BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Right Issue
Emiten yang membutuhkan "dana segar" untuk tambahan modal dapat
megadakan right issue dan mcnawarkannya kepada pemegang saham lama. Kegiatan right issue ditempuh oleh emiten sebagai altematif penambahan modal karena biaya pelaksanaannya yang mudah, murah dan cepat.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang right issue, maka harus diketahui lebih lanjut defenisi dari Right Issue, berikut defenisi dari Right Issue menurut Lawrence J. Gitman (1987 : 620):
Right issue adalah proses dimana perusahaan memberikan hak kepada pemegam saham untuk membeli saham baru yangjumlahnya disesuaikan dengan proporsi kepemilikan yang sudah ada.
Dari defenisi tersebut dapat dilihat bahwa emiten memberikan hak kepada pemegam saham, ini berarti investor tidak terikat harus membelinya. Ini berbeda
dengan saham bonus deviden saham, yang otomatis ditentukan oleh pemegang saham.
Sedangkan right issue menurut Koetin (1996 : 242):
Penewaran terbatas (dimana) semua pemegang saham perseroan harus diberi kesempatan untuk membeli terelebih dahulu saham-saham yang akan dikeluarkan menurut perbandinganjumlah saham yang tetap yang dimiliki masing-masing.
Berikut^ni adalah devinisi hak memesan efek terlebih dahulu menurut penjelasan UU RI No. 8 tahun 1995 pasal 82 ayat 1 :
Yang dimaksud dengan hak pemesan efek terlebih dahulu dalam ayat ini adalah
hak yang melekat pada saham yang memberikan kesempatan bagi pemegang saham yang bersangkutan untuk membeli efek baru sebelum ditawarkan kepada pihak lain.
Defenisi hak memesan efek terlebih dahulu menurut Ang (1997 :75):
Preemtive right adalah suatu hakpemegang saham lama untuk menjaga proporsi
kepemilikan saham dari suatu perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru.
Scdangkan defenisi hak memesan efek tcrlcbih dahulu menurut keputusan ketua bapepan No. 57/PM/l 996 adalah ;
Hak memesan efek terlebih dahulu adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli efek baru, termas-ik saham, efek yang dapat dikonversikan menjadi saham, dan waran sebelum ditawarkan kepada pilhak lain. Hak tersebut harus dapat dialihkan.
Tujuan dari pemberian hak ini agar pemegang sahan memperoleh kesempatan terlebih dahulu dalam setiap kegiatan penambahan modal yang dilakukan oleh emiten melalui penawaran right sehingga mereka tidak mengaiami pengurangan persentase kepemilikan (dilusi).
Sedangkan diatur dalam peraturan Bapepam, kegiatan right issue harus disebarluaskan melalui prospectus. Suatu prospectus harus mencakup semua rincian informasi atau fakta material mengenai penawaran umum dari emiten atau
perusahaan publik, yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal, yang diketahui atau layak diketahui oleh emiten atau perusahaan publik. Prospectus hams dibuat sedemikian rupa sehingga jelas dan komunikatif. Fakta-fakta dan pertimbanganpertimbangan yang paling penting hams dibuat ringkasannya dan diungkapkan
pada bagian awal prospectus. Urusan penyampaian fakta pada prospectus dilentukan oleh relevansi fakta terhadap masalah tertentu, bukan umtan sebagaimana dinyatakan pada peraturan ini.
B. Perhitungan Nilai Right
Agar proporsi kepemilikan tidak berkurang, pemegang saham hams
mcrealisasikan hak yang dimilikinya. Pemegang saham dapat menjalankan hak ini
dengan mcmbeli scjumlah saham bam yang dialokasikan untuknya karena itu mcmpertahankan proporsi kepemilikannya. Altematifnya, right ini dapat dijual
kepada orang lain, walau pada akhimya tetap akan mengalami perubahan proporsi kepemilikan.
Menumt Lawrence J. Gitman (1987 : 623), pada tahap sebelum ex right {cum right), nilai right dapat dilihat dengan menggunaka persamaan berikut:
Rw=
Mw-S N+l
Dimana:
Rw
: Nilai right pada saat cum right
Mw
: Harga- pasar saham pada saat cum right
N
: Jumlah hak yang diperlukan untuk membeli satu lembar saham
S
: Harga subskripsi
I
Pada tahap ex right, nilai right dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: Re=
Me-S N
Dimana:
Re
: Nilai Right
Me
: Harga pasar saham saat cx-right
N
: Jumlah hak yang diperlukan untuk membeli satu lembar saham
S
: Harga subskripsi
Menurut Husnan Suad (1994 : 91), salah satu aspek yang paling penting dari penawaran hak yang berhasil adalah harga subskripsi, jika harga pasar turun
dibawah harga subskripsi, para pemegang saham jelas tidak akan membeli saham tersebut, karena mereka dapat membeli dipasar dengan harga yang lebih murah.
Akibatnya, perusahaan akan menetapkan harga subskripsi dengan nilai yang jauh
lebih murah dari harga pasar baru jalan untuk mengurangi risiko penurunan harga pasar dibawah harga subskripsi.
C. Pcraturan tcntang Right Issue U.U.R.I. No, 8 tahun 1995, pasal 82 ayat 1 :
Bapepam dapat mewajibkan emiten atau perusahaan publik untuk memberika.i
hak memesan efek terlebih dahulu kepada setiap pemegang saham secara proporsional apabila emiten atau perusahaan publik tersebut menerbitkan saham atau efek yang dapat ditukar dengan saham emiten atau perusahaan publik tersebut.
U.U.R.l. No, 8 tahun 1995, pasal 82 ayat 2 :
Bapepam dapat mewajibkan emiten atau perusahaan publik untuk memperoleh persetujuan mayoritas pemegang saham independen dan apabila emiten atau
perusahaan publik tersebut melakukan trasnsaksi dimana kepentingan ekonomis emiten atau perusahaan publik tersebut berbenturan dengan masalah ekonomi pribadi publik dimaksud.
U.U.R.l. No, 8 tahun 1995, pasal 82 ayat 3 :
Persyaratan dan tatacara penerbitan hak memesan saham terlebih dahulu dan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan sebagimana dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Bapepam.
Penjelasan U.U.R.l. No, 8 tahun 1995, pasal 82 ayat 3 :
Yang dimaksud dengan "Persyaratan dan tatacara penerbitan hak memesan saham terlebih dahulu dan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan" dalam ayat ini adalah ketentuan mengenai, antara lain :
10
a.
Bentuk dan isi persyaratan pendaftaran dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu
b. Bentuk dan isi prospectus dalam rangka penerbitan dan
c.
Tatacara pelaksanaan penentuan korum dan suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk memperoleh persetujuan pemegang saham independen.
Persentase kepemilikan pemegang saham menurut peraturan no. IX.D.l butir kedua:
Apabila suatu perusahaan yang tclah mclakukan penawaran umum saham atau perusahaan publik bermaksud untuk menambah modal sahamnya, termaksud melalui penerbitan warran atau efek konversi, maka setiap pemegang saham harus diberi hak memesan efek terlebi dahulu atas efek yang dimaksud sebanding dengan persentase pemilikan mereka.
Penjelasan U.U.R.l. no. IX.D.l butir ketiga :
Jika suatu perusahaan sebagaimana dimaksud pada angka dua peraturan ini mempunyai lebih dari satu jenis saham, dan jika jumlah saham dalam setiap jenis
ditambah secara proporsional, maka para pemegang saham yang ada hams mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu sebanding dengan persentase pemilikan dalam masing-masing jenis saham.
Penjelasan U.U.R.I. no. IX.D.l butir keempat:
Jika suatu penisahaan sebagaimana dimaksud pada angka dua tetapi penambahan
hanyaterjadi pada satujenis saham saja, ataujumlah penambahan dari setiapjenis saham tidak sebanding, atau jika penawaran ini terdiri dari efek yang dapat ditukar
dengan saham terlebih dahulu sebanding dengan persentase pemilikan dari penisahaan. Penawaran umum dimaksud haras disetujui oleh pemegang saham yang mewakili sebagian besar saham dalam setiapjenis saham.
Menurut ketua Bapepam No.57/PM/1996, peraturan No.IX.D.l butir sebelas, hak memesan efek terleih dahulu merupakan hak yang dapat dialihkan dan dibuktikan dengan:
a.
Catatan pemilikan dalam daftar pemegang saham perusahaan atau biro administrasi efek
b. Sertifikat hak memesan saham terlebih dahulu yang dikeluarkan oleh pemegang perusahaan untuk pemegang saham yang terdaftar pada tanggal tertentu sertifikat tersebut harus tersedia dimulai dan selama periode perdagangan sebagaimana dalam angka 13 peraturan ini atau c.
Kupon yang dapat dilepas dan surat saham
Penjelasan U.U.R.I. no. IX.D.l Tiga belas :
Hak memesan efek terlebih dahulu dapat ditukarkan dengan efek bam selama periode perdagangan. Surat efek tersebut harus sudah diterbitkan dan sudah tersedia dalam 3 (tiga) hari kerja setelah hak memesan efek terlebih dahulu dilaksanakan.
12
PenjeIasanU.U.R.I. no. IX.D.I Tujuh belas :
Emiten harusmengambil langkah-Iangkah untuk mempermudah panggilan hak memesan efek teriebih dahulu, jika efek yang mendasari hak-hak tersebut tercatat
di Bursa Efek, maka hak memesan efek teriebih dahulu tersebut hams dicatatkan pula di Bursa Efek yang sama. Untuk memesan efek teriebih dahulu hams dapat
dialihkan dalam jangka waktu tidak kurang dari 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal tersedianya hak tersebut diperdagangkan.
Penjelasan U.U.R.I. no. IX.D.I Empat belas :
lnformasi penting penawaran hak memesan efek teriebih dahulu yang hams diumumkan sebelum RUPS sebagai mana dimaksud dalam angka 6 peraturan ini meliputi antara lain:
a. Nama lengkap emiten atau pemsahaan publik, alamat kantor pusat, telepon, teleks, faksimili, E-mail dan kotak pos;
b. Umtan mengenai Efek yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan penerbitan memesan Efek teriebih dahulu: c.
Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham;
d. Tanggal pencatatan pemegang saham yang mempunyai hak Memesan Efek Teriebih dahulu pada daftar pemegang saham atau nomor kupon untuk menentukan hak memesan efek teriebih dahulu;
e. Tanggal terakhir dari pelaksanaan hak memesan efek teriebih dahulu dengan pemberitahuan bahwa hak yang tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi dan tanggal terakhir pembayaran;
13
f.
Periode perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu;
g.
Harga pemesanan efek;
h. Rasio hak memesan efek terlebih dahulu atas saham yang ada; i.
Tatacara pemesanan efek;
j.
Uraian mengenai perlakuan efek yang tidak dibeli oleh yang berhak dan hak memesan efek terlebih dahulu dalam bentuk pecahan;
k. Pemyataan mengenai tatacara pengalihan hak memesan efek terlebih dahulu;
1. Tatacara penerbitan dan penyampaian bukti hak memesan efek terlebih dahulu serta surat efek;
m. Nama Bursa Efek tcmpat diperdagangkannya hak memesan efek tcrlcbih dahulu dan saham yang mendasarinya tercatat (jika ada);
n. Rencana emiten atau penisahaan publik untuk mengeluarkan atau tidak mengeluarkan saham atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam waktu 12 (dua belas) bulan sebelum tanggal efektif; o. Nama lengkap pihak yang bertindak sebagia pembeli siaga Oika ada); p. Dampak dilusi dari penerbitan efek baru;
q. Penggunaan dana hasil penawaran umum dan hak memesan efek terlebih dahulu;
r.
Ringkasan analisis dan pembahasan oleh manajemen; dan
s. Informasi tentang tempat prospectus dapat diperoleh;
14
Butir-butir lainnya dalam peraturan nomor IX.D.I yang mengatur tcntang hale memesan efek terlebih dahulu yaitu : a.
Butir Keenam :
Perusahaan
sebagaimana dimaksud dalam
angka 2
peraturan
ini,
bermaksud untuk menambah modal sahamnya melalui hak memesan efek terlebih dahulu atau melalui penawaran umum warran atau efek konversi
hams
mengadakan
mempertimbangkan
rapat dan
umum
menyetujui
pemegang rencana
perusahaan tersebut wajib mengumumkan
saham
penawaran
untuk
dimaksud,
informasi sebagai mana
dimaksud pada angka 14 peraturan ini dan menyediakan prosfektus bagi pemegang saham sebagaimana diatur dalam peraturan Nomor IX.D.3,
selambat-lambatnya 28 (duapuluh delapan) hari sebelum rr.pat umum pemegang saham dilaksanakan setiap perubahan atau penambahan
informasi mengenai hak memesan efek terlebih dahulu sebagaimana dimaksud peraturan Nomor IX.D.3 wajib tersedia bagi pemegang saham paling lam bat pada saat rapat umum pemegang saham dilaksanakan.
b.
Butir ketujuh :
Untuk dapat melaksanakan rapat umum pemegang saham dalam rangka penawaran umum dengan hak memesan efek terleih dahulu wajib dipenuhi hal-hal berikut:
a) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada angka 2 peraturan ini telah menyatakan pemyatan pendaftaran dan dokumen pendukungnya kepada
15
bapepam dalam bentuk serta mencakup informasi yang ditetapkan untuk penawaran umum dan hak memesan efek terlebih dahulu, sesuai dengan
peraturan Nomor IX.D.2
tentang pedoman mengenai bentuk dan isi
pernyataan pendaftaran dalam rangka penerbitan hak memesan efek
terlebih dahulu selambat-lambatnya 28 (duapuluh delapan) hari sebelum rapat umum pemegang saham; dan
b) Bapepam tidak mempunyai tanggapan lebih lanjut secara tetulis terhadap pernyataan pendaftaran yang telah disampaikan.
c.
Butir Kedelapan:
Kecuali dinyatakan lain oleh Bapepam, maka pernyataan pendaftaran yang disyaratkan dalam angka 7 peraturan ini menjadi efektif setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham mengenai penawaran hak memesan efek terlebih dahulu.
D. Sikap Investor terhadap Right Issue
Dalam right issue sikap investor tehadap dibagi menjadi tiga : 1. Melaksanakan haknya
Keadaan dimana investor atau perusahaan lama membeli right yang
ditawarkan perusahaan dengan harga di bawah pasar. Seorang investor yang melaksanakan
haknya tidak akan mengalami pengurangan
kepemilikannya akibat penerbitan right.
proporsi
16
2.
Menjual haknya
Kcadaan dimana pemegang saham lama menjual right yang dimilikinya kepada investor Iain. Seorang investor yang menjual haknya dapat mengalami dilusi, karena tidak menggunakan hak yang dimilikinya untuk membeli saham yang ditawarkan. 3. Tidak menggunakan haknya
Keadaan dimana pemegang saham lama tidak melaksanakan atau menjual
haknya. Keadaan ini disebabkan karena investor murni tidak tau, tidak mengetahui akan adanya right issue, tidak mengerti apa arti right issue dan
dapat juga tidak mampu karena tidak mempunyai dana untuk melaksankan haknya. Seorang investor yang tidak menggunakan haknya dapat mengalami dilusi atau pengurangan proporsi kepemilikannya akibat penerbitan right.
E. Dampak Penerbitan Right Issue
Right Issue dapat memberikan keuntungan bagi emiten, yaitu : 1. Menambah Modal Perusahaan
Penawaran saham melalui hak efek terlebih dahulu adalah suatu cara yang
relatif mudah untuk mendapatkan modal tambahan, dan biaya pelaksanaan yang lebih murah dibandingkan dengan pelaksanaan penawaran perdana 2. Meningkatkan Likuiditas Saham
Dengan menerbitkan right issue berarti menambah jumlah lembar saham yang diperdagangkan. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar
17
saham di bursa akan meningkatkan frekuensi perdagangkan saham tersebut (istilahnya adalah meningkatkan likuidiias saham) 3. Dengan menawarkan emisi saham baru kepada para pemegang saham yang
ada perusahaan akan meningkatkan daya tanggap positif terhadap saham mereka. Karena sebelum membeli saham biasa sebuah perusahaan , para
investor sudah mengevaluasi kredibilitas perusahaan. Dari citra yang positif, dari kepemilikan saham, adalah factor penting para investor untuk membeli saham baru.
Keuntungan penerbitan right bagi investor :
1. Penerbitan right dapat memberikan keuntungan bagi investor karena
kemampuannya memberikan penghasilan yang sama dengan membeli saham, tetapi dengan modal yang lebih rendah. Karena membeli right issue berarti menggunakan hak untuk membeli saham, maka kalau pemodal menggunakan haknya otomatis pemodal telah melakukan pembelian saham. Imbalan yang akan didapat oleh pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham yaitu deviden dan capital gain.
2. Right issue merupakan hak untuk membeli saham baru. Hak ini dapat dijual kepada orang lain. Bagi pemodal yang berhasil menjual hak tersebut diatas harga saham hasil right issue, maka pemodal akan mendapatkan capital gain. Jika pemodal menggunakan haknya, juga masih memiliki kesempatan untuk mendapt capital gain, jika berhasil menjual saham hasil right issue diatas harga right.
18
Risiko penerbitan right bagi perusahaan :
Setelah melakukan right issue, otomatis saham yang beredar akan bertambah.
Bertambahnya jumlah saham ini dapat menyebakan deviden para pemegang saham akan menjadi lebih kecil, walaupun jumlah keseluruhan deviden yang
diterima tetap sama. Namun hal ini dapat menimbulkan dampak psikologis yang negatif, yang akan mengurangi minat pemodal untuk membeli saham. Ini akan mengurangi permintnan, yang akan dapat menyebabkan penurunan harga.
Risiko penerbitan right bagi Investor :
1. Risiko bagi pemodal adalah menurunya harga saham dan deviden per lembar saham.
Bagi mereka yang menggunakan haknya, kalau harga pasar saham setelah right issue masih berada diatas rata-rata per saham, pemodal masih mendapat untung, sebaliknya bila harga dibawah rata-rata per saham, pemodal akan menerima kerugian, kecuali pemodal tidak menggunakan haknya. 2.
Dilusi
Menurut Lorence J. Gitman (1987 : 621):
Dilusi adalah suatu kondisi dimana pemegang saham memiliki klaim yang lebih kecil dari klaim yang ada sebelumnya.
19
Dari perayataan diatas dapat disimpulkan bahwa dilusi merupakan pengurangan proporsi kepemilikan. Hal ini disebakan karena investor tidak
menggunakan
haknya,
atau
menjual
haknya
kepada
orang
lain.
Cara
mempertahankan proporsi kepemilikan adalah dengan melaksanakan hak yang
dimilikinya. Jika investor memilih untuk menjual atau mengabaikan haknya maka proporsi kepemilikanya akan berkurang. Agar proporsi kepemilikan saham ini
tidak berkurang, maka emiten menawarkan saham baru tersebut terlebih dahulu kepada pemegang saham lama dengan harga dibawah harga pasar sebelum ditawarkan kepada publik.
F. Underwriting
1.
Best Efforts
Best Efforts adalah perjanjian dimana pihak penjamin bertindak sebagai agen perantara, antara emiten dan investor. Dalam perjanjian ini, underwritir
berusaha untuk menjual saham sebanyak mungkin. Pihak penjamin dapat membeli sejumlah saham sesuai dengan permintaan kliennya, atau dapat pula membeli seluruh saham yang ada. Bagaimanapun juga jika pihak penjamin
tidak dapat menjual semua saham yang ada, mereka tidak bertanggung jawab atas saham yang tidak laku terjual tersebut.
2. Stand By Commitment
Stand By Commitment adalah dimana pihak penjamin akan membeli seluruh
saham sisa penjualan setelah penawaran umum, Stand By Commitment dapat
20
mengurangi risiko bagi penerbit, tetapi dapat meninggikan risiko bagi pihak penjamin (underwriter).
3.
Firm Commitment
Firm Commitment adalah perjanjian pihak penjamin dengan emiten, dimana
pihak penjamin akan mengukur tingkat risiko saham dan membsli seluruh saham dari emiten untuk kemudian dijual kepada investor dengan tingkat harga tertentu. Pihak penjamin bertindak sebagai dealer, dan bertanggung
jawab atas jumlah saham yang tidak terjual. Keuntungan pihak penjamin didapat dari selisih antara harga jual saham dengan harga beli dari penerbit (emiten).
G. Kinerja Saham Right issue
Kinerja saham dalam rangka right issue dapat dibagi atas empat tahapan pertimbangan: 1.
Tahap Right-On
Tahap Right-On adalah tahap perdagangan saham yang masih melekat bukti right yaitu sebelum ex-right. Pada tahap ini harga saham dipasar dapat naik
karena adanya asumsi dari para investor bahwa setiap tindakan right pasti akan mengakibatkan kenaikan harga saham, sehingga semua akan berlomba-lomba untuk membeli, yang pada nantinya akan menyebabkan sisi permintaan lebih besar dari pada sisi penawaran.
21
Selain asumsi pasar yang akan memberikan sentimen positif, faktor analisa fundamental dan teknikal juga akan ikut berperan. Jika faktor fundamental suatu perusahaan memang baik, maka sentimen positif akan lebih besar lagi.
Biasanya faktor fundamental ini akan memberikan dukungan setelah right
issue menjadi resmi, sehingga perhitungan-perhitungan fundamental dan teknikal dapat dilakukan. Sebelum bukti right issue menjadi resmi, kinerja saham lebih dipengaruhi sentimen psikologis pasar dan analisa prakiraan.
2.
Tahap Ex right
Tahap e* right merupakan tahapan pcrdagangan saham yang tidak memuat bukti right yaitu mulai dari tanggal ex right sampai dengan tanggal awal perdagangan bukti right. Pada tahap ex right berlaku harga teoritis saham yang telah disesuaikan dengan saham baru yang dapat dicari dengan rumus :
Rr+1
Dimana:
Ps = Harga teoritis saham pada saat ex-right
Pc = Harga penutupan pada saat Cum right Rr = Rasio Right Issue
Pe = Harga penebusan bukti right
Dengan adanya harga penyesuai teoritis saham, maka secara otomatis harga saham
menjadi lebih murah, yang berarti lebih terjangkau oleh para
investor kecil sehingga permintaan kemungkinan besar meningkat. Pada awal
22
tahap ini, umumnya saham-saham lama masih dalam proses pendaftaran untuk memperoieh hak bukti right, sehingga jumlah saham yang diperdagangkan
menjadi lebih sedikit. Keadaan tersebut menyebabkan permintaan akan saham
dipasar lebih besar daripada penawaran, yang pada akhimya menyebabkan harga saham menjadi naik.
3.
Tahap Right-off
Tahap Right-off adalah tahap dimana perdagangan bukti right yang sudah
tidak melekat lagi dengan perdagangan saham serta pendaftaran pemesanan pembelian saham baru serta dipengaruhi oleh faktor fundamental perusahaan dan tinggi rendahnya sentimen pasar.
Sebab pada tahap ini, terutama pada akhir tahap ini, akan terjadi membanjirnya saham baru hasil penebusan bukti right. Jika penawaran yang
tinggi tidak dibarengi oleh permintaan yang tinggi yang diharapkan dari pengaruh oleh sentimen positif dan faktor fundamental yang baik, maka tidak mustahil harga saham pada tahap ini akan mengalami penurunan.
Pada tahap ini, harga saham akan mengalami sedikit koreksi terhadap peningkatan harga yang sudah terjadi pada dua tahap sebelumnya. Namun
koreksi harga ini masih dalam tahap wajar dimana harga pasar masih berada diatas harga teoritis cum-right (bukan tidak mungkin harga pasar saham bisa berada dibawah harga teoritis cum- right).
Pada tahap ini, jika anda merasa bawhwa target anda sudah tercapai, maka anda sebaiknya merealisasikan keuntungan melalui penjualan bukti right dari
23
pada menebusnya yang umumnya dilakukan oleh para trader dan spekulator. Para investor umumnya menebus saham pada waktu-waktu mendekati periode
pcndaftaran pemesanan dan pembayaran scrtifikat bukti right scrta sckaligus mengajukan pemesanan saham baru tambahan, karena uang yang dikeluarkan
untuk saham baru adalah exercise price. Namun jika harga pasar saham berada
dibawah harga teoritis cum-right, maka umumnya saham baru tidak ditebus oleh para investor, karena secara logika alcan mengalami kerugian.
4.
Tahap Right-out
Tahap Right-out adalah terhadap dimana bukti right sudah tidak mempunyai nilai, atau dapat dikatakan bahwa sertifikat bukti right menjadi sama dengan
kertas biasa. Semua saham (baik lama maupun baru) sudah berada lengkap Uitangan investor termasuk saham baru yang tidak ditebus, sudah dibeli oleh pembeli siaga. Pada tahap ini saham dapat membanjiri pasar, yang dapal memberikan pengaruh terhadap penurunan harga saham. Pada tahap ini
dilakukan koreksi dan pengujian terhadap kinerja saham, yang dapat berlangsung sampai satu bulan sesudah tanggal akhir penjatahan saham tambahan. Jika kinerja perusahaan baik, maka sentimen positif akan mengangkat harga saham lebih lanjut. Namun jika tidal maka kemungkinari harga saham akan terkoreksi sampai dengan harga teoritis cum- right.
24
H. Pengukuran Tingkat Hasil Pengembalian dan Resiko
Dalam melakukan investasi, seorang investor mengharapkan hasil dari investasi yang sudah dilakukan. Seorang investor pasti mengerti bahwa tingkat pengembalian dari suatu sekuritas di periode mendatang tidak dapat diketahui.
Namun investor dapat memperkirakan tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu sekuritas. Biasanya investor menginginkan return yang tinggi, walau
diketahui bahwa return yang tinggi memiliki tingkat resiko yang tinggi pula. Ini
berarti bahwa investor berusaha memaksimalkan espektasi return dan meminimumkan ketidak pastian (risiko). Berikur ini beberapa metode untuk mengukur tingkat hasil pengembalian dan resiko :
1. Analisis Tingkat Pengembalian Saham (R)
a. Analisis tingkat hasil pengembalian pada periode tertentu
Tingkat hasil pengembalian dapat dihitung berdasarkan harga saham pada
periode tertentu dan deviden yang dibagikan kepada pemilik saham baik sebelum maupun sesudah penawaran right. Rum us:
R=
Pl-PO + d Po
Dimana:
Ri
- tingkat hasil pengembalian periode ke - 1
PO
= harga pasar saham periode ke - 0
25
Pi.
- harga pasar saham periode ke - 1
d
= Devidcn yang dibagikan pada pcriodc kc - I
b. Arithmetic Mean Return (fc)
Tingkat
hasil
mengembalikan
pengembalian
rata-rata
ariLmatik
return saham
pada periode
dihitung
sebelum
penerbitan right kemudian dibagi dengan jumlah penelitian Rumus:
ft=
R1+R2 + R3 + .
Rn
N
2. A.ialisa Tingkat Risiko a.
Variance [ Var (R) ]
Untuk Variance dapt digunakan rumus : Var(R)=
£f Rl - pV n-I
dimana:
Rl
= Return pada periode ke - I
K
= Rata-rata pengembalian aritmatik
n
=jumlah
dengan
dan sesudah
26
b. Slantiar Dcviasi { S (R) J
Standar deviasi digunakan untuk mengetahui tingkat resiko yang mencerminkan tingkat keragaman dari tingkat pengembalian dari suatu investasi Rum us:
S(R) = VVar(R)