Sistem Identifikasi Penyakit Fusarium Oxysporum pada Tanaman Pisang Menggunakan Metode Forward Chaining Noor Abadi, Prihastuti Harsani, Arie Qurania Program Studi Ilmu Komputer-FMIPA Universitas Pakuan Jl. Pakuan PO BOX 452, Bogor Telp/Fax (0251) 8735 547 E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Sistem identifikasi dengan metode forward chaining adalah proses identifikasi dengan menggunakan pohon pelacakan runut maju yang menampilkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir. Sedangkan kesimpulan dapat berupa tujuan , hipotesa, penjelasan dan diagnosis. Hasil identifikasi penyakit fusarium oxysporum dengan metode forward chaining digunakan untuk membatu menidentifikasi tanaman pisang terkena penyakit fusarium atau tidak. Dalam proses forward chaining atau runut maju mamiliki kaidah interpreter mencocokan fakta atau stetment dalam pangklan data dengan situasi yang dinyatakan anticendent atau kaidah if, bila fakta pangkalan data telah sesuai dengan kaidah if maka kaidah proses ini diulang hingga mendapatkan hasil. Perancangan sistem ini menggunakan bahasa pemograman PHP dan perancangan database dengan menggunakan MYSQL. Kata Kunci : Forward chaining, Layu Fusarium, Pisang. Latar Belakang Pisang merupakan komoditas buah tropika yang banyak disukai di dunia. Indonesia merupakan salah satu sentra keragaman buah pisang, dengan beragam pisang lebih dari 200 jenis pisang yang berbeda-beda. Tingginya keragaman ini merupakan peluang potensial untuk memilih dan memanfaatkan jenis pisang komersial yang dibutuhkan oleh konsumen. Beragam jenis pisang yang bagus dan berkualitas pasti tidak jauh dari perawatan yang baik pada tanaman pisang. Kendala yang sering muncul dalam peningkatan produksi pisang adalah adanya gangguan organisme, seperti hama maupun penyakit. Salah satu penyakit yang penting pada tanaman pisang adalah penyebab layu Fusarium, yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum Schlecht. f.sp. cubense (E.F. Sm) Snyd. et Hans (Foc). Penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan total pada
tanaman. Penyakit Fusarium pertama kali ditemukan di Amerika tropika menjelang berakhirnya abad ke-19. Sistem pakar merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk memecahkan masalah yang biasanya diselesaikan oleh seorang pakar. Aturan-aturan di dalamnya memberitahu program, bagaimana ia memberlakukan informasi-informasi yang tersimpan. Berdasarkan program sistem pakar memberikan solusi-solusi atau bantuan pengambilan keputusan mengenai permasalahan tertentu, mirip dengan seorang pakar. Sistem pakar mengenai penyakit pisang sudah pernah dibuat oleh Rini Yunita Khusuharyanti (2013) dengan judul “Sistem Pakar Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Pisang Berbasis Web”. Sistem yang dibangun berupa program untuk mendiagnosa hama dan penyakit pada tanaman Pisang Ambon. Permasalahan dalam 1
mendeteksi penyakit Fusarium pada pisang dibutuhkan karena penyakit ini sangat merugikan disektor pertanian termasuk pada tanaman pisang,maka penelitian kali ini hanya menfokuskan pada satu penyakit Fusarium dengan membuat suatu sistem pakar untuk mendeteksi penyakit fusarium pada tanaman pisang dengan mengunakan metode Forward Chaining
kelayuan total, supaya petani juga dapat meningkatkan kualitas produk pada sektor pertanian di Indonesia. Sistem ini juga memberikan kemudahan pada penyuluh untuk menjadikan bahan ajaran kepada petani dalam penyuluhan dibidang pertanian.
Tujuan Tujuan penelitian ini membuat Sistem Identifikasi Penyakit Fusarium pada Tanaman Pisang Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus : Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan).
Seperti halnya seperti tanaman lain, pisang juga tidak luput dari serangan penyebab penyakit. Salah satunya adalah penyebab Layu Fusarium atau sering juga disebut penyakit Panama yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporium Schlecht. F.sp. cubense (E.F. Sm) Snyd. et Hans (Foc). Pertama kali penyakit ini ditemukan di Amerika Tropika, tetapi kerugian karena layu Fusarium baru terasa pada tahun 1910-an, pada waktu jenis “Gros Michel” (pisang ambon) diperkebunan secara besar-besaran di sana. Fusarium oxysporium Schlecht adalah jamur tanah yang dapat bertahan dalam tanah sebagai klamidispora, yang terdapat banyak dalam akar yang sakit. Jamur mengadakan infeksi melalui akar, adanya luka pada akar akan meningkatkan infeksi. Nematoda membantu infeksi fusarium. Setelah masuk ke dalam akar, jamur berkembang sepanjang akar menuju batang. Penyakit menular karena perakaran tanaman sehat berhubungan dengan spora yang dilepaskan oleh tanaman sakit di dekatnya, pemakaian bahan tanaman sakit, jamur dapat terbawa oleh tanah yang melekat pada alat pertanian, dan perendaman tanah, serta air pengairan (Semangun, 2004).
Ruang Lingkup Ruang lingkup
penelitian
ini
diantaranya adalah : 1. Sistem ini menggunakan metode forward cahaining untuk memberikan hasil positif atau negatif terserang penyakit layu fusarium oxysporum dengan melihat suatu gejala-gejala pada tanaman pisang. 2. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data gejala dan gambar penyakit fusarium oxysporum yang menyerang tanaman pisang. Data didapatkan dari wawancara terhadap penyuluh pertanian. 3. Software yang digunakan untuk pemrograman dalam penelitian ini adalah Adobe Dreamweaver CS4 dan untuk pengolahan database menggunakan software XAMPP. Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan kepada petani dalam mendeteksi penyakit fusarium tanpa harus berkonsultasi langsung dengan pakar (penyuluh) dan dapat menjegah dari serangan penyakit fusarium yang mengakibatkan
DASAR TEORI Penyakit Layu Fusarium
Sistem Pakar Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mangadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa 2
dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. (Utami, 2011) Forward Chaining Forward Chaining atau yang disebut juga runut maju merupakan proses perunutan yang dimulai dengan mengumpulkan masukan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir. Informasi masukan dapat berupa data, bukti temuan atau gejala sedangkan kesimpulan dapat berupa tujuan, hipotesa, penjelasan atau diagnosis. Menurut Rizqi Utami (2011) pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.
Gambar 1. Forward Chaining Backward Chaining Backward Chaining atau yang biasa disebut runut mundur merupakan salah satu metode selain Forward Chaining yang digunakan dalam aturan inferensi Artificial Intelligence. Menurut Rizqi Utami (2011) pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari
hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.
Gambar 2. Backward Chaining Studi Terdahulu a. Zaqin (2012) penelitiannya berjudul “Sistem Pakar Diagnosis dan Pengendalian Penyakit Tanaman Padi dengan menggunakan Metode Forward Chaining”. Pada penelitian ini dirancang sistem pakar berbasis web menggunakan basis aturan dengan metode inferensi forward chaining yang dimaksud adalah untuk membantu petani dalam mendiagnosa penyakit tanaman padi. Sistem pakar ini telah dikembangkan dan mempunyai keunggulan dalam kemudahan akses dan kemudahan pemakaian.Fitur berbasis web yang dimiliki dalamnya mencakup sistem pakar untuk diagnose penyakit tanaman padi yang telah dibangun dapat digunakan sebagai alat bantu untuk diagnosa penyakit tanaman padi dan dapat diakses oleh petani dimanapun juga untuk mengatasi persoalan keterbatasan jumlah pakar pertanian dalam membantu petani mendiagnosa penyakit tanaman padi. b. Sasmito (2010) penelitiannya yang mempunyai judul “Aplikasi Sistem Pakar untuk simulasi diagnosa hama dan penyakit tanaman bawang merah dan cabai menggunakan forward chaining dan pendekatan berbasis aturan”. Sistem 3
Pakar ini dibuat bertujuan untuk dijadikan simulasi diagnose hama dan penyakit tanaman bawang merah dan cabai dengan menggunakan teknik inferensi forward chaining , dapat juga dijadikan alternative kedua setelah pakar dalam melakukan konsultasi. Sistem ini juga dibuat user friendly sehingga dapat sebagai alat dalam melakukan pembelajaran atau sosialisasi hama dan penyakit pada jenis tanaman hortikultura tersebut terhadap para petani atau kelompok Tani. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman Borland Delphi 7 dan database Paradox 7 (aplikasi dekstop). Metode Penelitian Rancangan Sistem Identifikasi Penyakit Fusarium Oxysporum pada Tanaman Pisang dengan Metode Forward Chaining ini menggunakan metode Pendekatan Pengembangan Multimedia, yang terdiri dari 6 fase, yaitu : 1. Konsep (Concept) 2. Perancangan (Design) 3. Pengumpulan bahan (Material Collecting) 4. Pembuatan (Assembly) 5. Uji coba (Testing) 6. Distribusi (Distribution) Dari keenam tahap tersebut dapat dilihat urutan tahap yang berlaku dalam gambar dibawah ini :
Start Design
Concept
Manual Collecting
Distribution
Assembly
Testing Stop
Gambar 3. Pendekatan Pengembangan Multimedia Sistem yang Sedang Berjalan Untuk memudahkan merancang sistem identifikasi penyakit fusarium oxysporum pada tanaman pisang dengan menggunakan metode forward chaining, terlebih dahulu dilakukan tahap analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Tahap analisis yang dilakukan bertujuan untuk memahami sistem yang akan berjalan nantinya, mengidentifikasi permasalahan pada sistem yang sedang berjalan serta menarik kesimpulan dari proses analisis yang telah dilakukan. Adapun sistem yang sedang berjalan disajikan pada Gambar 4. User
Penyuluh
Mulai
Konsultasi Melihat gejala pada tanaman pisang
Analisis gejala
Analisis Penyakit Fusarium
Record / data analisis
Laporan penyakit fusarium
Selesai
Gambar 4. Sistem yang berjalan Analisis Sistem yang Akan Dikembangkan Pengembangan sistem yang dilakukan pada penelitian kali ini yaitu dengan membangun sistem identifikasi penyakit fusarium oxysporum pada tanaman pisang agar dapat memudahkan dan memberikan suatu keputusan yang lebih cepat. Pengembangannya sistem informasi ini dibangun dengan ditambahkan metode untuk membantu dalam menentikan keputusan yang terbaik, yaitu dengan menggunakan metode forward chaining. Contoh kasus sistem identifikasi penyakit fusarium oxysporum 4
pada tamanan pisang menggunakan metode forward chaining adalah sebagai berikut : a. Gejala untuk pengambilan keputusan tanaman pisang yang terkena penyakit fusarium oxysporum : G1 = Warna daun kuning dibagian luar, kuning sampai bagian dalam, coklat dan kering, dan orange G2 = Daun layu G3 = Pangkal tangkai daun patah G4 = Ruas daun pendek G5 = Bonggol mengeluarkan lendir berwarna putih jika dipotong G6 = Pangkal batang (bongol) terlihat garisgaris coklat kehitaman jika dibelah G7 = Batang mengeluarkan bau busuk b. Pohon pelacakan Forward Chaining Diagnosa Layu Fusarium
Y
G1
T
Negatif Positif
G2
T
G3
Y
G5
Positif
Y
T
Positif
Y
G6
Y
G7
G5
Positif
Y
G6
Y
Y
G7
G6
G5
T
Positif
Y
T
Positif
Y
T
Positif
T
Y
Positif
T
T
Positif
G4
Y
Y
Positif
T
Positif
Y
G6
G5
T
Positif
Y
G7
T
T
G7
Negatif
T
T
T
Negatif
Negatif
Negatif
Gambar 5. Pohon Pelacakan Forward Chaining c. If – Then Rules Rule 1 If : Warna daun kering di bagian luar, kuning sampai bagian dalam, coklat/kering, orange, daun layu, bongol mengeluarka lendir berwarna putih jika dipotong. Then : Positif Fusarium
Rule 2 If : Warna dun kuning di bagian luar, kuning sampai bagian dalam, coklat/kering, orange, daun layu, pangkal batang (bongol) terlihat garis-garis coklat kehitaman jika dibelah. Then : Positif layu Fusarium Rule 3 If : Warna daun kuning di bagian luar, kuning sampai bagian dalam, coklat/kering, orange, daun layu, batang mengeluarkan bau busuk. Then : Positif Layu Fusarium Rule 4 If : Warna dain kuning di bagian luar, kuning sampai bagian dalam, coklat/kering, orange, daun layu Then : Positif Layu Fusarium Rule 5 If : Warna daun di bagian luar, kuning sampai bagian dalam, coklat/kering, orange, pangkal tangkai daun patah, bongol mengeluarkan lender berwarna putih jika dipotong. Then: Positif Layu Fusarium Rule 6 If : Warna daun kuning di bagian luar, kuning sampai bagian dalam, coklat/kering, orange, pangkal tangkai daun patah, pangkal batang (bongol) terlihat garis-garis coklat kehitaman jika dibelah. Then : Positif Layu Fusarium Rule 7 If : Warna daun kering di bagian luar, kuning sampai bagian dalam, coklat/kering, orange, pangkal tangkai daun patah,
5
batang mengeluarkan busuk. Then : Positif Layu Fusarium
bau
Admin Data Data Data Data Data Data
Input 1.0
Berita Profile Berita Galeri Gejala Pertanyaan
Melakuakan Proses Forward Chaining
Data Akun
Berikut ini adalah diagram alir untuk sistem yang akan dikembangkan ditunjukan pada Gambar 6 : User
Proses Manipulasi 3.0
Output 4.0
Sistem
Data Gejala Data Hasil Diagnosa
Masukan data user
Mulai
User
Analisis sistem
Gambar 8. DFD Level 0
Melihat gejala pada tanaman pisang
Identifikasi penyakit
Hasil dari identifikasi penyakit fisarium
Positif penyakit fusarium
Ya
Penyakit fusarium
Tidak
Negatif penyakit fusarium
Selesai
Gambar 6. Sistem yang akan dikembangkan
Login
Rule Pohon Pelacakan
Proses Forward Chaining Manipulasi Data Admin
Input Data Profile Input Pertanyaan
Admin
Input Data Gejala Penyakit
Data hasil pertanyaam Data saran
Hak Akses
Data Gejala Data Diagnosa
Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) merupakan sebuah teknik dalam menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Berikut ini akan dijabarkan tahap rancangan Data Flow Diagram (DFD) yang berjalan pada sistem yang akan dibangun.
Data Hasil Simulasi Data User
User
Penjelasan dari diagram konteks pada gambar 8 adalah admin melakukan proses input data pertanyaan, rule pelacakan, dan melakukan proses forward chaining. Admin dapat melihat data hasil penyeleksian dengan menggunakan sistem juga dapat memanipulasi gejala, hasil diagnosa, dan pertanyaan. Sedangkan user hanya dapat melihat pertanyaan dan hasil dari diagnosa yang didapat dari kesimpulan gejala yang dimasukan. Admin melakukan proses forward chaining dengan beberapa tahapan yaitu, pertama admin harus menginputkan pertanyaan, gejala, rule pelacakan, menentukan nilai pada setiap gejala, lalu admin melakukan proses forward chaining, dan terakhir memberikan hasil. Penjelasan dari DFD level 0 pada Gambar 9 adalah :
Sistem Pendeteksi Penyakit Fusarium
a. Admin Dapat melakukan proses manipulasi data yang menjadi alternatif, manipulasi pertanyaan yang menjadi acuan penilaian, manipulasi rule pelacakan, menginputkan nilai alternatif pada setiap pertanyaan, melakukan proses forward chaining, dan menampilkan hasil.
Hasil Diagnosa Hasil Gejala
b. User
Gambar 7. Diagram Kontek
6
User hanya dapat melihat data hasil proses yang dilengkapi dan saran yang diberikan sistem. Flowchart Perancangan sistem memerlukan pula suatu diagram alur atau Flowchart Program User Interface Design yang menggambarkan proses kerja program dari Sistem pakar pendeteksi penyakit fusarium pada tanaman pisang, yang disusun menjadi beberapa bagian alur yang akan memudahkan dalam implementasi sistem.
User Halaman Login Admin
Gagal
Input Username dan Password
Otentikasi
Sukses
Menu : Akun Admin Banner Berita Profil Galeri Gejala Pertanyaan Diagnosa Interaksi Logout
Akun Admin
Banner
Berita
Profil
Galeri
Logout
Gejala
Selesai
Pertanyaan
Diagnosa
Interaksi
Input data / edit data
Mulai admin Proses
User
Database
Menu :
Hasil Analisis Sistem
Beranda Profil Galeri Interaksi Simulasi
Gambar 10. Flowchart Program (Back End) Beranda
Profil
Galeri
Interaksi
Simulasi
Form Interaksi
Form user dan input gejala
Data Tamu
Perancangan (Design) Navigasi Login
Admin
Analisis Penyakit
Database
Halaman Admin
Akun Gejala
Banner Pertanyaan
Berita Pengguna
Logout
Profil Diagnosa
Galeri Interaksi
Hasil Analisis Sistem
Gambar 9. Flowchart Program (Front End)
Gambar 11. Struktur Navigasi Halaman Admin
7
Diagnosa Layu Fusarium
User Y
G1
T
Negatif Positif
Halaman Utama
G2
T
G3
Positif
Y
G5
Positif
Y
T
Positif
Beranda
Profil
Galeri
Interaksi
Y
Simulasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Perhitungan Manual Tahap perhitungan manual ini adalah untuk memastikan bahwa perhitungan manual dan perhitungan dari sistem sesuai. Gejala yang menyebabkan penyakit layu fusarium oxysporum : Tabel 1. Gejala layu fusarium oxysporum : No Gejala G1 Warna daun kuning dibagian luar, kuning sampai bagian dalam, coklat dan kering, dan orange G2 Daun Layu G3 Pangkal tangkai daun patah G4 Ruas daun pendek G5 Bonggol mengeluarkan 8ender berwarna putih jika dipotong G6 Pangkal batang (bongol) terlihat garisgaris coklat kehitaman jika dibelah G7 Batang mengeluarkan bau busuk Setiap gejala memiliki faktor utama dan faktor pendukung, dalam kasus ini gejala yang memiliki faktor utama penyebab penyakit fusarium oxysporum adalah ; G1, G2, G3, dan G4 sedangkan faktor pendukung penyebab penyakit layu fusarium oxysporum adalah ; G5, G6, dan G7. Berikut rule untuk sistem identifikasi penyakit fusarium oxysporum pada tanaman pisang :
Y
G7
G4
G5
Positif
Y
G6
Positif
Y
Y
G7
G6
G5
T
Positif
Y
T
Positif
Y
T
Positif
T
Y
T
T
Positif
Gambar 13. Struktur Navigasi User
G6
T
Y
Y
Positif
Y
G6
G5
T
Positif
Y
G7
T
T
G7
Negatif
T
T
T
Negatif
Negatif
Negatif
Gambar 14. Rule penyakit layu fusarium oxysporum Dalam implementasi penelitian kali ini sistem menggunakan metode forward chaining, berikut ini contoh langkah-langkah untuk mendapatkan hasil positif layu fusarium dengan metode forward chaining. 1. Gejala yang terdeteksi layu fusarium oxysporum Tabel 2. Identifikasi positif layu fusarium oxysporum No Gejala Keterangan G1 Warna daun kuning dibagian luar, kuning sampai bagian ya dalam, coklat dan kering, dan orange G2 Daun Layu tidak G3 Pangkal tangkai daun tidak patah G4 Ruas daun pendek ya G5 Bonggol mengeluarkan gender tidak berwarna putih jika dipotong G6 Pangkal batang (bongol) terlihat garis-garis coklat tidak kehitaman jika dibelah G7 Batang mengeluarkan bau ya busuk 8
G1
Y
G4
Y
G7
T
T
T
Negatif
G6
Negatif
Y
Positif
Gambar 15. Rule forward chaining Dapat dilihat dari rule forward chaining, hasil yang didapatkan adalah positif teridentifikasi penyakit layu fusarium oxysporum. Uji Coba Pada tahap coba akan menjelaskan mengenai pengujian terhadap sistem yang dikembangkan. Uji Struktural Uji coba struktural dilakukan untuk memastikan apakah keadaan website ini terstruktur dengan baik sesuai dengan yang telah diharapkan atau tidak. Uji coba struktural adalah menguji setiap form atau halaman yang telah dirancang dengan cara menjalankan program tersebut. Tabel 3. Uji Coba Struktural Halaman Sistem Hasil Uji Coba Halaman Utama Tampil Halaman Profil Tampil Halaman Galeri Tampil Halaman Interaksi Tampil Halaman Simulasi Tampil Halaman Login Tampil Admin Halaman Utama Tampil Admin Halaman Manipulasi Tampil Data Akun Halaman Manipulasi Tampil
Banner Halaman Manipulasi Data Berita Halaman Manipulasi Data Profil Halaman Manipulasi Data Galeri Halaman Manipulasi Data Gejala Halaman Manipulasi Data Pertanyaan Halaman Manipulasi Data Pengguna Halaman Manipulasi Data Diagnosa Halaman Manipulasi Data Interaksi
Tampil Tampil Tampil Tampil Tampil Tampil Tampil Tampil
Uji Coba Fungsional Uji coba fungsional adalah uji coba yang dilakukan pada setiap fungsi tombol yang ada pada halaman, apakah tombol tersebut berfungsi dengan baik atau tidak. Tabel 4. Uji Coba Fungsional Nama Tombol Halaman
Halaman Utama
Halaman Interaksi
Halaman Simulasi
Beranda Profil Galeri Interaksi Simulasi Administrator Cari Berita Pilih Gambar Simpan Reset Beranda Simpan dan Reset Ya atau Tidak Ulang pertanyaan
Hasil Uji Coba
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
9
Halaman Login Admin
Halaman Admin
Halaman Akun Halaman Berita Halaman Banner Halaman Berita Halaman Profil Halaman Galeri Halaman Gejala Halaman Pertanyaan Halaman Diagnosa (+/-) Halaman Interaksi
Print hasil diagnosa Cancel, Login Login Akun Banner Berita Profil Galeri Gejala Pertanyaan Pengguna Diagnosa (+/-) Interaksi Logout Tambah Edit Hapus Tambah Edit Hapus Tambah Edit Hapus Tambah Edit Hapus Hapus Tambah Edit Hapus Edit Edit
Berfungsi
Uji Coba Validasi Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah yang hasil perhitungan yang diperoleh dari sistem sama dengan hasil perhitungan manual, pemilihan jawaban pada sistem diarahkan untuk mendapatkan hasil positif teridentifikasi penyakit layu fusarium oxysporum. 1. Input Jawaban sesuai dengan rule perhitungan manual.
Berfungsi
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
Hasil Identifikasi positif
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi
Print Berfungsi Edit Hapus
Pertanyaan 1 Berfungsi
Berfungsi Berfungsi
2.
Rule perhitungan manual
10
dipergunakan secara maksimal bagi pengguna umum maupun pengguna pada instansi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Bogor. Saran
Gambar 16. Rule Perhitungan Manual Dari perhitungan manual dan perhitungan sistem yang telah dilaksanakan, maka hasil uji coba validasi pada sistem indentifikasi penyakit fusarium oxysporum pada tanaman pisang ini 100% akurat atau sesuai. Kesimpulan Tahap implementasi dalam pembuatan sistem ini dilakukan dengan pembuatan perancangan database yang kemudian membuat rancangan interface yang nantinya akan memudahkan pengguna. Metode Forward Chaining ini dirasa cocok dalam melakukan penelitian ini, karena dalam mengidentifikasi penyakit layu fusarium oxysporum dengan cara melihat gejala yang muncul pada tanaman pisang dan menarik kesimpulan terinfeksi penyakit fusarium oxysporum atau tidak. Sistem ini telah melalui tahap proses validasi atau uji coba, diantaranya yaitu uji coba struktural, uji coba fungsional, dan uji coba validasi. Uji coba validasi dilakukan dengan membandingkan perhitungan manual dengan hasil output sistem, didapatkan hasil akurasi 100% karena hasil yang didapat dari perhitungan manual sesuai dengan hasil output pada sistem. Penggunaan sistem dilakukan setelah melalui proses pengujian, kemudian sistem ini siap untuk digunakan disertai pemeliharaan sistem yang baik agar dapat
Penelitian ini dalam penelusuran penyakit pada tanaman pisang masih dilakukan terhadap satu penyakit yaitu penyakit layu fusarium oxysporum. Terdapat tujuh gejala yang dimunculkan untuk dapat mengidentifikasi penyakit layu fusarium oxysporum pada tanaman pisang. Untuk melengkapi sistem identifikasi penyakit tanaman pisang ini kedepannya dapat ditambahkan jenis penyakit tanaman pisang lainnya yang menghasilkan aturan-aturan lebih kompleks sehingga dalam penggunaan sistem identifikasi penyakit tanaman pisang akan lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA Cahyono, B. 2009. Pisang: Usaha Tani dan Penanganan Pascapanen. Kanisius, Yogyakarta. 112 hal. Semangun, H. 2004. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Supriyadi, A. dan S. Satuhu 2007. Pisang Budidaya Pengolahan dan Prospek Pasar. Penebar Swadaya, Jakarta, 124 hal. Khusuharyanti, R.Y, Sistem Pakar Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Pisang Berbasis Web, http:// www.unisbank.ac.id /ojs /index.php/ fti3/ article/ view/ 1421. diakses tanggal 16 Oktober 2013. Data, Media. 2009. Penelitian. (Online). http://miftakhulfirdaus.wordpress.com/ 2009/07/02/penelitian/ diakses tanggal 17 Oktober 2013. Utami, R. 2011. Alat Bantu Ajar Penerapan Metode Forward Chaining Dan Backward Chaining Pada Sistem Pakar. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Zaqin.M.A. 2012. Sistem Pakar Diagnosis Dan Pengendalian Penyakit Tanaman Padi Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Surabaya
11