BENTUK SEDIAAN OBAT Oleh: Isnaini
Sasaran Belajar : Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu: 1.menyebutkan secara benar tentang 3 bentuk sediaan obat (BSO) 2.menjelaskan tentang 4 macam BSO padat 3.menjelaskan tentang 3 macam BSO cair 4.menjelaskan tentang minimal 3 macam BSO setengah padat yang banyak digunakan
Bentuk Sediaan Obat Padat a. b. c. d.
Serbuk Granul Tablet Kapsul
Serbuk •
Diameter 1,2 – 1,7 µm dengan atau tanpa vehikulum serta untuk penggunaan oral atau topikal
Macam serbuk: Serbuk terbagi Serbuk tak terbagi * Bulk powder * Pulvis adspersorium (serbuk tabur) * Powder for injection (serbuk injeksi) Cara Penggunaan • Pulveres dan bulk powder dilarutkan atau disuspensikan • Pulvis adspersorius (serbuk tabur), ditaburkan pada kulit. • Serbuk injeksi, dilarutkan atau disuspensikan dalam aqua pro injeksi
Granul
diameter 2-4 µm dengan atau tanpa vehikulum.
Macam granul: Bulk granules Divided granules Cara Penggunaan Sebelum diminum, dilarutkan/disuspensikan dulu dalam air atau pelarut yang sesuai
Tablet Sediaan obat berbentuk padat kompak Mengalami disintegrasi/pecah & disolusi/larut di lambung & usus. Macam tablet : 1. Berdasarkan teknik pembuatannya dikenal 2 macam (Anonim, 1995): a. Tablet cetak b. Tablet kempa
Lanjutan …. (Tablet) 2. Berdasarkan penggunaannya (Anonim, 1995): a. Bolus b. Tablet triturat c. Tablet hipodermik d. Tablet bukal e. Tablet sublingual f. Tablet efervesen (tablet buih) g. Tablet kunyah (chewable tablet) h. Tablet Hisap (Lozenges) 1. Lokal 2. Sistemik
Lanjutan …. (Tablet) 3. Berdasarkan formulasinya maka tablet dibedakan menjadi: Tablet Salut Gula (Tsg) (Dragee, Sugar Coated Tablet) Tablet Salut Film (Tsf) (Film Coated Tablet, Fct) Tablet Salut Enterik (Enteric Coated Tablet) Sediaan Retard (Sustained Released, Form Prolonged Action, Form Timesapan, Spanful)
Lanjutan …. (Tablet) 4. Berdasarkan bentuknya maka tablet dibedakan menjadi: a. Bulat pipih b. Silindris seperti kapsul
Kapsul
Bahan aktif berbentuk padat/setengah padat dengan/tanpa bahan tambahan & terbungkus cangkang yang terbuat dari gelatin dengan/tanpa bahan tambahan. Ukuran kapsul 000, 00, 0, 1, 2, 3, 4, 5. Ukuran 000 mempunyai volume terbesar (1,36 ml) dan ukuran 5 mempunyai volume terkecil (0,12 ml).
Macam Kapsul cangkang keras (Hard capsule) Kapsul cangkang lunak (Soft capsule) Cara Penggunaan Kapsul ditelan secara utuh.
SEDIAAN CAIR Sediaan cair terbagi menjadi 3 bentuk yaitu: 1. Solutiones (larutan) 2. Suspensiones (suspensi) 3. Emulsa (emulsi)
Keuntungan sediaan cair: 1. 2.
3. 4. 5.
6.
Cocok untuk yang sukar menelan Absorpsi lebih cepat dibandingkan sed. oral lain. Urutan kec. absorpsinya larutan > emulsi > suspensi. Homogenitas lebih terjamin. Dosis/takaran dapat disesuaikan Dosis > seragam dibanding sed padat, terutama larutan. suspensi & emulsi, keseragaman tergantung pengocokan Beberapa dapat mengiritasi lambung / dirusak cairan lambung bila diberikan dlm bentuk sediaan padat. Solusi diberikan BSO cair
kerugian sediaan cair: 1. 2. 3. 4.
5.
6.
Tidak dapat untuk yang tidak stabil rasa pahit/bau sukar ditutupi. Tidak praktis penggunaan tidak dalam dosis terbagi, kec. sediaan dosis tunggal Air media yang baik untuk pertumbuhan bakteri & merupakan katalis reaksi. Sed parenteral perlu alat khusus atau oleh orang khusus
SOLUTIONES (LARUTAN)
mengandung satu atau lebih zat yang terlarut Contoh: Larutan penyegar cap kaki tiga Iodine povidon solution Cara mengenal kerusakan: 1. Terjadinya kekeruhan atau perubahan warna 2. Terbentuk kristal atau endapan zat padat 3. Terjadi perubahan bau 4. Perubahan viskositas
SUSPENSIONES (SUSPENSI)
mengandung partikel tidak larut yg terdispersi dlm fase cair. Macam: 1. Suspensi oral 2. Suspensi topikal termasuk didalamnya “lotion” 3. Suspensi untuk injeksi Contoh : 1. Sanmag suspensi 2. Selsun 3. Kenacort-A injeksi Cara mengenal kerusakan sediaan suspensi: Terbentuk “cake” Terjadi perubahan warna dan perubahan bau
EMULSA (EMULSI)
Sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain yang tidak saling campur, bentuk tetesan kecil. Macam: 1. Emulsi minyak dalam air (o/w). 2. Emulsi air dalam minyak (w/o). Contoh: Scott’s emulsion Laxadine emulsi Cara mengenal kerusakan: Creaming
Cracking Terjadinya perubahan warna dan bau.
Lanjutan …. (Emulsi) Berdasarkan cara pemberiannya, bentuk sediaan cair digolongkan menjadi: sediaan cair oral sediaan cair topikal sediaan cair rektal/vaginal sediaan cair parenteral.
Sediaan cair Oral
untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolvenair. Macam: 1. Potiones (obat minum) 2. Elixir mengandung bahan obat & bahan tambahan yang memiliki bau & rasa sedap & pelarut campuran air-etanol. Etanol : etanol 90% kadar 5–15%.
Lanjutan …. (Sediaan Cair Oral) 3. Sirup mengandung satu atau lebih jenis obat dgn zat tambahan & sukrosa sbg pemanis (sirupus simpleks). 4. Guttae (drop) bila tidak dinyatakan lain dimaksud untuk oral Digunakan dengan cara meneteskan
Sediaan cair Topikal Sediaan cair yang biasanya mengandung air, tetapi seringkali juga pelarut lain, misalnya etanol untuk penggunaan topikal pada kulit dan untuk penggunaan topikal pada mukosa mulut.
Sediaan cair topikal, antara lain: 1. Collyrium (kolirium) kolirium) * larutan steril, jernih, bebas zarah asing,isotonis, untuk membersihkan mata, dapat mengandung zat dapar zat pengawet. * yang tidak mengandung zat pengawet digunakan paling lama 24 jam setelah dibuka * yang mengandung pengawet digunakan paling lama 7 hari setelah dibuka.
Lanjutan …. 2. Guttae ophthalmicae (tetes mata) * Larutan steril bebas partikel asing dan digunakan pada mata. * digunakan selama 30 hari setelah tutupnya dibuka. * diteteskan ke dalam lekuk atau ke permukaan selaput bening mata.
&
Lanjutan …. 3. Gargarisma (Gargle) larutan dalam keadaan pekat & diencerkan sebelum digunakan, mengandung antiseptik untuk pencegahan/pengobatan infeksi tenggorokan, untuk merawat atau mengubah faring & nasofaring dgn menekan udara dari paru-paru akibat penahanan sediaan dalam tenggorokan
Lanjutan …. 4. Mouthwash (Pencuci mulut) Larutan yang digunakan dengan cara dikumur-kumur dalam mulut tetapi tidak sampai tenggorokan. hanya mengandung zat-zat untuk membersihkan mulut dan memperbaiki bau.
5. Guttae nasales (tetes hidung) digunakan
untuk hidung dgn cara meneteskan ke dalam rongga hidung, mengandung pensuspensi, pendapar & pengawet. Minyak lemak & minyak mineral tidak boleh sebagai cairan pembawa. zat aktif berkhasiat dekongestan, anestetik lokal atau antiseptik.
6. Guttae auricularis (tetes telinga) digunakan untuk telinga berupa larutan atau suspensi digunakan dengan meneteskan ke dalam telinga. Bahan pembawanya sebaiknya minyak lemak atau sejenisnya yang mempunyai kekentalan yang cocok sehingga dapat menempel pada liang telinga.
7. Irigationes (Irigasi)
Larutan
steril untuk mencuci/ membersihkan luka terbuka atau rongga-rongga tubuh. secara topikal, tidak untuk perenteral.
8. Inhalatoines (Inhalasi)
larutan atau suspensi terdiri satu/lebih obat diberikan melalui saluran napas hidung/mulut untuk efek lokal/sistemik. untuk disedot hidung/mulut, atau disemprotkan dlm bentuk kabut ke dlm sal. pernapasan. Tetesan kabut seragam & sangat halus larutan dlm air atau gas.
9. Epithema (Obat kompres)
untuk mendapatkan rasa dingin pada radang atau berdasarkan sifat perbedaan tekanan osmose untuk luka bernanah.
10. Lotion untuk
pemakaian luar pada kulit (Ansel, 1989; Anonim, 1995). mengandung bhn serbuk halus yang tidak larut dlm media dispersi & disuspensikan dgn zat pensuspensi & zat pendispersi. Pembawa dari lotion adalah air
11. Linimentum (Liniment) sediaan
kental atau cair yg dioleskan pada kulit. Larutan zat berkhasiat dalam minyak/lemak atau berupa emulsi (hasil penyabunan yg mengandung air, bila dioleskan memberikan perasaan sejuk.
Sediaan Cair Rektal/Vaginal 1.
Lavament/Clysma/Enema * pemakaian melalui rektum/kolon untuk membersihkan/menghasilkan efek lokal atau sistemik. * untuk membersihkan/penolong pd sembelit/ pembersih feces sebelum operasi. * sbg karminativa, emollient, diagnostik, sedatif, antelmintik, dll. * jumlah diberikan tergantung umur & penderita.
2. Douche Larutan
yang dimasukkan dengan suatu alat ke dalam vagina, untuk pengobatan & membersihkan, mengandung antiseptik. larutan kental yang diencerkan
Sediaan Injeksi (Injectiones) Steril
berupa larutan, emulsi/suspensi/serbuk dilarutkan terlebih dahulu digunakan secara parenteral, disuntikkan dengan cara menembus atau merobek jaringan ke dalam atau melalui kulit atau selaput lendir. Syarat utama obat harus steril & disimpan dalam wadah yang menjamin sterilitas.
SEDIAAN SETENGAH PADAT
digunakan sbg obat luar, dioleskan pada kulit untuk keperluan terapi atau berfungsi sebagai pelindung kulit. Dapat digunakan untuk sediaan kosmetika.
Keuntungan dibandingkan sediaan cair: 1. Dapat diatur daya penetrasi dari zat berkhasiat dengan memodifikasi basisnya. 2. Kontak sediaan dengan kulit lebih lama. 3. Lebih sedikit mengandung air sehingga lebih sulit ditumbuhi bakteri. 4. Lebih mudah digunakan tanpa memerlukan alat bantu.
Cara mengenal kerusakan sediaan setengah padat: mengandung
minyak atau lemak (basis) maka dapat terjadi ketengikan, terutama sediaan basis lemak tak jenuh, perubahan bau dan konsistensinya. Dapat terbentuk kristal atau keluarnya fase padat dari basisnya. Terjadinya perubahan warna.
CREMORES (KRIM) mengandung
satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. berbentuk emulsi o/w atau dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air. Lebih mudah dibersihkan dari kulit dibandingkan dengan salep
JELLY (GEL)
suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar. Gel fase tunggal terdiri dari makromolekul organik yang tersebar serba sama dalam suatu cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi dalam cairan. viskositas lebih encer dari salep, mengandung sedikit atau tidak ada lilin, digunakan pada membran mukosa & untuk pelicin/sbg basis & umumnya campuran sederhana minyak & lemak dgn titik leleh rendah. dapat dicuci karena mengandung mucilago, gum atau bahan pensuspensi sebagai basis.
PASTAE (PASTA)
mengandung satu > lebih obat untuk topikal. Konsistensi lebih kenyal dari unguentum. tidak memberikan rasa berminyak seperti unguentum. mengandung bahan serbuk 40% - 50%. keuntungan pasta: 1. mengikat cairan sekret, lebih baik dari unguentum untuk lesi akut dgn tendensi mengeluarkan cairan. 2. Bahan obat lebih melekat pada kulit
SAPO Didapat
dengan proses penyabunan alkali dengan lemak atau asam lemak tinggi. Konsistensi sapo tergantung pada basa yang digunakan untuk proses penyabunan. KOH menghasilkan sabun lunak/lembek dan NaOH menghasilkan sabun keras.
UNGUENTA (SALEP)
konsistensi menyerupai lemak Mudah dioleskan tanpa perlu pemanasan, ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir Bahan obat larut/terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok. dioleskan tipis-tipis pada luka