Penasehat Advisor Sunardi R. Taruna, Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Pemasaran (Plan, Development & Marketing Director) 2012 Penanggung Jawab Person in Charge Sulistio Dwiatmanto, Sekretaris Perusahaan & CSR (Corporate Secretary & CSR) Pimpinan Redaksi Editor in Chief Akhmad Irfan Jauhari Tim Redaksi Editorial Team • E. Pangaribuan • Moses Situmorang • Apriyanti • Zaiful • Tri Indah Sari • Ratna Malia Counterpart Consultant Sri Rida Farina Kontributor Laporan Report Contributor • Team Strategic Planning Division • Team Plant Division • Team Factory Division • Team HRD Division • Team Infrastructure Division • Team Corporate Secretary & CSR Division • Team Marketing Division • Team Accounting Division Design/Layout • Siswanto • Abdul Aziz Prastowo Photographer • Marihot Tambunan • Teguh Santosa • Ais Nareswara Penerjemah Translator PEMAD International Translation Diterbitkan oleh Publihed by PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Dicetak oleh Printed by Cahaya Timur Offset
CO N T E N T
Daftar Isi Content
02
Sambutan Direktur Utama Introduction from the President Director
07
Profil PTPN XIII Profile of PTPN XIII
20
Profil Laporan The Report Profile
24
Tata Kelola, Komitmen, dan Keterlibatan Governance, Commitment, and Engagement
39
Kinerja Ekonomi Economic Performance
52
Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Lingkungan Corporate Responsibility for Environment
72
Menuju Sumber Daya Manusia yang Unggul Creating Competent Human Resources
89
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety
96
Kinerja Sosial Social Performance
104
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
Referensi Silang dengan Standar GRI Cross Reference with GRI’s Standard
1
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
Sambutan Direktur Utama Introduction from the President Director
2
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
INTRODUCTION FROM THE PRESIDENT DIRECTOR
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Stakeholders,
Dengan terbitnya Laporan Keberlanjutan PTPN XIII untuk yang kedua kali, kami memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Laporan Keberlanjutan ini merupakan wujud pertanggung-jawaban PTPN XIII atas penyelenggaraan pengelolaan Perseroan, khususnya pengelolaan pembangunan berkelanjutan, kepada Pemangku Kepentingan. Dalam pembuatan laporan ini, Perusahaan mengacu pada ketentuan sistem pelaporan berstandar internasional, yaitu Global Reporting Initiative (GRI) – G3. (1.1)
With the issuance of the second Sustainability Report of PTPN XIII, we would like to express our gratitude to God The Almighty. This Sustainability Report is a form of PTPN XIII’s responsibility for the company management, in particular the management of sustainable development, to the Stakeholders. In the preparation of this report, the company refers to the provisions of an international standard reporting system, namely the Global Reporting Initiative (GRI) – G3. (1.1)
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di sektor agrobisnis perkebunan, kami berupaya melaksanakan amanat tiga fungsi perkebunan, yaitu: a. Fungsi ekonomi: meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan penerimaan Negara, menyediakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing, memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri. b. Fungsi ekologi: mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, peningkatan konservasi tanah dan air, penyerap karbon, penyedia oksigen, dan penyangga kawasan lindung. c. Fungsi sosial budaya: sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
As one of State-Owned Enterprises (SOE) in plantation agribusiness sector, we try to carry out the mandate of three plantation functions, namely: a. Economic functions: to increase the income of the surrounding society, to increase the State revenues, to provide employment, to increase productivity, added value and competitiveness, to fulfill the needs for consumption and industrial raw materials; b. Ecological functions: to optimize sustainable natural resources management, to enhance land and water conservation, to absorb carbon, to provide oxygen, and to sustain protected areas; c. Socio-cultural functions: to strengthen and unify the nation.
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Increasing the Income of the People
Kami mewujudkan tanggungjawab di bidang ekonomi kerakyatan melalui kepeloporan Perusahaan dalam pengembangan plasma yang mencapai 56 persen atau sekitar 87.500 ha dari total areal yang dikelola, dengan melibatkan sekitar 28.954 KK petani plasma binaan. Perusahaan melakukan kemitraan yang saling menguntungkan, saling menghargai, saling bertanggung-jawab, saling memperkuat dan saling ketergantungan dengan petani plasma, pekebun, dan masyarakat sekitar perkebunan.
We realize our responsibility in people’s economy through the Company’s pioneering in developing plasma plantation which comprised 56 % or around 87,500 of the total area, by involving approximately 28,954 households of fostered plasma farmers. The company develops a mutually beneficial partnership, with mutual respect, mutual responsibility, mutual strengthening and interdependence with plasma farmers, planters and surrounding communities.
Selama kurun waktu 15 tahun, PTPN XIII telah menempatkan dirinya sebagai perusahaan negara yang telah berhasil menciptakan perbaikan dan perubahan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Multiplier effect dalam bidang ekonomi yang ditimbulkan oleh PTPN XIII lewat kebun–kebunnya adalah dalam bentuk peningkatan penghasilan petani dan masyarakat sekitar. Muncul dan berkembangnya usaha-usaha kecil di luar sektor sawit tidak terlepas dari sumbangan dan pinjaman kredit berupa dana bergulir tanpa bunga kepada para petani di sekitar kebun, melalui program kemitraan dan bina lingkungan.
In 15 years, PTPN XIII has placed itself as a State Company which has managed in creating improvements and changes to the social and economic condition of the surrounding community. Economic Multiplier effects caused by the presence of PTPN XIII through its plantations are forms of income improvements for farmers and surrounding communities. The emergence and development of small businesses outside oil palm sector cannot be separated from donations and loans in form of revolving credit with no interest to farmers in the plantation surroundings, through partnerships and environmental development programs.
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
3
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
4
Kami terlibat aktif dalam pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar wilayah kerja Kebun/Unit. Mitra binaan PTPN XIII hingga tahun 2011 berjumlah 1558 mitra. Jenis usaha yang dibiayai adalah usaha kecil di sektor industri, sektor perdagangan, sektor pertanian dan perkebunan, sektor peternakan dan perikanan, dan sektor jasa. Kegiatan lainnya diwujudkan dalam pelatihan kewirausahaan, dan keikutsertaan dalam berbagai pameran.
We are actively involved in the empowerment of Small and Medium Enterprises around the Plantation/ Unit operational area. Up to 2011 PTPN XIII has 1558 development partners. The types of financed business are small businesses in industrial sector, trade sector, farming and plantation sector, animal husbandry and fishery sector, and services sector. Other activities are given in forms of enterpreneurship training and participations in various exhibitions.
Menjalankan Praktik Bisnis Berwawasan Lingkungan
Running Environmentally Sustainable Business Practices
Sebagai wujud komitmen terhadap peningkatan kinerja lingkungan yang berkelanjutan, kami telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 : 2004. Selain itu, kami telah melaksanakan sejumlah upaya pelestarian lingkungan, antara lain menjaga wilayah kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati, membuat peta kebun yang dalam wilayahnya terdapat kawasan hutan lindung, dan pelestarian kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS).
As a commitment to the improvement of a sustainable environmental performance, we apply an Environment Management System ISO 14001 : 2004. In addition, we have undertaken several environment preservation efforts, among others by protecting biodiversity areas, mapping plantations which area includes protected forests, and preserving Watershed areas.
PTPN XIII memiliki areal TM kebun inti kelapa sawit dan karet seluas 51.923,58 ha, sehingga diperkirakan akan mampu menyerap emisi karbon sekitar 16,4 juta ton CO2 per tahun. Kami juga berpartisipasi dalam pelaksanaan penanaman 73.850 pohon di tahun 2011, dalam rangka gerakan tanam 1 miliar pohon di wilayah kerja PTPN XIII, penanaman pohon sebanyak 10.000 bibit pohon dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan penanaman pohon berbuah di lingkungan sekolah di sekitar wilayah kerja PTPN XIII.
PTPN XIII owns 51,923.58 hectares of oil palm and rubber nucleus plantation so it is estimated to absorb 16.4 million tons of CO2 each year. We also participated in the 1 Billion Tree Campaign by planting 73,850 treeseedlings in PTPN XIII operational areas in 2011, and by planting 10,000 tree seedlings to celebrate the World Environment Day, and planting fruit trees in school environments around PTPN XIII.
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
INTRODUCTION FROM THE PRESIDENT DIRECTOR
Mempererat Persatuan dan Kesatuan
Strengthening the Nation’s Unity and Integrity
Terkait fungsi sosial budaya, sebagai satu-satunya BUMN sektor perkebunan yang beroperasi di wilayah Kalimantan, kami menjalankan peran sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Karyawan PTPN XIII berjumlah 13.702 orang, terdiri atas 11.378 orang karyawan tetap dan 2.325 orang karyawan tidak tetap, yang berasal dari berbagai etnis di Indonesia. Pemberdayaan masyarakat sekitar kebun atau pabrik menjadi perhatian Perusahaan, yang tercermin dari komposisi jumlah Karyawan lokal dan non lokal. Jumlah Karyawan yang berasal dari putera daerah mencapai sekitar 77%, sedangkan 23% Karyawan adalah dari berbagai etnis di Indonesia. Dari 533 Karyawan golongan III-IV, sebanyak 26% adalah putera daerah. Dalam proses rekrutmen, pengangkatan, penjenjangan karir karyawan, dan sistem remunerasi, Perusahaan tidak melakukan kebijakan yang diskriminatif.
In terms of socio-cultural function, as the only SOE in plantation sector operating in Kalimantan, we play the role as an agent of the national integration. PTPN XIII has 13,702 employees, composeof11,378 permanent employees and 2,325 non-permanent employees, coming from various ethnic groups in Indonesia. The empowerment of the surrounding community becomes a concern of the Company, which is mirrored from the composition of the Local and non-local employees. The number of native son employees is 77%, whereas the rest 23% are employees from various ethnic groups in Indonesia. Approximately 26% of 533 employees from grade III-IV are native sons. In the recruitment process, appointments, career laddering and remuneration system, the Company does not perform a discriminative policy.
Pada proses pengembangan kebun inti dan kebun plasma, kami menghormati keberadaan tanah adat/ ulayat yang dimiliki oleh masyarakat. Sebagai misal, penyerahan lahan dari masyarakat Desa Tanjung Bunga dan Desa Semayang, Kabupaten Sanggau untuk pengembangan kelapa sawit oleh PTPN XIII, didahului ritual upacara adat Baremah Ngudas, sebagai tanda kesepakatan masyarakat dengan pengusaha untuk melakukan pekerjaan besar.
In the development process of nucleus and plasma plantations, we respect the traditional/communal reserved land owned by the local community. For example, the people of Tanjung Bunga and Semayang Village of Sangau Regency handed over their land for oil palm plantation development by PTPN XIII through a traditional ritual ceremony called BaremahNgudas, as a symbol of an agreement between the community and the business entity to undertake a major work.
Kami melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan kualitas sosial dan lingkungan masyarakat serta menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Aktivitas program diwujudkan dalam program Bina Lingkungan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seperti bantuan bencana alam, peningkatan pendidikan dan latihan, peningkatan kesehatan, pembangunan prasarana & sarana umum, sarana ibadah, dan pelestarian alam.
We carry out a variety of program to improve the community social and environmental quality and to form a harmonious relation with the society. The program activities are materialized in Environment Development program that directly benefit the community, such as natural disaster relief, education and training development, health improvement, the construction of public infrastructures and facilities, worship facilitiesand nature preservation.
Risiko Utama, Tantangan dan Peluang Usaha (1.2)
Main Risks, Challenges and Business Opportunities(1.2)
Kami menyadari bahwa sebagai perusahaan agribisnis, tinggi rendahnya produksi dan produktivitas berkorelasi terhadap perubahan iklim yang terjadi. Sebagai misal, pada kondisi curah hujan tinggi, proses penyadapan pokok karet terganggu, organisme penganggu tanaman (OPT), seperti penyakit Colletotrichum gloesporoides, berkembang pesat, proses panen dan penanganan pasca panen terhambat. Kami berusaha untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan meningkatkan kualitas aset produksi dan sumber daya lainnya, sehingga tidak mengakibatkan penurunan produksi secara signifikan.
We realize that as an agribusiness company, the range (high and low) of production and productivity are correlated to the occurring climate changes. As an example, during a condition with high rainfall, latex tapping process will be interrupted, plant pests like Collectotrichum gloesporoidesquicky multiplies, the harvesting process and post harvesting handling will be interrupted. We try to minimize the impacts of climate changes by improving production assets quality and otherresources, so it will not result in a significant decrease of production.
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
5
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
Dalam operasionalnya, perusahaan telah melaksanakan praktik bisnis berwawasan lingkungan, seperti zeroburn system pada saat pembukaan areal dan replanting. Pengalihan pemakaian energi berbasis fosil dengan energi yang ramah lingkungan juga menjadi perhatian perusahaan. Pada skala terbatas, PTPN XIII telah mengoperasikan PLTD berbasis janggel kapasitas 60 kva di Pelaihari. Saat ini, Perusahaan juga tengah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit di Parindu, Kalbar.
In its operation, the company has performed environmentally sustainable business practices, such as zeroburn system during area cleaning actitvity and replanting. The conversion from fossil- based fuel to environmentally friendly energy has also become the company’s concern. In a limited scale, PTPN XIII has operated a Diesel Power Plant based on empty fruit bunches with a capacity of 60 kva in Pelaihari. Today, the Company is also building a Palm Oil Biomass Power Plant in Parindu, West Kalimantan.
Kami memanfaatkan momentum meningkatnya permintaan produk sawit dan karet melalui pengembangan usaha. Proses pelaksanaannya selalu didahului dengan studi kelayakan dan kelengkapan AMDAL. Untuk kegiatan yang tidak wajib dokumen AMDAL, kami melakukan penyusunan dokumen Usaha Pengelolaan Lingkungan– Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL- UPL).
We use the momentum of increasing demand of oil palm and rubber products through the business development. The implementation process is always preceded by feasibility and completeness study of Environmental Impact Assessment supporting documents. For activities which do not require EIS documents, we prepared documents of Environment Management Efforts - Environment Monitoring Efforts (UKL-UPL).
Penutup
Closing
Kami berharap bahwa Perusahaan bersinergi dengan Pemangku Kepentingan bisa tumbuh bersama mewujudkan masa depan yang lebih baik dan memberikan warisan yang lestari bagi generasi penerus. Marilah, bersama-sama kita wujudkan harapan tersebut melalui kerja keras, kerja cerdas, saling menghargai, saling bertanggung jawab, dan saling memperkuat. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi upaya kita bersama.
We are hoping that the Company can make synergetic relationship with the Stakeholders to grow together, to build a better future and to provide a sustainable legacy for future generations. Let us together realize the hope through hard work, smart work, mutual respect, mutual responsibility and strengthening each other. May God the Almighty bless our efforts.
Direktur Utama, President Director,
Kusumandaru NS
6
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
PROFILE OF PTPN XIII
Grains of life
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
7
PROFIL PTPN XIII
Profil PTPN XIII Profile of PTPN XIII
8
A. Sekilas PTPN XIII
A. PTPN XIII at A Glance
PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), selanjutnya disebut PTPN XIII, adalah Badan Usaha Milik Negara, yang berdiri sejak tahun 1996, dengan kepemilikan saham 100% dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. PTPN XIII merupakan hasil penggabungan dari proyek pengembangan 8 (delapan) PTP, yang bergerak di bidang agribisnis perkebunan, dengan wilayah kerja mencakup Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, dengan kantor pusat berkedudukan di Pontianak, Kalimantan Barat. (2.1) (2.2) (2.4) (2.5) (2.6)
PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) hereinafter is referred to as PTPN XIII is a State-Owned Enterprise established since 1996, with 100% share ownership owned by the Government of the Republic of Indonesia. PTPN XIII is an incorporation of 8 (eight) PTPs development project in plantation agribusiness sector, with the work area covers West Kalimantan, South Kalimantan, Central Kalimantan and East Kalimantan Province, Its head office is located in Pontianak, West Kalimantan. (2.1) (2.2) (2.4) (2.5) (2.6)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
PROFILE OF PTPN XIII
Secara umum, PTPN XIII memiliki dua segmen usaha, yakni kelapa sawit dan karet. Bidang usaha Perusahaan adalah pengusahaan budidaya tanaman, pengolahan hasil, dan pemasaran produk. Hasil utama PTPN XIII berupa komoditas primer meliputi CPO, inti sawit, dan produk olahan karet (SIR 20 dan RSS). Bahan baku yang akan diolah berasal dari kebun sendiri, kebun plasma dan pihak ketiga. PTPN XIII memiliki areal seluas 157.431,59 ha, dengan komposisi areal kebun sendiri 44% dan areal plasma 56%. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, PTPN XIII memiliki 7 unit kebun kelapa sawit inti, 5 unit kebun kelapa sawit plasma, 5 Pabrik Minyak Sawit (PMS), yang terletak di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak Landak, Kalbar, 1 unit kebun karet dan 1 PKR di Kabupaten Sintang, Kalbar, 3 unit kebun kelapa sawit inti, 1 unit kebun kelapa sawit plasma dan 1 PMS, di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, 3 unit kebun karet inti, 3 unit kebun karet plasma, dan 2 PKR di Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, 1 unit kebun karet inti di Kabupaten Kumai, Kalteng, 3 unit kebun kelapa sawit inti, 3 unit kebun kelapa sawit plasma, 3 PMS, di Kabupaten Paser, Kaltim, serta 1 unit kebun karet inti di Kabupaten Paser, Kaltim. (2.1) (2.2) (2.5) (2.7) (2.8)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
In general, PTPN XIII has two business segments, namely oil palm and rubber. The business sector of the Company is vegetation cultivation undertaking, product processing, and product marketing. The main products of PTPN XIII are primary commodities such as CPO, palm kernel and rubber processed products (SIR 20 and RSS). The raw materials to be processed produced by nucleus plantations, plasma plantations and third party’s plantations. PTPN XIII has a total area composed of 44% nucleus plantation and 56% plasma. In running its operational activities, PTPN XIII has 7 units of nucleus oil palm plantation, 5 units of plasma oil palm plantation, 5 Palm Oil Mills, located in Sanggau and Landak Landak District, West Kalimantan, 1 unit of rubber plantation and 1 Rubber Crumb Factory in Sintang District, West Kalimantan, 3 units of nucleus oil palm plantation, 1 unit of plasma oil palm plantation and 1 Palm Oil Mill in Tanah Bumbu and Tanah Laut District, South Kalimantan, 3 units of nucleus rubber plantation, 3 units of plasma rubber plantation and 2 Rubber Crumb Factories in Banjar, Tapin and Tanah Bumbu District, South Kalimantan, 1 unit of nucleus rubber plantation in Kumai District, Central Kalimantan, 3 units of nucleus oil palm plantation, 3 units of plasma oil palm plantation, 3 Palm Oil Mills in Paser District, East Kalimantan and 1 unit of nucleus rubber plantation in Paser District, East Kalimantan. (2.1) (2.2) (2.5) (2.7) (2.8)
9
PROFIL PTPN XIII
B. Visi dan Misi
B. Vision and Mission
Pernyataan visi dan misi berikut telah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Dewan Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham yang membahas persetujuan RKAP 2011 tanggal 6 Januari 2011 di Jakarta. The following statement of vision and mission has obtained approval from the Board of Directors/the Board of Commissioners on the General Meeting of Shareholders which discussed the approval of the 2011 RKAP in Jakarta on 6 January 2011.
Visi Vision
Menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan. To be a highly competitive, sustainably growing, and developing agribusiness company hand in hand with society. Penjelasan Visi:
Elaboration of Vision
Berdaya saing tinggi
Highly Competitive
Menerapkan praktek operasional berbasis efisiensi dan keunggulan biaya untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermutu tinggi.
Implementing operational practice based on efficiency and cost effectivity to produce high quality products and services
Tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan
Sustainably growing and developing hand in hand with the society
Pertumbuhan berkelanjutan sehingga sejajar dengan perusahaan agrobisnis besar lainnya Mendinamisasikan perekonomian regional dan nasional dan pemberdayaan potensi masyarakat berbasis kemitraan. Menerapkan sistem perkebunan berwawasan lingkungan.
Sustainable growth to reach the same position as the other large agribusiness companies Bringing dynamics to regional and national economic condition and empowering the potentials of the community based on partnership Implementing an environmental friendly based plantation system
Misi Mission Menghasilkan produk dan jasa dalam bidang kelapa sawit, karet, industri hilir dan bidang usaha lainnya secara efisien dan bermutu tinggi. Mendinamisasikan perekonomian regional dan nasional. Mengembangkan dan memberdayakan potensi masyarakat berbasis kemitraan. Mengembangkan sistem perkebunan yang ramah lingkungan. Producing products and services in the areas of oil palm, rubber, downstream industries and other business sectors in an efficient and high quality. Dynamizing regional and national economy. Developing and empowering potentials of community-based partnerships. Developing environmental friendly based plantation system.
10
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
PROFILE OF PTPN XIII
Implementasi dari pernyataan visi dan misi diwujudkan melalui pengembangan bisnis secara berkelanjutan. Di dalam menjalankan praktik bisnisnya, PTPN XIII berprinsip pada upaya kelestarian sumber daya alam melalui pengelolaan komoditi yang bersifat Renewable Resources dan ramah lingkungan serta memelihara lingkungan sekitar kebun melalui program Corporate Social Responsibilities (CSR). PTPN XIII berperan dalam pembangunan ekonomi kerakyatan, seperti pembangunan kebun plasma serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kehadiran PTPN XIII terbukti mampu mengungkit perekonomian di sekitar wilayah operasional perusahaan. (4.8)
The implementation of vision and mission statements is realized through sustainable business development. In running its business practice, PTPN XIII holds the principle of natural resources preservation efforts through conducting Renewable Resources and environmentally friendly commodity management and maintaining the environment located around the estate through the Corporate Social Responsibilities (CSR) program. PTPN XIII plays an active role in the people’s economic development, such as the development of plasma plantations and Small and Medium Enterprises (SME). The presence of PTPN XIII has proven to be able to improve the economic condition around the company operational area. (4.8)
C. Struktur Organisasi (2.3)
C. Organizational Structure (2.3)
Dengan rentang kendali yang luas, PTPN XIII memiliki empat Distrik, yaitu Distrik Kalbar I, Distrik Kalbar II, Distrik Kalsel/Teng, dan Distrik Kaltim, masing-masing dipimpin oleh seorang General Manager yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Masing-masing Distrik membawahi unit kerja yang bertanggung jawab terhadap aktivitas operasional kebun dan pabrik. Penanggung jawab unit kerja di kebun dan pabrik adalah Manager Kebun dan Manager Pabrik.
With wide range of control, PTPN XIII has four Districts, namely West Kalimantan I, West Kalimantan II, South/ Central Kalimantan, and East Kalimantan, each is lead by a General Manager who is directly responsible to the Board of Directors (BOD). Each District is in charge of work units that are responsible for estate and plant operational activities. The Supervisors of work unit at the estate and plant are the Estate Manager and the Plant Manager.
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
11
PROFIL PTPN XIII
Struktur Organisasi Organizational Structure SK Direksi No. 13.00/Kpts/07/III/2009, tanggal 11 Maret 2009
RUPS
The Degree of Directors Number 13.00/Kpts/07/III/2009, dated March 11, 2009
DIREKTUR UTAMA Kusumandaru NS.
DIREKTUR PRODUKSI
DIREKTUR KEUANGAN & PEMASARAN
Baim Rachman
Natsir Tarigan
KEPALA BAGIAN TANAMAN
KEPALA BAGIAN KEUANGAN
S.D. Hasugian
Amran Ginting
KEPALA BAGIAN PABRIK
KEPALA BAGIAN AKUNTANSI
M. Gade Ahmad
Panglima Sinambela
KEPALA BAGIAN PLASMA
KEPALA BAGIAN PEMASARAN
Parsamanta Surbakti
Darwin Tarigan
KEPALA BAGIAN INFRASTRUKTUR Daniel R. Sitompul
GENERAL MANAGER DISTRIK KALBAR I Henry S. Manalu
12
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
PROFILE OF PTPN XIII
DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT
DIREKTUR SDM & UMUM Wagio Riptosumarto
DIREKTUR PERENCANAAN & PEMBANGUNAN Memed Wiramihardja
KEPALA BAGIAN SEKRETARIS PERUSAHAAN & CSR Sofyan Nasution
KEPALA BAGIAN PERENCANAAN STRATEGIS & CMR Hilman Sinaga
KEPALA BAGIAN PENGEMBANGAN SDM
KEPALA BAGIAN PENGEMBANGAN USAHA
Listio Dwiatmanto
Purwadi
KEPALA BAGIAN SPI Effendi Lubis
KEPALA BAGIAN PENGADAAN Agus Surono
GENERAL MANAGER DISTRIK KALBAR II
GENERAL MANAGER DISTRIK KALTIM
GENERAL MANAGER DISTRIK KALSEL / TENG
Pandapotan Girsang
Anang Chairul K.
Sunardi R. Taruna
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
13
PROFIL PTPN XIII
Wilayah Operasi dan Pengembangan (2.5) Operational and Project Development Area DISTRIK KALIMANTAN BARAT I DISTRICT WEST KALIMANTAN I NO URAIAN (DESCRIPTION)
KAPASITAS CAPACITY
KABUPATEN REGENCY
KETERANGAN REMARK
1
Gunung Meliau
60 Ton TBS/Jam
Sanggau
Pabrik Minyak sawit
2
Rimba Belian
60 Ton TBS/Jam
Sanggau
Pabrik Minyak sawit
KAPASITAS CAPACITY
KABUPATEN REGENCY
KETERANGAN REMARK
23 Ton KK/Hari
Sintang
Pabrik Karet Remah
NO URAIAN (DESCRIPTION) 1
PKR Sintang
NO URAIAN (DESCRIPTION)
LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha)
KABUPATEN REGENCY
JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT
1 Gunung Meliau Inti
5.743,26
Sanggau
Kelapa sawit
2 Gunung Meliau Plasma
3.585,13
Sanggau
Kelapa sawit
3 Gunung Emas
4.349,20
Sanggau
Kelapa sawit
4 Sungai Dekan
5.625,50
Sanggau
Kelapa sawit
5 Rimba Belian Inti
4.397,80
Sanggau
Kelapa sawit
6 Rimba Belian Plasma
4.463,06
Sanggau
Kelapa sawit
7 Sintang
1.352,48
Sintang
Karet
TOTAL
KEBUN ESTATES
PABRIK FACTORY
PABRIK FACTORY
Kemb Ke mbay mb ayan ay ann Kembayan Parindu
Ngabang
Sintang
Rimba Belian
29.516,43
Gunung Meliau
Sungai Dekan
Gunung Mas
KEBUN ESTATES
KALIMANTAN BARAT DISTRIK KALIMANTAN BARAT II DISTRICT WEST KALIMANTAN II NO URAIAN (DESCRIPTION)
KABUPATEN REGENCY Sanggau
JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT Kelapa sawit
1
Parindu
2
Parindu Plasma
7.636,17
Sanggau
Kelapa sawit
3
Kembayan Inti
4.281,27
Sanggau
Kelapa sawit
4
Kembayan Plasma
4.946,29
Sanggau
Kelapa sawit
5
Ngabang
3.714,00
Landak
Kelapa sawit
6
Ngabang Plasma
8.829,70
Landak
Kelapa sawit
TOTAL NO URAIAN (DESCRIPTION)
KABUPATEN REGENCY
KETERANGAN REMARK
1 Parindu
60 Ton TBS/Jam
Sanggau
Pabrik Minyak sawit
2 Ngabang
60 Ton TBS/Jam
Landak
Pabrik Minyak sawit
3 Kembayan
30 Ton TBS/Jam
Sanggau
Pabrik Minyak sawit
KAPASITAS CAPACITY
KABUPATEN REGENCY
KETERANGAN REMARK
100 Kamar
Sanggau
Rumah Sakit Tipe D
1
Parindu
Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Jl. Sultan Abdurahman, No 11, Pontianak 78118 Kalimantan Barat, Indonesia
KALIMANTAN TENGAH Kumai Ku umaai
32.044,89 KAPASITAS CAPACITY
NO URAIAN (DESCRIPTION)
14
LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha) 2.637,46
RUMAH SAKIT HOSPITAL
KEBUN ESTATES
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
PROFILE OF PTPN XIII
DISTRIK KALIMANTAN TIMUR DISTRICT EAST KALIMANTAN NO URAIAN (DESCRIPTION) 1 Tabara Inti 2 Tabara Plasma
KALIMANTAN TIMUR
3 Tajati Inti
KABUPATEN REGENCY Paser
JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT Kelapa sawit
11.666,00
Paser
Kelapa sawit
9.115,00
Paser
Kelapa sawit
11.910,00
Paser
Kelapa sawit
5 Long Kali
4.176,00
Paser
Kelapa sawit
6 Long Kali Plasma
1.668,00
Paser
Kelapa sawit
399,00
Paser
Karet
4 Tajati Plasma
7 Long Kali TOTAL
KEBUN ESTATES
LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha) 6.485,00
NO URAIAN (DESCRIPTION)
45.419,00
1
Long Pinang
KAPASITAS CAPACITY 60 Ton TBS/Jam
KABUPATEN REGENCY Paser
KETERANGAN REMARK Pabrik Minyak sawit
2
Semuntai
50 Ton TBS/Jam
Paser
Pabrik Minyak sawit
3
Long Kali
30 Ton TBS/Jam
Paser
Pabrik Minyak sawit
Sangata
DISTRIK KALIMANTAN SELATAN & TENGAH DISTRICT SOUTH & CENTRAL KALIMANTAN NO URAIAN (DESCRIPTION)
PABRIK FACTORY KEBUN ESTATES Longkali Tabara Tajati
1
Batu Licin Inti
2
Pelaihari Inti
3.406,00
Tanah Laut
Kelapa sawit
3
Danau Salak Utara
3.540,98
Banjar
Karet
4
Danau Salak Selatan
4.128,00
Banjar
Karet
5
Batu Licin Inti
2.311,00
Tanah Bumbu
Karet
6
Tambarangan Inti
apin
Karet
7
Kumai Inti
2.220,00
Kota Waringin
Karet
8
Pelaihari Plasma
2.102,00
Tanah Laut
Kelapa Sawit
9
Batu Licin Inti
1.052,26
Tanah Bumbu Kelapa sawit
10 Kumai Plasma
KEBUN ESTATES
Tambarangan
11 Tambarangan Plasma
KKALIMANTAN A N SELATAN S
12 Batulicin Plasma
KEBUN ESTATES
TOTAL
Pelaihari
PABRIK FACTORY
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
RUMAH SAKIT HOSPITAL
2011
2.894,26
Kota Waringin
Karet
13.361,91
Tapin
Karet
3.383,40
Tanah Bumbu
Karet
40.345,81
URAIAN (DESCRIPTION)
KAPASITAS CAPACITY
KABUPATEN REGENCY
KETERANGAN REMARK
1
Danau Salak
54 Kamar
Banjar
Rumah Sakit Tipe D
NO URAIAN (DESCRIPTION)
KEBUN ESTATES
536,00
NO
Batulicin Ba atulicin tu n Danau Salak
LUAS AREAL TANAMAN (Ha) KABUPATEN JENIS TANAMAN PLANT COVERAGE (Ha) REGENCY TYPE OF PLANT 1.500,00 Tanah Bumbu Kelapa sawit
KAPASITAS CAPACITY
KABUPATEN REGENCY
KETERANGAN REMARK
1
Tambarangan
40 Ton KK/Hari
Tapin
Pabrik Karet Remah
2
Danau Salak
10 Ton KK/Hari
Banjar
Pabrik Karet Sheet
3
PMS Pelaihari
30 Ton TBS/Jam
Tanahlaut Pabrik Minyak Sawit
15
PROFIL PTPN XIII
16
D. Anak Perusahaan dan atau Perusahaan Asosiasi (2.3) (2.8)
D. Subsidiary and/or Associate Company (2.3) (2.8)
Hingga tahun 2011, PTPN XIII memiliki dua anak perusahaan, yaitu: PT Kalianusa, kepemilikan saham PTPN XIII 51%, dan PT Pupuk Kaltim 49%, berdiri sejak tahun 2009. PT Batulicin Nusantara, kepemilikan saham PTPN XIII 51%, Perumda Tanah Bumbu 49%, dibentuk tahun 2011.
Up to 2011, PTPN XIII has two subsidiary companies, namely: PT Kalianusa, with share ownership of 51% owned by PTPN XIII and 49% owned by PT Pupuk Kaltim, was established since 2009 PT Batulicin Nusantara, with share ownership of 51% for PTPN XIII and 49% for the Regional Government of Tanah Bumbu, was established since 2011
PTPN XIII juga memiliki perusahaan asosiasi/afiliasi, yaitu: PT Perkebunan Agrintara, bergerak di bidang industri hilir karet, berkedudukan di Jakarta dan Purwakarta, kepemilikan saham sebesar 15%. PT Kharisma Pemasaran Bersama, bergerak di bidang trading, penanganan produk, berkedudukan di Jakarta, kepemilikan saham sebesar 7,14%. PT Riset Perkebunan Nusantara, bergerak di bidang penelitian perkebunan, berkedudukan di Bogor, kepemilikan saham 6,67%.
PTPN XIII also has associate/affiliation companies, namely: PT Perkebunan Agrintara, that is active in rubber downstream industry, located in Jakarta, with the total share ownership of 15% PT Kharisma Pemasaran Bersama, that is active in trading sector and product handling, is located in Jakarta, with the total share ownership of 7.14% PT Riset Perkebunan Nusantara, that is active in plantation research sector, is located in Bogor, with the total share ownership of 6.67%
Terkait ukuran dan struktur organisasi, selama tahun 2011 terjadi perubahan signifikan di tingkat unit usaha, berupa pengoperasian dua unit Pabrik Minyak Sawit baru sejak bulan Juli 2011, yakni PMS Kembayan di Kabupaten Sanggau, Kalbar dan PMS Pelaihari di Kabupaten Pelaihari, Kalsel. Kedua PMS yang dibangun dengan teknologi modern dan ramah lingkungan ini masing-masing berkapasitas 30 ton TBS/jam expandable 45-60 ton TBS/ jam. Jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 160 orang, sekitar 60 % di antaranya merupakan tenaga lokal. Perubahan signifikan lain adalah dibentuknya anak perusahaan baru, yaitu PT Nusantara Batulicin dengan komposisi saham PTPN XIII 51%, Pemda Tanah Bumbu 49%. Pembentukan perusahaan anak ini merupakan kelanjutan dari proyek pembangunan kebun karet seluas 1000 ha dan CRF Batulicin seluas 9,6 ha di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel. (2.9)(EC7)
In relation to the organizational scope and structure, in 2011 there was a significant change in the business unit level in the form of the operation of two units of new Palm Oil Mills since July 2011, namely Kembayan Palm Oil Mill in Sanggau District, West Kalimantan and Pelaihari Palm Oil Mill in Pelaihari District, South Kalimantan. Both Palm Oil Mills were built with a modern and environmentally friendly technology, each has a total capacity of 30 tons of FFB/hour expandable to 45-60 tons of FFB/hour. The total workers absorbed were 160 people and 60% of them is composed of local workers. Another significant change was the establishment of a new subsidiary company, namely PT Nusantara Batulicin with share ownership of 51% owned by PTPN XIII and 49% owned by the Regional Government of Tanah Bumbu. The establishment of this subsidiary company is the continuation of the rubber plantation development project with a total area of 1,000 h a and CRF Batulicin with a total area of 9.6 ha in Tanah Bumbu District, South Kalimantan. (2.9)(EC7)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
PROFILE OF PTPN XIII
E. Pasar yang Dilayani (2.7)
E. Market Served (2.7)
Produk CPO dan inti sawit PTPN XIII sepenuhnya dipasarkan untuk konsumsi industri minyak nabati di Indonesia, sedangkan produk olahan karet 88% dialokasikan untuk pasar domestik dan 12% dieskpor dengan negara tujuan China, Singapura dan wilayah Asia Tenggara.
The CPO and palm kernel products of PTPN XIII are fully marketed to supply vegetable oil industry consumption in Indonesia, while 88% of rubber processed products are allocated for domestic market and 12% are exported to China, Singapore, and South East Asia.
F. Kinerja Keuangan Perusahaan (2.7)
F. Corporate Financial Performance (2.7)
Laba sebelum pajak tahun 2011 mencapai Rp244,75 miliar, menurun sebesar 4,58% terhadap tahun 2010 yang mencapai Rp256,50 miliar. Komoditi Kelapa Sawit memberikan kontribusi laba sebesar 64,65% atau Rp158,22 miliar dengan profitabilitas sebesar 5,65%, sedangkan komoditi karet memberikan kontribusi laba sebesar 33,35 % atau Rp86,53 miliar, dengan profitabilitas 10,58%. Penurunan laba terutama disebabkan volume penjualan karet menurun 28,73%, sehingga nilai penjualan karet menurun sebesar 3,40%
Profit before tax in 2011 was IDR244.75 billion, decreased by 4.58% compared to that of in 2010 which reached IDR256.50 billion. The Oil Palm commodity contributed 64.65% or IDR158.22 billion to the company’s profit, while the contribution of rubber commodity was 33.35% or IDR86.53 billion, with 10.58% of profitability. The decrease of profit was mainly caused by the decrease of rubber sales volume by 28.73% so rubber sales value decreased by 3.40%.
Kinerja operasional perusahaan didukung oleh 13.702 orang karyawan, terdiri atas 11.377 orang karyawan tetap dan 2.325 orang karyawan tidak tetap. Nilai penjualan tahun 2011 mencapai Rp3.616 triliun, nilai aset mencapai Rp3.626 triliun dan modal digunakan per akhir tahun 2011 sebesar Rp2.737 trilyun. (2.8)
The corporate operational performance is supported by 13,702 employees, consisting of 11,377 permanent employees and 2,325 non-permanent employees. The sales value in 2011 reached IDR 3.616 trillion, the assets value reached IDR3,626 trillion and capital used as of the end of 2011 was IDR2,737 trillion. (2.8)
TABEL SKALA EKONOMI PTPN XIII (2.8) TABLE OF ECONOMIC SCALE OF PTPN XIII
Jumlah karyawan (orang)
2006
2007
2008
2009
2010
2011
13.311
13.015
13.959
13.870
13.800
13.576 Number of employees (person)
Total Penjualan (Rp juta) 1.394.180 2.009.523 2.517.174 2.596.867 3.359.177 3.616.398
Total Sales (IDR million)
Total Hutang (Rp juta)
916.951
826.749
996.982 1.389.038 1.661.163 2.272.798
Total Debt (IDR million)
Total Ekuitas (Rp triliun)
650.335
787.249
936.520 1.047.971 1.159.468 1.353.776
Total Equity (IDR trillion)
1.567.287 1.613.998 1.933.503 2.416.609 2.848.163 3.626.574
Total Assets (IDR trillion)
353.664
Total CPO Production
Total Aset (Rp triliun) Total Produksi CPO (ton)
246.310
242.577
280.178
345.554
340.069
Total Produksi Inti Sawit (ton)
53.184
49.369
54.864
66.835
62.110
64.287 Total Palm Kernel Production
Total Produksi Karet (ton)
28.585
26.252
24.323
24.503
27.875
21.347
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
Total Rubber Production
17
PROFIL PTPN XIII
G. Penghargaan dan Sertifikasi (2.10)
G. Award and Certification (2.10)
1. Bidang Lingkungan Hidup
1. Environment Sector
Penghargaan Proper Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk PMS Gunung Meliau (Kalbar), tahun 2011.
2. Bidang Pengelolaan Perusahaan Penghargaan dari Kementerian Negara BUMN RI, juara II Kategori BUMN Non Keuangan Non Listed pada Annual Report Award (ARA) 2010, 14 September 2011. Kementerian Negara Keuangan RI, juara II Kategori BUMN Non Keuangan Non Listed pada Annual Report Award (ARA) 2010, 14 September 2011. Kementerian dan Ditjen Pajak atas Prestasi PTPN XIII (Persero) sebagai Juara II Kategori BUMN Non Keuangan Non Listed pada Annual Report Award (ARA) 2010, 14 September 2011 Penghargaan terbaik Juara I untuk kategori Pengelola Portal BUMN EIS/Executive Information System Tahun 2010, 24 November 2011.
18
Blue Proper Award by the Minister of Environment Affairs for Gunung Meliau Palm Oil Mill (West Kalimantan) in 2011
2. Company Management Sector The Minister of SOE of the Republic of Indonesia Award, 2nd winner in Non-Financial Non-Listed SOE Category in the Annual Report Award (ARA) 2010, 14 September 2011 The Minister of Finance of the Republic of Indonesia, 2nd winner in Non-Financial Non-Listed SOE Category in the Annual Report Award (ARA) 2010, 14 September 2011 The Minister and the Directorate General of Tax for the Presentation of PTPN XIII (Persero) as the 2nd Winner in Non-Financial Non-Listed SOE Category in the Annual Report Award (ARA) 2010, 14 September 2011 The 1st winner in EIS/Executive Information System SOE Portal Management category of 2010, 24 November 2011
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
PROFILE OF PTPN XIII
I. Sertifikasi (2.8) (4.12)
I. Certification (2.8) (4.12)
NO.
UNIT KERJA WORK UNIT
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
1.
PMS Gunung Meliau Gunung Meliau Palm Oil Mill
Berlaku sampai 11-08-2014 dari Badan Sertifikasi TUV NORD
Berlaku sampai 11-12-2014 dari Badan Sertifikasi TUV NORD
Valid thru 11-08-2014 from TUV NORD Certification Agency
Valid thru 11-12-2014 from TUV NORD Certification Agency
Berlaku sampai 11-08-2014 dari Badan Sertifikasi TUV NORD
Persiapan Preparation
Valid thru 11-08-2014 from TUV NORD Certification Agency
Persiapan Preparation
Berlaku sampai 11-08-2014 dari Badan Sertifikasi TUV NORD
Berlaku sampai 11-12-2014 dari Badan Sertifikasi TUV NORD
Valid thru 11-08-2014 from TUV NORD Certification Agency
Valid thru 11-12-2014 from TUV NORD Certification Agency
Berlaku sampai 11-08-2014 dari Badan Sertifikasi TUV NORD
Berlaku sampai 11-12-2014 dari Badan Sertifikasi TUV NORD
Valid thru 11-08-2014 from TUV NORD Certification Agency
Valid thru 11-12-2014 from TUV NORD Certification Agency
Berlaku sampai 11-08-2014 dari Badan Sertifikasi TUV NORD
Persiapan Preparation
Valid thru 11-08-2014 from TUV NORD Certification Agency
Persiapan Preparation
Berlaku sampai 11-08-2014 dari Badan Sertifikasi TUV NORD
Persiapan Preparation
Valid thru 11-08-2014 from TUV NORD Certification Agency
Persiapan Prepared
Berlaku sampai 11-08-2014 dari Badan Sertifikasi TUV NORD
Persiapan Preparation
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PMS Rimba Belian Rimba Belian Palm Oil Mill
PMS Ngabang Ngabang Palm Oil Mill
PMS Parindu Parindu Palm Oil Mill
PMS Samuntai Samuntai Palm Oil Mill
PMS Longpinang Longpinang Palm Oil Mill
PMS Longkali Longkali Palm Oil Mill
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001:2004 ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM
Valid thru 11-08-2014 from TUV NORD Certification Agency 8.
Berlaku sampai 11-12-2014 dari Badan Sertifikasi TUV NORD
PMS Pelaihari Pelaihari Palm Oil Mill
Persiapan Preparation
Valid thru 11-12-2014 from TUV NORD Certification Agency Berlaku sampai 16-03-2014 dari YOQA Valid thru 16-03-2014 from YOQA
Persiapan Preparation
10. PKR Sintang Sintang CRF
Berlaku sampai 20-10-2014 dari YOQA Valid thru 20-10-2014 from YOQA
Persiapan Preparation
11. Pabrik Sheet Dasal Dasal Rubber Sheet Factory
Berlaku sampai 11-11-2014 dari YOQA Valid thru 11-11-2014 from YOQA
Persiapan Preparation
9.
PKR Tambarangan Tambarangan CRF
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
19
Profil Laporan
PROFIL LAPORAN
The Report Profile
PTPN XIII senantiasa melibatkan Pemangku Kepentingan dalam setiap langkah gerak Perseroan, menuju keseimbangan antara bisnis yang berkelanjutan (profit), masyarakat yang makin sejahtera (people), dan lingkungan yang lestari (planet). Laporan ini merupakan bentuk komitmen PTPN XIII bagi Pemangku Kepentingan, yang berisi gambaran pertanggungjawaban Perseroan atas kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Laporan Keberlanjutan ini juga memberikan gambaran hubungan dan keterlibatan antara Perusahaan dengan Pemangku Kepentingan, yang menumbuhkan sinergi di antara keduanya. PTPN XIII always involves its Shareholders in each of its activity to achieve a balance between sustainable business (profit), a more prosperouscommunity (people) and preserved environment (planet). This report shows the commitment of PTPN XIII to its Shareholders concerning the accountability of the Company on the economic, environmental and social performance. This Sustainability Report also provides an illustration about the relationship and the involvement between the Company and its Shareholders which creates a synergy among them.
20
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
REPORT PROFILE
A. Periode dan Pedoman Pelaporan
A. Reporting Period and Guidelines
Laporan ini merupakan laporan keberlanjutan ke-2 yang disusun oleh PTPN XIII, dan dibuat terpisah dari laporan tahunan. Penyusunannya menggunakan acuan Sustainability Reporting Guidelines (SRG) versi 3, yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative atau dikenal dengan sebutan GRI-G3. Penyajian laporan ini berdasarkan materi yang diperoleh selama periode tanggal 1 Januari 2011 hingga 31 Januari 2011. Laporan sebelumnya disusun dan diterbitkan pada bulan Juli 2011. PTPN XIII berkeinginan untuk menerbitkan laporan keberlanjutan setahun sekali. (3.1) (3.2) (3.3).
This report is the second sustainability report formulated by PTPN XIII, and is made separated from the Annual Report and the composition refers to the Sustainability Reporting Guidelines (SRG) 3rd version issued by Global Reporting Initiative or known as GRI-G3. The presentation of the report is based on the material obtained for the time period between 1 January 2011 and 31 January 2011. The previous report was compiled and published in July 2011 PTPN XIII intends to issue a sustainability report annually. (3.1) (3.2) (3.3)
PTPN XIII menggunakan prinsip materialitas dalam proses penyusunan laporan, yakni pengungkapan suatu informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan terkait Pemangku Kepentingan maupun yang berdampak penting pada kinerja ekonomi, sosial, atau pengelolaan lingkungan. Sebagai contoh, pemberdayaan plasma telah mampu mengungkit perekonomian di sekitar wilayah operasional perusahaan; Pembangunan Pabrik Minyak Sawit dilaksanakan dengan menggunakan teknologi modern dan ramah lingkungan, serta mampu menyerap tenaga kerja lokal. Laporan Keberlanjutan 2011 disajikan dan dicetak dalam dwi-bahasa, serta dapat diakses masyarakat umum melalui situs Perusahaan : www. ptpn13.com. Laporan ini juga dibagikan pada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, media massa, serta Pemangku Kepentingan lainnya untuk mendapatkan input balik. (3.5)
PTPN XIII is using the materiality principle in the process of a report formulation, that is to reveal an information that may influence the decision making related to the Shareholders as well as other decisions which have important impact to economic-social performance or environmental management. For example, the empowerment of plasma farmers has been able to improve economic condition around the company operational area; the Construction of Palm Oil Mill that utilizes modern and environmentally friendly technology and is able to absorb local workers. The Sustainability Report 2011 is presented and printed in duo-language and can be accessed by the public through the Company’s site: www.ptpn13.com. This report is also distributed to the Stockholders, Board of Commissioners (BOC), the press, and other Stakeholders to get feedback. (3.5)
Terhadap laporan tahun sebelumnya, tidak terdapat perubahan signifikan menyangkut teknik pengumpulan dan pengolahan data, sumber data, prinsip akuntansi, dan teknik penyajiannya. Demikian pula, satuan pengukuran dalam laporan ini tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya, diantaranya adalah satuan yang digunakan untuk proses produksi, satuan pengukuran limbah cair, kadar emisi, penggunaan bahan bakar, konsumsi listrik, pemakaian air. Perbandingan antara periode pelaporan, dilakukan antar tahun fiskal (Januari – Desember). (3.8) (3.10) (3.11)
Compared to the previous year report, there is no significant change regarding the data collection and processing technique, the source of data, the accounting principle, and the presentation technique. Thus, the measurement unit in this report is the same as that of the previous year, including the unit used for production process, liquid waste measurement unit, emission level, fuel consumption, electricity consumption and water consumption. Comparison between the reporting periods is carried out between financial years (January – December). (3.8) (3.10) (3.11)
B. Lingkup dan batasan isi laporan
B. Scope and Content of the Report
Keseluruhan materi laporan menggambarkan kinerja operasional perusahaan dan perubahan/kegiatan yang terjadi selama tahun 2011. Secara umum, batasan laporan yang tersaji meliputi implementasi tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, yaitu mencakup Profil Perusahaan, Tata Kelola, Pengelolaan SDM, Kinerja Ekonomi, Pengelolaan Lingkungan, Program Tanggung
Overall, the report material describes the company’s operational performance and changes/activities occurred in 2011. In general, the content of this report includes the company’s social and environmental responsibility implementation consisting of Company Profile, Management, Human Resources Management, Economic Performance, Environmental Management, Social and
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
21
PROFIL LAPORAN
22
Jawab Sosial dan Lingkungan, dan Keamanan dan Keselamatan Kerja, sesuai dengan standar GRI. (3.5) (3.6)
Environmental Responsibility Program, and Occupational Health and Safety, pursuant to the GRI standard. (3.5) (3.6)
Informasi dalam laporan disajikan dalam bentuk kualitatif berupa deskripsi naratif maupun kuantitatif berupa data, tabel dan grafik. Untuk memperoleh gambaran progres kegiatan CSR, disajikan pula data periode sebelumnya sebagai pembanding. Data dikumpulkan dan diolah dengan metode standar, diantaranya menggunakan standar GRI. PTPN XIII juga melakukan survei pelanggan dan karyawan untuk memperoleh pengukuran kuantitatif dan kualitatif secara berkala. (3.7) (3.9) (3.10).
The information presented in the report is in qualitative form that is narrative descriptive and in quantitative form that is data, table and graphic. To obtain the process description of CSR, the data from previous period are presented as comparison. Data is collected and processed using standard methods, including GRI standard. PTPN XIII also conducted a customer and employee survey to attain a regular quantitative and qualitative measurement. (3.7) (3.9) (3.10)
Seluruh data yang diolah dan disajikan dalam laporan ini berasal dari empat distrik yang tersebar di empat provinsi Kalimantan. Pada tahun 2011, jumlah unit bisnis yang berkontribusi dalam suplai data adalah sebanyak 20 unit kebun inti, 5 unit kebun plasma, sembilan PMS, dua PKR, dan satu pabrik sheet. Tidak terdapat data yang berasal dari perusahaan anak, perusahaan asosiasi/afiliasi. Beberapa informasi diperoleh dari pakar akademisi, petani plasma, pengurus KUD, mitra binaan, dan pemangku kepentingan lainnya yang merupakan testimoni dan harapan mereka selaku pemangku kepentingan kepada perusahaan. Diharapkan laporan ini mampu memberikan gambaran keselarasan antara PTPN XIII dengan pemangku kepentingan. Seluruh data dari unit bisnis telah dikumpulkan oleh bagian terkait di Kantor Direksi. (3.6)(3.7)(3.8)
All of the data processed and presented in this report obtained from four districts spread in four provinces in Kalimantan. In 2011, the total numbers of business units contributed in the data supply were 20 units of nucleus estate, 5 units of plasma estate, nine Palm Oil Mills, two Crumb Rubber Factories, and one Rubber Sheet Factory. There was no data from the subsidiary company, association/affiliation company. Some parts of information were obtained from the academicians, plasma farmers, the management of Village Unit Cooperatives (KUD), fostered partners, and other stakeholders in the form of testimony and expectations as the company’s stakeholders. It is expected that this report will be able to describe the harmonious relationship between PTPN XIII and its stakeholders. All data from the business units was collected by the relevant division in the Director’s Office. (3.6)(3.7)(3.8)
C. GRI Indeks (3.12)
C. GRI Index (3.12)
Pada laporan ini disajikan beberapa ketaatan (point of compliance), sesuai pedoman GRI yang ditandai dengan huruf warna merah di dalam kurung pada setiap paragraf yang relevan. Referensi silang dengan standar GRI-G3 disajikan pada halaman akhir dari laporan ini, sehingga akan memudahkan proses pengecekan tingkat aplikasinya.
This report will present some points of compliance in accordance with the guidelines GRI marked in red in parentheses after each relevant paragraph. Cross reference with GRI-G3 standard is presented on the last page of this report to ease the application level inspection process.
D. Assurance (3.13)
D. Assurance (3.13)
Laporan ini telah disusun dan sesuai dengan kaidah GRI. Data-data yang disajikan telah di verifikasi oleh pihak internal terkait dan tim penyusunan annual report & sustainability report. PTPN XIII menjamin akurasi data dalam laporan ini dan bertanggungjawab atas kebenarannya. Dilihat dari kriteria tersebut maka PTPN XIII masuk pada level B. (3.13)
This report is formulated and is in compliant with GRI standard. The presented data has been verified by the relevant internal party and the annual report & sustainability report formulation team. PTPN XIII guarantees the accuracy of data presented in this report and is responsible for its verity. Considering the criteria above, PTPN XIII can be categorized into the B level. (3.13)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
REPORT PROFILE
E. Hubungi Kami (3.4)
E. Contact Us (3.4)
Pihak yang ingin memberikan masukan, komentar, menjalin kerjasama atau sekedar mendapatkan informasi dipersilakan menghubungi alamat berikut :
The parties that would like to give inputs, comments, related to building the cooperation or merely getting information can contact:
Sekretaris Perusahaan PTPN XIII (Persero) Jl. Sultan Abdurrahman No. 11 Pontianak, Kalimantan Barat 78118 Tel : (62-0561) 749367, 749368, 749369 Fax : (62-0561) 766026 Email:
[email protected] Web : http://www.ptpn13.com
Corporate Secretary PTPN XIII (Persero) Jl. Sultan Abdurrahman no. 11 Pontianak, West Kalimantan 78118 Telephone: (62-0561) 749367, 749368, 749369 Facsimile: (62-0561) 766026 Email:
[email protected] Website: http://www.ptpn13.com
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
23
TATA KELOLA, KOMITMEN, DAN KETERLIBATAN
Tata Kelola, Komitmen, dan Keterlibatan Governance, Commitment, and Engagement
24
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
GOVERNANCE, COMMITMENT AND ENGAGEMENT
PTPN XIII (Persero) telah mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance (GCG)) sejak tahun 2003, sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan perusahaan yang tumbuh berkembang secara berkelanjutan. Perusahaan senantiasa berpegang teguh pada prinsip–prinsip GCG, hukum dan peraturan yang berlaku dengan mengedepankan transparansi, akuntanbilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran.
PTPN XIII (Persero) has developed a structure and system of corporate governance (Good Corporate Governance (GCG) since 2003, as an effort to realize a companygrowing and developing on an ongoing basis. The company always adheres to the GCG principles and applicable laws and regulations by promoting transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness.
Implementasi GCG di PTPN XIII terus mengalami peningkatan dan penyempurnaan sejalan dengan perkembangan dan tuntutan bisnis serta keinginan Perusahaan untuk mencapai kinerja tinggi dan meningkatkan stakeholder value. Perusahaan secara konsisten berupaya meningkatkan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dengan dukungan penuh seluruh jajaran manajemen, partisipasi aktif karyawan dan stakeholders lainnya.
The implementation of GCG within PTPN XIII has always been improved and refined in line with business development and demands as well as the company expectation to reach high performance and increase stakeholder values. The company consistently makes an effort to improve the implementation of the Corporate Governance with full support from the management, employees’ active participation, and other stakeholders.
Sesuai dengan pedoman GCG, struktur GCG meliputi organ utama dan organ pendukung. Organ utama terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi, sedangkan organ pendukung meliputi Komite Audit, Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris Perusahaan dan Sekretaris Dewan Komisaris. (4.1)
In accordance with the GCG guide, the GCG structure includes a main organ and a supporting organ. The main organ consists of the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners (BOC), and the Board of Directors (BOD) while the supporting organ includes the Audit Committee, the Internal Supervision Unit, the Corporate Secretary, and the Secretary of the Board of Commissioners.(4.1)
RUPS merupakan struktur yang tertinggi dalam GCG, tempat di mana Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham yaitu Pemerintah RI (100%) mengadakan pertemuan dan pengambilan keputusan strategis. (4.1)
RUPS is the highest structure in GCG, where Directors, Commissioners, and Shareholders namely Government of Republic of Indonesia (100%) hold a meeting and strategic decision making. (4.1)
Wewenang RUPS diantaranya adalah menyetujui dan menolak RKAP dan RJP; memutuskan alokasi pembagian keuntungan perusahaan, menetapkan sistem penilaian kinerja masing-masing Komisaris dan Direksi, melakukan penilaian terhadap kinerja secara kolektif maupun masingmasing Komisaris dan Direksi, mengesahkan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. (4.1)(4.9)(4.10)
RUPSs authorities include accepting and refusing RKAP and RJP (Long Term Plan); Deciding the allocation of company profit sharing, Determining and legalizing Directors and Commissioners appointment system;Determining performance assessment system of each Commissioner and Director; and validating Annual Reports, including the Financial Reports of the Partnership and Environmental Development Program. (4.1)(4.9)(4.10)
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan serta memberi nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris membentuk Komite Audit yang dipimpin oleh seoang anggota Dewan Komisaris untuk membantu tugas pengawasan Dewan Komisaris. Menindaklanjuti Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER01/MBU/2011 Tentang GCG, yang menyatakan bahwa di bawah Dewan Komisaris maksimal hanya ada dua komite, maka Dewan Komisaris tengah mengkaji pembentukan Komite Pemantau Risiko. (4.1)
The BOD is the organ that has responsibility for administering the Corporate. The BOD shall perform their duties in good faith for the benefit of State Owned Enterprises and in accordance with the intent and purpose of State Owned Enterprises, and ensure that State Owned Enterprises carry out its social responsibilities, with regard to the interests of the various Stakeholders in accordance with the provisions of the legislation. (4.1)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
25
TATA KELOLA, KOMITMEN, DAN KETERLIBATAN
DEWAN KOMISARIS PTPN XIII TAHUN 2011 (4.1) THE BOARD OF COMMISSIONERS OF PTPN XIII OF THE YEAR 2011 (4.1) DR. Ir. Agus Pakpahan, APU
Komisaris Utama
President Commissioner
Mayjen. Adang Sondjaja
Komisaris
Commissioners
DR. Drs. Revrisond Baswir, MBA
Komisaris
Commissioners
Thadeus Yus, SH, MPA
Komisaris
Commissioners
Hamzah Tawil, S.Ag, MS
Komisaris
Commissioners
Ir. H. Hanifah Affan, MM
Komisaris
Commissioners
DIREKSI PTPN XIII TAHUN 2011 (4.1) THE BOARD OF DIRECTORS OF PTPN XIII OF THE YEAR 2011 (4.1)
26
Ir. Kusumandaru, MBA
Direktur Utama
President Director
Ir. B. Rachman
Direktur Produksi
Production Director
Drs. Natsir Tarigan
Direktur Keuangan
Finance Director
Ir. Wagio Ripto, MM
Direktur SDM/Umum
HR & A Director
Ir. Memed Wiramihardja, MM
Direnbang
Planning and Development Director
Sesuai dengan Anggaran Dasar PTPN XIII, Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dilarang memangku jabatan rangkap pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta, memangku jabatan rangkap sebagai Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara, Jabatan Struktural dan Fungsional lainnya pada instansi/lembaga pemerintah pusat dan atau daerah, Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan, pengurus partai politik dan/atau calon anggota legislatif dan/atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan/atau Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. (4.2)
In accordance with the Articles of Association of PTPN XIII, members of the BOC could not have concurrent positions as the member of the BOD in a State-owned Enterprise (BUMN), a Regional Business Enterprise (BUMD), or Private Enterprise, having other structural and/or functional positions in a governmental office either at the central government or the local government, being a member of a political party and/or candidate of the legislative and/ or other controversial positions that may cause conflict of interests. (4.2)
Anggota Dewan Komisaris, sebanyak enam orang, terdiri dari berbagai unsur baik dari lingkungan Kementerian BUMN maupun dari luar perusahaan, sebanyak empat orang anggota Komisaris atau 67 % berasal dari luar BUMN yang tidak terafiliasi dengan Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya serta Pemegang Saham sehingga dalam pelaksanaan tugasnya dapat bertindak independen sebagai Komisaris. (4.3)
The members of the BOC, as many as 6 people, consist of various elements from both the inside of the Ministry of State Owned Enterprises and the outside of the company, four of whom or 67% coming from outside the StateOwned Enterprises who are not affiliated with BOD, other members of the BOC, nor the Shareholders so that they can act independently as commissioners. (4.3)
Mekanisme bagi pemegang saham dalam menyampaikan pendapat dan rekomendasi dinyatakan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Dewan Komisaris dan/atau seorang atau lebih Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dapat menyampaikan pendapat dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selama tahun 2011, telah diadakan RUPS sebanyak 2 (dua) kali, yakni bulan Januari dengan agenda pembahasan/persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2011, dan bulan Juni dengan agenda pembahasan/pengesahan laporan keuangan 2010. (4.4)
The mechanism for the shareholders expressing their opinions and recommendations is stated in the Articles of Association of the Company. The BOC and/or one or more Shareholders representing at least 1/10 (one tenth) of the whole shares can express their opinions in the General Meeting of Shareholders. In 2011, the GMS was conducted twice, i.e. the GMS which was conducted in January of which the agenda was the discussion/ agreement on the Corporate Work Plan and Budget of the Year 2011 and that which was conducted in June of which the agenda was the discussion/validation of the financial report 2010.(4.4)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
GOVERNANCE, COMMITMENT AND ENGAGEMENT
Sementara itu, saluran aspirasi/rekomendasi dari karyawan PTPN XIII adalah melalui Serikat Pekerja Perkebunan PTPN XIII, atau disampaikan langsung kepada atasan. Mekanisme lainnya adalah melalui forum resmi, yakni Sharing Day atau pertemuan antara karyawan kantor pusat dan Direksi PTPN XIII yang diadakan sebulan sekali selama tahun 2011. Karyawan PTPN XIII juga berhak menyampaikan adanya penyimpangan terhadap etika bisnis dan etika kerja melalui Komite Integritas Karyawan. (4.4)
Meanwhile, the channel of PTPN XIII employees’ aspirations/recommendations is the Plantation Labor Union of PTPN XIII or their aspirations/recommendations can be directly proposed to their superiors. Another mechanism is through the formal forum, i.e. the Sharing Day or the meeting between the employees of the head office and the BOD of PTPN XIII, which was held once a month in 2011. Also, the employees of PTPN XIII have the right to report any deviations from the business ethics and work ethics through the Employee Integrity Committee.(4.4)
Remunerasi bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS. Direksi membuat kajian perhitungan atas penghasilan diterima (take home pay) yang terdiri atas gaji, tunjangan, fasilitas dan tantiem/insentif kinerja yang formulasinya mengacu pada PER-07/MBU/2010. Usulan tersebut diajukan dan dibahas bersama Dewan Komisaris yang selanjutnya akan dibawa ke RUPS untuk diputuskan lebih lanjut. Besaran remunerasi yang diterima Direksi juga mempertimbangkan hasil penilaian kinerja Direksi oleh Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Key Performance Indicator yang digunakan untuk mengukur kinerja Direksi dituangkan dalam kontrak manajemen antara Direksi dengan Pemegang Saham, meliputi indikator terhadap target Overall Strategy, Operational Management, Cost Management, Business Process, Procurement, Pengelolaan SDM & Umum, Perspektif dinamis, Pelestarian Lingkungan, dan Pembinaan Lingkungan Sosial. (4.5) (4.10)
The remunerations for the members of the BOC and the BOD are established by the GMS. The BOD reviews the calculation of their take home pay, which consists of salaries, allowances, facilities, and performance tantièmes/ incentives, of which the formulation refers to PER-07/ MBU/2010. The proposal is submitted to and discussed with the BOC, which will be addressed in the GMS to decide further. The amounts of the remunerations paid to the BOD are also considered based on the result of the assessment of the performance of the Board of the Directors by the shareholders through the GMS. The Key Performance Indicators that are used to measure the performance of the BOD are stated in the management contract between the BOD and the Shareholders, which include the indicators of the targets of Overall Strategy, Operational Management, Cost Management, Business Process, Procurement, Human Resource & General Management, Dynamic Perspectives, Environmental Preservation, and Social Environmental Development. (4.5) (4.10)
Antar anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda (menantu/ipar) antara anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris sehingga dapat menjamin independensi anggota Direksi dalam menjalankan tugasnya, serta menghindari kemungkinan terjadinya kolusi dan nepotisme. Dengan demikian pengelolaan perusahaan dapat terlaksana secara profesional, transparan, dan efisien. (4.6)
The members of the Board of Directors do not have family relationship up to the third-level descendant both in direct or in parallel formation or in-laws relationship between each other and with the members of the Board of Commissioners. This is to guarantee the independence of the Board of Commissioners in implementing their tasks, and to avoid the possibility of collusion and nepotism. Consequently, the company management is to run professionally, transparently, and efficiently. (4.6)
Pengangkatan Direksi dilakukan dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan, dan telah melewati tahap fit and proper test. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. (4.7)
Appointing the Directors is carried out by considering the specialty, the experience, and all the considerations based on the law, and has been throught the fit and proper test. Each Management member is appointed and discharged by the General Meeting of Shareholders. (4.7)
Pernyataan visi PTPN XIII “Menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan”, telah dikembangkan secara internal dalam misi perusahaan yang relevan dengan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Misi PTPN XIII adalah: Menghasilkan produk dan jasa
The statement of the vision of PTPN XIII, which is “To be a higly competitive agribusiness which grows and develops together with the society sustainably”, has been developed internally in the company’s missions, which are relevant to the economic, social, and environmental aspects. The missions of PTPN XIII are: to produce high quality products
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
27
TATA KELOLA, KOMITMEN, DAN KETERLIBATAN
28
dalam bidang kelapa sawit, karet, industri hilir dan bidang usaha lainnya secara efisien dan bermutu tinggi; Mendinamisasikan perekonomian regional dan nasional; Mengembangkan dan memberdayakan potensi masyarakat berbasis kemitraan; Mengembangkan sistem perkebunan yang ramah lingkungan.
and services in the fields of oil palms, rubber, downstream industry, and other business efficiently; dynamize the regional and national economy; empower people and develop their full potential on the basis of partnership; develop an environmentally friendly plantation system.
Implementasi dari visi dan misi, telah diwujudkan dalam program yang nyata, diantaranya adalah: Melaksanakan best practice di setiap proses bisnisnya sehingga mampu menghasilkan produk secara efisien dan bermutu tinggi; Memperluas lapangan kerja serta menciptakan nilai tambah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi kerakyatan, seperti kebun plasma serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM); Memelihara kelestarian sumber daya alam melalui pengelolaan komoditi yang bersifat Renewable Resources dan ramah lingkungan; Mengembangkan lingkungan sekitar kebun melalui program Corporate Social Responsibilities.(4.8)
The implementation of the vision and missions has been realized through actual programs, including: to carry out the best practice in every business process to efficiently produce high quality products; to expand employment and create added valuesin order to improve people’s welfare through the development of people’seconomy, such as plasmaplantations and Small-Scale and MediumScale Businesses; to preserve natural resources through the management of environmentally friendly and Renewable Resource commodities; to develop the community around the plantations through the Corporate Social Responsibilities Programs. (4.8)
A. Tata Kelola Risiko
A. Risk Governance
Perusahaan membentuk Unit Manajemen Risiko tersentralisasi yang melapor secara langsung kepada Komite Manajemen Risiko. Komite ini bertanggung jawab menetapkan kebijakan umum bagi seluruh aktivitas pengambilan risiko. Fungsi dan peran unit manajemen risiko adalah melaksanakan identifikasi, pengukuran, pemetaan, menyusun mitigasi serta pelaporan pelaksanaan manajemen risiko kepada Komite Manajemen Resiko. Unit Manajemen Risiko dipimpin oleh Kepala Bagian SPI/ Kepala Unit Manajemen Risiko, yang bertanggungjawab mengawasi seluruh aspek risiko di setiap lini organisasi. Terkait pengembangan usaha, tindakan pencegahan risiko diawali dengan studi kelayakan, AMDAL, UKL & UPL. Sementara itu, aset-aset vital milik perusahaan telah diasuransikan. Terkait risiko Perusahaan sebagai avalist dalam pengembangan plasma, PTPN XIII telah memiliki Unit Kerja yang menangani plasma dan telah membentuk Pola Satu Manajemen untuk plasma. (4.11)
The Company establishes centralized Risk Management Unit reporting directly to the Risk Management Committee. This committee is responsible to determine general policies for all risk taking activities. The functions and roles of risk management unit are to identify, measure, map and prepare mitigation and report on risk management implementation to the Risk Management Committee. Risk Management Unit is lead by a Head of SPI Division/ Head of Risk Management Unit responsible to supervise all risk aspects in organization lines. With respect to business development, risk prevention measures are begun with feasibility studies, AMDAL, UKL & UPL. Meanwhile, the company’s vital assets have been insured. With respect to the risk of the company as an avalist in developing plasmaplantations, PTPN XIII has a Work Unit which deals with plasma plantations and has formed plasma plantation One Stop Manajement. (4.11)
PTPN XIII senantiasa mendukung dan berupaya untuk mematuhi ketentuan terkait prinsip pengelolaan perkebunan berwawasan lingkungan dan prinsipprinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan akan diberlakukannya audit dan sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) terhadap seluruh perkebunan kelapa sawit di Indonesia paling lambat akhir tahun 2014, PTPN XIII tengah mempersiapkan unit kerjanya agar mampu memenuhi ketentuan ISPO. Pada uji coba penerapan ISPO terhadap 20 perusahaan yang berlangsung akhir Februari - awal Maret 2011, kebun Parindu PTPN XIII termasuk kategori kebun kelas I (baik sekali). PTPN XIII juga telah mengikutkan Kebun Parindu dan Kebun Tajati pada
PTPN XIII always supports and makes an effort to obey the requirements in relation to the principles of environmentally sound plantation management and the principles of sustainable development. Audits and ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) certification will be imposed upon all oil palm plantations throughout Indonesia in late 2014 at the latest. Therefore, PTPN XIII is preparing its work units in order to satisfy the ISPO requirements. In the ISPO trial application held from late February to early Mach 2011 to 20 companys, Parindu Plantation of PTPN XIII was included in the category of first class plantations (excellent). PTPN XIII has also included Parindu Plantation and Tajati Plantation in the research
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
GOVERNANCE, COMMITMENT AND ENGAGEMENT
penelitian jejak karbon (carbon footprint) di perkebunan sawit dari ICRAF dan KMSI. Hasilnya adalah pengelolaan Kebun Tajati dan Parindu sudah baik & berdasarkan hasil kajian emission saving tergolong sedang dibandingkan dengan 23 Perusahaan lain yang sejenis di Indonesia. Selain itu, PTPN XIII juga telah menggunakan ketentuan standar dalam manajemennya, yang tertuang dalam Pedoman Dasar Kerja. (4.12)
on carbon footprints in oil palm plantations by ICRAF dan KMSI. The rezult shows that the management of Tajati Plantation and Parindu Plantation is good &, based on a study on emission saving, moderate compared to other 23 similar companys in Indonesia. Besides, PTPN XIII has employed standard requirements in its management, which are stated in the Primary Work Guide. (4.12)
B. Peran Serta dalam Organisasi
B. Participation in Organizations
Peran serta PTPN XIII dalam organisasi diwujudkan melalui keikutsertaan Perusahaan dalam berbagai organisasi atau asosiasi yang sesuai dengan bidang usaha Perseroan. PTPN XIII terlibat aktif di dalamnya, meliputi (4.13): PT Kharisma Pemasaran Nusantara (PT KPB), sebagai anggota. Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKI), sebagai anggota Dewan Pembina. Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta, sebagai anggota asosiasi. FK- SPI (Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern), sebagai anggota. Badan Musyawarah Direksi, sebagai anggota. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKINDO), sebagai anggota
The participation of PTPN XIII in organizations has been realized through its participation in various organizations or associations which are relevant to the company business. PTPN XIII actively participates in (4.13): PT Kharisma Pemasaran Nusantara (PT KPB), as a member. Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKI) (Indonesian Rubber Business Association), as a member of Board of Supervisor. Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta (Yogyakarta Plantation Education Institution), as a member of the association. FK- SPI (Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern) , as a member. Badan Musyawarah Direksi, as a member. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKINDO) (Indonesian Oil Palm Business Association), as a member
Perusahaan dilarang terlibat dalam aktivitas politik termasuk memberikan sesuatu dalam bentuk apapun. Perusahaan tidak memaksa, mempengaruhi atau mendukung partisipasi individu-individu di dalam perusahaan dan berkontribusi dalam proses politik. Interaksi dengan perwakilan politik dan pemerintah merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan dalam bisnis perusahaan. Dalam melakukan kontak dengan entitas pemerintah atau perwakilan politik, perusahaan harus mencari nasihat hukum (legal advice). (SO6)
The company is prohibited to involve in the political activities including present anything in any forms. The company shall not force, influence, or support the company’s individual participation and contribution in the political process. Interaction with the political party or government representative becomes indispensable part of the company business. In making contact with the government entity or political representative, the company must seek the legal advice. (SO6)
C. Standar Etika
C. Ethical Standards
Manajemen telah menetapkan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja yang berlaku sebagai code of conduct sejak tahun 2003 dan terakhir di revisi pada Februari 2010. Etika Bisnis mengatur hubungan antara perusahaan sebagai suatu entitas dengan pemangku kepentingan serta menjelaskan bagaimana perusahaan (sebagai suatu entitas) beretika, bersikap dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan perusahaan dengan seluruh Stakeholder. Etika Kerja mengatur individu dalam perusahaan bersikap, berperilaku, berinteraksi dan melakukan proses kerja dengan pihak-pihak di dalam dan di luar perusahaan dalam membangun budaya kerja dan budaya perusahaan. (4.6) (4.11)
Code of Business Ethics and Work EthicsManagement has established Code of Business Ethics and Work Ethics prevailing as code of conduct since 2003and was most recently revised in February 2010. Business Ethics regulate the relationship between the company as an entity with Stakeholders. And explain how the company (as an entity) have ethics, act and perform in attempt to balance the interest of the company and all stakeholders.Work Ethics regulate company staff ’s behavior and attitude in interacting and performing working process with internal and external parties to develop working culture and company’s culture. (4.6) (4.11)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
29
TATA KELOLA, KOMITMEN, DAN KETERLIBATAN
30
Sosialisasi Pedoman Etika Bisnis dan Pedoman Etika Kerja dilakukan dengan membagikannya kepada karyawan. Seluruh karyawan yang telah menerima PEBK wajib menandatangani Surat Pernyataan yang berisi kesanggupan untuk menerima dan menerapkan PEBK dengan sebaik-baiknya. (SO3)
Socialization of Code of Business Ethics and Work Ethics was conducted by distributes them to the employees. All employees receiving PEBK had to sign a Statement Letter mentioning the commitment to receive and implement PEBK at best. (SO3)
Pengaturan pencegahan benturan kepentingan telah tercantum dalam standar etika perusahaan. Hal-hal yang dilarang Perusahaan yang termasuk pelanggaran berat diantaranya menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun, menyalahgunakan wewenang dan jabatannya untuk kepentingan pribadi maupun golongan, melalaikan pelaksanaan tugas, pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan, melakukan tindak kejahatan antara lain mencuri dan atau menggelapkan aset perusahaan, melakukan penipuan kepada atasan, bawahan maupun kepada sesama rekan kerja, memperdagangkan barang perusahaan baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan. Selama tahun 2011 tidak ada kasus terkait hal tersebut. (4.6) (SO2)(SO4)
The regulation on the prevention of conflicts of interests is stated in the company ethical standars. Prohibition and Severe Violations are receiving gifts and gratification in any form, abuse the authority and power for personal or group’s interest, ignoring duties so that it causes loss to the company, committing crime like theft, embezzling company’s asset, deceiving supervisors, subordinates, or working partners, selling company’s asset within or outside the company. In 2011, there were no cases related to it. (4.6)(SO2)(SO4)
Setiap karyawan yang melakukan pelanggaran standar etika akan dikenai sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan atau peraturan hukum dan perundangan yang berlaku di wilayah hukum tempat usaha dan atau pelanggaran terjadi. Pelanggaran yang berindikasi fraud, termasuk dugaan adanya tindak korupsi, dan atau yang melibatkan pelanggaran hukum penyelesaiannya dilimpahkan kepada pihak yang berwajib. Selama tahun 2011, tidak ada pelanggaran yang berindikasi fraud, dugaan tindak korupsi dan pelanggaran hukum. Terhadap penyimpangan internal, Direksi telah memberikan sanksi berupa skorsing kepada 1 (satu) orang karyawan. (SO4)
Every employee who violates the ethical standards will receive sanctions in accordance with the applicable requirements in the companyor applicable regulations and laws in the jurisdiction where the business is located and\or the violation occurs. The settlement of violations indicated asfraud, including the presumption of corruption, and or those which involve violation of the law is assigned to the authorities. In 2011, there were no violations indicated as fraud, presumption of corruption, and violations of the law. Concerning internal deviations, the BOD gave a sanction to 1 (one) employee. (SO4)
D. Benturan Kepentingan
D. Conflict of Interest
PTPN XIII telah merumuskan kebijakan yang memberikan panduan penyelesaian yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan
PTPN XIII has formulated a policy on how such issues should be resolved in a potential conflict of interest situation. any settlement that potentially leads to a conflict of interest.
Untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan, di dalam Pedoman Etika Bisnis telah diatur tentang konflik kepentingan, sebagai berikut: Perusahaan tidak membenarkan setiap individu termasuk batihnya atau keluarganya terlibat dalam benturan kepentingan dengan perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Setiap individu yang menemukan hal-hal yang kewajarannya diragukan atau kegiatannya di luar perusahaan, berhak mendapat penjelasan dengan mengajukan permohonan tertulis melalui atasannya. Semua kepentingan atau kegiatan di luar yang telah
To avoid the occurrence of conflict of interest, it is already governed in PEBK (Codes of Business Ethics and Work Ethics) that: The company will not condone each individual including his dependants or family involved in the conflict of interest with the company directly or indirectly. Each individual, who found out things or incidence beyond normal or inappropriate or an activity outside the company, is entitled to an explanation by submitting the written request through his superior. All interests or activities outside what has already been informed in detail to and has been approved by the
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
GOVERNANCE, COMMITMENT AND ENGAGEMENT
diberitahukan kepada perusahaan secara lengkap dan mendapat persetujuan, baik pada saat awal bergabung dengan perusahaan maupun sesudahnya, boleh dilanjutkan dengan cara sebagaimana disetujui kecuali dinyatakan sebaliknya. Komite Integritas Karyawan akan menentukan apakah terdapat benturan kepentingan dan bagaimana mengatasinya tanpa bertentangan dengan kepentingan perusahaan.
company, both at the time of joining the company or after then, can be processed with the way as approved, except stated otherwise. Employee Integrity Committee will decide whether there is a conflict of interest and how to solve it without conflicting the company’s interest.
Di dalam Code of Corporate Governance dinyatakan bahwa pengungkapan adanya benturan kepentingan wajib dilaporkan kepada Pemegang Saham paling lambat 5 (lima) hari sejak terjadinya situasi/kondisi tersebut. Pemegang Saham meneliti situasi/kondisi yang menunjukkan adanya indikasi tersebut dan dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut. (4.6)
In Code of Corporate Governance, it is stated that disclosure of conflict of interest must be reported to the Shareholders at the latest five days starting from the incident of conflict of interest. Shareholders have to examine the situation/ condition showing the indications and within 5 (five) days of the latest have to make decision to solve the problems. (4.6)
E. Unit Audit Internal
E. Internal Audit Unit
Fungsi audit internal di PTPN XIII dijalankan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI). Jumlah auditor Bagian SPI yang dimiliki PTPN XIII sebanyak 13 orang. Latar belakang auditor adalah berpendidikan Strata 1 bidang Pertanian, Ekonomi dan Teknik, dan kesemuanya telah memiliki kompetensi dan sertifikasi sebagai auditor sesuai standar yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pengembangan kompetensi auditor dilakukan melalui pelatihan bidang audit. (SO3)
The internal audit function in PTPN XIII is performed by the Internal Audit Unit. There are 13 auditors in SPI division of PTPN XIII. The background of the auditors are graduates from Agriculture, Economic, and Engineering Departments and all of them have the competence and certificates as an auditor according to the standards required by the company. The improvement of auditors’ competence is conducted through audit trainings. (SO3)
Untuk meningkatkan kompetensi SDM di Bagian SPI dalam melakukan audit operasional maupun audit kecurangan, PTPN XIII mengikutkan karyawannya pada beberapa pelatihan dan seminar, diantaranya dilaksanakan di PPAK STAN Sukabumi, Jabar, dan di LPP Yogyakarta. (SO3) Selama tahun 2011, pendidikan dan pelatihan auditor meliputi: Dasar-dasar Audit : 9 orang Audit Operasional : 2 orang Komunikasi dan Psikologi Audit : 3 orang Audit Kecurangan : 4 orang Pengukuhan Profesional Internal Auditor : 1 orang
To improve the Human Resources of SPI in conducting both operational audits and audits on frauds, PTPN XIII involves its employees to participate in several trainings and seminars, including those that were held at PPAK STAN Sukabumi, West Java, and at LPP Yogyakarta. (SO3) In 2011, the auditor education and training included: Basic of Auditing: 9 people Operational Audit: 2 people Communication and Psychology of Audit: 3 people Corruption Auditing 4 people Profesional Internal Auditor Inauguration: 1 person
SPI (Satuan Pengawasan Internal) berperan dalam menciptakan fungsi check and balance, menghindari benturan kepentingan serta melindungi kepentingan stakeholders. Auditor Internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional, risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha, kemungkinan terjadinya penyimpangan/fraud yang berindikasi korupsi. Selama tahun 2011, seluruh unit kerja (51 obyek aditee) di PTPN XIII telah diaudit oleh SPI, diantaranya audit terhadap tingkat pengendalian manajemen, pengeluaran biaya yang tinggi, dan temuan yang tinggi dan berulang di seluruh perusahaan. (SO2)
Satuan Pengawasan Internal (SPI) (Internal Supervisory Unit) plays a role in performing the check and balance functions, avoiding a conflict of interest, and protecting the interests of stakeholders. The internal auditors act as independent assessors to analyze the operation, risks related to running the business, and possibilities of fraud indicated as corruption. In 2011, all of the work units (51 audit objects) of the PTPN XIII have been audited by SPI, including auditing the level of the management control, high expenditure, a lot of repetitive findings throughout the company. (SO2)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
31
TATA KELOLA, KOMITMEN, DAN KETERLIBATAN
32
F. Keterlibatan Pemangku Kepentingan
F. Stakeholder Involvement
PTPN XIII telah melakukan identifikasi pemangku kepentingan yang tertuang dalam Pedoman Etika Bisnis tahun 2010. Pemangku kepentingan adalah individu dan kelompok yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan, kebijakan, operasi dan tujuan perusahaan. Tujuan PTPN XIII mengidentifikasi pemangku kepentingan adalah: Memetakan dan memaksimalkan peran dan kontribusi pemangku kepentingan karena dengan dukungan aktif semua pihak akan mendorong keberhasilan dan keberlanjutan perusahaan; Menyeimbangkan hak dan manfaat di antara pemangku kepentingan guna menghindari potensi konflik sosial, ekonomi dan keadilan; Meningkatkan kualitas pembuatan keputusan, dengan mempertimbangkan aspek dan pandangan yang berbeda-beda. (4.15)
PTPN XIII has identified Stakeholder as drawn up in Code of Conduct 2010.Stakeholders are individuals and groups that influence and are influenced by the decisions, policies, operation, and objectives of the company. The objectives of PTPN XIII identifying the stakeholders are: to map out and maximize the roles and contributions of the stakeholders because the active participation of all parties will support the success and sustainability of the company; to maintain the balance between the rights and benefits of the stakeholders in order to avoid potential social, economic, and equity conflicts; to improve the quality of decision making by considering various aspects and perspectives. (4.15)
Berdasarkan hasil identifikasi, Pemangku Kepentingan PTPN XIII meliputi Pemegang Saham, karyawan, pemerintah, auditor, masyarakat, petani, penyedia barang/ jasa, kreditur, pelanggan, investor, pesaing, media massa, asosiasi bisnis/profesional. (4.14)
Based on the identification, the interest holders are only the stakeholders excluding shareholders, such as employees, government, auditor, community, farmers, products/service suppliers, customers, investors, competitors, partners, mass media, business/professional associations. (4.14)
G. Pengelolaan Pemangku Kepentingan
G. Stakeholder Management
Pengelolaan pemangku kepentingan diarahkan pada keseimbangan dan keharmonisan antara kepentingan bisnis perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Dalam pelaksanaannya, perusahaan senantiasa melibatkan pemangku kepentingan, selaras dengan visi perusahaan, yakni “Menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang ber sama masyarakat secara berkelanjutan.”
The management of stakeholders is directed to maintaining the balance and harmony between the business interests of the company and the social and environmental responsibilities of the company. In the implementation, the company always involves the stakeholders, in accordance with the vision of the company, i.e. “to be a higly competitive agribusiness which grows and develops together with the society sustainably.”
Dengan komposisi areal 44% kebun sendiri dan 56% kebun plasma, PTPN XIII melibatkan sekitar 28.954 KK petani plasma, sebagai salah satu pemangku kepentingan utama. Interaksi dengan petani plasma dan petani mandiri di remote area, dilakukan melalui beberapa aktivitas, diantaranya studi sosio-budaya yang melibatkan pakar dari Universitas Tanjungpura, pemantapan Pola Satu Manejemen bekerja sama dengan LPP, temu lapang dengan tokoh masyarakat/KUD/petani, sekolah lapang, bantuan pupuk program kemitraan, serta pengembangan tenaga kerja lokal untuk pekerja perkebunan maupun pabrik.
Forty four per cent of its plantation area being nucleus plantations and 56% being plasma plantations, PTPN XIII involves around 28,954 plasmafarmer households, as one of the main stakeholders. The interaction with plasma farmers and independent farmers in remote areas is done through several activities, including the sociocultural study involving experts from Universitas Tanjungpura (Tanjungpura University), the stabilization of one stop management by cooperating with LPP, field meetings with public figures/KUD/farmers, field education, fertilizer aid of partnership programs, and also empowering local employees to be plantation and plant/millemployees.
PTPN XIII mendukung berbagai penelitian, dengan membangun kebun penelitian dan taman hutan kota bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura. Secara rutin, PTPN XIII mengadakan lomba kreativitas dan inovasi untuk umum dalam rangka menggali potensi pemikiran masyarakat. Tema lomba yang diangkat tahun
PTPN XIII supports various studies by developing a research garden and an urban forest park by cooperating with Universitas Tanjungpura. Routinely, PTPN XIII holds a public creativity and inovation competition in order to explore the potencies of people’s thoughts. The theme of the competition chosen in 2011 was the development of
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
GOVERNANCE, COMMITMENT AND ENGAGEMENT
2011 adalah pengembangan energi terbarukan dan ketahanan pangan. Kerjasama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS Medan), Pusat Penelitian Karet (Puslit Karet), Lembaga Pendidikan Perkebunan (Medan dan Yogyakarta), dilakukan dalam rangka peningkatan produktivitas kebun sendiri dan kebun plasma serta peningkatan kinerja perusahaan.
renewable energies and food security. The cooperation with Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS Medan/Medan Oil Palm Research Centre), Pusat Penelitian Karet (Puslit Karet/Rubber Research Centre), and Lembaga Pendidikan Perkebunan (Medan and Yogyakarta) was conducted in order to improve the productivity of the nucleus plantations and plasma plantations and to improve the performance of the company.
Hubungan yang harmonis dengan karyawan terjalin dengan baik, melalui berbagai forum komunikasi, diantaranya: sharing day, perayaan keagamaan, komunitas olah raga, Serikat Pekerja Perkebunan, konsultasi karyawan, workshop and commitment building, appraisal system, sosialisasi code of conduct. Hak dan Kewajiban karyawan, dijamin dalam Perjanjian Kerja Bersama, yang selalu diperbarui dua tahun sekali.
The harmonic relationship with employees is wellestablished through various communication forums, including: sharing days, religious celebration, sport communities, Serikat Pekerja Perkebunan, and employees’ consultation, workshop and commitment building, appraisal system, the socialization of the codes of conduct. The rights and responsibilities of the employees are guaranteed in the collective employment agreement, which is updated once every two years.
PTPN XIII menjaga hubungan baik dengan seluruh unsur Pemerintah, baik Pemerintah pusat maupun daerah. Di dalam setiap kegiatannya, PTPN XIII berupaya mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan program Pemerintah, termasuk program dalam Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) dan revitalisasi perkebunan. Dengan Pemda TK I, TK II dan dinas-dinas terkait, (Kalbar, Kalsel, Kalteng, dan Kaltim), Perusahaan bekerjasama sehubungan dengan pengembangan perkebunan inti maupun plasma, dan masalah ketenagakerjaan.
PTPN XIII maintains good relationship with all the government elements, both the central government and regional government. In its activities, PTPN XIII makes an effort to obey the law and governmental programs, including the programs in Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi (MP3EI/ Indonesian Economic Development Acceleration Master Plan) and plantation revitalization programs. The company cooperates with the Governments of the First Level Regions, the Governments of the Second Level Regions, and other related offices (in West Borneo, South Borneo, Central Borneo, and East Borneo) in relation to the development the nucleusand plasma plantations as well as employment issues.
PTPN XIII menjalin hubungan baik dengan pelanggan, yaitu para trader yang membeli produk PTPN XIII melalui pelaksanaan proses tender di Kantor Pemasaran Bersama di Jakarta, forum pertemuan dengan pelanggan, jaminan kontrak dan pelayanan klaim dari pelanggan. Mutu produk dianalisa oleh pihak ketiga yang independen, yaitu Sucofindo. Audit SMM dan SML dilakukan oleh Perusahaan berskala internasional.
PTPN XIII has good a relationship with its customers, i.e. traders who buy PTPN III’s products through tender process at Kantor Pemasaran Bersama (Shared Marketing Office) in Jakarta, meeting forums with customers, contractual guarantees, and customer service regarding claims. The quality of PTPN III’s products are analyzed by an independent third party, i.e. Sucofindo. The SMM and SML audits are conducted by an international company.
Kerjasama dengan pemasok lokal maupun nasional dilakukan melalui pelaksanaan sistem tender yang profesional, transparan dan adil. PTPN XIII mendorong berkembangnya pengusaha lokal dengan tetap memperhatikan kompetensi dan kualifikasi mereka. Pemakaian komponen dalam negeri melalui kerjasama dengan pabrikan nasional mendapat prioritas dari perusahaan.
The cooperation with local and national suppliers is carried out through a professional, transparent, and fair tender system. PTPN XIII supports the empowerment of local entrepreneurs by observing their competencies and qualifications. The company prioritizes the use of national components by cooperating with national manufacturers.
PTPN XIII menjalin kerjasama dengan mitra strategis dan investor. Diantaranya adalah kerjasama dengan Perumda Tanah Bumbu dengan mendirikan perusahaan anak untuk pengembangan karet beserta pabrik pendukungnya;
PTPN XIII cooperates with strategic partners and investors, including the cooperation with Perumda Tanah Bumbu in the establisment of a subsidiary for rubber development and its supporting plants, the cooperation with other
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
33
TATA KELOLA, KOMITMEN, DAN KETERLIBATAN
34
kerjasama dengan BUMN lainnya untuk pengembangan kelapa sawit dan karet serta pembangunan Power Plant berbasis biomassa; kerjasama program kemitraan dengan PT Pertamina.
State Owned Enterprises in the oil palm and rubber development and the establishment of a biomass Power Plant, the cooperation with PT Pertamina in a partnership program.
Peran media massa dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang kegiatan perusahaan sangat diperlukan. PTPN XIII membuka lebar akses informasi bagi mereka, melalui forum press tour ke sejumlah unit bisnis perusahaan. Diharapkan media massa dapat menyaksikan secara langsung kegiatan PTPN XIII dan memberitakannya secara apa adanya.
The role of the mass media in providing information regarding the company’s activities for people is necessary. PTPN XIII provides easy acsess to information for them through press tour forums to several business units of the company. The mass media is expected to directly observe PTPN XIII’s activities and reports them as they are.
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
GOVERNANCE, COMMITMENT AND ENGAGEMENT
H. Pelibatan Pemangku Kepentingan Tahun 2011 PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDER (4.14) 1. Pelanggan
Customers
2. Pemegang Saham
Shareholders
3. Individu dalam Perusahaan
Individuals in the company
4. Petani Plasma
Plasma farmers
H. Stakeholder Involment in 2011
METODE PELIBATAN (4.16) INVOLVEMENT METHOD
TOPIK YG DIANGKAT (4.17) RAISED TOPICS
Survey Kepuasan Pelanggan Layanan Klaim Pelanggan Temu Pelanggan
- Informasi & edukasi produk perusahaan secara transparan dan benar. - Sistem penjaminan kualitas produk perusahaan.
Survey on the Customer Satisfaction - Transparent and proper information and Customer Claim Service education on company’s products. Customer gathering. - Quality assurance system for company’s products.
FREKUENSI (4.17) FREQUENCIES Berdasarkan kebutuhan
Where necessary
RUPS, Surat Keputusan, Surat Edaran
- Pembahasan laporan keuangan. Minimal setahun - Pembahasan RKAP dua kali - Penerapan GCG - Pendelegasian kewenangan Meneg BUMN - Pengurusan dan Pengawasan BUMN
General Meeting of Shareholders
- The discussion on financial reports At least twice a year - The discussion on RKAP - The implementation of GCG - The delegation of the authority of the State Minister of State Owned Enterprises - The management and supervision of State Owned Enterprises
Perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), Serikat Pekerja, Sharing Day, Survey Kepuasan Karyawan
- Terpenuhinya hak dan kewajiban Berdasarkan karyawan sesuai PKB. kebutuhan - Budaya kerja yang mengedepankan nilai-nilai moral dan tata nilai perusahaan. - Lingkungan kerja yang bebas dari suasana pertentangan kepentingan. - Kinerja Perusahaan dan rencana ke depan.
Cooperation Agreement negotiation, Labor Union, Sharing Day, Survey on Employees satisfaction
- The fulfillment of employees’ rights and Where necessary obligations regarding with Cooperation Agreement. - Working culture which advances the morality values and company values. - The working environment which is free of conflict of interests situation. - Corporate Performance and future plan
Temu Lapang, Pelatihan Petani Plasma, Pendampingan sekolah lapangan.
- Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. - Pengelolaan budidaya kelapa sawit, penanganan panen dan pasca panen. - Sertifikasi lahan - Revitalisasi kebun plasma - Kredit pupuk melalui program kemitraan.
Field gathering, Training for plasma farmers, Field School advocacy
- The improvement of farmers’ income Once a month and and welfare. where necessary - The management of the cultivation of oil palms and harvest and post-harvest handling - Land certification - The revitalization of plasma plantations - Fertilizer credit through partnership programs
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
Setiap bulan sekali, dan berdasarkan kebutuhan
35
TATA KELOLA, KOMITMEN, DAN KETERLIBATAN
PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDER (4.14) 5. Pemasok
Supplier
6. Kreditur Creditor 7. Pemerintah
Government
8. Auditor
Auditor
36
METODE PELIBATAN (4.16) INVOLVEMENT METHOD
TOPIK YG DIANGKAT (4.17) RAISED TOPICS
FREKUENSI (4.17) FREQUENCIES
Kontrak pengadaan Pemilihan pemasok Pakta Integritas
- Kelancaran transaksi sesuai ketentuan Berdasarkan yang berlaku kebutuhan - Transparansi dalam memberikan informasi terhadap pengadaan barang/jasa - Perlakuan yang sama
Procurement contract Supplier selection Integrity pact
- Transaction efficiency pursuant to prevailing regulations - Transparency in giving information on material/service procurement - Equal treatment
Where necessary
Forum pertemuan
Penarikan KMK dan kredit investasi
Berdasarkan kebutuhan
Meeting forums
The withdrawal of KMK and investment credit
Where necessary
Forum Pertemuan
Retreat program yang termasuk dalam masterplan percepatan pembangunan ekonomi (MP3EI) oleh Presiden SBY, tanggal 27 Mei 2011
Disesuaikan dengan kebutuhan
Meeting forums
The retreat of the programs included in Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) by President SBY on 27 May 2011
Where necessary
Pemeriksaan Laporan Keuangan, Asesmen tata kelola
- Laporan auditor indepeden atas Laporan Keuangan PTPN XIII tahun 2011, evaluasi kinerja, laporan keuangan pengelolaan PKBL 2011. - Laporan Auditor Independen atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan (PSA No. 62) dan kepatuhan pengendalian internal. - Management letter atas audit laporan keuangan PTPN XIII (Persero) tahun buku 2011. - Pelaksanaan Tata kelola
Setahun sekali, selama 4 (empat) bulan
The examination on Financial - Independent auditors’ report on the Once a year for 4 Statement, Assessment on financial report of PTPN XIII for 2011, (four) months GCG performance evaluation, and the financial report on PKBL 2011 - Independent auditors’ report on the compliance with statutory regulations(PSA No. 62) and internal control compliance - The management letter on the audit of the financial report of PTPN XIII (Persero) for fiscal year 2011 - The implementation of governance
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
GOVERNANCE, COMMITMENT AND ENGAGEMENT
PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDER (4.14) 9. Media Massa
Mass media
10.Komunitas (Publik)
Community (public)
11.Pesaing Bisnis
Business Competitor 12.Organisasi Profesi Profession Organization 13. Investor
Investor
METODE PELIBATAN (4.16) INVOLVEMENT METHOD
TOPIK YG DIANGKAT (4.17) RAISED TOPICS
FREKUENSI (4.17) FREQUENCIES
Press Tour, Press release, juri - Praktik bisnis perusahaan berwawasan lomba kreativitas dan inovasi lingkungan. - Keberpihakan perusahaan pada petani plasma. - Program PKBL. - Media massa sebagai mitra dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Setahun tiga kali, dan berdasarkan kebutuhan
Press tour, Press release the jury of creativity and inovation competition
Three times a year and where necessary
- Environmentally friendly corporate business practices - The company’s alignment with plasma farmers. - PKBL programs - The mass media as a partner in providing information for people
Program Tanggung Jawab - Program kemitraan untuk meningkatkan Sesuai jadwal Sosial dan Lingkungan, pendapatan mitra binaan. kegiatan program pelatihan mitra binaan, bazar, - Program bina lingkungan untuk PKBL pameran expo. meningkatkan kualitas hidup masyarakat. - Program pelestarian dan pengelolaan lingkungan. Social and Environmental - Partnership programs to increase foster Responsibility Program partners’ income The programs of Social - Environmental development programs to and Environmental improve people’s living quality Responsibilities, foster partner - Environmental preservation and training, bazaars, and expos management programs
In accordance with the schedule of the activities of the PKBL programs
Forum pertemuan
Pricelook harga komoditas.
Setahun dua kali dan berdasarkan kebutuhan
Meeting forums
Commodity price lookup
Twice a year and where necessary
Forum pertemuan
Bisnis berwawasan lingkungan.
Setahun dua kali dan berdasarkan kebutuhan
Meeting forums
Environmentally friendly business
Twice a year and where necessary
Forum pertemuan
Kerjasama proyek pengembangan kelapa sawit dan karet. Pendirian anak perusahaan.
Berdasarkan kebutuhan
Meeting forums
Cooperation in oil palm and rubber development projects The establishment of subsidiaries
Where necessary
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
37
TATA KELOLA, KOMITMEN, DAN KETERLIBATAN
38
I. Kepatuhan (SO8)
I. Compliance (SO8)
Pengurus dan Pengawas PTPN XIII melaksanakan pengelolaan perusahaan berpedoman pada peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sepanjang tahun 2011, tidak ada perkara perdata, pidana maupun perkara lainnya yang sedang dihadapi oleh anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris PTPN XIII yang saat ini menjabat. Hal ini menunjukkan ketaatan dan kepatuhan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris terhadap segala peraturan yang berhubungan dengan pengelolaan Perseroan serta komitmen manajemen untuk menegakkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Selama periode pelaporan, tidak ada biaya yang dikeluarkan perusahaan terkait denda dan jumlah sanksi non moneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan. (SO8)
The Boards and Supervisors of PTPN XIII manage the company in accordance with the applicable statutory regulations and requirements. During 2011, there were no civil cases, criminal cases or other cases involving the present members of the BOD or the present members of the BOC of PTPN XIII. This indicates the adherence and compliance of both the members of the BOD and the members of the BOC with all regulations related to firm management as well as the commitment of the management to uphold the principles of good governance. During the period of the report, no expenses were spent by the company concerning the fines and non-monetary sanctions for the violations of laws and regulations. (SO8)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
ECONOMIC PERFORMANCE
Kinerja Ekonomi Economic Performance PTPN XIII mewujudkan tanggung jawab di bidang ekonomi kerakyatan melalui kepeloporannya dalam pengembangan plasma yang mencapai 56 persen dari total areal perusahaan. Keberadaan PTPN XIII selama ini, telah terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengungkit perekonomian di sekitar wilayah operasi perusahaan. PTPN realizes its responsibility in developing the people’s economy through its pioneering in the plasma development which reached 56 percent of the total Company area. The presence of PTPN XIII has proved to increase the surrounding communities’ welfare and uplift the economy in the vicinity of the company operational areas.
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
39
KINERJA EKONOMI
A. Program Pengembangan Plasma
A. Development of The Plasma Programs
PTPN XIII berperan secara nyata membangun ekonomi kerakyatan untuk menjaga keseimbangan sosial dan komunitas di sekitar kebun yang tersebar dalam remote area pada 4 (empat) provinsi, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Pola pembangunan ekonomi kerakyatan yang dilakukan PTPN XIII di sekitar wilayah kebun adalah pembangunan Kebun Plasma pola PIRBUN (PIR Swadana, PIR Berbantuan dan PIRTRANS), KKPA (Kredit Koperasi Primer untuk Anggota), Pola Satu Manajemen, dan Program Revitalisasi. Sampai dengan 2011, luas areal plasma PTPN XIII mencapai 87.500,48 Ha, atau 55,58% dari total areal perusahaan. Dana pembangunan ekonomi kerakyatan ini disediakan dalam bentuk kredit bersumber dari perbankan dalam dan luar negeri, dan perusahaan. (EC8)(EC9)(SO1).
PTPN XIII is actively developing the people’s economy to maintain social and community balance around the estates located at remote areas in 4 (four) provinces, namely West Kalimantan, East Kalimantan, South Kalimantan and Central Kalimantan. The people’s economy development pattern used by PTPN XIII around the plantation is by developing Plasma Plantation using the system of PIRBUN – People’s Nucleus Plantation Plasma (PIR Swadana- selffinancing people’s plantations, PIR Berbantuan - assisted people’s plantation and PIRTRANS -Transmigration people’s plantation), KKPA (Primary Cooperative Loan for Members), One Management System, and Revitalization Program. Up to 2011, the area of PTPN XIII’s plasma plantation is 87,500 hectares, or 55.58% from the company total area. The people’s economy development fund is provided in form of loan originated from national and international banks, and the company. (EC8)(EC9)(SO1).
Pada pengembangan kebun plasma, PTPN XIII mengeluarkan dana talangan untuk membangun kebun dan pemeliharaan kebun dan memiliki kewajiban untuk menyediakan dana talangan pada saat hasil produksi dan penjualan dari kebun plasma belum mampu untuk membayar bunga dan kewajiban pokok pinjaman ke bank. PTPN XIII juga bertindak sebagai agent of development dalam hal alih teknologi dan pembinaan kualitas dan kuantitas produksi. PTPN XIII akan menagih kembali dana yang telah dikeluarkan melalui pemotongan dari penjualan TBS petani kepada Perusahaan sebesar 30%. (EC8)(EC9)(SO1)
B. Dampak Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung Berdasarkan peraturan pemerintah, perbandingan antara inti dengan plasma adalah 70-80 berbanding 20-30. Sejalan dengan misi perusahaan, “Mengembangkan dan memberdayakan masyarakat berbasis kemitraan”, PTPN XIII telah berhasil mengembangkan kebun plasma hingga mencapai luas 56 persen (87.500,48 ha) dari total areal. Perubahan ini telah mendorong para petani dan pihak ketiga menjadi lebih bersemangat meminta PTPN XIII untuk membangunkan kebun sawit. Sebagai contoh, komposisi pemilikan kebun di Ngabang, Kalbar menjadi 3.500 ha kebun inti, 9.000 ha kebun plasma, dan 2.500 ha kebun petani mandiri. Komposisi di kebun Parindu juga didominasi kebun plasma, yakni plasma PIR 3.955 ha, plasma KKPA 2.609 ha, revitalisasi 1.909 ha, petani mandiri 2.833 ha, sementara kebun inti hanya seluas 2.637 ha. PTPN XIII telah menempatkan dirinya sebagai perusahaan negara yang telah berhasil menciptakan perbaikan dan perubahan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
40
In the development of plasma plantations, PTPN XIII provides bail out funds for the plantation development and maintenance and has the obligation in providing bail out funds when the production and sales revenues are not sufficient yet to pay the interest and principal loan to the bank. PTPN XIII also acts as an agent of development in terms of technology transfer and production quality and quantity development. PTPN XIII will collect back the expenses through deduction of farmers’ FFB sales price to the company in the amount of 30%. (EC8)(EC9)(SO1)
B. Indirect Economic Influence According to the government regulations, the comparison of nucleus and plasma is 70-80 to 20 - 30. In line with the company mission, “To develop and empower the community in a partnership basis”, PTPN XIII has developed plasma plantation with the extent of 56 percent (87,500.48 hectares) from the total area. This change has encouraged farmers and third parties to become more active in applying to PTPN XIII for the development of new plantations. For example, the composition of plantation ownership in Ngabang, West Kalimantan is 3,500 hectares (ha) of nucleus plantations, 9,000 ha of plasma plantations and 2,500 ha of independent farmer plantations. The composition of Parindu plantation is also dominated by plasma plantations, which comprised 3,955 ha of Perkebunan Inti Rakyat/Nucleus Plantation Smallholders (PIR/NES) plasma, 2,609 ha of Kredit Koperasi Primer untuk Anggota/Primary Cooperative Loan for Member (KKPA) plasma, 1,909 hectares of revita-lization plantations, 2,833 ha of independent farmers plantations, whereas the nucleus plantation comprised only 2,637 ha.
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
ECONOMIC PERFORMANCE
Multiplier effect dalam bidang ekonomi yang ditimbulkan oleh PTPN XIII lewat kebun–kebunnya adalah dalam bentuk peningkatan penghasilan petani dan masyarakat sekitar mereka. Mengutip kajian Prof. Syarif Ibrahim Alqadrie (Dosen Fisipol Untan), penghasilan anggota masyarakat petani sawit di Perkebunan Ngabang dan sekitarnya mencapai rata-rata Rp1.750.000,00 s.d Rp2.500.000,00 per orang per bulan, sedangkan di Perkebunan Parindu petani sawit di sekitarnya memperoleh penghasilan antara Rp2.000.000,00 s.d Rp3.000.000,00 per bulan. Penghasilan ini belum termasuk penghasilan di sektor usaha lainnya yang mereka usahakan di halaman dan di dalam rumah mereka sendiri seperti sektor pertanian padi, pisang, sayur-mayur, ubi-ubian lainnya, usaha perbengkelan, memelihara ikan patin, lele, gurami dsb. (EC8) (EC9)
PTPN XIII has placed itself as a state company which successfully creates social and economic changes and improvements to the surrounding society. The Economic Multiplier Effects created by PTPN XIII through its plantations can be seen in the increase of farmers’ and surrounding communities’ income. According to a study by Prof. Syarif Ibrahim Alqadrie (a lecturer in the faculty of political science of Tanjungpura University), the income of oil palm farmer community members in Ngabang plantation and its surrounding range from IDR1,750,000.00 to 2,500,000.00 per person each month, whereas in Parindu, oil palm farmers earn between IDR2,000,000.00 and IDR3,000,000.00 each month. These earnings do not include incomes from other business sectors which they cultivate in their own yards and houses such as rice, banana, vegetables, kinds of tuber, workshops businesses, catfish (Pangasius Nasutus and Clarias Batrachus), gouramy, etc. (EC8) (EC9)
Muncul dan berkembangnya usaha-usaha kecil di luar sektor sawit tidak terlepas dari sumbangan dan pinjaman kredit berupa dana bergulir tanpa bunga kepada para petani di sekitar kebun, melalui program kemitraan dan bina lingkungan. (SO1)
The arise and development of small businesses outside the oil palm sector are owing to the donations and loans in form of non-interest revolving fund for the farmers around the plantations, which are channeled through the partnership and environmental development program. (SO1)
Dampak lainnya adalah tumbuh dan berkembangnya kehidupan hampir dalam segala sektor kehidupan masyarakat. Sebagai contoh, jumlah uang beredar di kebuan Ngabang mencapai Rp25 - 27 miliar perbulan, sementara sepuluh tahun sebelumnya perputaran uang kurang dari Rp600 juta. Peredaran uang ini berasal dari uang PTPN XIII untuk pembelian tandan buah segar (TBS) dari kebun plasma, KKPA dan kebun petani mandiri.
Another benefit is the growth and development of almost every sector of the community life. As an example, the amount of monthly circulating money in Ngabang plantation reached IDR25 - 27 billion, whereas in the previous ten years the amount of circulating money was less than IDR600 million. The circulating money came from PTPN XIII purchase of fresh fruit bunches from plasma plantations, KKPA and independent farmer plantations.
Keberadaan PTPN XIII yang langsung dirasakan oleh masyarakat adalah penyerapan tenaga kerja setempat, baik oleh perusahaan maupun sektor perekonomian lainnya serta berkembangnya sarana pendidikan yang disediakan oleh Perusahaan untuk anak karyawan maupun masyarakat sekitar. Hal ini akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan, kualitas hidup serta tingkat pendidikan masyarakat setempat. (SO1)
The existence of PTPN XIII directly experienced by the local people is the increase of local employment absorption either by the Company or other economic sectors and the development of educational facilities provided by the Company for the children of the employees and the surrounding communities. Finally, it will result in welfare improvement, life quality and educational level of the local people. (SO1)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
41
KINERJA EKONOMI
Syaidan Ameng Ketua KTNA Kebun Ngabang , Kabupaten Landak Chairperson of National Outstanding Farmers and Fishermen Association (KTNA) of Landak Regency “Kehadiran PTPN XIII ibarat mukjizat. Jika tidak ada PTPN XIII di Landak ini, saya yakin di pedalaman belum dikatakan bisa menikmati kemerdekaan, walaupun secara keseluruhan Indonesia sudah merdeka. Dengan bergeraknya sawit yang dimotori PTPN XIII, kemajuan ekonomi sangat signifikan,” “The presence of PTPN XIII is like a miracle. If there is no PTPN XIII in Landak, I am sure the inland cannot be said to have enjoyed independence, although on the whole Indonesia has alreadybeen an independent coutry. Driven by oil palm which is supported by PTPN XIII, the economic progress is very significant,”
42
C. Program Kemitraan
C. Partnership Programs
Kontribusi PTPN XIII kepada masyarakat juga diwujudkan dalam bentuk pemberdayan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar wilayah Kebun/Unit Kerja dengan sistem dana bergulir dan hibah. Selain itu, Perusahaan juga ikut berpartisipasi dalam pembangunan prasarana dan sarana umum, sarana ibadah, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan. (EC8)(EC9)(SO1)
The contribution of PTPN XIII to the community is also shown in form of the empowerment of Small and Medium Enterprises located around the Plantation/Work Unit through revolving fund and grants. Besides that, the Company also participated in the construction of public infrastructures and facilitates, places of religious worships, education and training facilities, and health improvement. (EC8)(EC9)(SO1)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
ECONOMIC PERFORMANCE
D. Nilai Ekonomi
Economic Value
Dalam rangka mendukung keberlanjutan perusahaan, pada tahun 2011 PTPN XIII mengeluarkan dana investasi sebesar Rp219,6 miliar untuk kebun inti dan Rp16,65 milyar untuk kebun plasma. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan tanaman kelapa sawit dan karet kebun inti, investasi mesin dan peralatan pabrik, serta pengembangan plasma. Melalui investasi serta optimalisasi aset produksi yang dilaksanakan sejak tahun 2007, PTPN XIII berhasil meningkatkan kinerjanya sehingga perolehan nilai ekonomi dan nilai ekonomi yang didistribusikan juga meningkat. Berikut distribusi nilai ekonomi PTPN XIII. (EC1)
In order to support the company’s sustainability, in 2011 PTPN XIII spent an investment expense of IDR219.6 billion for nucleus plantations and IDR16.65 billion for plasma plantations. The expense was used for the development of oil palm and rubber trees in the nucleus plantations, investments on factory machinery and equipment, and also plasma plantations. Through investments and optimization of production assets undertaken since 2007, PTPN XIII has improved its performance so that incoming economic value and distributed economic value also increase. Below is the distribution of PTPN XIII economic value. (EC1)
TABEL RINGKASAN DISTRIBUSI NILAI EKONOMI (RP JUTA) (EC1) SUMMARY TABLE OF THE DISTRIBUTIONOF ECONOMIC VALUE(IDR MILLION) (EC1) PEROLEHAN NILAI EKONOMI
2010
2011
(Rp juta) (IDR million)
(Rp juta) (IDR million)
3.359.176
3.616.398
Pendapatan bunga bank & Deposito
1.015
Pendapatan (pengeluaran) selisih kurs*
2.370
PERUBAHAN CHANGE (%)
A. Perolehan Nilai Ekonomi: Pendapatan
Pendapatan lain-lain Jumlah Nilai Ekonomi Diperoleh
A. Revenue: 7,66
Revenue
1.223
20.49
Interest income from bank & deposits
495
(79,11)
Gain from forex differencial
124.582
152.679
22,55
Other Incomes
3.487.143
3.770.795
8,13
Total Economic value Distributed
3.111.659
3.392.493
9,03
Operating Cost
369.989
389.381
5,24
Employees Salary & Benefit
B. Economic Value Distributed
B. Pendistribusian nilai ekonomi: Biaya Operasional Gaji Karyawan & benefit lainnya
Payment for funds provider:
Pembayaran kepada penyandang dana: - Pemegang saham (deviden) - Bank (bunga pinjaman) Jumlah pembayaran kepada penyandang dana Pengeluaran untuk Pemerintah (pajak) Pengeluaran untuk masyarakat (PKBL) Jumlah Nilai Ekonomi yang didistribusikan
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
ECONOMIC VALUE GENERATED
24.418 107.336
50.623 133.857
131.754 331.118 7.915 3.951.435
184.480 310.502 11.165 4.288.021
107,32 24,71 40,02 (5,94) 41,06 8,52
- devidend (Shareholders) - Interset (Creditors) Total Payment for Funds provider Expenditure for Government (taxes) Expenditure on Community (PKBL) Total Ecomonic Value Distributed
43
KINERJA EKONOMI
Pada komponen perolehan nilai ekonomi, tidak terdapat penerimaan yang berasal dari pemerintah maupun pihak lainnya. Perolehan nilai ekonomi seluruhnya berasal dari hasil penjualan, ditambah dengan pendapatan bunga dan pendapatan lain-lain. Pada komponen pendistribusi nilai ekonomi, tidak terdapat pengeluaran untuk organisasi politik, maupun kegiatan politik. (EC4)(SO6)
In the components of incoming economic value, there is no income originating from the government or other parties. All of the incoming economic value originated from sales, and interest income and other income. In the component of distributed economic value, there is no expense for any political organization, politician, and political activity. (EC4)(SO6)
E. Kontribusi Pada Negara
E. Contribution to the Country
Sebagai Badan Usaha Milik Negara, kontribusi PTPN XIII pada negara adalah melalui pembayaran dividen dan pajak yang dibayarkan Perusahaan kepada pemerintah. Besarnya dividen yang wajib dibayarkan setiap tahun ditetapkan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham. Komponen pajak yang wajib disetor meliputi Pajak Pertambahan Nilai pasal 23, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Penghasilan Pegawai, Pajak Penghasilan Badan, BBN dan Pajak Kendaraan/Retribusi Daerah, Pajak Lainnya. Pada tahun 2011, PTPN XIII membayar kewajiban dividen dan pajak masing-masing sebesar Rp50,62 miliar dan Rp310,5 miliar. (EC1).(EC 9)
As a State Owned Enterprise (SOE), the contribution of PTPN XIII to the country is by paying dividend and taxes paid by the Company to the government. The amount of dividend which should be paid each year shall be determined by the General Meeting of Shareholders. The components of taxes which should be paid by the Company consist of Value Added Tax article 23, Land and Building Tax, Employee Income Tax, Corporate Income Tax, Transfer of Title Fee and Vehicle Tax/Regional Retribution, and other Taxes. In 2011, PTPN XIII paid dividend and tax of IDR50.62 billion and IDR310.5 billion respectively. (EC1). (EC 9)
DIVIDEN TAHUN 2006-2011 (RP JUTA) DEVIDEND PAID IN 2006-2011 (IDRMILLION)
PAJAK TAHUN 2006-2011 (RP JUTA) TAX PAID IN 2006-2011 (IDRMILLION) 395.859
50.623 42.198 35.399
330.118
322.486
310.502
24.418 252.359 163.854
9.133 3.781 2006
44
2007
2008
2009
2010
2011
2006
2007
2008
2009
2010
2011
F. Kontribusi terhadap Perekonomian Sekitar
F. Contributions to the Surroundings’ Economics
Kontribusi terhadap perekonomian sekitar diwujudkan oleh Perseroan melalui partisipasi langsung maupun tidak langsung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah operasioanl perusahaan. Sesuai dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat dengan Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI), tentang partisipasi GPPI selaku pihak ketiga, PTPN XIII berkewajiban untuk membayar retribusi Rp5,- untuk setiap produksi CPO dan sebesar Rp2,5,- untuk setiap kilogram inti sawit. Total retribusi yang dibayarkan PTPN XIII tahun 2011 mencapai Rp546,91 juta. (EC9)
The Company contributions to the surroundings economics are realized through a direct or indirect participation to the increase of Locally Generated Revenue in the company’s operational areas. In accordance with the Memorandum of Understanding between the Provincial Government of West Kalimantan and the Association of Indonesian Plantation Enterpreneurs (GPPI) on theparticipation of GPPI as third party, PTPN XIII has the obligation to pay a retribution of IDR5 for every CPO production and IDR2.5 for every kilogram of palm kernel. The total amount of retribution paid by PTPN XIII in 2011 was IDR546.91 million.(EC9)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
ECONOMIC PERFORMANCE
G. Hubungan dengan Petani Pemasok
G. Relationships with Supplier Farmers
Selama tahun 2011, PTPN XIII berhasil mengolah TBS sebanyak 1.617.927 ton dan karet sebanyak 21.347ton. Bahan baku TBS 43,24% berasal dari kebun sendiri, 56,76 % berasal dari pemasok, dalam hal ini adalah petani plasma dan pihak ketiga. Bahan baku karet 34,73% berasal dari kebun sendiri dan 65,27 % berasal dari petani plasma selaku plasma. Dana yang telah dikeluarkan untuk pembelian TBS mencapai Rp1,04 triliun, sedangkan untuk pembelian karet sebesar Rp758,5 milyar
In 2011, PTPN processed 1,617,927 tonnes of oil palm and 21,347 tonnes of rubber. From the FFB total supply, approximately 43.24% of the FFB materials were obtained from nuclear plantations and 56.76% from suppliers or, in this case, plasma farmers and third parties. Approximately 34.73 % of rubber materials came from nucleus plantations and 65.27% came from plasma farmers as plasma parties. The expense for FFB purchase reached IDR1.04 trillion, whereas the expense for rubber purchase was IDR758.5 billion.
Harga pembelian TBS ditetapkan berdasarkan ketetapan Pemda dan kontrak antara PTPN XIII dengan KUD, sedangkan harga pembelian karet ditetapkan berdasarkan kontrak antara PTPN XIII dengan petani (KUD). Untuk menjamin mutu bahan baku yang disetor oleh petani plasma dan pihak ketiga selaku pemasok, PTPN XIII membatasi pengiriman TBS dari Plasma dan Pihak ke III pada malam hari dan pemberlakuan penerimaan produksi TBS berdasarkan luasan areal, kepemilikan, analisa mutu dan penerapan sanksi pengurangan harga bagi yang menyimpang dari norma. Sebaliknya, Perusahaan juga menjaga kelancaran pembayaran kepada pemasok agar tepat waktu dan sesuai ketentuan harga. Untuk menjaga petani plasma pemasok karet agar tidak berpindah ke tengkulak atau pabrik pengolah karet yang tidak memiliki lahan, PTPN memberlakukan pembelian bokar dalam bentuk karet basah/lump yang sebelumnya dalam bentuk karet kering/blanket. PTPN XIII juga melakukan pembinaan dan pendampingan kepada KUD dan petani plasma mitra binaan, dan memberikan bantuan pupuk dengan kredit lunak. (EC9)
The FFB purchase price was determined by the local government regulations and contracts between PTPN XIII and Village Unit Cooperatives (KUD), whereas the purchase price of rubber was determined by contracts between PTPN XIII and the farmers (KUD). To assure the quality of raw materials supplied by plasma farmers and third parties as suppliers, PTPN XIII limits the delivery of FFB from the Plasma and Third Parties to be performed during the night only and the implementation of FFB production take based on the total area, quality analysis and sanction application in form of price reduction for those who violated the norms. On the other hand, the Company always keeps the payment to suppliers in time and in accordance with the price agreement. To prevent the farmers from selling their rubber to brokers or rubber processing factories who do not own any plantation, PTPN XIII purchases materials in form of lump/wet rubber, which the Company previously purchase in form of dry rubber/ blanket. PTPN XIII also provides guidance and assistance to Village Unit Cooperatives and plasma farmers forsteredas PTPN XIII’s partners, and provides assistance in forms of fertilizers and soft loans. (EC9)
PEMBELIAN TBS DARI PETANI PLASMA DAN PIHAK KETIGA TAHUN 2010 - 2011 FFB PURCHASES FROM PLASMA FARMERS AND THIRD PARTIES IN 2010 - 2011 WILAYAH
NILAI PEMBELIAN (RP JUTA) PERUBAHAN VALUE OF PURCHASE (IDR MILLION) 2010 2011 CHANGE (%)
- DKB I
145.768
- DKB II
190.317
REGION
30,56
Area of Development I
460.425
668.800
45,26
Area of Development II
0
21.392
0
South/ Central Kalimantan
KAL TIM
539.612
523.733
(2,94)
East Kalimantan
Jumlah
1.145.806
1.385.960
20,96
Total
KAL SEL / TENG
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
45
KINERJA EKONOMI
PEMBELIAN KARET KERING DARI PETANI PLASMA DAN PIHAK KETIGA TAHUN 2010 DAN 2011 DRY RUBBER PURCHASES FROM PLASMA FARMESR AND THIRD PARTIES IN 2010 AND 2011 WILAYAH
NILAI PEMBELIAN (RP JUTA) PERUBAHAN VALUE OF PURCHASE (IDR MILLION) 2010 2011 CHANGE (%)
DKB I
163.056
193.743
18,82
Area of Development I
KAL SEL / TENG
233.357
257.045
10,15
South/ Central Kalimantan
KAL TIM
70.930
66.169
(6,71)
East Kalimantan
Jumlah
467.343
516.957
10.62
Total
H. Hubungan Dengan Suplier dan Kontraktor
H. Relationship with Suppliers and Contractors
PTPN XIII telah memiliki Buku Pedoman Rekanan/ Pemborong periode 2010-2012, yang merupakan acuan daftar mitra kerja bagi seluruh Distrik, Kebun/ Unit dan Bagian Kantor Direksi. Seleksi terhadap mitra kerja didasarkan atas kompetensi Rekanan/Pemborong, kualifikasi/golongan perusahaan dari Rekanan/Pemborong dan ketentuan lainnya yang ditetapkan dalam Buku Pedoman. Mitra Kerja yang dapat melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa di seluruh Unit Kerja PTPN XIII adalah mereka yang sudah terdaftar di dalam Buku Pedoman. Sesuai ketentuan, Direksi, Senior Manajer, Manajer serta keluarganya tidak diperbolehkan untuk menjadi pemasok Perseroan untuk menghindari konflik kepentingan. (4.6)
PTPN XIII has formulated the Partner/Contractor Manual Book for the period2010-2012, which is used as a reference for partners in every District, Plantation/Unit and Department in the Director’s Office. The selection of partners is based on Partner/Contractor’s competency, the qualification/grade of partner/ contractor’s company and other regulations determined in the Manual Book. Partners who can perform goods and service procurement activities in every Work Unit of PTPN XIII are those registered in the Manual Book. Pursuant to the regulation, the members of Board of Directors (BOD), the Senior Managers, the Managers and their families are not allowed to be the Company’s supplier to avoid conflict of interest. (4.6)
Selama tahun 2011, PTPN XIII telah mengeluarkan belanja barang sebesar Rp493,48 miliar, dan penggunaan jasa sebesar Rp878,26 miliar
In 2011, PTPN XIII has spent IDR493.48 billion for goods purchases and IDR878.26 billion for services fee.
Dalam Pedoman Dasar Kerja (SOP) Pengadaan Barang dan Jasa PTPN XIII dinyatakan bahwa Perusahaan mengutamakan penggunaan produk dalam Negeri dan pemberdayaan usaha kecil/koperasi (UKK). Perusahaan Asing yang ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa harus melakukan kerjasama usaha dengan perusahaan nasional. Panitia Pelelangan dan Pemenang Pelelangan wajib menandatangani Pakta Integritas untuk setiap pengadaan barang dan jasa. (EC6) PTPN XIII memiliki komitmen untuk mengembangkan dan memberdayakan usaha kecil/koperasi (UKK) sekitar wilayah unit usaha/unit kebun untuk ikut menjadi pemasok barang/jasa. Diantaranya adalah dengan memberikan kesempatan kepada Koperasi Karyawan atau KUD setempat untuk menyediakan jasa angkutan TBS dari kebun ke pabrik. Upaya tersebut merupakan wujud komitmen PTPN XIII untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. (EC6)
46
REGION
In the Standard Operating Procedure of Goods and Service Procurement of PTPN XIII, it is stated that the Company is prioritizing the utilization of domestic products and the empowerment of small enterprises/cooperatives. Foreign companies to participate in goods and service procurement must work in partnership with a national company. The Auction Committee and the Auction Winner must sign the Integrity Contract for every goods and service procurement. (EC6)
PTPN XIII is committed in developing and empowering small enterprises/cooperatives around the business/ plantation units to become goods/service suppliers. This commitment is realized among others by inviting local Employees’ Cooperatives or Village Unit Cooperatives to provide transportation to bring FFB from plantations to plant/mill. Thiseffort is a form of PTPN XIII’s commitment to increase the community’s standard of living. (EC6)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
ECONOMIC PERFORMANCE
JUMLAH VENDOR DI PTPN XIII (PERSERO) TELAH DITETAPKAN UNTUK TAHUN 2010-20102 THE NUMBERS OF VENDOR IN PTPN XIII (PERSERO) ASSIGNED FOR 2010-2012 WILAYAH REGION
JUMLAH NUMBER
Distrik Kalimantan Barat West Kalimantan District
253
Distrik Kalimantan Timur East Kalimantan District
47
Distrik Kalimantan Selatan/tengah South/Central Kalimantan District
68
Jumlah Total
368
KOMPOSISI SUPLIER DALAM PENGADAAN BARANG TAHUN 2010 DAN 2011 COMPOSITION OF SUPPLIERS ON PROCUREMENTS OF GOODS IN 2010 AND 2011 WILAYAH
NILAI PEMBELIAN (RP JUTA) PERUBAHAN VALUE OF PURCHASE (IDR MILLION) 2010 2011 CHANGE (%)
REGION
West Klimantan
Kalimantan Barat
259.024
253.106
(2,28)
Kalimantan Timur
131.112
153.633
17,18
East Kalimantan
84.822
86.739
2,26
South/ Central Kalimantan
474.958
493.478
3,90
Total
Kalimantan Selatan/ Tengah Jumlah
KOMPOSISI SUPLIER DALAM PENGADAAN JASA TAHUN 2010 DAN 2011 THE COMPOSITION OF SUPPLIERS ON PROCUREMENTS OF SERVICE IN 2010 AND 2011 WILAYAH
NILAI PENGADAAN (RP JUTA) PERUBAHAN PROCUREMENT VALUE (IDR MILLION) 2010 2011 CHANGE (%) 741.248
PTPN XIII
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
878.258
18,48
REGION
PTPN XIII
47
KINERJA EKONOMI
48
I. Tanggung Jawab Produk
I. Products Responsibility
1. Produk
1. Products
Produk yang dihasillkan PTPN XIII adalah Minyak Sawit, Inti Sawit dan karet (SIR-20 dan RSS). Minyak sawit dan inti sawit merupakan bahan baku bagi industri Refinery untuk menghasilkan minyak goreng, stearin, Fatty Acids, dan bahan baku industry oleokimia. Produk karet adalah bahan baku industri elastomer terutama menghasilkan ban kendaraan bermotor, seal, telapak sepatu, sarung tangan dan sebagainya. (2.2)
The products of PTPN XIII are Palm Oil, Palm Kernel, and rubber (SIR-20 and RSS). Palm oil and palm kernel are raw materials for Refinery industry to produce cooking oil, stearin, Fatty Acids, and raw materials for oleo chemical industry. Rubber products are raw materials for elastomer industry especially to produce tires for motor vehicle, seal, shoe sole, gloves, etc. (2.2)
Sebagai penghasil komoditas primer, PTPN XIII memiliki komitmen terhadap standar keamanan dan kesehatan bagi pekerja maupun konsumen. PTPN XIII telah menerapkan Pedoman Dasar Kerja pada setiap tahap proses produksi sehingga tidak menyebabkan gangguan kesehatan bagi karyawan dan komunitas sekitar. Perusahaan juga mewajibkan karyawan yang bekerja di pabrik maupun yang kemungkinan terkena kontak dengan bahan beracun/berbahaya untuk mengenakan alat pelindung diri. Pengawasan dan evaluasi dilaksanakan secara terprogram, diikuti dengan upaya perbaikan terhadap proses produksi dan mutu produk. (PR1)
As a producer of primary commodity, PTPN XIII is highly committed to the safety and health standards for the employees and consumers. PTPN XIII has implemented a Work Basic Guidance on every level of production to avoid health problems among employees or surrounding communities. The company also requires the employees working in the factories or those who are exposed to poisonous/hazardous substances to wear self protection equipments. Monitoring and evaluations are performed in a programmed way, followed by improvements efforts on production process and product quality. (PR1)
Penggunaan bahan baku dan bahan material produksi sejak awal proses diupayakan lebih ramah lingkungan. Pemakaian solar untuk boiler, minyak pelumas untuk mesin pabrik diawasi secara ketat sehingga tidak terikut pada proses produksi. Hasil yang diperoleh adalah selama tahun pelaporan tidak ada keluhan dari konsumen terkait dampak negatif dari pemakaian produk. Demikian pula, tidak terdapat adanya pelanggaran peraturan perundangan-undangan maupun ketentuan lain yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan konsumen atas penggunaan produk CPO, minyak inti sawit, karet kering. (PR1)(PR2).
The use of environmentally friendly raw materials and production materials has become a priority from the beginning of the process. The use of diesel fuel for the boiler and lubricant for factory machines are closely monitored, so it will not be accidentally carried into the production process. During the reported year, there was not any complaint from consumers related to the negative effects of the product use. There was no violation of laws or other regulations related to consumer’s health and safety over the use of CPO, palm kernel oil and dry rubber products. (PR1)(PR2).
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
ECONOMIC PERFORMANCE
2. Pengendalian Mutu (PR3)
2. Quality Control (PR3)
PTPN XIII telah memiliki Bagian Quality Assurance dan Sistem Manajemen Mutu untuk menangani pengendalian mutu produksi. Demikian pula, Perusahaan juga telah memiliki fasilitas laboratorium yang representatif di unit-unit produksi maupun di Kantor Direksi. Semua Pabrik Minyak Sawit dan Pabrik Karet milik PTPN XIII telah mendapatkan Sertifikat Manajamen Mutu SMM ISO 9001 : 2008 sehingga mampu menghasilkan produk dengan kualitas sesuai standar. Dua PMS baru yang beroperasi mulai 2011, didesain dengan teknologi modern, dilengkapi dengan rebusan berdiri, economizer pada boiler, dan delapan kolam limbah sehingga lebih hemat energi dan ramah lingkungan. (PR3) (EN6)
PTPN XIII has its Quality Assurance and Quality Management System to control the quality of the products. Besides that, the Company also has an adequate laboratory in the production units and at the Director’s Office. All of the Palm Oil Mills and Rubber Factories of PTPN XIII have received Quality Management Certificate of SMM ISO 9001: 2008 so that they can generate products which qualities are standardized. Two new Palm Oil Mills which started to operate in 2011, are designed with a modern technology, equipped with standing boilers, an economizer on the boilers, and eight waste pools so they are more energy efficient and environmentally friendly. (PR3) (EN6)
Produk PTPN XIII dijual dalam bentuk mass product sehingga tidak memerlukan kemasan, label, informasi khusus yang memuat kandungan produk. Konsumen mendapatkan informasi produk sesuai persyaratan mutu yang tertera dalam kontrak. Untuk menjaga kualitas, Perusahaan senantiasa melakukan pemeriksaan mutu sesuai SOP, yakni pemeriksaan di pabrik, tempat penyimpanan sementara, dan sesaat sebelum produk dikirimkan ke pembeli. (PR1, PR3)
The products of PTPN XIII are sold as mass products so that they do not require any packaging, labeling, or special information on product contents. The consumers can get product information which conforms to the quality requirements set forth in the contract. In order to maintain the quality, the Company keeps performing quality assessment in accordance with the SOP, such as inspection at the factory, at the temporary storage area, and right before transporting them to the buyers. (PR1, PR3)
Pada saat pengiriman, pemeriksaan mutu dilaksanakan pihak manajemen, dan pihak independen (SUCOFINDO), disaksikan oleh pembeli. Perusahaan akan manerbitkan Sertifikat Mutu Produk sebagai jaminan bahwa produk yang dikirim telah memenuhi ketentuan. (PR3)
Upon delivery, quality control is carried out by the management and independent surveyor (SUCOFINDO), witnessed by the buyer. The Company will issue a Product Quality Certificate as a warranty that the products being delivered met all of the requirements. (PR3)
Khusus komoditi karet, produk yang dihasilkan Pabrik karet Remah PPN XIII telah memenuhi standar mutu internasional sehingga mampu memenuhi persyaratan mutu ekspor. Proses ekspor memiliki prosedur dan pengawasan yang ketat. Pembeli mengirimkan konsultan khusus ke lokasi pabrik untuk mengawasi proses produksi. Saat proses packing di pabrik, konsulan yang ditunjuk oleh International Standard Phytosanitary Measure mengawasi langsung pekerjaan tersebut dan menentukan layak tidaknya kemasan ekspor.
Special for rubber commodity, products from the Crumb Rubber Factory of PTPN XIII has met the requirements of international quality standards and therefore meeting the export quality requirements. The procedure and monitoring of export process is highly binding. The buyer sends a special consultant to the factory to monitor the production process. During the packing process at the factory, a consultant appointed by the International Standard Phytosanitary Measure directly monitors the process and determine the appropriateness of the packaging used.
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
49
KINERJA EKONOMI
50
J. Komunikasi dan Layanan Pelanggan
J. Customer Communication and Service
Dalam rangka mempertahankan hubungan harmonis dengan pelanggan, bagian pemasaran melakukan komunikasi melalui temu muka, maupun komunikasi melalui telepon, sms, email, website, faksimile dan suratmenyurat. Pelanggan PTPN XIII adalah para trader, yang akan memasarkan kembali produk PTPN XIII ke industri hilir. Pemasaran produk PTPN XIII dilakukan oleh Kantor Pemasaran Bersama melalui proses tender. Hasil tender dituangkan dalam bentuk kontrak penjualan, meliputi volume, harga jual, mutu produk, tanggal pengiriman, dan jaminan klaim mutu. PTPN XIII berupaya memenuhi ketentuan yang tercantum dalam kontrak. Selama tahun 2011, tidak ada pelanggaran terkait komunikasi pemasaran, promosi produk. (PR7)
In order to maintain a harmonious relationship with customers, the marketing department establishes communications through direct meetings as well as through telephone, text messages, emails, website, facsimiles and mails. The customers of PTPN XIII are traders, who will remarket the products of PTPN XIII to downstream industries. The marketing of PTPN XIII products is performed by the Joint Marketing Office through tender processes. The tender results are stated in form of a sales contract, including volume, sales price, product quality, delivery date, and quality claim assurance. PTPN XIII attempts to meet the requirements set forth in the contract. In 2011, there was no violation related to marketing communication or product promotion. (PR7)
Untuk mendapatkan masukan dari pelanggan, PTPN XIII melakukan survei kepuasan pelanggan. Hasil survei selanjutnya dijadikan umpan balik bagi perusahaan untuk meningkatkan mutu dan layanan. (PR5)
In order to get inputs from the customers, PTPN XIII performed a customer satisfaction survey. The survey results are used as feedbacks for the company to increase qualities and services. (PR5)
Terkait klaim mutu yang diajukan oleh pelanggan, PTPN XIII akan menyelesaikannya sesuai ketentuan dan kesepakatan sebelumnya. Di tahun 2011, jumlah klaim mutu mencapai Rp35 miliar. Semuanya telah diselesaikan dengan baik oleh perusahaan. (PR4) (PR9)
In terms of quality claim by customers, PTPN XIII will settle them in accordance with the terms and agreements. In 2011, the amount of quality claim was IDR35 billion. All has been well resolved by the Company. (PR4) (PR9)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
ECONOMIC PERFORMANCE
K. Privasi Konsumen (PR8)
K. Consumer’s Privacy (PR8)
PTPN XIII senantiasa melakukan praktik bisnis secara etis dan legal serta memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Sepanjang tahun 2011, tidak terdapat pengaduan tentang pelanggaran privasi konsumen. Privasi konsumen, yaitu para trader, dilindungi oleh Perusahaan dan data konsumen yang menjadi pelanggan tersimpan dalam database Perusahaan. (PR8)
PTPN XIII senantiasa melakukan praktik bisnis secara etis dan legal serta memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Sepanjang tahun 2011, tidak terdapat pengaduan tentang pelanggaran privasi konsumen. Privasi konsumen, yaitu para trader, dilindungi oleh Perusahaan dan data konsumen yang menjadi pelanggan tersimpan dalam database Perusahaan. (PR8)
L. Implikasi Keuangan Terhadap Perubahan Iklim
L. Financial Implication to Climate Change
PTPN XIII menyadari bahwa sebagai perusahaan agribisnis, tinggi rendahnya produksi dan produktivitas berkorelasi terhadap perubahan iklim yang terjadi. Anomali iklim yang berlangsung sejak tahun 2010 dan berlanjut hingga tahun 2011, ternyata turut mempengaruhi upaya pencapaian target produksi. Pada kondisi curah hujan tinggi, proses penyadapan pokok karet terganggu, organisme penganggu tanaman (OPT), seperti penyakit Colletotrichum gloesporoides, berkembang pesat, proses panen dan penanganan pasca panen terhambat. Berkurangnya capaian target produksi berdampak pada berkurangnya pendapatan dari hasil penjualan. (EC2)
PTPN XIII realizes that as an agribusiness company, the production increaseordecrease and productivity are correlated to the climate changes. The climate anomalies, which has been occurring since 2010 to 2011, has affected the efforts to achieve the production targets. During a condition in which the rainfall is high, the latextapping from the rubber trees will be interrupted, Plant pests organism (OPT), such as Colletorichum gloesporoides,multiplies very quickly, and the harvesting process and post-harvesting handling will also be interrupted. The decrease in the achievement of production targets will also decrease the income obtained from sales. (EC2)
PTPN XIII berusaha untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan meningkatkan kualitas aset produksi dan sumber daya lainnya, sehingga tidak mengakibatkan penurunan produksi secara signifikan. Dalam operasionalnya, perusahaan telah melaksanakan praktik bisnis berwawasan lingkungan, seperti zeroburn system pada saat pembukaan areal dan replanting. Pengalihan pemakaian energi berbasis fosil dengan energi yang ramah lingkungan juga menjadi perhatian perusahaan. Pada skala terbatas, PTPN XIII telah mengoperasikan PLTD berbasis janggel kapasitas 60 kva di Pelaihari. Saat ini, Perusahaan juga tengah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit di Parindu, Kalbar. (EN6)(EN18).
PTPN XIII has been trying to minimize the impacts of climate changes by improving the quality of production assets and other resources, so as not to cause a significant production decrease. In its operation, the Company has implemented an environmentally sustainable business practice, such as implementing zeroburn system during land clearings and replantings. The fuel conversion from fossil energy to environmentally friendly energy has also become a focus of the company. In a limited scale, PTPN XIII has also operated PLTD (Diesel Fueled Power Plant) which operates on empty oil palm fruit bunches with the capacity of 60 kva in Pelaihari. Today, the Company is constructing a Palm Oil Biomass Fueled Power Plant in Parindu, West Kalimantan. (EN6)(EN18).
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
51
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN
Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Lingkungan Corporate Social Responsibility for Environment
52
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR ENVIRONMENT
PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi terhadap lingkungan, yang tertuang dalam salah satu misi perusahaan, yaitu ‘Mengembangkan sistem perkebunan yang ramah lingkungan’. PTPN XIII menerapkan strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu dengan tujuan mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan dari dampak negatif kegiatan operasional perusahaan. (4.8)
PTPN XIII has a high commitment to the environment as indicated in one of the company’s missions, namely ‘To develop environment-friendly plantation system’. PTPN XIII has implemented a preventive and integrated environmental management strategy, the intention of which is to reduce the risks on human and environment against any negative impacts arising from the company’s operation. (4.8)
Kebijakan strategis tersebut kemudian diwujudkan melalui kegiatan PTPN XIII dalam menggunakan material, energi dan air, menjaga keanekaragaman hayati, mengelola emisi dan limbah, yang kesemuanya berlandaskan pada praktek bisnis berwawasan lingkungan.
Such strategic policy is then realized through PTPN XIII activities in utilizing the materials, energyand water, maintaining the biodiversity, managing the emission and waste, all of which are based on the environmentallyfriendly business practice.
A. Komitmen Terhadap Lingkungan
B. Commitment to Environment
Sebagai wujud komitmen terhadap peningkatan kinerja lingkungan yang berkelanjutan, PTPN XIII telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 : 2004. Proses reviu dan sertifikasi terhadap 3 Pabrik Minyak Sawit (PMS) dilakukan tahun 2011 oleh Lembaga bertaraf internasional, yaitu PT TUV NORD Indonesia. Selanjutnya, PTPN XIII juga tengah mengevaluasi kinerja lingkungan dan memperbaiki setiap parameter indikator dengan sasaran semua pabrik milik PTPN XIII mendapatkan PROPER Biru. Hal ini merupakan wujud tanggung jawab Perusahaan untuk memenuhi tingkat kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dan memenuhi seluruh ketentuan baku mutu yang ditetapkan Pemerintah. (4.12) (EN26)
As a form of its commitment to improving sustainable environmental performance, PTPN XIII has applied the so-called Environmental Management System (EMS) ISO 14001: 2004. The review and certification of 3 oil palm factories (PMS) were conducted in 2011 by an international standard institution, namely PT TUV NORD Indonesia. Further to that, PTPN XIII is in the process of evaluatingits environmental performance and improving each indicator parameter with the target of having all PTPN XIII’s plant/ millattain Blue PROPER. This constitutes a form of the Company responsibility to ensure its compliance with the prevailing regulations as well as to meet all of the quality standards set forth by the Government. (4.12) (EN26)
Sehubungan dengan terbitnya Peraturan Menteri Pertanian No.19/Permentan/OT.140/3/2011 tanggal 29 Maret 2011 yang mewajibkan seluruh perusahaan kelapa sawit di Indonesia untuk melaksanakan sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) paling lambat tanggal 31 Desember 2014, PTPN XIII tengah mempersiapkan diri dan berkomitmen untuk memenuhi ketentuan tersebut. Pada uji coba penerapan ISPO terhadap 20 perusahaan yang berlangsung Maret 2011, kebun Parindu PTPN XIII masuk kategori kebun kelas I. Prasyarat kebun yang dapat mengajukan permohonan sertifikasi ISPO adalah kebun Kelas I, Kelas II, dan Kelas III. (4.12) (EN26)
With regard to the issuance of Regulation of the Minister of Agriculture No.19/Permentan/OT.140/3/2011 dated 29 March 2011, in whichall oil palm companies in Indonesia are required to have ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) certificationno later than 31 December 2014, PTPN XIII is now preparing itself and committed to meeting such a requirement. During the commissioning of the ISPO application to 20 companies in March 2011, PTPN XIII Parindu Plantation was categorized as Class I Plantation. The prerequisite for plantations to propose for ISPO certification is that they must belong to either Class I, Class II, or Class III. (4.12) (EN26)
Melalui komitmen dan upaya perbaikan atas pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan, sepanjang tahun 2011 PTPN XIII tidak pernah mendapatkan sanksi administratif maupun denda atas pelanggaran baku mutu maupun pelanggaran kinerja lingkungan. (SO8) (EN28)
Throughout 2011, due to its efforts and commitment to sustainable environmental management, PTPN XIII never received administrative sanction nor subjected to a fine for any infringement of environmental quality standards or performance. (SO8) (EN28)
Selama tahun 2011, sebanyak 5 karyawan telah mengikuti pelatihan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001:2004 di Jakarta, setara dengan 132 manhours. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan
During 2011, five employees had attended Environmental Management System (EMS) ISO 14001:2004 in Jakarta, which was equal to 132 manhours. The training was aimed at upgrading employees’ ability and competency
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
53
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN
dan kompetensi karyawan dalam merancang dan menyusun dokumen ISO. PTPN XIII telah melaksanakan inhouse training ISO 14001 : 2004 di tahun 2011, yang dilaksanakan oleh bagian CMR, dengan instruktur dari internal Perusahaan yang telah bersertifikat. Inhouse training diikuti oleh 24 karyawan pimpinan dari 4 PMS, setara dengan 384 manhours. (EN26) (LA10)
in designing and preparing ISO documents. PTPN XIII had conducted ISO 14001: 2004 in-house training in 2011, which was delivered by the CMR Section, the certified instructor of which was recruited from inside the organization. This in-house training was attended by 24 managerial employees from 4 PMS, which was equal to 384 manhours. (EN26) (LA10)
PTPN XIII telah menyusun langkah-langkah dan kebutuhan sumber daya untuk membentuk dan mengembangkan SML ISO 14001:2004, dalam rangka penerapan dan peningkatan implementasi SML ISO 14001:2004 yang berkelanjutan. (EN26)
PTPN XIII had prepared some steps and the required resources to establish and develop SML ISO 14001:2004 in relation to the application and improvement of the sustainable SML ISO 14001:2004. (EN26)
B. Program Pengelolaan Lingkungan
B. Environmental Management Program
Berikut ini adalah program pengelolaan lingkungan PTPN XIII di tahun 2011:
Below is the environmental management programs of PTPN XIII in 2011
NO.
PROGRAM PROGRAM
1.
Pembukaan lahan baru (EN18) (EN19
Sistem zeroburn sehingga tidak terjadi pembakaran yang akan menimbulkan peningkatan CO2 maupun CO pada atmosfer.
Land Clearing (EN18)(EN19)
Zeroburn system should be applied for a land clearing to prevent fire that will result in the increase of CO2 and CO in the atmosphere.
Peremajaan tanaman (EN18) (EN19)
Sistem underplanting dan tidak membakar tonggak sisa tanaman tua yang akan diremajakan.
Plants Rejuvenation (EN18)(EN19)
Underplanting system and not burning the old plant stump remnants that will be rejuvenated.
Pengelolaan limbah cair (EN22)
- Setiap PMS dilengkapi dengan Unit Pengolah Air Limbah (IPAL) dengan sasaran memenuhi baku mutu air limbah yang ditetapkan Pemerintah. - Pengurasan kolam limbah - Memanfaatkan limbah cair hasil buangan pabrik untuk mengairi lahan kelapa sawit. (Pilot Project)
2.
3.
Liquid waste treatment(EN22)
KETERANGAN DESCRIPTION
- Every Palm Oil Mill is equipped with Liquid Waste Processing Unit in order to meet the standard quality of liquid waste stipulated by the Government. - Drainage pond waste. - Using liquid waste from the mill/factory to irrigate oil palm estates. 4.
Pengelolaan limbah padat (EN22) Solid waste treatment (EN22)
- Memanfaatkan tandan kosong sebagai pemulsaan (mulching) tanaman sawit dengan dosis 20-30 ton/ha untuk TBM dan 30-40 ton/ha untuk TM. - Memanfaatkan limbah pada decanter untuk pupuk di kebun dan bahan pakan ternak. - Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomass Sawit, tahun 2012. - Using empty fruit bunches as mulching for oil palm plants with the total dose of 20-30 tons/ha for immatured plants and 30-40 tons/ha for matured plants. - Using the waste in decanter as plant fertilizer. - Empty-Fruit-Bunches/Shell Power Plant, year 2012.
54
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR ENVIRONMENT
NO.
NAMA NAME
TUGAS TASK
5.
Pengaturan gas buangan (EN20) Waste gas treatment (EN20)
- Pengukuran emisi udara pada cerobong dan melaporkannya kepada instansi terkait. - Menggunakan economizer pada boiler untuk mengurangi emisi gas buang. - Measuring air emissions in the chimney and reporting it to the relevant institution. - Using economizer in boiler to reduce air emissions.
6.
Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. (EN22) Hazardous and Poisonous Materials Treatment. (EN22)
- Menampung minyak pelumas bekas dan aki bekas. - Membangun gudang untuk tempat penyimpanan sementara limbah B3, - Pengelolaan hasil limbah oleh pihak ke-3. - Proper treatment of used oil and used accumulator. - Construction of a warehouse to temporarily store hazardous and toxic waste (B3). - Management of waste product by third parties.
7.
8.
AMDAL (4.12) (EN 26)
Pemenuhan terhadap AMDAL dan atau RPL serta RKL.
Environmental Impact Analysis
Meeting the requirements of Environmental Impact Analysis and/or Environmental Monitoring Plan and Environmental Management Plan
Pemanfaatan sumber daya (EN5)(EN6) - Memanfaatkan drab akhir CPO sebagai bahan baku Unit Pengolahan Biodiesel. (EN7) - Penghematan energi - Inisiatif penyediaan energi terbarukan - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomass Sawit. (EN7) Resources utilization (EN5)(EN6) - Energy saving - Initiatives for renewal energy supply
- Utilizing CPO final drab as raw material for Biodiesel Processing Unit (EN7) - The construction of Empty-Fruit-Bunches/Shell Power Plant. (EN7)
C. Material, Energi, dan Air
C. Material, Energy, and Water
I. Pemakaian Material untuk Proses Produksi
I. Material Use for Production Process
PTPN XIII menggunakan pupuk dan pestisida untuk pengelolaan budidaya tanaman kelapa sawit dan karet. Jenis, dosis dan cara aplikasi disesuaikan dengan hasil rekomendasi dari instansi terkait bekerjasama dengan bagian Litbang setelah melalui tahap penelitian dan uji coba. Rekomendasi ini selalu diperbarui sesuai dengan kondisi setempat dan kondisi terkini di kebun. PTPN XIII menggunakan pestisida untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman. Jenis yang digunakan adalah pestisida yang mendapatkan rekomendasi dari Departemen Pertanian. (EN1)
PTPN XIII uses fertilizers and pesticide to cultivate oil palm and rubber trees. The types, dosage, and the application methods are tailored to recommendation result from related institutions working with R&D after doing research and experiment. This recommendation is always renewed to conform the surrounding conditions and the most recent condition in the plantation.PTPN XIII has applied pesticide to control plant-disturbing organisms. The type of pesticide used is the pesticide that has obtained recommendation from the Department of Agriculture. (EN1)
PTPN XIII telah memanfaatkan pupuk organik Humega Liquid di kebun Pelaiharai Kalsel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian Humega Liquid dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit hingga 37%. (EN1) (EN26)
PTPN XIII has utilized Humega Liquid organic fertilizer in the Pelaiharai Plantation of South Kalimantan (Kalsel). Survey results showed that the use of Humega Liquid was able to improve oil palm productivity to 37%. (EN1) (EN26)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
55
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN
TOTAL PEMAKAIAN PUPUK PADA TANAMAN KELAPA SAWIT DAN KARET TOTAL USE OF FERTILIZER ON OIL PALM AND RUBBER PLANTS JENIS PUPUK
NPK MG B Palmo Super Dolomite Biofertilizer Emas Urea
2009
JUMLAH (TON) AMOUNT (TON) 2010
TYPE OF FERTILIZER 2011
19.436
22.085
21.096
NPK MG B
4.176
3.921
6.968
Palmo
12.444
17.233
17.220
Super Dolomite Biofertilizer Emas
1.002
1.374
962
123
131
58
Urea Rock Phospat
Rock Phospat
48
222
217
MOP
64
15
6
MOP
2
Borate
Borate
0,5
5
Sumber Data : Bagian Tanaman Data Source: Plant Section
Material utama yang digunakan dalam proses produksi di pabrik adalah hasil produksi kebun, yaitu tandan buah segar (TBS) untuk komoditi kelapa sawit, dan bokar untuk komoditi karet. Selain itu, dibutuhkan pula bahan kimia tertentu selama proses pengolahan di pabrik sesuai norma yang ditetapkan dalam Pedoman Dasar Kerja (PDK).
56
The main materials used in the production process in the factory are the plantation products, such as fresh fruit bunches for the oil palm commodity, and rubber raw materials for rubber comodity.In addition, we also need certain chemicals during the treatment process in plants/ mills in accordance with the normsset under the Basic Operating Guidelines (PDK).
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR ENVIRONMENT
MATERIAL YANG DIGUNAKAN UNTUK PRODUKSI (EN1) MATERIALS USED FOR PRODUCTION (EN1) JENIS PUPUK
1. Tandan Buah Segar (TBS) Fresh Fruit Bunches
SATUAN Unit of measurement
VOLUME 2009
2010
ton TBS
1.528.937
1.553.443
1.617.927
2011
2. Bahan kimia pengolahan Processing chemical substances -Asam Sulfat 98%
Sulfuric acid 98%
kg
37.815
36.540
38.945
-Asam Clorida
Chloride acid
kg
83.585
81.105
66.238
-Caustic soda 99%
Sodium hydroxide 99%
kg
76.875
73.896
77.032
-Tawas
Alum
kg
143.375
140.120
157.929
-Soda ash
kg
56.250
72.549
64.780
-Catalized sulfit
kg
15.597
11.897
16.721
-Advantage plus 6445
kg
11.065
9.438
12.746
-Adjunct HL
kg
11.418
10.401
12.927
-Kaporite
Chlorine
-CaCO3 PKR/RSS
Crumb Rubber Factory
1. Bokar Rubber
Raw Materials
gr
295
332
185
kg
406.730
424.921
701.020
24.503.751
27.875.247
21.335.997
kg kk
2. Bahan Kimia Pengolahan PKR Chemical substances for PKR processing -Soda Ash
kg
-
75
-
-Caustik Soda
Sodium hydroxide
kg
2.575
3.355
3.805
-Al. Sulfat
Al. Sulfate
liter
1.450
1.700
850
-Terpentin
Turpentine
liter
760
200
2.560
-Cureo TS -Asam Sulfat
Sulfuric acid
-Castrol Oil
liter
20
30
87
liter
16.905
9.675
7.690
liter
2.460
2.200
2.200
25.800
25.375
24.483
3. Bahan Kimia Pengolahan Pabrik RSS Chemical substances for RSS Factory processing -As. Semut
Formic acid
liter
-Premium
Gasoline
liter
5.150
4.753
3.623
-Minyak Tanah
Kerosene
liter
16.598
16.604
10.623
-Talk Powder
Talc Powder
liter
6.736
4.269
3.374
liter
240
200
200
-Formalin
Sumber data: Bagian Pabrik Data Source : Mill Section
II. Penggunaan Energi
II. Energy Consumption
Untuk menggerakkan alat transportasi/alat berat di kebun dan mesin-mesin di pabrik serta kendaraan dinas, PTPN XIII memerlukan bahan bakar fosil berupa bensin dan solar. Total konsumsi sumber energi bahan bakar tahun 2011 mencapai 19.327 liter premium dan 3.282.042 liter solar. Tingkat konsumsi mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan adanya penurunan bahan baku bokar untuk proses produksi di PKR dan Pabrik Karet RSS. (EN3)
To move the transportation/heavy-duty machinery in the plantation and factory and company vehicles, PTPN XIII needs the fosil fuel such as gasoline and diesel fuel. The total consumption of the fuel source was 19.327 litres of gasoline and 3,282,042 litres of diesel fuel in 2011. The consumption rate, decreases significantly compared to the previous year which was caused by the decrease the rubber raw materials for production process in Crumb Rubber Factory and Rubber Factory RSS. (EN3)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
57
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN
UNIT
2009 2010 2011 PREMIUM HSD/SOLAR PREMIUM HSD/SOLAR PREMIUM HSD/SOLAR Gasoline (Liter) Diesel Fuel (Liter) Gasoline (Liter) Diesel Fuel (Liter) Gasoline (Liter) Diesel Fuel (Liter)
1.DKB I
22.077
1.102.672
21.829
1.121.302
13.732
1.165.956
2.DKB II
-
1.219.262
-
974.155
-
1.412.912
20.965
632.769
23.875
593.924
5.025
644.613
240
916.603
3.563
914.882
570
58.561
43.282
3.871.306
49.267
3.604.263
19.327
3.282.042
3.DKT 4.DKST Jumlah/Amount
Sumber data: Bagian Pabrik Data Source : Mill Section
Penggunaan Listrik
Electricity Consumption
PTPN XIII memanfaatkan energi tidak langsung berupa penggunaan listrik untuk keperluan kantor, penerangan implasemen pabrik dan perumahan karyawan. Pemakaian energi listrik tahun 2011 mencapai 34.325.628 KWH, naik 5,09% terhadap tahun 2010. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan jumlah TBS diolah dengan beroperasinya 2 PMS baru sehingga jam olah bruto tahun 2011 mencapai 42.394 jam. (EN4)
PTPN XIII has made the most of indirect energyin the form of electricity usage for office requirement, illumination of the plant/mill emplacement and employee housing. The electricity consumption in 2011 reached 34,325,628 KWH, an increase by 5.09% compared to that of in2010. Such an increase was mainly caused by the increased number of the processed TBS with the operation of the new 2 PMS so that the gross processing hour for 2011 reached 42,394 hours. (EN4)
PENGGUNAAN LISTRIK ELECTRICITY CONSUMPTION (EN4) UNIT
2009 PEMAKAIAN LISTRIK (KWH) ELECTRICITY CONSUMPTION
1. DKB I
10.241.818
2. DKB II 3. DKT 4. DKST 5. Kantor Direksi Head Office Jumlah/Amount
2010 PEMAKAIAN LISTRIK (KWH) ELECTRICITY CONSUMPTION
2011 PEMAKAIAN LISTRIK (KWH) ELECTRICITY CONSUMPTION
10.193.807
10.431.636
9.856.835
9.181.311
11.349.660
9.698.431
11.658.754
11.126.937
1.181.110
1.163.148
945.253
460.328
465.127
472.142
31.438.522
32.662.147
34.325.628
Sumber data: Bagian Pabrik Data Source : Mill Section
58
III. Pemakaian air
III. Water Consumption
Pemakaian air digunakan untuk proses pengolahan di pabrik dan kebutuhan perumahan karyawan di sekitar pabrik. Air tersebut berasal dari sungai yang kemudian dilakukan penjernihan melalui proses Water Treatment.
Water is consumed for treatment process in the factory and employees housing requirement around the factory. The water is taken from the river, which subsequently undergoes purification through the Water Treatment process.
Tingkat konsumsi air tahun 2011 mencapai 4.310.159 m3, menurun 3,79 % terhadap tahun 2010. Hal ini dikarenakan adanya penurunan komsumsi air dan penghematan penggunaan air diseluruh unit. Pemakaian air untuk keperluan Kantor Direksi berasal dari PDAM Kota Pontianak.
Water consumption rate in 2011 reached 4,310,159m3, decreased by 3.79% compared to that of in 2010. This was due to a decrease in water consumption and the saving of water consumption in all units. The water consumed in the Office of the Directors is supplied by the PDAM of Pontianak City.
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR ENVIRONMENT
PEMAKAIAN AIR PABRIK (EN8) THE WATER CONSUMPTION (EN8) 2009 KONSUMSI AIR (M3) WATER CONSUMPTION (M3)
2010 KONSUMSI AIR (M3) WATER CONSUMPTION (M3)
2011 KONSUMSI AIR (M3) WATER CONSUMPTION (M3)
1. DKB I
1.432.873
1.499.266
1.393.772
2. DKB II
1.236.450
1.426.426
1.385.543
3. DKT
1.267.911
1.357.848
1.372.497
204.651
192.250
154.027
4.176
4.210
4.320
4.146.061
4.480.000
4.310.159
UNIT
4. DKST 5. Kantor Direksi Head Office Jumlah/Amount
Sumber data: Bagian Pabrik Data Source : Mill Section
IV. Efisiensi Energi
IV. Energy Efficiency
PTPN XIII merancang dan melaksanakan berbagai program untuk efisiensi penggunaan sumber daya alam dan energi sesuai dengan peruntukan pemakaiannya. Rancang bangun PMS Kembayan dan PMS Pelaihari yang beroperasi sejak bulan Juli 2011, telah dilengkapi dengan economizer pada boiler sehingga dapat menghemat pemakaian BBM hingga 0,76%. Kedua PMS tersebut telah dilengkapi dengan 8 (delapan) kolam limbah sehingga lebih ramah lingkungan. (EN6)
PTPN XIII has designed and implemented various programsfor the efficient use of the natural resource and energyin accordance with their intended use. The construction design of PMS Kembayan and PMS Pelaihari,which have been operating since July 2011, is equipped with an economizeron the boiler so that it can save fuel consumption up to 0.76%. The two PMS have been equipped with 8 (eight) waste ponds so that it becomes more environmentally friendly. (EN6)
Untuk mengurangi pemakaian energi listrik, PTPN XIII melakukan berbagai upaya, diantaranya adalah menggunakan bola lampu yang hemat energi, mematikan lampu ruangan yang tidak digunakan, mematikan komputer pada saat tidak digunakan, mematikan lampu/ komputer dan pendingin ruangan pada jam pulang kantor. PTPN XIII tengah merencanakan untuk menggunakan penerangan lampu tenaga surya (solar cell) pada sejumlah pabrik. (EN7)
To reduce the consumption of electricity-based energy, PTPN XIII has made various efforts, which among others include using save energy lamps, turning off the lamp when a room is not in use, turning off the computer while not in use, turning off the lamps/computersas well as the air-conditioning units after office hours. PTPN XIII is now considering the use of solar cellsfor illumination purposes in a number of factories. (EN7)
PTPN XIII juga akan membangun pembangkit tenaga listrik terbarukan yang berbahan bakar biomassa sawit berkapasitas 2x3 MW di Kebun Parindu Kabupaten Sanggau Kalbar. Proyek Power Plant adalah kerjasama PTPN XIII (Persero) dangan PT. PLN sesuai MoU Nomor : 13.00/SP/01/I/2010 dan Nomor 012.MoU/040/DIR/2010 dimana direncanakan produksi tenaga listrik akan dijual kepada PT PLN setelah melalui mekanisme yang berlaku. (EN6)(EN7)(EN22).
PTPN XIII willalso build a renewable power plant generated by oil palm biomasswith a capacity of 2x3 MWin the Parindu Plantation of the Sanggau District, West Kalimantan (Kalbar). This Power Plant project is to be realized by PTPN XIII (the Company) in conjunction with PT PLN under MoU Number 13.00/SP/01/I/2010 and MoU Number 012.MoU/040/DIR/2010, in which the electricity generated thereof will be sold to PT PLN upon undergoing the prevailing mechanism. (EN6)(EN7)(EN22).
PTPN XIII telah menggunakan biodiesel yang dihasilkan oleh dua Unit Pengolahan Biodiesel milik Perusahaan yang terletak di PMS Parindu Kalbar dan PMS Samuntai di Kaltim. Produksi biodiesel digunakan sebagai bahan bakar alternatif selain solar yang digunakan untuk alat beratdi pabrik dan alat pengangkutan di kebun.PTPN XIII telah memanfaatkan sebagian sisa gas buang yang dihasilkan boiler di PMS, untuk instalasi pengolahan biodiesel di PMS Parindu dan PMS Samuntai. (EN5)(EN6)(EN18)
PTPN XIII hasutilized biodiesel generated by two Biodiesel Processing Unitsbelonging to the Company, which are located in PMS Parindu Kalbar and PMS Samuntai in East Kalimantan (Kaltim). The biodiesel produced is used as an alternativeto diesel oil consumed by heavy equipment in factories and means of transportation in a number of plantations.PTPN XIII has successfully made of partial exhaust gas generated from the boiler in PMS forthe installationof biodiesel processing units in PMS Parindu and PMS Samuntai. (EN5)(EN6)(EN18)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
59
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN
60
D. Keanekaragaman Hayati
D. Biodiversity
I. Pemanfaatan Lahan dan Keanekaragaman Hayati
I. The Land Use and Biodiversity
Sampai dengan tahun 2011, PTPN XIII memiliki areal konsesi seluas 93.956,01 ha, terdiri atas tanaman kelapa sawit seluas 59.821,11 ha, tanaman karet seluas 15.630,46 ha, dan areal lain-lain seluas 18.504,44 ha yang merupakan rencana lahan pembibitan, tanaman non produktif, pabrik, kantor, perumahan, jalan penghubung produksi dan koleksi, rendahan, hutan, jurang dan lain-lain. PTPN XIII juga mengelola plasma kelapa sawit seluas 57.908,60 ha dan plasma karet seluas 29.595,04 ha. (EN11)
Recently PTPN XIII has the concession area of 93,956.01 ha consisting of oil palm plantation of 59,821.11 ha, rubber plantation of 15,630.46 ha, and other areas of 18,504.44 ha that is planned for seeding land, non productive plantation, factory, office, housing complex, connecting road between production and collection places, low land, forest, ravine, and so forth. PTPN XIII also manages the oil palm plasma plantation of 57,908.61 ha and rubber plasma plantation of 29,595.04 ha. (EN11)
Dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit maupun karet, PTPN XIII tetap memperhatikan kelangsungan hidup keanekaragaman hayati dan kawasan bentang alam yang penting bagi dinamika ekologi secara alami serta mengembangkan perkebunan hanya pada lahan yang sesuai peruntukan dan areal budidaya. Sebagai contoh, pada pengembangan kebun kelapa sawit di Gunung Meliau yang terletak di Kabupaten Sanggau Kalbar, PTPN XIII tetap mempertahankan Bukit Munggu sebagai sarana konservasi sertamemelihara keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. (EN11)
In developing its oil palm and rubber plantation, PTPN XIII has continued to pay attention to the sustainable life of the biodiversity and the natural landscape which constitutethe essential parts of the natural ecological dynamics, and has expanded its plantations only in the designated and cultivation areas. For the development of the oil palm plantation in Gunung Meliau in the Sanggau District of Kalbar, for instance, PTPN XIII has retained Bukit Munggu as the conserving facilities and for maintaining the biodiversity contained therein. (EN11)
Menteri Pertanian telah mengeluarkan Permentan No. 19/Permentan/OT.140/3/2011 tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO). Menindaklanjut prinsip No. 3 tentang Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan khususnya kriteria No. 3.4 tentang Pelestarian Biodiversity dan No. 3.5 tentang Identifikasi dan Perlindungan Kawasan Lindung maka PTPN XIII (Persero) berkomitmen dan telah melaksanakan sejumlah upaya pelestarian lingkungan, antara lain : Menjaga wilayah kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati misalnya di Bukit Mungguk Kebun Gunung Meliau. Membuat peta kebun yang dalam wilayahnya terdapat kawasan hutan lindung. Pelestarian kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS). (EN11) (EN12)(EN13)(EN14)(EN15)
The Minister of Agriculture has issued Ministerial Regulation No. 19/Permentan/OT.140/3/2011 dated 29 March 2011 regarding the ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) Guidelines. As follow-up to Principle No. 3 regarding the Environmental Management and Monitoring, especially Criteria No. 3.4 regarding Biodiversity Conservation and No. 3.5 regarding the Identificationand Conservation of Protected Areas, PTPN XIII (the Company) has been committed to making some environmental preservations, namely: Maintaining areas that is rich with biodiversity such as in Bukit Mungguk Kebun Gunung Meliau. Preparing plantation mapping of areas with protected forest areas. Conserving Catchment Areas (DAS). (EN11)(EN12)(EN13) (EN14)(EN15)
Untuk mempertahankan keanekaragaman hayati di sekitar wilayah kerja perusahaan, PTPN XIII berpartisipasi dalam pelaksanaan penanaman 73.850 pohon di tahun 2011, dalam rangka gerakan tanam 1 milyar pohon di wilayah kerja PTPN XIII. Penanaman ini merupakan kelanjutan dari program tahun-tahun sebelumnya. Jenis yang ditanam meliputi pohon mahoni, matoa, trembesi, bintagor, pohon pucuk merah, tanjung dan pohon bambu Jepang. PTPN XIII juga melaksanakaan penanaman pohon
To maintain the biodiversity of the areas in the vicinity of the company, PTPN XIII has participated in the planting of 73,850 trees during 2011 under the 1 billion tree planting movement in PTPN XIII operational areas. These tree planting activities constitute the continuation of the previous years’ programs. The type of the plants includes mahogany, matoa (Pometia Pinnata), trembesi (rain tree), bintagor, pucuk merah (Eugenia) tree, tanjung (spanish cerry) and Japanese bamboo trees. PTPN XIII has also
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR ENVIRONMENT
di wilayah kerja Perusahaan dalam rangka mendukung Hari Lingkungan Hidup Sedunia sebanyak 10.000 bibit pohon dan penanaman pohon berbuah di lingkungan sekolah di sekitar wilayah kerja PTPN XIII. Jenis yang ditanam meliputi mahoni, meranti, trembesi, tanjung, pucuk merah, mangga harum manis, rambutan, langsat, glondokan tiang, dan pohin berbuah, yaitu mangga, lengkeng, rambutan, jambu air dan sawo. (EN13) (EN14)
conducted tree planting in the company’s operational areas to support the World’s Environment Day as much as 10,000 seedlings and the planting of fruit-bearing trees around the school premises in the vicinity of PTPN XIII operational areas. The type of trees for planting includes mahogany, timber tree, trembesi, tanjung, pucuk merah, harum manis manggos, rambutan, yellow fruit (langsat), glondokan tiang, and fruit-bearing trees, namely manggos, longans, rambutans, rose-apple and sapodilla (sawo). (EN13) (EN14)
II. Dokumen Pengelolaan Lingkungan
II. Document of Environmental Management
PTPN XIII menyusun dan melaksanakan program pengelolaan lingkungan dibantu oleh konsultan independen. Proyek baru yang akan dibangun oleh Perusahaan selalu didahului dengan kelengkapan AMDAL yang memuat dokumen kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA-AMDAL), dokumen analisis dampak lingkungan, dokumen rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL), dokumen rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL). Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup ini diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Untuk kegiatan yang tidak wajib dokumen AMDAL, PTPN XIII melakukan penyusunan dokumen Usaha Pengelolaan Lingkungan–Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL). (EN12)(EN13)(EC1)
PTPN XIII composes and implements its environmental management programs assisted by independent consultant. New projects that will be initiated by the company are always preceded by the Environmental Impact Analysis supporting document that consists of frame of reference document on Environmental Impact Analysis, Environmental Impact Analysis document, Environmental Management Plan document, and Environmental Monitoring Plan document. This study on the large and important impact of a particular business and/or activity which is planned to the environment is required for the decision making process on the realization of the business and/or activity. For the activity which does not require Environmental Impact Analysis document, PTPN XIII composes the documents of Environmental Management Efforts-Environmental Monitoring Efforts (UKL-UPL). (EN12)(EN13)(EC1)
Pelaksanaan program disesuaikan dengan hasil rekomendasi dokumen pengelolaan lingkungan pada saat dibangunnya proyek baru. Hal ini mengacu pada UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta untuk menunjukkan komitmen Perusahaan pada pelestarian dan perlindungan lingkungan dan PP No 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. (EN12)(EN13)(EC1)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
The program implementation is corresponding to the recommendation result of the environmental management document as the new project is realized. The result refers to the Government Regulations Number 32 Year 2009 of the Environmental Conservation and Management and is to show the company commitment to the environmental preservation and conservation PP no 27 year 2012 of Envoronmental Permit. (EN12)(EN13)(EC1)
61
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN
62
Terkait program pengembangan, saat ini PTPN XIII tengah melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL, meliputi: 1. Penyusunan dokumen AMDAL proyek pengembangan kelapa sawit Kubu Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, seluas 8.004 hatelah selesai dan saat ini sedang dalam proses pengesahan dokumen oleh instansi terkait. 2. Penyusunan dokumen AMDAL Pembangunan Crumb Rubber Factory (CRF) di Kebun Batulicin berkapasitas 18.000 ton KK/tahun, yang pelaksanaannya telah diserahkan kepada PT Nusantara Batulicin selaku anak perusahaan. 3. Penyusunan dokumen AMDAL pembangunan PMS Lembah Batu Kaltim sampai dengan akhir 2011 masih pada tahap penunjukan konsultan AMDAL. 4. Penyusunan dokumen AMDAL pembangunan PMS Pamukan sampai akhir tahun 2011 masih pada tahap penunjukan konsultan AMDAL.
With regard to the development program, PTPN XIII is currently preparing the AMDAL documents, including: 1. The preparation of AMDAL documents for the development of the oil palm project in Kubu Raya, Kubu Raya District, Kalbar, namely an area of 8,004 ha, has completed, and PTPN XIII is currently in the process of seeking the document endorsement by the related institution. 2. The preparation of AMDAL documents for the Development of CRF (Crumb Rubber Factory) in Batulicin Plantation with a capacity of 18,000 ton household/year, the implementation of which has been handed over to PT Nusantara Batulicin as the subsidiary. 3. The preparation of AMDAL documents for the Development of PMS Lembah Batu Kaltim through the end of 2011 is in the process of AMDAL consultant appointment. 4. The preparation of AMDAL documents for the Development of PMS Pamukan through the end of 2011 is in the process of AMDAL consultant appointment.
E. PTPN XIII Goes to Green (EN14)(EN 26)
E. PTPN XIII Goes to Green (EN14)(EN 26)
Sebagai bentuk inisiatif PTPN XIII terhadap konservasi lingkungan, PTPN XIII telah melaksanakan berbagai program penghijauan di berbagai wilayah untuk mengurangi dampak lingkungan akibat pemanasan global. Program PTPN XIII Goes to Green diwujudkan dalam berbagai gerakan program penghijauan, bersinergi dengan pemangku kepentingan dan institusi terkait.
As the form of PTPN XIII initiative towards the environmental conservation, PTPN XIII has implemented various revegetation programs in various areas to mitigate the environmental impacts due to global warming. The PTPN XIII Goes to Green Program is realized in various revegetational movement programs, to synergizewith the stakeholders and related institution.
Program Peduli Lingkungan PTPN XIII dilaksanakan dengan melakukan penanaman bibit bakau sebanyak 10 ribu pohon di sepanjang 3,5 km pesisir pantai Sungai Duri, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Penanaman perdana dimulai tanggal 5 Mei 2011 di pantai desa Sungai Duri I. Kondisi pantai sepanjang Sungai Duri sangat vital, karena sepanjang jalur ini merupakan satu-satunya jalan yang dilewati kendaraan untuk menuju daerah SIngkawang, Bengkayang dan Sambas. PTPN XIII melakukan penanaman bakau, yang juga berfungsi sebagai penghijauan dan pelestarian
PTPN XIII Environmental Awareness Program is implemented by planting mangrove seedlings as many as 10 thousand trees covering an area of 3.5 km along the Sungai Duri coast, Sungai Kunyit Subdistrict, Pontianak District, West Kalimantan. The first planting activities commenced on 5 May 2011 along the coast of the Sungai Duri I Village. The condition of the beach along Sungai Duri is very vitalbecause this route constitutes the only road to pass on by vehicles heading towards Singkawang, Bengkayang and Sambas. PTPN XIII has planted mangroves, which also functions as the revegetation and environmental
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR ENVIRONMENT
lingkungan. Pada kegiatan tersebut, PTPN XIII melibatkan masyarakat setempat untuk melakukan penanaman dan perawatan. Universitas Tanjungpura berperan dalam hal sosialisasi program dan pendampingan kepada masyarakat sekitar.
reservation. In this activity, PTPN XIII has involved the local community to conduct planting and maintenance activities. The Tanjungpura University takes part in the socialization program and facilitation to the surrounding community.
Sebagai kelanjutan program penyelamatan pantai di desa Sepok laut, Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, yang telah dirintis tahun sebelumnya, PTPN XIII melalukan penanaman lanjutan pohon bakau di wilayah tersebut dalam rangka pencegahan abrasi laut. Total pohon bakau yang telah ditanam mencapai 10.000 pohon. Penanaman dan perawatan pohon bakau dilakukan oleh masyarakat sekitar karena kelak mereka yang akan bertanggung jawab dalam keberlanjutan pelestariannya.
As the continuation of the previous year’s beach conservation program in the Sepok laut village, Sungai Kakap Subdistrict, Kubu Raya District, PTPN XIII has conducted further planting of mangrove trees in the area in order to prevent the sea abration.There are a total of 10,000 mangrove trees that have been planted. The planting and maintenance activities were undertaken by the local community because it is them who will be responsible for the sustainable conservation.
PTPN XIII bersinergi dengan Untan, membangun Hutan Kota di sekitar kawasan bundaran tugu Digulis, kompleks Universitas Tanjung Pura, Pontianak. Program ini diawali dengan penanaman seribu pohon di lingkungan kampus Untan bersama civitas akademika Untan. Kawasan tersebut nantinya akan memiliki areal jogging yang segar dan sejuk, dan akan tetap dipertahankan sebagai kawasan non akademis dan menjadi kawasan hijau. Selain mengembangkan hutan kota, PTPN XIII juga mengembangkan kebun pendidikan kelapa sawit yang terletak di belakang Fakultas Ekonomi Untan. Kebun pendidikan ini sebagai wujud nyata kontribusi PTPN XIII terhadap penghijauan wilayah kampus, sekaligus juga menyediakan sarana untuk tempat pendidikan dan penelitian bagi kalangan akademisi.
PTPN XIII has teamed up with Untan in creating an Urban Forest around the Tugu Digulis round about, the complex of the Tanjung Pura University, Pontianak. This program was initiated by the planting of one thousand trees in the vicinity of the Untan campus, along with the academic civitas of Untan. This area will at a later date have a fresh and cool jogging track, and be retained as nonacademyand green areas. In addition to developing an urban forest, PTPN XIII has also developed an educational oil palm plantation located behind the Faculty of Economy of Untan. This educational plantation constitutes a concrete contribution of PTPN XIII in making the campus a green area, while at the same time providing a facility for research and education for academicians.
Beberapa program PTPN XIII Goes to Green lainnya adalah penanaman 1.000 meranti dan 1.000 pohon mahoni siap tanam ke Batalyon Infantri 643 Wanara Sakti Anjungan, dan penanaman 100 bibit tanjung dan 100 bibit mahoni guna pelestarian alam/penghijauan di pinggir Trans Kalimantan.
Some other programsby PTPN XIII Goes to Green includes the planting of 1,000 timber trees and 1,000 mahoganytrees (ready-planting) at Batalyon Infantry 643 of Wanara Sakti Anjungan, and the planting of 100 tanjung seedlings as well as 100 mahogani seedlings for natural preservation/revegetation along the edge of Trans Kalimantan.
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
63
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN
F. Pengelolaan Limbah
F. Waste Management
Falsafah dasar Zero Emissions menyatakan bahwa proses industri seharusnya tidak menghasilkan limbah dalam bentuk apapun karena limbah tersebut merupakan bahan baku bagi industri lain. Konsep pengelolaan limbah PTPN XIII mengarah pada Zero Emissions dengan berpedoman pada ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku sebagai acuan pelaksanaannya. Pelaksanaan pengelolaan limbah dilakukan sejak awal produksi dengan melakukan tindakan proaktif, diantaranya meminimalkan terbentuknya limbah dengan menggunakan teknologi modern, memanfaatkan limbah untuk produksi, dan mengolah limbah secara benar. (EN26)
The basic philosophy of Zero Emissions is that the industrial process is not supposed to produce waste in any forms because the waste can be the raw materials for another production. The concept of waste treatment in PTPN XIII refers to Zero Emissions pursuant to the prevailing rules and regulations as its implementation reference. The implementation of waste treatment is applied since the initial stage of production process by conducting proactive actions, such as minimizing the waste formation by using modern technology, utilizing waste for production, and doing appropriate waste treatment. (EN26)
I. Pengelolaan Limbah Padat
I. Solid waste treatment
Operasional Pabrik Minyak Sawit menghasilkan limbah padat berupa tandan kosong, cangkang dan wet decanter solid. Selama tahun 2011, PTPN XIII telah mengolah TBS di pabrik sendiri sebanyak 1.617.927 ton. Fraksionasi hasil pengolahan TBS (Pedoman Pengelolaan Limbah Deptan) diuraikan sebagai berikut:
The operation of palm oil mill produces solid waste which is empty fruit bunches, shells, and wet decanter solid. In2011, PTPN XIII has processed TBS as many as 1,617,927 tons in its own mill. The fractionation of the TBS processing (Guidelines for Waste Management of the Minister of Agriculture) is elaborated as follows:
FRAKSIONASI HASIL PENGOLAHAN TBS DAN PENGELOLAANNYA (EN21) (EN 22) FRACTIONATION OF THE TBS PROCESSING AND MANAGEMENT (EN21) (EN 22) NO
URAIAN
FRAKSIONASI JUMLAH LIMBAH % DIHASILKAN (TON) FRACTIONATION WASTE PRODUCED (TON)
DESCRIPTION 1.
Tankos Empty Fruit Bunches
2. 3. 4.
Ampas
5.
Limbah cair Liquid waste
PENGELOLAAN MANAGEMENT
21.5
347,854
Diolah dan dimanfaatkan untuk mulsa. Bahan baku Power Plant To be processed and utilized for mulching. Power plant raw material
Solid
4.1
66,335
Bahan pakan ternak Cattle food materials
Cangkang Shells
5.4
87,368
Bahan baku Power Plant, bahan bakar boiler Power Plant raw material, boiler fuel
12.9
208,713
Bahan bakar ketel uap Used for boiler fuel
18.3
296,081
Pengairan, Pupuk Cair : BioN13FB, Irrigation, Liquid Fertilizer: Bio13FB
Fibre
Catatan: TBS diolah di pabrik sendiri sebanyak 1.617.927ton Note: TBS processed in own factory as many as 1,617,927tons
64
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR ENVIRONMENT
Limbah padat tandan kosong merupakan limbah padat yang jumlahnya cukup besar, namun pemanfaatannya masih terbatas. Aplikasi tandan kosong sebagai mulsa menghasilkan fungsi ganda, yaitu menambah hara ke dalam tanah dan meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Setiap ton Tankos mengandung unsur hara yang setara dengan 3 Kg urea; 0,6 kg CIRP; 12 Kg MOP; dan 2 Kg Kieserit.
The empty fruit bunches are the large amount of solid waste; however, its utilization is still limited The application of empty fruit bunches as mulch has double functions, those are adding the nutrients for the soil and increasing the organic contents in the soil. Each ton of empty fruit bunches contains nutrients equal to 3 kgs of urea fertilizer; 0.6 kgs of CIRP; 12 kgs of MOP, and 2 kgs of Kieserit.
PTPN XIII memanfaatkan tankos untuk Tanaman Menghasilkan dengan dosis 30-40 ton/ha, sedangkan untuk Tanaman Belum Menghasilkan dosis yang dipakai adalah 70 ton/ha. Sampai dengan akhir tahun 2011, aplikasi Tankos mencapai areal seluas 1.099 ha, meliputi wilayah Kalbar 480 ha, Kalsel 241 ha dan Kaltim 378 Ha. (EN2) (EN22)(EN26)
PTPN XIII utilizes empty fruit bunches for mature plants with the dosage 20-30 tons/ha, whereas for immature plants with the dosage 70 tons/ha. Until the end of 2011 the application of empty fruit bunches had reached the area of 1.099 hectares, include of West Kalimantan 480 ha, South Kalimantan 241 ha, and East Kalimantan 378 ha. (EN22).
Selain dimanfaatkan sebagai mulsa, tankos dan cangkang akan dimanfaatkan sebagai bahan baku utama Pembangkit Listrik Tenaga Tandan Kosong, dan cangkang. (EN7)(EN22).
Beside utilized as mulch, empty fruit bunches and shell will also be used as the main raw material of empty fruit bunches and shell power plant. (EN7, EN22).
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
65
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN
66
PTPN XIII telah merintis Sistem Integrasi Sapi-Sawit sejak tahun 2009 di Desa Gasing, Ngabang, Kabupaten Landak, Kalbar. Anggota Kelompok Plasma Sawit-Sapi mendapatkan pelatihan sekolah lapangan integrasi Sawit-Sapi dan bantuan sapi melalui program PKBL sebanyak 32 ekor. Pakan sapi diperoleh dari kombinasi hijauan, limbah pabrik berupa wet decanter solid dan produk samping dari kegiatan perkebunan, yaitu pelepah dan daun sawit. Pada tahun 2011 PTPN XIII melalui program PKBL telah melaksanakan program sapi sawit dengan memberikan bantuan sapi di Kebun Plasma Gunung Meliau sebanyak 22 ekor sapi kepada 10 orang, dan di Kebun Plasma Rimba Belian untuk 2 kelompok sebanyak 18 ekor sapi kepada 8 orang. (EN 22)
PTPN XIII has initiated the Integrated System of cow-oil palm since 2009 in Gasing village, Ngabang, Regency of Landak, West Kalimantan. The group members of oil palmcow plasma get the integrated field training of oil palmcow and 32 cows through Partnership and Environmental Development Program. The cow food is obtained from the combination of green plants, wet decanter solid, and side product of the plantation, those are oil palm sheaths and and leavesIn 2011, PTPN XIII under the PKBL program has implemented a cow-oil palm program by donating 22 cows in the Plasma Plantation of Gunung Meliau to 10 persons, and in Plasma Plantation of Rimba Belian to 2 groups in the form of 18 cows to 8 persons. (EN 22)
Secara sosial, petani Sapi-Sawit akan mendapatkan tambahan pemasukan yang berasal dari mengelola peternakan skala kecil dengan biaya yang murah karena pakan diperoleh dari kebun secara gratis. Secara ekologis, kotoran sapi dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik dan dikembalikan lagi ke kebun. (S01)(EC1).
From the social aspect, the cow-oil palm farmers can have additional income from managing low-budget small-scale farm since the food for the cattle is obtained from own plantation for free. Ecologically, the cow stool can be used as organic fertilizer and returned to the plantation. (SO1) (EC1).
PTPN XIII merencanakan untuk memperluas cakupan program Sapi-Sawit di wilayah Distrik Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur sebanyak 30 ekor yang diberikan kepada kelompok maupun personil. Pelaksanaannya dimulai tahun 2011 sampai dengan akhir tahun 2012.
PTPN XIII plans to expand its scope of cow-oil palm program in the districts of South Kalimantan and East Kalimantan by donating 30 cows to both groups and personnel. This program has commenced since 2011 and will last through the end of 2012.
Pengelolaan limbah B3 (aki bekas, oli bekas, batere bekas) yang berasal dari pabrik di kumpulkan pada tempat penyimpanan sementara. Selanjutnya, limbah B3 diserahkan pada perusahaan pengumpul untuk dikelola atau didaur ulang. (EN26)
Management of B3 waste (used accumulator, used oil, used battery) deriving from the factory. They are to be kept in a temporary storage. Subsequently, such B3 waste is submitted to a storing company to be managed or recycled. (EN26)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR ENVIRONMENT
II. Pengelolaan Limbah Cair
II. Liquid Waste Treatment
Kegiatan operasional Pabrik Minyak Sawit dan Pabrik Karet PTPN XIII (Persero) menghasilkan limbah cair yang harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan masalah lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia. Untuk itu, Perusahaan melakukan pemantauan atas kualitas air berdasarkan Kepmen No51/MENLH/10 tahun 1995, meliputi enam parameter yang diuji, yakni BOD, COD, TSS, minyak dan lemak, nitrogen dan PH. Pengukuran dilaksanakan oleh Laboratorium yang terakreditasi (BARISTAN/SUCOFINDO). (EN21)(EN22)
The operational activities of Palm Oil Mill and Rubber factory PTPN XIII (persero) secrete liquid waste which must be treated well in order not to cause environmental and human health problems. Consequently, the company monitors the water quality based on the Ministry Decree No. 51/MENLH/10 year 1995, including six tested parameters, namely BOD, COD, TSS, oil, grease, nitrogen, and PH. The measurement is carried out by accredited laboratorium (Baristan/Sucofindo (EN21)(EN22).
Seperti yang tersaji pada tabel di bawah ini, baku mutu sebagian besar limbah cair PTPN XIII telah memenuhi persyaratan baku teknis, kecuali total N pada PMS berada di atas baku teknis.
As presented on the table below, the quality standard of most liquid waste at PTPN XIII has met the technical standard requirements, except for the total N in PMS which exceeds the technical standards.
HASIL PENGUKURAN LIMBAH CAIR (EN21, EN22) THE RESULT OF THE LIQUID WASTE MEASUREMENT (EN21, EN22) LOKASI LOCATION
PA R A M E T E R PA R A M E T E R
SATUAN UNIT
BAKU TEKNIS TECHNICAL STANDARD
HASIL PENGUKURAN MEASUREMENT RESULT 2010
HASIL PENGUKURAN MEASUREMENT RESULT 2011
• BOD
Mg/L
• COD
Mg/L
100
100,3
100,84
350
410,05
338,62
• TSS • Oil & Grease
Mg/L
250
233,88
140,26
Mg/L
25
3,88
1,84
• Total N
Mg/L
1. PMS*
• pH
50
31,72
71,53
6-9
7,90
7,08
2. PKR** • BOD
Mg/L
60
22,92
9,00
• COD
Mg/L
200
48.98
28,56
• TSS
Mg/L
100
38.04
37,34
• Oil & Grease
Mg/L
-
-
-
• Total N
Mg/L
• pH
10
6,58
6,23
6-9
7,06
7,01
3. RSS • BOD
Mg/L
60
16,13
16,15
• COD
Mg/L
200
32,65
34,27
• TSS
Mg/L
100
42,67
36,83
• Oil & Grease
Mg/L
-
-
-
• Total N
Mg/L
10
6,54
4,88
6-9
6,46
7,48
• pH
Catatan: *)Rerata dari 9 PMS; **) Rerata dari 2 PKR Sumber data: Bagian Pabrik Note: *)General scorefrom 9 PMS; **) General scorefrom 2 PKRs Data Source: Factory Section
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
67
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN
Upaya yang dilakukan Perseroan untuk menjaga kualitas air yang berada di lingkungan pabrik adalah dengan menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS) tetap terjaga, menekan tingkat losis pabrik maksimal 1,65% dan memelihara serta mengoptimalkan Instalasi Pengolahan Air Limbah Pabrik (IPAL) melalui pengerukan kolam limbah secara berkala dan pengutipan sisa minyak di doiling pond (draft akhir) yang dapat digunakan untuk bahan baku biodiesel PTPN XIII telah memanfaatkan air limbah pabrik untuk menambah kesuburan lahan melalui program land application meskipun masih pada tahap pilot project. Limbah yang keluar dari inlet diolah/dialirkan terlebih dahulu ke dalam beberapa kolam penampung untuk mengurangi kadar BOD sampai di bawah 3500 mg/L. Selanjutnya, dialirkan melalui pipa menuju sejumlah blok di areal kebun inti. Lokasi proyek berada di PMS Longkali Kaltim dan PMS Pelaihari Kalsel. (EN2) (EN21) EN22).
68
The efforts by the Company to ensure the quality of water in the vicinity of the factory are among others made by maintaining the Water Catchment (DAS) area, minimizing the mill’s loses to a maximum of 1.65% and maintaining and optimizingthe Factory’s Waste Water Treatment Plant (IPAL) through the dredging of the waste pond in a periodical manner and the oil losse of the remaining oil in the doiling pond (final draft) which can be used for biodiesel raw materials. PTPN XIII has utilized the liquid waste to fertilize the soil, though the project is still in pilot project stage. The waste coming out of inlet is flowed first to some disposal pools to reduce the BOD content until below 3500 mg/L.Subsequently, it is flowed through a pipeline to a number of blocks in this core plantation area. This project is located in PMS Longkali of Kaltim and PMS Pelaihari of Kalsel. (EN2)(EN21)(EN22).
PTPN XIII saat ini tengah melaksanakan pilot project rancang bangun produk pupuk hayati berbasis limbah cair di PMS Parindu bekerja sama dengan PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) – Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI). Adapun nama produk yang dihasilkan adalah BioN13 dimana pupuk ini telah diujicobakan pada sejumlah tanaman seperti padi, jagung, kedelai dan bibit sawit dengan perkiraan peningkatan produktivitas sebesar 20%. (EN2) (EN21)(EN26)
PTPN XIII is currently running a pilot project for the construction designof the liquid waste-based biofertilizer products in PMS Parindu in conjunction withPT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) – Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (Indonesian Biotech-nology Research Institute for Estate Crops/ BPBPI).The name of the product produced is BioN13, in which this fertilizer has been put to a test on a number of plants such as paddy, corns, soybeansandcoconut oil seedlingswith an estimate of productivity increase of 20%. (EN2) (EN21)(EN26)
III. Pengendalian Polusi dan Efek Gas Rumah Kaca
III. The Polution and Glass House Effect Control
Operasional PMS dan PKR menghasilkan emisi yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar untuk transportasi dan alat berat, penggunaan pupuk, penggunaan bahan bakar di dalam pabrik, dan emisi yang berasal dari buangan (limbah) pabrik. Gas buangan ini di buang ke udara terbuka.
Palm Oil Mill and Crumb Rubber Factory produce emission from the fuel use for transportation and heavy duty equipment, the use of fertilizer, the in-factory fuel use, and factory waste in which the emission gas is released to the open air.
Sesuai dengan ketentuan dalam dokumen AMDAL maupun UKL/UPL, PTPN XIII (Persero) secara berkala melakukan pemantauan atas emisi berdasarkan parameter baku mutu yang ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa buangan udara akibat operasional perusahaan tidak melampaui ambang sehingga tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Pengukuran dilaksanakan oleh Laboratorium independen yang terakreditasi (BARISTAN/SUCOFINDO). (4.12)(EN26)
According to the regulation in Environmental Impact Analysis document and Environmental Management Efforts/Environmental Monitoring Efforts, PTPN XIII (Persero) monitors the emission periodically based on the determined standard quality parameter. This is to ensure that the emission released to the air will not be dangerous for the environment and human helath. The measurement is carried out by accredited independent laboratorium (BARISTAN/ SUCOFINDO). (4.12)(EN26)
Pemantauan emisi udara dilaksanakan pada 4-6 jumlah titik pantau, yaitu di cerobong boiler dan genset.Hasil pengukuran sepanjang tahun 2011 menunjukkan kualitas udara senantiasa berada di bawah ambang batas parameter yang ditetapkan.(EN26)
Monitoring of air emission was conducted in 4-6 monitoring points, namely on the boiler chimney and genset. The measurement along 2011 showed that the air quality was under the threshold limit of the determined parameter. (EN26)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR ENVIRONMENT
PTPN XIII has conducted monitoring of the ambient air quality around its plant/mill, offices and residential areas. So far there are no environmental damages caused by the product removal and materialsconsidering the fact that the quality standards has been in compliance with the set standards. (EN29)
PTPN XIII melakukan pemantauan kualitas udara ambient di sekitar pabrik, kantor, dan pemukiman. Sejauh ini belum ada dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat pemindahan produk dan bahan-bahan material dikarenakan baku mutu telah sesuai dengan yang di persyaratkan. (EN29) HASIL PENGUKURAN KADAR EMISI (EN20) THE MEASUREMENT RESULT OF EMISSION CONTENT (EN20) PARAMETER
SATUAN UNIT
BAKU LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL STANDARD
HASIL PENGUKURAN MEASUREMENT RESULT TERENDAH LOWEST TERTINGGI HIGHEST
NO2
Mg/m3
400
0,54
5,29
SO2
Mg/m3
900
2,98
22,75
Sumber data: Bagian Pabrik Data Source : Mill Section
IV. Emisi Karbondioksida Berdasarkan Pemakaian Energi Langsung
IV. Carbon Dioxide Emission Based on the Direct Consumption of Energy
Pemakaian bahan bakar fosil untuk operasional pabrik dan transportasi telah menghasilkan sejumlah emisi karbon. Perkiraan total emisi karbon berdasarkan pemakaian bahan bakar fosil tahun 2011 adalah sebesar 8.801,75 ton ekuivalen CO2, sesuai dengan perhitungan pada tabel berikut (EN16) (EN17):
The consumption of the fossil fuel for the plant/mill operations andtransportation has generated some carbon emission. The total estimation of the carbon emission based on the fossil fuel consumption in 2011 was 8,801.75 tons equivalentto CO2, in accordance with the calculation on the following table (EN16) (EN17):
BAHAN BAKAR FUEL
SATUAN UNIT MEASUREMENT
KONSUMSI 2011 2011 CONSUMPTION
KONVERSI CONVERSION
EMISI CO2 (TON EQ) EMISSION OF CO2 (TON EQ)
Bensin/pertamax Gasoline/pertamax
Kiloliter
19,33
2,3247
44,93
Solar Diesel oil
Kiloliter
3.282,04
2,6681
8.756,82
Sumber data: Bagian Pabrik Data Source : Mill Section
Tanaman karet dalam satu siklus dapat mengikat CO2 udara sebanyak 660 ton/hektar atau rata-rata pertahunnya dapat mengikat CO2 sekitar 23 ton/hektar, sedangkan kelapa sawit dapat menyerap CO2 sebanyak 251,9 ton/ ha/th. PTPN XIII memiliki areal TM kebun inti kelapa sawit dan karet seluas 51.923,58 ha, sehingga diperkirakan akan mampu menyerap emisi karbon sebanyak 16.455.589 ton CO2.Total emisi karbon hasil operasional Perusahaan yang mencapai sekitar 8.801,75 ton ekuivalen CO2 berada jauh di bawah kemampuan penyerapan emisi karbon oleh vegetasi tanaman yang dibudidayakan Perusahaan yang mencapai sekitar 16.455.589 ton CO2. (EN18)
In one cycle, rubber plants canbind CO2 as many as 660 tons/hectareor around 23 tons/hectareon average per annual, whereas oil palm can bindCO2 as many as 251.9 tons/ha/annum. PTPN XIII has TM core oil palm and rubber plantation areaof 51,923.58 ha, so that it is expected to be capable of binding carbon emission as many as 16,455,589 tonsof CO2.The total or carbon emissionarising from the Company’s operation that reachedapproximately8,801.75 tons equivalent to CO2 was far belowits capability of absorbing carbon emission by plant vegetation cultivated by the Company, which reached approximately16,455.589 tons of CO2. (EN18)
PTPN XIII melakukan inisiatif untuk mengurangi efek GRK antara lain melalui (EN18): Pembukaan lahan baru dengan sistem zeroburn. Peremajaan tanaman dengan sistem under-replanting
PTPN XIII has the initiatives to reduce the glass house effect through (EN18): Land clearing using zeroburn Plant renewal using under-replanting system and
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
69
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN
70
dan tidak membakar tonggak tanaman tua. Pemakaian biodiesel produk sendiri untuk operasional pabrik dan transportasi. Memeriksa secara rutin emisi gas buang kendaraan bermotor secara berkala. Memasang dust collecting system di cerobong pabrik. Menanam barrier tree di sekitar area pabrik.
without burning the old step The use of own-product bio diesel for the factory operations and transportation Periodic inspection on the exhausting emission of the motor vehicles The installation of dust collecting system in factory’s chimney Planting the barrier trees surrounding the factory area.
Dalam rangka memenuhi ketentuan EU-RED, di tahun 2011 PTPN XIII terlibat aktif dalam penelitian jejak karbon (carbon footprint), yang dilaksanakan oleh ICRAF (International Centre for Research on Agroforestry) dan KMSI (Komite Minyak Sawit Indonesia) di Kebun Parindu dan Tajati. Hasil laporan akhir dari ICRAF dan KMSI menunjukkan bahwa pengelolaan Kebun Tajati dan Parindu sudah baik & berdasarkan hasil kajian emission saving tergolong “sedang” dibandingkan dengan 23 Perusahaan lain yang sejenis di Indonesia, yang berarti dapat memenuhi ketentuan EU-RED.
In order tomeet the EU-RED requirements, in 2011 PTPN XIII was actively involved in thecarbon footprint survey, which was conducted by ICRAF (International Centre for Research on Agroforestry) and KMSI (Indonesian Oil Palm Committee) in Parindu dan Tajati Plantations. The result of the final report fromICRAF and KMSI showed that the management of theTajati and Parindu Plantation was already good, and based on the results, theemission saving review was regarded as“medium”compared tothe other 23 similar companies in Indonesia, meaning that it could meet the EU-RED requirements.
Emisi bahan perusak ozon (BPO) umumnya berasal dari penggunaan pendingin ruangan maupun AC kendaraan transportasi. Mengantisipasi hal tersebut, perusahaan tengahmengupayakan agar penggunaan alat pendingin ruangan (AC) tidak lagi memakai bahan Chlorofluorocarbon (CFC) yang merusak lapisan OZON namun menggunakan bahan hidrokarbon yang ramah pada lapisan ozon serta penggunaan teknologi inverter yang menghemat biaya energi. (EN19)
The ozone-damaging emission (BPO) generally rooted from the use of air-conditioning units as well as AC on transportation. In anticipation of that, the company is in the middle of making efforts so that the AC will no longer use Chlorofluorocarbon (CFC) materials that would damage OZONE layer but, instead,useozone-friendly hydrocarbon as well as technology inverter that will saveenergy. (EN19)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR ENVIRONMENT
G. Biaya Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan (EN 30)
G. Environmental and Management Preservation Expenses (EN 30)
Biaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan meliputi biaya studi kelayakan dan AMDAL proyek pengembangan, biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Rincian biaya yang dikeluarkan PTPN XIII selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The environmental and management preservation fees includethe ones for feasibility study and AMDAL of the development project, the fees for the environmental and management monitoring. The breakdown of the expenses incurred by PTPN XIII during 2011 is as follows:
NO.
URAIAN BREAKDOWN
1.
Studi kelayakan dan AMDAL
Feasibility Study and AMDAL
2
Pengelolaan Limbah Cair
Liquid Waste Management
- Pembuatan kolam limbah
Construction of waste pond
- Pengurasan kolam limbah
Drainage of waste pond
- Aplikasi limbah cair ke kebun Application of liquid waste
BIAYA EXPENSES Rp350,000,000
Rp1,000,000,000/ pond Rp10,000,000 - Rp50,000,000 Rp1,750,000,000
- Transfer IPTEK penelitian rancang bangun produk pupuk hayati berbasis limbah cair PMS Transfer of Science and Technology on the research of construction design of the liquid waste-based biofertilizer products
Rp209,000,000
- Pilot project produksi pupuk hayati BioN13 termasuk pengajuan pendaftaran merk, ijin edar dan ijin produksi Pilot project of the BioN13 liquid waste-based biofertilizer products, including the submission of brand register, circulation and production permit
Rp2,000,000,000
4
Pemantauan lingkungan (pengadaan sarana alat pantau, pengambilan sampel, analisa laboratorium) Environmental monitoring (provision of monitoring facilities, sampling, laboratory analysis
5
Pelatihan sertifikasi ISO 14001 ISO 14001 Certification Training
6
Pelatihan Proper
Proper Training
Rp38,966,200
7
Pelatihan Review & Penyusunan SMM ISO 9001, SML ISI 14001/Proper & SMK Training on the Review and Preparation of SMM ISO 9001, SML ISI 14001/Proper & SMK
Rp12,384,000
8
Pelatihan Audit Internal ISO 9001-2008 ISO 9001-2008 Internal Audit Training
9
Sosialisasi ISO
Socialization of ISO
Rp19,300,980
10
Pelatihan ISO oleh Gapkindo
ISO Training by Gapkindo
Rp10,121,102
Rp570,000,000
Rp3,500,000
Rp1,585,000
Sumber data: Bagian Pabrik & Pelatihan SDM Data Source: Plant/Mill Section & HR Training
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
71
MENUJU SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL
Menuju Sumber Daya Manusia yang Unggul Creating Competent Human Resources
72
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CREATING COMPETENT HUMAN RESOURCES
A. Profil Karyawan
A. Employee Profile
Secara administratif kepegawaian, seluruh pekerja di PTPN XIII dibedakan dalam dua status, yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap (Pekerja Kontrak Waktu Tertentu). Pada akhir tahun 2011, jumlah karyawan PTPN XIII menjadi 13.778 orang, terdiri atas karyawan tetap 11.389 orang dan karyawan tidak tetap 2.389 orang. Terhadap tahun 2010, jumlah karyawan mengalami penurunan sebanyak 21 orang. Penurunan jumlah karyawan karena mereka telah memasuki masa pensiun. (LA1)(2.8)
Administratively, all of the employees of PTPN XIII are categorized into two statuses, permanent and nonpermanent employees (Definite Contract Employee). At the end of 2011, the number of employees of PTPN XIII was 13,778 people, consisting of 11,389 permanent employees and 2,389 non-permanent employees. Compared to that of in 2009, the number of employees decreased by 21 people. Such a decrease was caused by the fact that they have reached their pension time. (LA1)(2.8)
Berdasarkan kontrak pekerjaan, pada periode pelaporan terjadi penurunan jumlah karyawan tetap sebanyak 329 orang, sehingga menjadi 11.389 orang. Sementara itu, karyawan kontrak bertambah 308 orang, sehingga menjadi 2.389 orang.
Based on the work contract, in the reporting period there was a decrease on the total number of permanent employees by 329 people to 11,389 people. Meanwhile, the number of contract employees increased by 308 people to 2,389 people.
DISTRIBUSI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN LOKASI KERJA (LA1) THE DISTRIBUTION OF PERMANENT EMPLOYEES BASED ON WORK LOCATION NO. LOKASI KERJA
2010
2011
WORK LOCATION
325
317
Head Office
1.
Kantor Pusat
2.
Distrik Kalbar I
4.032
3.894
West Kalimantan I District
3.
Distrik Kalbar II
2.032
2.423
West Kalimantan II District
4.
Distrik Kalselteng
2.435
2.366
South Central Kalimantan District
5.
Distrik Kaltim
2.395
2.343
East Kalimantan District
6.
Kantor Perwakilan Jakarta
10
9
Jakarta Representative Office
7.
Kantor Perwakilan Balikpapan
7
6
Balikpapan Representative Office
9.
Kantor Perwakilan Banjarmasin
7
8.
Anak Perusahaan Jumlah
11.243
6
Banjarmasin Representative Office
14
Subsidiary Company
11.378
Total
Sumber: Data Base Bagian SDM Source: Database of HR Division
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
73
MENUJU SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL
JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN KONTRAK PEKERJAAN (LA1) TOTAL NUMBER OF EMPLOYEES BASED ON WORK CONTRACT NO. LOKASI KERJA 1.
Karyawan Tetap
2.
Karyawan Tidak Tetap Jumlah
2010
2011
WORK LOCATION
11.718
11.378
Permanent Employee
2.081
2.389
Non-permanent Employee
13.799
13.767
Total
Sumber: Data Base Bagian SDM Source: Database of HR Division
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN (LA1) COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY EDUCATIONAL BACKGROUND
33,6% (3.818)
Jumlah Karyawan Total Employees 11.378
0,9% (105) Di bawah SMU SMU Diploma S1 S2/S3
2,9% (328) 0,1% (15)
62,5% (7.112)
Below High School High School Diploma Undergraduate Master/Ph.D
Berdasarkan jenis kelamin, karyawan tetap PTPN XIII didominasi oleh karyawan laki-laki, yaitu 77%. Hal ini tidak terkait dengan adanya diskriminasi gender, namun lebih banyak karena karakter kegiatan operasi perkebunan dan lokasi kebun/unit usaha yang berada di remote area. Faktor ini pula yang menyebabkan karyawan lakilaki mendominasi posisi manajemen puncak dan posisi manajer menengah, seperti yang tersaji dalam tabel di bawah. (LA13)
Based on gender, the permanent employees of PTPN XIII are dominated by male employees, namely 77%. It is not related to gender discrimination but merely due to the characters of operational activities at the plantation and the location of the estate/business unit in remote areas. Such a factor also causes male employees dominate the position in the top management and the manager position as illustrated in the following table. (LA13)
Dalam proses rekrutmen dan pengangkatan karyawan, Perusahaan tidak melakukan kebijakan yang diskriminatif, baik dari aspek gender, suku, ras, agama, golongan maupun afiliasi politik. Per periode 2011, Perusahaan telah mengangkat 65 orang untuk golongan III ke atas, dengan komposisi 65 orang laki-laki, serta mengangkat 58 orang untuk golongan I-II dengan komposisi 51 orang karyawan laki-laki dan 7 orang karyawan perempuan. (LA13)
During the recruitment and appointment process of the employees, the Company does not apply discriminatory policy on gender, ethnicity, race, religion, group or political association. Per 2011, the Company appointed 65 people for grade III above with the composition of 65 males, and appointed 58 people for grade I-II with the composition of 51 male employees and 7 female employees. (LA13)
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN JENIS KELAMIN (LA13) COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY SEX LOKASI KERJA
Laki-laki Perempuan Jumlah
2010 2011 JUMLAH KARYAWAN PERSENTASE JUMLAH KARYAWAN PERSENTASE TOTAL EMPLOYEES PERCENTAGE TOTAL EMPLOYEES PERCENTAGE 9.030 8.775 77,13 77
WORK LOCATION
Male
2.678
22,87
2.603
23
Female
11.708
100,00
11.378
100
Total
Sumber: Data Base Bagian SDM Source: Database of HR Division
74
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CREATING COMPETENT HUMAN RESOURCES
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN JENJANG JABATAN DAN GENDER (LA13) COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY RANK AND GENDER (LA13) NO. LOKASI KERJA
2010 L/M
2011 P/F
L/M
WORK LOCATION P/F
1.
Dewan Komisaris
5
-
6
-
Board of Commissioners
2.
Direksi
5
-
5
-
Board of Directors
3
Manajer Atas
4
-
4
-
General Manager
4.
Manajer Menengah Atas
42
-
47
-
Senior Manager
5.
Manajer Menengah Madya
6.
Manajer Menengah Pertama
7.
76
6
82
6
Middle Manager
343
15
380
14
Junior Manager
Karyawan Golongan I-II
8.565
2.657
8.261
2.584
Employee Grade I-II
Jumlah
9.040
2.678
8.785
2.604
Total 1-6
Keterangan Notes: L/M= Laki-laki/Male P/F= Perempuan/Female
Berdasarkan usia, sebanyak 5.451 orang atau 48% karyawan tetap berada pada rentang usia produktif, 41-50 tahun, dan 3.495 orang atau 31% berada pada rentang usia sangat produktif, 31-40 orang. PTPN XIII merasa perlu menyusun standar formasi karyawan untuk mengetahui standar baku jumlah karyawan yang dibutuhkan dengan adanya karyawan pensiun dan pengembangan usaha/unit baru. Sepanjang tahun 2011, Perusahaan telah mengangkat karyawan pimpinan dan pelaksana sebanyak 123 orang untuk memenuhi standar formasi dan regenerasi. (LA13)
Sumber: Data Base Bagian SDM Source: Database of HR Division
By age, 5,451 people or 48% of permanent employees are within the range of productive age (41-50 years old) and 3,495 people or 31% are within the range of very productive age (31-40 years old). PTPN XIII considers that it is necessary to formulate the standard employee formation to find out the standard number of employees required as some employees are about to retire and for the business development/new unit establishment. In 2011, the Company has recruited 123 people as top rank employees and implementers to meet the standard formation. (LA13)
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN USIA COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY AGE UMUR
21-30
2010 2011 JUMLAH KARYAWAN PERSENTASE JUMLAH KARYAWAN PERSENTASE TOTAL EMPLOYEES PERCENTAGE TOTAL EMPLOYEES PERCENTAGE 602 433 5,14 4
AGE
21-30
31-40
3.766
32,17
3.495
31
31-40
41-50
5.042
43,06
5.461
48
41-50
>51
2.298
19,63
1.989
17
>51
11.708
100,00
11.378
100
Total
Jumlah
Sumber: Data Base Bagian SDM Source: Database of HR Division
B. Perputaran Karyawan
B. Employee Turnover
Selama tahun 2011, jumlah karyawan tetap yang berhenti atas permintaan sendiri sebanyak 79 orang atau 0,69% (sangat rendah) dari total karyawan tetap tahun 2011. Alasan yang melatarbelakangi pengunduran diri diantaranya adalah atas permintaan sendiri, opsi.
In 2011, the total numbers of permanent employees who resigned were 79 people or 0.69% (very low) of the total numbers of permanent employees in 2011. The reasons behind their resignation were by request and optional.
Angka turn over yang sangat rendah menjadi indikator bahwa lingkungan kerja Perusahaan cukup kondusif dan bersamaan dengan itu berkembang pula rasa loyalitas, integritas dan kecintaan terhadap PTPN XIII. (LA2)
The low turn over indicated that the working environment at the Company was relatively conducive and at the same time, loyalty, integrity and devotion to PTPN XIII grew. (LA2)
Sesuai ketentuan dalam PKB, karyawan yang mengundurkan diri harus membuat surat pengunduran diri minimal
Pursuant to the provisions in the CLA, employees who are willing to resign should submit a resignation letter by no
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
75
MENUJU SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL
30 hari sebelumnya. Perusahaan akan memberikan hak karyawan berupa uang pisah/pesangon sesuai masa kerja dengan perhitungan sebagai berikut : masa kerja < 1 tahun sebesar 1 kali gaji sebulan, masa kerja < 2 tahun sebesar 2 kali gaji sebulan dan masa kerja > 2 tahun sebesar 3 kali gaji sebulan. Pemberian pesangon tersebut hanya berlaku bagi karyawan yang diberhentikan dengan hormat. (LA4) (LA5)
later than 30 days prior to the resignation day. The Company will give the employee’s rights in the form of severance pay in line with the work period of the employee based on the following calculation: work period < 1 year will receive 1 monthly salary, work period < 2 years will receive 2 monthly salary and work period > 2 years will receive 3 monthly salary. The severance pay will only be given to employees who are resigned with honor. (LA4) (LA5)
Berdasarkan kelompok usia, sebanyak 8,86% karyawan yang mengundurkan diri berada pada rentang usia 2130 tahun,45,5% berada pada rentang usia 31-40 tahun, 36,78% berada pada rentang usia 41-50 tahun, dan 8,86% berada pada rentang usia >51 tahun. (LA2)
By age group, 8.86% of employees who resigned were within the range of 21-30 years old, 45.5% were within the range of 31-40 years old, 36.78% were within the range of 41-50 years old, and 8.86% were within the range of >51 years old. (LA2)
Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 83,54% karyawan yang mengundurkan diri berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebanyak 16,46% berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan wilayah, sebanyak 46,83% karyawan yang mengundurkan diri berasal dari wilayah DKB I, 21,51% dari wilayah DKB II, 21,56% dari wilayah Kalselteng, dan 8,86% dari wilayah Kaltim. (LA2)
By gender, 83.54% of employees who resigned were male and the rest 16.46% were female. By area, 46.83% of employees who resigned were from West Kalimantan I District, 21.51% were from West Kalimantan II District, 21.56% were from South Central Kalimantan District, and 8.86% were from East Kalimantan District. (LA2)
TINGKAT PERPUTARAN KARYAWAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN TAHUN 2011 (LA2) EMPLOYEE TURNOVER BY GENDER IN 2011 URAIAN Laki-laki
DITERIMA RECEIVED
KELUAR RESIGNED
116
66
Male
7
13
Female
123
79
Total
Perempuan Jumlah
DESCRIPTION
Sumber: Data Base Bagian SDM
Source: Database of HR Division
TINGKAT PERPUTARAN KARYAWAN BERDASARKAN USIA TAHUN 2011 (LA2) EMPLOYEE TURNOVER BY AGE IN 2011 RENTANG USIA
LAKI-LAKI MALE
PEREMPUAN FEMALE
21-30
6
1
21-30
31-40
33
3
31-40
41-50
21
8
41-50
>51 Jumlah
AGE RANGE
6
1
>51
66
13
Total Sumber: Data Base Bagian SDM
76
Source: Database of HR Division
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CREATING COMPETENT HUMAN RESOURCES
TINGKAT PERPUTARAN KARYAWAN BERDASARKAN WILAYAH KERJA TAHUN 2011 (LA2) EMPLOYEE TURNOVER BY AREA IN 2011 URAIAN DESCRIPTION
LAKI-LAKI MALE
PEREMPUAN FEMALE
Kantor Pusat
Head Office
1
-
DKB I
West Kalimantan I District
32
5
DKB II
West Kalimantan II District
13
4
Kalselteng
South Central Kalimantan District
14
3
Kaltim
East Kalimantan District
6
1
Kantor Perwakilan Jakarta
Jakarta Representative Office
-
-
Kantor Perwakilan Balikpapan Balikpapan Representative Office Jumlah
Total
-
-
66
13
Sumber: Data Base Bagian SDM
Source: Database of HR Division
PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas, meningkatkan indeks kepuasan dan motivasi karyawan sehingga mereka dapat berkinerja unggul.
PTPN XIII is highly committed to maintain qualified employees, improve the satisfaction index and employee motivation in order that they can give the best performance.
Perusahaan berkewajiban menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua individu dalam perusahaan, serta bagi stakeholder lainnya yang melakukan aktivitas perusahaan sehingga akan terbentuk iklim kerja yang kondusif. Perusahaan senantiasa meningkatkan faktor-faktor penggerak indeks kepuasan, diantaranya melalui: Implementasi Sistem Penilaian Karya yang adil dan transaparan, Implementasi Sistem penerimaan karyawan yang transparan dan independen, Implementasi system pelatihan karyawan Sistem remunerasi Hubungan Industrial
The Company is obliged to provide a safe and healthy work environment for every individual in the company and for other stakeholders who perform the company’s activities in order to create conducive work climate. The Company is always improving several factors that accelerate the satisfaction index. This effort is realized through: The Implementation of a fair and transparent Work Assessment System The Implementation of a transparent and independent employee recruitment system The Implementation of an employee training system Remuneration system Industrial Relationship
C. Hubungan Industrial dengan Karyawan
C. Industrial Relationship with the Employees
PTPN XIII melakukan pendekatan di bidang sumber daya manusia didasarkan kepada prinsip bahwa sumber daya manusia merupakan aset terpenting untuk masa depan perusahaan. Hubungan Industrial antara Perusahaan dengan Karyawan diwujudkan dengan terbentuknya Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SP-BUN) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sejak Tahun 1999 yang terdaftar di Departemen Tenaga Kerja Kantor Kodya Pontianak Nomor: KEP-643/KW13.KD1-4/99 tanggal 30 Agustus 1999 dan terakhir diperbarui dengan Nomor 168/ PHIJSKPKKAD/ PKB/XI/2010. (LA3)
The approach used by PTPN XIII in developing human resource is in principle based on the view that human resource constitutes the most important asset for the company in the future. Industrial Relationship between Company and Employees is demonstrated by establishing Labor Union of Nusantara Plantation (SP-BUN) of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) since 1999 registered in the Employment Department of Pontianak Municipality Office Number: KEP-643/KW13.KD1-4/99 dated 30 August 1999 and lastly amended by Number 168/PHIJSKPKKAD/ PKB/XI/2010. (LA3)
Untuk menjamin terjaganya hak-hak dan kewajiban karyawan, Manajemen bermitra dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) membangun kemitraan yang
To secure the protection of the employees’ rights and duties, the Management and the Plantation Labor Union establish a partnership that is clearly stated in an
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
77
MENUJU SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL
78
tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Perjanjian Kerja Bersama merupakan perjanjian kesepakatan kerja antara Direksi PTPN XIII dengan Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SP-BUN) PTPN XIII setiap 2 (dua) tahun sekali atau sesuai kebutuhan kedua belah pihak, terakhir diperbarui 25 November 2010. PKB memuat syarat-syarat kerja sebagai pedoman bagi kedua belah pihak dalam pelaksanaan hubungan kerja dan sebagai rujukan utama dalam hal terjadi perselisihan. (LA 4)
Agreement of Cooperation. The Agreement constitues a deal between the Directors of PTPN XIII and the Nusantara Plantation Labor Union of PTPN XIII drawn up every other year or in compliant with the requirements of both parties, last updated 15 November 2010. The Agreement of Cooperation covers the work requirements used as a guideline for both parties in the implementation of work relationship and as the main reference for any dispute. (LA 4)
Di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) khususnya Bab XIV telah diatur tentang Pemutusan Hubungan Kerja. Dalam bab tersebut dijelaskan tentang Jenis Pemberhentian, Hak Karyawan yang Diberhentikan, Santunan Hari Tua (SHT), Pemberhentian atas Permintaan Sendiri, Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia Pensiun, Pemberhentian Karena Tidak Cakap Jasmani dan Rohani, Pemberhentian Karena Meninggal Dunia, Pemberhentian Karena Adanya Penyederhanaan Organisasi, Pemberhentian Karena Melakukan Pelanggaran PKB, Pemberhentian Karena Kesalahan Berat, Pemberhentian Karena Melakukan Tindak Pidana, Masa Bebas Tugas, Ketentuan Pensiun, Pesangon dan Santunan Bagi Karyawan Yang TIdak Berhak Pensiun dan Sumbangan Masa Peralihan. (LA5)
In the Collective Labor Agreement (CLA) particularly in Chapter XIV, Work Termination is regulated. That chapter explains about the Types of Resignation, Rights of Employees who are Dismissed, Old Age Benefit, Resignation upon Request, Resignation for Reaching Pension Age, Resignation due to Physical and Mental Inability, Resignation due to Death, Resignation due to Organizational Restructurization, Resignation for Violating CLA, Resignation for Serious Mistake, Resignation for Criminal Act, Off Duty Period, Provisions on Pension, Severance Pay and Compensation for Employees who do not Receive Pension and Compensation for the Transfer Period. (LA5)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CREATING COMPETENT HUMAN RESOURCES
D Kesejahteraan Karyawan
D. Employee Welfare
Perseroan sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan. Penggajian karyawan ditentukan berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama antara Direksi PTPN XIII dengan Serikat Pekerja Perkebunan PTPN XIII yang disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja, yang kemudian ditetapkan dalam SK Direksi. Dalam menentukan penggajian karyawan tetap, tidak ada perbedaan perlakuan antara karyawan pria dan wanita. (LA3)(LA14).
The Company gives a lot of attention to employee welfare. The employee payroll system is based on the Agreement of Cooperation between the Board of Directors’ of PTPN XIII and the Labor Union of PTPN XIII ratified by the Ministry of Manpower, and then defined in the Decree of the Board of Directors. In determining the payroll system of permanent employees, there is not any difference between male and female employees. (LA3)(LA14).
PTPN XIII berupaya semaksimal mungkin untuk memberi penghargaan yang layak kepada para karyawan, diantaranya melalui sistem reward yang adil dan efektif. Standar gaji pokok karyawan tetap lebih tinggi dibandingkan Upah Minimum Provinsi yang berlaku. Oleh sebab itu, terdapat 5 (lima) SK Direksi yang berkaitan dengan penggajian karyawan golongan I-II, yang berlaku untuk wilayah Kalbar, wilayah Kalteng, wilayah Kalsel, wilayah Kaltim dan wilayah Jakarta. (EC5).
PTPN XIII makes its best efforts to give appropriate appreciation to the employees, among others through fair and effective reward system. The standard of main salary for permanent employees is higher than the prevailing Provincial Minimum Salary. Therefore, are 5 (five) Decrees of the Board of Directors related to payroll system of grade I-II employees for West Kalimantan area, Central Kalimantan area, South Kalimantan area, East Kalimantan area and Jakarta area. (EC5).
Di luar gaji pokok, Perseroan juga memberikan hak-hak karyawan tetap meliputi tunjangan cuti, uang lembur, tunjangan jabatan, tunjangan struktural, biaya pelaksanaan tugas, biaya perjalanan dinas, biaya pengumandahan, biaya pisah keluarga, biaya pindah, biaya pendidikan, bonus, tunjangan hari raya.
Besides the main salary, the Company also gives the rights of permanent employees covering leave allowance, overtime money, occupational allowance, structural allowance, task implementation expenses, official journey expenses, secondment expenses, expenses for being away from one’s family, moving expenses, educational expenses, bonus, and holiday allowance.
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
79
MENUJU SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL
Selain itu, Perusahaan juga memberikan jaminan sosial untuk pemenuhan kesejahteraan karyawan, seperti fasilitas pengobatan & perawatan kesehatan bagi karyawan beserta batih, penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air bagi karyawan, terutama yang di Kebun/Unit sedangkan bagi yang tidak tersedia dalam bentuk fisik diberikan dalam bentuk santunan. Perusahaan juga mengikutsertaan karyawan pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) meliputi program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), Penyediaan tempat ibadah, olah raga, penitipan bayi yang memadai.(EC3) (LA3)(LA9) Hak dan kewajiban karyawan tidak tetap diatur melalui kontrak Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), yang dibuat berdasarkan UU Ketenagakerjaan. Kepada mereka diberikan gaji yang setara dengan karyawan tetap golongan IA, fasilitas pengobatan dan perawatan khusus untuk yang bersangkutan, Tunjangan Hari Raya, bonus 1 kali gaji dan Jaminan Kecelakaan Kerja. (EC5)(LA3)
The Company also provides social security program in meeting their prosperity, such as medical facility and health care services for the employees and their nuclear families, Providing housings equipped with electricity and water, particularly for those employees working at Estates/ Units while for those not having physical allotment, to them it is given benefits.The Company also involves the employees in the Worker Social Insurance encompasses such programs as Old age benefits, Work Accident Benefits, Death Insurance, Plantation Pension Fund and Financial Agency Pension Fund, Building place for worship, sport facilities, proper day care/nursery, Building place for worship, sport facilities, and proper day care/nursery Building place for worship, sport facilities, and proper day care/nursery. (EC3) (LA3)(LA9) The Rights and obligations of non-permanent employees are governed by Work Contract for Specific Time Periods, which is based on the Labor Law. They are given salary equivalent to that of permanent employees of group IA, medical and special care facilities, holiday allowance, bonus 1 times salary and Accident Insurance. (EC5)(LA3)
RENTANG RASIO UMR DIBANDINGKAN STANDAR UPAH TERENDAH KARYAWAN PTPN XIII (EC5) RANGE OF PLANTATION MINIMUM WAGE RATIO COMPARED TO THE MINIMUM WAGE STANDARD FOR THE EMPLOYEES OF PTPN XIII NO
WILAYAH
UMR MINIMUM WAGE
STANDAR UPAH TERENDAH PTPN XIII MINIMUM WAGE STANDARD PTPN XIII 1.084.000
RASIO RATIO
AREA
1.
Kalbar
802.500
1 : 1,3
Kalbar
2.
Kalsel
1.126.000
1.126.000
1:1
Kalsel
3.
Kalteng
1.134.580
1.301.908
1 : 1,1
Kalteng
4.
Kaltim
1.084.000
1.240.000
1 : 1,1
Kaltim
5.
Jakarta
1.290.000
1.290.000
1:1
Sumber: Data Base Bagian SDM
80
Jakarta
Source: Database of HR Division
E. Pelatihan dan Pengembangan
E. Training and Development
Selama tahun 2011, PTPN XIII telah mengeluarkan dana pelatihan dan pengembangan sebesar Rp12,73 miliar, meningkat 2,6% terhadap tahun 2010 yang mencapai Rp 12,09 miliar. Hal ini menunjukkan komitmen PTPN XIII terhadap peningkatan kualitas SDM secara terprogram dan berkelanjutan.
In 2011, PTPN XIII has spent IDR12.73 billion for training and development fund, 2.6% higher than that of in 2010 which was only IDR 12.09 billion. This shows the commitment of PTPN XIII to sustainable and programmed HR quality improvement.
Total jumlah peserta pelatihan adalah 6.792 orang, turun 22,43% terhadap tahun 2010 yang mencapai 8.239 orang. Rata-rata alokasi biaya pelatihan per seluruh karyawan tetap adalah sebesar Rp1.048.069/orang. Jumlah keseluruhan hari pelatihan adalah 16.577 mandays atau 2 hari per peserta yang setara dengan 20 jam pelatihan per peserta. (LA10)
The total training participants were 6,792 people, 22.43% lower than that of in 2010 which were 8,239 people. The average allocation of training cost for all of the employees was IDR 1,048,069/person. The total training days were 16,577 man days or 2 days per participant which were equal to 20 hours of training per participant. (LA10)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CREATING COMPETENT HUMAN RESOURCES
Program pembinaan dan pengembangan ditujukan kepada semua tingkatan jabatan dan jenis pekerjaan, mulai dari level tertinggi, yaitu Direksi hingga level karyawan golongan I. Bagi karyawan baru, mereka akan mendapatkan program pelatihan khusus sebelum penempatan, meliputi Pelatihan Dasar Militer, pelatihan pendidikan teknik manajerial, on the job training.
The coaching and training program is intended for every level of position and type of work, starting from the highest level, the Board of Directors to grade I employees. New employees will receive a special training program prior to the placement, including the Military Basic Training, Managerial Technical Education and Training, and on the job training.
PTPN XIII juga fokus pada upaya untuk membangun kemitraan dengan petani plasma yaitu melakukan pelatihan dan pendampingan dengan metode dinamika proses. Kebijakan ini adalah dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis dan kesejahteraan petani plasma binaan. (EC1)(SO1)
PTPN XIII also focuses its efforts to build partnership with the plasma farmers by holding training and coaching using process dynamics method. This policy is implemented in order to improve the technical capability and the welfare of supervised plasma farmers. (EC1)(SO1)
Pembinaan dan pengembangan kepada karyawan diberikan mencakup tiga bidang utama, yaitu pelatihan teknis, pelatihan manajerial, dan pelatihan umum termasuk di dalamnya adalah pengembangan diri.
Employee coaching and training shall be given for three main sectors, namely technical training, managerial training, and general training including personal development.
Perusahaan juga memberikan pelatihan dan bimbingan/ penyuluhan sebagai tindakan pencegahan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, penyakit berat atau berbahaya. Program ini ditujukan kepada karyawan, anggota karyawan dan anggota masyarakat. Materi pelatihan diantaranya adalah aspek K3, penanggulangan penyakit demam berdarah, dan lainnya. (LA8)
The Company also gives training and coaching/ counseling to maintain occupational health and safety and to prevent serious or dangerous diseases. This program is given to the employees, employee’s family members, and community. The training materials include the OHS aspects, dealing with DBD, etc. (LA8)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
81
MENUJU SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL
82
Pendidikan dan Pelatihan Anti Korupsi
Anti Corruption Education and Training
Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan motivisi karyawan agar bekerja dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab serta menghindari praktik yang menjurus kepada tindak penyalahgunaan wewenang dan jabatan, PTPN XIII telah mengadakan seminar Sosialisasi Hukum di Lingkungan PTPN XIII tanggal 5-10-2011. Seminar ditujukan kepada karyawan pimpinan. Bertindak sebagai pemateri adalah Tim Kejati Pemprov Pontianak. (SO3)
In order to encourage the awareness and motivation of the employees to work honestly and full of responsibility and to prevent the abuse of one’s authority and position, PTPN XIII held a seminar on Legal Socialization in PTPN XIII on 5-10-2011. The seminar was intended for top rank employees. The speakers were a team from the High Attorney Office of Pontianak Provincial Government. (SO3)
Selama tahun 2011, PTPN XIII telah mengikutkan 1 orang peserta pada pelatihan anti korupsi yaitu pelatihan seminar sehari mengantisipasi terjadinya tindak pidana korupsi oleh Direksi terkait praktek pemberian gratifikasi di lingkungan BUMN. Guna meningkatkan kompetensi teknis di bidang audit pengawasan intern, sebanyak 16 orang telah mengikuti pelatihan antikorupsi yang bersifat lebih teknis seperti audit SPI meliputi fraud auditing, audit investigatif, dan advanced internal auditing. (SO3)
In 2011 PTPN registered 1 participant in the anti-corruption training, i.e. a one day seminar to anticipate corruption by the Board of Directors in terms of gratifications in SOE. In order to improve the technical competency in the internal audit monitoring division, 16 people attended technical anti-corruption training that is more practical such as SPI audit covering fraud auditing, investigative audit, and advanced internal auditing. (SO3)
Dalam rangka pengembangan karakter dan integritas karyawan, PTPN XIII melaksanakan program In-House Training character building bagi karyawan golongan I-II. Selama tahun 2011, sebanyak 747 karyawan telah mengikuti pelatihan tersebut. (SO3)
In order to develop the character and the integrity of the employees, PTPN XIII holds the In-House Training Character Building for grade I-II employee. In 2011, 747 employees attended that training. (SO3)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CREATING COMPETENT HUMAN RESOURCES
DATA PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2007-2011 DATA ON TRAINING AND DEVELOPMENT IN 2007-2011 (LA10) URAIAN
2007
2008
2009
2010
2011
DESCRIPTION
Jumlah Peserta (orang)
3.481
2.833
3.639
3.002
6,793
Total Participants (people)
Mandays (hari)
8.722
6.075
8.557
19.170
16.577
Man-days (days)
Manhours (jam)
77.596
60.207
81.740
188.681
144.718
Man-hours (hours) Average hours of trainning per employee
Rerata jam pelatihan per karyawan Biaya (Rp milyar)
4,989
7,999
3,235
8,271
Cost (IDR billion)
9,013
Sumber: Data Base Bagian SDM
Source: Database of HR Division
F. Penerimaan Tenaga Kerja Baru
F. Recruitment of New Employees
Proses rekrut dan seleksi calon karyawan golongan III, dilaksanakan bekerjasama dengan Unit Assessment Center (ACT) Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP-Yogyakarta), sedangkan untuk calon karyawan pelaksana (Golongan I - II),PTPN XIII bekerjasama dengan Pusat Jasa Ketenagakerjaan (PJK) Universitas Tanjungpura Pontianak, dan LP3I Banjarmasin. Semua upaya ini ditempuh oleh Perusahaan dalam rangka mendapatkan karyawan yang kompeten, menjamin netralitas dan independensi proses rekrut serta untuk meminimalkan risiko diterimanya pekerja di bawah umur. (HR 6)
The recruitment and selection process of grade III employees was held in collaboration with the Assessment Center Unit (ACT) of Plantation Education Institution (LPPYogyakarta), meanwhile for candidates of implementer level (Grade I-II), PTPN XIII collaborated with the Center of Employment Service (PJK) of Tanjungpura University, Pontianak and LP3i Banjarmasin. All of these efforts were carried out by the Company in order to get competent employees, to guarantee neutrality and independency of the recruitment process and to minimize the risk of receiving under aged employees. (HR 6)
Dalam proses seleksi penerimaan karyawan baru, Perusahaan juga sangat berpihak pada pemberdayaan masyarakat sekitar pabrik dengan tetap menjunjung tinggi obyektivitas dan independensi.
In the process of employee selection, the Company also pays a lot of attention to the empowerment of the community residing nearby the factory by keep highlighting objectivity and independency.
G. Penilaian Kinerja
Performance Assessment
Sistem Penilaian Karya PTPN XIII merupakan sistem penilaian yang bersifat kuantitatif dan obyektif. Perseroan melakukan penilaian kinerja tahunan atas seluruh pekerja, setiap 1 tahun sekali. Melalui SPK ini, karyawan akan mendapatkan umpan balik dan masukan terhadap hasil evaluasi kinerjanya, termasuk rekomendasi maupun usulan-usulan lainnya, meliputi kenaikan/tidak naik atas gaji berkala, kenaikan/tidak naik golongan, promosi/mutasi, kekuatan/kelemahan serta saran-saran, usulan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. Pada tahun 2011, mutasi karyawan golongan III – IV sebanyak 170 orang, promosi karyawan pimpinan sebanyak 87 orang. Promosi Manager Menengah Madya sebanyak 14 orang dan promosi Manajer Menangah Atas sebanyak 8 orang. Untuk karyawan golongan I – II, mutasi sebanyak 16 orang dan promosi ke strata karyawan golongan III sebanyak 65 orang. (LA12)
The Work Appraisal System of PTPN XIII is quantitative and objective. The Company assessed the annual performance of its employees, held once a year. By means of this Work Appraisal System, the employees will receive feedback and input on the evaluation result of his/her performance, including other recommendations and suggestions, such as periodic salary increase/nothing, job lifting up/nothing, promotion/mutation, strengths/ weaknesses and goals, suggestion for attending education and training. In 2011, for the employees in grade III-IV, 170 people were mutated, 87 people were promoted as senior employees, 14 people were promoted as Middle Managers and 8 people were promoted as Senior Managers. For those employees in grade I-II, 16 people were mutated and 65 people were promoted to grade III. (LA12)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
83
MENUJU SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL
H. Kesempatan yang Sama dalam Berkarir
H. Equality Opportunity in Carrier Level
Pengembangan karir karyawan diarahkan pada peluang untuk pengembangan diri seluas-luasnya pada formasi jabatan yang tersedia, dengan mempertimbangkan kompetensi (Competency Based) dan bakat (Talent Based) sebagai dasar pengelolaan. Filosofi utama dari pengembangan karir adalah memberi kesempatan yang sama pada karyawan untuk mencapai karir setinggi-tingginya sepanjang tersedia formasi dan dapat memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan, tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan. (LA12)(HR4)
The employee career development is directed to the opportunity for maximum personal development in the existing job level by considering competency (Competency Based) and talent (Talent Based) as the basis of management. The main philosophy of career development is equal opportunity for all employees to reach their maximum careers as long as the formation is available and they can meet the requirements, without discriminating on the grounds of ethnicity, religion, race, and class. (LA12)(HR4)
Perencanaan karir karyawan didasarkan pada potensi, kompetensi dan prestasi karyawan serta kebutuhan organisasi sesuai arah pengembangan perusahaan. Manajemen telah menyususn Perencanaan Karir Karyawan (PKK revisi 4) melalui 3 jalur pengembangan karir yaitu karir struktural (Managerial), Profesional (Specialist) dan jalur korporasi (Leader).
Employee career planning is based on the employee’s potential, competency and performance and organizational requirements in accordance with the company development plan. The management has formulated Employee Career Planning (PKK 4th revision) through 3 career development lines, namely structural (Managerial), Professional (Specialist) and corporate line (Leader).
Kasus diskriminasi
DiscriminationCase
Manajemen PTPN XIII menghormati dan mengakui hakhak pribadi karyawan, tidak melakukan diskriminasi atas dasar apapun, dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk berkembang dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Sepanjang tahun 2011, tidak pernah ada laporan terjadinya tindak diskriminasi yang terkait dengan ras, agama, warna kulit, jenis kelamin, afiliasi politik, kebangsaan maupun status sosial di semua unit kerja Perseroan. (HR 4)
The management of PTPN XIII respects and acknowledges the personal rights of its employees, does not perform any discrimination based on any reason whatsoever, and provides the same opportunity to all of the employees to develop and to give their best to the company. In 2011, there was not any report on act of discrimination related to race, religion, skin color, gender, political affiliation, nationality and social status in the entire work unit of the Company. (HR 4)
I. Persiapan Pensiun
I. Pre-Pension
PTPN XIII menetapkan batas usia seorang karyawan adalah 55 untuk karyawan pelaksana dan 56 tahun untuk karyawan pimpinan. Pada tanggal 23 Juni 2011, PTPN XIII dan SPBUN PTPN XIII telah melaksanakan penandatangan Kesepakatan Bersama tentang Ketentuan Perpanjangan Masa Kerja atau Perpanjangan Batas Usia Pensiun (BUP). Perpanjangan masa kerja karyawan minimal 6 (enam) bulan, maksimal 12 (dua belas) bulan, dan dapat diperpanjang sampai Batas Usia Pensiun Wajib (60 tahun).
PTPN XIII has set that the age limit for an employee is 55 years old for implementer employees and 56 years old for top rank employees. On 23 June 2011, PTPN XIII and SPBUN PTPN XIII signed a MoU concerning the Extension of Work Period or the Extension of Pension Age. The extension of the employee work period is at least 6 (six) months and 12 (twelve) months at the most, and it can be extended up to the Obligatory Pension Age (60 years old)
Sepanjang tahun 2011, karyawan yang memasuki masa pensiun berjumlah 126 orang atau 1,1% dari total karyawan tetap. Selain itu, terdapat karyawan yang berhenti atas permintaan sendiri sebanyak79 orang atau 0,7% dari total karyawan, dan 0 orang meninggal karena kecelakaan kerja. Dengan demikian total perputaran karyawan yang meninggalkan Perusahaan pada periode tahun 2011berjumlah 205 orang atau 1,8%. (LA2).
84
In 2011, there were 126 employees or 1.1% of the total permanent employees who reached their pension period. Besides, 79 employees or 0.7% of the total employees resigned by request, and 0 people died due to occupational accident. Therefore, the total employee turnover leaving the Company in 2011 was 205 people or 1.8%. (LA2).
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CREATING COMPETENT HUMAN RESOURCES
Posisi per 31 Desember 2011, Perseroran mengikutkan seluruh karyawan golongan I - IV atau sebanyak 11.235 orang sebagai peserta aktif Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) pada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), dan 143 orang peserta aktif Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan BRI. (EC3)
On 31 December 2011, the Company had involved all employees of grades I - IV or total 11,235 persons as active members of Pension Program of Definite Benefit (PPMP) in Plantation Pension Fund, and 143 persons registered them in the Definite Premium Pension Program (PPIP) in the Financial Institution Pension Fund BRI. (EC3)
Sebagai persiapan karyawan yang akan memasuki masa pensiun, Perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam pelatihan Pra Purnabhakti. Tujuannya adalah agar peserta memperoleh insight dan pemahaman tentang konsep kewirausahaan untuk persiapan pensiun. Pada tahun 2011, sebanyak 11 orang mengikuti pelatihan tersebut. (LA11)
As a preparation for employees who are about to reach their pension period, the Company will register those employees in Pre Post-Pension training. The objective is to give insight and understanding to the participants on the concept of entrepreneurship to prepare their pension period. In 2011, 11 people were sent to attend the training. (LA11)
Dalam hal kesehatan pensiunan, Perusahaan memberikan fasilitas perawatan dan pengobatan kepada Pensiunan Normal (usia 55 dan 56 tahun), Pensiunan Janda (suami meninggal dunia), Pensiunan cacat (Jasmani dan rohani). (EC3)
In regard to the pensioner health, the Company provides health care and medical services to the Normal Pensioner (ages of 55 and 56 year old), Widow Pensioner (her husband died), Disabled Pensioner (Bodily and Mentally). (EC3)
J. Kebebasan Berorganisasi
J. Freedom of Association
Mengacu pada UU No. 21 tahun 2004, Direksi PTPN XIII memberikan kebebasan kepada karyawan untuk membentuk Serikat Pekerja. Sampai dengan akhir 2011, terdapat satu serikat pekerja yang dibentuk dari, oleh, dan untuk karyawan PTPN XIII, yaitu Serikat Pekerja Perkebunan PTPN XIII (SP-BUN). (HR5)
Referring to Act No. 21 of 2004, the Board of Directors of PTPN XIII gives freedom to its employees to establish a Labor Union. Up to the end of 2011, there is one Labor Union established from, by, and for the employees of PTPN XIII, namely the Plantation Labor Union of PTPN XIII (SP-BUN). (HR5)
Anggota SP-BUN adalah Karyawan Golongan I A s.d. IVD, yaitu sebanyak 11.389 orang. Seluruh karyawan yang tergabung dalam SP-BUN terlindungi hak dan kewajibannya dalam Perjanjian Kerja Bersama. (LA4)
The members of SP-BUN are Grade I A – IV D employees, with the total of 11,389 people. The rights and obligations of all employees who joined SP-BUN are protected in the Collective Labor Agreement. (LA4)
Sepanjang tahun 2011, Perusahaan memfasilitasi dan memberi dukungan sepenuhnya terhadap kegiatan SPBUN, antara lain memfasilitasi pelaksanaan rapat perundingan PKB dan memfasilitasi rapat pleno PKB induk bersama federasi tanggal 22 september 2011. (HR5)
In 2011, the Company facilitated and fully supported the activities of SP-BUN, such as facilitating the implementation of the CLA discussion meeting and facilitating the central CLA plenary meeting with the federation on 22 September 2011. (HR5)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
85
MENUJU SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL
86
Selain melalui SP-BUN, adanya kebebasan berorganisasi di PTPN XIII tercermin dengan adanya Koperasi Karyawan di Kebun/Unit, Badan Dakwah dan Hari Besar Islam (BDHBI) Tingkat Perusahaan dan Kebun/Unit, Persekutuan dan Hari Besar Kristen (PHBK) Tingkat Perusahaan dan Kebun/ Unit. Perusahaan juga memberikan kebebasan kepada kar-yawannya untuk membentuk perkumpulan yang bersifat komunitas, seperti perkumpulan olah raga, komunitas sepeda onthel dan lainnya. Hubungan yang harmonis antara Perusahaan dengan karyawan tercipta melalui beberapa forum, diantaranya Sharing Day yang diadakan sebulan sekali, upacara, peringatan keagamaan, peringatan ulang tahun perusahaan, dan melalui media internal perusahaan. (HR5)
In addition to SP-BUN, the freedom of association in PTPN XIII is also reflected from the presence of the Employee Cooperative in the Estate/Unit, The Association of Religious Talk Center & Islam Holy Day (BDHBI) in the Company level and Estate/Unit level, The Alliance and Christian Holy Day (PHBK) in the Company level and Estate/Unit level. The Company also gives freedom to its employees to establish a community-based association such as sports group, antique bike community, etc. Harmonious relationship between the Company and the employees is established through several forums, including Sharing Day held once a month, ceremony, religious day celebration, the company’s anniversary, and through the company’s internal media. (HR5)
K. Pekerja Anak
K. Child Labor
PTPN XIII tidak mempekerjakan pekerja anak, pekerja paksa, dan tidak mempekerjakan pegawai di bawah usia 18 tahun. Dalam melakukan perekrutan karyawan, kriteria seleksi diantaranya adalah berusia antara 18-28 tahun untuk golongan I dan II dan maksimal berusia 30 tahun untuk karyawan pimpinan golongan III, persyaratan tersebut juga berlaku bagi karyawan kontrak atau PKWT. Sedangkan untuk pekerja yang sifatnya temporer seperti buruh (pemanen) berusia minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun. (HR6)
PTPN XIII does not hire child labor, forced labor and under 18 years old employees. In recruiting its employees, the selection criteria including that the candidates must be between 18-28 years old for grade I and II and maximum 30 years old for grade III top rank employees. Such requirement also applies for contracted employees or PKWT. Meanwhile, temporary workers such as labor (harvester) should be at least 18 years old and maximum 35 years old. (HR6)
L. Kerja Paksa
L. Forced Labor
PTPN XIII sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia yang diwujudkan dalam sebuah hubungan industrial antara Pengusaha/Perusahaan dengan Pekerja/Karyawan yang dijamin dalam sebuah Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Dalam operasionalnya, Perusahaan tidak pernah melibatkan pekerja paksa atau pekerja wajib dalam bentuk apapun. Penugasan kepada karyawan selalu memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja sehingga karyawan berhak menolak perintah pekerjaan yang tidak sesuai prosedur dan membahayakan keselamatannya. (HR7)(LA9)
PTPN XIII is upholding human rights shown as an industrial relationship between the Entrepreneur / Company and Workers/Employees certified in an Agreement of Cooperation. In its operation, the Company has never involved forced workers or obliged workers in any form whatsoever. Assignment given to the employees always considers safety and occupational health aspect so employees reserve the rights to refuse any work order that does not suit the procedure and endangers their life. (HR7)(LA9)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CREATING COMPETENT HUMAN RESOURCES
Di dalam PKB telah diatur dengan jelas mekanisme pelaksanaan pekerjaan di luar waktu kerja, termasuk hak lembur bagi karyawan. Hari kerja dalam satu minggu adalah 5 (lima) hari kerja, waktu kerja dalam seminggu maksimal adalah 40 jam seminggu. Pekerjaan yang dilaksanakan melebihi waktu kerja diperhitungkan sebagai kerja lembur. (HR7)
In the CLA, the mechanism of doing one’s work outside work hours is clearly regulated, including the rights of overtime for employees. Work days in one week are 5 (five) work days, maximum 40 hours in a week. Works carried out exceeding the work hours will be calculated as overtime. (HR7)
M. Praktek Pengamanan
M. Security Practice
PTPN XIII memiliki 593 anggota Satuan Pengamanan (Satpam) di bawah koordinasi Perwira Keamanan, yang ditempatkan di Kantor Direksi, Kantor Distrik, dan Unitunit kerja. Selama tahun 2011, PTPN XIII telah mengikutkan 35 orang anggota Satpam untuk mengikuti pelatihan sebagai berikut : Pelayanan prima bagi satuan pengamanan. Pelatihan khusus inteligen security. Pelatihan Pembinaan Dasar Satpam Kebun Longkali dan PMS Semuntai. Pelatihan Dasar Satpam Kebun Tajati Plasma. PMS Kembayan, dan Satpam DKST Angkatan VIII.
PTPN XIII has 593 members of the Security Personnel under the coordination of a Security Officer. They are positioned at the Director’s Office, District Office, and Work Units. In 2011, PTPN XIII registered 35 Security Personnel to attend the following trainings: Primary service for the security unit Intelligent security special training Basic Management Training for Security Personnel of Longkali Estate and Semuntai Palm Oil Mill Basic Training for the Security Personnel of the Plasma Tajati Estate, Kembayan Palm Oil Mill and the DKST Security Personnel Class VIII.
Dalam materi pelatihan terdapat pengenalan kebijakan dan prosedur Perusahaan terkait dengan aspek HAM, diantaranya adalah prosedur Penanganan Huru-Hara (PHH) dan unjuk rasa yang tidak bertentangan dengan aspek HAM. (HR3) (HR8)
In the training material, there is an introduction to the Company’s policies and procedures related to Human Rights aspect, including the Riot Handling Procedure and demonstration which do not violate the Human Rights aspects. (HR3) (HR8)
N. Hubungan dengan Masyarakat Lokal
N. Relationship with the Local People
Di dalam Pedoman Etika Bisnis PTPN XIII dinyatakan bahwa Perusahaan beserta unit-unit kerjanya membangun dan membina hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat melalui program pemberdayaan; Perusahaan menghormati hak asasi, serta aspek sosial, budaya, adat-istiadat dan agama masyarakat sekitar. PTPN XIII telah menempatkan dirinya sebagai perusahaan negara yang telah berhasil menciptakan perbaikan dan perubahan so-
In the Business Ethics Guidelines of PTPN XIII, it is stated that the Company and its work units should build and maintain well-proportioned and harmonious as well as advantageous relationship through the empowerment program. The Company respects human rights, and sociocultural aspect, the local custom and religion of the surrounding community. PTPN XIII has positioned itself as a state owned enterprise that is succeed in creating social
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
87
MENUJU SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL
88
sial dan ekonomi masyarakat sekitar. Selama tahun 2011, PTPN XIII tidak pernah melakukan pelanggaran hak-hak masyarakat lokal yang terkait dengan penggunaan lahan, hak adat, dan hak-hak lainnya untuk keperluan pengembangan usaha yang mengakibatkan terjadinya konflik antara masyarakat dengan Perusahaan. (HR9).
and economic improvement and change for the surrounding community. In 2011, PTPN XIII did not perform any violation of local people’s rights related to land utilization, customary rights, and other rights to develop its business which resulted in a conflict between the company and the community. (HR9).
O. Rasio Karyawan Lokal
O. Ratio of Local Employes
Pemberdayaan masyarakat sekitar kebun atau pabrik menjadi perhatian Perusahaan, yang tercermin dari komposisi jumlah Karyawan lokal dan non lokal. Dari 11.378 Karyawan, jumlah Karyawan yang berasal dari putera daerah (lokal) sebanyak 8.738 (77%) sedangkan 2.640 (23%) Karyawan adalah dari berbagai etnis di Indonesia. (EC7)
The empowerment of people residing around the estate or factory is one of the concerned of the Company shown in the composition of the total local and non-local Employees. Out of 11,378 employees, employees originating from the surrounding area (local) are 8,738 (77%) people, while 2,640 (23%) people come from various areas in Indonesia. (EC7)
P. Evaluasi HAM
P. Human Rights Evaluation
Evaluasi khusus atas kebijakan investasi pengembangan terkait HAM belum pernah dilaksanakan Perusahaan. Di dalam hipotesis Alqadrie, Guru Besar Fisipol Untan, (Alqadri2, 2005) tentang Kekerasan 2020-an, dinyatakan bahwa Keberhasilan PTPN XIII melakukan perubahan sosial dalam sejumlah aspek sosial budaya, telah menyumbang secara konstruktif bagi terciptanya kondisi kondusif dalam kaitan dengan hubungan etnis dan prediksi lingkaran konflik 30 tahunan. (EC9) (HR9)
Special evaluation on the development investment policies related to Human Rights has never been conducted by the Company. In the Alqadrie hypothesis, the Professor of Social and Political Science Faculty of Untan, (Alqadri2, 2005) concerning Violence in the 2020s, it is stated that the Success of PTPN XIII in realizing social change in a number of socio-cultural aspects has given constructive contribution to the establishment of a conducive condition in relation to inter-ethnic relationship and the prediction of conflict circle in 30 years. (EC9) (HR9)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
Kesehatan & Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety A. Komitmen Perusahaan Dalam Menerapkan K3
A. The Company’s Commitment in Implementing OHS
PTPN XIII mempunyai komitmen tinggi terhadap K3 yang diwujudkan dalam berbagai hal, meliputi: Adanya peraturan tentang K3 dalam PKB. Menyediakan kelengkapan alat perlindungan diri (APD) dan alat pemadam kebakaran (APAR) Melakukan tera ulang secara berkala terhadap APAR yang ada, sesuai ketentuan yang berlaku Membuat dan memasang rambu-rambu berupa anjuran dan peringatan di setiap stasiun pabrik dan bengkel umum serta di tempat-tempat yang rawan kecelakaan guna mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK)
PTPN XIII is highly committed to OHS. This commitment is realized in a number of aspects, including: Regulation on K3 (Occupational Health and Safety/OHS) in PKB (Collective Labor Agreement/CLA) Providing Personal Protective Equipment/PPE and fire extinguisher apparatus Regularly re-calibrating the available fire extinguisher pursuant to the prevailing regulations Creating and placing signs of notice and warning in each plant/mill station and public garage as well as in places which are susceptible to accident to prevent the occurrence of accidents and occupational diseases
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
89
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Mengaktifkan kegiatan/peran P2K3 dengan: - Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada karyawan untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin dalam penggunaan peralatan kerja dan APD. - Melakukan pengawasan pemakaian APD. - Memberikan sanksi berupa teguran/peringatan kepada karyawan yang tidak disiplin dalam pemakaian APD Menyediakan biaya khusus untuk K3 dan biaya kesehatan karyawan dalam RKAP. (LA8)
I. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
Steering Committee of Occupational Health and Safety (P2K3)
Selama Tahun 2011 PTPN XIII melakukan penyempurnaan kembali kepengurusan P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) atas unit kerja wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. P2K3 ini dibentuk berdasarkan Surat Kebun Unit Nomor: 13.09/Kebun Unit/082/2011, tanggal 18 Maret 2011, perihal pembentukan Pengurus P2K3, Penyusunan pedoman, prosedur, operasi dan instruksi kerja. Panitia Pembina K3 bekerja pada tingkat Kebun/Unit Kerja dengan tugas utama melaksanakan monitoring terhadap SMK3 sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan norma K3. P2K3 terdiri dari Manajer, Sekretaris (Ahli K3 atau Calon Ahli K3) dan anggota sebanyak 6 (enam) orang. Total jumlah pengurus dan anggota P2K3 di PTPN XIII mencapai 267 orang atau 2,35% dari 11.378 orang jumlah karyawan tetap. (LA6)
In 2011, PTPN XIII improved the management of P2K3 (Steering Committee of Occupational Health and Safety) in the work unit of West Kalimantan, East Kalimantan, South Kalimantan, and Central Kalimantan. P2K3 is established based on Letter of Unit Estate No. 13.09/ Kebun Unit/082/2011, dated 18 March 2011, concerning the establishment of P2K3 Management, the Formulation of guidelines, procedures, operation and the work instruction. P2K3 works at the Estate/ Work Unit level in which the main task is to monitor the OHS Management System in order to operate effectively and efficiently pursuant to the OHS norms. P2K3 consists of a Manager, a Secretary (an OHS expert or a candidate of OHS expert) and 6 (six) members. The total management and members of P2K3 in PTPN XIII are 267 people or 2.35% of 11,378 permanent employees. (LA6)
PTPN XIII lebih mengedepankan tindakan preventif dalam melaksanakan K3, melalui pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dan membekali tenaga kerja dengan pengetahuan/konsep K3 sebelum memulai pekerjaan. Pekerja juga diwajibkan memakai peralatan safety sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
PTPN XIII prioritizes preventive actions in implementing OHS, by preventing the occurrence of the work accident and providing the knowledge/ concept of the OHS before initiating a work. The workers are also obliged to wear the safety equipment in compliant with their job sector.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, PTPN XIII melakukan beberapa hal berikut: Mengantisipasi keberadaan faktor penyebab bahaya dan melakukan pencegahan sebelumnya. Memahami jenis-jenis bahaya yang ada di tempat kerja Mengevaluasi tingkat bahaya di tempat kerja Mengendalikan terjadinya bahaya atau komplikasi.
90
Activating the activity/role of P2K3 (Steering Committee of OHS) by: - Conducting socialization and counseling to the employees to improve their awareness and discipline in using the work equipment and PPE. - Monitoring the usage of the PPE. - Giving sanction in the form of reprimand/warning to employees who are not discipline in using the PPE. Providing specific costs for K3 (Occupational Health and Safety) and employee health cost in RKAP (Business an Budget Plan). (LA8)
In order to prevent the occurrence of work accident, PTPN XIII carries out several actions: Anticipating the presence of hazard causal factor and performing anticipative actions. Understanding the types of danger in the work area. Evaluating the hazard level in the work area Controlling the occurrence of hazard or complication.
II. Penjabaran materi K3 dalam PKB (LA9)
II. The Elaboration of OHS materials in CLA(LA9)
Agar pelaksanaan K3 sesuai dengan tujuan, maka antara pekerja dan perusahaan harus memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya K3. Hal ini telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama yang dibuat dan disepakati oleh Perseroan dan Serikat Pekerja Perkebunan PTPN XIII.
In order that the implementation of OHS suits its objective, the workers and the company should have the same understanding concerning the importance of the OHS. This matter is regulated in the Collective Labor Agreement formulated and agreed by the Company and
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
Penjabaran materi K3 tertuang dalam PKB Bab IX Pasal 47 s.d. Pasal 50, yang mengatur hal-hal sebagai berikut; 1. Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen Perusahaan serta membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik di tingkat Perusahaan maupun Unit untuk mengelola dan mengawasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan. 2. Perusahaan akan menaati segala petunjuk dan anjuran dari Depnakertrans Republik Indonesia mengenai alatalat keselamatan kerja. 3. Perusahaan menyediakan perlengkapan kerja sebagai inventaris untuk Karyawan yang bekerja pada jenis kerja yang membahayakan menurut sifat pekerjaannya. 4. Karyawan diwajibkan memakai dan memelihara alatalat pelindung diri dan pakaian kerja yang sesuai dengan sifat dan jenis tugasnya masing-masing, 5. Karyawan yang tidak menaati ketentuan-ketentuan yang ditetapkan maka akan dikenakan tindakan indisipliner. 6. Perusahaan akan berupaya menciptakan iklim dan lingkungan kerja yang aman dan sehat di setiap tempat kerja untuk menjaga kesehatan karyawan. 7. Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala yang karena jenis pekerjaannya beresiko terhadap kesehatan, yaitu: operator ratel, petugas rongent, operator komputer, petugas herbisida, operator alat berat, karyawan shift malam, perawat jaga malam, operator foto copy dan tukang las.
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
the Plantation Labor Union of PTPN XIII. The elaboration of the OHS materials is stated in CLA Chapter IX Article 4750, regulating the following matters: 1. The Company implements the Occupational Health and Safety Management System as an un-separated part of the management of the Company and establishes the Steering Committee of the Occupational Health and Safety in the Company and Unit level to manage and supervise the Employee’s Occupational Health and Safety. 2. The Company will obey every instruction and suggestion from the Department of Employment and Transmigration of the Republic of Indonesia concerning the work safety equipment. 3. The Company provides the work equipment as inventories for Employees who work in a dangerous type of job in relation to the nature of the job. 4. Employees are obliged to wear and maintain the personal protective equipment and work clothes that are suitable with the nature and the type of their works. 5. Employees who fail to obey the predetermined provisions will receive in-disciplinary action. 6. The Company will made efforts to create a safe and healthy work environment and climate in every work area to maintain the health of the employees. 7. The Company regularly examines the health of the employees whose job is highly susceptible to their health, such as: ratel operators, Rontgen officer, computer operators, herbicide officer, heavy duty operators, night shift employees, night shift nurses, photocopy machine operators and welders.
91
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
B. Kecelakaan Kerja (LA7)
B. Work Accident (LA7)
Perseroan memiliki komitmen untuk melaksanakan K3 dengan tujuan akhir pencapaian kecelakaan kerja nihil (zero accident). Namun demikian,. beberapa insiden kerja masih terjadi sepanjang tahun 2011, yaitu sejumlah 33 kejadian, dengan rincian 33 orang luka ringan, 0 orang luka berat/cacat dan 0 orang meninggal dunia. Insiden kerja ini turun dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 35 kejadian. Penyebab insiden kerja dipengaruhi oleh faktor personal seperti keteledoran dalam bekerja, pengaruh psikologi, fisik, dan mental pekerja. Sedangkan penyebab yang berasal dari faktor lingkungan kerja adalah radiasi panas, kebisingan, debu, asap, dan gas. (LA7)
The Company is highly committed to implement OHS with the final objective of zero accident achievement. However, several work incidents occurred in 2011, namely 33 incidents, with the following details: 33 minor injuries, 0 people major injuries/handicapped, and 0 people died. The number of work incident decreased compared to that of in 2010 (35 incidents). The causes of work incidents were influenced by personal factors, such as carelessness in working, psychological, physical and mental factor. Meanwhile, the causes from the work environment factor were radiation, heat, noise, dust, smoke and gas. (LA7)
Penanganan Kecelakaan Kerja
Handling the Work Accident
PTPN XIII telah memiliki prosedur penanganan kecelakaan kerja. Setiap terjadi insiden kerja, karyawan wajib melaporkan insiden tersebut kepada atasan. Petugas akan memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dan membawa korban kecelakaan kerja ke Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan semestinya. Selain itu, Manajemen juga mengevaluasi faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja, mengumpulkan data-data yang diperlukan dan melaporkannya ke Dinas Tenaga Kerja dan perusahaan asuransi (PT JAMSOSTEK) untuk pengajuan klaim kecelakaan kerja.(LA9)
PTPN XIII has a procedure in handling work accident. In every work incident, employees are obliged to report the incident to their superior. First aid will be given and the victim will be taken to the Hospital for a proper treatment. In addition, the Management will also evaluate the causal factors of the accident, collect the required data and report it to the Employment Agency and insurance company (PT JAMSOSTEK) to file a work accident claim. (LA9)
INSIDEN KERJA TAHUN 2007 – 2011 INCIDENTS OF WORK ACCIDENT IN 2007-2011
33
30
29
Luka Ringan Minor injuries
16
Luka Berat/cacat Serious injuries/ disability
13 5 1 2007
92
0
0 2008
3
4 0
2009
1 2010
0
0
Meninggal Dead
2011
C. Pelatihan, dan Penyuluhan K3
C. Training and Counseling Program
PTPN XIII berupaya bahwa semua kegiatan operasional perusahaan harus dapat menjamin keselamatan karyawan dan tidak menimbulkan risiko berbahaya bagi lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, Perusahaan secara rutin melakukan berbagai program penyuluhan dan pelatihan terkait kesehatan dan keselamatan kerja. (LA8)
PTPN XIII makes an effort in order that all of the company operational activities guarantee the employees’ safety and do not cause any hazardous risks for the environment. Therefore, the Company regularly holds a number of training and counseling programs related to the occupational health and safety. (LA8)
Target program penyuluhan dan pelatihan K3 adalah tercapainya budaya K3 di lingkungan kebun/unit sehingga
The target of OHS counseling and training program is to establish OHS culture at the estate/unit in order to
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
dapat mengeliminir kecelakaan kerja karena faktor kesalahan manusia dan faktor kesalahan tehnis. Pelatihan ahli K3 ditujukan kepada karyawan golongan III-IV. Selama tahun 2011, jumlah peserta pelatihan ahli K3L sebanyak 26 orang, setara dengan 66 mandays, dan 608 manhours. Materi pelatihan diantaranya adalah: (LA10)
eliminate work accident caused by human error and technical error. Training of OHS experts is intended to grade III-IV employees. In 2011, the total participants in EOHS expert training were 26 people, in which it equaled to 66 mandays and 608 manhours. The training materials among others were: (LA10)
1. Seleksi Calon Ahli K3 tgl 11 s.d 14 Oktober 2011 2. Kursus Operator B3 Bersertifikasi tgl 23 s.d 27 Oktober 2011 3. Evaluasi Nasional Calon Ahli K3 tgl 14 s.d 17 Nov 2011 4. Pelatihan Pengolahan Baku Mutu Air dan Mengontrol Parameter Air di PMS tgl 1 s.d 2 Desember 2011.
1. The Selection of the OHS Expert Candidates on 11-14 October 2011 2. The certified Hazardous and Poisonous Material Operator Course on 23-27 October 2011 3. National Evaluation of the OHS Expert Candidates on 14-17 November 2011 4. Training on the Water Standard Quality Management and Controlling Water Parameter at Palm Oil Mill on 1-2 December 2011.
Penyuluhan tentang K3 dan peraturan ketenagakerjaan lainnya ditujukan kepada seluruh karyawan di masingmasing Unit Kerja. Secara rutin, penyuluhan K3 juga diberikan pada saat apel pagi sebelum memulai pekerjaan di masing-masing Unit Kerja. (LA8)
Counseling about OHS and other employment regulations is intended to all of the employees in every Work Unit. Periodically, OHS counseling is also given during morning assembly before start working in every Work Unit. (LA8)
D. Kesehatan Kerja
D. Occupational Health
Layanan Kesehatan
Medical Service
Secara berkala, Perusahaan melakukan konseling kepada seluruh karyawan mengenai K3 dan kesejahteraan karyawan serta memfasilitasi pelaksanaan norma kesehatan terhadap seluruh karyawan. Perusahaan juga menyediakan fasilitas klinik, rumah sakit, posyandu dan bidan dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan karyawan dan batihnya. Sampai dengan tahun 2011, PTPN XIII memiliki 2 (dua) Rumah Sakit yaitu RS Danau Salak dan RS Parindu. RS Danau Salak memiliki kapasitas 58 tempat tidur, 24 kamar, 2 orang dokter umum dan gigi, 56 orang tenaga paramedis dan perawat, 4 balai pengobatan (Dasal,
The Company regularly gives counseling to all of the employees concerning the OHS and employee welfare and facilitates the implementation of health norms for all of the employees. The Company provides clinic, hospital, integrated health service post, and midwife to maintain and improve the health of employees and their families. Up to 2011, PTPN XIII has had 2 (two) Hospitals, namely Danau Salak Hospital and Parindu Hospital. Danau Salak Hospital has 58 beds, 24 wards, 2 general practitioners and dentists, 56 paramedics and nurses, 4 health treatment centers (Dasal, Tambarangan, Batulicin and Kumai).
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
93
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
94
Tambarangan, Batulicin, dan Kumai). RS Parindu memiliki kapasitas 100 tempat tidur, 3 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 4 orang dokter spesialis, 62 orang tenaga paramedis dan perawat, 6 klinik, dan Posyandu di Balai Kesehatan Ibu Anak. Semua fasilitas kesehatan tersebut digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi karyawan dan batihnya serta masyarakat umum. Bagi pasien yang memerlukan perawatan khusus, Perusahaan akan memroses administrasi dan pengiriman pasien ke rumah sakit rujukan. (LA8)
Parindu Hospital has 100 beds, 3 general practitioners, 1 dentist, 4 specialists, 62 paramedics and nurses, 6 clinics, and Integrated Health Service Post at the Mother and Child Health Center. All of the health facilities are used to give medical service to the employees and their families as well as the community. Patients who require special treatment will be assisted by the Company by processing the administration requirements and transportation to the referral hospital. (LA8)
Berdasarkan ketentuan dalam PKB, karyawan yang menderita sakit lama dan tidak bisa kembali bekerja pada posisi semula, maka selama sakit tetap menerima gaji dengan ketentuan sebagai berikut: 4 bulan pertama : 100% gaji sebulan 4 bulan kedua : 75% gaji sebulan 4 bulan ketiga : 50% gaji sebulan Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% gaji sebulan sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pimpinan perusahaan.
Pursuant to the provisions in the CLA, an employee who suffers from a long term disease and cannot return to his/ her previous position, during his/her illness the employee will still receive salary with the following specification: First Four Months: 100% of a month salary Second Four Months: 75% of a month salary Third Four Months: 50% of a month salary The next months: 25% of a month salary prior to work contract termination by the management of the company
Setelah melampaui jangka waktu tahun ke tiga, karyawan tersebut akan diperiksa kesehatannya, bila ternyata sehat akan dipekerjakan kembali tetapi tidak harus pada jabatan/tempat semula, dan bila ternyata tidak sehat akan diberhentikan dengan hormat dengan mendapat hak pensiun normal dan hak lainnya sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan. (LA9)
After exceeding the third year, the health of the employee will be examined and if it is found that he/she is healthy, he/she will be hired back but not specifically on his/her previous position/location, and if it is found that he/she is unhealthy, he/she will be dismissed with honor and receive normal pension rights and other rights pursuant to the prevailing regulations at the company. (LA9)
Sebagai langkah preventif, Perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada calon karyawan sebagai salah satu tahapan dalam proses seleksi. Perusahaan juga memberikan penggantian biaya kesehatan atas general check up kepada seluruh karyawan yang telah berusia di atas 40 tahun secara berkala. (LA8)
As a preventive action, the Company performs a medical check up to employee candidates as one of the phase in the recruitment process. The Company also regularly gives reimbursement for the cost spent for general check up for all of the employees who are above 40 years old. (LA8)
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
E. Kesehatan Lingkungan
E. Environmental Health
Program kesehatan lingkungan dilakukan melalui kegiatan kebersihan lingkungan Kebun/Unit, pabrik dan emplasemen secara rutin setiap pekan sehingga lingkungan kerja menjadi bersih dan nyaman. Selain itu, secara rutin dilakukan monitoring sanitasi (air, selokan, sungai dan lingkungan) sehingga pencegahan terhadap berbagai penyakit atau wabah dapat terpantau. Kondisi lingkungan kerja di seluruh unit kerja diperiksa secara berkala, meliputi tingkat kebisingan, ventilasi, penerangan, kebersihan dan emisi udara. (LA8)
Environmental health program is carried out by cleaning the Estate/Unit, factory/mill, and emplacement regularly once a week in order that the work environment is clean and comfortable. Besides that, the sanitation is regularly monitored (water, ditch, river and the environment) to prevent a number of diseases or epidemics. The condition of the work environment in every work unit is regularly examined, covering the noise level, ventilation, lights, cleanliness and air emission. (LA8)
Karyawan yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya misalnya karyawan gudang, karyawan laboratorium, karyawan pabrik maupun pemanen dan petugas penyemprot diberikan pemeriksaan kesehatan gratis dan tambahan extra fooding pada unit kerja masing-masing. (LA8)
The employees who deal directly with hazardous chemicals, such as the warehouse employees, laboratory employees, plant employees and harvesters as well as sprayer officer will receive free medical check up and extra foods in each of their work unit. (LA8)
F. Penyuluhan Kesehatan
F. Medical Counseling
Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman karyawan dan batihnya akan kesehatan dan pola hidup sehat, Perusahaan memberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai pencegahan penyakit demam berdarah, kanker rahim bagi para wanita, kesehatan gigi & mulut serta pemberian edukasi kesehatan sesuai penyakit yang diderita oleh pasien, (LA8)
As an effort to improve the understanding of the employees and their families concerning health and healthy life style, the Company give various trainings and counselings concerning the prevention of DBD, cervix cancer for women, teeth & mouth health and provide the health education related to the disease suffered by the patient. (LA8)
PTPN XIII juga memberikan perhatian khusus pada pembinaan rohani yang diyakini dapat mendorong sikap positif pada diri karyawan. Program yang dilaksanakan berupa acara peringatan hari besar keagamaan di setiap Kebun/Unit, pembinaan spiritual melalui kegiatan keagamaan secara reguler setiap pekan atau setiap bulan sekali, pelaksanaan kegiatan TPQ (Taman Pendidikan AlQur’an) ataupun pembelajaran keagamaan lain khususnya bagi anak-anak di setiap Kebun/Unit.
PTPN XIII also gives special attention to spiritual development which is believed to develop positive attitude for the employees. The programs among others are celebrating religious holidays in every Estate/Unit, spiritual development through religious activity once a week or once a month, running a TPQ (Qur’an Center) or other religious learning especially for children in every Estate/Unit.
Biaya Kesehatan
Health Expenditure
Selama tahun 2011, PTPN XIII telah mengeluarkan biaya kesehatan sebesar Rp35,47 miliar. Perusahaan juga mengeluarkan biaya pencegahan (pelatihan, penyuluhan, program K3) sebesar Rp42,18 juta lebih rendah dari tahun 2010 yang mencapai Rp141,89 juta.
In 2011, PTPN XIII spent IDR35.47 billion for the health expenditure. The Company also spent IDR42.18 million for the prevention cost (training, counseling and OHS program) which is lower than that of in 2010 (IDR141.89 million).
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
95
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Kinerja Sosial Social Performance
96
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
SOCIAL PERFORMANCE
A. Program Kemitraan
A. Social Performance
PTPN XIII (Persero) terlibat aktif dalam pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar wilayah kerja Kebun/Unit dengan dana pembinaan bersumber dari alokasi pembagian laba perusahaan dan pengembalian pinjaman mitra binaan serta pendapatan dari jasa giro/ bunga bank.
PTPN XIII actively participates in empowering Small and Medium Enterprises located nearby the Estate Areas/Work Units through the development fund from the company profit allocation, the payment of foster partner loans, and incomes from the bank interest/giro.
Selain itu, PKBL PTPN XIII (Persero) bekerjasama dengan PKBL PT Pertamina (Persero) telah menyalurkan dana sinergi untuk pengadaan pupuk kepada petani plasma. Selama tahun 2011, sebanyak 42 KUD telah mendapatkan bantuan pinjaman mitra sinergi pupuk senilai Rp7,64 miliar, sedangkan tahun 2010 mencapai 39 KUD dengan nilai pinjaman sebesar Rp35 miliar.
Besides, PKBL (Partnership and Environmental Development Program) PTPN XIII (Persero) together with PKBL PT Pertamina (Persero) have distributed a synergy fund for the procurement of fertilizers for plasma farmers. During 2011, 42 KUD (Village Unit Cooperative) obtained the synergy partner loans for fertilizers in the amount of IDR7.64 billion, whereas in 2010, PTPN distributed IDR35 billion fund for 39 KUD.
Mitra binaan PTPN XIII tahun 2011 berjumlah 274 mitra. Jenia usaha yang dibiayai adalah usaha kecil di sektor industri sebesar Rp0,225 miliar, sektor perdagangan sebesar Rp2,968 miliar, sektor pertanian dan perkebunan sebesar Rp1,560 miliar, sektor peternakan dan perikanansebesar Rp0,650 miliar dan sektor jasa sebesar Rp1,215 miliar. Kegiatan lainnya diwujudkan dalam keiikutsertaan pameran pasar murah, pameran Gebyar PKBL BUMN, pameran Expo Nusantara 2011, pameran Gelar Dagang dan Bisnis Expo untuk mempromosikan kain tenun Sintang, olahan lidah buaya.
In 2011, PTPN XIII had 274 development partners. The types of financed business were industrial sector (IDR 0.225 billion), commerce sector (IDR 2.968 billion), agriculture and plantation sector (IDR 1.560 billion), animal husbandry and fishery sector (IDR 0.650 million) and other service sectors (IDR 1.215 billion). Other activities comprised low-priced market exhibition, SOE PKBL (Partnership and Environmental development Program) Exhibition, the Indonesian Archipelago Expo 2011, the Commerce and Business Expo to promote Sintang woven cloth, and aloe vera processed products.
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
97
KINERJA SOSIAL
98
B. Program Bina Lingkungan
B. Environmental Development Program
Pendidikan & Pelatihan (EC8) (SO1)
Education and Training (EC8) (SO1)
PTPN XIII ikut berpartisipasi di dalam memajukan bidang pendidikan melalui pemberian bantuan beasiswa bagi siswa yang berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi. Program ini diberikan kepada siswa mulai tingkat SMP hingga Perguruan Tinggi. Perseroan juga memberikan bantuan beasiswa penuh Outreaching kepada 10 (sepuluh) mahasiswa Universitas Tanjung Pura yang berprestasi. Mereka yang berasal dari daerah terpencil di Kalbar ini akan mendapatkan beasiswa dan biaya hidup selama 4 (empat) tahun penuh sehingga dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Selain itu mulai 2011 PTPN XIII (Pesero) memberi bantuan beasiswa Prestasi Nusantara kepada 104 siwa SMP, SMA & Perguruan Tinggi di sekitar PTPN XIII.
PTPN XIII actively involves in progressing education through providing scholarships for students with high achievements but economically disadvantaged. The scholarship program is awarded to students starting from junior high school to university. The Company also awarded full Outreaching scholarship to ten high achieving students of Tanjung Pura University. These students came from remote areas in West Kalimantan and they will obtain scholarships and cost of living for four years until the completion of their study. Besides that, starting from 2011, PTPN XIII (Persero) grants “Prestasi Nusantara” scholarship to 104 Junior High School, Senior High School and Universities students around PTPN XIII.
Program pemberantasan buta aksara diberikan dalam bentuk pelatihan kepada 100 orang masyarakat di kota Pontianak, Kalbar. Kegiatan lainnya adalah bantuan penanaman pohon di areal kebun Pendidikan Untan Pontianak, bantuan kegiatan lomba tulisan ilmiah lingkungan hidup antar mahasiswa Kota Pontianak dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dan bantuan untuk perlengkapan sekolah tingkat SD.
A program to eradicate Illiteracy was also given in form of a training to 100 people in Pontianak, West Kalimantan. Other activities comprised tree planting in Tanjungpura University’s Educational Plantation area in Pontianak, scientific writing competition on environmental issues for university students in Pontianak to celebrate the World Environmental Day, and donation of school equipment for Elementary Students.
Pada tahun 2011, bantuan di bidang pendidikan dan pelatihan yang diberikan mencapai Rp737 juta.
In 2011, the aids allocated for education and trainings reached the amount of IDR737 million.
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
SOCIAL PERFORMANCE
Pengembangan Budaya (EC8) (SO1)
Cultural Development (EC8) (SO1)
PTPN XIII memiliki kepedulian terhadap upaya pelestarian seni dan budaya, diantaranya adalah melalui bantuan untuk upacara adat Naek Dango. Upacara adat ini digelar dalam rangka ucapan rasa syukur oleh Suku Dayak yang ada di Kalimantan kepada Jubata (Tuhan Yang Maha Esa) atas hasil panen yang melimpah, yang diberikan kepada umatNya.
PTPN XIII also has a concern in the efforts to revitalize arts and culture, for example through promoting Naek Dango traditional ceremony. This ceremony is held as an expression of gratitude of the Dayak tribe in Kalimantan to the Jubata (God Almighty) for a bountiful harvest, which was given to His people.
Secara rutin, PTPN XIII juga berpartisipasi pada kegiatan Gawai Dayak di Pontianak dan Kabupaten Sanggau. Gawai Dayak merupakan kegiatan serupa dengan naek Dango, hanya saja Gawai Dayak dalam skala yang lebih besar dan luas yang diusung ke dalam pelestarian hasanah budaya.
PTPN XIII also routinely participates in Gawai Dayak activities in both Pontianak and Sanggau Regency. Gawai Dayak is a similar activity to Naek Dango, but in a larger scale and meant as a preservation of cultural treasures.
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Public Health Improvement
Sebagai bentuk dukungan PTPN XIII terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, PTPN XIII berpartisipasi dalam kegiatan “Gerakan Selamatkan Ibu-ibu Bersalin” di Pontianak. Perusahaan juga membantu pembangunan sejumlah sarana MCK Posyandu Bunga di Kecamatan Pontianak Barat. (EC8)
As a form of support for the improvement of public health, PTPN XIII participates in “Save the Lives of Mothers Giving Birth Movement” in Pontianak. The Company also assisted in the construction of sanitary facilities of Posyandu (Integrated Health Services) Bunga in West Pontianak Subdistrict. (EC8)
Dalam rangka memperingati hari Internasional Penyandang Cacat (HIPENCA), Perusahaan memberikan bantuan berupa kursi roda, tongkat ketiak, adult walker untuk penyandang cacat yang ada di Kota Pontianak. Perusahaan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kalbar, LP3M, Masjid Raya Mujahidin Pontianak, mengadakan sunatan massal 223 anak di sekitar Pontianak. (EC8)
To celebrate the Intenational Day for People with Disabilities, the Company provided aids in forms of donation of wheel chairs, crutches, and adult walkers for people with disabilities in Pontianak. The company cooperated with the Health Office of West Kalimantan, LP3M (The Institute of Community Research, Development and Services), Masjid Raya (Great Mosque) Mujahidin Pontianak to hold a mass circumcision of 233 children around Pontianak. (EC8)
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
99
KINERJA SOSIAL
Pembangunan Sarana Umum
The Construction of Public Facilities
Sepanjang tahun 2011 PTPN XIII telah menyalurkan dana sebesar Rp1,29 miliar untuk pembangunan sarana umum. (EC 8)
During 2011, PTPN XIII had funded the constructions of public facilities in the amount of IDR1.29 billion.(EC 8)
PTPN XIII ikut membantu berbagai program pembangunan infrastruktur dan sarana umum di sejumlah wilayah yang membutuhkan, diantaranya adalah pambangunan tower air di Kabupaten Sanggau. Pembangunan infrastruktur pengelolaan air bersih ini diharapkan bisa memenuhi penyediaan air bersih bagi sekitar 150 KK masyarakat Desa Sungai Alai Kab. Sanggau. Selain itu, PTPN XIII juga membantu pembangunan sarana dan prasarana sanitasi air bersih di beberapa sekolah dan Pondok Pesantren Matlau Anwar Pontianak.
PTPN XIII has also assisted in numerous infrastructure and public facility development programs, such as the construction of water tower in Sanggau Regency. The construction of the clean water management infrastructure was expected to meet the water supply for 150 households in Sungai Alai Village in Sanggau Regency. In addition, PTPN XIII also assisted the constructions of sanitation and clean water facilities in several schools and Matlau Anwar Islamic Boarding School in Pontianak.
Pembangunan sarana dasar diwujudkan dalam bentuk bantuan pengadaan semen untuk perbaikan jalan umum di Gang Nur 2 Pontianak dan pembangunan jembatan penghubung antara Desa Melobok dan Meliau Perbaikan jalan dan pembangunan jembatan dimaksudkan untuk memperlancar transportas dan aktivitas kegiatan ekonomi warga. (EC8, SO1) Di bidang penyediaan sarana kebersihan, PTPN XIII memberikan bantuan satu Unit kendaraan roda 4 (dam truk) untuk angkutan sampah di Dinas Kebersihan Kabupaten Sanggau. Selain bantuan sarana fisik, PTPN XIII juga memberikan bantuan kepada Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kalbar untuk partisipasi Kegiatan Pekan Nasional XIII Petani Nelayan di Kaltim, bantuan 2.500 kg bibit padi dan 100 pak bibit hortikultura (jagung, tomat, dan kacang panjang), dan gelar pasar murah beras, gula pasir dan minyak.
100
The Company also helped the development of basic facilities in the form of cement procurements for the repair of Gang Nur 2 public road in Pontianak and the construction of a connecting bridge between Melobok and Meliau Village. The road repair and construction of the bridge were expected to facilitate transportations and the people’s economic activities. (EC8, SO1) In terms of cleanliness facilities, PTPN XIII has provided aids to the Office of Hygiene of Sanggau Regency in form of a 4-wheeled vehicle unit (Dump Truck) for garbage transport use. In addition to physical facilities, PTPN XIII also provided aids for Outstanding Farmers and Fishermen Association of West Kalimantan for their participation in the 13th Farmers and Fishermen National Week in East Kalimantan, in the form of 2,500 kgs of paddy seeds and 100 packs of holticulture seeds (corn, tomatoes, and snake bean), and holding a lowpriced bazaar selling rice, granulated sugar and cooking oil.
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
SOCIAL PERFORMANCE
Pembangunan Sarana Ibadah
The Construction of Religious Facilities
Selama tahun 2011, PTPN XIII telah menyalurkan dana sebesar Rp830,62 miliar untuk pembangunan/ perbaikan sarana ibadah dan bantuan peringatan hari raya. Diantaranya adalah pembangunan Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Masjid Keraton Landak, Masjid Al Mukhlisin Sungai Raya Dalam Pontianak, Gereja Katedral Pontianak dan beberapa Surau dan gereja yang ada di tiap-tiap kebun/ Unit. Sebanyak 49 orang anak panti asuhan Alhidayah mendapat bingkisan paket berbuka puasa, hadiah lomba busana muslim & MTQ dalam rangka peringatan Maulid Nabi di Perum IV Pontianak. (EC8) (SO1)
In 2011, PTPN XIII had provided funds in the amount of IDR830.62 billion to build/renovate religious facilities and to support religious celebration events. Among others, the program included the construction of Mujahidin Great Mosque Pontianak, Landak Palace Mosque, Pontianak Cathedral and several smaller mosques and churches in every plantations/unit. 49 orphans from Alhidayah orphanage received iftar meals and prizes for muslim fashion & Qur’an recital competitions during the commemoration of the Prophet Muhammad’s birth in Perum IV Pontianak. (EC8) (SO1)
Selain itu, Perusahaan juga memberikan bantuan pembelian Kitab Suci dan bantuan untuk penyelenggaraan MTQ ke 43 tahun 2011 tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat.
The Company also provided funds to buy Holy Qurans and supported the 43rd Qur’an Recital Competition of 2011 in the Regency Level of West Kotawaringin.
Pelestarian Alam (EN13)
Nature Conservation (EN13)
PTPN XIII melaksanakan beberapa program pelestarian alam dengan menanam pohon penghijauan dan buahbuahan di sejumlah wilayah, diantaranya penanaman pohon meranti dan mahoni siap tanam di Batalyon Infantri 643 Wanara Sakti Anjungan, penanaman lanjutan pohon bakau di Desa Sepok Laut Kec. Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya dalam rangka pencegahan abrasi laut, bantuan tanaman hias untuk Kampus Untan, penanaman pohon di wilayah kerja PTPN XIII (Persero), penanaman pohon penghijauan di pinggir Trans Kalimantan.
PTPN XIII arranged several nature conservation programs by growing shade trees and fruits in some areas, such as the planting of Meranti (Shorea) and Mahoni (Mahogany) seedlings in Infantry Batallion 643 Wanara Sakti Anjungan, the planting continuation of mangroves in Sepok Laut Village, Sungai Kakap subdistrict, Kubu Raya district in order to prevent sea water abration, the distribution of aids in the form of ornamental plantsfor Tanjungpura University Campus, the planting of trees in PTPN XIII (Company) operational areas, the planting of shade trees in Trans Kalimantan roadsides.
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
101
KINERJA SOSIAL
102
Program Ketahanan Pangan (EC8) (SO1)
Food Sustainability Program (EC8) (SO1)
Program pelatihan budidaya padi, jagung dan pupuk organik (limbah sapi) dengan enzim diberikan kepada 10 petani Kembayan di Sungai Kunyit. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka ikut mendukung program ketahanan pangan masyarakat berbasis pertanian organik.
The Company held a training program for the cultivation of paddy, corn and organic fertilizer (cow manure) using enzymes for 10 farmers in Kembayan, Sungai Kunyit. This activity was held to support organic-farming-based food safety program.
PTPN XIII telah membuat percontohan pertanian tanaman padi organik sistem SRI yang dipusatkan di sentra pertanian Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Sistem SRI adalah sistem pertanian tanaman padi organik, mulai dari pengelolaan tanah, pengelolaan tanaman dan air, serta pemberdayaan kearifan lokal. Varitas serta jenis tanaman yang akan dikembangkan nantinya ditentukan oleh masyarakat setempat. Pencanganan program dilaksanakan pada 12 September 2011. Diharapkan, lahan percontohan dapat menjadi tempat belajar masyarakat untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Di lokasi percontohan juga ditempatkan beberapa petugas pendamping. Program pendampingan berlangsung sejak pencanangan hingga panen dan evaluasi.
PTPN XIII has made a pilot project of organic paddy farming using the Rice Intensification System, centered in Sungai Kakap subdistrict farming center in Kubu Raya district. Rice Intensification System is a system of organic paddy farming, starting from land management, plant and water management and the local wisdom empowerment. The varieties and species of plants which will be developed are determined by the local community. The program was officially launched on 12 September 2011. Hopefully, the site can become a place where people learn how to increase the farming productivity. Several coaching officers are also placed on the pilot project site. A mentoring program will be held from the program launch through harvest and evaluations.
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
SOCIAL PERFORMANCE
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
103
REFERENSI SILANG DENGAN INDIKATOR GRI
Referensi Silang Dengan Indikator GRI Cross Reference with GRI Indicators INDEKS INDEX
KETERANGAN DESCRIPTION
HALAMAN PAGES
1.
Strategi dan Analisis Analysis and Strategy
1.1
Kata Sambutan
1.2
Dampak Utama, Resiko dan Peluang
2.
Profil Organisasi
2.1
Nama Organisasi
2.2
Merek, produk, dan/atau jasa Brand, Product, and/or Services
2.3
Struktur Organisasi
2.4
Lokasi Kantor Pusat Head Office Location
8
2.5
Jumlah dan wilayah operasional organisasi Number and operational area or organization
8-9, 14-15
2.6
Kepemilikan dan status hokum
2.7
Luas Lingkup Pasar
2.8
Skala Pelaporan
2.9
Perubahan yang terjdi selama tahun pelaporan
2.10
Penghargaan yang diperoleh
Welcoming Statement
3
Key Impact, Risk and Opportunitie
5
Organizational Profile Name of Organization
8-9 8-9, 48
Organizational Structure
11-16
Ownership and Legal statu
8
Market Scope
9, 17
Reporting Scale
9, 16-17, 19, 73 Changes during reporting period
Awards received
16 18
3.
Paramater Laporan
Reporting Parameter
3.1
Periode pelaporan
3.2
Tanggal diterbitkan laporan sebelumnya
3.3
Siklus pelaporan Report cycle
21
3.4
Kontak Perusahaan berkaitan dengan laporan Company contact in relation to the report
23
3.5
Proses merumuskan laporan
3.6
Ruang Lingkup Pelaporan
Period of Report
21 Date of previous report
21
Process of formulating a report
21-22
Scope of report
22
3.7
Pernyataan keterbatasan ruang lingkup laporan Statement of reporting scope boundary
3.8
Dasar pelaporan
3.9
Teknik Pengukuran Data
3.10
Penjelasan dampak pernyataan kembali
3.11
Basis of reporting
22 21-22
Data measurement technique
22
Explanation of the effect of any re-statements
Perubahan signifikan dibandingkan laporan sebelumnya
21-22 21
Siginificant changes compared to theprevious report Indeks GR Indeks GR
104
3.12
Tabel lokasi pengungkapan
Disclosure location table
3.13
Kebijakan jaminan laporan dari pihak eskternal
22
External assurance policy
22
4.
Tata Kelola, Keterlibatan, dan Komitmen Governance, Engagement and Commitment
4.1
Struktur kepemimpinan dalam organisasi
4.2
Indikasi pemimpin tertinggi Perusahaan Indication on the Company’s highest executive 26
4.3
Anggota independen
4.4
Mekanisme rekomendasi
Recommendation mechanism
26
4.5
Kompensasi dan Kinerja
Compensation and Performance
27
Leadership structure in organization
Independent members
25-26 26
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CROSS REFERENCE WITH GRI INDICATORS
INDEKS INDEX
KETERANGAN DESCRIPTION
HALAMAN PAGES
4.6
Konflik kepentingan Conflict of Interest
27, 29-31, 46
4.7
Kualifikasi Dewan
4.8
Nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan
4.9
Prosedur monitoring kinerja
4.10
Evaluasi kinerja Direksi Performance evaluation of directors
25, 27
4.11
Pendekatan pencegahan resiko perusahaan Precautionary approach toward company’s ris
28-2928-29
4.12
Prinsip eksternal berkaitan dengan ekonomi, sosial dan Lingkungan External principles related to economy, social, and environment
19, 29, 53, 55
4.13
Keanggotaan dalam organisasi Membership in the organization
29
Board Qualification
27 Economy, Social and Environmental Values
Performance monitoring procedures
List of the Stakeholders
11, 28, 53 25
32, 35-37
4.14
Daftar pemangku kepentingan perusahaan
4.15
Dasar identifikasi pemangku kepentingan
4.16
Pendekatan keterlibatan kepada pemangku kepentingan Approach to the stakeholders engagement
35-37
4.17
Hasil keterlibatan pemangku kepentingan
35-37
Basis of stakeholders’ identification
Result on stakeholder engage
32
Indikator Kinerja Ekonomi Economy Performance Indicattor EC1
Hasil kinerja ekonomi
EC2
Dampak finansial terhadap perubahan iklim
EC3
Dana pensiun karyawan dan manfaat lain Employee pension fund and other benefits
EC4
Bantuan finansial dari pemerintah
EC5
Rasio standar upah minimum
EC6
Rasio pemasok local
Local supplier Ratio
46
EC7
Rasio karyawan local
Local employee Ratio
88
EC8
Dampak pembangunan infrastruktur
EC9
E conomy performance result Financial effect on climate change
Financial assistance from the government
Ratio of minimum wage standard
Dampak ekonomi tidak langsung
Infrastructure development impact
Indirect economy impact
43-44, 61, 66, 81 51 80, 85 44 79-80
40-42, 98-102 40-42, 44-45, 88
Indikator Kinerja Lingkungan Environment Performnace Indicator Materi Material EN1
Penggunaan Material
Material Usage
EN2
Persentase material yang didaur ulang
55, 57 Percentage of recycled material
65, 68
Energi Energy EN3
Konsumsi energi langsung
EN4
Konsumsi energi tidak langsung
EN5
Penghematan Energi
EN6
Insiatif penyediaan energi yang dapat diperbaharui Renewable energy supply initiative
49, 51, 59
EN7
Kebijakan mengurangi energi tidak langsung
16, 59, 65
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
2011
Direct Energy Consumption Indirect Energy Consumption
Energy Conservation
57 58 55
Reduce indirect energy consumption policy
105
REFERENSI SILANG DENGAN INDIKATOR GRI
INDEKS INDEX
KETERANGAN DESCRIPTION
HALAMAN PAGES
Pengunaan Air Water Consumption EN8
Pemakaian air
Water Consumption
EN9
Sumber air yang terkena dampak
EN10
Jumlah air daur ulang
59
Affected water source
-
Amount of recycled water
-
Keanekaragaman Hayati Biodiversity EN11
Area yang di lindungi dalam lokasi operasional Protected areas in the operational area
60
EN12
Dampak operasi terhadap keanekaragaman hayati Operational impact toward biodiversity
60-61
EN13
Habitat yang dilindungi
60-61, 101
EN14
Praktek mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati Practices on the management of impact toward biodiversity
60-62
EN15
Spesies yang dilindungi
60
Protected habitats
Protected Species
Emisi, Limbah Cair dan Limbah Padat Emission, Liquid and Solid Waste
106
EN16
Jumlah emisi gas rumah kaca langsung dan tidak langsung Number of direct and indirect green house gas emissions
69
EN17
Emisi gas rumah kaca tidak langsung Indirect greenhouse gas emissions
69
EN18
Pengurangan emisi gas rumah kaca
51, 54, 59, 69
EN19
Pengurangan emisi ozon
EN20
Nox, Sox, dan jenis emisi udara lainnya
EN21
Kualitas pembuangan air
EN22
Tipe limbah dan metode pembuangan
EN23
Total jumlah yang tumpah dan biaya
EN24
Limbah berbahaya yang ditransportasikan
EN25
Keanekaragaman hayati
EN26
Inisiatif mengurangi dampak lingkungan
EN27
Persentase produk yang terjual dan materi kemasan yang dikembalikan per kategori Percentage of sold product and packaging material which rejected per category
-
EN28
Nilai moneter akibat pelanggaran peraturan dan hukum lingkungan hidup Monetary value that arise from non-compliance to the environmental regulations and law
53
EN29
Dampak signifikan terhadap lingkungan akibat transportasi produk Significant environmental impacts due to transporting of products
69
EN30
Biaya dan investasi perlindungan lingkungan Environmental protection expenditures and investment
71
Greenhouse gas emissions reduction
Ozon emission reduction
54, 70
Nox, Sox and other air emissions
Quality of water disposal
55, 69 64, 67-68
Type of waste and disposal method Amount of spills and cost expended Transported hazardous waste
Biodiversity
54-55, 59, 64-67 -
Initiative to reduce environmental impact
53-55, 62, 64-66
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
CROSS REFERENCE WITH GRI INDICATORS
INDEKS INDEX
KETERANGAN DESCRIPTION
HALAMAN PAGES
Indikator Kinerja Sosial Sosial Performance Indicator Tenaga Kerja Manpower LA1
Jumlah karyawan
LA2
Tingkat perputaran karyawan
LA3
Kompensasi bagi karyawan tetap
LA4
Perjanjian Kerja Bersama
LA5
Pemberitahuan minimum tentang perubahan operasional Minimum notification of operational changes
76, 78
LA6
Komite keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja Occupational health and safety Committee
90
LA7
Tingkat kecelakaan kerja
92
LA8
Program pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan Education, training and counseling program
81, 90, 92-95
LA9
Kesepakatan dan keselamatan kerja
86, 90, 92, 94
LA10
Rata-rata jam pelatihan
LA11
Program persiapan pensiun karyawan
LA12
Penilaian kinerja dan pengembangan karir Performance evaluation and career development
83-84
LA13
Keanekaragaman karyawan Employee diversity
74-75, 79
LA14
Rasio renumerasi karyawan pria dan wanita Ratio on male and female renumeration
-
Hak Asasi Manusia Human Rights
-
HR1
Perjanjian dan investasi menyangkut HAM Agreements and investment related to Human Rights
-
HR2
Persentase pemasok menyangkut HAM Percentage of supplier related to Human Rights
-
HR3
Pelatihan karyawan tentang HAM Employee training related to Human Rights
87
HR4
Kasus diskriminasi
84
HR5
Hak berserikat dan berorganisasi
HR6
Pekerja di bawah umur
HR7
Pekerja paksa
HR8
Tenaga keamanan yang terlatih HAM
HR9
Pelanggaran hak penduduk asli
SUSTAINABILITY REPORT PTPN XIII
Number of employees Employees turn over level Compensation for permanent employee
Collective Labor Agreements
Rate of occupational accident
Occupational safety and agreement
Average hour of training Pre-retirement employee program
Discrimination cases Freedom of assembly and association
Underage labor
Forced labor
2011
73-74 75-76, 77, 84 77, 79-80 76, 78, 85
54, 80, 83, 93 85
85-86 83, 86 86-87
Human rights trained security force
Violation to the local people’s rights
87 88
107
REFERENSI SILANG DENGAN INDIKATOR GRI
INDEKS INDEX
KETERANGAN DESCRIPTION
HALAMAN PAGES
Masyarakat Sekitar Local Community SO1
Dampak program pada komunitas
Program impact to the community
40-42, 66, 81, 98-102
Business relations and corruption risks
30-31
SO2
Hubungan bisnis dan risiko korupsi
SO3
Pelatihan anti korupsi
SO4
Pencegahan tindakan korupsi
SO5
Partisipasi dalam pembuatan kebijakan public Participation in the preparation of public policy
-
SO6
Sumbangan untuk partai politik
29, 44
SO7
Hukuman akibat pelanggaran persaingan usaha Penalty due to violation to businesscompetition
-
SO8
Denda pelanggaran peraturan perundangan
53
Anti corruption training
30-31, 82
Prevention on corruption acts
30
Donation for political party
Fines for violation to laws and
Tanggung Jawab Produk Responsibility of Products
108
PR1
Perputaran dan keamanan produk
Product cycle and safety
48-49
PR2
Pelanggaran peraturan dampak produk
PR3
Informasi kandungan produk
PR4
Pelanggaran penyediaan produk
PR5
Tingkat kepuasan pelanggan
PR6
Kelayakan komunikasi pemasaran
PR7
Pelanggaran komunikasi pemasaran
PR8
Pengaduan tentang pelanggaran privasi pelanggan Reports on violations to customer privacy
51
PR9
Denda pelanggaran pengadaan dan penggunaan produk Fines due to violations to procurement and product consumption
50
Violations to product impact regulations
Product content information
48 48
Violations to product supply
50
Customer satisfactory rate
50
Marketing communication feasibility Violations to marketing communication
50
LAPORAN KEBERLANJUTAN PTPN XIII 2011
Penasehat Advisor Sunardi R. Taruna, Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Pemasaran (Plan, Development & Marketing Director) 2012 Penanggung Jawab Person in Charge Sulistio Dwiatmanto, Sekretaris Perusahaan & CSR (Corporate Secretary & CSR) Pimpinan Redaksi Editor in Chief Akhmad Irfan Jauhari Tim Redaksi Editorial Team • E. Pangaribuan • Moses Situmorang • Apriyanti • Zaiful • Tri Indah Sari • Ratna Malia Counterpart Consultant Sri Rida Farina Kontributor Laporan Report Contributor • Team Strategic Planning Division • Team Plant Division • Team Factory Division • Team HRD Division • Team Infrastructure Division • Team Corporate Secretary & CSR Division • Team Marketing Division • Team Accounting Division Design/Layout • Siswanto • Abdul Aziz Prastowo Photographer • Marihot Tambunan • Teguh Santosa • Ais Nareswara Penerjemah Translator PEMAD International Translation Diterbitkan oleh Publihed by PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Dicetak oleh Printed by Cahaya Timur Offset