RPT0
RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL
Konsep Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis Volume III : Jaringan Irigasi Bagian – 1 : Pekerjaan Perencanaan
ICS 93.010
BIDANG SUMBER DAYA AIR
SDA
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ..................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................................
ii
PENDAHULUAN...........................................................................................................
iii
1.
RUANG LINGKUP ...............................................................................................
1
2.
ACUAN NORMATIF.............................................................................................
1
3.
ISTILAH DAN DEFINISI....................................................................................... 3.1 Studi Awal ................................................................................................... 3.2 Studi Identifikasi .......................................................................................... 3.3 Studi Pengenalan........................................................................................ 3.4 Studi Kelayakan ..........................................................................................
2 2 2 2 2
4.
KETENTUAN DAN PERSYARATAN................................................................... 4.1. Penyediaan Data dan Fasilitas Penunjang ................................................. 4.2. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung ......................................................... 4.3. Persyaratan Pelaksanaan ...........................................................................
2 2 3 3
5.
PELAKSANAAN PEKERJAAN ............................................................................ 5.1. Studi Awal ................................................................................................... 5.2. Studi Identifikasi .......................................................................................... 5.3. Studi Pengenalan........................................................................................ 5.4. Studi Kelayakan ..........................................................................................
3 3 6 8 10
6.
PENGENDALIAN MUTU .....................................................................................
13
7.
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN ................................................................. 7.1. Pengukuran................................................................................................. 7.2. Dasar Pembayaran .....................................................................................
13 13 13
BIBLIOGRAFI ...............................................................................................................
14
FLOW CHART ..............................................................................................................
15
KERANGKA ACUAN KERJA........................................................................................
18
i
KATA PENGANTAR Konsep pedoman ini merupakan hasil kajian dari berbagai pedoman spesifikasi teknik pekerjaan yang ada. Pembahasan dilakukan pada Kelompok Umum dari Gugus Kerja Pendayagunaan Sumber Daya Air pada Sub-Panitia Teknis sumber Daya Air yang berada dibawah naungan Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, Departemen Pekerjaan Umum. Proses pembahasan yang dimulai dari Rapat Kelompok Bidang Keahlian, Rapat Gugus Kerja, Rapat Teknis dan Konsensus pada tingkat Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yang kemudian Rapat Penetapan pada Panitia Teknis sesuai dengan mekanisme proses pembuatan pedoman di Departemen Pekerjaan Umum. Pelaksanaan pembahasan untuk masing-masing tingkatan harus dihadiri oleh anggota panitia, nara sumber, konseptor dan tim editor dari perumusan pedoman ini. Komposisi anggota panitia dan nara sumber harus memperhatikan keterwakilan para pemangku kepentingan yaitu antara lain : pemerintah, pakar, konsumen dan produsen dengan komposisi yang seimbang satu sama lain.
ii
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-undang No.7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air bahwa pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air harus berdasarkan norma, standar, pedoman dan manual (NSPM). Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat ini telah tersusun NSPM yang umumnya mengenai tata cara perencanaan, cara uji mutu pekerjaan dan spesifikasi teknis bahan serta konstruksi dari bangunan air yang akan dibangun. Pedoman ini disusun sesuai dengan masing-masing tahapan kegiatan yang terdiri dari survey, investigasi dan desain dimana dalam pelaksanaannya mengacu dan berpedoman pada norma, standar, pedoman dan manual (NSPM) yang tercantum pada Acuan Normatif. Pedoman ini menetapkan spesifikasi teknis pekerjaan pembangunan bendung untuk bagian pekerjaan perencanaan yang meliputi studi awal, studi identifikasi, studi pengenalan perencaaan pendahuluan dan studi kelayakan dalam kegiatan pembangunan jaringan irigasi. Pedoman ini mencakup kegiatan pengumpulan data sekunder yang berupa peta topografi, peta geologi regional, data hidrologi (curah hujan dan peta pos stasiun curah hujan), data kilmatologi (temperatur, kelembaban relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin) dan data primer yang didapat dari hasil survey dan investigasi (survey topografi, penyelidikan geoteknik), analisis hidrologi, desain hidraulik, analisis ekonomi, analisis dampak lingkungan dan gambar desain yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan perencanaan jaringan irigasi.
iii
RPT0-Pd T-xx-200x
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis Volume III : Jaringan Irigasi Bagian – 1 : Perencanaan
1.
RUANG LINGKUP
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode kerja pelaksanaan, pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran untuk kegiatan perencanaan jaringan irigasi dalam pekerjaan pembangunan irigasi. Pedoman ini membahas kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan perencanaan irigasi yang meliputi studi awal, studi identifikasi, studi pengenalan dan studi kelayakan. Pedoman ini mencakup kegiatan pengumpulan sekunder (topografi, geologi permukaan, hidroklimatologi), dan data primer meliputi pengukuran dan pemetaan, survey dan investigasi geoteknik, analisis hidrologi dan gambar desain, serta perhitungan volume pekerjaan untuk menghitung rencana anggaran biaya. 2.
ACUAN NORMATIF
Standar Nasional Indonesia (SNI) : • SNI 03-1724-1989 : Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di Sungai • SNI 03-2401-1991 : Tata Cara Perencanaan Umum Daerah irigasi • SNI 03-2415-1991 : Metode Perhitungan Debit Banjir • SNI 03-6738-2002 : Metode Perhitungan Debit Andal Air Sungai Dengan Analisis Lengkung Kekerapan • AB-K/RT-RE/TC/003/98 : Tata cara survai dan pengkajian hidrologi air permukaan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) : • RSNI T-01-2004 : Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Acuan dengan Metode Penman Monteith Rancangan Pedoman Teknis : • Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang bersifat Umum, Bagian-2, Pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan. • Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang bersifat Umum, Bagian-3, Pekerjaan Penyelidikan dan Analisa Laboratorium Geoteknik. Pedoman Teknis : • Pd T-03.1-2005-A •
Pd T-03.2-2005-A
•
Pd T-03.3-2005-A
: Tata Cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-1: Penyelidikan Pendahuluan, Pengeboran dan Deskripsi Lubang Bor : Tata Cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-2: Pengujian Lapangan dan Laboratorium : Tata Cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-3: Interpretasi Hasil Uji dan Penyusunan Laporan Penyelidikan Geoteknik
1 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
3.
ISTILAH DAN DEFINISI
3.1
Studi Awal adalah konsep atau rencana membuat suatu pengembangan irigasi pertanian dan perkiraan luas daerah irigasi yang terbentuk melalui studi meja berdasarkan potensi pengembangan sungai.
3.2
Studi Identifikasi adalah kegiatan dimana studi awal diperiksa di lapangan untuk menentukan nama dan luas; garis besar skema irigasi alternatif; pemberitahuan kepada instansi-instansi pemerintah yang berwenang serta pihak-pihak lain yang akan dilibatkan dalam lokasi kegiatan tersebut.
3.3
Studi Pengenalan adalah suatu proses untuk mempelajari kelayakan teknis dari lokasi kegiatan, merumuskan komponen dan aspek multisektor, menjelaskan aspek-aspek yang belum dapat dipecahkan selama identifikasi, menentukan lingkup studi yang akan dilakukan selanjutnya, melibatkan tenaga Akhli dari berbagai disiplin ilmu, membuat alternatif-alternatif lokasi kegiatan dilihat dari segi perkiraan biaya dan keuntungan yang akan diperoleh, menentukan pilihan dari alternatif-alternatif tersebut dan menentukan pengukuran dan penyelidikan yang diperlukan.
3.4
Studi Kelayakan adalah analisis kelayakan dari segi teknis dan ekonomis untuk lokasi kegiatan yang sedang dirumuskan, menentukan batasan/definisi lokasi kegiatan dan sekaligus menetapkan prasarana yang diperlukan, mengajukan program pelaksanaan, menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi sesuai dengan aspek-aspek teknis, melakukan survey pengukuran topografi, survey geoteknik dan kualitas tanah secara ekstensif.
4.
KETENTUAN DAN PERSYARATAN
Ketentuan dan persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan perencanaan daerah irigasi memuat : 4.1. Penyediaan Data dan Fasilitas Penunjang 4.1.1 Penyediaan oleh Pengguna Jasa Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat digunakan dan akan dipelihara oleh penyedia jasa : a) Laporan dan Data Berbagai laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu. b) Akomodasi dan Ruangan Kantor (sesuai kesepakatan). c) Pengguna jasa akan menunjuk petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping (countepart), atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi. 4.1.2 Penyediaan oleh Penyedia Jasa Penyedia Jasa akan menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. a). Penyedia Jasa memfasilitasi pengadaan peralatan, fasilitas laboratorium dan bahan yang sesuai untuk mencapai ketelitian dan standar yang telah ditentukan dalam standar Perencanaan Irigasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan, sesuai dengan keperluannya. b). Penyedia Jasa diharapkan dapat memberikan hasil yang berkualitas tinggi. Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin terpenuhinya persyaratan teknis yang telah ditetapkan. Penyedia Jasa menanggung biaya pekerjaan tambahan/pengulangan bila ternyata hasil pekerjaannya tidak memenuhi persyaratan teknis menurut penilaian pihak Direksi Pekerjaan. c). Penyedia Jasa akan menyediakan semua peralatan bila diperlukan.
2 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
4.2. Tenaga Akhli dan Tenaga Pendukung 4.2.1
Tenaga Akhli Tenaga Akhli dan asisten yang diperlukan dalam rangka penyelesaian pekerjaan harus berkompeten dibidangnya masing-masing. Akhli–Akhli tersebut harus menyerahkan kualifikasi dan curriculum vitae/daftar riwayat hidup. Tenaga Akhli dan asisten yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah Team Leader, Akhli Hidrologi, Akhli Irigasi, Akhli Geologi Teknik/Mekanika Tanah, Akhli Geologi, Akhli Geodesi, Akhli Pertanian, Akhli Lingkungan dan Akhli Sosial – Ekonomi.
4.2.2
Tenaga Pendukung Tenaga pendukung diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan baik dalam segi teknis, urusan administrasi serta kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
4.3. Persyaratan Pelaksanaan Untuk keperluan evaluasi dan monitoring kinerja pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus mempersiapkan jadwal pelaksanaan kegiatan-kegiatan pekerjaan, sebagai berikut : 4.3.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Penyedia Jasa harus membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dalam bentuk KurvaS yang menggambarkan seluruh kemajuan pekerjaan. 4.3.2 Jadwal Penugasan Personil Tenaga Akhli Penyedia Jasa harus membuat Jadwal Penugasan Personil Tenaga Akhli dalam bentuk diagram batang yang menggambarkan kegiatan dan masa aktif masingmasing personil tenaga Akhli. 5.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan perencanaan daerah irigasi harus memuat : 5.1. Studi Awal (1-2 bulan) Studi awal adalah konsep atau rencana membuat suatu pengembangan irigasi pertanian dan perkiraan luas daerah irigasi yang terbentuk melalui studi meja berdasarkan potensi pengembangan sungai. Ruang lingkup kegiatan studi awal adalah sebagai berikut : 5.1.1
Pengumpulan Data
a) Aspek Topografi Kegiatan topografi pada studi ini adalah melakukan pengumpulan data peta pada skala terbesar yang ada minimal Skala 1:250.000 atau yang lebih detail, data-data tersebut bisa didapat dari kantor Desa/Kelurahan, kantor Sumber Daya Air setempat, atau Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), yang beralamat di Jalan Raya Jakarta-Bogor KM. 46 Tlp: 021-8752062, Fax : 0218752064, yang mengacu pada KP–01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. Keadaan topografi akan mempengaruhi bentuk dan ukuran suatu DAS yang mengacu pada SNI 03-1724-1989, tentang Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di Sungai.
3 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
b) Aspek Pertanian Melakukan pengumpulan data dan tinjauan peta tanah, peta tata guna lahan dan laporan-laporan pertanian yang ada, data-data tersebut bisa didapat dari kantor Desa/Kelurahan, Desa dalam Angka terbitan kantor Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat kecamatan, atau Kecamatan dalam Angka terbitan kantor BPS tingkat Kabupaten, atau dari kantor Sumber Daya Air setempat, yang mengacu pada KP – 01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. c) Aspek Hidrologi Kegiatan hidrologi berupa pengumpulan data / peta stasiun curah hujan, nilai curah hujan, data klimatologi, data AWLR atau debit historis baik debit rendah dan debit banjir pada suatu daerah aliran sungai (DAS) yang akan dilakukan untuk keperluan kegiatan studi, data-data tersebut bisa didapat dari kantor Sumber Daya Air setempat, dan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), yang mengacu pada SNI 031724-1989 tentang Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di Sungai, dan AB-K/RT-RE/TC/003/98 : Tatacara survai dan pengkajian hidrologi air permukaan. d) Aspek Geologi Kegiatan geologi berupa pengumpulan Peta Geologi Regional untuk menilai kecocokan daerah untuk pelaksanaan pekerjaan, yang harus memuat jenis batuan, penyebaran jenis batuan, sifat fisik batuan dan tekstur dan struktur tanah dengan skala 1 : 100.000 sampai dengan 1 : 50.000 yang diterbitkan oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan, yang beralamat di Jalan Diponegoro, Bandung, mengacu pada KP–01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi, dan Pd T-03.1-2005-A : Tata cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-1: Penyelidikan Pendahuluan, Pengeboran dan Deskripsi Lubang Bor. e) Aspek Multisektor Kegiatan aspek multisektor melakukan pengumpulan yang berupa informasi lingkungan yang bisa didapat di kantor desa/kelurahan setempat atau dari desa dalam angka tahun terakhir yang didapat dari kantor BPS Kecamatan, meliputi informasi tentang penduduk, makanan dan penggunaan air, rencana daerah mengenai bahan pangan, produksi, transmigrasi dan industri, yang mengacu pada KP–01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. 5.1.2
Analisis
a) Analisis Topografi Kegiatan analisis topografi adalah melakukan kajian di atas meja dengan tujuan menetapkan lokasi daerah irigasi berdasarkan kondisi topografi DAS. b) Hidrologi Analisis hidrologi melakukan kajian tentang ketersediaan sumber air, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut : (1) Analisis awal terhadap kondisi klimatologi pada lokasi pekerjaan yang berupa analisis evaporasi dan evapotranspirasi potensial. Untuk menghitung besarnya evapotranspirasi, terdapat beberapa metoda yang kerap digunakan, yaitu :
4 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
•
• •
•
•
• •
(2)
Water budget, yaitu metoda perhitungan yang didasari perhitungan neraca volume air yang terukur di suatu tempat yang terdiri dari komponenkomponen aliran permukaan, tampungan air tanah dan hujan. Alat Ukur Lysimeter, yaitu suatu alat pengukuran evapotranspirasi yang dilakukan langsung di lapangan. Jika data klimatologi yang tersedia adalah suhu udara, kelembaban relatif, kecepatan angin, lama penyinaran matahari dan tekanan udara serta data topografi yang meliputi elevasi atau altitude stasiun pengamatan dan letak garis lintang maka perhitungan evapotranspirasi menggunakan metode Penman-Monteith sesuai dengan RSNI T-01-2004, tentang Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Acuan dengan Metode Penman Monteith. Jika data klimatologi yang ada adalah suhu udara, kelembaban relatif, kecepatan angin dan lama penyinaran matahari maka perhitungan evapotranspirasi menggunakan metode Penman Modifikasi. Jika data klimatologi yang ada adalah suhu udara dan lama penyinaran matahari maka perhitungan evapotranspirasi menggunakan metode Radiasi dan Blaney-Criddle. Jika data klimatologi yang ada adalah suhu udara maka perhitungan evapotranspirasi menggunakan metode Thornthwaite. Jika data topografi berupa data digital map maka metode analisisnya digunakan Digital Elevation Modelling (DEM). Tabel 1 Keperluan Data terhadap Metode Analisis Evapotranspirasi No.
Metode
Suhu Udara
Kelembaban Relatif
Kecepatan Angin
Lama Penyinaran
Tekanan Udara
1.
Penman-Monteith
∗
∗
∗
∗
∗
2.
Penman Modifikasi
∗
∗
∗
∗
---
3.
Blaney- Criddle
∗
---
---
∗
---
4.
Thornwaite
∗
---
---
---
---
Analisis ketersediaan air yang termasuk besarnya debit aliran yang ada di sungai sebagai sumber pengambilan untuk pemenuhan kebutuhan yang meliputi debit andalan dengan berbagai probabilitas (probability). (a). Jika data debit yang tersedia ≥ 10 tahun dan berurutan maka metode yang digunakan adalah analisis lengkung kekerapan SNI 03-6738-2002 tentang Metode Perhitungan Debit Andal Air Sungai Dengan Analisis Lengkung Kekerapan, dan jika data debit yang tercatat kurang lengkap karena hilang atau rusak maksimum 10 %, maka dapat dilakukan pengisian sesuai dengan Pd. T-22-2004-A. (b). Jika data debit yang tersedia ≤ 10 tahun, untuk memperpanjang data dapat digunakan Model Simulasi Hidrologi Hujan-Aliran sesuai dengan ketentuan yang berlaku, misalkan menggunakan Metode Mock, N-Reca, Scramento, Tank Model dan lain-lain. (c). Jika data debit dan data hujan tidak ada, maka perhitungan debit andal dapat dilakukan dengan : •
Cara Analisis Wilayah dari hasil penelitian yang sudah ada atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
•
Model simulasi yang melahirkan data debit simulasi dengan menggunakan parameter dari DAS sekitarnya yang mempunyai karakteristik basin yang sama (kondisi topografi, geologi dan tanaman penutup) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c) Analisis Geoteknik Analisis geoteknik berupa kajian di atas meja berdasarkan peta geologi regional untuk menilai kecocokan daerah terhadap usulan pembangunan daerah irigasi berdasarkan formasi geologinya. 5.1.3
Perekayasaan Hasil perekayasaan dari kegiatan ini adalah menguraikan tentang sumber air yang akan digunakan dan tanah yang bisa diairi, berdasarkan data sekunder yang ada.,
5.1.4
Kebutuhan Tenaga Akhli Tenaga Akhli yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah Team Leader, Akhli Hidrologi, Akhli Irigasi, Akhli Pertanian dan Akhli Lingkungan. Para tenaga Akhli masing-masing dibantu oleh seorang asisten sesuai dengan kebutuhan.
5.1.5
Produk yang dihasilkan
a) Laporan Pendahuluan yang memuat usulan pengembangan daerah irigasi, apabila pengembangan dinilai cocok dari segi teknis, maka studi dapat dilanjutkan dengan studi identifikasi. Suatu daerah irigasi disebut cocok secara teknis, apabila: • Tersedia cukup air untuk kebutuhan irigasi. • Tersedia cukup lahan untuk dijadikan sawah pertanian beririgasi. • Kondisi tanah yang cocok untuk dijadikan sawah. • Adanya dukungan dari masyarakat, ada tenaga kerja dan ada petani penggarap. Laporan Pendahuluan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal……………… b) Laporan Akhir yang memuat rancangan langkah pengembangan. Laporan Akhir akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambatlambatnya tanggal……………… 5.2. Studi Identifikasi Studi identifikasi adalah kegiatan dimana studi awal diperiksa di lapangan untuk menentukan nama dan luas; garis besar skema irigasi alternatif; pemberitahuan kepada instansi-instansi pemerintah yang berwenang serta pihak-pihak lain yang akan dilibatkan dalam lokasi kegiatan tersebut. Ruang lingkup kegiatan studi identifikasi adalah : 5.2.1 Survey a) Survey Topografi Melakukan kunjungan lapangan untuk melihat secara visual kondisi topografi sebenarnya di lapangan, yang mengacu pada KP – 01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. b) Survey Pertanian Mengumpulkan informasi tentang tata guna lahan dan praktek pertanian yang ada, menilai pasaran untuk barang produksi pertanian dan menilai kemampuan tanah, yang mengacu pada KP – 01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi.
6 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
c) Survey Hidrologi Kegiatan survey hidrologi berupa pengumpulan data lapangan mengenai banjir, penggenangan dan aliran rendah, kemudian mengunjungi dan memeriksa tempattempat pengukuran dan menilai kebutuhan air, yang mengacu pada KP – 01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi, dan AB-K/RT-RE/TC/003/98 : Tatacara survai dan pengkajian hidrologi air permukaan. d) Survey Geologi Melakukan klasifikasi jenis tanah di lapangan di lokasi yang sudah ditentukan dalam formasi geologi berdasarkan peta geologi regional wilayah yang mengacu pada KP01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi, dan Pd T-03.1-2005-A : Tata cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-1: Penyelidikan Pendahuluan, Pengeboran dan Deskripsi Lubang Bor. e) Survey Aspek Multisektor Kegiatan survey aspek multisektor berupa melakukan hubungan dengan pemerintah setempat yang bertujuan untuk menginventarisir permasalahan jika terjadi hambatan dalam pengembangan dan menilai latar belakang sosial politik yang mengacu pada KP – 01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. 5.2.2
5.2.3
5.2.4
5.2.5
Analisis Kegiatan analisis hidrologi untuk menghitung angka kebutuhan air irigasi untuk tanaman yang mengacu pada RSNI T-01-2004, tentang Tata Cara Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Acuan dengan Metode Penman Monteith dan KP-01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. Perekayasaan Melakukan identifikasi kegiatan lain yang mungkin akan dikembangkan disertai sketsa perencanaan secara garis besar beserta alternatifnya serta menentukan tipe jaringan irigasi. Kebutuhan Tenaga Akhli Tenaga Akhli yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah Team Leader, Akhli Hidrologi, Akhli Irigasi, Akhli Pertanian dan Akhli Lingkungan, masing-masing tenaga Akhli dibantu oleh seorang asisten tenaga Akhli, bilamana diperlukan. Produk yang dihasilkan
a) Laporan Pendahuluan yang memuat tipe daerah irigasi dan alternatif sumber air. Laporan Pendahuluan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal……………… b) Laporan Antara yang memuat potensi daerah yang dapat dikembangkan serta daftar skala prioritas pengembangan Laporan Antara akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambatlambatnya tanggal……………… c) Laporan Akhir yang berisi program untuk taraf berikutnya. Laporan Akhir akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambatlambatnya tanggal………………
7 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
5.3. Studi Pengenalan Studi Pengenalan adalah suatu proses untuk mempelajari kelayakan teknis dari lokasi kegiatan, merumuskan komponen dan aspek multisektor, menjelaskan aspek-aspek yang belum dapat dipecahkan selama identifikasi, menentukan lingkup studi yang akan dilakukan selanjutnya, melibatkan tenaga Akhli dari berbagai disiplin ilmu, membuat alternatif-alternatif lokasi kegiatan dilihat dari segi perkiraan biaya dan keuntungan yang akan diperoleh, menentukan pilihan dari alternatif-alternatif tersebut dan menentukan pengukuran dan penyelidikan yang diperlukan. Ruang lingkup kegiatan pengenalan studi adalah : 5.3.1 Survey a) Survey Topografi Melakukan pengukuran dan pemetaan topografi untuk mendapatkan peta skala 1:2.000 atau yang lebih detail, mengacu pada Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-2, Pengukuran dan Pemetaan. b) Survey Pertanian Menginventarisir tentang tata guna tanah dan praktek pertanian yang ada secara lebih detail, memastikan kecocokan tanah untuk pertanian irigasi, membuat garis besar rencana pertanian dan membuat peta kecocokan tanah berskala 1:25.000 atau yang lebih detail, yang mengacu pada KP–01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. c) Survey Hidrologi Membuat analisis frekuensi banjir dan kekeringan, memperkirakan besarnya limpasan air hujan dan membuat neraca air pendahuluan, yang mengacu pada KP – 01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi, dan AB-K/RT-RE/TC/003/98 : Tatacara survai dan pengkajian hidrologi air permukaan, dan SNI 03-2415-1991 : Metode Perhitungan Debit Banjir. d) Survey Geologi Melakukan klasfikasi jenis tanah secara lebih detail, mengambil sampel tanah untuk mendapatkan parameter perencanaan geologi teknik pendahuluan untuk stabilitas pondasi dan lereng (tanpa pengeboran) dan menentukan lokasi yang menjamin tersedianya bahan bangunan, Kegiatan ini mengacu dan berpedoman pada Pd T-xx200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-3, Penyelidikan dan Analisa Laboratorium Geoteknik, dan Pd T-03.1-2005-A : Tata cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-1: Penyelidikan Pendahuluan, Pengeboran dan Deskripsi Lubang Bor, dan Pd T-03.2-2005-A : Tata cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-2: Pengujian Lapangan dan Laboratorium. e) Survey Aspek Multisektor Melakukan hubungan dengan pemerintah setempat secara lebih intens, mengidentifikasi komponen lokasi kegiatan multisektor dengan instansi-instansi yang berwenang, dan mengantisipasi dampak terhadap lingkungan, yang mengacu pada KP–01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi.
8 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
5.3.2 Analisis a) Pertanian (1) Melakukan klasifikasi lahan berdasarkan hasil kegiatan lapangan yang berupa SPT Dalam penetapan klasifikasi kesesuaian lahan ini, metoda yang dipergunakan adalah sistem klasifikasi kesesuaian lahan FAO (1976), yang memberikan penilaian kesesuaian lahan secara umum. (2) Klasifikasi pendahuluan didasarkan pada sistem parametrik yaitu dengan menilai sifat dari parameter-parameter yang telah ditetapkan secara kualitatif. Kerangka evaluasi lahan menurut FAO ini dapat dipakai untuk klasifikasi kuantitatif maupun kualitatif tergantung dari data yang tersedia. Struktur dari sistem klasifikasi kesesuaian lahan ini terdiri dari empat kategori yang merupakan tingkatan generalisasi yang bersifat menurun, yaitu : (a) Ordo Kesesuaian Lahan (Order) : menunjukan jenis/macam kesesuaian dan keadaan kesesuaian secara umum. (b) Kelas Kesesuaian Lahan (Class) : menunjukan tingkat kesesuaian dalam ordo. (c) Sub Kelas Kesesuaian (Sub Class) : menunjukan jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukan di dalam kelas. (d) Satuan Kesesuaian Lahan (Unit) : menunjukan perbedaan-perbedaan kecil yang diperlukan dalam pengelolaan di dalam sub kelas. (3) Membuat peta kecocokan lahan dengan skala 1 : 25.000 atau yang lebih detail. b) Hidrologi (1) Analisis hidrologi pada kegiatan ini adalah melakukan analisis frekuensi banjir rancangan berdasarkan curah hujan dan luas DAS yang mengacu pada SNI 032415-1991 tentang Metode Perhitungan Debit Banjir. Metode perhitungan adalah sebagai berikut : (a). Metode analisis probabilitas frekuensi debit banjir Jika data aliran sungai yang tersedia cukup panjang (> 20 tahun), sehingga analisisnya dapat langsung dilakukan dengan Metode Gumbel, Log Pearson atau Log Normal. (b). Metode analisis regional, jika data debit < 20 tahun dan > dari 10 tahun (c). Metode puncak banjir di atas ambang, apabila data debit yang tersedia antara 3 – 10 tahun (d). Metode empiris apabila perkiraan besarnya banjir berdasarkan parameter hujan dan karakteristik DPS antara lain : •
Metode Rasional, digunakan pada perencanaan sarana drainase dengan daerah tangkapan yang kecil (< 40 Ha)
•
Der Weduwen, digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS dengan luas < 100 km2
•
Melchior, digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS dengan luas > 100 km2
•
Haspers dan Mononobe digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS tanpa memperhatikan luas DAS
•
Metode Hidrograf Satuan
•
Metode US – Soil Conservation Service 9 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
(e). Model matematik digunakan apabila selang waktu pengamatan data hujan lebih panjang daripada pengamatan data debit selanjutnya yang selanjutnya digunakan untuk memperpanjang data aliran.
5.3.3
5.3.4
5.3.5
5.3.6
(2) Analisis neraca air pendahuluan yang harus menggambarkan tentang hubungan antara ketersediaan sumber air dan penggunaan air, yang mengacu pada KP-01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. Perekayasaan Buat garis besar perencanaan daerah irigasi yang mengacu pada SNI 03-2401-1991, tentang Tata Cara Perencanaan Umum Daerah irigasi dengan sketsa tata letak dan uraian pekerjaan dengan skala 1:25.000 atau lebih. Penggambaran Penggambaran hasil kegiatan meliputi gambar hasil pengukuran dan pemetaan, layout daerah irigasi. Penggambaran mengacu dan berpedoman pada KP-07, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi, BI-01 dan BI-02 DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, Kebutuhan Tenaga Akhli Tenaga Akhli yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah Team Leader, Akhli Hidrologi, Akhli Irigasi Akhli Geologi Teknik/Mekanika Tanah, Akhli Geologi, Akhli Geodesi dan Akhli Pertanian Produk yang dihasilkan
a) Laporan Pendahuluan yang memuat lokasi alternatif bangunan utama, trase saluran dan ketersediaan air. Laporan Pendahuluan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal……………… b) Laporan Antara yang memuat perhitungan kebutuhan air dan luas daerah irigasi . Laporan Antara akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambatlambatnya tanggal……………… c) Laporan Akhir yang berisi program survey/pengukuran topografi dan penyelidikan, skala prioritas dan perkiraan biaya. Laporan Akhir akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambatlambatnya tanggal……………… 5.4. Studi Kelayakan Studi Kelayakan adalah analisis dari segi teknis dan ekonomis untuk lokasi kegiatan yang sedang dirumuskan, menentukan batasan/definisi lokasi kegiatan dan sekaligus menetapkan prasarana yang diperlukan, mengajukan program pelaksanaan, menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi sesuai dengan aspek-aspek teknis, melakukan survey pengukuran topografi, survey geoteknik dan kualitas tanah secara ekstensif. 5.4.1 Survey a) Survey Topografi Melakukan kegiatan pengambilan foto udara skala 1:10.000 atau yang lebih detail, pengukuran dan pemetaan topografi untuk mendapatkan peta topografi skala 1:5.000. Membuat peta situasi skala 1:100 untuk bangunan-bangunan besar.
10 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
b)
c)
d)
e)
5.4.2
5.4.3 a)
b)
Kegiatan pengukuran dan pemetaan ini mengacu dan berpedoman pada Pd T-xx200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-2, Pengukuran dan Pemetaan, dan pengadaan Peta Rupabumi Digital Indonesia terbaru skala 1 : 25.000 dengan selang kontur 12.5 m, yang dicetak dan diterbitkan oleh: Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), yang beralamat di Jalan Raya Jakarta-Bogor KM. 46 Tlp: 021-8752062, Fax : 0218752064 . Survey Pertanian Melakukan penelitian tanah semi detail dan kemampuan tanah dengan peta skala 1:25.000 atau yang lebih detail, membuat rencana pertanian dan studi tanah pertanian, yang mengacu pada KP–01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. Survey Hidrologi Kegiatan survey hidrologi berupa studi simulasi mengenai kebutuhan dan ketersediaan air pada lokasi pekerjaan, yang mengacu pada KP – 01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. Survey Geologi Investigasi geoteknik pada lokasi bangunan-bangunan utama dengan melaksanakan pengeboran, pengambilan contoh tanah sepanjang trase saluran dan pada lokasi bangunan, survey bahan bangunan dan daerah sumber galian bahan, penyelidikan tempat galian bahan, uji laboratorium untuk contoh-contoh pilihan guna mengetahui sifat-sifat teknik tanah. Kegiatan ini mengacu pada Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-3, Penyelidikan dan Analisa Laboratorium Geoteknik, dan Pd T-03.1-2005-A : Tata cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-1: Penyelidikan Pendahuluan, Pengeboran dan Deskripsi Lubang Bor, dan Pd T-03.2-2005-A : Tata cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-2: Pengujian Lapangan dan Laboratorium. Survey Aspek Multisektor Melakukan hubungan yang berkesinambungan dengan pemerintah setempat, mengidentifikasi komponen lokasi kegiatan multisektor dengan instansi-instansi yang berwenang yang mengacu pada KP–01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. Uji Laboratorium Analisis laboratorium geoteknik untuk keperluan Index Properties dan Engineering Properties mengacu pada Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-3, Penyelidikan dan Analisa Laboratorium Geoteknik, dan Pd T-03.2-2005-A : Tata cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-2: Pengujian Lapangan dan Laboratorium. Analisis Hidrologi Simulasi kesetimbangan air yang harus menganalisa tentang hubungan antara ketersediaan sumber air dan penggunaan air, mengacu pada KP-01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, tentang Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. Analisis Kelayakan Ekonomi Analisis kelayakan ekonomi akan dilakukan dengan mengkaji tiga parameter ekonomi yaitu : (1) Economic Internal Rate of Return (EIRR) (2) Benefit/Cost ratio (B/C ratio) (3) Net present value (NPV), 11 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
c) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Analisis Dampak Lingkungan harus mengacu pada Kep.Kepala BAPEDAL No.09 Tahun 2000, tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam proses Analisa Dampak Lingkungan.
5.4.4
5.4.5
5.4.6
5.4.7
Kegiatan ini menguraikan tentang : • Rencana usaha dan/atau kegiatan dengan berbagai kemungkinan dampak besar dan pentingnya pada tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca konstruksi. • Rona lingkungan hidup yang meliputi fisik kimia, biologi, sosial, dan kesehatan masyarakat. • Prakiraan dampak besar dan penting. • Evaluasi dampak besar dan penting. Perekayasaan a) Rencana pendahuluan tata letak saluran dan bangunan. b) Tipe bangunan dengan tipe-tipe perencanaannya. c) Kapasitas saluran rencana, cek trase saluran dan elevasi saluran setiap 400m. d) Rincian volume dan perkiraan biaya Penggambaran Penggambaran hasil kegiatan meliputi gambar hasil pengukuran dan pemetaan, layout daerah irigasi. Penggambaran mengacu dan berpedoman pada KP-07, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, tentang Kriteria Perencanaan Bagian Standar Penggambaran, BI-01 dan BI-02 DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, Kebutuhan Tenaga Akhli Tenaga Akhli yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah Team Leader, Akhli Hidrologi, Akhli Irigasi, Akhli Geologi Teknik/Mekanika Tanah, Akhli Geologi, Akhli Geodesi, Akhli Pertanian, Akhli Lingkungan, Akhli Dokumen Lelang/Cost Estimator dan Akhli Sosio Ekonomi. Masing-masing tenaga Akhli dibantu oleh seorang asisten tenaga Akhli bila diperlukan. Produk yang dihasilkan
a) Laporan Pendahuluan yang memuat perhitungan kebutuhan air irigasi untuk tanaman, luas areal yang bisa diairi dan tata letak jaringan irigasi Laporan Pendahuluan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal……………… b) Laporan Bulanan menginformasikan tentang pelaksanaan progres pekerjaan dan tahap pelaksanaan pekerjaan untuk bulan berikutnya. Laporan Bulanan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tiap seminggu sebelum akhir bulan. c) Laporan Antara yang memuat perencanaan pendahuluan saluran dan tipe bangunan. Laporan Antara akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambatlambatnya tanggal……………… d) Laporan Akhir yang berisi rincian volume dan biaya (BOQ), Analisis Dampak terhadap Lingkungan serta analisis Benefit/Cost Ratio dan Economic Internal Rate of Return. Laporan Akhir akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambatlambatnya tanggal………………
12 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
6.
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan detail desain bangunan irigasi harus memuat : a) Diskusi Bulanan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan mengetahui sejauh mana progres pekerjaan dan pembahasan tentang kesulitan yang diperlukan. b) Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan koordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan survey, investigasi lapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan pendahuluan. c) Diskusi Pertengahan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk menentukan arah pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data kondisi lapangan dan proses persetujuan produk yang berupa laporan pertengahan. d) Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan pembahasan seluruh kegiatan pekerjaan. 7.
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan perencanaan daerah irigasi harus memuat : 7.1. Pengukuran Kuantitas untuk pekerjaan perencanaan harus diukur berdasarkan biaya langsung personil yang meliputi keterlibatan tenaga Akhli dan asisten tenaga Akhli serta biaya langsung non personil yang meliputi biaya tenaga penunjang, perjalanan dinas, survey dan investigasi, biaya operasional kantor dan diskusi dan pelaporan. 7.2. Dasar Pembayaran Kuantitas pekerjaan perencanaan yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-masing Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini, dimana harga dan pembayaran tersebut. Nomor Pembayaran 1. 2.
Uraian Biaya Langsung Personil Biaya Langsung Non Personil : 2.1. Biaya Perjalanan Dinas 2.2. Biaya Operasional Kantor 2.3. Pengukuran dan Pemetaan - Pemasangan Patok BM dan CP - Pengukuran poligon dan situasi - Pengukuran cross-section 2.4. Penyelidikan Geoteknik 2.5. Analisis Laboratorium Geoteknik 2.6. Biaya Pelaporan 2.7. Biaya Diskusi
13 dari 28
Satuan Pengukuran Orang Bulan Orang-hari Unit - Bulan Buah ha m atau km Buah Sampel Eksemplar Lump-sum
RPT0-Pd T-xx-200x
Bibliografi
1. Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah, Badan Penelitian dan Pengembangan, 2002, KP-01, Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi, Jakarta.
2. Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah, Badan Penelitian dan Pengembangan, 2002, KP-02, Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama, Jakarta.
3. Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah, Badan Penelitian dan Pengembangan, 2002, KP-07, Kriteria Perencanaan Bagian Standar Penggambaran, Jakarta.
4. Sinaro, Radhi, dan A.Yusuf, Iskandar, HATHI, 1987, Perhitungan Simulasi Debit Sungai Cara Mock Untuk Menafsirkan Debit Andalan, Jakarta. 5. Keputusan Kepala BAPEDAL, No.09 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam proses Analisa Dampak Lingkungan. 6. Doorencos & Pruitt, FAO, 1977, Crop Water Requirement.
14 dari 28
PERENCANAAN PENDAHULUAN
STUDI KELAYAKAN
STUDI IDENTIFIKASI
STUDI PENGENALAN
STUDI AWAL
STUDI IDENTIFIKASI
RPT0-Pd T-xx-200x
LAMPIRAN A
BAGAN ALIR PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
15 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
A
PERENCANAAN PENDAHULUAN DESKRIPTIF
RENCANA PETA PETAK
EKONOMI DOMINAN
YA
TIDAK
AIR CUKUP ?
TIDAK
LUAS AREAL DIBATASI REVISI PETA PETAK
ANALISA KELAYAKAN
DATA NONTEKNIS
YA
LUAS AREAL IRIGASI
LAYAK ?
TIDAK
YA
- PENYELUSURAN BERSAMA AHLI SIPIL, GEOTEKNIK, GEODETIK - CEK LOKASI BANGUNAN DAN RENCANA PENYELIDIKAN
- TINJAU KEMBALI DATA - PENGUMPULAN DATA TAMBAHAN -SURVEI DAN PENYELIDIKAN TAMBAHAN
PENYELUSURAN BERSAMA SIPIL GEOTEKNIK, GEODETIK UNTUK CHECKING ELEVASI, ARAH SALURAN DAN SITUASI
PERMASALAHAN ?
- PENGUKURAN JARINGAN UTAMA, TRASE SALURAN, DAN SITUASI BANGUNAN - PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
MODIFIKASI RENCANA PETA PETAK
B
PETA PETAK AKHIR
16 dari 28
BATAL
RPT0-Pd T-xx-200x
TIDAK
Luas
B
YA
PERLU PENYESUAIAN ?
YA
PENYESUAIAN PERENCANAAN PENDAHULUAN DENGAN KEADAAAN LAPANGAN
UJI MODEL HIDROLIS ?
TIDAK
RENCANA ELEVASI MUKA AIR DI SALURAN
TINJAU KEMBALI KELAYAKAN
TAMBAHAN PENGUKURAN DAN PENYELIDIKAN
FINAL PERENCANAAN JARINGAN UTAMA
PERENCANAAN JARINGAN TERSIER
PERENCANAAN AKHIR
PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA
PERENCANAAN SALURAN
PERENCANAAN BANGUNAN PELENGKAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
17 dari 28
YA
MODIFIKASI PERENCANAAN
RPT0-Pd T-xx-200x
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN STUDI KELAYAKAN JARINGAN IRIGASI DAERAH IRIGASI : ..................... LUAS : ..... HA
1.1.
LATAR BELAKANG a.
Jelaskan secara garis besar maksud dan tujuan pelaksanaan pekerjaan studi kelayakan jaringan irigasi.
b.
Ceritakan kondisi daerah studi yang ada sekarang.
c.
Apa yang diharapkan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
d.
Ceritakan mengenai aspek politis, akselerasi, dan kendala yang perlu diantisipasi sehingga pelaksanaan pekerjaan ini tercapai sesuai rencana.
e.
Dasar Hukum No.
1.2.
Dasar Hukum
Nomor
Tentang
1.
Undang-Undang RI
7 Tahun 2004
Sumber Daya Air
2.
Undang-Undang RI
22 Tahun 1999
Pemerintahan Daerah
3.
Undang-Undang RI
25 Tahun 1999
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
4.
Peraturan Pemerintah RI
22 Tahun 1982
Tata Pengaturan air
5.
Peraturan Menteri P.U
48/PRT/1993
Pengelolaan atas Air dan Sumber Air pada Wilayah
6.
Keputusan Presiden
80 Tahun 2003
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari KAK ini adalah membuat Studi Kelayakan Jaringan Irigasi (Nama daerah irigasi, luas, lokasi). Tujuan dari KAK ini adalah untuk meningkatkan areal irigasi teknis dan produksi pertanian di wilayah Kabupaten ............ Propinsi ..............
18 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
1.3.
SASARAN Melakukan pengumpulan data dan inventarisasi, menganalisa data, melakukan pengukuran topografi, gambar-gambar rencana dan perhitungan volume pekerjaan (BOQ), menghitung RAB, melakukan Analisis Dampak terhadap Lingkungan serta analisis Benefit/Cost Ratio dan Economic Internal Rate of Return.
1.4.
NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA Nama Pekerjaan :
Studi kelayakan Jaringan Irigasi (Nama daerah irigasi, luas, lokasi)
Pengguna Jasa
:
Bagian Pelaksana Kegiatan Pembinaan dan Studi kelayakan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Irigasi Andalan Jawa Barat, Departemen Pekerjaan Umum.
1.5.
SUMBER DANA
Untuk pelaksanaan kegiatan pekerjaan Perencanaan Teknis Jaringan Irigasi, (Nama daerah irigasi, luas, lokasi) ini diperlukan biaya kurang lebih Rp.........(............................) termasuk PPN dibiayai APBN Tahun Anggaran 2007.. 1.6.
LINGKUP PEKERJAAN
Studi kelayakan Jaringan Irigasi meliputi kegiatan sebagai berikut: 1.6.1. Pengumpulan Data f)
Aspek Topografi Kegiatan topografi pada studi ini adalah melakukan pengumpulan data peta pada skala terbesar yang ada minimal Skala 1:250.000 atau yang lebih detail, data-data tersebut bisa didapat dari kantor Desa/Kelurahan, kantor Sumber Daya Air setempat, atau Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), yang beralamat di Jalan Raya Jakarta-Bogor KM. 46 Tlp: 021-8752062, Fax : 0218752064, yang mengacu pada KP–01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Studi kelayakan Bagian Studi kelayakan Jaringan Irigasi. Keadaan topografi akan mempengaruhi bentuk dan ukuran suatu DAS yang mengacu pada SNI 03-1724-1989, tentang Tata Cara Studi kelayakan Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di Sungai.
g) Aspek Pertanian Melakukan pengumpulan data dan tinjauan peta tanah, peta tata guna lahan dan laporan-laporan pertanian yang ada, data-data tersebut bisa didapat dari kantor Desa/Kelurahan, Desa dalam Angka terbitan kantor Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat kecamatan, atau Kecamatan dalam Angka terbitan kantor BPS tingkat Kabupaten, atau dari kantor Sumber Daya Air setempat, yang mengacu pada KP – 01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Studi kelayakan Bagian Studi kelayakan Jaringan Irigasi.
19 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
h) Aspek Hidrologi Kegiatan hidrologi berupa pengumpulan data / peta stasiun curah hujan, nilai curah hujan, data klimatologi, data AWLR atau debit historis baik debit rendah dan debit banjir pada suatu daerah aliran sungai (DAS) yang akan dilakukan untuk keperluan kegiatan studi, data-data tersebut bisa didapat dari kantor Sumber Daya Air setempat, dan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), yang mengacu pada SNI 031724-1989 tentang Tata Cara Studi kelayakan Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di Sungai, dan AB-K/RT-RE/TC/003/98 : Tatacara survai dan pengkajian hidrologi air permukaan. i)
Aspek Geologi Kegiatan geologi berupa pengumpulan Peta Geologi Regional untuk menilai kecocokan daerah untuk pelaksanaan pekerjaan, yang harus memuat jenis batuan, penyebaran jenis batuan, sifat fisik batuan dan tekstur dan struktur tanah dengan skala 1 : 100.000 sampai dengan 1 : 50.000 yang diterbitkan oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan, yang beralamat di Jalan Diponegoro, Bandung, mengacu pada KP–01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Studi kelayakan Bagian Studi kelayakan Jaringan Irigasi, dan Pd T-03.1-2005-A : Tata cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-1: Penyelidikan Pendahuluan, Pengeboran dan Deskripsi Lubang Bor.
j)
Aspek Multisektor Kegiatan aspek multisektor melakukan pengumpulan yang berupa informasi lingkungan yang bisa didapat di kantor desa/kelurahan setempat atau dari desa dalam angka tahun terakhir yang didapat dari kantor BPS Kecamatan, meliputi informasi tentang penduduk, makanan dan penggunaan air, rencana daerah mengenai bahan pangan, produksi, transmigrasi dan industri, yang mengacu pada KP–01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Studi kelayakan Bagian Studi kelayakan Jaringan Irigasi.
1.6.2. Analisis d) Analisis Topografi Kegiatan analisis topografi adalah melakukan kajian di atas meja dengan tujuan menetapkan lokasi daerah irigasi berdasarkan kondisi topografi DAS. e) Hidrologi Analisis hidrologi melakukan kajian tentang ketersediaan sumber air, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut : (1) Analisis awal terhadap kondisi klimatologi pada lokasi pekerjaan yang berupa analisis evaporasi dan evapotranspirasi potensial. Untuk menghitung besarnya evapotranspirasi, terdapat beberapa metoda yang kerap digunakan, yaitu : • Water budget, yaitu metoda perhitungan yang didasari perhitungan neraca volume air yang terukur di suatu tempat yang terdiri dari komponenkomponen aliran permukaan, tampungan air tanah dan hujan. • Alat Ukur Lysimeter, yaitu suatu alat pengukuran evapotranspirasi yang dilakukan langsung di lapangan. • Jika data klimatologi yang tersedia adalah suhu udara, kelembaban relatif, kecepatan angin, lama penyinaran matahari dan tekanan udara serta data topografi yang meliputi elevasi atau altitude stasiun pengamatan dan letak garis lintang maka perhitungan evapotranspirasi menggunakan metode Penman-Monteith sesuai dengan RSNI T-01-2004, tentang Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Acuan dengan Metode Penman Monteith.
20 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
•
•
• •
Jika data klimatologi yang ada adalah suhu udara, kelembaban relatif, kecepatan angin dan lama penyinaran matahari maka perhitungan evapotranspirasi menggunakan metode Penman Modifikasi. Jika data klimatologi yang ada adalah suhu udara dan lama penyinaran matahari maka perhitungan evapotranspirasi menggunakan metode Radiasi dan Blaney-Criddle. Jika data klimatologi yang ada adalah suhu udara maka perhitungan evapotranspirasi menggunakan metode Thornthwaite. Jika data topografi berupa data digital map maka metode analisisnya digunakan Digital Elevation Modelling (DEM). Tabel 1 Keperluan Data terhadap Metode Analisis Evapotranspirasi No .
(2)
Metode
Suhu Udara
Kelembab an Relatif
Kecepat an Angin
Lama Penyina ran
Tekan an Udara
1.
PenmanMonteith
∗
∗
∗
∗
∗
2.
Penman Modifikasi
∗
∗
∗
∗
---
3.
BlaneyCriddle
∗
---
---
∗
---
4.
Thornwaite
∗
---
---
---
---
Analisis ketersediaan air yang termasuk besarnya debit aliran yang ada di sungai sebagai sumber pengambilan untuk pemenuhan kebutuhan yang meliputi debit andalan dengan berbagai probabilitas (probability). (d). Jika data debit yang tersedia ≥ 10 tahun dan berurutan maka metode yang digunakan adalah analisis lengkung kekerapan SNI 03-6738-2002 tentang Metode Perhitungan Debit Andal Air Sungai Dengan Analisis Lengkung Kekerapan, dan jika data debit yang tercatat kurang lengkap karena hilang atau rusak maksimum 10 %, maka dapat dilakukan pengisian sesuai dengan Pd. T-22-2004-A. (e). Jika data debit yang tersedia ≤ 10 tahun, untuk memperpanjang data dapat digunakan Model Simulasi Hidrologi Hujan-Aliran sesuai dengan ketentuan yang berlaku, misalkan menggunakan Metode Mock, N-Reca, Scramento, Tank Model dan lain-lain. (f).
f)
Jika data debit dan data hujan tidak ada, maka perhitungan debit andal dapat dilakukan dengan : •
Cara Analisis Wilayah dari hasil penelitian yang sudah ada atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
•
Model simulasi yang melahirkan data debit simulasi dengan menggunakan parameter dari DAS sekitarnya yang mempunyai karakteristik basin yang sama (kondisi topografi, geologi dan tanaman penutup) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Analisis Geoteknik Analisis geoteknik berupa kajian di atas meja berdasarkan peta geologi regional untuk menilai kecocokan daerah terhadap usulan pembangunan daerah irigasi berdasarkan formasi geologinya.
21 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
k) Survey Topografi Melakukan kegiatan pengambilan foto udara skala 1:10.000 atau yang lebih detail, pengukuran dan pemetaan topografi untuk mendapatkan peta topografi skala 1:5.000. Membuat peta situasi skala 1:100 untuk bangunan-bangunan besar. Kegiatan pengukuran dan pemetaan ini mengacu dan berpedoman pada Pd T-xx200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-2, Pengukuran dan Pemetaan, dan pengadaan Peta Rupabumi Digital Indonesia terbaru skala 1 : 25.000 dengan selang kontur 12.5 m, yang dicetak dan diterbitkan oleh: Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), yang beralamat di Jalan Raya Jakarta-Bogor KM. 46 Tlp: 021-8752062, Fax : 0218752064 . l) Survey Pertanian Melakukan penelitian tanah semi detail dan kemampuan tanah dengan peta skala 1:25.000 atau yang lebih detail, membuat rencana pertanian dan studi tanah pertanian, yang mengacu pada KP–01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang Kriteria Studi kelayakan Bagian Studi kelayakan Jaringan Irigasi. m) Survey Hidrologi Kegiatan survey hidrologi berupa studi simulasi mengenai kebutuhan dan ketersediaan air pada lokasi pekerjaan, yang mengacu pada KP – 01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang Kriteria Studi kelayakan Bagian Studi kelayakan Jaringan Irigasi. n) Survey Geologi Investigasi geoteknik pada lokasi bangunan-bangunan utama dengan melaksanakan pengeboran, pengambilan contoh tanah sepanjang trase saluran dan pada lokasi bangunan, survey bahan bangunan dan daerah sumber galian bahan, penyelidikan tempat galian bahan, uji laboratorium untuk contoh-contoh pilihan guna mengetahui sifat-sifat teknik tanah. Kegiatan ini mengacu pada Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-3, Penyelidikan dan Analisa Laboratorium Geoteknik, dan Pd T-03.1-2005-A : Tata cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-1: Penyelidikan Pendahuluan, Pengeboran dan Deskripsi Lubang Bor, dan Pd T-03.2-2005-A : Tata cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-2: Pengujian Lapangan dan Laboratorium. o) Survey Aspek Multisektor Melakukan hubungan yang berkesinambungan dengan pemerintah setempat, mengidentifikasi komponen lokasi kegiatan multisektor dengan instansi-instansi yang berwenang yang mengacu pada KP–01 SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986. tentang Kriteria Studi kelayakan Bagian Studi kelayakan Jaringan Irigasi. 1.6.3. Uji Laboratorium Analisis laboratorium geoteknik untuk keperluan Index Properties dan Engineering Properties mengacu pada Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-3, Penyelidikan dan Analisa Laboratorium Geoteknik, dan Pd T-03.2-2005-A : Tata cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-2: Pengujian Lapangan dan Laboratorium. 1.6.4. Analisis Kelayakan Ekonomi Analisis kelayakan ekonomi akan dilakukan dengan mengkaji tiga parameter ekonomi yaitu : (4) Economic Internal Rate of Return (EIRR) (5) Benefit/Cost ratio (B/C ratio) (6) Net present value (NPV),
22 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
1.6.5. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Analisis Dampak Lingkungan harus mengacu pada Kep.Kepala BAPEDAL No.09 Tahun 2000, tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam proses Analisa Dampak Lingkungan. Kegiatan ini menguraikan tentang : • Rencana usaha dan/atau kegiatan dengan berbagai kemungkinan dampak besar dan pentingnya pada tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca konstruksi. • Rona lingkungan hidup yang meliputi fisik kimia, biologi, sosial, dan kesehatan masyarakat. • Prakiraan dampak besar dan penting. • Evaluasi dampak besar dan penting.
1.7.
LOKASI PEKERJAAN Lokasi pekerjaan Studi Kelayakan Jaringan Irigasi, (Nama daerah irigasi, luas) yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2007.
1.8.
ACUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan Studi kelayakan Jaringan Irigasi ini, konsultan harus mengacu pada : Standar Nasional Indonesia (SNI) : • SNI 03-1724-1989 : Tata Cara Studi kelayakan Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di Sungai • SNI 03-2401-1991 : Tata Cara Studi kelayakan Umum Daerah irigasi • SNI 03-2415-1991 : Metode Perhitungan Debit Banjir • SNI 03-6738-2002 : Metode Perhitungan Debit Andal Air Sungai Dengan Analisis Lengkung Kekerapan • AB-K/RT-RE/TC/003/98: Tata cara survai dan pengkajian hidrologi air permukaan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) : • RSNI T-01-2004 : Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Acuan dengan Metode Penman Monteith Rancangan Pedoman Teknis : • Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang bersifat Umum, Bagian-2, Pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan. • Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang bersifat Umum, Bagian-3, Pekerjaan Penyelidikan dan Analisa Laboratorium Geoteknik.
23 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
Pedoman Teknis : • Pd T-03.1-2005-A •
Pd T-03.2-2005-A
•
Pd T-03.3-2005-A
1.9.
: Tata Cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-1: Penyelidikan Pendahuluan, Pengeboran dan Deskripsi Lubang Bor : Tata Cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-2: Pengujian Lapangan dan Laboratorium : Tata Cara Penyelidikan Geoteknik, Volume-3: Interpretasi Hasil Uji dan Penyusunan Laporan Penyelidikan Geoteknik
Data dan Fasilitas Penunjang 4.1.1 Penyediaan oleh Pengguna Jasa Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat digunakan dan akan dipelihara oleh penyedia jasa : d) Laporan dan Data Berbagai laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu. e) Akomodasi dan Ruangan Kantor (sesuai kesepakatan). f) Pengguna jasa akan menunjuk petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping (countepart), atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi. 4.1.2 Penyediaan oleh Penyedia Jasa Penyedia Jasa akan menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. a). Penyedia Jasa memfasilitasi pengadaan peralatan, fasilitas laboratorium dan bahan yang sesuai untuk mencapai ketelitian dan standar yang telah ditentukan dalam standar Studi kelayakan Irigasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan, sesuai dengan keperluannya. b). Penyedia Jasa diharapkan dapat memberikan hasil yang berkualitas tinggi. Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin terpenuhinya persyaratan teknis yang telah ditetapkan. Penyedia Jasa menanggung biaya pekerjaan tambahan/pengulangan bila ternyata hasil pekerjaannya tidak memenuhi persyaratan teknis menurut penilaian pihak Direksi Pekerjaan. c). Penyedia Jasa akan menyediakan semua peralatan bila diperlukan.
1.10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 150 (seratus lima puluh) hari kalender. Konsultan harus menyusun rencana kerja termasuk jadwal penyediaan peralatan dan personilnya dengan jelas pada awal pekerjaan. 1.11. TENAGA AKHLI Tenaga Akhli yang dibutuhkan untuk menangani pekerjaan studi kelayakan jaringan irigasi adalah sebagai berikut :
24 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
a. Ketua Tim (Team Leader) Akhli Sumber Daya Air Profesional Madya/Akhli Teknik Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan perencanaan detail, pelaksanaan pembangunan dan O&P irigasi, dengan pengalaman sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun. b. Akhli Irigasi/Drainase Akhli Sumber Daya Air Profesional Madya/Akhli Teknik Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan perencanaan detail, pelaksanaan O&P irigasi, sekurangkurangnya 8 (delapan) tahun c. Akhli Geoteknik Akhli Sumber Daya Air Profesional Madya/Akhli Teknik Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan penyelidikan dan supervisi geoteknik, dengan pengalaman sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun. d. Akhli Hidrologi Akhli Sumber Daya Air Profesional Madya/Akhli Teknik Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan analisa hidrologi, dengan pengalaman sekurangkurangnya 8 (delapan) tahun. e. Akhli O&P Akhli Sumber Daya Air Profesional Madya/Akhli Teknik Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan O&P irigasi, dengan pengalaman sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun f. Akhli Geodesi Akhli Geodesi /Sarjana Teknik Geodesi (S1), berpengalaman di bidang SDA, dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran situasi maupun trase, dengan pengalaman sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun. g. Akhli Sosial Ekonomi Akhli Sosial Ekonomi Pertanian disyaratkan adalah seorang Sarjana Pertanian (S1/S2) berpengalaman di bidang SDA, dalam pelaksanaan pekerjaan penganalisaan sosial ekonomi sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun. h. Akhli Cost Estimate dan Dokumen Lelang Akhli Sumber Daya Air / Sarjana Teknik Sipil, berpengalaman dalam pelaksanaan estimasi pembiayaan dan pembuatan dokumen lelang pekerjaan di bidang SDA, sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun.
25 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
Tenaga Pendukung yang dibutuhkan untuk menangani pekerjaan studi kelayakan Jaringan Irigasi adalah sebagai berikut : a) Asisten Akhli Irigasi/Drainase Asisten Akhli SDA/ Sarjana Teknik Sipil (S1), berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan pekerjaan disain, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. b) Asisten Akhli Hidrologi Asisten Akhli SDA / Sarjana Teknik Sipil (S1), berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan pekerjaan penyelidikan dan supervisi geoteknik, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. c) Asisten Akhli Geoteknik Asisten Akhli Geoteknik / Sarjana Teknik Geologi (S1), berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan pekerjaan penyelidikan dan supervisi geoteknik, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. d) Asisten Akhli O&P Asisten Akhli SDA/ Sarjana Teknik Sipil (S1), berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan O&P irigasi, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. e) Asisten Akhli Cost Estimate dan Dokumen Lelang Asisten Akhli SDA/ Sarjana Teknik Sipil (S1), berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan estimasi pembiayaan dan pembuatan dokumen lelang, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. f)
Chief Surveyor Chief Surveyor / Jurusan Teknik Geodesi (D3/S1), berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pemetaan di sekurangkurangnya 5 (empat) tahun.
g) Surveyor Surveyor / STM Sipil/STM Survey Pemetaan atau Bangunan Air, berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan pekerjaan pengukuran dan pemetaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. h) Chief AutoCAD Draftman Kepala juru gambar / Sarjana Teknik Sipil (min D3), berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan penggambaran dengan menggunakan AutoCAD, sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. 26 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
i)
Juru Gambar Juru gambar / STM Sipil/STM Survey Pemetaan atau Bangunan Air, berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan penggambaran dengan menggunakan AutoCAD sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun.
1.12.
KELUARAN Produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah : 1.12.1 Gambar-gambar Desain (digambar dengan program AutoCAD pada kertas ukuran A1), yang terdiri dari: •
Skema Jaringan Irigasi
•
Skema Bangunan
•
Peta ikhtisar skala 1 : 10.000 atau 1 : 20.000
•
Peta situasi skala 1 : 2.000
•
Profil Memanjang Saluran, skala H 1:2000, skala V 1:100
•
Profil Melintang Saluran, skala H dan skala V 1:100
•
Gambar Bangunan Air, Denah skala 1:100, potongan skala 1:50
•
Gambar Detail Standar
Gambar-gambar diserahkan dalam bentuk kalkir sebanyak 1 (satu) album ukuran A1 dan cetak biru sebanyak 5 (lima) album ukuran A3. 1.12.2 Lampiran-lampiran a. Nota Disain Laporan nota disain memuat seluruh analisa perhitungan saluran dan bangunan existing dan rencana yang akan digambar, diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar. b. Bill Of Quantity (BOQ) Berisi rincian perhitungan volume pekerjaan, yang dihitung berdasarkan gambar desain yang dihasilkan, diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
27 dari 28
RPT0-Pd T-xx-200x
c. Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya berisikan rincian perhitungan biaya saluran dan bangunan yang diperbaiki/direhabilitasi serta bangunan baru dan memuat analisa harga satuan masing-masing kegiatan pekerjaan pada bangunan dan
saluran
yang
akan
dilakukan
perbaikan/rehabilitasi
beserta
rekapitulasinya, diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar. d. Laporan Pengukuran dan Pemetaan Laporan akhir pengukuran berisikan data dan analisa hasil pengukuran di lapangan, deskripsi BM (benchmark), dll. e. Konsep Laporan Untuk pekerjaan ini laporan yang perlu dibuat konsep terlebih dahulu adalah: •
Laporan Pendahuluan,
•
Laporan Antara, dan
•
Laporan Akhir
Konsep laporan digunakan untuk dibahas dalam diskusi dengan direksi pekerjaan dan pihak-pihak yang dipandang perlu dilibatkan, untuk mendapatkan persetujuan.
28 dari 28