Sistem Gerak Sistem Gerak Manusia Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi. Kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago)
Fungsi kerangka: 1. Untuk menggerakan tubuh serta menentukan bentuk tubuh. 2. Melindungi alat-alat tubuh yang penting dan lemah, misalnya otak, jantung, dll. 3. Tempat melekatnya otot-otot 4. Tempat pembentukan sel darh merah dan sel darah putih 5. Alat gerak pasif a. Tulang Rawan : • Tulang rawan hanya mengandung sedikit zat kapur sehingga lunak. • Tulang rawan terdapat pada bayi, dan bagian-bagian tertentu pada kerangka dewasa. b. Tulang Keras : Merupakan bagian utama pada kerangka dewasa. Susunanya terdiri dari sedikit selsel, dan matriknya diperkuat dengan zat kapur, sehingga kuat dan keras. Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi tulang kompak(padat) dan tulang spons. Sedangkan berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang panjang. • Rongga di dalam tulang berisi sumsum tulang ada 2 macam yaitu sumsum kering dan sumsum merah. • Pertumbuhan tulang terjadi pada tulang rawan embrional dan kemudian pada cakra epifise. Persendian Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih. Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Hubungan Sinartrosis Sinkondrosis : antara tulang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga memungkinkan sedikit gerak akibat elastisitas tulang rawan. Contoh : hubungan tulang rusuk dengan tulang dada. Hubungan ruas-ruas tulang belakang. Sinfibrosis : kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis yang pada akhirnya mengalami penulangan dan tidak memungkinkan adanya gerak. Contoh : Hubungan antar tulang-tulang tengkorak 2. Hubungan Diartrosis Hubungan antar tulang ini memunkinkan terjadinya gerak karena pada ujung-ujung
tulang terdapat lapisan tulang rawan hyalin, yang dilumasi dengan cairan synovial, meliputi : Sendi Engsel, terdapat pada hubungan antara : o ruas-ruas jari o siku o lutut Sendi Putar, terdapat pada hubungan antara : o tulang hasta dengan pengumpil o tulang kepala dengan tulang atlas Sendi Pelana, terdapat pada hubungan antara : o Ruas-ruas jari dengan telapak kaki Sendi Peluru, terdapat pada hubungan antara : o tulang lengan dengan gelang bahu o tulang paha dengan gelang panggul Sendi Kaku, terdapat pada hubungan antara : o tulang-tulang pergelangan tangan o tulang-tulang pergelangan kaki Kelainan Pada Tulang *-Kelainan tulang karena kebiasaan yang salah : • Lordosis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke depan • Kiposis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke belakang • Skoliosis, tulang punggung yang bengkok ke kiri atau ke kanan *-Kelainan tulang karena kekurangan gizi • Kekurangan zat gizi seperti vitamin D, zat kapur, dan fosfor, dapat menimbulkan gangguan proses pembentukan tulang. *-Fraktura (patah tulang) *-Fisura (retak tulang) *-Arthritis (radang sendi) *-Memar Sistem Otot ● Jenis-jenis Otot • Otot Polos • Otot Lurik/otot rangka • Otot Jantung (miokardium) ● Cara Kerja Otot Dengan adanya protein khusus aktin dan miosin, otot bekerja dengan memendek (berkontraksi) dan mengendur (relaksasi) Cara kerja otot dapat dibedakan : • Secara antagonis atau berlawanan; yaitu cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi dan yang lain relaksasi. Contoh: Otot trisep dan bisep pada lengan atas. • Secara sinergis atau bersamaan; yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang sama berkontraksi dan sama-sama berelaksasi. Contoh : – otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah
- otot-otot dada - otot-otot perut
Sistem Gerak Tumbuhan 1 . Tropisme :gerak bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Fototropisme: tropisme yang dipengaruhi oleh rangsang cahaya Geotropisme : tropisme yang disebabkan rangsangan gaya tarik bumi. Hidrotropisme : Tropisme yang dipengaruhi ketersediaan air, misalnya gerak tumbuh akar yang dipengaruhi ketersediaan air tanah. 2 . Nasti : Gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Misalnya gerak menutupnya daun putri malu bila disentuh, arah gerak tersebut tidak menuju atau menjauhi datangnya rangsang. Beberapa gerak nasti misalnya: a . Fotonasti b . Termonasti c . Tigmonasti d . Seismonast e . Niktinasti 3 . Taksis : gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh bagian tumbuhan akibat adanya rangsangan.
Sistem Gerak Hewan 1.Sistem Gerak pada Invertebrata a.Gerak ameboid adalah suatu bentuk gerak yang merupakan ciri khas amoeba dan protozoa lain. Sel-sel ameboid mengubah bentuknya dengan menonjolkan dan menarik pseudopodia (kaki semu) dari titik mana saja pada permukaan sel. Sel-sel seperti itu diselubungi oleh suatu membrane lembut dan sangat fleksibel, disebut plasmalema. Dibawah plasmalema terbentuk lapisan tak-berbutir (non granular), suatu ektoplasma yang seperti gel, yang menyelubungi endoplasma yang lebih encer. Selama gerak ameboid, beberapa pseudopodia dapat mulai terbentuk di beberapa bagian sel tetapi biasanya hanyansatu yang dominan dan sel begerak ke arah itu. Perlu ditegaskan bahwa sebenarnya tidak ada bagian depan (anterior) yang permanen, karena kaki semu yang dominan dapat terbentuk dipermukaan sel mana saja. Seperti yang sudah disebut diatas, sitoplasma amoeba dapat dibagi menjadi ektoplasma yang setengah keras/ kaku di bawah membrane sel dan endoplasma yang lebih encer yang terletak lebih dalam. b.Gerak Kelijak dan Flagel Ada pendapat yang mengatakan, bahwa kelijak (cilia, rambut getar ) merupakan nama umum untuk : 1.Flagel yang merupakan organel relatife panjang, biasanya terdapat tunggal atau beberapa saja pada sel. 2.Kelijak dalam arti sempit yang jauh lebih pendek dan terdapat dalam jumlah besar pada sel. Flagel adalah khas pada kelas Mastigophora (Flagellata). Yang juga mempunyai flagel misalnya koanosit Porifera, Gastroderm banyak Colentrata, solenosit Annelida dan sel sperma banyak hewan. Kelijak pada klas pada Ciliata dan biasa terdapat pada tubuh permukaan Coelenterata, Turbellaria dan Nemertia. Pada semua fylum hewan kecuali Nematoda dan Arthopoda. Perbedaan utama antara kelijak dengan flagel terletak pada pola geraknya. Suatu flagel bergerak simetris dengan undulasi mirip pada ular sehingga air didorong sejajar dengan sumbu memanjang flagel. Sebaliknya, kelijak bergerak tidak semetris ; gerak kearah yang satu berlangsung dengan kelijak dalam keadaan tegang/ kaku disertai tenaga kuat dan cepat (kayuhan efektif); ini diikuti oleh gerak balik yang lambat dengan kelijak melengkung berawal dari pangkalnya (kayuhan balik), sehingga kembali pada posisi semula. Air didorong sejajar dengan
permukaan yang berkelijak itu. Gerak dasar kelijak terdiri atas tiga gerak yaitu gerak pendulum (gerak yang paling sederhana), gerak fleksural dan gerak undulasi. 2.Sistem Gerak Vertebrata Hewan vertebrata membutuhkan sistem rangka untuk menyokong berat tubuh. Hal tersebut diatasi dengan adanya endoskeleton (rangka dalam). Endoskeleton dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Endoskeleton tersusun dari tulang dan tulang dan otot bekerja sama dengan membentuk sistem gerak. Endoskeleton hewan memiliki bentuk khas, bentuk khas inilah yang memberi bentuk tubuh pada masing-masing jenis hewan.
a.Sistem Gerak Hewan yang hidup di Udara Burung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayap. Gerakan sayap dapat dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot terbang, ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik sayap ke atas. Bulu burung (selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi untuk menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya. Otot bekerja lebih efisien dalam keadaan hangat. Teknik terbang (Burung terbang dengan mengepakkan sayap, yaitu mengepakkan saya dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan yang mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang lebih kecil. Pada saat mengangkat sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke semula, untuk memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh kembali b.Sistem Gerak Hewan yang hidup di Air Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem gerak yang khas. Untuk bergerak didalam air, ikan memiliki: 1)Bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak didalam air; 2)Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan dalam air; 3)Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak di inginkan; 4)Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertical; Susunan otot dan tulang belakang yang flexsibel untuk mendorong ekor ikan didalam air. c.Sistem Gerak Amphibia Contoh amphibia adalah katak. Katak memiliki rangka dalam (endoskeleton). Rangka katak tersusun dari tiga kelompok tulang yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Katak adalah pelompat yang baik karena tungkai belakangnya panjang dan memiliki otot yang sangat kuat. Katak ini juga memiliki selaput renang di tungkainya sehingga bisa berenang. Selaput ini memberikan tekanan yang kuat melawan air sehingga terjadilah gerakan di air.
d.Sistem Gerak Reptilia Ular dan buaya adalah contoh dari reptilia. Reptil memiliki rangka dalam, contoh pada gambar di bawah, gambar rangka ular). Rangka ular tesusun dari tualang tengkorak, tulang badan dan tulang ekor. Tulang badan ular terdiri dari ruas-ruas tulang belakang yang jumlahnya paling sedikit seratus ruas. Hal ini, akan memudahkan ular bergerak. Tulang rusuk ular tidak melekat pada tulang dada dan tulang belakang seperti manusia. Akan tetapi, akan dihubungkan dengan tulang belakang dengan tulang otot yang elastis. Hal ini memungkin ular untuk mengembangkan rongga dadanya misalnya pada saat menelan mangsa yang besar. Bagaimana ular bergerak??? Ular bergerak dengan merayap, caranya ular membentuk tubuhnya berkelok-kelok mengelilingi batu atau dengan benda-benda ditanah kemudian ular menekan batu-batuan atau tanahdan menyebabkan ular dapatbergerak maju atau ke samping.
e.Gerak pada Mamalia Hewan bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Untuk berenang, ikan menekan melawan air. Untuk terbang, burung menekan untuk melawan udara. Bagaimana dengan hewan-hewan darat?? Contoh salah satu dari mamalia yaitu kuda. Kuda memiliki rangka dalam menyokong tubuhnya. Seperti pada halnya manusia, alat gerak kuda adalah tulang-tulang yang dibantu otototot. Pada saat berjalan dan berlari, kaki belakang kuda menekan melawan tanah dan tubuh bergerak ke depan. Dalam mengamati gerakan kuda, paling tepat di mulai dari kaki belakang karena dari kaki belakang inilah kekuatan terbentuk. http://blog.uad.ac.id/srimaryatun/category/sistem-gerak/
sitem rangka ikan
Sistem Rangka PENDAHULUAN Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini melindungi eksoskeleton dan endoskeleton. Endoskeleton secara embriologis berasal dari epidermis saja, dermis saja atau keduanya. Endoskeleton umumnya dijumpai pada hewan invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal dengan dermal skeleton (Adnana, 2010). Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka aksial), dan rangka anggota (rangka apendikular). Rangka aksial meliputi tengkorak (cranium), tulang belakang (kolumna vertebralis), tulang rusuk (costae) dan tulang dada (sternum). Rangka anggota meliputi
gelang bahu (gelang pectoral) dengan rangka anggota depan, dan gelang pinggul (gelang pelvic) dengan rangka anggota belakang (Adnanb, 2010) Menurut Anonima (2010), tulang- tulang kerangka diklasifikasikan menurut bentuknya dan formasinya yaitu : 1. tulang panjang atau tulang pipa , terutama dijumpai pada anggota gerak. Tulang panjang terdiri atas bagian batang dan bagian ujung, tulang pipa bekarja sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkannya bergerak 2. tulang pendek, contohnya pada tuang carpalia di tangan dan tarsalia di kaki. Sebagia besar terbuat dari tulang jarak karana diperlukan sikap yang ringan dan kuat. Tulangtulang ini diselubungi dengan jaringan padat tipis.kerena kuatnya muka tulang pendek mampu mendukung seperti tampak pada pergelangan tangan. 3. tulang pipih, terdiri atas dua lapisan jaringan tulang keras dengan tenganya tulang lapisan seperti spons. Dijumpai paa tulang tengkorak, tulang punggung, iga-iga, dan scapula. 4. tulang tak beraturan adalah tuang yang tidak dapat dimasukkan dari salah-satu dari ke3 kelas tadi contohnya vertebra dan tulang wajah 5. tulang sesanoid termasuk kelompok lain. Ia berkembang di dalam otot-otot dan dijumpai didekt sendi.misal patella. Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem gerak yang khas. Untuk bergerak didalam air, ikan memiliki: 1. Bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak didalam air.
2. Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan dalam air. 3. Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak di inginkan. 4. Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertical; Susunan otot dan tulang belakang yang flexsibel untuk mendorong ekor ikan didalam air.
Fungsi dan struktur rangka Rangka berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau menyokong organ-organ tubuh, melindungi organ- organ tubuh dan berfungsi pula dalam pembentukan butir darah merah. Pada beberapa ikan modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma kedalam saluran reproduksi ikan betina. Dalam perikanan terdiri dari tulang sejati dan terdiri dari tulang rawan.Seluruh rangka Elasmobranchii terdiri dari tulang rawan, sedangkan Osteischthyes terdiri dari tualang sejati. Tulang Osteichthyes awalanya terbentuk dari tulang rawan,kemudian materinya menjadi tulang sejati dalam bentuk khusus melalui proses osifikasi. selain itu, dalam beberapa ikan, modifikasi kerangka sirip mempercepat penempatan sperma ke dalam saluran reproduksi betina. Rangka ikan dibedakan menjadi tiga bagian: I. Rangka axial:terdiri dari tulang tengkorak,tulang punggung, dan tulang rusuk. II. Rangka visceral terdiri dari tulang lengkung ingsan dan derivatnya. III. Rangka appendicular terdiri dari sirip dengan pelekat- pelekatnya.
Simetri simetri bilateral mendasar adalah rencana dasar struktur organisasi kerangka dalam ikan, yaitu; sisi kanan dan kiri masing-masing individu adalah bayangan cermin satu sama lain. meskipun pengecualian mendasar seperti rencana tubuh dalam ikan (seperti pada vertebrata lain) dalam organ pencernaan tertentu, disebutkan tentang keberangkatan beberapa kerangka akan berfungsi lagi untuk menggambarkan variasi yang besar dapat ditemukan dalam detail anatomi antara ikan. contoh klasik keberangkatan vertebrata dari simetri bilateral adalah dewasa flatfishes
(pleuronectiformes). kedua tulang rongga mata dan mata berada di satu sisi, dimana sisi mata buta telah bermigrasi selama tahap-tahap pertumbuhan dari larva bilateral simetris untuk orang dewasa.
Rahang dan wajah sistem kerangka ikan mencontohkan banyak evolusi dan adaptasi. adaptasi dengan pembentukan rahang dan mendukung mereka dengan demikian sangat menentukan penampilan wajah. agnathous adalah ikan yang tidak memiliki rahang , tapi pertama kali berevolusi dan beberapa struktur rangka untuk mendukung insang. kemudian pada rahang evolusi ikan yang dimodifikasi dari komponen insang-arch anterior nenek moyang tanpa rahang. salah satu variasi ekstrim dari kondisi tersembuhkan rahang umum adalah perangkat suctorial pegangan erat perut atau organ yang dibentuk oleh mulut ikan seperti ikan lele beberapa lapis baja (marga plecostomus dan lainnya), di mana menebal, bibir disembulkan pada rahang membuat pengisap efisien . dalam beberapa ikan, seperti dalam halfbeaks, rahang bawah sangat memanjang. modifikasi ini, juga berkaitan dengan kebiasaan makan permukaan, seperti telah dijelaskan sebelumnya. Pada ikan lain, rahang atas yang memanjang untuk membentuk paruh atau mimbar panjang atau rata.. mimbar tampaknya telah berevolusi yang mungkin berfungsi untuk mendeteksi kawanan plankton, yang disaring dari air oleh tulang saring insang.Banyak sebagai ikan berenang perlahan kembali dan sebagainya melalui mereka dengan mulut ternganga. yang mungkin bahwa "dayung" berfungsi sebagai stabilizer
Rangka Axial a. Rangka tengkorak Secara embrionik pertumbuhan tengkorak ikan berasal dari tiga sumber, yaitu chondrocranium (neurocranium), democranium dan splanchnocranium. Chondrocranium adalah pembungkus
otak
yang
pada
mulanya
berasal
dari
tulang
rawan
(elemen
chondral).Dermocranium adalah tulang tengkorak yang asalnya dibuat dari sisik yang berdifusi dalam
dermis
atau
corium
kulit,dimna
tulang
tersebut
tulang
tambahan
pada
chondrocranium.Splanehnocranium adalah tulang tengkorak yang berasal dari rangka visceral(tulang penyokong lengkung ingsan) dan akan menjadi tulang tipis pada tengkorak.Jadi tengkorak ikan, walaupun permulaan bersal dari tiga sumber yang pembentukannya terpisah, merupakan satu kesatuan.Umumnya tulang- tulang dermal membentuk atap tengkorak. Sepasang tlang parietal terletak didaerah atap tengkorak paling belakang Sepasang tulang frontal yang merupakanb keeping dermal yang luas berkembang tepat didepan tulkang parietal Sepasang tulang nasal yang bentuknya memanjang dan terletak diantara dua lubang hidung.Beberapa tulang dermal yang terdapat pada tulang- tulang tersebut yaitu post frontal,prefrontal, postnarietal.dan masih banyak lagi. Sepasang tulang lacrimal terdapat pada bagian anterior sisik tengkorak .Pada bagian telinga terdapat pada tulang squamosal, yang merupakan tulang dermal. Rahang atas terdiri dari tulang premaxilla,maxillajugal dan quadratojugal.Permaxilla dan maxilla pada beberapa ikan terutama ikan buas, seringkali dilengkapi dengan gigi-gigi.Tulang dermal
yang
terdapat
pada
langit-langit
mulut
ialah
prevomer,
endopterygoid,
ectopterygoid,palatine (masing-masing terdiri atas satu pasang) dan pharaspenoid (satu buah).Tulang dermal yang terdapat pada rahang bawah ialah dentary, splenial,angular dan articular.Yulang dentary yang dilengkapi deangan gigi-gigi. b. Tulang punggung dan tulang rusuk. Secara emnbriologik, tulang punggung berkebang dari sceletome yang terdapat pada sekeliling notochorda dan batang saraf,tiap-tiap pasang sceletome berkembang menjadi empat pasang rawan yang dinamakan arcualia.Dua pasang arcuale terletak diatas notochorda,Bagian depan disebut basidorsal yang akan berkembang menjadi lengkung neural dan bagian belakang dinamakan interdorsal.Dua pasang arcuela lagi terdapat pada bagian bawah notochorda yang didepan dinamakan basiventral yang berkembang menjadi lengkung haimal,sedangkan bagian belangkang interventral. Interventral dan interdorsal pada conricthye berkembang menjadi kping
intercalary yang terdapat pada ruas tulang punggung.Jadi ruas tulang punggung dibentuk oleh arcualia yang mengadakan invasi mengelilingi notochorda.Berdasarkan pembentukannya, terdapat dua macam tulang punggung yang monospondyly dan diplospondyly. Tulang punggung yang monospondyly dibentuk dari persatuan interdorsal dan interventral suatu somite dengan basidorsal dan basiventral somite dibelakangnya.Jika berhasil persatuan dua somite akan membentuk centrum.Tuilang punggung didaerah badan berbeda dengan yang didaerah ekor.Tiap-tiap ruas didaerah badan dilengkapi oleh sepasang tulang rusuk kiri dan kanan untuk melindungi organ- organ bagian rongga badan. Pada batang ekor tiap- tiap ruasnya di bagian bawah hanya terdapat satu cucuk haemal, pada bagian atas tulang punggung terdapat cucuk neural.
Rangka Visceral Rangka visceral terdiri dari struktur tulang yang menyokong ingsan dan mengelilingi pharynx.Tulang ini terdiri atas tujuh tulang lengkung ingsan.Dua lengkung ingsan yang pertama menjadi bagian dari tulang- tulang tengkorak sedangkan lima lainya berfungsi sebagai penyokong ingsan. Pada ikan hiu tiap lengkung ingsan terdiri dari beberapa potong tulang rawan yang digabungkan menjadi jeruji basal. Pada ikan teleostei sebagian besar bagian lengkung ingsan terosifikasi dan pada beberapa kelompok ikan bermodifikasih sehubungan dengan kebiasaan misalnya ikan mas mempunyai gigi phayrynx.
Rangka Appendicular Rangka appendicular adalah tulang-tulang penyokong sirip dan melekatnya.Pada ikan terdapat lima macam sirip yaitu sirip tunggal(punggung,ekor,dan dubur) dan sirip berpasangan (sirip perut dan dada) Sirip punggung terdapat pada ikan kelas Chondrichthyes yang disokong oleh keepingkeeping tulang rawan yang dinamakan rawan basal yang terletak bagian bawah yeryumpu pada cucuk neural, dan radial yang terletak di rawan basal menunjang jari- jari.
Sirip dada disokong oleh tulang gelang bahu (pectoral girdle) yang kuat dan dinamakan coracoscapula.Pada sirip dada ikan ini gelang bahunya terdiri dari tulang rawan dan tulang dermal. Sirip perut disokong oleh tulang rawan pelvic yaitu tulang rawan tempat menempelnya tulang basipterygium.Pada ikan jantan, di ujung rawan basal tadi terdapat organ clasper yang di gunakan dalam pemijahan untuk membantu menyalurkan sperma. Bentuk ekor ikan ditentukan oleh beberapa ruas vertebrae yang paling belakang. Ada ruas vertebrae yang tetap bentuknya dan ada juga vertebrae yang berubah bentunya.Pada garis besar bentuk ekor ikan ada tiga macam yaitu: Proterocercal. Ruas- Ruas vertebrata yang menyokong sirip ikan tanpa mengalami perubahan bentuk. Heterocercal Bentuk ekor ikan tidak simetri,dimana ekor ikan bagian atas ujung ekor melengkung keatas dan disokong oleh ruas tulang punggung.Bagian bawah ujung ekor lebih pendek dari pada bagian atas ekor. Hanya disokong oleh beberapa jari- jari sirip ekor. Homocercal. Bentuk ekor simetris.bagian atas sama dengan bagian bawahdan disokong oleh jari- jari sirip ekor.Dua ruas terakhir tulang punggung mengalami perubahan bentuk dan terdapat beberapa tulang tambahan Ruas tulang punggung terakhir berubah menjadi urostyle sebagai ujung chorda yang terosifikasi dan padanya tertempel tujuh keeping tulang yang dinamakan hypural. Diatas hypural terdapat tiga pula tambahan yang dinamakan apural.
Sirip Telah berteori bahwa sirip ikan semua berevolusi dari nenek moyang yang tidak memiliki sirip sama sekali. mungkin, itu menguntungkan bagi ikan untuk merespon turbulensi dalam air
yang akan menstabilkan, bersama dengan masalah stabilitas saat renang. sirip punggung sangat bervariasi berdasarkan ukuran, luas, dan lokasi.Beberapa spesies memiliki tiga atau bahkan lebih sirip punggung. The cods, misalnya. Pada beberapa ikan, seperti trouts dan keluarga mereka (Ikan salem) dan ikan lele (ictaluridae), salah satu sirip punggung memiliki sinar sama sekali dan merupakan
struktur
berdaging
disebut
sebagai
sirip
adiposa.
Sirip dada ikan bervariasi. Mereka memiliki sebagai manuver lokomotor fungsi utama mereka. Contoh
fungsi
lokomotor
utama
untuk
sirip
dada
ditemukan
di
darters
percid
(Etheosotomatinae), stickleback (Gasterosteidae). Sculpins (Cottidae), dan pipefishes dan kuda laut (syngnathidae), serta ikan kakaktua (Scaridae), porgies (Sparidae), dan ikan lain yang mempunyai dada korset diperkuat dan diubah sesuai. (Gambusia) sirip dada dimodifikasi menjadi clasper, dimana ikan jantan digunakan untuk memandu gonopodium ke dalam lubang perempuan. Di samping penggunaannya dalam tenaga, sirip dada disesuaikan sebagai struktur pelanggaran-pertahanan di beberapa ikan. Pada ikan lele air tawar utara Amerika (ictaluridae), sirip ini memiliki struktur penguncian yang memungkinkan ikan patin untuk mendirikan dan tahan tegak, diduga sebagai instrumen tempur. Dalam madtoms (Noturus), sinar ini keras memiliki kelenjar khusus di dasarnya. Sekresi kelenjar, disuntikkan oleh tulang belakang, memiliki efek, menyengat melumpuhkan pada manusia.
Pada ikan bertulang (osteichthyes), sirip struktur pendukung dari dua jenis pokok: duri (sinar tunggal) dan soft-sinar (sinar tersegmentasi). Dalam hiu dan dalam ikan bertulang sirip berpasangan telah mendukung kerangka internal dan jari sirip dermal. Sinar sirip kulit secara kolektif disebut dermatotrichia. Para dermatotrichia
kebanyakan
dari
tiga
jenis:
(1) ceratotrichia, yang horny dan sering tidak bercabang dan unjointed dan ditemukan dalam hiu dan
keluarga
mereka
(2) actinotrichia, sinar horny dalam bentuk duri; yang berkembang, embryonically setidaknya, pada semua sirip ikan bertulang dan dapat bertahan sebagai duri dalam ikan berduri-rayed. (3) Lepidotrichia, yang merupakan pengganti dari actinotrichia dalam ikan lunak-rayed
(malacopterygii), atau di-raysfins lembut atau bagian dari sirip ikan berduri-rayed. Lepidotrichia lunak-sinar, yang, seperti dicatat sebelumnya, biasanya bercabang dan disambung dan lebih dangkal dalam pembangunan mereka daripada sinar-berduri. Mereka dapat dianggap sebagai menerima komponen dangkal mereka dari unsur-unsur skala. Hampir dapat membayangkan telah diusulkan untuk sinar sirip di lungfishes (Dipnoi) yang telah dianggap berbeda mikroskopis dari orang-orang
dari
semua
kelompok
ikan
lainnya.
.
Renang
Gerakan paling karakteristik dari ikan adalah untuk berenang. Ini adalah gerakan untuk makan dan breading, untuk pelanggaran dan pertahanan, dan untuk perjalanan aktif. Mereka menghasilkan tangkapan komersial yang dibuat dalam berbagai besar dunia perangkat stasioner yang menangkap ikan dengan menyita mereka. Ikan juga berenang untuk membuat perjalanan dari
1000
kilometer
dan
banyak
lagi.
KESIMPULAN Sistem rangka (tulang) adalah tempat melekatnya otot, pelindung organ-organ dalam, dan penegak tubuh. Adapun fungsi sistem rangka pada ikan yaitu menegakkan tubuh, menunjang/ menyokong organ – organ tubuh, melindungi organ tubuh, dan membantu pembentukan butir darah merah. Sistem Rangka pada Ikan terdiri dari: tulang rawan, jaringan pengikat, sisik (squama), komponen – komponen gigi, jari – jari sirip, dan penyokong sel pada sistem saraf. Berdasarkan letak dan fungsinya rangka ikan dapat dibedakan menjadi : 1. Rangka axial : yang mencakup tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang rusuk. 2. Rangka visceral : meliputi semua bagian tulang lengkung insang dan derivatnya
3. Rangka appendicular : meliputi sirip dengan pelekat – pelekatnya. Berdasarkan letaknya terhadap tubuh, rangka ikan dibedakan menjadi : 1. Eksoskeleton (rangka luar), contoh : sisik (squama) 2. Endoskeleton (rangka dalam), contoh : columna vertebralis Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta evolusi dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati. Elasmobranchii merupakan seluruh rangka yang terdiri dari tulang rawan sedangkan Osteichthyes terdiri dari tulang sejati. Sebagian besar tulang Osteichthyes pada permulaannya terbentuk melalui tahap tulang rawan, kemudian materialnya menjadi tulang sejati dalam bentuk bentuk yang khusus melalui osifikasi. Osifikasi merupakan proses perubahan tulang rawan menjadi tulang sejati / tulang keras. http://ekahariani.blogspot.com/2010/10/sitem-rangka.html
KELOMPOK HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG (INVERTEBRATA) Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yang telah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai lumpur dasar laut. Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, cacing, hewan lunak, hewan berkulit duri, dan hewan berkaki beruas-ruas.
Kelompok hewan bersel satu (Protozoa) berukuran sangat kecil sehingga tidak tampak dilihat dengan mata biasa. Hewan bersel satu umumnya hidup di tempat basah, misalnya di laut atau air tawar bahkan di dalam darah. Makanannya berupa tumbuhan dan organisme bersel satu lainnya. Hewan bersel satu berkembang biak dengan cara membelah diri. Contoh hewan bersel satu diantaranya paramecium, mempunyai ukuran sekitar 0,3 mm.
Kelompok hewan berpori (Porifera) seluruh tubuhnya berlubang-lubang halus, rangkanya tersusun dari zat kapur, kersik, atau zat tanduk. Hidup di laut yang dangkal dan berair jernih, karena hidup menempel maka tidak bisa bergerak bebas. Contoh hewan berpori adalah spon karang (bunga karang). Spon karang tidak mempunyai syarat atau organ sensor. Makanan dan air didapatkannya melalui lubang pori-pori dan diproses oleh sel khusus yang disebut “sel pengembara”. Sel pengembara ini yang mendistribusikan makanan ke seluruh tubuh spon karang.
Kelompok hewan berongga (Coelenterata) mempunyai bentuk tubuh seperti tabung. Bentuk tubuhnya bisa beragam tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh alat peraba yang disebut tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut. Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm) dan sistem otot yang membujur dan menyilang. Contoh hewan berongga antara lain ubur-ubur, hidra, dan anemon laut. Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak, tidak mempunyai kaki dan rangka. Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut. Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.
Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu: - cacing beruas-ruas, contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet. - cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria. - cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing kremi.
Kelompok hewan lunak (Mollusca) mempunyai tubuh yang lunak, tidak mempunyai tulang ataupun rangka dan dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur. Tubuh hewan lunak mempunyai kelenjar yang menghasilkan lendir. Ada sekitar 100.000 jenis dalam kelompok hewan lunak, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kupang, sotong, dan keong.
Kelompok hewan berkulit duri ( Echinodermata) seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak berkepala, dan mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton). Hewan berkulit duri mempunyai mulut yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang mempunyai alat pengisap di bagian ujungnya. Mempunyai pencernaan yang baik, tetapi sistem saraf dan sistem peredaran darahnya masih sederhana. Contoh hewan berkulit duri adalah bintang laut, bulu babi, teripang, dan landak laut.
Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda) memiliki tubuh yang dilapisi oleh kulit luar yang tersusun dari zat kitin, protein dan zat kapur, membentuk rangka luar. Beberapa jenis tertentu seperti lalat dan ngengat hanya mempunyai kulit luar yang lunak, sedangkan yang lain seperti ketam dan udang laut mempunyai kulit luar yang keras. Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing bagian mempunyai kaki sendiri-sendiri. Kakinya beruas-ruas dan digunakan untuk berenang atau berjalan. Pada beberapa jenis tertentu juga berfungsi untuk penghisap bahan makanan bahkan untuk pertahanan. Hewan arthropoda dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu lipan, labah-labah, udangudangan, dan serangga.
Kelompok lipan hanya mempunyai kepala dan tubuh yang beruas-ruas dan dilapisi oleh kulit luar yang tersusun oleh zat kitin. Pada kepalanya terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan mata sederhana untuk melihat. Pada tiap-tiap bagian tubuh lipan terdapat dua pasang kaki. Tubuh lipan bisa mempunyai 9 sampai 100 bagian tergantung pada jenisnya, dengan demikian kaki lipan sangat banyak akibatnya lipan berjalan pelan dengan gerakan kaki seperti gelombang pada sepanjang badannya.
Kelompok labah-labah mempunyai dua bagian utama tubuh, abdomen dan cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Labah-labah mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena peraba. Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 – 8 cm.Tubuhnya kecil, mempunyai delapan kaki, dua sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya terdapat alat penyengat berbisa yang disediakan oleh sepasang kelenjar racun. Ekornya biasanya dibengkokkan menaik dan maju di atas pungungnya.
Kelompok udang-udangan mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis, kepala dan rongga dada jadi satu membentuk cephalothorax. Kulit luarnya keras tersusun dari zat chitin dan zat kapur. Kelompok udang-udangan mempunyai lima pasang antena, dua pasang di atas kepala, dua pasang di rahang bawah, dua pasang di rahang atas dan satu di badan yang berfungsi bila bernapas, berenang, berjalan dan lain-lain. Contoh kelompok udang-udangan adalah udang, kepiting, dan kutu air.
Kelompok serangga mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Hampir semua serangga mempunyai sayap, sehingga menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak bertulang belakang yang bisa terbang. Bentuk tubuhnya beragam, ada yang panjang, pipih, dan bulat. Ukurannyapun beragam mulai dari 0,2 mm – 35 cm. Pada bagian depan kepalanya, serangga mempunyai dua antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Serangga mempunyai mata campuran yang terdiri dari ribuan “mata tunggal”. Pada beberapa jenis serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan lalat, alat perabanya terletak di kaki. Contoh serangga adalah lebah, kupu-kupu, lalat, capung, dan nyamuk.
KELOMPOK HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA) Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher. Kelompok ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati.
Kelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.
Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor.
Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan
bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paruparu dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya. Kelompok hewan melata (reptil) adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.
Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerakgerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya.
Ular mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening.
Buaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 – 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika mulutnya tertutup. Tuatara adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 – 24 cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 – 35 tahun, sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur.
Burung adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya digunakan untuk menjaga keseimbangan. Hewan menyusui (mamalia) mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan. Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta.
Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang.
Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum. Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya:
Kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat.
Simpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya.
Lumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan kecil yang ada di permukaan air. http://sarwoedi.wordpress.com/sebar-ide/anatomi-tubuh-hewan/
KELOMPOK HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA) Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher. Kelompok ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati. Kelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut. Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta
ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor.
Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paruparu dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kelompok hewan melata (reptil) adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura. Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masingmasing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya. Ular mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening. Buaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 – 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika mulutnya tertutup. Tuatara adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 – 24 cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 – 35 tahun, sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur. Burung adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya digunakan untuk menjaga keseimbangan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta. Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang. Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum. Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya: Kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat. Simpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse
menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya. Lumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan kecil yang ada di permukaan air. http://blogjih.blogspot.com/2013/10/klasifikasi-hewan-vertebrata.html
karakteristik Tulang Ayam Kerangka ayam berfungsi membentuk kekuatan kerja untuk menyokong tubuh, tempat pertautan otot, melindungi organ-organ vital, tempat diproduksi sel darah merah dan sel darah putih pada sumsum, membantu pernapasan dan meringankan tubuh saat terbang (North, 1978). Secara garis besar susunan tulang ayam terlihat pada gambar 4. Kerangka dari unggas kompak, ringan beratnya dan sangat kuat. Susunan pada tulang memiliki partikel yang padat dengan bobot yang ringan dan kuat. Sehingga beberapa unggas mampu untuk terbang atau berenang seperti pada unggas air (Akoso, 1993). Tulang punggung pada leher dan ekor dapat digerakkan dan pada bagian badan memanjang dan hanya satu ruas yang dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut bersatu membentuk suatu susunan struktur yang kaku yang dapat memberikan kekuatan pada susunan tubuh untuk menopang kekuatan gerakan dan aktivitas sayap (Nesheim et al., 1972). Fungsi kerangka tangan dan lengan pada manusia digantikan sayap pada unggas, begitu pula kaki pada manusia menyerupai pada kaki unggas.
Tulang metatarsus
merupakan pengganti jari pada kaki unggas yang berbentuk panjang dan menyatu pada bagian shank (North, 1978).
Gambar 4. Sistem tulang pada unggas (Nesheim et al., 1979)
Macam Tulang Pada Unggas Ayam mempunyai banyak macam tulang yang berongga (tulang pneumatik) yang berhubungan dengan fungsi dari sistem pernapasan. Beberapa tulang tersebut adalah tulang tengkorak (skull), tulang lengan (humerus), tulang selangka (clavicle), tulang pinggang (lumbal) dan tulang kemudi atau sacral vetebrae (Nesheim et al., 1972).
Beberapa tulang pada unggas termasuk suatu tipe yang unik yang di dalam rongga dalamnya terdapat sumsum tulang. Tulang sumsum merupakan suatu tulang sekunder baru. Pada ayam petelur tulang sumsum terdiri atas kalsium tulang yang di dalamnya terdapat ruang sumsum dengan anyaman tulang yang lembut dan porous yang berfungsi sebagai sumber kalsium untuk membentuk kulit telur bila kalsium pada pakan rendah. Tulang sumsum terdapat pada tulang kering (tibia), tulang paha (femur), tulang pinggul (pubic), tulang dada (sternum), tulang iga (ribs), tulang hasta (ulna), tulang belikat (scapula) dan tulang kuku atau toes (Nesheim et al., 1978). Sekitar 12 % dari jumlah keseluruhan tulang pada ayam betina dewasa tersusun atas tulang sumsum. Ayam dara menjelang produksi telur pertama, 10 hari sebelumnya mulai membentuk tulang sumsum. Ayam liar tulang sumsumnya menghasilan cukup kalsium untuk membentuk kerabang, meskipun pada kondisi kalsium pada pakan rendah pada saat masa bertelur (Nesheim et al., 1978). Penimbunan kalsium pada tulang ayam betina yang dipelihara hanya dapat mencukupi kebutuhan pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium pada pakan rendah, maka ayam setelah bertelur sekitar 6 butir akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang (Akoso, 1993). http://pertanian.uns.ac.id/~adimagna/IlmuTernak%20UnggasKerangka.htm
Sistem Rangka Pada Aves Posted on October 18, 2012 by firmanwibi a) Struktur rangka Burung memiliki struktur tulang yang beradaptasi untuk terbang.Adaptasi tulang burung adalah sebagai berikut : · Burung memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan gigi pada hewan mamalia. · Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas,berguna sebagai tempat pelekatan otot terbang yang luas. · Tulang-tulang burung berongga dan ringan .Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur bersilang.
· Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada tangan manusia.Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat terutama ketika burung terbang. · Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat,terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang. Burung juga memiliki tulang-tulang yang khas yang sesuai untuk terbang.Anggota depan berubah fungsi menjadi sayap.Tulang dan dada membesar dan memipih sebagai tempat melekatnya otot-otot dan sayap.Hal ini memungkinkan burung untuk terbang. Berikut gambar struktur rangka pada burung (aves) :
b) Fungsi Rangka Berikut fungsi rangka pada burung perkutut : · Tengkorak : Melindungi otak dan isi kepala · Tulang leher : Untuk menghubungkan ke tempurung kepala · Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap · Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan · Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan · Korakoid : Penghubung tulang dada · Tulang dada : Tempat melekatnya oto untuk terbang · Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut · Pelvis : Penghubung tulang ekor
· Tulang ekor : Tulang penghubung dengan kloaka · Tulang kering : Penghubung tulang paha kebetis · Tulang paha : Untuk persendian. http://firmanwibi.wordpress.com/category/biologi/page/2/
Sistem rangka pada ikan Pisces Posted on October 17, 2012 by firmanwibi
Sistem rangka pada ikan
Menurut Ehariani (2011) sistem rangka (tulang) adalah tempat melekatnya otot, perlindungan organ-organ dalam, dan penegak tubuh. Adapun fungsi system rangka pada ikan yaitu menegakkan tubuh, menunjang/menyokong organ-organ tubuh, melindungi organ tubuh, dan membantu pembentukan butir darah merah, system rangka pada ikan terdiri dari : tulang rawan, jaringan pengikat, sisik (squama), komponen-komponen gigi, jari-jari sirip, dan penyokong sel pada system saraf. Berdasarkan letak dan fungsinya rangka ikan dapat dibedakan menjadi : 1. Rangka axial : yang mencakup tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang rusuk 2. Rangka visceral : meliputi semua bagian tulang lengkung insang dan derivatnya. 3. Rangka appendicular : meliputi sirip dengan pelekat- pelekatnya. Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta evolusi dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati. Sistem Rangka pada Ikan terdiri dari: a. Tulang rawan b. Jaringan pengikat
c. Sisik (squama) d. Komponen – komponen gigi e. Jari – jari sirip f. Penyokong sel pada sistem saraf Rangka ikan berfungsi untuk : • Menegakkan tubuh • Menunjang/menyokong organ – organ tubuh • Melindungi organ tubuh • Membantu pembentukan butir darah merah. Sistem Rangka pada Ikan terdiri dari: a. Tulang rawan b. Jaringan pengikat c. Sisik (squama) d. Komponen – komponen gigi e. Jari – jari sirip f. Penyokong sel pada sistem saraf Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta evolusi dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati. Elasmobranchii : seluruh rangka terdiri dari tulang rawan Osteichthyes terdiri dari tulang sejati. Sebagian besar tulang Osteichthyes pada permulaannya terbentuk melalui tahap tulang rawan, kemudian materialnya menjadi tulang sejati dalam bentuk bentuk yang khusus melalui osifikasi. Osifikasi merupakan proses perubahan tulang rawan menjadi tulang sejati / tulang keras. Sumber : http://www.scribd.com/doc/38216077/tugas-ikhtiologi
Rangka Amfibi Posted on October 20, 2012 by firmanwibi Amfibi mempunyai tengkorak yang tebal dan luas secara proporsional,kebalikan dari ikan. Tengkorak amfibi mempunyai tulang-tulang premaksila, nasal,frontal, parietal, dan skuamosa. Kebanyakan permukaan dorsal dari tubuh tidak seluruhnya tertutup tulang. Bagian dari kondrokranium masih belum mengeras hanya daerah oksipital mengeras, dan masing-masing memiliki kondila bertemu denganvertebra pertama. Tidak ada palatum sekunder pada amfibi, akibatnya nares internal lebih maju didalam langit-langit mulut (Sukiya, 2003) Sukiya. 2003.Biologi Vertebrata. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
AMFIBI Rangka katak terdiri atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagianlunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang vital, meletaknya otot daging yang berguna untuk bergerak dan berjalan. Pada fase kecebong tulang masih lunak kemudian fase dewasa menjadi keras. Tetapi sambungan-sambungan tulang masih lunak, dengan permukaan yang licin. Tempurung kepala ,vertebrat dan sternum merupakan skeleton axial sedangkan kaki adalah skeleton apendikular. Pada ikan sirip merupakan eksoskleton : sedangkan endoskeleton terdiriatas tulang tempurung kepala, kolumna vertebralis, cigulum pekyorallis, tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip. Sedangkan skleton aves biladibandingkan dengan reptilian dan mamalia merupakan tulang yang berongga danringan. Hal ini merupakan modifikasi untuk terbang. Aves adalah bipedal. Tulangtempurungnya merupakan atau pada hewan yang masih muda terpiah satu denganyang lainnya, setelah tua akan bersenyawa bersenyawa menjadi satu.Sekrum atau tulang kelangkang berbenttuk segitiga dan terletak di bagian bawah columna vertebralis, terjepit diantara kedua tulang inominata atau tulang coxaedan membentuk bagian belakang rongga pelvis, dasar dari sakrum terletak di atas dan bersendi dengan vertebra lumbalis kelima dan membentuk sendi invertebra yangkhas. Tepi interior dari basis sakrum membentuk promontorium sakralis. Kanalissakralis berlubang untuk dilalui saraf sakral. Prosessus apinous yang rudimenter dapat dilihat pada pada pandangan posterior dari sekrum. Permukaan anterior sakrumadalah cekung dan memperlihatkan empat gili-gili melintang, yang menandakantempat penggacungan kelima vertebrae sakralis. Pada ujung gili-gili itu di setiap sisinterdapat lubang kecil unrtuk dilewati urat-urat saraf. Lubangini disebut faromin,apeks dari sekrum bersendi dengan tulang koksigealis.
1 Sistem Rangka Rangka katak tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging berguna untuk gerak dan berjalan. Pada fase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak.Kemudian pada fase dewasa menjadi keras. Tapi pada sambungan-sambungan tulang masih tetap lunak dengan permukaan yang licin.Tempurung kepala,vertebrae dan sternum merupakan skeleton axiale sedang kaki merupakan skeleton appendiculare. Tempurung kepala yang besar serta pipih terdiri atas: 1. Cranium yang sempit 2. Beberapa pasang kapsula sensoris dari hidung kapsula pendengar dan kapsula yang besar untuk mata. 3. Tulang-tulang rahang, os hyoid dan tulang rawan dari larynx (skleton viseral). Bangsa amphibi merupakan Vertebrata yang pertama mempunyai sternum (tulang dada) tetapi perkembangannya kurang sempurna. Tulang iga hanya pendek dan kurang berkembang sehingga tidak berhubungan dengan sternum seperti yang terjadi pada reptil, burung atau mamal. Sebagian besar amfibi mempunyai dua pasang tungkai dengan empat jari kaki pada kaki depan dan lima jari kaki belakang.Jumlah jari mungkin ada yang berkurang seperti pada salamander, dan pasangan tungkai tidak ada pada Caecillia.Tungkai biasanya tidak mempunyai kuku, tapi ada semacam tanduk pada jari-jarinya. Tulang punggung yang bersambung dengan kepala dan extrimitas berfungsi menyokong tubuh dan melindungi sumsum, terdiri atas 9 columna vertebralis dan urostyl, yang merupkan silindris, masing-masing vertebrae merupakan satu segmen pendek yang fleksibel seperti vertebrae lainnya. Tiap-tiap vertebrae terdiri atas centrum atau corpus yang memiliki lengkung atas (archus neuralis) sebagai tempat sumsum.Sebelah atasnya terdapat cuatan neuralis terdapat sepasang processus articularis yang menyebabkan vertebrae dapat sedikit bergerak; tidak memunyai tulang rusuk (costale). Tempat tumpuan extemitas anterior berupa cingulum cranialis (pectoral gridle) yang berbentuk sebagai rangka yang melingkari alat-alat dalam thorax. cingulum cranialis melekat pada vertebrae dengan otot daging. Masing-masing setengahnya terdiri atas tulang rawan lebar. Supra scapula sebelah dorsal, scapula kecil sebelah lateral dan clavicula yang silindris dan coracoid yang lebar sebelah ventral.Coracoid bergabung dengan sternum yang berupa tulang rawan besar, tersusun atas episternum, omosternum,mesosternum,xiphisternum.Pada sternum bertemulah os scapula dan carocoid, dan terbentuk mangkok cavitalis glenoidalis yang merupakan sendi tempat kepala os humerus. Tumuan extemitas posterior berupa cingulum posterior (pelvic gridle) merupakan persatuan tulang yang mempunyai bentuk yanng terdiri atas os illium sebelah anterior, os oschium sebelah
posterior dan os pubis sebelah ventral. Pada ketiga tulang tersebut bertemu teerdapat mangkokan yang disebut acetabulum tempat kepala os femur melekat.Tiap-tiap bagian dari sepasang os illium yang merupakan tulang yang memanjang sejajar dengan urostyl dan sejajar dengan sacrum.
Gambar Sistem Rangka Katak Bentuk tulang mempunyai hubungan erat dengan tugasnya.Tulang tempurung kepala bersenyawa, sedang cingulum anterior dengan cingulum posterior merupakan tulang-tulang yang terangkai menjadi satu. Tulang yang bersenyawa tidak dapat digerak-gerakkan terhadap satu sama lain. Pada humerus dan femur terdapat satu hubungan bentuk bola dan mangkokan yang menyebabkan gerak putar. Hubungan engsel terdapat pada siku dan lutut. Gerakan-gerakan itu dimungkinkan oleh adanya otot ligamen dari jaringan ikat.Kecuali itu juga disebabkan oleh otototot daging yang dapat memanjang dan memendek, sebagai penggeraknya.Pada tulang yang panjang dibedakan atas bagian central yang disebut diaphyse sedang kedua ujungnya disebut epiphyse.Pada tulang-tulang yang bersenyawa terdapat hubungan satu sama lain, dan amsingmasing epiphyse dan diaphyse juga terdapat hubungan tidak teratur dan terkunci oleh sutura.Pada katak sutura masih berupa tulang rawan, sehingga tulang itu dapat tumbuh terus.Pada burung dan sebagian besar mamalia, masing-masing sutura menjadi tulang keras pada saat tertentu. Dengan demikian pertumbuhan menjadi lebih besar lagi tidak mungkin terjadi. http://firmanwibi.wordpress.com/2012/10/20/rangka-amfibi/?relatedposts_exclude=48 Sistem Rangka pada Hewan Vertebrata a. Sistem Rangka pada Pisces Chondrichthyes memiliki tulang kartilago kranium sempurna.Dibawah lapisan tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan dibawahnya lagi terdapat tulang padat. Kartilago palatoquadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan bawah. Ikan hiu dan pari, rahangnya bersendi pada tulang ke posterior atau padaelemen hiomandibula dari lengkung insang ke 2. Alat gerak pada ikan berupa sirip tulang dibagian ventral dari pusat sirip ikan hiu disebut koroid, sedangkan yang memanjang kearah dorsaldibagian tepi sirip disebut skapula, tulang gigi berasal dari dermal sirip pada ikan pari merupakan modifikasi dari tulang gigiyang hilang. Tulang tulangbagian panggul pada ikan lebih sederhana daripada bagian gelang bahu danhampir melekat pada koluna vertebratalis (rangkaian tulang belakang). b. Sistem Rangka pada Amphibi Rangka dari kelas amphibi dalam hal ini diwakili oleh katak, rangka katak tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging yang berguna untuk gerak dan jalan. Pada vase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak. Kemudian pada vase dewasa menjadi keras. Tapi pada sambungan-sambungan tulang masih tetap lunak dengan permukaan yang licin. Tempurung kepala, vertrebae dan sternum merupakan skeleton axiale sedang kaki merupakan skeleton appendiculare.
Tempurung kepalayang besar serta pipih terdiri atas : 1. Cranium yang sepit 2. Beberapa pasang kapsula sensoris dari hidung kapsula pendengar dan kapsula yang besar untuk mata 3. Tulang-tulang rahang, os hyoid dan tulang rawan dari laryinx (skeleton viresal) Kelas amphibi merupakan Vertrebrata yang pertaman mempunyai sternum (tulang dada) tetapi perkembanganya kurang sempurna. Tulang iga hanya pendek dan kurang berkembang sehingga tidak berhubungan dengan sternum seperti tang terjadi pada reptil, burung atau mamal. Sebagian besar amfibi mempunyai dua pasang tungkai dengan empat jari kaki pada kaki depan dan lima jari pada kaki belakang. Jumlah jari mungkin ada yang berkurang seperti salamander, dan pasangan tungkai tidak ada pada Caecilla. Tungkai biasanya tidak mempunyai kuku, tapi ada semacam tanduk pada jari-jarinya. Tulang punggung yang bersambung dengan kepala dan extermitas berfungsi menyokong tubuh dan melindungi sumsum, terdiri atasi 9 columna vertreblaris dan urostyl, yang merupakan silindris, masing-masing vertrebae merupakan satu segmen pendek yang fleksibel seperti bertrebae lainnya. Tiap-tiap vertrebae terdiri atas centrum dan corpus yang memilki lengkung atas (archus neuralis) sebagai tempat sumsum. Sebelah atasnya terdapat cuatan neuralis terdapat sepasang processus articularis yang emnyebabkan vertrebae dapat sedikit bergerak, tidak mempunyai tulang rusuk (costale). Tempat tumpuan extemitas anterior berupa cingulum cranialis (pekctoral gridle) yang berbentuk sebagai rangka yang melingkari alat-alat dalam thorax. cingulum cranialis melekat pada vertrebae dengan otot daging. Masing-masing setengahnya terdiri atas tulang rawan lebar. Supra scapula sebelah dorsal,scapula kecil sebelah lateral dan clavicula yang silindris dan coracoid yang lebar sebelah ventral. Coracoid bergabung dengan sternum yang berupa tulang rawan besar, tersusun atas episternum, omosternum, mesosternum, xiphisternum. Pada sternum bertemulah os scapula dan coracoid, dan berbentuk mangkok cavitalis glenoidalis yang merupakan sendi tempat kepala os humerus. Tumuan extemitas posterior berupa cingulum posterior (pelvic gridle) merupakan persatuan tulang yang mempunyai bentuk yang terdiri atas os illium sebelah anterior, os oschium sebelah posterior dan os pubis sebelah ventral. Pada ketiga tulang tersebut bertemu terdapat mangkotan yang disebut acetabulum tempat kepala os femur melekat. Tiap-tiap bagian dari bagian sepasang os illium yang merupakan tulang yang memanjang sejajar dengan urostyl dan sejajar dengan sacrum. Bentuk tulang mempunyai hubungan erat dengan tugasnya. Tulang tempurung kepala bersenyawa, sedang cingulumanterior dan cingulum posterior merupakan tulang-tulang yang terangkai menjadi satu. Tulang yang bersenyawa tidak dapat digerak-gerakkan terhadap satu sama lain. Pada humerus dan femur terdapat satu hubungan bentuk bola dan mangkokan yang menyebabkan gerak putar. Hubungan engsel terdapat siku dan lutut. Gerakan-gerakan itu dimungkinkan oleh adanya otot ligamen dari jaringan ikat. Kecuali juga disebabkan oleh otototot daging yang dapat memanjang dan memendek,sebagai penggeraknya. Rangka Pada Ikan Rangka pada ikan dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: a). Rangka axial:terdiri dari tulang tengkorak,tulang punggung, dan tulang rusuk. b). Rangka visceral terdiri dari tulang lengkung ingsan dan derivatnya.
c). Rangka appendicular terdiri dari sirip dengan pelekat- pelekatnya. a. Rangka Axial Rangka tengkorak secara embrionik pertumbuhan tengkorak ikan berasal dari tiga sumber, yaitu chondrocranium (neurocranium), democranium dan splanchnocranium. Chondrocranium adalah pembungkus otak yang pada mulanya berasal dari tulang rawan (elemenchondral).Dermocranium adalah tulang tengkorak yang asalnya dibuat dari sisik yang berdifusi dalam dermis atau corium kulit,dimana tulang tersebut tulang tambahan pada chondrocranium.Splanehnocranium adalah tulang tengkorak yang berasal dari rangka visceral(tulang penyokong lengkung ingsan) dan akan menjadi tulang tipis pada tengkorak.Jadi tengkorak ikan, walaupun permulaan berasal dari tiga sumber yang pembentukannya terpisah,merupakan satu kesatuan.Umumnya tulang- tulang dermal membentuk atap tengkorak. Sepasang tulang lacrimal terdapat pada bagian anterior sisik tengkorak. Pada bagian telinga terdapat pada tulang squamosal, yang merupakan tulang dermal.Rahang atas terdiri dari tulang premaxilla,maxillajugal dan quadratojugal.Permaxilla danmaxilla pada beberapa ikan terutama ikan buas, seringkali dilengkapi dengan gigi-gigi.Tulangdermal yang terdapat pada langit-langit mulut ialah prevomer ,endopterygoid, ectopterygoid, palatine (masing-masing terdiri atas satu pasang) dan pharaspenoid (satu buah).Tulang dermal yang terdapat pada rahang bawah ialah dentary, splenial,angular danarticular.Yulang dentary yang dilengkapi deangan gigi-gigi. Tulang punggung dan tulang rusuk.Secara emnbriologik, tulang punggung berkebang dari sceletome yang terdapat padasekeliling notochorda dan batang saraf,tiap-tiap pasang sceletome berkembang menjadi empat pasang rawan yang dinamakan arcualia.Dua pasang arcuale terletak diatas notochorda,Bagiandepan disebut basidorsal yang akan berkembang menjadi lengkung neural dan bagian belakangdinamakan interdorsal.Dua pasang arcuela lagi terdapat pada bagian bawah notochorda yangdidepan dinamakan basiventral yang berkembang menjadi lengkung haimal,sedangkan bagian belangkang interventral. Interventral dan interdorsal pada conricthye berkembang menjadi kpingintercalary yang terdapat pada ruas tulang punggung.Jadi ruas tulang punggung dibentuk oleharcualia yang mengadakan invasi mengelilingi notochorda.Berdasarkan pembentukannya,terdapat dua macam tulang punggung yang monospondyly dan diplospondyly. Tulang punggungyang monospondyly dibentuk dari persatuan interdorsal dan interventral suatu somite dengan basidorsal dan basiventral somite dibelakangnya.Jika berhasil persatuan dua somite akanmembentuk centrum.Tuilang punggung didaerah badan berbeda dengan yang didaerahekor.Tiap-tiap ruas didaerah badan dilengkapi oleh sepasang tulang rusuk kiri dan kanan untuk melindungi organ- organ bagian rongga badan. Pada batang ekor tiap- tiap ruasnya di bagian bawah hanya terdapat satu cucuk haemal, pada bagian atas tulang punggung terdapat cucuk neural. b. Rangka viceral Rangka visceral terdiri dari struktur tulang yang menyokong ingsang dan mengelilingi pharynx.Tulang ini terdiri atas tujuh tulang lengkung ingsang.Dua lengkung ingsang yang pertamamenjadi bagian dari tulang- tulang tengkorak sedangkan lima lainya berfungsi sebagai penyokong ingsan.Pada ikan hiu tiap lengkung ingsang terdiri dari beberapa potong tulang rawan yang digabungkan menjadi jeruji basal. Pada ikan teleostei sebagian besar bagian lengkung ingsanterosifikasi dan pada beberapa kelompok ikan bermodifikasih sehubungan dengan kebiasaan, misalnya ikan mas mempunyai gigi phayrynx.
c. Rangka Appendikular Rangka appendicular adalah tulang-tulang penyokong sirip dan melekatnya.Pada ikan terdapat lima macam sirip yaitu sirip tunggal(punggung, ekor, dan dubur) dan sirip berpasangan(sirip perut dan dada).Sirip punggung terdapat pada ikan kelas Chondrichthyes yang disokong oleh keping-keping tulang rawan yang dinamakan rawan basal yang terletak bagian bawah yeryumpu pada cucuk neural, dan radial yang terletak di rawan basal menunjang jari- jari.Sirip dada disokong oleh tulang gelang bahu ( pectoral girdle) yang kuat dan dinamakan coracoscapula.Pada sirip dada ikan ini gelang bahunya terdiri dari tulang rawan dan tulang dermal.Sirip perut disokong oleh tulang rawan pelvic yaitu tulang rawan tempat menempelnyatulang basipterygium.Pada ikan jantan, di ujung rawan basal tadi terdapat organ clasper yang digunakan dalam pemijahan untuk membantu menyalurkan sperma. Bentuk ekor ikan ditentukan oleh beberapa ruas vertebrae yang paling belakang. Ada ruasvertebrae yang tetap bentuknya dan ada juga vertebrae yang berubah bentunya.Pada garis besar bentuk ekor ikan ada tiga macam yaitu: 1). Proterocerca:.ruas- ruas vertebrata yang menyokong sirip ikan tanpa mengalami perubahan bentuk. 2). Eterocercal : bentuk ekor ikan tidak simetri,dimana ekor ikan bagian atas ujung ekor melengkung keatas dan disokong oleh ruas tulang punggung.Bagian bawah ujung ekor lebih pendek dari pada bagian atas ekor hanya disokong oleh beberapa jari- jari sirip ekor. 3). Omocercal.Bentuk ekor simetris.bagian atas sama dengan bagian bawahdan disokong oleh jari- jarisirip ekor.Dua ruas terakhir tulang punggung mengalami perubahan bentuk dan terdapat beberapa tulang tambahan Ruas tulang punggung terakhir berubah menjadi urostyle sebagaiujung chorda yang terosifikasi dan padanya tertempel tujuh keeping tulang yang dinamakanhypural. Diatas hypural terdapat tiga pula tambahan yang dinamakan apural. c. Sistem Rangka pada Reptil Rangka pada buaya terdiri dari rangka pada bagian kepala, tubuh, dan ekor. Tulang-tulang yang menyusunnya antara lain: Tengkorak, tulang punggung, tulang sacrum, tulang ekor, tulang leher, tulang selangka, tulang belikat, tulang jari-jari, tulang pinggang, tulang paha, dan tulang telapak kaki. 1. Cara Bergerak Reptil Buaya dapat bergerak di darat dan di air, di darat mereka berjalan pelan dengan menyeret ekor mereka di tanah atau mengangkat tubuh dan ekor mereka di atas tanah dan berjalan dengan jarijari kaki mereka. Dengan berjalan tinggi, mereka dapat berjalan lebih cepat walau dalam jarak dekat dan hanya dapat lurus karena mereka cepat merasa lelah. Buaya juga dapat berenang, mereka mengguanakan ekor mereka yang panjang dan berotot untuk menggerakan tubuh di air, saat mereka berenang mereka merapatkan kaki mereka ke sisi tubuhnya agar mudah meluncur dalam air. Mereka juga dapat mengapung di air dengan mata dan hidung di atas permukaan air. Mereka dapat bertahan selama beberapa menit, namun ada beberapa spesies yang mampu bertahan selama 5 jam, contohnya buaya muara ( Crocodylus porosus ). cara buaya berjalan tinggi d. Sistem Rangka pada Aves
a) Struktur rangka Burung memiliki struktur tulang yang beradaptasi untuk terbang.Adaptasi tulang burung adalah sebagai berikut : - Burung memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan gigi pada hewan mamalia. - Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas,berguna sebagai tempat pelekatan otot terbang yang luas. - Tulang-tulang burung berongga dan ringan .Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur bersilang. - Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada tangan manusia.Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat terutama ketika burung terbang. - Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat,terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang. Burung juga memiliki tulang-tulang yang khas yang sesuai untuk terbang.Anggota depan berubah fungsi menjadi sayap.Tulang dan dada membesar dan memipih sebagai tempat melekatnya otot-otot dan sayap.Hal ini memungkinkan burung untuk terbang.
e. Sistem Rangka pada Mamalia Sistem rangka atau skeleton pada Mamalia terdiri dari : tulang tengkorak, vertebrae singulum pectoralis beserta extremitas cranialis, singulum pelvicus beserta extremitas caudalis (Kastawi, 1992).Tulang tengkorak keras dan merupakan suatu kotak yang tersusun atas bagian tulang yang bersenyawa pada bagian sutura. Bagian fasial terdapat nostrildi sebelah dorsal dan sepasang orbita sebgai tempat biji mata dan di sebelah ventral terdapat plat (dataran) dengan tepi tulang rahang atas yang mengandung gigi. Di sebelah luar orbita terdapat archus zygomaticus. Pada permukaan sebelah posterior terdapat lubang foramen magnum yang dilalui oleh medula spinalis yang berhubungan dengan otak. Disebelah kanan kiri foramen magnum terdapat occipiatale condyle yang merupakan sendi yang berhubungan dengan vertebrae pertama atau atlas. Rahang bawah yang mengandung gigi terdiri atas sebuah tulang yang bersendi dengan tulang aquamosa pada cranium. Vertebrae atau columna vertebralis tersusun sedemikian rupa sehingga lentur (flexible), sebagai pendukung tubuh dan pelindung medual spinalis (nervecord). Antara suatu vertebrae dengan vertebrae lainnya terdapat dataran persendian dari tulang rawan fibris. Columna vertebralis dapat dibagi atas 5 bagian yaitu: (1) vertebrae cervicalia (2) vertebrae thoraclis yang memiliki hubungan dengan costae (3) vertebrae lumbalis (4) vertebrae sacralis (5) vertebrae caudalis Costas di sebelah ventral bersambung dengan sternum ,sehingga membentuk suatu rongga melindungi organ yang vital dan memungkinkan proses gerak respirasi. Cingulum pectoralis dilekatkan pada thorax oleh musculus dan didukung oleh extremitas cranialis. Pada masingmasing belahan terdiri atassebuah tulang pipih berbentuk segitiga (scapula) yang ujungnya membentuk mangkokan tempat kepala humerus melekat, terikat bersama-sama dengan tulang setengah lingkaran clavicula oleh musculus. Extremitas caranialis terbagi atas :
1. Brachium (lengan atas) berupa humerus 2. Antebrachium (lengan bawah) berupa radius dan ulna Manus (tangan) berupa digiti yang berupa ossa carpalis (tulang pergelangan tangan), ossa metacarpalia (tulang telapak tangan) dan phalangus (ruang jari-jari). Cingulum pelvicus berupa tulang pinggul yang menempel secara kokoh pada sacrum dan masing-masing setengah tulang pinggul itu terdiri atas os ichium (sebelah posterior) dan os pubic (sebelah ventral). Pertemuan ketiga tulang itu membentuk mangkokan yang terkenal sebagai acerior dorsalis bersatu secar asenyawa disebelah ventral di bawah vertebrae. Extremitas caudalis terdiri atas: • Femur sebagai tungkai atas • Crus sebagai tungkai bawah terdiri atas tulang tibia dan fibula • Pes (kaki) terdiri atas ossatarsalia (tulang pergelangan tangan), ossa metacarpalia (telapak kaki) dan phalangus (ruas jari-jari) • Jari ada yang berfucula (cakar) dan berunggula (teracak). b. Kelelawar Kelelawar termasuk hewan jenis Chiroptera, yang berarti “sayap di tangan”. Karena termasuk hewan nocturnal atau hewan yang hidup di malam hari, kelelawar sering identik dengan hal aneh dan menyeramkan. Walau begitu, kelelawar merupakan salah satu mamalia yang dapat terbang. Saat terbang, kelelawar menggunakan sistem ekolokasi, yaitu sistem yang mendeteksi gema untuk menunjuk arah, posisi benda, dan juga jarak. Secara fisik, satu-satunya mamalia bersayap di dunia ini memiliki tubuh pendek berbulu. Semasa hidupnya, kelelawar mengalami dua kali pertumbuhan gigi, yaitu gigi susu dan gigi akhir. Perbedaan yang signifikan antara betina dan jantan terdapat pada kelenjar susu yang hanya dimiliki oleh kelelawar betina. Kelenjar susu ini dipakai sang betina untuk menyusui bayinya. Kelelawar memiliki lengan yang kuat untuk menopang sayapnya yang besar dan lebar. Di sayapnya terdapat lima jari yang bertulang panjang serta dilengkapi cakar yang kuat. Cakar kuat ini digunakan untuk bergantung terbalik di pohon atau langit-langit gua, karena kaki mereka tidak berkembang secara sempurna. Kelelawar tidak terbang sebaik burung, karena struktur sayap yang sangat berbeda. Sayap kelelawar terdiri dari lapisan kulit tipis (patagium) ganda, yang terdiri dari banyak pembuluh darah, serabut jaringan ikat, dan saraf. Selaput tipis ini terentang di kedua sisi tubuhnya dan diperkuat oleh jari-jari yang menyerupai rangka payung. Walau bersayap tipis, kelelawar mahir melakukan manuver dengan cepat dan mudah saat menemukan mangsa. Namun, saat tidak terbang, kelelawar lebih suka menghangatkan diri dengan bergantung terbalik, dan melilit tubuhnya menggunakan sayap besarnya itu. http://ningrum93.wordpress.com/2012/11/11/sistem-rangka-hewan-vertebrata/ Sistem Rangka
Skeleton sebagian besar terdiri atas tulang keras dan tulang rawan pada permukaannya sambung menyambung pada bagian tertentu. Disamping tulang rawan terdapat tulang membran dan kadang-kadang tendon tertentu yang berisi sel-sel tulang dikenal sebagai ossemoidus. (Jasin, 1984). Sistem skeleton pada kelinci sama seperti pada mamalia lainnya (termasuk manusia). Pada setiap rahang terdapat gigi seri (insisipus), 2 buah di atas dan satu buah dibawah, gigi taring (caninus) tidak terdapat pada kelinci, gigi premolar (3 buah di atas dan 2 buah dibawah), gigi molar (3 buah di atas dan 3 buah di bawah) (Brotowidjoyo, 1994). Rangka dan otot memepunyai hubungan kerja sama yang erat dengan otot. Bahan rangka dibina atas 3 komponene, yaitu : tulang, tulang rawan dan jaringan pengikat (Yatim, 1996). 3. Sistem otot Pada mamalia ada 3 macam otot, yaitu : otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot lurik memiliki miofibril yang tampak memantulkan cahaya berselang-seling, gelap terang berjejer teratur membentuk seperti pita vertikal terhadap poros otot, sehingga disebut otot lurik. Sel otot polos berbentuk gelendong. Sel bertetangga yang dihubungkan dengan junctional compleks, sekeliling sel ada selaput jaringan pengikat endomisium. Otot jantung dibina atas otot, lurik, bercabang-cabang dan bertemu dengan serat tetangga, sehingga secara keseluruhan terbentuk jalinan serat otot. Terdapat pada jantung. Persyarafan : autonom, tak dibawah kesadaran atau kemauan (involunter). http://biology-nheyla.blogspot.com/2010/11/kelinci-lepus-nigricollis.html
Anatomi Rangka Vertebrata Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher. A. Kerangka Pisces Adalah kelompok binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. atau yang kita kenal dengan nama ikan. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati.
Kelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.
Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor. B. Kerangka Amphibia
Adalah kelompok binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya. C. Kerangka Reptilia Adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paruparu. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.
Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masingmasing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya.
Ular mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening.
Buaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 – 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika mulutnya tertutup. C. Kerangka Aves
Adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya digunakan untuk menjaga keseimbangan. D. Kerangka Mamalia Mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan. Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta.
Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang.
Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum. Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya
Kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat.
Simpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya.
Lumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan kecil yang ada di permukaan air. Paus
http://biologipedia.blogspot.com/2010/12/anatomi-vertebrata.html skeleton of SNAKE rib Highly movable curved bone articulating on the vertebrae; it plays a role in locomotion by providing support on the ground. vertebra Bony part of the dorsal portion of the body mainly supporting the ribs; all the vertebrae together form the vertebral column. quadrate
Long bone of the posterior portion of the skull on which the mandible articulates; it allows the mouth to open wide. parietal Flat bone of the upper portion of the skull articulating with the frontal. frontal Flat skull bone forming the forehead and top of the eye sockets, and articulating especially with the parietal. orbit Bony cavity of the upper lateral potion of the head containing the eye. ectopterygoid Very movable bone of the upper jaw joining the maxilla and the pterygoid. maxilla Highly movable bone of the upper jaw bearing fangs and allowing the snake to capture its prey. fang Large curved tooth located on the maxilla and connected to the venom gland; it allows the snake to grab its prey to inject it with venom. palatine Highly movable thin bone of the upper jaw; with the pterygoid, it moves the prey toward the esophagus. pterygoid Highly movable bone of the upper jaw; with the palatine, it moves the prey toward the esophagus. dentary Bone of the mandible bearing teeth. mandible Toothed bone forming the lower jaw.
tulang rusuk (rib) Tulang melengkung yang bergerak mengartikulasikan pada tulang belakang , berperan dalam pergerakan dengan memberikan dukungan ketika ular merayap di tanah. ruas tulang belakang (vertebra) Bagian dorsal dari tubuh ular yang terutama mendukung tulang rusuk , semua vertebra bersama-sama membentuk tulang punggung . kuadrat (quadrate) Tulang panjang pada bagian posterior dari tengkorak yang mengartikulasikan mandibula , yang memungkinkan mulut terbuka lebar . parietal Tulang datar pada bagian atas dari tengkorak yang mengartikulasikan dengan frontal . frontal Tulang tengkorak datar membentuk dahi dan atas soket mata , dan mengartikulasikan terutama dengan parietal . orbit Rongga tulang lateralis di bagian kepala yang sekaligus sebagai posisi letak mata . ectopterygoid Tulang yang berperan dalam pergerakan ketika rahang atas bergabung dengan pterigoid. rahang atas (maxilla) Tulang yang bergerak pada pergerakan rahang atas, dan sebagai bantalan taring yang memungkinkan ular untuk menangkap mangsanya . gigi taring (fangs) Gigi melengkung besar yang terletak di rahang atas dan terhubung ke kelenjar racun , yang memungkinkan ular untuk menangkap mangsanya dengan menyuntikkan racun. langit-langit (palatine) Tulang tipis yang bergerak pada rahang atas ,dengan pterygoideus , yang berperan dalam pergerakan mendorong mangsa menuju kerongkongan . pterygoideus Tulang yang bergerak pada rahang atas ,dengan palatine, yang berperan dalam pergerakan mendorong mangsanya ke arah kerongkongan . dentary Tulang bantalan gigi pada mandibula . rahang bawah (mandibule) Tulang bergigi yang terbentuk pada rahang bawah .
http://visual.merriam-webster.com/animal-kingdom/reptiles/snake/skeleton-venomous-snakehead.php SKELETON OF DOG caudal vertebrae Bony parts comprising the skeleton of the tail located at the terminal end of the vertebral column. sacral vertebrae Bony parts fused together located between the lumbar and caudal vertebrae. lumbar vertebrae Bony parts of the back located between the thoracic and sacral vertebrae. thoracic vertebrae Bony parts supporting the ribs between the cervical and lumbar vertebrae. cervical vertebrae Bony parts of the neck comprising the upper terminal end of the vertebral column. atlas First cervical vertebra supporting the head and supported by the axis. scapula Large thin flat bone connected to the trunk by numerous muscles and ligaments; it has a wide range of motion. fibula Long bone forming the outer limb between the femur and the tarsus. tibia Long bone forming the inner limb between the femur and the tarsus. tarsus
Part of the hind limb formed of short bones located between the tibia, the fibula and the metatarsus; it acts as a shock absorber. metatarsus Part of the hind limb formed of several long bones; it connects the tarsus to the first phalange of the toe. phalanges Articulated bones forming the skeleton of the toes. patella Small, slightly bulging triangular bone located on the front surface of the leg and articulating especially with the femur. femur Long bone of the hind limb articulating with the pelvis, the tibia and the fibula. rib Thin curved bone articulating with the vertebral column and the sternum. sternum Flat elongated and sometimes segmented bone to which the ribs are attached. metacarpus Portion of the forelimb formed of several long bones; it connects the carpus to the first phalange of the toe. carpus Portion of the pectoral fin formed of short bones between the radius, the ulna and the metacarpus. ulna Long bone forming the inner limb between the humerus and the carpus. radius Long bone forming the outer limb between the humerus and the carpus.
humerus Long bone of the forelimb articulating with the scapula to form the shoulder. mandible Toothed bone forming the lower jaw. maxilla Toothed bone comprising the upper jaw. orbit Bony cavity of the upper lateral potion of the head containing the eye. frontal bone Flat skull bone forming the forehead and top of the eye sockets, and articulating especially with the parietal. parietal bone Flat bone of the upper side of the skull articulating with the frontal and occipital bones. occipital bone Flat bone of the lower back part of the skull articulating with the parietal bone and the atlas. tulang ekor Bagian tulang yang terdiri dari kerangka ekor terletak di ujung terminal dari kolom tulang belakang . vertebra sacral Bagian tulang menyatu bersama terletak antara lumbar dan tulang ekor . vertebra lumbalis Bagian tulang belakang terletak di antara dada dan vertebra sakral . vertebra toraks Bagian tulang rusuk mendukung antara tulang leher dan lumbar . tulang leher Bagian tulang leher yang terdiri dari ujung terminal atas kolom tulang belakang . atlas Vertebra serviks pertama yang mendukung kepala dan didukung oleh sumbu . tulang belikat Besar tulang datar tipis yang terhubung ke bagasi oleh banyak otot dan ligamen , tetapi memiliki berbagai macam gerak . tulang betis Tulang panjang yang membentuk ekstremitas luar antara femur dan tarsus . tulang kering Tulang panjang yang membentuk ekstremitas batin antara femur dan tarsus .
tarsus Bagian dari kaki belakang terbentuk dari tulang pendek terletak antara tibia , fibula dan metatarsus , melainkan bertindak sebagai shock absorber . metatarsus Bagian dari kaki belakang terbentuk dari beberapa tulang panjang , menghubungkan tarsus untuk ruas pertama jari kaki . falang Artikulasi tulang membentuk kerangka jari-jari kaki . tempurung lutut Kecil , agak menonjol tulang segitiga yang terletak pada permukaan depan kaki dan mengartikulasikan terutama dengan tulang paha . tulang paha Tulang panjang mengartikulasikan kaki belakang dengan panggul , tibia dan fibula . tulang rusuk Tipis mengartikulasikan tulang melengkung dengan kolom vertebral dan sternum . tulang dada Tulang memanjang dan kadang-kadang tersegmentasi datar yang tulang rusuk yang terpasang. metacarpus Sebagian dari anggota tubuh depan terbentuk dari beberapa tulang panjang , melainkan menghubungkan tulang pergelangan tangan untuk ruas pertama jari kaki . tulang pergelangan tangan Bagian dari sirip dada terbentuk dari tulang pendek antara radius , ulna dan metacarpus tersebut . tulang hasta Tulang panjang yang membentuk ekstremitas batin antara humerus dan tulang pergelangan tangan tersebut . radius Tulang panjang yang membentuk ekstremitas luar antara humerus dan tulang pergelangan tangan tersebut . humerus Tulang panjang anggota tubuh depan mengartikulasikan dengan tulang belikat untuk membentuk bahu . rahang bawah Tulang bergigi membentuk rahang bawah . rahang atas Tulang bergigi terdiri dari rahang atas . orbit Rongga tulang ramuan lateralis atas kepala yang mengandung mata . tulang frontal Tulang tengkorak datar membentuk dahi dan atas soket mata , dan mengartikulasikan terutama dengan parietal . tulang parietal Tulang datar dari sisi atas dari tengkorak mengartikulasikan dengan frontal dan oksipital tulang . tulang oksipital Tulang datar dari punggung bawah bagian dari tengkorak mengartikulasikan dengan tulang parietal dan atlas .
http://visual.merriam-webster.com/animal-kingdom/carnivorous-mammals/dog/skeleton-dog.php SKELETON OF GORILLA
lumbar vertebrae Bony parts of the back between the dorsal vertebrae and the sacrum. thoracic vertebrae Bony parts supporting the ribs between the cervical and lumbar vertebrae. cervical vertebrae Bony parts of the neck comprising the upper terminal end of the vertebral column. scapula Large flat thin back bone articulating with the humerus. floating rib Thin curved bone whose terminal end articulates with the vertebrae, while the other end remains free. pelvis Bony girdle to which the legs are attached; the elongated shape of the pelvis prevents the gorilla from remaining upright for very long. sacrum Bone resulting from the fusion of several vertebrae and located between the lumbar and caudal vertebrae; the pelvis articulates with it. caudal vertebrae Bony parts fused together at the terminal end of the vertebral column and articulating with the sacrum. femur Long bone of the hind limb articulating with the pelvis, the tibia and the fibula. patella Small, slightly bulging triangular bone located on the front surface of the leg and articulating especially with the femur. tibia
Long bone forming the inner portion of the leg located between the femur and the tarsus (foot bone). fibula Long bone forming the outer portion of the leg located between the femur and the tarsus (foot bone). tarsus Portion of the leg formed of short bones between the tibia, the fibula and the metatarsus. metatarsus Portion of the leg formed of several long bones and connecting the tarsus with the first phalange of the digit. phalanges Bones articulating to form the skeleton of the digits. phalanges Bones articulating to form the skeleton of the digits. metacarpus Part of the arm formed of several long bones and connecting the carpus with the first phalange of the digit. carpus Portion of the arm formed of short bones between the radius, the ulna and the metacarpus. ulna Long bone forming the inner arm between the humerus and the carpus. radius Long bone making up the outer section of the forearm; it is connected especially to the carpal bones to form the wrist joint. humerus
Long arm bone articulating with the scapula to form the shoulder, and with the radius and the ulna to form the elbow. rib Thin curved bone articulating with the vertebral column and the sternum. mandible Toothed bone forming the lower jaw. maxilla Toothed bone comprising the upper jaw. orbit Bony cavity of the upper portion of the head containing the eye. skull Bony structure enclosing and protecting the brain. lumbar vertebra Bagian tulang belakang antara tulang punggung dan sakrum . vertebra toraks Bagian tulang rusuk mendukung antara tulang leher dan lumbar . tulang leher Bagian tulang leher yang terdiri dari ujung terminal atas kolom tulang belakang . skapula Datar besar mengartikulasikan tulang tipis kembali dengan humerus . floating rib Tulang melengkung tipis yang ujung terminal berartikulasi dengan tulang belakang , sedangkan ujung yang lain tetap bebas . panggul Korset Bony yang kaki yang melekat , bentuk memanjang panggul mencegah gorila yang tersisa dari tegak untuk waktu yang lama . sacrum Tulang yang dihasilkan dari fusi beberapa vertebra dan terletak antara lumbar dan tulang ekor; panggul berartikulasi dengan itu . tulang ekor Bagian tulang menyatu bersama-sama di ujung terminal dari kolom vertebral dan mengartikulasikan dengan sacrum . Femur
Tulang panjang mengartikulasikan kaki belakang dengan panggul , tibia dan fibula . patella Kecil , agak menonjol tulang segitiga yang terletak pada permukaan depan kaki dan mengartikulasikan terutama dengan tulang paha . tibia Tulang panjang yang membentuk bagian dalam dari kaki terletak antara femur dan tarsus ( tulang kaki ) . fibula Tulang panjang yang membentuk bagian terluar dari kaki terletak antara femur dan tarsus ( tulang kaki ) . tarsus Bagian kaki terbentuk dari tulang pendek antara tibia , fibula dan metatarsus tersebut . metatarsus Bagian kaki terbentuk dari beberapa tulang panjang dan menghubungkan tarsus dengan ruas pertama jari tangan . falang Tulang mengartikulasikan untuk membentuk kerangka digit . falang klik untuk mendengar Tulang mengartikulasikan untuk membentuk kerangka digit . metacarpus klik untuk mendengar Bagian dari lengan terbentuk dari beberapa tulang panjang dan menghubungkan tulang pergelangan tangan dengan ruas pertama jari tangan . tulang pergelangan tangan klik untuk mendengar Bagian lengan terbentuk dari tulang pendek antara radius , ulna dan metacarpus tersebut . ulna klik untuk mendengar Tulang panjang yang membentuk lengan batin antara humerus dan tulang pergelangan tangan tersebut . radius klik untuk mendengar Membuat tulang panjang sampai bagian luar lengan bawah , terhubung terutama untuk tulang-tulang karpal untuk membentuk pergelangan tangan . humerus klik untuk mendengar Tulang lengan panjang mengartikulasikan dengan tulang belikat untuk membentuk bahu , dan dengan radius dan ulna membentuk siku . rib klik untuk mendengar Tipis mengartikulasikan tulang melengkung dengan kolom vertebral dan sternum . rahang klik untuk mendengar Tulang bergigi membentuk rahang bawah . rahang klik untuk mendengar Tulang bergigi terdiri dari rahang atas . Orbit klik untuk mendengar Rongga tulang bagian atas kepala yang mengandung mata .
tengkorak klik untuk mendengar Struktur tulang melampirkan dan melindungi otak . http://visual.merriam-webster.com/animal-kingdom/primate-mammals/gorilla/skeleton-gorilla.php