Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 139 - 147 (Juli 2014) ISSN 0852-2626
SIFAT ORGANOLEPTIK DAGING BROILER DENGAN LAMA PERENDAMAN BERBEDA DALAM PERASAN LEMON CUI (Citrus microcarpa) Mergy Angelia Sumual, R. Hadju, M. D. Rotinsulu, S. E. Sakul Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado 95115 E - mail :
[email protected]
ABSTRAK
ABSTRACT
ORGANOLEPTIC PROPERTIES
Tujuan penelitian ini ialah untuk daging
OF BROILER MEAT WITH DIFFERENT
broiler yang direndam dalam lemon cui
IMMERSION TIME IN LEMON CUI
(Citrus
empat
(Citrus microcarpa).The purpose of this
tingkat perlakuan lama perendaman (4, 3,
study was to determine the organoleptic
2 dan 1 jam) dengan diamati secara
properties of broiler meat marinated in
organoleptik oleh 50 orang panelis. Dari
lemon cui (Citrus microcarpa). There are
hasil
lama
four levels of immersion duration of
penilaian
treatment (4, 3, 2 and 1 hour) with
organoleptik pada kisaran warna 4.00 -
observed organoleptically by 50 panelists.
4.82, aroma 4.34 - 5.12, tekstur 4.02 -
From the results of this research note to
4.52, keempukan 5.20 - 5.36, citarasa 3.98
give soaking time organoleptic assessment
-
penilaian
on the color range 4.00 - 4.82, aroma 4.34
disimpulkan bahwa daging broiler yang
- 5.12, the texture of 4.02 - 4.52,
direndam selama 1 jam dalam perasan
tenderness 5.20 - 5.36, flavor 3.98 - 4.58.
lemon cui secara organoleptik (warna,
Based on the results of the assessment
aroma, tekstur, keempukan dan citarasa)
concluded that broiler meat is soaked for 1
dapat diterima oleh konsumen.
hour in lemon cui organoleptic (color,
Kata kunci: Daging broiler, lemon cui,
aroma, texture, tenderness and flavor) can
sifat organoleptik
be accepted by consumers.
mengetahui
sifat
organoleptik
microcarpa).
penelitian
perendaman
4.58.
ini
Terdapat
diketahui
memberi
Berdasarkan
hasil
Key words : broiler meat, lemon cui, organoleptic properties
139
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 139 - 147 (Juli 2014) ISSN 0852-2626
kandungan jaringan ikat, semakin tua usia
PENDAHULUAN
hewan susunan jaringan ikat semakin Perkembangan yang pesat dari
banyak sehingga daging yang dihasilkan
ayam pedaging (broiler) karena adanya
semakin liat. Jika ditekan dengan jari
sektor industri pendukung, seperti pabrik
daging
pakan, pembibitan, rumah potong, farmasi
konsistensi kenyal. Kandungan lemak
dan prosessing. Broiler dipanen pada umur
(marbling) adalah lemak yang terdapat
31 – 33 hari dengan berat rata–rata 1.67–
diantara
2.10 kg/ekor, karena konsumen cenderung
lemak berfungsi sebagai pembungkus otot
membeli karkas utuh yang tidak terlalu
dan mempertahankan keutuhan daging
besar, selain itu dagingnya cukup lunak,
pada
lemaknya
dan
berpengaruh terhadap citra rasa. Warna
tulangnya tidak terlalu keras (Anjarsari,
daging bervariasi tergantung dari jenis
2010).
hewan secara genetik dan usia. Rasa dan
tidak
terlalu
banyak
yang
sehat
serabut
waktu
akan
otot
memiliki
(intramuscular),
dipanaskan.
Marbling
Daging broiler merupakan pangan
aroma dipengaruhi oleh jenis pakan.
hewani yang bernilai gizi tinggi karena
Daging berkualitas baik mempunyai rasa
kaya akan protein, lemak, vitamin dan
gurih dan aroma yang sedap.
mineral serta zat lainnya yang sangat
Daging broiler sering direndam
dibutuhkan oleh tubuh. Pada daging dan
dalam
produk
daging
digoreng dan diolah dalam bentuk lainnya,
ditentukan oleh komposisi gizi atau rasio
dengan tujuan untuk menghilangkan rasa
antara daging non-lemak dengan lemak
tengik, bau amis dan menambah citarasa
dan
dalam daging.Perendaman pada dasarnya
olahan
daging,
palatabilitasnya
penampakan,
tekstur
mutu
yang
mencakup
(juiciness
dan
perasan
lemon
sebelum
proses meresapnya cairan ke dalam daging
keempukan) serta citarasa, secara visual
sampai
batas
mutu daging dinilai dari warna dan
proses
perendaman
marbling. Kualitas daging dipengaruhi
pelarut,
oleh beberapa faktor, baik pada waktu
potongan.
hewan masih hidup
cui
bahan
keseimbangannya, tergantung
dasarnya
dan
lama jenis jenis
maupun setelah
Lemon cui (Citrus microcarpa)
dipotong. Kriteria yang dipakai sebagai
merupakan buah yang tidak asing di
pedoman
Indonesia dan sangat terkenal di Sulawesi
untuk
menentukan
kualitas
daging yang layak konsumsi adalah :
Utara,
Keempukan
penggunaan lebih banyak dibandingkan
daging
ditentukan
oleh 140
lemon
ini
memiliki
variasi
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 139 - 147 (Juli 2014) ISSN 0852-2626
dengan lemon lain sehingga sering disebut
sebagai ulangan adalah panelis sebanyak
sebagai buah serba guna. Lemon cui
50 orang. Menggunakan metode pengujian
mempunyai aroma yang kuat dan citarasa
organolepik yang menggunakan skala
khas serta memiliki sifat-sifat kimia yang
hedonik.
berbeda dibandingkan dengan jenis lemon
penelitian ini adalah waktu perendaman
yang lain. Asam sitrat banyak terdapat
daging dalam perasan lemon cui (Citrus
dalam lemon cui dan merupakan agen
microcarpa) yang disusun sebagai berikut
yang mampu menciptakan citarasa asam
:
dan aroma khas terhadap daging broiler.
M1 = lama perendaman 4 Jam
Sebagai
perlakuan
Berdasarkan uraian diatas maka
M2 = lama perendaman 3 Jam
telah dilakukan penelitian yang bertujuan
M3 = lama perendaman 2 Jam
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
M4 = lama perendaman 1 Jam
dalam
penggunaan lemon cui terhadap sifat
Data respon ditransformasi, hasil
organoleptik daging broiler dengan lama
uji hedonik ditabulasi data respon dari
perendaman yang berbeda.
skala hedonik ke numerik dan data yang diperoleh
dianalisa
dengan
Analisis
MATERI DAN METODE
Keragaman (Analysis of Variance), untuk
PENELITIAN
mengetahui perlakuan - perlakuan mana yang
Penelitian
ini
dilakukan
sejak
berbeda
nyata
secara
statistik
dilakukan pengujian dengan Uji Wilayah
tanggal 7 sampai 14 April 2014 bertempat
Berganda
di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak
Range Test) (Steel and Torrie, 1994).
Fakultas
Peternakan
Universitas
penelitian
ini
adalah
(Duncan
Multiple
Sam
Ratulangi Manado. Bahan yang digunakan dalam
Duncan
HASIL DAN PEMBAHASAN
broiler
berumur 5 minggu yang diambil daging
Uji organoleptik terhadap suatu
bagian dada sebanyak 1.000 gram dan 600
bahan pangan merupakan indikator yang
ml air perasan dari 60 butir buah lemon
dapat menunjukkan tingkat penerimaan
cui,
konsumen terhadap produk tersebut. Mutu
untuk
pengujian
organoleptik
disediakan air mineral dan mentimun. Rancangan
percobaan
organoleptik daging broiler yang direndam yang
dengan menggunakan perasan lemon cui
digunakan dalam penelitian ini adalah
yang diamati dalam penelitian ini, meliputi
Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Steel
warna, aroma, tekstur, keempukan dan
and Torrie, 1994) dengan 4 perlakuan dan
citarasa. Hasil pengamatan pengaruh lama 141
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 139 - 147 (Juli 2014) ISSN 0852-2626
Tabel 1: Rataan pengaruh lama perendaman lemon cui terhadap sifat organoleptik daging broiler
Perlakuan Lama Perendaman Variabel
M4
M3
M2
M1
1 jam
2 jam
3 jam
4 jam
Warna
4.82a
4.68ab
4.18b
4.00c
Aroma
5.12a
5.06ab
5.00ab
4.34c
Tekstur
4.52a
4.50a
4.48a
4.02a
Keempukan
5.20a
5.24a
5.32a
5.36a
Citarasa
4.58a
4.12b
4.10cb
3.98cb
Keterangan : Superskrip berbeda pada baris yang sama artinya berbeda nyata (P<0.01)
perendaman dalam perasan lemon cui
lemon cui berpengaruh sangat nyata
terhadap mutu organoleptik daging broiler,
(P<0.01) terhadap warna daging.
selama penelitian disajikan pada Tabel 1.
Hasil
uji
lanjut
dengan
Uji
Wilayah Berganda Duncan menunjukkan bahwa pada perlakuan lama perendaman
Warna Daging Hasil pengamatan untuk pengaruh
1 jam tidak memberikan pengaruh nyata
lama perendaman dalam perasan lemon cui
(P>0.05) dengan 2 jam tetapi berpengaruh
terhadap warna daging, dapat dilihat pada
nyata terhadap 3 dan 4 jam. Perlakuan
Tabel 2. Data tersebut menunjukkan
lama
bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap
memberikan pengaruh nyata (P>0.05)
warna daging dengan lama perendaman
dengan 3 jam, tetapi berpengaruh sangat
yang berbeda, terdapat pada kisaran rataan
nyata (P<0.01) terhadap 4 jam. Perlakuan
4.00 (netral) sampai 4.82 (agak menarik).
lama perendaman 3 jam memberikan
Rataan skor tertinggi dari warna daging
pengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap
berada pada lama perendaman 1 jam yaitu
4 jam. Perlakuan lama perendaman 4 jam
4.82 dan rataan skor terendah berada pada
berpengaruh
lama perendaman 4 jam yaitu 4.00.
terhadap 1, 2 dan 3 jam. Hal ini
Hasil
sangat
2
jam
nyata
tidak
(P<0.01)
sidik
ragam
disebabkan panelis lebih menyukai warna
perlakuan
lama
daging yang kemerah-merahan dari pada
perendaman daging broiler dalam perasan
warna daging yang pucat. Semakin lama
menunjukkan
analisis
perendaman
bahwa
142
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 139 - 147 (Juli 2014) ISSN 0852-2626
daging direndam dalam perasan lemon cui
perendaman daging broiler dalam perasan
daging menyebabkan akan semakin pucat,
lemon cui
sehingga
(P<0.01) terhadap aroma daging.
terjadi
penurunan
tingkat
kesukaan dari perlakuan 1 sampai 4 jam.
berpengaruh sangat nyata
Hasil
Hal ini diduga karena makin lama
menggunakan
perendaman
Duncan
daging
makin
banyak
uji
lanjut
dengan
Uji
Wilayah
Berganda
menunjukkan
bahwa
aroma
menyerap air lemon sehingga dapat
daging pada perlakuan lama perendaman 1
mempengaruhi warna daging broiler.
jam tidak memberikan pengaruh nyata
Mioglobin dapat dirusak oleh air lemon
(P>0.05) dengan 2 dan 3 jam, tetapi
yang
memberikan
sifatnya
karena
banyak
sehingga
warna
(P<0.01) terhadap 4 jam. Perlakuan lama
memudar selain itu zat karoten masuk ke
perendaman 2 jam tidak memberikan
dalam
warna
pengaruh nyata (P>0.05) dengan 3 jam
daging. Hadiwiyoto (1992), menyatakan
tetapi memberikan pengaruh sangat nyata
bahwa daging unggas mengandung zat
(P<0.01) terhadap 4 jam. Perlakuan lama
warna (mioglobin) dan adanya gugus
perendaman 3 jam memberikan pengaruh
heme dengan satu molekul atom Fe yang
sangat nyata (P<0.01) terhadap 4 jam.
mudah
Perlakuan
mengandung
daging
asam sitrat
mempengaruhi
terdegradasi
dan
terhidrolisis
sehingga warna daging berubah.
pengaruh
lama
memberikan
sangat
perendaman
pengaruh
nyata
4
sangat
jam nyata
(P<0.01) terhadap 1, 2 dan 3 jam. Hal ini diduga disebabkan semakin lama daging
Aroma Daging Hasil
untuk
direndam dalam perasan lemon cui maka
perendaman daging broiler dalam perasan
semakin banyak yang meresap sehingga
lemon cui berpengaruh terhadap aroma
terjadi degradasi komponen bahan pangan
daging, dapat dilihat pada Tabel 2. Rataan
yang mempengaruhi aroma daging. Selain
tingkat kesukaan panelis terhadap aroma
itu aroma khas daging hilang. Hal ini
daging berkisar antara 4.34 (netral) sampai
sejalan
5.12 (agak suka). Rataan skor terendah
(1991), bahwa degradasi asam lemak tak
berada pada perlakuan lama perendaman 4
jenuh dengan perpanjangan rantai karbon
jam yaitu 4.34 dan rataan skor tertinggi
menyebabkan
berada pada lama perendaman 1 jam yaitu
mencolok. Adanya variasi penilaian yang
5.12.
terlihat pada panelis, disebabkan oleh Hasil
menunjukkan
pengamatan
analisis bahwa
sidik
dengan
pendapat
perubahan
Tranggono
aroma
yang
ragam
perbedaan kebiasaan makan dari panelis.
perlakuan
Perbedaan pola serta kebiasaan makan 143
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 139 - 147 (Juli 2014) ISSN 0852-2626
pada
kelompok–kelompok
menyebabkan
tingkat
manusia
kesukaan
yang
Keempukan Daging
berbeda–beda pula (Maynard, 1965).
Keempukan parameter
dalam
adalah
menetukan
kualitas
daging yang diuji secara sensoris. Data
Tekstur Daging Tekstur
daging
merupakan
hasil pengamatan untuk pengaruh lama
penampakan bagian luar daging untuk
perendaman daging broiler dalam perasan
mengetahui kasar dan halusnya daging.
lemon cui
Menilai Tekstur suatu bahan, adalah salah
dapat dilihat pada Tabel 2. Rataan tingkat
satu unsur kualitas bahan pangan yang
kesukaan panelis terhadap keempukan
dapat dirasa dengan rabaan ujung jari,
daging berkisar antara 5.20 sampai 5.36
lidah, mulut atau gigi.
(agak empuk). Sesuai dengan hasil analisis
Data pengaruh
daging
hasil
pengamatan
perendaman
daging
untuk
terhadap keempukan daging,
sidik ragam, dapat dikatakan bahwa
broiler
perlakuan
perendaman
dalam
daging, dapat dilihat pada Tabel 2.
memberikan pengaruh nyata (P>0.05)
Penilaian panelis terhadap tekstur daging
terhadap keempukan daging. Hal ini dapat
berkisar antara 4.02 sampai 4.52 (netral).
dipengaruhi oleh jaringan ikat yang sedikit
Sesuai dengan hasil analisis sidik ragam,
lebih
dapat
perlakuan
mengandung jaringan ikat dalam jumlah
dengan
yang besar. Selain itu tiga komponen
perendaman
daging
bahwa broiler
menggunakan perasan lemon cui
tidak
utama
empuk
daging
lemon
broiler
dalam perasan lemon cui terhadap tekstur
dikatakan
perasan
daging cui
daripada
yang
tidak
otot
andil
yang
terhadap
memberikan pengaruh nyata (P>0.05)
keempukan atau kealotan yaitu jaringan
terhadap tekstur daging. Tekstur daging
ikat, serabut–serabut otot, dan jaringan
broiler relatif sama, hal ini disebabkan
adipose (Soeparno, 2009). Disamping itu
dengan penambahan perasan lemon cui
daging yang empuk adalah hal yang paling
tidak
dicari konsumen (Komariah dkk., 2004).
mempengaruhi
serabut
daging,
tekstur daging dipengaruhi oleh struktur myofibril (Shrimpton dan Miller, 1960).
Citarasa Daging
Judge dkk.(1989), daging ayam
Data
hasil
pengamatan
untuk
mempunyai tekstur yang halus karena
pengaruh lama perendaman dalam air
daging ayam mempunyai serabut otot yang
perasan lemon cui
kecil sehingga memiliki struktur miofibril
daging, dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil
yang kecil.
penelitian tersebut menunjukan bahwa 144
terhadap citarasa
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 139 - 147 (Juli 2014) ISSN 0852-2626
rataan skor tingkat kesukaan panelis
sehingga mempengaruhi tingkat kesukaan
terhadap
lama
terhadap citarasa. Hadiwiyoto (1992),
perendaman yang berbeda, berkisar antara
menyatakan bahwa perubahan citarasa
3.98 (netral) sampai 4.58 (agak enak),
dapat disebabkan oleh adanya degradasi
dengan rataan skor tertinggi berada pada
atau peruraian senyawa makromolekul
perlakuan lama perendaman 1 jam yaitu
daging broiler. Diantaranya degradasi
4.58 dan rataan skor terendah berada pada
asam lemak rantai karbon pendek menjadi
perlakuan lama perendaman 4 jam yaitu
lebih panjang yang dapat menyebabkan
3.98.
citarasa
citarasa
Hasil
daging
analisis
menunjukkan
pada
sidik
bahwa
ragam,
berubah
menurun
dan
intensitasnya
(Tranggono,
1991).Selain
perlakuan
itudalam air lemon terdapat zat–zat yang
perendaman daging broiler dalam perasan
dapat mempengaruhi citarasa diantaranya
lemon cui
adalah asam dan gula (Winarno dkk.
berpengaruh sangat nyata
(P<0.01) terhadap citarasa daging. Hasil
1980).
uji lanjut dengan Uji Wilayah Berganda Duncan menunjukkan bahwa perlakuan
KESIMPULAN
lama perendaman 1 jam memberikan pengaruh sangat nyata (P<0.01) dengan 2,
Berdasarkan hasil analisa data dan
3 dan 4 jam. Perlakuan 2 jam tidak
pembahasan untuk semua variabel dalam
memberikan pengaruh nyata (P>0.05)
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
dengan 3 dan 4 jam. Perlakuan lama
perendaman daging broiler dalam perasan
perendaman 3 jam tidak memberikan
lemon
pengaruh nyata (P>0.05) terhadap 4 jam.
organoleptik untuk warna, aroma, tekstur,
Perlakuan
keempukan dan citarasa masih dapat
lama
memberikan
perendaman
pengaruh
sangat
4
jam nyata
cui
selama
1
jam
secara
diterima oleh konsumen.
(P<0.01) dengan 1 jam tetapi tidak memberikan pengaruh nyata (P>0.05)
DAFTAR PUSTAKA
terhadap 2 dan 3 jam. Dapat disimpulkan Ali,
bahwa tingkat kesukaan terhadap citarasa daging broiler menurun dengan semakin lama perendaman. Hal ini diduga karena semakin lama perendaman dapat terjadi reaksi
kimia
pada
daging
broiler
diantaranya pemutusan rantai asam lemak 145
K. M, S. J. Rondonuwu, L. Pangemanan, A. Waworuntu. 1993. Kajian Awal Beberapa Komponen Biologi dan Kimia Lemon Cui (Citrus Mitis). Laporan Penelitian Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi. Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 139 - 147 (Juli 2014) ISSN 0852-2626
Anjarsari, B. 2010. Pangan Hewani Fisiologi Pasca Mortem dan Teknologi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Larmond, E. 1970. Methods of Sensory Efaluation of Food. Canada Departement of Agriculture. Ottawa. Lawless, H. T. and Heyman, H. 1998. Sensory Evaluation of Food. Chapman & Hall. New York.
Anonim. 2010. Citrus Microcarpa. Http//buahku.wordpress.com/2013/ 08/17/tanaman-lemon.html. (Diakses pada tanggal 18 Februari 2014, 12:02:53 AM WITA).
Maynard, A. A. 1965. Principles of Sensory Evaluation of Food. Academic press New York. London.
Aunan, W. J. and C. E. Kolari. 1965. Meat and Meat Products, Encyclopedia of Chemical Technology. Ed. By Kirk. Othmer. John Wiley Sons, Inc. New York. pp. 167 – 184.
Mirah,
Davey, C. L., Kutiel, H. and Gilbert, K. V. 1967.
Food
Science.
J.Fd.
A. Dp. 1981. Pengaruh Penyuntikan Papain Pada Pengempukan Daging Ayam Secara Antemortem. Tesis. Fakultas Peternakan. UNSRAT, Manado.
Technol. 2, 53. Morton, J. 1987. Calamondin. p. 176–178. In: Fruits of Warm Climates. Miami, Florida.
De Man, J. M. 1997. Kimia Pangan. Edisi Kedua. Penerbit ITB. Bandung. Hadiwiyoto, S. 1992. Kimiadan Teknologi Daging Unggas. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. UGM, Yogyakarta.
Mountney, G. J. and C. R. Parkhurst. 1995. Poultry Products Technology. 3rd. Food Produck Press Bighamton NY.
Judge, M. D., E. D. Aberle, J. C. Forrest, H. B. Hedrick, and R. A. Merkel. 1989. Principles of Meat Science. 2nd. ed. Kendall Hunt Publishing Company, Derbuque, Lowa.
Naruki, S. 1991. Gizi Terapan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. UGM, Yogyakarta. Plantamor. 2012. Informasi Spesies. http://www.plantamor.com. (Diakses pada tanggal 02 April 2014).
Komariah, I. I. Arief dan Y. Wiguna. 2004. Kualitas Fisik dan Mikrobia Daging Sapi Yang Ditambah Jahe (Zinger Officinaleroecoe) Pada Konsentrasi dan Lama Penyimpanan Yang Berbeda. Media Peternakan Vol. 28(2) : 38 – 87.
Shrimpton, D. H., and W. S. Miller. 1960. Some Couses of Toughness In Broilers. II. Effects Of Breed, Management, And Sex. Br. Poult. Sci. 1:111 – 120.
146
Jurnal zootek (“zootek journal”) Vol 34 No 2: 139 - 147 (Juli 2014) ISSN 0852-2626
Soekarto, S. T. 1985. Penilaian Organoleptik. Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. Institut Pertanian Bogor. Press Bogor.
Tranggono. 1991. Citarasa (Flavor) Bahan Makanan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. UGM, Yogyakarta.
Soekarto T. S. dan N. Hubeis, 1992. Petunjuk Menggunakan Laboratorium Metode Penelitian Indrawi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.
Winarno, F. G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia. Jakarta. Winarno, F. G. dan B. S. Laksmi. 1974. Dasar Pengawetan, Sanitasi dan Keracunan. Departemen Teknologi Hasil Pertanian. Fatemeta IPB, Bogor.
Soeparno, 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. UGM-Press. Yogyakarta.
Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1994. Prinsip dan Prosedur Statistika, Suatu Pendekatan Biometrik. Ahlih bahasa B. Sumantri. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
147