SYAMINA
Edisi V/September 2013
MELAWAN ATAU TIDAK? Pesan-Pesan Jihadi untuk Mesir
Perjanjian Damai! Akhir Cerita Perjuangan Bangsamoro?
1
12
Kumpulan Nasyid Daulah Islam Irak dan Syam 22 ------------ABOUT US Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian Syamina (LKS). LKS merupakan sebuah lembaga kajian independen yang bekerja dalam rangka membantu masyarakat untuk mencegah segala bentuk kezaliman. Publikasi ini didesain untuk dibaca oleh pengambil kebijakan dan dapat diakses oleh semua elemen masyarakat. Laporan yang terbit sejak tahun 2013 ini merupakan salah satu dari sekian banyak media yang mengajak segenap elemen umat untuk bekerja mencegah kezaliman. Media ini berusaha untuk menjadi corong kebenaran yang ditujukan kepada segenap lapisan dan tokoh masyarakat agar sadar realitas dan peduli terhadap hajat akan keadilan. Isinya mengemukakan gagasan ilmiah dan menitikberatkan pada metode analisis dengan uraian yang lugas dan tujuan yang legal. Pandangan yang tertuang dalam laporan ini merupakan pendapat yang diekspresikan oleh masing-masing penulis. Untuk komentar atau pertanyaan tentang publikasi kami, kirimkan e-mail ke:
[email protected]. Seluruh laporan kami bisa didownload di website:
www.syamina.org
MELAWAN ATAU TIDAK? Pesan-Pesan Jihadi untuk Mesir Sekitar dua tahun yang lalu, rakyat Mesir berhasil menjatuhkan ‘titik akhir’ pada rezim Husni Mubarak yang telah berkuasa selama 32 tahun melalui revolusi rakyat dan perlawanan secara damai. Setelah menempuh berbagai proses politik dan usaha yang besar, pada akhirnya Dr. Muhammad Mursi— salah seorang pemimpin terkemuka Ikhwanul Muslimin (IM) dan ketua Partai Kebebasan dan Keadilan (Hizb Al-Hurriyyah wa Al-‘Adalah)—sayap politik IM—terpilih sebagai presiden dari hasil pemilihan umum yang relatif bersih dan bebas. Hanya saja, setahun setelah pengangkatan tersebut, skenario ‘kelompok oposisi’ yang menantangnya secara sengaja, yang berakhir dengan kudeta Junta Militer pada 3 Juli 2013 terhadap presiden terpilih, Dr. Muhammad Mursi. Junta Militer beralasan bahwa kudeta tersebut merupakan respon dari keinginan para demonstran partai-partai kiri dan liberal. 1
SYAMINA
Edisi V/September 2013
menumbangkan kudeta1 berdarah Junta Militer Mesir dan menyelesaikan konflik politik Mesir. Pada kesempatan tersebut, Al-Uryan kembali menegaskan slogan mereka, “Silmiyyatuna Aqwa Min ar-Rashaash” (Aksi damai kami lebih kuat dari peluru).2
Sejak itu, pergerakan-pergerakan Islam yang mendukung presiden Muhammad Mursi mulai melakukan aksi perlawanan damai dengan turun di jalan-jalan, lapangan-lapangan, dan alun-alun kota secara besar-besaran, yang dimulai pada Jumat (5/7/2013) di seluruh kota-kota besar di Mesir. Akibat dari itu semua, pada awalnya, bentrokan yang terjadi adalah antara para pendukung Mursi dan kelompok oposisi yang dikawal oleh tentara, selain juga terjadi bentrokan antara aktivis Islam pendukung Mursi dengan elemen militer dan kepolisian.
Sikap aksi damai ini juga diambil oleh beberapa dai salafi terkenal di Mesir, seperti Dr. Muhammad Hassan, dll. 3 Bedanya, mereka tidak menjadikan aksi damai sebagai jalan satu-satunya. Pada awal Agustus lalu misalnya, beberapa dai tersebut telah bertemu dengan perwakilan Pemerintah Interim yang dikuasai militer untuk menuntut agar tindakan pembunuhan terhadap demonstran diakhiri.
Bentrokan tersebut pada akhirnya menelan korban jiwa. Dimulai dengan penembakan para demonstran oleh militer di lapangan Rabiah Al-Adawiyah yang menyebabkan belasan generasi pergerakan-pergerakan Islam meninggal dunia dan ratusan bahkan ribuan menderita luka-luka. Belum lagi penembakan terhadap jamaah yang melakukan shalat secara berjamaah. Jumlah korban tersebut semakin meningkat pada bentrokan yang terjadi pada akhir-akhir Agustus. Dan tampaknya, bentrokan dan korban pembantaian tersebut akan terus berlangsung dan berjatuhan.
Namun, pertemuan tersebut tampaknya menemui jalan buntu. Pemerintah Interim tetap bersikukuh untuk tetap berkuasa yang konsekuensinya demonstrasidemonstrasi diakhiri. Ketika para demonstran teguh menuntut agar presiden terpilih Dr. Muhammad Mursi dikembalikan pada jabatannya semula, ini akan membawa konsekuensi disudahinya pemerintah interim. Dapat dipahami bahwa sikap beberapa dai salafi terkenal di Mesir tersebut merupakan sikap kecintaan mereka terhadap umat Islam, lantaran jika Mesir menjadi seperti Suriah maka ratusan ribu umat Islam akan terbunuh.
‘Arab Spring II’ Mesir kali ini memang banyak menimbulkan pertanyaan dan ketidakjelasan masa depan Mesir, apalagi setelah Husni Mubarak dibebaskan dari tahanan. Pertanyaan tersebut berkisar mengenai efektivitas demokrasi untuk memperjuangkan Islam; pertanyaan mengenai inspirasi dan aspirasi rakyat sebagai inti demokrasi? Dan apakah selamanya cara damai dengan melakukan demonstrasi dan negoisasi merupakan cara yang terbaik? Ijtihad Mengambil ‘Cara Damai’ (Silmiyyah) untuk Menumbangkan Kudeta Hingga Sabtu, 14 September 2013, Dr. Isham Al-Uryan – salah seorang pimpinan terkemuka Hizb Al-Hurriyyah wa Al-‘Adaalah, sayap politik Ikhwanul Muslimin Mesirmenyatakan sikap kukuh Ikhwanul Muslimin dalam mengambil jalan damai untuk
1
Berdasarkan voting yang dilaksanakan www.aljazeera.net secara online, dari 348 koresponden yang ikut, 93% diantaranya menganggap bahwa peristiwa yang terjadi di Mesir pada 3 Juli adalah kudeta. Lihat http://www.islammemo.cc/akhbar/localsegypt/2013/09/14/182180.html [15/09/2013] 2 Lihat http://www.islammemo.cc/akhbar/localsegypt/2013/09/15/182193.html [15/09/2013]. Untuk mendengar pernyataan Al-‘Uryan bisa diakses di http://www.youtube.com/watch?v=rLXTxImA0Ac&feature=p layer_embedded 3 Lihat http://www.youtube.com/watch?v=12gACYxdYkQ [24/09/2013]
2
SYAMINA
Edisi V/September 2013
Sikap yang diambil Partai Kebebasan dan Keadilan cita-cita kami tertinggi), meski Ikhwanul Muslimin di atas mendapat kritik keras dari kalangan jihadi. Kritik sendiri telah merubah slogan tersebut dan tersebut mulai dari ‘ijtihad’ mengambil demokrasi menggantinya dengan ‘Al-Islaam Huwa Al-Hall’ (Islam sebagai kendaraan memperjuangkan Islam, atau dari adalah solusi satu-satunya), akan tetapi Salibis dan demontsasi dan protes damai untuk menuntut Sekularis tidak akan pernah melupakan slogan syar’iyyah (ditegakkannya legalitas demokrasi). Tokoh tersebut.5 jihadis terkemuka yang mengkritisi Buktinya, masih pengambilan ‘ijtihad’ demokrasi Azh-Zhawahiri mengingatkan bahwa menurut Azh-Zhawahiri, pemerintahan Muhammad Mursi diturunkan adalah Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri. bukan karena ia merupakan pemerintahan meski Ikhwanul Muslimin Azh-Zhawahiri menegaskan bahwa Ikhawanul Muslimin, namun karena telah terjun dan masuk pemerintahan tersebut paling tidak masih ada 2 (dua) perkara penting yang memakai atribut keislaman. Meskipun dalam keseluruhan pemilu sering dilupakan oleh para pemerintahan Ikhwanul Muslimin telah sekuat dan referendum serta tenaga untuk mencari keridaan Amerika dan demonstran dan protestor: berhasil menuai hasilnya; Sekularis, namun mereka tetap tidak rida dan tetap tidak percaya terhadap pemerintahan (1) karakter ideologi dalam baik dalam ranah yudikatif, tersebut. perseteruan (ash-shiraa’). legislatif, dan eksekutif, Maksudnya, perseteruan yang terjadi namun kalangan Salibis dan bukanlah perseteruan antara partai-partai politik yang Sekuler tetap melucuti dan tidak menerima terikat dengan rasa nasionalisme, namun lebih kepada pemerintahan mereka. perseteruan antara keimanan dan kekufuran; antara Pun demikian, meski mereka tidak menerapkan menyerahkan hak menetapkan undang-undang (alsyariat Islam dan menerima ideologi kebangsaan, Hakimiyyah) hanya untuk Allah swt semata dan negara nasionalis, nasionalisme, dan rakyat sebagai menyerahkannya pada selain-Nya; sumber segalanya; meski mereka menjunjung tinggi (2) karakter realitas perseteruan. Realita peradilan konvensional yang rusak; meski mereka perseteruan yang terjadi bukanlah antara partai-partai mengakui kedaulatan undang-undang yang merusak; nasionalis yang saling berlomba, namun perseteruan serta meski mereka menghargai perjanjian-perjanjian antara Salibis yang berkolaborasi dengan Zionis dalam internasional dan kesepakatan serta perdamaian satu kubu berhadapan dengan Islam dan umat Islam dengan Israel, juga perjanjian-perjanjian keamanan 4 pada kubu lainnya. dengan Amerika; meski mereka melakukan seluruhnya, tetap saja kalangan Salibis dan Sekuler menolak Azh-Zhawahiri mengingatkan bahwa pemerintahan mereka. Muhammad Mursi diturunkan bukan karena ia merupakan pemerintahan Ikhwanul Muslimin, namun Apakah mereka pura-pura lupa bahwa demokrasi karena pemerintahan tersebut paling tidak masih merupakan monopoli Barat dan bukan diperuntukkan memakai atribut keislaman. Meskipun pemerintahan bagi orang-orang yang berafiliasi untuk program Ikhwanul Muslimin telah sekuat tenaga untuk mencari keislaman meski mereka mempertaruhkan segala keridaan Amerika dan Sekularis, namun mereka tetap sesuatunya? Mereka tidak akan pernah memetik tidak rida dan tetap tidak percaya terhadap hasilnya kecuali dengan satu syarat; yaitu mendjadi pemerintahan tersebut. Mereka tidak pernah lupa budak Barat; baik dari segi pemikiran, aksi, politik, dan terhadap slogan Ikhwanul Muslimin, ‘Al-Jihadu ekonominya.6 Sabiiluna wa Al-Mautu fi Sabilillahi Asma Amanina’ Azh-Zhawahiri juga menambahkan bahwa (Jihad adalah jalan kami dan mati di jalan Allah adalah syar’iyyah (legalitas) tidak didapatkan dari pemilu 4
Lihat transkrip pesan audio Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri yang berjudul ‘Shanam Al-’Ajwah Ad-Diimuqraathy’, hal. 6. http://www.gulfup.com/?5TCSZe
5 6
3
Ibid. hal. 5. Ibid, hal. 5-6.
SYAMINA demokrasi, namun legalitas itu adalah syariat Islam itu sendiri. Oleh sebab itu, sesuatu yang keluar dari rel syariat, sesungguhnya ia telah keluar dari legalitas; dan ketundukan terhadap hukum syariat merupakan pengejawantahan dan selaras dengan legalitas; serta legalitas yang seharusnya dibela dan dipegang erat-erat adalah kedudukan dan ketinggian syariat Islam sebagai undang-undang yang digunakan untuk memutuskan berbagai permasalahan dibandingkan dengan undangundang lainnya. Dari situ, legalitas yang sebenarnya bukan sekedar terpilihnya atau meminta dikembalikannya Mursi sebagai presiden bagi Negara Sekuler-Nasionalis.7
Dengan demikian, jika kepentingan dan tujuan mereka berseberangan dengan tuntutan rakyat, keadilan, kebebasan, keamanan, dan kedamaian, maka mereka tidak canggung-canggung untuk menumpahkan rakyat mereka, menodai keadilan dan kebebasan, serta mengganggu keamanan dan kedamaian dengan kerusakan. Mungkin dilengserkannya pemerintahanpemerintahan yang terpilih melalui kotak-kotak suara di Turki dan Aljazair merupakan contoh paling jelas.9 Untuk menyelesaikan konflik tersebut, Imarah Islam Afghanistan menyerukan kepada Dunia Internasional, Negera-negara Islam, PBB, OKI, dan sejenisnya untuk menyelesaikan konflik Mesir berdasarkan undang-undang yang sesuai dengan keinginan dan tuntutan rakyat Mesir, membantu menolong orang-orang yang terzalimi, menghentikan tindak kekerasan dan kezaliman, serta mengambil langkah-langkah yang seharusnya untuk menyelesaikan masalah itu.10
Selain itu, Azh-Zhawahiri mengajak umat Islam; terkhusus yang berada di Mesir, untuk menyatukan kalimat mereka dalam tauhid; membuang setiap sarana dan jalan yang menegasikan hakimiyyah syariat; menyatukan langkah dalam gerakan dakwah masal yang bersifat dukungan untuk menjadikan syariat sebagai penguasa, bukan yang dikuasai; sebagai pemerintah, bukan yang diperintah; dan sebagai pemimpin, bukan yang dipimpin. Umat seharusnya menolak perjanjianperjanjian perdamaian dan implementasinya dengan Israel dan perjanjian-perjanjian keamanan dengan Amerika, serta menolak setiap bentuk penyimpangan dari Islam dan bentuk pengekoran terhadap musuhmusuh umat. Secara khusus, Azh-Zhawahiri juga mengajak kepada tentara-tentara Al-Quran (Junuud AlMushhaf) untuk terjun ke medan pertempuran AlQuran (Ma’rakah Al-Mushhaf) sebagaimana yang diserukan oleh Imam Hasan Al-Banna Rahimahullah.8
Pernyataan Imarah Islam Afghanistan ini bukan berarti mendukung undang-undang positif dan ‘kebaikan’ negara-negara Barat dan organisasi dan badan milik mereka. Imarah Islam Afghanistan hanya berbicara berdasarkan kapasitasnya sebagai sebuah negara yang saling memiliki keterkaitan dengan negaranegara lainnya. Hal serupa juga sering diingatkan oleh dua ulama jihadis terkemuka; Abu Saad Al-Amili 11 dan Abu Muhammad Al-Maqdis.12 Al-Amili bahkan menggunakan istilah kufur terhadap “demokrasi” ketika menyeru kepada rakyat Mesir yang menjadi para dai dan hamba demokrasi untuk mengingkari dan meruntuhkan demokrasi tersebut untuk selamanya, lalu kembali kepada Din Islam.13
Demikian halnya dengan Imarah Islam Afghanistan, melalui juru bicara resminya, Al-Qari Muhammad Yusuf Ahmadi, ketika menanggapi pembantaian yang terjadi di Mesir. Al-Qari menyatakan bahwa apa yang dinamakan dengan “pemilu, tuntunan rakyat, keadilan, kebebasan, keamanan, dan kedamaian”—yang menjadi slogan dan jargon demokrasi—pada praktiknya lebih banyak menjadi slogan-slogan kosong lagi palsu yang digunakan Barat dan kalangan sekuler-liberal untuk menipu umat, demi merealisasikan kepentingan mereka. 7 8
Edisi V/September 2013
9
Lihat http://shahamatarabic.com/index.php/paighamoona/32484- [04/09/2013] 10 Ibid. 11 Lihat tweet Abu Saad Al-Amili (https://twitter.com/al3aamili ) dalam akun Twitter pribadinya tertanggal 15 & 18 Agustus 2013. 12 Lihat Abu Muhammad Al-Maqdisi, Al-Washaya AlGhaliyah li Anshar Asy-Syari’ah Al-‘Aliyyah. 13 Lihat twett Abu Sa’ad Al-‘Amili dalam akaun twitter pribadinya tertanggal 15 Agustus 2013.
Ibid, hal. 5. Ibid, hal. 6.
4
SYAMINA Pun demikian dengan Al-Maqdisi. Dalam tulisannya Al-Washaaya Al-Ghaaliyah li Anshaar Asy-Syarii’ah Al‘Aaliyah, Al-Maqdisi memasukkan hal ini pada nasehatnya yang pertama dan kedua. Nasihat mengenai keniscayaan untuk berpegang dan berada di atas kebenaran, yaitu Islam, dan tidak meremahkan dan berpaling darinya ke sistem demokrasi, konsep negara sipil, dan konsep-konsep lainnya yang bertentangan dengan Islam.
Edisi V/September 2013
mereka. Kemudian ia pun menyebutkan beberapa ayat yang mendukung hal tersebut. Al-Adnani juga menambahkan bahwa sekiranya keimanan yang tanpa senjata dan dakwah damai mampu berdiri berhadapan dengan orang-orang kafir yang bersenjata niscaya Nabi tidak akan menghunuskan senjatanya dan membebankan hal itu pada umatnya. Padahal beliau adalah manusia yang sangat pengasih lagi penyantun. Demikian juga, jika seandainya dakwah damai bisa menyatakan sesuatu kebenaran sebagai kebenaran dan suatu kebatilan sebagai kebatilan serta mampu mengubah suatu kemungkaran, niscaya Nabi saw tidak akan menumpahkan setetes darah pun, padahal beliau adalah orang yang paling tahu, paling bertakwa, paling penyantun dan paling pengasih.16
Al-Maqdisi juga mengingatkan untuk tetap berpegang teguh pada prinsip ini meski saat ini banyak jama’ah atau organisasi yang menisbatkan diri pada Islam yang menggeser nilai-nilai yang sudah final (tsawabit) dan melepaskan banyak sekali nilai-nilai Islam yang fundamental (‘Ura Al-Islam Al-Ashliyyah); baik lantaran takut terhadap manusia, kekhawatiran Sikap yang sama juga datang dari Dr. Thariq Abdul terhadap tekanan mereka dan usaha untuk menjaga Halim, salah seorang peneliti di Al-Maqreze Institute kerelaan mereka, bahkan hingga pada tahap ikut yang dipimpin oleh Dr. Hani As-Siba’i yang berpusat di bergabung dengan kebatilan mereka dan menyingkir London, Inggris. Thariq dari jalan kebenaran yang berpendapat bahwa demonsebelumnya mereka pikul tersebut. Al-Adnani juga menambahkan bahwa strasi tersebut tidak akan Bahkan meski mereka sekiranya keimanan yang tanpa senjata dan mengubah sesuatu apapun, mengistilahkannya dengan dakwah damai mampu berdiri berhadapan kecuali bagi orang yang dengan orang-orang kafir yang bersenjata modernitas (Al-I’tidal wa Albermimpi yang hanya mengniscaya Nabi tidak akan menghunuskan Wasathiyyah).14 harap keajaiban. Alasannya, senjatanya dan membebankan hal itu pada Sementara itu, di antara jihadi peralatan-peralatan militer tidak umatnya. Padahal beliau adalah manusia yang sangat pengasih lagi penyantun. yang mengkritik jalan damai hanya akan pernah gentar menghadapi melalui demonstrasi dan protes sedemikian banyak demonstran tersebut adalah Abu Muhammad Al-Adnani, juru bicara tersebut. Demonstrasi seperti ini tidak menimbulkan resmi Daulah Islamiyah Irak dan Syam. Kritik tersebut bahaya sedikit pun bagi mereka.17 termuat dalam sebuah pesan audio berjudul AsUntuk memahami hakikat yang terjadi di Mesir Silmiyyah, Din Man?, yaitu saat Al-Adnani menanggapi antara rakyatnya dan militernya, Thariq menyebutkan aksi rakyat Mesir pada “Jumat Kemarahan” pada 30 beberapa hal yang harus diperhatikan: Agustus 2013 yang lalu.15 Al-Adnani menyatakan bahwa tidak mungkin selamanya orang kafir berdamai dengan Pimpinan Militer tidak mungkin untuk tunduk orang-orang yang beriman; demikian juga tidak pada keinginan demonstran tersebut karena mungkin orang-orang beriman yang tanpa bersenjata mereka mengerti bahwa hal itu sama saja serta melakukan aksi damai untuk berdiri di hadapan dengan meletakkan tali melingkar di leher orang-orang kafir yang sedang siap dengan senjata mereka. Dengan demikian, hal itu merupakan peperangan hidup atau mati bagi mereka. 14
Lihat Abu Muhammad Al-Maqdisi, Al-Washaaya AlGhaaliyah li Anshaar Asy-Syarii’ah Al-‘Aaliyah. 15 Lihat transkrip pesan audio Abu Muhammad Al-‘Adnani yang berjudul ‘As-Silmiyyah Diinu Man?’ http://t.co/VrBjwYBSXK
16
Ibid. Lihat Dr. Thariq Abdul Halim, Jum’ah Al-Ghadhab, http://www.almaqreze.net/ar/news.php?readmore=2228. 17
5
SYAMINA
Aksi buas militer tidak akan mungkin segansegan untuk menumpahkan darah rakyatnya meski mengorbankan puluhan ribu jiwa, merobohkan dan menghancurkan rumahrumah beserta penghuninya di setiap pelosok Mesir. Aksi militer Suriah terhadap rakyatnya adalah bukti yang paling konkret.
Pimpinan Militer tidak terlalu memedulikan apa yang disebut dengan ‘Lapangan Internasional’ karena mereka mengerti bahwa kepentingan Barat dan Israel tetap menginginkan keberadaan dan keberlangsungan pemerintahan mereka. Sebagaimana kita saksikan bahwa masyarakat internasional tidak lain hanyalah bagian dari konspirasi terhadap umat Islam sejak berakhirnya PD I dan runtuhnya Khilafah.
Edisi V/September 2013 itu lebih dekat kepada orang-orang Sufi yang mengatakan, “Kami menempuh padang pasir tanpa perbekalan atau air. Kami hanya bersandar pada Allah. Dia-lah Yang Maha Pemberi Rezeki dan Dia akan memberikannya pada kami,” Para demonstran itu ibarat membusungkan dada-dada mereka untuk ditembusi timah-timah panas. Mereka hanya beranggapan bahwa yel-yel ‘Damai, Damai’ semakin mengganggu mereka, atau jumlah korban yang jatuh dari mereka akan membuat Sisi bersedih dan trenyuh lalu memerintahkan para jagalnya menghentikan penyembelihan.
Demonstrasi Damai tidak akan pernah memiliki taring dan tidak memberikan ancaman pada pimpinan militer sedikit pun. Ia hanyalah sejumlah orang yang keluar dari mereka dan berteriak yang kemudian di antara mereka ada yang terbunuh. Setelah itu mereka akan kembali ke rumah-rumah mereka kemudian mengulangi hal yang sama pada kesempatan berikutnya.
Slogan ‘Dada kami lebih kuat dari timah-timah panas’ adalah slogan yang tidak benar secara syar’i dan akal, meski slogan tersebut menggambarkan keikhlasan dalam perlawanan dan enak terdengar di telinga.18
Dari realitas tersebut, menurut Thariq, untuk menghadapi hal seperti ini harus ditebus dengan harga yang mahal, dan dibayar dengar total; tak kurang sedikit pun. Thariq menambahkan bahwa jika memang cara ini yang dipilih maka untuk meraih kemenangan harus memenuhi lima syarat: 1. Mampu mengumpulkan massa dalam jumlah yang belum terjadi sebelumnya, yaitu paling tidak 20 juta massa.
Demonstrasi terencana yang dilakukan pada hari tertentu kemudian berakhir pada sorenya tidak akan mengubah kenyataan sedikit pun. Demonstrasi tidak harus dilaksanakan pada hari Jumat yang kemudian setelah orator menyelesaikan orasinya, dunia kembali pada keadaannya semula, dan kembali bertemu pada Jumat berikutnya. Cara seperti ini tidak akan pernah mencapai kemenangan meski dilakukan selama seribu tahun.
2. Demonstrasi tersebut terus berlangsung; tidak berhenti dan tidak berselang, baik pada waktu siang dan malam, atau pagi dan sore, yang dilakukan di seluruh jalan-jalan utama dan lapangan-lapangan Mesir hingga pemerintah militer tersebut runtuh. 3. Demonstrasi tersebut harus memiliki taring dan kuku, yaitu dengan menguasai markas-markas kepolisian, gedung-gedung pemerintahan, parlemen, kota, dan media mereka. Demonstran ini sebisa mungkin untuk berbekal dengan sesuatu yang memungkinkan; berteriak lalu menyalakan api; dan memukul lalu melarikan diri, sampai berhasil menduduki tempat tersebut. Dan tentu saja, pertempuran
Demonstran yang mengacungkan tangantangan mereka seraya meneriakkan ‘Damai, Damai’ di depan tentara thaghut seperti orang yang menjerumuskan dirinya ke dalam kehancuran. Mereka tidak mengambil sebabsebab yang diperintahkan oleh Allah untuk mengambilnya, yaitu i’dad (persiapan tempur) dan menebar ancaman kepada mereka. Mereka 18
6
Ibid.
SYAMINA ini akan mengorbankan ratusan syuhada, namun langkah ini harus dilakukan demi meraih kemenangan.
Edisi V/September 2013
Abu Bashir, pada intinya Islam mengakui dua cara dalam mencegah kemungkaran –termasuk dalam kemungkaran politik, yaitu melalui jalan damai ‘AsSilmiyyah’ dan jalan kekerasan ‘Al-‘Askariyyah’, sesuai dengan tuntutan-tuntutan kondisi dan terealisasinya syarat-syarat masing-masing kedua cara tersebut. Sehingga, pada hakikatnya kedua cara tersebut tidak kontradiktif, bahkan saling melengkapi antara yang satu dengan lainnya.20
4. Meniatkan demonstrasi itu ikhlas hanya untuk Allah semata dan untuk menolong Din-Nya; bukan untuk menolong proyek undang-undang, nasionalisme, atau kebebasan. 5. Bertekad untuk memurnikan tauhid hanya untuk Allah. Merealisasikan loyalitas (Al-Wala’) kepada-Nya; tidak pada selain-Nya. Kemudian bertaubat dari segala dosa akibat penyelewengan terhadap tauhid dan terhadap realisasi loyalitas tersebut. Bisa jadi, tertangguhnya kemenangan tersebut lantaran dosa-dosa yang telah dilakukan.19
Abu Bashir mencatat bahwa di antara argumentasi syar’i mengenai bolehnya mengingkari kemungkaran dengan cara damai jika terpenuhi tuntutan-tuntutannya dan terealisasi syarat-syaratnya, diantaranya:
Islam = Silmiyyah + Jihad
Sabda Rasulullah, “Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran maka hendaknya dia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya. Demikian itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR Muslim). Mengubah kemungkaran dengan lisan termasuk kategori menggunakan cara damai.
Dari penolakan Al-‘Adnani dan Dr. Thariq Abdul Halim sebelumnya, lantas mencuat sebuah pertanyaan, ‘Apakah jalan damai (As-Silmiyyah) tidak ada dalam Islam?’
Sabda Rasulullah, “Penghulu syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muthallib dan seorang yang berdiri di hadapan pemimpin yang zalim lalu dia memerintahkannya (yang makruf) dan melarangnya (dari kemungkaran) kemudian (pemimpin zalim) itu membunuhnya.” (HR AlHakim dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah)
Sabda Rasulullah: “Jihad paling utama adalah mengatakan kalimah yang benar di hadapan pemimpin yang zalim” (HR Abu Dawud, AtTirmidzi, dan Ibnu Majah. Dishahihkan oleh AlAlbani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah). Kalimat yang hak yang diucapkan di hadapan pemimpin yang lalim; demikian juga dengan memerintahkannya yang makruf dan melarangnya dari perbuatan mungkar termasuk dalam kategori cara yang damai. Kemudian jika
Pertanyaan ini dijawab oleh Abu Bashir AthTharthusi, seorang ulama dan ideologi jihad yang disegani, dalam artikelnya yang berjudul Inkar AlMunkar As-Siyasi bi Al-Wasa`il As-Silmiyyah. Menurut 19
20
Lihat Abu Bashir, Inkar Al-Munkar As-Siyasi bi Al-Wasa`il As-Silmiyyah’, hal. 1. http://www.abubaseer.bizland.com/articles/read/a%20162.pdf [23/09/2013]
Ibid.
7
SYAMINA dia terbunuh saat melakukan hal itu, maka dia termasuk mati syahid, bahkan dia bersama dengan penghulu para syuhada, Hamzah bin Abdul Muthallib.
Edisi V/September 2013 dari luar. Tergesa-gesa dalam kondisi seperti ini akan mewariskan kerugian dan penyesalan.
Juga sabda beliau: “Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan (ar-rifq) dan memberikan pada kelembutan sesuatu yang tidak diberikanNya pada kekerasan (al-‘unf), dan sesuatu yang tidak diberikan-Nya kepada selainnya.” (HR Muslim). Kelembutan lebih dekat kepada cara damai dibandingkan dengan cara lainnya.21
Pilihan menggunakan kekuatan militer untuk berhadapan dengan kemungkaran politik dalam negeri semestinya tidak digunakan kecuali setelah melakukan perbaikan, pelurusan dan perubahan dengan menggunakan saranasarana damai. Selanjutnya, sarana-sarana damai tersebut seharusnya diberikan hak dan kesempatannya dalam beraksi dan melakukan perubahan –selama hal itu masih membuahkan hasil-hasil yang diharapkan- sebelum beralih pada kekuatan militer. Ini dalam rangka memberikan peringatan dan mengusahakan agar bahayanya adalah yang paling kecil.
Sementara argumentasi syar’i mengenai bolehnya mengingkari kemungkaran dengan cara kekuatan dan kekerasan jika terpenuhi tuntutan-tuntutannya dan Menggunakan atau memilih sarana-sarana terealisasi syarat-syaratnya, jumlahnya begitu banyak militer dan kekerasan semestinya tidak sekali, yaitu setiap ayat Al-Quran dan diterapkan pada Pertanyaannya sekarang, kapan memilih hadits Nabi yang memerintahkan dan lingkungan dan cara damai atau dengan cara kekerasan? menyeru untuk melakukan i’dad, jihad, medan yang di Kapan salah satunya lebih didahulukan dan mengubah kemungkaran dengan sana diterapkan dibanding dengan lainnya? Apa kaidah 22 tangan. sarana-sarana atau ketentuan dalam menentukan hal itu? damai, atau pada Pertanyaannya sekarang: Kapan lingkungan di memilih cara damai atau dengan cara mana saranakekerasan? Kapan salah satunya lebih sarana damai didahulukan dibanding dengan belum diberikan kadar dan porsinya yang lainnya? Apa kaidah atau ketentuan dalam menentukan seharusnya. Demikian sebaliknya, saranahal itu? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di sarana damai tidak bisa diterapkan pada atas, menurut Abu Bashir, ada beberapa aspek yang lingkungan atau medan yang di sana terjadi seharusnya diperhatikan, di antaranya: kegiatan yang menggunakan sarana-sarana militer, atau di sana ditetapkan untuk Berhadapan dengan musuh dari dalam yang menggunakan sarana-sarana militer. merupakan bagian dan bercampur baur dengan masyarakat merupakan suatu yang lebih sulit Ketika menggunakan sarana-sarana militer dan dibanding dengan berhadapan dengan musuh beralih pada pilihan menggunakan kekuatan, dari luar; musuh yang jelas perbedaannya dan semestinya telah dilakukan pengamatan yang jelas permusuhannya. Selanjutnya, agar batas mendalam terhadap tabiat musuh dari dalam tuntutan untuk berhadapan dengan musuh dari yang hendak dihadapi. Diamati, apakah saranadalam terealisasi maka diperlukan fikih yang sarana damai dapat bermanfaat atau tidak? lebih mendalam; diperlukan penjelasan, amal, Juga penelitian, apakah menggunakan pilihan dan i’dad yang lebih, yang semuanya itu tidak militer atau kekerasan memberikan pengaruh dibutuhkan tatkala berhadapan dengan musuh pada pemerintahan thaghut tersebut atau tidak? Dari poin inilah kemudian sekelompok yang berperan sebagai Ahlul Halli wal ‘Aqd 21 Ibid, hal. 1-2. menentukan pilihan yang paling tepat; baik 22 Ibid, hal. 2.
8
SYAMINA jatuh pada pilihan menggunakan kekuatan atau cukup dengan cara damai.
Edisi V/September 2013 dien dan umat mereka melalui sarana-sarana damai. Dengan catatan selama sarana-sarana ini disyariatkan dan diperbolehkan, selain juga memberikan hasil-hasilnya.23
Ketika menentukan salah satu pilihan di antara dua pilihan atau dua metode tersebut untuk berhadapan dengan kemungkaran politik dalam negeri, maka hendaknya dilakukan tarjih yang cermat, dan pendalaman fikih antara maslahat dan mafsadat. Jika cara damai lebih memberikan maslahat, maka cara tersebutlah yang dijalankan. Sebaliknya, jika cara kekerasan lebih menjauhkan dari mafsadat, maka cara tersebutlah yang diterapkan.
Pada akhirnya, Abu Bashir menyimpulkan bahwa— jika tuntutan-tuntutan dan syarat-syarat tersebut terpenuhi—kedua kelompok tersebut berada dalam kebaikan; keduanya saling melengkapi; dan umat memerlukan keduanya secara bersamaan.24 Epilog: Merencanakan Kemenangan
Untuk itu, jika kemungkaran tersebut bisa ditangani dengan cara damai, maka merupakan suatu kesalahan pada kondisi tersebut menggunakan cara kekerasan. Pun demikian, jika kemungkaran tersebut hanya bisa diatasi dengan cara kekerasan, maka adalah suatu kesalahan pada kondisi tersebut menggunakan cara damai.
Dampak bahaya-bahaya yang menurut prediksi kuat akan timbul –meski sedemikian besarketika beralih pada cara kekuatan atau saranasarana militer, harus lebih kecil dampak bahayanya dari kemungkaran politik yang hendak dihilangkan atau diubah; lebih kecil bahayanya dibandingkan dengan bahaya tetapnya kerusakan, kezaliman, dan kekufuran kemungkaran politik sebagai pemimpin dan penguasa atas negara dan rakyat.
Dalam setiap pertempuran antara keimanan dan kekufuran, merupakan suatu yang wajar dan pantas jika pembela keimanan mengharapkan kemenangan dari musuh-musuh mereka. Namun masalahnya, kemenangan tersebut tidak dianugerahkan Allah secara percuma. Pembela keimanan harus mengusahakan semaksimal mungkin dua aspek kemenangan sekaligus, yaitu aspek Al-Madi (material) dan aspek Al-Ma’nawi (spiritual). Aspek Al-Madi, yaitu dengan mengusahakan seluruh usaha yang mampu dilakukan oleh manusia untuk meraih kemenangan. Sementara aspek AlMa’nawi adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah, yang terealisasikan dalam setiap bentuk ibadah kepada-Nya; baik dengan ibadah hati (ikhlas, khauf,
Siapa yang merasa dirinya ketika beramal dan berjihad dengan sarana-sarana damai lebih banyak memberikan manfaat dan kontribusi dibanding ketika dia beramal dan berjihad dengan sarana-sarana militer, maka hendaknya dia tidak mencela orang yang berjihad melalui sarana-sarana militer. Demikian sebaliknya, siapa yang merasa dirinya ketika beramal dan berjihad dengan sarana-sarana militer lebih banyak memberikan manfaat dan kontribusi dibandingkan ketika dia beramal dengan pilihan-pilihan atau sarana-sarana damai, maka hendaknya dia tidak mencela saudarasaudaranya yang beraktivitas dan beramal demi
23 24
9
Ibid, hal. 3-4. Ibid, hal. 4.
SYAMINA raja’, mahabbah, dll), dengan ibadah anggota badan (shalat, shaum, zakat, haji, dll), dan dengan ibadah lisan (dzikir, qira`atul Quran, doa, dll).
Edisi V/September 2013
Qunaibi menyebutkan 6 faktor penting dalam kemenangan: [1] salaamatul manhaj (metode pergerakan yang lurus),
Realitasnya, ada di antara kelompok pergerakan Islam—kalau tidak bisa disebut banyak—yang melupakan, meremehkan, dan melalaikan mengusahakan semaksimal mungkin aspek Al-Madi. Tetapi, di sisi lain senantiasa dan tiada henti-hentinya berdoa mengharapkan kemenangan. Ini bukan berarti tidak boleh atau dilarang. Namun, apakah pantas kita melantunkan doa mengharapkan kemenangan, sementara kita sendiri tidak semaksimal mungkin mengusahakan faktor kemenangan tersebut?
[2] a’maalul quluub (ikhlas, tawakkal, tadharru’, dll), [3] ijtimaa’ul kalimah (persatuan dan kesatuan barisan), [4] husnul idaarah wat-takhthiith (menajemen dan strategi yang baik), [5] husnul khuluq (Akhlak yang baik) dan
Inilah pesan yang disampaikan oleh Dr. Iyad Qunaibi dalam salah satu artikelnya ‘Hal Nahnu Qaribuun min An-Nashr fi Mishr au Suriya?’25 (Apakah Kita Dekat dengan Kemenangan di Mesir atau Suriah?)
[6] sabar mengusahakan faktor-faktor kemenangan al-Maadiyyah (material). Dari keenam faktor kemenangan penting tersebut, yang mendapat perhatian lebih dari Qunaibi adalah point salamatul manhaj dan ijtimaa’ul kalimah.
Dalam artikel tersebut, setidaknya ada enam (6) faktor kemenangan penting yang disebutkan oleh Qunaibi. Keenam faktor tersebut adalah: [1] salamatul manhaj (metode pergerakan yang lurus), [2] a’malul qulub (ikhlas, tawakal, tadharru’, dll), [3] ijtima’ul kalimah (persatuan dan kesatuan barisan), [4] husnul idarah wa at-takhthith (manajemen dan strategi yang baik), [5] husnul khuluq (akhlak yang baik), dan [6] sabar dalam mengusahakan faktor-faktor kemenangan madiyyah (material).
[2] kelompok yang berpegang teguh pada manhaj, perhatian pada pemurnian tauhid, mencampakkan demokrasi, serta berpegang teguh pada Al-Hakimiyyah (syariat), namun mereka menganggap point ini seolaholah segalanya, dan mengira bahwa salamatul manhaj adalah penambal dari setiap lubang, dan pelengkap dari setiap kekurangan, sehingga mereka tidak perhatian pada faktor-faktor kemenangan lainnya yang masih begitu banyak serta tidak memberikan faktor-faktor kemenangan tersebut sesuai dengan porsinya;
Dari keenam faktor kemenangan penting tersebut, yang mendapat perhatian lebih dari Qunaibi adalah point salamatul manhaj dan ijtima’ul kalimah. Mengomentari poin salamatul manhaj, Qunaibi mengklasifikasikan umat Islam hari ini menjadi tiga kelompok:
[3] kelompok yang tidak peduli sama sekali terhadap manhaj, dan kelompok ini merupakan mayoritas umat Islam. Sebagian mereka menghabiskan umurnya selama 14 tahun (TK, SD, SMP, dan SMA) di bangku sekolah, bahkan mungkin dilanjutkan di perguruan tinggi selama 10 tahun hingga meraih gelar doktor.
[1] kelompok yang meremehkan manhaj dan kerangka kerja berpikirnya dibangun di atas bid’ah dari jalan yang ditempuh Rasulullah demi meraih kemenangan dan kekuasaan meski hal itu berbenturan dengan nash-nash syar’i;
Gelar yang bukan termasuk—tanpa meremehkan baktinya pada diin—sebab yang memasukkannya ke surga dan menyelamatkannya dari neraka. Hampir seperempat abad umurnya hanya digunakan untuk
25
Lihat artikel Dr. Iyad Qunaibi, ‘Hal Nahnu Qariibuun Min an-Nahsr Fi Mishr au Suuriyaa?’, pada halaman facebook baliau (https://www.facebook.com/EyadQunaibi4) yang diposting pada tanggal 17 September 2013.
10
SYAMINA meraih dunia. Meski meraih gelar tersebut, namun pada saat diminta untuk membaca atau mendengar tema yang bisa menjelaskan padanya manhaj yang lurus yang bisa mengantarkannya pada keridaan Allah dan surga-Nya, dia hanya bermalas-malasan dan beranggapan bahwa niat tulusnya saja sudah cukup sebagai bekal untuk bertemu dengan Rabbnya.
Edisi V/September 2013
serta tentara lainnya telah melakukan konsolidasi. Banyak yang tidak mengetahui bahwa tentara Islam tersebut telah berhasil memukul telak Tatar di Ghaznah dan Kabul, Afghanistan. Meski demikian, kita tidak pernah mendengar kabar kemenangan tersebut, sebaliknya, kita hanya mengetahui bahwa Tatar telah berhasil menghancurkan dunia Islam, membunuh jutaan umat Islam, dan membumihanguskan kota-kotanya. Ini karena setelah memperoleh kemenangan di dua tempat tersebut (Ghaznah dan Kabul), tentara-tentara tersebut berselisih mengenai pembagian ghanimah, hingga pada tahap mereka saling menyerang, sehingga menyebabkan kemunduran kekuatan bangsa Turki di bawah pimpinan Baghraq, yang berakhir dengan kegagalan dan hilangnya kewibawaan keseluruhan tentara tersebut.
Setelah itu, dia merasa cukup dengan gaya hidup sentimentil secara umum dari personal-personal, jamaah-jamaah dan manhaj-manhaj tertentu yang terbentuk hanya dari beberapa tatapan sekilas dan dari berita-berita yang tercecer yang dia dengar dari sanasini. Walau demikian, dia akan mati-matian membela gaya hidupnya tersebut dan bangkitlah kesombongannya terhadap dosa tersebut jika dikatakan kepadanya bahwa dia keliru dalam hal itu. Adapun ketika mengomentari poin ijtima’ul kalimah, Qunaibi mengingatkan bahwa kasus yang sering terjadi adalah kelompok pergerakan Islam acapkali menjadikan salamatul manhaj sebagai sebab perselisihan di antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya, yang kesalahan mereka tersebut tidak sampai mengeluarkan mereka dari Islam. Meskipun kelompok tersebut sebenarnya diberikan keluasan untuk menoleransi kesalahan mereka demi menjadi kesatuan dan kesolidan barisan tanpa harus meleburkan manhaj.
Lantas, bagaimana jika pertanyaan Qunaibi tersebut dilontarkan kepada kita ‘Hal Nahnu Qaribun min An-Nahsr?’ (Apakah Kita Semakin Dekat dengan Kemenangan?). Jawabannya bisa dua kemungkinan; TIDAK dan YA. TIDAK, bahkan mungkin sangat jauh dari kemenangan jika kita tidak mengusahakan faktor-faktor kemenangan tersebut sebagaimana porsinya dan membangkang terhadap sunnatullah dalam meraih kemenangan. Juga, YA, bahkan kita sangat dekat dengan kemenangan, karena kita memiliki tali kekang untuk segera menuju kebaikan; karena kita mampu—dengan taufik Allah— mengusahakan seluruh faktor kemenangan tersebut; dan karena kekuatan kekufuran tidak akan pernah mampu—pada saat itu—untuk melumpuhkan tekad kita, sebagaimana ketidakberdayaan mereka untuk mencabut keimanan dalam hati kita. Pada saat itulah Allah akan memberkahi sedikit usaha yang mampu kita lakukan dan kerjakan, lalu menampakkan ‘keajaibankeajaiban’-Nya kepada kita.
Terkadang kelompok tersebut juga tidak sadar bahwa dengan memutuskan hubungan mereka dengan kelompok pergerakan lainnya dengan dalih menjelaskan kebatilan, sebenarnya mereka telah mendurhakai Allah dan Rasul-Nya. Kapan? Yaitu, saat mereka mencegah kemungkaran dengan cara yang tidak sesuai dengan sunnah sehingga berakibat kegagalan dan hilangnya kewibawaan mereka. Ada satu episode sejarah menarik yang dicatat Qunaibi saat memberikan contoh pada poin ini. Episode sejarah tersebut adalah peperangan antara Bangsa Tatar dan umat Islam. Ketika Bangsa Tatar menghancurkan Kesultanan Muhammad bin Khawarizm, sebenarnya tentara Islam yang di antaranya adalah tentara Jalaluddin bin Muhammad bin Khawarizm dan tentara Saifuddin Baghraq At-Turki
Singkatnya, kemenangan dari Allah itu sangat dekat. Ya, sangat dekat sekali. Tinggal kitalah yang mau mendekati kemenangan tersebut, atau malah menjauhinya. Wallahu A’lam. (Ali Sadikin)
11
SYAMINA
Edisi V/September 2013
Perjanjian Damai Akhir Cerita Perjuangan Bangsamoro? Moro adalah masyarakat Islam di wilayah selatan Filipina yang menentang penjajahan dari wilayah utara (Luzon), dan menempati wilayah Mindanao hingga Kepulauan Sulu di Selatan. Istilah "Moro" berasal dari perkataan "Moors" sebutan untuk masyarakat Morroco (Maghrib) oleh
penjajah
Eropa
karena
keberanian
mereka
menentang penjajah. Pada saat Spanyol memasuki Filipina untuk menjajah, mereka mendapati masyarakatnya juga berani menentang seperti orang-orang Morroco. Penamaan "Moro" pun mulai disematkan kepada masyarakat Islam Filipina tersebut. Istilah "Bangsamoro" sendiri merujuk kepada ragam suku atau etnik yang beragama Islam, yang menentang penjajah di selatan Filipina.26
Filipina dalam Lintasan Sejarah Mindanao-Sulu merupakan wilayah di kawasan Kepulauan Filipina, sebuah kerajaan yang independen bagi penduduk asli setempat. Islam tiba di kerajaan ini pada abad ke-8 Masehi melalui para pedagang Arab, sampai pada akhir abad ke13 Islam menyebar di wilayah ini. Pada akhirnya, pada abad ke-14 Islam berkembang pesat di wilayah ini dan diterima oleh penduduk asli setempat. Tahun 1565, Spanyol tiba di wilayah selatan Pulau Mindanao dan Kepulauan Sulu. Spanyol menyerang Pulau Mindanao selama 350 tahun. Bangsa Spanyol menyebut penduduk Mindanao sebagai Bangsamoro.27 Pada abad ke-19 Kesultanan Mindanao mengizinkan bangsa Spanyol masuk ke wilayah bagian utara Pulau Mindanao untuk melakukan usaha niaga. Pada akhirnya, Spanyol berhasil menguasai secara penuh kawasan Kepulauan Filipina, memurtadkan penduduk lokal, serta melakukan misi kristenisasi (catholicism). Tahun 1898, Amerika Serikat (AS) menang dalam Perang AS-Spanyol. Filipina pun berada di bawah kontrol AS. Pada masa kolonialisasi Spanyol, sebenarnya wilayah Mindanao-Sulu tidak berada dalam kontrol penuh Spanyol. Hanya saja, Spanyol memasukkan wilayah ini dalam penyerahan kekuasaan atas Filipina kepada AS.
26 27
http://ms.wikipedia.org/wiki/Jolo, (diakses 27 agustus 2013) Syed Sirajul Islam. The Politics of Islamic Identity in Southeast Asia, Singapore: Thomson Learning, 2005, hlm. 28.
12
SYAMINA Terjadilah pertempuran berdarah antara muslim
Tujuannya untuk mencapai kebebasan penuh kepada
Mindanao dengan penjajah AS yang berakhir dengan
Bangsamoro dan merdeka dari penjajahan Filipina.
perjanjian antara Sultan Mindanao dengan AS yang
Peristiwa ini menimbulkan intervensi militer
dikenal dengan "Treaty Bates" pada 22 Agustus 1899.
terhadap Bangsamoro yang ingin menentukan nasibnya
Perjanjian ini tidak bertahan lama, karena tiba-tiba pada
sendiri. Hasilnya, pada Maret 1968 terjadi pembunuhan
tahun 1902, AS menganeksasi wilayah Mindanao ke
massal di Sulu sekitar 24 orang mati oleh tentara
dalam pembentukan Filipina. Pada tahun 1940, AS
Filipina atas perintah Presiden Ferdinand Marcos.
menghapuskan kesultanan dan kawasan Mindanao
Peristiwa pembunuhan massal ini menjadi awal
dimasukkan ke dalam sistem administratif Filipina.
kekacauan di Pulau Mindanao.
Filipina merdeka pada tahun 1946. Sempat pula disampaikan pemerintah
kekecewaan AS
dalam
Edisi V/September 2013
Bangsamoro
terhadap
memorandum
sebelum
Sejarah pada masa kolonial Spanyol dan AS, keduanya bertindak sepihak terhadap Bangsamoro dan telah membohongi Bangsamoro misalnya AS tidak bisa
kemerdekaan. Intinya, Bangsamoro Mindanao dan Sulu
memberikan hak Bangsamoro untuk menentukan
tidak mau dimasukkan sebagai bagian dari negara
nasibnya sendiri (self determination). Awal tahun 1970
Filipina merdeka karena pulau mereka tidak akan
terjadi pemberontakan dan penyerangan oleh tentara
diberikan kepada masyarakat yang bukan Bangsamoro.
Filipina terhadap markas MNLF di pulau Mindanao.
Bahkan, menurut mereka, tidak pantas apabila di dalam Menurut perkiraan pemerintah sekitar 18 orang
satu negara ada dua pihak yang saling bermusuhan.
setiap harinya meninggal pada tahun 1970-1976, telah
Namun, AS tidak menerima proposal tersebut.28
menghabiskan dana sekitar US$ 130 juta dan sekitar Pada masa pembangunan, pemerintah Filipina
11.000 tentara mati terbunuh pada tahun 1972-1980.
tidak mengakui hukum adat Moro. Ada perasaan
Selanjutnya, terjadi gencatan senjata tahun 1973 antara
dendam dari pemerintah Filipina terhadap Bangsamoro
kedua belah pihak karena adanya embargo minyak
atas penyerangan pusat pemerintahan di Manila.
terhadap negara-negara yang mendukung Israel dari the
Terjadi ketegangan antara penduduk muslim Moro dengan
para
pendatang
pada
Organization of Arab Petroleum-Exporting Countries
pemberontakan
adapun
Bangsamoro tahun 1960-1970.
Pada
Moro National Liberation Front (MNLF)—bersama mendeklarasikan
sebagai
salah
satu
negara
pendukungnya.
Pada tahun 1972, Nur Misuari—sebagai pemimpin
pengikutnya
Filipina
rencana
1976,
Pemerintah
Filipina
dan
pemimpin MNLF melakukan perjanjian yang dikenal
untuk
mendirikan Republik Bangsamoro melalui MNLF.
tahun
dengan Perjanjian Tripoli melalui mediasi Organisasi
29
Konferensi Islam (OKI). Perjanjian ini dipimpin dan difasilitasi oleh Libia.30
28
Ibid, hlm. 30. MNLF adalah organisasi bersenjata Bangsamoro yang berjuang untuk kemerdekaan Bangsamoro dan tanah air mereka, yakni Mindanao, Sulu, dan Palawan (MinSuPala). 29
30
Dinamakan Perjanjian Tripoli karena negosiasi berlangsung di Tripoli, Libia. Berdasarkan perbincangan Imelda Marcos dengan Qadzafi, perjanjian ini juga berkat bantuan Organisasi Konferensi Islam (OKI).
13
SYAMINA
Edisi V/September 2013
Perjanjian tersebut menghasilkan beberapa poin
mengawali terbentuknya proses rekonsiliasi terhadap
yaitu hak otonomi daerah untuk 13 provinsi di
MNLF saja, tanpa komunitas MILF. Namun, hal ini hanya
Mindanao, Sulu, dan Kepulauan Palawan sebagai
membawa keuntungan bagi MNLF sebagai pihak yang
wilayah yang paling berpengaruh terhadap MNLF.
melakukan perjanjian, sedangkan MILF menjadi sebuah
Otonomi penuh diberikan pada bidang pendidikan dan
tantangan baru bagi pemerintah Filipina.34
pengadilan sementara bidang pertahanan dan politik luar
negeri
tetap
berada
di
bawah
Pada masa pemerintahan Presiden Joseph Estrada
kebijakan
terjadi pembombardiran militer Filipina (AFP) terhadap
31
pemerintah Filipina.
MILF. Aksi all-out war berhasil menghancurkan Kamp
Perjanjian tersebut tidak ditaati karena banyaknya
Abu Bakar yang merupakan salah satu kamp terbesar
penafsiran sehingga tidak bisa diimplementasikan.
MILF yang dikelilingi komunitas pemukiman Muslim.
Gagalnya
MNLF
Manuver ini justru berdampak pada internasionalisasi
kembali menyerang militer Filipina. Saat itu juga terjadi
konflik antara Pemerintah Filipina dengan MILF,
peristiwa besar di mana MNLF terpisah menjadi 2
sehingga menjadi pijakan awal bagi MILF untuk
bagian yaitu Moro Islamic Liberation Front (MILF) 32
membangun perjuangan diplomatik dalam forum
dipimpin oleh Salamat Hashim dan MNLF dipimpin oleh
internasional, terutama melalui Organisasi Konferensi
Dimas Pundatu.33
Islam (OKI).35
perjanjian
Tripoli
menyebabkan
Pada 2 September 1996, pada era Presiden Fidel V. Ramos berhasil ditandatangani perjanjian "Final Peace
Perjanjian Damai
Agreement" (FPA). Perjanjian tersebut telah berhasil Pemerintah Filipina dan MILF mencapai terobosan besar
31
John L. Esposito. Islam in Asia Religion, Politics and Society. New York: Oxford University Press, 1987. hlm. 107. 32 adalah militan Islam yang menghuni Filipina Selatan meliputi bagian selatan Mindanao, Kepulauan Sulu, Palawan, Basilan dan beberapa pulau yang bersebelahan. Organisasi ini didirikan oleh Salamat Hasyim yang beraliran Islami murni. MILF mayoritas berasal dari suku Manguindanao, Maranao, Iranon, Taosug, dan Yakan di Basilan. MILF merupakan gerakan yang paling merepotkan pemerintah Filipina. Dikarenakan organisasi ini memiliki system organisasi yang rapi, akademi militer super lengkap, mampu membuat persenjataan sendiri (memiliki senjata anti serangan udara bahkan memiliki RPG atau senjata antitank). MILF didirikan oleh Salamat Hashim, yang dipengaruhi oleh Sayyid Quthub. Salamat meninggal pada Juli 2003 dan digantikan oleh Al-Haj Murad Ebrahim. Sesuai data tahun 2003, jumlah kekuatan MILF sekitar 12.500 gerilyawan.
dengan
membuat
“kerangka
kerja
perjanjian damai” untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung hampir empat dekade di Mindanao dan menelan korban tewas lebih dari 120 ribu jiwa. Pemerintah Filipina dan MILF bertemu di istana kepresidenan pada tanggal 15 Oktober 2012 untuk menandatangani kerangka kerja tersebut, yang menjadi tonggak sejarah baru bagi perjuangan kaum muslimin selama kurun waktu 40 tahun di Pulau Mindanao. Perjanjian ini ditandatangani oleh pengacara Marvic
33
34
Rufa Cagoco-Guiam. Mindanao: Conflicting Agendas, Stumbling Blocks and Prospects Towards Sustainable Peace. Dalam buku Searching for Peace in Asia Pacific: an Overview of Conflict prevention and peace building Activities, United States: Lynne Rienner Publisher, Inc., 2004, hlm. 487.
Ibid, hlm. 487. Erni Budiwanti. Tantangan Pembangunan Negara Bangsa di Filipina: Gerakan Separatisme Moro. Katalog Pusat Penelitian Sumber Daya Regional LIPI (PSDR-LIPI). http://pdii.lipi.go.id (Diakses pada 24/6/2010, 18.02 WIB). 35
14
SYAMINA Leonen,
perunding
utama
pemerintah,
dengan
Edisi V/September 2013
dijadikan sebagai rujukan perundang-undangan di
Mohagher Iqbal, utusan MILF.36
wilayah otonomi; melobi Kongres Filipina (semacam DPR) untuk mengamandemen Konstitusi Filipina yang
MILF menggantikan MNLF yang dikepalai oleh Nur
tidak mengizinkan adanya pemerintahan otonom yang
Misuari sebagai kelompok Muslim yang dominan
terlepas dari Pemerintah Pusat; dan tugas terakhir
setelah terakhir kali MNLF menandatangani perjanjian
adalah penyusunan rencana kerja untuk pemberdayaan
damai dengan pemerintah pada tahun 1996. MILF, yang
dan pembangunan masyarakat Bangsamoro.
awalnya berjuang untuk negara Muslim merdeka di bagian selatan Filipina, memisahkan diri dari MNLF
Poin kedua pada Perjanjian kerangka kerja ini
setelah Misuari menandatangani pakta damai yang
menyerukan pembentukan entitas politik baru di
menciptakan Daerah Otonomi di Mindanao Muslim
Mindanao
(Autonomous Region in Muslim Mindanao atau ARMM),
menggantikan ARMM, serta menambah luas wilayah.
yang meliputi Provinsi Sulu, Maguindanao, Lanao del
Tambahan wilayah yang masuk ke dalam status “Core of
Sur, Tawi-Tawi, dan Basilan, kecuali ibukotanya,
Bangsamoro” atau wilayah inti Bangsamoro meliputi 12
Isabella.
kota di Provinsi Lanao del Norte dan Cotabato Utara,
bernama
“Bangsamoro”
yang
akan
kota Isabella di Basilan, dan kota Cotabato di pusat
Presiden Benigno Aquino, ketua MILF Al-Haj Murad
Provinsi Mindanao. Namun, para pejabat di Isabella
Ebrahim, dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak
berkeberatan atas pemasukan kota mereka ke dalam
menyaksikan penandatanganan perjanjian kerangka
entitas baru ini, dan mengatakan mereka lebih suka
kerja pada tanggal 15 Oktober 2012, yang meyakinkan
untuk tetap berada di bawah pemerintahan yang ada
MILF untuk melepaskan tuntutannya atas negara
saat ini.39
merdeka, dan sebagai gantinya dibentuklah wilayah dengan otonomi lebih luas.37
Poin ketiga adalah pembentukan pemerintahan Bangsamoro. Pada poin ini, disebutkan bahwa kelak pemerintahan disusun atas hasil pemilihan umum yang
Isi Kerangka Kerja Perjanjian Damai (Framework
melibatkan partai-partai lokal di Mindanao. Masyarakat
Agreement)38
yang tinggal di wilayah yang akan menjadi bagian dari
Poin pertama pada perjanjian damai antara Pemerintah
Bangsamoro
Filipina dan MILF adalah pembentukan Komite Bersama
menggunakan hak suaranya pada tahun 2015.40
yang beranggotakan 15 orang, yaitu 7 dari pemerintah
akan
memiliki
kesempatan
untuk
Pada poin keempat disebutkan bahwa dengan
Filipina, dan 8 dari MILF. Komite ini mempunyai 3 tugas
pembentukan
utama yaitu: Menyusun hukum dasar yang akan
dan
keberadaan
Pemerintahan
Bangsamoro, Pemerintah Filipina tetap akan mendapat hak mempertahankan kekuasaan atas pembuatan uang
36
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/357397-filipinadan-pemberontak-muslim-moro-akhirnya-berdamai 37 APC R2P Brief, Vol. 2 No. 8 (2012), p. 1 38 Untuk teks utuh kerangka kerja perjanjian damai silahkan lihat, http://pcdspo.gov.ph/downloads/2012/10/GPH-MILFFramework-agreement-10062012.pdf, diakses pada tanggal 15 oktober 2012
39
http://pcdspo.gov.ph/downloads/2012/10/GPH-MILFFramework-agreement-10062012.pdf, p. 6, diakses pada tanggal 15 oktober 2012 40 http://pcdspo.gov.ph/downloads/2012/10/GPH-MILFFramework-agreement-10062012.pdf, p. 2, diakses pada tanggal 15 oktober 2012
15
SYAMINA logam,
pertahanan
dan
keamanan,
serta
Edisi V/September 2013
berlapang dada untuk menerima perjanjian damai ini.
kewarganegaraan. Kekayaan yang ada di wilayah
Sesuai
dengan
usulan
Bangsamoro juga dibagi antara pemerintah pusat dan
merumuskan isi perjanjian damai, MILF berusaha
juga entitas politik lokal tersebut.41
mengadakan
audiensi
banyak
dengan
pihak,
sebelum
berbagai
elemen
masyarakat Mindanao, termasuk kelompok Katolik.
Sebuah badan bernama Komite Peralihan akan
Namun, kelompok Katolik ini pun masih menyimpan
dibentuk hingga tahun 2015 yang akan mengeluarkan
kekhawatiran, ketika beberapa waktu ke depan setelah
undang-undang bagi Bangsamoro, yang akan berlaku
berjalannya perjanjian damai ini, pemerintahan MILF
sepenuhnya pada tahun 2016 melalui penandatanganan
akan mengamandemen secara sepihak, dan melanggar
perjanjian akhir.
kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat dengan mereka sebelumnya. Aspek Penentu Keberlangsungan Perjanjian Damai
Dalam laporan International Crisis Group (ICG)
Dari pengalaman penandatanganan perjanjian damai
nomor 240 tentang Filipina, disebutkan bahwa kudeta
sebelumnya,
kubu MNLF termasuk dalam kelompok minoritas yang
ada
beberapa
aspek
yang
dapat
mempengaruhi keberlangsungan perjanjian damai:
dapat mengancam berjalannya perjanjian damai ini
Pertama, Konstitusi Negara Filipina
walaupun Nur Misuari, yang menjadi pemimpin MNLF sekaligus demisioner Gubernur
Seperti pada perjanjian tahun 2008, yang
menghasilkan
(Memorandum Ancestral
of
MOA-AD Agreement-
Domain),
yaitu
pembentukan Pemerintahan yang meliputi tanah Leluhur Bangsamoro, akhirnya dijegal oleh Mahkamah
ARMM, sudah tidak memiliki BIFF (Bangsamoro Islamic Fighters Front) merupakan kelompok splinter (sempalan) yang paling militan. Front yang dirintis Ameril Umbra Kato ini, seorang mantan komandan wilayah MILF, termasuk pihak yang menolak perjanjian damai.
42
Maka,
sudah
ditinggalkan
oleh
sebagian besar anggotanya. Potensi kembalinya MNLF ini akan muncul saat mereka kembali menghadapi “musuh
Agung Filipina karena dianggap inkonstitusional.
pengaruh terhadap MNLF yang
bersama”.43
untuk
perjanjian kali ini, perlu dicermati juga mengenai hal ini,
Ketiga, Perlawanan Kelompok “Sempalan” MILF
sebelum melangkah ke tahap yang lebih jauh.
BIFF (Bangsamoro Islamic Fighters Front) merupakan
Kedua, Ketidakpuasan Kelompok Minoritas
kelompok splinter (sempalan) yang paling militan. Front yang dirintis Ameril Umbra Kato ini, seorang mantan
Di daerah-daerah yang disebutkan dalam area ARMM,
komandan wilayah MILF, termasuk pihak yang menolak
terdapat kelompok kecil penduduk yang beragama
perjanjian damai. Bagi kelompok ini, kemerdekaan dari
Katolik. Kelompok Katolik di Mindanao hari ini masih
Filipina adalah hal yang tidak bisa ditawar. BIFF hari ini
41
lebih digandrungi oleh anak-anak muda di Mindanao.
http://pcdspo.gov.ph/downloads/2012/10/GPH-MILFFramework-agreement-10062012.pdf, p. 3, diakses pada tanggal 15 oktober 2012 42 http://0cool-groundzero.blogspot.com/, diakses pada 2708-2013.
43
ICG, The Philippines: Breakthrough in Mindanao, Asia Report N 240, 5 Desember 2012.
16
SYAMINA
Edisi V/September 2013
BIFF yang sekarang dipimpin oleh Ustadz Carialan,
Filipina tersebut. Manila telah sepakat untuk membuat
karena Kato tidak lagi memiliki kondisi fisik yang
wilayah otonomi yang baru dan lebih kuat pada tahun
mendukung setelah terkena stroke, bersumpah tidak
2016.
akan menerima hasil apa pun, kecuali negara muslim yang merdeka. Pada bulan Agustus 2012, saat perundingan damai sedang berlangsung, BIFF menyerang fasilitas sumber listrik serta kamp militer Brigade Tentara AFP serta unit militer di lima kota di Provinsi Maguindanao dan Cotabato Utara. Mereka juga menduduki jalan-jalan raya
utama
yang
menghubungkan
Maguindanao
dengan provinsi lainnya. Yang paling dahsyat adalah mereka memotong kabel listrik dan mengebom dua menara transmisi milik National Grid Corp., yang membuat 11 kota kehilangan penerangan. Dengan memperhatikan tiga hal di atas, muncul satu pertanyaan besar; Perdamaian di Filipina Selatan, sementara atau selamanya? Apakah perjanjian damai itu akhir dari perjuangan Bangsamoro?
Perlucutan Senjata Bangsamoro
Gambar Sampul Perjanjian Kerangka-Kerja atas Bangsamoro
semakin
Namun, ini bukan pertama kalinya Mindanao telah
menunjukkan langkah serius menuju perdamaian di
berada di puncak perdamaian. Pendahulu MILF, MNLF,
Pulau Mindanao; wilayah yang sarat konflik dan miskin
telah menandatangani pakta dengan janji yang mirip
penduduknya. Mereka sedang mencari cara untuk
pada
memfasilitasi “pemberontak” agar mereka dapat
menindaklanjuti unsur-unsur penting, sehingga pejuang
membangun kehidupan sebagai penduduk sipil biasa.
tetap bersenjata, dan perundingan dibuka kembali. Kali
Perjanjian Kerangka Kerja (Framework Agreement) atas
ini, kesepakatan baru, yang dikenal sebagai Perjanjian
Bangsamoro yang ditandatangani pada 15 Oktober
Kerangka Kerja atas Bangsamoro, meminta komitmen
Sementara
itu,
Pemerintah
Filipina
tahun
1996.
Pemerintah
Filipina
gagal
MILF untuk menonaktifkan pasukannya. Jika hal ini
2012 oleh Presiden Benigno Aquino III dengan MILF dianggap sebagai media penampung keluhan kaum
dapat terjadi—dan ketentuan politik pakta perdamaian
muslimin sejak pertengahan 1990-an.
diimplementasikan secara penuh—Mindanao mungkin
Perjanjian ini diharapkan akan mengakhiri beberapa dekade pertempuran di wilayah selatan 17
SYAMINA
Edisi V/September 2013
akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk keluar
diimplementasikan dalam konteks proses perdamaian
dari siklus konflik.44
yang sukses.
Di seluruh dunia, program yang melibatkan
Pemerintah Filipina dan MILF pada saat laporan
pelepasan mantan gerilyawan atau mendaftar senjata
ini ditulis masih sedang menegosiasikan sebuah
mereka,
mata
lampiran tambahan (anex) yang akan merupakan bagian
pencaharian dan bantuan lainnya sebagai imbalan,
tak terpisahkan pada Perjanjian Kerangka Kerja atas
telah menjadi keharusan sejak tahun 1990. Program
Bangsamoro yang berisi rincian masa depan organisasi
Perlucutan
dengan 11.000 sampai 12.000 pejuang tersebut dan
sementara
mereka
menerima
senjata, Demobilisasi
(Disarmament,
pembentukan polisi regional Di seluruh dunia, program yang melibatkan pelepasan mantan gerilyawan atau mendaftar senjata mereka, sementara mereka menerima mata pencaharian dan bantuan lainnya sebagai imbalan, telah menjadi keharusan sejak tahun 1990.
mengikuti penyelesaian politik formal untuk mempromosikan berkelanjutan
dengan memberikan dukungan langsung
Reintegrasi
Demobilisation
and Reintegration, DDR) biasanya
perdamaian
dan
kepada
mantan
baru. Pihak-pihak tersebut juga perlu mendiskusikan peranan aliansi
dari
aktor-aktor
pemerintah
dan
militer seperti paramiliter dan para tentara bayaran.
pemberontak dan mengembali-
Perjanjian Kerangka Kerja
kan mereka ke masyarakat.
menyatakan bahwa untuk sementara MILF dan pasukan keamanan negara bekerja
Fokus program tersebut adalah terhadap
bersama untuk menjaga keamanan dan tatanan.46
anggota kelompok bersenjata non-negara, sedangkan nasib kelompok kekuatan aliansi pemerintah dan
Sementara
kesepakatan
ini
dijalankan,
negara seperti milisi biasanya berada di bawah
beberapa program awal untuk dukungan sosial ekonomi
"reformasi sektor keamanan". Secara bersama, langkah-
terhadap wilayah MILF telah dimulai. Pada Februari
langkah ini perlu mendukung pembangunan berbasis
2013, “Sajahatra Bangsamoro”; sebuah program yang di
masyarakat,
dan
antaranya berisi layanan kesehatan, beasiswa dan
untuk
bantuan tunai untuk proyek-proyek kerja telah
pembangunan
manajemen institusi
persenjataan, jangka
panjang
diumumkan.47
mengonsolidasikan perdamaian. Dalam praktiknya, dukungan untuk mantan gerilyawan secara politis adalah sensitif dan secara
46
Framework Agreement on the Bangsamoro, Section VIII (Normalization), Articles 3, 4, 6 and 7.
teknis kompleks; hasil dari program-program seperti ini di manapun adalah dicampur.45 Dan DDR tidak berganti
An independent policing commission will be convened to make recommendations. The parties
menjadi isolasi; hal ini sangat mungkin bekerja jika 44
agreed on its terms of reference on 27 February 2013. 47 Rinciannya tersedia di http://opapp.gov.ph/milf/sajahatrabangsamoro. Terms of
o
Lihat Crisis Group Asia report N 248, The Philippines: Dismantling Rebel Groups, 19 Juni 2013, hal 1. 45 Lihat Macartan Humphreys dan Jeremy M. Weinstein, “Demobilization and Reintegration”, Journal of Conflict Resolution, vol.51, no.4 (Agustus 2007), hal 531-567.
Reference (TOR), yang ditandatangani oleh MILF dan Pemerintah Filipina pada 11 April 2013.
18
SYAMINA
Edisi V/September 2013
Kedua belah pihak menghindari pembicaraan
keterampilan baru yang dapat menjadikan tenaga kerja
tentang masa depan pejuang dalam hal DDR, karena
legal di pasar tenaga kerja lokal - inti biasa suatu
MILF seperti halnya kelompok bersenjata non negara
komponen reintegrasi.
lain dalam negara tersebut, menganggap bahwa
Kendala
program-program DDR ini hanyalah sebagai layanan
mengapa
DDR
secara
“tradisional”
dengan
mengimplementasikan
proses
MILF.
Koordinasi
dengan
departemen
pemerintahan lainnya, militer, polisi dan politisi lokal
Pertama, pemerintah memiliki rekam jejak yang dalam
kantor
mencakup semua masalah ini dalam bernegosiasi
kemungkinan tidak pernah terwujud di Mindanao.
buruk
bahwa
membentuk sebuah kebijakan yang koheren yang
Terpisah dari persepsi negatif tersebut di Filipina, ada lain
adalah
perdamaian (dikenal sebagai OPAPP) tidak dapat
untuk tujuan kontra pemberontakan oleh militer.
alasan
lain
sangat
perjanjian
sulit.
kelompok
Bahkan,
dalam
pemberontak
berurusan
yang
kurang
lebih
baik,
dengan
kecil,
seperti
yang
perdamaian dan MILF dapat dimengerti mewaspadai
persenjataannya
Tentara
melemahnya daya tembak yang terlalu cepat.
Pembebasan Rakyat Cordillera (Cordillera People’s Liberation Army/CPLA) di Luzon utara dan Tentara
Kedua, meskipun ada penyerahan beberapa
Proletar
senjata, namun tidak mungkin untuk dihancurkan,
Revolusioner-Brigade
(Revolutionary
seperti pada praktik terbaik internasional; militer dan
Proletarian
Alex
Boncayo
Army-Alex
Boncayo
Brigade/RPA-ABB) di Visayas Barat, kantor proses
polisi lebih suka menjaga senjata-senjata yang masih
perdamaian ini telah menghadapi saat-saat yang sulit.
bagus, dan ada sejarah yang terdokumentasi dengan baik tentang kebocoran senjata ke pasar hitam dari
Sejak 2010, pemerintah telah melakukan negosiasi
sumber-sumber pemerintah.
paket-paket
reintegrasi
sosial-ekonomi
sebagai
pertukaran atas penyerahan atau registrasi senjata api.
Ketiga, Mindanao berlimpah senjata, di tangan sipil
Meskipun konteks politiknya berbeda, kasus-kasus ini
maupun pejuang. Penegakan hukum persenjataan di
dapat menjelaskan adanya beberapa tantangan di
seluruh negeri lemah, dan terdapat celah hukum yang
Mindanao, dan kemauan dan kemampuan Manila untuk
banyak. Hukum cadangan menyatakan bahwa Civilian
mengatasinya. Mereka juga menyoroti keterbatasan
Armed Force Geographical Units (CAFGU) di bawah
percobaan dalam menerapkan DDR di Filipina.48
pengawasan tentara; dan Perintah Eksekutif (Instruksi Presiden) 546 memungkinkan mempersenjatai milisi oleh politisi setempat sebagai "kekuatan pengganda"
Catatan Hitam terkait MNLF
untuk mendukung polisi; hal yang terakhir ini secara Setelah tahun 1996, Pemerintah Filipina dan mitra
khusus mendorong pembentukan tentara swasta.
internasionalnya mengalirkan uang ke dalam program
Manajemen senjata sebagai ganti dari perlucutan
untuk membantu masyarakat MNLF. Sementara itu,
senjata barangkali merupakan tujuan yang lebih realistis
pimpinan
untuk Mindanao.
pemberontak
telah
salah
urus
pada
pemerintah daerah Muslim Mindanao, dan politisi di Keempat, terbatas
Pemerintah
dalam
memiliki
melengkapi
pengalaman
pejuang
48
o
Lihat: ICG, Asia Report N 248, The Philippines: Dismantling Rebel Groups, 19 Juni 2013, hlm. 3.
dengan 19
SYAMINA
Edisi V/September 2013
Manila dipermudah dengan undang-undang untuk
memantau dampak dari bantuan pemerintah dan donor
meningkatkan otonomi. Sejarah Mindanao saat itu
ini pada tingkat individu.49
adalah kisah peringatan untuk MILF dan juga Presiden
Pengalaman MNLF ini juga mengandung pelajaran
Aquino.
serius tentang risiko membiarkan pemberontak untuk
Perjanjian
1996
mengalokasikan
slot
untuk
tetap bersenjata. Dimulai pada pertengahan 1990-an,
sebagian dari 17.000 pejuang MNLF ke dalam militer
beberapa pejuang mengubah dukungannya pada MILF,
dan polisi Filipina (masing-masing 5.750 dan 1.750),
sementara yang lain bergabung dengan kelompok Abu
yang lainnya adalah untuk bergabung dengan pasukan
Sayyaf. Kekerasan pun berlanjut dan di beberapa
keamanan daerah khusus. Siapapun yang tidak
daerah cenderung meningkat.
ditampung di salah satu pilihan ini mendapatkan
Pada tahun 2001, para loyalis Nur Misuari—yang
manfaat dari program sosio-ekonomi, budaya dan
tidak puas oleh intrik Manila untuk mengusirnya dari
pendidikan. Kesepakatan diam pada gudang MNLF,
kepemimpinan—menyerang sebuah markas brigade
meskipun 4.875 senjata api secara sukarela diserahkan
yang menewaskan delapan belas tentara. Sampai hari
oleh individu yang bergabung dengan militer dan polisi.
ini, kamp-kamp MNLF ada di hutan-hutan Provinsi Sulu;
Sebagian besar analis setuju bahwa integrasi ini
tempat kelahiran dan bentengnya.
adalah sukses, karena banyak dari mereka yang
Upaya yang lebih terpadu tentang DDR mungkin
terintegrasi bukan pejuang keras, tetapi keluarga
dapat membantu mencegah beberapa pejuang MNLF
anggota MNLF. Sebaliknya, pasukan keamanan daerah
dari kembali kepada kekerasan. Tetapi, kegagalan
khusus tidak pernah dibentuk.
Manila untuk melaksanakan perjanjian 1996 tersebut
Para pendonor menyumbang untuk program
dengan itikad baik adalah sama bersalahnya.
sosial-ekonomi. Dua program yang utama adalah Program Bantuan Multi-Donor dipimpin PBB yang berpusat
pada
"perdamaian
dan
Penutup
pembangunan
masyarakat" untuk anggota MNLF dan kelompok
Sebagaimana banyak dilaporkan oleh media massa
lainnya, dan Program Peningkatan Kehidupan untuk
beberapa hari terakhir ini dimulai pada tanggal 9
Perdamaian (Livelihood Enhancement for Peace/LEAP),
September 2013 pada saat MILF dan Pemerintah
yang dijalankan oleh US Agency for International
Filipina masih dalam tahap perundingan terjadi
Development (USAID), yang berfokus pada produksi
serangan di kota Zamboanga, wilayah selatan Filipina.
pertanian.
Menurut laporan Voice of America sekitar 200 pejuang terkait MNLF, menguasai sebagian kota Zamboanga,
Program-program ini dan upaya-upaya serupa
Filipina, beberapa waktu yang lalu, dan menyandera
lainnya tidak terkoordinasi dengan baik, sehingga
sejumlah warga sipil.
mengurangi dampaknya meskipun mereka tampaknya memiliki efek positif. Tidak ada data anggota MNLF dikumpulkan
di
awal
sehingga
mustahil
untuk 49
o
Lihat Crisis Group Asia report N 248, The Philippines: Dismantling Rebel Groups, 19 Juni 2013, hal 5.
20
SYAMINA
Edisi V/Sep ptember 20 013
P Pertempuran n itu merup pakan yang paling seriius
Setelah sekitar s 17 taahun sejak ditandatanga d aninya,
dalam m beberapa tahun ini dii Pulau Mindanao. Sejauh
pe erjanjian dam mai tahun 19 996 antara Pemerintah P F Filipina
ini, militer m Filipinaa telah menewaskan 86 6 pemberonttak
de engan MNLFF—tentang otonomi bagi Bangsamoro di
dan menangkap m p puluhan oran ng lain. Namun, setidakn nya
Filipina Selataan—ternyataa tidak berjaalan sesuai dengan d
11 ten ntara dan 4 warga sipil tewas t dalam m pertempuran
esepakatan. Kini pejuan ng MNLF kem mbali mengaangkat ke
terseb but. Sekitarr 100.000 orang dilaaporkan telah
se enjata.
mengungsi dari wilayah w terseebut. Militer Filipina, Rabu
n MILF Akankah hal yang saama akan terjadi dengan
(17/9)) memperinggatkan 30 sampai 40 sisaa pemberonttak
yaang belum lama ini b bersepakat dalam Perjjanjian
yang masih berseembunyi di daerah d itu aggar menyeraah, atau berisiko b tewaas dalam opeerasi berikuttnya.
Ke erangka Kerjja dengan Peemerintah Filipina? Perjaalanan
50
waktu w yang akan a menjaw wabnya. (Ryaan Arief dan n Rudi Azzzam)
Setelah sekittar 17 tahu un sejak datanganin nya, perjan njian dama ai ditand tahun 1996 1 antara Pemerin ntah Filipin na dengan MNLF—ttentang ottonomi bagi di Filipina Selatan— S Bangsamoro d ternya ata tidak beerjalan sessuai denga an keseepakatan. Kini pejua ang MNLF kemballi mengang gkat senja ata. Akanka ah hal ya ang sama akan terja adi dengan n MILF yang y belum m lama ini bersepaka at dala am Perjanjjian Kerang gka Kerja deengan Pem merintah Fiilipina? Peerjalanan w waktu yan ng akan menjjawabnya..
Tentaara pemerintah h pun terus berd datangan di Zam mboanga dalam m rangkaa memperkuat pasukan reguleer. Kehadiran mereka m meningkkat setelah seorang tentara AD tewas dalam d operasi melawan m pejuan ng 51 MNLF di wilayaah tersebut (19//9). (AP/Bullit Marquez) M
T Terbukti bahwa di antarra faktor yan ng mendorong seranggan pejuangg MNLF ini ad dalah kekeceewaan mereeka karena Pemerinttah Filipina tidak melibatkan MN NLF m Perundingan Kerangkaa Kerja atass Bangsamo oro dalam yang ditandatanga d ani oleh Pem merintah Filipina dan MIILF 52 pada 15 Oktober 2012. 2
50
http p://www.voain ndonesia.com m/content/passukan-filipina-sapu-b bersih-pemberontak-di-kota-zamboanga/1752067.htm ml, diaksees pada 21 Sep ptember 2013 3. 51
http:///www.voaindonesia.com/m media/photoggallery/175348 81 .html, diakses 22 Seeptember 2013. 52 http p://www.opap pp.gov.ph/milf/news/gph-m milf-resumetalks-ccondemn-violeence-misuari--led-mnlf-
fo orces#sthash.vv0vhzlkS.dpuff, diakses padaa 21 Septemb ber 20 013.
21
SYAMINA
Edisi V/September 2013
Fenomena Nasyid Jihadi Sejalan dengan fitrah manusia yang menyukai ‘keindahan’, namun masih dalam koridor syariat Islam, nasyid telah menjadi ‘seni’ alternatif. Dari sisi fungsi, di samping sebagai hiburan pengisi waktu rehat, nasyid dianggap bisa menjadi sarana dalam menumbuhkan motivasi. Bagaimana status hukumnya—secara fikih—sepertinya sudah tidak banyak diperdebatkan lagi. Karena, nasyid relatif disepakati “bermasalah” dari sisi tersebut ketika diiringi oleh alat musik. Nasyid pun menjadi fenomena tersendiri dalam perjalanan jihad kontemporer. Meskipun kemunculannya dipelopori oleh para pemuda Palestina pada era intifadhah, popularitas nasyid islami di Timur Tengah mulai mengglobal terutama sejak adanya internet. Dimulai dari era Perang Chechnya, di mana banyak rilis video mujahidin di sana diiringi dengan nasyid-nasyid perjuangan. Setelah era jihad global—pasca-11 September 2001—nasyid jihadi semakin menemukan bentuknya. Bukan hanya dari sisi gaya iramanya, namun juga kekhasan syair-syairnya. Nasyid jihadi—oleh divisi media mujahidin—terlihat menjadi unsur ‘menarik’ dalam produk publikasi audio-visual mereka. Pengaruh nasyid dalam kultur jihad global ini ternyata tidak luput dari para pengamat yang bekerja untuk lembaga think tank Barat. Aaron Y. Zelin, misalnya—peneliti Washington Institute for Near East Policy, sekaligus pemilik blog ‘kliping’ Jihadology—sengaja memberikan ruang khusus untuk rilis jihad mujahidin. Demikian pula dengan Ayman At-Tamimi, seorang mahasiswa keturunan Arab di Brasenose College, Oxford University, sekaligus peneliti muda berbakat pada Shillman-Ginsburg Fellow di Middle East Forum. Ia sengaja ‘meluangkan waktu’ khusus untuk menerjemahkan dan menganalisis syaur-syair yang ada pada nasyid jihadi. Jika mereka yang bekerja sebagai full timer untuk memonitor jihad saja memberikan perhatian serius, ada saatnya pula Lembaga Kajian Syamina memberikan porsi untuk nasyid jihadi. Kali ini sengaja kami ketengahkan empat saja di antaranya.
#Nasyid 1#
22
SYAMINA
Edisi V/September 2013
*** PEMUDA YANG BERANGKAT Abu Dzar An-Najdi Para pemuda itu tengah dalam perjalanan hijrah meninggalkan negeri mereka. Untuk menolong penduduk Sya’am-Syam- yang tertindas Wahai saudaraku… Kami menolak kondisi penduduk Syam yang tertindas Bukankah engkau terkejut dengan kemenangan Al-Jaulani Merasakan kemuliaan setelah dihinakan. Pakaianku telah kujanjikan sebelumnya Kuisyaratkan jika kalian menipu maka kalian akan hina Janganlah lari dari peperangan kecuali untuk menolong jihad kami Setiap hamparan tanah rendah yang kalian datangi Tidak menakutkan kalian dari para thaghut di mana pun Saudara kita dari Mesir datang untuk berjihad Sebagian datang pula dari Tunisia, Maghrib, Libia Wahai saudaraku dari Jazirah… kalian telah pergi untuk memberi pertolongan Dari Irak, Yordania,dan Turki Namun amat sedikit saudara kita yang ada di Libanon Sampai di Finastin Al-Asirah -yang tertawan- pun kosong Saudara kita di Chechnya dan Balkan lebih dahulu berangkat jihad Pengorbanan mereka dengan jiwa untuk membebaskan Albania Saudara-saudara Muslim yang ada di Barat menyerahkan diri mereka Dengan berpindah dari negara yang jauh Dan setan pun pergi mengingkari kerakyatannya Menyeru orang-orang yang bodoh inilah Mereka lari dari negeri hingga saudara mereka mendapat pertolongan Betapa beruntung bagi mereka dan anak-anaknya Untuk Abu Muhammad penuhilah seruannya Dan pergilah kepada hal yang dapat menuju surga yang tinggi Gelap yang mencekam dan debu yang mengotori hidung mereka Bagaikan aroma wangi nan jernih Begitu dengan tanah yang mengotori kaki mereka Semoga menyelamatkan mereka dari panasnya api neraka Bumi ribath (berjaga)yang berlumur dengan darah mereka Karena usaha mereka dan kesediaan jiwa mereka Jika lebih memilih kesyahidan maka penuhilah (seruan jihad itu) Dengan melemahkan kekuasaan orang kafir *** 23
SYAMINA
Edisi V/September 2013
#Nasyid 2#
DUNIA DALAM GENGGAMAN Jika dunia telah kita miliki Maka Al-Qur’an terkadang akan disampingkan Padahal Kitabullah memberi petunjuk kepada kami Dan memberi hukum pada seluruh urusan kami Seseorang yang bahagia mendapatkan kasih sayang Itulah hati manusia yang mendapatkan rahmat dari Allah Telah kami tulis kemenangan dengan darah kami Pemilik Arsy adalah sumber kekuatan kami Kami jadikan tanah kami untuk ditegakkan syariat Allah Seorang hina dengan kesombongannya meskipun untuk mengorbankan agama kami Kami zuhud terhadap ghanimah kami dan bersabar ketika kesusahan datang kepada kami Ketika berkumpul di masjid, air mata pun mengalir Ketika para tentara kami menantikan kebahagiaan dalam perang mereka Dengan cepat kalian mengenal kami dan kalian pun heran dengan keberanian kami Sungguh, orang yang murah hati mengetahui keadilan kelompok kami Atas nama kebaikan kami tergugah Kalian akan melihat kami adalah orang yang enggan untuk kehinaan. Jika dunia dalam genggaman ***
24
SYAMINA
Edisi V/September 2013
# Nasyid 3 #
INILAH SYAIRKU Dengan kesungguhan kumulai syairku Berjuang dengan seluruh raga dan lisanku Aku membaca syair dengan bangga Inilah kesyahidan kami Dan kekasih kami Al-Khurasani dan Abu Dujanah telah dikitari burung merpati tanda kemuliaannya Dengan jihadnya memerangi orang kafir Amerika 25
SYAMINA
Edisi V/September 2013
Ikat pinggang telah dikencangkan dengan penuh keberanian Untuk membinasakan orang kafir dengan keimanan Sekelompok pasukan telah duduk dengan singa yang ganas Pedihnya neraka untuk thaghut dan anteknya Seorang penyeru berkata, “Sungguh, aku tidak omong kosong.” Hidup penuh dusta dan ingkar kepada Ar-Rahman Mereka ingin aku nikmati istana dan wanita mereka Dengan kepanjangan tangan kekufuran Namun, kami tepis dengan amarah dan lemparan sepatu Dan aku telah memilih ajaran Ahmad Al-Adnani Akidahku adalah wala’ dan bara’ku Akan kami perangi seruan setan Jika meminta dari kami untuk membantu orang kafir. Ikat pinggang kami adalah dengan ilmu-ilmu mereka. Bumi akan telah bersiap-siap dan akan membalas serta harum aromanya Telah berkurang pembantaiannya dengan Dar Rumman Aku melihat kelengahan pada musuh kami Tanpa angan-angan ikatan ini akan menyempit Aku kaburkan penglihatan mereka dengan kerikil Engkau guncangkan Amerika dan Pakistan Inilah sebuah amalan dari berbagai jenisnya Medali yang dibanggakan telah dikuasai Taliban Kehinaan dan cacat bagi mata-mata mereka Telah bertobat antek-antek di tubuh Al-Ikhwan Si Merpati akan menuntut balas untuk syekh dan kekasih kami Di Rumah Allah akan bertemu dengan Al-Jaulani Engkau santai duduk dengan kemuliaan Engkau telah memotong leher mereka dan anak-anak Engkau santai duduk di atas kehinaan Untuk orang-orang mukmin dan para pemegang Al-Qur’an. Engkau telah melayani dan menjaga mereka Menyambut tangan orang-orang yang keluar dari negeri mereka Tanzhim kami, wahai saudaraku, adalah tanzhim kalian juga Tidak rela atas kehinaan kalian Somalia, Jazirah, dan Irak Dan Maghrib hingga Chechnya Semua tentara di bumi ini dan bumi lainnya Akan bersatu melawan tirani musuh Wahai umatku, tanzhim ini tidak butuh Kecuali syariat dan ketaatan kepada Ar-Rahman Penutupnya dengan shalawat kepada Kekasih kita Al-Hasyimi,dan kekuatan Al-Mannan ***
26
SYAMINA
Edisi V/September 2013
#Nasyid 4#
DINGIN YANG MENCEKAM Aku mengusap air mata seorang anak kecil yang tak berdosa Ketika engkau tengah memikirkan kehormatanmu dalam sebuah kisah sejarah umat ini yang lelap tidur dengan kehormatannya Engkau datangi dan engkau saksikan dengan mata kepalamu sendiri, mereka tertunduk karena kantuk dan kedinginan serta kesedihan Ia berkata kepadaku, di mana pamannya 27
SYAMINA
Edisi V/September 2013
Ayahku telah dibunuh dan ibuku tersibukkan serta rumahku telah dihancurkan Lantas apa yang kalian tunggu, wahai lelaki, dan kapan kalian akan terbangun dari tidur kalian? Aku akan tidur dengan kedinginan yang mencekam agar aku dapat bercerita kepada kalian Bawalah kami pergi jauh dari rumah kami Aku akan tidur di masa itu agar kalian menyaksikan hati yang memancarkan kesedihan Aku ingin tidur seharian penuh atau sepertinya, bahkan kurang dari beberapa tahun dan hitungan yang ganjil Jika kalian berkata, “Bagaimana kamu tidur?” Apakah kalian pernah terpotong tidurnya setelah lelap? Inilah aku anak kecil yang polos memenuhi panggilan kalian Bersembunyilah di sini wahai hati yang tengah sedih berduka Ibuku yang tercinta akan merahasiakan kalian dalam sebuah tenda, hingga dapat menyusui seorang anak kecil Seraya memanggil: Wahai saudara kecilku, semua ini adalah kesalahan musuh Kemarilah, sungguh, mereka telah berlalu Dan ayahku syahid karena negeri ini dihancurkan Hati ini pun hancur dan terusir tidak tahu harus ke mana lagi Ketika aku minum di negeri dan rumahku, mereka tengah berpesta di kediaman -negeri- kami dan kemudian menghancurkannya Dengan peluru dan senjata, hingga rumah-rumah itu benar-benar menjadi hancur Mereka tidak takut dengan Imam para hamba -Allah-, dengan membunuh pemuda, wanita dan anak-anak Celakalah mereka, apakah kehormatan mereka akan berharga dengan membunuh dan merusak kehormatan orang lain sebagaimana yang engkau saksikan Mereka bersujud dengan hamba yang menghunuskan senjata, karena hati-hati mereka telah diganti dengan batu Apa urusan bagi mereka menjual Tuhan Yang Esa dan bangga dengan kehinaan dan kerugian Telah berlalu malam yang sunyi tanpa gerakan dan kalian jenuh menunggu Janganlah kalian heran Sungguh, mereka telah menyeru dan menunggu dari beberapa pertemuan yang dirahasiakan oleh seorang rahib Sungguh, aku bersama pejuang yang pandai bermain cantik Telah aku penuhi lembar-lembar dengan informasi Namun, aku adalah seorang anak yang tak bersalah dalam agamaku, lantas apakah ada batasannya? Aku tidak mempunyai harta kecuali dari Al-Ilah maka selamatkanlah aku Ya Allah, tambahkanlah kehinaan dan kerendahan kepada para thaghut Demi Allah, aku tidak akan melangkah pada kehidupan yang lebih tenang hingga aku melihat sesuatu yang mengganggu kebiasaan agamaku itu lenyap dan pergi Sehingga datang pertolongan kepada syuhada kami dan datang dengan kabar gembira Hingga keselamatan meliputi seluruh penjuru kami serta saudara kita terbebas dan mulia
*** 28