PROSIDING
ISBN:978-602-8047-99-9
SEMNAS ENTREPRENEURSHIP
Juni 2014
Hal:111-120
PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA KONSEP FOTOSINTESIS Vandalita Maria Magdalena Rambitan 1), Yunita Dwi Kusumawati 2) 1) 2) , FKIP Universitas Mulawarman
[email protected] Abstrak-Penelitian untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Biologi pada konsep Fotosintesis sudah dilakukan di kelas VIII SMPN 6 Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan only posttest control group. Populasi penelitian terdiri dari 10 kelas yaitu kelas VIII–1 sampai dengan kelas VIII–10, sedangkan kelas yang dijadikan sampel adalah kelas VIII–1 dan VIII–4 sebagai kelas eksperimen, serta kelas VIII–2 sebagai kontrol. Sampel ditentukan berdasarkan purposive sampling, masing-masing 30 siswa untuk kelas eksperimen TGT (VIII – 1), kelas eksperimen TAI (VIII – 4) dan kelas kontrol. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji Anakova dibantu dengan SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perbedaan hasil belajar diperoleh nilai FHitung sebesar 48,24 sedangkan FTabel sebesar 2,70 pada taraf signifikan 0,05, dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Biologi pada konsep Fotosintesis. Kata Kunci : TAI, TGT, Hasil Belajar PENDAHULUAN
untuk
meningkatkan
kualitas
pen-
didikan (Supriyadi, 2005). Pendidikan
berkualitas
Pembelajaran di dalam kelas
merupakan hal penting yang mendasari
merupakan bagian yang penting dalam
kualitas manusia Indonesia. Perubahan
proses pendidikan. Di mana pendidik
kurikulum pendidikan di Indonesia
memiliki peran yang sangat besar dalam
yang selalu terjadi dalam jangka waktu
mengorganisasikan kelas sebagai bagian
yang cepat selama 30 tahun terakhir
dari proses pembelajaran dan peserta
merupakan
didik sebagai subyek yang sedang
pemerintah
wujud dan
upaya
sistem
dari
pendidikan
112 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120
belajar. Kemampuan pendidik dalam
pembelajaran kooperatif. Hal ini sesuai
mengemas
dengan
suatu
pembelajaran
yang
rancangan bermutu
teori
Vygotsky
dalam
tentu
Handayani (2010), menyatakan bahwa
dimulai dari persiapan belajar yang
fungsi mental yang lebih tinggi akan
matang.
muncul
Menurut
Kuswana
dalam
dalam
percakapan
atau
Mariati (2011), salah satu kemampuan
kerjasama antar individu. Implikasi dari
yang harus dimiliki oleh guru adalah
teori ini adalah pembelajaran kooperatif,
memilih dan menentukan model yang
dimana pembelajaran kooperatif dapat
tepat dalam proses mengajar.
meningkatkan pencapaian prestasi para
Kenyataan dan fakta di lapangan memperlihatkan
bahwa
siswa, juga akibat-akibat positif lainnya
terjadi
yang dapat mengembangkan hubungan
permasalahan antara lain: (1) rendahnya
antar kelompok, penerimaan terhadap
aktivitas dalam pembelajaran, (2) masih
teman sekelas yang lemah dalam bidang
kurang
akademik, dan meningkatkan rasa harga
memuaskan
dan
belum
meratanya hasil belajar siswa, (3)
diri (Slavin, 2010).
pembelajaran masih terpusat pada guru,
Pembelajaran
kooperatif
(4) model yang digunakan guru belum
merujuk pada berbagai macam model
bervariasi,
yang
pengajaran di mana para siswa bekerja
dilaksanakan cenderung monoton, dan
dalam kelompok-kelompok kecil untuk
kurang membangkitkan minat belajar
saling membantu satu sama lainnya
siswa. Untuk itu diperlukan adanya
dalam mempelajari materi pelajaran,
berbagai
kegiatan
termasuk pelajaran Biologi, khususnya
dibutuhkan
pada konsep Fotosintesis. Beberapa
model pembelajaran yang konstruktif
pembelajaran kooperatif yang dapat
dan tidak menjemukan.
diadaptasikan pada sebagian besar mata
(5)
pembelajaran
variasi
pembelajaran,
dalam
termasuk
Peningkatan hasil belajar siswa
pelajaran, termasuk Biologi dan tingkat
dapat dilakukan dengan cara guru
kelas
menerapkan berbagai strategi dan model
kooperatif
pembelajaran yang efektif, kontekstual,
Individualization
dan
Game
bermakna.
pembelajaran sesuai
hal
Salah yang
tersebut
satu
model
dikembangkan adalah
model
adalah
model
tipe
pembelajaran
Team (TAI)
Tournament
Assisted
dan (TGT).
Teams TAI
merupakan salah satu tipe pembelajaran
Vandalita dkk – Pendidikan dan Pembelajaran |113
kooperatif yang aplikatif terhadap skala
Permasalahan dalam penelitian
tingkat kelas, mata pelajaran, serta
ini adalah apakah ada perbedaan model
karakteristik sekolah dan kelas yang
pembelajaran
luas
Individualization
(Slavin,
2010).
Model
Team (TAI)
Assited dan
Teams
pembelajaran TGT merupakan model
Game Tournament (TGT) terhadap hasil
pembelajaran dimana seorang pendidik
belajar
bisa
Fotosintesis?
menerapkan
beberapa
pembelajaran
dalam
pembelajaran,
misalnya
metode
satu
rencana
pada
saat
Biologi Tujuan
pada
konsep
penelitian
mengetahui
untuk
perbedaan
model
Team
Assited
penyajian materi pendidik menerapkan
pembelajaran
metode ceramah, pada saat belajar
Individualization
kelompok pendidik menerapkan metode
Game Tournament (TGT) terhadap hasil
diskusi, dan pada saat turnamen bisa
belajar
diterapkan
Fotosintesis.
model
permainan
atau
sejenis perlombaan tertentu. Dengan penerapan
berbagai
Biologi
dan
Teams
pada
konsep
METODE PENELITIAN
model
Penelitian ini merupakan quasi-
pembelajaran, pengalaman belajar yang
experiment research atau eksperimen
diperoleh peserta didik semakin banyak.
semu
Aktivitas belajar dengan permainan
menggunakan seluruh subjek dalam
yang
TGT
kelompok belajar (intact group) untuk
memungkinkan peserta didik belajar
diberi perlakuan (treatment), bukan
lebih rileks, disamping menumbuhkan
menggunakan
tanggung jawab, kerjasama, persaingan
secara acak. Menurut Sugiyono (2010),
sehat, dan keterlibatan belajar.
metode penelitian quasi eksperimen,
dirancang
Berdasarkan
macam
(TAI)
dalam
uraian
di
atas,
yakni
jenis
penelitian
subjek
yang
yang
diambil
yaitu metode penelitian yang digunakan
maka peneliti tertarik untuk melakukan
untuk
penelitian mengenai Perbedaan Model
tertentu terhadap yang lain dalam
Pembelajaran
Assited
kondisi yang terkendali.
Teams
Waktu dan Tempat Penelitian
Individualization
Team (TAI)
dan
mencari
pengaruh
perlakuan
Game Tournament (TGT) Terhadap
Penelitian ini dilaksanakan pada
Hasil Belajar Biologi Pada Konsep
bulan Maret 2013 sampai dengan bulan
Fotosintesis.
Juni 2013 di SMP Negeri 6 Samarinda.
114| Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120
Variabel dan Definisi Operasional
kemampuan/pengetahuan siswa setelah
Penelitian
diterapkan model TAI dan TGT. Test
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
akhir (posttest) berupa soal-soal uraian
model pembelajaran Team
yang dikerjakan secara individu yang
Asissted Individualization (TAI) dan
terdiri dari 5 soal uraian (Sugiyono,
Teams
2011).
Game
Tournament
(TGT).
Variabel terikat adalah hasil belajar
Teknik Analisa Data
biologi pada konsep Fotosintesis di
Analisis
data
penelitian
kelas VIII SMPN 6 Samarinda.
dilakukan melalui analisis kovarian
Populasi dan Sampel
(Anakova), dengan variabel (X) sebagai
Populasi dalam penelitian ini
kovarian adalah nilai rata-rata ulangan
adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN
harian siswa pada materi sebelumnya
6 Samarinda, sedangkan sampel dalam
dan variabel (Y) yaitu hasil belajar
penelitian ini adalah sebagian siswa dari
siswa
kelas VIII–1, VIII–2 dan VIII–4, di
posttest setelah menggunakan model
setiap kelas diambil 30 siswa dengan
pembelajaran TAI dan TGT dalam
menggunakan kriteria kehadiran siswa
proses belajar mengajar (Sudjana, 2002).
dan nilai rata-rata tertinggi dan terendah
Analisis data lebih lanjut setelah
siswa, sehingga total sampel sebanyak
Anakova dilakukan melalui uji Dunnett,
90 siswa.
dimana
Instrumen Penelitian
membandingkan
Instrumen
yang
uji
berupa
ini
nilai
rata-rata
digunakan dua
untuk
kelompok
penelitian
eksperimen yaitu kelas TAI dan TGT
menggunakan tes hasil belajar untuk
terhadap kelas kontrol. Cara pengujian
mengukur seberapa besar kemampuan
dibantu dengan aplikasi SPSS versi 20.0
pemahaman
Rancangan Penelitian
biologi
konsep
siswa
pembelajaran
terhadap
materi
Penelitian
dirancang
dengan
Fotosintesis yang telah dipelajari.
menggunakan quasi experiment model
Teknik Pengumpulan Data
Only Postest Control Group Design.
Data
dikumpulkan
melalui
posttest yang diberikan kepada siswa setelah selesai proses belajar mengajar. Tujuannya
untuk
mengetahui
Vandalita dkk – Pendidikan dan Pembelajaran |115
HASIL PENELITIAN DAN
sebesar 10,50 antara TGT terhadap
PEMBAHASAN
kontrol, dan selisih nilai 6,7 antara TAI
Hasil penelitian diperoleh nilai
terhadap kontrol. Nilai rata-rata kelas
rata-rata hasil posttest siswa kelas VIII–
TGT sedikit lebih tinggi yaitu 88,98
1 (TAI) sebesar 88,98, dan kelas VIII–2
sedangkan kelas TAI 85,22, sehingga
(kontrol) sebesar 78,48 dan kelas VIII–
selisih antara model TAI dan TGT
4
Untuk
sebesar 3,8 dan hal ini menunjukkan
menganalisis perbedaan dari ketiga
bahwa model pembelajaran TGT lebih
sampel maka dilakukan uji Anakova,
berpengaruh
sehingga peneliti menggunakan nilai
Biologi pada konsep Fotosintesis siswa
ulangan harian sebelumnya sebagai
kelas VIII SMPN 6 Samarinda.
faktor kovariat (x) dan dan nilai posttest
Berdasarkan
sebagai (y).
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas
(TGT)
sebesar
85,22.
Berdasarkan
perhitungan,
VIII–1
terhadap
yang
hasil
hasil
belajar
analisis
menggunakan
data model
diperoleh nilai Fhitung sebesar 48,245
pembelajaran TGT yaitu 88,98 lebih
yang lebih besar dibandingkan dengan
besar dari kelas kontrol VIII–2 yaitu
Ftabel pada taraf signifikan 0,05 sebesar
78,48 berarti hasil belajar siswa yang
2,70, yang berarti ada pengaruh model
menggunakan pembelajaran kooperatif
pembelajaran TAI dan TGT terhadap
TGT jauh lebih baik dibandingkan hasil
hasil belajar Biologi pada konsep
belajar
Fotosintesis. Untuk lebih mengetahui
pembelajaran langsung. Hasil analisis
adanya perbedaan antara perlakuan
juga
terhadap kontrol, maka dilakukan uji
perbedaan yang signifikan antara model
Dunnett.
pembelajaran TAI dan TGT tetapi kedua
Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa
menunjukkan
pembelajaran
menggunakan
bahwa
ini
terdapat
memiliki
perbedaan nilai yang sangat signifikan
signifikan antara model pembelajaran
dengan model pembelajaran langsung
TAI
tipe
yang diterapkan pada kelas kontrol.
pembelajaran ini memiliki perbedaan
Dengan selisih angka nilai sebesar
yang sangat signifikan dengan model
10,50 antara TGT terhadap kontrol dan
pembelajaran langsung yang diterapkan
selisih angka nilai 6,7 antara TAI
pada kelas kontrol. Dengan selisih nilai
terhadap kontrol. Dalam hal ini tipe
TGT
pengaruh
yang
yang
dan
terdapat
tipe
siswa
tetapi
kedua
116| Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120
pembelajaran TAI dan TGT keduanya
dan kontribusinya dalam kelompok,
baik digunakan dalam pembelajaran
atau dalam istilahnya disebut three C’s
namun jika dilihat dari nilai rata-rata
(capable, connect, and contribute)”.
dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata
Pemberian poin merupakan salah satu
kelas TGT sedikit lebih tinggi yaitu
bentuk
88,98 sedangkan
85,22,
dengan pendapat Nur dalam Handayani
sehingga selisih nilai antara model TAI
(2009) bahwa “guru harus menciptakan
dan
pembelajaran
TGT
kelas TAI
sebesar
menunjukkan
3,8
dan
bahwa
ini
model
motivasi
ekstrinsik,
yang
sesuai
mampu
menumbuhkan motivasi belajar siswa
pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih
karena
berpengaruh terhadap hasil belajar IPA-
menjadikan
Biologi siswa kelas VIII.
kegiatan akademik”. Dengan adanya
Perbedaan hasil belajar ini terjadi
hadiah, membuat para siswa lebih
karena TGT memiliki motivasi lebih
bersemangat dan merasa sangat puas,
kuat bagi siswa dalam bersaing demi
walaupun hadiah itu harganya tidak
mencapai nilai tertinggi atau dalam
mahal. Sedangkan pada pembelajaran
model TGT untuk menjadi pemenang
langsung, proses pembelajaran sering
dalam
diadakan,
membuat para siswa menjadi bosan,
tanggung jawab yang diterima oleh
karena hanya berputar pada penjelasan
masing-masing
guru dan tugas, sehingga hasil belajar
dalam
turnamen
yang
anggota
mengumpulkan
kelompok
motivasi
akan
terlibat
dalam
siswa
dalam
siswa cenderung jarang meningkat.
turnamen memberikan motivasi bagi
Sedangkan pada TAI sudah memiliki
siswa bahwa mereka mampu dan ikut
motivasi bagi siswa, namun tampaknya
berperan untuk mengantarkan kelompok
tidak begitu kuat seperti TGT, karena
mereka menjadi pemenang, pengakuan
setelah diadakan diskusi siswa hanya
terhadap
mempresentasikan hasil diskusi yang
apa
yang
poin
dengan
mereka
raih
membuat siswa tersebut percaya diri,
diwakilkan
hal ini sesuai dengan pendapat Albert
Pembelajaran
dalam Suyato (2004) yang menyatakan
model TGT secara empiris terbukti lebih
bahwa “disamping siswa membutuhkan
berpengaruh terhadap hasil belajar IPA-
pengakuan
Biologi siswa dibandingkan dengan
akan
kemampuannya,
mereka juga perlu diakui keberadaannya
oleh
beberapa
dengan
orang.
menggunakan
model pembelajaran langsung. Temuan
Vandalita dkk – Pendidikan dan Pembelajaran |117
ini sesuai dengan penelitian Ammaria
dapat dikatakan bahwa kedua tipe
(2011)
tentang
efektivitas
model
pembelajaran TAI dan TGT ini lebih
pembelajaran
Teams
Games
baik dari pembelajaran langsung. Hasil
Tournament
(TGT)
dalam
pengujian
hipotesis
menunjukkan
meningkatkan hasil belajar siswa kelas
adanya pengaruh model pembelajaran
VIII SMP Hasanuddin 6 Semarang
tipe TAI dan TGT terhadap hasil belajar
kompetensi dasar gerak pada tumbuhan.
IPA-Biologi,
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan
SPSS
20.0
dan
berdasarkan
hasil
pengujian Dunnett juga menunjukkan bahwa pada kedua model pembelajaran
perhitungan manual dengan anakova
terlihat
serta
menunjukkan
lumayan signifikan antara siswa yang
bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas
diajari melalui model pembelajaran tipe
VIII–4
model
TAI dan tipe TGT, hal ini dikarenakan
pembelajaran tipe TAI yaitu 85,22 lebih
keduanya merupakan teknik belajar
besar dari kelas kontrol VIII–2 yaitu
berkelompok. Tingkat kesulitan antara
78,48 dengan selisih angka sebesar 6,7
keduanya pun tidak jauh berbeda.
yang berarti hasil belajar siswa yang
Model pembelajaran tipe TAI memiliki
menggunakan pembelajaran kooperatif
tingkat
tipe
baik
penggabungan jawaban hasil diskusi,
dibandingkan hasil belajar siswa yang
sedangkan model pembelajaran tipe
menggunakan pembelajaran langsung.
TGT memiliki tingkat kesulitan pada
Hal ini sesuai dengan penelitian Mariati
saat proses turnamen.
hasil
penelitian
yang
TAI
menggunakan
juga
jauh
lebih
(2011) mengenai Efektifitas Model Pembelajaran (Team
Kooperatif
Assisted
Tipe
TAI
Individualization)
perbedaan
kesulitan
pengaruh
pada
yang
proses
Berbedanya hasil belajar kelas VIII–1 (TGT) dan kelas VIII–4 (TAI) ini kemungkinan
dipengaruhi
oleh
Dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa
beberapa faktor di antaranya faktor
Kelas XI Pada Materi Hidrolisis Garam
internal dan faktor eksternal. Faktor
di SMTI Negeri Banda Aceh.
internal
yang
mempengaruhi
hasil
Kedua tipe model pembelajaran
belajar siswa yaitu kondisi baik fisik
eksperimen memiliki perbedaan hasil
maupun psikologis siswa pada saat
belajar yang sangat jauh signifikan pada
mengikuti pembelajaran. Siswa yang
model pembelajaran langsung sehingga
sedang sakit atau kelelahan pasti akan
118| Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120
mempengaruhi
hasil
belajarnya.
bersemangat
pada
jam
pelajaran
Demikian pula kondisi psikologis siswa,
pertama daripada jam pelajaran terakhir.
berbedanya setiap kemampuan siswa
Siswa
dalam memahami materi pembelajaran.
bersemangat pada siang hari karena
Adanya permasalahan baik di rumah
kelelahan dan bosan setelah mengikuti
ataupun
dapat
berbagai macam pelajaran sebelumnya,
proses
selain itu kebanyakan siswa berpikir
persiapan
untuk jam pelajaran di sekolah agar
di
sekolah
juga
menyebabkan
terganggunya
pembelajaran,
kurangnya
siswa
dapat
juga
menyebabkan
rendahnya
prestasi
kurangnya
pemahaman
menjadi
kurang
cepat berakhir.
siswa,
Adapun kendala-kendala secara umum
pada
yang dihadapi selama proses penelitian
materi pelajaran sebelumnya juga jelas
di antaranya: pada saat pembagian
mempengaruhi, karena pelajaran IPA-
kelompok, ada sebagian siswa yang
Biologi merupakan pelajaran mengenai
tidak bersedia dikelompokkan dengan
mahluk hidup yang dimana antara bab
temannya dalam satu kelompok yang
satu
telah ditentukan oleh guru dengan
dengan
belajar
akan
bab
siswa
lainnya
saling
berkaitan
sesuai
dengan
pendapat
Trianto
(2012)
bahwa
biologi
pilihannya sendiri dan tidak cocok
mempelajari
dengan teman yang dikelompokkan
kehidupan
oleh peneliti, ada saja siswa yang
mahluk hidup, yang mana antara konsep
mendominasi atau mau menang sendiri
materi yang satu dan yang lainnya
dalam kelompok, dan adanya perbedaan
saling berkaitan, sehingga pemahaman
karakter
konsep materi awal sangat berpengaruh
kelompok
pada
kesulitan untuk saling bekerjasama
merupakan tentang
ilmu
yang
teori-teori
dasar
pemahaman
selanjutnya.
Faktor
konsep
materi
alasan
mau
berkelompok
antar
siswa dalam
dengan
setiap
mengakibatkan
siswa
eksternal
yang
Kreativitas seorang guru untuk
belajar
siswa
dapat mengatur waktu secara matang,
misalnya letak jam pelajaran yang tidak
mengelola kelas, meningkatkan dan
sama. Pembelajaran biologi pada jam
merangsang minat siswa untuk belajar
pelajaran pertama dan jam pelajaran
dan
terakhir akan dapat memberikan hasil
memahami karakter dan kemampuan
belajar yang berbeda. Siswa akan lebih
yang dimiliki oleh siswa dalam
mempengaruhi
hasil
seorang
guru
harus
dapat
Vandalita dkk – Pendidikan dan Pembelajaran |119
menerima materi pembelajaran. Jika
Tournament (TGT) memperoleh nilai
siswa itu cenderung pasif dan lambat
rata-rata sebesar 88,98 dan kelas
menerima pelajaran sebaiknya diberikan
yang
bimbingan ataupun motivasi agar bisa
pembelajaran
setara dengan yang lain, karena pada
Individualization (TAI) memperoleh
dasarnya
siswa
seumuran
nilai
sangatlah
mudah
untuk
SMP
diberikan
pengaruh yang baik dan bermanfaat bagi dirinya sendiri, karena sifat mereka yang selalu ingin tahu dan masih haus
menggunakan Team
rata-rata
sebesar
Assisted 85,22
sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,48. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah
akan informasi.
dilakukan,
KESIMPULAN
beberapa saran sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian dan
model
peneliti
menyampaikan
1) Bagi guru-guru biologi disarankan
analisis data, dapat disimpulkan bahwa:
untuk
menerapkan
model
1) Ada pengaruh model pembelajaran
pembelajaran TAI dan TGT dalam
Team Assisted Individualization (TAI)
pembelajaran untuk meningkatkan
dan Teams Game Tournament (TGT)
hasil belajar siswa.
terhadap hasil belajar Biologi pada
2) Bagi peneliti lain disarankan untuk
konsep Fotosintesis, sesuai dengan
menerapkan model pembelajaran tipe
nilai Fhitung (48,245) > Ftabel (2,70).
Teams Game Tournament (TGT) dan
2) Model pembelajaran TAI dan TGT
Team Assisted Individualization (TAI)
berpengaruh terhadap hasil belajar
pada konsep lain, sehingga dapat
Biologi pada konsep Fotosintesis,
diketahui apakah pembelajaran ini
dan
cocok digunakan untuk semua materi
kedua
menyebabkan
model adanya
tersebut perbedaan
pada pelajaran Biologi.
hasil belajar yang signifikan, akan tetapi
memiliki
belajar
yang
terhadap
perbedaan sangat
model
hasil
signifikan
pembelajaran
langsung. Hasil belajar pada kelas yang
menggunakan
pembelajaran
Teams
model Game
DAFTAR RUJUKAN Ammaria, Hani. 2011. Efektivitas Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Hasanuddin 6 Semarang
120| Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120
Kompetensi Dasar Gerak Pada Tumbuhan. (Online) http://library.walisongo.ac.id/dig ilib/files/disk1/119/jtptiain-gdlhaniammari-5926-1073811030.pdf. Diakses tanggal 01 Juni 2013 Handayani, Fitri. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman bentuk Muka Bumi. Jurnal Penelitian Kependidikan, TH. 20, No. 2 Serui Papua. (Online) http://journal.unnes.ac.id/sju/ind ex.php/eeaj/article/download/53 8/585. Diakses tanggal 21 Januari 2013. Mariati. 2011. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Materi Hidrolisis Garam Di SMTI Negeri Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu Vol. 10 No. 1. FKIP Universitas Serambi Mekkah: Banda Aceh. (Online) http://lemlit.serambimekkah.ac.i d/jurnal/jurnalseptember2011.pd f. Diakses tanggal 5 Maret 2013 Slavin, Robert. E . 2010. Cooperative Learning: Teori, Riset, and Praktik. Nusa Media: Bandung. Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya
Sugiyono,
2010.
Statistika
Untuk
Penelitian. Alfabeta: Bandung. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Alfabeta: Bandung. Supriayadi, Dedi. 2005. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Suyato. 2004. Teams Game Tournament: Memadukan unsur Competitive dan Cooperative Dalam rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn. Jurnal Pendidikan FISE UNY. (Online) http://digilib.uny.ac.id/UNY/Suy ato_0 Diakses 10 Maret 2013 Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. PT Bumi Aksara: Jakarta.