PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG CACAT DMENGGUNAKAN METODOLOGI UNIFIEDH AFROACH (UA)I DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT Siti Aisah1, Asep Deddy Supriatna2, Rina Kurniawati3 Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1, Garut 44151 Indonesia 1
[email protected] 2
[email protected] 3
[email protected]
Abstrak - Tujuan penelitian ini perancangan sistem informasi pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang cacat. Metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini menggunakan metodologi Unifiedh Approach (UA). Sebelum adanya hasil penelitian penyandang cacat, petugas pelayanan kesejahteraan social merancang apa saja yang masih belum terkomputerisasi seperti masih adanya penumpukan arsip, lambatnya laporan pendaftaran penyandang cacat, sehingga petugas harus membuat sebuah aplikasi yang memudahkan petugas pelayanan kesejahteraan social untuk melakukan pendaftaran pelayanan kesejahteraan social yang kemudian akan dilakukan penyeleksian terhadap penyandang cacat yang melakukan pendaftaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang cacat dapat memperlancar, mempermudah, tepat waktu, sera memiliki akurasi yang tinggi dalam pengelolaan data penyandang cacat. Keywords - Sistem informasi, pelayanan kesejahteraan sosial, pendaftaran PACA.
1
PENDAHULUAN
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut merupakan lembaga Pemerintahan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan di bidang sosial di Kabupaten Garut. Secara umum Dinas Pemerintah merupakan organisasi yang berfungsi untuk melayani masyarakat. Penyandang cacat merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai kedudukan, hak, kewajiban, dan peran yang sama dengan warga Negara Indonesia lainnyan untuk berpartisipasi dalam pembangunan sesuai dengan kemampuannya. Salah satu pelayanan yang ada di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut yaitu Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Penyandang Cacat. Pelayanan Kesejahteraan Sosial adalah tempat untuk melakukan pendataan terhadap penyandang cacat, sedangkan tujuan kegiatan ini adalah menyediakan data tentang penyandang cacat yang kemudian dikelola oleh petugas untuk dilakukanya seleksi terhadap penyandang cacat untuk mengikuti kegiatan bimbingan sosial dan latihan keterampilan.
ISSN : 2302-7339 Vol. 09 No. 36 2012
Berdasarkan proses pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang cacat di atas diperoleh keterangan bahwa sistem yang sedang berjalan di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut Bagian Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Penyandang Cacat masih terdapat beberapa permasalahan yaitu lamanya proses pendataan penyandang cacat masih disimpan dalam bentuk arsip. Pengendalian manajemen kurang efektif dalam hal pembuatan laporan akhir tentang jumlah jumlah penyandang cacat masih dikerjakan secara manual, sehingga kebutuhan informasi yang sifatnya segera untuk pengambilan keputusan manajemen menjadi terhambat. Melihat kondisi seperti itu, maka solusi yang tepat adalah diperlukannya suatu sistem informasi untuk mengolah atau mengelola pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang cacat yang berbasis komputer. Berdasarkan hasil dari tahapan metode tersebut dihasilkan sebuah sistem informasi yang dapat menangani pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang cacat dengan cepat, tepat dan akurat serta bermanfaat untuk Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut, untuk kepentingan Pemerintah, untuk kepentingan instansi lainnya, terutama untuk kepentingan masyarakat. Tujuan penelitian ini perancangan sistem informasi pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang cacat pada bagian Dinas Sosial yang diharapkan mampu memperlancar, mempermudah, tepat waktu, serta memiliki akurasi yang tinggi dalam pengelolaan data penyandang cacat.
2 2.1
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Sistem informasi didefinisikan oleh Jogiyanto (2005), sistem informasi adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Untuk tujuan pemakaian system dalam system informasi manajemen, model sistem pada gambar berikut adalah contoh yang jelas mengenai hubungan dari elemenelemen yang secara bersama-sama membentuk satu kesatuan yang disebut dengan system. Modul system digambarkan sebagai berikut : Secara umum, aktifitas sistem dapat dijabarkan pada gambar dibawah berikut :
Gambar 1. Model aktifitas sistem, (Amsyah, 2000). Suatu sistem terdiri dari empat elemen subsistem, yaitu (Amsyah, 2000) :
http://jurnal.sttgarut.ac.id
2
Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut
1. Masukan, kumpulan data transaksi kesebuah pengolahan data medium, contohnya penyortiran data. 2. Pengolahan, untuk mengelola surat keluar dan surat masuk pengolahannya dilakukan dengan cara manual, seperti mengelompokkan data (surat keluar dan surat masuk) kedalam group berdasarkan cirri surat, no urut surat dan sebagainya. 3. Keluaran, menampilkan hasil yang didapat dari kegiatan sebelumnya berupa informasi yang dibutuhkan seperti menampilkan laporan (surat keluar dan surat masuk). 4. Umpan balik/control, terdiri dari usul perbaikan yang diberikan oleh unit pengawasan mutu dari instansi yang bersangkutan. 2.2 Pelayanan Kesejahteraan Sosial Didalam pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang cacat, Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi khususnya Dinas Sosial memegang peranan yang sangat penting. Dinas Sosial adalah Organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang cacat yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dijangkau oleh pemerintah dan masyarakat. 3
METODOLOGI
Dalam Pengembangan sistem, akan digunakan pendekatan berorientasi objek dengan Unified Approach (UA) dari Ali Bahrami (1999). UA adalah suatu metodologi pengembangan sistem berbasis objek yang menggabungkan proses dan metodologi yang telah ada sebelumnya dan menggunakan UML sebagai standar pemodelannya. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada metodologi UA dari Ali Bahrami (1999) adalah sebagai berikut: a. Tahap Analisis Metode analisis yang akan digunakan yaitu pendekatan berorientasi objek dengan Unifiedh Approach (UA). Unifiedh Approach (UA) sebagai salah satu metodologi yang terdapat pada konsep pengembangan sistem berorientasi objek. Adapun tahapan analisis dari metodologi Unifiedh Approach (UA) adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Tahap Analisis UA (Bahrami, 1999). Keterangan: • Identifikasi Aktor Tahap menganalisis aktor yang akan berinteraksi dengan sistem • Pengembangan Diagram Use Case dan Diagram Aktifitas
3
© 2012 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN : 2302-7339 Vol. 09 No. 36 2012
Tahap yang menggambarkan alur kerja sistem dalam diagram aktifitas dan menggambarkan interaksi antara user dengan sistem dalam diagram use case • Pengembangan Diagram Interaksi Diagram interaksi yang digunakan adalah sequence diagram, dalam diagram ini digambarkan interaksi antar objek dalam sistem melalui pesan yang dikirimkan dari objek yang satu ke objek yang lain. • Identifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan method Proses mengidentifikasi kelas, relasi, atribut dan method dalam sistem berdasarkan proses sebelumnya. • Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya. Proses pemeriksaan terhadap hasil akhir tahap analisis. Bila terdapat kesalahan maka kembali ke tahap awal analisis bila hasilnya benar maka akan dijadikan input tahap perancangan UA. b. Tahap Perancangan
Gambar 3 Tahap Perancangan UA (Bahrami, 1999). Keterangan : • Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pemeriksaan atribut, method dan visibilitasnya terhadap kelas-kelas yang telah teridentifikasi.. • Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Proses menyaring diagram kelas mulai dari nama kelas, asosiasi, atribut serta method-nya. Tahap ini difokuskan pada penggambaran method yang ada dengan activity diagram. • Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Proses merancang Layer akses dan Graphic User Interface (GUI) berdasarkan pada class diagram yang telah dirancang sebelumnya. • Pengujian Proses terakhir dari perancangan sistem dalam UA dengan melakukan pengujian terhadap sistem. Apakah telah memenuhi kebutuhan atau masih terdapat kekurangan. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Mengidentifikasi Actor No 1.
Tabel 1. Identifikasi Actor beserta aktifitasnya. Aktor Tipe Proses/ Aktifitas Aktor Aktor Kejadian Penyandang PBA Melakukan • Memberikan identitas melalui Cacat Pendaftaran wawancara dengan petugas
http://jurnal.sttgarut.ac.id
4
Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut
•
2.
Petugas Seleksi
PSA
• • •
Melakukan Pengolahan Data PACA • • Melakukan Seleksi PACA
• •
•
Membuat Laporan
• •
•
3.
Instruktur
ESA
•
•
4.
Kepala Dinas
ERA
•
seleksi dengan mengisi instrument yang ditulis oleh petugas seleksi untuk dapat melakukan kegiatan bimbingan sosial dan latihan keterampilan. Menerima informasi diterima atau tidaknya hasil instrument dari petugas seleksi. Melakukan bimbingan Menerima Bantuan Melakukan login sebagai petugas seleksi. Menginputkan data PACA berdasarkan identitas PACA Memberikan informasi hasil instrument kepada penyandang cacat. Memilih menu seleksi. Melihat data dan informasi yang terdapat pada menu seleksi. Melakukan identifikasi apakah persyaratan mengikuti kegiatan bimbingan latihan dan keterampilan sudah terpenuhi atau tidak. Memilih menu Laporan. Melihat data dan informasi yang terdapat pada menu laporan. Membuat laporan hasil pelayanan kesejahteraan social yang berupa kegiatan bimbingan social dan latihan keterampilan. Memberikan pelatihan kepada penyandang cacat yang akan Melakukan kegiatan bimbingan sosial dan latihan keterampilan. Mengawasi berjalannya Pelayanan kesejahteraan sosial berupa bimbingan Sosial dan Latihan Keterampilan. Menerima dan memeriksa laporan.
4.2 Activity Diagram Activity Diagram digunakan untuk memodelkan aspek dinamis dari sistem. Activity Diagram secara esensial mirip diagram alir (flowchart), memperlihatkan aliran kendali dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya. Dengan Activity Diagram, kita juga
5
© 2012 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN : 2302-7339 Vol. 09 No. 36 2012
memodelkan aliran-aliran dari objek dalam pergerakannya dari suatu state ke state lainnya dalam suatu aliran kendali.
Gambar 4 Activity Diagram Untuk Login
http://jurnal.sttgarut.ac.id
6
Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut
4.3 Use Case
Pendaftaran PACA
Pengolahan Data PACA
Penyandang cacat Melakukan Seleksi PACA
Login Pembuatan Laporan
Petugas Seleksi
Instruktur Penambahan User
Ubah User
Kepala Keluar
Gambar 5 Use Case Diagram Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Penyandang cacat.
5
KESIMPULAN
Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Penyandang Cacat berbasis client-server ini dapat mempermudah dan mempercepat kinerja petugas dalam mengakomodasi pencarian data serta pelaporan data paca di Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Penyandang Cacat Di Dinas Sosial Kabupaten Garut. Sistem Informasi Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Penyandang Cacat dapat membantu Dinas Sosial dalam melaksanakan salah satu tugasnya yaitu memberikan pelayanan kepada penyandang cacat yang akan mengikuti kegiatan seleksi bimbingan berupa keterampilan. Acknowledgement Penelitian merupakan hasil penelitian yang dibuat sebagai syarat kelulusan sarjana pada Sekolah Tinggi Teknologi Garut, yang dimbimbing oleh
Daftar Pustaka [1] Jogiyanto, H. M. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Jogyakarta: Andi.
7
© 2012 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN : 2302-7339 Vol. 09 No. 36 2012
[2] Amsyah, Zulkifli. (2000) Manajemen Sistem Informasi: Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://jurnal.sttgarut.ac.id
8