SISTE EM INFOR RMASI GEO OGRAFIS BERBASIS WEB PEN NGELOLA AAN TRAF FO DI PLN UPJ SLEM MAN
Naskah Publikasi
diajukkan oleh HERMAN N SUSANTO O 06.111.1147
kep pada SEKO OLAH TIN NGGI MAN NAJEMEN N INFORMA ATIKA DA AN KOMPU UTER AMIIKOM YOGYA AKARTA 20011
WEB-BASED GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS TRANSFORMER MANAGEMENT IN PLN UPJ SLEMAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PENGELOLAAN TRAFO DI PLN UPJ SLEMAN
Herman Susanto Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Electricity sector in addition to being an integral part of the engine of economic growth, is also a central component of sustainable development. High-quality energy, including access to electricity services, can be a powerful weapon for development.Access can support improvements in health, education and the emergence of an opportunity to open a business. Since electricity is very useful for human life today, almost certainly all human needs can not be separated by an electric name. Especially now very rapid technological progress and all that would require electric power. Seeing the problem is certainly part of the electricity provider in the UPJ Sleman be really ready to jump in usage, thus requiring them to provide a system that can help facilitate in solving these problems, because in the PLN is not yet available to facilitate their application in transformer know- transformer that has been overloaded or is still normal. The purpose of this research is Presenting information system that displays data related to customers in the PLN UPJ transformer Sleman. From the research results sisitem making this geographic information can facilitate employees in PLN UPJ Sleman to determine the transformer is overloaded and still good. Information obtained will be easier with the help of some of the tools contained in this system. User can do a search. Keyword: Transformer Management Sleman PLN UPJ, Geographic Information Systems, Web Based.
1.
Pendahuluan Sektor ketenagalistrikan selain menjadi bagian yang menyatu dari mesin
pertumbuhan ekonomi, juga merupakan komponen sentral pembangunan berkelanjutan. Energi yang berkualitas tinggi, termasuk di dalamnya akses terhadap pelayanan listrik, dapat menjadi senjata yang ampuh bagi pembangunan. Akses tersebut dapat mendukung perbaikan kesehatan, pendidikan dan munculnya kesempatan untuk membuka usaha. Karena listrik sangatlah berguna bagi kehidupan manusia saat ini, hampir dapat dipastikan semua kebutuhan manusia tidak dapat terlepas dengan yang namanya listrik. Terlebih sekarang kemajuan teknologi sangatlah pesat dan semua itu tentunya membutuhkan tenaga listrik. Tetapi masalah kelistrikan di Indonesia tentunya mempunyai berbagai hambatan. Hambatan – hambatan tersebut dapat diakibatkan karena semakin banyaknya konsumsi manusia terhadap listrik karena semakin banyaknya jumlah konsumen di Indonesia ini.
Melihat dari masalah tersebut tentunya dari pihak penyedia listrik di UPJ Sleman haruslah benar-benar siap dengan lonjakan pemakaian tersebut, sehingga mengharuskan mereka menyediakan sistem yang dapat membantu mempermudah dalam menyelesaikan permasalah tersebut, karena di PLN ini belum tersedianya aplikasi yang mempermudah mereka didalam mengetahui trafo-trafo yang sudah kelebihan beban atau masih normal. Adapun tujuan penelitian ini yaitu Menyajikan sistem informasi yang menampilkan data yang terkait dengan trafo pelanggan di PLN UPJ Sleman.
Dari hasil penelitian pembuatan sisitem informasi geografis ini dapat memudahkan karyawan di PLN UPJ Sleman untuk menentukan trafo yang sudah kelebihan beban dan masih nirmal. Informasi yang diperoleh akan terasa lebih mudah dengan bantuan beberapa tools yang terdapat di sistem ini. Pengguna dapat melakukan pencarian.
2.
Landasan Teori
2. 1
Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem yang diaplikasikan untuk
memperoleh, menyimpan, menganalisa dan mengelola data yang terkait dengan atribut, yang secara spasial mengacu pada keadaan bumi. Sistem informasi geografis yang baik adalah sistem informasi geografis yang diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat konseptual sebagai berikut1: 1. What is at…? 2. Where is it? 3. What has change since..? 4. What spatial patterns exist…? 5. What if…? 2.2
Konsep Sistem Informasi Geografis Sistem mempunyai beberapa kelompok pengertian yang menekankan pada
pendekatan yang berbeda. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedurnya dan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya2.
2.3
Komponen Sistem Informasi Geografis Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam lima
komponen utama yaitu ( Perangkat keras, perangkat lunak, pemakai, data, metode ) 1. Perangkat keras (Hardware) 2. Perangkat Lunak (Software)
1
Prahasta, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, C.V Informatika, Bandung, (diterbitkan tahun : 2002), hal 70.
2
Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, (diterbitkan tahun : 1990,1999,2005), hal 1.
2.4
Jenis Data Untuk mendukung suatu Sistem Informasi Geografis, pada prinsipnya terdapat
dua jenis data, yaitu: a. Data Spasial Yaitu data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data yang menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan bumi.
b.
Data non-spasial Disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan keadaan atau informasi-
informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan oleh data spasial. 2.5
Data Flow Diagram ( DFD ) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
2.5.1 Simbol Data Flow Diagram Beberapa simbol yang digunakan pada Diagram Arus Data3: a. Kesatuan Luar (External Entity) Merupakan kesatuan luar (entity) dilingkungan luar system.
Gambar Simbol External Entity b. Proses Adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau computer.
3
Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, (diterbitkan tahun : 1990,1999,2005), hal 700.
Gambar Simbol Proses c.
Data Flow (Aliran Data) Data mengalir melalui sistem, dimulai dengan sebagian input dan diubah atau
diproses menjadi output. Gambar Simbol Data Flow d. Data Storage (Penyimpanan Data) Data disimpan untuk keperluan berikutnya.
Gambar Simbol Data Storage 2. 6
Peta Peta merupakan gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak
yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil. 2.7
Tinjauan Software Pendukung Yang Digunakan
2.7.1
Pengenalan ArcView Arcview merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang populer dan paling
banyak digunakan untuk mengelola data spasial. Arcview dibuat oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute).
2.7.2
MapServer4 MapServer adalah applikasi Open Source yang memungkinkan sebuah data
peta diakses melalui web. Hadirnya MapServer menjadikan pekerjaan membuat Peta Digital menjadi lebih mudah dan dapat dengan mudah melihat dan mengubah tampilan peta seperti zoom, rotate, dan menampilkan informasi pada permukaan geografi.
2.7.3
Web Server Apache Web server adalah
software
yang memberikan layanan web. Web server
menggunakan protocol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Salah satu web server yang sangat terkenal dan menjadi standar de facto setiap distribusi Linux, yaitu Apache. 2.7.4
PHP PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk
membuat halaman web yang dinamis. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. 2.7.5 Database Postgresql Dengan database PostgreSQL kita dapat dengan mudah mengakses database ini. Database ini hanya user PostgreSQL (berbeda dengan user email dan user lainnya) tertentu yang mempunyai hak akses atas database ini dan bisa membaca atau menambahkan data ke database. 3
Analisis Tahapan pertama di dalam merancang sebuah system adalah menganalisis
sebuah permasalahan yang ada di PLN UPJ Sleman ini, karena sebelumnya di PLN ini sudah ada aplikasi yang menginformasikan data jaringan yang ada, tetapi dari pihak 4
)Eddy Prahasta, Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan MapServer, C.V Informatika, Bandung, (cetakan pertama : Januari 2007), hal 35.
PLN kesulitan untuk melihat daerah mana saja yang masih kekurangan penambahan trafo karena aplikasi tersebut belum menyediakan apa yang menjadi pokok permasalahan yang ada.
3.1
Analisis Kelemahan Sistem Untuk menganalisis kelemahan sistem yang lama digunakan metode analisis
PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency and Security). Berikut adalah analisis dari kelemahan sistem terdahulu: 1. Performance analyze (Analisis Kinerja) Dari sistem informasi yang sudah ada belum memiliki kinerja yang baik karena belum mampu memberikan waktu tanggap yang cepat di PLN UPJ Sleman ini. Hal ini disebabkan karena informasi masih bergantung pada kemampuan informasi yang terbatas. Sedangkan sistem informasi geografis ini sudah mampu memberikan informasi yang cepat ketika dibutuhkan pihak PLN. 2. Information Analyze (Analisis Informasi) Informasi yang dihasilkan dari system lama saat ini tidak menghasilkan data valid, karena informasi yang ada didalamnya tidak mengalami pembaharuan. 3. Economic analyze (Analisis Ekonomi) Keinginan dalam setiap perusahaan adalah pengeluaran biaya yang sekecil mungkin dalam melakukan aktifitas apapun dalam perusahaan tersebut. Sistem informasi geografis pengelolaan trafo ini memerlukan biaya yang tidak sedikit dibandingkan dengan sistem manual. Oleh karena itu diharapkan system informasi ini dapat lebih banyak membantu daripada sistem manual yang sudah ada dan telah lama dipakai. 4. Control Analyze (Analisis Pengendalian) Permasalahan sistem informasi manual control terhadap media informasi dan pendataan hanya dilakukan pada tahap awal pembuatan dan setelah itu jarang dilakukan sehingga apabila ada informasi yang salah sulit untuk diketahui. 5. Efficiency analyze (Analisis Effisiensi) Hasil dari analisis yang dilakukan terhadap sistem SIG yang ada beberapa tahun belakangan ini menjadi tidak memiliki efisiensi yang baik, karena informasi yang diberikan sudah tidak valid dan akan mengurangi hasil yang akan dicapai. 6. Service analyze (Analisis Pelayanan)
Sistem yang ada saat ini dirasa masih sangat kurang efektif dan effisien. Karena untuk mengetahui letah trafo yang overload yang saling berjauhan, ditambah juga dengan jumlah trafo yang terpasang cukup banyak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan lokasi trafo dan memperbarui data secara manual.
3.2.
Analisis Kebutuhan Sistem Sistem yang
akan dirancang merupakan suatu
sistem yang
mampu
memberikan output gambaran analisis berupa lokasi letak trafo di PLN UPJ Sleman.
3.3
Kebutuhan Informasi Sistem Informasi Geografis Pengelolaan Trafo ini diharapkan mampu
memecahkan masalah diatas. Kemampuan dari sistem ini adalah : 1. Visualisasi lokasi gardu induk, lokasi trafo yang bias membedakan trafo normal dan trafo yang sudah overload di PLN UPJ Sleman. 2. Mengolah data (mengganti, menambah dan menghapus) trafo. 3. Informasi jumlah pelanggan yang meliputi jumlah kepala keluarga, jumlah dusun, jumlah kelurahan dan jumlah kecamatan di PLN UPJ Sleman.
3.4
Kebutuhan Pengguna (User) User atau pengguna dari sistem ini adalah karyawan di PLN UPJ Sleman
terutama bagian teknik lapangan. Tugas dari karyawan ini adalah mengolah data kepela keluarga, trafo normal, trafo overload kemudian data ini dapat diserahkan kepada kepala teknik lapangan yang berwenang mengambil semua keputusan yang menjadi permasalahan pada trafo. Kemudian dari kepala teknik tersebut diserahkan kepada petugas lapangan yang menangani langsung ke lokasi.
3.5
Analisis Kelayakan Sistem Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang
akan diterapkan bisa layak atau tidak. Tentunya tidak lepas dari pertimbangan hasil yang didapat dan biaya yang diperlukan dari system baru.
3.6
Kelayakan Teknologi Teknologi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini sudah sesuai atau
memenuhi syarat berdasarkan penggunaann perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi yang seharusnya untuk teknologi sebanding.
3.7
Kelayakan Hukum Berdasarkan uraian kebutuhan lunak sistem dinyatakan layak dari sisi hukum
karena menggunakan software yang original (asli). 3.8
Kelayakan Operasional Sistem baru dinilai layak dari segi operasional untuk diimplementasikan pada
PLN UPJ Sleman karena dapat membantu meningkatkan efisiensi kerja.
3.9
Analisis Layer Layer penyusun yang digunakan untuk membuat aplikasi Sistem Informasi
Geografis Pengelolaan Trafo di PLN UPJ Sleman ini terdiri dari beberapa layer, yaitu : 1.
Layer Trafo
2.
Layer Gardu Induk
3.
Layer Penyulang
4.
Layer Pelanggan
5.
Layer Kependudukan
6.
Layer Jalan Unit Pelayanan Jaringan
7.
Layer Sleman
4.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1
Dijitasi Peta Untuk melakukan digitasi system informasi geografis ini, menggunakan software
geografis dari ESRI yang sudah sering digunakan yaitu ArcviewGIS. 4.2
Mapfile Peta yang nantinya akan ditampilkan, terlebih dahulu harus disusun dalam
sebuah file text berekstensi .map. File .map ini mendeskripsikan apa dan dimana sumber datanya dan bagaimana cara peta tersebut akan ditampilkan.
MAP OUTPUTFORMAT END #End Outputformat LEGEND END #End Legend LAYER METADATA END #End Label CLASS LABEL END #End Class END #End Layer END #End Map
4.3
Koneksi ke PostGIS Untuk dapat menampilkan layer yang ada dalam PostGIS diperlukan koneksi.
Koneksi untuk menampilkan data pada salah satu layer adalah sebagai berikut: Listing Koneksi ke PostGIS LAYER #Trafonormal TRANSPARENCY 100 NAME 'Trafonormal' CONNECTIONTYPE POSTGIS CONNECTION "user=postgres dbname=upj host=localhost port=5432 password=105" DATA "the_geom from public.trafonormal USING UNIQUE gid" TYPE point 4.4
Koneksi PHP dan PostgreSQL Untuk dapat mengakses database Postgresql dan PHP harus membuat koneksi.
Untuk membuka koneksi dari PHP ke PostgreSQL digunakan fungsi Pg_connect() yang sintaknya sebagai berikut: Pg_connect(string_koneksi);
4.4.1
Implementasi Peta Implementasi peta merupakan tampilan peta yang menunjukkan dari semua
layer yang telah di jelaskan di atas tadi. Jadi disini user dapat melihat dan membandingkan trafo normal dan trafo overload.
Reeferensi Petta
IIndex
Peta
Leegenda
Skala
Tools
Info ormasi
Gambar Ta ampilan peta a. Halaman L List Data Halama an ini merup pakan halaman kerja adm min untuk me elakukan ma anipulasi data. 1.
List Da ata Pelangga an Digunakan
untuk
me elakukan
m manipulasi
pelang ggan, jumlah penduduk dan jumlah du usun. 2.
List Da ata Trafo
d data
yaitu
jumlah
Halaman ini berfungsi ad dmin untuk m memanipulasii data trafo, yyang dapat menambahkkan trafo baru u, edit trafo d dan hapus. b. Halaman E Edit Halaman in ni digunakan admin untukk melakukan pengeditan . 1.
Edit Data Pelangga an Didalam edit pelanggan n ini admin da apat meruba ah jumlah pelanggan N UPJ Slem man, mulai dar nama kecamatan, jumlah yang ada di PLN ggan, dan ju umlah pendud duk. pelang
2.
Edit Data Trafo Dihalaman n ini admin dapat merubah status trafo t yang o overload menjadi normal de engan mema asukkan hasil pengukura an beban yan ng telah terpakkai dari pelan nggan.
m Diedit Gambar Trafo Sebelum
Gambar Trafo Sesudah h Diedit
c.
Halaman T Tambah Halama an ini diguna akan untuk menambah data untuk F Fasilitas Umum dan
Jalan. 1. Tambah Trrafo Dih halaman ini admin dapat menambah h trafo dengan mengisikkan data yang diperrlukan trafo, mulai kode ttrafo, alamat, merk, tahun, kv, phase e, beban terpakai, ke eterangan, fe eeder.
G Gambar Traffo Sebelum D Di Tambah
Gambar Trafo Sesudah Ditambah D 5
Kesimpula an
5.1
Kesimpulan n
ang telah dila akukan maka dapat disim mpulkan bahw wa: Dalam penelitian ya elolaan Trafo o di PLN UP PJ Sleman in ni dapat me engetahui tra afo yang 1. SIG Penge sudah overload dan m masih normal dengan perrbedaan warrna, sehingga dapat membantu meningkatka an efisiensi dan d efektivita as karyawan PLN UPJ Sle eman. danya sistem m ini, karyaw wan di PLN U UPJ Sleman dapat lebih mudah 2. Dengan ad menangani di daerah mana saja yang kekura angan pasokkan listrik, sehingga eran menamb bahkan trafo baru. dapat sege elolaan Trafo o di PLN UP PJ Sleman ini mampu m mengolah tra afo, baik 3. SIG Penge yang sudah overload maupun m massih normal yyaitu untuk menambahka m an trafo, apus trafo. edit dan ha an ini mam mpu mengola ah data 4. SIG Pengelolaan Trafo di PLN UPJ Slema pelanggan tiap kecama atan.
5. SIG pengelolaan trafo di PLN UPJ Sleman mampu melakukan pencarian data trafo yang sudah terpasang. 5.2
Saran Saran yang dapat diberikan untuk aplikasi ini adalah : 1. SIG pengelolaan trafo di PLN UPJ Sleman belum mampu menampilkan dari data trafo normal menjadi trafo overload, sehingga diharapkan dapat dikembangkan, sehingga dapat lebih mempermudah pihak PLN UPJ Sleman didalam menganalisa trafo overload. 2. SIG pengelolaan trafo di PLN UPJ Sleman belum mampu menambahkan singleline, untuk itu diharapkan dapat dikembangkan lagi, sehingga aplikasi ini dapat benar-benar bias melakukan perubahan data sepenuhnya. 3. SIG pengelolaan trafo di PLN UPJ Sleman ini hanya menampilkan data pelanggan, trafo normal dan overload, singleline, jadi diharapkan dapat dikembangkan lagi dengan penambahan semua komponen yang diperlukan oleh pihak karyawan PLN.
DAFTAR PUSTAKA Jogiyanto, HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. CV. ANDI Offset .Yogyakarta
Prahasta, Eddy. 2002. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, C.V Informatika. Bandung
Prahasta, Eddy. 2007. Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan MapServer, C.V Informatika, Bandung