Vol. / 08 / No. 01 / Maret 2016
Sejarah Perkembangan Makna dan Nilai Filosofis Batik Srikit Khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah Oleh : Diah Ayu Purnamasari Progam Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa
[email protected]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) sejarah perkembangan batik srikit khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah, (2) makna simbolik yang terdapat dalam batik srikit khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah, dan (3) nilai filosofis yang terkandung dalam batik srikit khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah, (1) sejarah perkembangan batik srikit khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah sejalan dengan motif batik lain dari Kabupaten Kebumen dan sangat erat hubungannya dengan sejarah perjuangan di Kebumen dalam rangka mengusir penjajah Belanda (2) makna simbolik yang terdapat dalam batik srikit khas Kabupaten Kebumen yaitu makna simbolik rante mempunyai makna suatu ikatan yang tidak terputus, beras wutah mempunyai makna kemakmuran, gringsing mempunyai makna kesehatan, kembang cengkeh bermakna keharuman, kopi pecah sama seperti kembang cengkeh, lung pakis maknanya tumbuh dengan penuh kedinamisan, warna hijau artinya ke Tuhanan,warna biru artinya ketinggian, warna sogan melambangkan warna tanah, dan (3) nilai filosofis yang terkandung dalam batik srikit khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah yaitu suatu keindahan yang mengikat, suatu persatuan dari perbedaan yang indah. Kata kunci: batik, srikit
Pendahuluan Indonesia merupakan negara kepulauan. Beribu-ribu pulau di Indonesia, baik besar maupun kecil, tersebar dari Sabang sampai Merauke. Beribu-ribu pulau yang berjajar di Indonesia, menjadikan Indonesia kaya. Indonesia kaya akan keindahan alamnya, yang luar biasa. Kekayaan alam raya Indonesia dan segala kebudayaan yang mempesona menjadikan Indonesia kaya. Kekayaan Indonesia dengan beribu-ribu macam kebudayaan dan alam yang menghiasi hendaklah dipelihara, dijaga, dan dilestarikan. Memelihara, menjaga keutuhan Indonesia adalah tugas semua warga negara Indonesia, tidak hanya tugas anggota TNI saja. Menengok ke belakang untuk menggali nilai-nilai positif budaya lama, tidaklah berarti bahwa lantas akan tenggelam dalam kebesaran masa lalu yang melenyapkan semangat juang untuk membangun masa depan yang lebih baik. Penulis tertarik untuk mengkaji suatu warisan kebudayaan dari nenek moyang yang sudah diakui sebagai warisan budaya dunia, karena dunia sudah memakai hasil dari kebudayaan ini, yaitu “BATIK”. Hal ini terbukti dengan hari Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
7
Vol. / 08 / No. 01 / Maret 2016
Batik, diperingati sebagai hari Batik Internasional. Batik Indonesia oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009 (Anindito Prasetyo,2010: 1-2). Batik memiliki banyak motif dengan makna dan nilai filosofis yang berbeda-beda. Indonesia banyak daerah yang menghasilkan Batik. Kabupaten Kebumen adalah salah satu kota di Jawa Tengah yang menghasilkan Batik. Kabupaten Kebumen Jawa Tengah adalah salah satu penghasil Batik yang memiliki kekhasan, kualitas yang bagus dan kaya akan motif batiknya, sehingga banyak pecinta batik dari Jawa, sampai luar negeri menginginkan Batik dari Kebumen. Salah satu motif batik Kebumen adalah “Srikit” yang namanya sama dengan nama Ratu dari negeri Thailand. Hal tersebut sangat menarik perhatian kerajaan Thailand sehingga pada kesempatan kunjungan ke Indonesia tanggal 26 Maret 2014 rombongan utusan keluarga Kerajaan Thailand mengagendakan pertemuan dan jamuan dengan Tim dari Kabupaten Kebumen yang dipimpin Ibu Ketua Dekranasda Kabupaten Kebumen di Yogyakarta. Motif batik “Srikit” atau nama lainnya Clorotan / Mancungan / Jengki, hanya ada di Kebumen yang merupakan hasil karya cipta masyarakat Kebumen. Batik “Srikit” dan motif klasik lain dari Kabupaten Kebumen sudah bisa menembus pasar dunia, namun eksistensi batik “Srikit” di Kabupaten Kebumen tidak seeksis di luar negeri. Banyak masyarakat Kebumen yang tidak mengetahui tentang batik “Srikit”, utamanya bagi para generasi muda dan masyarakat yang tidak berprofesi sebagi pengrajin Batik. Dengan adanya hal tersebut penulis semakin bersemangat untuk mengkaji tentang batik “Srikit” dari Kebumen dan mengangkat eksistensi batik “Srikit” di tengah masyarakat Kebumen sendiri dan masyarakat sekitar Kabupaten Kebumen. Kajian ini barjudul “Sejarah Perkembangan, Makna dan Nilai Filosofis Batik Srikit Khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah”.
Metode Penelitian Pada penelitian “ Sejarah, Makna, dan Nilai Filosofis Batik Sirikit Khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah” ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini cenderung pada pemaparan yang naturalistik. Sumber data dalam penelitian ini yaitu informan atau orang yang
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
8
Vol. / 08 / No. 01 / Maret 2016
memberikan informasi tentang sejarah perkembangan batik sirikit, makna batik sirikit, dan nilai filosofis batik sirikit. Sumber data tambahannya yaitu dokumen, artikel, buku, dan majalah tentang batik sirikit di Kabupaten Kebumen. Pada penelitian ini penentuan informan dengan metode snow-ball sampling dilakukan dengan menggunakan jaringan, yakni berdasarkan informasi yang diperoleh dari, Kepala Dinas Perindagsar Kabupaten Kebumen, Camat Kebumen, Camat Alian, dan Camat Pejagoan. Dari informan awal peneliti akan mendapat rekomendasi subjek dan informan lain yang dianggap mampu untuk memberikan informasi tenteng sejarah, makna, dan nilai filisofis batik sirikit khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: observasi partisipatif, wawancara semi terstruktur, dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan yaitu ada 3 tahap yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Penyajian hasil analisis dengan menggunakan metode penyajian secara informal.
Hasil Penelitian 1. Sejarah Perkembangan Batik Kebumen Kabupaten Kebumen merupakan Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Kebumen terletak di pesisir pulau Jawa. Sebelah selatan Kabupaten Kebumen adalah Samudera Hindia. Kabupaten Kebumen memliki banyak kebudayaan. Kebudayaan batik yang awalnya hanya menjadi kebudayaan kerajaan dan keraton juga masuk ke Kebumen. Meluasnya pembatikan keluar dari keraton setelah berakhirnya perang Diponegoro dan banyaknya keluarga keraton yang pindah ke daerah-deerah luar Yogya dan Solo karena tidak mau bekerjasama dengan pemerintah kolonial. Keluarga keraton itu membawa pengikut-pengikutnya ke daerah baru seperti di Kebumen. Di Kebumen karajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk pencaharian. Sejarah perkembangan batik di Kebumen erat hubungannya dengan sejarah perjuangan di Kebumen dalam rangka mengusir penjajah Belanda. Dalam catatan sejarah, batik di Kebumen memang dibawa oleh para pendatang yang berasal dari daerah Yogyakarta dalam misi mendakwahkan Agama
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
9
Vol. / 08 / No. 01 / Maret 2016
Islam. Disana para pendatang mewariskan ketrampilan dan kebiasaan membatik kepada penduduk sekitarnya hingga akhirnya dibeberapa wilayah timur sungai Lukulo menjadi area tetap bagi para pendatang. Perkembangan batik di Kebumen berpusat di daerah Desa Watubarut dan Desa Tanuraksan yang sekarang kedua desa tersebut bergabung menjadi satu dengan nama Desa Gemeksekti Kecamatan Kebumen.
2. Sejarah Perkembangan Batik Srikit Khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah Sejarah perkembangan batik srikit tidak banyak yang mempublikasikan. Batik srikit berkembang bersama-sama dengan motif lain di Kebumen. Batik srikit yang menjadi motif khas Kabupaten Kebumen ini merupakan hasil kreasi dari pengrajin batik Kebumen. Batik srikit ini memang fenomenal karena namanya sama dengan nama Ratu Sirikit dari kerajaan Thailand.
3. Makna Simbolik Batik Srikit Khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah
Gambar 1 Gambar Motif Srikit
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
10
Vol. / 08 / No. 01 / Maret 2016
Gambar diatas adalah gambar motif batik srikit khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Makna-makna yang terkandung dalam motif tersebut adalah sebagai berikut: 1. Ditinjau dari warna a) Coklat Tembaga (sogan) Warna coklat memiliki makna atau manandakan bahwa kematian atau kehidupan akhir itu tetap berguna. Warna coklat juga melambangkan warna tanah. b) Warna Biru Kehitaman Warna biru kehitaman memiliki makna simbolik ketinggian di atas langit. Biru kehitaman merupakan warna keabadian. Jadi warna biru kehitaman memiliki makna bahwa orang yang meninggal itu masih mempunyai harga atau makna, kemuliaan, dimana badan kembali ke tanah dan roh kembali ke Rahmat Tuhan (langit). c) Warna Hijau Warna hijau pada batik srikit memiliki makna ke Tuhanan. Makna ke Tuhanan disini adalah bahwa manusia mati itu untuk kembali pada Tuhan. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang juga kembali ke Tuhan. 2. Ditinjau Dari Simbol Motif a) Lung Pakis Lung pakis memiliki makna tumbuh dengan penuh kedinamisan akan menimbulkan keindahan seperti yang tergambar dalam batik srikit.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
11
Vol. / 08 / No. 01 / Maret 2016
Gambar 2 Gambar Motif Lung Pakis Lung Pakis
Gambar 3 Gambar Lung Pakis (https://www.google.com/search?q=gambar+lung+pakis&ie= utf-8&oe=utf-8#q=gambar++pakis+haji)
b) Gringsing Gringsing yaitu geringe sumingkir. Makna dari gringsing adalah bahwa orang yang sehat itu tidak gering atau tidak kurus artinya tidak berbadan kurus sehingga badan sehat, terhindar dari penyakit.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
12
Vol. / 08 / No. 01 / Maret 2016
Gringsing
Gambar 4 Gambar motif gringsing
c) Rantai Makna rantai adalah suatu ikatan yang tidak terputus tetap tersambung, sehingga rantai pada batik srikit memiliki makna simbol yang juga dikaitkan dengan gringsing yaitu bahwa suatau kesehatan itu tidak terputus antara kesehatan jasmani dan rohani ini mempunyai ikatan yang tidak terputus.
Gambar 5 rantai Motif Ranten Gambar
Gambar 6 Gambar Rante (https://www.google.com/search?q=gambar+rantai)
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
13
Vol. / 08 / No. 01 / Maret 2016
d) Bunga Kopi dan Bunga Cengkeh Bunga kopi dan bunga cengkeh memiliki makna yang sama yaitu bahwa keharuman hanya satu kali untuk selamanya. Bunga kopi dan bunga cengkeh mempunyai aroma yang khas yang enak, nikmat dan ketika bunga ini mekar akam mengeluarkan aroma yang khas dan aroma ini akan menjadi manfaat yang lama setelah mekar.
Gambar 7 Gambar Motif Bunga Kopi dan Bunga Cengkeh Bunga kopi dan bunga cengkeh
Gambar 8 Gambar Bunga Kopi dan Bunga Cengkeh (https://www.google.com/search?q=gambar+bunha+kopi+dan+bunga+ceng keh)
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
14
Vol. / 08 / No. 01 / Maret 2016
d) Beras Wutah (Beras Tumpah) Makna yang terkandung dalam beras wutah adalah suatu kemakmuran.
Beras wutah
Gambar 9 Gambar Motif Beras Wutah
Gambar 10 GambarBeras (https://www.google.com/search?q=gambar+beras&ie=utf-8&oe=utf-8)
4. Nilai Filosofis Batik Srikit Khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah Batik srikit khas Kabupaten Kebumen memiliki nilai filosofis. Nilai filosofis dari batik srikit ditinjau dari asal katanya yaitu srikit, sri artinya indah dan kit artinya mengikat, jadi srikit artinya keindahan yang mengikat. Mengikat menjadi satu kesatuan yang indah. Dari arti katanya batik srikit memiliki nilai filosofis bahwa suatu persatuan atau suatu kesatuan dari beberapa perbedaan yang bersatu akan menjadi keindahan. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
15
Vol. / 08 / No. 01 / Maret 2016
Simpulan Dari hasil analisis data yang telah dilakukan peneliti, mengenai sejarah perkembangan , makna, dan nilai filosofis batik srikit khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Sejarah perkembangan Batik Kabupaten Kebumen erat hubungannya dengan
sejarah perjuangan di Kebumen dalam rangka mengusir penjajah Belanda. Batik di Kebumen mengalami kejayaan pada tahun 1970-an hingga sekarang. Batik srikit di Kebumen berkembang sejalan dengan batik-batik lain yaitu tahun 1970-an hingga sekarang. 2. Makna simbolik dalam batik srikit khas Kabupaten Kebumen terdapat pada isen-
isen. a. Makna simbolik dari isen-isen yang terdapat pada batik srikit adalah sebagai berikut: (a) Lung pakis menggambarkan pertumbuhan yang dinamis akan menimbulkan keindahan (b) gringsing
diartikan
geringe sumingkir,
terkandung maksud bahwa orang yang geringe sumingkir terhindar dari kurus berarti orang itu sehat, (c) Rante (ranten) menggambarkan bahwa suatu ikatan yang tak terputus tetap tersambung. (d) Bunga kopi dan bunga cengkeh menggambarkan suatu keharuman yang digambarkan dengan bunga kipo dan bunga cengkeh hanya satu kali aroma harum. Bunga ini akan mengeluarkan aroma yang khas yang memiliki banyak manfaat, (e) beras wutah atau beras tumpah menggambarkan suatu kemakmuran, karena beras sebagai makanan pokok orang Indonesia. b. Nilai filosofis yang terkandung dalam batik srikit khas Kabupaten Kebumen yaitu suatu keindahan yang mengikat. Dari banyak perbedaan yang tergambar dalam satu batik yaitu batik srikit yang menghasilkan suatu keindahan. Walaupun berbeda-beda tetap saling bersatu tumbuh dalam kedinamisan yang menjadikan keindahan.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
16
Vol. / 08 / No. 01 / Maret 2016
Daftar Pustaka J. Moleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prasetyo, Anindito. 2010. Batik Karya Agung Warisan Budaya Dunia. Yogyakarta: Pura Pustaka. https://www.google.com/search?q=gambar+beras&ie=utf-8&oe=utf-8 https://www.google.com/search?q=gambar+bunha+kopi+dan+bunga+cengkeh https://www.google.com/search?q=gambar+rantai https://www.google.com/search?q=gambar+lung+pakis&ie=utf-8&oe=utf8#q=gambar++ pakis+haji
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
17