SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UMKM KABUPATEN PROBOLINGGO BERBASIS WEB Sulistiyanto Jurusan Teknik Elektronika Telekomunikasi - STT Nurul Jadid Paiton
[email protected] ABSTRAK Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System (GIS) merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang berkembang cepat. Saat ini telah dikenal istilahistilah Desktop GIS, WebGIS, dan Database Spatial yang merupakan wujud perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan teknologi GIS ini. Sistem ini akan membahas tentang Informasi Usaha Micro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Probolinggo dengan mengambil data dari Kantor Dinas Koperasi dan Perindustrian. Aplikasi (GIS) ini nantinya dibuat online atau berbentuk WebGis, dengan menggunakan aplikasi QuantumGIS, MapServer, PostgreSQL/PostGIS dan Chameleon sebagai frameworknya. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, HTML, Javascript, dan CSS. Dengan adanya Aplikasi WebGIS ini, pengguna diharapkan menjadi lebih mudah dalam mendapatkan informasi mengenai lokasi Usaha Kecil dan Menengah yang berada di Kabupaten Probolinggo. Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, UMKM, klaster
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. UMKM juga memiliki peran dalam penyerapan tenaga kerja yang dapat memberi manfaat secara langsung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur merupakan representasi riil kondisi pelaku ekonomi masyarakat saat ini, karena jumlahnya sangat mendominasi dibandingkan pelaku ekonomi lainnya dan memiliki nilai strategis menjadi Pilar Perekonomian Daerah. Berdasarkan data BPS dalam Sensus Ekonomi 2006 bahwa jumlah UMKM di Jawa Timur saat ini mencapai 4,2 juta unit, dan tersebar diseluruh Kabupaten/Kota dari pelosok wilayah desa hingga kota, mengakar dimasyarakat dan bergerak hampir seluruh sektor Usaha. (Anang, 2009). Dalam mewujudkan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mandiri dan berkembang, diperlukan suatu media pendukung yang nantinya dapat berguna sebagai alat untuk mensejajarkan UMKM dengan pelaku usaha lainnya. Dalam hal ini pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dapat digunakan sepenuhnya di dalam dunia usaha yang tertuang dalam bentuk Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web, guna mempromosikan produk UMKM, dan informasi lokasi pemilik usaha. Penyampaian informasi pada masyarakat mengenai sebuah wilayah memang masih jarang diterapkan, apalagi yang berbasis komputer. Walaupun ada kebanyakan yang ditemui adalah sebuah sistem pemetaan yang berdiri sendiri (stand alone desktop
47
programming). Karena itu, perlu dibuatkan sistem aplikasi SIG untuk sebuah sistem pemetaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di wilayah kabupaten Probolinggo dengan berbasiskan web, sehingga tingkat pemakainnya (usability) dapat lebih luas. Teknologi sistem informasi UMKM dengan memanfaatkan sistem informasi geografis (SIG) akan dapat menghasilkan informasi yang cepat dan andal untuk mengetahui lokasi, jumlah dan jenis UMKM yang ada. Quantum GIS adalah aplikasi SIG gratis yang mencakup pemetaan, analisis spasial dan beberapa fitur DesktopGIS lainnya, sama dengan paket aplikasi GIS komersial, namun aplikasi ini didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU, Quantum GIS mendukung format data vektor, raster dan data base (PostGIS dan Oracle). Quantum GIS juga dapat diprogram ulang untuk mengerjakan tugas yang berbeda atau lebih spesifik. Aplikasi ini juga merupakan suatu aplikasi multi-platform yang dapat dijalankan pada sistem operasi yang berbeda-beda termasuk MacOS, Linux, Unix dan Windows XP. Quantum GIS merupakan salah satu perangkat lunak gratis dan open source untuk keperluan pengolahan data peta. Penggunaan Quantum GIS disini untuk keperluan digitasi dan pengolahan data peta dalam format vektor, (Quantum GIS user guide, 2009). Begitu besarnya peranan UMKM dalam perekonomian daerah sudah selayaknya pemerintah daerah perlu meningkatkan dan mengenalkan UMKM kepada masyarakat luas. Pengenalan ini bisa melalui pameran, brosur dan media cetak lainnya. Dengan kemajuan teknologi sistem informasi hal tersebut bisa dikemas dalam sebuah sistem informasi yang lebih cepat, tepat dan sistem matis, yaitu berupa sistem informasi geografis UMKM berbasis web. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana untuk mengetahui peta lokasi UMKM di kabupaten Probolinggo. Pemetaan lokasi UMKM di Kabupaten Probolinggo dapat dilakukan dengan membuat program Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan berbasis web. 2. Bagaimana untuk mengetahui pengelompokkan beberapa UMKM yang sejenis. Pengelompokan UMKM dapat dilakukan setelah ada pemetaan lokasi UMKM di kabupaten probolinggo. 3. Bagaimana proses perancangan data base sistem informasi UMKM. Perancangan data base dapat dilakukan dengan menggunakan software data base yang sesuai dengan software GIS yang dipakai. 1.3. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah sistem yang dapat memberikan informasi mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang berada di Kabupaten Probolinggo. dengan berbasis web (Web Based), sehingga dapat di akses secara online. 1.4. MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah: 1. Dapat memberikan informasi tentang pemetaan lokasi UMKM yang ada di wilayah kabupaten Probolinggo. 2. Dapat dikelompok-kelompokkan (klaster) UMKM, supaya lebih cepat mengetahui dimana lokasi produk asli daerah kabupaten probolinggo.
48
3. Mendidik masyarakat supaya mengerti tentang pemanfaatan teknologi informasi. 1.5. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam Penelitian ini adalah : 1. Pengambilan data UMKM dilakukan di Dinas Koperasi dan Dinas Perindustrian Kabupaten Probolinggo khususnya UMKM unggulan. 2. Sistem mampu memberikan informasi tentang keberadaan dan letak UMKM yang ada di kabupaten probolinggo. II. LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 UMKM Dari perspektif dunia, sudah diakui bahwa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara sedang berkembang (NSB) tetapi juga di negara-negara maju (NM). Di Negara-negara maju, UMKM sangat penting tidak saja karena kelompok usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja tetapi juga di banyak negara kontribusinya terhadap pembentukan atau pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) paling besar dibandingkan kontribusi dari usaha besar. Di negara sedang berkembang di Asia, Afrika dan Amerika Latin, UMKM juga berperan sangat penting, khususnya dari perspektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan kemiskinan, dan pembangunan ekonomi perdesaan. Namun, dilihat dari sumbangannya terhadap pembentukan PDB dan ekspor non-migas, khususnya produk-produk manufaktur, peran UMKM di NSB masih relatif rendah, dan ini sebenarnya perbedaan yang paling menyolot dengan UMKM di NM. Hasil dari banyak studi empiris hingga saat ini menunjukkan bahwa rendahnya kontribusi UMKM terhadap ekonomi di NSB disebabkan oleh sejumlah faktor, yang bisa dikelompokkan kedalam dua kategori, yakni faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal. Faktor-faktor internal diantaranya adalah tingkat pendidikan Untuk itu pemerintah mengeluarkan Keputusan Mentri Nomor 316/KMK.016/1994 tentang pedoman pembinaan UMKM. Pengembangan program pembinaan UMKM tidak hanya berguna bagi perusahaan. Namun dapat mewujutkan visi perusahaan yaitu menyediakan jasa professional mandiri di bidang pemeriksaan teknis, survey, penilaian dan kendali atas unit bisnis,kondisi dan kuantitas mutu dari UKM. (Dewi, 2006) 2.1.2 Penentuan lokasi penelitian Pengembangan sistem informasi geografis (SIG) di probolinggo sudah dilakukan sejak tahun 2007, oleh BAPPEDA kabupaten Probolinggo. Teknologi sistem informasi perencanaan dengan memanfaatkan sistem informasi geografis (SIG) diperkirakan mampu menghadapi tantangan, dimasa yang akan datang, karena teknologi ini dapat menghasilkan informasi yang cepat dan andal untuk mengetahui lokasi, fungsi dan potensi sumber daya alam maupun sumberdaya manusia yang mutlak diperlukan dalam pembangunan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya
49
maupun pertahanan dan keamanan. Tiga aspek informasi yang harus dipenuhi agar perencanaan dan pengelolaan pembangunan dapat berhasil dengan baik, yaitu : (1) aspek kuantitas informasi mengenai luas area pada berbagai tingkatan sesuai dengan kriteria masing-masing, (2) aspek kualitas atau keandalan informasi menentukan tingkat kepercayaan informasi setiap kegiatan dan (3) aspek kecepatan dan ketepatan waktu untuk memperoleh informasi. Dari ketiga aspek tersebut dianggap cocok untuk menginformasikan sebaran lokasi UMKM yang merupakan pembangunan di sektor ekonomi. Dengan SIG UMKM dapat diketahui produk-produk unggulan UMKM kabupaten probolinggo yang tersebar wilayah kabupaten probolinggo, yang kemudian bisa dibuat pengelompokan atau klaster supaya lebih mudah dalam pembinana dan pengembangan UMKM ungulan tersebut. 2.1.3 Klaster Industri kecil mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan klaster industri dicanangkan oleh pemerintah sebagai alternatif kebijakan pemerintah untuk membangun keunggulan kompetitif di industri kecil. Di suatu klaster industri kecil yang terdiri dari unit usaha inti dan unit usaha penunjang, unit usaha inti merupakan gerbong penghela klaster. Oleh karena itu mengembangkan usaha inti sehingga mempunyai keunggulan kompetitif diharapkan dapat mengembangkan klaster secara keseluruhan. (Widjayani,2008) Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari sebuah kerjasama dalam klaster adalah: 1. Melalui kerjasama horisontal, misalnya bersama UKM lain menempati posisi yang sama dalam mata rantai nilai (value chain) secara kolektif perusahaan-perusahaan dapat mencapai skala ekonomis melampaui jangkauan perusahaan kecil secara individual. 2. Melalui integrasi vertikal (dengan UKM lainnya maupun dengan perusahaan besar dalam mata rantai pasokan), perusahaan-perusahaan dapat memfokuskan diri ke bisnis intinya dan memberi peluang pembagian tenaga kerja eksternal. 3. Memberikan kesempatan tumbuhnya ruang belajar secara kolektif untuk meningkatkan kualitas produk dan pindah ke segmen pasar yang lebih menguntungkan. 4. Jaringan bisnis tersebut dan perumus kebijakan lokal, dapat mendukung pembentukan suatu visi pengembangan lokal bersama dan memperkuat tindakan kolektif untuk meningkatkan daya saing IKM/UMKM. Fokus utama pengembangan klaster industri ditetapkan pada beberapa sub-sektor yang memenuhi satu atau lebih kriteria sebagai berikut: 1. Menyerap banyak tenaga kerja. 2. Memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri. 3. Mengolah hasil pertanian dalam arti luas dan sumber-sumber daya alam lain. 4. Memiliki potensi pengembangan ekspor. Berdasarkan analisis keunggulan komparatif dan kompetitif, maka Dinas Koperasi Kabupaten Probolinggo memprioritaskan pada pembentukan, pembinaan dan penguatan 3 jenis klaster dari 10 prioritas nasional, yaitu:
50
1. Industri makanan dan minuman (sirup mangga dan kripik pisang). 2. Industri tekstil dan produk tekstil (bordir). 3. Industri barang kayu (mebel antik daur ulang dari kayu jati). 2.1.4 Quantum GIS Bekerja dengan SIG membutuhkan data selengkap-lengkapnya agar analisis menjadi lebih berkualitas. Salah-satu sumber data yang sering dipakai adalah citra satelit atau foto udara. Namun, harga dua data penginderaan jauh itu tidak murah. Quantum GIS (QGIS) adalah aplikasi Sistem Informasi Geografi yang termasuk dalam kategori Open Source. Proyek QGIS di mulai pada bulan Mei 2002 dan dibangun dalam sebuah proyek di dalam SourceForge pada bulan Juni di tahun yang sama. QGIS dirilis dibawah GNU General Public License. Quantum GIS mendukung format data vektor, raster, dan data base (PostGIS dan Oracle). Quantum GIS juga dapat diprogram ulang untuk mengerjakan tugas yang berbeda atau lebih spesifik. Aplikasi ini juga merupakan suatu aplikasi multiplatform yang dapat dijalankan pada sistem operasi yang berbeda-beda termasuk MacOS X, Linux, Unix dan Windows XP. (http://www.qgis.org) 2.1.5 Digitasi Peta pada Quantum GIS Teknik digitasi peta pada prinsipnya adalah pembuatan peta melalui proses komputer. Penyimpanan file di komputer dari hasil digitasi peta tersebut dikelompokkan berdasarkan pada layer-layer yang sesuai dengan tipenya masing-masing. Dalam proses pembuatan digitasi peta digunakan 3 jenis layer, yaitu tipe polygon (polygon), tipe titik (point) dan tipe garis (line). Pada setiap proses digitasi, ditambahkan sejumlah atribut sesuai kebutuhan masing-masing objek, yang nantinya akan ditampilkan sebagai suatu informasi pada objek tersebut. Dalam pembuatan nama file .shp dan atribut menggunakan huruf kecil dan tanpa spasi. 2.1.6 Overlay Peta Overlay Peta bukan hanya proses menggabungkan data spasial dan atribut dari 2 sumber peta yang di-overlay. Data spasial yang merupakan input layer dikombinasikan untuk menghasilkan data spasial baru. Sedangkan atribut dari masing-masing data spasial yang diinput dikombinasikan dari 2 input layer untuk mendeskripsikan data spasial baru. Oleh karena itu menghasilkan atribut yang saling berelasi. Jika ditampilkan dalam diagram venn, akan terlihat seperti gambar dibawah :
Gambar 2.1. Gambar diagram venn
51
Pemahaman bahwa overlay peta (minimal 2 peta) harus menghasilkan peta baru adalah hal mutlak. Dalam bahasa teknis harus ada poligon yang terbentuk dari 2 peta yang di overlay. Jika dilihat data atributnya, maka akan terdiri dari informasi peta pembentuknya. Misalkan Peta Kecamatan dan Peta desa, maka di peta barunya akan menghasilkan poligon baru berisi atribut kecamatan dan desa. 2.1.7 Google Layer di Quantum Gis Fasilitas yang mendukung google layer di Quantum GIS merupakan salah satu keistimewaan yang dimiliki software SIG ini. Untuk menekan biaya dalam keperluan penginderaaan jauh di Quantum GIS bisa menggunakan fasilitas google layer. Google layer dalam Qgis sebetulnya sudah plugin jadi kita tinggal aktifkan saja langkah-langkah yang harus di lakukan adalah : 1. Aktifkan internet. 2. Klik menu Plugins>Fetch Python Plugins. Tunggu pembaharuan updating data beberapa saat, lalu muncul jendela “QGIS Python Plugin Installer”. 3. Klik “Repositories“, dan klik tombol “Add 3rd party repositories“ di bawahnya. Tunggu pembaharuan data beberapa saat. 4. Kembali ke tab “Plugins”, cari kata “google” pada kolom “Filter”. Anda akan segera melihat plugin “Google Layers”, dan silahkan diinstall. Jika selesai, klik “Close“
Gambar 2.2. Aktifkan plugin google layer Bila setting plugin google mercator telah di aktifkan maka google map dapat di insert layer ke dalam Quantum Gis seperti di bawah ini:
Gambar 2.3. Google layer yg sudah aktif
52
Selain itu juga dilengkapi OpenStreetMap dan masih ada lagi ke mudahan dalam export dan import data spasial, dengan adanya menu ”Import Shapefiles to PostgresSQL”. Kemudahan export/import data spasial di Quantum GIS bisa disamakan dengan Global Mapper. Untuk import data, user cukup add data vektor kemudian menentukan format data spasial apa yang ingin di tampilkan di layers content Quantum GIS. Layer yang telah ada di layers content Quantum GIS tersebut bisa dengan mudah di export dengan cara klik kanan layer yang akan di export lalu pilih save as, tentukan output format data spasialnya, beri nama file hasil ouput tersebut, klik OK. III. METODE PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah waterfall, karena mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan jenis pekerjaan pada sistem GIS. Pengembangan sistem SIG cenderung dilakukan dengan menggunakan model yang bersifat dinamis dan dapat mengakomodasikan perubahan-perubahan kebutuhan secara fleksibel dengan memperhatikan faktor-faktor resiko yang mungkin akan dihadapi.
Gambar 3.1. Model waterfall 3.2. Bahan, Alat dan Tempat Penelitian 3.2.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam pemetaan digital GIS berupa peta digital berformat *.shp. dari data tersebut nantinya dipisah-pisah menjadi beberapa layer. 3.2.2. Alat Alat yang dipergunakan berupa komputer yang sudah di install software Quantum GIS, Software database, Map Server, Dreamweaver. 3.2.3. Tempat Penelitian Lokasi penelitian pemetaan UMKM ini bertempat di kabupaten Probolinggo.
53
3.3. Kerangka Konsep Penelitian 3.3.1. Kerangka Konsep Penelitian Proses pembuatan WebGIS harus memisahkan data spasial dan data non spasial. Data spasial untuk keperluan digitasi peta sedangan data non spasial untuk mengisi tabel database.
Gambar 3.2. Kerangka Konsep Penelitian Penelitian ini dilakukan di kabupaten Probolinggo dengan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UKM dan Dinas Perindustrian Kabupaten Probolinggo. IV. ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Penentuan daerah wilayah untuk Sistem Infomasi Geografis harus terdapat peta suatu daerah/wilayah tertentu ataupun suatu simbol yang menggambarkan objek tertentu dan terdapat indeks warna agar informasi yang ditampilkan dapat terlihat jelas sesuai dengan daerah yang dituju. Wilayah penelitian UMKM dilakukan di kabupaten probolinggo. Seperti yang yang terlihat di gambar dibawah ini. Rancangan desain Sistem Informasi Geografis UMKM Kabupaten Probolinggo dengan Data Flow Diagram (DFD). 4.1 Diagram Konteks Perancangan DFD dimulai dengan pembuatan Diagram konteks, yang menggambarkan system secara global. Untuk SIG UMKM ini Diagram Konteks nya dapat dilihat seperti di bawah ini:
54
Input data UMKM Input data pariwisata Input data user Login admin
Admin
User
0 SIG UMKM Kab. Probolinggo
Cek pesan Lihat pesan
Konfirmasi login admin
Lihat peta Lihat berita Lihat pesan Input pesan
Gambar 4.1. Diagram Konteks 4.2 DFD level 1 Login admin
1
Konfirmasi admin
Admin
Login Konfirmasi Login oprator Input data user
2
Input data UMKM
Data UMKM Input data pariwisata
Master
Update Data UMKM Data pemilik
2
UMKM
3
pemilik
Update Data pemilik Data jenis Update Data jenis
4
jenis
5
berita
update berita
3
cekt pesan
Data berita Data berita Data pesan
Lihat berita lihatt pesan Input pesan
Informasi Data pesan
6
pesan
Lihat peta Data jenis
4 Data pemilik
User Lihat peta
Peta
Data UMKM
7
Batas kecamatan
8
Jalan utama reg
9
Jalan lain reg
Gambar 4.2. DFD level 1 SIG UMKM Kab. Probolinggo
55
4.3 DFD level 2
Admin
2.1
Update berita
input berita
5 Berita
berita
Data berita
2.2 Update Data UMKM input data UMKM
2
UMKM
UMKM
Data UMKM
2.3 Update Data pemilik
input data Pemilik
Pemilik
3
pemilik
4
jenis
Data pemilik
2.4 Update Data jenis input data jenis
Jenis Data jenis
Gambar 4.3. DFD level 2 Proses Mastering
56
V. IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Cara Kerja Sistem Cara kerja Sistem Informasi Geografis UMKM ini adalah proses pembangunan komponen-komponen pokok berdasarkan desain yang sudah di buat sebelumnya. Implementasi sistem juga merupakan sebuah proses pembuatan dan penerapan sistem secara utuh baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Berikut ini tahap-tahap persiapan yang dilakukan untuk menjalankan program ini dalam koneksi localhost. 5.1.1 Ruang Lingkup Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Geografis ini adalah sebagai berikut : 1. PC dengan Prosesor IV ke atas 2. RAM minimal 512 MB 3. Hardisk dengan kapasitas minimal 10 GB 4. GPS (alat untuk menentukan koordinat lokasi UMKM) 5. Monitor, Keyboard dan Mouse 5.1.2 Ruang Lingkup Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan antara lain : 1. Sistem Operasi Windows XP / 7 2. Macromedia Dreamweaver 3. Bundel ms4w 1.6 (di dalamnya sudah ter-instal apache & PHP) 4. PostgreSQL 8.4 6. Web Browser Mozilla Firefox 5.1.3 Implementasi Data base Hasil desain data base pada bab sebelumnya, seperti tabel beserta relasirelasinya kemudian diimplementasikan ke dalam PosgreSQL 8.2. Sedangkan data yang berhubungan dengan pemetaan merupakan hasil konfersi dari data tipe shapefile (*.shp, *.dbf, *.shx) yang berasal dari Quantum Gis ke tag SQL dengan bantuan menu yang sudah tersediah yaitu Import Shapefiles to PostgreSQL 5.1.4. Halaman Utama a. Pemetaan UMKM Menu Peta Probolinggo untuk melihat peta lokasi UMKM kabupaten probolinggo juga terdapat lokasi pariwisata dan pombensin yang ada di jalan utama.
Gambar 5.1 Halaman Pemetaan
57
VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan perancangan, implementasi, dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut: 1. Dalam membangun struktur tabel dalam Quantum GIS, maka hal ini dibangun sampai tingkat desa. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi posisi UMKM secara lebih detail kepada pembeli/user. 2. Webgis UMKM kabupaten Probolinggo pada hakekatnya dapat membantu kepada pengguna melalui penyediaan fasilitas kebutuhan informasi sesuai dengan keinginan pengguna, yang tercermin dalam legenda (legend) yang mengatur tentang on off layer, mengatur posisi peta, dan informasi siapa pemilik UMKM tersebut serta berapa omsetnya dalam 1 bulan. 3. Pengguna dapat melakukan zoom untuk memperoleh informasi yang diinginkan sesuai dengan keinginan pengguna. Adapun fasilitas zoom yang terdapat dalam Webgis UMKM kabupaten Probolinggo adalah zoom area, zoom in, dan zoom out. 4. Salah satu daya tarik dalam Webgis UMKM kabupaten Probolinggo adalah fasilitas search (pencarian). Kehadiran fasilitas search pada dasarnya untuk membantu pengguna dalam mendapatkan informasi dalam lokasi data base webgis UMKM secara detail. 5. WebGIS UMKM kabupaten Probolinggo dapat dipakai sebagai penentuan klaster UMKM 6.2. Saran Ada beberapa kritik dan saran yang perlu disampaikan, dengan harapan akan menjadi suatu masukan yang bermanfaat, yaitu: 1. Adanya dukungan sarana/peralatan maupun informasi yang dibutuhkan dalam proses perancangan sistem informasi geografis sehingga menghasilkan sistem yang lebih akurat. 2. Penambahan fasilitas direction yang berisi panduan arah dan jenis transportasi untuk mencapai lokasi UMKM yang dituju akan menjadikan aplikasi ini lebih mudah dalam pencarian lokasi. Sehingga pengunjung yang belum pernah mengunjungi kabupaten Probolinggo akan mudah mencapai lokasi UMKM yang dituju.
DAFTAR PUSTAKA Adam, Andhie Lala, PHP & PostgreSQL Seri Open Source, Andi Yogyakarta, 2004 Bunafit Nugroho, Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL, Gava Media, Yogyakarta, 2004. Prahasta, Eddy, Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan MapServer, Informatika Bandung, Bandung, 2007 Prahasta, Eddy, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Informatika Bandung, Bandung, 2002
58
Puntodewo, Atie, Sistem Informasi Geografis untuk pengolahan sumberdaya alam, 2003 Jayson Rick, Basic GIS Training Using Quantum GIS, Legaspi 2009 Noer Sutrisno, Ekonomi Rakyat Usaha Mikro dan UKM, Elexmedia Komputindo, Bandung 2005 Riyanto, Pengembangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web, Gava Media, Yogyakarta, 2009 Tutut Satiti, Sistem Penentuan Kelayakan Lokasi Pendirian Usaha Kecil dan Menengah dengan menngunakan SIG, Surabaya, 2010 URL: http://id.wikipedia.org/wiki/PHP , 28 Maret 2009 URL: http://ilmukomputer.org/category/sistem-informasi-geografis , 28 maret 2009 URL: http://www.esri.com/library/whitepapers/pdfs/shapefile.pdf, 5 Agustus 2010 URL: http://www.hatma.info/download/gis/webgis , 28 Maret 2009 URL: http://ri32.wordpress.com, 14 Juli 2009 URL : http://h4r1murt1.wordpress.com/2011/01/25/menyimpan-data-spasial-padageodata base-dengan-quantumgis-dan-postgis/, 12 Juli 2011 URL: http://pengukurandasarbpnsulteng.files.wordpress.com/2011/02/materi-ojtgis-peta-indikatif.pdf (overlay)
59