SISTEM GERAK MANUSIA 1. Tulang Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat kerangka tersebut. Lapisan luar tulang mempunyai saraf dan jaringan pembuluh darah yang kecil. a. Fungsi tulang 1.) Penyusun rangka; 2.) Memberi bentuk tubuh; 3.) Melindungi alat tubuh yang vital; 4.) Menahan dan menegakkan tubuh; 5.) Tempat melekatnya otot rangka (skelet); 6.) Sumsum merah tulang membentuk sel-sel darah; 7.) Sebagai cadangan mineral terutama Calsium dan Fosfat; 8.) Tempat menyimpan energi, yaitu simpanan lemak yang ada di sumsum kuning. b. Pembentukan tulang Osifikasi atau yang disebut dengan proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas. Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Osteoblas ada dalam lakuna berubah menjadi osteosit dan mensekresikan kompoonen organik sehingga tulang menjadi keras. c. Struktur tulang
1.) Periosteum Pada lapisan pertama bernama periosteum. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak. 2.) Tulang Kompak (Compact Bone) Pada lapisan kedua bernama tulang kompak. Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. 3.) Tulang Spongiosa (Spongy Bone) Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Tulang spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula. 4.) Sumsum Tulang (Bone Marrow) Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagian tulang spongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh. d. Macam-macam tulang 1.) Berdasarkan bentuknya: a.) Tulang Pipa atau Tulang Panjang (Long Bone) Sesuai dengan namanya tulang pipa memiliki bentuk seperti pipa atau tabung dan biasanya berongga. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian tengah disebut diafisis, kedua ujung disebut epifisis dan diantara epifisis dan diafisis disebut cakra
epifisis. Beberapa contoh tulang pipa adalah pada tulang tangan diantaranya tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius) serta tulang kaki diantaranya tulang paha (femur), dan tulang kering (tibia). b.) TulangPipih(FlatBone) Bentuk tulang yang kedua yaitu tulang pipih. Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk (costa), tulang belikat (scapula), tulang dada (sternum), dan tulang tengkorak. c.) TulangPendek(ShortBone) Dinamakan tulang pendek karena ukurannya yang pendek dan berbentuk kubus umumnya dapat kita temukan pada pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang belakang. d.) Tulang Tak Berbentuk (Irreguler Bone) Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak termasuk ke dalam tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Tulang ini terdapat di bagian wajah dan tulang belakang. Gambar tulang wajah (bagian mandibula) di samping termasuk tulang irreguler. 2.) Berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik tulang: a.) Tulang rawan Pada saat masih embrio, rangka manusia dan hewan vertebrata sebagian
besar
berupa
tulang
rawan
(kartilago).
Dalam
perkembangannya, tulang rawan tersebut akan berubah menjadi tulang (tulang keras). Tulang rawan mengandung banyak zat perekat berupa protein dan mengandung sedikit zat kapur sehingga bersifat lentur. Ada 3 jenis tulang rawan, yaitu:
(1.) Tulang rawan hialin; merupakan tulang rawa yang tersusun dari bahan yang seragam. Tulang rawan hialin terdapat pada dinding trakea, ujung tulang tungkai dan lengan anggota badan, sendi tulang, dan antara tulang rusuk dan tulang dada. (2.) Tulang rawan elastis; bersifat lentur dan terdapat di hidung dan daun telinga. (3.) Tulang rawan serabut; bersifat kuat, tetapi kurang lentur dibandingkan bentuk tulang rawan lainnya, terdapat pada antar ruas tulang belakang. b.) Tulang keras Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas: (1.) osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang (2.) osteosit: sel-sel tulang dewasa (3.) osteoklas: sel-sel penghancur tulang 2. Susunan Rangka Tubuh Manusia Tulang tulang yang menyusun rangka tubuh tersebut terdiri atas tiga kelompok besar, yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. a. Tulang tengkorak Tulang-tulang
tengkorak
berbentuk
pipih,
saling
berhubungan,
dan
membentuk rongga. Tulang-tulang ini mengelilingi dan melindungi otak yang ada di dalamnya. Tulang tengkorak terdiri atas tulang tengkorak bagian kepala (tempurung kepala) dan tulang tengkorak bagian muka (wajah). 1) Tulang tengkorak bagian kepala (tempurung kepala) terdiri atas: a) tulang kepala belakang (1 buah) b) tulang ubun-ubun (2 buah) c) tulang dahi (1 buah) d) tulang baji (2 buah) e) tulang pelipis (2 buah)
f) tulang tapis (2 buah). 2) Tulang tengkorak bagian muka terdiri atas: a) tulang rahang atas (2 buah) b) tulang rahang bawah (2 buah) c) tulang langit-langit (2 buah) d) tulang hidung (2 buah) e) tulang pipi (2 buah) f) tulang mata (2 buah) g) tulang pangkal lidah (1 buah). Hubungan antartulang tempurung kepala merupakan hibungan tulang yang tak dapat digerakkan. Pada bayi yang baru lahir, kedua tulang ubun-ubun di kiri dan kanan belum menyatu sempurna. Dalam pertumbuhannya, tulang tengkorak bayi akan menyatu sempurna.
b. Tulang badan Tulang badan terdiri atas: 1) kelompok tulang belakang Tulang belakang berbentuk tulang pendek dan tulang berjumlah 33 ruas. Pada manusia, tulang belakang terbagi atas lima bagian, yaitu:
2) (b) tujuh ruas tulang leher 3) (c) dua belas ruas tulang punggung 4) (d) lima ruas tulang pinggang 5) (e) lima ruas tulang kelangkang 6) (f) empat ruas tulang ekor.
Ruas-ruas tulang belakang membentuk sumbu tubuh yang tidak lurus. Jika dilihat dari samping, tulang belakang berbentuk melengkung. Lengkungan ini berfungsi untuk menunjang keseimbangan badan. Ruas tulang belakang saling berhubungan melalui saluran di tengah setiap ruas. Saluran tersebut melindungi sumsum tulang belakang yang terdapat di dalam sepanjang tulang belakang. c. kelompok tulang dada Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Bentuk tulang dada pipih, panjang kurang lebih 15 cm, dan terletak di bagian tengah dada. Tulang dada mempunyai bagian yang terdiri atas: 1) bagian hulu;
Bagian hulu merupakan tempat melekatnya tulang selangka, sedangkan bagian badan merupakan tempat melekatnya tujuh pasang tulang rusuk. 2) bagian badan; 3) bagian taju pedang. d. kelompok tulang rusuk Jumlah tulang rusuk dua belas pasang. Perhatikan gambar 2.1. tulang rusuk terdiri atas tiga jenis tulang, yaitu: 1) Tulang rusuk sejati; berjumlah tujuh pasang dan melekat pada tulang punggung dan tulang dada. 2) Tulang rusuk palsu; berjumlah tiga pasang dengan bagian melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian depan melekat pada tulang rusuk di atasnya. 3) Tulang rusuk melayang; berjumlah dua pasang dengan bagian belakang melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian depan melayang. Antara tulang dada, tulang punggung, dan tulang rusuk terbentuk rongga dada yang merupakan ruang bagi jantungdan paru-paru. Dengan demikian, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang punggung berfungsi melindungi jantung dan paru-paru. e. kelompok tulang bahu Gelang bahu terletak di kanan dan kiri tubuh, maing-masing tersusun atas tulang selangka dan tulang belikat. Tiap tulang selangka terletak di sebelah depan dan masing-masing menghubungkan gelang kanan dan kiri dengan tulang dada. Tulang belikat terletak di sebelah belakang dan berhubungan dengan tulang rusuk. Tulang belikat berbentuk segitiga pipih serta mempunyai tonjolan yang disebut paruh gagak. f. kelompok gelang panggul Gelang panggul tersusun atas: 1) Tulang ilium atau tulang usus (2 buah) 2) Tulang kemaluan (1 buah)
3) Tulang duduk (2 buah) Ketiga tulang terebut bergabung menjadi satu. g. Tulang anggota gerak Tulang anggota gerak terdiri dari anggota gerak atas, yaitu tangan, dan gerak bawah yaitu kaki. Anggota gerak atas berhubungan dengan gelang bahu. 1) Tulang anggota gerak atas tersusun atas: a) Tulang lengan atas; berjumlah 2 buah b) Tulang lengan bawah; terdiri atas 2 buah tulang hasta dan 2 buah tulang pengumpil c) Tulang pergelangan tangan; berjumlah 2 x 8 buah. d) Tulang telapak tangan; berjumlah 2 x 5 buah e) Tulang ruas-ruas jari tangan; berjumlah 2 x 14 buah. Tulang lengan atas merupakan tulang anggota gerak atas yang paling panjang dan paling besar. Bagian atas berhubungan dengan tulang belikat, dan bagian bawah berhubungan dengan tulang hasta dan pengumpil. Tulang hasta terletak pada sisi kelingking, sedangkan tulang pengumpil terletak pada sisi ibu jari. 2) Tulang anggota gerak bawah Tulang anggota gerak bawah (kaki) berhubungan dengan tulang gelang panggul. Anggota gerak bawah tersusun atas: a) Tulang paha berjumlah 2 buah b) Tulang tempurung lutut berjumlah 2 buah c) Tulang kering berjumlah 2 buah dan tulang betis berjumlah 2 buah d) Tulang pergelangan kaki berjumlah 2 x 7 buah e) Tulang telapak kaki berjumlah 2 x 5 buah f)
Tulang ruas-ruas jari kaki berjumlah 2 x 14 buah
Tulang paha merupakan tulang yang paling panjang dan paling berat diantara tulang tubuh lainnya.
3. Otot a. Otot adalah ikatan jaringan berserat yang menggerakkan tubuh, penjaga postur, serta memfungsikan organ-organ dalam, seperti jantung, ginjal, dan kandung-kemih. Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi . otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan , sedangkan
relaksasi
otot
terjadi
jikaototsedangberistirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu: a.
Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
b.
Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula.
c.
Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot. b. Jenis – Jenis Otot Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung. 1.) Otot lurik (Otot Rangka)
Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalurjalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis. Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian: a.) ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung; b.) urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil. Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini: (1.) origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi; (2.) insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi. Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi, Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi kisut atau mengalami atrofi. 2.) Otot Polos Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot polos tersusun dari sel – sel yang berbentuk kumparan halus. Masing – masing sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah. Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom. Otot polos terdapat pada alat alat dalam tubuh, misalnya pada: a.) dinding saluran pencernaan; b.) saluran-saluran pernapasan; c.) pembuluh darah;
d.) saluran kencing dan kelamin. 3.) Otot Jantung Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut – serabutnya bercabang - cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak. c.
Fungsi Otot Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memeperkuat rangsangan kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum. Tonus yang maksimum terus–menerus disebut tetanus.
d.
Sifat Kerja Otot Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis seperti berikut ini: 1.) Antagonis Antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah sebagai berikut. a.) Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep. b.) Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna. c.) Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan menengadah. d.) Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup. 2.) Sinergis
Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus. e.
Mekanisme Gerak Otot Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments. Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin.. Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi. Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi.
f.
Sumber Energi untuk Gerak Otot ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.
ATP ---- ADP + P Aktin + Miosin ------------------------- Aktomiosin ATPase Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP. kreatin Fosfokreatin + ADP ----------------- keratin + ATP Fosfokinase Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP. Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu , fase kontraksi otot sering disebut fase anaerob. 4. Sendi Seperti yang telah kamu pelajari sebelumnya, rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan antartulang disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar dan sebagainya. Tanpa sendi kamu akan sulit akan bergerak bahkan tidak dapat bergerak sama sekali. Memang ada persendian yang sangat kaku sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan. Namun, banyak persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Berdasarkan sifat gerak inilah, sendi dibedakan menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi kaku (amfiartrosis), dan sendi gerak (diartrosis). a. Sendi Mati (Sinartrosis) Sendi mati merupakan hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan. Penghubung antartulangnya adalah serabut jaringan ikat.contoh sendi mati terdapat pada hubungan antartulang tengkorak disebut sutura dan hubungan antartulang pembentuk gelang panggul. b. Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi kaku merupakan hubungan antartulang yang dapat digerakkan secara terbatas. Penghubung antartulangnya adalah jaringan tulang rawan . Contoh sendi kaku terdapat pada hubungan antarruas tulang belakang dan hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada. c. Sendi Gerak (Diartrosis) Sendi gerak merupakan hubungan antartulang yang dapat digerakkan dengan leluasa. Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial). Sendi gerak dibagi menjadi lima macam, yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser, sendi pelana. 1) Sendi peluru Sendi peluru merupakan hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah. Pada jenis persendian ini sering terjadi lepas sendi. Contoh sendi peluru adalah hubungan antar tulang lengan atasdengan gelang bahu dan hubungan antara tulang paha dengan gelang panggul. Pada kedua ujung tulang yang berhubungan ini, ujung yang satu berbonggol, sedangkan ujung yang satunya berlekuk seperti mangkuk. 2) Sendi engsel Sendi engsel merupakan hubungan dua buah tulang yang salah satu tulangnya hanya dapat digerakkan ke satu arrah. Sendi ini mirip dengan engsel pintu rumah yang dapat membuka ke satu arah saja sendi engsel terdapat pada lutut dan siku serta antarruas jari. 3) Sendi putar Sendi putar merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan tulang yang satu bergerak memutarpada tulang lainnya. Sendi putar terdapat pada hubungan antara tulang atlas (merupakan ruas pertama dari tulang leher) dengan tulang pemutar yang menyebabkan kepala dapat berputar. Sendi putar juga terdapat di antara tulang hasta dan tulang pengumpil.
4) Sendi geser Sendi geser merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan pergeseran antar tulang, misalnya sendi yang terdapat pada tulang belakang. 5) Sendi pelana Sendi pelana merupakan hubungan dua buah tulang yang permukaannya berbentuk pelana kuda. Sendi ini terdapat diantara tulang telapak tangan dengan ruas ibu jari. 5. Gangguan Sistem Gerak pada Manusia a. Gangguan pada tulang Kelainan dan gangguan pada tulang dapat mengganggu proses gerakan yang normal. Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena: 1) Kekurangan vitamin D Vitamin D atau kalsiferol adalah vitamin yang diperlukan untuk kalsifikasi (penulangan) pada tulang. Pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari provitamin D dengan bantuan ultraviolet. Kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat menyebabkan rakhitis, biasanya dapat terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dari kaki berbentuk O atau X. sedangkan pada orang dewasa, kekurangan kapur akanmenyebabkanpenyakitosteomalasia. 2) Penyakit Penyakit pada tulang manusia sangat beragam salah satu diantaranya: a) Rheumatik Rheumatik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan rasa sakit dari alat gerak salah satunya adalah tulang. Dan arthritis merupakan salah satu jenis dari rheumatik yang berkenaan dengan sendi. b) Osteoporosis Osteopororsis adalah suatu penyakit dimana terjadi penurunan massa tulang (pengurangan jaringan tulang) terutama terjadi pada tulang
spongiosa. Pada penyakit ini proses penghancuran tulang melebihi proses pembentukan tulang. Penyakit ini terjadi terutama pada wanita kulit
putih
usia
lanjut
setelah
menopause.
Berikut ini adalah gambar struktur tulang yang normal dan yang terkena osteoporosis. c) Osteomyelitis Osteomyelitis merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan tulang (termasuk periosteum, sumsum tulang belakang dan tulang rawan). Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme (terutama Staphylococcus) yang mencapai tulang melalui patah tulang terbuka, melalui darah atau melalui gigi caries ke dalam sinus. Bakteri dan jamur
juga
sering
menimbulkan
osteomyelitis.
Jadi, jika anda terluka segeralah tutup luka tersebut dengan penutup luka yang steril dan segera obati ke dokter. 3) Kecelakaan Kecelakaan yang dapat menyebabkan gangguan pada tulang dapat berupa: a) Memar Gangguan ini hanya berupa sobeknya selaput sendi (ligamen). Namun bila sobeknya selaput sendi diikuti oleh lepasnya ujung tulang dari sendi disebut dislokasi (lepas sendi). b) Fraktura Fraktura atau patah tulang dibedakan menjadi patah tulang tertutup, patah tulang terbuka dan fisura. (1) Patah tulang tertutup, bila tulang yang patah tidak merobek kulit. (2) Patah tulang terbuka, bila tulang yang patah merobek kulit. (3) Fisura, bila tulang hanya retak.
4) Kebiasaan
sikap
tubuh
yang
salah
Kebiasaan posisi tubuh yang salah yang dilakukan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kelainan tulang, yaitu: a) Lordosis Kelainan pada tulang leher dan panggul terlalu membengkok ke depan sehingga lengkung lumbar pada tulang belakang b) Kifosis
(vertebrae)
melekuk
ke
dalam.
Kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke dalam. Bisa disebabkan karena proses penuaan, infeksi TBC tulang belakang (vertebrae) ataupun posisi duduk yang salah yang dilakukan selama bertahun-tahun. c) Skoliosis Kelainan pada tulang, jika ruas-ruas tulang belakang membengkok kearah samping membentuk huruf S. b. Kelainan pada otot Kelainan pada otot dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: 1) Atrofi Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi. 2) Kelelahan Otot Kelelahan otot terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas, dan bila ini berlanjut dapat terjadi kram. 3) Tetanus Tetanus adalah otot vang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani. 4) Miestenia Gravis Miestenia Gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti.
5) Kaku Leher (Stiff) Stiff adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi akibat kesalahan gerak c. Gangguan pada sendi 1) Dislokasi: tergesernya sendi dari tempat semula karena ligamen sobek diikuti dengan urai sendi. 2) Ankilosis: persendian yang tidak dapat digerakkan karena menyatu. 3) Terkilir: tertariknya ligamen disertai pembengkakan. 4) Artitris (peradangan sendi) Macam-macamnya: a) Artitris gould: peradangan sendi karena timbunan asam urat. b) Artitris eksudaktif: peradangan sendi karena rongga sendi terisi dengan getah radang. c) Artritis sika: berkurangnya cairan sinovial 5) Osteoartristis: penyakit kemunduran sendi yaitu terjadi penipisan selaput pelindung tulang rawan sehingga terjadi pembentukan tulang pada sendi.