p SHOLAT WITIR (Bagian Tiga : Macam-Macam Sholat Sunnah) A. Hukum Sholat Witir Sholat witir adalah sunnah mu’akkad yang diistimewakan oleh Rosululloh J. Demikian pendapat yang dipilih oleh Jumhur Ulama’ (mayoritas ulama’). Dari Ali, dia berkata: “Sholat witir tidak wajib seperti sholat fardhu, namun ia adalah sunnah Rosululloh J. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya Alloh itu ganjil (Esa), dan menyukai yang ganjil, maka berwitirlah wahai ahli Qur’an” (HR. Ibnu Majah, 2/245, at Tirmidzi berkata: “hadits hasan”) B. Keutamaan Sholat Witir Hadits dari Khorijah bin Hudzafah, berkata: Nabi J bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan bagi kalian sebuah shalat yang dia lebih baik bagi kalian dari pada unta merah, yaitu shalat witir, dan telah menjadikannya berada diantara shalat Isya hingga terbit fajar." (HR. Abu Dawud, 1208) C. Macam-Macam Rokaat Sholat Witir 1. Sholat 13 Rokaat, yaitu salam setiap 2 rokaat dan witir 1 rokaat J
J
"Aku pun bangun kemudian melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi J. Kemudian aku berdiri di samping kiri beliau. Tetapi beliau memegang kepalaku dengan tangannya dan memindahkanku ke sebelah kanannya. Mula-mula beliau shalat 2 raka'at, kemudian 2 raka'at, kemudian 2 raka'at, kemudian 2 raka'at, kemudian 2 raka'at, kemudian 2 raka'at dan kemudian witir 1 raka'at. Sesudah itu, beliau berbaring hingga terdengar muadzin mengumandangkan adzan Shubuh. Rasulullah J bangun, lalu shalat ringkas 2 raka'at (qobliyah subuh), sesudah itu beliau pergi ke (masjid) untuk mengerjakan shalat Shubuh." (HR. Muslim 1275) 2. Sholat 13 Rokaat Caranya: sholat 8 rokaat (salam tiap 2 rokaat) dan witir 5 rokaat (tanpa tahiyyat awal). Hadits dari Aisyah, ia berkata:
J
"Rasulullah J biasa shalat malam tiga belas rakaat, dengan lima rakaat witir, beliau tidak pernah melakukan sambil duduk selain di akhir (hayatnya)." (HR. Muslim, 1217) 3. Sholat 9 Rokaat Caranya: tidak duduk (tahiyyat awal) kecuali di rokaat ke 8. Hadits Aisyah, ia berkata:
"Kami dulu sering mempersiapkan siwaknya dan bersucinya, setelah itu Allah membangunkannya sekehendaknya untuk bangun malam. Beliau lalu bersiwak dan berwudhu` dan shalat 9 rakaat. Beliau tidak duduk dalam rokaat ke-9 selain pada rakaat ke-8, beliau menyebut nama Allah, memuji-Nya dan berdoa kepada-Nya, kemudian beliau bangkit dan tidak mengucapkan salam. Setelah itu beliau berdiri dan shalat untuk rakaat ke 9-nya. Kemudian beliau berdzikir kepada Allah, memuji-Nya dan berdoa kepada-Nya, lalu beliau mengucapkan salam dengan nyaring agar kami mendengarnya. (HR. Muslim 1217) 4. Sholat 7 rokaat Cara 1: Tidak duduk (tahiyyat awal), kecuali di rokaat terakhir1. Hadits Aisyah, ia berkata: ...
J
....
Ketika Nabiyullah J berusia lanjut dan beliau telah merasa kegemukan, beliau J berwitir dengan 7 rakaat … (HR. Muslim, 1217) Cara 2: Duduk (tahiyyat awal) pada rokaat yang ke-6. Hadits Aisyah, ia berkata:
“Aku biasa menyiapkan siwak dan air wudhu untuk beliau. Beliau bangun malam pada waktu yang dikehendaki Alloh. lalu beliau bersiwak, kemudian berwudhu, lalu sholat 7 rokaat. Beliau tidak duduk (tahiyat Awal) kecuali pada rokaat yang ke-6. Beliau duduk, berdzikir pada Alloh dan berdo’a” (HR. Ibnu Hibban, 6/195) 5. Sholat 5 Rokaat Caranya: dikerjakan sekaligus, tidak ada duduk tahiyyat awal. Nabi J pernah bersabda:
1
Riwayat Nasa’I, dishohihkan oleh Albani dalam shohih sunan Nasa’I I/375. “beliau tidak duduk (tahiyyat) kecuali di akhir rokaat”.
"Witir adalah sebuah hak atas setiap muslim, barang siapa yang hendak melakukan witir lima raka'at maka hendaknya ia melakukankannya dan barang siapa yang hendak melakukan witir tiga raka'at maka hendaknya ia melakukannya, dan barang siapa yang hendak melakukan witir satu raka'at maka hendaknya ia melakukannya." (HR. Abu Dawud, 1212 dari Abu Ayyub al Anshori) 6. Sholat 3 Rokaat Cara 1 : salam pada rokaat ke -2 lalu mengerjakan 1 rokaat lagi. Dari Ibnu Umar, ia berkata: J “Nabi J biasa memisahkan antara rokaat yang genap dan yang ganjil dengan ucapat salam yang dapat kami dengar” (HR. Thobroni, Ibnu Hibban)2 Cara 2 : mengerjakannya 3 rokaat sekaligus dengan 1 salam. Ubayyi bin Ka’ab, berkata: J
“Rosululloh J sholat membaca dalam sholat witir di rokaat pertama dengan “Sabbihis ma robbikal a’la, dan rokaat kedua dengan “Qul yaa ayyuhal kafiruun”, dan pada rokaat ketiga “Qul huwallohu ahad”, beliau tidak salam kecuali di akhir rokaat. Beliau berdo’a setelah salam: “Subhaanal malikil qudduus” 3X (HR. Ahmad, Nasa’i) 7. Sholat 1 Rokaat Hadits dari Abu Ayyub al Anshori, Nabi J bersabda: “Barang siapa yang ingin berwitir 1 rokaat, lakukanlah” (HR. Abu Dawud 1/534) D. Surat yang dianjurkan dibaca dalam sholat witir Rokaat pertama: al A’la (sabbihis..), Rokaat kedua: al Kafiruun (qul yaa ayyuhal kafiruun), dan rokaat ke-tiga: al Ikhlash (qul huwallohu ahad). Seperti hadits dari Ubayyi bin ka’ab (poin 6). E. Qunut Witir Hadits dari Al Hasan bin Ali bin Abi Tholib, Rasulullah J telah mengajarkan kepada beberapa kalimat yang aku ucapkan ketika melakukan witir.. yaitu:
2
Ibnu Hajar berkata: Hadits ini kuat (Fathul Baari 2/482). Albani berkata: hadits ini memiliki syahid penguat, yakni dari Aisyah, bahwa Nabi pernah mengerjakan sholat witir dengan memisahkan dengan omongan antara yang 2 rokaat dan yang 1 rokaat. Sanad hadits shohih sesuai syarat Bukhori dan Muslim. (Irwaul Gholil II/250).
Ya Allah, berilah aku petunjuk diantara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan diantara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku diantara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau putuskan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi). (HR. Abu Dawud, 1214) Keterangan: qunut witir yang dimaksud adalah qunut yang dilakukan pada waktu sholat witir, baik witir yang dikerjakan pada waktu sholat di luar Romadhon(tahajjud) ataupun di dalam Romadhon (Tarowih). Adapun mengkhususkan qunut pada witir pertengahan bulan Romadhon sebagaimana yang dilakukan kebanyakan kaum muslimin, maka itu tidak pernah dicontohkan oleh Nabi dan para sahabat. F. Waktu Sholat Witir 1. Secara umum, antara sholat isya’ dan terbit fajar (subuh), sabda Nabi J:
“Sesungguhnya Alloh ‘azza wajalla, menambahkan satu shalat untuk kalian, yaitu shalat witir, lakukanlah antara shalat 'isya` hingga shalat subuh" (HR. Ahmad, 22731) 2. Sebelum tidur. Dari Abu Huroiroh, ia berkata: J "Kekasihku Rasulullah J memberi wasiat kepadaku agar aku berpuasa 3 hari setiap bulan, mendirikan shalat Dhuha 2 raka'at dan shalat witir sebelum aku tidur” (HR. Bukhori 1845) 3. Akhir malam lebih utama, bagi yang bisa bangun pada waktu tersebut. Nabi J bersabda:
"Barangsiapa yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia melakukan witir di awal malam. Dan siapa yang berharap mampu bangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena shalat di akhir malam disaksikan (oleh para malaikat) dan hal itu adalah lebih afdlal (utama)." (HR. Muslim, 1255, Dari Jabir bin Abdulloh) G. Dzikir Yang dibaca Setelah Sholat Witir, Yaitu: ،
SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS, SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS, SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS. (sebagaimana hadits riwayat Imam Nasa’I di atas/poin 6), Dan Beliau memanjangkan suara dan mengeraskannya pada ucapan yang ketiga (HR. Abu Dawud, shohih sunan Abu Dawud 1267) H. Tidak Ada 2 Witir Dalam Satu Malam Berdasar pada hadits tholq bin Ali, Nabi bersabda: “Tidak ada 2 witir dalam 1 malam” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dishohihkan Albani) Keterangan: Jika seseorang telah mengerjakan witir di awal malam sebelum tidur, lalu dia dimudahkan Alloh bangun di akhir malam, cukup baginya mengerjakan sholat malam 2 rokaat, 2 rokaat, dan cukup baginya dengan witir yang telah dikerjakannya itu. (al Mughni II/598) I.
Anjuran Membangunkan Keluarga Guna Sholat Witir Dianjurkan membangunkan keluarga untuk sholat witir sebagaimana Nabi j membangunkan Istrinya, ‘Aisyah untuk mengerjakan witir. Hadits dari Aisyah, ia berkata: j
“Rosululloh j sholat malam, maka apabila beliau akan witir, beliau berkata: bangunlah lalu berwitirlah, Wahai Aisyah (HR. Muslim 2/168) J.
Mengqodlo’ Sholat Witir Hadits dari Abu Sa'id ia berkata, Rasulullah j bersabda:
"Barangsiapa kehilangan shalat witir karena tidur atau lupa, hendaklah ia kerjakan ketika bangun (subuh) atau teringat. " (HR. Ibnu Majah/1178) Dalam riwayat lain, Nabi j jika beliau lupa mengerjakan qiyamul lail dan witir di malam harinya maka beliau sholat 12 rokaat di siang harinya.
“Jika beliau ketiduran atau sedang sakit sehingga tidak dapat melakukannya di malam hari, maka beliau shalat di waktu siangnya sebanyak dua belas rakaat” (HR. Muslim) .
(Insya Alloh bersambung…)
DISAMPAIKAN: AINUR ROFIQ/085733162683, E-MAIL: abuhammam@ymail.com, 03 PEB 2013 PADA KAJIAN AHAD PAGI MASJID AT TAQWA, PERUM. KEDUNG TURI-TAMAN REF: - MAKTABAH SYAMILAH - KUTUBUT TIS’AH (KITAB 9 IMAM)