ADAPTASI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT NIAS DI RW27/RT003 KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU
Oleh : Annes Sipayung/ 1101112690 (
[email protected]) NomorSeluler : 082161525980 Dosen Pembimbing : Dr. Achmad Hidir, M.Si Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan H.R.Subrantas Km 12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana adaptasi sosial dan ekonomiyang dilakukan oleh masyarakat migran Nias di Kelurahan Sail khususnya RW27/RT003.Adaptasi sosial dan ekonomi masyarakat Nias di Kota Pekanbaru dikaji melalui analisis campuran yakni kuantitatif dan kualitatif. Dalam pengupulan data peneliti menggunakan metode wawancara kepada 48 responden. Penelitian ini juga dilengkapi dengan foto. Instrument yang digunakan dalam penelitian yaitu pedoman wawancara dan dilengkapi dengan video recorder serta catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola adaptasi sosial-ekonomi yang dilakukan oleh suku Nias masih tertutup. Adaptasi yang mereka lakukan akan terbuka apabila ada kepentingan. Adapta sisosial yang mereka lakukan ialah gotong-royong, upacara adat/perkawinan (apabila diundang), dan bidang keagamaan. Adaptasi ekonomi dapat dilihat melalui pekerjaan yang dilakukanya itu berdangang dan menjadi buruh batu bata.Untuk memaksimalkan penghasilan sebagai buruh batu bata, masyarakat Nias juga memobilisasi peran anak dan istri untuk turut membantu perekonomian keluarga. Kata Kuncinya :Adaptasi, Migrasi, Nias.
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
1
ADAPTATION IN SOSIAL AND ECONOMY OF NIAS COMMUNITY IN RW27/RT003 KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU CITY By : Annes Sipayung/ 1101112690 (
[email protected]) Phone number :082161525980 Counsellor : Dr. Achmad Hidir, M.Si Sociology Major The Faculty Of Social Science And Political Science University of Riau, Pekanbaru Campus Bina Widya At HR Soebrantas Street Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru
Abstract The research purposes to investigate how Nias immigrant adapts in social and economy in Kelurahan Sail Rw27/RT003. Adaptation of social and economy of Nias community in Pekanbaru is examined through mix analysis of quantitative and qualitative. In collecting data, the researcher utilized an interview to 48 respondents. The research is proven by video record and field note.The result of the research shown that the forms of social economy adaptation are done by Nias community still closed. The adaptation being done will be opened if there is a necessity. The adaptations being done are mutual cooperation, marriage habit and religion custom. The economy adaptation can be seen through trade activity and daily work as brick maker. To maximaze the income of Nias community as the brick maker, they exploit their children and wife to increase the family income. Key Words: Adaptation, Migration, Nias.
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
2
biasa dijadikan untuk daerah migrasi
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
oleh para imigran adalah daerah
Fenomena migrasi merupakan
perkotaan.
salah satu dari tiga faktor dasar yang mempengaruhi
pertumbuhan
Wilayah perkotaan umumnya dipilih
sebagai
tempat
bermigrasi
penduduk, selain itu faktor lainnya
karena kota melambangkan sebuah
yaitu kelahiran dankematian. 1Migrasi
kedinamisan dan sebagai pusat dari
adalah perpindahan penduduk dengan
semua kemajuan. Situasi yang ramai
tujuan menetap dari suatu tempat ke
dan
tempat
lain
padat
merupakan
hal
yang
melampaui
batas
memaksa warga kota untuk terus
ataupun
batas
bergerak dinamis dan individual dalam
administratif/batas bagian dalam suatu
mencapai tujuannya dimana dalam
negara. Selanjutnya PBB menyatakan
bahasa
bahwa migrasi ialah suatu perpindahan
aktivitas atau tidak bergerak berarti
tempat
tidak makan, berbeda dengan daerah
politik/negara
tinggal
admistratif
ke
dari unit
satu
unit
administratif
lainnya.
sederhananya
pedesaan
yang
terkesan
keterbelakangan Migrasi cenderung dilakukan
tidak
ada
tenang,
atas
ilmu
pengetahuan dan kemajuan dan identik
orang dengan berbagai alasan, baik
dengan
faktor ekonomi, sosial dan budaya.
bekerja warga desa masih tetap bisa
Migrasi juga hanya akan menambah
makan dari hasil kebunnya.
jumlah
penganguran
serta
kemalasan.
Tanpa
harus
jumlah
Kelompok suku bangsa yang
penduduk miskin didaerah perkotaan
banyak melakukan migrasi antara lain,
jika para imigran tidak memiliki bekal
suku bangsa Batak, Jawa, Bugis,
seperti ilmu pengetahuan atau keahlian
Minangkabau dan Nias. Suku bangsa
dari daerah asalnya. Tempat yang
Nias telah banyak melakukan migrasi ke berbagai wilayah perkotaan seperti,
1
Munir, Rozy, (2011), “Migrasi”,Ed. Sri Moertiningsih Adioetomo & Omas Bulan Samosir “Dasar-dasar Demografi” Hal. 133 – 153. Depok: Penerbit Salemba Empat dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
Jakarta, Surabaya, Pekanbaru
dan
Medan. Wilayah tersebut tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-
3
beda misalnya kota Pekanbaru yang
perubahan bagi migran di wilayah
dikenal julukan kota bertuah dan
rantau. Masyarakat Nias sendiri harus
merupakan ibu kota dari Provinsi Riau
mampu masuk dan menyesuaikan diri
yang merupakan provinsi penyumbang
sesuan dengan nilai dan tatanan yang
minyak terbesar terhadap Indonesia.
berlaku dalam masyarakat supaya
kota
Kehadiran masyarakat Nias ke
dapat
Pekanbaru
migran
memiliki
tentunya
pengaruh
pertumbuhan
akan
terhadap
penduduk
kota
Pekanbaru. Adaptasi yang dilakukan
diterima.
Kepuasan
diperantauan
hidup
tergantung
kepada kemungkinan pendapatan yang lebih
baik
serta
terbangunnya
hubungan baik sesama warga.
masyarakat Nias di kota Pekanbaru
Bertolak dari permasalahan
dalam hal perolehan sumber ekonomi
tersebut saya sebagai peneliti merasa
umumnya
tertarik
bergerak
dalam
sektor
2
untuk
menggalitentang
informal . Hampir seluruhnya bekerja
bagaimana proses adaptasi sosial dan
sebagai buruh batu bata, dan sebagian
ekonomi yang dilakukan oleh suku
kecil
bangsa
diantaranya
pedagang.
Sebagai
bekerja tenaga
sebagai kerja,
Nias
dengan
kondisi
lingkungan tempat tinggal
mereka.
masyarakat Nias harus melakukan
Sebagaimana kita ketahui juga bahwa
komunikasi dan hubungan yang baik
setiap individu ataupun kelompok
dengan pemilik bedeng tempat ia
masyarakat
bekerja.
sebuah adaptasi terhadap perubahan
senantiasa
memerlukan
Hidup sebagai pendatang akan
demi perubahan yang terjadi dan
memberikan tantangan serta sebuah
bagaimana kelompok individu tersebut
2
tetap bertahan mencapai tujuan yang
Keith Hart (1971) dengan menggambarkan sektor informal sebagai bagian angkatan kerja kota yang berada diluar pasar tenaga terorganisasi. Dengan kata lain, sektor informal merupakan jenis kesempatan kerja yang kurang terorganisir, sulit dicacah, dan sering dilupakan dalam sensus resmi, serta merupakan kesempatan kerja yang persyaratan kerjanya jarang dijangkau oleh aturan-aturan hukum.(sumber:www./Sektor%20Informal%20 _%20Permasalahan%20Dan%20Upaya%20M engatasinya.html di unduh 20 Maret 2015)
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
telah ditetapkan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan
uaraian
fenomena latar belakang diatas, maka dapat
dirumuskan
beberapa
permasalahan yang menjadi fokus
4
untuk penelitian. Rumusan tersebut
bangsa
kemudian
RW27/RT003
diuraikan
kedalam
tiga
pertanyaan penelitian yakni :
Nias
khususnya Kelurahan
di Sail
Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru.
1. Apakah
yang
melatarbelakangi
migrasi
yang
dilakukan
1.4 Manfaat Penelitian
oleh
Secara akademis penelitian ini
masyarakat Nias di RW27/RT003?
dapat bermanfaat untuk menambah
2. Bagaimana adaptasi sosial dan ekonomi
yang
dilakukan
masyarakat suku
oleh
Nias dalam
memenuhi kebutuhan hidup?
wawasan keilmuwan
bagi
penulis
dalam kaitannya dengan pola adaptasi sosial ekonomi Suku Bangsa Nias di perkotaan, khususnya di RW27/RT003 Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya. Penelitian ini juga merupakan sebuah sarana bagi peneliti untuk mengembangkan pengetahuan tentang
1.3 Tujuan Penelitian
masaalah-masalah Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang melatar
belakangi
migrasi
yang
dilakukan migran Nias. Setiap migrasi yang dilakukan oleh manusia selalu dikaitkan
dengan
faktor
berkaitan
dengan adaptasi budaya khususnya suku Nias. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu sosiologi khususnya.
yang
melatarbelakanginya. Hal yang melatar
yang
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Adaptasi
belakanginya bisa akibat dari adanya daya tarik dari sebuah kota tujuan
Orang Nias (ono niha) secara
ataupun faktor pendorong dari diri
lahiriah mempunyai warna kulit yang
pribadi maupun keadaan lingkungan
lebih kuning dari orang Indonesia
sebelumnya.
lainnya. Bahasa Nias juga termasuk
Selain
hal
tersebut
penelitian ini juga dimaksudkan untuk
rumpun
mengetahui bagaimana adaptasi yang
tetapi sedikit berbeda dengan bahasa
dilakukan
Nusantara. Bahasa Nias memiliki sifat
oleh
masyarakat
suku
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
bahasa
Melayu-Polinesia,
5
vokalis,
yaitu
tidak
mengenal
6. Penyesuaian budaya dan aspek
konsonan ditengah maupun di akhir
lainnya
kata. Pada umumnya
alamiah.
suku Nias
sebagai
hasil
seleksi
bermata pencaharian sebagai petani dan yang tinggal disekitar pesisir
Dari batasan-batasan tersebut,
pantai ialah sebagai nelayan dan mata
dapat disimpulkan bahwa adaptasi
pencaharian tambahan ialah berburu,
sosial
3
beternak, dan pertukangan .
merupakan
penyesuaian. individu,
Menurut
Soerjono
Soekanto
memberikan
beberapa
sebuah
proses
Penyesuaian
dari
kelompok,
maupun
unit
sosial terhadap norma-norma, proses perubahan, ataupun suatu kondisi yang
4
batasanpengertian dari adaptasi sosial ,
diciptakan.
yakni: 1. Proses
mengatasi
halangan-
2.2 Tipologi Adaptasi Individual
halangan dari lingkungan. 2. Penyesuaian norma
terhadap
untuk
Merton mengatakan ada lima norma-
menyalurkan
ketegangan. 3. Proses
cara adaptasi yang dilakukan oleh seorang
individu
untuk
bereaksi
terhadap tujuan masyarakat dan caraperubahan
untuk
menyesuaikan dengan situasi yang berubah.
cara standar untuk mencapai tujuan5. Cara yang dimaksud oleh Merton tersebut ialah:
4. Mengubah agar sesuai dengan
1.
kondisi yang diciptakan. 5. Memanfaatkan
Konformitas (conformity) ialah sikap
sumber-sumber
yang
konvensional
yang terbatas untuk kepentingan
menerima
tujuan
dan
untuk
cara
mencapai tujuan tersebut secara
lingkungan dan sistem.
konvensional dan melembaga.
3
Laiya, Bambowo.1983. Solidaritas Kekeluargaan Dalam Salah SatuMasyarakat Desa di Nias-Indonesia. Yogyakarta :Gadjah Mada University Press. 4 Soekanto, Soerjono. 1999. Kamus Sosiologi. Jakarta, Rajawali Pers.
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
5
Poloma, Margaret M.1979.Sosiologi Kontemporer. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta.
6
2.
3.
Inovasi (innovation) adalah upaya
masyarakat. Hal ini disebabkan oleh
untuk
perbedaan-perbedaan
mencapai
tujuan
yang terdapat
konvensional melalui cara yang
dalam masyarakat. Suatu masyarakat
tidak konvensional (termasuk cara
hanya
yang terlarang dan kriminal).
kegiatannya secara efisien bilamana
Ritualisme (ritualism) ialah sikap
terdapat ketertiban dan keteratutan
yang mempertahankan cara yang
serta
melembaga, yang sudah menjadi
sosial. Namun kenyataanya tidak satu
tujuan
sendiri,
orang pun dapat bertahan dalam
sementara tujuan yang sebenarnya
kondisi yang stasis dalam jangka
sebagian besar telah diacuhkan
waktu yang cukup lama.
dalam
dirinya
akan
kepastian
dapat
dalam
melakukan
kehidupan
dan dilupakan. Ritual , perayaan, dan aktivitas tetap diselengarakan , tetapi makna dan fungsinya telah hilang. 4.
5.
C. Metode Penelitian 3.1 Lokasi Penelitian
Penarikan
diri
(retreatism)
meninggalkan
baik
tujuan
konvensional
maupun
cara
Lokasi penelitian ini adalah di RW27/RT003 Kecamatan
Kelurahan Tenayan
Raya
Sail Kota
pencapainnya yang konvensional.
Pekanbaru. Pemilihan lokasi karena
Pemberontakan
jumlah migran Nias Lebih banyak di
(rebellion)
merupakan penarikan diri dari
lokasi tersebut.
tujuan dan cara-cara konvensional
3.2 Populasi
yang disertai dengan upaya untuk
Populasi dalam penelitian ini
melembagakan tujuan dan cara
adalah seluruh warga penduduk di
baru.
RW27/RT003 yang bersuku Nias yaitu
Pada dasarnya dalam proses pencapaian
tujuan
sekelompok
sebanyak 96 keluarga. 3.3 Sampel
masyarakat terdapat individu yang
Sampel yang diambil peneliti
senantiasa tidak berperilaku seperti
yaitu sebanyak 50% dari jumlah
yang
populasi maka sebanyak 48 keluarga
diharapkan
kebanyakan
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
7
dan sampel merupakan salah satu dari
Penelitian
ini
menggunakan
anggota keluarga baik ibu maupun
analisis campuran. Analisis campuran6
kepala keluarga.
adalah penelitian yang melibatkan
3.4 Tehnik Pengumpulan Data
penggunaan dua metode, yaitu metode
Berdasarkan metode penelitian
kuantitatif dan metode kualitatif dalam
sosiologis maka sumber data dalam
studi
penelitian ini terdiri dari :
Penggunaan dua metode ini dipandang
3.4.1 Tehnik Pengumpulan
Data
primer
adalah
data
yang
diperoleh langsung oleh si peneliti dengan
menggunakan
penelitian).
lebih memberikan pemahaman yang lebih
Data Primer
tunggal (satu
lengkap
tentang
masalah
penelitian daripada penggunaan salah satu di antaranya.
tehnik
wawancara terhadap masyarakat Nias dengan
menggunakan
wawancara
dan
juga
panduan
IV PEMBAHASAN
observasi
4.1 Sejarah Singkat Proses Migrasi
partispasi pasif.
Masyarakat Nias ke Kelurahan Sail Masyarakat
3.4.2. Tehnik Pengumpulan
sekunder
di
ialah
data
yang
yang
berasal
dari
Masyarakat
yang bersifat untuk mendukung data
sebuah kesatuan mayarakat
primer
dalam
dokumen-dokumen,
Nias
Pulau
diperoleh melalui studi kepustakaan
seperti
kota
Pekanbaru pada umunya ialah mereka
Data Sekunder Data
Nias
dikenal
lingkungan
Nias. sebagai
adat
hidup dan
arsip-arsip dari instansi pemerintahan
kebuadayaan yang masih tinggi.
juga literatur-literatur yang berkaitan
Migrasi yang dilakukan setiap individu
dengan penelitian. Penelitian dini juga
pasti memiliki proses dan pengalaman
dilengkapi dengan foto dokumtasi dan
yang baik dan buruk seperti halnya
video.
dengan
3.5 Tehnik Analisis Data
dilakukan masyarakat Nias. Dari 48
sejarah
perantauan
yang
6
http://violetainayahpama.blogspot.com/2011/ 11/penelitian-metode-campuran.html (di unduh tanggal 20 Juni 2015)
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
8
responden, 25 orang diantaranya telah
Budaya Nias yang dikenal dengan
memiliki pengalaman merantau di
bride price memberikan dampak bagi
daerah lain seperti Sibolga, Padang
migrasi yang dilakukan khususnya
Sidempuan, Aceh, Kandis dan Medan
bagi mereka yang terlilit hutang akibat
sebelum memasuki kota Pekanbaru
biaya pernikahan secara adat Nias.
khususnya kelurahan Sail. Perjalan
Namun hal ini juga sebagai akibat dari
migrasi
minimnya penghasilan.
masyarakat
Nias
menuju
Kelurahan Sail dapat kita lihat pada
3. Alasan Geografis
bagan dibawah ini.
Pulau Nias merupakan pulau yang
4.2 Faktor- Faktor yang Melatar
masyarakatnya
Belakangi Migrasi Masyarakat Nias
sebagai petani, peternak dan juga
Di Keluran Sail
nelayan
Melalui
wawancara
yang
bagi
Keterbatasan
dilakukan terhadap responden, ada
pertanian
berbagai
untuk
alasan
yang
melatar
banyak
daerah modal
menyulitkan
bisa
beraktivitas
pesisir.
di
bidang
masyarakat
memaksimalkan
hasil
belakangi migrasi yang dilakukan oleh
pertanian dan juga peternakan. Hal ini
masyarakat Nias diantaranya:
tidak memberikan harapan yang pasti
1. Alasan Ekonomi
bagi kesejahteraan keluarga Nias di
Sulitnya memenuhi kebutuhan hidup dikampung halaman merupakan salah
Pulau Nias. 4. Alasan Sosial
satu faktor yang paling berpengaruh
Adanya anggapan bahwa bermigrasi
terhadap migrasi yang dilakukan oleh
keseberang (mukoli) dianggap telah
masyarakat Nias. Sumber penghasilan
mempunyai
terbatas pada sector pertanian dan
yang lebih luas, mempunyai harta dan
peternakan
saja
sementara,
cara
uang banyak. Hal ini terlihat bila ada
pengerjaan
yang
dilakukan
masih
migran yang kembali ke Nias dengan
sangat tradisional sehingga hasilnya
penampilan yang relatif lebih baik dari
tidak maksimal.
penduduk setempat.
2. Alasan Budaya
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
pengalaman/wawasan
5. Alasan Bencana Alam
9
Gempa yang terjadi pada Desember
ataupun rapat yang diadakan. Dengan
2004 dan Maret 2005 memberikan
sesama masyarakat Nias yakni dengan
guncangan
mengikuti setiap kelompok seperti
yang
cukup
menghawatirkan bagi para istri yang ditinggal
merantau
oleh
suami.
kelompok arisan di gereja BNKP. 4.3.2 Adaptasi Ekonomi
Kebutuhan akan perasaan nyaman dan
Pemenuhan kebutuhan masyarakat
aman membuat para istri dan anak
Nias dilakukan dengan cara bekerja
yang ditinggalkan oleh kepala keluarga
sebagai
memutuskan untuk menyusul kepala
memenuhi
kebutuhan
keluarga.
penghasilan
yang
6. Alasan Keluarga
buruh
batu
bata.
untuk dengan
rendah
maka
keluarga Nias memobilisasi
peran
Keberadaan keluarga diseberang pulau
anggota keluarga untuk bekerja sama
merupakn faktor yang meringankan
sebagai sebuah unit yang memiliki
langkah para migran Nias untuk
tanggung
bermigrasi.
anggota
Dalam hal pemilihan barang yang
keluarga dan kerabat setiap pulang
dikonsumsi masyrakat memanfaatkan
kampung membuahkan hasil yang baik
keberadaan pasar tradisional di sekitar
bagi migrasi yang mereka lakukan.
tempat tinggal. Pemilihan barang tidak
4.3 Strategi
lagi mengutamakan tingkat kualitas
Ajakan
dari
adaptasi
Masyarakat
jawab
atas
Nias
namun
4.3.1 Adaptasi Sosial
Semakin murah harganya maka akan
Adaptasi migran
Nias
lingkunggan
yang
dilakukan
dengan tempat
oleh
masyarakat tinggal
baik
masyarakat tempatan ialah dengan cara berusaha atau
memberikan
tidak
mengganggu
Nias
kecocokan
harga.
semakin baik bagi dan selagi barang tersebut masih bisa dikonsumsi. 4.4 Faktor Pendukung Adaptasi 1. Berada
dalam
lingkungan
kenyamanan roda
kehidupan orang lain. Selain iyu masyarakat
dengan
kebutuhan.
juga
berusaha
masyarakat banyak
yang
kesamaan
memiliki seperti
persamaan etnis, keyakinan,
bekerjasama dalam hal gotong-royong
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
10
latarbelakang, dan persamaan
juga
senasib dan sepenanggungan.
sekampung dengannya.
2. Adanya motivasi dari dalam
banyak
yang
sesuku
dan
4.5 Faktor Penghambat Adaptasi
diri migran untuk memperoleh
Seiring
dengan
perputaran
kehidupan yang lebih baik dan
bumi, maka segala sesuatunya akan
mencapai
kesuksesan
di
terus mengalami perubahan. Sebagai
perantauan
sehingga
sesulit
mahluk paling sempurna, manusia
tantangan
yang
diwajibkan untuk beradaptasi terhadap
dihadapi mereka tidak akan
perubahan tersebut. Adaptasi bukan
gampang menyerah.
hanya dilakukan terhadap lingkungan
apapun
3. Kehidupan
yang
dialami
hidup, tetapi juga pada kebiasaan dan
migran di perantauan sudah
karakter budaya masyarakat setempat.
lebih
Hal ini bukan berarti kita akan
layak
dibandingkan
dengan dikampung halaman. Adanya
kesamaan
yang
terdapat dalam lingkungan migran
kehilangan jati diri, dan mengikuti arus lingkungan,
diri
bagi
masing-masing
migran karena mereka merasa seperti dikampung
sendiri
karena
dilingkungan tempat ia beradaptasi
lebih
pada
kemampuan beradaptasi. Proses
memberikan rasa aman dan rasa percaya
tetapi
proses
adaptasi
menyesuaikan
mengatasi
merupakan diri
halangan-halangan
mengganggu
pencapaian
dengan yang tujuan.
Semakin besar perbedaan yang ditemui di
lingkungan
yang
baru
maka
teentunya akan memperlambat proses Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
11
adaptasi
seseorang.
Dalam
proses
Latar
belakang
kebudayaan
adaptasi,
masyarakat
Nias
di
yang berbeda di daerah asal dengan
Kelurahan
Sail
mengalami
daerah yang baru membuat hilangnya
juga
halangan-halangan diantaranya :
gambaran-gambaran budaya asal yang
1. Perbedaan latar belakang
dipegang. Ketidak mampuan seseorang
kebudayaan dan keyakinan
dalam
migran dengan penduduk
sosialnya
akan
membuat
setempat.
individu
merasa
stress,
2. Ketidakmampuan melakukan
beradaptasi
depresi
dan
dilingkungan seorang kesepian,
kecanggungan
dalam
komunikasi dengan masyarakat
berinteraksi akibat ketidak mampuan
non Nias yang juga
tampil secara optimal dalam bahasa
berpengaruh terhadap
dan latar belakang yang baru.
pekerjaan masyarakat Nias. 3. Rendahnya pendidikan yang di tempuh oleh masyarakat Nias. 4. Keterbatasan kemampuan dan keahlian yang dimiliki migran.
V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Migrasi yang dilakukan oleh masyarakat Nias di Kelurahan Sail bertujuan
5. Adanya perasaan malu untuk berinteraksi dengan masyarakat non Nias karena latar belakang
untuk
memperoleh
kehidupan yang lebih baik khususnya dalam bidang ekonomi. Migrasi yang terjadi merupakan akibat dari beberapa faktor diantaranya: ekonomi, budaya,
pendidikan masyarakat Nias.
sosial, geografis, bencana alam dan ajakan dari anggota keluraga atau kerabat yang merantau ke seberang.
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
12
Strategi yang dilakukan untuk
dilakukan
bertahan hidup ialah dengan bekerja
migran
sebagai buruh batu bata dan sebagian
homogen.
kecil
ialah
berdagang.
Untuk
sehingga memiliki
Saran
tidak
semua
pekerjaan
penulis
terhadap
mecukupi penghasilan maka peranan
pemerintah
semua
supaya pemerintah setempat juga turut
anggota
keluarga
sangat
Kelurahan
yang
Sail
diperlukan sebagai sebuah unit yang
memperhatikan
bertanggung jawab atas kebutuhan
RW27/RT003 khususnya akses jalan
keluarga.
menuju tempat tersebut.
Betapapun
kecilnya
pembagungan
ialah
di
bangtuan yang dilakukan anak itu juga sangat membantu. Selain itu pemilihan kebutuhan konsumsi juga sangat penting semakin murah harganya akan semakin baik selagi
masih
dapat
dipergunakan.
Adaptasi terhadap lingkungan sosial dilakukan
dengan
berusaha
tidak
mengganggu kenyamanan warga lain. Prinsip
mereka
ialah
selagi
kita
berbuat baik terhadap orang lain, pasti orang pun tidak akan beruat jahat. 5.2 Saran Saran
dari
penulis
setelah
melakukan penelitian ini ialah, dalam bermigrasi tidak hanya cukup modal keberanian saja namun harus dibarengi dengan keahlian yang cukup. Selain itu hendaknya migran yang ada di Kelurahan Sail berani berani untuk mencoba sebuah usaha lain yang dapat
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
DAFTAR PUSTAKA Dagun, Save M. 1992.SOSIOEKONOMI Analisis Kapitalisme dan Sosialisme.PT Rineka Cipta. Jakarta. Damsar.2002. Sosiologi Ekonomi.PT Raja Grafindo Persada.Jakarta. Deliarnov. 1995.Pengantar Ekonomi Makro. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Evers, Dieter. 1979.Sosiologi Perkotaan. Penerbit universitas Indonesia. Jakarta. Hadi, Sutrisno. 1973. Metodoligi Reseach (Edisi 1). Andi Offset.Yogyakarta. Hadi, Sutrisno. 1989.Metodoligi Reseach (Edisi 2). Andi Offset.Yogyakarta. Haviland A. William.1985. Antropologi. Penerbit Erlangga.Jakarta. Henslin, James M. 2006. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi.Penerbit Erlangga. Jakarta. 13
Herimanto dan Winarto.2012.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Bumi Aksara. Jakarta. Hidayati, Deny dkk.2011.Adaptasi Mitigasi Masyarakat Pesisir.PT Lauser Cita Pustaka.Jakarta Selatan. Horton, Paul B. Dan Chester L. Hunt. 1984. Sosiologi Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta. Koentjaraningrat.1971.Manusia dan Kebudayaan. percetakan Sapodadi. Koentjaraningrat.2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta. Jakarta. Martono,Nanang.2012. Sosiologi Perubahan Sosial : Perspektif Klasik, Modern, Posmodern, Poskolonial. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Muslimin.2002.Hubungan Masyarakat Dan Konsep Kepribadian.Universitas Muhammadiyah Malang. Munir, Rozy dan Budiarto.1986.TeoriTeori Kependudukan.Bina Aksara.Jakarta. Munir, Rozy.2011. “Migrasi”,Ed. Sri Moertiningsih Adioetomo & Omas Bulan Samosir “Dasardasar Demografi” Hal. 133 – 153. Penerbit Salemba Empat dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Depok. Myers, D.G. 1999. Social Psychology (6th edition). New York: Mc Graw Hill College.
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
Naim, Mochtar.1984.Merantau Pola Migrasi Suku Minangkabau.Gajah Mada University Press.Jakarta. Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Poloma, Margaret M.1979.Sosiologi Kontemporer.PT Raja Grafindo Persada.Jakarta. Sanderson, K. Stephen.2003.Makro Sosiologi Edisi kedua.PT Raja Grafindo Persada.Jakarta. Scott, Jhon.2011. Sosiology The Key Concepts.PT Raja Grafindo Persada.Jakarta. Sihabudin, H.Ahmad.2013.Komunikasi Antar Budaya.Bumi Aksara.Jakarta. Suparlan, Parsudi. 1981. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya, Pespektif Antropologi Budaya. Majalah Ilmu-ilmu Sastra Universitas Sumatera Utara Indonesia, Jilid IX, No. 2 dan 3. Jakarta. : Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Syani, Abdul.1995.Sosiologi dan Perubahan Masyarakat.PT Dunia Pustaka Jaya Unila. Usman,Husaini dan Akbar,Setiady. 2014. Metode Penelitian Sosial. Bumi Aksara. Jakarta. Wasrito, Rukmandi. 1995.Transmigrasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Winarno,dkk. 2003.Menuju Masyarakat Mandiri.PT Gramedia Pustaka Virma. Jakarta Dari sumber internet : http://www.researchgate.net/publi cation/44968469_Pola_Adaptasi_ 14
Sosial_Ekonomi_Suku_Bangsa_Ni as_Di_Perkotaan_%28Studi_Desk riptif_di_Jalan_Abdul_Hakim_%2 8Kampung_Susuk%29_Kelurahan _Padang_Bulan_Selayang_1_Kec amatan_Medan_Selayang_KotaMedan%29 didownload tanggal 12 Mei 2014. http://www.academia.edu/316957 5/karakter_masyarakat_nias didownload tanggal 24 Juni 2014 http://www.Sektor%20Informal%2 0_%20Permasalahan%20Dan%2 0Upaya%20Mengatasinya.html didownload tanggal 20 Maret 2015 Dari sumber skripsi : Utami, Wahyu Putri. 2009. Adaptasi Masyarakat Miskin di Perkotaan,skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Riau. Rusni, Haswen. 2010. Mobilitas Sosial Migran di Terminal Gerbang Sari Kelurahan Pematang Reba Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Riau.
Jom Fisip Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
15