496
ISSN: 2407-1102
Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pembelian Persediaan dan Insentif Sales Pada CV. XYZ Kevin Wijaya*1, Andri Suhendra2, Daniel Udjulawa3 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No. 14 Palembang 1,2,3 PS Sistem Informasi STMIK Global Informatika MDP 1 e-mail: *
[email protected],
[email protected],
[email protected] 1,2,3
Abstrak CV XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dibidang penjualan suku cadang. Masalah yang sedang dihadapi oleh CV. XYZ adalah sulitnya mengetahui jumlah stok barang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan dan sulitnya melakukan perhitungan jumlah gaji dan insentif sales di perusahaan. Tujuan dalam pembuatan aplikasi sistem informasi manajemen ini adalah menghasilkan informasi berupa analisis persediaan, pembelian, penjualan dan perhitungan insentif pada sales yang akurat, serta memudahkan perusahaan dalam mengetahui barang terlaris terjual dan sales yang mencapai target penjualan ataupun sebaliknya sehingga mendukung pimpinan dalam melakukan pengambilan keputusan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi Rational Unified Proses (RUP) di mana terdapat beberapa tahapan yang digunakan dalam metode ini yaitu Inception, Elaboration, Construction, Transition. Metode Inception yang digunakan adalah PIECES. Sedangkan Elaboration menggunakan Use Case Diagram,Class Diagram,Activity Diagram, dan Sequence Diagram. Hasil penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi yang membantu pihak manajemen dalam mengelola data persediaan dan proses laporan menjadi lebih cepat. Kata Kunci—Rational Unified Process (RUP), PIECES, Use Case Diagram, Class diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram
Abstract CV.XYZ is a company that runs on spare part sales. CV.XYZ is now facing a problem how hard it is to count the stocks going in and going out, and how hard it is to count the incentive of employee. The purpose of the management information system establishment is to generate information inventory, purchasing, sales, and employee incentive accurately, along with making it easier for the manager in decision making. The Methodology used for this research is Rational Unified Process (RUP) which there are several stages used in this method which are Inception, Elaboration, Construction, Transition. Inception method used is PIECES. While Elaboration used Use Case diagram, Class diagram, Activity diagram, and Sequence Diagram. The results of this study produced a management application that helps in managing data inventory and reporting process becomes faster. Keywords—Rational Unified Process (RUP), PIECES, Use Case Diagram, Class diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram
Oktober 2014
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 1.
497
PENDAHULUAN
P
embangunan infrastruktur pada saat ini terasa bergerak maju pesat. Khususnya di kota-kota besar, baik dari pihak swasta maupun pemerintah, sehingga semakin banyaknya proyek yang ada dan semakin banyaknya alat berat yang dibutuhkan oleh proyek. Oleh karena itu, pemahaman akan jenis-jenis alat berat sangat dibutuhkan, terutama pada perencanaan suatu proyek yang akan dibangun. Penggunaan alat memang sangat dibutuhkan dalam sebuah proyek, maka dari itu diperlukan perawatan yang benar, salah satunya dengan menggunakan suku cadang yang tepat dan asli seperti untuk excavator. Bila excavator rusak maka harus menggunakan excavator part yang tepat dan asli pula karena jika excavator parts ini tidak asli, maka akan merusak peralatan beserta komponen lainnya. Penggunaan suku cadang yang tepat dengan mutu terbaik akan memaksimalkan kinerja dari alat-alat berat tersebut serta mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan yang sama secara berulang-ulang. Adanya peluang bisnis tersebut diatas, khususnya di sektor suku cadang alat berat ini, perlu pembuatan sebuah aplikasi tentang Sistem Informasi Manajemen yang diperuntukkan bagi perusahaan dalam kegiatannya. Sulitnya mendapatkan informasi persediaan bagi manajemen akan mempengaruhi kegiatan secara menyeluruh dari perusahaan. Dari persediaan yang terjual, pimpinan juga kesulitan memperoleh informasi dari penjualan sales sehingga pimpinan kesulitan dalam melihat manakah sales yang telah mencapai target penjualan dan membantu perusahaan menghitung insentif yang akan diperoleh dari penjualan sales tersebut. Selain itu sering terjadinya kesalahan dalam pencatatan pesanan barang yang dipesan pelanggan dan lambatnya pencatatan pemesanan barang yang diberikan oleh sales kepada perusahaan. Dan dari hasil penjualan sales, pimpinan juga memiliki permasalahan dalam mengetahui pelanggan manakah yang telah melewati jatuh tempo pembayaran, sehingga pimpinan kesulitan dalam mengambil suatu keputusan terhadap pelanggan. Selain permasalahan di atas perusahaan juga mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan penjualan, pembelian, persediaan dan insentif sales dan tidak adanya laporan penjualan dan pembelian yang di tampilkan dalam bentuk grafik. Maka dengan membangun sebuah system informasi dengan bantuan sebuah aplikasi akan dapat memecahkan masalah yang ada.
2. METODE PENELITIAN 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama [1]. 2.2. Pendekatan Berorientasi Objek Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara dalam melihat permasalahan dan sistem(sistem perangkat lunak, sistem informasi atau sistem lainnya). Beberapa konsep dasar yang harus dipahami tentang metodologi berorientasi objek [2]: 1) Kelas (class) Kelas adalah kumpulan objek-objek dengan karakteristik yang sama. Kelas merupakan definisi statis dan himpunan objek yang sama yang mungkin lahir atau diciptakan dari kelas tersebut. Sebuah kelas akan mempunyai sifat (atribut), kelakuan (operasi / metode), hubungan (relationship), dan arti. Suatu kelas dapat diturunkan dari kelas yang lain, di mana atribut dan kelas semula dapat diariskan ke kelas yang baru[2]. Secara teknis, kelas adalah sebuah struktur tertentu dalam pembuatan perangkat lunak. Kelas merupakan bentuk struktur pada kode program yang menggunakan metodologi berorientasi objek [2]. 2) Objek (object) Objek adalah abstraksi dan sesuatu yang mewakili dunia nyata seperti benda, manusia, satuan organisasi, tempat, kejadian, struktur, status, atau hal-hal lain yang bersifat abstrak. Objek dilihat dari segi teknis adalah elemen pada saat runtime yang akan diciptakan, Oktober 2014
498
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
ISSN: 2407-1102
dimanipulasi dan dihancurkan saat eksekusi sehingga sebuah objek hanya ada saat sebuah program dieksekusi, jika masih dalam bentuk kode, disebut sebagai kelas jadi pada saat runtime ( saat sebuah program dieksekusi), yang kita punya adalah objek, di dalam teks program yang kita lihat hanyalah kelas [2]. Metode (method) Metode berfungsi untuk memanipulasi objek itu sendiri. Metode merupakan fungsi atau transformasi yang dapat dilakukan terhadap objek atau dilakukan oleh objek. Contoh metode misalnya read, write, move, copy dan sebagainya [2]. Atribut (attribute) Atribut dari sebuah kelas adalah variabel global yang dimiliki oleh sebuah kelas. Atribut dapat berupa nilai atau elemen-elemen data yang dimiliki oleh objek dalam kelas objek. Atribut dipunyai secara individual oleh sebuah objek, misalnya berat, jenis, nama dan sebagainya [2]. Abstraksi (abstraction) Prinsip untuk merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan menghasilkan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan [2]. Enkapsulasi (encapsulation) Pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek untuk menyembunyikan implementasi dan objek sehingga objek lain tidak mengetahui cara kerjanya [2]. Pewarisan (inheritance) Mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dan objek lain sebagai bagian dari dirinya [2]. Antarmuka (interface) Antarmuka sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi. Antarmuka biasanya digunakan agar kelas yang lain tidak mengakses langsung ke suatu kelas, mengakses antarmukanya [2]. Reusability Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut [2]. Generalisasi dan Spesialisasi Menunjukkan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek khusus [2]. Komunikasi Antarobjek Komunikasi antarobjek dilakukan lewat pesan yang dikirim dari satu objek ke objek lainnya [2]. Polimorfisme (polymorphism) Kemampuan suatu objek untuk digunakan di banyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama sehingga menghemat baris program[2]. Package Package adalah sebuah kontainer atau kemasan yang dapat digunakan untuk mengelompokkan kelas-kelas sehingga memungkinkan beberapa kelas yang bernama sama disimpan dalam package yang berbeda [2].
2.3 Analisis PIECES Dalam melakukan Identifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan pelanggan. Panduan ini dikenal dengan analisis PIECES (Performance. Information, Economy, Control, Eficiency, dan Services) [3]. Dari analisis ini biasanya didapatlan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul di permukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.
Oktober 2014
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM)
499
2.4 Rational Unified Process (RUP) Dalam melakukan pengembangan sistem, digunakan metode RUP (Rational Unified Process). RUP (Rational Unified Process) adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang(iterative), fokus pada arsitektur(architecture-centric), lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case driven). RUP merupakan proses rekayasa perangkat lunak dengan pendefinisian yang baik (well defined) dan penstrukturan yang baik untuk alur hidup proyek perangkat lunak. RUP adalah sebuah produk proses perangkat lunak yang dikembangkan oleh Rational Software yang diakuisisi oleh IBM di bulan Februari 2003. Proses pengulangan/ iterative pada RUP dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Proses Iteratif RUP 1)
2)
3)
4)
Inception (Permulaan) Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business modeling) dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang dibuat(requirements). Elaboration (Perluasan /Perencanaan) Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dari arsitektur yang dibuat. Construction (Konstruksi) Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem. Tahap ini lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program. Transition (Transisi) Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti oleh user.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Permasalahan Alat bantu yang digunakan dalam analisis masalah yang ada di CV.XYZ adalah framework PIECES(Performance, Information, Economic, Control, Eficiency, Service). Tabel 1 menguraikan beberapa permasalahan yang muncul pada CV.XYZ dengan menggunakan kerangka PIECES.
Oktober 2014
500
ISSN: 2407-1102 Tabel 1 Analisis Masalah PIECES
P
I
E
C
E
S
Kinerja (Performance) a. Lambat dalam proses transaksi penjualan suku cadang b. Lambatnya menghitung insentif sales c. Sulitnya mencari data pembelian, persediaan dan penjualan Informasi (Information) a. Tidak adanya informasi yang memberitahukan perusahaan bahwa barang di persediaan kurang atau habis. b. Sulitnya mengetahui informasi pembelian, persediaan dan penjualan sesuai keinginan perusahaan. c. Tidak ada informasi tentang penjualan sales dan insentif yang di peroleh oleh sales. Ekonomi (Economics) a. Tingginya biaya operasional pembelian, persediaan dan penjualan. b. Terganggunya keuangan perusahaan karena terjadi penumpukan suku cadang di persediaan. Pengendalian (Control) dan keamanan a. Data perusahaan dapat di salah gunakan oleh pihak lain yang dapat merugikan perusahaan. b. Barang yang habis tidak diketahui. Efisiensi (Efficiency) a. Perhitungan insentif sales yang masih membutuhkan waktu yang cukup lama. b. Efisiensi waktu dan tenaga dalam pengolahan dan pembuatan laporan masih dirasakan lambat. Pelayanan (Service) a. Sistem yang ada masih belum maksimal dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pelayanan terhadap pelanggannya, baik dari segi penjualan sampai dengan pengiriman suku cadang.
3.2 Matriks Sebab Akibat Dari analisis masalah dengan PIECES dapat dibuat matrik sebab akibat permasalahan 1 yang disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Matriks Sebab Akibat Permasalahan 1 Temuan Hasil Analisis Sebab Akibat Rekomendasi
Lambat dalam proses transaksi penjualan suku cadang Belum tersedianya sistem penjualan yang mendukung proses penjualan Sales Counter lambat dalam melakukan proses penjualan dan kabag penjualan akan sulit membuat laporan penjualan. Sistem yang akan dibuat harus dapat membantu proses penjualan suku cadang.
Sedangkan untuk matrik sebab akibat untuk permasalahan 2 disajikan dalam Tabel 3. berikut ini: Tabel 3 Matriks Sebab Akibat Permasalahan 2 Temuan Hasil Analisis Sebab Akibat Rekomendasi
Lambatnya menghitung insentif sales. Staff keuangan perlu membuka kembali nota-nota penjualan yang memakan waktu lama. Staff keuangan sering kesulitan dalam menghitung insentif sales. Sistem yang dibuat harus dapat menghitung insentif dari setiap sales yang ada di perusahaan
Demikian juga selanjutnya dilakukan analisis masalah dan tampak pada matrik sebab akibat pada permasalahan 3, yang disajikan pada Tabel 4.
Oktober 2014
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM)
501
Tabel 4 Matriks Sebab Akibat Permasalahan 3 Temuan Hasil Analisis Sebab Akibat Rekomendasi
Sulitnya mencari data pembelian, persediaan, dan penjualan Data-data pembelian, persediaan, dan penjualan sering kali hilang Sulit dan lambatnya menemukan data-data pembelian, persediaan dan penjualan. Sistem yang dibuat dapat menampilkan data pembelian, persediaan, dan penjualan dalam bentuk laporan
Demikian juga selanjutnya dilakukan analisis masalah dan tampak pada matrik sebab akibat pada permasalahan 4, yang disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Matriks Sebab Akibat Permasalahan 4 Temuan Hasil Analisis Sebab Akibat Rekomendasi
Tidak adanya informasi yang memberitahukan perusahaan bahwa barang di persediaan kurang atau habis. Informasi data barang sering kali tidak update Data di persediaan berbeda dengan yang ada di persediaan. Sistem dapat memberi informasi tentang barang yang telah memasuki batas minimum ataupun padasaat barang kosong.
Demikian juga selanjutnya dilakukan analisis masalah dan tampak pada matrik sebab akibat pada permasalahan 5, yang disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Matriks Sebab Akibat Permasalahan 5 Temuan Hasil Analisis Sebab Akibat Rekomendasi
Tidak ada informasi tentang penjualan sales dan insentif yang di peroleh oleh sales. Penjualan sales di catat dari nota penjualan sales tersebut sehingga perlu di cari dahulu nota penjualan dan baru di hitung insentifnya. Untuk mendapatkan informasi penjualan sales dan insentif sales memakan waktu yang lama Sistem yang dibuat dapat memberikan informasi penjualan dan insentif sales perusahaan.
Demikian juga selanjutnya dilakukan analisis masalah dan tampak pada matrik sebab akibat pada permasalahan 6, yang disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Matriks Sebab Akibat Permasalahan 6 Temuan Hasil Analisis Sebab Akibat Rekomendasi
Tingginya biaya operasional pembelian, persediaan dan penjualan Belum adanya sistem yang dapat mempermudah proses pembelian, persediaan dan penjualan Biaya operasional yang masih tinggi. Sistem yang dibuat dapat mempermudah proses pembelian, persediaan dan penjualan
Selanjutnya untuk matrik sebab akibat untuk permasalahan 7 disajikan dalam Tabel 8. Tabel 8 Matriks Sebab Akibat Permasalahan 7 Temuan Hasil Analisis Sebab Akibat Rekomendasi
Oktober 2014
Terganggunya keuangan perusahaan karena terjadi penumpukan suku cadang di persediaan. Sering terjadi kesalahan dalam perhitungan dan pencatatan suku cada di persediaan Data suku cadang di persediaan sering kali tidak akurat sehingga sering terjadinya penumpukan suku cadang di persediaan. Sistem yang dibuat dapat menambah dan mengurangi suku cadang secara otomatis ketika perusahaan melakukan proses pembelian dan penjualan
502
ISSN: 2407-1102
Selanjutnya untuk matrik sebab akibat untuk permasalahan 8 disajikan dalam Tabel 9. Tabel 9 Matriks Sebab Akibat Permasalahan 8 Temuan Hasil Analisis Sebab Akibat Rekomendasi
Data perusahaan dapat di salah gunakan oleh pihak lain yang dapat merugikan perusahaan Belum adanya sistem pengamanan data sehingga manipulasi dapat terjadi dengan mudah. Data dapat dengan mudah diakses oleh pihak lain yang tidak berhak. Sistem yang yang dibuat menggunakan login atau password sebelum dapat mengakses data perusahaan, sehingga sistem dapat membatasi siapa saja yang berhak mengakses data perusahaan.
Demikian juga selanjutnya dilakukan analisis masalah dan tampak pada matrik sebab akibat pada permasalahan 9, yang disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Matriks Sebab Akibat Permasalahan 9 Temuan Hasil Analisis Sebab Akibat Rekomendasi
Barang yang habis tidak diketahui. Jumlah suku cadang di gudang tidak di ketahui secara pasti jumlahnya Sering kali suku cadang yang habis atau kurang tidak di ketahui. Sistem dapat mengontrol keluar masuknya barang di persediaan, dan mengetahui jumlah barang di persediaan.
Demikian juga selanjutnya dilakukan analisis masalah dan tampak pada matrik sebab akibat pada permasalahan 10, yang disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Matriks Sebab Akibat Permasalahan 10 Temuan Hasil Analisis Sebab Akibat Rekomendasi
Perhitungan insentif sales yang masih membutuhkan waktu yang cukup lama Dalam perhitungan insentif sales CV.XYZ masih harus menghitung berdasarkan nota penjualan dari sales tersebut Perhitungan insentif pada sales yang masih lambat. Sistem perhitungan insentif sales yang lebih cepat dan akurat berdasarkan penjualan sales.
Demikian juga selanjutnya dilakukan analisis masalah dan tampak pada matrik sebab akibat pada permasalahan 11, yang disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Matriks Sebab Akibat Permasalahan 11 Temuan Hasil Analisis Sebab Akibat Rekomendasi
Efisiensi waktu dan tenaga dalam pengolahan dan pembuatan laporan masih dirasakan lambat Masih dalam bentuk berkas yang tersimpan di dalam file tersebut Memperlambat proses pembuatan laporan Sistem akan mempercepat pengolahan dan pembuatan laporan perusahaan.
Demikian juga selanjutnya dilakukan analisis masalah dan tampak pada matrik sebab akibat pada permasalahan 12, yang disajikan pada Tabel 13.
Oktober 2014
503
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) Tabel 13 Matriks Sebab Akibat Permasalahan 12 Temuan Hasil Analisis Sebab Akibat Rekomendasi
Sistem yang ada masih belum maksimal dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pelayanan terhadap pelanggannya, baik dari segi penjualan sampai dengan pengiriman suku cadang. Belum adanya sistem yang mendukung proses pemesanan dan penjualan suku cadang. Pesanan pelanggan seringkali tidak dikirimkan ataupun lambat dikirim ke pelanggan. Sistem penjualan yang cepat dan akurat agar barang yang di pesan dapat dikirim dengan cepat dan akurat kepada pelanggan.
3.3 Analisis Kebutuhan Interaksi antar aktor dengan sistem yang dibangun digunakan diagram use case. Diagram use case dari sistem dapat dilihat pada Gambar 2. Kelola Data Pemasok
Lihat Data Pemasok Daftar Barang yang Habis
Pemasok Laporan Inventori Kelola data pengguna Kelola Data Barang
Pengguna Ubah Password
Barang Direktur
Lihat Data Barang
Lihat Pemesanan Pesanan
inc lud
<< inclu
clud
e >> d clu in
e>
>
inc lud
<<
Grafik pembelian
Pembayaran Pembelian
Transaksi Pembelian (Ubah)
Staff Keuangan
Pembelian
Faktur lewat jatuh tempo
Kelola Data Sales
Retur Pembelian
Sales Lihat Data Sales Pembayaran Insentif
Manager Keuangan
Faktur Lewat Jatuh Tempo
Catek Laporan Insentif
Lihat Transaksi Pembelian Tampil Hutang
Grafik Penjualan Pembayaran Penjualan
Penjualan Retur Penjualan Manajer Penjualan
Lihat Piutang Lihat Transaksi Penjualan
Gambar 2 Model Use Case 3.4 Rancangan Logika Prosedural Program (Activity Diagram) Gambar 3 menyajikan diagram aktivitas yang terdapat pada aplikasi ini. Oktober 2014
Transaksi Pembelian (Simpan)
<<
Pelanggan
Lihat Data Pelanggan
de >>
Login
<< in
Kelola Data Pelanggan
>
>
Log out
Manager Persediaan
e>
Barang Rusak dan Hilang
Barang Terlaris
e>
Kelola Pemesanan Pelanggan
<<
Transaksi Penjualan (Ubah) Transaksi Penjualan (Simpan)
504
ISSN: 2407-1102
Gambar 3 Diagram Activity Sistem Yang Diusulkan 3.5 Rancangan Hubungan Kelas (Class Diagram) Diagram kelas, menjelaskan kelas yang ada pada sistem. Gambar Class Diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 4.
Oktober 2014
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM)
Oktober 2014
505
506
ISSN: 2407-1102
3.6 Rancangan Program (Sequence Diagram) Diagram sequence yang digambarkan merupakan usulan dengan berbagai aksi yang dilakukan pada proses menjalankan aplikasi ini. Untuk diagram sequence yang terdapat pada aplikasi ini disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan
Oktober 2014
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM)
507
3.7 Rancangan Antar Muka 3.7.1 Form Login Berikut adalah rancangan antarmuka form Login yang ada diperusahaan CV.XYZ, Tampilan form login dapat dilihat pada Gambar 6, dengan tampilan pertama akan hak pemakai atau user login.
Gambar 6 Form Login 3.7.2 Form Menu Utama Berikut adalah rancangan antarmuka form Menu Utama untuk direktur yang ada diperusahaan CV.XYZ, dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Form Menu Utama
Oktober 2014
508
ISSN: 2407-1102
3.7.3 Form Laporan Inventori Berikut adalah rancangan antarmuka form Laporan Inventori yang ada diperusahaan CV.XYZ, dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Form Laporan Inventori 3.7.4 Form Grafik Barang Terlaris Rancangan antarmuka form Grafik Barang Terlaris yang ada diperusahaan CV.XYZ, dapat dilihat pada gambar 9, Grafik batang yang menunjukkan barang terlaris.
Gambar 9 Form Grafik Barang Terlaris 3.7.5 Form Grafik Penjualan Berikut adalah rancangan antarmuka form Grafik Penjualan yang ada diperusahaan CV.XYZ, dapat dilihat pada Gambar 10. Oktober 2014
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM)
509
Gambar 10 Form Grafik Penjualan
4. KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pengembangan sistem yang dilakukan pada CV.XYZ selama ini, maka dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil pengambilan data dan pengelolaan dapat disimpulkan bahwa proses yang dilakukan dengan aplikasi ini hasilnya akurat. 2. Metode penelitian yang menggunakan RUP, membuat aplikasi menjadi lebih cepat dalam mengoperasikannya. 3. Membuat CV XYZ lebih efektif dan efisien dalam menjalankan oprasional perusahaan khususnya pengelolaan persediaan dan insentif gaji sales. 4.2 Saran Sebagai akhir dari pembahasan ini, perlu diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Lakukan pengembangan untuk penelitian di CV lain yang lebih kompleks permasalahan, khususnya dalam mengelola persediaan. 2. Menggunakan metode lain untuk aplikasi yang dibuat, supaya lebih kaya pemahaman akan aplikasi dan pengembangan logika.
UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini memperoleh bantuan pembiayaan, sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu, diucapkan terima kasih kepada STMIK MDP Palembang yang memberikan kesempatan kepada kami pada penulisan karya ilmiah ini
Oktober 2014
510
ISSN: 2407-1102 DAFTAR PUSTAKA
[1] MCLeod, Raymond. 2007, Sistem Informasi Manajemen, Indeks, Jakarta. [2] A.S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2013, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Informatika, Bandung. [3] C.Laudon, Kenneth 2011, Sistem Informasi Manajemen, Salemba Empat, Jakarta. [4] Fatta, Hanif Al 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. [5] Hall, James 2009, Sistem Informasi Akuntansi Buku 1, Salemba Empat,Jakarta. [6] Komputer, Wahana 2010, SQL Server 2008 Express, Andi Offset, Yogyakarta. [7] Komputer, Wahana 2010, Panduan Aplikasi & Solusi : Membuat Aplikasi Client Server dg VB 2008, Andi Offset, Yogyakarta. [8] P.Robbins, Stephen 2010, Manajemen Jilid 1, Erlangga, Jakarta
Oktober 2014