(,t .. '"
Prosldtn$ Presentasl Ilnllah Kcsclamatan Rad.asi dan Lingkungan,
20-21 Aguslus 1996
ISS'\': O~54-4085
JI
DISTRIBUSI DAN EKSKRESI Am-241 PAD A TIKUS PUTIH Zubaidah Alatas, Siti Nurhayati dan Tur Rahardjo Pusat Standardisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi - BATAN ABSTRAK DISTRIBUSI DAN EKSKRESI Am-241 PADA TIKUS PUTIH. Telah dilakukan pengukuran kandungan aktivitas amerisium-24I yang diberikan secara oral dalam berbagai organ dan jaringan tubuh tikus putih serta ek~kresinya. Pengamatan untuk mengetahui kandungan amerisium dilakukan melalui pembedahan dan untuk mehgetahui ekskresi amerisium melalui penampungan urin dan feses. Pembedahan dilakukan pada hari ke 0 (6jF)' 1,2,3,4,5, 15 dan 30 setelah pemberian Am-24 I dengan aktivitas 2,956 kBq, sedangkan penampungan uri.j1 dan ekskresi dilakukan setiap dua hari selama 30 hari dengan sangkar metabolisme. Diketahui bahwa distribusi Am-24 I yang terdapat dalam semua organljaringan utama yang diamati dengan fIaksi kandungan yang bet;beda merupakan distribusi awal. Aktivitas amerisium pada minggu pertama setclah kontaminasi. Sedangkan berariasi
sebagai
relatif tinggi dalam saluran pencemaan dan paru-paru kandungan amerisium dalam organljaringan lainnya
fungsi waktu. Ekskresi Am-241 lebih banyak melalui feses dari pada OOn, yaitu
mencapai
ABSTRACT DISTRIBUTION AND EXCRETION OF Am-241 IN RATS. Determination of the activity content of 20% dalam waktu 30 hari. Am-241 administered oraly in seyeral organs and tissues of white rats including the excretion had been carried
sel;tar
ou" The observation of Am-24 I activity was carried out through surgery and for the excretion of the radionuclide by jcollecting urine and feces. ll1e surgeries were conducted on the 0 (6 hours), I, 2, 3, 4, 5, 15 and 30th day post dats using metabolism cage.Am-24 The result indicated that the of Am-24 which all for tested adfiinistration of 2.965 kBq I , whereas the urine and distribution feces collections were Idone everyfound otherin day 30 organs/tissues with various fraction is considered as the initial distribution of Am-24 I in rats. The content of aniericium in gastrointestinal tract and lung is relatively high within the first week post contamination. And, that ofunn, activities I.e. up toin20'Vo 30 days. "I > J~f Am-24 II ~"I is higher Ivia feces ';han ~erisiUl~ other111 organs/tissues are various with time.The e~cret~n
W , )" . . ,ft.
h
I
-3.-)) -},
I.].
v·J
/
,)
>
J
I
Amerisium-241 merupakan anak luruh dari plutonium-24I yang dihasilkan pada PENfAHULUAN r / reaktor nuklir sebagai hasil produk fisi uranihm. Am-241 adalah radionuklida pcmancar ~Ifa dengan waktu paro fisik yang sangat
kelarutan dan ukuran partikel. Sedangkan lamanya suatu unsur baik radioaktif maupun tidak menetap dalam suatu organ/jaringan, bergantung pada bentuk kimia, tingkat yang disebut dengan waktu paro biologis, bergantung pada organ/jaringan yang bersangkutan, bentuk kimia unsur dan
lama!yaitu 432 tahun Unsur ini bila mas uk ke 91am tubuh selain [I]. dapat menimbulkan efek deterptinistik seperti gangguan pada sistem
karakteristik individual [4]. Berdasarkan model metabolisme Am-241 dalam tubuh diduga bahwa 10% dari
hae~apoetik menirbulkan dan efekkataraktogenesis, stokastik induksi jugakanker. dapat Gangguan pada sistem haemapoetik antara lain
Am-241 akan diekskresikan yang masuksedangkan ke dalam sisanya sirkulasimasingdarah masing 45% akan menetap di dalam tulang
yangl terjadi neutropenia dalam waktu 5 tahun setelah limf9penia, dan thrombositopenia paparan. Dari hasil penelitian menggunakan hewdn percobaan dan studi cpidemiologi diketkhui bahwa sejumlah kecil Am-241 dapat menginduksi terjadinya kanker tulang, hati dan paruLparu [2,3].
kasushati kecelakaan Plutonium dan [5]. Daridi data yang Finishing diperoleh Plant dari di Hanford, Amerika Serikat (1976), menunjukkan bahwa tidak lebih 1% dari Am-241 yang ada dalam darah akan menetap dalam tulang dan hati setelah 5,3 tahun [6]. Meialui pengukuran eksternal diketahui waktu paro
l
efek biologisnya periu diketahui dengan baik Biokinetika proteksi unsur aktinida dan juga untu kcpcntingan radiasi, khususnya
masing sekitar 100 tahun dan 40 tahun [4]. biologis Informasi Am-24 I dalammengenai tulang dan hati masingpenyebaran
dalaf1 hal yang berhubungan dcngan limbah radiQaktif yang berumur panjang_ dosimetri radiJsi /Jan juga untuk evaluasi (bt:1 bioassay.
amerisium dan kandungannya dalam bcrbagai organ dan jaringan tubuh yang lain belum banyak dikc;tahui. Penelitian lx~rtujuan
per+ra!:an
untuk I11cngetahui distribusi
suatu
PSPtR~BATAN
unsur
dabm
tubuh
IJJl
Am-24]
dalam
337
I'rosidins Prescntasi I1miah Kesdamatan ISSN: OS5~-4085
Radiasi dan Lingkllnpn,
20-21 AgllstllS 199G
organ dan jaringan tubuh tikus putih yang diberikan melalui mulut
tulang, darah (dari jantung), kar~as dan juga feses terlebih dahulu didcstruksi dengan asanl nitrat sebelum dicacah. Pencacah:~ dilakukan dengan menggunakan spektrometri gamma dengan detektor NaI(TI) terhadap energi I gamma 59,6 keY. Penelitian dilakukan dengan tiga ulangan. I
TATA KERJA Tikus putih (Ratt1/s l10rvegiclls L) yang digunakan adalah tikus betina yang bemmur sekitar 3 bulan dengan berat rata-rata sekitar 200 gr. Tikus ini diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyakit Tidak Menular, Departemcn Kesehatan. Tiklls dipclihara di kandang hc\\'an PSPKR selama 1 minggu sebelum pcnclitian dimulai untuk penyesuaian diri. Sclama pemeliharaan tikus diberi makanan baku dan minuman sccukupnya. Sekitar 2,956 kBq Am-24 1 dalanl bcntuk amcrisium nitrat dibcrikan pada tikus melalui mulut Pengamatan tcrhadap kandungan unsur amerisium dalam berbagai organ dan jaringan dilakukan mclalui pembedahan pada hari ke 0 (6 jam), 1, 2, 3, 4, 5, 15 dan 30 setelah pembcrian Am-241. Sedangkan pengamatan tcrhadap ckskresi Am-24 1 dilakukan dcngan mcnggunakan sangkar metabolisme untuk mcnampung urin dan fcses sccara terpisah sctiap hari selama 30 hari. Organ pam, hati, ginjal, limpa, jantung, saluran pencemaan, jaringan otot,
HASIL DAN PEMBAHASAN Data kandungan Am-t41 dalam bcrbagai organ yang diamati dalam penelitian ini ditampilkan pada Tabcl di bawah ini. Aktivitas amcrisium dalam saluran pencemaan, pam-pam dan karkas ditunjukkan pada Gambar 1. Pada hari ke I 0 (6 jam), aktivitas Am-24l paling tinggi dalam saluran I pencemaan yaitu sckitar 25,96% dari aktivitas yang dibcrikan dan mengalami penumnan sangat tajam pada h~ri pertama (2,86%) yang diikuti pada hari-han berikutnya. Keadaan ini bisa dimengerti I mengingat pemberian radionuklida dilakukan melalui mulut yang akan langsung menuju saluran pencemaan. Dalam waktu sekitarl 5 - 6 jam. radionuklida telah sampai pada I usus halus untuk kemudian diserap dan masuk ke dalam darah [4]. I
Tabel 1. Aktivitas Am-241 dalam berbagai ~ or Hari pengamatan '
I
55.I±19.5 9,8±3,9 5,a±"l,3 5,3±"l,5 3,9 G,5± 6,8±(,.1 4,G± 4,9±1.0 7,9±5,8 I 95,2 9.3 5,l±I,3 7,3±1,3 6,7±3,4 5,7±l,3 G,9±2,G 8,2±2,4 3,7±2,2 5,5±2,a 8,5±1,8 4,8±I,a 5.l±4,4 5,8±1,9 4,G±o,7 8,6±I,a 9,2±o,2 8,5±2,5 7,a±1,5 la,4±2,9 0.4 6,7±4,1 3,9±G,O 5,7±2.0 9,9±1,1 5,a±3,8 4,5±3,1 7,6±o,7 8,5±o,5 3,8±o,9 G,5±1,6 6,5±o,7 1l,2± 8,8±o,7 5, I 84.G±29.7 IS 5I3,9±6,5 42,5 29,5±o,9 33,7±2,5 1O,9±4,1 4,2±2,2 3,2±o,6 5,8±5.4 16,l±I3,l 6,2±I,a 0,6 7,2±6,a 7,8±2.8 1O,2±5,1 5.l±4,G 17,5±3,2 55,1±2a,a 75,2±l4,4 68,5±3l,5 7G7,5±27a,7 20l,4±174,5 7,3±2,7 16,7±9,a I3,l± 33,2±26,9 35,2±35,a 72,5± 7,2 l~,5±3,9 5,0±1,7 1,0 h9±1,9 rata2 30 ~,9±2,4 95,5 5,9±4,l ol.I1.3 (6jam) 4,5±29,7 69,2±2G,0 4,7±I,a Ja,7±l,7 11,4 I3,7[ ll,3[ Aktivitas Berat6,8 15,a±o,7 0,9 1,1 r,9±3,1 5,0
I
r,G±1,9
S.l'enccrnaan I
PSPKR-B.A
I
!'AN
338
I
Prosiding presentasi llmiah Kesdamat'lII Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN: 0854-4085
800 I
1 $a!u.an
, ~.. I
I
P"nc"'rnla
400 600 200
10
E ~I
~
Ilari~
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakuRan oleh Inaba dkk. [7] diketahui bahwa I penyerapan Am-24 dalam saluran pencemaan tikus tukup tinggi, yaitu sekitar 10% dari aktivids yang dibcrikan. Sedangkan penelitianpenelitian lainnya menunjukkan bahwa fraksi amerisium yang discrap hanya 0,003 - 0,06% [8,9] clan pada manusia sekitar 0,003 - 0,04%
I
transit radionuklida [10]. I Waktu alamiah di dalam saluran pencemaan
secara sangat
bervar~asi dengan kisaran waktu antara 24 jam sampai 5 hari atau lcbih. Radionuklida yang telah Imasuk kc dalam darah akan disirkulasikan kc scluruh tubuh dan masuk ke dalam organ dan berbeda-beda [4]. jaringan dengan fraksi yang I
Pola penurunan aktivitas amerisium yang relatif sarna terjadi pula pada organ paruI paru. Pada organ ini kandungannya mcncapai sekitat 2,45% pada hari ke (6 jan1) dan menuiun terus sampai mencapai 0,30% pada hari kb 15. Sedangkan pada karkas kandungan Am-241 mencapai 6,81 % pada hari kc dan I
°
I
Gambaran aktivitas amensmm dalam darah, tulang dan otot scperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 tidak memberikan infom1asi mengenai kandungan Am-241 yang sesungguhnya. Hal ini terjadi karena dalam penelitian ini volume darah dan jantung (sekitar 2 ml), sampel tulang clan sampel otot yang diambil untuk pengamatan sangat kecil/sedikit, sedangkan sisa darah, tulang dan otot lainnya dari tubuh tikus masuk ke dalam kelompok karkas. Pengambilan darah, tulang dan otot secara keseluruhan sangat sulit dilakukan. Dengan demikian aktivitas amensmm dalam karkas merupakan penjumlahan dari aktivitas sisa darah, tulang, otot dan organljaringan tubuh tikus lainnya. Dari data yang diperoleh temyata tidak ada perbedaan yang nyata antara tulang dan otot pada semua hari pengamatan.
°
20 Oarah
terus jmengalami penurunan aktivitas sampai hari J.;e 30 dengan kandungan sekitar 0,17% dari aktivitas semula. Aktivitas amerisium yang relatifi tinggi dalam karkas merupakan aktivitas gaburigan dari berbagai organ dan jaringan
0101
15
I
;;; E
'"
10
Kandungan amerisium dalam organ selainlorganljaringan utama yang diambil. lainnya seperti ginjal, hati, limpa dan jantung ditunj~kkan pada Gambar 2 yang menunjukkan pola pcngurangan aktivitas yang bcrbeda. Semua organ menunjukkan penurunan setelah hari ~e 15 dan aktivitas Am-24 I pada ke empat organl tcrscbut relatif rcndah bila dibandingkan I
deng~n pengdm:ltan.paru-paru
pada
scmua
hari
10
15
20
30
25
Hari pengamalsn Gambar 3. Allivilas Am-241 (Bq) dah""n d.uah, 0101 dao tulang.
Pola distribusi amerisium dalam organ dan jaringan tubuh tikus serta pcnurunannya yang ,jipcrolch dari penclitian ini bcrbeda dcngan hasil yang pemah dlpcrolch dari
339
Prosiding Presentasi I1miah Keselamatan Radiasi clan Lingkungan. 20-21 Agustus 1996 ISS;\': 0854-4085
pcnclitian-penelitian lain yang mcnggunakan hewan percobaan lainnya [8,9,10,11]. Hal ini dapat disebabkan karcna adanya perbcdaan dalam hal jalur pembcrian radionuklida, hewan percobaan yang digunakan, umur hewan dan perbedaan dalam hal tcknis pelaksanaan pcnelitian sepcrti tcknik p~ngukuran. Oiketahui bahwa distribusi radionuklida amerisium dan fraksi yang diserap oleh organ target, dalam hal ini tulang, tidak lepas dari pengaruh umur [11]. Selain itu pengamatan yang dilakukan hanya sampai hari ke 30 bisa dianggap sangat pendck bila dibandingkan dengan baik waktu paro fisik maupun biologis amcrisium sehingga data distribusi yang dipcrolch merupakan distribusi awaVinisial dari Am-241. Pemikiran ini timbul karena ternyata masih akan teIjadi sirkulasi ulang Am-24 dari organ-organ tubuh tertentu ke dalam sirkulasi darah dalam waktu yang lama, seperti mcninggalkan hati untuk kembali mas uk ke dalan1 darah dengan waktu paro tahun dan hanya scbagian kecil saja yang masuk ke dalam saluran pencernaan untuk diekskresikan mclalui sekresi biliari. Waktu
I
I
para amerisium untuk mcninggalkan tulang dan :3 masuk ke dalam darah dikctahui sckitar bulan [II]. Pengcluaran Am-241 dari tubuh tikus sccara alamiah yang diamati melalui urin dan feses dapat dilihat pada Gambar 4 dan 5. Karena radionuklida yang telah bersikulasi dalam tubuh bclum dikeluarkan melalui feses dalam waktu kurang dari satu hari pasca kontaminasi maka pengamatan terhadap urin dan feses dilakukan pada hari kedua. Ekskresi amerisium melalui urin dari hari pertama sampai hari ke 30 tidak menunjukkan perbedaan yang berarti, yaitu tidak lebih dari 0, 1% dari aktivitas yang diberikan. Ternyata ekskresi amcrisium lebih tinggi melalui feses. Pada hari kedua setelah pemberian radionuklida sebagai hari pertama untuk pengamatan pengeluaran amerisium melalui fcses mcncapai 12,65% dan mcngalami pcnurunan pada hari-hari pcngal11atan berikutnya. Sccara kumulatif (scperti yang ditunjukkan pada Gambar 5), dalam wa\-..1:u30 hari, an1erisium yang dikcluarkan I11claluiurin hanya mcncapai 1,61% scdangbn yang dikcluarbn I11claluifeses mencapai 20,03%.
PSPKR-EATAN
400 I
I
200 300
0-50
~ "~ ~
100
L
I
"-\'"
o
5
o
10
15
20
25
30
Hari pOIgarnaW\
Gimbal" 4_ D.sueM
Am-24 I mdalui
urin
d.I ft:sai
sdJagai
fungsi w<\ktu
Pengeluaran amensmm dari tubuh melalui feses berasal dari dua jalur. Pertama. melalui sekresi biliari dari hati ke dalam saluran pencernaan yang dapat mencapai 2,6% dari aktivitas yang mcninggalkan hati. Kcdua. sekresi dari darah kc dalam saluran pencernaan yang mencapai sekitar 1,3% dari aktivitas amerisium yang meninggalkan sirkulaSi [11]. 400 600
300 200 ~ .~ ~0 -;0
100 500 0
Ufifl F-eses
10
15
20
25
30
Hari pengamaLan
Gambar S. Eiskresi kwnulabf Am·24 I dalam win d:m feses
KESIMPULAN Penelitian 1m menunjukkan bahwa amerisium tersebar di semua organljaringan yang diamati dengan fraksi aktivita.s yang berbeda dan data yang diperolch merupakan distribusi awal dari Am-241 dalan1 tubuh tikus. Kandungan amerisium relatif tinggi pada saluran penccrnaan dan paru-paru pada minggu pertama sctclah terkontaminasi. Scdangkan kandungan amerisium dalam on~anziaringan tubuh tlKUS lainnya sangat bcrvanasi ~cbagai
340
Prosiding Presentasi lImiah Kesclamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN: 0854-4085
fungsi ,waktu. Ekskresi Am-241 lebih banyak melalui I feses daripada urin yang mencapai sekitar 120% selama 30 hari. DAFTAR
PUSTAKA
1. MENOT, J.e. AND STATHER, J.W. I (EI?S). Thc toxicity of plutonium, am~risium and curium. CEC Report. Pergamon Press: Oxford. 1979. I 2. FIUPY, R.E., TOOHEY, R.E., I K.i\.THREN, R.L. AND DIETERT, S.E. Deterministic effects of 241 Am exposure in the I Hanford Amerisium Accident Case. Health Physics. 69(3). pp.338-345. 1995. I SOHOETERS, G. AND VANDERI BORGHT, O. The comparative I ... carcInogenICity 0 f 241 Am versus 226R' a In vatious mouse strains. In Low dose I radiation, K. Baverstock and Stather, I J.W.(eds.). Taylor and Fmcis: London.pp. I 503-513.1989. I 4. SWINDON, T.N. Manual on the medical mkagement of individuals involved in I radiation accidents. Department of Health, Hdusing and Community Service: Victoria, AJstralia. 1991. I 5. ICRP PUB. 30. Limits for intakes of radionutlides by workers. Pergamon Press: I Oxford: Ann ICRP 2 (3/4). 1979. I 6. TOOHEY, R.E. AND KATHREN, R.L. OJerview and dosimetry of the Hanford arrlerisium accident case. Health Physics. I
3.
7.
691(3). pp 310-317.1995. INABA, J., ISHIGURE, N., OGHISO, Y. AND SA TO,H. Gastrointestinal absorption
of I' amerisium Rad. in rats: effect Dosimetry. of citrate cobcentration. Protection 53!(l-4).pp. 335-337. 1994. I.W., HARRISON, J.D., STATHER, I R0DWELL, P. AND DAVID, A.J. The gaktrointestinal absorption of plutonium ana amerisium in the hamster. Phys. Med. Bib/. 24.pp. 396-407. 1979. I 9. Sl9LLIV AN, M.F. Absorption of actinide eldmcnts from the gastrointestinal tract of rats, I guinea pigs and dogs. Health Physics. 38.I pp 159-171. 1980. 10. HUNT, G.J., LEONARD, D.R.P. AND I L0VETT, M.B. Transfer to environmental pl~tonium and amerisium across the human 8.
PSi' .d.-SATAN
gut: a second study. Sci. Total Environ. 90.pp.273-282.1990. 11. LEGGETT, R.W. A retention-excretion model for amerisium in humans. Health Physics. 62 (4). pp. 288-310. 1992.
DISKUSI Arifin S.Kustiono - BPTA : 1. Apakah tujuan peneltian ini ? Mengapa dipilih radionuklida Am-24 1 ? 2. Apakah Am-241 ada di lingkungan? Bila ada, darimana asalnya ? Zubaidah Alatas : 1. Tujuannya untuk mengetahui biokinetika Am-24 1 dalam tubuh untuk menambah informasi mengenai model metabolisme Am-241. Sampai saat ini telah banyak radionuklida yang digunakan untuk "scientific devices" termasuk Am-24 I yang dapat mempertinggi risiko kontaminasi pada pekeIja radiasi maupun lingkungan. 2. Am-241 yang ada dalam lingkungan dapat berasal dari perembesan limbah radioaJ...'tif dalam tanah atau dari kebocoran/kecelakaan pada plutonium finishing plant dan industri nuklir lainnya. Jibun Sembiring - BPT A : Mengapa dipilih tikus putih sebagai media percobaan dan Am-241 sebagai radionuklida dalam penelitian ini ? Zubaidah Alatas : Diketahui bahwa tikus putih masuk dalam kelas mamalia yang sama dengan manusia secara umum, seperti pula halnya hewanhewan percobaan lain yang sering digunakan seperti anjng, monyetlkera dU. Am-241 dipilih karena pada saat ini semakin luas penggunaannya dalam bidang industri dan lainnya yang memperbesar risiko paparan radiasi. Syahrir - PTPLR : Apakah diamati transfer Am-241 dari organ satu ke organ lain ? Apakah kemungkinan suatu organ mengakumulasi Am-24 1 dari banyak organ dan belum mencapai puncak pad a 30 hari pertama ?
341
Prosiding Prescntasi IIm;"h Kesclamat.~n Radiasi dan Lingkungan, 2(J·21 Agustus 1996 ISSN: flS!'-t--tflS!'
Zubaidah Alalas : Tidak diamati karena akan mcmbutuhkan waktu lama sekali. Dari literatur diketahui, sebagai contoh, perpindahan Am dari hati ke sirkulasi darah dengan tl/2 biologis sekitar I tahun. Terdapat kemungkinan suatu organ mcngakul11ulasi Am-241 dari organ lain dalam waktu 30 hari setelah kontaminasi. Pada jangka waktu yang singkat tersebut masih tems terjadi sirkulasi ulang Am-24 I dalam tubuh dari organ/jaringan ke darah dan masuk/diserap olch organ lain atau organ yang sama selain dickskrcsikan. Pada saat ini masih mempakan "initial distribution" dari Am-241. A.I·CI}Warsona - PS'PKR : Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan ekskrcsi melalui feces Icbih tinggi daripada mclalui urin 7. Apakah pcngamhnya bila pcmasukan radionuklida Am-24 I pada tikus dcngan cara suntik 7. Zubaidah Alalas : Eksrcsi Am-24 I lebih ban\'ak melalui feces karena pcngeluaran Am-24 I dari tubuh melalui dua jalur yaitu sistcm biliari dari hati kc saluran pencemaan dan dari darah ke saluran pcnccmaan. Bila dibcrikan sccara suntik maka akan memberikan pola distribusi yang sedikit bcrbeda. Poppy Inlan T. - PSPKR : I. Hasil penelitian mcnunjukkan bahwa aktivitas Am-241 cukup tinggi di saluran pencemaan dan pam-pam. Tingginya Am241 di saluran penceman dapat dimengerti karena pemberiannya melalui oral. Bagaimana dengan yang di pam-pam 7. 2. Scpcrti discbutkan bahwa organ target Am-24 I adalah tulang. Apakah akan terjadi pembahan distribusi Am-24 I dengan berjalannya waktu 'I. Zubaidah Alalas : I. Tingginya aktivitas Am-24 I di pam-pam mungkin discbabkan karena dalam jangka
PSPKR-BA
T AN
waktu pcngamatan yang singkat ini Am-241 yang tclah terserap dalam darah lebih banyak tcrendap pada pam-pam dibanding organ lain pada distribusi awal Am-241. Kcadaan ini mirip dengan hasil penelitian dcngan hewan percobaan lain yang mcnunjukkan bahwa pada distribusi awal Am-24 I kandungaImya tinggi tidak hanya pada hati dan tulang, tetapi juga pada paruparu. Faktor yang menyebabkan pola distribusi seperti ini belum diketahui. 2. Karena pola distribusi Am-24 I akan sesuai dcngan senyawa stabilnya yang sempa yaitu kalium yang akan mengendap pada tulang, l11akapada distribusi akhir nanti diharapkan akan lebih besar fraksi Am-241 yang mcngendap dalam tulang daripada dalam organ lain. M. Darussalam - PPTN' I. Dengan unsur stabil apa, Am-241 memiliki sifat / perilaku biologinya 7. 2. Am-241 mengeluarkan sinar apa saja yang potensial berbahaya terhadap kesehatan 7. Zubaidah Alalas : 1. Kalium. 2. Sinar alfa. Wahyudi - PSPKR : I. Bagiamana sistem pencacahan/pengukuran sampel. Dicacah langsung atau dengan preparasi khusus ? 2. Standard yang digunakan dalam bentuk apa Zubaidah Alalas : I. Sampel dicacah dengan menggunakan spektrometer gamma Nal(TI) dilengkapi dengan MCA terhadap sinar gamma yang dipancarkan Am-24 I dengan energi 60 keY. Sebelum pencacahan, sam pel didestmksi terlebih dahulu dengan asam nitrat 65% selama satu hari. 2. Standard Am-24 I yang digunakan bentuk cair.
dalam