Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Penyebab Gigi Sensitif Sakit gigi memang menjengkelkan dan sangat menggangu, begitu pula salah satu penyakit gigi yaitu gigi sensitif. Kenikmatan menyantap kuliner jadi terganggu ketika gigi mulai terasa nyeri akibat kondisi gigi yang ternyata sensitif saat menyantap makanan atau minuman. Kondisi gigi sensitif ini tidak terjadi begitu saja dan bukan tanpa sebab. Awalmulanya kondisi tersebut tidak tampak namun seiring bertambahnya waktu maka gigi akan mulai terasa menyiksa. Aktivitas makan atau minum yang sebelumnya nyaman pun akan terasa menyiksa. Masalah gigi yang satu ini bisa terjadi pada siapa saja. Kelainan gigi ini berbeda dengan kelainan gigi lainnya, gigi sensitif terjadi karena ada penipisan lapisan email gigi yaitu lapisan luar gigi. Akibatnya, lapisan gigi bagian bawahnya yaitu dentin (lapisan tengah gigi) pun terbuka. "Umumnya yang membuat gigi menjadi sensitif karena adanya penipisan lapisan email gigi," ujar drg Rahma Landy, dari GSK Dental
Detailing Manager. Drg Rahma mengatakan adapun beberapa penyebab gigi sentitif diantaranya adalah: 1. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung asam. 2. Penyikatan gigi yang terlalu kuat 3. Penggunaan bulu sikat gigi yang terlalu kasar atau keras Darimanakah rasa ngilu tersebut berasal? Seperti diketahui ketika email terbuka maka dentinpun akan terbuka, dentin terdiri dari tabungtabung bernama tubula, jika terbuka dan kena rangsangan dingin, panas, manis atau asam akan memicu ujung saraf yang tersambung pada dentin, sehingga menimbulkan rasa ngilu yang cukup menyiksa. Namun yang sangat disayangkan adalah masyarakat sering menganggap masalah tersdebut bukanlah hal serius. Hal tersebut dikarenakan rasa ngilu gigi sensitif bersifat sementara datang dan pergi. Hasil penelitian terbaru menunjukkan 45% orang Indonesia menderita gigi sensitif dan yang sangat disayangkan yaitu sebanyak 52% di antaranya tidak menyadari hal tersebut sehingga mereka pun tidak memeriksakanya ke dokter gigi. (Sahabat Sehat)
INFO SASETA
Tetap Salam, Senyum, Tanya Kita tidak pernah bisa menduga apa yang akan terjadi di akhir hari. Mengawali hari dengan hati riang dan semangat menjulang, kadang bisa diakhiri dengan bersungut-sungut atau marah oleh sebab berbagai macam hal. Semangat dan keriangan yang tadinya dirasakan penuh, seolah-olah terkikis habis oleh satu atau dua kejadian yang dialami. Rasanya, keseluruhan hari itu menjadi begitu buruk oleh sebab peristiwa yang dialami di ujung hari.Namun kita harus senantiasa sadar
dan ingat, bahwa kita memiliki tugas yang mulia. Pelayanan maksimal yang kita berikan kepada pasien akan memberi dorongan motivasi mereka untuk sembuh. Kekuatan motivasi ini mampu merubah yang pesimis jadi optimis. Senantiasa kita mengingatkan bahwa SASETA (Salam, Senyum, Tanya) bertujuan menjembatani komunikasi antara petugas dan penderita. Jangan sampai perasaan kesal kita menjadikan keikhlasan kita menguap begitu saja. Lakukan SASETA untuk mencapai Layanan Sepenuh Hati (LSH).
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 7 Juni 2013 / 28 Rajab 1434H
Sya'ban:
Bulan yang Sering Dilalaikan
S
audaraku, kaum muslimin! Bulan Rajab akan berlalu meninggalkan kita. Dan Sya'ban segera datang menggantikannya. Sedangkan Ramadhan sudah berada di depan menunggu giliran. Maka sungguh beruntung orang yang mengisi hidupnya untuk beribadah terutama pada bulan-bulan yang mulia. Terus beristi'dad (bersiap diri) menyambut bulan penuh berkah dan pahala besar dengan puasa dan amal shalih lainnya. Pada dasarnya seluruh bulan, tahun, siang dan malam, semuanya adalah waktu untuk beribadah dan beramal shalih. Sementara takdir dan ajal kematian tetap berjalan pada waktu-waktu tersebut. Hanya saja takdir dan ajal bagi masing-masing insan tak ada yang tahu kecuali Dzat Yang menetapkannya. Maka orang beruntung adalah yang memperhatikan siang dan malamnya untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan amal shalih. Harapannya, semoga saat ajal datang menjemput ia menjadi orang beruntung yang menutup umurnya dengan husnul khatimah. Sehingga ia aman dari siksa kubur dan selamat dari jilatan api neraka di akhriat. Dan sesungguhnya Allah tidak menjadikan perintah beramal bagi seseorang usai dan berhenti kecuali dengan kematian.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)." (QS. al-Hijr: 99) Dan Allah tetap memerintahkan beramal selama mereka masih berada di negeri taklif, dunia. Allah Ta'ala berfirman, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (QS. Al-Dzariyat: 56) Setiap kesibukan yang dilakoni seseorang yang kosong dari ketaatan kepada Allah dan tidak mendapat ridha-Nya, maka itu kegiatan yang merugi. Dan setiap waktu yang diisi dengan kegiatan yang kosong dari dzikrullah dan mengingat hari akhirat maka akan menjadi penyesalan baginya pada hari kiamat. Maka manusia terbaik adalah yang panjang umurnya dan bagus amalnya. Sebaliknya, manusia terburuk adalah orang yang panjang umurnya namun buruk amalnya. Pada bulan Sya'ban, umumnya, umat Islam sibuk dengan persiapan-persiapan menyambut Ramadlan. Tetapi seringnya, persiapan itu berkisar hanya masalah materi. Bagi pedagang, mereka sibuk menyiapkan stok untuk menghadapi gebyar Ramadlan, yang biasanya sangat ramai. Bagi panitia pengajian, sibuk mengadakan acara-acara penutupan pengajian, biasanya diisi dengan makan-
KISAH TELADAN
makan atau rekreasi bareng. Di sebagian daerah malah ada yang mengadakan lebih buruk dari itu, yaitu padosan (mandi bareng) yang terkonsentrasi di satu sungai, sumber air, sumur keramat atau tempat lainnya yang di situ berkumpul laki-laki dan perempuan. Mereka menyambut Ramadhan dengan kemaksiatan, khurafat, dan keyakinan yang tak berdasar. Ada juga kesimpulan konyol dari sebagian masyarakat yang menjadikan Sya'ban sebagai bulan pelampiasan. Karena mumpung belum Ramadhan, mereka puaspuaskan berbuat maksiat, “Mumpung belum Ramadhan. Nanti kalau sudah Ramadhan, puasa kita bisa tidak sah”, kalimat terkadang mampir ke telinga kita. Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu 'Anhuma, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Bulan Sya'ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan.” (HR. Al Nasa'i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Ibnul Hajar rahimahullah berkata: "Dinamakan Sya'ban karena kesibukan mereka mencari air atau sumur setelah berlalunya bulan Rajab yang mulia, dan dikatakan juga selain itu." (al-Fath: 4/251)
Dari sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di atas menunjukkan tentang anjuran mengerjakan ketaatan dan amal ibadah pada waktu-waktu yang dilalaikan orang sebagaimana qiyamul lail (shalat tahajjud), shalat dhuha saat matahari mendekati pertengahan (shalat awwabin), berdzikir di pasar, dan semisalnya. Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits di atas terdapat dalil mengenai dianjurkannya melakukan amalan ketaatan di saat manusia lalai. Inilah amalan yang dicintai di sisi Allah.” (Lathaif Al Ma'arif, 235) Beribadah pada saat-saat yang banyak dilalaikan orang akan lebih ikhlas sehingga pahalanya semakin besar. Karena beribadah di saat itu akan lebih berat dirasakan oleh jiwa, karena biasanya jiwa kita ini akan terpengaruh dengan apa yang dilihatnya. Maka apabila banyak orang yang lalai, maka akan semakin berat bagi jiwa untuk menjalankan ketaatan. Oleh sebab itu, secara umum, meningkatkan ibadah pada bulan Sya'ban dan menjaga diri dari ikut-ikutan manusia yang memanfaatkan aji mumpung sebelum Ramadhan adalah sesuatu yang berat. Karenanya, maukah kita menjadi orang yang istimewa di bulan in? Wallahu Ta'ala A'lam. [voa-islam.com]
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
K
isah ini terjadi pada masa Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Ketika itu Imam Ahmad hendak menghabiskan malamnya di dalam masjid, akan tetapi ia terhalang untuk bermalam di dalam masjid, karena larangan penjaga masjid. Ia terus berusaha meminta izin, namun tidak membuahkan hasil. Lalu, Imam Ahmad berkata kepada si penjaga,” Saya akan tidur di tempat kakiku berpijak ini.” Dan, benar, Imam Ahmad bin Hanbal tidur di tempat kakinya berpijak. Lalu penjaga masjid mengusirnya dari lokasi masjid. Imam Ahmad bin Hanbal adalah seorang syaikh yang berwibawa, serta terlihat tanda-tanda keshalihan dan ketakwaan pada dirinya. Lalu ada seorang tukang roti yang melihat Imam Ahmad. Begitu si tukang roti melihat penampilannya, ia menawarkan tempat bermalam. Maka, Imam Ahmad bin Hanbal pergi bersama tukang roti itu, dan ia begitu memuliakannya. Lalu si tukang roti mengambil adonan untuk membuat roti. Imam Ahmad mendengar si tukang roti membaca istighfar dan terus membaca istighfar. Waktu berlalu
sekian lama dan ia tetap dalam kondisi tersebut. Imam Ahmad merasa takjub, keesokan harinya ia bertanya kepada si tukang roti tentang tindakannya membaca istighfar semalam. Ia menjawab bahwa selama membuat adonan ia terus membaca istighfar. Imam Ahmad bertanya,” Apakah kamu mendapatkan buah dari istighfar yang kamu baca?” Imam Ahmad mengajukan pertanyaan ini, sedangkan ia mengetahui bermacam buah istighfar. Ia mengetahui keutamaan istighfar, dan ia mengetahui faedah-faedah istighfar. Si tukang roti menjawab,” Ya, demi Allah. Tidak sekalipun aku memanjatkan doa melainkan doaku terkabulkan, kecuali satu permohonan.” Imam Ahmad bertanya,” Permohonan apa itu?” Si tukang roti menjawab ,” Melihat Imam Ahamd bin Hanbal.” Imam Ahmad berkata,” Akulah Ahmad bin Hanbal. Demi Allah, sungguh aku telah ditarik untuk mendatangimu!” Subhanallah… Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan diberi kemudahan oleh Allah untuk mengamalkannya. Aamiin.
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Penyakit Jantung: Gejala dan Penyebabnya Penyakit Jantung merupakan salah satu yang bisa manifestasi akut dan kronis yang harus anda waspadai. Seperti yang sering kita jumpai banyak korban meninggal seketika akibat serangan jantung. Bahkan info terbaru dari situs Kompas penyakit ini merupakan empat penyakit tidak menular yang paling banyak menyebabkan kematian selain stroke, kanker, diabetes, dan paru kronis. Namun anda dapat mengantisipasi penyakit jantung karena dengan mengenal penyebab penyakit Jantung maka anda pun bisa mencegahnya.
adalah mereka yang memiliki faktor resiko gangguan pembuluh darah antara lain diabetes, gula darah tinggi, kolesterol, tekanan darah tinggi, kegemukan (obesitas), para perokok dan lain-lain.
Cara PENCEGAHAN Penyakit Jantung Untuk pencegahan sebaiknya sedini mungkin kita melakukan hal-hal berikut (Mengetahui faktor resiko: periksa ke dokter/periksa laboratorium): * Latihan Treadmill (alat fitnes berjalan). Anda bisa melihat kondisi jantung anda dengan melihat hasil dari rekaman alat ini. * Pola makan sehat dan seimbang GEJALA UMUM * Stop merokok aktif maupun pasif * Pada keadaan aku nyeri pada dada dengan * Menjaga berat badan ideal rasa seperti tertusuk (Angina pektoris) * Atur diet * Rasa berdebar pada jantung seperti * Menjaga kadar gula pada tubuh tertekan * Hindari makanan dari karbohidrat olahan, padi* Sesak nafas disertai keringat dingin dan padian dan gula. Hal tersebut dikarenakan majuga kesemutan yang terasa hingga pada kanan ini merupakan sumber glukosa dan mebagian lengan, punggung dan lain-lain. nyebabkan kadar gula darah meningkat yang * Bagi penderita gagal jantung (salah satu akan berakibat menghambat pankreas dalam manifestasi kronis) sedikit berbeda, memproduksi insulin serta menyebabkan penemungkin penderita tidak merasakan gejabalan lapisan endothelial pembuluh koroner. la seperti nyeri dada. Gejala umumnya yai- * Kurangi konsumsi minyak nabati yang metu mengalami kesulitan dalam tidur, dingandung Omega-6 yang merupakan pemicu ikuti kaki bengkak, mudah lelah, dan rasa zat kimia pemicu stres oksidatif dan merusak sesak napas. sistem pembuluh darah. * Konsumsi asam lemak Omega-3 yang cukup PENYEBAB Penyakit Jantung atau minyak ikan. Penyebab penyakit jantung pada umum- * Konsumsi sayuran-sayuran, buah-buahan jenis nya adalah akibat pola hidup kita yang kuberri, dan suplemen yang mampu menekan rang sehat. Kecenderungan penderitanya dampak dari radikal bebas. (Sahabat Sehat)
INFO SASETA
Shodaqoh Lisan Shodaqoh tidaklah harus dengan uang/harta. Kita bisa shodaqoh dengan lisan kita. Lisan adalah perangkat tubuh kita yang sangat sulit dikendalikan. Lisan bisa menjadi sangat manis semanis madu tapi bisa juga tajam setajam sembilu. Lisan bisa mendekatkan orang yang baru kenal tetapi juga bisa mencerai beraikan dua orang yang bersaudara. Ketika kita berta-
nya kepada penderita yang kita layani tentang kabarnya atau masalahnya hari ini, itu sudah shodaqoh. Walaupun kita tahu hari ini mereka masih sakit. Pertanyaan dengan senyum lembut akan menyambung hubungan kekrabatan dan keakraban. Tujuan utama SASETA (Salam, Senyum, Tanya) untuk menjalin komunikasi antara petugas dan penderita sehingga tercapainya Layanan Sepenuh Hati.
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 14 Juni 2013 / 5 Sya’ban 1434H
Bahagianya Berkumpul di Surga
M
asuk surga harus menjadi cita-cita dan harapan tertinggi setiap mukmin. Di sana semua kebahagiaan dan nikmat yang diinginkannya tersedia. Tidak ada kenikmatan yang melebihi nikmat-nikmat di sana. Karenanya, ia merasa ringan dan senang dalam mengemban perintah dan menjauhi larangan dalam Islam. Kebahagiaan di surga semakin sempurna dengan dikumpulkannya seorang mukmin bersama keluarga besarnya dari kalangan bapak-bapak, pasangan, dan anak turun mereka. Derajat mereka yang lebih rendah akan dinaikkan sehingga menyamai yang lebih tinggi agar bisa berada di satu tempat. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orangorang yang saleh dari bapak-bapaknya, istriistrinya dan anak cucunya, sedang malaikatmalaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu." (QS. Al-Ra'du: 22-23) Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam menafsirkan "Yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan
orang-orang yang saleh dari bapakbapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya," maksudnya: Allah mengumpulkan mereka bersama orang-orang yang mereka cintai di dalamnya (surga 'Adn); yaitu bapak-bapak, istri-istri, dan anak-anak mereka dari kalangan orang-orang beriman yang berhak masuk surga. Supaya hati mereka bahagia karena dapat berkumpul dengan mereka. Sehingga diangkatlah derajat mereka yang lebih rendah kepada derajat yang lebih tinggi sebagai pemberian dan kebaikan dari Allah, tanpa dikurangi derajat orang yang lebih tinggi. Sebagaimana firman Allah, "Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21) Ibnu Abbas berkata dalam menafsirkan ayat ini, "Sesungguhnya Allah akan mengangkat (meninggikan derajat) anak-anak seorang mukmin pada tingkatannya walau amal mereka ada di bawahnya supaya gembira hatinya." Kemudian beliau membaca, "Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mere-
KISAH TELADAN
ka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21) Kesimpulan ini dikuatkan ayat lain dari doa malaikat untuk hamba-hamba beriman, agar kaum mukminin dimasukkan ke dalam surga bersama orang-orang shalih dari bapak-bapak mereka, pasangan-pasangan mereka, dan keturunan-keturunan mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ghaafir: 8) Ibnu Katsir menjelaskan tentang maksudnya: "Kumpulkan mereka semua agar bahagia hati mereka dengan berkumpul di tempat yang bersebelahan. Sebagaimana firman Allah, "Dan orang-orang yang ber-
iman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. AlThuur: 21) yakni: kami samakan (kumpulkan;-pent) setiap mereka di satu tempat, supaya mereka bahagia. Kami tidak kurangi yang derajatnya tinggi sehingga sama dengan yang derajatnya rendah, tetapi kami angkat yang amalnya kurang lalu kami samakan ia dengan yang banyak amalnya, sebagai karunia dan pemberian dari Kami.” Perlu di catat, bahwa yang membuat mereka berkumpul di surga bukan semata karena nasabnya. Tapi karena adanya iman dan amal shaleh yang menjadikan mereka masuk surga. Karena di sana disebutkan, "dan orang-orang yang saleh . ." yakni yang benar iman dan amal sholehnya. (Lihat: Tafsir al-Sa'di: 732)
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
I
mam Baqi bin Mikhlad, beliau dari negeri yang sangat jauh yaitu Andalusia sekarang bernama Spanyol. Inilah kisah suka dan dukanya dalam mengambil Ilmu kepada Imam Ahmad di Bagdad (Irak) selamat menyimak. Beliau bercerita : Saya berangkat dengan berjalan kaki dari Andalusia menuju ke Baqdad untuk belajar hadits dengan Imam Ahmad. Ketika saya mendekati Baqdad saya mendapati informasi tentang ujian yang menimpa Imam Ahmad, beliau dilarang untuk mengajar dan mengumpulkan manusia. Hal inipun membuat saya sedih karena saya datang dari negeri yang sangat jauh tapi Imam Ahmad dilarang untuk mengajar. Sesampainya saya di Baqdad saya menaruh barang-barang saya disebuah kamar dan segera mencari tahu keberadaan Imam Ahmad, hingga akhirnya saya mendapatkan kabar tentang keberadaanya. Dengan segera saya ke rumahnya kemudian mengetuk pintu rumah Imam Ahmad dan beliau sendiri yang membukakan pintu kepada saya dan saya pun berkata “Wahai Abu Abdillah, saya seorang yang jauh rumahnya, seorang pencari hadits dan penulis sunnah, saya tidak datang ke sini kecuali untuk itu. Beliau berkata “Dari mana anda ?” saya menjawab “Dari Magrib Al-Aqsha” beliau berkata “Dari Afrika?” Saya menjawab “Lebih jauh dari itu, saya melewati laut dari negeri saya untuk menuju ke Afrika” beliau berkata “Negara asalmu sangat jauh, tidak ada yang lebih saya senangi melebihi dari pemenuhanku atas keinginanmu dan saya akan ajari apa yang kamu inginkan tetapi saat ini saya sedang difitnah dan dilarang untuk mengajar”. Saya pun berkata kepadanya “Saya telah mengetahui hal itu wahai Imam. Wahai Abu Abdillah! Saya tidak dikenal orang didaerah sini dan
asing ditempat ini. Jika anda mengizinkan saya akan mendatangi Anda setiap hari dengan memakai pakaian seorang pengemis kemudian berdiri di depan pintu Anda dan meminta sadaqah. Wahai Abu Abdillah masukkanlah saya lewat pintu ini lalu ajarkan kepadaku walaupun hanya satu hadits dalam sehari”. Beliau berkata : “Saya sanggup tetapi dengan syarat Anda jangan datang ke tempat-tempat kajian dan ulama hadits yang lain agar mereka tidak mengenalmu sebagai seorang penuntut ilmu”. Saya menjawab “saya terima persyaratan itu”. Baqi ibnu Mikhlad berkata “Setiap hari saya mengambil tongkat dan saya pun membalut kepala saya dengan sobekan kain dan memasukkan kertas serta alat tulis saya didalam kantong baju saya kemudian mulailah saya mendatangi rumah Imam Ahmad dan berdiri di depan rumah beliau dan berkata “Bersedekahlah kepada seorang yang miskin agar mendapatkan pahala dari Alloh. Maka Imam Ahmad pun keluar untuk menemui saya dan memasukkan saya lewat pintunya kemudian mengajariku dua atau tiga hadits bahkan lebih dari itu hingga saya berhasil mengumpulkan hadits sebanyak 300 hadits. Setelah Alloh mengangkat kesulitan yang ada pada Imam Ahmad (Khalifah Al-Makmun yang mengajak kepada perbuatan bid'ah meninggal dunia dan digantikan oleh Al-Mutawakkil seorang yang membela sunnah) maka Imam Ahmad menjadi terkenal dan kedudukan beliau menjadi tinggi. Pada saat itu setiap saya mendatangi Imam Ahmad di majelis beliau yang besar dan muridmurid yang begitu banyak, beliau melapangkan tempat khusus untukku dan memerintahkan kepada saya untuk mendekat dan beliau berkata kepada murid-muridnya “Inilah orang yang berhak dinamakan penuntut ilmu”.
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Manfaat Air Kelapa untuk Ibu Hamil Air kelapa merupakan salah satu sumber bahan yang kaya akan elektrolit. Air kelapa juga memiliki kandungan klorida, kalium dan magnesium yang tinggi sedangkan kandungan gula, natrium dan protein tidak lah terlalu tinggi. Kalium membantu mengatur tekanan darah dan fungsi jantung, air kelapa juga mengandung kalsium, serat dan vitamin C yang sudah kita tahu sangat dibutuhkan oleh tubuh. Minuman isotonik yang alami sama tingginya dengan elektrolit dalam tubuh, air kelapa membantu mengurangi dehidrasi dan kelelahan dengan mengisi kembali kandungan garam yang hilang dalam tubuh. Air kelapa biasanya digunakan negara-negara tropis sebagai larutan oralit untuk mengatasi serangan diare. Air kelapa pada dasarnya tidak memi liki kandungan lemak dan kolesterol. Anda dapat meminum minuman yang bergizi ini untuk memuaskan dahaga, bukan meminum minuman yang mengandung soda atau gula yang akan membuat anda kembali haus. Air kelapa merupakan diuretik alami yang dapat meningkatkan aliran urin dan
dapat juga mencegah infeksi saluran kemih (ISK). Air Kelapa juga dapat membantu meringankan sembelit, meningkatkan fungsi usus dan meningkatkan kesehatan usus, sangat direkomendasikan bagi yang sering mengalami asam lambung dan bisul. Sembelit, pencernaan yang lambat dan perut mulas adalah masalah yang umum selama kehamilan, dan air kelapa dapat membantu meringankan sampai batas tertentu. Dengan manfaat yang begitu banyak maka tidak heran, air kelapa sangat disarankan untuk ibu hamil. (manfaatkesehatan.com)
INFO SASETA
Sebarkan Salam Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.'' (HR Muslim dari Abi Hurairah). Menyebarkan salam berarti menyebarkan kedamaian. Sebab, kata salam mengandung makna kedamaian, keselamatan, dan keamanan. Karena itu, orang yang mengucapkan salam
pada hakikatnya mengucapkan doa terhadap orang yang diberi salam agar senantiasa mendapat kedamaian, kasih sayang, dan berkah dari Allah SWT. Usahakanlah setiap bertemu dengan para pasien ucapkanlah salam. Salam yang kita ucapkan akan menghilangkan jarak antara petugas dengan penderita yang pada akhirnya mampu memberikan motivasi sembuh kepada pasien. Maka sebarkanlah salam berikanlah kedamaian kepada para penderita dengan melaksanakan SASETA (Salam, Senyum, Tanya)
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 21 Juni 2013 / 12 Sya’ban 1434H
Menyebut-nyebut Pemberian
A
llah memuji kaum mukminin yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah dengan menjanjikan pahala yang besar sampai tujuh ratus lipat. Namun ini memilik syarat –sesudah ikhlash- agar me reka tidak mengiringinya dengan mengungkit-ungkit atau menyebutnyebutnya dan menyakiti hati orang yang diberi. Jika ini tidak diindahkan, maka pahala infak dan sedekah mereka akan terhapus. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak ber-
tanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orangorang yang kafir." (QS. Al-Baqarah: 164) Ay a t i n i mengabarkan bahwa sedekah akan terhapus disebabkan menyebut-nyebut dan menyakiti hati orang yang diberi, walaupun sebelumnya ia telah ikhlas mengeluarkann ya. Nasib sedekah semacam ini seperti nasib sedekah yang dikeluarkan karena riya' (mencari pujian) manusia dan tidak mengharapkan ridha Allah dan pahala akhirat. Tidak diragukan, bahwa amal semacam ini tertolak. Sebabnya, karena syarat ikhlas –dikerjakan karena Allah semata- tidak terpenuhi. Pada hakikatnya, amal tersebut dikerjakan karena manusia. Sehingga amal-amalnya batal dan usahanya tidak diberi balasan. Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, "Jumhur ulama berkata tentang ayat ini: sesungguhnya sedekah yang Allah
KISAH TELADAN
tahu dari pelakunya bahwa dia menyebutnyebut atau menyakiti orang yang diberi dengan sedekahnya itu, maka sedekah tersebut tidak akan diterima." Larangan menyebut-nyebut pemberian bukan saja kepada orang yang diberi, tapi juga kepada orang lain. Dan seringnya menyebut-nyebut dan menceritakan pemberiannya akan menyakiti hati dan menyinggung perasaan orang yang diberi. Seperti ucapan: bukankah aku telah membantumu? Bukankah akut elah bersedekah kepadamu?Aku telah banyak berbuat baik kepadamu, aku telah memberimu ini dan itu, akau telah membantunya saat ia susah, dan semisalnya dalam rangka menangkat dirinya atau merendahkan orang yang diberi. Ibnu Sirin pernah mendengar seseorang berkata kepada orang lain, "aku telah berbuat ini dan itu untukmu." Maka beliau berkata kepadanya: Diamlah! Tidak ada kebaikan pada amal baik apabila dihitung-hitung (disebut-sebut;-pent)." Selain terhapus pahala sedekahnya,
orang yang suka menyebut-nyebut sedekahnya terancam dengan kehinaan dan siksa yang berat di akhirat. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Tiga orang yang tidak akan diajak bicara, tidak dilihat, dan tidak disucikan oleh Allah; sedangkan bagi mereka siksa yang pedih: yakni musbil (memanjangkan kain sampai di bawah mata kaki karena sombong), al-mannan (orang yang mengungkit-ungkit/menyebut-nyebut pemberian) dan yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu." (HR. Muslim dari hadits Abu Dzarr Radhiyallahu 'Anhu) Selayaknya orang yang berharap perjumpaan dengan Rabb-nya agar meninggalkan sifat tercela ini, yakni mengungkitungkit sedekah. Karena perbuatan tersebut adalah dosa besar dan bisa menghapuskan amal sedekah. Lebih dari itu, perbuatan tersebut menjadi sebab seseorang tidak diajak bicara oleh Allah, tidak dilihat dan disucikan oleh-Nya; serta menjadi sebab mendapat siksa yang pedih. Wal'yadhu Billah.
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
N
ama beliau adalah Iyas bin Muawiyah bin Qurrah Al Muzanni, lahir pada tahun 46 H di daerah Yamamah Najed. Kemudian beliau pindah ke Bashrah beserta seluruh keluarganya. Telah nampak bakat dan kecerdasan beliau sejak masih kecil. Orangorang sering membicarakan kehebatan dan beritanya kendati beliau masih kanak-kanak. Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Iyas bin Mu'awiyah alMuzanni diangkat menjadi Qadhi (hakim) di Bashrah. Beliau terkenal sebagai hakim yang cerdas. Alkisah tersebarlah berita tentang kecerdasan Iyas, sehingga orang-orang berdatangan kepadanya dari berbagai penjuru untuk bertanya tentang ilmu dan agama. Sebagian ingin belajar, sebagian lagi ada yang ingin menguji dan ada pula yang hendak berdebat kusir. Diantara mereka ada Duhqan (seperti jabatan lurah di kalangan Persia dahulu) yang datang ke majelisnya dan bertanya: Duhqan: “Wahai Abu Wa'ilah, bagaimana pendapatmu tentang minuman yang memabukkan?” Iyas: “Haram!” Duhqan: “Dari sisi mana dikatakan haram, sedangkan ia tak lebih dari buah dan air yang diolah, sedangkan keduanya sama-sama
halal.” Iyas: ”Apakah engkau sudah selesai bicara, wahai Duhqan, ataukah masih ada yang hendak kau utarakan?” Duhqan: ” Sudah, silahkan bicara!” Iyas: ”Seandainya kuambil air dan kusiramkan ke mukamu, apakah engkau merasa sakit?” Duhqan: ”Tidak!” Iyas: ”Jika kuambil segenggam pasir lalu kulempar kepadamu, apakah terasa sakit?” Duhqan: ”Tidak!” Iyas: ”Jika aku mengambil segenggam semen dan kulemparkan kepadamu, apakah terasa sakit?” Duhqan: ”Tidak!” Iyas: ”Sekarang, jika kuambil pasir, lalu kucampur dengan segenggam semen, lalu aku tuangkan air diatasnya dan kuaduk, lalu kujemur hingga kering, lalu kupukulkan ke kepalamu, apakah engkau merasa sakit?” Duhqan: ”Benar, bahkan bisa membunuhku!” Iyas: ”Begitulah halnya dengan khamr. Disaat kau kumpulkan bagian-bagiannya lalu kau olah menjadi minuman yang memabukkan, maka dia menjadi haram.”
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Gejala Terkena TBC Paru Bagi yang terkena TBC pastilah menderita akibat penyakit yang menyerang paruparu ini. Sangat disayangkan Indonesia menempati urutan ketiga setelah China dan India terbanyak yang menderita penyakit TBC. Gejala yang timbulkan TBC juga beragam, untuk usia anak-anak dan dewasa. Jika mengidap penyakit ini sebaiknya segera diobati apabila dibiarkan akan berakibat buruk bagi penderita, penyakit ini termasuk kategori penyakit jangka panjang (kronis) yang membuat penderita menderita batuk yang sangat. Jika gejala sesuai dengan penyakit TBC segeralah ke dokter untuk mendapatkan kepastian apakah batuk tersebut adalah batuk biasa atau TBC. Karena penanggulangan yang cepat akan menyelamatkan paru-paru yang terinfeksi. Ada pun tanda-tanda TBC paru antara lain: * Batuk dengan gejala nyeri dibagian dada 2-3 minggu * Batuk darah * Sesak nafas * Berikut juga gejala tambahan dari penyakit ini * Tubuh lemas * Demam yang hilang timbul
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 28 Juni 2013 / 19 Sya’ban 1434H
Solusi Saat Sempit Rizki
S
INFO SASETA
Belajar Senyum dari Rasulullah Rasulullah, amat pemurah akan senyum. Seorang sahabat mengatakan bahwa tak pernah Rasulullah memandang atau mendatanginya, melainkan senantiasa dengan tersenyum. Bibir tipisnya senantiasa menyungging indah, lahir dari keinginan tulus membahagiakan orang lain. mengenal Rosululloh, adalah kekayaan yang tak ternilai harganya bagi kita. Rosululloh sungguhsungguh dicipta oleh Allah untuk menjadi
tauladan. Diamnya, pembicaraannya pula tindakantindakannya, dari ujung rambut sampai pangkal kakinya, semuanya pelajaran, seluruhnya adalah referensi berharga pembawa jalan keselamatan bagi yang mengikutinya. Program SASETA yang digulirkan adalah untuk meneladani apa yang rosul contohkan. Dengan SASETA (Salam Senyum Tanya) diharapkan pengabdian di RSUD Dr. Soetomo bisa memberikan warna yang ceriah, yaitu warna kebahagiaan. Senyumlah untuk mereka.
esungguhnya rizki ada di tangan Allah semata. Dia lapangkan dan menyempitkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki. Pastinya dengan hikmah dan keadilan-Nya. Maka betatapun usaha dilakoni seseorang dalam mencari rizki, tidak diperolehnya kecuali sesuai dengan apa yang telah Allah tetapkan untuknya. Sebaliknya, betapa besar usaha orang untuk menghalangi sampainya rizki kepadanya maka rizki itu akan tetap diperolehnya sebagaimana tidak ada penghalangnya. "Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezeki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman." (QS. Al-Ruum: 37) Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajari zikir sesudah shalat, "Ya Allah, tidak ada yang bisa mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau cegah." (HR. AlBukhari dan Muslim) Sesungguhnya jatah rizki seperti jatah umur. Tidak akan habis, jika belum sampai habis ajal. Sehingga kita tidak akan terlalu bersedih dan berduka dalam kehidupan dunia ini. Walau harus tetap berusaha dengan mempercayakan kepada Allah.
Maka kewajiban hamba dalam rizki ini ada dua perkara: Pertama, mengusahakan sebab yang dibolehkan syariat untuk memperoleh rizki yang halal. Kedua, ridha dengan pembagian Allah kepadanya karena hakikat ketetapan Allah atas hamba mukmin adalah baik. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, Perlu dipahami, hakikat kebahagiaan di dunia ini bukan semata dengan banyaknya harta. Sesungguhnya kebahagiaan itu dengan iman, qana'ah, dan ridha dengan pembagian Allah Ta'ala. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Nahl: 97) Balasan Hayah Thayyibah berlaku pada kehidupan dunia. Bentuknya berupa tenangannya hati dan tentramnya jiwa serta tidak disibukkan dengan godaan-godaan yang memalingkan hatinya. Bentuk lainnya, Allah memberikan rizki yang halal lagi baik kepadanya dari jalan yang tak disangka-sangka. Al-Dhahak berkata, "Ia (hayah thayyibah) adalah rizki halal dan ibadah di dunia." Dalam perkataan beliau yang lain,
"Ia adalah amal ketaatan dan senang dengannya." Namun yang benar menurut Ibnu Katsir, Hayah Thayyibah mencakup semua ini secara keseluruhan. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih, "Sungguh beruntung orang yang telah masuk islam, diberi rizki yang cukup, dan diberikan rasa cukup (qana'ah) oleh Allah atas apa yang telah diberikan kepadanya." (HR. Muslim, al-Tirmidzi dan Ahmad) Sesungguhnya dunia di sisi Allah tidak memiliki nilai lebih. Bahkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah membuat permisalan, dunia lebih hina daripada bangkai anak kambing yang cacat. Dan jika dunia itu memiliki nilai di sisi Allah seberat sayap nyamuk niscaya orang kafir tidak akan diberi minum di dunia ini. (HR. Ibnu Majah) Maka sesuatu yang hina tidaklah layak memalingkan kita dari akhirat dan mempersipakan bekal perjumpaan dengan Allah 'Azza wa Jalla. Saat ia berkurang atau hilang tidaklah boleh menjadikan kita kehilangan harapan kenikmatan yang abadi di surga. Maka janganlah terlampau sedih dan berduka saat dunia berkurang. Jangan putus asa dan merasa menjadi orang sengsara. Lihatlah orang lain yang taraf ekonominya di bawahmu -dan jangan pandang yang di atas-
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
mu-, niscaya kamu akan mendapati nikmat Allah ada padamu. Yakinlah, jika engkau sekrang fakir maka banyak orang yang hidupnya terbebani dengan hutang-hutang. Jika jumlah harta yang ada di tanganmu sedikit, maka ketahuilah bahwa ada orang selainmu yang kehilangan harta, kesehatan, dan anaknya. Ridhalah dengan takdir Allah dalam pembagian rizki ini. Ketahuilah, Allah hanya menghendaki kebaikan untukmu dalam takdir-Nya ini. Saat mendapati hidup yang sempit dan kekurangan rizki ada beberapa sikap yang harus diambil: Pertama, menambah sifat qana'ah. Kedua, mengusahakan sebab rizki sambil bertawakkal kepada Allah Ta'ala. Ketiga, melaporkan kesusahannya kepada Allah dengan berdoa dan bersimpuh di hadapan-Nya dalam shalat, khususnya pada qiyamulail di sepertiga malam terakhir. Saat itu Allah turun ke langit dunia dan menawarkan kepada para hamba-Nya: Siapa yang mau berdoa kepada-Ku niscaya aku kabulkan doanya, Siapa yang meminta kepada-Ku siscaya aku beri permintaannya, siapa yang memohon ampun kepada-Ku niscara Aku mengampuninya. Keempat, meningkatkan taubat dan memperbanyak istighfar. Karena maksiat itu menjadi sebab sempitnya rizki dan datangnya kesulitan. Hal ini sebagaimana dikabarkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Sesungguhnya seseorang diharamkan rizki disebabkan dosa yang dilakukannya." (HR. Ahmad dan selainnya)
A
l-Imam Ibnu Jarir rahimauhullah meriwayatkan bahwasanya 'Ali AlAsadi telah membuat kerusakan, membuat para penempuh jalan ketakutan dan telah menumpahkan darah dan merampok. Maka iapun menjadi buronan para penguasa dan juga rakyat, akan tetapi ia tidak mau menyerahkan diri, dan mereka tidak mampu pula untuk menangkapnya. Hingga akhirnya iapun datang dalam keadaan bertaubat. Hal ini disebabkan ia mendengar seseorang membaca firman Allah : Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Az-Zumar : 53) Lalu 'Ali Al-Asadipun berhenti di hadapan lelaki tersebut dan berkata, “Ulangi kembali bacaan ayat ini!”. Lalu lelaki tersebut mengulangi kembali bacaannya, maka Ali pun menyarungkan pedangnya lalu datang dalam kondisi bertaubat. Iapun masuk ke kota Madinah di waktu sahur lalu mandi, kemudian mendatangi mesjid Nabawi lalu sholat subuh. Setelah itu iapun duduk di dekat Abu Huroiroh radhiallahu 'anhu, ia duduk di kerumunan
para sahabat Abu Huroiroh. Tatkala matahari menguning maka orang-orangpun mengenalnya lalu merekapun berdiri menuju ke arahnya. Ali pun segera berkata, “Kalian tidak bisa menangkapku karena aku telah datang dalam keadaan bertaubat sebelum kalian berhasil menangkapku”. Abu Huroiroh berkata, “Ia telah benar”. Abu Huroiroh lalu menggandeng tangan Ali Al-Asadi hingga membawanya ke Marwan bin Al-Hakam –yang merupakan gubernur kota Madinah di zaman kekhalifahan Mu'aawiyah bin Abi Sufyan-. Lalu Abu Huroiroh berkata kepada Marwan, “Ini si Ali telah datang dalam keadaan bertaubat, dan tidak ada jalan bagi kalian untuk menghukumnya atau membunuhnya”. Akhirnya Ali pun dibiarkan dan tidak dihukum sama sekali. Lalu Ali pun keluar dalam keadaan bertaubat dan berjihad di jalan Allah dalam peperangan di lautan. Pasukan kaum muslimin bertemu dengan pasukan Romawi, lalu kaum muslimin mendekatkan kapal Ali ke salah satu kapal pasukan Romawi, lalu beliaupun melompat ke kapal mereka dan merusak salah satu sisi kapal mereka hingga kapal mereka miring dan akhirnya merekapun selu ruhnya tenggelam bersama beliau rahimahullah”.