
manusia-mesin
yang
2.
terpadu
mendukung
fungsi
operasi,
merupakan
kumpulan
(terintegrasi) untuk menyajikan informasi guna
SPK
gabungan
model
antara
kualitatif
dan
kumpulan data. 3.
SPK memiliki fasilitas interaktif yang
manajemen, dan pengambilan keputusan
dapat mempermudah hubungan antar
dalam
manusia dengan mesin (komputer).
sebuah
menggunakan perangkat
organisasi.
Sistem
perangkat
keras
lunak,
komputer
pedoman,
model
keputusan,
dan
Sedangkan
untuk
SPK
dan
prosedur
manajemen sebuah
ini
basis yang
dan data. dibuat
4.
SPK bersifat fleksible dan dapat menyesuaikan
diri
terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi. Sistem Informasi Geografi
Definisi Geografi
keputusan dan memilih berbagai alternatif
bertambah, dan bervariasi. Hal ini terlihat
keputusan
hasil
dari banyaknya definisi SIG yang telah
pengolahan data dan informasi yang
beredar. Selain itu, SIG juga merupakan
diperoleh dari penggunaan model-model
suatu bidang kajian ilmu dan teknologi
pengambilan keputusan. Adapun ciri-ciri
yang relatif baru, digunakan oleh berbagai
SPK
bidang disiplin ilmu dan berkembang
menurut
merupakan
Alters
Keen
dalam
SPK
ditujukan
pengambilan
berkembang,
dengan cepat. Berikut merupakan sebagian
(Suryadi98) adalah: 1.
selalu
Informasi
bertujuan untuk membantu pengambilan
yang
(SIG)
Sistem
untuk
membantu
keputusan-keputusan
yang kurang terstruktur dan umumnya
kecil dari definisi-definisi SIG yang telah beredar dari berbagai pustaka : A. SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer
yang
digunakan
untuk 4
menyimpan, memanipulasi, informasi-
C. SIG adalah sistem komputer yang
informasi geografi. SIG dirancang
digunakan
untuk mengumpulkan, menyimpan,
memeriksa,
dan menganalisis objek-objek dan
menganalisa informasi-informasi yang
fenomena
berhubungan dengan permukaan bumi.
dimana
lokasi
geografi
merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan
untuk
mengumpulkan, mengintergrasikan,
(Demers, 1997) D. SIG adalah teknologi informasi yang
demikian,
SIG
merupakan
sistem
menganalisa,
komputer
yang
memiliki
empat
menampilkan
menyimpan, baik
data
dan spasial
kemampuan berikut dalam menangani
maupun
data yang bereferensi geografi: (a)
mengkombinasikan
masukan,
data
perangkat lunak basis data relasiaonal
(penyimpanan dan pemanggilan data),
dan paket perangkat lunak CAD.
(c) analisis dan manipulasi data, (d)
(Guo, 2000)
(b)
manajemen
keluaran. (Aronoff, 1989) B. SIG
adalah
SIG kekuatan
E. SIG adalah sistem informasi yang terdiri
dirancang untuk bekerja dengan data
perangkat keras, perangkat lunak,
yang tereferensi secara spasial atau
data, manusia (brainware), organisasi
koordinat geografi. Dengan kata lain,
dan lembaga yang digunakan untuk
SIG merupakan sistem basis data
mengumpulkan,
dengan
menganalisa
sistem
non-spasial.
yang
menyimpan, dan
menyebarkan
khusus dalam menangani data yang
informasi-informasi mengenai daerah-
tereferensi
daerah
merupakan
di
(Chrisman, 1997)
permukaan
bumi.
kemampuan-kemampuan
secara
spasial,
sekumpulan
selain operasi-
operasi yang dikenakan terhadap data tersebut. (Star, 1990) 5
Contoh sinonim untuk Terminologi SIG
pasang simpul dalam sebuah jaringan
(sumber: Demers, 1997)
kerja:
Tabel 1. Sinonim untuk terminologi SIG
No. Terminologi 1 Geographic Information System 2 Geographical Information System 3 Geomatique 4
Georelational Information System
5
Natural Resources Information System Geoscience or Geological Information System Spatial Information System
6
7
8
Spatial Data Analysis System
Sumber Terminologi dari Amerika Terminologi dari Eropa Terminologi dari Kanada Terminologi yang berbasiskan teknologi Terminologi yang disiplin ilmu Terminologi yang berbasiskan disiplin ilmu Terminologi (turunan) non geografi Terminologi berdasarkan sistemnya.
1.
Algoritma ini bisa digunakan hanya pada jaringan kerja dimana bobot dari arc atau edge-nya adalah non-negatif.
2.
Setiap simpul dalam jaringan kerja
akan mempunyai label bisa temporary (sementara) atau permanent (tetap). Untuk diingat mengubah isi dari label yang sudah tetap tidak dibenarkan.Sebuah label pada sebuah simpul, katakan simpul j, dalam bentuk (i,n), dimana n menyatakan jarak simpul j dari awal melalui sebuah simple path yang mengandung arc (i,j) atau (edge
Algoritma Djikstra
(i,j) untuk grafik tak terarah atau grafik Algoritma ini juga sering disebut campuran).
Bila
labelnya
adalah
“Algoritma Pemberian Label”, karena permanent, maka nj adalah jarak terdekat menggunakan prosedur pemberian labeldari awal ke simpul j. label pada simpul. Document Flow
Algoritma
djikstra
digunakan Document Flow diawali ketika informan
untuk menentukan shortest route antara atau masyarakat umum yang dipercaya dan dua pasang simpul dalam sebuah jaringan ditunjuk
oleh
bidang
pemasaran
kerja. Berikut ini adalah catatan mengenai menemukan benda cagar budaya baru Algoritma Djikstra untuk menentukan rute memberikan data cagar budaya tersebut ke terpendek (shortest route) antara dua bidang pemasaran. Bidang Pemasaran akan 6
mengolah data tersebut dan selanjutnya
Document Flow Sistem Informasi Situs Purbakala di Jawa Timur berbasis Web Informan
akan meminta persetujuan dari bidang pengembangan produk pariwisata untuk
Bidang Pemasaran Data Benda Cagar Budaya
Start
Lihat Data Benda Cagar Budaya
Data Benda Cagar Budaya Tidak
Bidang Pengembangan Produk Pariwisata
Kantor Cabang
Wisatawan
Data Benda Cagar Budaya Baru
Brosur Benda Cagar Budaya
Brosur Benda Cagar Budaya
Validasi Data Benda Cagar Budaya yang Baru
Valid?
Memberi Feedback ?
ya
masalah
penerbitan
brosur-brosur
Update?
dan
Distribusi Brosur ya
bidang pemasaran produk pariwisata data akan
di-valiadasi,
jika
Feedback Valid?
Catat Data Benda Cagar Budaya
informasi lainnya kepada wisatawan, oleh
tersebut
ya
tidak
data
tersebut sudah valid maka data cagar budaya baru akan dikembalikan kepada
Brosur Benda Cagar Budaya
ya
Data Benda Cagar Budaya Baru
Catat Data Benda Cagar Budaya yang Baru
Data Benda Cagar Budaya yang Tervalidasi
Data Benda Cagar Budaya yang Tervalidasi
Catat Data Benda Cagar Budaya
Data Feeback Wisatawan
Cetak?
Menyetujui Feedback
ya
ya
Cetak Brosur Benda Cagar Budaya
Validasi Feedback
Mengisi Data Feedback
Data Feedback terisi Terisi tidak
Mengirim Data Feedback
End
Feedback Tervalidasi
tidak Brosur Benda Cagar Budaya
bidang pemasaran untuk mencetak brosur-
tidak Feedback Tervalidasi
Data Benda Cagar Budaya yang Tervalidasi Data Feedback Wisatawan
brosur dan informasi lainnya kemudian
Data Feedback Wisatawan
Feedback Tervalidasi
brosur tersebut akan berikan kepada kantor cabang pada masing daerah untuk segera menyampaikan
brosur
dan
Gambar 1. Document Flow Sistem Informasi Situs Purbakala di Jawa Timur
informasi
tersebut kepada wisatawan. Untuk lebih
System Flow
jelasnya document flow sistem informasi
System
situs purbakala dapat dilihat pada Gambar
melakukan input ke dalam sistem berupa
1.
memilih menu web, sebelum mencari
Flow
diawali
ketika
user
lokasi cagar budaya yang diinginkan, user dapat
memilih
feedback
berupa
pertanyaan, saran, dan kritik tentang cagar budaya
yang
sebelumnya
pernah
dikunjungi atau memberi masukan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang berkaitan dengan cagar budaya. Apabila 7
tidak
langsung memilih mencari lokasi cagar budaya, maka user melakukan input lokasi cagar budaya yang diinginkan atau akan dituju, selanjutnya diproses jarak terdekat dari kota asal user menuju ke kota tujuan tempat cagar budaya yang diinginkan menggunakan algoritma djikstra. Setelah itu user dapat melihat secara detail tentang informasi
cagar
budaya
yang
diinginkannya tersebut. Setelah itu user dapat melakukan feedback kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tentang cagar budaya yang telah dipilihnya tadi. Sebelum feedback dapat dibalas oleh administrator maka user dapat melakukan
pencarian
cagar budaya lagi, jika tidak user dapat
Gambar 2. System Flow Sistem Informasi Situs Purbakala di Jawa Timur
Data Flow Diagram (DFD)
memilih menu web kembali, apabila
Data Flow Diagram berfungsi
jawaban sudah muncul maka user dapat
untuk menggambarkan proses aliran data
mengirim feedback lagi atau keluar dari
yang terjadi pada sistem tingkat tertinggi
web. Untuk lebih jelasnya system flow
sampai tingkat yang terendah.
sistem informasi situs purbakala dapat
Context Diagram 0 Data Cagar Budaya
dilihat pada Gambar 2.
Input Pencarian Cagar Budaya
Data Lokasi
Input Lokasi Cagar Budaya
Data Rute Administrator
Data Login Admin
Sistem Informasi Situs Purbakala di Jawa Timur berbasis Web
Data Berita Terbaru
Data Feedback
User
Data Lokasi Cagar Budaya yang dicari
Reply Feedback Data Feedback Status Login Admin
+
Data Jarak Pencarian Terdekat
Gambar 3 Context Diagram Sistem Informasi Situs Purbakala di Jawa Timur berbasis Web
8
DFD Level 0
unggah. Pada Gambar 5 terdapat berita-
2
berita tersebut dan user dapat melihat
Memuat Berita Terbaru 2
Data Berita
Content
1
Status Login Admin Data Login Admin
memilih
Login Admin
3 Data Cagar Budaya
+
Input Data Cagar Budaya
Data Lokasi
membaca
secara
detail
Data Login
Order Points Lokasi 7
dan
Input Data Cagar Budaya
+ 1
Points Lokasi Cagar Budaya
3
Anggota Data Cagar Budaya
Cagar Budaya
Data Rute
dengan klik tulisan baca selanjutnya.
Administrator Input Data Kecamatan
Data Berita Terbaru
4
Order Data Kecamatan
Data Kecamatan
Data Point 4
Simpan Lokasi Cagar Budaya
Order Data Kota Asal 5
Kota Asal
Input Kota Asal
5
Input Data Node
6
Order Data Kota Tujuan
Kota Tujuan
KESIMPULAN
Input Kota Tujuan
Reply Feedback Data Feedback
8
Input Data Node
Data Kategori
9
Berdasarkan
Links
implementasi
dan
Kategori 7
Data Topik
10
Topik
11
Tanggapan
Data Jarak Lokasi Data Jarak Pencarian Terdekat Data Lokasi Cagar Budaya yang dicari
Data cagar budaya yang dicari Djikstra
+
hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat
6 8 Data Reply Input Pencarian Cagar Budaya Input Data Feedback Feedback
User Data Reply Feedback
+
Input Lokasi Cagar Budaya
Cari Cagar Budaya
disimpulkan bahwa:
Data Feedback
Berita Terbaru
Gambar 4. DFD Level 0 pada Sistem Informasi Situs
1. Sistem Informasi Situs Purbakala di
Purbakala di Jawa Timur berbasis Web
IMPLEMENTASI Halaman Home
Halaman ini yang pertama kali muncul ketika web diakses. Pada halaman home ini, user dapat memilih menu-menu
Jawa
Timur
mencari
rute
berbasis
Web
dapat
cagar
budaya
yang
terdekat dan menampilkan rute terdekat pada map. 2. Sistem Informasi Situs Purbakala di
yang tersedia dalam web ini. Menu-menu
Jawa
Timur
berbasis
yang berada pada halaman ini ada 5 buah
memberikan output berupa gambar peta
menu yang dapat dipilih oleh user. Pada
lokasi cagar budaya terdekat yang dapat
halaman ini juga, user dapat membaca
mengetahui
berita-berita ter-update yang bersumber
informasi detail kepada user.
jarak
dan
Web
dapat
memberikan
langsung dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur. Terdapat 4 berita terbaru yang dapat dipilih untuk dibaca
DAFTAR PUSTAKA
Charter,
Denny. 2004. Desain dan Applikasi GIS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Dinas
Kebudayaan
oleh user. Berita terbaru berada pada urutan teratas dan pada setiap kolomkolom berita tersebut terdapat tanggal
dan
Pariwisata
Propinsi Jawa Timur. 9
Endarmoko, Eko. 2007. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Terdekat dengan Metode Djikstra. Surabaya: STIKOM Surabaya. Wahyudi, Bambang. 2008. Konsep Sistem
Hartono, Jogiyanto. 1991. Analisis & Desain. Yogyakarta: Andi Offset.
Jack Febrian, Farida Andayani. 2002. Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi. Bandung: Informatika.
Informasi.
Yogyakarta:
Andi
Offset.
Wijayanti, Ratih Indriasari Puspa. 2007. Rancang Bangun Sistem Informasi Pariwisata Provinsi Bali berbasis Web. Surabaya: STIKOM Surabaya.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi.
Yogyakarta:
Andi
Offset.
Yousman, Yeyep. 2004. Sistem Informasi Geografis dengan MapInfo Professional. Yogyakarta: Andi Offset.
Prahasta, Eddy. 2001. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika.
Pusat Bahasa Departement Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
Romeo. 2003. Testing dan Implementasi Sistem. Surabaya. Surabaya: STIKOM Surabaya.
Siswanto, 2006, Aplikasi Jalan Raya Menggunakan Algoritma Djikstra untuk Menentukan Jalur Terpendek dengan Bantuan GPS: STIKOM Surabaya.
Tuanakotta, Indra. 2010. Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pencarian Rute Pelayanan Umum 10