Saham
Saham Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam:
– Saham biasa – Saham preferen
Analisis Fundamental
Pendekatan present value – –
Mengkapitalisasi pendapatan yang diharapkan Nilai intrinsik didasarkan dari diskonto aliran kas yang diharapkan
Pendekatan multiple of earnings – –
Penilaian relatif terhadap ukuran kinerja keuangan perusahaan Justified P/E ratio 2
Pendekatan Present Value
Nilai intrinsik sekuritas adalah n
Nilai Sekuritas
Aliran Kas
t 1
(1 k)t
dimana, k = required rate of return
Nilai intrinsik diperbandingkan dengan harga pasar saat ini –
Apa harga pasar berbeda dengan nilai intrinsik yang diperkirakan?
3
Input yang diperlukan
Discount rate –
–
Required rate of return: return minimum yang diperlukan untuk mempengaruhi investor untuk membeli sekuritas Opportunity cost jumlah rupiah yang digunakan untuk investasi
Expected cash flows –
estimasi jumlah dan waktu aliran kas yang diharapkan selama umur investasi 4
Model Diskonto Dividen
Nilai sekarang saham merupakan diskonto nilai semua dividen yang akan diterima Pcs
D1 (1 k cs )
1
D2 (1 k cs )
2
...
D
(1 k cs )
Dt
t 1 (1 k cs )
t
dimana, P = nilai intrinsik saham D1, D2 = dividen yang diharapkan untuk tiaptiap periode k = required rate of return 5
Model Diskonto Dividen
Masalah: – – –
Dibutuhkan aliran dividen yang tak terbatas (infinite) Aliran dividen tidak pasti jumlahnya Dividen mungkin diharapkan untuk meningkat
6
Model Diskonto Dividen
Model tanpa pertumbuhan (zero growth) –
Jumlah rupiah tertentu dari dividen yang mengurangi perpetuty sekuritas P0
–
D0 k cs
Mirip dengan saham preferen karena dividen tidak berubah
7
Model Diskonto Dividen
Constant Growth Model –
Dividen tumbuh pada tingkat tetap, g, D1 P0 kg
–
D1, dividen yang diharapkan diterima diakhir periode pertama D1 D2 (1 g) 8
Model Diskonto Dividen
Implikasi pertumbuhan konstan –
–
Harga saham tumbuh pada tingkat yang sama dengan dividen Total return saham tumbuh pada required rate of return »
–
Required rate of return, k, merupakan penjumlahan tingkat pertumbuhan harga dan dividen
Makin rendah required of return atau makin tinggi pertumbuhan yang diharapkan akan menaikan harga saham 9
Model Diskonto Dividen
Multiple growth rates: dua atau lebih tingkat pertumbuhan –
–
Tingkat pertumbuhan pada akhirnya harus sama dengan kondisi ekonomi keseluruhan Diasumsikan tumbuh secara cepat selama n periode dan selanjutnya tumbuh secara tetap n
P0
t 1
D0 (1 g1) (1 k)
t
t
Dn (1 gc ) 1 n k - g (1 k)
10
Contoh: Menilai equity dengan pertumbuhan 30% untuk 3 tahun dan selanjutnya tumbuh secara konstan sebesar 6%
0
k=16%
1
g = 30% g = 30% D0 = 4.00 4.48 5.02 5.63 59.68 74.81 = P0
5.20
2 g = 30% 6.76
3
4 g = 6%
8.788
9.315
P3 = 9.315 .10
Bagaimana dengan Capital Gains? Capital gains juga penting, selain nilai dividen Mendiskontokan dividen dan kombinasi dividen dan capital gain
12
Nilai Intrinsik
Nilai yang “fair” berdasar kapitalisasi pendapatan –
Merupakan tujuan dari analisis fundamental
Jika nilai intrinsik >(<) dari nilai pasar maka sebaiknya investor membeli atau tetap memegang (jual) saham karena aset dinilai undervalued (overvalued) 13
Pendekatan Multiplier Earnings atau P/E Ratio
Pendekatan alternatif yang digunakan analis sekuritas Dalam pendekatan ini investor menilai earnings dari harga saham P/E ratio merupakan rasio yang memperbandingkan antara harga pasar dengan earning periode tersebut –
–
Membagi harga pasar dengan pendapatan periode tersebut Harga yang dibayarkan setiap satu rupiah pendapatan
14
Pendekatan P/E Ratio
Untuk memperkirakan nilai saham P0=earning yang diperkirakan x justified P/E ratio E1 Po /E1
P/E ratio dapat diturunkan dari Po –
D1 D /E or Po /E1 1 1 k-g k-g
Mengindikasikan faktor yang mempengaruhi perkiraan P/E ratio
15
Pendekatan P/E Ratio
Makin tinggi payout ratio, makin besar justified P/E –
Payout ratio adalah proporsi pendapatan (earning) yang dibayarkan sebagai dividen
Makin tinggi pertumbuhan yang diharapkan, g, makin besar justified P/E Makin tinggi required rate of return, k, 16 makin kecil justified P/E
Memahami P/E Ratio
Dapatkah perusahaan meningkatkan payout ratio untuk meningkatkan harga saham? –
Apakah pertumbuhan yang cepat (rapid growth) berpengaruh pada tingkat risiko earning? –
Apakah prospek pertumbuhan berpengaruh pada nilai saham?
Akankah required return akan terpengaruh?
P/E ratio merefleksikan risiko dan pertumbuhan yang diharapkan 17
P/E Ratio dan Suku Bunga
Optimisme atau pesimisme investor tercermin dari P/E ratio –
Berhubungan dengan required rate of return
Kenaikan suku bunga akan menaikkan required rates of return semua sekuritas P/E ratio dan suku bunga mempunyai hubungan tidak langsung
18
Pendekatan mana yang paling baik?
Estimasi terbaik adalah present value (estimated) dividen – –
Dapatkah dividen diperkirakan secara akurat? Investor lebih suka capital gains daripada dividen
Multiplier P/E masih populer karena mudah untuk digunakan 19
Pendekatan mana yang paling baik?
Saling melengkapi? – – –
P/E ratio dapat diturunkan dari versi constant-growth model diskonto dividen Dividen dibayarkan dari pendapatan Menggunakan keuanya akan menghasilkan hasil yang lebih baik (reasonable)
Perlu diingat bahwa berhubungan dengan ketidakpastian adalah dekat dengan kesalahan
20
Multiplier lain
Price-to-book value ratio –
–
Rasio harga saham dengan ekuitas pemegang saham sebagaimana terdapat dalam neraca Harga yang dibayarkan setiap satu rupiah modal sendiri (equity)
Price-to-sales ratio –
–
Total nilai pasar perusahaan (price times number of shares) dibagi dengan penjualannya Merupakan penilaian pasar terhadap revenue perusahaan 21
Pengaruh Pasar pada Saham
Risiko pasar merupakan risiko yang paling berpengaruh pada pergerakan saham biasa Pergerakan suatu pasar saham kadang merupakan pergerakan paralel dengan pasar lain, meskipun tidak selalu sempurna Required rate of return, return minimum yang diharapkan untuk mempengaruhi investor agar membeli sekuritas – Required rate of return = Risk free rate + risk premium – Tradeoff antara required rate of return dengan risiko saham biasa
2
Yang Perlu Diingat?
Masing-masing aset keuangan mempunyai return yang disyaratkan sendiri
– Besarnya ditentukan oleh risiko masingmasing aset (obligasi, saham biasa, saham preferen, waran, opsi)
Tingkat return yang diharapkan berubah sepanjang waktu – Karena perubahan inflasi
3
Membangun Portofolio Saham
Strategi Pasif –
Strategi beli dan tahan (buy and hold strategy) » Investor membeli saham dan menahan saham tersebut sampai waktu tertentu untuk tujuan tertentu, dengan penekanan penghematan biaya transaksi dan tambahan biaya pencairan (search cost) » Dapat diterapkan pada berbagai komposisi portofolio
–
Index funds, reksadana yang mempunyai portofolio saham maupun obligasi yang berusaha me-match-kan dengan indeks pasar » Dana pensiun dan aset reksadana
5
Membangun Portofolio Saham
Strategi Aktif – Diasumsikan investor memiliki keunggulan relatif terhadap investor lain – Keungulan analisis dan informasi – Pemilihan sekuritas, investor dapat menggunakan jasa analis sekuritas – Rotasi sektor, memindahkan portofolio ke sektor yang lebih menguntungkan – Market timing
6
Pendekatan untuk Menganalisa dan Menyeleksi Saham
Analisa Teknis
– Melihat pola harga saham – Nilai saham merupakan fungsi dari permintaan dan penawaran – Momentum investing, » Melakukan investasi berdasar pergerakan terbaru harga saham » Terdapat unsur perkiraan (guessing)
Analisa Fundamental
– Menggunakan data faktor fundamental seperti pendapatan, penjualan, risiko, dll 7
Rerangka Analisis Fundamental
Pendekatan bottom-up – Fokusnya langsung pada aspek fundamental perusahaan – Analisis dilakukan pada produk, posisi kompetitif, kondisi keuangan, nilai pasar, dll
Pendekatan top-down –
Dimulai dengan analisis kondisi ekonomi dan pasar » Suku bunga, inflasi dan faktor non- ekonomi
– –
Analisis industri Analisis perusahaan
8