BAB III
PROSES PENELITIAN
Sebagaimana penelitian
ini
diuraikan
pada
dimaksudkan
untuk
Bab
Pertama,
mengungkap
bahwa
bagaimana
sistem pengawasan yang dilakukan terhadap inventarisasi prasarana
dan
sarana
pengawasan
oleh
instansi/pejabat
dengan
pendidikan;
langkah-langkah
sejauhmana
berwenang
pengawasan
pelaksanaan
apakah
yang
inventarisasi
setiap
dilakukan
benar;
dan
prasarana
dan
sarana pendidikan pada SD Negeri di Kota Bandung. Untuk mencapai
maksud
tersebut
kegiatan
ilmiah,
maka
dalam
kapasitasnya
dalam penelitian
ini
sebagai
diperlukan
suatu proses dengan berbagai langkah kegiatannya.
A. Metode Penelitian
Dari
sekian
banyak
metode
penelitian
digunakan dalam bidang
ilmu administrasi,
yang
penelitian
digunakan
deskriptif
dalam
analitis.
ini
Pendekatannya
70
yang
biasa
maka metode
adalah yaitu
metode analisis
\\
kualitatif
dengan
depelopmental.
prosentase
Alasan
yang
,%>"-
ber^$^atr-=-
utama yang mendasari menggunakan
metode dekriptif adalah sesuai dengan yang dikemukakan Winarno
"...
Surahmad
memusatkan
(1989
diri
:
140)
pada
yaitu
pemecahan
penelitian
yang
masalah-masalah
yang ada masa sekarang dan pada masalah-masalah aktual; data dan
yang
dikumpulkan
kemudian
Sudjana
dan
mula-mula
dianalisis". Ibrahim
disusun,
Untuk
(1989
:
lebih
64)
dijelaskan,
jelasnya,
mengemukakan
Nana bahwa
penelitian deskriptif adalah : ... penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu gejala atau peristiwa dan kejadian yang telah terjadi saat sekarang, dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya untuk kemudian dituangkan atau digambarkan sebagaimana adanya.
Berdasarkan
kedua
pendapat
tersebut,
terlihat
bahwa
penelitian deskriptif memiliki ciri-ciri yang sfesifik, yaitu :
l.Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang yang bersifat aktual.
2. Data
yang
telah
ada
mula-mula
disusun,
dijelaskan,
dan selanjutnya dianalisis.
Selain dari metode deskriptif, menggunakan
Pedoman
metode
Penulisan
evaluatif.
Karya
Ilmiah
penelitian ini juga
Sebagaimana
STIA
LAN
di
dalam
(1996:21),
"
72
bahwa
metoda
memahami,
evaluasi
memutuskan,
digunakan
atau menilai
membandingkan standar dengan evaluatif ini,
maka
apabila
"...ingin
sesuatu dengan cara
kenyataan". Dengan metode
sistem pengawasan yang selama ini
berjalan kemudian dibandingkan dengan sistem pengawasan
yang
semestinya
berwenang; dalam
langkah-langkah
setiap
sistem
langkah-langkah dan
dilakukan
pelaksanaan
oleh
instansi/pejabat
pengawasan
pengawasan
pengawasan
yang
inventarisasi
yang
dilakukan
dibandingkan semestinya prasarana
yang
dengan
dilakukan; dan
sarana
pendidikan dibandingkan dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan. Telah disebutkan bahwa penelitian
pendekatan memenuhi
analisis
kualitatif.
karakteristik
Dalam
sebagaimana
dan Biklen (1992 : 27-29)
ini menggunakan
penelitian
dikemukakan
ini
Bogdan
yaitu :
Qualitative researchers has the natural setting as the direct source of data and the researchers i s
the
instrument; Qualitative researchers the descriptive; Qualitative researchers are concerned with process rather than simply with outcomes or products; Qualitative researchers tend to analyze their data inductively; Meaning is essential concern to the qualitative approach.
Karakteristik tersebut dapat dijadikan pegangan dengan pertimbangan :
73
1. Penelitian
ini
mengumpulkan
dilakukan langsung ke
data
yang
terdapat
lapangan untuk
dalam populasi
dan
sampel.
2. Pengambilan
data
dilakukan
langsung
oleh
peneliti
kepada orang-orang yang pekerjaannya diteliti. 3. Data
yang
karena
diperoleh
tidak
sepenuhnya
berupa
angka,
itu analisisnya lebih banyak berupa gambaran
mengenai situasi yang diteliti.
4. Data yang dikumpulkan lebih terfokus pada kegiatankegiatan yang sedang dilakukan. 5. Penelitian
ini dilakukan
ke
lapangan untuk mengkaji
suatu masalah yang menjadi vokus penelitian. 6. Kata-kata sumber
dan
data
tindakan-tindakan
yang
bermakna
dan
yang diperoleh dapat
dari
menggambarkan
keadaan yang sebenarnya.
Secara teknis proses dalam metode penelitian ini dilakukan
dengan
suatu
cara,
yaitu
kualitatif dirubah menjadi kuantitatif.
dengan yang
cara
diharapkan,
Arikunto
(1996:244)
"...teknik Setelah
dijumlahkan,
itu
dan
semua
data
dianalisis lebih lanjut.
dengan
dipresentasikan. ini
kualitatif
disebut dengan
dikualitatifkan
data
Kemudian diolah
dibandingkan
metoda
deskriptif
semua
jumlah
Suharsimi
juga
sebagai
prosentase". kembali
untuk
74
B. Sumber Data
Suharsimi Arikunto (1996 : 114) mengemukakan bahwa
yang dimaksud dengan sumber data adalah "...subyek dari mana
data
diperoleh".
Berpegang
pada
pengertian
tersebut, maka data yang menyangkut dengan :
1. Sistem
pengawasan.
Pengawas
Daerah
Sumber
(Bawasda)
Kekayaan Daerah;
datanya Kota
dari
Bandung,
Kepala Dinas Pendidikan,
Bagian
Perlengkapan,
Sarana
Pendidikan,
Kepala dan
Badan
Seksi
Bidang
Kepala Sub
Prasarana
Kepala
Cabang
dan Dinas
Pendidikan Kecamatan se Kota Bandung. 2. Inventarisasi
SD
Negeri.
prasarana
Sumber
dan
datanya
sarana
yaitu
pendidikan
dari
pada
Kepala
SD
Negeri di Kota Bandung. Dalam kegiatannya populasi,
kaitannya tidak
dengan
terlepas
sumber
dengan
data,
penentuan
maka lokasi,
dan sampel.
1. Lokasi Penelitian
Penelitian terdiri
Bandung
dari
ini enam
dijuluki
dilakukan Wilayah
sebagai
di
dan
kota
Kota 26
kembang
Bandung
Kecamatan.
yang
yang Kota
merupakan
75
Ibu Kota
Propinsi
pemerintahan, jasa
dalam
Jawa Barat.
Disamping sebagai pusat
Kota Bandung berfungsi juga sebagai kota
bidang
pendidikan,
industri,
perdagangan,
dan pariwisata. Dengan kondisi fungsi kota itulah, maka Kota
Bandung
Bandung
mempunyai
sebagai
Kota
visi
Jasa
yaitu
yang
"Menciptakan
Genah,
Kota
Merenah,
tur
Tumaninah".
Adapun penelitian
Kota ini,
Bandung
terutama
dijadikan
didasarkan
lokasi
pada
dalam
pertimbangan
dari segi :
1. Kota
Bandung
dijadikan Jawa
sebagai
barometer
ibukota
bagi
Propinsi
Kabupaten/Kota
dapat
lainnya
di
Barat.
2. Kota Bandung sebagai tempat peneliti bekerja sebagai PNS,
sehingga
hasil
penelitian
diharapkan
dapat
memberi konstribusi terhadap Kota Bandung. 3. Pejabat dari
yang
segi
berwenang
geografis
di dan
lingkungan sarana
Kota
informasi
Bandung dapat
mendukung terhadap kelancaran penelitian.
4. Sangat
memungkinkan
meninggalkan bekerja.
tugas
bagi
peneliti
sehari-hari
di
untuk
kantor
tidak
tempat
76
2. Populasi
Sesuai dengan
kepentingan dalam penelitian,
maka
yang dijadikan populasinya adalah seluruh sumber data
yang
dapat
pelaksanaan
memberikan
segala
aspek
yang riil mengenai :
1. Sistem pengawasan dan
informasi
sarana
terhadap
pendidikan
inventarisasi
pada
SD
Negeri
prasarana di
Kota
Bandung.
2. Inventarisasi
prasarana
dan sarana pendidikan
pada
SD Negeri di Kota Bandung. Tabel
3.1
Populasi Responden untuk Sistem Pegawasan
No.
Banyak Responden
Unit/Satuan Kerja/Unsur Pimpinan
1
Bawasda (Bidang Kekayaan Daerah)
4
2
Kepala Dinas Pendidikan
1
3
Sub
Bagian
Perlengkapan
pada
Dinas
1
Pendidikan
4
Seksi
dan
Sub
Seksi
Prasarana
&
Sarana SD pada Dinas Pendidikan
2
5
Kepala Cabang Dinas Pendidikan
26
6
Sub Seksi Prasarana dan Sarana pada Cabang Dinas Pendidikan
26
Jumlah
60
77
Untuk memenuhi seluruh
aspek yang pertama,
pejabat
dalam
berkewajiban
lingkup
melakukan
inventarisasi
populasinya adalah Kota
Bandung
pengawasan
prasarana dan
yang
terhadap
sarana pendidikan
pada SD
Negeri sebagaimana dalam tabel 3.1.
Dengan
demikian
menyangkut sebanyak
dengan 60
populasi
aspek
responden.
dalam
penelitian "sistem
yang
pengawasan"
Pejabat-pejabat
itulah
yang
selanjutnya dijadikan responden. Pertimbangannya karena dengan jumlah 60 pejabat sangat terukur bila seluruhnya
dijadikan responden. pada posisi
Disamping itu respondennya berada
instansi atau unit
bertingkat levelnya. secara tingkat
fungsional Pemerintah
Pendidikan betugas
Bawasda merupakan unit kerja yang membidangi Kota
merupakan
dan
pendidikan
Cabang
dan
Sub
komponen
dalam
Seksi
tugas
Bandung.
bertanggung
sarana
kerja yang berbeda dan
jawab
pengawasan
Pejabat
pada
pada
Dinas
yang
secara
dalam
prasarana
ruang
lingkup
Prasarana
dan
kota.
Sarana
teknis dan
Kepala sebagai
pejabat pelayan terdekat dengan SD Negeri pada masingmasing Kecamatan. Sedangkan
pelaksanaan pendidikan,
untuk memenuhi
inventarisasi
aspek yang
ke
prasarana
dan
dua yaitu
sarana
populasinya adalah seluruh Kepada SD Negeri
78
yang
berada
di
Kota
Bandung,
yaitu
834
orang.
Rinciannya terdapat pada tabel 3.2.
3. Sampel Penelitian
Penelitian
ini
menggunakan
jenis
penelitian
campuran. Selain menggunakan jenis populasi,
ini
juga
jumlah
menggunakan
Kepala
sebanyak tenaga,
834
Sekolah orang.
jenis pada
sampel. SD
Negeri
Berhubung
dan waktu yang tersedia,
Dalam di
penelitian
tabel
3.2,
Kota
Bandung
keterbatasan
biaya,
rasanya tidak mungkin
sebanyak Kepala Sekolah itu dijadikan responden.
menghimpun data dalam aspek ke dua tersebut,
Untuk
penelitian
ini menggunakan jenis sampel. Dalam menentukan besarnya sampel,
merujuk
(1996:120),
kepada
pendapat
Suharsimi
Arikunto
bahwa :
... jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15%, ... tergantung setidak-tidaknya : a. Kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga dan dana; b. Sempit atau luasnya pengamatan ...; dan c. Besar dan kecilnya resiko yang ditanggung peneliti ...
Bertitik tolak dari pendapat tersebut, maka sampel ditentukan responden
sebesar yang
12%.
dijadikan
Dengan
sampel
demikian
jumlah
untuk memperoleh
data
mengenai pelaksanaan inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan sebesar 12% x 834 = 100 responden.
79
Tabel
3.2
Sampel Responden Untuk Inventarisasi Prasarana dan Sarana Pendidikan
No
Wilayah
Kecamatan
SDN 1
2
3
4
5
6
Bojonegara
Cibeunying
Tegallega
Karees
Ujung Berung
Gede Bage
Jumlah
1. Sukasari
33
Banyak Sampel KS (Responden) 4
33
2. Sukajadi
39
39
5
3. Cicendo
42
42
5
4. Andir
27
27
3
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Cidadap Coblong Bandung Wetan Sumur Bandung Cibeunying Kaler Cibeunying Kidul
12
12
2
50
50
6
4
4
1
1. 2. 3. 4. 5.
Astanaanyar Bojongloa Kaler Babakan Ciparay Bojongloa Kidul Bandung Kulon
1. 2. 3. 4.
Regol Lengkong Batununggal Kiaracondong
23
23
3
21
21
3
52
52
6
40
40
5
18
17
2
43
43
5
22
22
2
38
38
4
40
40
5
23
23
3
45
45
5
55
55
6
1. Arcamanik
31
31
4 4
2. Cibiru
34
33
3. Cicadas
41
41
5
4. Ujungberung
34
34
4
1. Rancasari
18
18
2
2. Margacinta 3. Bandung Kidul
37
37
4
14
14
2
836
834
100
26
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung,
Tahun 2002
80
Apabila
pada
satu
beberapa SD Negeri,
komplek
sekolah
maka yang menjadi
satu orang Kepala Sekolah.
terdapat
responden hanya
Ini dimaksudkan agar angket
tidak tertumpu pada SD Negeri di satu komplek sekolah. Akan
tetapi
beberapa
angket
komplek.
dapat
menyebar
Selain dari
ke
itu,
beberapa
SD Negeri
SD
di
di
Kota
Bandung kondisinya tidak sama. Ada SD Negeri tipe A, B,
dan
C.
Ukurannya
kelengkapan belajar, berikut
tergantung
fasilitas,
tenaga
pada
jumlah
pengajar,
murid, prestasi
dan Iain-lain. Mengenai pengaturannya sebagai :
Tabel
3.2
Penentuan Tipe SD Negeri yang Dijadikan Sampel
Ditentukan pada Tipe SD Negeri
Banyaknya Sampel per Kecamatan
Adapun
C
B
A
1
1
2
1
1
3
1
1
1
4
2
1
1
5
2
2
1
6
2
2
2
pengkategorian
SD
Negeri
di
setiap
Kecamatan
ditentukan oleh masing - masing Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan.
81
C. Indikator Penilaian Data
Menurut pendapat
Suharsimi Arikunto
(1996
: 216)
paling tidak terdapat tiga manfaat yang dapat diperoleh dari
adanya
tolak
ukur atau
kriteria
penilaian
data,
yaitu :
1. Untuk menyamakan ukuran bagi pengumpul data agar tidak banyak terpengaruh faktor subyektif; 2. Untuk menjaga kestabilan data yang dikumpulkan dalam waktu yang berbeda; 3. Untuk mempermudah peneliti dalam mengolah data agar siapapun dapat melakukannya.
Mengacu
kepada
pertanyaan
penelitian,
maka
indikator
penilaian data dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana
pelaksanaan
inventarisasi
berjalan
prasarana
selama
ini.
menyangkut
pelaksanaan
pengawasan
fungsional
eksternal,
sistem dan
baik
tersebut
yaitu
a.
yang
disediakan
selalu
atasan
tiga
telah
yang
yaitu
langsung,
internal
diperiksa,
maupun serta
Termasuk
jawaban
dilaksanakan;
dilaksanakan/sebagian
pendidikan
unit kerja,
Adapun
terhadap
ditelitinya
berupa
pengawasannya.
pengawasan.
aspek
yang
pengawasan
koordinasi antar pejabat,
melakukan
sarana
Aspek
aspek-aspek
langkah-langkah
pengawasan
dan staf yang
untuk
pilihan b.
segi
setiap
jawaban,
kadang-kadang
dilaksanakan;
dan
c.
82
belum
pernah
dinilai
melaksanakan.
baik;
"b"
dinilai
Pilihan cukup;
jawaban
dan
"c"
"a"
dinilai
kurang.
2. Sudah
sejauhmana
taraf
pelaksanaan
inventarisasi
prasarana dan sarana pendidikan pada SD Negeri di Kota Bandung. Adapun
aspek
menyangkut pengaturan, pelaporan dari
prasarana
kegiatan
format,
pengurusan,
dan
tersebut
pengisian
kemutahiran
data
Inventaris
Barang,
yang ditelitinya yaitu
sarana yaitu
data, dalam
pilihan
pendidikan. berupa
Buku
Kartu
jawaban
dan
Wujud
tersedianya
kelengkapan
Rekapitulasi Jumlah Barang,
Sedangkan
pencatatan,
data,
Inventaris,
Inventaris
dan Kartu
Ruangan,
dan Buku Mutasi Barang.
yang
disediakan
tidak
banyak berbeda dengan aspek penelitian yang pertama, yaitu : a.
Selalu
tersedia/selalu
dilaksanakan/selalu
lengkap/selalu akurat.
b. Kadang sebagian
-
kadang
tersedia/kadang
dilaksanakan/sebagian
dilaksanakan/
lengkap/sebagian
akurat.
c. Belum pernah tersedia/belum pernah dilaksanakan/ belum pernah lengkap/belum pernah akurat.
Adapun
penilaiannya
dalam
poin
dinilai
1
di
baik;
dilakukan
atas,
"b"
sama
yaitu
dinilai
persis
pilihan
cukup;
dan
seperti
jawaban "c"
"a"
dinilai
kurang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut
Suharsimi
Arikunto
(1996
:
14)
ada
tiga
persyaratan penting didalam melakukan penelitian, yaitu "...sistematis,
berencana,
ilmiah".
ketiga
maka
Apabila
kegiatan
pengumpulan kuesioner,
penting
Adapun
data
konsep
itu dilaksanakan, dilakukan
adalah
teknik yang digunakan dalam
adalah
dan wawancara.
mengikuti
persyaratan
yang
mengumpulkan data.
dan
dokumentasi
dan
angket/
Ketiga teknik yang digunakan
tersebut dianggap memadai, dengan alasan : 1. Hasil
pengukuran
terhadap
variabel
yang
diteliti
dapat dipresentasikan dan dianalisis.
2. Memungkinkan
memperoleh
data
yang
objektif
dan
lengkap.
3. Memungkinkan penelitian dilakukan dengan efisien dan efektif.
Dengan
ketiga
teknik
-
pertimbangan
teknik
pengumpulan
tersebut, data
jelas
yang
bahwa
digunakan
tidaklah
berdiri
sendiri,
melainkan
satu
sama
lain
saling menunjang dan saling melengkapi.
1. Studi Dokumentasi
Untuk
diawali macam
memperoleh
dengan
informasi
kegiatan
sumber
studi
informasi
yang
dalam
penelitian
dokumentasi. bersifat
ini
Berbagai
non
manusia,
yaitu :
1. Sistem
pengawasan;
dokumennya
perundang-undangan mengenai
dan
Fungsi
pengawasan,
pengawasan,
Instansi/Pejabat catatan-catatan
berupa
yang
peraturan Tugas
berwenang
pelaksanaan
Pokok
dalam
pengawasan,
dan bukti-bukti pelaporan.
2. Inventarisasi dokumennya
prasarana berupa
dan
peraturan
mengenai inventarisasi barang, dan
KIR,
petunjuk
KIB,
BI
teknis
dan
sarana
perundang-undangan Petunjuk pelaksanaan,
inventarisasi
format
pendidikan;
lainnya
barang.
yang
Format
berhubungan
dengan inventaris barang. Semua
dokumen-dokumen
dipelajari,
ditelaah,
tersebut
dan
dikumpulkan
diinterpretasikan,
untuk
sehingga
85
dapat
diperoleh
berbagai
gambaran
informasi
untuk
mengawali kegiatan penelitian.
2. Penggunaan Kuesioner
Kuesioner
atau
biasa
juga
disebut
angket
dengan
jawaban tertutup. Penyusunannya dilakukan melalui suatu proses sesuai dengan yang diuraikan Suharsimi Arikunto
(1996 : 227), yaitu :
Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner; Mengidentifikasikan variabel yang dakan dijadikan sasaran kuesioner; Menjabarkan setiap variabel menjadi sub variabel yang lebih sfesifik dan tunggal; Menentukan jenis yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya. Setelah
angket
tersusun,
kemudian
diujicobakan
ke
berbagai pihak yang terdapat dalam populasi sebanyak 20 eksemplar. Melalui uji coba angket ini diharapkan dapat memperoleh berbagai saran perbaikan,
sehingga kualitas
angket menjadi lebih sempurna.
Dalam
penyebaran
pengawasan", Sasaran
Sesuai
diantarkan
sumber
Pendidikan,
dan
dengan
populasi,
angket
maka
langsung
datanya
26
Cabang
jumlah
berada
Dinas
responden
jumlah angket
untuk
ke
aspek
setiap
pada
responden.
Bawasda,
Pendidikan
yang
"sistem
Dinas
Kecamatan.
terdapat
yang disebarkan
dalam
sebanyak
86
60
eksemplar.
Sedangkan
"inventarisasi diantarkan
prasarana
melalui
Kecamatan.
Sesuai
angket dan
26
sarana
Cabang
dengan
untuk
pendidikan",
Dinas
banyaknya
Pendidikan
responden
sampel sebagaimana yang telah ditentukan, yang
disebarkan
pengambilan caranya
sebanyak
angket
yang
dikumpulkan
bantuan
di
100
sudah
oleh
diisi
oleh
yang
Cabang
dalam
maka angket
eksemplar.
petugas
masing-masing
aspek
Dalam
responden,
telah
Dinas
diminta
Pendidikan
Kecamatan. Selanjutnya sama seperti yang dilakukan pada saat angket disebarkan.
3. Wawancara
Teknik
pengumpulan
data
yang
terakhir
yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui wawancara.
Teknik
ini
sengaja
dilakukan
terakhir,
mengingat
sebelum berwawancara sudah mempunyai berbagai informasi yang telah diperoleh melalui teknik-teknik pengumpulan
data
sebelumnya.
diwawancarakan
wawancara
Caranya
yang
Dengan
lebih
sistimatis
digunakan
diawali
demikian
dengan
dan
berbentuk
berbagai
materi
berbobot.
semi
yang Pedoman
terstruktur.
pertanyaan
yang
disiapkan
sebelumnya.
Kemudian
setiap
pertanyaan
diperdalam dengan cara menelusuri keterangan yang lebih
luas.
Bentuk
pertimbangan,
wawancara
digunakan
dengan
berbagai
terutama untuk :
1. Terjadinya sehingga
ini
interaksi tercipta
aktif
suasana
dengan
terbuka
responden,
tetapi
efektif
untuk menjaring informasi.
2. Dapat dilakukan secara efisien tetapi efektif. 3. Tidak terlalu membatasi keleluasaan responden tetapi terfokus,
sehingga
representatifnya
menjadi
lebih
tersebut
dalam
tinggi. Dengan
ketiga
penelitian
teknik
ini
yang
dinilai
dengan
teknik
yang
saling
melengkapi,
digunakan
memadai.
lainnya
Teknik
saling
sehingga
data
yang
satu
menunjang yang
dan
terkumpul
dapat memadai untuk kebutuhan penelitian ini.
E. Pelaksanaan Penelitian
Menurut umum
dalam
kegiatan,
Bogdan
(1990)
penelitian
yaitu
dan
Moleong
kualitatif
"Pra Lapangan;
(1997)
terdapat
tiga
secara tahap
Kegiatan Lapangan;
dan
Analisis intensif". Sedangkan pendapat Nasution (1992),
bahwa
tahapan
"Orientasi;
dalam
penelitian
Eksplorasi;
dan
kualitatif
meliputi
Member-check".
Sejalan
dengan pendapat yang dikemukakan kedua ahli tersebut,
maka penelitian ini dilakukan melalui tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Tahap Orientasi
Tahap
kegiatan
ini
sering
juga
disebut
tahap
persiapan atau tahap pra lapangan. Pada tahap awal ini bertujuan
untuk memperoleh
gambaran yang
lebih
jelas
dan lengkap dalam menentukan vokus permasalahan yang akan
diteliti.
Adapun
kegiatan
yang
dilakukan
pada
tahap orientasi ini meliputi :
l.Memikirkan
permasalahan
tidak dicarikan
yang menarik,
tetapi
pemecahannya akan mempunyai
bila
resiko
yang tinggi. Pemikiran ini dilakukan sejak mengawali perkuliahan di PPS UPI (semula IKIP) Bandung ini.
2. Melakukan
membaca
studi
berbagai
literatur.
buku,
administrasi/manajemen dengan pengawasan,
Dalam
khususnya
pendidikan
kegiatan
buku
dalam
ini
mengenai
kaitannya
pengelolaan prasarana dan sarana
pendidikan, dan buku mengenai metodologi penelitian.
89
3. Mengadakan penjajakan dan pendekatan kepada pejabat yang berwenang dan bertaggung jawab dalam dan
sarana
pendidikan
pada
SD
prasarana
Negeri
di
Kota
Bandung.
4. Mengadakan teman
diskusi
mahasiswa
secara
dan
informal
teman
dengan
sejawat
di
sesama
lingkungan
Dinas Pendidikan Kota Bandung.
5. Menyusun desain
proposal
penelitian
penelitian.
membuat
proposal
dalam mengakhiri
pendidikan. kembali
Penyusunannya penelitian
yang
disebut
proposal
diseminarkan
sejak
merupakan
tugas
penelitian
itu
yang
juga
dilakukan
perkuliahan metodologi
Kemudian
untuk
atau
dimantapkan
disebut
dengan
Seminar Proposal Penelitian.
6. Melakukan
Kegiatan
penyempurnaan
ini
dilakukan
proposal
penelitian.
setelah memperoleh
koreksi
dari pembimbing pada saat proposal diseminarkan.
7. Membuat permohonan penunjukan dua Dosen Pembimbing. Permohonan
tersebut
dikabulkan
sesuai
dengan
yang
diajukan.
8. Melakukan arahan
mengalami
konsultasi dari
kedua
beberapa
serta Dosen
menerima
masukan
Pembimbing.
perbaikan,
maka
dan
Setelah
proposal
penelitian disetujui untuk disusun lebih lanjut.
90
9. Mengurus
ijin penelitian.
permohonan
dimulai
memperoleh
surat
Secara prosedural
kepada
Direktur
permohonan
ijin
surat
PPS
untuk
penelitian
dari
Kantor Sospol dan Dinas Pendidikan Kota Bandung.
2. Tahap Eksplorasi
Kegiatan berikutnya dalam penelitian ini tahap
eksplorasi
pekerjaan
lapangan.
memperoleh dengan
atau
data
baisa
Pada
yang
juga
disebut
tahap
ini
berupaya
untuk
tahap
lengkap
yang telah ditetapkan.
adalah
dari
responden
sesuai
Untuk suksesnya upaya
tersebut, maka dilakukan beberapa pemahaman terhadap: 1. Latar penelitian dan persiapan diri.
Dalam
pemahaman
informasi,
yang Namun
tidak tidak
menjawab
yang
mana
ini informasi
relevan berarti
tertentu.
telah
secara yang
dengan
cermat diperlukan
keperluan
mempengaruhi
Dengan
ditetapkan,
menyaring dan
penelitian.
responden
memperhitungkan
pengumpulan
mana
untuk
jadwal
informasi
ini
berjalan terus sepanjang sesuai dengan tujuan utama dalam penelitian ini.
^ .^I H
2. Tata cara memasuki lapangan. Agar
pemahaman
berjalan
pertama
efektif,
dilakukan
dengan
Perilaku
yang
——=^--
tersebut
maka
dalam
tata
cara
paling
di
memasuki
yang
utama
atas
dapat
lapangan
sebaik-baiknya.
dilakukan,
misalnya
keakraban hubungan yang harmonis baik secara formal maupun
informal;
mengetahui
daerah
penelitian;
dan
etika
dan
tatakrama
tetap menyadari
bahwa
di
dalam
memasuki lapangan perannya sebagai peneliti. 3. Peran serta dalam pengumpulan data. Pemahaman
terakhir
penelitian
ini
adalah
waktu,
tenaga,
dalam
menghimpun
efektif,
dibantu Catatan
dan
yang
dan
dilakukan
memperhitungkan
biaya data
tetap
dengan
prinsip
yang
bermutu.
menggunakan
tersebut sangat
keterbatasan
tersedia.
dilakukan
Karena
secara
Selama
dalam
efisien,
menghimpun
catatan
itu
"kata
data
kunci".
diperlukan dalam melengkapi
dan memahami data untuk dianalisis lebih lanjut.
3. Tahap Member Check
Tahap
terhadap
ini
data
disebut
yang
juga
telah
sebagai
tahap
terkumpul.
pengecekan
Kegiatan
ini
92
diperlukan
untuk
keakuratan
data
memantapkan yang
tingkat
diperoleh.
kebenaran
Secara
teknis
dan dalam
tahap ini dilakukan beberapa kegiatan, diantaranya :
l.Mengecek ulang semua data yang sudah terkumpul. 2. Apabila data dinilai masih dianggap kurang lengkap, benar,
dan
akurat,
maka
dilakukan pengecekan
ulang
kepada sumber data.
3. Mengkonfirmasikan
kepada
pejabat
berwenang untuk menjelaskan mengenai
tertentu
yang
informasi yang
ditunjukan data yang diperoleh. Setelah
penelitian,
melakukan
maka
ketiga
hasilnya
tahap
disusun
dalam pelaksanaan
secara
sistematis
sebagai karya ilmiah dalam bentuk tesis.
F. Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan
analisis
data.
Menurut
Faktor
yang
dikutif
Lexy J. Moleong (1994 : 103) bahwa analisa data adalah
"... proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam pola kategori satuan dan urutan dasar". Proses tersebut
dilakukan
tidak
secara
terpisah,
melainkan
kegiatan yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan
93
dan
berkesinambungan.
Adapun
pendekatannya
dilakukan
melalui dua model, yaitu :
1. Analisis
data
dilakukan
pada
saat
pengumpulan data
di lapangan.
2. Interaktif,
komponen
analisis,
dan
sajian
data
dilakukan secara bersamaan dan saling berinteraktif.
Sedangkan
dalam
proses
analisisnya
berpegang
kepada
yang disarankan Nasution (1982 : 129-130) yaitu melalui tiga tahap meliputi mengambil
"Reduksi data; Display data; dan
kesimpulan
masing-masing
dan
tahap
verifikasi
tersebut
data".
dilakukan
Dalam
kegiatan-
kegiatan sebagai berikut : 1. Reduksi data.
Kegiatan mencatat dan mengolah dari
lapangan
dalam
jumlah
disusun secara sistimatis, hal-hal
yang
keseluruhan
dianggap
data
data yang diperoleh
yang
banyak.
singkat,
pokok
dan
Uraiannya
dan menonjolkan urgen.
Secara
yang
disajikan
dapat
memberi
temuan
penelitian
dengan
susunan
gambaran yang tajam. 2. Display data.
Merangkum
semua
yang sistematis, sehingga pola dan tema yang menjadi sentral diketahui.
dalam
penelitian
Dalam uraiannya
dengan semua
mudah
data diberi
dapat makna
94
yang relevan dengan materi penelitian. Ini merupakan upaya
untuk
bahkan
memberi
termasuk
gambaran
gambaran
secara pada
keseluruhan bagian-bagian
tertentu.
3. Verifikasi data.
Menguji
kesimpulan
yang
membandingkan
dengan
Kegiatan
juga
dengan
ini
cara
akhirnya
tiori-tiori
untuk
membandingkan
diperoleh
dihasilkan
hasil
dengan yang
memantapkan dengan
data
penelitian
cara
relevan.
kesimpulan awal.
yang
Pada
bermakna
sebagai karya ilmiah.
G. Validitas Hasil Penelitian
Menurut
Nasution
(1980
:
105)
validitas
adalah
"... membuktikan bahwa apa yang diteliti oleh peneliti sesuai
dengan
dalam
dunia
apa
yang
sesungguhnya
kenyataan".
Adapun
ada dan kriteria
terjadi untuk
keabsahannya sebagaimana terdapat dalam buku Nasution (1988
:
114-124),
dan
Muhadjir
(1990
meliputi : 1. Kredibilitas (validitas internal)
2. Transferabilitas (validitas eksternal)
3. Dependabilitas (reliabilitas) 4. Confirmabilitas (obyektivitas)
:
150-159)
95
Untuk
memenuhi
keabsahan
tersebut,
maka
dalam
setiap
kriteria dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut
:
1. Kredibilitas
Kriteria
ini
dimaksudkan
untuk
menguji
kecocokan
konsep peneliti dengan konsep yang ada pada responden. Untuk mencapai kondisi demikian dilakukan melalui empat jenis kegiatan,
yaitu :
1. Trianggulasi,
yaitu
cara
membandingkan
sumber
ini
:
mengecek
lain
tentang
dilakukan
15),
yang
hal
yang
data
dengan
diperoleh
dari
sama.
sebagaimana disarankan
yaitu
lapangan
data
kebenaran
"...pada
dalam
berbagai
waktu
yang
Pengecekan
Nasution
fase
(1988
penelitian
berlainan
dengan
menggunakan metode yang berlainan". 2. Peerdebriefing, membicarakan
kolega.
yaitu
hasil
Tujuan
memperoleh
kegiatan
untuk
penelitian
dari
dengan
kegiatan
ini
pandangan-pandangan
obyektif,
memberi
pertanyaan
yang
masukan
dapat
menambah
membahas teman
adalah
yang atau
netral kritik,
tingkat
dan atau
untuk dan atau
kepercayaan
terhadap hasil penelitian. 3. Referensi,
yaitu menggunakan berbagai literatur atau
perpustakaan
sebagai
landasan
teoritis
untuk
96
memahami
inti
pembicaraan
dan
menghindarkan
kekeliruan.
4. Member
check,
yaitu
mengkonfirmasikan
penelitian dengan responden untuk menilai
hasil
kebenaran
dan kesesuainnya dengan informasi yang diberikan.
2. Transferabilitas
Kegiatan
ini bersifat validitas eksternal,
mendiskrifsikan
kemungkinan
hasil
penelitian
yaitu untuk
dapat diterapkan di wilayah setempat dalam situasi yang berlainan.
Disadari
bahwa
tidak
mungkin
ada
situasi
yang sama persis pada tempat dan kondisi yang berbeda. Namun bila terdapat situasi permasalahan yang identik, maka
transferabilitas
hasil
penelitian
ini
dapat
dilakukan.
3. Dependabilitas
Melakukan dimaksudkan
penelitian
dependabilitas
untuk
melihat
bergantung
pada
atau seberapa
ketergantungan besar
kehandalan.
hasil
Sekaligus
meninjau kekonsistenan dalam berbagai aspek penelitian,
97
sehingga timbul
keyakinan bahwa semua yang diteliti
merupakan kegiatan nyata.
4. Konfirmabilitas
Sebagai kriteria terakhir untuk menguji kesesuaian konsep
dalam
penelitian
konfirmabilitas.
Kegiatan
ini, ini
maka
dilakukan
dimaksudkan
untuk
mengetahui sejauhmana hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya, kecocokan datanya, dan keutuhannya dengan tidak mengandung unsur-unsur yang bertentangan dengan
keadaan
yang
sesungguhnya.
Untuk
memenuhi
maksud
tersebut, maka didalam kegiatan ini dilakukan melalui beberapa langkah, diantaranya :
1. Mencatat
data
mentah
berupa
rekapitulasi
sebagai
laporan lapangan yang lengkap.
2. Menyusun hasil analisa dengan cara menyeleksi data mentah, merangkum, dan menyusun kembali dalam bentuk deskripsi yang sistematis.
3. Membuat hasil
penafsiran
sintesis
data,
dan
kesimpulan
sehingga
sesuai
terdapat
dengan
kesesuaian
dengan tema dan tujuan penelitian.
4. Melaporkan seluruh hasil penelitian sejak pra survey hingga laporan akhir.
98
Berbagai
kegiatan
yang
dilakukan
dalam
proses
penelitian sebagaimana telah diuraikan di atas, pelaksanaannya
dapat
saja
mengalami
dalam
perubahan.
Sepanjang tidak mempengaruhi keakuratan perolehan data, keabsahan penafsiran, perubahan
dapat
dan penyusunan
ditolelir.
penelitian ini merupakan untuk
menganalisis
dan
Dengan
kesimpulan, maka demikian
panduan sebagai
menafsirkan
disajikan dalam bab selanjutnya.
data
proses
rambu-rambu -
data
yang