SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP
NAMA
: SENO PUJIAMUKTI
NPM/ KELAS
: 16110447/ 4KA34
MATA KULIAH
: PENGANTAR TELEMATIKA
SISTEM INFORMASI GUNADARMA
SERVER MANAJEMEN Server Manager adalah alat baru yang tersedia dengan Windows Server ® 2008 yang memandu administrator teknologi informasi melalui proses instalasi, konfigurasi, dan mengelola peran server dan fitur yang merupakan bagian dari Windows Server 2008. Pembagian Kelas IP Address Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu. IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut : Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:
IP address kelas A Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
IP address kelas B IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.
IP address kelas C IP address kelas C digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas C selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID. IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B. Mengkonfigurasi TCP/IP Implementasi TCP/IP pada Windows98 meliputi protokol standar TCP/IP, kompatible dengan TCP/IP berbasis jaringan. Protokol standar TCP/IP termasuk: 1. Internet Protocol, 2. Transmission Control Protocol (TCP), 3. Internet Control Message Protocol (ICMP), 4. Address Resolusion Protocol (ARP), 5. User Datagram Protocol (UDP). TCP/IP harus dikonfigurasikan sebelum dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan komputer. Setiap kartu jaringan komputer yang telah diinstall memerlukan IP address dan subnet mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk membedakan network ID dari host ID. Memberikan IP Address IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) atau disi secara manual.
Gambar 2.4. IP address dalam TCP/IP properties Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address: 1. Buka Control Panel dan double-klik icon Network. 2. Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan yang telah diinstall. 3. Klik Properties. 4. Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan: * Obtain an IP address automatically IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis. * Specify an IP address IP address dan subnet mask diisi secara manual. 5. Klik OK. 6. Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab Gateway, masukkan nomor alamat server. 7. Klik OK. 8. Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service (WINS) server, kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS Configuration, dan klik Enable WINS Resolution serta masukan nomor alamat server. 9. Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS), kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik Enable DNS, masukkan nomor alamat server. 10. Klik OK.
Sumber dari http://frank-poe2t.blogspot.com/2008/01/pengertian-ip-address-dan-teknik.html
Penjabaran IP & Kelas IP TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah protokol standar yang dirancang untuk mengatur komunikasi data dalam hubungan antarkomputer, baik intranet maupun internet. Protokol ini dikembangkan oleh U.S. Departement of Defense (DoD) atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Penelitian protokol TCP/IP ini dimulai tahun 1969. Ibarat sebuah bahasa internasional, protokol ini dapat digunakan untuk berbagai flatform komputer : Windows, Linux, Macintosh dan Novell Netware.
Pada Microsoft Windows, pengaturan TCP/IP terdiri dari beberapa bagian, antara lain IP Address,
Subnet
Mask,
Definisi
Default
Gateway,
DNS
dan
Server
dan
WINS
Format
Server. Penulisan
IP (Internet Protocol) Address adalah nomor alamat unique yang diberikan pada sebuah komputer/peralatan
yang
terhubung
dalam
jaringan
komputer.
Unique artinya masing-masing alamat hanya dimiliki oleh satu komputer/peralatan dalam jaringan sehingga tidak ada sebuah nomor IP Address yang dimiliki oleh dua komputer/peralatan bersamaan
dalam
FORMAT
sebuah
Local
PENULISAN
Area
Network.
IP
ADDRESS
Format penulisan IP Address versi 4 (IPv4) yang ditulis dalam notasi titik bilangan desimal adalah
sebagai
berikut :
xxx.yyy.zzz.www dimana
:
xxx
=
(oktet
pertama
yyy,
adalah
zzz
angka
merupakan
dan www
=
dari
1
penentu adalah
s/d
kelas
angka
223
IP
dari
Address)
1
s/d
254
Contoh IP
Address
dalam
bentuk
notasi
titik
bilangan
desimal (dotted-decimal
notation) :
132.168.128.17 Jika kita konversikan ke dalam 4 bagian 32 bit bilangan biner yang disebut OKTET menjadi : 10000100.10100011.10000000.00010001 Dan
jika
kita
tulis
dalam
bentuk
32
bit
bilangan
biner
menjadi
:
10000100101000111000000000010001 Klasifikasi IP
IP
Address dikelompokkan
Kelas Kelas
yang D
umum
digunakan
untuk
menjadi
5 kelas
digunakan
Address yaitu :
adalah
multicast
kelas
sedangkan
keperluan eksprimental. Kelas IP Address dilihat dengan alamat awal dan akhir-nya : CLASS
RANGE IP PERTAMA
ALAMAT AWAL
ALAMAT AKHIR
A
1 - 126
xxx.0.0.1
xxx.255.255.254
B
128 – 191
xxx.xxx.0.1
xxx.xxx.255.254
C
192 – 223
xxx.xxx.xxx.1
xxx.xxx.xxx.254
Catatan :
A, kelas
B, A, E
C,
D B
dan dan
dicadangkan
E. C. untuk
1. IP address dengan alamat 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena merupakan IP address
loopback,
yaitu
IP
yang
digunakan
oleh
sebuah
komputer
untuk
mengkoneksikan dirinya sendiri atau alamat localhost. 2. Dalam pengalamat IP Address, angka 255 tidak dapat digunakan sebagai alamat sebuah host kelas C karena digunakan sebagai alamat Broadcast, yaitu alamat akhir IP Address dalam jaringan. Fungsi
dan
Format
Subnet Mask adalah nomor yang dikombinasikan dengan IP Address untuk menunjukkan identitas jaringan dimana komputer berada apakah dijaringan lokal atau berada di jaringan global. Subnet
mask
juga
digunakan
untuk
membedakan
Network
ID
dan
Host
ID.
Subnet mask terdiri dari 32 bit bilangan biner yang penulisannya terdiri dari 4 kelompok yang dipisahkan
masing-masing
oleh
titik.
Nomor yang digunakan dari 0 sampai 255. Default subnet mask menggunakan salah satu nomor 0
dan
255,
tetapi
bisa
juga
menggunakan
nomor
yang
lain.
Pemakaian Subnet Mask dibagi menjadi tiga kelas dan disesuaikan dengan kelas IP Address yang dipakai dapat dilihat seperti tabel berikut. RANGE NETWORK & HOST CLASS OKTET SUBNETMASK ID PERTAMA A
1 - 126
255.0.0.0
nnn.hhh.hhh.hhh
B
128 – 191
255.255.0.0
nnn.nnn.hhh.hhh
C
192 – 223
255.255.255.0
nnn.nnn.nnn.hhh
Format Setting Subnet Mask NO. MASK
RANGE IP ADDRESS
JUMLAH HOST
0
X.X.X.0 – X.X.X.255
254
192
X.X.X.0 – X.X.X.63
62
224
X.X.X.0 – X.X.X.31
30
240
X.X.X.0 – X.X.X.15
14
248
X.X.X.0 – X.X.X.7
6
252
X.X.X.0 – X.X.X.3
2
Apa fungsi
Subnet
Mask
dalam
jaringan
komputer
?
Sebagai contoh sebuah komputer dalam jaringan menggunakan IP Address kelas C 192.168.1.1
dengan subnet mask 255.255.255.0. artinya komputer tersebut bisa saling berkomunikasi dengan semua IP Address dari 192.168.1.2 s/d 192.168.1.254. Mengapa ? Ingatlah jika menggunakan IP Address kelas C maka format subnet mask nya adalah nnn.nnn.nnn.hhh. Oktet ke empat dari subnet mask tersebut menunjukkan host/komputer yang bisa terkoneksi. Jika
angkanya
0
artinya
semua
host/komputer
bisa
saling
terkoneksi.
Bagaimana jika dalam jaringan tersebut masing-masing komputer menggunakan format subnet mask 255.255.255.192 ? Maka hanya komputer ber-IP Address 192.168.1.1 s/d 192.168.1.62 yang
bisa
Network
ID
saling dan
berkomunikasi. Host
ID
IP Address dilihat dengan format Network dan Host ID-nya :
CLASS
RANGE OKTET PERTAMA
NETWORK ID
HOST ID
A
1 - 126
xxx
yyy.zzz.www
B
128 – 191
xxx.yyy
zzz.www
C
192 – 223
xxx.yyy.zzz
www
IP Address dilihat dengan jumlah network dan hostnya :
CLASS
RANGE OKTET PERTAMA
JUMLAH NETWORK
JUMLAH HOST
A
1 - 126
128 (2 reserved)
16.777.214
B
128 – 191
16.384
65.534
C
192 – 223
2.097.152
254
KESIMPULAN :
IP Address adalah nomor unik yang ada pada computer yang bisa berguna untuk menghubungkan banyak computer dalam jaringan sehingga juga dapat bertukar data maupun fasilitas yang deimiliki antar Komputer tersebut yang berbeda-beda nomornya. Agar masing-masing computer dapat saling berkomunikasi dibutuhkan IP address. Dimana tiap computer dapat dihubungkan melalui media tranmisi pengkabelan seperti UTP, STP Coaxial atau Fiber Optic.