RITA RAMAYULIS, DCN, M.KES SEDANG MENEMPUH PENDIDIKAN PROGRAM DOKTORAL IKM UNIVERSITAS INDONESIA LAHIR 44 TAHUN YANG LALU, 09 AGUSTUS 1971 SAAT INI MEMPUNYAI 4 ORANG ANAK BEKERJA SEBAGAI DOSEN TETAP DI JURUSAN GIZI POLTEKKES JAKARTA II & DOSEN TIDAK TETAP DI BBGI UNIV AKTIF MENULIS ARTIKEL GIZI &BUKU, TELAH MENGHASILKAN 25 BUKU GIZI BER ISBN & PULUHAN ARTIKEL KES YG TERBIT DI KORAN & TABLOID AKTIF SEBAGAI NARASUMBER GIZI DI MEDIA TELEVISI & MENJADI KONSULTAN GIZI DI BBRP PERUSAHAAN SAAT INI MENJADI TIM KOMITE AHLI PENGANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (BIDANG PENGENDALIAN OBESITAS) NASIONAL
PENGENDALIAN SINDROM METABOLIK MELALUI POLA MAKAN Rita Ramayulis, DCN, M.Kes PRAKTISI BIDANG GIZI KLINIK, OLAHRAGA & KEBUGARAN EMAIL : ritaramayulis&gmail.com FB. Rita Ramayulis Twitter : @Rita_Ramayulis Instagram : ritaramayulis
Poin Kriteria
WHO (1998)
NCEP ATPIII (2001)
Obesitas Sentral
BMI > 30kg/m2 & / atau RLPP > 0.85 (lk-lk), > 0.9 (wanita)
Lingkar perut > 102 cm (lk-lk), > 88 cm (wanita)
Kenaikan Tekanan Darah
≥ 140/90 mmHg atau dalam pengobatan
≥ 130/85mmHg atau dalam pengobatan
Kadar Trigliserida
≥ 150mg/dl (1.7 mmol/L)
≥ 150mg/dl (1.7 mmol/L)
Kadar HDL
< 35 mg/dl (0.9 mmol/L) (LK < 40 mg/dl (1.03 mmol/L) (W)
< 40 mg/dl (0.9 mmol/L) (LK) < 50 mg/dl (1.03 mmol/L) (W)
Gg Metab Glukosa
DM / intoleransi glukosa terganggu &/atau resistensi insulin
≥ 110 mg/dl (6.1 mmol/L)
Miroalbuminuria ≥ 20 ug/menit / albumin/creatinin ≥ 30 mg/g Diagnostik
DM / intoleransi glukosa terganggu &/atau resistensi insulin + 2/lebih kriteria lain
Minimal 3 dari kriteria
Dengan kriteria NCEP ATPIII : RR tu terjadinya kardiovaskuler is 1.65, sedang dengan kriteria WHO is 2.6
Obesitas sentral & resistensi insulin
• Lemak viseral secara metabolik lebih aktif dari lemak perifer • Penumpukan sel lemak akan meningkatkan free fat sehingga menurunkan sensitifitas insulin
Hipertensi & Sindroma metabolik
• Hiperinsulinemia akan meningkatkan aktivitas chanel Na-K ATP-ase, sehingga terjadi peningkatan Na & Calcium intrasel yg menyebabkan peningkatan kontraksi otot polos pembuluh darah
Dislipidemia & sindrom metaboli
• Resistensi insulin peningkatan lipolisis peningkatan fat free dalam darah meningkatkan uptakefree fat ke dalam liver
Obesitas & insulin resistensi
Prinsip dietnya adalah dengan mengintervensi semua faktor resiko
Hipertensi
Dislipidemia
Menurunkan LDLKholesterol • Lemak jenuh < 7% energi total • Kolesterol < 200 mg per hari • Meningkatkan asupan serat • Meningkatkan asupan fitosterol
Penelitian ttg Fitosterol • Fitosterol menghambat penyerapan kolesterol di usus halus (baik itu dari asupan ataupun yang diproduksi hati) • Penurunan LDL kolesterol dapat dicapai dengan konsumsi fitosterol 2-3 g/hari
Meningkatkan kadar HDL
• Exercise ( latihan bersifat aerobik ) : • Kadar total kolesterol, HDL, LDL, trigliserida menurun • Total kolesterol & LDL menurun bermakna • HDL menurun tidak bermakna • Trigliserida baru akan menurun bermakna jika disertai dengan penurunan berat badan.
Penelitian ttg Asam Lemak Jenuh (ALJ) & Asam Lemak Tak Jenuh “Trans” • ALJ meningkatkan kolesterol HDL, trans menurunkan • ALJ menurunkan kadar lipoprotein, trans menurunkan • ALJ menyimpan Omega 3, trans menyebabkan jar kehilangan • ALJ tidak menghambat pengikatan insulin, trans menghambat • ALJ merup AL normal tidak menganggu fungsi enzym, trans tidak dibuat tubuh serta menganggu fungsi enzum
Kelompok I, pola makan hipokalori (20 kkal/kgBB/hari) & jenis KH indeks glikemik rendah
Kelompok 2, pola makan hipokalori (20 kkal/kgBB/hari) & jenis KH indeks glikemik tinggi
• Terjadi penurunan BB, lemak total tubuh • Terjadi perbaikan kadar glukosa, kolesterol, insulin, trigliserida • Tekanan darah sistolik lebih rendah • FMD bermakna lebih baik • Variabilitas glikemik bermakna lebih baik
• Terjadi penurunan BB, lemak total tubuh • Terjadi perbaikan kadar glukosa, kolesterol, insulin, trigliserida • Tekanan darah sistolik lebih rendah • FMD tidak bermakna lebih baik • Variabilitas glikemik tidak bermakna lebih baik
Peran SCFA
Hasil Penelitian
• Asam lemak rantai pendek (Short Chain Fatty Acid) : asam laktat, butirat, propionate dan asetat. • Mempengaruhi kerja enzim-enzim metabolic yang berperan dalam regulasi metabolism karbohidrat dan lipid. • Dapat memperbaiki profil lipid.
• High MUFA Diets, 24 minggu : menurunkan total kolesterol dan LDL kolesterol plasma secara bermakna
DIET DASH
Pembatasan asupan lemak jenuh (27% energi total, < 6% jenis lemak jenuh)
Pembatasan natrium (2000 mg dari garam dapur & 400 mg natrium yang terkandung dalam bahan makanan)
Keseimbangan kalium ≥ 3.500 mg Keseimbangan kalsium ≥ 800 mg
Keseimbangan magnesium ≥200 mg
Kontrol BB Exercise Stop merokok Manajemen stress
Abdominal Obesity
Menurunkan berat badan
Meningkatkan aktivitas fisik
Menurunkan BB
Meningkatkan aktivitas fisik
Meningkatkan asupan makanan dengan indeks glikemik rendah
Menurunkan asupan karbohidrat total
Meningkatkan asupan asam lemak omega 3
Membatasi asupan alkohol
Hipertrigliseridemia terkendali8
Menurunkan BB
Berhenti merokok
Kadar HDL kolesterol rendah
Meningkatkan konsumsi asam lemak tidak jenuh tunggal
Meningkatkan aktivitas fisik
Tekanan darah tinggi
Menurunkan asupan lemak jenuh
Meningkatkan konsumsi kalsium
Menurunan berat bada
Menurunkan asupan natrium
Membatasi asupan alkohol
Meningkatkan aktivitas fisik
Meningkatkan konsumsi kalium
Berhenti merokok
Menurunkan berat badan
Meningkatkan aktivitas fisik
Menurunkan asupan KH total & menggantinya dengan asam lemak tidak jenuh tunggal
Meningkatkan asupan serat > 30 g / hari
STRATEGI MAKAN YANG TELAH DITAWARKAN KE MASYARAKAT LEWAT BUKU & TULISAN DI KORAN (UJI COBA PADA 130 KLIEN)
Dengan diet REST klien tetap menjadi dirinya
Pendekatan diet REST sangat menghargai individu sebagai yang unik
Dengan diet REST seseorang akan “Langsing Bahagia”
Diet REST merupakan ”Long Life Diet”
• Densitas Energi : • wanita 1.45 – 1.98 kkal/g • laki-laki 1.53-2.08 kkal/g
DER
GIS • Gizi Seimbang : • Pola Makan • Pola Aktifitas
• Jadual makan harus teratur untuk memperbaiki metab & untuk mengenal emosi lapar
FRET & E2
Hidangan ASLI
Hidangan modifikasi
1. Lontong 120 g
1. Lontong 120
2. Bihun 33 g
2. (–) merup sumber sama dengan lontong
3. Tahu goring 70 g
3. (-) merup sumber sama dengan kacang
4. Taoge 26 g
4. Taoge 100 g
5. Kerupuk 25 g
5. Kerupuk 10 g
6. Bumbu kacang 25 (berat yang 6. Bumbu kacang 25 (berat yang dihitung 10 g
dihitung 10 g tanpa campuran gula aren)
tanpa campuran gula aren) 7. (+) buah utuh 2 buah jeruk ukuran sedang (133 g bagian yg dapat dimakan)
Berat bahan : 284 g
Berat bahan : 363 g
Kandungan energi : 433.5
Kandungan energi : 256.5
Densitas energi hidangan : 1.5
Densitas energi hidangan : 0.7
Massa Lemak Tubuh
Mempunyai peran dalam metabolism hormone
Kurang aktif dalam metabolism
Massa tubuh bebas lemak
Muscle, bone, cairan ekstraseluler, jaringan syaraf, dan semua sel selain adipose. Mempunyai kemampuan membakar lebih banyak energi meskipun saat beristirahat.
83% PENURUNAN ASUPAN LEMAK JENUH
81,7% PENURUNAN ASUPAN GULA
97% PENINGKATAN ASUPAN SERAT
58.3% PENINGKATAN AKTIFITAS FISIK
Fava, et all. (2013). The Type and Quantity of Dietary Fat and Carbohydrate Alter Faecal Microbiome and SCFA Excretion in a Metabolic Syndrome ‘At Risk” Population. International Journal of Obesity37, 216-223. Muao, et all.(2013). Zinc Homeostasis in The Metabolic Syndrome & Diabetes. Frontiers of Medicine, V7, pp 31-52 Gelecek, et all.(2006). Effects of Brisk Walking Program on plasma Homocysteine Level and Lipid Profile in Sedentary Young Subjects. Fizyoterapi Tehabilitasyon; 17(1):42-46 Tasan, et all.(2006). Phytosterols as Functional Food Ingredients. Journal of Tekirdag Agricultural Faculty. 3(2). Nurdin, NM, et all.(2014). Pengaruh Intervensi Penambahan Fitosterol Pada Minyak Goreng Sawit Terhadap Profil Lipid Subjek dengan Sindroma Metabolik. Jurnal Gizi dan Pangan, 9(2): 81-88. Tuminah, S. (2009). Efek Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh “Trans” terhadap Kesehatan. Media Peneliti dan Pengembangan kesehatan. V XIX, Suplemen II.
Nicola, et all.(2004). Carbohydrate Nutrition, Insulin Resistance, and the Prevalence of the Metabolic Syndrome in the Framingham Offspring Cohort. Diabetes Care, V 27, N 2. Rahman, MS. (2007). Patogenesis dan Terapi Sindroma Metabolik. Jurnal Kardiologi Indonesia. 28.160-168. ISSN 0126/3773 Buscemi, et all.(2013). Effects of Hipocaloric Diets with Different Glycemic Indexes on Endothelial Function and Glycemic Variability in Overweight and in Obese Adult Patients at Increased Cardiovaskular Risk. Clin Nutr. 32(3)346-52 Michel, M.(2013). The Blood Pressure Effect of The Addition of the DASH Diet and Exercise to the Treatment Plan of Both Pre-Hyperntensive and Hypertensive Rural Adults. University of Massachusetts-Amherst. Ramayulis, R.(2014). Slim Is Easy. Penebar Plus (Penebar Swadaya Group). Jakarta, ISBN(13) 978-602-1279-05-2 Ramayulis, R.(2014). 101 Tips Berhasil Diet REST ala Rita Ramayulis. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN.978-602-03-1125-8