SISTEM INFORMASI PENEMPATAN KARYAWAN BERDASARKAN KEPRIBADIAN MENGGUNAKAN METODE EDWARD'S PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE (EPPS) (STUDI KASUS : X.O GROUP SURABAYA) IVANA1) 1) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Komputer & Teknik Komputer Surabaya, email :
[email protected]
Abstract : Selection and placement process of employees is a important process in the company. Shortness of consider the personality characteristics of employees make management difficult to choose most suitable employee. Labor department of X.O Group Surabaya need a system which can provide the most appropriate staff recommendation to occupy a position. This is because the Labor department of X.O Group Surabaya is still use the manual process and repeatedly in selection and placement of employees, so it’s become a long process. Implementation of Information System Employee Placement Based on Personality Using Edward's Personal Preference Schedule. Method to solve the problem. This Information System generate recommendations for new employee and promoted employee based on personality and promoted on the basis of other factors required by the position, namely the hardskill ability and general criteria and employee performance. Based on the results of experiments performed, it could be concluded that the application made to produce recommendations of new employee and promoted employee which can help decision makers to determine the most appropriate employee to occupy a position. Keyword: Employee, Personality, Edward's Personal Preference Schedule
X.O Group merupakan Restaurant
Dalam proses pemilihan karyawan,
yang didirikan pada tahun 2005 di Surabaya.
faktor penilaian terdiri dari 2 (dua) aspek,
X.O Group menyajikan 4 (empat) macam
yaitu Hardskill dan Softskill. Hardskill
konsep menu Chinese Food dan Grilled,
menekankan
yaitu Suki, Grilled, Cuisine, dan Dim Sum.
Quotient)
Perusahaan ini memiliki 3 (tiga) bidang
dalam
pekerjaan yaitu Office, Service dan Kitchen.
teknologi dan keterampilan teknis yang
Karena banyaknya calon pelamar yang
berhubungan dengan bidang ilmu. Sedangkan
masuk dan bidang yang tersedia, maka pihak
softskill menekankan kepada EQ (Emotional
Manager Departemen Tenaga Kerja dituntut
Quotient)
untuk mampu memilih dan menentukan
dikategorikan menjadi kehidupan sosial,
bidang pekerjaan karyawan secara cepat dan
komunikasi, bertutur bahasa, kebiasaan, dan
tepat.
keramahan (Wicaksana, 2010).
kepadana
yang
IQ
(Intelligence
merupakan
kemampuan
menguasai
ilmu
seseorang
pengetahuan,
yang
dapat
1
Selama
ini,
proses
pemilihan
memilih karyawan yang tepat. Banyak solusi
calon karyawan di X.O. Group Surabaya
yang bisa digunakan dalam menentukan
berdasarkan pada kemampuan hardskill,
kepribadian
kriteria umum dan hasil wawancara,
Psikologi dalam Ferdiansyah (1998), salah
sedangkan
satunya adalah dengan menggunakan metode
pemilihan
karyawan
naik
karyawan.
Edwards
dan
tanpa
(EPPS). Metode ini dapat menghasilkan 15
karakteristik
(lima belas) variabel kepribadian secara
absensi
karyawan,
mempertimbangkan kepribadian
karyawan
karyawan. Menurut
dan
calon
Strauss (1986: 53),
serempak
Preference
Tim
jabatan berdasarkan kemampuan hardskill hasil
Personal
Menurut
Schedule
sehingga dapat dilihat
profil
kepribadian seseorang (Lubis, 2004: 23).
kepribadian merupakan suatu faktor kritis
Diharapkan
dalam prestasi pekerjaan bagi sejumlah
aplikasi ini,
besar kedudukan. Munandar (2008: 51)
keputusan
menambahkan
karyawan yang paling tepat untuk menempati
bahwa
untuk
dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik, maka
setiap
pekerjaan
dengan untuk
menentukan
pilihan
suatu bidang pekerjaan.
memerlukan LANDASAN TEORI
kepribadian
Seleksi
karyawan
penerapan
dapat membantu pengambil
pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan pertimbangan
adanya
tertentu.
Kurangnya
karakteristik
kepribadian
Menurut Hasibuan (2009: 47),
karyawan
seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan
merasa
dan penentuan pelamar yang diterima atau
dan
mengakibatkan
calon management
kesulitan dalam memilih karyawan atau
ditolak
calon
sesuai
perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada
menempati suatu jabatan. Selain itu, proses
spesifikasi tertentu dari perusahaan yang
penilaian calon karyawan dilakukan secara
bersangkutan. Sedangkan Menurut Dale
manual
Yoder dalam Hasibuan (2009), seleksi
karyawan
dan
yang
paling
berulang-ulang,
memperlambat
proses
sehingga
pemilihan
dan
penempatan calon karyawan.
maka
X.O.
Group
menjadi
karyawan
merupakan suatu proses ketika calon karyawan dibagi dua bagian, yaitu diterima
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut
untuk
Surabaya
menggunakan sistem informasi penempatan karyawan berdasarkan kepribadian untuk membantu departemen tenaga kerja dalam
dan ditolak. Proses berdasarkan
seleksi dan
karyawan
berpedoman
harus kepada
spesifikasi jabatan atau pekerjaan yang akan dilakukan. ditetapkan
Dalam persyaratan
spesifikasi, dan
telah
kualifikasi 2
minimum dari orang yang dapat menjabat
atau observasi atas tingkal laku atau gerak
atau melakukan pekerjaan tersebut. Jabatan
gerik dan konstitusi tubuh seseorang untuk
atau pekerjaan apa pun yang akan diisi
memberi penilaian atas diri individu.
hendaknya
Dalam kenyataannya, media bantu ini
diseleksi
berdasarkan
atas
spesifikasi jabatan atau pekerjaan tersebut.
tindak
lanjut
menempatkan
karyawan
dari calon
adalah
seleksi,
yaitu
karyawan
yang
diterima atau lulus seleksi pada jabatan atau pekerjaan yang membutuhkannya dan sekaligus
mendelegasikan
authority
kepada
calon
tersebut.
karyawan
Penempatan karyawan harus didasarkan pada job description dan job specification yang telah ditentukan serta berpedoman kepada prinsip “Penempatan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat dan penempatan
orang
hanya
terbatas
pada
metode
pengamatan, tetapi meluas dengan apa
Penempatan Karyawan Penempatan
tidak
yang
tepat
untuk
jabatan yang tepat” (Hasibuan, 2009: 63).
yang kemudian dikenal sebagai tes atau psikotes (Sumintardja, 1991: 1). Menurut
Sundberg
dalam
Sumintardja (1991: 1), Tes adalah suatu metode untuk menjaring data berupa perilaku individu, yang berlangsung dalam suatu situasi yang baku. Yang dimaksud dengan situasi yang baku adalah sedapat mungkin situasi tes itu sama untuk setiap orang yang dites. Selain itu juga harus ada ketentuan yang baku untuk melaksanakannya. Metode Edward's Personal Preference Schedule (EPPS) Edward's Personal Preference
juga
Schedule (EPPS) disusun oleh Edward
mengungkapkan, prinsip penempatan yang
didasarkan pada Teori Murray. Tes EPPS
tepat harus dilaksanakan secara konsekuen
digunakan
supaya
kepribadian yang relatif normal. Tim
Hasibuan
karyawan
(2009:
dapat
63)
bekerja
sesuai
dengan keahliannya masing-masing.
Psikologi
untuk dalam
mengukur Ferdiansyah
variabel (1998)
mengungkapkan, tes ini bersifat ipsative, Tes Psikologi
yaitu hasil yang dicapai individu hanya
Psikodiagnostik atau Personality Assesment didefinisikan sebagai suatu cara menegakkan
diagnosa
yang
akhirnya
menjadi suatu diagnosa kepribadian. Dari pengertian
yang dikemukakan tampak
bahwa psikodiagnostik mempersyaratkan
bisa dibandingkan dengan individu yang bersangkutan. EPPS merupakan salah satu tes yang berbentuk inventory. Inventory merupakan sejumlah pernyataan yang berupa cerita singkat yang harus diisi oleh individu dengan cara memilih salah satu
suatu media bantu melalui pengamatan 3
jawaban yang paling sesuai dengan diri
menonjolkan diri
individu. Menurut Tim Psikologi dalam Ferdiansyah (1998) terdapat 15 (lima belas)
kebutuhan
yang
mewakili
kebutuhan sifat individu, yang dapat dilihat pada Tabel 1.
5.
Autonomy (aut), yaitu kebutuhan untuk berdiri sendiri
6.
Affiliation (aff), yaitu kebutuhan untuk bersekutu dengan orang lain
7.
Intraception (int), yaitu kebutuhan untuk campur tangan
8.
Succorance (suc), yaitu kebutuhan untuk
Tabel 1. Kebutuhan Sifat EPPS No 1.
Sifat Achievement (Ach), yaitu kebutuhan untuk berprestasi
2.
Deference (def), yaitu kebutuhan untuk mentaati perintah dan peraturan
3.
Order (ord), yaitu kebutuhan untuk bekerja secara teratur
4.
Exhibition (exh), yaitu kebutuhan untuk
Menggambarkan a. Keinginan untuk maju, mencapai prestasi tinggi. b. Ingin berhasil atas usaha sendiri. c. Menyukai pekerjaan yang mengandung tantangan. d. Keinginan untuk memecahkan masalah yang sulit. e. Keinginan untuk lebih dari orang lain. a. Butuh sugesti dari orang lain. b. Mengikuti pendapat orang lain. c. Berusaha menyenangkan orang lain. d. Lebih suka dipimpin daripada memimpin. e. Suka pada hal yang rutin. f. Tidak suka mengambil keputusan sendiri. g. Suka menceritakan keberhasilan orang lain/ menyanjung orang lain a. Menyukai sesuatu yang bersifat teratur. b. Melakukan tindakan sesuai dengan rencana. c. Tertib dan teliti dalam mengerjakan sesuatu. d. Disiplin terhadap waktu. e. Menyukai pekerjaan detil. f. Tidak suka berganti pekerjaan. g. Teratur dalam hidup. a. Suka memamerkan kelebihan. b. Ingin menjadi pusat perhatian.
c. Suka menguji kebenaran pendapat. d.Suka bergaul, bergurau, dan berpetualang. e. Suka memberikan komentar pada orang lain sebagai pernyataan dirinya mampu. f. Suka membuat pertanyaan yang sulit dijawab a. Keinginan untuk bebas dan mandiri. b. Suka mengerjakan hal yang tidak biasa. c. Mengatakan apa yang ingin dikatakan atau melakukan apa yang ingin dilakukan. d. Sering menolak sesuatu yang biasanya orang lain menerima. e. Suka mengkritik orang. f. Tidak suka terikat. g. Menolak jasa baik da pertolongan orang lain. a. Kesetiaan kepada teman. b. Butuh kehadiran orang lain. c. Suka berpartisipasi pada kelompok. d. Suka berbuat untuk orang lain. e. Suka membentuk ikatan interpersonal. f. Kemauan untuk melakukan partisipasi sosial. g. Tidak suka menyendiri. a. Menganalisa perasaan ornag. b. Empati kepada orang lain. c. Menilai orang lain pada mengapa mereka melakukan, bukan dari apa yang dilakukannya. d. Memahami problema yang dihadapi orang lain. e. Mencoba meramalkan kemampuan orang lain. f. Suka memperhatikan orang lain. a. Suka mengharapkan bantuan orang lain saat menemui kesulitan. b. Butuh banyak
4
mendapatkan bantuan orang lain
9.
10 .
11
12
Dominance (dom), yaitu kebutuhan untuk menguasai orang lain
Abasement (aba), yaitu kebutuhan untuk bisa mengalah
Nurturance (nur), yaitu kebutuhan untuk bisa menyenangkan orang lain
Change (chg), yaitu kebutuhan untuk mengadakan perubahan
dorongan afeksi orang lain. c. Suka mengharap belas kasihan. d. Meminta orang lain untuk memahami kesulitannya. e. Butuh banyak perlindungan. f. Mudah mengeluh dan merasa sengsara. a. Ingin senantiasa mempertahankan pendapatnya. b. Lebih suka memutuskan sesuatu untuk dilaksanakan orang lain. c. Suka diunggulkan dalam persaingan. a. Mudah merasa bersalah bila terjadi kegagalan pada orang lain. b. Mudah prihatin atas penderitaan orang lain. c. Rela menerima hukuman demi orang lain. d. Mudah tertekan bila terjadi kegagalan. e. Lebih suka mengalah dan menghindari pertikaian. f. Rendah diri di hadapan orang yang lebih tua. a. Suka membantu dan membela teman. b. Mudah memaafkan kesalahan orang lain. c. Sangat memperhatikan orang yang mengalami kesulitan. d. Memperlakukan orang lain dengan ramah dan simpatik. e. Suka berkarya untuk orang lain. f. Mudah terlibat perasaan pada persoalan orang lain. a. Suka mengerjakan sesuatu yang baru. b. Mudah mengikuti perubahan yang terjadi. c. Suka berpindah tempat dan menikmati suasana yang baru. d. Suka melakukan hal yang berbeda dengan
13
Endurance (end), yaitu kebutuhan untuk mengatasi rintangan
14
Heterosexuality (het), yaitu kebutuhan berhubungan dengan lawan jenis
15
Aggresion (agg), yaitu kebutuhan untuk menyerang orang lain
orang lain. e. Menghindari hal yang rutin. f. Suka berteman dengan orang-orang baru a. Melakukan pekerjaan sampai selesai. b. Tidak mudah berganti tugas setelah selesai. c. Tekun dan tidak ingin diganggu dalam bekerja. d. Memiliki ketekunan dan daya kerja tinggi. e. Mudah mengikuti hal yang bersifat rutin. a. Memiliki perhatian yang besar pada lawan jenis. b. Menyenangi aktifitas yang disukai lawan jenis. c. Suka menarik perhatian lawan jenis. d. Mudah menyatakan sesuatu yang berkaitan dengan seksual. a. Suka bertentangan dengan orang lain. b. Suka mengkritik untuk menjatuhkan orang lain. c. Suka melakukan tindakan balas dendam. d. Menuduh orang lain berbuat salah. e. Mudah marah dan dendam. f. Menyukai kisah petualangan.
Alur Proses Alur
proses
dari
penempatan
karyawan berdasarkan kepribadian adalah sebagai berikut: 1.
Menentukan data komponen yang akan digunakan beserta persentase dari komponen tersebut. Komponen yang digunakan sesuai dengan level karyawan
dan
jenis
karyawan.
Adapun jenis karyawan terdiri dari karyawan baru dan karyawan naik 5
jabatan, sedangkan level karyawan adalah management team, supervision team dan operation team. 2.
Menentukan
kriteria
berdasarkan
komponen yang dinilai dan jabatan yang akan ditempati. Masing-masing komponen memiliki beberapa kriteria penilaian. 3.
Menentukan
nilai
yang
akan
digunakan dalam proses penilaian.
Gambar
3.1
Nilai dari masing-masing nilai kriteria dinyatakan dalam bentuk angka dan keterangan yang ditunjukkan pada 5.
Tabel 3.1 Nilai 4 3 2 1
Alur Proses Penilaian Kepribadian dengan Metode Edward's Personal Preference Schedule (EPPS)
Melakukan perhitungan nilai hardskill dan absensi karyawan untuk periode
Tabel 3.1 Nilai Keterangan Sangat Baik Baik Kurang Sangat Kurang
tertentu. Pada proses ini, penilai akan menjumlahkan
seluruh
nilai
tiap
kriteria, lalu dibagi dengan jumlah item pada kriteria untuk mendapatkan nilai rata-rata dari kriteria terbut.
4.
Melakukan penilaian tes kepribadian
Setelah nilai rata-data tiap kriteria
karyawan dengan metode Edward's
didapatkan,
Personal
Schedule
dikonversikan menjadi nilai dan akan
penilaian
dikalikan dengan persentase kriteria.
(EPPS).
Preference Alur
proses
nilai
tersebut
akan
kepribadian dengan metode Edward's
Hasilnya
Personal Preference Schedule (EPPS)
menghasilkan
dapat dilihat pada Gambar 3.1 .
Kemudian nilai total kriteria tersebut
akan
dijumlahkan nilai
total
dan
kriteria.
akan dikalikan dengan persentase komponen dan menghasilkan nilai akhir komponen. 6.
Melakukan perhitungan nilai softskill dan umum karyawan berdasarkan nilai sementara. Penilai akan mengambil data nilai 5 karyawan yang memiliki nilai 6
tertinggi
pada
sebelumnya.
perhitungan
nilai
Proses perhitungan nilai
sama dengan proses perhitungan pada nomor 5. 7.
8.
Gambar 2. Context Diagram Sistem Informasi Penempatan Karyawan dengan Metode Edward's Personal Preference Schedule (EPPS)
Melakukan perhitungan nilai masing-
HASIL DAN PEMBAHASAN
masing kriteria dan komponen calon
Penilaian Karyawan
karyawan. Proses perhitungan nilai sama
Form ini digunakan untuk proses
dengan proses perhitungan pada nomor
penilaian masing-masing kriteria hardskill
5.
karyawan setiap kegiatan, seperti dapat
Hasil perhitungan nilai adalah nilai akhir
dilihat pada Gambar 4. Hasil penilaian
yang
karyawan
kemudian
akan
menjadi
rekomendasi bagi manager operasional. Dalam
context
diagram
akan
digunakan
untuk
perhitungan pada proses berikutnya.
sistem
informasi penempatan karyawan terdapat 5 (lima) entitas yang terdiri dari 1(satu) Internal Entity
dan 4 (empat) External
Entity. Internal Entity dari sistem ini adalah Departemen
Tenaga
Kerja,
sedangkan
Gambar 4. Form Penilaian Karyawan
External Entity terdiri dari: 1. Karyawan, 2. Calon karyawan, 3. Manager operasional,
Perhitungan Nilai Karyawan
dan 4. Pimpinan direksi. Context Diagram
Form ini digunakan untuk proses
sistem informasi penempatan karyawan di
perhitungan nilai karyawan, seperti dilihat
X.O. Group Surabaya akan dijelaskan pada
pada Gambar 5. Pada proses perhitungan
Gambar 2.
nilai
karyawan
digunakan
untuk
melakukan konversi nilai kriteria dan Jawaban Wawancara KARYAWAN
Soal Tes Kepribadian
Jawaban Tes Keprb
CALON KARYAWAN
menghitung
Data Karyawan
nilai
komponen
untuk
karyawan yang akan naik jabatan. Hasil 0
Data Calon Karyawan Jawaban Tes
Soal Tes Kepribadian
Kontrak Kerja
Kontrak Kerja Jabatan Baru Sistem Informasi Penempatan Karyawan Laporan Kary Naik Jabatan
Laporan Karyawan Naik Jabatan Laporan Kary Baru
Rekomendasi Kary Naik Jabatan
Rekomendasi Kary Baru
+
perhitungan akan tampil pada form dan kemudian akan disimpan kedalam tabel Hitung_Nilai_Komponen_K
dan
Hitung_Nilai_Kriteria_K. Pilihan Calon Karyawan PIMPINAN DIREKSI
Pilihan Karyawan Naik Jabatan
MANAGER OPERASIONAL
7
Gambar
7.
Pada
proses
penempatan
karyawan digunakan untuk melakukan konversi nilai kriteria dan menghitung nilai komponen. Hasil perhitungan akan tampil pada form dan kemudian akan disimpan Gambar 5. Form Perbandingan Nilai Karyawan Naik Jabatan
kedalam
tabel
Hitung_Nilai_Komponen_K
dan
Hitung_Nilai_Kriteria_K.
Perhitungan Nilai Calon Karyawan Baru Form ini digunakan untuk proses perhitungan nilai calon karyawan, seperti dilihat pada Gambar 6. Pada proses perhitungan
nilai
calon
karyawan
digunakan untuk melakukan konversi nilai kriteria dan menghitung nilai komponen untuk karyawan baru. Hasil perhitungan
Gambar 7. Form Perhitungan Nilai Calon Karyawan
akan tampil pada form dan kemudian akan
Laporan Nilai Karyawan Baru Form laporan nilai
disimpan
tabel
karyawan digunakan untuk menampilkan
dan
nilai tes per kriteria dan nilai akhir calon
kedalam
Hitung_Nilai_Komponen_CK
calon
karyawan, seperti dapat dilihat pada
Hitung_Nilai_Kriteria_CK.
Gambar 8.
Gambar 6. Form Perhitungan Nilai Calon Karyawan
Gambar 8. Laporan Nilai Calon Karyawan
Penempatan Karyawan Form
ini
digunakan
untuk
melakukan proses penilaian kemampuan softskill
dan
lama
bekerja
untuk
penempatan karyawan, seperti dilihat pada
Laporan Nilai Karyawan Naik Jabatan Form laporan nilai karyawan digunakan untuk menampilkan nilai tes per kriteria dan nilai akhir karyawan. Terdapat 8
fitur pencarian data id karyawan dan
penilaian
karyawan,
penilaian
periode kinerja, seperti dapat dilihat pada
karyawan
dan
Gambar 9.
terhadap data coba didapatkan hasil bahwa
penempatan
calon
karyawan
proses perhitungan dengan data yang ada telah berjalan dengan baik. Proses berhasil dilakukan dan menghasilkan nilai tes yang akurat, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2, Gambar 10, Gambar 11, dan Gambar 12. Gambar 9. Laporan Nilai Karyawan
Analisa Hasil Uji Coba Sistem Fitur Dasar Sistem Analisa hasil uji coba
Tabel 2. Hasil penilaian tes Kepribadian
dari
keseluruhan uji yang dilakukan akan menentukan kelayakan fitur dasar sistem berdasarkan desain yang telah ditetapkan. Fitur-fitur dasar sistem dinilai layak jika keseluruhan hasil uji coba ini sesuai dengan output yang diharapkan. Pada uji coba yang telah dilakukan pada fitur-fitur dasar sistem seperti tampak pada Uji Coba No 1 sampai dengan Uji Coba No 77 dapat disimpulkan
bahwa
fitur-fitur
dasar
Gambar 10. Hasil Perhitungan Nilai Karyawan
tersebut telah berjalan dengan baik dan tidak
terdapat
error.
Fungsi-fungsi
tambah, ubah, simpan maupun tampil dapat berjalan sebagaimana mestinya. Analisa Hasil Uji Coba Perhitungan Proses perhitungan dinilai layak jika keseluruhan hasil uji coba ini sesuai dengan
output
yang
Gambar 11. Hasil Penempatan Karyawan
diharapkan.
Berdasarkan uji coba perhitungan nilai tes, 9
Schedule
(EPPS)
mampu
diimplementasikan dengan baik pada Sistem
Informasi
Penempatan
Karyawan Berdasarkan Kepribadian SARAN Adapun saran-saran yang dapat Gambar 12. Hasil Perhitungan Nilai Calon Karyawan
digunakan untuk mengembangkan aplikasi
KESIMPULAN
1.
Setelah perancangan
dilakukan
sistem
dan
analisis,
Berdasarkan
Kepribadian
Aplikasi yang saat ini berbasis desktop
pembuatan
aplikasi Sistem Informasi Penempatan Karyawan
yang telah dibuat adalah sebagai berikut: dapat
dikembangkan
menjadi aplikasi berbasis web. 2.
Mengembangkan sistem terintegrasi antar bagian di restauran sehingga
Menggunakan Metode Edward's Personal
proses
Preference Schedule (EPPS) ini serta
restauran tersebut lebih efektif dan
dilakukan evaluasi hasil penelitiannya,
efisien.
bisnis
yang
terjadi
di
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Sistem
DAFTAR PUSTAKA Informasi
Penempatan
mampu
menghasilkan
Karyawan rekomendasi
jabatan
berdasarkan
kepribadian
sesuai
dengan
perhitungan
metode
Edward's
Preference
Schedule
Personal (EPPS). 2.
Sistem
Informasi
Karyawan
dapat
Penempatan membandingkan
kriteria umum, hardskill, kinerja dan data wawancara untuk mendapatkan rekomendasi akhir untuk pemilihan karyawan dan calon karyawan. 3.
Perhitungan
nilai
menggunakan
metode Edward's Personal Preference
Ferdiansyah, Rahadi.2008. Rancang Bangun Aplikasi tes Kepribadian Berorientasi Obyek Menggunakan Metode Edward's Personal Preference Schedule (EPPS). Surabaya: Stikom Hasibuan, Malayu S.P.,2009.Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara Lubis, Arliza Juairiani. 2004. Gambaran Kebutuhan Pekerja Sosial Sebagai Caregiver Di Panti Sosial Berdasarkan Tes Epps. Jakarta: Universitas Indonesia Munandar, Ashar Sunyoto. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. 10
Wicaksana, I Wayan Simri. 2010. Etika dan Profesi. Jakarta: Universitas Gunadarma Strauss, George dan Sayles, Leonard. 1986. Manajemen Personalia Jilid II. Jakarta: PT.Gramedia.
11