Dwi Setyati 2017
Riccia
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Anteridium
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Anteridium • • • • • • • •
anteridium berasal dari sel dorsal superfisial→ anteridial inisial (A). Sel membesar, membelah tranversal → outer cell basal cell (B). Sel basal →bagian anteridium yang terbenam di talus sel luar → anteridium diluar talus. Sel luar → tranversal → filamen vertikal empat sel (C, D). Dua sel teratas →Primary anteridial cell dua sel terbawah → Primary stalk cell Sel tangkai primer →tangkai pendek.
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Anteridium • Dua sel primer anteridia → dua kali pembelahan vertikal berkelanjutan pada sudut kanan pada masing-masing sel →8 sel (E) • 8 sel membelah dengan dinding periklinal → 16 sel. • 8 sel terluar→ Pimary jacket cell membungkus →primary androgonial cell (G) • Sel selubung primer membelah antiklinal → selubung antheridium tebal. • Sel primer androgonial membelah berulang-ulang →androgonial cell) (J).
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Anteridium • androgonial mother cell →membelah diagonal → androcyte bentuk segitiga. • androsit →metamorfosis →anterozoid biflagel atau spermatozoid (K-Q).
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Sperma / Antherozoid
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Sperma / Antherozoid • • • •
Metamorfosis androsit dimualai →granula ekstaseluler, blepharoplast. Blepharoplast →membesar & memanjang →tangkai→ dua flagella nukleus bermigrasi →bulan sabit ujung tumpul blepharoplast & nukleus menyatu → dinding sel dalam terpisah → produksi cairan kental • Antherozoid akan bergerak
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Arkegonium
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Arkegonium • • • •
Arkegonium berasal sel superfisial dorsal→ archegonial initial (A) Sel membesar & membelah tranversal → sel luar dan sel basal (B). Sel basal → arkegonium terbenam dalam talus. Sel luar membelah tiga bidang vertikal → periperal initials membungkus sel primer aksial (C-E).
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Arkegonium • • • • •
inisial periperal membelah vertikal → 6 sel selubung inisial. Sel aksial primer membelah tranversal → pimary cover cell atas & central cell bawah (F). 6 sel selubung membelah tranversal pada 2 barisan sel. sel yang di baris atas, neck nitial, membelah tranversal → leher. sel bawah, initial venter membelah tranversal dan vertikal → venter.
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Arkegonium • • • •
leher tersusun atas 6 baris sel vertikal, venter tersusun 12- 20 sel pada lingkar tengahnya. Sel penutup primer membelah 2x vertikal → empat sel penutup. Sel pusat membelah tranversal → 2 sel (G,H).
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Arkegonium • Sel kanal leher primer membelah → empat sel kanal leher. • Sel ventral pimer belah tranversal → sel kanal venter dan satu sel telur (L).
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Sprofit
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Sprofit • • • • • •
Segera setelah fertilisasi zigot keluar dari dinding sel & membesar. sel venter arkegonia membelah periklinal beberapa membelah antiklinal →dua lapis kaliptra. Embrio berkembang didalam. zigot membelah tranversal →2sel.
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Sprofit • • • • •
2 sel ini membelah vertikal →4sel disebut embrio, quadrant (A-D). 4 sel membeah vertikal →8 sel pertama, octant. 8 sel membelah tdk teratur → masa berbentuk bola (20 - 40 sel) (E). Sel-sel arkesporium membelah →massa sel sporogenus. Sel sporogenus berdiferensiasi → sporocytes & nurse cell
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Sprofit • Sel perawat →hancur (G). nutrisi spora • Sel induk spora →meiosis →spora tetrad. • Spora →segi empat (C).
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkecambahan spora
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkecambahan spora
• Sepora berkecambah pada kondisi lembab. • Spora menyerap air & membengkak. • Posisi Germ pore →Germ tube
• Tabung kecambah memanjang • Sitoplasma, oil globule dan kloroplas, bergerak menuju ujung apikal tabung kecambah (F,G,H).
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkecambahan spora • germ rizoid muncul • Sel luar membelah tranversal. • Kedua sel membelah 2 pembelahan vertikal →2 barisan sel (empat sel masingmasing) (I). • Satu dari empat sel berdiferensiasi→ struktur multi sel. • Sel apikal tunggal membelah tranversal 2-3 x → apical growing point. • Gametofit tumbuah
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Gemma • Struktur seperti cangkir pada permukaan talus disebut kupula(”gemma cup”) • Pada bagian basal dari kupula tersebut terdapat badan yang berwarnahijau dan multiseluler disebut gema. • Dalam satu kupula terdapat banyak gema, dantiap gema dapat menghasilkan tanaman gametofit yang baru
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Gemma
• sel epidermis didalam gemma cup, →sel gema inisial. • Sel tsb menonjol keluar & membelah tranversal → sel basal dan sel luar (A,B). • Sel basal tidak berkembang → tangkai sel tunggal. • Sel luar → keseluruhan gema. • Sel tsb membelah tranversal → 4-5 baris sel (C,D).
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Gemma • Gemma Dewasa: Tubuh gema yang dewasa tersusun atas empat sampai lima sel tebal ditengah, namun pada margin hanya tersusun selapis sel. • Gemma memiliki dua lekukan lateral →penanda dua titik pertumbuhan. • sebagian besar sel tubuh memiliki kloroplas, namun beberapa sel mengandung oil body. Pada kedua permukaan terdapat beberaqpa sel tak berwarna dengan ukuran lebih besar yang disebut sel rizoid yang berperan untuk perkecambahan rizoid.
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Perkembangan Gemma • Persebaran gemma: • rambut-rambut berpapila kecil, dalam gemma cup → mensekresikan lendir. • Lendir terdebut membengkak menyerap air → terputusnya gemma dr tangkai. • Air bantu penyebaran gemma. • • • •
Perkecambahan gemma : gema di tanah lembab, sel rizoid ventral berkembang →rizoid. dua titik pertumbuhan aktif →2talus muda berkembang. • Bagian tengah gemma kematian dan rusak
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Anteridium pada Marchantia
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Struktur alat kelamin (anteridium dan arkegonium) pada semua anggota Marchantiophyta adalah sama. Perbedaan yang mencolok pada keduanya karena adanya alat atau struktur tambahan seperti gametangiofor, atau adanya involukrum dan lainlain.
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Pada Marchantiophyta anteridium mungkin dengan tangkai pendek(Marchantia, Riccia dan Pellia) atau mungkin dengan tangkai yang panjang (Porellasp.)
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Pada Marchantia, Riccia dan Pellia anteridia terdapat di dalam ruang anteridia (antheridial chamber). Ruang anteridia terdapat suatu lubang kecil (air pore) yang menghubungkan ruang anteridia dengan udara luar. Pada Marchantia dan Pellialubang kecil tersebut disebut ostiol. Anteridia dengan tangkai panjang, dan tangkaitersusun oleh 2 deretan sel. Jaket anteridia terdiri atas selapis sel pada bagian atas sedang di bagian bawah terdiri atas 2-3 lapis sel.
Arkegonium Marchantia
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Pada Marchantia disekitar deretan arkegonia terdapat alat tambahan dengan struktur yang pipih dan berfungsi sebagai pelindung, disebut involukrum (perikhaetium). Involukrum (perikhaetium) : struktur yang pipih dan berfungsi sebagai pelindung Disamping itu dijumpai pula suatu bungkus yang berasal dari dasar tiap-tiap arkegonia dan bentuknya seperti leher baju disebut periginium. Periginium ini berkembang setelah terjadinya pembuahan, jadi arkegonium dan sporogonium diselubungi oleh periginium tersebut. Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Pada Anthoceros, anteridia juga terdapat di dalam ruang anteridia (antheridial chamber). Bedanya dengan Marchantia, pada Anthoceros ruang anteridia dengan udara luar dibatasi oleh lapisan sel (atap ruang anteridia) Atap ruang anteridia pada Anthoceros akan pecah/hancur pada waktu anteridia masak. Sperma pada umumnya mempunyai 2 bulu cambuk. Pada Anthoceros ruang anteridia kadang-kadang mengandung lebih dari 1anteridia (A. erectus). Anteridia sekunder ini berasal dari tunas yang tumbuh pada tangkai anteridium yang mula-mula terbentuk.
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Anteridium Bryophyta
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Sporofit Marchantia Sporofit (Sporogonium) Pembuahan pada Bryophyta hanya dapat berlangsung kalau ada air. Sperma yang motil setelah keluar dari anteridia berenang-renang, kemudian masuk ke dalam arkegonium yang telah terbuka. Sperma yang lebih dulu sampai pada telur mengadakan penetrasi, kemudian mengadakan fusi membentuk zigot. Zigot mengadakan pembelahan berkali-kali dengan berbagai cara membentuk embrio. Embrio berkembang lebih lanjut, mengadakan diferensiasi dan suatu individu sporofit(sporogonium) terbentuk. Pada Bryophyta sporogonium pada tiap golongan mempunyai struktur berbeda-beda.
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Sporofit Marchantia Sporofit (Sporogonium) Sporogonium pada Marchantia terdiri atas kaki, seta dan kapsula. Kaki : Untuk melekatkan bagian basal sporogonium dan menyerap makanan., terdiri atas sel-sel parenkimatis dan terselubung dalam jaringan tanaman induk. Makanan yang diserap berguna untuk perkembangan sporogonium. Seta : Merupakan bagian yang menghubungkan kaki dengan kapsula. Biasanya pendek. Sel-sel tersusun dalam deretan vertikal. Dengan terbentuknya spora tetrad pada kapsula maka seta tumbuh memanjang. Seta berfungsi mendorong kapsula yang masak melalui periginium dan involukrum.
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Sporofit Marchantia Sporofit (Sporogonium) Sporogonium pada Marchantia terdiri atas kaki, seta dan kapsula. Kapsula : Bentuk oval, berwarna kuning bila masak. Mempunyai lapisan luar yang terdiri dari sel-sel steril. Lapisan ini merupakan dinding kapsula. Disebelah dalam dinding kapsula terdapat suatu masa meiospora dan elatera. Dinding spora di sebelah luar halus atau berbentuk jala dan lebihtebal, disebut eksospora (eksin). Dinding dalam disebut endospora atau intin. Kaliptra yang berasal dari pembelahan sel-sel dinding perut secara periklinal terdiri atas beberapa lapisan sel. Sel induk spora (yang berasal dari jaringan arkesporium)membelah secara diagonal dan akhirnya terdiferensiasi menjadi 2 macam sel yaitu sel induk spora dan sel induk elatera
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Sporofit Marchantia Sporofit (Sporogonium) Sel induk spora mengadakan pembelahan meiosis membentuk 4 meiospora (tetrad) seperti pada Riccia dan sel induk elatera memanjangbersifat steril, bentuk bulat bersifat diploid. Kedua ujungnya runcing, di dalamnyaterdapat penebalan yang berbentuk spiral. Protoplasmanya makin lama makin hilang dan terbentuklah elatera. Elatera pada Marchantia berfungsi membantu pelepasanspora.
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Sporofit Marchantia
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Struktur sporogonium pada Anthoceros agak berbeda dengan yang lain. Sporogonium terdiferensiasi menjadi 3 daerah yaitu: kapsula, daerah interkalar (intermedier), dan Kaki. Seta tidak dijumpai pada Anthoceros. Kapsula Bagian terdalam (tengah) dari kapsula adalah suatu jaringan steril yang padat disebut kolumela. Sel-selnya memanjang, tersusun vertikal. Setelah sel induk spora mengalami pembelahan meiosis terbentuklah sporatetrad. Di antara tetrad dan spora yang masak terdapat pseudoelatera, (merupakan sel steril yang bentuknya tak teratur, berfungsi nutritif.). Bagian terluar adalah dinding kapsula, terdiri atas beberapa lapis sel. Bagian terluar dinding kapsula adalah epidermis. Di sebelah dalam epidermis terdapat jaringan klorenkimatis dan berfung siuntuk fotosintesis.
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc
Struktur sporogonium pada Anthoceros agak berbeda dengan yang lain.
Daerah interkalar merupakan daerah yang bersifat meristematik. Bagian dasar sporogonium dilindungi oleh suatu bungkus yang seperti pipa disebut involukrum berfungsi sebagai pelindung dan penguat. Daerah ini bersifat meristematis, dan secara langsung terdiferensiasi kedalam kolumela, arkesporium dan kapsula. Kaki Terselubung dalam jaringan gametofit. Pada waktu sporogonium itu masih muda, terdiri atas sel-sel yang relatif sangat besar. Kaki bersifat haustorium, mengisap makanan dan air dari tanaman induk. Sel-selnya bersifat parenkimatis.
Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc