1
SAMBUTAN DEKAN Salah satu tahap penting dalam kerja teologi dan berteologi adalah mengenal dengan baik jati diri sendiri (dalam hal ini: pribadi mahasiswa maupun kelembagaan Fakultas Teologi) guna berinteraksi dengan dunia (Jemaat & Masyarakat). Fakultas Teologi UKIT Yayasan GMIM Ds. A.Z.R. Wenas terkait erat dengan Gereja terutama GMIM (owner) dan Masyarakat (stake holder), bahkan dengan
Pemerintah
(regulator) pendukung lembaga perguruan tinggi ini. Fakultas Teologi UKIT mengemban aspek-aspek Tri Darma Perguruan Tinggi yakni: Pendidikan, Penelitian & Pengabdian kepada masyarakat. Nah, pelaksanaan Study Tour ini adalah bagian dari perwujudan Tri Darma itu. Ada 3 (tiga) tujuan utama yang hendak dicapai dalam pelaksanaan Study Tour kali ini, yakni: 1. Memberi kesempatan kepada para mahasiswa peserta study tour untuk belajar makin mengenal realita dunia kehidupan di luar kampus secara aktif, kritis, positif & bertanggung jawab. 2. Menumbuh kembangkan ketrampilan mahasiswa dalam berteologi Kristiani melalui pengamatan, bernalar secara kritis dan konstruktif kemudian merumuskannya sebagai suatu pokok teologis berkaitan dengan kepelayanan Kristen di luar kampus. 3. Memberi kontribusi ilmiah (berdasarkan hasil penglihatan mahasiswa peserta study tour) bagi pengembangan Jemaat & Masyarakat alamat lokasi study tour dalam kekompakkan bersama Fakultas Teologi UKI Tomohon. Pelaksanaan program Study Tour ini adalah salah satu kewajiban penting yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa. Kami berharap fakta ini benar: “Berada bersama di jemaat / masyarakat sangat menggairahkan dalam memacu upaya berteologi Kristiani oleh para mahasiswa”. Kami mengajak para mahasiswa untuk menggunakan masa study tour sebaik mungkin demi menemukan jati diri guna berteologi di tengah kehidupan jemaat dan masyarakat.
2
Para mahasiswa peserta study tour hadir di beberapa lokasi pelayanan jemaat / wilayah GMIM, dalam suasana Minggu Sengsara-Jumat Agung-Paskah. Keluarga besar civitas academica Fakultas Teologi UKI Tomohon menyampaikan ucapan terima kasih kepada para Ketua Jemaat bersama pimpinan BPMJ / kepada Ketua Wilayah bersama pimpinan BPMW bahkan seluruh jemaat yang menyambut dan menerima kehadiran para mahasiswa, sambil memohon: terus topang dan bantulah mereka mewujudkan cita-cita sekaligus harapan Gereja yang diembankan dalam diri mereka, demi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus. Kiranya peringatan minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus Kristus menuju Paskah akan makin mempersatukan, mempererat persaudaraan dan memberi kita kemenangan iman. Tuhan Yesus memberkati kita. Selamat berstudy tour. Terima kasih.
Salam !
Pdt. Edmond Ch. Moningka, M.Teol. NIDON: 09 310165 01
3
PANDUAN PELAKSANAAN STUDY TOUR PASKAH 2015 A. PENDAHULUAN Karya penyelamatan Yesus Kristus melalui peristiwa kesengsaraan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus perlu dihayati oleh umat Kristiani. Sebagai salah satu wujud penghayatan makna kesengsaraan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus maka Fakultas Teologi UKIT A.Z.R Wenas bermaksud untuk melaksanakan program Study Tour Paskah 2015. Untuk melaksanakan program Study Tour ini diselenggarakan oleh Panitia dengan komposisi sebagai berikut : Penanggung jawab
:
Dekan Fakultas Teologi UKIT Pdt. Edmond Ch. Moningka, M.Teol.
Ketua
:
Pdt. Denny A. Tarumingi, M.Teol.
Sekretaris
:
Pdt. Mariani Ch. Tampemawa, MTh.
Anggota
:
Pdt. Olga Komaling, M.Teol. Pdt. Evie Tumiwa, M.Th.
Paniti Pelaksana Study Tour membuat Panduan Pelaksanaan Study Tour Paskah Tahun 2015 sebagai acuan dasar dalam pelaksanaan Studi Tour tahun 2015 ini. B. DASAR PELAKSANAAN Surat Keputusan Dekan Fakultas Teologi UKIT Nomor 382/91005/810/2-2015 C. TUJUAN PELAKSANAAN -
Mewujudkan Tri Darma Perguruan Tinggi : Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat melalui kegiatan Ibadah Minggu Sengsara, Jumat Agung dan Paskah di jemaat -jemaat yang ada di beberapa wilayah pelayanan Gereja Masehi Injili di Minahasa.
-
Memberikan kepada mahasiswa kesempatan memperluas wawasan dan pengalaman iman, ibadah dan pengabdian kepada jemaat dan masyarakat. 4
-
Meningkatkan semangat pelayanan, persekutuan dan kesaksian mahasiswa Fakultas Teologi UKIT bagi jemaat dan masyarakat.
D. SASARAN -
Memperlengkapi dan melatih mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan kemampuan akademik di tengah konteks jemaat dan masyarakat, khususnya sehubungan dengan penghayatan Minggu Sengsara, Jumat Agung dan Paskah.
-
Melatih mahasiswa untuk mengenal konteks berteologi secara lebih dekat, sehingga mampu untuk mengadakan observasi secara langsung dengan konteks (jemaat dan masyarakat).
E. JENIS KEGIATAN -
Mengikuti dan menunjang program pelayanan BPMW / BPMJ
-
Mengambil bagian secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan Ibadah Minggu Sengsara, Jumat Agung dan Paskah di Jemaat-Jemaat.
-
Memotivasi warga gereja dan masyarakat untuk memberdayakan segala potensi yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup, sebagai bagian dari penghayatan Minggu Sengsara, Jumat Agung dan Paskah.
-
Merekam berbagai hal aktual yang sedang berlangsung , di jemaat atau masyarakat antara lain : Kepemimpinan, Manajemen dan Pastoral, Hubungan antar golongan gereja, dll.
F. WAKTU PELAKSANAAN 28 Maret 2015 - 06 April 2015 G. PESERTA Para Mahasiswa Fakultas Teologi UKIT Yasayan Ds.A.Z.R. Wenas H. BIAYA 5
Biaya Pelaksanaan Studi Tour Paskah 2015 ini dibebankan pada Pos Anggaran Belanja Pendapatan Fakultas Teologi UKIT dan mahasiswa serta jemaat -jemaat di Wilayah tempat pelaksanaan Studi Tour Paskah 2015. I. TEMPAT PELAKSANAAN 15 Wilayah GMIM ( 110 jemaat dan 1.290 Kolom) yaitu : Wilayah Pinaesaan, Wilayah Pasan, Wilayah Ratahan, Wilayah Langowan I, Wilayah Langowan II, Wilayah Langowan III, Wilayah Langowan IV,Wilayah Langowan Kelelondei,Wilayah Kakas I, Wilayah Kakas II, Wilayah Sonder, Wilayah Ratatotok, Wilayah Tumompaso II, Wilayah Kawangkoan I dan Wilayah Kawangkoan II. J. PENUTUP Demikian panduan pelaksanaan Studi Tour Paskah 2015 ini. Harapan kami program ini berlangsung dengan baik dan mendapat dukungan oleh semua pihak.Kehadiran mahasiswa di tengah jemaat dan masyarakatkiranya membawa berkat bagi banyak orang. Akhirnya “Segala Kemuliaan hanya bagi Tuhan kita Yesus Kristus.” Tomohon, 08 Maret 2015 Teriring Salam dan Doa Pdt. Denny Tarumingi, M.Teol. Pdt. Mariani Ch. Tampemawa, MTh. Pdt. Olga Komaling, M.Teol. Pdt. Evie Tumiwa, M.Th.
PEDOMAN KEGIATAN
SABTU, 8 MARET 2015 07.00-08.00 wita Berkumpul di kampus Fakultas Teologi UKIT 08.00-09.30 wita Ibadah Pengutusan 6
09.30-10.00 wita Persiapan keberangkatan- Berangkat 10.00 wita Perjalanan menuju Lokasi Di Lokasi -
Perjumpaan dan perkenalan dengan BadanPekerja Majelis Wilayah dan Badan Pekerja Majelis Jemaat. Tiap pertemuan , bersikap sopan, baik, santun dan hormat terhadap orang lain. Perkenalkanlah diri anda sambil menyampaikan maksud kedatangan. Selanjutnya, konfirmasikanlah kegiatan-kegiatan yang akan anda ikuti selama berada di lokasi.Termasuk melaporkan kehadiran kepada pemerintah / lingkungan / kelurahan / desa setempat ,dengan dianatar teman / nyonya/ tuan rumah/ Pelayan Khusus setempat.
-
Lakukanlah observasi / pengamatan singkat untuk mengetahui situasi jemaat / masyarakat dimana anda akan mengadakan studi tour.
-
Pada malam hari ajaklah keluarga tempat anda menginap untuk mengadakan ibadah bersama.
-
Sebelum tidur malam, catatlah beberapa hal yang anda jumpai, temui, serta buatlah persiapan untuk kegiatan besok hari.
-
Membaca Alkitab untuk Ibadah Minggu MTPJ/RHK/buku renungan yang sesuai).
MINGGU, 29 MARET 2015 IBADAH MINGGU SENGSARA VI
-
Bangun pagi, berdoa, baca Alkitab (boleh ajak keluarga, ambil di Renungan Harian Keluarga yang diterbitkan GMIM).
-
Mengikuti Ibadah Anak Sekolah Minggu
-
Mengikuti Ibadah Gereja / Perkenalan dengan Jemaat
-
Mengikuti kegiatan Jemaat (di kolom-kolom/BIPRA,dll)
SENIN, 30 MARET 2015
-
Bangun Pagi, Doa Pagi, Baca Alkitab
(dapat
diambil
dari
7
-
Perkunjungan Keluarga (Perkenalan, percakapan tentang pelayanan di jemaat, doa untuk orang sakit / lansia,dll).
-
Mengadakan observasi sesuai dengan pokok yang dipilih (mengamati dan mencatat).
-
Pertemuan bersama dengan Badan Pekerja Majelis Jemaat ( seluruh Pelsus).
-
Perkunjungan ke Ibadah BIPRA
SELASA 31 MARET 2015
-
Doa Pagi, Baca Alkitab, Membaca bahan-bahan Khotbah (di buku panduan/MTPJ).
-
Perkunjungan Keluarga
-
Mengadakan Percakapan sesuai pokok yang dipilih
-
Mengkonfirmasikan kegiatan dengan BPMJ
RABU, 1 APRIL 2015
-
Doa Pagi, Baca Alkitab
-
Perkunjungan Keluarga
-
Mengikuti Ibadah (Kolom / BIPRA)
KAMIS, 2 APRIL 2015
-
Doa Pagi, Baca Alkitab
-
Perkunjungan Keluarga
-
Membantu dalam penataan ibadah dan ruang ibadah untuk Ibadah Jumat Agung. Mahasiswa yang memiliki talenta memainkan musik atau menjadi prokantor boleh memohon BPMJ mengijinkan untuk melayani. Tapi dapat membatasi diri jika jemaat setempat telah mempersiapkan tenaga lain.
-
Membaca Alkitab sesuai dengan MTPJ (bahan khotbah Jumat agung).
-
Mengadakan Meditasi Pribadi / Kelompok
-
Menyesuaikan dengan acara /kegiatan jemaat . 8
JUMAT 3 APRIL 2015 JUMAT AGUNG -
Doa Pagi, Baca Alkitab
-
Mengikuti Ibadah Jumat Agung dan Perjamuan Kudus (bagi yang telah Sidi ).
-
Mengkonfirmasikan kegiatan dengan BPMJ
SABTU 4 APRIL 2015
-
Doa Pagi, Baca Alkitab
-
Perkunjungan Keluarga
-
Membantu dalam Penataan Ibadah dan Ruang Ibadah untuk besok.
-
Ibadah Malam
MINGGU, 5 APRIL 2015
-
Doa pagi
-
Ibadah Paskah
-
Perkunjungan ke kolom-kolom
SENIN, 6 APRIL 2015
-
Acara dengan Pemuda (Paskah II : HUT Pemuda GMIM,menyesuaikan dengan program jemaat , wilayah dan sinode).
-
Persiapan pulang.
-
Sebelum pulang, sampaikanlah ucapan terima kasih kepada BPMW, BPMJ, Keluarga-keluarga(atas nama pribadi dan Fakultas Teologi).
-
Pulang ke Kampus (sebelum malam).
CATATAN : RENCANA KEGIATAN INI BERSIFAT SEMENTARA, DISESUAIKAN DENGAN PROGRAM WILAYAH ATAU JEMAAT SETEMPAT.
MEMAHAMI TENTANG MINGGU SENGSARA, JUMAT AGUNG DAN PASKAH A. MINGGU SENGSARA (LENT=PRA PASKAH). 9
Minggu Sengsara adalah Minggu-Minggu penghayatan akan penderitaan Yesus Kristus. Minggu Sengsara sering juga disebut Pekan Passion,yang mana asal-usul perayaan ini berasal dari Yerusalem. Minggu Sengsara dirayakan dalam rangka merenungkan secara mendalam makna penyaliban Kristus (Sengsara Kristus) dan kematianNya dalam rangka menebus dosa-dosa umat manusia. Kesengsaraan yang dialami oleh Yesus adalah kesengsaraan yang membawa perdamaian, keselamatan manusia dan dunia. Dalam menghayati Minggu Sengsara Yesus, gereja merayakannya selama 40 hari ( 6 Minggu) dalam bentuk hari Puasa, kecuali hari Minggu ( khusus untuk GMIM mengadakan Puasa Diakonal, yaitu berpuasa sambil berdiakonia, bnd. Yesaya 58:6-7). Minggu-Minggu Sengsara ini dikenal juga dengan nama Minggu-Minggu PraPaskah (guadraginta dierum exercitation=masa empat puluh hari pelatihan spiritual). Seperti yang telah disebutkan sebelumnya di atas masa ini adalah masa berpantang yang dikenakan kepada Pelayan Tuhan dan Umat,menjalani rekonsiliasi ( Sidi Jemaat)dan Perjamuan Kudus.
B. JUMAT AGUNG ( Good Friday ) Jumat Agung adalah hari raya kematian Yesus Kristus di kayu salib. Pada hari jumat itulah Yesus Kristus mengorbankan diriNya di atas kayu salib demi penebusan atas segala dosa- dosa manusia. Gereja mengadakan perayaan Jumat Agung dengan Ibadah Syukur dan Perjamuan Kudus. Dengan merayakan Jumat Agung, Gereja semakin disadarkan bahwa Yesus Kristus telah mengorbankan diriNya sekali untuk selama-lamanya demi pengudusan dan pengampunan orangorang yang percaya kepadaNya (bnd. Ibrani 10:10) sehingga tidak perlu ada lagi persembahan korban karena dosa (Ibrani 10:18). 10
C. PASKAH Hari Kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati dirayakan oleh gereja dengan sebutan Hari Paskah. Sebagai orang percaya kepada Yesus Kristus, yang selalu merayakan hari KebangkitanNya setiap tahun, tentu kita perlu bertanya mengapa Hari Kebangkitan Yesus Kristus disebut hari Paskah? Bukankah juga dalam Perjanjian Lama kita mengenal perayaan Paskah, sebagai perayaan pembebasan umat Israel dari tanah perbudakan di Mesir? Karena itu apa korelasinya antara Paskah Yahudi dan Paskah yang dirayakan Umat Kristen? Kata Paskah sebenarnya berasal dari bahasa Ibrani , Pesakh, yang berarti “melewati” atau “berlalu”. Dalam Keluaran 12 dikisahkan bahwa Allah mendatangkan hukuman atas Mesir dengan membunuh semua anak sulung pada malam hari, tetapi bagi umat Israel yang rumahnya dibubuhi darah domba jantan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas pintu akan diluputkan oleh Tuhan, karena Tuhan akan melewati rumah-rumah umat Israel dan tidak akan ada kematian (Keluaran 12:23). Dalam perkembangan selanjutnya umat Israel merayakan Paskah yang dimanifestasikan dengan menyembelih kambing domba dan lembu sapi serta memakan roti tidak beragi selama 7 hari dalam rangka mengingat-ingat bahwa Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir pada waktu malam (Ulangan 16:1-5) dalam pemahaman bahwa Tuhanlah yang telah menuntun UmatIsrael keluar dari tanah perbudakan di Mesir dengan melewati dan melintasi Laut Teberau/laut Kolsum. Bagi Gereja Kristen Mula-Mula, Perayaan Paskah Yahudi diambil-alih dan diberi makna teologi baru. Sejak abad ke-2 Masehi, Paskah dirayakan sebagai Hari Raya Gerejani dalam pemahaman bahwa Yesus Kristus telah “melewati”dan “melintasi” alam maut. Yesus Kristus telah mengalahkan maut melalui peristiwa kematian dan kebangkitanNya yang membawa harapan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Karena itu merayakan Paskah dalam perspektif Kristiani adalah merayakan kemenangan Kristus atas kuasa dosa dan maut adalah juga kemenangan bagi orang -orang yang percaya kepadaNya. Seperti ungkapam Rasul 11
Paulus : “Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus Tuhan kita.”(1 Korintus 15:57). Dengan demikian , sebagai orang-orang yang telah dimenangkan, marilah kita mengisi hari-hari hidup kita dengan segala hal yang berkenan kepadaNya, terusmenerus berkarya sesuai dengan bakat dan talenta yang telah dianugerahkanNya. Dalam keyakinan yang kokoh kepadaNya jalanilah hari-hari hidup ke depan tanpa takut, bimbang, khawatir, tetap akan tetap berdiri teguh, tidak goyah dan selalu giat dalam melaksanakan pekerjaan Tuhan untuk saling menguatkan, menopang, mengokohkan, menghiburkan satu sama lain dengan disemangati oleh kemenanganNya atas maut.
12
KHOTBAH - KHOTBAH DAN PA KHOTBAH PEMUDA ROMA 10:16-21 Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan yesus Kristus Saat ini, Kembali kita merenungkan kitab Roma yang menjadi perenungan kita di sepanjang minggu yang berjalan ini, lebih khusus lagi dalam roma 10:16-21. Kita tahu bersama bahwa bangsa Israel adalah umat yang dipercayakan oleh Tuhan untuk dapat menjalankan rencana dan karya Tuhan bagi manusia dan bagi dunia. Sebagai umat pilihan Tuhan, mereka diharapkan dapat menjadi contoh dan teladan lewat penampilan dan gaya hidup yang menggambarkan kekudusan sebagai manusia ciptaan Tuhan. Umat israel adalah umat yang istimewa. Sejarah mencatat bahwa umat israel begitu banyak mengalami mujizat dari Tuhan
dengan cara yang sulit di
mengerti oleh akal pikiran manusia. Tapi itulah kedaulatan Tuhan Allah apabila Ia sudah berkehendak, dimana segalanya dibuat menjadi sempurna dan sungguh mengagumkan. Namun demikian umat Israel sering lupa diri, mereka menganggap bahwa semuanya itu terjadi karena kemampuan, kekuatan dan kehebatan mereka. Mereka tidak menyadari bahwa semua mujuzat yang mereka alami, semua kebaikan yang mereka alami itu semata2 berasal dari Tuhan. Padahal mereka sendiri mengetahui bahwa mereka adalah umat pilihan Tuhan, yang pertama kali menerima injil,. Tetapi mereka tidak melakukan apa yang dikehendaki oleh Tuhan. Mereka hanya sekedar tau saja. Itulah sebabnya bacaan saat ini mau mengungkapkan bahwa, bangsa
Israel
dimasa
perjanjian
Lama
ternyata
pernah
menunjukkan
ketidakpercayaan mereka akan berita tentang Tuhan Allah yang berkarya dalam kristus. Ungkapan nabi yesaya menjelaskan bahwa mereka meragukan bahkan tidak percaya dengan yang diberitakan oleh yesaya tentang sosok mesias yang dijanjikan Allah. Bagi israel kenyataan tentang mesias yang datang jauh dari yang mereka harapkan. Dia bukanlah sosok seperti yang dinubuatkan yesaya sebagai sosok yang hina dan menderita. Bagi mereka mesias adalah sosok yang kuat, perkasa dan mampu melepaskan mereka dari penderitaan. Apa yang mereka pahami ini tidak menghadirkan iman kepada Dia yang dijanjikan Allah. Karena itu injil tentang Kristuspun tidak mereka terima apalgi imani, karena Kristus yang diberitakan oleh 13
yesaya jauh dari harapan. Inilah akibatnya ketika firman Allah dipahami menurut keadaan mereka bukan berdasarkan maksud dan kehendak Tuhan. Disini paulus memberi penjelasan bagaimana iman yang timbul dari pendengaran akan firman Kristus. Hal ini menjunjukkan bagaimana kesungguhan mendengar dan memahami Firman tentang kristus dan KaryaNya. Tapi ternyata orang israel tidak menghiraukannya, walaupun mereka telah mendengar firman, tetapi apa yang mereka lakukan tidak sesuai dengan firman, tetapi sesuai dengan kehendak mereka sendiri yang mengakibatkan mereka tersandung atau berbuat dosa. Saudara yang dikasihi Tuhan. Dalam kehidupan kita setiap hari, dalam pergaulan dan dimanapun kita berada, mungkin kita pernah mendengar istilah yang mengatakan kepala angin atau kepala batu. Tentu saja istilah2 ini ditujukan kepada orang2 yang tidak mau melakukan apa yang sudah mereka dengar untuk dilakukan. Dengan kata lain, mendengar tapi tidak atau tidak memberi respon terhadap apa yang didengarnya. Atau juga orang yang sudah berkali-kali dinasihati menanggapi untuk berhenti dari kebiasaan buruknya tetapi tidak mau menanggapinya. Orang manado bilang maso talinga kiri kaluar talinga kanan. Dan masih banyak lagi istilah lain dimasyarakat yang menunjukkan adanya kebiasaan bahkan karakter seseorang. Semua itu menunjujkkan pada adanya perilaku-prilaku yang hanya mendengar tetapi tidak menanggapi. Sebagai pemuda mungkin saja pernah bersikap demikian, sudah mengetahui apa yang harus dilakukan tapi tidak dilakukan, atau sudah dinasihati oleh orang tua tapi tidak di tanggapi, sudah ditegur untuk tidak melakukan kebiasaan yang buruk tapi tidak diindahkan teguran itu. padahal kita tahu bahwa itu adalah untuk kebaikan kita, untuk keberhasilan kita bahkan untuk kesuksesan kita, tapi kita tidak mau melakukannya, tidak mau menanggapi meresponi semua teguran dan
nasihat itu. kita tetap
melakukan apa yang menjadi kemauan dan keinginan hati kita, akibatnya kita tersandung dan berbuat dosa karena hanya mengikuti kehendak diri sendiri. Nah kepada mereka yang tidak mau mendengar nasihat atau menanggapi teguran bahkan firman Tuhan padahal sudah berkali-kali disampaikan kepada mereka, menurut kesaksian Alkitab khususnya yang kita baca saat ini mempunyai masalah serius yang 14
mengakibatkan; iman orang tersebut tidak akan bertumbuh. Mengapa dikatakan demikian, karena iman bertumbuh dari pendengaran akan firman serta melakuan apa yang didengarnya. Demikian juga halnya, jika iman itu tidak disertai dengan dengan perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati.. Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Sebagai pemuda dalam kapasitas kita sebagai anak di tengah keluarga kristen, tentu saja kita merasa terpanggil untuk menjadikan pribadi kita bukan hanya menjadi pendengar firman saja, tetapi hendaknya menjadi pelaku2 firman juga. Mendengar saja tidaklah cukup tetapi kita harus menanggapi serta melakukannya sebagai respon kita terhadap kasih Tuhan. Kerena itu lakukanlah semua yang baik yang telah kita dengar, jangan pernah merasa tersinggung dengan teguran atau nasihat yang gunanya untuk kebaikan kita. tetapi terimalah itu dan lakukanlah maka itu akan menumbuhkan iman kita dan kita akan semakin dekat dan melekat kepada Tuhan. Niscaya apa yang menjadi harapan dan kerinduan kita kedepan jika kita betul-betul berharap, meminta dan bergantung kepada Tuhan disertai dengan usaha dan kerja keras, bukan tidak mungkin Tuhan menyediakan semua itu. AMIN
KHOTBAH LANSIA MAZMUR 62:1-9 Sudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus kristus Kita semua pasti setuju jika dikatakan bahwa keamanan adalah salah satu kebutuhan manusia. Semua orang ingin hidup aman dan tenang. Tentu saja aman dari hal2 yang dapat mengancam diri bahkan keselamatan kita. Aman dari bahaya kejahatan, aman dari bencana alam, aman dari bahaya kecelakan dan masih banyak lagi rasa aman yang kita butuhkan. Yang pasti, suasana dan keadaan yang aman itu sangat penting. Banyak kita saksikan dalam berita orang2 yang kelihatannya berada pada ketidakamanan, karena ada yang di teror/yang diancam, ada yang di culik, ada yang rampok, bahkan ada yang di bunuh, karena ada kepentingan dari orang lain. 15
Entah itu karena jabatan, karena uang, karena dendam, karena iri hati dan lain sebagaiya.
Untuk itulah, tak sedikit orang yang rela bayar mahal demi untuk
mendapatkan rasa aman dan tenang. Sebagai contoh, kita banyak kali melihat di televisi para pejabat tinggi atau juga artis2, yang kemana saja mereka pergi, mereka dikelilingi oleh bodyguard karena ingin hidup dalam situasi yang aman, yang mampu melindungi mereka dari ancaman dari bahaya orang-orang yang ingin mencelakakan mereka. Firman Tuhan dalam Mazmur 62 yang kita baca saat ini, juga hendak mengisahkan tentang sosok Daud yang juga pernah berada dalam posisi tidak aman, yakni saat menghadapi orang yang bermaksud untuk menjatuhkan dia dari kedudukannya, dengan berbagai macam cara (ayat 4-5). Tergambar disini, bagaimana ia mengalami krisis yang begitu luar biasa. Disini dikatakan hendak meremukkan dia, ingin menghempaskan dia bahkan mereka mengutuki dia. Banyak pergumulan yang dihadapi oleh Daud. Namun walaupun Daud berada dalam kondisi krisis semacam itu, Daud tahu ke mana dia harus pergi, yaitu kepada Allah yang menjadi tempat perlindungannya (ayat 2-3, 6-7). Daud tahu dan ada pengakuan dari Daud bahwa Allah adalah dasar keselamatan dan kemuliaan-Nya. Sebab itu dengan adanya pengakuan dan keyakinan ini maka, ia juga mendorong orang untuk tetap mempercayai Allah senantiasa. Dan itu bisa dinyatakan dengan berdoa kepada Dia sang pencipta (ayat 8-9). Jika kita meminta dengan sungguh kepada Allah dengan berdoa, maka disana akan nyata Kemuliaan Tuhan. Memang pada saat itu Daud harus menghadapi orang-orang yang menginginkan kejatuhannya dengan cara apapun (ayat 10-11). Tetapi bagi Daud, orang-orang semacam itu bagaikan angin, tidak memiliki arti apapun dan tidak punya kuasa sedikit pun. Karena itu tempat perlindungan satu satunya yang aman, adalah Allah. Tempat untuk meminta, memohon serta
tempat bergantung yang aman.
(ayat 12-13). Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan . . .
16
Dalam kehidupan kita khususnya sebagai lansia, kita juga tentu inginnya amanaman saja dalam menjalani kehidupan. Nah kira2 Apa saja keamanan yang kita inginkan, sesuai dengan keadaan, situasi dan konteks kita sekarang ini? Tentu kita ingin Sehat. Karena sehat juga merupakan satu keadaan yang aman dan tenang, bebas melakukan aktivitas. Selain itu juga ingin diperhatikan keluarga, ingin disayang oleh anak, oleh cucu, memiliki teman yang banyak dan mereka semua peduli dengan kita, dan masih banyak contoh lainnya. Itu merupakan situasi aman atau rasa aman yang kita inginkan. Namun ternyata kadangkala kita berada dalam situasi yang sebaliknya. Situasi yang sulit dan tidak mudah yang harus kita hadapi. Pada kenyataannya tidak sedikit orang yang malah menghadapi pergumulan karena sakit. Memang semua orang pernah sakit, tdak ada orang yang tidak pernah sakit. Kondisi badan sudah tidak sehat lagi. Karena tidak sehat maka mau mengambil makanan saja sudah tidak bisa, mau mandi/pakai baju sendiri sudah tak sanggup, mesti ada bantuan dari orang lain, belum melakukan apa-apa, tubuh sudah merasa lemah, kalau berjalan juga sering tidak seimbang karena kaki sudah tidak kuat, dlsb. Tetapi itu adalah hal yang alamiah yang mesti terjadi pada semua orang. Nah ketika kita mengalami hal itu, sebagai orang yang ingin sehat, aman dan bebas melakukan apa saja, itu menjadi krisis dalam kehidupan yang kita hadapi pada umumnya, yang banyak kali membuat kita mengeluh bahkan bersungut2. belum lagi ketika kita merasa kesepian. Inilah yang kerapkali terjadi dalam kehidupan kita. Merasakan ketidakamanan terutama tatkala menghadapi kondisi demikian : kesepian, sakit, menderita oleh karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam fisik misalnya mata mulai kabur, pendengaran mulai kurang tajam, berjalan mulai lamban sehingga ada yang harus berjalan dibantu dengan alat, dan lain sebagainya. Namun dalam situasi dan kondisi seperti itu, yang menjadi pertanyaan adalah: kepada siapakah kita hendak menggantungkan harapan, kerinduan dan keinginan kita? Adakah Allah sebagai yang pertama dan satu-satunya kita ingat ketika kita dilanda krisis dilanda kesulitan bahkan ketidakberdayaan? Atau hanya mencari jalan lain yang cepat mendapatkan jawaban, hanya bergantung pada orang lain yang bagi kita dapat membantu membebaskan kita dari penderitaan yang dialami. Menurut 17
Daud, tidaklah bijaksana bila seseorang tergantung kepada manusia bila ingin mencari perlindungan dan rasa aman. Karena sekarang ini justru banyak orang cari jalan pintas. Inginnya keluar dari masalah buru-buru, maka menghalalkan segala cara supaya bisa cepat mendapat jawaban. Firman Tuhan saat ini hendak menyatakan bahwa Hanya dangan membawa seluruh hidup kita mendekat dan melekat pada kuasa pemeliharaan-Nya yang melampaui segala akal, kita akan mendapatkan ketenangan, kedamaian dan sukacita sekalipun berada ditengah-tengah penderitaan dengan segala keterbatasan yang ada. Dalam kondisi krisis yang bagaimanapun Allah ingin kita senantiasa bergantung kepadaNya. Hanya kepada Allahlah kita dapat memperoleh ketenangan dan keamanan. Segala usaha upaya yang kita lakukan untuk dapat terbebas dari penderitaan, tanpa Allah kita tidak akan mendapatkannya. Semua kekayaan, kemasyhuran, dan relasi sebaik apapun kita dengan orang lain, itu
tidak akan
memberi jaminan apapun di dalam hidup ini. Selain daripada membawa hidup kita seutuhnya mendekat kepada kasih dan kuasa Tuhan yang tidak terbatas itu. Maka ketenangan, keamanan, kedamaiaa, sukacita dan kemenangan pasti menjadi bagian kita. Tuhan Memberkati kita semua AMIN.
KHOTBAH HARI JUMAT AGUNG Bacaan : Lukas 23:44-49 Saudara-saudara! Setelah melewati enam Minggu Sengsara, minggu-minggu perenungan tentang makna sengsara Kristus bagi manusia, hari ini kita diberi kesempatan untuk mengingat kematian-Nya
yang
menyelamatkan
dan
memulihkan,
kematian-Nya
yang
menghidupkan banyak orang. Kematian yang memberi pengaruh besar bagi dunia (alam) terlebih bagi manusia. Lukas, salah satu Injil yang menulis tentang kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus, menceritakan tentang hal itu. 18
Dalam Lukas 23:44-49 Lukas menceritakan apa yang terjadi ketika Yesus mati di kayu salib. Keterangan waktunya jelas : ”hari sudah kira-kira jam 12”. Situasinya : ”kegelapan meliputi seluruh daerah itu sebab matahari berhenti bersinar”. Dan Yesus mengucapkan kalimat penyerahan total-Nya pada Bapa-Nya : ”Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawaKu”. Apa yang terjadi ini menimbulkan tanggapan yang berbeda bagi orang-orang yang menyaksikannya. Pertama, kepala pasukan (hekatontarkses = Yunani : kepala pasukan seratus) setelah menyaksikan hal tersebut memuliakan Allah dan mengakui Yesus sebagai ”orang benar” (dikaios). Kedua, orang banyak yang datang menonton, setelah menyaksikan hal itu, pulang sambil memukulmukul diri (tuptontei ta stethe = Yunani : memukul dada), tanda penyesalan dan kesedihan yang dalam. Ketiga, orang-orang yang mengenal Yesus, khususnya para perempuan yang telah mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihatnya. Mereka bukan hanya sekedar berdiri dan melihat tetapi mereka melihat bukti bahwa semua yang telah dikatakan-Nya kepada mereka ketika Ia masih bersama dengan mereka ternyata benar! Tidak ada lagi keraguan tentang itu! Jadi kematian Kristus ini mempengaruhi dunia dan manusia. Fenomena alam yang terjadi – gerhana matahari, kegelapan – itu menunjukkan bahwa alam pun terpengaruh dengan kematian-Nya. Ini menyatakan dengan jelas siapa itu Allah : Allah berkuasa atas alam ciptaan-Nya karena Ia Allah Pencipta alam semesta. Kematian Kristus ini juga membuat manusia yang belum percaya menjadi percaya (kepala pasukan), membuat manusia menyadari dosanya (orang banyak), membuat manusia yang kurang percaya menjadi percaya (para murid). Pertanyaan bagi kita adalah : apakah kematian Kristus memiliki arti bagi kita? Ataukah bagi kita itu hanya sekedar satu perayaan gerejawi yang kita laksanakan sebagai tradisi gereja yang tidak lagi memiliki pengaruh apapun bagi kita? Saudara-saudara, Bagaimana anda memahami makna kematian Kristus, mempengaruhi cara anda hidup sebagai ”pengikut Kristus” atau sebagai ”orang yang percaya pada-Nya”! Bila itu hanya sekedar perayaan gerejawi maka itu memang tidak memiliki arti dan pengaruh apapun bagi kita. Tetapi bila kita melihat bahwa kematian Kristus tersebut menyatakan kemahakuasaan-Nya sebagai Allah semesta alam, sebagai Allah yang 19
telah menyatakan kebenaran janji-Nya, kita akan terdorong untuk mengakui memang benar DIA TUHAN dan JURUSELAMAT kita! Kita terdorong untuk mengakui bahwa untuk setiap dosa yang kita lakukan, darah-Nya telah tercurah! Dan itu tidak akan percuma sebab kita meyakini kebenaran-Nya dan semakin diteguhkan untuk terus menyatakan kebenaran itu kepada dunia : bahwa Dia TUHAN semesta alam itu mengasihi dunia ciptaan-Nya! Amin!
KHOTBAH PASKAH ROMA 6:1-8
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Paskah dalam Perjanjian Lama menunjuk kepada perayaan pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir. Yang diawali dengan tindakan Allah yang membunuh semua anak sulung bangsa Mesir, sedangkan rumah umat Israel luput dari kematian. Sebab setiap pintu rumah umat Israel dibubuhi darah hewan kurban sehingga Allah melewati. Sehingga dalam peristiwa Paskah mengandung keselamatan. Itu sebabnya di setiap rumah umat Israel mengadakan perjamuan Paskah, yaitu makan “korban Paskah” atau anak domba yang disembelih (Kel. 12:21-22). Di lain pihak perayaan hari Paskah dalam Perjanjian Baru menunjuk kepada Kristus yang telah wafat sebagai anak domba Paskah (I Kor. 5:7) yang telah bangkit dari kematian. Tepatnya pada hari Paskah, Tuhan Yesus mampu melewati realitas kematian dengan penuh kemenangan. Dengan demikian inti dari Paskah sangat jelas menunjuk kepada makna mampu “melewati” realitas kematian dengan penuh kemenangan. Sehingga manifestasi dari Paskah adalah suasana sukacita yang diungkapkan dengan perjamuan Paskah dan secara spesifik dinyatakan melalui perayaan akan kebangkitan Kristus. Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Di dalam Alkitab disebutkan ada sebanyak 365 kali kata “jangan takut”, persis dengan jumlah hari-hari dalam satu tahun. Saya pikir hal ini bukan secara kebetulan. Tiap hari 20
Allah mengingatkan kita jangan takut. Mengapa demikian? Karena setelah manusia jatuh ke dalam dosa yang pertama dirasakan manusia bahwa mereka telanjang dan takut (Bd.Kejadian 3:7-10). Itulah sebabnya sehebat-hebatnya manusia tetap di hati kecilnya mempunyai rasa takut. ada 7 hal yang paling banyak ditakuti orang : (1) takut mati; (2) takut gagal; (3) takut di tolak, (4) takut gelap; (5) takut jatuh dari ketinggian; (6) takut kehilangan orang yang disayangi; (7) takut miskin. Jadi, ketakutan juga kekhawatiran pada diri manusia adalah merupakan hal yang bisaa dan itu manusiawi. Dan itu tidak selalu megatif. Namun masalahnya adalah banyak orang, bahkan orang Kristen yang takut dan khawatir secara berlebihan, sehingga mendatangkan penderitaan, bahkan menghambat banyak hal dalam hidupnya. Oleh sebab itu, orang yang penuh kekhawatiran dan rasa takut sulit tidur, otaknya sulit berpikir, secara biologis hormon ikut bereaksi sehingga menimbulkan sakit lambung, sakit kepala. Kira-kira 60-70% penyakit tubuh disebabkan oleh pergolakan dalam jiwa, kekhawatiran, takut, depresi, stress dsb. Di dalam pembacaan kita Roma 6:1-8, rasul Paulus menegaskan bahwa tidak benar jika ada orang yang mengaku percaya kepada Yesus masih hidup sengaja berbuat dosa. Sebab karena dosalah Yesus Kristus telah mati mewakili semua manusia yang telah berdosa. MENGAPA? Karena dosa mengakibatkan hukuman ilahi (Rom 1:18) dan mendatangkan kematian jasmani dan rohani. Dan oleh karena kasihNya, Yesus Kristus telah mengambil alih hukuman dan kematian (maut) yang seharusnya dialamatkan kepada semua manusia tanpa terkecuali. Jika demikian, logikanya seperti yang dikemukakan dalam ayat 5-6 “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa”. Orang yang masih menghambakan diri kepada dosa, akan semakin banyak rasa kekhawatiran dan takutnya. Tidak hanya takut atau khawatir mengenai masa depan di dunia ini , tetapi terlebih menghadapi hari kematian. Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan
21
Alasan mengapa kematian menjadi yang paling utama ditakuti manusia adalah karena hampir semua orang tidak siap akan mati meskipun tahu kematian itu cepat atau lambat pasti datang. Banyak orang takut dan khawatir tentang apa yang mungkin terjadi setelah kematian. Nah kalau demikian, sebagai orang percaya yang percaya bahwa Yesus yang telah bangkit dari orang mati akan menyikapinya seperti rasul Paulus “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21). Mengapa demikian? Sebab setelah Paulus mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus, orientasi hidupnya menjadi berbeda. Jika sebelumnya kematian sangat menakutkan tetapi sekarang dipahami sebagai keuntungan. Jika sebelumnya orientasi hidupnya demi membela agama tidak ragu-ragu membunuh, sekarang hidup bagi Kristus. Argumentasi rasul Paulus mengenai pemahaman ini disebutkan dalam Galatia 2:20 “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”. Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Setiap Peringatan Hari Paskah diberitakan bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari dari antara orang mati. Kiranya pemberitaan ini, permberitaan mengenai kemanangan Yesus atas maut, membuat kita, pertama, bersyukur dan bangga punya Allah seperti Yesus, yang kedua membuat kita tidak lagi khawatir, apa lagi takut menjalani hidup ini. Bukankah maut pun sudah dikalahkan?!!! Jadi, jikalau apa yang paling ditakutkan manusia sudah dikalahkan, apa lagi yang membuat kita takut. Mengenai hidup soal makanan dan minuman? Mengenai tubuh apa yang akan dipakai? Firman Tuhan di dalam Matius 6:26 dengan jelas mengatakan “Pandanglah burungburung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” Yang harus kita lakukan adalah seperti disebutkan dalam Matius 6:33 “carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Boleh jadi pada saat ini kita mengalami banyak pergumulan. Jika benar, tetaplah tenang dan berdoa, lalu 22
lakukanlah apa yang dapat dilakukan untuk keluar dari masalah tersebut. Ingat bahwa Allah kita jauh lebih besar dari segala apa yang menjadi pergumulan kita. Ia, Allah kita adalah Allah yang setia. Ia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita. Pada waktunya Ia akan memberikan kepada kita jalan keluar. Oleh karena itu jangan takut, jangan kawatir. Maut sudah dikalahkan dan dosa tidak lagi berkuasa atas kita. Amin. KHOTBAH PENGHIBURAN Matius 16:21-24 Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus kristus Kalau saja manusia dapat menentukan waktu kematiannya, pasti keluarga akan berupaya sedemikian rupa agar saudara kita yang terkasih ini, jangan dulu meninggal, karena ditinggalkan orang yang dikasihi itu tidaklah mudah, menimbulkan kepahitan, dukacita bahkan penderitaan. Namun suka atau tidak suka, itulah kenyataan hidup yang harus diterima. Menjalani hidup sebagai orang percaya bukan berarti bebas tantangan dan penderitaan, tetapi penuh dengan dinamika. Ibarat suatu perjalanan, kadang kita berada pada jalan yang rata, kadang kita harus mendaki dan kadang juga kita harus berhenti. Demikian juga dalam hidup ini ada saat-saat dimana kita senang (gembira), tapi ada juga saat dimana kita harus bergumul dan menderita. Itulah salib. Masing-masing memiliki salib yang harus di pikul. Sdr2 Yang dikashi Tuhan, Salib yang ada pada kita, bagaimanapun beratnya, itu harus dipikul. Memang tidaklah mudah bagi seseorang untuk menerima suatu kenyataan kalau ia harus menderita. Inilah yang terjadi pada Petrus dalam bacaan kita saat ini. Sebagai seorang murid yang responsif dia selalu memberi respon atas apa yang dikatakan dan dilakukan Yesus. Karena itu, mendengar akan pernyataan Yesus bahwa IA akan menderita, dibunuh dan dibangkitkan, ada protes dari Petrus, ia tidak mau menerimanya. Perhatian Petrus hanya pada penderitaan Yesus sehingga mengabaikan kebangkitanNya. Karena itulah ia mengatakan bahwa Allah pasti melindungi Yesus. Ternyata Petrus belum sungguh-sungguh mengerti arti pengakuannya bahwa Yesus adalah Mesias, karena pikiran dan karakternya telah di tunggangi oleh iblis. Itulah sebabnya 23
Yesus menyatakan teguran yang keras dengan mengatakan enyahlah iblis. Ini menandakan ada godaan yang ingin menggagalkan rencana keselamatan Yesus. kemudian Yesus mengalihkan perhatianNya kepada murid-muridNya dan mengatakan tentang konsekuensi orang yang mau mengikutNya. Seperti yesus yang sudah mengambil jalan salib, maka pengikut-Nyapun harus mengikuti jejak-Nya. Yesus sedang mengubah konsep/pikiran muridmuridNya tentang panggilan hidup mereka, bahwa menjadi pengikut Yesus tidaklah mudah, karena harus memikul salib, harus menyangkal diri (rela menderita). Sebagai manusia kita tidak dapat melarikan diri dari kenyataan hidup yang pahit termasuk kehilangan orang yang kita kasihi. Dalam segala kejayaan, kekuatan dan kemampuan kita, kita harus memahami betapa kecil, betapa terbatas dan tidak berdayanya kehidupan kita manusia di hadapan Allah. Segala usaha yang kita lakukan untuk dapat terbebas dari penderitaan, tetapi ketika Allah menyatakan kekuasaan dan kedaulatanNya, pada akhirnya sebagai manusia tetapi kita harus tunduk pada keputusan Allah. Kita tidak dapat membatalkan apa yang menjadi rancangan Allah dalam hidup manusia. Namun dalam kelemahan dan ketidakberdayaan kita itulah Allah ingin kita senantiasa bergantung kepadaNya, dalam ketidak mampuan kita, Allah memampukan kita, seperti ada dikatakan dalam firman Tuhan bahwa; dalam kelemahanlah kuasaKU menjadi sempurna. Disaat manusia ada dalam penderitaan maka disanalah Allah menyatakan kuasa dan kasihNya lewat pertolonganNya. Tetapi juga yang penting untuk direnungkan ialah tentang kesiapan kita menghadapi penderitaan itu. Kita tidak pernah tahu kapan kita akan menderita, dan dalam bentuk apa penderitaan kita. Karena itu perlu ada persiapan menghadapi penderitaan, agar ketika itu datang, kita telah siap sehingga tidak menyalahkan Tuhan, tidak bersungut-sungut melainkan justru memuliakan Tuhan, karena pandangan kita hanya tertuju kepada Tuhan.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Saat ini keluarga……………… mengalami peristiwa dukacita, atas meninggalnya orang yang mereka kekasih yg terkasih ……………………….dlm usia…….. thn. Perasaan sedih, kecewa bahkan menyesal, pasti juga dialami dan dirasakan oleh keluarga, Sedih karna telah terpisah, tidak bisa hidup bersama lagi. Mungkin beberapa beberapa hari ini atau kemarin masih sempat bercerita/bercanda tawa bersama dengan alm……., tidak pernah menyangka ini akan terjadi.barangkali juga ada penyesalan dari keluarga, menyesal karena mungkin ada banyak hal yang belum dilakukan dan mestinya harus dilakukan ketika ia masih hidup. Namun di tengah kesedihan, 24
kekecewaan bahkan mungkin penyesalan yang dirasakan oleh keluarga, saudara bersaudara, keluarga boleh bersyukur karna Tuhan pernah menghadirkan dia di tengah keluarga dan saudara bersaudara di tempat ini, pernah menikmati persekutuan bersama dengan alm/a, terlebih ketika keluarga sempat mendampingi ketika ia butuh di dampingi, meski dalam waktu yang singkat, Itulah yang boleh menjadi sukacita keluarga di tengah dukacita yang dialami saat ini. Tuhan yang telah berperkara di tengah keluarga ini, maka Tuhan pulalah yang senantiasa menghibur dan menguatkan keluarga dalam menghadapi dukacita ini. Peristiwa hari ini menjadi pengalaman iman bagi keluarga untuk terus meletakkan pengharapan pada Tuhan sebagai sumber penghiburan. Amin
KHOTBAH IBADAH KOLOM PEMB. ALKITAB : YESAYA 53:1-8
Saudara-Saudara yang diberkati dalam kita Yesus Kristus Penderitaan Yesus adalah bentuk ketaatan kepada kehendak Bapa dalam rangka karya selamat Allah bagi seisi dunia. Ejekan,olokan dan cemooh dari orangorang yang merasa diri tidak bersalah waktu itu adalah suatu penghinaan terhadap harkat dan martabat Yesus sebagai Anak Allah. Dosa manusia telah membuat hati menjadi buta dan tidak mampu menyelami kasih setia Allah yang besar, hingga berani melakukan hal terhina terhadap Yesus. Tetapi, apakah dengan segala penghinaan yang Ia terima, membuat Yesus mundur dari rencana penyelamatan untuk manusia? Sama sekali tidak.! Yesus tetap tabah menjalani penderitaan, Ia rela menannggung semua derita yang seharusnya ditanggung oleh manusia-manusia berdosa seperti kita, karena ‘kehambaan-Nya’ yang sejati, karena ketaatan-Nya yang sungguh pada Bapa di sorga dan demi kasih-Nya yang sangat besar bagi manusia. Saudara.., Kasih, yang telah membuat Yesus rela dipukul, dicambuk, dilukai; kasih yang telah membuat Yesus rela membiarkan jiwa-Nya tertekan oleh semua penghinaan yang menyakitkan, sampai mati di kayu salib. Ia menyerahkan nyawa-Nya sendiri, ganti manusia yang berdosa, agar selamat sentosa jadi milik kita. 25
Benar, apa kata firman Tuhan melalui nabi Yesaya: “Ia rela menderita, disiksa, dianiaya, Ia diam seperti seekor domba yang siap dibawa ke pembantaian, Ia tetap menurut; ganjaran yang harusnya ditimpakan kepada manusia ditnggung-Nya, semua untuk mendatangkan keselamatan bagi manusia”. Kitalah yang seharusnya dihukum karena dosa dan pelanggaran kita yang tiada tara, tetapi semua telah diambil/ditanggung oleh Yesus/Hamba Allah yang menderita. Karena itu, selaku keluarga Kristen; sebagai Bapak, Ibu, Anak, Orang tua, sekalian kita yang mengaku percaya kepada-Nya, dinasehati; marilah memberikan respon terhadap penderitaan dan kematian Yesus yang telah menyelamatkan kita, mari kita tinggalkan kesombongan diri, tinggalkan kejahatan, jauhi sikap yang saling manyakiti, jauhi sikap yang saling balas dendam, hindarilah sikap yang menghina sesame baik dengan perkataan maupun tindakan, jadikan diri dan hidup kita sebagai orang yang penuh perhatian, mengasihi dan mau menolong sesame yang dalam pergumulan dan penderitaan. Mereka yang sakit dan tertekan oleh beragam persoalan hidup, kita beri kekuatan dan penghiburan, lewat perhatian dan kasih sayang kita yang tulus. Mari kita hidup saling menghibur dengan kata-kata yang menyejukkan, bukan menghina atau mengejek; mari maknai hidup ini sebagai ucapan syukur yang senantiasa kita persembahkan untuk menyenangkan hati Tuhan kita Yesus Kristus., biarkan hidup kita dalam segala karya kerja menjadi saluran berkat dan kesaksian bagi kemuliaan Nama Tuhan. Amin.
KHOTBAH IBADAH KOLOM PEMB. ALKITAB : MARKUS 15:20b-32
Saudara, Salib adalah lambang kutuk dan nista. Di zaman pemerintahan Romawi, setiap orang yang di salib adalah mereka yang telah melakukan kejahatan besar dan tidak dapat ditolerir lagi., hingga hukumannya adalah kematian di kayu salib. Hal inilah yang pantas bagi dua orang penjahat yang disalib disebelah kanan dan kiri Yesus. Bagaimana dengan Yesus? Apakah dosa dan kejahatan Yesus tidak dapat ditolerir lagi? Bukan! Bukan Yesus yang berbuat demikian, tetapi kita, manusialah yang telah melakukan kejahatan, dosa yang tiada tara, sehingga harus dihukum. 26
Namun, bukan manusia yang menerima hukuman tetapi Yesus yang tidak berdosa dihukum mati, disalib sebagai orang berdosa, supaya manusia dan dunia ini diselamatkan. Hal ini dilakukan Yesus sebagai wujud dari solidarias Allah yang sangat besar, yang sangat tinggi bagi dunia dan manusia. Ia mengasihi manusia, meskipun kita berdosa. Ia menyelamatkan kita lewat kematianNya di salib, menderita penghinaan dan pukulan yang hebat dari orang orang berdosa; cacian, olokan, ejekan menjadi warna penderitaan Yesus yang sedang berjalan menuju salib dan kematian. Semua orang, bahkan mereka yang sangat kenal dengan Yesus berteriak mendakwa Dia, meneriakkan/melepaskan kemarahan mereka dengan bengisnya., seolah memang tidak ada lagi yang benar dalam diri Yesus. Ia digiring ke bukit tengkorak dengan kejamnya, seperti seekor domba yang siap dibantai. Bukan sekali tetapi setiap kali cambuk berujung besi merobek tubuhNya. Jubah ungu (jubah penderitaan dipakaikan kepadaNya, dan dibagi menurut hasil undian oleh para prajurit Romawi yang kejam. Anggur asam diberikan sebagai pelepas dahaga. Betapa keji dan kejam perlakuan yang diterima Yesus, sampai akhirnya Ia mati tergantung di salib sesuai dengan rencana dan kehendak Allah., demi keselamaan manusia. Saudara, sebagai keluarga Kristen kita terajak untuk senaniasa mengambil makna dari penderitaan dan kematian Yesus dalam kembara hidup di dunia ini. Memang penderitaan tidak akan pernah berakhir, mewarnai perjalanan hidup kita. Tapi, Yesus teladan kita telah memberi contoh tentang keadaan dan keseitaan menanggung semuanya, dengan terus bergantung pada Bapa di sorga, hidup saling mengasihi, saling mengampuni, rela berkorban demi menolong orang lain; teruama mereka yang dalam penderitaan. Peduli terhadap pergumulan sesame yang menderita, hidup dalam kasih dan pengampunan yang tulus; tetap rendah hati, tekun bekerja, rajin beribadah dan bersyukur; sambil tetap menjadikan diri dan hidup pribadi serta keluarga sebagai sarana di mana Yesus disembah dan dimuliakan. Amin.
KHOTBAH MINGGU SENGSARA VI 27
Bacaan : Yesaya 53:1-8 dan Markus 15:20b-32
Saudara-saudara! Bagaimana rasanya bila anda diabaikan? Tidak diperhatikan, tidak didengarkan? Sangat sakit! Bila kemudian anda diminta untuk melakukan kebaikan atau tanpa diminta tetapi keadaan/situasi menuntut anda untuk melakukan kebaikan bagi orang yang sudah mengabaikan anda, mampukah anda melakukannya? Mampukah anda melakukannya dengan hati yang tulus? Itu pasti berat sekali untuk dilakukan. Tetapi Allah sanggup melakukannya bagi umat-Nya yang telah mengabaikan-Nya. Yesaya 53:1-8 adalah bagian dari tulisan Yesaya yang dialamatkan kepada bangsa Israel yang sedang berada di pembuangan. Mereka ada di sana (di pembuangan) karena mereka telah mengabaikan Allah mereka. Tindakan pengabaian itu dilihat ketika umat lebih memilih untuk melakukan kehendak mereka sendiri, menyembah ilah lain, mencari pertolongan dari bangsa lain (Mesir) dan tidak mengandalkan Allah dan tidak melakukan kehendak Allah untuk melakukan keadilan dan kebenaran dalam kehidupan setiap hari. Karena itu mereka dibawa ke pembuangan. Di negeri asing, sebagai orang-orang terbuang/terasing, terkalahkan, mereka mempertanyakan Allah mereka. Apakah Allah melihat penderitaan mereka? Apakah Allah berkenan mengampuni dosa mereka dan memulihkan keadaan mereka? Apakah Allah bersedia menyelamatkan mereka? Apa yang dituliskan oleh Yesaya dalam bagian ini bertujuan untuk meneguhkan hati mereka, untuk menyatakan bahwa walau bagaimanapun Allah tidak pernah melupakan mereka. Mereka masih tetap dapat mengharapkan penebusan / penyelamatan daripada-Nya. Itu antara lain ditemukan dalam bacaan kita Yesaya 53:1-8. Bagian inidapat dibagi menjadi tiga : Pertama, ayat 1 ini adalah pertanyaan bagi umat : ”siapa yang percaya kepada berita yang disampaikan nabi? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?” Apakah umat percaya pada pesan TUHAN melalui nabi-Nya? Apakah umat masih percaya bahwa Allah hendak menyatakan kekuasaan-Nya kepada umat-Nya dengan menyelamatkan mereka?
28
Kedua, ayat 2-3 dan 6a sebenarnya nabi hendak mengingatkan bahwa umat telah mengabaikan Dia : ungkapan-ungkapan seperti : ”semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia”, ”dan rupa pun tidak sehingga kita menginginkannya”, ”ia dihina dan dihindari orang”, ”orang menutupi mukanya terhadap dia”, ”dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan”. Dengan ungkapan-ungkapan tersebut nabi menyatakan dan mengingatkan tindakan pengabaian yang dilakukan oleh umat terhadap Allah mereka.Mereka memilih jalan mereka sendiri yang berbeda dari jalan Allah. Jalan yang mereka pilih untuk mengabaikan Allah justru membawa mereka kepada penderitaan dan kesengsaraan. Dengan ini nabi hendak membuat umat menyadari kesalahan dan dosanya yang telah dilakukan kepada TUHAN. Mereka ada di pembuangan bukan karena Allah tidak mengasihi mereka tetapi karena mereka telah mengabaikan Dia dan memilih untuk melakukan kehendak mereka sendiri. Ketiga, ayat 4-5 dan 7-8 : setelah menyadarkan umat tentang kesalahan mereka, di bagian ini nabi juga menyadarkan umat tentang siapa Allah yang telah mereka abaikan itu. Ungkapan-ungkapan seperti ”penyakit kitalah yang ditanggungnya”, ”kesengsaraan kita yang dipikulnya”, ”dia tertikam oleh karena pemberontakan kita”, ”dia diremukkan oleh karena kejahatan kita”, ”ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya” dan ”oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh”. Ya, Allah yang diabaikan itu adalah Allah yang melakukan banyak hal untuk memulihkan mereka, menyelamatkan mereka. Dan itu Allah mereka. Sepatutnya mereka percaya pada-Nya dan tidak meragukan Dia. Dia, Allahyang diabaikan umatNya adalah Allah yang menyelamatkan umat-Nya!
Saudara-saudara, pesan nabi Yesaya ini sering ditafsirkan sebagai nubuat tentang Yesus Kristus. Markus yang meneruskan pesan ini menyatakan bagaimana Yesus diabaikan. Ia ditolak di kampung halamannya sendiri, bangsa-Nya sendiri menolak untuk percaya kepada-Nya dan bahkan para pemimpin (agama) bangsa-Nya merancang kematian-Nya. Tetapi justru dengan kematian-Nya, Ia menyelamatkan manusia. Markus menyebut bagaimana orang-orang menghina/mengolok Dia di salib : tulisan ”Raja orang Yahudi”, orang-orang yang lewat, imam-imam kepala bersama ahli Taurat dan dua orang yang disalibkan bersama dengan Dia, menghujat dan mengolok 29
Dia. Semua dijalani Yesus dengan taat dan dengan melakukannya, Ia menyelamatkan manusia.
Bila dua bagian Alkitab ini kita baca pada masa Minggu Sengsara, berarti kita yang telah mengaku sebagai orang/gereja yang percaya pada-Nya, diminta untuk memikirkan ulang tentang siapa diri kita. Sebab banyak yang mengaku percaya, mengaku sebagai pengikut-Nya. Tetapi apakah kenyataannya memang demikian? Bukankah justru tindakan pengabaian yang kita lakukan. Ketika kita lebih suka mendengarkan suara hati kita sendiri, lebih suka mengikuti pikiran kita, lebih suka melakukan kehendak kita daripada kehendakNya, lebih mengandalkan diri sendiri dan kekuatan lain daripada mengandalkan Dia – dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan. Kita mengakui Dia sebagai TUHAN tetapi kita menolak mengikuti Dia dan kehendak-Nya. Kita mengakui Dia sebagai Juruselamat yang telah menyelamatkan kita tetapi kehidupan kita bukanlah kehidupan yang menyelamatkan. Justru masih saja terkungkung dalam dosa dan kesalahan. Bacaan Alkitab ini kiranya menolong kita untuk memikirkan kembali : siapa Kristus bagi kita? Apa arti Kristus bagi kita? Apa yang telah dilakukan Kristus bagi kita? Dan bagaimana seharusnya kita berlaku di hadapan-Nya? Amin! Khotbah: Anak Sekolah Minggu P.A: Kisah Para Rasul 5 : 4 Tema: Jangan Berdusta Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, Siapa diantara adik-adik yang pernah berdusta atau bohong…… (bahasa Manado bilang batowo)….? Berdusta artinya “berkata tidak benar, berbohong. Itu berarti berbicara atau berkata yang tidak benar, baik kepada orang tua, kakak atau adik, oma dan opa, om dan tante, kepada teman, guru atau enci di sekolah atau engku dan enci di sekolah minggu dan kepada orang lain itu sama dengan berdusta. 30
Cerita Alkitab dalam Pembacaan Kisah Para Rasul 5: 1-11, bagaimana Ananias dan Safira yang menjual tanah milik mereka dan hanya memberikan hasil penjualan atau pembayaran tanah dengan sebagian. Itu berarti mereka menahan sebagian dan tidak menyerahkan semuanya. Dalam hal ini Ananias dan Safira berdusta kepada rasul-rasul atau pelayan Tuhan waktu itu dan juga sebenarnya berdusta kepada Tuhan seperti ayat 4 katakan “selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu di dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah. Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus. Saling mendustai atau berkata tidak benar antara satu dengan yang lain atau kepada orang lain berarti kita sudah dan sementara berdusta kepada Tuhan. Perbuatan dusta tidak baik karena itu tidak disukai Tuhan. Adik-adik harus berkata atau berbicara benar dan jujur dan lebih baik mengakui jangan menyembunyikan sesuatu karena akan merugikan orang lain, diri sendiri bahkan Tuhan tidak suka melihat anak-anak yang suka berdusta. Contoh: Adik-adik suka berdusta, yakni diberi persembahan tapi tidak diberi, baik dalam ibadah sekolah minggu, gereja, dan pondok gembira, malahan membelikan permen atau snack, berkata pada orang tua untuk pergi beribadah padahal singgah di rumah teman dan bermain, serta contoh-contoh lainnya. Jadi, adik-adik tidak boleh berdusta dan bila melihat atau mendenga rada orang suka berdusta, ingatkan dan tegur mereka supaya tidak berdusta. Karena Tuhan Yesus Juruselamat, tidak mau atau marah kalau anak-anak Tuhan hidup saling berdusta, tetapi hidup seperti anak-anak Tuhan yang baik.
Khotbah: Pemuda dan Remaja 31
P. A: I Samuel 18: 1-5 Tema: Menjadi Seorang Sahabat yang Baik Kata sahabat artinya kawan, teman. Bersahabat artinya berkawan, berteman dan menyenangkan dalam pergaulan, siapapun kita, tua dan muda butuh sahabat dan punya sahabat. Ada sahabat yang baik dan mau berteman dengan kita apapun keadaan kita. Ada juga sahabat yang hanya mau berteman dengan kita kalau apa yang mereka mau ada pada kita tetapi, begitu kita berkekurangan dan tidak lagi mengikuti kemauan sahabat kita, ia akan meninggalkan kita. Ada teman yang dapat membawa pengaruh baik dan positif terhadap kita. Ada juga sahabat yang membawa pengaruh buruk dan negatif .Ada anak muda atau remaja karena pengaruh teman atau sahabat suka melawan orang tua, tidak mau bersekutu bahkan tidak mau sekolah dan hidup benar. Ada juga karena pengaruh teman semakin setia dalam persekutuan dan hidup baik sehingga layak diambil contoh. Sobat Muda yang dikasihi Tuhan Yesus. Kisah persahabatan dua orang muda terlihat dalam pembacaan Alkitab dalam I Samuel 28: 1-5, ada Jonathan sebagaianak raja Saul yang tinggal di istana dikelilingi dengan berbagaifasilitas, bersahabat dengan Daud seorang gembala tinggal jauh dari istana. Persahabatan mereka sungguh baik dan terjalin begitu rupa meskipun banyak perbedaan antara Daud dan Jonathan, tetapi persahabatan mereka begitu tulus, tidak ada saling menjatuhkan atau penonjolan diri malahan yang terjadi, Jonathan mengikat perjanjian dengan Daud tidak menilai Daud dengan segala kekurangan tetapi berusaha bersikap baikdan mauberbagi supaya Daud tidak merasa rendah karena tidak memiliki. Persahabatan perlu dikembangkan karena kita tidak bisa hidup sendirian, butuh orang lain, terutama menjalin persahabatan tanpa melihat atau menilai orang lain dari apa yang dimiliki dan latar belakang hidupnya. Persahabatan dengan dasar hidup takut akan Tuhan itu yang utama sesama orang beriman kepada Yesus, kalau pun ada sahabat yang tidak percaya itu berarti kita yang percaya kepada Tuhan Yesus harus menjadi contoh dan teladan dalam iman, perkataan dan perbuatan bukannya terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang tidak pantas. Misalnya karena 32
pengaruh sahabat kita melakukan pergaulan bebas yang tidak terkendali, narkoba, minum-minuman keras dan perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Sobat muda yang kekasih dalam TuhanYesus, Dimasa muda ini jangan pernah kita sia-siakan untuk melakukan hal-hal yang tidak memuliakan Tuhan apalagi menjurus kepada sesuatu yang mendatangkan dosa. Daud yang masih muda yang bersahabat dengan
Yonatan tetapi tugas dan
tanggungjawab yang dipercayakan kepadanya tetap dia lakukan. Sebagai pemuda dan remaja yang memiliki tanggungjawab dituntut untuk melaksanakan tanggungjawab baik sebagai pelajar dan pekerja tetap menjalani masa muda dengan baik tetap menjadi terang dan contoh yang baik. Amin
LAGU-LAGU
NNBT No.1 PUJILAH DIA, PUJILAH DIA Pujilah Dia, pujilah Dia, Yesus Tuhan Rajamu, Maha Pengasih, Mahamulia, Yesus Tuhan Rajamu Penguasa semesta alam, raja adil pembela kita, Dia hapus dosa kita mari sambut rajamu Pujilah Dia, pujilah Dia, Yesus Tuhan Rajamu, Maha Pengasih, Mahamulia, Yesus Tuhan Rajamu Muliakan Dia, muliakan Dia, Bapa, Putra, Roh Kudus Langit dan bumi diciptakan-Nya, pun kita manusia Kar’na kasih-Nya pada kita hingga dib’ri Anak tunggal-Nya Barang siapa yang percaya tidak akan binasa Muliakan Dia, muliakan Dia, Bapa, Putra, Roh Kudus Langit dan bumi diciptakan-Nya, pun kita manusia
NNBT No.9 KU AKANSELALU BERSYUKUR Ku akan selalu bersyukur, kepadaMu Yesus Tuhanku 33
Yang menanggung semua dosaku, Karena kasihMu yang besar. Reff. Betapa agung Kau Tuhan, betapa baik Kau Tuhan KasihMu yang tak terukur, membuat hatiku tentram. Puji syukur padaMu Tuhan, atas rahmat yang Kau berikan Bagi kami umat percaya, kini dan selama lamanya. Reff.
NNBT No. 27 YA TUHAN,ENGKAULAH Ya Tuhan Engkaulah tempat aku berseru Dikala ‘ku cemas dan disaat ‘ku lemah tanganMu yang kuat merangkul diriku, menyejukkan hatiku yang letih. Ya Yesus Engkaulah Surya dalam hidupku Dengan kuasaMu jalanku menjadi t’rang. Selalu kasihMu memeluk diriku Meneduhkan jiwaku yang resah. Tuhan sungguh Engkaulah benteng perlindunganku. Sumber hidup damai sejahtera. Yesus sungguh Engkaulah Jurus’lamatku kekal Yang menebus aku dari dosa. Kupanjatkan syukur kepadaMu Tuhanku Atas anugerah yang di b’rikan padaku Sekarang ‘ku tak lagi ragukan kasihMu Sungguh Yesus Juruselamatku.
NKB No. 83 NUN DI BUKIT YANG JAUH Nun di bukit yang jauh, tampak kayu salib; lambang kutuk nestapa, cela. Salib itu tempat Tuhan Mahakudus menebus umat manusia. Reff: Salib itu ‘ku junjung penuh, hingga tiba saat ajalku. Salib itu ‘ku rangkul teguh dan mahkota kelak milikku. Meski salib itu dicela, dicerca, bagiku tiada taranya. Anak Domba kudus masuk dunia gelap, disalib kar’na dosa dunia.
34
NKB No.176 DI BAWAH SALIB YESUS Di bawah salib Yesus ‘ku ingin berhenti yaitu cadas yang teguh , pelindung yang letih. Tempat musafir berteduh di jalan yang berat; Naungan itu panas terik bagiku yang penat. Dan pada salib Yesus tampak di mataku. sesosok tubuh, terpencil tersiksa bagiku. Hatiku yang remuk, sedih, melihatnya jelas bahwa aku tiada layaklah dapat kasih dan belas.
KJ 169 MEMANDANG SALIB RAJAKU Memandang salib Rajaku, yang mati untuk dunia, kurasa hancur congkakku, dan harta hilang harganya. Tak boleh aku bermegah, selain di dalam salibMu; kubuang nikmat dunia, demi darahMu yang kudus.
KJ 178 KARNA KASIHNYA PADAKU Kar'na kasihNya padaku Yesus datang ke dunia; Ia t'lah memb'ri hidupNya gantiku yang bercela. O, betapa mulia dan ajaib kuasaNya! Kasih Jurus'lamat dunia menebus manusia. Dengan sabar dan hikmatNya Yesus pimpin hidupku; Firman dan kebenaranNya itulah peganganku. O, betapa mulia dan ajaib kuasaNya! Kasih Jurus'lamat dunia menebus manusia
KJ 183 MENJULANG NYATA ATAS BUKIT KALA Menjulang nyata atas bukit kala t'rang benderang salibMu, Tuhanku. Dari sinarnya yang menyala-nyala memancarkan kasih agung dan restu. Seluruh umat insan menengadah ke arah cahya kasih yang mesra. Bagai pelaut yang karam merindukan di ufuk timur pagi merekah. SalibMu, Kristus, tanda pengasihan mengangkat hati yang remuk redam, Membuat dosa yang terperikan di lubuk cinta Tuhan terbenam. 35
Di dalam Tuhan kami balik lahir, insan bernoda kini berseri, Teruras darah suci yang mengalir di salib pada bukit Kalvari.
KJ 188 KRISTUS BANGKIT ! SORAKLAH Kristus bangkit! Soraklah: Haleluya! Bumi, sorga bergema: Haleluya! Berbalasan bersyukur: Haleluya! Muliakan Tuhanmu! Haleluya! Karya kasihNya genap, Haleluya! kemenanganNya tetap. Haleluya! Surya s’lamat jadi t’rang Haleluya! takkan lagi terbenam. Haleluya!
KJ 194 DIKAU, YANG BANGKIT, MAHAMULIA ! Dikau, Yang Bangkit, mahamulia! Dikaulah abadi jaya dan megah! Turun malak sorga putih cemerlang; kubur ia buka, tanda Kau menang. Reff; Dikau, Yang Bangkit, mahamulia! Dikaulah abadi jaya dan megah! Lihatlah Dia, Yesus, Tuhanmu! Dialah Mesias; yakinlah teguh! Mari, umat Tuhan, bergembiralah! Bertekun maklumkan kemenanganNya!
SUNGGUH KU BANGGA BAPA Sungguh 'ku bangga Bapa, punya Allah seperti Engkau sungguh 'ku bangga Yesus, atas s'gala pengorbananMu Tak ingin aku hidup lepas dari kasihMu kasihMu menyelamatkan dan b'ri 'ku pengharapan Kini 'ku persembahkan apa yang aku miliki memang tiada berarti bila dibanding dengan kasih-Mu Namun 'ku ingin memb'ri dengan sukacita dihati kar'na 'ku tahu ini menyenangkan hati-Mu
KARYA TERBESAR 36
Kasih yang terindah hati yang mulia hanya kutemukan di dalam-mu yesusku Pujian dari hatiku s'lalu di setiap waktuku tiada pernah berubah kasihku Reff: Karya Terbesar Dalam Hidupku Pengorbanan-Mu Yang S'lamatkanku Engkaulah Harta Yang Tak Ternilai Yang Kumiliki Dan Kuhargai Yesus Engkau Kukagumi
SPERTI YANG KAUINGINI (Bukan dengan barang fana). Bukan dengan barang fana, Kau membayar dosaku Dengan darah yang maha, Tiada noda dan celah Bukan dengan emas perak, Kau menebus diriku Oleh segenap kasih dan pengorbananMu Reff:
Ku telah mati dan tinggalkan, Jalan hidupku yg lama Semuanya sia-sisa, Dan tak berarti lagi Hidup ini kuletakkan, Pada mesbahMu ya Tuhan Jadilah padaku sepertiYang kau ingin
37
SISTIMATIKA PENULISAN LAPORAN STUDI TOUR Pada akhir pelaksanaan studi tour Paskah 2010 ini, mahasiswa diwajibkan untuk membuat paper kecil berkaitan dengan pokok tertentu yang diamati selama mengadakan studi tour. Adapun sistimatikanya adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan 2. Tujuan Penulisan 3. Gambaran Umum Lokasi a. Geografis b. Demografis c. Realita Sosial 4. Deskripsi Hasil Pengamatan / Observasi 5. Tinjauan Teologis 6. Penutup : Kesimpulan / Saran Paper diketik pada kertas ukuran kwarto, font 12 dengan 1,5 spasi. Panjang paper 5-10 halaman dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baku dan memberi ciri akademis teologis.
38
39