Sekretariat Negara Republik Indonesia
SILATURRAHIM DENGAN TOKOH MASYARAKAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, DI SUNGAI LIAT, 1-08-2008 Jumat, 01 Agustus 2008
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURRAHIM DENGAN TOKOH MASYARAKAT
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SUNGAI LIAT, 1 AGUSTUS 2008
Bismillahirrahmanirrahiim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang saya hormati para Menteri dan anggota Kabinet Indonesia Bersatu, para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI, saudara Gubernur kepulauan Bangka Belitung, Ketua DPRD dan para Pejabat Negara yang bertugas di Bangka Belitung baik dari unsur eksekutif, legislatif, yudikatif maupun TNI dan Polri.
Yang saya cintai dan saya muliakan para Ulama dan para Pemuka Agama, para Tokoh Masyarakat, para Sesepuh dan Tokoh-tokoh Bangka Belitung baik yang berada di Jakarta atau yang berada di luar Bangka Belitung maupun yang tetap berada di Bangka Belitung, para Pimpinan organisasi politik, organisasi massa,
Hadirin sekalian yang saya muliakan.
Marilah sekali lagi pada kesempatan yang baik dan, insya Allah, penuh berkah ini, kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan ridho-Nya kepada kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan dan semoga senantiasa kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
masyarakat, bangsa dan negara tercinta.
Kita juga bersyukur, hadirin sekalian, hari ini, hari Jum’at dapat bersilaturahim di tempat ini untuk saling bersambung rasa hubungan diantara kita semua yang tentu ingin bersama-sama memajukan kehidupan masyarakat di Bangka Belitung ini dan lebih luas lagi memajukan kehidupan bangsa Indonesia.
Saudara-saudara,
Saya senang kalau semua yang ada di provinsi ini, yang tua, yang muda, lintas generasi maksud saya, berbagai cabang profesi yang ada di Bangka Belitung atau yang ada di perantauan, semua bersatu padu menyatukan hati, menyatukan pikiran, menyatukan komitmen untuk memajukan, sekali lagi Bangka Belitung ini. Ini kekuatan yang dahsyat. Jangan kita ini merugi karena adanya perbedaan. Perbedaan identitas lantas kita tidak bisa bersatu, tidak bisa rukun, tidak bisa bersama-sama mengatasi keadaan dan membangun. Tidak boleh karena perbedaan agama, perbedaan suku, perbedaan etnis, perbedaan daerah, bahkan perbedaan partai politik lantas kita tidak bisa rukun dan bersatu, jangan !
Saya mengajak dengan tulus partai politik diperlukan untuk menghidupkan demokrasi, untuk menyiapkan kader-kader yang akan mengelola negara, pemerintah, dan daerah. Tapi jangan karena adanya partai politik lantas kita seolah-olah bermusuhan, berjarak satu sama lain, jangan! Marilah kita pahami betul-betul bahwa bagaimanapun kita ini satu bangsa, bangsa Indonesia. Saudara-saudara bersatu untuk membangun masa depan Bangka Belitung yang lebih baik.
Sering semangat dari provinsi yang lahirnya agak belakangan seperti misalnya Bengkulu, Bangka Belitung, Gorontalo, Sulawesi Utara, Papua Barat itu ingin mengejar dan mengejar dan mengejar. Begini, kalau itu semangat dan kalau itu cita-cita ya harus! Siapa mau tertinggal, siapa mau yang lain maju kita tidak maju. Peliharalah semangat itu, tekad itu, dan tentunya dengan langkah yang nyata! Tetapi tolong diingat juga, tidak ada jalan pintas, tidak ada sesuatu yang seperti membalik telapak tangan, ya, kalau trade mark-nya atau pembandingnya itu provinsi yang sudah sejak merdeka ada, semuanya serba ada infrastrukturnya, dan Saudara Gubernur yang semangatnya tinggi.
Saya sudah berbicara panjang lebar, ingin betul membangun negeri ini, tapi ingin dicapai dalam satu atau dua tahun, ya, tentu tidak bisa. Sama dengan Indonesia, tidak mungkin kita mengejar negara-negara yang sudah ratusan tahun lebih dulu merdeka dibandingkan Indonesia. Tetapi, ya, mari terus konsisten, full bekerja sekeras-kerasnya, kompak, punya rencana yang bagus, bukan rencana bangun tidur, sesuai dengan kemampuan negara, kemampuan daerah kita satukan akhirnya bisa melakukan perubahan. Saya meminta saudara semua meletakkan dalam konteks itu. Pemerintah Pusat dan Gubernur, Saudara-saudara Pimpinan DPRD tentu membantu sebagaimana kami mendengar permintaan dari para Gubernur seluruh Indonesia, utamanya para Gubernur provinsi pemekaran, “Pak SBY, tolong bantu!―. Pasti kami bantu sesuai dengan kemampuan, adil, merata dan prioritas. Oleh karena itu saya dengar tadi beberapa hal yang oleh Pak Gubernur diangkat sebagai katakanlah agenda, prioritas jangka pendek dan prioritas jangka menengah. Jangka pendek itu setahun dua tahun, jangka menengah itu tiga, empat, lima tahun. Itu bagaimana kita melihat konteks percepatan pembangunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Kalau kita sedikit melakukan kilas balik, kita sebagai umat beragama, melihat perjalanan negeri ini, tentu pertama-tama harus bersyukur. Yang tadinya kita dijajah oleh penjajah, tahun '45 merdeka. Yang tadinya kita mengalami prahara tahun '65, '66 kembali '98, negara kita tetap tegak berdiri. Yang 10 tahun yang lalu kita juga mengalami krisis yang luar biasa, yang dunia meramalkan Indonesia akan bubar, juga tidak terjadi. Sekarang pun, menghadapi krisis pangan, krisis minyak dunia, termasuk resesi dan gejolak keuangan global, alhamdulillah, kita pun tidak jatuh meskipun ada masalahmasalah yang harus kita selesaikan, mari kita bersyukur.
Yang kedua, karakter yang baik bagi seorang yang kuat keimanan dan ketakwaannya, ya, kita sabar ketika kita dimanamana di dunia ini menghadapi masalah karena kita pun ikut menghadapi masalah. Tegak, tetapi jangan pernah berhenti kita berikhtiar. Ikhtiar itulah yang saya katakan solusi, kerja keras mengatasi masalah bersama-sama. Kalau kita kembalikan pada rujukan itu, kita tidak akan pernah menyerah dan, insya Allah, selalu ada jalan yang baik di masa depan untuk mengatasi masalah dan membangun negeri yang sama-sama kita cintai ini.
Saudara-saudara,
10 tahun kita lewati, suka duka, pasang surut, kita rasakan, saya pikir tidak perlu kita ulangi satu persatu, alhamdulillah banyak hal yang dulu seperti tidak terbayangkan apakah Aceh bisa kita selesaikan, permusuhan kita dengan Timor Leste bisa kita selesaikan dengan baik juga, hutang IMF yang menjerat kita dulu apakah bisa kita lunasi, dan banyak sekali. Dengan kerja keras kita semua, banyak yang sudah kita capai. Bersyukur kita, berterimakasih saya, tetapi juga banyak masalah–masalah yang memang belum selesai karena diperlukan waktu yang lebih lama lagi, diperlukan upaya yang lebih gigih lagi. Sementara beberapa masalah kita atasi, kita selesaikan, sementara banyak kemajuan terjadi, muncul persoalan baru sebagaimana yang kita alami, meroketnya harga minyak, melonjaknya harga pangan, gejolak keuangan global, resesi ekonomi dunia dan lain-lain. Tapi sekali lagi kalau dulu kita bisa mengatasi keadaan sejak kemerdekaan sampai krisis '98, krisis pun pelan-pelan bisa kita hilangkan. Saya yakin ke depan pun kita juga bisa mengatasi semua persoalan dan tantangan itu.
Saudara-saudara,
Beberapa isu yang menjadi PR kita adalah pengurangan kemiskinan. Kemiskinan itu bukan hanya masalah bangsa Indonesia, kemiskinan itu masalah dunia. Dari 6,4 milyar penduduk dunia separuhnya miskin. Banyak negara-negara yang mengalami kemiskinan ekstrim, sebagaimana yang kita saksikan melalui media internasional siang dan malam yang bisa kita lihat. Bahkan sekarang ini dengan meroketnya harga minyak, harga pangan bisa jadi di dunia ini kemiskinan bertambah, terutama negara-negara yang memang benar-benar menghadapi masalah kemiskinan yang akut.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Indonesia dari tahun ke tahun terus mengurangi kemiskinan karena krisis memang meledak kemiskinan, pengangguran, hutang luar negeri. Kita bekerja bersama-sama para Bupati, para Walikota, Camat, Kepala Desa, Gubernur, Menteri, saya dan semua. Akhirnya tahun ini angka kemiskinan kita 15 koma sekian persen. Angka yang terbaik dalam kurun waktu sepuluh tahun yang itu juga diakui dan diapresiasi oleh banyak pihak. Apakah sudah selesai? Belum! Jelas belum. Kita harus bekerja lebih keras lagi untuk terus mengurangi angka kemiskinan itu.
Cara menurunkan kemiskinan, ya, dengan cara yang baik, yang nyata, yang konkret, program bantu langsung bagi yang tidak mampu, sebagaimana falsafah ikan, kita kasih ikan dan bagi yang tidak mampu untuk bertahan hidup. Kita gratiskan mereka berobat, kita gratiskan mereka bersekolah, kita kasih beras untuk rakyat miskin dengan harga yang murah. Kita bantu yang lanjut usia, kita bantu yang kena musibah bencana dan kemudian kita lakukan Bantuan Langsung Tunai bersyarat. Itu umum. Yang sudah makin berdaya tetap dalam pengurangan kemiskinan ada program nasional pemberdayaan masyarakat. Pak Gubernur telah menjelaskan. Tiap tahun kita kasih, insya Allah, bisa kita pertahankan, tahun ini sekitar 34 ribu kecamatan di Indonesia kita beri 2 sampai 3 milyar perkecamatan. insya Allah tahun depan, seluruhnya 5700 kecamatan dengan jumlah rata-rata 3 milyar, untuk apa? Supaya kecamatan, desa-desa yang memerlukan itu bisa membangun sesuai dengan kemauannya sendiri, nyata. Itu namanya kail. Masih ada satu lagi Ikan. Ikan itu apa? Setelah mereka makin berdaya, sudah mulai ingin menambah income-nya berusahalah mereka, berusaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, kita berikan kredit pinjaman modal yang dijaminkan oleh pemerintah. Inilah yang disebut dengan Kredit Usaha Rakyat.
Bapak, saya terima usulannya, sesungguhnya karena dulu banyak yang mengeluh “Pak SBY, kami ingin berusaha betul Pak. Ya, bakso, warung soto, jualan ikan, tetapi nggak punya modal. Kalau pinjam susah sekali ke bank―. Itulah yang kita keluarkan sejak November tahun lalu, dengan pola penjaminan pemerintah. Sasaran kita, insya Allah, sampai tahun ini bisa mencapai 15 triliun yang kita alirkan. Luar biasa! Sekarang sudah atau baru mencapai 8,5 triliun. Mari kita bekerja sama agar bank-bank itu, Bank Rakyat Indonesia, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank BDN, dan Bank Syariah Mandiri bisa menuntaskan sampai jumlahnya nanti 15 triliun. Tahun depan, insya Allah, bisa kita teruskan tentu karena anggaran itu memerlukan persetujuan DPR RI, harapan saya DPR RI juga bersetuju untuk menambah atau melanjutkan program KUR ini. Saya kira DPR RI tentun kalau untuk rakyat apalagi untuk membantu yang miskin yang tidak mampu mestinya juga bersetuju. Kita lihat nanti bagaimana APBN tahun 2009.
Jadi, kemiskinan akan kita kurangi terus. Perkembangannnya menggembirakan, tapi belum cukup, harus habis-habisan kita, ya tentunya dengan kerja nyata, tidak cukup dengan wacana, dengan seminar, dengan talk show, dengan pasang iklan, tidak merubah kemiskinan itu. Tapi dengan kerja nyata kita. Saya berterima kasih dengan para Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa yang justru memilih untuk bekerja langsung dari pada terlalu banyak berteori dan berwacana.
Saudara-saudara,
Persoalan yang kedua, masalah BBM dan listrik. Begini, Saudara-saudara, ya, saya ini, para Senior, para Sesepuh saya, para Ulama, saya ini yang harus belajar dari para ulama tetap sabar dan terus sabar. Kadang-kadang niat baik saja, ditanggapi tidak baik. Sudah berbulan-bulan kurang tidur, mata saya sampai bengkak, apa namanya? memikirkan kok harga minyak dunia begini terus, gimana ini? Kasihan rakyat, kasihan negeri kita, meskipun bangsa lain juga sama mencari solusi, tapi kadang-kadang tidak semuanya dipenuhi. Begini, dengan harga minyak sekarang ini 120-140 dolar. Satu liter bahan bakar itu kalau dilepas harganya sekitar 12 ribuan. Nah, dengan kita jual minyak tanah, berapa minyak tanah sekarang? Yang harga patokan?, 2500 apa 3000?, iya, itu kita harus nombok. Nombok itu namanya subsidi, http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
mengganti subsidi yang kita keluarkan besar sekali. Sebagai contoh, kalau harganya sampai 140 dolar seperti dua minggu yang lalu, subsidi yang kita keluarkan, uang negara ini untuk mengganti BBM dan listrik itu berjumlah hampir 300 triliun rupiah. Itu besar sekali. Tapi harus! Harga BBM kita pun yang paling murah di Asia Tenggara hanya lebih mahal sedikit dibandingkan Brunei Darussalam. Tapi dengan negara-negara lain itu masih jauh di bawah. Akibatnya, subsidinya besar. Ini tidak ideal. Tapi harus saya pertahankan karena daya beli rakyat kita belum. Nah, ketika kemarin disesuaikan sedikit, itu bukan mengada-ada. Karena kalau tidak kita naikkan sedikit, rusak ekonomi kita. krisis kembali. Semua akan menderita. Terpaksa kita naikkan, itu pun setelah yang lain-lain kita lakukan. Ini pun kita masih menghadapi persoalan tapi, insya Allah, akan terus kita kelola untuk bisa diatasi BBM ini. Listrik juga begitu.
Saudara-saudara,
Membangun pembangkit tenaga listrik itu memerlukan waktu tiga sampai empat tahun. Perencanaannya, surveinya, studinya, peninjauan lapangannya, itu bisa setahun dua tahun. Jadi kalau kita kekurangan listrik 2005, 2006, 2007 sampai sekarang, sebenarnya karena lima tahun yang lalu itu kita tidak membangun cukup pembangkit tenaga listrik, saya tidak menyalahkan masa lalu, mungkin karena dulu uangnya pas-pasan, atau barang kali, ah, sementara masih cukup. Terasa kita sekarang kurang. Itulah sejak tahun 2005, kita bikin planning crashed program menambah listrik sebanyak 10 ribu megawatt yang insya Allah tahun depan sudah menyala, tahun depannya lagi lebih menyala lagi sehingga mudah-mudahan makin cukup.
Kami juga mengantisipasi, saya sudah memerintahkan Kabinet selepas perjalanan 10 ribu megawatt ini kita planningkan lagi membangun 10 ribu megawatt berikutnya lagi. Kalau tidak, seperti sekarang nanti, sejak mendiang Soekarno, Presiden pertama sampai tahun 2005, listrik kita itu jumlahnya 25.000 megawatt seluruh Indonesia. Dulunya cukup. Tapi sekarang tidak cukup. Apalagi ekonomi naik 6%, tambah tidak cukup, semua butuh listrik. Pabrik, gedung-gedung, tempat hiburan, tempat wisata, semua butuh listrik. Dalam keadaan seperti itulah kita terus mencari upaya bagaimana secara nasional listrik bisa kita kelola tapi duduk perkaranya begitu. Meskipun saya ingin kalau bisa sekarang bikin, tahun depan ngocor, nyala, tidak bisa! Kalau menanam kecambah ambil kedelai, masukkan air, tiga hari muncul kecilkecil itu, dua minggu sudah jadi.
Listrik tidak begitu. Olah karena itu diperlukan banyak cara, diperlukan usaha bagaimana meningkatkan listrik ini. Pangan, dunia bingung pangan, bapak tahu, di Afrika saya lihat itu beberapa hari yang lalu jam lima shubuh saya setel BBC itu kematian anak-anak luar biasa, onta-onta mati, harga pangan naik 300%. Tanahnya gersang, banyak yang ekstrim seperti itu. Nah, kita, alhamdulillah, meskipun dengan segala upaya kita lakukan padi kita tahun lalu aman, swasembada. Tahun ini, insya Allah, aman dan akan kita teruskan lagi, kita teruskan untuk aman pada tingkat gula, aman pada tingakat jagung, aman pada daging sapi, aman pada tingkat kedelai. Yang masih agak panjang adalah daging sapi dan kedelai. Tetapi yang lain, telur, daging ayam dan sayur-sayuran, buah-buahan relatif aman. Itu semua juga memerlukan kerja keras. Anggarannya bertriliun-triliun. Irigasinya banyak sekali yang kita keluarkan dan seterusnya. Tapi percayalah kalau kita tidak hanya tiap hari berunjuk rasa, tiap hari mengumpat, mencaci maki presidennya, tetapi kita bekerja terus, pasti lebih nyata hasil yang kita dapatkan. Pangan, alhamdulillah, banyak yang lebih sengsara dibandingkan kita.
Saya kira apa ada di ruangan ini yang tidak mendapatkan bahan pangan untuk kebutuhan sehari-hari?, kalau tidak ada, alhamdulillah, kalau sebagian besar Saudara ada mari kita bantu. Kita bantu langsung dengan program pemerintah atau dengan zakat, shadaqoh, infak, dan segala macam dan sekaligus secara nasional kita tingkatkan ketahanan pangan. Infrastruktur, beliau mengatakan betul bahwa anggaran belanja negara kita (APBN) sekarang ini sekitar 1.000 triliun lebih sedikit. Luar biasa besar memang!. Alhamdulillah, karena ekonomi naik 6% seperti sebelum krisis. Tetapi dari 1.000 triliun untuk subsidi menomboki harga BBM, menomboki listrik, subsidi untuk benih, pupuk, pertanian itu jumlahnya http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
300an triliun. Jadi hanya tinggal sisa 2/3 dibagi lagi pendidikan, kesehatan, semua lah cabang-cabang ini. Dan infrastruktur pun dibagi-bagi lagi. Jalan, bandara, pelabuhan, irigasi dan lain-lain. Itupun dibagi-bagi mulai dari Aceh, Riau, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Papua dan seterusnya. Oleh karena itu, harus ada prioritas. Oleh karena itu, mana yang kita dahulukan. Oleh karena itu, bagaimana mana yang pusat yang menangani, mana yang daerah yang menangani, mana yanag gabungan, biaya APBN, biaya APBD. Dengan cara itu, insya Allah, infrastruktur yang sangat diperlukan akan bisa kita wujudkan.
Saudara-saudara,
Dan mungkin yang terakhir, terhadap usulan dari Saudara Gubernur tadi, Visit Bangka Belitung Year 2008, attend, ya, masih bisa itu. Saya kalau terbang itu indah sekali. Ini kunjungan saya yang ketiga sejak saya jadi Presiden, Bapak Ibu. Sebelumnya 2006 sudah berkunjung, awal tahun lalu saya ke Bangka Belitung, meninjau demo udara, tahun 1977 saya terjun di Sungai Liat, sebagai Kapten terjun pakai payung itu, kemudian sebagai Pangdam saya berkunjung beberapa kali ke sini. Jadi kalau betul dibangun kepariwisataan saya kira akan bagus. Silahkan dikembangkan! Jangan sia-siakan keindahan anugerah Allah Subhaanahu wa Ta'aala untuk membangun kawasan wisata. Katanya nanti akan ada yacht, ada kapal-kapal dari Australia yang berkumpul di Belitung, kapan? Kenapa itu? Oktober tahun ini. Saya kira pemerintah pusat akan membantu. Listrik tadi dikatakan kurang 110, baru 65 Megawatt. Yang dibutuhkan 170-an. Diperlukan kurang lebih 110. Saya dengar sudah ada komitmen PLN, tolong Pak Hatta Rajasa, sampaikan kepada Menteri ESDM, PLN agar komitmen itu dipenuhi dan betul-betul kita wujudkan. Misal PLN tidak mampu seluruhnya Pak. PLN tidak mampu membangun listrik se-Indonesia bareng-bareng. Oleh karena itu, harus dibuka juga swasta. Pilih swasta yang benar, dengan proses yang benar sehingga dapat diwujudkan dengan baik. Ingat, kadang-kadang mohon maaf teriak-teriak kurang listrik-kurang listrik, tetapi kalau ada swasta yang masuk dipersulit. Saya ada pepatah, kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah katanya!. Jangan! Kita butuh listrik. PLN datang. PLN nggak mampu ya swasta datang asalkan ikut aturan. Undang-undangnya ikut, Perdanya ikut, transparan, semua jelas, bisa dipercaya, investornya itu welcome.
Saya minta inovasi seperti itu, para Bupati, para Walikota, Gubernur dan kita semua, termasuk saya, mari kita berinovasi agar makin cepat makin bagus. Yang ketiga, investasi, undanglah kesini, perikanan, atau pertanian atau wisata itu tadi. Kalau investasi itu dipermudah, diberikan fasilitas, transparan, DPRD-nya juga mengerti, eksekutifnya juga mengerti, tokoh masyarakat juga mengerti, mahasiswanya juga diberi tahu, jangan dipersulit!. Kalau semuanya membawa kebaikan. Investasi itu kan untuk kebaikan, untuk ekonomi, untuk tenaga kerja, untuk pajak. Yang keempat masalah Universitas Bangka Belitung, saya dengar sudah diproses Mas Hatta tolong sampaikan MendikNas, kalau sudah memenuhi persyaratan, segera direalisasi. Itulah penyakit di negeri kita ini, yang harusnya harus dua minggu tapi dua bulan. Yang harusnya dua bulan, dua tahun. Itu tadi, kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah tadi itu!. Saya kan cek kalau sudah memenuhi persyaratan, Pak Gubernur tolong segera diwujudkan. Tetapi ingat kalau sudah mempunyai universitas, ya, tolong dipilihkan fakultas-fakultas yang membawa kemajuan Bangka Belitung. Perikanan, kepariwisataan, pertambangan, apapun yang bikin baiklah gitu! Jangan terlalu banyak sosal politik, terlalu banyak yang begitu, khan nanti jumlah DPR juga terbatas, jumlah wali kota juga terbatas, cari fakultas-fakultas yang betul-betul bisa membangun Bangka Belitung. Harus begitu bapak itu.
Yang kelima bandara. Kalau nggak salah sudah ada komitmen tambahan-tambahan, ini Menteri Agama juga kemarin, alhamdulillah, dalam tambahannya gitu, khan tidak harus mengejar embarkasi haji dan tidak harus, ya, sudah dekat sekarang di Palembang. Sekarang yang penting makin bagus, makin lebar, makin panjang, sehingga pesawat-pesawat berbadan lebar bisa mendarat lebih bagus lagi. Planning-nya juga saya kitra sudah ada, nanti Pak Hatta ini mantan Menteri Perhubungan juga sampaikan ke Pak Yusman apa yang sudah direncanakan. Lantas pelabuhan lautnya sama, tentu sesuai dengan prioritas dan kemampuan kita, jalan lingkar Bangka sama, ini bisa membawa Menteri PU ini Menteri PU ini kasihan, nggak pernah berhenti dari provinsi ke provinsi. Kadang-kadang jalan lubang dua biji ngadunya ke Menteri PU. Unjuk rasanya di depan Istana, padahal urusan camat itu!. Lubang dua biji masuk koran kemudian sampai pemerintah tidak bertangung jawab, gara-gara lubang dua biji itu. Nah, bapak bupati lah turun, walikota juga turun, Dinas Pekerjaan Umum juga bertanggung jawab. Pak Mardiyanto pernah gubernur juga beliau, yang bisa di-tackle di Jawa http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Tengah, ya, ngaca dulu di Jawa Tengah, tidak semua naik ke atas gitu. Tapi saya ingin dengar sedikit nanti dari Pak Joko Kirmanto apa ini ngga pernah berhenti berpikir. Loncat sana, loncat sini lalu dimarahi orang. Maunya itu besok jadi. Maunya dibangun seketika gitu. Silahkan dulu Pak Joko Kirmanto, silahkan!
(Laporan Bapak Joko Kirmanto)
Terimakasih Bapak Presiden dan bapak-bapak sekalian. Tadi malam, saya sudah rapat dengan Kepala Dinas PU Pak, yang dihadiri oleh seluruh jajaran PU dan seluruh jajaran proyek-proyek pusat yang ada di Bangka Belitung. Jadi, untuk yang tadi diusulkan sudah kita bahas. Intinya adalah supaya diusulkan secara tertulis lagi ke pusat, nanti kita bahas bersama-sama, mana yang memang jadi prioritas utama, mana yang bisa agak ditunda, dan mana yang ditunda. Berkenaan dengan perioritas itu, tadi malam juga sesuai dengan arahan Bapak Presiden, mana yang bisa dikerjakan oleh pemerintah pusat, mana yang harus dikerjakan oleh pemerintah provinsi, dan mana yang harus dikerjakan oleh pemerintah kabupaten.
Dan perlu saya laporkan bahwa tahun 2008, anggaran jalan yang masuk ke Bangka Belitung itu sekitar 120 milyar Bapak, jadi Bangka Belitung ini jalan nasionalnya kebetulan memang ada masih sub-standard tapi tidak hanya di Bangka Belitung, di Jawa Timur pun sampai ke Trenggalek itu juga masih sub-standard. Dan tahun ini jalan yang substandard itu menjadi standard sepanjang kurang lebih 60 km. Sehingga tugas-tugas Depertemen PU yang seperti itu akan dilakukan secara bertahap. Tetapi akan dilakukan secara terus. Jadi memang tidak mungkin kalau usulan sekarang setahun-dua tahun semua menjadi standard saya kita juga belum bisa, namun kalau kita punya program yang mantap, itu secara bertahap akan kita kerjakan sesuai dengan dana yang tersedia. Demikian Bapak Presiden.
Komentar Bapak Presiden:
Pak Joko Kirmanto tuh sama dengan saya, kami tidak suka berjanji. Kalau angin surga tuh hebat Pak SBY, Pak Joko Kirmanto tuh hebat semua, akan disulap semua bisa jadi, tidak!. Tidak boleh kita jelaskan kemampuan kita, kita jelaskan rencana kita, mari kita bikin mana yang pusat, mana yang daerah, mana yang bersama-sama seperti itu. Dan saudarasaudara, di kampung saya, di Pacitan Jawa Timur itu, Kabupaten tertinggal itu!. Dari 12 kecamatan, yang tertinggal 12. Tapi saya kan tidak boleh karena kampung halaman kita bikin bagus-bagus saja yang lain-lainnya jadi terlupakan, saya harus juga fair bahwa saya hanya ingin adil, ingin semua mendapatkan atensi yang sama. Dan ini saya ajak Kapolri, saya ajak Kepala Staf TNI Angkatan Laut, kalau ada kejahatan-kejahatan lintas laut, ada penyelundupan, ada ini ada itu yang aneh-aneh, ya mari kita basmi bersama-sama. Karena yang pertama-tama bisa mengatasi daerah sendiri. Ada pak Kapolda di sini, ada mungkin kalau militernya Danrem ya?, oh Kodim?, nah Danrem harus ada itu!. Tolong disarankan kepada Panglima TNI, tingkat provinsi itu!. Dipercepat prosesnya, jadi semua bekerja, pusat membantu!. Kita tidak mungkin membiarkan kalu ada masalah-masalah yang mengganggu kehidupan masyarakat di sini.
Demikianlah bapak-bapak saudara-saudara sekalian. Kepada para sesepuh, para ulama, tokoh masyarakat, saya sangat berterima kasih. Tolonglah dibimbing semua supaya semua bisa bersatu padu membangun Bangka Belitung kearah yang lebih baik lagi.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sekian.
Wassalamu’ alaikum warahnatullahi wabarakatuh
==================================================================
(Dilanjutkan dengan dialog Presiden RI dengan Tokoh Masyarakat Bangka Belitung)
Penanya 1:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Terima kasih Bapak Presiden dan Bapak Gubernur yang saya cintai, yang telah memberikan kesempatan kepada kami, untuk mengajukan, berdialog dengan Bapak. Saya Suryadi Suhud, Ketua Dewan pendidikan Provinsi Bangka Belitung.
Dalam segi pendidikan, kita tahu bahwa dunia pendidikan itu adalah dunia yang ketinggalan dibandingkan dengan duniadunia lain. Dunia ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Maka dari itu, Bangka Belitung ini adalah Provinsi termuda, SDM kami masih ketinggalan dibanding dengan provinsi-provinsi yang lain. Kami sedang berusaha itu, Nah pendidikan ini menurut teori yang ada, tidak ada bangsa, negara, daerah yang maju tanpa SDM khususnya SDM bidang pendidikan itu lebih baik. Jadi, untuk meningkatkan SDM ini kita memerlukan para guru yang berkualitas. Nah untuk itu Bangka Belitung memerlukan sekali sarana untuk meningkatkan para guru yang tadi sudah dikatakan oleh Bapak Gubernur kami, Kami memerlukan satu perguruan tinggi negeri yang berkualitas dan bermutu.
Untuk membangun ini, memang motto dari Bapak Gubernur kami, semua bersama, bersatu, bergerak maju untuk mencapai mutu. Nah Bapak Gubernur, Bapak Presiden kami, kami dalam dunia pendidikan ini sangat membutuhkan dana-dana untuk meningkatkan kualitas para guru kami di Bangka Belitung ini. Dari mulai guru TK, SD, SMP sampai dosen. Kami memerlukan biaya untuk meningkatkan kualitas dari kaum pendidik dan tenaga kependidikan ini dengan bermutunya para guru, para pendidik ini, insya Allah generasi muda yang akan datang yang ada di Bangka Belitung ini akan berkualitas untuk anak-anak didik kami sehingga kami mampu menghasilkan SDM yang mampu bersaing secara global. Demikian pertanyaan kami. Dan satu hal lagi yang ingin kami ajukan, kami hanya menghimbau, memohon kepada Bapak Presiden dan melalui Bapak Gubernur kami, bantulah dunia pendidikan kami di Bangka Belitung. Demikian terima kasih,
Wabilahi taufik wal hidayah,
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penanya 2:
Assalamu'alaikum warahnatullahi wabarakatuh,
Bapak Presiden yang saya hormati, pertama-tama perkenalkan dulu nama saya Sahirman, dari BARINDO Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Atas nama kawan-kawan di BARINDO, kepda Bapak Presiden kami mengucapkan banyak terima kasih bantuan pemerintah pusat selama ini kepada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Mudah-mudahan ke depan, bantuan ini akan senantiasa meningkat dan para pimpinan nasional senantiasa diberkahi oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, Amin.
Kemudian Bapak Presiden, bahwa Bapak Gubernur dan pemerintah daerah sudah punya komitmen untuk membangun pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini dan juga tadi saya didukung oleh Bapak Presiden, cuma kendalanya Pak, masalah pelabuhan ini Pak, apa ada kemungkinan, pelabuhan darat dan pelabuhan udara dapat ditingkatkan menjadi pelabuhan internasional sehingga kapal-kapal yang besar dapat berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini?, dan alhamdulillah kalau kondisi keamanan Pak, kami senantiasa bertekad dari BARINDO ini untuk menciptakan keamanan menjadi kondusif sehingga pariwisata akan senantiasa senang berkunjung ke daerah kami ini. Ini yang perlu saya sampaikan, Pak.. terima kasih, lebih kurang mohon maaf.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Presiden RI:
Terima kasih, untuk yang pertama Bapak Suhud tadi, Masalah pendidikan Bapak.. ini menjadi tekad dan prioritas kita. Anggaran sektor pendidikan dalam APBN dan Saya kira tentunya APBD adalah yang paling tinggi. Bahkan banyak menteri yang iri dalam arti postif ya!. Wah.. ini pendidikan anggarannya besar sekali, yang lain pas-pasan. Tapi memang itu amanah konstitusi, memang tekad kita untuk membangun sumber daya manusia yang unggul yang Bapak katakan tadi. Pendek kata, akan terus kita lakukan. Kemudian ingat, bahwa dengan otonomi daerah dengan desentralisasi, fungsi pendidikan itu sesungguhnya sudah berada di daerah. Hanya satu-dua yang memang dikelola pusat, yang utama itu mari bersama-sama.
Oleh karena itu APBN kita arahkan ke situ, juga untuk APBDnya. Dan khusus untuk guru, bapak, ini sudah banyak sekali pranata yang kita keluarkan, undang-undang guru sebagai profesi, peraturan-peraturan pemerintah kita keluarkan kemarin, baru saja saya tanda tangani peraturan pemerintah tentang pendanaan pendidikan dan insya Allah peraturan pemerintah tentang guru akan segera menyusul dan lain-lain. Sehingga guru ini pertama ya harus berkualitas, bapak, kalau guru tidak berkualitas bagaimana anak didiknya bagus?, tapi juga kesejahteraannya terus kita tingkatkan. Ada kesejahteraan, ada tugas. Ini yang kita harapkan. Dan khusus universitas Bangka Belitung saya katakan tadi, mudahmudahan segera direalisasi saya akan cek nanti saya kembali dari sini ke Mendiknas apa yang sudah dlakukan.
Kemudian saudara Sahirman tadi, betul saya lihat potensi untuk ekonomi pariwisata ini menjanjikan, tapi juga tidak bisa http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
tiba-tiba seperti membalik telapak tangan. Persiapkan sebaik-baiknya. Kalau infrastruktur sudah dijelaskan oleh Menteri Pekerjaan Umum tadi, mana prioritasnya, kapasitasnya dan sebagainya. Ada persyaratan, begini.. membangun bandar udara, membangun pelabuhan laut, termasuk renovasi dan peningkatan kapasitasnya itu memerlukan anggaran yang sangat besar, harus dihitung. Kalau dijadikan pelabuhan internasional, misalnya, apakah invesment itu sepadan dengan nanti return, atau penerimaan yang bisa dihasilkan?. Ini itung-itungan ekonomi, dihitung bersama saja!. Daerah dengan pusat. Tapi yang penting.. saya setuju dengan saudara ya harus meningkat. Makin meningkat sehingga jangan sampai mau datang ngga ada fasilitas. Mau berwisata nggak ada kemudahan. Mari kita bangun seperti itu supaya kondisinya lebih baik. Demikian.
Penanya 3:
Assalamu'alaikum warahatullahi wabarakatuh,
Saya, nama Sopian Sauri. Sekarang mewakili Organisasi Muhammadiyah. Sekarang bergerak di ikut bantu-bantu di badan amil zakat. Jadi terima kasih Pak..!. Kami melihat bahwa prospek zakat di masa depan insya Allah akan ikut mengentaskan kemiskinan di bangsa kita. Akan tetapi ada satu kendala bahwa Undang-Undang Nomor 38 tahun 99 ini masih banyak kelemahan-kelemahan. Itu saran saya lewat Bapak Gubernur kepada Bapak Presiden kepada anggotaanggota DPR yang ada di sini agar segera mengentaskan itu undang-undang supaya tidak ada kelemahan-kelemahan. Antara lain, begini Pak, ya. kalau misalnya pengelola itu salah sedikit saja, di denda 30 juta. Sementara muzaqqi itu kalau tidak bayar zakat, tidak ada sanksi. Itu antara lain. Itu pertama Pak.
Yang kedua, kami usulkan lewat Bapak kepada anggota-anggota DPR yang hadir di sni agar segera menyelesaikan undang-undang anti pornografi dan pornoaksi. Karena saya lihat dampak dari kerusakan ahlak bangsa kita dimulai dari pada sini, karena ahlak bangsa tidak terkendali. Itu yang kedua.
Yang ketiga Pak. saya mengusulkan harapan kami sebagai orang yang bergerak di masyarakat, agar BUMN-BUMN kita tidak diprivatisasi. Biarlah negara yang mengaturnya supaya dia bisa dinikmati oleh sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat sebagaimana pidato Bapak Presiden selama di Mesjid Tuatunu. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Presiden:
Terima kasih Bapak, Bapak Sopian tadi ya?. Baik. Yang pertama untuk undang-undang. Undang-undang manapun yang kita anut sekarang ini itu disusun, dirancang, dibuat dengan tujuan yang baik, dengan niat yang baik. Itu tahun berapa? 1999 ya? Nah.. bahwa dalam perjalanannya harus ada yang kita sempurnakan, sangat mungkin untuk disempurnakan, ditata kembali, diperbaiki dengan apa saja masalah-masalah yang perlu direvisi dari undang-undang itu, dikaji baik-baik, dibicarakan, di DPR RI, pemerintah, tentu ada jalan seperti itu. Saya minta nanti Menteri Agama, Pak Mahtub bisa menjelaskan apa saja yang berkaiatan dengan undang-undang itu.
Yang kedua, memang pornografi dan pornoaksi ini mengganggu. Negara-negara lain di dunia, ada langkah-langkah untuk mencegah pornografi, pornoaksi tanpa dengan menerbitkan undang-undang. Ada negara lain yang memiliki http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
undang-undang atau pranata untuk itu. Yang penting bagi saya, harus pas betul setiap undang-undang, setiap peraturan pemerinah yang memang mengarah kepada pornografi dan pornoaksi yang harus kita hentikan. Ini terus terang ibu-ibu.., saya ini ketat. Saya tidak suka itu televisi ada adegan-adegan yang kelihatan pusernya itu kan sepertinya muda anakanak kita, dan itu saya tidak suka. Dan itu jangan harap bisa masuk ke istana, tarian-tarian, penyanyi-penyanyi yang pakaiannya tidak sopan, yang busananya tidak bagus, ini harus kita mulai seperti itu, dan banyak sekali lah.. supaya tidak merusak semua ahlak moral anak-anak kita. Nah tentang undang-undang itu ada di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, inisiatif ada di sana, kemudian tentu semua itu bisa diproses, dibicarakan dengan baik. Yang penting harus pada konteksnya. Kalau tujuannya untuk mencegah, memberantas pornografi dan pornoaksi ya itu yang akan kita atur. Jangan melebar kesana-kemari menimbulkan silang pendapat dan konflik diantara bangasa kita. Nanti malah tidak bagus!. Saya menjawab seperti itu prosesnya ada, dan inisiatifnya ada di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Yang ketiga, BUMN. Begini Bapak, sebenarnya banyak negara yang BUMNnya dilakukan privatisasi, itu membawa kebaikan. Makin efisien, tidak banyak korupsi, tidak banyak penyimpangan, akhirnya rakyat bisa dilayani dengan baik, yang tadinya modalnya sahamnya, ada negara dimiliki oleh masyarakat, jatuhnya, akhirnya rakyat lah yang diuntungkan. Itulah gerakan di seluruh dunia untuk BUMN itu ada perubahan-perubahan termasuk negara-negara yang dulu negara yang ngatur. X negara-negara komunis, sosialis, itu banyak sekali melakukan privatisasi. Itu yang terjadi. Jadi privatisasi itu bukan diserahkan asing, bukan diambil alih oleh asing, tapi manajemennya, cara-cara untuk megelola dianggap lebih bagus, transparan, sehingga rakyat bisa mendapatkan keuntungan. Itu yang terjadi.
Namun, saya berpendirian bahwa privatisasi ini harus jelas konsepnya. Harus membawa manfaat. Tidak boleh sembarangan. Jangan ada kong kalikong, jangan ada orang-orang punya kepentingan tertentu, akhirnya jadi rusak. Harus selektif, hati-hati dan betul-betul transparan. Jadi, seperti itu. Yang memang sepenuhnya dikelola negara demi kebaikan harus tetap dikelola negara. Yang satu-dua bisa diberi privatisasi dengan tujuan, dengan keyakinan akan kebaikan dan kita semua sependapat yang kita lakukan. Itu kebijakan kita. Dengan dDemikian privatisasi tidak semua bisa kita privatisasi. Dan privatisasi itu diyakini bisa membawa kebaikan dan bukan sebaliknya. Tetapi yang memang mesti dikelola oleh BUMN, perlu dan tetap kita kelola sebagaimana Undang-Undang Dasar dan sebagaimana menjadi keinginan Rakyat kita semua.
Penanya 4:
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
Mohon izin Pak Gubernur, dan mohon izin Bapak Bupati Mu’asabah,
Nama saya Yandi dari Bangka Selatan. Bapak Presiden Republik Indonesia, mungkin saya hanya menyampaikan masalah ketenteraman masyarakat di Bangka Selatan. Masyarakat Bangka Selatan itu hidupnya hanya tergantung kepada alam, Pak... yaitu hutan sama laut. Kegiatan masyarakat di sana itu hanyalah kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan itu hanya tidak lain pasti akan merusak hutan. Itu pilihan terakhir yang akan dilakukan oleh masyarakat. Karena tidak ada usaha lain, tidak ada industri di Bangka selatan dan tidak ada usaha-usaha yang bisa menopang kehidupan rakyat di sana Pak..!. Rakyat Bangka Selatan butuh makan, butuh pangan dan butuh sandang Pak. Jadi kita mohon, peraturan-peraturan pemerintah di pusat berlaku penetapan kawasan hutan, itu sangat merugikan rakyat kami di Bangka Selatan.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Seperti kegitan di kelautan juga, kegiatan penambakan di laut, seperti penangkapan ikan, kami mohon kebijakan pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah setempat maupun Pemerintah Provinsi untuk saling bekerja sama memahami kebijakan ini, Karena rakyat kami satu-satunya hidup di alam, Pak. Tidak ada industri. Sekian Bapak Presiden Republik Indonesia, itu yang bisa saya sampaikan. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Presiden:
Terima kasih Bapak, sebentar-sebentar... di Bangka Selatan?
Penanya:
Iya, Bapak Presiden.
Presiden:
Di Bangka Selatan itu ada berapa banyak penduduk yang profesinya atau pekerjaannya tambang dan perikanan?, berapa banyak Pak?
Penanya:
90% Pak, masyarakat Bangka Selatan itu adalah tambang dan kelautan. Satu kegiatan mereka akan merusak hutan, hanya itu justru yang akan menghidupkan mereka.
Presiden:
Betu-betul..., sebentar-sebentar... 90% itu berapa banyak? Berapa ratus ribu?, berapa puluh ribu, berapa ?
Penanya:
Kurang lebih dua ratus ribu, Pak...
Presiden:
Pak Bupati Bangka Selatan, ada? Coba Pak, tolong dijelaskan policy dan upaya mengatasi ini.. nggak apa-apa, ini untuk http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
kebaikan!. Nggak apa-apa. Ini kebaikan. Kita kan harus dengar semuanya. Suara rakyat kita dengar, apa yang dikatakan Pak Bupati kita dengar, supaya ada solusi yang bagus. Silakah Bapak Bupati!.
Bapak Bupati:
Mohon izin, Bapak Presiden, Bapak Gubernur dan bapak-bapak sekalian. Mungkin saya akan memberikan informasi yang lebih lengkap. Untuk mengkasatkan ini, hampir 150.000 ribu jiwa berada dalam posisi memang kelautan yang jadi unggulan kita, yang kedua pertanian, yang keempat pertambangan, yang ketiga adalah wisata. Karena pertambangan ini kita kasih ke bawah karena ini migrasi lingkungannya juga cukup berat. Tetapi mengisi konstitusi tadi yang cukup besar. Kalau kita lihat komposisi dari pada penduduk di sana, daerah pesisir kita cukup panjang, sehingga hampir 30% penduduk nelayan ini berprofesi ke laut. Kalau yang dari pertanian, perkebunan dan kehutanan itu sekarang sudah bergeser karena dulunya hampir 50%, sekarang sudah bergeser ke angka 40-an. 40% ke Pertanian, karena sudah banyak lahan-lahannya yang menghasilkan timah. Jadi mereka bergerak ke lahan-lahan untuk timah, karena lebih cepat penghasilannya. Hanya memang karena komposisi kita yang dari masyarakat ini, hutan produksinya terlalu tinggi Pak. Jadi kita sudah hampir 48,82% hutan produksi. Pertanyaan ini menggeser ke arah seperti itu, karena kita juga menyiasati pertambangan yang dari timah, ini hampir 32% diantara yang masuk ke hutan produksi tadi. Jadi hampir 60% yang 5% ini hutannya milik dari pertambangan dan kehutanan. Nah mereka ini yang diharapkan tadi adalah bagaimana bisa memanfaatkan lahan-lahan yang X-tambang maupun dari hutan-hutan yang perairannya cukup besar. Sawahsawah ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. Jadi kita juga ada daerah ketahanan pangan di Bangka selatan ini untuk mendukung program nasional, tetapi berada dalam kawasan juga hutan produksi. Nah ini Pak jadi kita arahkan ke situ. Jadi tinggal sekian persen.
Presiden:
Begini ini bagus, saya senang seperti ini karena kami ini mulai dari Presiden, menteri gubernur, wali kota itu kan untuk rakyat jangan dikerjakan. Rakyat tentu ada persoalan-persoalan, kita dengar. Mungkin yang telah disampaikan benar seluruhnya atau benar sebagian. Yang lainnya perlu kita luruskan. Kebijakan umum kita adalah sesuatu yang merusak lingkungan misalnya apa itu illegal logging, illegal mining... pertambangan, liar penangkapan ikan dan segala macam itu kita hilangkan. Mengapa? karena merusak alam, merugikan negara dan seterusnya. Tetapi ingat juga, saudara-saudara kita yang dari dulu hidup di kawasan hutan, seolah-olah tidak merasa bersalah dengan menebang hutan seperti itu kita sadarkan dan kita arahkan untuk mendapatkan pekerjaan yang lain. Sama juga tadi kalau merusak semuanya padahal dulunya di situ, bagaimana mengelola supaya tidak merusak tapi juga ada kawasan-kawasan itu.
Hakikatnya di situ. Undang-undang itu juga di situ. Nah sekarang ada persoalan, seperti di Bangka selatan tadi. Saya berfikir ini perlu ada paduan untuk melihat masalah dan melewati Mensesneg coba disampaikan nanti, saya akan turunkan menteri saya bersama pak gubernur, bersama Pak Bupati untuk melihat kondisi di Bangka Selatan itu solusinya seperti apa. Misalkan ini bisa koq pak... sebagian, justru masuk ke profesi perikanan. Apa yang bisa pemerintah bantu supaya lebih bagus profesi di nelayan dan perikanan itu, contohnya seperti itu.
Dengan demikian, undang-undangnya klop, perdanya klop, realitas di lapangannya juga klop, dengan demikian ada perbaikan yang lebih baik. Saya kira di situ dan nanti Bapak bisa sampaikan ke Menteri terkait tapi tolong didampingi nanti kalau mentrinya turun jauh-jauh dari Jakarta tolong Pak Gubernur dan semua dampingi untuk diskusikan di lapangan saja, undang rakyatnya, bagaimana baiknya gitu. Baik, satu lagi tadi, silahkan Pak.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Penanya 5:
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bapak Presiden beserta Ibu Negara, hadirin sekalian yang kami muliakan, Pak Gubernur beserta Ibu, Menteri, Kabinet, para pejabat sipil, militer di Provinsi Bangka Belitung dan hadirin para tokoh masyarakat yang berbahagia. Saya diundang khusus oleh Bapak Gubernur, Pak. Saya anggota DPR dari daerah pemilihan Bangka Belitung,
Saya merasa pertemuan ini sangat positif. Sudah sebentar lagi 63 tahun mungkin, Pak.. kita merdeka. 8 tahun berjalannya Provinsi Bangka Belitung. Semua temanya, adalah bagaimana kita ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita. Itu yang terkandung ketika kami-kami dulu ingin menjadikan Bangka Belitung mejadi Provinsi. Dan itu sudah terlewat. Saya sehari-hari di DPR di komisi lima, sangat akrab dengan Pak Joko, dulu Pak Hatta, kita di perhubungan, Pak. Saya sangat setuju sekali kalu tadi pak Gubernur mengangkat, menyampaikan, semua kita ingin mempercepat pembangunan Bangka Belitung ini, Pak. Berbagai hal, antara lain infrastruktur telah dibeberkan, dan kami pun sangat setuju kalau itu harus kita percepat. Tapi ada satu hal mungkin, Pak, dalam rangka kita sesama Bangsa Indonesia khususnya juga di Bangka Belitung, Persoalan-persoalan masyarakat itu justru yang harus kita kejar. Misal kalau sekarang ini pemerintah mempunyai tema bagaimana kita mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, pertumbuhan yang muaranya juga adalah kesejahteraan.
Masyarakat Bangka Belitung ini mungkin ini Pak.. perlu ada good will politik, pemerintah pusat. Ingin bagaimana menjadikan daerah khusus seperti Bangka Belitung ini seperti daerah-daerah yang mungkin dekat dengan negara tetangga seperti Batam, Bintan, Karimun dan posisi yang sangat strategis ini yang dilalui oleh hampir oleh seribu kapal setiap hari dengan potensi yang ada ini, kita melihat persoalan ini ke depan sana bukan ikannya, Pak.. tapi kailnya.
Mungkin sama seperti daerah-daerah yang lain, Bangka Belitung ingin menjadikan bagaimana daerah ini sebagai kawasan khusus free trade zone yang mungkin harus dibentuk melalui suatu undang-undang. Kalau dulu kita ingin mengejarkan bagaimana sikap ketergantungan kita masih daerah Provinsi Selatan, tapi kita ingin mengejar ekonomi masyarakat itu kalau dia sudah diatur secara khusus seperti Bintan, seperti Batam, seperti Karimun, menurut hemat saya Bangka Belitung tidak kalah juga posisinya dengan daerah-daerah yang berdekatan dengan daerah negara terdekat itu. Bukan masyarakat Bangka Belitung minta spesial dengan daerah-daerah lain. Tapi dengan melihat potensipotensi yang cukup strategis, melihat ini peluang yang sangat tinggi bagi keberadaan indonesia seperti halnya negara Cina menjadikan Zen Zen seperti Dubai, dijadikan daerah ini.
Oleh karena itulah, Pak... kami menghimbau mungkin ini kerja pr ke depan, panjang. Tapi dari sekarang harus ada good will politik antara pemerintah pusat, rakyat indonesia bersatu padu ingin melihat peluang yang ada di Bangka Belitung ini menuju ke hal-hal yang khusus itu tadi, Pak. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Untuk itu kami minta komentar Bapak.
Presiden:
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bapak, Saya memberikan apresiasi, sebetulnya klop betul dengan pikiran beberapa orang di negeri ini, termasuk saya. Indonesia ini geografisnya seperti ini. Lintas laut, lintas udara sangat tinggi, karena negara kepulauan. Kawasan itu pun Bapak, Baik Singapura, Malaysia, Thailand, India, lantas Asia Timur, Indonesia sendiri, makin ke depan ekonomi makin tumbuh. Lalu lintas logistik juga makin tinggi. Wisata di masa depan juga makin baik karena daya beli masyarakatmasyarakat global juga makin tinggi. Itu satu.
Yang kedua, dari geoekonomi, dari posisi beberapa tempat, lintas pelayaran laut misalnya, itu memungkinkan untuk adanya satu zona-zona khusus yang bisa memberikan justru bantuan pada negara di samping masyarakatnya. Ide saya dulu, oke sekarang Batam, Bintan, Karimun. Memang Batam dulu ada hal-hal yang kurang matang, jadi ada masalah iniitu nggak apa-apa. Yang penting semangatnya bagus, niatnya baik, kita perbaiki bersama-sama. Saya sudah beberapa kali ke Batam, Bintan, Karimun untuk menata ini-itu tapi ngga cukup. Ini Malaysia sudah mengembangkan Johor, di Cina kata beliau tadi di Zen-Zen, di Guang Zhou, Naning dimana itu, banyak sekali kawasan-kawasan seperti itu, dan semuanya tumbuh dengan bagus. Saya ingin seperti Dumai. Dumai itu juga bisa. Karena seberang-menyebrang dengan Semenanjung Malaka. Saya kira Bangka Belitung juga punya potensi. Benar?.
Mari kita kaji!. undang ahli!, undang ahli perdagangan, ahli ekonomi wisata, eknomi kelautan, ekonomi jasa dan segala macam, nggak usah khawatir kita, “Wah nggak mungkin..―, bisa mungkin!. Jangan khawatir dengan ide-ide besar. Karena dengan ide-ide besar kita persiapkan dengan baik, suatu saat bisa menjadi kenyataan. Ada yang mengatakan thinking ouitside the box. Berani untuk menjemput ke situ. oleh karena itu saya setuju silahkan dan nanti bagus kalau Pak Gubernur dengan Bapak, nanti silahkan teman-teman yang ikut memikirkan, jemputlah masa depan.
Inovatiflah kita, jangan menyerah pada sekarang begini, nanti nggak begini nanti kalau semua potensi kita dayagunakan dengan baik. Saya kira itulah Bapak-Ibu sekalian, Saya ingin sampai sore.. tapi tugas di Jakarta menanti, badan saya cuma satu. Ini montang-manting tapi nggak apa-apa, saya ikhlas Bapak-Ibu. Saya mohon do’a restunya lah.. supaya saya tetap diberikan kesehatan untuk meneruskan tugas ini. Dan Saya juga mendoakan Bapak-Ibu semuanya, semua yang ada di Bangka Belitung yang sama-sama kita cintai dilindungi oleh Allah kemudian makin maju menjemput masa depan yang baik. Sekian.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Biro Naskah dan Penerjemahan, Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan, Sekretariat Negara RI
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 18 January, 2017, 05:38