SISTEM INFORMASI PEMETAAN PROFIL KRIMINALITAS BERBASIS WEB (STUDI KASUS: KEJAHATAN KONVENSIONAL KOTA BOGOR)
Oleh : RIZA MUHAMMAD NURMAN G64102033
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Judul Skripsi : Sistem Informasi Pemetaan Profil Kriminalitas Berbasis Web (Studi Kasus : Kejahatan Konvensional Kota Bogor) Nama : Riza Muhammad Nurman NRP : G64102033
Menyetujui :
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc NIP 131 414 854
Rindang Karyadin, ST., M.Komp NIP 132 311 915
Mengetahui :
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS NIP 131473999
Tanggal Lulus :
SISTEM INFORMASI PEMETAAN PROFIL KRIMINALITAS BERBASIS WEB (STUDI KASUS: KEJAHATAN KONVENSIONAL KOTA BOGOR)
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor
Oleh : Riza Muhammad Nurman G64102033
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
RINGKASAN RIZA MUHAMMAD NURMAN. Sistem Informasi Pemetaan Profil Kriminalitas Berbasis Web. Dibimbing oleh MEUTHIA RACHMANIAH dan RINDANG KARYADIN. Penggunaan aplikasi dengan menggunakan teknologi informasi berbasis komputer yang tepat guna akan memudahkan pengguna untuk menyimpan dan mengolah data serta memperoleh informasi secara cepat dan aktual. Banyaknya kejahatan yang terjadi di berbagai tempat dan waktu kejadian yang berbeda-beda menyebabkan kesulitan tersendiri dalam menentukan daerah-daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu pihak kepolisian dalam membandingkan kerawanan kejahatan antardaerah. Daerah yang diambil dalam penelitian meliputi kecamatan dan kelurahan di Kotamadya Bogor. Metode pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan prototipe Jenis I. Pengembangan prototipe Jenis I digunakan karena masalah yang diambil tidak terstruktur dengan baik serta persyaratan data yang tidak menentu. Selain itu, sistem yang dihasilkan tidak dijadikan sebagai cetak biru bagi kepolisian di daerah lain melainkan khusus dipakai di Polresta Bogor. Penelitian ini mencoba mengembangkan suatu sistem informasi yang mampu menampilkan peta serta memetakan jumlah kejahatan yang terjadi di dalam peta tersebut dalam bentuk warna yang beragam. Pewarnaan pada masing-masing daerah dikelompokkan dan diambil berdasarkan ciri-ciri tertentu sehingga output yang dihasilkan diharapkan akan memudahkan pengguna dalam membedakan tingkat kerawanan antara daerah satu dan lainnya. Selain itu, sistem mampu menampilkan grafik dan perhitungan jumlah tindak pidana yang terjadi berikut penyelesaiannya berdasarkan bulan dan tahun. Dengan menggunakan tampilan visual peta dan grafik, diharapkan sistem akan membantu memudahkan Kepolisian Resort Kota Bogor dalam menganalisa tingkat kerawanan setiap kecamatan, kelurahan, jenis kejahatan, pola waktu kejadian pada setiap bulan dan tahunnya, serta mengolah data kriminalitas yang terbaru dan aktual. Kata Kunci : Sistem Informasi, Pemetaan, Grafik, Prototipe
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 13 April 1984 sebagai anak pertama dari pasangan Moch. Usman dan Nurhayati. Penulis memulai pendidikan formal dengan bersekolah di SD Negeri Polisi I Bogor selama enam tahun (1990-1996), SLTP Negeri 4 Bogor selama tiga tahun (1996-1999) dan SMU Negeri 5 Bogor selama tiga tahun (1999-2002). Penulis menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada tahun 2002 (angkatan 39) melalui jalur USMI dan diterima di Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penulis pernah melakukan kerja praktik di PT SIERAD PRODUCE TBK sebagai System Developer dengan membangun aplikasi Capital Expenditure Integrated System pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2005.
PRAKATA Alhamdulillahirabbil alamin, Puji dan Syukur penulis senantiasa panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan petunjuk-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan penelitian tugas akhir ini. Tema yang dipilih dalam tugas akhir ini adalah sistem informasi pemetaan profil kriminalitas berbasis web studi kasus kejahatan konvensional kota Bogor. Keberhasilan dalam menyelesaikan suatu perkara tidak akan pernah bisa digapai tanpa ulur tangan dan bantuan orang lain. Begitu pula halnya dengan penyusunan skripsi ini yang tidak terlepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu dan Bapak tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa, motivasi, dan kasih sayang yang tulus dan ikhlas selama ini, selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc dan Bapak Rindang Karyadin, ST, M.Komp selaku pembimbing yang senantiasa membimbing penulis dengan sabar dan selalu memberikan saran-saran terbaik dalam penulisan skripsi ini. 2. Adikku tersayang : Rima Nurmayasari dan M. Rizki Nurmansyah atas kebersamaan, keceriaan, dan dukungannya selama ini. 3. Sahabat-sahabatku : Musa, Lana, Adam, Mala, Dimas, Aris, Sylvi, dan Triani atas kebersamaan dan dukungannya. 4. Kapolresta Bogor, Bu Harjanti, Bapak Baihaqi, Bapak Budi, Bapak Catur, Bapak Sunaryo, dan Aa Mimid serta seluruh staf Bagian Operasional Polresta Bogor atas informasi, arahan serta bantuannya selama ini. 5. Ilkomerz 39 atas dukungan dan semangatnya. 6. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Ilmu Komputer. 7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bogor, Januari 2007
Riza Muhammad Nurman
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL .............................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................vi DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................vi PENDAHULUAN ..............................................................................................................1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1 Tujuan ..........................................................................................................................1 Ruang Lingkup .............................................................................................................1 Manfaat Penelitian ........................................................................................................1 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................2 Sistem Informasi ...........................................................................................................2 Sistem Informasi Geografis ...........................................................................................2 Peta dan Pemetaan ........................................................................................................2 Prototyping...................................................................................................................2 Basis Data.....................................................................................................................3 Sistem Manajemen Basis Data.......................................................................................3 Structured Query Languange (SQL) ..............................................................................3 PHP Hypertext Preprocessor (PHP) ..............................................................................3 Pengujian black box ......................................................................................................4 METODE PENELITIAN.....................................................................................................4 Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai............................................................................4 Mengembangkan Prototipe............................................................................................5 Menentukan Apakah Prototipe Dapat Diterima ..............................................................5 Menggunakan Prototipe.................................................................................................5 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................5 Prototipe Tahap I...........................................................................................................5 Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai........................................................................5 Mengembangkan Prototipe ........................................................................................7 Menentukan Apakah Prototipe Dapat Diterima........................................................ 10 Prototipe Tahap II ....................................................................................................... 10 Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai...................................................................... 10 Mengembangkan Prototipe ...................................................................................... 10 Menentukan Apakah Prototipe Dapat Diterima ........................................................ 12 Prototipe Tahap III...................................................................................................... 12 Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai...................................................................... 12 Mengembangkan Prototipe ...................................................................................... 13 Menentukan Apakah Prototipe Dapat Diterima ........................................................ 14 Menggunakan Prototipe........................................................................................... 14 Fungsi-fungsi pada sistem operasional.................................................................. 15 Pengujian sistem .................................................................................................. 17 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................... 18 Kesimpulan................................................................................................................. 18 Saran .......................................................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 18 LAMPIRAN...................................................................................................................... 19
DAFTAR TABEL Halaman 1 Nama dan tipe daerah peta kecamatan ...............................................................................7 2 Tambahan beberapa field pada tabel lap_harian ............................................................... 10 3 Pengujian black box ........................................................................................................ 17
DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Arsitektur aplikasi web....................................................................................................4 2 Pengujian black-box........................................................................................................4 3 Pengembangan Prototipe Jenis I ......................................................................................4 4 Skema Ilustrasi Perangkat Lunak.....................................................................................4 5 Diagram Konteks ............................................................................................................ 7 6 Peta rancangan pertama...................................................................................................8 7 Rancangan antarmuka sistem...........................................................................................8 8 Tampilan header pertama................................................................................................8 9 Tampilan navigasi pertama..............................................................................................8 10 Pencarian peta.................................................................................................................9 11 Navigasi administrator pertama .......................................................................................9 12 Form input pelapor..........................................................................................................9 13 Form input lap_harian .....................................................................................................9 14 Form input kejahatan.......................................................................................................9 15 Peta rancangan kedua.................................................................................................... 10 16 Tampilan header kedua................................................................................................. 11 17 Tampilan navigasi kedua............................................................................................... 11 18 Perubahan kedua form input lap_harian......................................................................... 11 19 Perubahan kedua form input pelapor.............................................................................. 12 20 Tampilan header ketiga................................................................................................. 13 21 Tampilan navigasi ketiga............................................................................................... 13 22 Form pencarian peta kedua............................................................................................ 14 23 Pewarnaan peta kota Bogor ........................................................................................... 15 24 Pewarnaan peta Bogor Barat ......................................................................................... 16 25 Informasi JTP dan PTP ................................................................................................. 17
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Nama dan tipe daerah peta kelurahan............................................................................. 20 2 Hubungan antara fungsi sistem dan kebutuhan pengguna ............................................... 21 3 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 ............................................................................... 22 4 Flowchart SIPILAB halaman anggota kepolisian........................................................... 23 5 Daftar tabel dalam SIPILAB ......................................................................................... 27 6 Entity Relationship SIPILAB......................................................................................... 32 7 Diagram Entity Relationship (ERD) SIPILAB............................................................... 33 8 Tampilan login SIPILAB .............................................................................................. 34 9 Grafik Jumlah Kejahatan............................................................................................... 35 10 Pengujian dengan metode black box .............................................................................. 37 11 Pertanyaan Kuisioner .................................................................................................... 47 12 Hasil kuisioner.............................................................................................................. 49
vi
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam kehidupan, tindakan kriminal sering terjadi tanpa mengenal waktu dan tempat. Hal tersebut tentunya sangat meresahkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam bersosialisasi. Jenis kejahatan yang terjadi pun dapat berbedabeda. Apabila dikategorikan, jenis kejahatan itu terbagi atas empat kategori yaitu kejahatan konvensional seperti pembunuhan, kejahatan transnasional (narkoba), kejahatan berimplikasi kontijensi (kerawanan sosial), dan kejahatan terhadap kekayaan negara (korupsi). Polres Kota Bogor merupakan instansi yang diharapkan bisa memberikan keamanan dan perlindungan bagi masyarakat khususnya yang berada di kota Bogor. Apalagi mengingat kondisi sekarang ini, dimana kriminalitas semakin meningkat khususnya yang berada pada daerah Polwil Bogor. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat menangani data secara cepat dan aktual. Kriminalitas yang terjadi di berbagai tempat inilah yang dapat dijadikan obyek pemetaan. Pemetaan jumlah kriminalitas dalam bentuk warna pada peta bisa dilakukan dengan menggunakan script tanpa menggunakan teknologi SIG secara utuh. Kota Bogor yang terdiri dari banyak kecamatan dan kelurahan merupakan bahan informasi yang cukup baik untuk dijadikan sebagai bagian dari sistem informasi yang akan dibangun. Dengan menggunakan sistem ini, pihak kepolisian akan memperoleh peta informasi mengenai daerah-daerah yang merupakan daerah rawan terjadinya kriminalitas. Pada karya tulis ini, penulis mencoba untuk menerapkan sebagian konsep sistem informasi yang berteknologi SIG berbasis web intranet yang berisi informasi pola persebaran kriminalitas yang terjadi di kota Bogor. Bidang kajian kriminalitas yang diambil adalah mengenai kejahatan konvensional di kota Bogor. Kejahatan konvensional itu sendiri adalah kejahatan yang dilakukan dengan motivasi dan modus kejahatan umum. Kejahatan konvensional terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1.
Kejahatan terhadap manusia seperti pembunuhan, penganiayaan dengan menggunakan alat berat (anirat),
2.
3.
penganiayaan tanpa menggunakan alat berat (aniring), culik, peras/ancaman, pencurian dengan kekerasan (curas), perkosaan, zinah, pencemaran nama baik/penghinaan, dll. Kejahatan terhadap harta benda seperti penipuan penggelapan, pencurian dengan menggunakan alat berat (curat), pencurian tanpa menggunakan alat berat (curing), sengketa rumah/tanah, palsu atentik, asuransi, pencurian kendaraan bermotor roda dua (curanmor r2), pencurian kendaraan bermotor roda empat (curanmor r4), dll. Kejahatan terhadap masyarakat seperti judi, pelacuran, ketertiban, pengrusakan, dll.
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah sistem informasi dengan memetakan jumlah kejahatan dalam bentuk warna di setiap daerah ke dalam peta geografis berbasis web intranet untuk menampilkan informasi mengenai pola kriminalitas yang berada di kota Bogor. Informasi tersebut berupa teks, peta dan grafik. Ruang Lingkup Dalam penelitian ini penulis hanya menjadikan daerah kriminalitas pada Polres Kota Bogor sebagai bidang yang akan dikaji. Walaupun demikian diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna baik bagi diri sendiri, pembaca maupun kepolisian khususnya yang berada dalam ruang lingkup kota Bogor. Selain itu, sistem yang dibuat memiliki ruang lingkup sebagai berikut: 1. 2. 3.
Batasan daerah terjadinya kriminalitas hanya daerah yang berada di kota Bogor. Bidang yang dikaji adalah mengenai kejahatan konvensional. Model proses pengembangan perangkat lunak menggunakan metode prototipe Jenis I.
Manfaat Penelitian 1.
2.
3.
Menjadikan bahan acuan bagi kepolisian dalam memprediksi jadwal patroli polisi serta penugasan polisi ke berbagai daerah. Melihat pola kriminalitas yang ditampilkan dalam bentuk geografis dan grafik. Membantu kepolisian khususnya Polresta Bogor melakukan pengelolaan data
2
kriminalitas yang disimpan di dalam basis data. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima sumber data sebagai input kemudian diproses menjadi suatu sistem informasi berupa output yang terdiri dari sumber daya perangkat keras (mesin dan media), perangkat lunak (program dan prosedur), dan sumber daya manusia (spesialis dan end user). Pengelolaan sumber daya informasi dilakukan melalui proses aktivitas sistem informasi yaitu pemasukan data (input), pengolahan data (processing), penyimpanan (storage), pengeluaran (output), dan pengendalian (control activities) (O’Brien 1999). Sistem Informasi Geografis Menurut Siar dan Estes (1990) dalam Barus dan Wiradisastra (2000), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data bereferensi spasial atau berkoordinat geografi. Dengan kata lain, suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk data yang bereferensi spasial bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Komponen utama dalam SIG dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu perangkat keras, perangkat lunak, organisasi (manajemen), dan pemakai. Porsi masingmasing komponen tersebut berbeda-beda dari satu sistem ke sistem lainnya, tergantung tujuan dari dibuatnya SIG tersebut. Berdasarkan operasinya SIG dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: 1.
2.
SIG secara manual, yang beroperasi memanfaatkan peta cetak (kertas/transparan) atau bersifat data analog. SIG secara terkomputer atau lebih sering disebut SIG otomatis (prinsip kerjanya sudah dengan menggunakan komputer sehingga datanya merupakan data dijital).
Peta dan Pemetaan Peta merupakan penyajian secara grafis dari kumpulan data maupun informasi sesuai lokasinya secara dua dimensi. Ditinjau dari perannya peta adalah bentuk penyajian
informasi spasial tentang permukaan bumi untuk dapat dipakai dalam pengambilan keputusan. Sedangkan pemetaan adalah semua kegiatan untuk menghasilkan tampilan informasi tersebut secara keruangan (spasial). Pemetaan adalah suatu bentuk komunikasi secara grafis antara pembuat dan pemakai peta yang telah lama dikenal orang (Barus & Wiradisastra 2000). Data utama dalam SIG adalah data berbentuk sebaran spasial obyek yaitu peta. Dalam hal ini terdapat tiga cara dasar dalam penyajian data spasial, yaitu dalam bentuk titik, garis, dan area. Titik merupakan cara penyajian yang tidak berdimensi, dan hanya menyajikan lokasi dalam bentuk koordinat. Penyajian cara ini lebih menekankan pada lokasi obyek, yang tidak berkait dengan ukuran panjang maupun luas dari obyek. Garis merupakan deretan titik yang sambung menyambung, berdimensi satu seperti jalan, sungai, akan tetapi sudah mempunyai sifat tambahan yaitu mempunyai arah dan ukuran panjang, akan tetapi tidak mempunyai luasan. Area dinyatakan dalam bentuk poligon, merupakan cara penyajian dasar yang berdimensi dua, sehingga dapat menggambarkan luas area. Prototyping Prototipe memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan sebuah prototipe disebut prototyping (McLeod 2001). Menurut McLeod (2001) terdapat dua jenis prototipe. Prototipe Jenis I merupakan suatu model yang akan berkembang menjadi sistem operasional. Prototipe Jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan pada prototipe Jenis I hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat semua elemen penting dari sistem baru. Sedangkan pendekatan prototipe Jenis II dilakukan jika prototipe tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting. Langkah-langkah yang terdapat pada pengembangan prototipe Jenis I adalah sebagai berikut. 1.
Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Analis sistem mewawancarai pemakai
3
2.
3.
4.
untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem. Mengembangkan Prototipe. Analis sistem, mungkin bekerjasama dengan spesialis informasi lain, menggunakan satu atau lebih peralatan prototyping untuk mengembangkan sebuah prototipe. Contoh dari peralatan prototyping adalah integrated application generator dan prototyping toolkits. Integrated application generator adalah sistem perangkat lunak jadi yang mampu menghasilkan semua tampilan yang diinginkan dalam sistem baru seperti menu, laporan, layar, basis data, dan sebagainya. Prototyping toolkits mencakup sistem-sistem perangkat lunak yang terpisah, yang masing-masing mampu menghasilkan sebagian tampilan sistem yang diinginkan. Menentukan apakah prototipe dapat diterima. Analis mendidik pemakai untuk menggunakan prototipe dan memberi kesempatan kepada mereka untuk membiasakan diri dengan sistem. Pemakai memberi masukan kepada analis apakah prototipe memuaskan. Jika ya, langkah 4 akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2, dan 3 dengan pengertian yang lebih baik mengenai kebutuhan pemakai. Menggunakan Prototipe. Prototipe ini menjadi sistem operasional.
2.
3.
Basis data relasional adalah kumpulan tabel-tabel yang berelasi, yang sesamanya dapat dikaitkan dengan kunci (keys). Sistem relasional dicirikan oleh kesederhanaan struktur, dimana semua data disimpan dalam tabel (relasi) yang terdiri dari baris dan kolom. Sistem ini berhasil menanggulangi permasalahan semantik, konsistensi dan redundansi yang dipecahkan melalui konsep normalisasi (Barus & Wiradisastra 2000). Structured Query Language (SQL) Structured Query Language merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional (Connolly & Begg 2002). Sebuah ekspresi SQL dasar hanya terdiri atas tiga klausa, yaitu: SELECT, FROM, dan WHERE: •
Basis Data Basis data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan, yang dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi (Connolly & Begg 2002). Basis data digunakan untuk menangani sekumpulan data dalam suatu sistem organisasi dalam hal pengolahan data seperti penyimpanan data, mengubah data, menampilkan data, dan menghapus data.
menspesifikasi tipe dan struktur data serta menyimpan data di dalam basis data secara leluasa. Membantu pengguna untuk memasukkan, memperbaharui, menghapus, dan mendapatkan kembali data dari basis data. Menyediakan akses kontrol pada basis data, seperti: a. Sistem keamanan, b. Sistem yang terintegrasi, c. Sistem concurrency control, d. Sistem kontrol recovery, e. Katalog yang berisi deskripsi data di dalam database.
•
•
Klausa SELECT digunakan untuk menetapkan daftar atribut (field) yang diinginkan sebagai hasil query. Klausa FROM digunakan untuk menetapkan tabel (atau gabungan tabel) yang akan ditelusuri selama query data dilakukan. Klausa WHERE yang sifatnya opsional, digunakan sebagai predikat (kriteria) yang harus dipenuhi dalam memperoleh hasil query.
Sistem Manajemen Basis Data
PHP Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut Connolly dan Begg (2002) sistem manajemen basis data adalah sebuah sistem perangkat lunak yang memudahkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses terhadap basis data. Secara lebih spesifik, sistem manajemen basis data menyediakan fasilitas sebagai berikut:
Menurut Prihatna (2005) PHP merupakan pemrograman berbasis web yang dijalankan pada sisi server. PHP bersifat open source. Script PHP ditulis menyatu dengan tag-tag HTML atau bisa juga sendiri. PHP digunakan untuk membuat halaman web menjadi dinamis, berinteraksi dengan pengguna, dan menyimpan informasi. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasiaplikasi yang dijalankan pada teknologi web.
1.
Membantu mendefinisikan
pengguna basis data,
untuk seperti
4
Gambar 1 aplikasi web.
merepresentasikan
arsitektur
Relational Database ( MySQL, Oracle, MS SQL ) Web Server (Apache,IIS)
Middleware PHP, ColdFusion, ASP, JSP Internet
Sistem Informasi Pemetaan profIl kriminaLitas berbAsis weB (SIPILAB). 1
Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai
2
Mengembangkan Prototipe
Tidak
3
Web Browser (Internet Explorer,Netscape)
Apakah Prototipe Dapat Diterima
Ya
Gambar 1 Arsitektur aplikasi web (Greenspan & Bulger 2001). Pengujian black-box Pengujian black-box adalah suatu pendekatan ke arah pengujian di mana hasil uji diperoleh dari program atau spesifikasi komponen. Dalam hal ini, pengujian blackbox lebih berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak dan bukan dari implementasinya. Gambar 2 menggambarkan model suatu sistem yang diuji dengan menggunakan pengujian black-box (Sommerville, 2001).
4
Menggunakan Prototipe
Gambar 3 Pengembangan Prototipe Jenis I (McLeod 2001). Perangkat lunak yang digunakan dalam membangun sistem operasional SIPILAB ialah MySQL yang berfungsi sebagai server data, ArcView GIS 3.3, Adobe Photoshop 7.0, dan SWISHmax sebagai perancangan peta dan antarmuka sistem, Mecromedia Dreamweaver MX 2004 sebagai editor bahasa pemrograman, dan Apache sebagai server web. Skema ilustrasi perangkat lunak tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 2 Pengujian black-box (Sommerville 2001). METODE PENELITIAN Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan prototipe jenis I. Gambar 3 menunjukkan langkah-langkah yang terdapat pada metode pengembangan perangkat lunak
Gambar 4 Skema Ilustrasi Perangkat Lunak. 1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai Pada tahap ini pengembang dan pengguna bertemu dan mendefinisikan secara objektif keseluruhan dari perangkat
5
lunak serta mengidentifikasi segala kebutuhan dan garis besar cakupan mengenai sistem. Analisis kebutuhan informasi dilakukan dengan berdiskusi bersama pengguna yaitu polisi di Bagian Operasional dan Reskrim Polresta Bogor sehingga pada tahap ini akan diperoleh hasil yang sesuai dengan keinginan pengguna. 2. Mengembangkan Prototipe Dalam implementasi dari pengembangan suatu prototipe dibutuhkan beberapa perangkat lunak yang mendukung. Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan prototipe sistem tersebut antara lain: a. MySQL sebagai pengolah basis data b. PHP sebagai bahasa pemrograman c. ArcView GIS 3.3 untuk mendesain peta d. Adobe Photoshop 7.0 untuk mendesain tampilan grafis antar muka e. SWISHmax untuk mendesain tampilan grafis antarmuka f. Macromedia Dreamweaver MX2004 sebagai editor bahasa pemrograman g. Internet Explorer 6.0 sebagai browser Prototipe dikembangkan beberapa tahap yaitu: a. b. c. d.
melalui
Perancangan basis data Perancangan peta Perancangan antarmuka situs Perancangan menu
Pada tahap ini SIPILAB menggunakan MySQL sebagai penyedia akses dan manajemen data, ArcView GIS 3.3 digunakan untuk membangun peta buta kecamatan dan kelurahan kota Bogor. Tampilan antarmuka situs yang terdiri dari menu, layar, dan animasi diolah dengan menggunakan Adobe Photoshop 7.0 dan SWISHmax. 3. Menentukan Apakah Prototipe Dapat Diterima Prototipe yang dihasilkan dijelaskan setiap fungsinya kepada pengguna. Jika prototipe yang dikembangkan memuaskan pengguna maka dilanjutkan ke langkah 4 yaitu menggunakan prototipe. Jika tidak maka prototipe akan direvisi dengan mengulangi langkah 1,2, dan 3 (Gambar 3) dengan tambahan masukan atau saran dan pemahaman mengenai sistem yang lebih baik dari pengguna. Pengulangan yang dilakukan dibatasi hanya dua kali.
4. Menggunakan Prototipe Prototipe yang telah dikembangkan akan digunakan sebagai dasar untuk pengkodean sistem operasional SIPILAB. PHP dan HTML merupakan bahasa pemrograman yang digunakan dalam mengkodekan fungsi-fungsi SIPILAB dan membangun koordinat-koordinat peta kota Bogor pada web. Fungsi-fungsi dalam SIPILAB antara lain fungsi untuk memasukkan, mengubah, dan menghapus data pada basis data, fungsi pencarian, dan fungsi untuk menampilkan data, peta, dan grafik. Evaluasi sistem operasional SIPILAB diuji dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Pengujian sistem yang akan digunakan adalah pengujian dengan metode black-box. Sistem diuji dimulai dari fungsi-fungsi yang terkait seperti fungsi pencarian, input, dan output. Sebelum sistem operasional SIPILAB yang telah selesai diuji diberikan, terlebih dahulu dilakukan survei ke sepuluh orang staf Polresta Bogor. Setelah survei dilakukan, SIPILAB yang akan ditempatkan pada kantor Polresta Bogor bagian operasional agar data kriminalitas yang masuk dapat ditangani dengan cepat. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah prototipe Jenis I. Pengulangan pada prototipe yang dibangun dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada langkah 1, 2, dan 3. Dengan adanya pengulangan tersebut, maka pengembangan sistem dibagi menjadi tiga tahap antara lain Prototipe Tahap I yang merupakan tahap kali pertama prototipe dibangun, Prototipe Tahap II, dan Prototipe Tahap III yang merupakan perbaikan pada setiap prototipe dari tahap sebelumnya. Prototipe Tahap 1 1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai Aplikasi web dibangun dengan tujuan untuk menyediakan informasi kejahatan konvensional yang terjadi di kota Bogor. Informasi yang disajikan berupa teks yang berisikan data kejahatan, bentuk grafis berupa peta yang terdiri dari peta kecamatan dan peta kelurahan kota Bogor, dan diagram. Setiap kebutuhan informasi dalam aplikasi tersebut diperoleh melalui diskusi dengan pengguna. Aplikasi web yang
6
dibangun diberi nama Sistem Informasi Pemetaan profIl kriminaLitas berbAsis weB (SIPILAB). Berdasarkan hasil diskusi terdapat beberapa kebutuhan informasi dari aplikasi SIPILAB, yaitu: a. Informasi kepolisian secara umum. Seluruh informasi ini berupa teks yang berisi segala sesuatu yang berhubungan dengan profil kepolisian. Informasi ini berisi profil mengenai kejahatan dan visi misi. b. Informasi kejahatan yang ditampilkan dapat berisikan data seluruh kejahatan ataupun data tertentu hasil pencarian yang berada dalam basis data Data hasil pencarian diperoleh dengan cara memasukkan potongan teks sebagai kata kunci ke dalam textfield di dalam form yang tersedia, kemudian tombol cari diklik. c. Informasi data kejahatan yang dipetakan dalam bentuk grafis berupa peta kecamatan dan peta kelurahan. Pewarnaan pada kedua peta itu merepresentasikan banyaknya kejahatan yang terjadi berdasarkan pola waktu, kejahatan umum, kejahatan spesifik, bulan, dan tahun kejadian. Masingmasing daerah yang terdapat dalam peta menyimpan informasi data kejahatan di daerah tersebut. Dasar pewarnaan penentuan kejahatan diambil antara 0 s.d. 20 sebagai acuan jumlah kejahatan yang terjadi. Dasar pewarnaan diperoleh setelah berdiskusi dengan pengguna untuk membedakan setiap daerahnya. Pewarnaan pada peta ini dibagi menjadi tiga kelompok antara lain: • RGB (252, 0, 0) Daerah kecamatan dan kelurahaan yang menampilkan warna ini berarti banyaknya kejahatan di daerah tersebut berada diatas dua puluh. • RGB (250, 216, 216) Warna RGB (250, 216, 216) pada kecamatan atau kelurahan tertentu merepresentasikan banyak kejahatan di daerah tersebut berada diantara sebelas sampai dengan dua puluh. • RGB (250, 213, 213) Banyaknya kejahatan di daerah kecamatan atau kelurahan syang ditampilkan dengan menggunakan warna ini berada di bawah sebelas.
Peta kecamatan dan kelurahan dalam bentuk digital dapat ditampilkan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan menggunakan perangkat lunak MapServer. Perangkat lunak ini tidak digunakan karena efisiensi dalam pengembangan sistem. Penggunaan MapServer akan lebih banyak bermanfaat pada aplikasi SIG yang menggunakan banyak layer baik yang berupa titik, garis, maupun area atau poligon. Sedangkan SIPILAB yang dibangun hanya menampilkan peta kecamatan dan kelurahan yang berbentuk poligon. Berdasarkan pengamatan, hasil pengembangan pada SIPILAB dengan menggunakan MapServer ataupun tidak diperkirakan akan menampilkan output harapan yang sama yaitu menampilkan informasi data apabila daerah tertentu pada peta diklik. Selain itu server yang menggunakan MapServer harus memiliki java runtime environment (jre) untuk mendukung user interface yang menggunakan java applet. Pengembangan aplikasi SIPILAB ini dapat dimaksimalkan dengan menampilkan pewarnaan peta yang dinamis. d. Informasi data kejahatan disajikan dalam bentuk grafik. Grafik pada SIPILAB ditampilkan dalam bentuk grafik diagram batang yang merepresentasikan banyaknya kejahatan setiap bulannya dalam satu tahun, serta jumlah kejahatan per kelurahan, kejahatan umum, kejahatan spesifik, dan pola waktu berdasarkan bulan dan tahun kejadian. e. Simulasi perhitungan Jumlah Tindak Pidana (JTP) dan Penyelesaian Tindak Pidana (PTP). Pada simulasi perhitungan ini, aplikasi hanya akan menampilkan output berupa jumlah tindak pidana yang terjadi berikut jumlah penyelesaiannya untuk setiap jenis kejahatan berdasarkan bulan dan tahun kejadian. Output tersebut tidak akan disimpan ke dalam basis data. f. Informasi tambahan lainnya meliputi agenda kegiatan kepolisian, komentar,dan buku tamu sebagai sarana komunikasi antar anggota polisi. Pengguna SIPILAB ini terdiri atas dua kategori pengguna yaitu anggota kepolisian dan administrator. Anggota kepolisian yaitu semua polisi di Polresta Bogor yang dapat mengakses data umum yang diberikan oleh SIPILAB, sedangkan administrator adalah
7
Gambar 5 Diagram Konteks. anggota kepolisian Polresta Bogor pada bagian operasional yang berperan dalam mengelola dan memelihara data pada sistem. Proses yang terjadi pada penggunaan SIPILAB berupa pencarian data, pemasukan data, pengeditan data, dan penghapusan data. Pemasukan data terdiri dari data umum dan data admin. Pengeditan data dan penghapusan data dilakukan pada data yang sama. Data umum adalah data yang dapat dimasukkan oleh pengguna umum, seperti data komentar dan buku tamu, sedangkan data admin adalah data yang hanya bisa diisi, diakses dan dimanipulasi oleh administrator sistem, seperti data agenda, buku tamu, komentar, laporan harian, dan user. Aliran data pada SIPILAB digambarkan melalui diagram konteks (Gambar 5). 2. Mengembangkan Prototipe Prototipe dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras komputer. Perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan SIPILAB adalah Personal Computer (PC) dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Prosessor Intel Celeron 1,7 GHZ b. Memori 228 MB c. Hard disk 40GB d. Resolusi monitor 1024x768 pixels Prototipe yang dikembangkan terdiri dari perancangan basis data, peta, tampilan antarmuka situs, dan menu.
a. Perancangan basis data Basis data yang digunakan untuk menyimpan dan memberikan informasi data merupakan implementasi dari hasil identifikasi kebutuhan antara analis sistem dengan pengguna. Data yang digunakan dalam membangun SIPILAB adalah data umum dan data admin yang terbagi atas beberapa tabel yang saling berelasi. Data laporan harian merupakan data utama pada SIPILAB. b. Perancangan peta Peta yang dirancang adalah peta lengkap kota Bogor dalam bentuk file. Peta tersebut kemudian diolah dengan menggunakan perangkat lunak ArcView GIS 3.3 untuk membuat peta buta kecamatan dan kelurahan kota Bogor. Peta tersebut terdiri atas enam kecamatan dan enam puluh delapan kelurahan. Nama dan tipe masingmasing daerah kecamatan dan kelurahan dapat dilihat pada Tabel 1 dan Lampiran 1. Tabel 1 Nama dan tipe daerah peta kecamatan No 1 2 3 4 5 6
Kecamatan Bogor Utara Bogor Timur Bogor Selatan Bogor Barat Bogor Tengah Tanah Sareal
Tipe Poligon Poligon Poligon Poligon Poligon Poligon
Adobe Photoshop 7.0 digunakan untuk mengolah peta buta kecamatan dan kelurahan dan membuatnya dalam format PNG. Pewarnaan pada peta ditampilkan dalam bentuk rectangle. Masing-masing
8
warna pada rectangle mencirikan tingkat kejahatan masing-masing daerah. Tampilan peta kelurahan rancangan pertama dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 8 Tampilan header pertama. d. Perancangan menu Perancangan menu atau navigasi sistem dilakukan untuk memberi gambaran mengenai setiap informasi yang akan ditampilkan dan sebagai kerangka kerja dalam pembuatan sistem informasi (Gambar 9). Rancangan navigasi sistem merupakan pegangan dalam pembuatan halaman-halaman web beserta semua link yang diperlukan.
Gambar 9 Tampilan navigasi pertama.
Gambar 6 Peta rancangan pertama. c. Perancangan antarmuka situs Tampilan antarmuka situs SIPILAB dibangun dengan menggunakan Adobe Photoshop 7.0. Tampilan antarmuka SIPILAB terdiri dari tiga bagian utama yaitu area header terdiri dari logo Kepolisian dan Jawa Barat yang digunakan sebagai ciri khas sistem untuk Polresta Bogor yang berada di daerah Jawa Barat dan di bawah Kepolisian Republik Indonesia serta nama sistem, menu navigasi baik untuk anggota kepolisian maupun administrator terdapat di sebelah kiri, dan isi yang berada pada tengah halaman. Tampilan rancangan antarmuka sistem dapat dilihat pada Gambar 7 dan area header SIPILAB (Gambar 8). Header Menu Isi
Footer Gambar 7 Rancangan antarmuka sistem.
Adapun deskripsi navigasi SIPILAB ialah sebagai berikut : • Depan Halaman ini merupakan indeks atau halaman awal SIPILAB yang menampilkan informasi mengenai arti kejahatan konvensional yang menjadi fokus utama dalam sistem, informasi agenda atau kegiatan yang diadakan pada waktu saat ini, dan input data komentar serta tampilan komentar para pengguna sistem. • Informasi Profil Informasi profil yang ditampilkan pada sistem adalah visi dan misi Kepolisian Republik Indonesia. • Buku Tamu Halaman buku tamu berisi informasi pelapor kejahatan dimana fasilitas input data informasi tersebut diisi oleh pengguna SIPILAB. • Agenda Halaman ini berisi informasi seluruh agenda kegiatan Polresta Bogor. • Analisis Halaman ini merupakan menu terpenting sistem yang berisi analisis berbagai kejahatan konvensional yang selama ini terjadi di kota Bogor. Analisis ini disajikan dalam bentuk tampilan peta yaitu peta kecamatan dan peta kelurahan, teks, dan grafik. Selain menu navigasi SIPILAB di atas, fasilitas yang disediakan SIPILAB adalah fasilitas pencarian yang terdapat pada menu administrator dan navigasi Analisis. Pencarian pada menu administrator terdiri atas pencarian data agenda, komentar,
9
Gambar 10. Pencarian peta bukutamu, user, dan laporan harian kejahatan. Pada navigasi Analisis, form pencarian ditujukan untuk melihat informasi jumlah penyelesaian tindak pidana serta grafik kejahatan berdasarkan bulan dan tahun serta untuk melihat pewarnaan pada peta yang diambil berdasarkan lima kategori yaitu pola waktu, kejahatan umum, kejahatan spesifik, bulan, dan tahun (Gambar 10), informasi jumlah penyelesaian tindak pidana serta grafik kejahatan berdasarkan bulan dan tahun. Selain itu, fasilitas yang disediakan adalah fasilitas pengolahan data untuk administrator yang terdiri atas input, edit, dan hapus.
kejahatan yang dilakukan oleh pelaku. Form menu input pelapor, lap_harian, dan kejahatan dapat dilihat Gambar 12, 13, dan 14.
Gambar 12 Form input pelapor.
Gambar 11 Navigasi administrator pertama. Menu laporan harian yang terdapat pada navigasi administrator (Gambar 11) merupakan menu utama dalam pengolahan data pada SIPILAB. Menu input laporan harian terdiri dari lap_harian, kejahatan, pelapor, korban, dan pelaku. Identitas pelapor, korban, dan pelaku dimasukkan melalui form pelapor, korban, dan pelaku. Di sisi lain, form input lap_harian terdiri atas Nomor Polisi (Nopol), tanggal dan jam kejadian kejahatan terjadi, tanggal dan jam laporan pelapor kepada pihak kepolisian, Tempat Kejadian Perkara (TKP), kelurahan, Modus Operandi (MO) yaitu cara yang dilakukan oleh pelaku pada saat melakukan kejahatan, status laporan yang berarti status mengenai penyelidikan kejahatan yang terjadi, dan uraian singkat kejadian. Pada form input kejahatan terdiri dari Nopol dan
Gambar 13 Form input lap_harian.
Gambar 14 Form input kejahatan.
10
3. Menentukan Apakah Prototipe Dapat Diterima Prototipe yang telah selesai dikembangkan dijelaskan setiap fungsinya kepada pengguna. Dari hasil penjelasan, sistem kemudian dicek oleh pengguna. Berdasarkan hasil evaluasi bersama pengguna, maka terdapat beberapa perubahan pada sistem. Perubahan ini terjadi karena prototipe kurang sesuai dengan keinginan pengguna serta adanya penambahan informasi. Perubahan yang terjadi diantaranya adalah penambahan informasi umum mengenai kepolisian, perubahan basis data, peta untuk hasil analisis dan antarmuka SIPILAB. Setiap kali perubahan, maka langkah dalam pengembangan SIPILAB kembali ke langkah 1 dan 2. Hasil perubahan yang terjadi dibahas pada Prototipe Tahap II.
seperti nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, warga negara, alamat, dan keterangan. Sedangkan perubahan pada tabel lap_harian adalah penambahan beberapa field seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Tambahan beberapa field pada tabel lap_harian No 1
Nama field ApaYgTerjadi
2
BgmnTerjadi
3 4 5
Pasal BarangBukti Tindakan
Deskripsi Mendeskripsikan tindak kejahatan apa yang sedang terjadi Tentang bagaimana kejahatan itu terjadi Pasal yang dilanggar Barang bukti kejahatan Tindakan yang dilakukan polisi
b. Perancangan peta
Prototipe Tahap II 4. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai Pada tahap ini, setiap tambahan dan perubahan kebutuhan informasi dalam aplikasi didiskusikan kembali dengan pengguna. Hasil perubahan yang diperoleh antara lain: a. Informasi kepolisian secara umum. Tambahan informasi pada modul ini adalah adanya halaman kode etik, tugas polisi pada bagian operasional, Tri Brata dan Catur Prasetya, dan Struktur atau bagan Polresta Bogor. b. Perubahan pada basis data. Perubahan yang dilakukan adalah dengan memperinci keterangan pelapor, pelaku, korban, menambah tabel saksi dan beberapa field pada tabel lap_harian. c. Perubahan tampilan SIPILAB. Tampilan ini meliputi peta kejahatan, antarmuka situs dan menu. 2. Mengembangkan Prototipe Prototipe yang dikembangkan sebagai tindak lanjut dari respon pengguna mencakup perancangan basis data, peta, tampilan antarmuka situs, dan menu. a. Perancangan basis data Tabel-tabel yang mengalami perubahan adalah tabel pelapor, pelaku, korban, dan lap_harian. Tabel-tabel tersebut pada awalnya hanya berisi dua field yaitu berupa nama dan keterangan. Setelah perubahan, tabel-tabel tersebut memiliki beberapa field
Gambar 15 Peta rancangan kedua. Perubahan perancangan peta yang terjadi adalah perubahan penempatan pewarnaan sebagai representasi dari banyaknya kejahatan yang terjadi. Pewarnaan yang pada peta tahap pertama ditampilkan dalam bentuk rectangle diubah dengan menampilkan warna sesuai koordinat masing-masing daerah. Hal ini dilakukan karena tampilan warna yang menggunakan bentuk rectangle menyulitkan pengguna dalam mengidentifikasi kesesuaiannya dengan daerah yang disimbolkan dengan warna tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah rancangan peta kedua seperti yang ditampilkan pada Gambar 15. Label atau
11
nama masing-masing daerah pada peta ini ditampilkan dengan menggunakan kode pemrograman PHP. c. Perancangan antarmuka situs Rancangan kedua ini dibuat karena tampilan pertama yang menggambarkan warna gelap dianggap kurang baik karena terlihat monoton dan tidak sesuai antara warna menu dan header. Area header ini dibangun kembali dan disesuaikan dengan warna menu sistem. Tampilan header kedua antarmuka SIPILAB dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16 Tampilan header kedua. d. Perancangan menu Pada tahap ini dilakukan evaluasi perubahan menu navigasi. Perbedaan paling mendasar terjadi pada menu Profil. Menu tersebut dibagi menjadi lima bagian, yaitu Visi & Misi, Kode Etik, Tri Brata dan Catur Prasetya yang disingkat menjadi TBCP, Struktur, dan Bag Ops sehingga tampilan navigasi utama sistem terbagi menjadi sembilan bagian ditambah Depan, Buku Tamu, Agenda, dan Analisis. Perubahan pada menu navigasi dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Tampilan navigasi kedua Adapun deskripsi tambahan SIPILAB ialah sebagai berikut :
navigasi
saksi juga mengalami perubahan. Perubahan pada form lap_harian terdapat penghapusan input kerugian karena input tersebut telah termasuk pada input Uraian Singkat Kejadian sehingga tidak perlu disebutkan kembali serta adanya beberapa penambahan input yaitu: • Apa yang terjadi Input ini mendeskripsikan tindak kejahatan apa yang dilakukan oleh pelaku di lokasi kejadian. • Bagaimana terjadi Input ini berisi tentang bagaimana kejahatan itu terjadi. • Pasal yang dilanggar Pasal yang dilanggar oleh pelaku diisi pada input ini. • Barang bukti Input ini berisi barang bukti kejahatan yang diperoleh pihak kepolisian. • Tindakan yang diambil Tindakan yang diambil oleh pihak kepolisian setelah menerima laporan dari pelapor diisi pada input ini. Pada form input pelapor, korban, dan pelaku terjadi perubahan dengan menambahkan field umur, jenis kelamin, pekerjaan, warga negara, agama, alamat, dan keterangan lainnya pada masing-masing form. Keterangan setiap field pada form input tersebut berlaku pula pada tabel saksi. Semua field yang disebutkan merupakan identitas dari setiap pelapor, korban, pelaku, dan saksi kejahatan. Pemasukan data pelapor, korban, pelaku, dan saksi terbagi atas dua cara, antara lain dengan memasukan data secara langsung berurutan setelah data lap_harian dimasukan atau dengan memasukan data secara terpisah. Tampilan perubahan form input pelapor dan lap_harian dapat dilihat pada Gambar 18 dan 19.
• Kode Etik Halaman ini berisi informasi mengenai kode etik Kepolisian Republik Indonesia. • Struktur Bagan umum struktur Polresta Bogor terdapat pada halaman ini. • Bag Ops Halaman ini berisi informasi mengenai tugas-tugas kepolisian yang berada di bagian operasional Polresta Bogor. Selain navigasi di atas, form input lap_harian, pelapor, korban, pelaku, dan
Gambar 18 Perubahan kedua form input pelapor.
12
Gambar 19 Perubahan kedua form input lap_harian. 3. Menentukan Apakah Prototipe Dapat Diterima Setiap prototipe yang telah diubah diperlihatkan dan dijelaskan setiap fungsinya kepada pengguna. Setelah dicek, terjadi perubahan kembali yaitu pada bagian basis data, antarmuka situs, penambahan halaman web dalam bentuk format laporan polisi, tampilan peta untuk hasil analisis, serta penghapusan modul-modul tertentu. Hasil perubahan yang terjadi dibahas pada Prototipe Tahap III. Prototipe Tahap III 1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai Proses yang dibangun pada SIPILAB akan terus mengalami perubahan selama pengembangan sistem terus berlanjut. Oleh karena itu Prototipe Tahap III merupakan perubahan tahap akhir pada sistem ini. Untuk mengetahui setiap perubahan yang terjadi maka identifikasi kebutuhan pada sistem didiskusikan kembali dengan pengguna. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, diperoleh beberapa tambahan dan pengurangan informasi dari aplikasi SIPILAB, yaitu:
a. Informasi buku tamu. Informasi ini dihapus karena pencatatan data pelapor telah memiliki form tersendiri. b. Data laporan harian. Data yang terdapat pada basis data sistem disesuaikan dengan informasi pada laporan polisi serta dapat ditampilkan sesuai dengan format laporan. c. Informasi data kejahatan yang dipetakan dalam bentuk grafis berupa peta kecamatan dan peta kelurahan. Tampilan informasi kejahatan dalam bentuk peta tidak terbagi atas dua level berbeda yaitu level kecamatan dan kelurahan seperti sebelumnya, melainkan dibuat berjenjang. d. Tampilan antarmuka situs. Perubahan ini meliputi tampilan antarmuka situs dan menu. Perubahan informasi yang diperoleh melengkapi semua informasi dan fungsifungsi pada SIPILAB yang didapat pada tahap sebelumnya. Hubungan antara fungsi sistem dengan kebutuhan pengguna dapat dilihat pada Lampiran 2. Data yang mengalir dalam sistem dipresentasikan dalam suatu Diagram Aliran Data atau Data Flow Diagram (DFD). DFD didesain sesuai kebutuhan
13
sistem yaitu data sebelum masuk suatu proses dan setelah keluar dari sistem. DFD Level 1 SIPILAB dapat dilihat pada Lampiran 3. Selain itu, agar sistem dapat lebih mudah dipahami maka dibuat pemodelan data masukan, keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan flowchart. Flowchart terbagi atas dua bagian yaitu flowchart anggota kepolisian dan administrator. Informasi anggota kepolisian terdiri atas tampilan peta, grafik, informasi PTP dan JTP, data komentar, informasi umum yang hanya bisa dilihat anggota kepolisian seperti visi dan misi, Bag Ops, struktur, kode etik, TBCP, dan agenda. Di sisi lain, informasi administrator terdiri atas data laporan harian dan data admin yaitu data agenda, Bagian Administrasi Operasional (BaminOps), Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (KaSPK), komentar, dan user. Flowchart SIPILAB dapat dilihat pada Lampiran 4.
disesuaikan dengan kecamatan yang dipilih oleh pengguna. c. Perancangan antarmuka situs Perubahan yang terjadi ada pada area header antarmuka SIPILAB. Kekurangan tampilan sebelumnya terletak pada nama sistem yang diberi nama SIPILAB yang merupakan ciri khas dari sistem yang dikembangkan. Oleh sebab itu, tampilan header berikutnya disesuaikan dengan nama sistem (Gambar 20). Tampilan antarmuka SIPILAB dirancang agar tidak terlalu gelap ataupun terlalu terang serta membuat komposisi warna yang sesuai antar background dan gambar.
Gambar 20 Tampilan header ketiga.
Prototipe yang dikembangkan pada tahap ini merupakan prototipe yang mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi terdapat pada perancangan basis data, peta, tampilan antarmuka situs, dan menu SIPILAB.
Di samping itu, pembuatan tampilan antarmuka situs dipermudah dengan membangun dua buah template yang akan digunakan pada setiap halaman pengguna umum dan administrator. Template ini digunakan apabila ada penambahan halaman pada sistem. Tampilan antarmuka SIPILAB untuk login, pengguna umum dan administrator dapat dilihat pada Lampiran 8.
a. Perancangan basis data
d. Perancangan menu
Tabel pada basis data yang mengalami perubahan adalah tabel lap_harian dan bukutamu. Pada tabel lap_harian ditambahkan beberapa field yang dapat menyimpan informasi penyelidik kejahatan, Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (Ka SPK), dan penerima laporan, sedangkan informasi tabel bukutamu dihapus dari basis data. Rancangan terakhir tabel-tabel basis data dapat dilihat pada Lampiran 5. Sedangkan relasi antar tabel dapat dilihat pada Lampiran 6 dan 7 yang digambarkan dengan model Entity Relationship (ER) dan Entity Relationship Diagram (ERD).
Perubahan pada menu navigasi terletak pada tampilan navigasi dan penghapusan modul buku tamu (Gambar 21). Informasi yang ditampilkan pada masing-masing modul tidak mengalami perubahan kecuali pada modul analisis. Perubahan pada modul ini terletak pada tampilan menu pencarian peta dimana form pencarian peta untuk level kelurahan dihapus.
2. Mengembangkan Prototipe
b. Perancangan peta Peta kelurahan merupakan peta yang mengalami perubahan. Pada tahap sebelumnya, peta kelurahan SIPILAB menampilkan semua kelurahan di kota Bogor. Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan dengan pengguna, peta kelurahan tersebut tidak dibuat dalam satu level kelurahan, melainkan dibuat berjenjang. Kelurahan yang ditampilkan pada peta
Gambar 21 Tampilan navigasi ketiga. Modul analisis merupakan fasilitas untuk melihat tampilan pewarnaan pada peta yang diambil berdasarkan pilihan dari lima kategori yaitu pola waktu, kejahatan umum, kejahatan spesifik, bulan, dan tahun. Pola waktu terbagi atas tiga waktu. Dasar
14
pengambilan pola waktu ini adalah dengan membagi waktu satu hari atau 24 jam kedalam tiga waktu. Pola waktu pertama terjadi pada pukul 08.01 s.d. 16.00, pola waktu kedua (16.01 s.d. 00.00), dan pola waktu ketiga (00.01 s.d. 08.00). Kejahatan Umum dan Kejahatan Spesifik berisi data kejahatan konvensional. Form pencarian peta yang terdapat pada modul analisis dapat dilihat pada Gambar 22.
Pewarnaan pada peta Bogor per kecamatan dan kelurahan berbentuk rectangle. Peta yang dirancang tidak dibuat berjenjang. • Prototipe Tahap II Pewarnaan pada peta dibuat berdasarkan koordinat masing-masing daerah. • Prototipe Tahap III Tampilan peta Bogor antara kecamatan dan kelurahan dibuat berjenjang. c. Antarmuka situs
Gambar 22 Form pencarian peta kedua. 3. Menentukan Apakah Prototipe Dapat Diterima Prototipe Tahap III merupakan prototipe tahap akhir. Prototipe ini tidak akan mengalami perubahan lagi setelah disetujui oleh pengguna, sehingga identifikasi kebutuhan pemakai dan pengembangan prototipe tidak perlu diulang kembali. Pada tahap ini dijelaskan setiap perubahan yang telah terjadi dari Prototipe Tahap I sampai dengan Prototipe Tahap III. Perubahan-perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut: a. Basis data • Prototipe Tahap I Tabel-tabel terdiri dari tabel agenda, bukutamu, lap_harian, pelapor, kejahatan, pelaku, korban, dan pelaku. • Prototipe Tahap II Penambahan field pada tabel lap_harian, pelapor, pelaku, dan korban serta penambahan tabel saksi. • Prototipe Tahap III Penghapusan tabel bukutamu dan penambahan field pada tabel lap_harian b. Peta • Prototipe Tahap I
• Prototipe Tahap I Tampilan SIPILAB terbagi menjadi tiga baian utama yaitu area header, navigasi, dan isi. Gambar logo Kepolisian RI dan Jawa Barat digunakan pada area header. Latar belakang tampilan situs bercorak gelap. • Prototipe Tahap II Header situs diubah menjadi lebih terang dan disesuaikan dengan keinginan pengguna. Tampilan pada Prototipe sebelumnya terlihat terlalu gelap. Komposisi warna antara gambar dan latar belakang lebih disesuaikan. • Prototipe Tahap III Nama situs yaitu SIPILAB ditampilkan pada halaman situs. d. Menu • Prototipe Tahap I Menu terdiri dari depan, profil, buku tamu, agenda, dan analisis. • Prototipe Tahap II Menu profil dibagi menjadi lima bagian, yaitu visi dan misi, kode etik, Bag Ops, TBCP, dan struktur. • Prototipe Tahap III Penghapusan menu buku tamu serta penambahan menu BaminOps dan KaSPK pada halaman administrator. 4. Menggunakan Prototipe Prototipe yang telah diterima dikembangkan menjadi sistem operasional SIPILAB dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Pengkodean terhadap prototipe diperlukan agar sistem dapat menampilkan fungsi-fungsi yang dibutuhkan pengguna. Prototipe yang telah menjadi sistem operasional ini yang akan digunakan oleh pengguna SIPILAB yaitu anggota kepolisian dan administrator. Fungsi-fungsi dan pengujian pada sistem dijelaskan pada tahap ini.
15
a. Fungsi-fungsi pada sistem operasional Setiap pengguna memiliki hak akses yang berbeda terhadap setiap fungsi yang dimiliki sistem. Fungsi-fungsi sistem yang dimiliki SIPILAB dibagi menjadi dua kelompok pengguna yaitu anggota kepolisian dan administrator. Adapun deskripsi dari setiap informasi dan fungsi yang dimiliki oleh setiap pengguna adalah sebagai berikut: • Anggota Kepolisian Setiap informasi yang berada pada halaman pengguna adalah informasi yang dapat diakses oleh anggota kepolisian. Informasi tersebut antara lain informasi komentar, agenda, visi dan misi kepolisian, kode etik, TBCP, tugas-tugas kepolisian pada bagian operasional (BagOps), bagan struktur Polresta Bogor, dan analisis. Fungsi utama sistem terletak pada modul analisis. Fungsi yang dimaksud adalah fungsi untuk menampilkan peta beserta pewarnaannya, grafik, serta perhitungan JTP dan PTP. Peta pada SIPILAB terdiri dari peta Kotamadya Bogor dan peta setiap kecamatan yang berada di kota Bogor. Tampilan peta dibangun dengan menggunakan titik-titik koordinat pada setiap kecamatan dan kelurahan masingmasing peta. Titik-titik koordinat tersebut dibuat melalui script PHP dan disimpan ke dalam basis data. Pewarnaan dan label pada peta dibangun dengan menggunakan fungsi imagepolygon dan imagestring disesuaikan dengan titik-titik koordinat yang telah dibuat. Fungsi dari pewarnaan pada peta adalah untuk membandingkan kerawanan kejahatan setiap daerah kecamatan atau kelurahan sehingga tingkat kerawanan antara daerah satu dan lainnya menjadi lebih mudah dibedakan. Pewarnaan pada peta dikelompokkan menjadi tiga warna. Ketiga warna tersebut merepresentasikan keadaan masing-masing kecamatan dan kelurahan. Warna RGB (250, 213, 213) merepresentasikan banyaknya kejahatan berada di bawah sebelas, RGB (250, 216, 216) berada di antara sebelas sampai dengan dua puluh, sedangkan apabila terlihat warna RGB (252, 0, 0) berarti banyak kejahatan lebih dari dua puluh. Dengan demikian, akan terlihat secara objektif seberapa rawan daerah kota Bogor.
Gambar 23 Pewarnaan peta kota Bogor. Banyaknya kejahatan tiap kecamatan dan kelurahan dihitung menggunakan fungsi COUNT dalam bahasa SQL. Jumlah ini diambil berdasarkan banyaknya record kejahatan yang masuk ke dalam basis data. Warna pada masing-masing daerah disesuaikan dengan jumlah kejahatan yang terjadi dan ditampilkan berdasarkan pola waktu kejadian, kejahatan dalam bentuk umum dan spesifik, bulan, dan tahun yang dipilih pengguna. Contoh kasus pertama adalah peta keadaan kota Bogor pada bulan Januari 2005 (Gambar 23). Pewarnaan pada peta tersebut memperlihatkan bahwa banyaknya kejahatan kecamatan Bogor Utara dan Bogor Timur pada bulan Januari 2005 berada pada kisaran sebelas sampai dengan dua puluh. Kedua kecamatan ini memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi dibandingkan kecamatan lainnya yang berada di bawah sebelas. Apabila dilihat secara keseluruhan berarti persentase banyak kejahatan di kota Bogor yang ditampilkan dengan warna RGB (252, 0, 0) adalah 0%, RGB (250, 213, 213) 33,33%, dan RGB (251, 161, 161) sebanyak 66,67%. Contoh kasus kedua adalah peta keadaan kecamatan Bogor Barat pada tahun 2006. Persentase banyak kejahatan di kecamatan Bogor Barat yang ditampilkan dengan warna RGB (252, 0, 0) adalah 0%, RGB (250, 213, 213) 18,75%, dan RGB (251,
16
161, 161) sebanyak 81,25%. Kelurahan Cilendek Barat, Menteng, dan Pasirkuda merupakan kelurahan yang tingkat kejahatannya lebih banyak dibandingkan kelurahan lainnya. Pewarnaan pada peta Bogor Barat dapat dilihat pada Gambar 24. Gambar kotak hitam yang terdapat di kelurahan Menteng pada peta adalah lokasi kantor Polsekta Bogor Barat. Hal ini membuktikan bahwa secara umum kejahatan yang terjadi tidak terlalu tergantung dari lokasi kantor polisi berada.
Gambar 24 Pewarnaan peta Bogor Barat. Apabila dilihat dari kedua contoh kasus tersebut, daerah yang memiliki tingkat kejahatan lebih banyak memiliki jarak yang saling berdekatan. Daerah tersebut antara kecamatan Bogor Utara dan Bogor Timur serta kelurahan Cilendek Barat dan Menteng. Adapun faktor-faktor penyebab suatu daerah mengalami tindak kejahatan lebih tinggi dibandingkan lainnya ialah senagai berikut: - Sifat pengulangan kejahatan yang dikarenakan adanya kemudahan dalam melakukan kejahatan di daerah tersebut. - Kedua daerah memiliki keuntungan yang lebih bagi pelaku. - Jalan pelarian bagi pelaku lebih mudah. (Sumber Polresta Bogor 2007) Dengan adanya pengelompokkan jumlah kejahatan yang diperlihatkan dengan pewarnaan pada peta, kepolisian Polresta Bogor dapat lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap daerah-daerah yang memiliki tingkat kerawanan lebih tinggi
dibanding daerah lainnya. Beberapa tindak lanjut yang dapat dilakukan polisi adalah dengan melakukan tindakan pengamanan, pemantauan, dan pencegahan seperti patroli di tempat-tempat yang rawan sesuai dengan pola waktu dan lokasi. Informasi data kejahatan pada SIPILAB selain diperlihatkan melalui tampilan peta juga dapat dilihat pada gambar grafik tiap kejahatan. Grafik ini terbagi menjadi beberapa kategori yaitu grafik per kecamatan, kelurahan, kejahatan umum, kejahatan spesifik, pola waktu, dan tahun. Dengan adanya tampilan grafik, pola kejahatan yang terjadi terlihat lebih jelas. Contoh kasusnya adalah grafik kejahatan pada kecamatan Bogor Barat tahun 2006. Kejahatan yang paling banyak terjadi adalah kejahatan terhadap harta benda dimana kasus pencurian, baik tanpa menggunakan alat berat (curing) maupun dengan menggunakan alat berat (curat) menempati peringkat pertama dan kedua. Kejahatan tersebut lebih banyak terjadi karena tingginya tingkat pengangguran yang merupakan ciri khas dari suatu daerah berkembang yang memiliki tingkat perekonomian menengah ke bawah. Jika dilihat dari segi pola waktu, secara global kejahatan yang terjadi dapat terjadi kapan saja tanpa mengenal waktu-waktu tertentu. Berdasarkan grafik per bulannya, tindak kejahatan sering terjadi berada di bulan September. Hal ini disebabkan karena awal bulan puasa terjadi pada bulan tersebut. Grafik yang ditampilkan diurutkan dari yang tertinggi sampai dengan terendah kecuali grafik kejahatan per bulan. Khusus grafik kejahatan yang spesifik, setiap kejahatan diurutkan dan dikelompokan sesuai dengan kejahatan umum masingmasing. Warna batang pada kejahatan terhadap manusia berwarna merah, kejahatan terhadap harta benda berwarna biru, dan kejahatan terhadap masyarakat berwarna hijau. Tampilan grafik dapat dilihat pada Lampiran 9. Simulasi perhitungan jumlah tindak pidana (JTP) dan penyelesaiannya (PTP) serta jumlah kejahatan yang tertera pada grafik menggunakan fungsi COUNT. Informasi JTP, PTP, serta banyaknya kejahatan pada grafik diambil berdasarkan bulan dan tahun. Informasi kejahatan yang ditampilkan adalah kejahatan konvensional. No A adalah kejahatan terhadap manusia
17
yang terdiri dari pembunuhan, anirat, aniring, culik, pemerasan/ancaman, curas, perkosaan, zinah, cemar/hina, dll., B adalah kejahatan terhadap harta benda seperti penipuan penggelapan, curat, curing, rumah/tanah, palsu atentik, asuransi, curanmor r2, curanmor r4, dll., dan C adalah kejahatan terhadap masyarakat yaitu judi, pelacuran, ketertiban, pengrusakkan, dll. Data pada PTP adalah jumlah data laporan harian dimana kasus kejahatan yang terjadi telah diselesaikan. Sedangkan JTP adalah jumlah data keseluruhan kasus kejahatan yang disimpan dalam tabel laporan harian pada basis data.
yang dimanipulasi oleh fungsi-fungsi tersebut. Laporan polisi yang dicetak adalah bentuk laporan yang ditampilkan dalam web dengan menggunakan format laporan asli. Data laporan harian merupakan data utama sistem. Data laporan harian terdiri dari data pada tabel lap_harian, tabel kejahatan, tabel pelapor, tabel korban, tabel pelaku, dan tabel saksi dimana semuanya saling memiliki relasi. Setiap input baru yang dimasukkan pada tabel lap_harian selalu dilanjuti dengan input kejahatan, pelapor, korban, pelaku, dan saksi. Dengan adanya menu ubah dan hapus akan mempermudah pengguna dalam memasukkan input baru ke dalam basis data apabila terjadi kesalahan masukan. b. Pengujian Sistem Pada tahap ini juga dilakukan pengujian fungsi-fungsi SIPILAB dengan menggunakan metode black box. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mencari kesalahan pada sistem dan mengetahui sejauh mana sistem dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan pengguna. Tabel 3 adalah tabel pengujian untuk beberapa kasus pada sistem. Tabel 3 Pengujian black box Kasus Uji Tampilan Informasi
Gambar 25 Informasi JTP dan PTP. Gambar 25 adalah gambar tampilan informasi JTP dan PTP kecamatan Bogor Barat pada tahun 2006. Berdasarkan informasi yang diperoleh terlihat bahwa total jumlah tindak pidana pada tahun 2006 yang terjadi sebanyak delapan puluh kasus dan kasus tersebut telah diselesaikan seluruhnya. Hal ini berarti persentase tingkat keberhasilan penyelesaian kasus kejahatan konvensional pada tahun 2006 di kecamatan Bogor Barat mencapai 100 %. Melalui informasi ini, tingkat keberhasilan penyelesaian kasus kejahatan yang terjadi dapat diketahui oleh pihak kepolisian. • Administrator Fungsi yang dapat diakses oleh administrator adalah fungsi input, edit, dan hapus data, serta mencetak laporan polisi. Data agenda, BaminOps, KaSPK, komentar, laporan harian, dan user merupakan data
Validasi Login
Pencarian Data
Menu yang diuji - Depan - Komentar - Visi dan Misi - Kode Etik - TBCP - Struktur - BagOps - Agenda - JTP - PTP - Peta Bogor - Peta kelurahan per kecamatan - Grafik - Data agenda - Data lap_harian - Data kejahatan - Data pelapor - Data korban - Data pelaku - Data saksi - Data user - Data BaminOps - Data KaSPK - Laporan Polisi - Login administrator - Login anggota kepolisian - Data agenda - Data BaminOps - Data KaSPK - Data komentar - Data laporan harian
18
Kasus Uji
Pengiriman komentar Proses tambah, ubah dan hapus data
Menu yang diuji - Data User - Data JTP dan PTP - Peta kecamatan - Peta kelurahan per kecamatan - Grafik - Komentar - Agenda - BaminOps - KaSPK - Hapus komentar - Lap_harian - Kejahatan - Pelapor - Korban - Pelaku - Saksi - User
Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh menu telah berfungsi sesuai harapan. Hasil lengkap pengujian dapat dilihat pada Lampiran 10. Selain itu, sistem telah diuji dengan menggunakan browser Internet Explorer 6.0 dan Mozilla Firefox. Fungsi-fungsi yang terdapat pada SIPILAB apabila dijalankan pada kedua browser tersebut dapat berjalan dengan baik. Untuk mengetahui sejauh mana sistem operasional yang dibangun sesuai dengan keinginan pengguna, maka dilakukan survei dalam bentuk kuisioner. Kuisioner ini diberikan kepada sepuluh orang staf Polresta Bogor. Berdasarkan hasil kuisioner, sistem yang dibangun dapat disimpulkan hampir memenuhi setiap kriteria yang diinginkan pengguna. Hal ini dikarenakan penilaian baik sekali yang tidak mencapai 100% serta tidak adanya penilaian yang kurang atau kurang sekali dari hasil tersebut. Hasil dari kuisioner terdapat pada Lampiran 17 dan 18. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi web yang menampilkan informasi kejahatan konvensional yang berada di kota Bogor. Informasi yang ditampilkan berupa data teks, peta, dan grafik. Pewarnaan pada peta mencirikan tingkat kerawanan setiap kecamatan dan kelurahan. Semakin tinggi intensitas warna maka semakin banyak pula kejahatan yang terjadi. Berdasarkan tampilan grafik, setiap jenis kejahatan baik per kecamatan, kelurahan, dan dalam pola waktu tertentu yang sering terjadi akan lebih terlihat, sehingga diharapkan ada tindak lanjut dari
Kepolisian terhadap daerah yang sering terjadi kriminalitas. Sebagai tambahan informasi, ditampilkan pula data hasil perhitungan jumlah tindak pidana dan penyelesaiannya berdasarkan bulan dan tahun pada kecamatan atau kelurahan tertentu. Selain itu, disediakan format laporan polisi yang bisa langsung dicetak berdasarkan nomor polisi (Nopol) tertentu. Dengan demikian, sistem ini diharapkan dapat memudahkan kepolisian untuk memperoleh data kejahatan konvensional secara cepat. Saran Aplikasi SIPILAB ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan mempersempit daerah yang bisa ditampilkan oleh peta seperti RT dan RW serta memperluas kajian jenis kejahatan, seperti penambahan jenis kejahatan transnasional, kejahatan yang berimplikasi kontijensi, dan kejahatan terhadap kekayaan negara. Selain itu, penambahan fungsi grafik seperti tren pola kejahatan umum dan kejahatan spesifik setiap tiga tahun sekali akan menambah informasi bermanfaat lainnya bagi kepolisian. Aplikasi ini akan menjadi lebih baik apabila dibuat sebagai aplikasi SIG temporal. Dengan demikian, setiap perubahan yang terjadi seperti adanya perluasan daerah tertentu dapat diatasi. DAFTAR PUSTAKA Barus B, Wiradisastra US. 2000. Sistem Informasi Geografis : Sarana Manajemen Sumberdaya. Bogor : Fakultas Pertanian, IPB. Connolly TM, Begg CE. 2002. Database Systems: A Practical Approach to Design, implementation, and Management – Third Edition. USA : Addison Wesley. Greenspan J, Bulger B. 2001. MySQL/PHP Database Applications. New Delhi :IDG Books India(P) Ltd. McLeod R. 2001. Sistem Informasi Manajemen - Jilid 1 Edisi Ketujuh Versi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Prenhalllindo. O’Brien J. 1999. Management Information System. New York : McGraw-Hill. Prihatna H. 2005. Kiat Praktis Menjadi Webmaster Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sommerville I. 2001. Software Engineering – 6th Edition. Essex : Addison-Wesley.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Nama dan tipe daerah peta kelurahan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Kecamatan Bogor Utara Bogor Utara Bogor Utara Bogor Utara Bogor Utara Bogor Utara Bogor Utara Bogor Utara Bogor Timur Bogor Timur Bogor Timur Bogor Timur Bogor Timur Bogor Timur Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Selatan Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Barat Bogor Tengah Bogor Tengah Bogor Tengah Bogor Tengah Bogor Tengah Bogor Tengah Bogor Tengah
Kelurahan Tegalgundil Bantarjati Kedunghalang Ciparigi Cibuluh Ciluar Tanahbaru Cimahpar Baranangsiang Sukasari Katulampa Sindangsari Sindangrasa Tajur Lawanggintung Batutulis Bondongan Empang Pamoyanan Ranggamekar Mulyaharja Cikaret Bojongkerta Rancamaya Kertamaya Harjasari Muarasari Genteng Pakuan Cipaku Menteng Sindangbarang Bubulak Margajaya Balumbangjaya Situgede Semplak Cilendek Barat Cilendek Timur Curugmekar Curug Pasirjaya Pasirkuda Pasirmulya Gunungbatu Loji Babakan Sempur Tegalega Babakanpasar Gudang Paledang Panaragan
Tipe Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon
21
No 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Kecamatan Bogor Tengah Bogor Tengah Bogor Tengah Bogor Tengah Tanah Sareal Tanah Sareal Tanah Sareal Tanah Sareal Tanah Sareal Tanah Sareal Tanah Sareal Tanah Sareal Tanah Sareal Tanah Sareal Tanah Sareal
Kelurahan Pabaton Kebonkelapa Cibogor Ciwaringin Kebonpedes Tanahsareal Kedungbadak Sukaresmi Kedungwaringin Kedungjaya Sukadamai Mekarwangi Kencana Kayumanis Cibadak
Tipe Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon Polygon
Lampiran 2 Hubungan antara fungsi sistem dan kebutuhan pengguna No
Fungsi
Aktor
Deskripsi
1
Menampilkan Informasi Umum
Anggota Kepolisian
Informasi umum bisa diakses oleh pengguna umum yaitu polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor tetapi tanpa bisa mengubah informasi didalamnya.
2
Informasi Agenda
Anggota Kepolisian
SIPILAB menyediakan fasilitas untuk mempermudah kepolisian dalam mengetahui agenda, baik yang berlangsung pada saat ini ataupun yang akan datang.
3
Input Komentar
Anggota Kepolisian
SIPILAB menyediakan fasilitas untuk mengirimkan komentar. Komentar ini ditampilkan di dalam textarea pada halaman Depan secara langsung.
4
Pewarnaan peta
Anggota Kepolisian
SIPILAB mampu menampilkan peta dengan warna-warna tertentu berdasarkan jumlah kejahatan pada setiap kecamatan dan kelurahan sehingga mempermudah kepolisian dalam membandingkan banyaknya kejahatan antarkecamatan atau antarkelurahan.
5
JTP dan PTP
Anggota Kepolisian
Untuk mempermudah perhitungan jumlah tindak pidana kejahatan berikut jumlah penyelesaiannya, maka SIPILAB dapat melakukan perhitungan JTP dan PTP secara otomatis berdasarkan bulan atau tahun yang dipilih oleh polisi.
6
Grafik
Anggota Kepolisian
Gambar grafik pada SIPILAB mempermudah kepolisian dalam melihat dan membandingkan banyak tindak pidana secara visual.
7
Pencarian
Admin
Untuk mempermudah mencari informasi mengenai data tertentu, SIPILAB menyediakan fasilitas pencarian.
8
Tambah, dan Hapus
Admin
Administrator mempunyai otoritas untuk menambah, menghapus, atau mengubah data.
Ubah,
22
Lampiran 3 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Ambil data agenda Tampil komentar
Ambil komentar data komentar
Anggota Kepolisian
Tampil grafik Bogor
Tampil peta Bogor
3. Lihat Grafik Bogor
Grafik Bogor
Tampil JTP PTP Bogor
Tampil grafik kecamatan
6. Lihat Grafik Kecamatan
Grafik kecamatan
9. Lihat Grafik Kelurahan
2. Peta Bogor
4. Lihat JTP PTP Bogor
JTP PTP Bogor
kecamatan Tampil JTP PTP kecamatan 5. Peta Kecamatan
JTP PTP kecamatan
7. Lihat JTP PTP Kecamatan
Grafik kelurahan
JTP PTP kelurahan
10. Lihat JTP PTP Kelurahan
8. Lihat Data Kelurahan
Manipulasi bamin ops Data hasil Data hasil manipulasi manipulasi
Data hasil manipulasi
Manipulasi user
Status penghapusan data komentar
Ambil data laporan
Ambil data user
Ambil data KaSPK
Hapus Data komentar
Data hasil manipulasi
Hapus komentar 15. Laporan Harian
13. Ka SPK
Manipulasi Ka SPK
Admin
Manipulasi laporan harian
Ambil data Bamin
12. Bamin Ops
Manipulasi agenda
Data hasil manipulasi
kriminalitas
kelurahan
11. Agenda
16. User
Simpan komentar
Ambil data kejahatan
Tampil peta kecamatan
Tampil JTP PTP kelurahan Tampil data kelurahan
Tampil grafik kelurahan
1. Tambah Komentar
Analisis
14. Menghapus Komentar
Ambil data komentar
23
Lampiran 3 (Lanjutan) Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses 11
Lampiran 3 (Lanjutan) Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses 12
24
Lampiran 3 (Lanjutan) Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses 13 Status penambahan Data KsSPK
Masukkan data KaSpk
13.1 Tambah KaSpk
Simpan data KaSpk
Status penghapusan Data KaSPK Hapus data KaSpk
Admin
13.2 Menghapus KaSpk
Hapus KaSpk
kriminalitas
Status perubahan Data KaSPK Manipulasi KaSpk
13.3 Ubah KaSpk
Ubah data KaSpk
Hasil pencarian Data KaSPK Cari data KaSPK
13.4 Cari KaSpk
Ambil data KaSPK
Lampiran 3 (Lanjutan) Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses 15
25
Lampiran 3 (Lanjutan) Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses 16
Lampiran 4 Flowchart SIPILAB halaman anggota kepolisian
Start
Informasi umum
Menu
Data Komentar Grafik Bogor
Peta Bogor
JTP PTP Bogor
Tambah
Grafik Kecamatan Simpan data komentar
Peta kecamatan per kelurahan
JTP PTP Kelurahan
JTP PTP Kecamatan
Data laporan per kelurahan
Selesai
Grafik Kelurahan
26
Lampiran 4 (Lanjutan) Flowchart SIPILAB halaman administrator
27
Lampiran 5 Daftar tabel dalam SIPILAB No 1
Nama Tabel Agenda
Primary Key IdAcara
2
BaminOps
NrpBamin
3
KaSPK
NrpSPK
4 5 6 7 8 9
Kecamatan Kejahatan Kelurahan Komentar Korban Ks
IdKecamatan IdKejahatan IdKelurahan IdKomentar IdKorban IdKS
10
Ku
IdKU
11 12 13 14 15 16
Lap_harian Pelaku Pelapor Pengguna Pola_waktu Saksi
Nopol IdPelaku IdPelapor Username IdWaktu IdSaksi
Lampiran 5.1 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key No 1 2 3 4 5 6 7
No 1 2 3 4
Tabel Agenda : agenda : tabel ini berisi data agenda acara/ kegiatan kepolisian : IdAcara :-
Nama field IdAcara Acara TempatAcr TglAcr JamAcr KetAcr UpdateUsr
Lampiran 5.2 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key
Deskripsi Berisi data agenda acara/ kegiatan kepolisian Berisi data polisi bagian administrasi operasional Berisi data polisi Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (Ka SPK) Berisi data kecamatan kota Bogor Berisi data kejahatan yang terjadi Berisi data kelurahan kota Bogor Berisi data komentar Berisi data korban kejahatan Berisi data jenis kejahatan dalam bentuk spesifik Berisi data jenis kejahatan dalam bentuk umum Berisi data laporan harian Berisi data pelaku kejahatan Berisi data pelapor kejahatan Berisi data pengguna SIPILAB Berisi data pola waktu kejadian Berisi data saksi kejahatan
Tipe int varchar varchar date time text varchar
Boleh NULL tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak
Deskripsi Id acara Nama acara Tempat acara itu dilaksanakan Tanggal acara dilaksanakan Jam acara dilaksanakan Keterangan acara yang lainnya Id pengguna kali terakhir memasukkan input
Tabel BaminOps : BaminOps : tabel ini berisi data polisi bagian administrasi operasional : NrpBamin :-
Nama field NrpBamin NamaBamin PangkatBamin UpdateUsr
Tipe int varchar varchar varchar
Boleh NULL tidak tidak tidak tidak
Deskripsi Nrp polisi bagian BaminOps Nama polisi bagian BaminOps Pangkat polisi BaminOps Id pengguna kali terakhir memasukkan input
28
Lampiran 5.3 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key No 1 2 3 4
Nama field NrpSPK NamaSPK PangkatSPK UpdateUsr
Lampiran 5.4 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key No 1 2 3
No 1 2 3 4
Deskripsi Nrp polisi Ka SPK Nama polisi Ka SPK Pangkat polisi Ka SPK Id pengguna kali terakhir memasukkan input
Tipe int varchar text
Boleh NULL tidak tidak tidak
Deskripsi Id kecamatan Nama kecamatan Koordinat kecamatan
Tipe int varchar varchar varchar
Boleh NULL tidak tidak tidak tidak
Deskripsi Id kejahatan Id kejahatan spesifik Nomor laporan Id pengguna kali terakhir memasukkan input
Tabel Kelurahan : kelurahan : tabel ini berisi data kelurahan kota Bogor : IdKelurahan : IdKecamatan
Nama field IdKelurahan Kelurahan IdKecamatan KoorKelurahan
Lampiran 5.7 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key
Boleh NULL tidak tidak tidak tidak
Tabel Kejahatan : kejahatan : tabel ini berisi data kejahatan yang terjadi : IdAcara : Nopol, IdKS
Nama field IdKejahatan IdKS Nopol UpdateUsr
Lampiran 5.6 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key
Tipe int varchar varchar varchar
Tabel Kecamatan : kecamatan : tabel ini berisi data kecamatan : IdKecamatan :-
Nama field IdKecamatan Kecamatan KoorKecamatan
Lampiran 5.5 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key No 1 2 3 4
Tabel KaSPK : KaSPK : tabel ini berisi data polisi Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (Ka SPK) : NrpSPK :-
Tipe int varchar int text
Boleh NULL tidak tidak tidak tidak
Tabel Komentar : komentar : tabel ini berisi data komentar : IdKomentar : Username
Deskripsi Id kelurahan Nama kelurahan Id kecamatan Koordinat kelurahan
29
No 1 2 3
Nama field IdKomentar Username Komentar
Lampiran 5.8 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
No 1 2 3
No 1 2 3
No 1 2
Tipe int varchar int varchar int varchar varchar varchar varchar text varchar
Boleh NULL tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak
Deskripsi Id korban Nama korban Umur korban Pekerjaan korban Jenis kelamin korban Warha negara korban Agama korban Alamat korban Nomor laporan Keterangan korban lainnya Id pengguna kali terakhir memasukkan input
Tipe char varchar char
Boleh NULL tidak tidak tidak
Deskripsi Id kejahatan spesifik Jenis kejahatan spesifik Id kejahatan umum
Tabel Ku : ku : tabel ini berisi jenis kejahatan dalam bentuk umum : IdKU :-
Nama field IdKU KU KetKU
Lampiran 5.11 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key
Deskripsi Id komentar Username pengguna Komentar
Tabel Ks : ks : tabel ini berisi jenis kejahatan dalam bentuk spesifik : IdKS : IdKU
Nama field IdKS KS IdKU
Lampiran 5.10 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key
Boleh NULL tidak tidak tidak
Tabel Korban : korban : tabel ini berisi data korban : IdKorban : Nopol
Nama field IdKorban NamaKorban UmurKorban PkrjaanKorban JKKorban WNKorban AgmKorban AlmtKorban Nopol KetKorban UpdateUsr
Lampiran 5.9 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key
Tipe int varchar varchar
Tipe char varchar varchar
Boleh NULL tidak tidak tidak
Deskripsi Id kejahatan umum Jenis kejahatan umum Keterangan jenis kejahatan
Tabel Lap_harian : lap_harian : tabel ini berisi data laporan harian : Nopol : IdKelurahan, IdWaktu, NrpSPK, NrpBamin
Nama field Nopol TglKejadian
Tipe varchar date
Boleh NULL tidak tidak
Deskripsi Nomor laporan Tanggal ketika kejahatan terjadi
30
No 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama field JamKejadian IdWaktu TglLaporan JamLaporan TKP IdKelurahan ApaYgTerjadi Bgmnterjadi Pasal BarangBukti
Tipe time int date time varchar int text text text text
Boleh NULL tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak
13
Tindakan
text
tidak
14 15 16 17 18 19 20 21
MO Penyelidik NrpSPK NrpBamin Status KetLaporan Model UpdateUsr
varchar varchar int int varchar text char varchar
tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak
Lampiran 5.12 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
No 1 2 3 4 5
Tabel Pelaku : pelaku : tabel ini berisi data pelaku : IdPelaku : Nopol
Nama field IdPelaku NamaPelaku UmurPelaku PkrjaanPelaku JKPelaku WNPelaku AgmPelaku AlmtPelaku Nopol KetPelaku UpdateUsr
Lampiran 5.13 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key
Deskripsi Waktu ketika kejahatan terjadi Id Waktu Tanggal ketika kejahatan dilaporkan Waktu ketika kejahatan dilaporkan Tempat kejadian perkara Id kelurahan Apa yang terjadi di TKP Bagaimana terjadinya kejahatan Pasal yang dilanggar Barang bukti kejahatan yang ditemukan Tindakan yang dilakukan polisi setelah ada pelaporan kejahatan Modus operandi Penyelidik kasus kejahatan Nrp polisi Ka SPK Nrp polisi bagian BaminOps Status laporan Keterangan laporan lainnya Model laporan Id pengguna kali terakhir memasukkan input
Tipe int varchar int varchar int varchar varchar varchar varchar text varchar
Boleh NULL tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak
Deskripsi Id pelaku Nama pelaku Umur pelaku Pekerjaan pelaku Jenis kelamin pelaku Warha negara pelaku Agama pelaku Alamat pelaku Nomor laporan Keterangan pelaku lainnya Id pengguna kali terakhir memasukkan input
Tabel Pelapor : pelapor : tabel ini berisi data pelapor : IdPelapor : Nopol
Nama field IdPelapor NamaPelapor UmurPelapor PkrjaanPelapor JKPelapor
Tipe int varchar int varchar int
Boleh NULL tidak tidak tidak tidak tidak
Deskripsi Id pelapor Nama pelapor Umur pelapor Pekerjaan pelapor Jenis kelamin pelapor
31
No 6 7 8 9 10 11
Nama field WNPelapor AgmPelapor AlmtPelapor Nopol KetPelapor UpdateUsr
Lampiran 5.14 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key No 1 2 3 4 5 6
No 1 2 3
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Deskripsi Warha negara pelapor Agama pelapor Alamat pelapor Nomor laporan Keterangan pelapor lainnya Id pengguna kali terakhir memasukkan input
Tipe varchar varchar varchar int int varchar
Boleh NULL tidak tidak tidak tidak tidak tidak
Deskripsi Username pengguna Password pengguna Nama pengguna NRP pengguna Level akses halaman SIPILAB Id pengguna kali terakhir memasukkan input
Tabel Pola_waktu : pola_waktu : tabel ini berisi data pola waktu kejadian : IdWaktu :-
Nama field IdWaktu Waktu1 Waktu2
Lampiran 5.16 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key
Boleh NULL tidak tidak tidak tidak ya tidak
Tabel Pengguna : pengguna : tabel ini berisi data pengguna SIPILAB : Username :-
Nama field Username Password Nama NRP Level UpdateUsr
Lampiran 5.15 Nama Deskripsi Primary Key Foreign Key
Tipe varchar varchar varchar varchar text varchar
Tipe varchar time time
Boleh NULL tidak tidak tidak
Deskripsi Id pelaku Batas waktu pertama Batas waktu kedua
Tabel Saksi : saksi : tabel ini berisi data saksi : IdSaksi : Nopol
Nama field IdSaksi NamaSaksi UmurSaksi PkrjaanSaksi JKSaksi WNSaksi AgmSaksi AlmtSaksi Nopol KetSaksi UpdateUsr
Tipe int varchar int varchar int varchar varchar varchar varchar text varchar
Boleh NULL tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak
Deskripsi Id saksi Nama saksi Umur saksi Pekerjaan saksi Jenis kelamin saksi Warha negara saksi Agama saksi Alamat saksi Nomor laporan Keterangan saksi lainnya Id pengguna kali terakhir memasukkan input
32
Lampiran 6 Entity Relationship SIPILAB
33
Lampiran 7 Entity Relationship Diagram (ERD) SIPILAB
34
Lampiran 8 Tampilan login SIPILAB
Lampiran 8 (Lanjutan) Tampilan indeks antarmuka anggota kepolisian SIPILAB
35
Lampiran 8 (Lanjutan) Tampilan indeks antarmuka administrator SIPILAB
Lampiran 9 Grafik Jumlah Kejahatan
36
37
Lampiran 10 Pengujian dengan metode black box Tabel pengujian login dan logout pada SIPILAB Kasus Uji Nilai Skenario Input Validasi login Benar Pengguna mengisi input (administrator) yang benar lalu klik tombol Login Salah
Validasi login (anggota kepolisian)
Logout
Hasil yang Diharapkan Masuk ke halaman khusus administrator
Hasil Uji Sukses
Pengguna tidak mengisi input lalu klik tombol Login
Tampil pesan kesalahan
Sukses
Pengguna mengisi input yang salah lalu klik tombol Login
Tampil pesan kesalahan
Sukses
Benar
Pengguna mengisi form input yang yang benar lalu klik tombol Login
Masuk ke halaman khusus pengguna (anggota kepolisian)
Sukses
Salah
Pengguna tidak mengisi input lalu klik tombol Login
Tampil pesan kesalahan
Sukses
Pengguna mengisi input yang salah lalu klik tombol Login
Tampil pesan kesalahan
Sukses
Pengguna mengklik link teks logout
Tampil menu login
Sukses
Benar
Tabel pengujian modul informasi umum Kasus Uji Nilai Skenario Input Link ke menu Benar Pengguna mengklik menu Depan Depan
Tampil informasi halaman Depan
Link ke menu Visi & Misi
Benar
Pengguna mengklik menu Visi & Misi
Tampil informasi halaman Visi & Misi
Sukses
Link ke menu Kode Etik
Benar
Pengguna mengklik menu Kode Etik
Tampil informasi halaman Kode Etik
Sukses
Link ke menu TBCP
Benar
Pengguna mengklik menu TBCP
Tampil informasi halaman TBCP
Sukses
Link ke menu Struktur
Benar
Pengguna mengklik menu Struktur
Tampil informasi halaman Struktur
Sukses
Link ke menu Bag Ops
Benar
Pengguna mengklik menu Bag Ops
Tampil informasi halaman Bag Ops
Sukses
Link ke menu Agenda
Benar
Pengguna mengklik menu Agenda
Tampil informasi halaman Agenda
Sukses
Link ke menu Analisis
Benar
Pengguna mengklik menu Analisis
Tampil informasi halaman Analisis
Sukses
Pengiriman komentar
Benar
Pengguna mengisi input komentar, kemudian mengklik tombol Kirim
Tampil informasi komentar yang telah dikirim
Sukses
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji Sukses
38
Kasus Uji
Nilai Input Salah
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Pengguna tidak mengisi input komentar, kemudian mengklik tombol kirim
Muncul pesan kesalahan
Hasil Uji Sukses
Detail informasi agenda
Benar
Pengguna mengklik detail pada data agenda hari ini
Tampil detail informasi dari acara yang dipilih
Sukses
Data agenda
Benar
Pengguna umum mengklik link teks angka pada halaman yang tersedia
Tampil informasi data agenda berdasarkan halaman
Sukses
Tabel pengujian modul analisis peta Bogor Kasus Uji Nilai Skenario Input
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji
Benar
Pengguna mengisi form pencarian peta dengan benar kemudian klik tombol “Lihat Peta”
Tampil peta kota Bogor per kecamatan dan persentase perbandingan masingmasing warna beserta keterangannya
Sukses
Salah
Pengguna umum tidak mengisi tahun pada form pencarian kemudian klik tombol “Lihat Peta”
Muncul pesan kesalahan
Sukses
Tampil Peta Kelurahan
Benar
Pengguna umum mengklik salah satu kecamatan
Tampil peta kelurahan berdasarkan kecamatan yang telah diklik
Sukses
Informasi Grafik
Benar
Pengguna hanya mengisi tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Grafik”
Tampil informasi grafik per kecamatan, per kejahatan umum, per kejahatan spesifik, per pola waktu, dan per tahun berdasarkan tahun yang dipilih
Sukses
Pengguna mengisi bulan dan tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Grafik”
Tampil informasi grafik per kecamatan, per kejahatan umum, per kejahatan spesifik, dan per pola waktu berdasarkan bulan dan tahun yang dipilih
Sukses
Salah
Pengguna tidak mengisi tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Grafik”
Muncul pesan kesalahan
Sukses
Benar
Pengguna hanya mengisi tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Data”
Tampil informasi JTP dan PTP pada setiap jenis kejahatan berdasarkan tahun yang dipilih
Sukses
Pengguna mengisi bulan dan tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Data”
Tampil informasi JTP dan PTP pada setiap jenis kejahatan berdasarkan bulan dan tahun yang dipilih
Sukses
Pewarnaan peta kota Bogor per kecamatan
Informasi JTP dan PTP
39
Kasus Uji
Nilai Input Salah
Skenario Pengguna tidak mengisi tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Data”
Tabel pengujian modul analisis peta kecamatan Kasus Uji Nilai Skenario Input
Hasil yang Diharapkan Muncul pesan kesalahan
Hasil Uji Sukses
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji
Benar
Pengguna mengisi form pencarian dengan benar kemudian mengklik tombol “Lihat Peta”
Tampil peta kelurahan dan persentase perbandingan masing-masing warna beserta keterangannya
Sukses
Salah
Pengguna tidak mengisi tahun pada form pencarian peta kelurahan kemudian klik tombol “Lihat Peta”
Muncul pesan kesalahan
Sukses
Data laporan harian
Benar
Pengguna mengklik salah satu kelurahan
Tampil informasi mengenai data laporan harian kelurahan yang telah diklik
Sukses
Informasi Grafik
Benar
Pengguna hanya mengisi tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Grafik”
Tampil informasi grafik per kelurahan, per kejahatan umum, per kejahatan spesifik, per pola waktu, dan per tahun berdasarkan tahun yang dipilih
Sukses
Pengguna mengisi bulan dan tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Grafik”
Tampil informasi grafik per kelurahan, per kejahatan umum, per kejahatan spesifik, dan per pola waktu berdasarkan bulan dan tahun yang dipilih
Sukses
Salah
Pengguna tidak mengisi tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Grafik”
Muncul pesan kesalahan
Sukses
Benar
Pengguna hanya mengisi tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Data”
Tampil informasi JTP dan PTP pada setiap jenis kejahatan berdasarkan tahun yang dipilih
Sukses
Pengguna mengisi bulan dan tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Data”
Tampil informasi JTP dan PTP pada setiap jenis kejahatan berdasarkan bulan dan tahun yang dipilih
Sukses
Pengguna tidak mengisi tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Data”
Muncul pesan kesalahan
Sukses
Pewarnaan peta kecamatan per kelurahan
Informasi JTP dan PTP
Salah
40
Tabel pengujian modul analisis kelurahan Kasus Uji Nilai Skenario Input
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji
Detail informasi laporan harian
Benar
Pengguna mengklik link pada teks “Detail”
Tampil detail informasi laporan harian
Sukses
Detail pelapor
Benar
Pengguna mengklik link pada teks “Lihat Detail” pelapor
Tampil detail pelapor kejahatan
Sukses
Detail korban
Benar
Pengguna mengklik link pada teks “Lihat Detail” korban
Tampil detail korban kejahatan
Sukses
Detail pelaku
Benar
Pengguna mengklik link pada teks “Lihat Detail” pelaku
Tampil detail pelaku kejahatan
Sukses
Informasi Grafik
Benar
Pengguna hanya mengisi tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Grafik”
Tampil informasi grafik per kejahatan umum, per kejahatan spesifik, per pola waktu, dan per tahun berdasarkan tahun yang dipilih
Sukses
Pengguna mengisi bulan dan tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Grafik”
Tampil informasi grafik per kejahatan umum, per kejahatan spesifik, dan per pola waktu berdasarkan bulan dan tahun yang dipilih
Sukses
Salah
Pengguna tidak mengisi tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Grafik”
Muncul pesan kesalahan
Sukses
Benar
Pengguna hanya mengisi tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Data”
Tampil informasi JTP dan PTP pada setiap jenis kejahatan berdasarkan tahun yang dipilih
Sukses
Pengguna mengisi bulan dan tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Data”
Tampil informasi JTP dan PTP pada setiap jenis kejahatan berdasarkan bulan dan tahun yang dipilih
Sukses
Salah
Pengguna tidak mengisi tahun pada form kemudian klik tombol “Lihat Data”
Muncul pesan kesalahan
Sukses
Benar
Pengguna mengklik link teks angka pada halaman yang tersedia
Tampil informasi data laporan harian berdasarkan halaman
Sukses
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji Sukses
Informasi JTP dan PTP
Data halaman laporan harian
Tabel pengujian modul administrator Kasus Uji Nilai Skenario Input Logout Benar Admin mengklik link teks logout
Tampil informasi bahwa pengguna telah keluar dari modul administrator
41
Kasus Uji Link ke menu Agenda Link ke menu Bamin Ops Link ke menu Ka SPK Link ke menu komentar Link ke menu laporan harian Link ke menu User Informasi tambah agenda Tambah agenda
Nilai Input Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Salah
Detail agenda
Benar
Informasi ubah agenda Ubah agenda
Benar Benar
Salah
Informasi hapus agenda Hapus agenda
Benar
Pencarian data agenda
Benar
Benar
Salah
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Admin mengklik menu Agenda Admin mengklik menu Bamin Ops Admin mengklik menu Ka SPK Admin mengklik menu komentar Admin mengklik menu laporan harian Admin mengklik menu User Admin mengklik link teks tambah agenda Admin mengisi form tambah agenda dengan benar kemudian mengklik tombol tambah Admin mengosongkan salah satu field yang harus diisi kemudian mengklik tombol tambah Admin memasukkan tanggal yang tidak benar kemudian mengklik tombol tambah Admin mengklik link teks detail pada form agenda Admin mengklik link teks ubah pada form agenda Admin mengisi form ubah agenda dengan benar kemudian mengklik tombol ubah Admin mengosongkan field yang harus diisi kemudian mengklik tombol tambah Admin memasukkan tanggal yang tidak benar kemudian mengklik tombol ubah Admin mengklik link teks hapus pada form agenda Admin mengklik tombol hapus Admin mengisi kata dan kategori pada form kemudian klik tombol cari
Tampil informasi data Agenda Tampil informasi data Bamin Ops Tampil informasi data Ka SPK Tampil informasi data komentar Tampil informasi data laporan harian Tampil informasi data User
Admin tidak mengisi kata yang dicari atau kategori kemudian klik tombol cari
Tampil halaman form tambah agenda Tampil keterangan data berhasil ditambah
Hasil Uji Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses
Tampil keterangan isi semua field yang harus ada
Sukses
Tampil keterangan tanggal yang dimasukkan tidak benar
Sukses
Tampil informasi detail acara Tampil halaman form ubah agenda Tampil keterangan data berhasil diubah
Sukses
Tampil keterangan isi semua field yang harus ada
Sukses
Tampil keterangan tanggal yang dimasukkan tidak benar
Sukses
Tampil halaman form hapus agenda Tampil informasi data telah dihapus Tampil data agenda berdasarkan kata dan kategori yang dicari beserta jumlah record yang ditemukan
Sukses
Muncul pesan kesalahan
Sukses Sukses
Sukses Sukses
Sukses
42
Kasus Uji Data halaman agenda Informasi tambah Bamin Ops Tambah Bamin Ops
Nilai Input Benar
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji Sukses
Admin mengklik link teks angka pada halaman yang tersedia
Tampil informasi data agenda berdasarkan halaman
Benar
Admin mengklik link teks tambah Bamin Ops
Tampil halaman form tambah Bamin Ops
Sukses
Benar
Admin mengisi form tambah Bamin Ops dengan benar kemudian mengklik tombol tambah Admin mengosongkan salah satu field yang harus diisi kemudian mengklik tombol tambah Admin mengklik link teks detail pada form Bamin Ops Admin mengklik link teks ubah pada form Bamin Ops Admin mengisi form ubah Bamin Ops dengan benar kemudian mengklik tombol ubah Admin mengosongkan field yang harus diisi kemudian mengklik tombol tambah Admin mengklik link teks hapus pada form Bamin Ops Admin mengklik tombol hapus Admin mengisi kata dan kategori pada form kemudian klik tombol cari
Tampil keterangan data berhasil ditambah
Sukses
Tampil keterangan isi semua field yang harus ada
Sukses
Tampil informasi detail acara
Sukses
Tampil halaman form ubah Bamin Ops
Sukses
Tampil keterangan data berhasil diubah
Sukses
Tampil keterangan isi semua field yang harus ada
Sukses
Tampil halaman form hapus Bamin Ops
Sukses
Tampil informasi data telah dihapus Tampil data Bamin Ops berdasarkan kata dan kategori yang dicari beserta jumlah record yang ditemukan
Sukses
Salah
Detail Bamin Ops
Benar
Informasi ubah Bamin Ops
Benar
Ubah Bamin Ops
Benar
Salah
Informasi hapus Bamin Ops
Benar
Hapus Bamin Ops Pencarian data Bamin Ops
Benar Benar
Sukses
Salah
Admin tidak mengisi kata yang dicari atau kategori kemudian klik tombol cari
Muncul pesan kesalahan
Sukses
Data halaman Bamin Ops
Benar
Admin mengklik link teks angka pada halaman yang tersedia
Tampil informasi data Bamin Ops berdasarkan halaman
Sukses
Informasi tambah Ka SPK Tambah Ka SPK
Benar
Admin mengklik link teks tambah Ka SPK Admin mengisi form tambah Ka SPK dengan benar kemudian mengklik tombol tambah Admin mengosongkan salah satu field yang harus diisi kemudian mengklik tombol tambah
Tampil halaman form tambah Ka SPK Tampil keterangan data berhasil ditambah
Sukses
Benar
Salah
Tampil keterangan isi semua field yang harus ada
Sukses
Sukses
43
Kasus Uji Detail Ka SPK
Nilai Input Benar
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji Sukses
Admin mengklik link teks detail pada form Ka SPK Admin mengklik link teks ubah pada form Ka SPK Admin mengisi form ubah Ka SPK dengan benar kemudian mengklik tombol ubah Admin mengosongkan field yang harus diisi kemudian mengklik tombol tambah Admin mengklik link teks hapus pada form Ka SPK Admin mengklik tombol hapus Admin mengisi kata dan kategori pada form kemudian klik tombol cari
Tampil informasi detail acara Tampil halaman form ubah Ka SPK Tampil keterangan data berhasil diubah
Salah
Admin tidak mengisi kata yang dicari atau kategori kemudian klik tombol cari
Muncul pesan kesalahan
Sukses
Data halaman Ka SPK
Benar
Admin mengklik link teks angka pada halaman yang tersedia
Tampil informasi data Ka SPK berdasarkan halaman
Sukses
Informasi hapus komentar Hapus komentar
Benar
Admin mengklik link teks hapus pada form komentar Admin mengklik tombol hapus Admin mengisi kata dan kategori pada form kemudian klik tombol cari
Tampil halaman form hapus komentar Tampil informasi data telah dihapus Tampil data komentar berdasarkan kata dan kategori yang dicari beserta jumlah record yang ditemukan
Sukses
Salah
Admin tidak mengisi kata yang dicari atau kategori kemudian klik tombol cari
Muncul pesan kesalahan
Sukses
Data halaman komentar
Benar
Admin mengklik link teks angka pada halaman yang tersedia
Tampil informasi data komentar berdasarkan halaman
Sukses
Informasi tambah User Tambah User
Benar
Admin mengklik link teks tambah User Admin mengisi form tambah User dengan benar kemudian mengklik tombol tambah Admin mengosongkan salah satu field yang harus diisi kemudian mengklik tombol tambah
Tampil halaman form tambah User Tampil keterangan data berhasil ditambah
Sukses
Informasi ubah Ka SPK Ubah Ka SPK
Benar Benar
Salah
Informasi hapus Ka SPK Hapus Ka SPK Pencarian data Ka SPK
Pencarian data komentar
Benar Benar Benar
Benar Benar
Benar
Salah
Sukses Sukses
Tampil keterangan isi semua field yang harus ada
Sukses
Tampil halaman form hapus Ka SPK Tampil informasi data telah dihapus Tampil data Ka SPK berdasarkan kata dan kategori yang dicari beserta jumlah record yang ditemukan
Sukses
Tampil keterangan isi semua field yang harus ada
Sukses Sukses
Sukses Sukses
Sukses
Sukses
44
Kasus Uji Detail User
Nilai Input Benar
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji Sukses
Admin mengklik link teks detail pada form User Admin mengklik link teks ubah pada form User Admin mengisi form ubah User dengan benar kemudian mengklik tombol ubah Admin mengosongkan field yang harus diisi kemudian mengklik tombol tambah Admin mengklik link teks hapus pada form User Admin mengklik tombol hapus Admin mengisi kata dan kategori pada form kemudian klik tombol cari
Tampil informasi detail acara Tampil halaman form ubah User Tampil keterangan data berhasil diubah
Salah
Admin tidak mengisi kata yang dicari atau kategori kemudian klik tombol cari
Muncul pesan kesalahan
Sukses
Data halaman User
Benar
Admin mengklik link teks angka pada halaman yang tersedia
Tampil informasi data User berdasarkan halaman
Sukses
Informasi tambah laporan harian Tambah laporan harian
Benar
Admin mengklik link teks tambah laporan harian
Tampil form untuk menambah laporan harian
Sukses
Benar
Admin mengisi form dengan benar kemudian mengklik tombol tambah Admin mengisi form tidak lengkap dan tidak benar kemudian megklik tombol tambah Admin mengisi form dengan benar kemudian mengklik tombol tambah Admin mengisi form tidak lengkap dan tidak benar kemudian megklik tombol tambah Admin mengisi form dengan benar kemudian mengklik tombol tambah Admin mengisi form tidak lengkap dan tidak benar kemudian megklik tombol tambah Admin mengisi form dengan benar kemudian mengklik tombol tambah
Tampil keterangan data berhasil ditambah
Sukses
Tampil keterangan kesalahan yang dilakukan admin
Sukses
Tampil keterangan data berhasil ditambah
Sukses
Tampil keterangan kesalahan yang dilakukan admin
Sukses
Tampil keterangan data berhasil ditambah
Sukses
Tampil keterangan kesalahan yang dilakukan admin
Sukses
Tampil keterangan data berhasil ditambah
Sukses
Informasi ubah User Ubah User
Benar Benar
Salah
Informasi hapus User Hapus User Pencarian data User
Benar Benar Benar
Salah
Tambah pelapor
Benar
Salah
Tambah korban
Benar
Salah
Tambah pelaku
Benar
Sukses Sukses
Tampil keterangan isi semua field yang harus ada
Sukses
Tampil halaman form hapus User Tampil informasi data telah dihapus Tampil data User berdasarkan kata dan kategori yang dicari beserta jumlah record yang ditemukan
Sukses Sukses Sukses
45
Kasus Uji
Tambah saksi
Nilai Input Salah
Benar
Salah
Tampilan informasi
Benar
Detail laporan harian Informasi ubah pelapor Ubah pelapor
Benar Benar Benar
Salah
Informasi ubah korban Ubah korban
Benar Benar
Salah
Informasi ubah pelaku Ubah pelaku
Benar Benar
Salah
Informasi ubah saksi Ubah saksi
Benar Benar
Salah
Informasi ubah lain-lain
Benar
Skenario Admin mengisi form tidak lengkap dan tidak benar kemudian megklik tombol tambah Admin mengisi form dengan benar kemudian mengklik tombol tambah Admin mengisi form tidak lengkap dan tidak benar kemudian megklik tombol tambah Admin mengklik link pada teks Admin mengklik link pada teks detail Admin mengklik link pada teks ubah pelapor Admin mengisi form dengan benar kemudian mengklik tombol ubah Admin mengisi form tidak lengkap dan tidak benar kemudian megklik tombol ubah Admin mengklik link pada teks ubah korban Admin mengisi form dengan benar kemudian mengklik tombol ubah Admin mengisi form tidak lengkap dan tidak benar kemudian megklik tombol ubah Admin mengklik link pada teks ubah pelaku Admin mengisi form dengan benar kemudian mengklik tombol ubah Admin mengisi form tidak lengkap dan tidak benar kemudian megklik tombol ubah Admin mengklik link pada teks ubah saksi Admin mengisi form dengan benar kemudian mengklik tombol ubah Admin mengisi form tidak lengkap dan tidak benar kemudian megklik tombol ubah Admin mengklik link pada teks ubah lain-lain
Hasil yang Diharapkan Tampil keterangan kesalahan yang dilakukan admin
Hasil Uji Sukses
Tampil keterangan data berhasil ditambah
Sukses
Tampil keterangan kesalahan yang dilakukan admin
Sukses
Tampil data laporan harian yang telah dimasukkan admin Tampil informasi detail dari laporan harian Tampil form ubah pelapor
Sukses
Sukses Sukses
Tampil keterangan data berhasil diubah
Sukses
Tampil keterangan kesalahan yang dilakukan admin
Sukses
Tampil form ubah korban
Sukses
Tampil keterangan data berhasil diubah
Sukses
Tampil keterangan kesalahan yang dilakukan admin
Sukses
Tampil form ubah pelaku
Sukses
Tampil keterangan data berhasil diubah
Sukses
Tampil keterangan kesalahan yang dilakukan admin
Sukses
Tampil form ubah saksi
Sukses
Tampil keterangan data berhasil diubah
Sukses
Tampil keterangan kesalahan yang dilakukan admin
Sukses
Tampil form ubah lain-lain
Sukses
46
Kasus Uji Ubah lain-lain
Nilai Input Benar
Salah
Informasi ubah kejahatan Ubah kejahatan
Benar Benar
Salah
Informasi hapus pelapor Hapus pelapor Informasi hapus korban Hapus korban
Benar Benar Benar Benar
Informasi hapus pelaku Hapus pelaku
Benar
Informasi hapus saksi Hapus saksi
Benar
Informasi hapus kejahatan Hapus kejahatan
Benar
Benar
Benar
Benar
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji Sukses
Admin mengisi form dengan benar kemudian mengklik tombol ubah Admin mengisi form tidak lengkap dan tidak benar kemudian megklik tombol ubah Admin mengklik link pada teks ubah kejahatan Admin mengisi form dengan benar kemudian mengklik tombol ubah Admin mengisi form tidak lengkap dan tidak benar kemudian megklik tombol ubah Admin mengklik link pada teks hapus pelapor Admin mengklik tombol hapus Admin mengklik link pada teks hapus korban Admin mengklik tombol hapus Admin mengklik link pada teks hapus pelaku Admin mengklik tombol hapus Admin mengklik link pada teks hapus saksi Admin mengklik tombol saksi Admin mengklik link pada teks hapus kejahatan Admin mengklik tombol hapus Admin mengklik link pada teks hapus semua Admin mengklik tombol hapus Admin mengklik link pada teks “Lihat Detail” pelapor
Tampil keterangan data berhasil diubah
Tampil keterangan data berhasil dihapus Tampil form hapus kejahatan Tampil keterangan data berhasil dihapus Tampil form hapus laporan harian Tampil keterangan data berhasil dihapus Tampil detail pelapor kejahatan
Sukses
Tampil keterangan kesalahan yang dilakukan admin
Sukses
Tampil form ubah kejahatan
Sukses
Tampil keterangan data berhasil ditambah
Sukses
Tampil keterangan kesalahan yang dilakukan admin
Sukses
Tampil form hapus pelapor
Sukses
Tampil keterangan data berhasil dihapus Tampil form hapus korban
Sukses Sukses
Tampil keterangan data berhasil dihapus Tampil form hapus pelaku
Sukses
Tampil keterangan data berhasil dihapus Tampil form hapus saksi
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses Sukses
Informasi hapus laporan harian Hapus laporan harian Detail pelapor
Benar
Detail korban
Benar
Admin mengklik link pada teks “Lihat Detail” korban
Tampil detail korban kejahatan
Sukses
Detail pelaku
Benar
Admin mengklik link pada teks “Lihat Detail” pelaku
Tampil detail pelaku kejahatan
Sukses
Detail saksi
Benar
Admin mengklik link pada teks “Lihat Detail” saksi
Tampil detail saksi kejahatan
Sukses
Data halaman laporan harian
Benar
Admin mengklik link teks angka pada halaman yang tersedia
Tampil informasi data laporan harian berdasarkan halaman
Sukses
Benar Benar
Sukses Sukses Sukses
47
Kasus Uji Pencarian data laporan harian
Laporan Harian
Nilai Input Benar
Skenario
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji Sukses
Admin mengisi kata dan kategori pada form kemudian klik tombol cari
Tampil data laporan harian berdasarkan kata dan kategori yang dicari beserta jumlah record yang ditemukan
Salah
Admin tidak mengisi kata yang dicari atau kategori kemudian klik tombol cari
Muncul pesan kesalahan
Sukses
Benar
Admin mengklik tombol submit
Tampil data laporan kejahatan dalam bentuk halaman web dengan format laporan polisi
Sukses
Lampiran 11. Pertanyaan Kuisioner KUESIONER Kuesioner ini dibuat sebagai tahapan akhir dari penyelesaian Tugas Akhir (Skripsi), dengan tujuan untuk menilai kualitas sistem yang dibuat. Silakan memberikan jawaban dengan membuat tanda ceklis ( ) pada kotak yang telah disediakan. Untuk mempermudah anda dalam melakukan penilaian, sesuaikan penilaian anda dengan kriteria yang ditentukan. Nama :
No
Pertanyaan Untuk Pertanyaan 1, 2, dan 3 gunakanlah kriteria berikut untuk mempermudah anda dalam memberikan jawaban. • Warna background tidak terlalu terang / tidak terlalu gelap • Gambar yang digunakan terlihat jelas • Komposisi warna pada background dan pada gambar sesuai
1
Bagaimana penilaian anda tentang komposisi warna background dan gambar yang digunakan untuk antarmuka pada halaman utama ?
2
Bagaimana penilaian anda tentang komposisi warna background dan gambar yang digunakan untuk antarmuka pada halaman Peta Kejahatan Konvensional ?
3
Bagaimana penilaian anda tentang komposisi warna background dan gambar yang digunakan pada grafik Kejahatan Konvensional ?
Kurang Sekali Semua kriteria tidak terpenuhi
Kurang
Baik
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
Ada 2 kriteria yang terpenuhi
Baik Sekali Semua kriteria terpenuhi
48
No
Pertanyaan Untuk Pertanyaan 4 dan 5, gunakanlah kriteria berikut untuk mempermudah anda dalam memberikan jawaban. • Menu mudah ditemukan • Tulisan pada menu terbaca • Penamaan menu atau simbol menu sesuai dengan fungsinya
4
Bagaimana penilaian anda tentang penempatan posisi menu dan kejelasan tulisan pada menu di halaman pengguna (anggota kepolisian) dan administrator ?
5
Bagaimana penilaian anda tentang penempatan posisi dari tools dan kejelasan tulisan pada menu di halaman Peta Kejahatan Konvensional ? Untuk Pertanyaan 6, 7, 8, 9, dan 10 gunakanlah kriteria berikut untuk mempermudah anda dalam memberikan jawaban. • Setiap menu atau tools yang ada berfungsi dengan benar • Lebih dari 70% fungsi yang ada dalam sistem ini memang diperlukan oleh pengguna. • Lebih dari 70% informasi yang dihasilkan oleh fungsi yang tersedia dibutuhkan oleh pengguna.
6
Bagaimana penilaian anda tentang kegunaan dari fungsi yang terdapat di halaman pengguna ?
7
Bagaimana penilaian anda tentang kegunaan dari fungsi yang terdapat di halaman administrator ?
8
Bagaimana penilaian anda tentang kegunaan dari fungsi pada Peta Kejahatan Konvensional ?
9
Bagaimana penilaian anda tentang kegunaan dari fungsi grafik Kejahatan Konvensional ?
10
Bagaimana penilaian anda tentang kegunaan dari fungsi JTP dan PTP Kejahatan Konvensional ?
Kurang Sekali
Baik Sekali
Kurang
Baik
Semua kriteria tidak terpenuhi
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
Ada 2 kriteria yang terpenuhi
Semua kriteria terpenuhi
Semua kriteria tidak terpenuhi
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
Ada 2 kriteria yang terpenuhi
Semua kriteria terpenuhi
49
No
Kurang Sekali
Pertanyaan
Kurang
Baik Sekali
Baik
Untuk Pertanyaan 11 gunakanlah kriteria berikut untuk mempermudah anda dalam memberikan jawaban. • Bentuk laporan yang ditampilkan sesuai dengan keinginan pengguna • Informasi yang disampaikan sudah sesuai dengan format aslinya • Isi pada laporan sesuai dengan data yang dimasukkan 11
Bagaimana penilaian anda tentang laporan polisi yang ditampilkan melalui web?
Lampiran 12 Hasil kuisioner Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kurang Sekali
Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Baik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Baik Sekali 1 2 6 2 5 3 3 1 4 3 1
9 8 4 8 5 7 7 9 6 7 9
Lampiran 12 (Lanjutan)
Komposisi warna background dan gambar yang digunakan untuk antarmuka pada halaman utama Bagaimana pe nilaian anda tentang komposisi warna background dan gambar yang digunakan untuk antarmuka pada halaman utama ?
Kurang Sekali 0%
Baik Sekali 90%
Kurang 0%
Baik 10%
Pada pertanyaan pertama mengenai komposisi warna background dan gambar yang digunakan untuk antarmuka pada halaman utama, diperoleh hasil bahwa sebanyak 90% responden menyatakan baik sekali, 10% responden menilai baik. Dari hasil survey tidak didapatkan responden yang mengatakan bahwa sistem kurang sekali ataupun kurang.
50
Komposisi warna background dan gambar yang digunakan untuk antarmuka pada halaman Peta Kejahatan Konvensional Bagaimana penilaian anda tentang komposisi warna background dan gambar yang digunakan untuk antarmuka pada halaman Peta Keja hatan Konvensional ? Kurang Sekali 0%
Kurang 0%
Baik 20%
Baik Sekali 80%
Pada pertanyaan kedua mengenai komposisi warna background dan gambar yang digunakan untuk antarmuka pada halaman Peta Kejahatan Konvensional, diperoleh hasil bahwa sebanyak 80% responden menyatakan baik sekali, 20% responden menilai baik. Dari hasil survey tidak didapatkan responden yang mengatakan bahwa sistem kurang sekali ataupun kurang.
Komposisi warna background dan gambar yang digunakan pada grafik Kejahatan Konvensional Bagaimana penilaian anda tentang komposisi warna background dan gambar yang digunakan pada grafik Kejahatan Konvensional ? Kurang Sekali 0%
Kurang 0%
Baik Sekali 40% Baik 60%
Pada pertanyaan ketiga mengenai komposisi warna background dan gambar yang digunakan pada grafik Kejahatan Konvensional, diperoleh hasil bahwa sebanyak 40% responden menyatakan baik sekali, 60% responden menilai baik. Dari hasil survey tidak didapatkan responden yang mengatakan bahwa sistem kurang sekali ataupun kurang.
Penempatan posisi menu dan kejelasan tulisan pada menu di halaman pengguna (anggota kepolisian) dan administrator Bagaimana pe nilaian anda te ntang pe nempatan posisi me nu dan kejelasan tulisan pada menu di halaman pengguna (anggota ke polisian) dan administrator ? Kurang Sekali 0%
Baik Sekali 80%
Kurang 0% Baik 20%
Pada pertanyaan keempat mengenai penempatan posisi menu dan kejelasan tulisan pada menu di halaman pengguna (anggota kepolisian) dan administrator, diperoleh hasil bahwa sebanyak 80% responden menyatakan baik sekali, 20% responden menilai baik. Dari hasil survey tidak didapatkan responden yang mengatakan bahwa sistem kurang sekali ataupun kurang.
51
Penempatan posisi dari tools dan kejelasan tulisan pada menu di halaman Peta Kejahatan Konvensional Bagaimana penilaian anda tentang penempatan posisi dari tools dan kejelasan tulisan pada menu di halaman Peta Kejahatan Konvensional ?
Kurang Sekali 0%
Kurang 0%
Baik 50%
Baik Sekali 50%
Pada pertanyaan kelima mengenai Penempatan posisi dari tools dan kejelasan tulisan pada menu di halaman Peta Kejahatan Konvensional, diperoleh hasil bahwa sebanyak 50% responden menyatakan baik sekali, 50% responden menilai baik. Dari hasil survey tidak didapatkan responden yang mengatakan bahwa sistem kurang sekali ataupun kurang.
Kegunaan dari fungsi yang terdapat di halaman pengguna Bagaimana pe nilaian anda te ntang ke gunaan dari fungsi yang terdapat di halaman pengguna ? Kurang Sekali 0%
Kurang 0%
Baik 30%
Baik Sekali 70%
Pada pertanyaan keenam mengenai kegunaan dari fungsi yang terdapat di halaman pengguna, diperoleh hasil bahwa sebanyak 70% responden menyatakan baik sekali, 30% responden menilai baik. Dari hasil survey tidak didapatkan responden yang mengatakan bahwa sistem kurang sekali ataupun kurang.
Kegunaan dari fungsi yang terdapat di halaman administrator Bagaimana penilaia n anda tentang kegunaan dari fungsi yang terdapat di halaman administrator ?
Kurang Sekali 0%
Kurang 0%
Baik 30%
Pada pertanyaan ketujuh mengenai kegunaan dari fungsi yang terdapat di halaman administrator, diperoleh hasil bahwa sebanyak 70% responden menyatakan baik sekali, 30% responden menilai baik. Dari hasil survey tidak didapatkan responden yang mengatakan bahwa sistem kurang sekali ataupun kurang.
Baik Sekali 70%
Kegunaan dari fungsi pada Peta Kejahatan Konvensional Bagaimana penilaian anda tentang kegunaan dari fungsi pada Peta Kejahatan Konvensional ?
Kurang Sekali 0%
Baik Sekali 90%
Kurang 0% Baik 10%
Pada pertanyaan kedelapan mengenai kegunaan dari fungsi pada Peta Kejahatan Konvensional, diperoleh hasil bahwa sebanyak 90% responden menyatakan baik sekali, 10% responden menilai baik. Dari hasil survey tidak didapatkan responden yang mengatakan bahwa sistem kurang sekali ataupun kurang.
52
Kegunaan dari fungsi grafik Kejahatan Konvensional Bagaimana penilaian anda tentang kegunaan dari fungsi grafik Kejahatan Konvensional ?
Kurang 0%
Kurang Sekali 0%
Baik 40%
Pada pertanyaan kesembilan mengenai kegunaan dari fungsi grafik Kejahatan Konvensional, diperoleh hasil bahwa sebanyak 60% responden menyatakan baik sekali, 40% responden menilai baik. Dari hasil survey tidak didapatkan responden yang mengatakan bahwa sistem kurang sekali ataupun kurang.
Baik Sekali 60%
Kegunaan dari fungsi JTP dan PTP Kejahatan Konvensional Bagaimana penilaian anda tentang kegunaan dari fungsi JTP dan PTP Kejahatan Konv ensional ?
Kurang Sekali 0%
Kurang 0% Baik 30%
Pada pertanyaan kesembilan mengenai kegunaan dari fungsi JTP dan PTP Kejahatan Konvensional, diperoleh hasil bahwa sebanyak 70% responden menyatakan baik sekali, 30% responden menilai baik. Dari hasil survei tidak didapatkan responden yang mengatakan bahwa sistem kurang sekali ataupun kurang.
Baik Sekali 70%
Tampilan laporan polisi Bagaimana penilaian anda tentang laporan polisi yang ditampilkan melalui web?
Kurang Sekali 0%
Baik Sekali 90%
Kurang 0%
Baik 10%
Pada pertanyaan kesembilan mengenai tampilan laporan polisi, diperoleh hasil bahwa sebanyak 90% responden menyatakan baik sekali, 10% responden menilai baik. Dari hasil survei tidak didapatkan responden yang mengatakan bahwa sistem kurang sekali ataupun kurang