RINGKASAN
Mazmur Andilala Sembiring (C04496021) Dampak Perubal~an Kebijakan Pelelangan Ikan terhadap Per~dapatan Nelayan dan Daerah di TPI Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Teogah. Dibimbiog oleh: Ir. Sarib Murtadi, MSc dan Etty Eidman, SH. Paradigma pembangunan Indonesia saat ini telah berubah, dari sentralisasi menjadi desentralisasi, dari "mohon petunjuk" menjadi "suara arus bawah", dari pembangunan sektoral menjadi pembangunan holistik dari besar-besaran menjadi efisiensi, serta bergesernya peranan birokrat dan militer. Perubahan paradigma pembangunan ini, sebenarnya sudah dimulai pada tahun 1997, ketika terjadi krisis ekonomi di Indonesia. Krisis tersebut menyadarkan banyak pihak bahwa paradigma pembangunan dan ekonomi Indonesia ternyata salah landasan dan arah. Kesadaran tersebut membuahkan berbagai kebijakan baru dalam menyusun strategi pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sala'n satu kebijakan yang lahir dari kesadaran tersebut adalah Undangundang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undangundang tersebut menggantikan Undang-undang Nomor 11 Drt. Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Pajak Daerah dan Undang-undang Nomor 12 Drt. Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Retribusi Daerah. Penggantian ini karena Pemerintah dan Dewan Penvakilan Rakyat (DPR) menganggap bahwa Undang-undang yang lama tidak lagi efektif dan efisien. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 dianggap lebih efektif dan efisien daripada Undang-undang Nomor 11 Drt. Tahun 1957 dan Undang-undang Nomor 12
Drt.
Tahun 1957, karena mengalami banyak kelemahan, seperti : (1) Biaya
pemungutan lebih besar daripada hasil yang diperoleh. (2) Definisi antara pajak dan retribusi tidak jelas. (3) Pungutan tumpang tindih. (4) Adanya retribusi perizinan yang tidak melindungi kepentingan umum dan lingkungan. Pemerintah Daerah beserta dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah merespon kebijakan tersebut dengan menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 1999 tentang Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan di Jawa Tengah. Peraturan Daerah tersebut diatur lebih lanjut dalam Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 1999 tentang Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan di Jawa Tengah. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 1999 tentunya akan mempengaruhi
seluruh Jawa Tengah termasuk Kabupaten Pekalongan, yang
merupakan sebuah daerah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah: pelaksanaan kebijakan pelelangan ikan.
(1) Meramalkan efektifitas dan efisiensi (2) Meramalkan dampak kebijakan
pelelangan ikan terhadap perubahan pendapatan nelayan. (3) Meramalkan dampak kebijakan pelelangan ikan terhadap perubahan pendapatan Kabupaten Pekalongan. Penelitian dilaksanakan di TPI Wonokerto dan sekitarnya, yang berada di Desa Wonokerto Kulon, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan kurang lebih satu bulan, yang dimulai akhir Januari 2000 sampai akhir Februari 2000.
~
Rata-rata keuntungan usaha yang terbesar adalah dengan menggunakan kapal berukuran 1 GT sebesar Rp 5.227.683,75 Iunitltahun, sedangkan yang terkecil dengan kapal berukuran 2 GT sebesar Rp 4.232.170,OO Iunitltahun. Rata-rata total pendapatan nelayan yang tertinggi dicapai oleh juragan yaitu sebesar Rp 15.461.660,OO ltahun, kemudian buruh sebesar Rp 6.07.223,73 Itahun dan yang terendah oleh nakhoda sebesar Rp 4.744.699,67 ltahun. Rata-rata total pengeluaran nelayan yang tertinggi dilakukan oleh juragan yaitu
sebesar Rp 8.368.981,67 Itabun,
kemudian
oleh buruh
sebesar-
Rp 4.452.673,27 ltahun dan yang terendah oleh nakhoda sebesar Rp 3.543.291,83 ltahun. Retribusi TPI berkurang sebesar 3,00 %, yang dibebankan kepada nelayan berkurang sebesar 2,00 % dan yang dibebankan kepada bakul berkurang sebesar 1,00 %. Melihat kondisi tersebut maka dapat diramalkan bahwa pendapatan nelayan akan bertambah 2,00 % (ceteris paribus), pada tahun 2000. Peramalan pendap'atan o ' ? dari pendapatan tahun 1999. nelayan untuk tahun 2000 ditambah 2,00
Menurut hasil peramalan maka rata-rata pendapatan juragan pada tahun 2000 nanti sebesar Rp 15.770.893,00, nakhoda sebesar Rp 4.839.594,OO dan buruh sebesar Rp 6.127.368,20. Pendapatan
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Pekalongan
mengalami
peningkatan secara normatif dan positif (nyata) dari tahun 1997 ke tahun 1998, namun mengalami penurunan pada tahun 1999, walaupun jumlah setoran TPI mengalami peningkatan. Jumlah dana yang diterima Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan tahun 1997 adalah 1,00 % dari setoran TPI yaitu Rp 771.600,40, tahun
1998 tetap 1,00 % yaitu Rp 1.145.151,40 dan setoran dari TPI yang diperoleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan tahun 1999 adalah Rp 51 8.414,32. Mulai tahun 1999 maka dana yang diterima Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan hanya 0,40 % dari hasil pelelangan.
Hal tersebut memperlihatkan penurunan
pendapatan Kabupaten Pekalongan dari tahun 1998 ke tahun 1999 sebesar 45,27 %. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 1999 telah efektif meningkatkan pendapatan nelayan. Peraturan Daerah tersebut tidak efektif dalam meningkatkan pendapatan daerah, karena setoran dari TPI kepada kabupaten berkurang 0,60% dan kepada provinsi berkurang 0,15%. Peraturan baru ini lebih memihak kepada pemerintah provinsi daripada pemerintah kabupaten, karena ternyata porsi yang diterima provinsi lebih besar 0,45%. Kebijakan pelelangan ikan untuk meningkatkan pendapatan
nelayan
diramalkan akan efisien, namun untuk meningkatkan pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan diramalkan tidak akan efisien.
SKRIPSI
Judul
: Dampak Perubahan Kebijakan Pelelangan Ikan
terhadap
Pendapatan Nelayan dan Daerah di TPI Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah Mahasiswa
: Mazmur Andilala Sembiring
Nomor Pokok
: C04496021
Program Studi : Sosial Ekouomi Perikanan
Disetujui,
I. Komisi Pembimbing
Ettv Eidman. SH Anggota
11. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Tanggal Lulus : 2 September 2000
Penulis dilahirkan dengan restu Yang Maha Kasih pada hari Jumat, tanggal 19 Pebruari 1978 jam 19.00 WIB, di Kabanjahe, Takasima, Sumatera Utara,
yang
dikemudian hari dinamai Mazmur Andilala Sembiring. Penulis adalah anak ke-5 dari pasangan Ng. Sembiring dan R. B a n y n (Almh). Penulis mengecap pendidikan informal di Taman Kanak-kanak (TIC) Sint. Xaverius tahun 1983-1984, kemudian mengikuti pendidikan formal Sekolah Dasar (SD) Negeri 6 tahun 1984-1990, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 tahun 1990-1993, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 tahun 1993-1996, semuanya di Kabanjahe. Pada Tahun 1996 setelah menamatkan SMA, penulis diterima melalui jalur USMI pada Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, ~nstitutPertanian Bogor. Penulis selama empat tahun kuliah di IPB mengalami berbagai duka-suka dan luka-tawa.
Organisasi yang banyak membentuk pengertian, kesabaran dan
keteguhan penulis adalah Permata GBKP Runggun Bogor, yang menghadirkan dan menyajikan gambaran begitu kompleks dan uniknya setiap jiwa. Penulis bersyukur ketika dinyatakan lulus dan meraih Gelar Sajana Perikanan pada hari Sabtu, tanggal 2 September 2000, jam 15.15 WIB pada sore yang cerah dan gerah.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang penuh kasih dan setia atas penyertaan dan anugerah yang luar biasa yang telah penulis rasakan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjacs pada Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih, kepada: 1.
Bapak Ir. Sarib Mutiadi, MSc dan Ibu Etty Eidman, SH sebagai komisi pembimbing yang telah membimbing penulis sejak awal penyusunan usulan penelitian sampai selesainya skripsi ini.
2.
Bapak Ir. Moch. Prihatna Sobari, MS dan Ibu Ir. Istiqlaliyah M, MSi sebagai dosen penguji dalam ujian skripsi penulis.
3.
Ayahanda dan Ibunda, Abang, Kakak dan adik-adik terkasih yang selalu berdoa dan berjuang (untukku).
4.
Semua kawan-kawan SEI A'33 tanpa pandang "IPK yang selama 4 tahun ini telah sama-sama berjuang, membentuk asa dan rasa masing-masing; Adam "Capunk", Benny "Karbol", Andi "Manalu", Noer "Malik", Ronald "Baon", Emeng "Banger", Ade "Tabah", Tommy "Adianto", Wahyu "Sukma", Arum; Cha-cha, Ana dan Ana, Wiwin-Echi-Dina (WED-3), Ita, Cucu, Melin, Lani, dkk.
5.
Para sahabat di Griya Budi: Yosep, H. Ginting, Fuji, Simon, Andi, Heron, Tarsim, Gordon, Sahala, Anton, Josia, Ronald, Nando, Carles dan Goval (Alm).
6.
Teman-teman sepelayanan di Komisi Pelayanan Siswa (KPS) PMK IPB; PKK (K' Lucky), TKK (Anton, Sahala, Josia, Fuji), AKK (Ronald, Wiwid) dan Kristianto sebagai Koordinator SMU Negeri 8, yang pernah 'merasakan' tertolak.
7.
Saudara-saudari sepengharapan dan sepenanggungan di K e p e n g u ~ s a nPermata GBIU? Runggun Bogor 1999-2001: Herma, Novi, Eriki, Perdana, Roni, There ('Cia), K'Lely dan Sevi. Kita dapat nienyiranli tapi Dialah y m g nzenumbzrhkan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan disana-sini
dan belum sempurna. Oleh karena ha1 tersebut penulis juga mengharapkan masukan, saran dan kritik dari semua pihak. Semoga skripsi 'ini berguna bagi pengembangan perikanan di Indonesia.
Bogor, September 2000 Penulis