Disusun : Abu Said Neno Triyono Robiul Awal 1433 H
www.ikhwahmedia.wordpress.com Cetakan 1
HUKUM PROPOSAL DANA
1
Disusun : Abu Said Neno Triyono Robiul Awal 1433 H
www.ikhwahmedia.wordpress.com Cetakan 1
2
HUKUM PENGGALANGAN DANA UNTUK MENUNJANG DAKWAH YANG HAQ
I. Muqodimah Kebutuhan dakwah ahlus sunnah terhadap sarana dan prasarana dakwah adalah sangat penting untuk menunjang dan mengembangkan aktivitas dakwah. Salah satu sarana yang dibutuhkan adalah madrasahmadrasah islamiyyah yang berlandaskan kurikulum islam yang hak berdasarkan Al Qur’an dan Hadits dengan pemahaman Salafus Sholih. Untuk membangun sarana-sarana tersebut tentunya dibutuhkan dana yang tidak sedikit, oleh karenanya dibutuhkan Ta’awun (kerjasama) dari kaum Muslimin untuk menyumbang sebagian rezekinya berupa bantuan baik moril maupun materil. Kaum muslimin yang memiliki kelebihan harta diharapkan untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk proses pembangunan sarana dan prasana tersebut. Untuk mempermudah permintaan tolong-menolong dalam penggalangan dana, maka disusunlah proposal permohonan dana yang menggambarkan secara rinci berapa perkiraan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan sarana tersebut. Kemudian proposal ini diberikan kepada kaum muslimin untuk mengulurkan uangnya dalam rangka membantu kelancaran usaha pembangunan sarana tersebut. Sumbangan ini tidak mengikat seorang pun, namun berdasarkan kemampuan yang dimiliki masing-masing orang. II. Tercelanya meminta-minta Syariat melarang perbuatan meminta-minta dan mengancam pelakunya dengan adzab yang pedih, Dalam Al-Qur’an Allah Subhana wa Ta’ala menceritakan bagaimana para sahabat menahan diri dari meminta-minta padahal mereka membutuhkan,
"! # $% (' #)+*-, . 0/ 1 #2 , 43 53 3 #
6 7# 8 * 6 9. , :; <=6 > # ?. 3)@%# 6 7# . A 0* )* # :; 3= B6 / 7CA (D #=E. "/ , (273) 4M )# * # A A?F*;. =G )6 H# &6 /E" +6 I3 # # J;#
,K* L # $+ ?. / 9. 6 7# . 46 13 #)D* 46 53 ;/ =* 6 I# “(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya Karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui”.(QS. Al Baqoroh : 273)
Disusun : Abu Said Neno Triyono Robiul Awal 1433 H
www.ikhwahmedia.wordpress.com Cetakan 1
3
Syaikh As-Sa’di berkata dalam tafsirnya : “Ini menunjukkan benarnya kesabaran mereka dan bagusnya mereka dalam memelihara diri (dari meminta-mintapeny)”. Dalam hadits-hadits Nabi sholallahu alaihi wa salam sangat banyak sekali larangan dan tercelanya meminta-minta, diantaranya :
4G
6 . S/ # T6 3 5* U6 # ; V # )6 . S # #)E , # 67# # I9, 7# $%B# L # $+ / 9. 6 7# 0/ U3 $= / #T7# # “Senantiasa seseorang meminta kepada manusia hingga ia datang pada hari kiamat tidak memiliki sekerat daging di wajahnya”. (HR. Bukhori (1474) sabda Nabi sholallahu alaihi wa salam dalam Shohih Muslim (no. 2450) dalam masalah baiat kepada Nabi sholallahu alaihi wa salam yang salah satu klausal baitnya :
JW)6 X# L # $+ / 9. 6 I# Y. # “Dan janganlah kalian meminta kepada manusia sesuatupun” Dalam Targhib wa Tarhib karya Imam Al Mundziri yang dikatakan Syaikh Al-Albani shohih lighoirihi, dari Ali Rodhiyallahu anhu Nabi sholallahu alaihi wa salam bersabda :
S) (Z [ \- =5] [ 4+5U > & ^ =_`% \- =5] & L+ 9 & “Barangsiapa yang meminta kepada manusia, padahal ia berkecukupan, akan diperbanyak karenanya bara api Jahannam, (para sahabat) berkata, berapa ukuran berkecukupan, Nabi sholallahu alaihi wa salam menjawab, cukup untuk makan malam”. Dan masih banyak hadits yang semisal yang menunjukkan haramnya meminta-minta. Sebagian Da’I Ahlus Sunnah menggolongkan pembuatan proposal dana termasuk kategori meminta-minta yang dilarang oleh syari’at, berdasarkan keumuman dalil-dalil yang ada. Mereka mengatakan bahwa pembuatan madrasah, masjid dan semisalnya adalah kegiatan yang sengaja diada-adakan sehingga seolah-olah butuh kepadanya yang berkonsekuensi terjadinya permintaan dana dari dermawan kaum muslimin untuk merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana tersebut. III. Tidak semua permintaan bantuan dana terlarang Dhohirnya hadits-hadits Rosulullah sholallahu alaihi wa salam yang telah disebutkan adalah larangan bagi seseorang yang berkecukupan (memiliki harta untuk makan minimal sekali sehari) untuk memintaminta kepada manusia dalam rangka untuk memperbanyak harta pribadinya. Oleh karena itu para ulama memahaminya seperti ini, misalnya Imam Bukhori membuat judul bab dalam shohih Bukhorinya
“Bab 52 orang yang meminta kepada manusia untuk memperbanyak
Disusun : Abu Said Neno Triyono Robiul Awal 1433 H
www.ikhwahmedia.wordpress.com Cetakan 1
4
harta”, Imam Ibnu Majah dalam Sunannya dengan judul “Bab 26 orang yang berkecukupan meminta-minta kepada manusia”. III.A. Syafa’at Hasanah (Rekomendasi kebaikkan) Namun tentunya tidak semua permintaan bantuan dana termasuk dalam hal ini, ada yang dinamakan dengan syafat hasanah (rekomendasi kebaikkan) yaitu menganjurkan kepada orang lain untuk memberikan bantuan (termasuk didalamnya uang) kepada orang yang membutuhkan, Rosulullah sholallahu alaihi wa salam pernah memberikan syafaat (menganjurkan) kepada para sahabat untuk bersedekah kepada suku Mudhor yang mengunjungi Beliau dalam keadaan yang memprihatinkan dan nampak kefakirannya. Imam Muslim dalam shohihnya (4830) menulis kisahnya sebagai berikut :
6 [. 46 5* #B (' 3 a.=# ;. b 3 c 46 5* )6 . # 4# A# # )6 . # 3 A A # A * 3# . K* d * #=6 9. , &6 L M #e (' #U S [. # $ .# L # $+ Af
# ;. Sg U# #B 46 53 %6 ##. “sekelompok manusia (dalam hadits lain adalah suku Mudhor-peny) mendatangi Rosulullah sholallahu alaihi wa salam, mereka memakai wol dan Beliau melihatnya dalam memprihatinkan terhadap apa yang menimpa mereka, lalu Beliau menganjurkan para sahabat untuk bersedekah” Riwayat yang tegas menunjukkan adanya syafat ini yaitu,
3". X6 )) : . .E;. m n#. U3 .# 0. #[ So U# #B p 3 .q r3 I .sK* l 4 ) l ij$+ ?. .k : . .[ . (( (' #X # )) : S7 y . ).# wM ". $%3 (( $pB # t) *e# ? # .# :uE, 7# # m 3=#Uv6 I3 “Adalah Nabi sholallahu alaihi wa salam jika datang orang yang meminta suatu keperluan kepadanya, Beliau menghadap kepada para sahabat yang ada di majlisnya dan berkata : ‘Syafa’ti (bantulah) dia, kalian akan dipahalai, Allah akan menggantinya melalui lisan Nabi-Nya sesuai apa yang Dia sukai’, dalam riwayat lain, ‘sesuai yang Dia kehendaki’. (HR. Bukhori-Muslim) Hadits-hadits yang semakna dengannya menunjukkan bolehnya meminta kepada orang lain untuk mengeluarkan dana dalam rangka membantu saudaranya yang membutuhkan. III.B. Ta’awun ‘alal birri wat Taqwa (kerjasama dalam kebajikan dan takwa) Rosulullah sholallahu alaihi wa salam pernah meminta bantuan dana kepada yahudi Bani Nadhir untuk membantu membayar tebusan bagi dua orang bani Amir yang dibunuh secara tidak sengaja oleh Amr bin Umayyah Adh-Dhamri, walaupun akhirnya malah orang Yahudi berencana membunuh Beliau sholallahu alaihi wa salam ketika menunggu bantuan dana didepan pintu benteng mereka. kisahnya
Disusun : Abu Said Neno Triyono Robiul Awal 1433 H
www.ikhwahmedia.wordpress.com Cetakan 1
5
dimuat dalam Zaadul Ma’ad (3/115) karya Imam Ibnul Qoyyim Rokhimahullah :
! " #$ % &' ( )! * + , “Nabi sholallahu alaihi wa salam berbicara kepada mereka untuk meminta bantuan membayar tebusan dua orang(bani Amir) yang dibunuh Amr bin Umayyah Adh-Dhomri (secara tidak sengaja, karena menyangka mereka berdua adalah termasuk yang membantai para sahabat dalam tragedy Bi’I Ma’unah-peny) Yang menjadi perhatian disini adalah bahwa Beliau sholallahu alaihi wa salam melakukan penggalangan dana karena untuk kepentingan kaum Muslimin yakni bahwa antara Beliau sholallahu alaihi wa salam dengan bani Amir terdapat perjanjian yang mana Beliau sholallahu alaihi wa salam tidak akan mengingkari perjanjian tersebut, sehingga dengan tidak sengajanya sahabat Amr Rodhiyallahu anhu membunuh dua orang dari kalangan mereka, Beliau sholallahu alaihi wa salam harus mentaati perjanjian dengan membayar tebusan sesuai yang telah disepakati. Rosulullah sholallahu alaihi wa salam juga menganjurkan kepada para sahabat untuk menggalang dana baik berupa uang, makanan, kendaraan dan lain-lain untuk persiapan berperang menghadapi romawi dalam perang Tabuk, kemudian para sahabat berlomba-lomba memberikan bantuannya, semua ini tercakup dalam Ta’awun (kerjasama) untuk kebajikkan yaitu menegakkan jihad fii sabilillah dalam rangka meninggikan kalimat Allah Subhana wa Ta’ala. Semua sahabat menyumbangkan hartanya sesuai dengan kesanggupannya, tidak ada yang turut berpartisipasi dalam penggalangan dana ini kecuali orang-orang munafik yang perkataanya diabadikan dalam Al Qur’an surat At Taubah : 79.
46 13 # 56 U3 AYK* ?. 32 * 7# Y. 7CA # { .[# $ :; | # +* v6 3 , | # tA@3 , ?. 3T , 7# 7CA } [ 79 : S% ] { 46 53 +6 ?. 3=} # 6 )#;. “ (orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih”. IV. Sisi Pendalilan Sebagian Da’I tersebut Hanya saja menurut mereka dalil-dalil yang berbicara tentang syafat dan Ta’awun (bantuan) dalam hal ini karena adanya kebutuhan yang mendesak yang terjadi pada orang-orang tersebut tanpa dibuatdibuat secara sengaja. Adapun penggalangan dana yang dilakukan oleh
Disusun : Abu Said Neno Triyono Robiul Awal 1433 H
www.ikhwahmedia.wordpress.com Cetakan 1
6
sebagian Da’I untuk kemaslahatan dakwah adalah sesuatu yang dibuatbuat secara sengaja, maksudnya Da’I ini membuat program, misalnya pembangunan masjid dan madrasah dengan inisiatif sendiri yang menurut mereka digolongkan sebagai perbuatan yang disengaja. Jadi menurut mereka diperbolehkan meminta bantuan dana apabila ada kebutuhan yang mendesak dan tidak disengaja. V. Diskusi dari Kesimpulan pendalilan Sebagian Da’I yang Melarang Penggalangan Dana Pembangunan sarana dan prasarana dakwah, seperti masjid, sekolah islami dan sejenisnya adalah suatu kebutuhan sebagaimana yang dikemukakan didepan, bahkan termasuk Ta’awun alal birri wat Taqwa, inilah yang mendasari fatwa Lajnah Daimah berikut :
(6192) 4[ a%" & v
s m4 & S 2 (+ p@7 ? 4 01 :L . # a#E, $% # t= * , .# 3e # #I# # } :I [ maE% ? % & C1 ? s : . (1) . { ? # 6 3 ,# 4* ,F* , .# 3e # #I# .4 +) e w);% (%; S) Sn S+2 // V)n= // S+2 V)n pne // u // u // & & T7T // :")" = // ?7- & // [ & Soal 1 no. 6192 : Apakah diperbolehkan bagi seorang Muslim untuk meminta bantuan dalam membangun masjid atau sekolah bagi Muslim, apa alasannya? Jawab : Hal tersebut boleh, disebabkan ini termasuk Tolong-menolong (kerjasama) dalam kebajikan dan takwa, Allah Subhana wa Ta’ala berfirman : “dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran’.(QS. Al Maidah : 2) Hal ini juga yang mendasari Syaikh Fauzan dalam menganjurkan kaum muslimin memberikan bantuan kepada saudara mereka yang membutuhkan uluran tangannya di Palestina, Shomali, Bosnia, dan diseluruh tempat.
S+ c |@; y | +eHK Y 0) i 1 134 Ck mw);$% S7 =+ 4 (c mdE y 453%$ p 3 ?` t y ? mU ? S- {W)1 mS- {W)1 & C $ 0n 4
Disusun : Abu Said Neno Triyono Robiul Awal 1433 H
www.ikhwahmedia.wordpress.com Cetakan 1
7
+eH S$)e" S52 $e p%`7 mJY ;); (Yv1 K ?B &; b y {B t y m y mS+ y m|@; y +eH C1 A? / 37 m5) p%`7 mCk Ck y . dE y 45%$ mw);$% =$+ 4 (c m %" d m?` Muntaqho Fatwa no. 134 : Bagaimana cara untuk memberikan loyalitas kepada saudara kita kaum Muslimin di Palestina, Shomalia, Bosnia dan Hirosik? Jawab : “Kaum Muslimin dimanapun berada wajib mencintai sesamanya dalam hati, mendoakan mereka untuk mendapatkan pertolongan, hidayah dan taufiq, demikaian juga membantu mereka dengan harta yang disalurkan melalui lembaga bantuan, lembaga bantuan sekarang ada dan dananya disimpan dalam rekening (tabungan). Barangsiapa yang ingin melakukan kebaikan dapat menyalurkan hartanya dengan menulisnya menggunakan bahasa tertentu untuk saudara kita demikian dan demikian. Atau mengirimkan harta tersebut kepada saudara kita di Palestina, Bosnia, Shomalia dan ditempat manapun, ini termasuk pintu kebaikan yang terbuka, Walillahil Hamd, diiringi juga doa kepada mereka agar mendapatkan pertolongan dan taufik serta mencintai mereka dalam hati. Syaikh As-Sa’diy dalam tafsirnya mengatakan ketika menafsiri surat Al Baqoroh ayat 177 : “Firman-Nya {dan orang-orang yang
meminta-minta} yaitu, orang-orang yang menampakkan kebutuhannya sehingga mengharuskan meminta-minta, seperti orang-orang yang mendapatkan musibah karena korban kejahatan, atau hartanya dirampas penguasa atau orangorang yang meminta-minta kepada manusia untuk mengurusi kemaslahatan umum, seperti masjid, sekolah, jembatan dan semisalnya, maka ia memiliki hak sekalipun ia kaya”. Adapun permasalahan disengaja atau tidak, kisah perang Tabuk misalnya menunjukkan bahwa Rosulullah sholallahu alaihi wa salam sudah merencanakan untuk berperang melawan Romawi yang tentunya ini adalah disengaja, karena jihad adalah ibadah yang dibutuhkan niat (menyengaja) untuk mendapatkan pahala yang besar disisi Allah Subhana wa Ta’ala. Dalil lainnya adalah kisah Dzulqornain ketika dimintai tolong oleh suatu kaum yang ingin terhindar dari gangguan Ya’juj Ma’juj, Allah mengisahkannya dalam Al Qur’an :
#++#)6 # 0. # 2 6 I# ?, . .#
Disusun : Abu Said Neno Triyono Robiul Awal 1433 H
www.ikhwahmedia.wordpress.com Cetakan 1
8
“Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, Sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, Maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" “Dzulkarnain berkata: "Apa yang Telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, Maka tolonglah Aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar Aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka,(QS. Al Kahfi 94-95) Dalam ayat ini terdapat dalil bolehnya meminta tolong baik dalam bentuk materi maupun moril untuk mewujudkan suatu kemaslahatan, karena kekuatan disitu ditafsirkan oleh sebagian ahli tafsir dengan kekuatan aktivitas anggota badan dan alat-alat yang menunjang pembangunan dinding tersebut. Dan dalam ekonomi modern alat-alat dan aktivitas kerja tersebut adalah harta yang kalau dikalkulasikan dengan uang akan memiliki besaran nilainya. Sehingga kebutuhan kaum tersebut adalah disengaja untuk menghindari dari gangguan kejahatan Ya’juj Ma’juj. Kalau hal ini dianalogikan dengan kebutuhan pembangunan berbagai sarana dakwah maka memiliki kemiripan yaitu untuk mencegah dan mengatasi ajaran-ajaran yang menyimpang dari kebenaran dengan mengadakan pendidikan-pendidikan dai-dai Ahlus sunnah yang nantinya akan terjun memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk mengajarkan agama yang benar kepada mereka. Bahkan ini melebihi kebutuhan dari kaum yang meminta tolong kepada Dzulqornain tadi yang hanya akan merusak fisik mereka saja, sedangkan Da’i-da’I yang jahat akan merusak hati-hati kaum Muslimin yang tidak tertutup kemungkinan juga akan merusak jasmani mereka. Tidakkah kita lihat sekolah-sekolah yang tidak islami sekarang banyak tersebar narkoba dan berbagai macam perzinahan, belum lagi yang lebih parah dari itu ajaran-ajaran syirik serta Takhuyul, Khurofat dan Bid’ah, Nas’alullaha salamatan wal afiyah. VI. Berhati-hati dalam Mengelola Harta Sedekah Barangkali para Da’I tersebut melihat banyaknya penyimpangan yang terjadi dalam penggalangan dana ini, misalnya seharusnya ini adalah dana untuk kemaslahatan dakwah, namun ternyata digunakan untuk kepentingan pribadi dan terjadinya mark-up (penggelumbungan nilai) dalam pengajuan proposal, maka berarti hal ini terdapat dua kerusakan yaitu meminta-minta untuk pribadi yang diatasnamakan dakwah dan menipu kaum Muslimin yang sedekah mereka dimaksudkan sebagai shodaqoh jariyah dalam proyek-proyek kebajikan. Sehingga disini perlu diperingatkan ancaman dari Allah Subhana wa Ta’ala terhadap orang-orang yang memakan harta dengan jalan bathil. Allah Subhana wa Ta’ala berfirman :
Disusun : Abu Said Neno Triyono Robiul Awal 1433 H
www.ikhwahmedia.wordpress.com Cetakan 1
9
46 %3e6. # 4* ,F* ,* L * $+ * #6 . &6 JE7*=;. /k/ 9, %# * A`
3 , . K* #5* / 6 I3 # 0* q # ,* 46 `/ +#)6 # 46 `/ .#6 . /k/ 9, I# . # (188) ?. 3. 6 I# “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui”.(QS. Al Baqoroh : 188)
/%3E, I# . # 46 `/ +6 8 G #=I# &6 # J # #2I ?. /`I# ?, . A K* 0* q # ,* 46 `/ +#)6 # 46 `/ .#6 . /k/ 9, I# . 3+# ' 7CA #5c7. #7 (29) <)B# 46 `/ * ?. .k # A A?K* 46 `/ # "/ e6. “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka samasuka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (QS. An Nisaa : 29)
(161) <) . <.C# 46 53 +6 7*=; .`, #e6 %#6. # 0* q # ,* L * $+ . #6 . 46 5* k, . # 3 +6 # 35e3 6 [. # #t= 43 1 C H6 . # “Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal Sesungguhnya mereka Telah dilarang daripadanya, dan Karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih”. (QS. An Nisaa : 161)
0* )* # &6 # ?. c 3 7# # 0* q # ,* L * $+ . #6 . ?. /k/ 9, )# . ? # 16 c= # * # 6B9. , <_k. A?K* 3+# ' 7CA #5c7. ' (34) 4G ) . d G .C# * 46 13 =6 tZ #;. A 0* )* # :; #5e#/E" +6 73 . # S. $u" ,# p # 1# AC ?. 3T+*`, 7# 7CA # A “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih”, (QS. At Taubah : 34) VII. Kesimpulan Hendaknya para pejuang (Da’I) kebenaran untuk menyatukan kalimat dalam memberikan pencerahan agama Islam yang benar kepada masyarakat dan untuk saling berkasih sayang kepada sesamanya serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran tanpa melontarkan caci-makian kepada sesamanya. Bukankah Nabi sholallahu alaihi wa salam bersabda :
- .! + / 0 1 - &2$ * 2 ! 3 45 “Mencaci-maki seorang Muslim adalah Fasiq dan membunuhnya adalah kufur” (HR. Bukhori no. 84).
Disusun : Abu Said Neno Triyono Robiul Awal 1433 H
www.ikhwahmedia.wordpress.com Cetakan 1
10
Dalam riwayat Bukhori lainnya (no. 6047), Nabi sholallahu alaihi wa salam bersabda :
%6 E. k. # 56 ;. <+ v6 3 # . &6 # # “Barangsiapa yang melaknat (mencaci) seorang mukmin ia seperti membunuhnya” Memang saling menasehati untuk berkasih sayang adalah jalan yang sukar sebagaimana Allah Subhana wa Ta’ala berfirman :
(12) S/ #E. # , # ¤# #6 . # # “Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? Diantaranya yaitu :
(17) S # B# =6 # ,* 6 # #I# # =* 6 $ * 6 # #I# # 3+# ' 7CA ?. .k $4/ “Dan dia (Tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang”.(QS Al Balad : 12 & 17).