SEKILAS TENTANG PENGARANG Nyonya Ulfat Aziz-us-Samad dilahirkan pada tanggal 2 November 1932 dari keluarga Qazi yang terkenal di Peshawar. Ia memperoleh pendidikan di St. Xavier’s College (Peshawar), kemudian melanjutkan ke Universitas Peshawar, dan memperoleh gelar Master dalam bidang Kesusasteraan Inggris. Semenjak ia tinggal di Inggris pada tahun limapuluhan, ia tekun mengikuti kegiatan Woking Muslim Mission. Ulfat Samad telah menemukan buku-buku bacaan dari berbagai subjek dan mengumpulkannya sebagai pekerjaan seni. Koleksi yang ada padanya cukup antik, antara lain terdiri dari berapa lembaran langka dari kitab suci Gandhara Buddist yang asli dari abad pertama dan kedua, serta tembikar Aryan sekitar 1400 SM. Ia adalah pengarang dari berbagai buku. Karyanya, Islam and Christianity, diterbitkan pertama kali di Lahore pada tahun 1958 dan telah beberapa kali dicetak ulang. Revisi dan beberapa terbitan ringkas dari Islam and Christianity, telah diterbitkan di Karachi (1970 dan 1974) dan Kuwait (1987). Pada tahun 1975 ia menulis ulang bukunya dan mempertimbangkan untuk memperluas edisinya dengan judul A Comperatif study of Christianity and Islam, dan ini telah diterbitkan oleh Sh. Muhammad Ashraf, Lahore tahun 1976 (edisi kedua tahun 1980). Tahun 1976, Ahmadiyya Anjuman Ishaat-i-Islam, Lahore, mener-bitkan edisi pertama dari buku The Great Religions of the World. Ulfat Samad mengatakan bahwa kritik yang tidak adil (sering secara ofensif) tentang Nabi dan Islam, diajarkan di sekolah resmi mereka, sebagaimana yang pernah ia terima pada awal pendidikannya, telah membangkitkan minatnya dalam perbandingan agama dan mempelajari berbagai macam agama di dunia. Nyonya Uflat Aziz-us-Samad adalah anggota dari University Women’s Federation dan aktif dalam kegiatan kemashalatan sosial dari federasinya.
iii
KATA PENGANTAR EDISI KEDUA Edisi pertama dari Great Religions of the World telah diterbitkan di Lahore (Pakistan) pada tahun 1976. Sejak itu, telah banyak buku-buku baru tentang hidup keagamaan yang dipublikasikan dan telah memberi cahaya baru tentang mereka. Saya telah beruntung membaca buku-buku ini, dan juga membaca ulang serta menimbang-nimbang secara mendalam tentang Kitab Suci mereka. Saya kira, saya telah mendapat pengertian yang lebih mendalam tentang keyakinan mereka, dan semakin dekat memahami dari sisinya, yakni sebagai orang beriman melihatnya. Cahaya ini memberikan rasa simpati yang mendalam dan pemahaman yang lebih baik – lebih baik dari apa yang saya pahami terdahulu – saya berfikir perlu untuk memberi beberapa tambahan dan perubahan dalam buku ini. Saya memang belum merasa puas seperti yang saya harapkan. Tetapi kenyataannya, buku ini perlu direvisi keseluruhan, ditulis ulang, dan kurang beruntungnya saya tidak mempunyai banyak waktu. Saya berterima kasih kepada Mr. Abdul Razak dari Bombay yang telah memutuskan untuk menerbitkan The Great Religion of the World ini dari India, sehingga memberikan saya kesempatan untuk mengadakan perubahan buku ini. Peshawar 15 Juni 1990
ULFAT AZIZ-US-SAMAD
iv
KATA PENGANTAR EDISI PERTAMA Ada beberapa kisah sejarah agama dunia yang telah ditulis orang. Sebagian besar ditulis oleh para pengarang Kristen yang selalu cenderung menyajikan agama non-Kristen dengan ulasan yang kurang menguntungkan, sehingga mereka hanya membuktikan bahwa agama Kristenlah satu-satunya agama yang paling benar. Satu-dua pengarang Muslim yang berusaha menulis tentang agamaagama besar di dunia, umumnya juga telah mengikuti jejak langkah seperti itu, bahkan menggantungkan bahan-bahan karangannya kepada penulis-penulis Kristen, kecuali ulasan mereka tentang Islam. Sebagaimana para pengarang Kristen memperlakukan Islam, maka seperti itu pula mereka memperlakukan agama-agama lain di luar agama Kristen, yakni tanpa suatu usaha yang sungguhsungguh untuk memahami dan meresapinya. Para pengarang Muslim pun cenderung hanya menyajikan Islam sebagai suatu agama wahyu yang paling benar saja. Tetapi perlakuan mereka terhadap agama-agama seperti Hindu, Buddha, Zarathustra, Kong Hu Chu, dan lain sebagainya tidaklah begitu berbeda dengan apa yang telah ditulis oleh para pengarang Kristen tadi. Sikap dan tujuan saya berbeda dengan para pendahulu yang terkemuka dalam menulis bidang ini. Saya lebih tertarik untuk menemukan wahyu-wahyu kebenaran di berbagai macam agama yang hidup dan meresapkan keindahan-nya. Penelaahan saya terhadap kitab suci dari karya asli berbagai agama besar di dunia, telah mendorong saya pada kesimpulan bahwa di dalam agama-agama tersebut terdapat nilai-nilai kebenaran, yakni sesungguhnya ajaran-ajaran asli mereka memiliki banyak persamaan. Dalam menulis tentang berbagai agama ini, karena itu saya bedakan antara risalah-risalah yang asli sebagaimana telah disampaikan kepada dunia luar oleh para pendirinya yang mulia, dan sistemsistem dan kaidah – kaidah teologi yang berkembang sesudahnya, yang oleh karena suatu kepentingan seringkali dimasukkan unsur-unsur asing ke dalamnya, dan mengacaukan risalah-risalah yang asli. Untuk maksud inilah maka saya bersandarkan pada: Pertama, Kitab-Kitab Suci berbagai agama. Untunglah terjemahanterjemahan yang sangat baik dalam bahasa Inggris dari sebagian besar Kitab Suci yang dihidangkan oleh para cendekiawan yang sungguh-sungguh beriman padanya bisa didapatkan. Dari kitab inilah, saya menggeluti lebih mendalam dibandingkan dengan kitab-kitab lainnya untuk memperoleh pengertian berbagai macam keimanan yang dihormati oleh jutaan ummat manusia di seluruh dunia, dan telah menjadi sumber kebahagiaan tersendiri yang mengilhami saya. Semua
v
itu telah membantu meluaskan pandangan saya, dan memperdalam rasa simpati saya. Mustahil bagi saya untuk tidak menjunjung semua itu diatas segalanya di kala saya membaca Kitab Suci itu, baik itu Alkitab, Al-Quran, Baghvad Gita, Dharmmapada Ghatra dari Zarathustra maupun lembaran-lembaran suci Kong Hu Chu. Kedua, buku-buku yang ditulis untuk menerangkan berbagai agama dari para cendekiawan yang mengerti dan beriman kepadanya. Bilamana saya mengutip suatu bukti dari seorang pengarang yang tidak mengimani agama yang bersangkutan, saya harus yakin bahwa pandangan-pandangan yang dikemukakannya sepenuhnya disokong oleh apa yang tersurat maupum tersirat dari kitab-kitab Suci itu. Dalam setiap langkah, saya selalu menjaga sikap yang bebas dan kritis. Tujuan saya tiada lain kecuali untuk menemukan Kebenaran, dan tidak untuk mendukung suatu tesis yang sudah ada sebelumnya. Saya berharap dan berdoa mudah-mudahan buku kecil ini akan membimbing kita bersaudara, saling pengertian, yang lebih baik terhadap berbagai agama besar dari manusia modern, dan membawa para pengikutnya lebih dekat lagi. Agama seringkali dipergunakan sebagai alat pemecah belah oleh orang-orang yang punya kepentingan tertentu, dan sebagai alat untuk menimbulkan kebencian di antara sesama manusia. Saya tidak menemukan kekuatan yang dapat mengumpulkan ummat manusia bersama-sama dan mempersatukan mereka dalam ikatan saling mencinta dan berkasih-sayang seperti halnya yang dapat diperbuat oleh agama yang dimengerti dengan benar. Hanya agama sajalah yang bisa menumbuhkan pengorbanan seseorang terhadap kepentingan-kepentingan pribadinya demi manusia lainnya dan dapat menciptakan keyakinan dalam dirinya bahwa ketulusan dan kebenaran yang abadi adalah kenyataan yang harus dipentingkan dari segalanya dalam ikrar kita. Jadi, ini dapat membimbing kita kearah apa yang digambarkan oleh Kong Hu Chu sebagai “evolusi kemanusiaan yang sejati” dan menjadikan manusia itu sebagai “khalifah di bumi”, sebagaimana di kandung oleh ajaran Islam, di samping membawa jiwa manusia dan dunia ini ke arah perdamaian yang sangat didambakan oleh seluruh manusia pada abad modern ini. Tak seorang pun yang lebih menyadari selain diri saya sendiri, yang tahu akan keterbatasan saya dalam mengemban tugas menulis buku ini dari segala kekurangannya. Tidak kalah pentingnya dalam hal ini ialah ketidak-sanggupan saya untuk meneliti Kitab-Kitab Suci dalam bentuk bahasa aslinya, dan saya hanya bergantung kepada terjemahan-terjemahan dalam bahasa Inggrisnya saja, meskipun hal itu sudah dikerjakan dengan sangat cermat, namun tetap tak bisa menggantikan aslinya. Demi keterbatasan ruangan, saya terpaksa meninggalkan
vi
pembicaraan beberapa aspek agama-agama yang telah saya gambarkan dalam buku ini, dan membicarakan beberapa aspek lain secara singkat saja, dan karenanya mengakibatkan kekosongan sejumlah hal tertentu dan menjadikan penyajiannya secara keseluruhan kurang memuaskan sebagaimana yang saya inginkan. Saya sangat berterima-kasih kepada suami saya atas kerjasamanya. Tanpa pertolongannya maka buku ini (khususnya bab agama-agama di India tidak akan dituliskan). Terima kasih saya juga kepada Mr. Nasir Ahmad dari Ahmadiyya Anjuman Isha’at-i-Islam (Lahore) yang telah memberikan saran-sarannya untuk menulis buku semacam ini dalam taraf pertama dan atas perhatiannya yang terusmenerus mengingatkan penundaan yang kadang-kadang tidak terelakkan oleh saya. Akhirnya saya harus menyatakan rasa hutang budi saya kepada banyak para cendekiawan yang terkemuka yang telah menulis berbagai macam agama, beberapa dari mereka telah saya sebutkan dalam daftar perpustakaan pada akhir buku ini. Betapa pun saya telah banyak menelaah hasil karya mereka, dan darinya saya banyak belajar, namun demikian saya tidak selalu setuju dengan pendirian mereka. Peshawar 9 Maret 1975
ULFAT AZIZ-US -SAMAD
vii