Summary ICON+B ER
ICON News RSIH IBE AN
Rp
C O m m u N I C at I N g O u r w O r l d
CERMAT MENGELOLA
RISIKO
SDM : SEHAT BERSAMA BPJS KESEHATAN PRODUK & LAYANAN : DASHBOARD PLN, KONTRIBUSI BAGI NEGERI
juNI 2015
CERMAT MENGELOLA RISIKO
S
ebagai perusahaan yang telah mencapai tahap korporasi, ICON+ menyadari betul kehadiran risiko dalam setiap sasaran dan target yang telah dirumuskan. Tindakan preventif secara berkesinambungan dilakukan, salah satu wujud nyatanya adalah dengan menggalakkan manajemen risiko. Dengan berlandaskan ISO 30001:2009, ICON+ serius mengelola risiko mulai dari melakukan identifikasi hingga mitigasi. Awareness ICONers dan kerjasama antar lini pun terjalin guna menghindari terjadinya risiko yang berdampak fatal terhadap perusahaan. Di anggap sebagai alarm dini, manajemen risiko dapat dijadikan teropong masa depan. Bagai mikroskop, manajemen risiko melihat dan menemukan risiko sekecil apapun. Lebih jauh, ICON+ aktif memonitor tiap langkah lanjutan terhadap mitigasi yang telah di tetapkan. ICON+ tak hanya siap tumbuh besar, tetapi juga menjadi perusahaan dengan tingkat maturity level yang tinggi. Menjelma sebagai perusahaan dewasa yang mumpuni dalam mengelola risiko di setiap proses bisnisnya.
DAFTARISI 3
EDITORIAL
FOKUS CERMAT MENGELOLA RISIKO
8
KIlAS BERITA - FAREWELL PAK DANNy! - APRESIASI BAGI ICONERS BERPRESTASI - SHARING SESSION CUSTOMER ACCOUNT REGIONAL - ICON+ MERIAHKAN LOMBA KARyA INOvASI PLN 2015 - TRAINING FAKTUR PAJAK ELEKTRONIK - EvALUASI KINERJA CONTACT CENTER PLN 123 - ICON+ BERJAyA KEMBALI DI ICCA - GORONTALO SAMBUT ICON+ - WORKSHOP PENGADAAN TEKNOLOGI INFORMASI : AWARENESS - ICON+ SUKSES GELAR PB PLN BOWLING PERIODE 2
13
14 ICONers RAMADHAN ALA ICONERS - RAMA HARI yUDHA - IFTITAH ANGGRAINI - AGUS WIDyA SANTOSO - LUKMAN HAKIM
16
PRODUK & lAyANAN DASHBOARD PLN, KONTRIBUSI BAGI NEGERI
19
TEROPONG TATA KEMBALI “DOMPET” ANDA PASCA LEBARAN
RISIKO
Sebagaimana kita ketahui, semakin besar sebuah pekerjaan, maka semakin besar pula risiko yang hadir mendampingi. Pertanyaannya, bagaimana risiko tersebut dapat diantisipasi atau bahkan diberdayakan sebagai elemen penting penunjang kesuksesan pekerjaan yang dilakukan. Inilah yang menjadi tantangan sesungguhnya. Dan tantangan tersebut dijawab melalui tata kelola risiko yang baik, dimana upaya tersebut umum disebut sebagai Manajemen Risiko.
SDM SEHAT BERSAMA BPJS KESEHATAN
CERMAT MENGELOLA
Risiko! Tiada satu pekerjaan pun yang hadir tanpa risiko. Sekecil dan sesederhana apapun sebuah pekerjaan yang dilakukan, dapat dipastikan akan senantiasa didampingi oleh sebuah risiko. Pekerjaan dan risiko dapat dianalogikan sebagai dua sisi mata uang yang selalu berdampingan.
Tak pelak, Manajemen Risiko menjadi salah satu elemen penting yang menjadi penentu sebuah perusahaan, lembaga, institusi maupun perorangan dalam mengelola risiko. Hal inilah yang disadari sepenuhnya oleh ICON+. Bahkan melalui rangkaian kegiatan yang telah dibesut selama beberapa waktu terakhir ini, urusan risiko telah digaungkan sebagai urusan kita bersamaa. Sungguh ini merupakan sebuah langkah dan keputusan yang sangat tepat. Detty Elviany
Dengan hadirnya kepedulian bersama dalam rangka pengenalan, antisipasi dan pengelolaan risiko tersebut, maka langkah ICON+ untuk terus bertumbuh dan berkembang menjadi perusahaan besar akan semakin “mulus” tanpa hambatan. Paralel. keseriusan pengelolaan risiko ICON+ dibuktikan dengan di bentuknya Divisi Manajemen Risiko sebagai nahkoda dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan risiko. Di tambah dengan kehadiran Komite Manajemen Risiko, maka elemen “pembendung” risiko pun kian lengkap dan tangguh. Apabila demikan, tak salah apabila slogan “risk is everybody’s business” yang saat ini “mewabah” akan menjadi penentu kesuksesan kita semua dimasa mendatang. Itu sudah pasti!
ICON News
PT INDONESIA COMNETS PLUS Wisma Mulia Lt. 50-51 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 42, Jakarta 12710 Telp. 62-21 525 3019 Fax. 62-21 525 3659
PENANGGUNG JAWAB Detty Elviany [Sekretaris Perusahaan]
NARASUMBER Seluruh Manajer PT Indonesia Comnets Plus
PEMIMPIN REDAKSI Titik Riana
KOLOM INTERAKTIF Bunga Brimagita
KOORDINATOR LIPUTAN Erna Pardede KONTRIBUTOR Melly Rahmadani
SIKLUS Nasari, Khasbullah Arief Santoso
KONSULTAN MEDIA INTEGRITI PT Integra Cipta Kreasi Telp/Fax : 021-27650747 EDITOR Muhammad Pamungkas REPORTER & PHOTOGRAPHER Dyota Tenerezza, Agustina Masito DESAIN & TATA LETAK Andunk Bayumurti
ICON+ BERSIAP UNTUK TERUS TUMBUH BERKEMBANG, SEKALIGUS BERUPAYA MENEKAN POTENSI RISIKO YANG “MEMBAYANGI”NYA.
M
e n ya d a r i s e m a k i n b e s a r s e b u a h perusahaan, maka akan semakin kompleks risiko yang dihadapi. Paralel, tumbuh besar adalah impian setiap perusahaan, untuk itu ICON+ melakukan berbagai tindakan preventif guna meminimalisir terjadinya risiko negatif dengan menggalakkan manajemen risiko pada setiap lini proses bisnisnya. Keseriusan pengelolaan risiko ICON+ terbukti dengan di bentuknya Divisi Manajemen Risiko sebagai nahkoda dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan risiko. Di tambah dengan kehadiran Komite Manajemen Risiko untuk membantu Dekom dalam tugas pengawasan melalui metoda berkomunikasi dengan manajemen secara umum dan manajer resiko secara khusus. Sejak Maret 2015 pun, manajemen risiko telah dimasukan ke dalam tupoksi setiap Divisi dan Direktorat. Lebih jauh, slogan “risk is everybody’s business” pun mewabah.
kedewasaan sebuah perusahaan adalah ditegakkannya manajemen risiko dalam setiap proses bisnis perusahaan tersebut. “Semakin dewasa sebuah perusahaan maka semakin cermat dia mengelola risiko” ujar Hartadi Perusahaan sebesar ICON+ sewajarnya memiliki target dan sasaran serta mimpi-mimpi besar ke depan. Pada 2015 ini, ICON+ telah merumuskan berbagai sasaran dan target. Dalam upaya mencapai target dan sasaran tersebut, ICON+ juga telah melakukan identifikasi risiko serta menyusun berbagai mitigasinya. Menurut pria kelahiran Tegal ini, dalam memandang masa depan, sebuah perusahaan dewasa tak dapat memisahkan diri dari manajemen risiko. Karena, setiap sasaran memiliki risiko.
MATURITY LEVEL Sebagai perusahaan yang tengah bertumbuh, ICON+ menyadari pentingnya untuk tak hanya tumbuh tetapi juga menjelma dewasa. Menurut Manajer Manajemen Risiko ICON+ yulianto Sri Hartadi, salah satu indikator
3
ICON
News
edI sI ju NI 2015
FOKUS
FOKUS
seminar internasional manajemen risiko di Bali tahun lalu. MEA dan keamanan jaringan merupakan dua risiko yang dibahas pada acara yang bertajuk Bali Enterprise Risk Management tersebut. Untuk terus mengupdate informasi mengenai risiko, secara rutin dan aktif ICON+ turut ikut serta pada berbagai pertemuan terkait manajemen risiko.
SATRIYO WIBOWO Ketua Komite Manajemen Risiko ICON+
Paralel, menurut Officer Manajemen Risiko ICON+ Irene Agustinawati Samosir, salah satu risiko ICON+ yang telah teridentifikasi adalah mempertahankan pelanggan eksisting. Menurut Irene, perkembangan industri TIK yang sangat dinamis membuat persaingan berjalan semakin ketat. Sehingga kemungkinan berpalingnya pelanggan eksisting ke provider lain pun semakin besar. “Dalam hal ini, Manajemen Risiko mengarahkan ICON+ agar mampu mengantisipasi kemungkinan terjadinya kehilangan pelanggan sehingga dampaknya tidak akan mengganggu revenue” terang Irene. Sementara itu, Ketua Komite Manajemen Risiko ICON+ Satriyo Wibowo mengungkapkan potensi risiko yang dimiliki oleh ICON+ sama halnya dengan perusahaan lain yang telah memasuki tahap korporasi, yaitu risiko keuangan, operasi, niaga dan legal. Sedangkan terkait keberadaan ICON+ pada bisnis TIK, risiko yang harus dikelola dengan baik adalah terkait dengan keamanan, operasional dan maintenance jaringan. Setelah di tahun-tahun sebelumnya ICON+ berfokus pada risiko legal dan ISO 31000:2009, kini ICON+ tengah memfokuskan diri pada persoalan keamanan jaringan. “Masalah keamanan jaringan mengandung urgensi terutama bagi penyedia layanan IT” ujar Satriyo. Hal tersebut di atas tentunya selaras dengan tema yang diangkat pada
ICON
News
ed IsI juNI 20 1 5
BERLANDASKAN ISO 31000:2009 ISO 31000:2009 adalah suatu standar implementasi manajemen r i s i ko ya n g d i te r b i t ka n o l e h International Organization for Standardization pada 13 November 2009. Standar ini ditujukan untuk dapat diterapkan dan disesuaikan oleh semua jenis organisasi dengan memberikan struktur dan pedoman yang berlaku generik terhadap semua operasi yang terkait dengan manajemen risiko. Terstandarisasi nasional pada 2011, ICON+ segera menerapkan ISO 31000:2009 di 2012. Sejak tahun itu pula, ICON+ melakukan berbagai upaya guna mensosialisasikan ISO 31000:2009 kepada ICONers. Satriyo Wibowo menekankan bahwa ISO 31000:2009 merupakan framework dalam mengelola manajemen risiko sehingga seluruh lapisan ICON+ sepatutnya mengenal kaidah-kaidah yang terkandung di dalamnya agar proses bisnis dapat berjalan dengan berbasis manajemen risiko. SEMUA HARUS PEDULI RISIKO “ICONers harus memahami ISO 31000:2009 tentang manajemen risiko, karena risk is everybody bussines” ujar Irene menegaskan. Menurut wanita kelahiran 27 Agustus 1987 silam itu, Divisi Manajemen R i s i ko p a d a d a s a r nya h a nya memfasilitasi Business Process Owner (BPO) untuk menggali dan menemukan potensi risiko pada proses bisnis timnya. Fungsi dasar divisi Manajemen Risiko membantu mengidentifikasi risiko agar langkah mitigasi segera dapat dilakukan. Lebih jauh, Irene menjelaskan bahwa Divisi Manajemen Risiko akan aktif memberi rekomendasi pada rencana proyek besar atau SHL (Shared Holder Loan). Namun, Divisi maupun Komite Manajemen Risiko tak memiliki wewenang untuk membuat keputusan. “Misalnya
4
untuk keputusan mengenai jadi atau tidaknya sebuah proyek besar tetap dipegang oleh Top Management” ujar Irene. Setelah risiko teridentifikasi, selanjutnya Manajemen Risiko mengarahkan BPO untuk menyusun rencana mitigasi. Agar mitigasi dapat terimplementasi dengan baik maka ICON+ membuat kebijakan agar mitigasi tersebut dijalankan sebagai program kerja. Irene kembali menjelaskan kewenangan Divisi Manajemen Risiko sebatas memberi informasi mengenai data, potensi risiko dan kerugian/keuntungan. “Tiap tiga bulan sekali, kami mengingatkan Business Process Owner (BPO) untuk memonitor apakah program kerja berbasis manajemen risiko sudah dijalankan atau belum. Intinya, kita antisipasi agar risiko negatif tidak terjadi” tambah Irene. SINERGI TERINTEGRASI Meskipun baru setahun Divisi Manajemen Risiko terbentuk, namun ICONers telah memiliki pengetahuan dan wawasan mumpuni seputar risiko. Menurut yulianto Sri Hartadi, saat ini manajemen risiko telah terkolaborasi ke dalam bisnis proses seperti investasi, program baru dan RKAP. “Ini sesuai dengan salah satu prinsip Manajemen Risiko yaitu berintegrasi dengan seluruh proses organisasi” tambah Hartadi. Pria kelahiran 22 Juli 1976 silam ini menambahkan saat ini ICON+ terus berproses untuk menjadi
YULIANTO SRI HARTADI Manajer Manajemen Risiko ICON+
perusahaan yang memiliki nilai maturity level yang tinggi. Baginya, kedewasaan sebuah perusahaan tidak bisa diraih secara instan. Untuk itu, Hartadi meyakini setiap langkah terkait manajemen risiko yang diambil timnya dan ICON+ pasti akan berdampak signifikan bagi kebesaran perusahaan di tahuntahun mendatang. “ Sa a t i n i n i l a i m a tu r i ty l eve l ICON+ telah mencapai 2.87 dari nilai sempurna sebesar 5” papar Hartadi. PUNGGAWA TIM TERSERTIFIKASI Keseriusan ICON+ menerapkan ISO 31000:2009 juga dapat dilihat dari tersertifikasinya SDM yang berada pada Divisi Manajemen Risiko. Sebagai nahkoda dan pimpinan di Divisi Manajemen Risiko yulianto Sri Hartadi dan stafnya, Irene telah mengantongi sertifikasi Enterprise R i s k M a n a g e m e n t A s s o c i a te Professional (ERMAP). “Saya kan yang menyetir, maka saya harus punya SIM. Sertifikasi ISO adalah SIM saya” ungkap Hartadi H a r ta d i m e n g u n g ka p ka n t i m manajemen risiko yang bersertifikasi menjadi salah satu syarat agar ICON+ mencapai penilaian optimal dalam maturity perusahaan. Hartadi menambahkan sertifikasi yang ia dan stafnya dapatkan tak bersifat abadi. Ia dan Irene harus memperbaharui pengetahuan seputar manajemen risiko melalui keikutsertaan seminar,
training atau menjadi pembicara agar sertifikasi tersebut tetap berlaku. Cerita serupa juga diutarakan oleh Satriyo Wibowo. Pria yang berhasil meraih sertifikasi CERG - Certified E nte r p r i ses R i s k G ove r n a n ce (sertifikasi Manajemen Risiko set i n g ka t D i re ks i d a n D ewa n Komisaris ) sejak dua tahun lalu itu mengaku masa berlaku sertifikasinya akan berakhir pada Desember tahun ini. Untuk itu, pria yang juga menjabat sebagai wakil ketua komite audit GCG di ICON+ tersebut secara tekun mengikuti training, sharing seasion dan menjadi pembicara terkait manajemen risiko guna memperpanjang sertifikasinya. “Manajemen risiko merupakan ilmu yang harus terus dikelola dan di perbaharui” tambah Satriyo. Bersama timnya yang terdiri dari Bambang Adi Winarso (Dewan Komisaris ICON+ dan Ahli GCG), Pandu Angklasito (Mantan Staf Ahli Direksi – Expert Niaga Direktorat Bisnis Manajemen Risiko PLN dan Ahli Manajemen Proyek) dan I Gde Agung Sutedja (Mantan GM PLN Sumatera Selatan dan Ahli Proses Bisnis), Satriyo Wibowo mengawasi serius perkembangan pengelolaan risiko di ICON+. Sementara itu, Irene berujar sertifikasi manajemen risiko yang berhasil ia raih merupakan salah satu kabar gembira sekaligus
5
t a n t a n g a n . S e te l a h b e r h a s i l meraih sertifikasi, Irene merasa lebih bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya sebagai staf di Divisi Manajemen Risiko. Irene pun memegang teguh janjinya untuk tetap sejalan dengan regulasi negara dan kebutuhan top manajemen serta stakeholder dalam penerapan manajemen risiko di ICON+. DIDUKUNG APLIKASI MUTAKHIR Pengalaman adalah guru terbaik. Barangkali inilah kata pepatah yang sangat dimaknai o l e h I CO N + . H a l i n i te r b u kt i dengan di implementasikannya aplikasi manajemen risiko yang pembuatannya dibantu oleh Shulha yahya Urwata (Divisi SIK), sebagai database seluruh risiko yang telah teridentifikasi. Aplikasi ini menyimpan secara lengkap seluruh risiko di berbagai lini proses bisnis di ICON+. Salah satu data terpenting adalah informasi seputar kegagalan mitigasi hingga menyebabkan terjadinya risiko. “ICON+ dapat belajar dari kegagalan tersebut sebelum memutuskan sesuatu,” ujar Hartadi. L e b i h j a u h , S a t r i yo W i b o w o mengungkapkan manfaat aplikasi tersebut sangat dapat dirasakan oleh pejabat baru di ICON+. Nantinya, proses adaptasi akan sangat terbantu dengan kehadiran aplikasi yang bertajuk ERM (Enterprise Risk Management)
ICON
News
e dI sI j uNI 2015
FOKUS
KILAS BERITA
media belajar pejabat baru, sehingga pejabat baru tersebut tak perlu belajar dari nol tetapi hanya butuh improvisasi. Maka dari itu, Hartadi menekankan pentingnya manajemen risiko bagi pejabat struktural perusahaan karena mereka memiliki risiko yang harus dikelola agar sasaran timnya dapat tercapai.
IRENE AGUSTINAWATI SAMOSIR Officer Manajemen Risiko ICON+
tersebut. “Ketika terjadi perubahan struktur organisasi, siapapun bisa menyelami tupoksi barunya dengan melihat dokumen Manajemen Risiko. Tupoksi ditambah MR, maka informasinya yang diterima akan lengkap sehingga pejabat baru bisa menyusun perencanaan lebih mudah dan lebih terarah,” tambah pria kelahiran Semarang itu. Sepakat dengan Satriyo, Hartadi juga menyampaikan bahwa aplikasi Manajemen Risiko dapat dijadikan
Fungsinya sebagai corong informasi kemungkinan buruk dan baik yang akan dihadapi ICON+ sebelum mengambil keputusan membuat manajemen risiko dianggap sebagai rem yang menghalangi laju mobil. Namun, hal ini dibantah oleh pria lulusan STT Telkom tersebut. “Manajemen risiko justru akan mempercepat pencapaian sasaran” ujarnya. Disisi lain, yulianto Sri Hartadi justru menganalogikan manajemen risiko sebagai lampu pada kendaraan. Ia menerangi jalan di depan agar pengemudi segera menentukan mitigasi dan dapat menghindari risiko celaka. Satriyo Wibowo juga menganggap Manajemen Risiko berkontribusi pada keberhasilan ICON+ dalam kenaikan KPI. Untuk itu, Satriyo berharap ICON+ semakin giat dan
terus melakukan transformasi postif dalam hal pengelolaan risiko. Sementara, Manajer Manajemen R i s i ko b e r h a ra p m a n a j e m e n risiko dapat memberi kesadaran kepada seluruh ICONers untuk b e r h a t i - h a t i te r h a d a p s e t i a p risiko. Har tadi menekankan bahwa manajemen risiko m e r u ba h ke b i a s a a n k i ta d a r i “g i m a n a n a n t i d e h” m e n j a d i “nanti bagaimana?” “Dengan kata lain kita di m i nta u ntu k m e ny i a p ka n d i r i sepenuhnya sebelum memulai hari baru” papar Hartadi. Pria yang bergabung dengan ICON+ sejak tahun 2001 tersebut menuturkan kesadaran terhadap manajemen risiko sebagai alarm dini dapat tercermin dari cara ICONers menyelesaikan tugas dan menjalankan program kerja. Biasanya, ICONers yang telah menerapkan manajemen risiko akan bekerja sesuai SOP dan bertindak hati-hati.
Farewell Pak Danny! D
i re k t u r U t a m a I C O N + Muhammad Danny Buldansyah, setelah 3 tahun memimpin gerak langkah ICON+, memutuskan untuk menyerahkan tongkat estafet kepemimpinannya. Sebagai apresiasi terhadap peran penting pria yang akarab disebut Danny ini, Manajemen ICON+ menggelar sebuah acara bertajuk ‘Pengantar Tugas Pak Danny’ di Aula Gedung yTKI, Jakarta Selatan (3/6). Acara ini dihadiri oleh jajaran Dewan Komisaris, Direksi,
ICONers” kenang Hikmat. Ia juga mengingatkan kembali ICONers tentang pandangan Danny terhadap ICON+, bahwa ICON+ adalah tanah yang subur. Namun, tanah yang subur ini perlu diolah dan dirawat agar berbuah manis.
Sekretaris Perusahaan dan ICONers. Sekaligus pula diikuti oleh seluruh ICONers Regional melalui layanan video conference.
kesannya selama bekerja sama dengan Danny. Baginya, pria alumni ITB tersebut telah berkontribusi besar terhadap keberhasilan ICON+ mencapai nilai kinerja triple A. Melalui kepemimpinan Danny, ICON+ telah mencatat sejarah manis. Kelak, saat ICON+ mengingat sejarah tersebut, sosok Danny akan terus melekat padanya. “Saya merasa bangga sekali dengan kinerja Pak Danny. ICON+ tak akan menyesal pernah memiliki nahkoda seorang Danny Buldansyah,” ujar Harry.
Baik Satriyo Wibowo, yulianto Sri Hartadi dan Irene Agustinawati berharap dengan diterapkannya manajemen risiko, ICON+ dapat tumbuh dengan kokoh dan memiliki maturity level yang tinggi.
Melalui Moestafa Nadjib, Dewan Komisaris mengakui bahwa pria kelahiran 8 Oktober 1963 tersebut merupakan sosok pemimpin yang mampu memotivasi ICONers untuk bekerja lebih. Sementara itu, rekan sesama Direksi, yaitu Hikmat Drajat memandang Danny sebagai salah satu sosok penting yang telah memberi banyak perubahan positif dalam tubuh ICON+. Hikmat pun berbagi kenangannya selama bekerjasama dengan pria kelahiran Jakarta tersebut. “Pak Danny adalah seorang pemimpin yang berpikir matang saat hendak memberi pesan kepada timnya, dalam hal ini
ICON
News
ed IsI juNI 20 1 5
6
Ta k k e t i n g g a l a n , Komisaris Utama ICON+ Harry Jaya Pahlawan juga turut berbagi
S e b a g a i b e n t u k ra s a s aya n g Dewan Komisaris kepada Danny Buldansyah, Harry bahkan menyumbangkan sebuah lagu perpisahan yang berjudul “Bunga Te ra k h i r ” . Ke j u t a n l a i n j u g a dipersembahkan ICONers kepada
7
Danny Buldansyah melalui tarian flash mob dan sederet hadiah kenang-kenangan lainnya. M e n a n g g a p i p u j i a n te r h a d a p prestasi yang dicapai ICON+ di bawah kepemimpinannya, Danny j u s t r u m e re n d a h , “ I n i b u ka n hasil kerja keras saya semata, bukan juga Direksi dan Senior Leader. Ini adalah prestasi kita bersama. Pencapaian dari solidnya kerjasama dan dedikasi tinggi tiap ICONers” Acara diakhiri dengan doa bersama dan ucapan perpisahan ICONers kepada Danny Buldansyah. Nampak jelas keharuan terjadi saat satu persatu ICONers menyalami Danny Buldansyah untuk terakhir kalinya sebagai Direktur Utama ICON+.
ICON
News
e dI sI j uNI 2015
KILAS BERITA
KILAS BERITA
ICON+ MERIAHKAN LOMBA KARYA INOVASI PLN 2015
APRESIASI BAGI ICONERS BERPRESTASI ICON+ di masa yang akan datang. “Performa ICONers akan sangat menentukan masa depan ICON+. ICONers adalah perwakilan manajemen menghadapi tantangan,” sebut Hikmat.
K
eberhasilan ICON+ meraih berbagai prestasi pada 2014 merupakan “buah manis” dari kerja keras dan kerja sama seluruh ICONers. Diantara para ICONers yang turut berkontribusi aktif menggapai prestasi tersebut, mencuat 20 ICONers dengan kinerja tertinggi. Maka, sebagai apresiasi, Manajemen ICON+ mengundang ke-20 ICONers tersebut untuk berbincang dan berdiskusi santai bersama Direksi (20/5). Pada acara yang digelar di salah satu restoran ternama di Jakarta Selatan ini tampak hadir Direktur Keuangan dan SDM
ICON+ Iskandar dan Direktur Niaga ICON Hikmat Drajat menjamu ke-20 ICONers tersebut. GM SDMU ICON+ Bambang Widyastomo dalam kata pembukanya menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada ICONers yang berhasil meraih nilai kinerja tertinggi. “Anda semua adalah ICONers yang masuk ke dalam jajaran 20 besar nilai tertinggi di SIMKP,” ujar Bambang. Dalam kesempatan ini, Hikmat Drajat mengungkapkan bahwa sudah selayaknya mereka memperoleh apresiasi atas ‘high performance’ yang berdampak positif pada perusahaan. Bagi Hikmat, ICONers berperan besar pada perkembangan
S e m e n t a ra i t u , I s k a n d a r menyampaikan harapannya agar acara ini mampu memotivasi seluruh ICONers untuk berkompetisi memberi kontribusi maksimal kepada ICON+. Tak menyia-nyiakan kesempatan ini, ke-20 ICONers memanfaatkan acara tersebut untuk menyampaikan ide dan masukan kepada menajemen. Bahkan, Iskandar menantang ke20 ICONers untuk mewujudkan salah satu ide yang disambut baik oleh manajemen tersebut dalam waktu dekat. Rencananya, apresiasi terhadap ICONers dengan ‘high performance’ akan digelar per semester. Acara di tutup dengan penyerahan plakat dan souvenir kepada seluruh ICONers yang hadir.
SHARING SESSION CUSTOMER ACCOUNT REGIONAL di antaranya mengenai SOP Layanan After Sales dan Update Eskalasi Gangguan serta Strategi & Program Kerja CA Regional TW II – TW 14 2015. Paparan tersebut disampaikan oleh Lukman Hakim.
C
u s t o m e r A c c o u n t (C A ) seluruh regional ICON+ belum lama ini menggelar acara kumpul bareng sekaligus media diskusi bertajuk Sharing Session (20/5). Acara yang berlangsung di ICON+ Gandul ini bertujuan untuk brainstorming menyamakan pelayanan aftersales antara CA re g i o n a l d a n p u sa t. M a n a j e r Customer Loyalty, yanto Trisno turut hadir sekaligus membuka acara ini. Te rd a pa t b e b e ra pa h a l ya n g didiskusikan pada pertemuan kali ini,
ICON
News
ed IsI juNI 20 1 5
Pada kesempatan sama, Supervisor Contact Center ICON+ Evi Lutvinawati turut berbagi pengalaman dan pengetahuannya seputar Contact Center. Paralel, Manajer Fault Management Hendrik Permajaya pun berbagi informasi seputar FMS. Tak lupa, seluruh CA juga memperoleh informasi seputar produk ICON+ terbaru (IP Base & Manage) yang disampaikan oleh Supervisor Produk Jaringan Wishnu Adji. Sebagai penutup, Customer Service Assurance Dewan Rizkiawan berbagi informasi tentang layanan eksisting & metode pengajuan improvement.
8
Dengan mengikuti acara sharing session, seluruh CA diharapkan dapat memiliki standarisasi dalam melayani pelanggan eksisting. D i a n t a ra nya b e r ke m a m p u a n mensosialisasikan basic co m u n i ca t i o n d a n es ka l a t i o n problem kepada pelanggan existing dan pelanggan baru; menjelaskan layanan dan value yang akan di dapatkan dari ICON+; membuka dan mempermudah komunikasi dengan pelanggan serta mempertahankan carry over. Sebagai tindaklanjut kegiatan ini, para CA berkomitmen untuk melakukan site visit secara rutin kepada pelanggan premiun dan non premium. Paralel, dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kinerja CA, selanjutnya acara seperti ini sekaligus review kinerja akan dilakukan per triwulan.
Banten) serta Tim Non Teknis Ernest Sibuea dan Adri Rizkiana (Divisi Pengembangan Organisasi). Pada seleksi yang diselenggarakan di Udiklat, Makassar ini, karya inovasi ICON+ yang masuk kedalam kategori Technical Supporting kalah unggul dibandingkan dengan karya Inovasi dari unit lain.
A
jang Lomba Karya Inovasi Internal yang senantiasa dilakukan ICON+ telah menjadi media handal guna menyaring Ideide dan kreatifitas ICONers. Hal ini merupakan awal perubahan untuk menuju perusahaan yang inovatif. Tidak hanya untuk kemajuan ICON+ tapi untuk induk perusahaan, PLN dan juga pelanggan.
kompetensi dan inovasi dalam meningkatkan pelayanan. Kalah atau menang adalah hal lumrah dalam suatu ajang perlombaan. Namun, lebih dari itu, upaya untuk membiasakan diri berpikir dan bertindak kreatif maupun inovatif mutlak diimplementasikan dalam kinerja keseharian guna menciptakan hasil terbaik.
Sebagai “buah manis” dari kegiatan tadi, empat finalis Lomba Karya Inovasi ICON+ 2014 bersama 270 penggagas karya inovasi se-PLN Grup mampu bersaing pada Lomba Karya Inovasi PLN ke-18 2015 (2021/5). Salah satu karya inovasi yang dikirimkan ICON+, yaitu yang berjudul “Solusi Penataan Jaringan Kabel Optik pada Tiang Tumpu TM/ TR Dengan Menggunakan CWDM Pasif”, karya Sony Eko Budihardjo sukses melaju ke tahap berikutnya, yaitu Seleksi Regional.
Lomba Karya Inovasi PLN 2015 yang telah digelar untuk kali kedelapan belas ini diikuti oleh seluruh unit PLN Group (pembangkitan, transmisi, distribusi dan anak perusahaan). Dari hasil seleksi awal Regional 1 terpilih 18 Karya Inovasi Bidang Pembangkitan, 9 Karya Inovasi Bidang Transmisi dan Distribusi, 14 Karya Inovasi Bidang Technical Supporting, 20 Karya Inovasi Bidang Non Technical Supporting Aplikasi dan 13 Karya Inovasi Non Technical Supporting Manajemen.
Dari 14 Tim yang lolos pada kategori Technical Supporting ini terpilih tiga karya terbaik, yaitu Juara 1 : PT Pembangkitan Jawa Bali dengan Inovasi “Tools Insitu Machining untuk Mempercepat Perbaikan Rotor Shaft; Juara 2 : PT Pembangkitan Jawa Bali dengan Inovasi “Special Tool Support untuk Pull Out dan Pull in Rotor Generator; Juara 3 : PT PLN PUSLITBANG “Aplikasi Monitoring Jarak Jauh Multi Phasor Measurement Unit”
Keikutsertaan ICON+ pada Karya Inovasi PLN 2015 merupakan bukti komitmen ICONers dan Manajemen untuk terus meningkatkan
Pada Seleksi Tingkat Regional 1, Sony didampingi Tim Teknis Tus Suryono (Divisi PMO) dan Bahru Ilmawan (Regional Jakarta dan
Ayo ICONers! Teruslah berkarya, berkreasi, berinovasi dan berikan yang terbaik! Tahun depan kita pasti bisa berprestasi lebih baik! Pasti!
Penilaian dilakukan oleh juri yang terdiri dari perwakilan bidang Pembangkitan, Transmisi, Distribusi, PUSDIKLAT dan PUSLITBANG. Karya Inovasi yang berhasil lolos ke tingkat Regional akan mengikuti tahap selanjutnya, yaitu seleksi Nasional yang akan diselenggarakan pada Hari Listrik Nasional mendatang di PLN Kantor Pusat.
TRAINING FAKTUR PAJAK ELEKTRONIK Training yang digelar di Aula ICON+ Mampang (21-22/5) ini menghadirikan trainer dari barnam TAX.
S
ebagai persiapan menyongsong Implementasi Faktur Pajak Elektronik 2015, ICON+ m e n g g e l a r i n h o u s e t ra i n i n g perpajakan yang diikuti ICONers dari berbagai divisi di bawah Direktorat Keuangan, seperti dari Divisi Perbendaharaan, Pendapatan, Akuntansi, Anggaran dan Logistik.
Dalam agenda kegiatan ini, Manajer SDM ICON+ Purnamajati mengajak seluruh peser ta training untuk menyerap ilmu semaksimal mungkin dan membagi ilmu tersebut kepada ICONers lainnya. “Pajak adalah salah satu pemasukan utama negara. Training ini kita gelar, salah satunya sebagai cara ICON+ berkontribusi kepada negara” ujar pria yang biasa di sapa Ipung itu.
9
Tiga puluh satu ICONers dalam training ini menerima tambahan ilmu seputar perpajakan. Di hari pertama, training membahas beberapa topik, di antaranya, Mekanisme Pemungutan Pajak PPN, Faktur Pajak Gabungan, Mengenal Faktur Pajak Elektronik dan Overview aplikasi Faktur Pajak elektronik (e-Faktur). Lalu, di hari kedua, ICONers dibimbing untuk praktik menggunakan aplikasi e-Faktur. Trainer juga mengajak ICONers memecahkan studi kasus terkait PPN dan pelaporan SPT menggunakan e-faktur.
ICON
News
e dI sI j uNI 2015
KILAS BERITA
KILAS BERITA
EVALUASI KINERJA CONTACT CENTER PLN 123 dan ICON+ sebagai penyelenggara Contact Center PLN 123.
I
CON+ bersama PLN menggelar evaluasi kinerja Contact Center PLN 123 (22/5). Acara yang digelar di Hotel Salak, Bogor ini merupakan usulan KDIvAGA PLN sebagai media diskusi dan sharing antara PLN
Evaluasi ini dihadiri oleh Divisi Niaga, Dis, SIM PLN, sementara ICON+ diwakili Divisi Contact Center dan Divisi lain yang terkait. Pada acara kali ini, Manajer Contact Center PLN 123 Tetty Indriaty memaparkan evaluasi kinerja dan efektifitas Contact Center PLN 123 dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat. Dari pemaparan tersebut, PLN mengapresiasi kinerja ICON+ dalam mengelola Contact Center PLN
123. Contact Center PLN 123 telah mampu menjadi alat komunikasi a n t a ra P L N d a n p e l a n g g a n . Selain itu, PLN mengaku siap memanfaatkan Contact Center PLN 123 secara optimal guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Diharapkan, seusai evaluasi ini, ICON+ dan PLN dapat meningkatkan ke r j a sa m a , te r u ta m a d a l a m melakukan berbagai perbaikan disisi peningkatan service level penyelesaian masalah kepada pelanggan.
ICON+ BERJAYA KEMBALI DI ICCA
GORONTALO SAMBUT ICON+ Pada pertemuan yang berlangsung di ruang tunggu vvIP Bandara Jalaudin Gorontalo ini, Rusli Habibi dengan serius menyimak penjelasan Hikmat Drajat terkait keunggulan ICON+ sebagai anak perusahaan PLN, terutamanya dalam mempersembahkan konektivitas. Keunggulan ini di dukung oleh infrastruktur PLN yang dikelola oleh ICON+. M a s i h d a l a m ra n g ka i a n ku n j u n g a n d i Gorontalo ini, Hikmat Drajat dan Dehotman Purba melanjutkan agenda per temuan dengan Kepala BAPPEDA Provinsi Gorontalo Ismail Madjid. Selanjutnya, rombongan ICON+ m e l a ku ka n s i l a t u ra h m i d e n g a n G M P L N Suluttenggo.
D
irektur Niaga ICON+ Hikmat Drajat didampingi GM Niaga ICON+ Dehotman Purba melakukan kunjungan ke ICON+ area Gorontalo, Sulawesi Utara dan Makassar, Sulawesi Selatan (1-2/4). Pada kunjungan kali ini Hikmat Drajat berdiskusi dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibi. Dalam pertemuan yang dihadiri pula oleh Manager PLN Area Gorontalo Putu Eka ini, Hikmat Drajat menyampaikan ragam informasi seputar ICON+ kepada Rusli Habibi beserta wakilnya Idris Rahim.
Hikmat berharap kunjungannya ke Gorontalo dapat membuka kesempatan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Gorontalo dalam hal support cyber province Gorontalo.
WORKSHOP PENGADAAN TEKNOLOGI INFORMASI :
AWARENESS
M
engulang prestasi di tahun sebelumnya, ICON+ kembali menyabet berbagai penghargaan pada malam penghargaan The Best Contact Center Indonesia 2015 yang diselenggarakan Indonesia Contact Center Association (ICCA) (5/6). Direktur Niaga ICON+ Hikmat Drajat bersama Kartini dan Muchlis dari
Divisi Niaga dan SIM PLN terlihat hadir pada perhelatan yang diselenggarakan di Balai Kartini tersebut. Contact Center PLN 123 besutan ICON+ berhasil meraih penghargaan kategori korporat sebagai “The Best Contact Center Operations” – Silver. Selain untuk kategori korporat, 4 “awak” Contact Center PLN 123 juga mendapatkan penghargaan karena prestasinya secara individu, yaitu : 1. The Best Team leader : Abdillah Syukur – Bronze 2. The Best Supervisor : Redi Iskandar – Silver 3. The Best Desk Control : B a m b a n g A r ya d i – Bronze 4. The Best Desk Control : Hana Oktafia – Gold Paralel, pada Jambore Contact Center 2015 yang berlangsung di Bumi Perkemahan Cibubur, juga diadakan sejumlah perlombaan. Dalam kegiatan ini, Contact Center PLN 123 unggul dan memenangkan beberapa kategori, diantaranya The Best Dancing (CC PlN 123 Site Bali) - Gold dan The Best Singing – Bronze.
ICON
News
ed IsI juNI 20 1 5
10
P
engadaan terkait teknologi informasi, memiliki spesifikasi berbeda dengan pengadaan barang pada umumnya. Hal inilah yang menjadi perhatian ICON+ sebagai salah satu perusahaan TIK di Indonesia. Untuk itu, ICON+ menggelar workshop pengadaan te k n o l o g i i n fo r m a s i s e b a g a i pembuka wawasan ICONers terkait tips dan trik dalam hal pengadaan teknologi informasi (28-29/5). Worskhop ini terselenggara atas kerja sama ICON+ dan Sharingvision sebagai pembicara. Peserta workshop yang terdiri dari GM, Manajer dan Supervisor menerima berbagai informasi dan alasan pentingnya ‘awareness’ dalam proses pengadaan TI. Workshop ini sukses membuka
wawasan baru terkait isu-isu pengadaan teknologi informasi yang harus diperhatikan oleh ICONers. Pakar hukum dan IT Danrivanto Budiyanto membuka sesi pertama dengan menyampaikan informasi seputar aspek legal pengadaan IT. Selain Danrivanto, tampak hadir pula Direktur Utama Sharingvision Ali Akbar dan Ari Ahmad sebagai pemateri. Danrivanto, pada paparannya, berulang kali menekankan pentingnya berhati-hati dalam membubuhkan tandatangan, karena tanda tangan selalu dapat dijadikan bukti kuat saat terjerat perkara hukum. “Pengadaan IT memiliki tiga high, yaitu high technology, high cost dan high risk,” ujar Danrivanto.
11
Untuk itu ia membagi berbagai regulasi yang mengatur pengadaan IT agar ICONers memahami dan aware terhadap peraturan yang berlaku. Di sesi kedua, ICONers menerima materi seputar state of the art pengadaan TI di Indonesia (review & prinsip dasar) dan framework pengadaan TI. Pada sesi terakhir, peserta diberi kesempatan mengajukan berbagai pertanyaan atau studi kasus untuk kasus-kasus pengadaan di ICON+. Seusai mengikuti workshop ini, I CO N e rs d i h a ra p ka n m a m p u meminimalisir potensi timbulnya permasalahan pada proses p e n g a d a a n . Wo r ks h o p p u n direncanakan berlanjut dengan agenda Praktikal.
ICON
News
e dI sI j uNI 2015
KILAS BERITA
SDM
SEHAT BERSAMA
BPJS KESEHATAN
ICON+ SUKSES GELAR PB PLN BOWLING PERIODE 2
P
B PLN Bowling Periode 2 te l a h s u kses d i g e l a r ( 5 6/6). Kompetisi ini diikuti oleh PLN beserta unit dan anak perusahaannya. Bertempat di Bogor Bowling Center, kompetisi ini menggelar 3 kategori pertandingan ya i t u p e ro ra n g a n , g r u p d a n executive. Masing-masing kategori memunculkan 5 pemenang. Ini adalah kali ketiga ICON+ dipercaya PLN menjadi penyelenggara PB PLN, setelah pertama kali mendapat kepercayaan tersebut pada 2012. Mengemban amanah tersebut, ICON+ menggarap event ini dengan penuh tanggungjawab.
Direktur Niaga ICON+ Hikmat Drajat secara langsung membuka event prestisius tersebut. Pertandingan kali ini dihadiri pula oleh ketua Bowling P L N Chairul F a h m i dan Ketua BA P O R ENDANG SULISTYANI I C O N + Salah satu peserta Bowling dari PLN Jateng Bambang Mustriono. Meski pun aura persaingan sangat terasa, namun seluruh peserta pertandingan kategori tim maupun perorangan tetap dapat menikmati kompetisi yang berlangsung. Tim Disjateng 1 dan 2 berhasil menduduki juara satu dan dua untuk kategori tim. Juara tiga di raih oleh DJBB. Teddy dari DJBB juga sukses
ICON
News
ed IsI juNI 20 1 5
P
emerintah melalui program B PJ S Ke t e n a g a ke r j a a n dan Kesehatan menjamin setiap individu dan pekerja memperoleh layanan kesehatan. ICON+ pun mendukung implementasi hal tersebut, dimana BPJS menjadi media bagi ICONers dalam memperoleh perlindungan kesehatan.
menjadi kampium di kategori eksekutif perorangan. S e m e n ta ra u n tu k ka te g o r i perorangan pria scratch, wa k i l ICON+, Panca Pratamtto sukses mengungguli peserta lainnya dengan mencatat poin 1044. Posisi kedua dan ketiga ditempati pebowling PLN Pusat Tatha dan pebowling Disjateng Arief yudi. Pebowling ICON+ lainnya, Michael M menduduki peringkat ke empat. Untuk kategori pria perorangan handycap, pebowling dari Kaltim Totok Supriyadi sukses menjadi kampium lalu disusul oleh pebowling WS2JB Astapura dan Mulyadi. Sedangkan untuk kategori wanita p e ro ra n g a n h a n d yca p , j u a ra pertama berhasil di raih pebowling DJBB yudiningsih. Juara kedua dan ketiga diraih pebowling PLN Pusat Wulandari dan P3B JBvLiesma Agustina. Sementara itu pebowling asal PLN Pusat Asih Subarini menjadi kampium di kategori perorangan wanita scratch. Tempat kedua dan ketiga diduduki pebowling asal PLN Disjateng Endang Sulistyani dan Nunik dari PLN Batam. Pebowling ICON+, Ria Olivis sukses memperoleh gelar high game bersama pebowling asal Batam, Syukilah. K e s u k s e s a n I C O N + menyelenggarakan kejuaraan
12
bola gelinding i n i m e m p e ro l e h apresiasi positif dari berbagai pihak. Salah satu peserta dari PLN Jateng Endang Sulistyani mengungkapkan bahwa ICON+ selalu dapat menyelenggarakan e v e n t k e j u a ra a n B o w l i n g d i lingkungan PLN dengan suasana yang berbeda. “Koordinasi dengan peserta cukup baik, sehingga dapat menciptaan pertandingan dengan iklim kompetisi persahabatan yang kuat,” tandasnya. Lebih lanjut Endang mengungkapkan bahwa ajang ini sejatinya adalah sarana olahraga karyawan yang selalu di manfaatkan sebagai ajang komunikasi, sharing informasi dan sering kali menjadi ajang pencarian solusi bagi kendala dalam tugas melayani masyarakat. “Kalau tidak ikut Bowling begini saya tidak akan pernah kenal dengan rekan-rekan PLN dari seluruh Indonesia yang bisa memberikan informasi bermanafaat seputar PLN,” pungkasnya sembari tersenyum. Puncak acara PB PLN Bowling Periode 2 ditandai dengan penyerahan piala dan hadiah kepada juara serta pembagian doorprize.
Dalam implementasi BPJS Kesehatan di ICON+, iuran dibayarkan oleh kedua belah pihak yaitu ICON+ dan ICONers. Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang jaminan kesehatan, disebutkan bahwa untuk iuran untuk kategori peserta penerima upah adalah 4% ditanggung perusahaan dan 1% ditanggung pegawai untuk jaminan pemeliharaan kesehatan pegawai dan keluarga (1 suami/istri dan 3 anak). Besaran penghasilan yang dijadikan pagu maksimal iuran adalah 2 (dua) kali penghasilan PTKP status kawin dengan anak 1 atau senilai Rp. 4.725.000 yang mendapatkan fa s i l i t a s k e s e h a t a n k e l a s 1 . Dikarenakan nominal penghasilan pegawai ICON+ telah melebihi batas atas iuran, maka plafon yang diperoleh adalah kelas I dengan segala manfaat yang diatur oleh BPJS. Untuk BPJS Kesehatan Mandiri iurannya adalah sebagai berikut. Untuk kelas 1 sebesar Rp. 59.500/ kepala, kelas 2 sebesar Rp. 42.500/ kepala dan kelas 3 sebesar Rp. 2 5 . 5 0 0/ k e p a l a . S e m e n t a ra untuk penerima bantuan iuran ditempatkan di kelas 3.
rumah sakit (kecuali kondisi darurat seperti poin No-4 dibawah). Jika memaksakan diri langsung menuju ke rumah sakit maka kemungkinan besar BPJS tidak akan menanggung biaya pengobatan ICONers.
spesialistik baik operatif maupun non operatif, pelayanan obat dan bahan medis habis pakai, transfusi darah sesuai kebutuhan medis, pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama dan rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi 2. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan mencakup: a. R a w a t j a l a n , m e l i p u t i : a d m i n i st ra s i p e l aya n a n , pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub spesialis, tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis, pelayanan obat dan bahan medis habis pakai, pelayanan alat kesehatan implant, pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis, rehabilitasi medis, pelayanan darah, pelayanan kedokteran forensik, pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan b. R a w a t Inap yang meliputi: perawatan inap non intensif dan perawatan inap di ruang intensif
RAGAM MANFAAT BAGI ICONERS Melalui program BPJS kesehatan, I CO N e rs m e n d a pa t b e b e ra pa manfaat yang meliputi :
ATURAN MAIN I C O N e r s d a p a t m e m p e ro l e h layanan kesehatan menggunakan BPJS kesehatan dengan mengikuti beberapa aturan atau prosedur, yaitu :
1. Pelayanan kesehatan tingkat p e r ta m a , ya i t u p e l aya n a n kesehatan non spesialistik mencakup: administrasi pelayanan, pelayanan promotif dan preventif, pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis, tindakan medis non
Mengikuti Prosedur Urutan Pengobatan Contoh : Saat ICONers jatuh sakit maka terlebih dulu berobat ke FASKES 1 (Fasilitas Kesehatan 1) dalam hal ini meliputi Dokter Keluarga/ Puskesmas Setempat. ICONers tidak dapat langsung ke
13
Penanganan Pengobatan Setelah pasien diperiksa di FASKES 1 dan ternyata masih bisa ditangani oleh tenaga kesehatan FASKES 1, maka ICONers tidak perlu lagi kerumah sakit. Namun jika ternyata kondisi ICONers tidak dapat ditagani maka FASKES 1 akan memberikan rujukan kerumah sakit partner BPJS.
GATOT WIBOWO SINGGIH Supervisor Remunerasi dan Administrasi Divisi Pelayanan SDM ICON+
Membawa Kartu Rujukan ke Rumah Sakit: Setelah ICONers menerima kartu rujukan dari pihah FASKES 1 maka ICONers wajib membawa surat rujukan tersebut ke rumah sakit. Tanpa surat rujukan ICONers dianggap berobat secara pribadi tanpa menggunakan BPJS. Bisa langsung Ke Rumah Sakit Bagi Pasien Darurat ICONers dapat berobat kerumah sakit tanpa melaluti FASKES 1 atau tanpa surat rujukan jika kondisi darurat, yaitu jika ICONers mengalami kondisi kritis yang dapat menyebabkan kematian maupun cacat. De ng an kei kutser ta an ICO N+ dalam program BPJS Kesehatan, diharapkan ICONers dapat merasa nyaman dan aman setiap kali menuntaskan pekerjaannya. Dengan demikian, kinerja pun semakin optimal.
ICON
News
e dI sI j uNI 2015
ICONers
ICONers
Ramadhan ala ICONers SEBAGAI BENTUK PERHATIAN KEPADA ICONERS YANG TENGAH BERSUKACITA MENJALANI IBADAH PUASA DI BULAN RAMADHAN, ICON+ TURUT MEMFASILITASI ICONERS DALAM KEKHUSYUAN MENDEKATKAN DIRI PADA ALLAH SWT. BERBAGAI KEGIATAN DAN KEBIJAKAN KHUSUS RAMADHAN PUN DI BERLAKUKAN OLEH MANAJEMEN ICON+. LALU, APA TANGGAPAN ICONERS ? DAN BAGAIMANA CARA ICONERS MENYELARASKAN ANTARA IBADAH DAN PEKERJAAN ?
RAMA HARI YUDHA
(MANAGER INVENTORI JARINGAN DAN ROW)
OPTIMAL BEKERJA DAN BERIBADAH “Puasa harus di iringi dengan Move On dari harihari biasa, ke hari-hari Ramadhan yang penuh hikmah. Saya sedang belajar menjadi individu yang lebih efesien, terutama dalam menyedikitkan hal yang siasia. Energi tidak terbuang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, sehingga bisa lebih fokus. Sehingga puasa tidak menganggu kinerja. Saya berusaha sebanyak mungkin mencontoh Sunnah Rasul dalam bulan Ramadhan. Bagaimana Rasul sahur, berbuka, konsisten dengan sholat malam dan baca Al Quran” Itulah jawaban Manajer Inventori Data Jaringan dan RoW, Rama Hari yudha ketika ditanya mengenai makna Ramadhan. Rasa syukur dipanjatkan Rama atas keberadaannya sebagai
ICONers. Baginya, ICON+ telah memberi ruang yang cukup bagi ICONers untuk beribadah selama bulan Ramadhan. Salah satu kebijakan yang di dukung Rama adalah perubahan jam kerja. “Selama bulan Ramadhan kita masuk dan pulang lebih awal. Jadwal tersebut dapat membantu pergerakan rekan-rekan untuk bisa tiba di rumah lebih cepat dari biasanya” Perubahan jam kerja tersebut juga dapat memberikan ruang cukup banyak bagi ICONers untuk beribadah dengan optimal. Apalagi selama Ramadhan, ICON+ meningkatkan penyelenggaraan aktivitas ukhawi dibanding bulan lainnya, diantaranya Shalat Dzuhur berjamaah dan kultum yang pengisinya sebagian besar dari jajaran manajemen ICON+. Rama berharap kebiasaan yang sudah tertanam saat Ramadhan dapat terus dilakukannya meskipun Ramadhan usai. Sehingga totalitas dalam pekerjaan dan ibadah dapat tercapai.
IFTITAH ANGGRAINI
(DIVISI DESIGN JARINGAN)
PROGRAM RAMADHAN ICON+ YANG VARIATIF Perubahan jam kerja ICON+ selama bulan Ramadhan menurut Engineer Design Jaringan, Iftitah Anggraini adalah sebuah kebijakan yang tepat. Menurutnya dengan jam pulang yang lebih cepat, dirinya dapat memaksimalkan waktu untuk berbuka puasa bersama keluarga serta menunaikan ibadah dengan khusyuk. Ia juga mendukung penuh berbagai program dan kegiatan yang di inisiasi oleh DKM Nurul Hikmah (Dewan Kemakmuran Masjid) ICON+ selama bulan Ramadhan. Menurutnya setiap tahun DKM menggelar kegiatan keagamaan yang sangat variatif dan positif. “Ramadhan Tahun lalu ada kegiatan kajian, pengajian tahsin, terawih berjamaah dan qiyamul lain bersama” ujar ICONers yang berkantor di ICON+ Gandul tersebut. Dengan diselenggarakannya berbagai program dan kegiatan keagamaan tersebut, Iftitah berharap ICONers dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mengoptimalkan ibadah selama bulan Ramadhan.
ICON
News
ed IsI juNI 20 1 5
Meskipun harus menuntaskan tugas dan tanggung jawabnya sebagai engineer sambil berpuasa, Iftitah mengaku hal tersebut tidak membebaninya. Ia justru menganggap bekerja sebagai ibadah atau sumber pahala. “Dengan keyakinan bahwa bekerja juga bagian dari ibadah, maka kita akan termotivasi untuk dapat bekerja optimal” sebutnya. Ia juga menambahkan bahwa bekerja dan beribadah selayaknya tidak dianggap sebagai dua hal yang saling bersebrangan. Segalanya dapat seiring asal kita dapat mengatur waktu dengan baik antara pekerjaan, ibadah dan waktu istirahat.
14
AGUS WIDYA SANTOSO
menunda pekerjaan dan m e n y e g e ra k a n u n t u k menyelesaikan tugas dan tanggung jawab. Diakui Aguswid, rasa malas dan ka ntu k d a pa t m e n j a d i cobaan saat berpuasa. Untuk itu, ia megajak ICONers agar dapat menyelesaikan pekerjaan di awal hari saat pikiran masih fresh.
(DIVISI DESAIN OSP DAN CME)
TETAP PRODUKTIF “Menjalankan ibadah puasa Ramadhan bukan berarti kita boleh menurunkan tingkat produktivitas” Itulah yang diutarakan Engineer Analyst Desain OSP dan CME, Agus Widya tentang Ramadhan. Menurutnya, ICONers tetap berkewajiban menyelesaikan segala pekerjaan di tengah jam kerja yang lebih pendek dari biasanya sesuai ketetapan Pemerintah. Ia menekankan ibadah tak sepantasnya dijadikan alasan untuk mengesampingkan tugas rutin sebagai ICONers.
“Semakin siang, sering kali kita diuji dengan rasa kantuk yang tak tertahan, padahal tugas harus diselesaikan tepat waktu” ujarnya.
Pria yang biasa disapa Aguswid ini berharap acara/kegiatan keagamaan sebagai bentuk habluminallah selama bulan Ramadhan dapat terus berjalan dan meningkat setiap tahunnya di ICON+.
Sementara itu, agar badan tetap fit selama menjalankan ibadah puasa, Aguswid memberi tips untuk minum susu saat sahur dan banyak mengonsumsi buah-buahan saat sahur atau berbuka. Menurutnya, ICONers yang bekerja di ruangan ber-AC membutuhkan cairan yang lebih banyak karena AC membuat tubuh ICONers lebih banyak kehilangan cairan sehingga membuat tubuh mengalami dehidrasi. Tak lupa, ia juga menambahkan olahraga sebagai aktivitas yang patut dilakukan untuk menjaga stamina.
“Tentunya diiringi dengan kegiatan sosial sebagai perwujudan hablumminannas, sehingga dapat memberikan manfaat bagi sesama” Hal ini telah dilakukan ICON+ dengan menggelar santunan kepada yayasan yatim piatu saat buka puasa bersama.
“Olahraga yang ringan-ringan saja, usahakan berolahraganya saat akhir pekan di sore hari, serta jangan lupa bekam ya” tutupnya.
Tak lupa Aguswid juga membagikan tipsnya agar tetap produktif saat menjalankan ibadah puasa, yaitu tidak
LUKMAN HAKIM
(DIVISI CUSTOMER LOYALTY)
AKTIF IKUTI KEGIATAN RAMADHAN ICON+ Junior Officer Customer A s s u ra n c e P e l a n g g a n Non PLN, Luman Hakim mengaku mendukung penuh kebijakan manajemen ICON+ terkait perubahan jam kerja selama bulan Ramadhan. Baginya, dengan pulang lebih awal, maka ICONers dapat memaksimalkan wa k t u u n t u k b e r b u ka bersama keluarga di rumah.
“Kegiatan tahsin, penyampaian hadist, pengajian ta’lim dan khataman quran masuk menjadi agenda Ramadhan tahun ini di kantor ICON+ Gandul” terang Lukman.
“Tentu berbuka bersama keluarga di rumah merupakan kesempatan yang hanya ada saat bulan Ramadhan” ujarnya.
“Niat bekerja kan untuk memenuhi nafkah keluarga dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan, sehingga bekerja akan terasa ringan” ungkap Lukman.
Sebagai salah satu pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Nurul Hikmah ICON+, Lukman mengaku timnya telah membuat rencana kegiatan selama bulan Ramadhan. Nantinya kegiatan ini akan menjadi sarana ICONers di ICON+ Gandul untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengoptimalkan ibadah di bulan penuh hikmah.
Namun, Lukman mengaku dirinya juga melakukan berbagai upaya agar tetap fit selama bulan Ramadhan. Salah satu upayanya adalah dengan mengonsumsi suplemen saat sahur dan berbuka. Selain itu, ia juga selalu membuat catatan/ target pekerjaan sebagai acuan dalam bekerja. Dengan begitu, Lukman terhindar dari pekerjaan yang sia-sia atau hanya menghabiskan tenaga.
Lukman menambahkan di Ramadhan tahun ini, ICON+ akan kembali menggelar perlombaan islami untuk anak-anak di sekitar kantor ICON+ Gandul dan berharap agar putra putri Iconers dapat berpartisipasi. Berkaitan dengan kewajibannya sebagai salah satu staf di Divisi Customer Loyalty, Lukman mengaku tetap dapat bekerja optimal meskipun tengah berpuasa. Hal tersebut disebabkan kuatnya tekad Lukman untuk menjadikan bekerja sebagai aktifitas yang bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
15
ICON
News
e dI sI j uNI 2015
PRODUK & LAYANAN
PRODUK & LAYANAN
DASHBOARD PLN
KONTRIBUSI BAGI NEGERI SA AT I N I P T P L N ( P E R S E R O ) T E N GA H M E N G GA L A K K A N P E N I N G K ATA N R A S I O ELEKTRIFIKASI. UNTUK MENGEJAR RASIO ELEKTRIFIKASI MENCAPAI 100% TERSEBUT, BUMN YANG MENGELOLA KETENAGALISTRIKAN INI MENCANANGKAN VISI 75-100, YAITU TERCAPAINYA RASIO ELEKTRIFIKASI SEBESAR 100% DI SELURUH INDONESIA SEBELUM HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN RI KE 75 DI TAHUN 2020 MENDATANG.
U
ntuk mengejar target tersebut maka PLN melakukan p e m b a n g u n a n p e m b a n g k i t te n a g a l i s t r i k dengan menjalankan proyek 42 GW. Pembangunan proyek ini memiliki multiplayer effect yang luas bagi pembangunan di Indonesia, pemanfaatan ba tu ba ra se ba g a i ba h a n bakar dari berbagai wilayah di Indonesia juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan l o k a s i t a m b a n g b a t u b a ra tersebut. Selain itu juga akan meningkatkan mutu penyediaan sistem pelayanan kelistrikan nasional. Dari keseluruhan Proyek pembangunan 42 GW yang telah direncanakan tersebut terdapat
ICON
News
ed IsI juNI 20 1 5
beberapa titik pembangkit dengan total keseluruhan kapasitas mencapai 35 GW yang statusnya sedang dalam masa persiapan dan perencanaan sedangkan titik-titik pembangkit lainnya dengan total kapasitas 7 GW sedang dalam masa konstruksi. Pada project 42 GW tersebut terdapat diantaranya pembangkit-pembangkit yang juga tergolong dalam Program Project Pembangkit FTP-1. Sejalan dengan itu, pada 4 Mei 2015 Presiden RI Bapak Joko Widodo juga mencanangkan Peluncuran Program 35 GW untuk Indonesia guna memenuhi kebutuhan listrik Indonesia hingga 5 tahun mendatang di Pantai Samas yogyakarta. Project-
16
meningkatkan penjualan kWh dan perekonomian nasional akan ikut tumbuh. SINERGI DENGAN INDUK PERUSAHAAN
Untuk melakukan pengawasan project besar tersebut dibutuhkan media pengawasan dan monitoring yang akurat secara real time dalam bentuk perangkat l u n a k ya n g m u d a h u n t u k menampilkan data-data mengenai status kemajuan dalam program p e m ba n g u n a n p e m ba n g k i t 42.000 MW maupun program p e m ba n g u n a n p e m ba n g k i t lainnya secara informatif dan dinamis sebagai pendukung untuk keperluan manajemen dalam pengambilan keputusan.
m e n u g a s k a n ke m e n t e r i a n se k reta r i a t n e g a ra ya n g diwakili oleh Unit Kerja bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Untuk melakukan tindakan pengawasan pembangunan proyek ini, maka dibutuhkan perangkat lunak yang dapat mengakomodir para pihak pengambil keputusan melihat sejauh mana proses pembangunan ini berjalan, serta kendala apa yang memperlambat proses, dan usulan solusi apa yang dapat diberikan untuk menjamin proses pembangunan ini selesai tepat waktu. APLIKASI UNGGULAN
Untuk menunjang visi 75-100, maka PLN menjalankan proyek pembangunan 35 ribu MW dengan membangun pembangkit tenaga listrik baru dengan tujuan dapat menjangkau 100% tingkat elektrifikasi di Indonesia.
Dashboard PLN merupakan aplikasi yang akan merangkum output/informasi dari beberapa aplikasi yang sudah ada sebelumnya dalam satu tampilan, aplikasi yang sudah terintegrasi dengan Dashboard PLN antara lain AP2T, APKT, PMO PLN, SILM, BBO, BBO INTRO.
Pembangunan project ini juga menjadi salah satu kriteria yang diawasi oleh pemerintah dalam program 100 hari masa p e m e r i nta h a n . Pe m e r i nta h
Aplikasi hasil karya ICON+ ini akan membantu memudahkan memonitoring project-project pembangkit sehingga kendala dan progress status project akan
dapat diketahui lebih dini. Berikut beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Dashboard PLN adalah : - kehandalan data yang terjamin karena beberapa subtema sudah terintegrasi dengan aplikasi terpusat PLN: AP2T, APKT, CC123 dan Aplikasi PMO PLN - Desain aplikasi yang responsive dan navigasi menu yang sangat menunjang penggunaan touchscreen device - Penggunaan teknologi webservice yang memungkinkan komunikasi dengan beberapa sistem lain seperti aplikasi PMO PLN - Penggunaan visualisasi geospasial pada tema proyek pembangunan Dalam aplikasi ini, terdapat lima tema utama, yaitu : A. layanan Pelanggan Pada tema Layanan Pelanggan, informasi yang dapat diakses adalah seputar layanan baru seperti realisasi dan target dari jumlah pelanggan, informasi dari daftar tunggu PB, daftar tunggu PD, serta menampilkan informasi mutasi Prepaid dan pascabayar serta penanganan
project pembangkit yang tergolong dalam kategori ini merupakan Pembangkit-pembangkit yang memiliki COD RUPTL antara tahun 2014-2019. Dari program tersebut, sebesar 25 GW pembangunan pembangkit-pembangkit akan dilaksanakan oleh Independent Power Producer (IPP). Seluruh program tersebut akan ikut mengatasi kebutuhan listrik akibat pertumbuhan penduduk, ekonomi, dan permintaan yang terus meningkat. Bagi PT PLN, program ini diharapkan dapat menekan HPP (Harga Pokok Produksi) sehingga harga listrik terjangkau oleh masyarakat dan industri. Selain itu, PT PLN juga dapat memenuhi bahkan
17
ICON
News
e dI sI j uNI 2015
PRODUK & LAYANAN
TEROPONG
TATA KEMBALI
“Dompet”
ANDA PASCA LEBARAN
gangguan, jumlah pelanggan PLN dan jumlah daftar tunggu pasang baru sampai dengan bulan tertentu pada masing-masing unit serta Penanganan Gangguan dan Keluhan pelanggan. Tema ini juga sudah terintegrasi dengan AP2T, APKT dan CC123
E. Finansial Tema ini menampilkan informasi finansial seperti Aset, Laba Rugi, Anggaran dan Rasio-rasio yang bersumber dari Sistem Informasi Laporan Manajemen (SILM). Tak hanya untuk PT PLN (Persero), kehandalan dan kemutakhiran aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh Unit Kerja bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) atau organisasi/unit/instansi terkait lain yang turut serta dalam mengawasi project pembangunan pembangkit dengan pembatasan hak aksesnya.
B. Proyek Pembangunan Pada tema ini, informasi yang terekam adalah monitoring terkait seluruh pembangunan pembangkit untuk kebutuhan nasional PLN maupun swasta (Independent Power Producer / IPP), dikelompokkan berdasarkan kategori sebagai berikut: - FTP 1 - FTP 2 - 47 LOKASI (Kelistrikan Daerah Perbatasan) - 42 GW
TERUS DI KEMBANGKAN
Meskipun telah di desain sedemikian rupa dengan berbagai keunggulan, ICON+ masih terus melakukan pemutakhiran aplikasi Dashboard PLN ini. Sehingga konten pada aplikasi ini memiliki kemungkinan berubah guna menyesusikan kebutuhan.
Kebenaran data dapat dijamin karena pada Tema Proyek Pembangunan ini sebagian besar sudah terintegrasi dengan aplikasi PMO PLN milik Divisi Administrasi Konstruksi PLN.
S
BATASI PENGElUARAN hARIAN. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan dalam membatasi biaya yang dikeluarkan dalam sehari. Sebagai contoh, Anda dapat melakukan pengehmatan dari sisi biaya makan siang Anda, ongkos ke tempat kerja dan lain sebagainya.
u ka t i d a k s u ka , h a r i ra ya Lebaran telah menambahkan “beban” keuangan pada semua keluarga muslim di Indonesia. Pengeluaran yang dihabiskan untuk Lebaran, pastinya membuat Anda “kebingungan” mengatur keuangan setelah Lebaran.
JATAhI BIAyA hARIAN. Setelah dibatasi, hitung ulang berapa biaya yang dikeluarkan satu hari dan buatlah jatah biaya harian. Hal ini dilakukan untuk mencegah Anda mengeluarkan biaya untuk hal-hal yang tidak penting. Pisahkanlah jatah uang harian dan uang cadangan untuk hal-hal yang tidak diperkirakan di dalam dompet.
Lalu bagaimana caranya agar keuangan kembali tertata rapi? Apakah harus b e r h e m a t u ntu k b e b e ra pa b u l a n dahulu? Ataukah harus memotong beberapa pengeluaran? Berikut adalah beberapa tips yang harus diperhatikan dalam menata kembali kondisi keuangan Anda pasca Lebaran: SUSUN UlANG RINCIAN PENGElUARAN. Mari dilihat kembali, manakah yang sekiranya masih penting dipertahankan, manakah yang harus dikurangi sedikit ataupun dihapus sama sekali.
BIASAKANlAh DIRI UNTUK MENGGUNAKAN UANG SECUKUPNyA. Tunda untuk sementara kegiatan-kegiatan yang menghambur-hamburkan uang. Daripada Anda menyesal kemudian, ada baiknya untuk menghentikan segala kegiatan pemborosan tersebut. Mungkin tips-tips di atas awalnya sangat berat untuk dilakukan, tetapi dengan niat yang kuat dan fokus pada tujuan untuk mengembalikan kondisi keuangan seperti semula, pastinya Anda akan terbiasa.
ICON+ berharap aplikasi yang terus di kembangkan ini akan menjadi embrio awal dari penerapan Bussiness Intelligence di lingkungan PT. PLN (Persero) yang akan di-provide oleh ICON+.
www.sweetymoney.com
C. Kinerja Korporat Tema ini menampilkan informasi kinerja korporat yang bersumber dari Sistem Informasi Laporan Manajemen (SILM) seperti Total kwh Penjualan, Presentase Pertumbuhan Penjualan, Rupiah Harga jual Listrik, Storyboard ALCO, dll D. Kondisi Kelistrikan Informasi yang ditemapilkan seputar rasio elektrifikasi, kondisi kelistrikan, dan pemakaian bahan bakar. Sumber data untuk tema ini berasal dari AP2T, SILM dan Integrasi dengan database milik Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Indonesia Barat dan Indonesia Timur.
ICON
News
ed IsI juNI 20 1 5
18
Nara Sumber : (ki-ka) PUTRA PRATAMA, KARINA ALMISANING, YANDRI HIDAYA
19
ICON
News
e dI sI j uNI 2015
LIFE THROWS CHALLENGES AND EVERY CHALLENGE COMES WITH RAINBOWS AND LIGHTS TO CONQUER IT. AMIT RAY
www.iconpln.co.id