Penyutradaraan Film Pendek Bisu “ANTOMIME”
Rini Setianingsih Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jl. Nakula I No 5-11 Semarang 50131 Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165 E-mail :
[email protected] ABSTRAK Film pendek memiliki banyak genre mulai drama cerita, documenter, kartun, bisu, animasi, boneka, stop-motion, dll, dengan waktu yang pendek. Film “ANTOMIME” bergenre bisu atau silent movie. Dalam proses pembuatan film pendek ini dikhususkan pada proses penyutradaraannya. Laporan proyek akhir ini akan menguraikan teori-teori tugas-tugas sutradara di berberapa tahapan proses, yaitu pada tahap Pra Produksi, Produksi dan Pasca Produksi. Pada tahap akhir, dilakukan evaluasi terhadap proses dan produk dari proyek akhir ini dari sisi penyutradaraan. Film pendek ini bercerita tentang perjalanan Anto yang berjuang mencari pekerjaan, dengan banyak rintangan yang pada akhirnya dia mengandalkan bakat yang ada pada dirinya untuk menciptakan pekerjaan sendiri yaitu pantomime. Film tersebut diharapkan dapat menggugah masyarakat yang belum mengoptimalkan bakat yang ada dalam diri untuk bekerja.
Kata Kunci : Antomime Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Penyutradaraan
ABSTRAK
Short movie has a lot of genre, such as drama, documentary, cartoon, silent movie, animation, puppet, stop-motion and etc, with short time duration. The genre of “ANTOMIME” film is a silent movie. Proccess of making this film is focused on directing. This final project report about the theory function of director in various step in production, there are Pre Production, Production, and Pasca Production. The final step is evaluating the process and the last products of project in terms of directing. This short movie is telling about Anto’s journey to struggle finding his job with a lot of hurdle and finally he use his own skill to create a job it’s call pantomime. Those film could be expected to invite people for optimizing the skill that exist in our self to work.
Key
: Antomime Short Movie, Short Silent Movie, Pantomime, Directing
film bisu mulai ditinggalkan.
1. Pendahuluan Pantomime adalah salah satu jenis
2. Bagaimana
merancang
dan
seni pertunjukan teater yang sudah
memproduksi film pendek bisu
banyak
sebagai media hiburan yang
di
tinggalkan
oleh
masyarakat saat ini, di anggap bahwa
syarat
pantomime
yang
imajinatif?
membosankan karena menggunakan
3. Bagaimana
isyarat dalam bentuk gerak tubuh,
dalam
mimik wajah sebagai dialog.
“ANTOMIME”?
sebagai
drama
Karena kurangnya minat masyarakat
akan
makna
penyutradaraan
film
b. Tujuan
dan
pendek
Pembuatan
bisu
Proyek
dengan seni drama pantomime jarang
Akhir
kita saksikan tanyangan di televisi
Tujuan pembuatan Proyek Akhir
yang menyajikan film dengan aksen
ini adalah
pantomime, malah sering kita jumpai
•
Untuk
merancang
dan
pementasan-pementasan pantomime
memproduksi film pendek bisu
di pementasan teater atau sineas-
sebagai
sineas muda yang membuat film
syarat akan makna dan imajinatif
tentang pantomime.
dengan baik.
Sebagai seorang broadcaster, penulis
•
media
hiburan
Mengaplikasikan
yang
ilmu
menyadari bahwa peranan media
penyutradaraan
televisi
menjembatani
didapat di bangku perkuliahan
minimnya
dalam produksi film pendek bisu
mampu
masalah
akan
pengetahuan dan hiburan tentang pantomime. Berangkat dari latar
yang
telah
ini c. Batasan Masalah
belakang uraian diatas, penulis ingin
Penulis
menyuguhkan sebuah film pendek
description
tanpa suara atau bisa disebut film
dalam program film pendek bisu
bisu
ini, sebagai kompetensi yang
a. Perumusan Masalah
diujikan. Karena peran sutradara
Banyak
masyarakat
sekarang
tidak mengenal film bisu, sehingga
menitikberatkan
dibutuhkan yang
dapat
selaku
sebagai
job
sutradara
seseorang
menggambarkan
suatu karya secara jelas.
sosial.
d. Maanfaat
e. Metode Pengumpulan Data
1. Manfaat Akademis a. Menambah mahasiswa mencari
1. Interview
referensi
bagi
Dalam
yang
ingin
penulis
informasi
tentangfilm pendek bisu.
metode
interview
melakukan
langsung
ini
interview
dengan
beberapa
narasumber yang terkait dengan
b. Mengimplementasikan hasil
film
pendek
dan
pelaku
karya suatu format program
pantomime.
film pendek bisu sebagai
2. Study Pustaka
salah satu keilmuan dalam
Mendapatkan bahan-bahan dari
dunia broadcast, khususnya
membaca buku dari perpustakaan,
film.
maupun
c. Menerapkan
bangku
perkuliahan,
ilmu-ilmu
mencari informasi didunia maya
broadcast dalam sebuah film
serta referensi beberapa jurnal,
pendek bisu.
data atau wacana.
d. Dapat menghasilkan lulusan
3. Observasi
ahli madya yang kompeten
Dalam
dalam bidang dalam bidang
dilakukan
film .
langsung
2. Manfaat Praktisi
seseorang
a. Memberikan inspirasi kepada para
movie
menciptakan lainnya,
maker
untuk
karya-karya
khususnya
film
pendek bisu. b. Menghasilkan
observasi
interaksi dengan yang
ini
secara menemui
menggunakan
keahlian pantomime sebagai mata pencaharian 4. Pemilihan Narasumber Memilih
narasumber
yang
mendukung program bertemakan sebuah
tayangan film pendek bisu. c. Memberikan
metode
kontribusi
film bisu sebagai media hiburan yang syarat akan makna dan imajinatif
mahasiswa kepada perguruan
5. Pemilihan Lokasi
tinggi dari segi kehidupan
Dalam pembuatan Film antomime
lokasi yang dipilih adalah daerah
kita sangkal masyarakat Indonesia
kota
Alasannya,
sangat terhibur dan membuat nama
selainjarak yang tidak terlalu jauh
Charlie Chaplin itu sendiri semakin
dari tempat tinggal, juga dapat
buming di Indonesia.
Semarang.
menghemat biaya.
b. Perkembangan Film
2. Tinjauan
Film pertama kali ditemukan sekitar
a. Film Bisu Sejak pertama kali dipertontonkan di depan umum pada Desember 1895, semua film hitam - putih dan bisu. Suara dalam film baru diperkenalkan tahun 1920-an, untuk memberi efek suara pada film, instrumen piano biasanya dimainkan di belakang layar saat sebuah film diputar. Seperti yang dipelopori oleh Lumiere bersaudara, film yang dibuat pada masa awal hanya berisi rekaman adegan atau peristiwa sehari-hari.
abad 19, yaitu pada tahun 1887 dimana
H.W.Goodwinmenciptakan
film seluloid. Pada tahun 1893 Thomas
Edison
menciptakan
Kinetsocope, pada tahun-tahun ini juga “Art Nouveau” muncul di Eropa. Tahun 1894, Louis Lumiere menciptakan cinematograph, yaitu kombinasi dari kamera, proyektor dan
printer
merupakan berhasil
(mesin mesin
membawa
cetak).
Ini
pertama
yang
sebuah
film
bergerak ke layar lebar. Hal ini yang
Dengan adanya film bisu yang
mempengaruhi
dipopulerkan oleh Charlie Chaplin
perekam magnetis pada tahun 1899.
ini Indonesia pun tak pelak ikut
Baru
membuat
yang
bersuara mulai dikenal secara luas,
ditanyangkan didalam program acara
bahkan pada tahun 1930an menyusul
yang kita kenal dengan sebutan
film warna. Peralatan film juga
“Spontan!”
satu
mengalami perkembangan yang dari
segmentasinya menayangkan sosok
waktu ke waktu, sehingga peralatan
Den Bagus, walaupun saat itu Den
tersebut tetap mampu menjadikan
Bagus
film sebagai tontonan yang menarik
film
bisu
dalam
muncul
salah
dengan
format
menyajikan potongan – potongan film Charlie Chaplin tetapi tidak bisa
pada
terciptanya
tahun
bagi khalayak luas.
1920an
alat
film
c. Sejarah Film Pendek
dibuat
Film pendek adalah salah satu
disajikan
bentuk film paling simple tapi juga
Menafsirkan skrip, melatih para
paling kompleks. Film pendek pada
pemain,
awal
sempat
bagian art dan lain sebagainya.
dipopulerkan oleh komedian macam
Posisi seorang sutradara dalam
Charlie Chaplin.
proses
berkembangnya
secara
kreatif
secara
utuh.
bekerjasama
pembuatan
umumnya
dan
dengan
film pada
sangat
kompleks.
d. Pengertian Film pendek
Sutradara
film yang pendek, memiliki waktu
pemimpin
yang singkat. Waktu singkat bukan
kemampuannya memberi arahan.
berarti tidak bagus, kecuali film itu memang jelek. Film pendek biasanya berdurasi 15 menit sampai 1 jam.
Peranan
dilihat
sebagai dengan
sutradara
dengan
beberapa elemen : 1. Sutradara – DOP 2. Sutradara
e. Pengertian Art Film Seni sering dianggap sama luasnya
Sutradara
dengan kehidupan ini sehingga untuk
3. Sutradara
mendefenisikan
seni
sama
saja
–
Asisten
–
Penata
Artistik
dengan membatasi kehidupan ini.
4. Sutradara – Aktor
Namun pada dasarnya ada dua kutub
5. Sutradara – Editor
ekstrem dalam memandang seni.
6. Rumus 5-C
Kutub pertama beranggapan bahwa
7. Unsur
seni
merupakan
usaha
mentransendensi ketrampilan teknik menjadi sebuah pencarian terhadap makna hidup.
f. Sutradara Seorang sutradara yang baik akan memastikan seluruh bagian film
element)
Visual
(visual
saat
3. Penciptaan
ini,
akan
tetapi
a. Obyek Karya dan Analisis Obyek
banyaknya
Obyek karya pada film pendek
perlambangan menyebabkan
“Antomime”
ketidak
ini
menceritakan
tentang realita kehidupan seseorang pria yang mecari pekerjaan kesana
perlambangan-
fahaman
dalam
melihat. 2. Film
pendek
“Romantika
kesini dan selalu saja di tolak dengan
Daun Pisang”
berbagai
sikap
Film ini bercerita tentang
gigihnya yang tak pernah menyerah
perubahan kota yang cepat
untuk mencari kerja. Hingga dia
meninggalkan
memiliki cara untuk mendapatkan
Tokohnya
pekerjaan
dengan
proses
yang
pisang dan pedagang ikan
perjalanan
yang
panjang
dan
tongkol. Film ini memberikan
berbagai permasalahan yang dia
gambaran perubahan jaman
hadapi.
yang
alasan.
Selain
Dengan
itu
memberikan
manusianya.
penjual
tidak
daun
dapat
diikuti
gambaran terhadap penonton bahwa
masyarakat sekarang. Film ini
sikap
digunakan sebagai opening
tekun,
gigih,
dan
kreatif
mampu membuat kita mendapatkan
pementasan
sesuatu hal yang kita inginkan.
Dibuat
b. Komparasi
pendukung pementasan.
dengan
Program
Sejenis
Pantomime. hanya
untuk
3. Film Pendek “ANTOMIME”
1. Film pendek “Refleksio”
Komparasi dari kedua karya
Adalah film pendek bisu yang
dengan
menceritakan
ANTOMIME
tentang
karya
ini
yaitu
adalah
film
seseorang yang mencemaskan
pendek
kondisi Indonesia saat ini.
mengangkat
Film ini mengkritisi kondisi
kehidupan masyarakat umum.
Indonesia dikemas dengan
Antomime memberi pesan
absurb. Dalam film pendek
yang bisa di ambil untuk
refleksio
pelajaran kehidupan. Difilm
kita
dapat
menyadari kondisi Indonesia
ini
tidak
bisu, cerita
terlalu
yang tentang
banyak
perlambangan yang diberikan
Terdapat
dan film ini tidak hanya
shoot yang memberi variasi
digunakan untuk pendukung
adegan.
pementasan.
pengambilan gambar tim
Dengan
demikian,
ANTOMIME
4.
One
take
Dalam
menggunakan
one
proses
beberapa
mempunyai
jenis lensa antara lain lensa
kelebihan untuk kategori film
fish eye 10-16mm, lensa fix
pendek dibandingkan dengan
50mm,lensa seris17-40mm,
film pendek yang sudah ada.
lensa Kid 18-55mm untuk variasi visualnya.
Analisis Karya Pembuatan
Film
pendek
bisu
2. WEAKNESS
“ANTOMIME” ini terinspirasi dari
Kelemahan pada film ini
para seniman jalanan khususnya
terletak
pantomime. Belakangan ini orang
gambar,
lebih berfikir kalau orang yang
shooting nya yang berada di
bekerja dikantor derajatnya lebih
tempat
dibanding
tidak semua penonton saat
menjadikan
orang-orang kesenian
yang sebagai
pekerjaan. Penulis ingin mengajak
take
pada
kebocoran
karena
lokasi
keramaian
berlangsung
yang
dapat
dikonsikan secara baik.
penonton untuk melihat dari sisi
3. OPPORTUNITY
berbeda dari pemikiran yang sudah
Keuntungan
ada.
film ini adalah pemilihan
a. SWOT
dalam
film
talent dari komunitas teater
“ANTOMIME”
yang
1. STRENGHT
sehingga
Kekuatan
dalam
film
memproduksi
sudah
profesional
mudah
diarahkan
untuk dalam
pendek ini terletak dalam
pengambilan gambar. Juga
ide kreatif penulis naskah
tim
yang
sudah
yanga mengajak penonton
berpengalaman
dalam
melihat dari sudut pandang
pembuatan film.
lain di dunia pekerjaan.
4. THREATMENT Ancaman
pada
ada serta mengarahkan talent dan film
ini
memberi
penjelasan
adalah karena film pendek
kameramen
dalam
ini termasuk genre film
gambar agar sesuai yang diinginkan.
pendek
bisu
masyarakat
yang
sekarang
ini
bisa
1.
karena
sudah
2013 2.
terbiasa
page16-24,
yang menarik dengan audio 3. ini
jenuh
saat
sisi
01
http://www.filmpelajar.com/tutorial/s
01 Desember 2013 4.
melihatnya.
entertaint
,
5.
Misbach.
(2009).
http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jd kv/2008/kebo_iwa-chapter2.pdf-
membuat penonton bosan atau jenuh,
page8, diakses tanggal 01 Desember
tapi justru dapat dengan mudah
2013 6.
http://redproduction.biz/?p=60#more -60 diakses tgl 6 Desember 2013
Akan tetapi dalam pembuatan karya film ini, penulis juga menemui
Biran,
Jakarta: Komunitas Bambu.
sehingga penyampaian cerita tidak
menangkap maksud dari cerita.
Yusa
Sejarah Film, Bikin Film Di Jawa.
Penambahan unsur seni pantomime menonjolkan
tanggal
ekilas-film-pendek diakses tanggal dibuat
sedemikian rupa, agar penonton tidak merasa
diaskes
Desember 2013
5. Rekomendasi dan Evaluasi “ANTOMIME”
http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/j dkv/2007/worlds-chapter2.pdf-
dengan film-film sekarang
visualnya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Film_bis u, diakses tanggal 14 November
membuat
masyarakat kurang tertarik
pengambilan
6. Daftar Pustaka
jarang menemui jenis film tersebut
kepada
7.
Naratama, 2004, Menjadi Sutradara
beberapa kendala. Kesulitan terbesar
Televisi Dengan Single dan Multi
yang dialami penulis, yang memiliki
Camera, Jakarta: Grasindo
job description sebagai sutradara
8.
Dennis Fitryan G, 2008, Bekerja
adalah kurangnya monitoring gambar
Sebagai Sutradara, jakarta: Raja
pada saat pembuatan film pendek
Grafindo Persada
bisu karena keterbatasan alat yang
9.
Prakoso Gatot, 1997, Antopologi
10. Effendi Heru, 2008, Mari Membuat
Film Pendek, Film Experimental,
Film Edisi 2, Jakarta : Erlangga
film Dokumenter, Jakarta: Yayasan Seni Visual Indonesia IKJ