PROSIDING
ISBN:978-602-8047-99-9
SEMNAS ENTREPRENEURSHIP
Juni 2014
Hal: 311-325
RELIGION, ENVIRONMENT, SCIENCE, AND TECHNOLOGY (REST) PADA PEMBELAJARAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN BIOENTREPRENEURSHIP
Eko Retno Mulyaningrum Universitas PGRI Semarang
[email protected] Abstract-The aim of this study was to develop an instructional instrument for biology based on Religion, Environment, Society, and Technology (REST). It employed a bioentrepreneurship approach, described students’ creativity and interested in entrepreneurship while they were attending in the subject of environmental pollutions, which was a part of the environmental science. The subjects of this research were the second semester of students at IKIP PGRI Semarang, Biology Education Department. This research used a Research & Development method. The REST-based instructional instrument, helped by the bio-entrepreneurship approach, consisted of lesson plan, lectured contracts, modules, students’ work sheets, could be applied in the sub-subject of environmental knowledge. The research showed the creativity and entrepreneurship of the subject could be fostered by having them utilize many existing objects in the nearby surroundings, and experimental group was higher than control group. Keywords: REST (Religion, Environment, Science and Technology), Bioentrepreneurship, Environmental Knowledge. PENDAHULUAN
pemahaman.
Melihat fenomena yang
Pembelajaran di LPTK memegang
demikian ini, pengembangan pembelajaran
peranan penting dalam mempersiapkan
perlu dilakukan para dosen agar dapat
para
memiliki
memenuhi tuntutan mampu meningkatkan
keterampilan akademik dan kreativitas.
ketrampilan mahasiswa sebagai makhluk
Namun
religius dalam berfikir sains secara kreatif
calon pada
guru
untuk
kenyataannya,
proses
pembelajaran yang dilaksanakan di lokasi
dengan
menggunakan
penelitian sering terjebak dalam tingkatan
memanfaatkan
yang hanya menekankan pada ingatan dan
lingkungan sekitar. Oleh karena itu untuk
potensi
teknologi yang
untuk
ada
di
312 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:311-325
memenuhi
tuntutan
tersebut,
sudah
diterapkan
adalah
pembelajaran
diperlukan penerapan pembelajaran yang
bervisi SETS yang terdiri dari unsur-unsur
bervisi Religion, Environment, Science,
sains,
and
masyarakat
Technology
(REST).
Berdasarkan
lingkungan, yang
teknologi, ditujukan
dan untuk
pemikiran di atas, terdapat beberapa hal
membantu peserta didik mengetahui sains,
penting yang dapat dirumuskan menjadi
perkembangannya
permasalahan. Permasalahan pertama yaitu
perkembangan sains dapat mempengaruhi
pentingnya kreativitas mahasiswa dalam
lingkungan, teknologi, dan masyarakat
pembelajaran mata kuliah pengetahuan
secara timbal balik (Binadja, 2000).
lingkungan. Permasalahan kedua yaitu
Namun
dan
bagaimana
pembelajaran
bervisi
belum tersedianya perangkat pembelajaran
SETS tersebut belum mengkaitkan dengan
mata
lingkungan
unsur religion serta dalam pembelajaran
pembelajaran
tersebut hanya sebatas pemberian informasi
mengetahui
teknologi yang relevan dengan materi,
minat wirausaha mahasiswa. Permasalahan
kurang melibatkan kreativitas dan minat
yang
dalam
berwirausaha mahasiswa secara langsung,
pengembangan pembelajaran biologi yang
bahkan sampai pada aplikasinya sebagai
memiliki cara pandang bahwa segala
tuntutan era globalisasi. Padahal kemajuan
sesuatu
Religion,
ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
Environment, Science, dan Technology di
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia,
perguruan tinggi menjadi sangat perlu
namun di sisi lain juga dapat menghasilkan
sebagai upaya peningkatan kualitas belajar
dampak
mahasiswa.
Pengetahuan lingkungan yang dimiliki
kuliah
melalui
pengetahuan
pendekatan
Bioentrepreneurship ketiga
untuk
yaitu
memiliki
inovasi
unsur
Tujuan penelitian ini adalah untuk
pada
kehidupan
manusia seharusnya
dapat
menjadikan
mengembangkan dan menguji efektivitas
seseorang
produk
pengembangan dalam bentuk teknologi
perangkat
pembelajaran
yang
tersebut
manusia.
digunakan dalam perkuliahan Pengetahuan
sebagai
Lingkungan
sebaliknya
pada
materi
Pencemaran
Lingkungan. Selama ini pembelajaran yang
bertindak
sarana
memahami
dalam
ibadah,
bukan
menjadikan
sarana
untuk
yang
dapat
mengakibatkan
kerusakan di muka bumi. Manusia
Eko Retno – Poster| 313
Indonesia perlu dikondisikan ke
yang lebih bernilai ekonomis.
arah pembelajaran yang positif untuk menghindari Mahasiswa
akibat
negatif
mulai
sejak
tersebut.
mahasiswa dapat dilihat dari belum adanya
perlu
pemikiran atau produk yang dihasilkan
ditanamkan nilai-nilai religion yang baik
seiring dengan berakhirnya mata kuliah
dalam penggunaan teknologi hasil sains
pengetahuan
untuk
tantangan global saat ini menuntut bahwa
kehidupan
lingkungannya. diharapkan
dari
dini
Kurang adanya kreativitas pada
sehari-hari
di
kelebihan
yang
Inilah
pembelajaran
bervisi
REST ini.
seharusnya diwarnai
lingkungan. kegiatan
dengan
Padahal
mahasiswa
dapat
inovasi-inovasi
di
berbagai bidang. Inovasi sebagai proses
Pembelajaran
pengetahuan
kreatif, tidak akan sukses ketika inovator
lingkungan (environment) merupakan salah
belum memiliki semangat kewirausahaan.
satu
Pemahaman
mata
kuliah
Pendidikan
dalam
Kurikulum
ini
menuntut
(science).
penyajian kuliah tidak hanya bertumpu
Pembelajaran tersebut selama ini kurang
pada ranah kognitif. Dengan kata lain,
dapat memacu kreativitas mahasiswa untuk
melalui pendidikan tinggi, selain semakin
memanfaatkan segala sesuatu yang ada di
memahami konsep materi perkuliahan juga
lingkungan sekitar untuk menjadi hal yang
diharapkan
lebih bermanfaat. Jika dikaji lebih dalam,
entrepreneurship mahasiswa. Oleh karena
dengan mempelajari materi pengetahuan
itu
lingkungan, seharusnya seseorang dapat
pendekatan
lebih mengakui kebesaran Tuhan (religion)
meningkatkan
dengan menyaksikan lingkungan
mahasiswa Program Pendidikan Biologi.
telah
Biologi
kesadaran
diciptakan-Nya.
mempelajarinya,
mahasiswa
yang
menggunakan
diusulkan
semangat
pembelajaran
Bioentrepreneurship jiwa
dengan untuk
kewirausahaan
Dengan juga
hendaknya dapat terinspirasi berkreativitas dengan
meningkatkan
METODOLOGI Subjek
penelitian
ini
adalah
teknologi
mahasiswa semester II Program Studi
(technology) yang dapat memanfaatkan
Pendidikan Biologi IKIP PGRI Semarang.
barang atau limbah yang ada di lingkungan
Waktu penelitian yaitu semester genap
sekitar mahasiswa menjadi suatu produk
pada tahun ajaran 2009/2010. Kelas yang
314 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:311-325
digunakan sebagai subjek penelitian
penelitian, mengembangkan, dan menguji
sebanyak dua kelas yang mempunyai
suatu
kesamaan kondisi awal (berdasarkan tes
pengembangan
homogenitas). Dua kelas tersebut terdiri
mencakup enam dari sepuluh langkah
atas satu kelas eksperimen yaitu kelas II B
umum R&D yang dapat dikelompokkan
dan satu kelas kontrol yaitu kelas II C.
menjadi tiga langkah utama, yaitu: tahap
Kelas II A digunakan sebagai kelas uji
studi pendahuluan, tahap pengembangan,
coba. Sampel pada penelitian ini dipilih
dan
secara random. Metode penelitian yang
2009).
digunakan adalah metode Research and Development merupakan
(R&D). metode
Metode untuk
R&D
melakukan
produk.
tahap
Penelitian yang
dilaksanakan
validasi/evaluasi
Langkah-langkah
dan
(Samsudi,
penelitian
dan
pengembangan ditunjukkan pada gambar 1 berikut.
Eko Retno– Poster | 315
TAHAP STUDI PENDAHULUAN Studi literatur
Studi lapangan tentang masalah pembelajaran dan potensi mahasiswa
Deskripsi dan analisis temuan
TAHAP PENGEMBANGAN Revisi disain perangkat pembelajaran
Validasi disain oleh pakar
Perumusan disain perangkat pembelajaran (PP)
Penyusunan PP
Uji coba produk perangkat pembelajaran
Revisi produk perangkat pembelajaran
Evaluasi dan penyempurnaan
Model Hipotesis
TAHAP EVALUASI Diseminasi dan implementasi
Revisi produk final
Tes awal Implementasi penelitian preexperimental Tes akhir
Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian (Modivikasi ”The Major Steps in R&D Cycle” dalam Gall and Borg, 1996).
316 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:311-325
Pada tahap evaluasi, implementasi model menggunakan
penelitian true-
experimental yaitu dengan disain sebagai berikut.
R
XE
R
K
O2
X
O4
Gambar 2. Desain penelitian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol / Posttest only control design. (Sugiyono, 2007) Keterangan: E = kelompok eksperimen K = kelompok kontrol (pembelajaran yang dilaksanakan secara konvensional yaitu dengan ceramah dan diskusi). R = kemampuan awal kelompok ekperimen (kelas dipilih secara random) O2 = postest/ kemampuan akhir kelompok eksperimen O4 = postest / kemampuan akhir kelompok kontrol X = treatment pembelajaran dengan pembelajaran bervisi REST dan berpendekatan Bioentrepreneurship.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian didahului
terutama terhadap kondisi mahasiswa,
pengembangan
dengan
studi
ini
fasilitas
penunjang,
dan
proses
pendahuluan
pembelajaran yang dilakukan sebelumnya.
berupa studi pustaka dan studi empirik.
Berdasarkan hasil analisis masalah, proses
Studi pustaka meliputi kajian terhadap
perkuliahan
hasil-hasil
lingkungan yang berlangsung di lokasi
penelitian
dengan
penelitian.
empirik
untuk
yang
berkaitan
kuliah
pengetahuan
studi
penelitian selama ini banyak menggunakan
masalah
metode ceramah dan diskusi kelas saja.
meliputi kajian kondisi awal terhadap
Kegiatan yang memacu kreativitas maupun
objek
yang dikaitkan dengan kewirausahaan
penelitian
Sedangkan
mata
menganalisis melalui
observasi,
Eko Retno– Poster | 317
jarang sekali dilakukan untuk mata
kuliah
Smirnov
diperoleh
nilai
lingkungan
signifikansi 0,052; 0,179 dan 0,086 > 0,05
sehingga kurang memberikan pengalaman
yang berarti bahwa data berdistribusi
langsung pada mahasiswa dan kurang
normal.
mengembangkan aspek berfikir kreatif,
homogenitas diperoleh nilai Levene 0,644
sehingga kurang dapat memacu kreativitas
dengan p value = 0,527 > 0,05 yang berarti
mahasiswa untuk memanfaatkan segala
bahwa ketiga kelas memiliki varian yang
sesuatu yang ada di lingkungan sekitar
sama/homogen. Setelah didapatkan hasil
untuk menjadi hal yang lebih bermanfaat.
bahwa data berdistribusi normal dan ketiga
Oleh
disain
kelas homogen, maka dilakukan uji Anava
bervisi
untuk mengetahui signifikansi kesamaan
berpendekatan
kondisi awal. Berdasarkan hasil uji Anava
karena
perangkat
pengetahuan
Kolmogorov
itu
dirumuskan
pembelajaran
REST
dan
Bioentrepreneurship.
yang
Kemudian
Selanjutnya
berdasarkan
uji
hasil
diperoleh Fhitung = 0,697 dengan p value =
pengumpulan data hasil analisis potensi
0,509 > 0,05 yang berarti bahwa rata-rata
mahasiswa menunjukkan bahwa tiga kelas
dari ketiga kelompok tidak berbeda nyata
A, B, dan C merupakan kelas dengan
sehingga dapat digunakan sebagai subjek
kemampuan yang relatif sama berdasarkan
penelitian.
hasil uji kesamaan kondisi awal yang
Berdasarkan hasil pelaksanaan
sebelumnya melalui uji prasyarat terlebih
perkuliahan
dahulu yaitu melalui uji normalitas dan
yang bervisi REST dan berpendekatan
homogenitas.
Bioentrepreneurship
yaitu
Pengetahuan
Lingkungan
diperoleh
hasil
Berdasarkan hasil uji prasyarat
pengembangan kreativitas mahasiswa yang
uji
tampak pada Tabel 5 sebagai berikut.
normalitas
menggunakan
318 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:311-325
Tabel 5. Data Pengukuran Kreativitas Mahasiswa *) No
Indikator
1
Perhatian yang besar pada kegiatan cipta mencipta Keteguhan dalam mengajukan pendapat atau pandangan Mengajukan pertanyaan Menggali informasi faktual yang relevan untuk memecahkan masalahsehari-hari
2 3 4 5
Mengembangkan teknologi relevan dari konsep-konsep biologi yang dipelajari Skor Total
Berdasarkan hasil data pengukuran kreativitas
mahasiswa,
maka
Kelas Eksperimen Skor Kriteria 114 Baik
Kelas Kontrol Skor Kriteria 72 Kurang
111
Baik
71
Kurang
94 98
Kurang Baik
41 55
Sangat kurang Sangat kurang
114
Baik
45
Sangat kurang
531
Baik
284
Sangat Kurang
kurang
%
Berdasarkan
dapat
data
mahasiswa
pengukuran
diketahui bahwa kriteria kreativitas kelas
kreativitas
di
atas
maka
eksperimen lebih baik daripada kelas
kemudian dilakukan uji normalitas dengan
kontrol, seperti yang dapat dilihat pada
One Sample Kolmogorov Sminov Test
Tabel 6 berikut.
dan diperoleh hasil nilai signifikansi 0,126 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data
Tabel 6. Perbandingan Jumlah Kriteria Kreativitas Mahasiswa N
Kriteria
o
Kelas
Kelas
Eksperimen
Kontrol
Jumla
%
h 1
Sangat
Jumla
Baik
%
h
0
0
0
0
4
80
0
0
Kurang
1
20
2
% 4
Sangat
0
0
uji
kelompok
3
Selanjutnya
t
mengetahui
untuk
eksperimen
dan
kontrol.
Berdasarkan hasil perhitungan kreativitas mahasiswa dapat diketahui bahwa pada kelas
eksperimen
saat
mengikuti
perkuliahan yang bervisi REST dan berpendekatan
% 3
dilakukan
normal.
perbedaan kreativitas mahasiswa antara
baik 2
berdistribusi
Bioentrepreneurship
40
menunjukkan
kreativitas
%
sedangkan
60
perkuliahannya dilaksanakan melalui
pada
kelas
yang
baik,
kontrol
yang
Eko Retno– Poster |319
kegiatan
ceramah
dan
saja
sangat baik, dan indikator komersial
menunjukkan kreativitas mahasiswa yang
menunjukkan skor 114 dengan kriteria
sangat
baik.
kurang.
diskusi
Setelah
dilakukan
Pada
kelas
kontrol
tidak
pengujian t-tes juga didapatkan hasil nilai
dilaksanakan observasi ketiga indikator
t hitung sebesar 11,006 dengan p value
tersebut
0,000
bahwa
Bioentrepreneurship sehingga mahasiswa
kreativitas mahasiswa kelas eksperimen
tidak membuat produk. Hasil observasi
dan kontrol memiliki perbedaan yang
kreativitas mahasiswa
signifikan.
menunjukkan kriteria sangat baik pada
<
0,05,
yang
berarti
karena
pembelajarannya
non
aspek produk
Selain lima indikator kreativitas
indikator originalitas dan valuable, serta
mahasiswa yang dinilai oleh observer,
kriteria baik pada indikator komersial
pada kelas eksperimen juga dilaksanakan
menjadi gambaran bahwa produk-produk
penilaian
yang dihasilkan mahasiswa dinilai masih
produk
hasil
observasi
mahasiswa dengan memanfaatkan limbah
jarang
yang ada di lingkungan sekitar. Hasil
keperluan manusia maupun dalam upaya
observasi menunjukkan bahwa indikator
menjaga lingkungan sekitar dari polutan,
kebaruan (originalitas) yaitu dengan skor
dan layak untuk dijual.
136 sehingga termasuk kriteria sangat baik,
indikator
valuable
(berguna)
menunjukkan skor 126 dengan kriteria
ditemukan,
bermanfaat
untuk
Hasil angket minat berwirausaha mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 8 berikut.
320 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:311-325
Tabel 8. Data Pengukuran Minat Berwirausaha Mahasiswa *) No
Pertanyaan
1
Minat menciptakan produk setelah mengikuti perkuliahan bervisi REST dan pendekatan Bioentrepreneurship Mencari sumber saat menghadapi kesulitan ide usaha di bidang biologi Merasa yakin dalam memulai usaha di bidang biologi Percaya bahwa kemampuan dan bakat yang dimiliki dapat disalurkan melalui dunia wirausaha Sudut pandang pemikiran dalam menciptakan suatu desain produk Sikap jika merasa belum puas dengan keterangan materi yang diperoleh dari dosen Cara memasarkan produk biologi
2 3 4 5 6 7 8
Kelas Eksperimen Jumla Kriteria h 128 Sangat tinggi
Kelas Kontrol Jumla Kriteria h 123 Tinggi
114
Tinggi
103
Tinggi
115
Tinggi
114
Tinggi
119
Tinggi
118
Tinggi
151
Sangat tinggi Sangat tinggi
148
Sangat tinggi Sangat tinggi
Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi
140
141
Sangat tinggi
130 145
128
Memberi keterangan pada orang lain jika sulit diterima Upaya jika ada suatu kejadian dalam bekerja Ketelitian jika waktu yang tersedia tinggal sedikit Mengembangkan pemikiran kreatif dari yang telah diperoleh dalam perkuliahan Keinginan membuat produk lagi jika sudah menemukan cara membuatnya
131
13
Setuju dengan pelajaran biologi yang dikaitkan dengan kewirausahaan
134
Sangat tinggi
124
Tinggi
14
Modal bukan syarat utama, yang penting adalah minat dan kemauan menjadi wirausaha Keyakinan berani mengambil resiko
132
Sangat tinggi Tinggi
121
Tinggi
108
Tinggi
9 10 11 12
15
129 146 126 146
114
122
Sangat tinggi Tinggi
127 143 115
Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi
mempunyai minat berwirausaha lebih Berdasarkan hasil angket jumlah kriteria minat wirausaha maka dapat diketahui
bahwa
kelas
eksperimen
tinggi daripada kelas kontrol, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 9 berikut.
Eko Retno– Poster |321
Tabel 9. Perbandingan Jumlah Kriteria Minat Wirausaha No
Kriteria
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah
%
Jumlah
%
1
Sangat tinggi
11
73,33 %
6
40 %
2
Tinggi
4
26,67 %
9
60 %
3
Rendah
0
0
0
0
4
Sangat rendah
0
0
0
0
Berdasarkan tersebut
kemudian
hasil
pengukuran analisis
melalui kegiatan ceramah dan diskusi saja,
perbedaan minat berwirausaha mahasiswa
padahal mahasiswa di Perguruan Tinggi
dengan uji normalitas data terlebih dahulu.
Swasta tempat peneliti mengambil sebagai
Hasil
lokasi penelitian ini mempunyai potensi
uji
dilakukan
Lingkungan selama ini hanya dilakukan
normalitas
Kolmogorov
Smirnov
menggunakan diperoleh
nilai
yang
cukup
baik
untuk
dapat
Tahap
kedua
yaitu
signifikansi 0,000 dan 0,05 < 0,05 yang
berkreativitas.
berarti bahwa data tidak berdistribusi
mengumpulkan data hasil analisis yang
normal. Sehingga pengujian selanjutnya
mendapatkan hasil bahwa dua kelas yaitu
menggunakan statistik non parametrik
II B dan II C berdasarkan hasil uji
yaitu uji Mann-Whitney. Berdasarkan
homogenitas mempunyai kondisi awal
hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai
yang sama sehingga dapat digunakan
signifikansi
sebagai
0,004
<
0,05.
Hal
ini
subjek
penelitian.
Ketiga,
menunjukkan bahwa ada perbedaan minat
dilakukan kegiatan penyusunan desain
berwirausaha secara signifikan antara
perangkat pembelajaran sebagai langkah
mahasiswa kelas eksperimen dan kelas
pengembangan perangkat pembelajaran
kontrol.
yang terdiri atas SAP, Kontrak Kuliah,
Pada
pengembangan
pembelajaran penelitian
ini
mendapatkan
yang yang hasil
perangkat
dilakukan
dalam
setelah itu dilakukan validasi pakar dan
yaitu
kelima yaitu revisi desain perangkat
masalah
pembelajaran tersebut. Keenam dilakukan
pertama analisis
dan Bahan Ajar. Keempat, kemudian
pembelajaran mata kuliah Pengetahuan
uji coba, setelah itu hasil analisis uji coba
322 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:311-325
ditelaah kemudian
kembali.
diterapkan
Berikutnya, untuk
kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Setelah pelaksanaan
implementasi
pembelajaran
bervisi
REST
dan
berpendekatan Bioentrepreneurship dapat membangkitkan kreativitas mahasiswa.
perangkat
Kreativitas mahasiswa itu perlu
pembelajaran kemudian dilakukan analisis
ditumbuhkan karena selepas mahasiswa
draf
lulus tentu tidak hanya berbekal hasil nilai
perangkat
menunjukkan
pembelajaran
hasil
dapat
digunakan
yang
diperolehnya
selama
mengikuti
dengan baik karena dapat meningkatkan
perkuliahan saja, tetapi yang terpenting
kreativitas
adalah bagaimana kita dapat menanamkan
mahasiswa
dan
minat
berwirausaha mahasiswa. Pada
dalam
pelaksanaan
proses
diri
Jika
didapatkan dari
yang
mahasiswa
hasil
intelejensi
Pembelajaran
seseorang
mengamati
presentasi
kreativitas
mahasiswa.
dilaksanakan
oleh
produk peneliti
didik
tentang
kebutuhannya sepanjang hidup mereka.
pembelajaran data kreativitas mahasiswa hasil observer
peserta
pendidik
hanya
dengan saja
penekanan
maka
yang
membekali akan
kurang
pada
menjadi tanggap
sebagai
menghadapi gejolak perubahan zaman.
pengajar, dibantu oleh tiga orang dosen
Peran pendidik yang terpenting adalah
biologi sebagai pengamat satu, pengamat
membantu
dua, dan pengamat tiga, serta satu orang
menemukan diri mereka sendiri tentang
guru biologi sebagai pengamat empat.
apa yang perlu mereka ketahui. Karena
Berdasarkan
terdapat
dengan bekal kreativitas, peserta didik
peningkatan kreativitas mahasiswa pada
akan dapat mengatasi dirinya sendiri,
kelas
menyelesaikan
hasil
observasi,
eksperimen
saat
mengikuti
peserta
didik
permasalahan
untuk
yang
perkuliahan yang bervisi REST dan
dihadapinya dan memiliki ketegaran untuk
berpendekatan
menghadapi
sedangkan
Bioentrepreneurship,
pada
perkuliahannya kegiatan
kelas
dilaksanakan
ceramah
menunjukkan mahasiswa.
kontrol
dan
kurangnya Hal
ini
yang melalui
diskusi
saja
kreativitas
berarti,
melalui
kreativitas
masa dalam
depan.
Melalui
pengalaman
pembelajaran akan mendorong peserta didik untuk merenungkan kemanfaatan setelah mereka belajar. Binadja (1999) mengungkapkan
Eko Retno– Poster |323
bahwa
visi
(Science,
tanah longsor, menggali emas, perak, dan
Environment, Technology, and Society)
tembaga dengan meninggalkan residu
memungkinkan dihasilkannya pemikiran
yang berbahaya, sehingga dapat merusak
komprehensif yang mengarah kepada
harmoni dan ekosistem alam ini. Itulah
produk kreatif dan inovatif di bidang-
manusia, makhluk lemah yang mudah
bidang
terperangkap menuruti kata hati mengejar
yang
berlandaskan
SETS
ditekuni, sains
dan
dengan teknologi.
duniawi.
Namun
ketika
Pemikiran berlandaskan SETS tersebut
berdekat-dekat
kurang mengembangkan aspek religion,
muncul
sedangkan pada penelitian tesis ini dapat
amanat mulia sebagai khalifah di muka
diketahui
bumi ini. Manusia sebagai wakil Allah
bahwa
setelah
mengikuti
dengan
seseorang
kesadaran
untuk
memegang
bertugas
bervisi REST (Religion, Environment,
anugerah Allah tersebut, bumi seisinya
Science,
dengan sebaik-baiknya. Menjadi kewajiban
Technology)
berpendekatan
dan
Bioentrepreneurship,
manusia
terhadap
selain prestasi belajar mahasiswa dapat
pengabdiannya
meningkat
melakukan
yang
dipengaruhi
aspek
religion yaitu mahasiwa lebih menyadari bahwa lingkungan merupakan karunia Tuhan yang tidak boleh dicemari, mereka pun juga berminat untuk menciptakan
dan
akan
perkuliahan pengetahuan lingkungan yang and
merawat
Tuhan,
alam,
kepada
pemeliharaan
memelihara
dalam
rangka
Allah,
untuk
terhadap
alam
semesta ini demi kelangsungan hidup. Orang yang sadar bahwa alam harus dijaga tidak akan sampai hati mengeksploitasi lingkungan secara semena-mena. Ia tidak akan merusak bumi,
laut,
dan
seisinya
karena
akan
produk-produk kreatif dan inovatif yang
membawa petaka bagi semua makhluk bumi
berhubungan
ini, termasuk dirinya. Pembelajaran yang
dengan
biologi
dengan
tangan sendiri.
dikaitkan
dengan
sisi
religion,
akan
perlu
memunculkan kesadaran bahwa alam tempat
dimasukkan dalam pembelajaran karena
manusia tinggal sesungguhnya berisi ayat-ayat
sejatinya manusia itu mempunyai sifat
kekuasaan Allah bagi mereka yang mau
serakah
memperhatikan.
Aspek
hidupnya,
untuk
religion
sangat
memenuhi
manusia
kebutuhan
membabat
hutan
hingga gundul yang berdampak banjir dan
Manusia
dilarang
menghamba alam dan dilarang pula untuk menyembahnya. Alam dengan segala sumber
324 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:311-325
dayanya memang diciptakan Allah
penghuninya untuk mengingat kebesaran
untuk memenuhi kebutuhan manusia (dan
Tuhan dan memotivasi penghuninya untuk
makhluk lain) namun tetap harus memikirkan
menebar kebaikan bagi lingkungannya.
kebutuhan masa depan bagi generasi penerus
Sehingga alam dapat terus memenuhi
dan tidak boleh pula berlebihan.
Berdasarkan
hasil
penelitian
pengembangan
pembelajaran
berpendekatan
Bioentrepreneurship
menunjukkan bahwa minat berwirausaha kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Adanya minat wirausaha yang lebih tinggi pada kelas eksperimen dapat dilihat dari tingginya kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup, keyakinan kuat atas kekuatan diri, sikap jujur dan tanggung jawab, ketahanan fisik dan mental, ketekunan dalam bekerja dan berusaha, mempunyai pemikiran yang kreatif dan konstruktif, berorientasi ke masa depan, dan berani mengambil resiko. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh
Meyers
(2008)
Bioentrepreneurship
bahwa memerlukan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tumbuhnya kreativitas dan minat berwirausaha generasi penerus bangsa semoga
diiringi
memperhatikan
dengan
lingkungan
lebih sehingga
dapat hidup harmoni di lingkungan yang bisa
memberikan
suasana
bagi
kebutuhan manusia di masa sekarang dan masa yang akan datang. SIMPULAN DAN SARAN Perangkat
pembelajaran
materi
Pencemaran Lingkungan ini efektif untuk digunakan
dalam
Pengetahuan
perkuliahan
Lingkungan
karena
memberikan hasil pengaruh positif, yaitu bahwa
kreativitas
pembelajaran
mahasiswa
pengetahuan
dengan
pengembangan
bervisi
REST
dan
pada
lingkungan pembelajaran
berpendekatan
Bioentrepreneurship lebih tinggi daripada pembelajaran
non
REST
dan
non
Bioentrepreneurship. Minat berwirausaha mahasiswa pada pembelajaran bervisi REST
dan
berpendekatan
Bioentrepreneurship juga lebih tinggi daripada pembelajaran non REST dan non Bioentrepreneurship. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan perangkat pembelajaran biologi bervisi REST dengan pendekatan Bioentrepreneurship yang terdiri dari SAP, Kontrak Perkuliahan , Bahan Ajar dan
Eko Retno– Poster |325
Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dapat
digunakan
pengetahuan
dalam
perkuliahan
lingkungan
selanjutnya.
Penelitian ini dapat dilanjutkan terutama
Longman Inc. Kreitler, Shulamith, and Hernan Casakin. 2009. Motivation for Creativity in Design Students. Creativity Research Journal. 21: 282-293.
untuk cara mengembangkan pembelajaran bervisi
REST
dan
berpendekatan
Bioentrepreneurship pada mata kuliah atau mata pelajaran lainnya. DAFTAR PUSTAKA Binadja, A. 1999. STL( Science Technology Literacy) in the SETS ( Science, Environment, Technology and Society) Perspective. Paper presented in the regional workshop on scientific and technological Ilitercy for all conducted by SEAMEO RECSAM in collaboration with UNESCO and ICASE. Penang . 2000. Pemikiran dalam SETS (Sains, Environtment, Technology, and Society). Semarang: PPs Unnes. Gall, M. D., Borg, W. R. & Gall, J. P. 1996. Educational Research (Sixth Edition). White Plains, New York:
Meyers, A.D., and Patrick Hurley. 2008. Bioentrepreneurship Education Programs in The United States. Journal of Commercial Biotechnology. 14: 2-12. Samsudi, 2009. Desain Pendidikan. Universitas Negeri Press.
Penelitian Semarang: Semarang
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Win. 2009. National Summit 2009 Dibuka Presiden SBY. http://www.setneg.go.id/index.php?o ption=com_content&task=view&id =4110&Itemid=55. (05/11/2009).