revitalisasi desain majalah berbahasa jawa
Emma Kirana Jatmiari 3406 1000 95
latar belakang masalah
media massa apakah definisi media massa? media massa merupakan suatu alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication)
sumber : http://www.romeltea.com/2009/05/14/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/ (literatur : William R. Rivers at.al., Media Massa dan Masyarakat Modern: Edisi Kedua, Prenada Media, Jakarta, 2003)
peran media massa mengapa media massa? karena media massa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia
apa sajakah peranan tersebut? menarik dan mengarahkan perhatian massa/publik bersifat mempengaruhi opini dan kepercayaan mempengaruhi sikap membentuk pengertian realitas memberikan status dan legitimasi memberikan informasi secara tepat dan luas sumber : http://www.romeltea.com/2009/05/14/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/ (literatur : William R. Rivers at.al., Media Massa dan Masyarakat Modern: Edisi Kedua, Prenada Media, Jakarta, 2003)
jenis media massa kategori media massa berdasarkan jenisnya media cetak ; koran, tabloid, majalah, buku, newsletter, buletin
media elektronik ;
televisi, radio, film
media online ; website, internet
sumber : http://www.romeltea.com/2009/05/14/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/ (literatur : Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan, Batic Presss, Cet. III, 2005)
kelebihan dan kekurangan media cetak kelebihannya: • Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya, mengoleksi atau menglipingnya. • Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan. • Audiensnya tidak terbatas karena siapapun dapat mengaksesnya. • Tidak memerlukan media tambahan lain untuk dapat menikmati isi media cetak.
kekurangannya: • Media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. • Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan. • Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar. • Biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat. sumber : http://periodismoenlinea.wordpress.com/2008/01/29/kekurangan-dan-kelebihan-media/ (literatur : Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan, Batic Presss, Cet. III, 2005
kelebihan dan kekurangan media elektronik kelebihannya : • Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas. • Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita.(khusus televisi)
kekurangannya : • Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang sudah ditayangkan. • Memerlukan media tambahan untuk dapat mengaksesnya (televisi, radio, dll) • Audiensnya terbatas, karena tidak semua usia dapat menyaksikan acara yang sama. • Dapat mempengaruhi audiens secara langsung, karena memiliki audio dan visual, sehingga tidak semua penyiaran dalam media elektronik dapat tersaring dengan baik.
sumber : http://periodismoenlinea.wordpress.com/2008/01/29/kekurangan-dan-kelebihan-media/ (literatur : Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan, Batic Presss, Cet. III, 2005
kelebihan dan kekurangan media online kelebihannya : • Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam menyampaikan beritanya. • Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan streaming. • Praktis dan fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.
kekurangannya : • Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di media online biasanya tidak seakurat media lainnya. • untuk dapat mengaksesnya, dibutuhkan media berupa komputer atau gadget, serta koneksi ke dunia maya.
sumber : http://periodismoenlinea.wordpress.com/2008/01/29/kekurangan-dan-kelebihan-media/ (literatur : Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan, Batic Presss, Cet. III, 2005
tabel komparasi media massa media spesifikasi waktu ketepatan sumber berita jangkauan audiens tingkat kemudahan mengakses pengulangan penyimpanan tingkat pemahaman berita biaya
media cetak
media elektronik
media online
unsur - unsur media cetak Jenis dan Ukuran Media Cetak: BROSUR : membuat brosur bentuk ukuran kertasnya ada beberapa pilihan yaitu A4, F4, Letter dan Custom. MAJALAH : membuat majalah sangat bervariasi ukurannya pada umumnya standar ukurannya adalah A4, Letter dan B5. atau F4 JURNAL : sering di pakai oleh universitas2 swasta dan negeri, maupun yang lainnya. ukurannya yang dipakai B5. BULLETIN : sangat ideal untuk ukuran cetak F4, atau A4 TABLOID : ukuran umum 29 cm x 42cm sedangkan jumlah halamannya bisa dimulai dari 12, 18, 24, 32, 40, 64, yang penting kelipatan 4. KORAN : pada umumnya juga sama dengan koran-koran yang ada di indonesia (kompas, jawa pos, jakarta pos, bali pos dll) tidak kurang dan tidak lebih pada kisaran ukuran 33,5cm x 55cm.
unsur - unsur media cetak Waktu Terbit : MAJALAH : a. mingguan b. dwi mingguan c. bulanan TABLOID : a. mingguan b. dwi mingguan KORAN : a. harian b. mingguan
unsur - unsur media cetak Bahasa : MAJALAH : a. bahasa Indonesia b. bahasa daerah c. bahasa asing TABLOID : bahasa Indonesia KORAN : a. bahasa Indonesia b. bahasa asing
media cetak berdasarkan bahasa
Bahasa Indonesia tidak dapat dipungkiri, media cetak di Indonesia umumnya semua menggunakan bahasa Indonesia, sehingga penjualannya menjadi mudah.
Bahasa Daerah media cetak atau pers berbahasa daerah yang hingga kini masih dapat ditemui hanya ada 2 : a. Pers Berbahasa Jawa b. Pers Berbahasa Sunda
Bahasa Asing Pers berbahasa asing di Indonesia juga memiliki segmentasi berbeda dengan pers pada umumnya, contoh : a. Jakarta Post b. High End c. Reader’s Digest
media cetak berdasarkan bahasa
media cetak
atau
pers berbahasa daerah
Pers Berbahasa Jawa Pers yang menggunakan bahasa Jawa yang hingga kini masih eksis adalah : a. Panjebar Semangat b. Jaya Baya c. Djaka Lodhang
Pers Berbahasa Sunda a. Mangle b. Galura c. Cupumanik d. Ujung Galuh e. Sunda Midang f. Bina Da'wahIber g. Balebat h. Hanjuang Bodas i. Logay j. Panggugah k. Sampurasun
media cetak
atau
pers berbahasa daerah
Pers berbahasa jawa Panjebar Semangat a. secara penjualan, majalah Panjebar Semangat memiliki oplah lebih dari 19.000 eksemplar sekali cetak b. dalam sejarah pers bahasa daerah, Panjebar Semangat merupakan pers berbahasa Jawa tertua di Indonesia c. memiliki USP yang lebih daripada kompetitor - kompetitornya (content/isi yang berbobot) d. memiliki pelanggan dengan target segmen yang unik e. penyebaran dan jangkauan pelanggan yang lebih luas
•
Jaya Baya a. Jaya Baya memiliki kelebihan dalam kualitas cetaknya yang berwarna b. Namun oplahnya masih jauh jika dibandingkan dengan Panjebar Semangat (kurang lebih sekitar 5.000 - 6.000 eksemplar) c. Jangkauan penyebaran Jaya Baya hanya meliputi pulau Jawa dan sekitarnya
•
Djaka Lodhang a. secara oplah, Djaka Lodhang masih di bawah Panjebar Semangat dan Jaya Baya (kurang lebih sekitar 2.000 - 3.000 eksemplar) b. Penyebaran Djaka Lodhang hanya di Jawa Tengah dan sekitarnya (Yogyakarta, Solo, Semarang)
sumber : Depth Interview dengan Redaktur Pelaksana Majalah Panjebar Semangat, Drs. Aryo Tumoro
fenomena majalah berbahasa jawa
FENOMENA
Jumlah Oplah Panjebar Semangat dalam Sepuluh Tahun Terakhir (1999 – 2009)
Mengalami penurunan
jumlah oplah dalam 10 tahun terakhir
tahun
jumlah eksemplar
1999
25.000 eksemplar
2000
24.000 eksemplar
2001
24.000eksemplar
2002
23.000 eksemplar
2003
22.000 eksemplar
2004
22.000 eksemplar
2005
22.000 eksemplar
2006
21.000 eksemplar
2007
21.000 eksemplar
2008
20.000 eksemplar
2009
19.000 eksemplar
Sumber : Data dan Grafik Penjualan majalah Panjebar Semangat per 11 Februari 2010
FENOMENA
Aspek Kategori berita yang disukai
oleh target segmen kurang memadai, hal ini dapat dilihat dari tidak adanya perubahan signifikan pada kategori berita.
Sumber : Hasil kuesioner terhadap 100 responden Arsip data Panjebar Semangat per 5 Desember 2009
FENOMENA
Rubrik yang menjadi favorit
pembaca Panjebar Semangat sejak dulu adalah ‘Alaming Lelembut’, jika perusahaan mengerti fenomena tersebut, seharusnya sudah dilakukan banyak perubahan yang tujuannya untuk menambah jumlah pelanggan
Sumber : hasil kuesioner terhadap 100 responden per 31 Maret 2010
identifikasi masalah
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejak tahun 1980-an majalah Panjebar Semangat menggunakan standar ketentuan pemakaian layout yang tidak berubah, serta desain yang juga tetap sama, menjadikannya terlihat sudah ketinggalan jaman dibandingkan dengan majalah – majalah baru pada umumnya. Sumber : hasil Focus Group Discussion yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2010
IDENTIFIKASI MASALAH
2. Pelanggan baru majalah Panjebar Semangat dengan target segmen yang telah ditentukan menginginkan adanya pembaharuan dalam penampilan majalah Panjebar Semangat. Sumber : hasil kuesioner terhadap responden dengan usia dewasa lanjut (25 – 35 tahun) sampai usia separuh baya (36 – 50 tahun)
IDENTIFIKASI MASALAH
3. Jangkauan penyebaran Majalah Panjebar Semangat yang masih kurang, karena hanya bisa diperoleh dengan cara berlangganan melalui agen majalah maupun berlangganan secara langsung yang dikirim melalui pos. Saat ini pengiriman yang dilakukan Majalah Panjebar Semangat melalui agen hanya ada di kota – kota besar saja di Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, kemudian ada juga di Bandung, Jakarta, Lampung, Jambi, Palembang, Balikpapan dan Nunukan. Sehingga bagi pelanggan yang berada di luar daerah tersebut tidak akan bisa memperoleh majalah Panjebar Semangat secepat pelanggan yang berada di kota besar. • Sumber : Arsip Data Majalah Panjebar Semangat per 11 Februari 2010
IDENTIFIKASI MASALAH
4.
Kurangnya promosi yang dilakukan secara berkala untuk membantu meningkatkan jumlah pelanggan di beberapa media pendukung.
Berikut adalah beberapa media yang mengiklankan majalah Panjebar Semangat dalam satu tahun terakhir : a.
Radio Jodhipati FM 106,1 Mhz, Nganjuk, Jawa Timur
b.
Radio Pandowo FM 104,3 Mhz, Tulungagung, Jawa Timur
c.
Radio JT FM 88,9 Mhz, Surabaya, Jawa Timur
d.
Radio Pertanian Wonocolo AM 200 M/1,449 Khz – SW 64 M/ 4,698 Khz
Promosi atau iklan yang dipasang radio bersifat barter, jadi ketika salah satu radio menyiarkan iklan mengenai Panjebar Semangat, maka iklan radio ini juga terpasang di halaman iklan Majalah Panjebar Semangat setiap minggunya. • Sumber : Hasil Depth Interview dengan Redaktur Pelaksana Panjebar Semangat, Drs. Aryo Tumoro
IDENTIFIKASI MASALAH
5. Kurangnya awareness dan pengetahuan para generasi muda pada umumnya mengenai pers berbahasa Jawa terutama Panjebar Semangat. • Sumber : hasil kuesioner terhadap responden dengan usia dewasa awal (19 – 24 tahun)
IDENTIFIKASI MASALAH
6. Berdasarkan pada identifikasi masalah yang ada, maka hal inilah yang menyebabkan perusahaan menginginkan adanya perubahan pada majalahnya tetapi tidak terlalu ektrem, tetap mempertahankan unsur tradisionalnya dengan menambah kemodernisasian yang dapat membaur dengan baik kemudian dikemas dalam pembaruan tampilan Panjebar Semangat. Pembaharuan yang dimaksud adalah revitalisasi majalah berbahasa Jawa ini untuk ke depannya agar dapat tetap bertahan pada jaman modern seperti sekarang ini. •
Sumber : Hasil Depth Interview dengan Redaktur Pelaksana Panjebar Semangat, Drs. Aryo
Tumoro
batasan masalah
BATASAN MASALAH
1.
Perancangan tidak membahas bagaimana perincian biaya yang akan
dikeluarkan mulai awal hingga akhir proses revitalisasi majalah Panjebar Semangat. 2.
Perancangan Media promosi merupakan prioritas terakhir dan hanya akan
dikerjakan apabila terdapat sisa waktu dalam perancangan. 3.
Perancangan tidak membahas mengenai distribusi majalah Panjebar
semangat setelah proses revitalisasi.
rumusan masalah
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana merevitalisasi majalah Panjebar Semangat menjadi suatu majalah yang dapat diterima oleh pasar generasi muda serta tidak ditinggalkan oleh pelanggan lamanya?
tinjauan pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
REVITALISASI TERBITAN MAJALAH ELECTRONIC MAGAZINE LAYOUT TEORI WARNA
TINJAUAN PUSTAKA
Revitalisasi Revitalisasi adalah suatu upaya meningkatkan peran dan fungsi unsur-unsur budaya lama yang masih hidup di masyarakat dalam konteks baru dengan tetap mempertahankan keasliannya*. Dengan definisi tersebut, maka penulis akan memulai proses revitalisasi majalah Panjebar Semangat dengan meredesain tampilan majalah Panjebar Semangat supaya terlihat lebih baru tanpa mengubah isi dan ciri khasnya selama ini.
*http://www.scribd.com/doc/22775139/Revitalisasi
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis Penerbitan 1.
Terbitan Promosi
Terbitan promosi adalah publikasi yang digunakan untuk promosi, yaitu flyer, poster, folder, dan brosur. 2. Terbitan Berkala Terbitan berkala seperti majalah, newsletter, dan jurnal memiliki identitas kuat agar mudah dikenali dan segar dari suatu edisi ke edisi lainnya. a. newsletter Newsletter digunakan untuk memasarkan produk atau jasa, mengumpulkan dana, dan lainnya. Sebagian besar newsletter digunakan untuk memberikan informasi kepada audiens tertentu
b. majalah Majalah adalah terbitan berkala dengan artikel, cerita, atau gambar pada bermacam-macam subjek yang ditulis oleh banyak penulis.
c. jurnal Jurnal adalah terbitan berkala dengan artikel tentang satu disiplin ilmu yang ditulis oleh banyak penulis.
TINJAUAN PUSTAKA
Majalah Majalah diterbitkan berseri, merupakan terbitan berkala dengan periode waktu tertentu, dapat mingguan, dwi mingguan, bulanan, atau periode waktu lainnya. Pada umumnya, perbedaan antara majalah, jurnal, dan newsletter ditentukan bagaimana ditulis, untuk siapa ditulis, dan bagaimana mendistribusikannya. Isi Majalah adalah terbitan berkala dengan artikel, cerita, atau gambar pada bermacam-macam subjek yang ditulis oleh banyak penulis. Audiens Majalah ditulis untuk umum, walaupun untuk orang yang tertarik pada bidang tertentu. Distribusi Majalah tersedia umum, dapat berlangganan secara langsung, melalui agen atau dijual di tempat umum. Jilid Majalah dan jurnal biasanya dijilid menggunakan saddle-stitching atau perfect binding tergantung dari jumlah halaman. ada juga majalah yang hanya menggunakan jilid staples saja. Layout Perbedaan yang umum secara visual majalah dengan newsletter adalah pada cover. Majalah dan jurnal memiliki cover yang di dalamnya, tercantum nama penerbit, grafik, dan mungkin headline tentang apa yang terdapat di dalamnya. Newsletter pada umumnya memiliki satu nama dengan satu atau lebih artikel di depan, dan tanpa cover yang terpisah. Warna/Pencetakan Tidak ada aturan tertentu untuk sistem percetakan pada majalah, newsletter maupun jurnal, namun biasanya newsletter dan jurnal lebih banyak dicetak dengan hitam putih, atau warna spot, sedangkan majalah dicetak dengan full color.
TINJAUAN PUSTAKA
Metode Desain Majalah Menentukan tujuan Memahami karakteristik audiens Pembuatan desain miniatur (thumbnails) Pembuatan desain komprehensif Pembuatan desain final atau artwork Desain Majalah Membuat grid Layout Memperkirakan bidang cetak (print area) menentukan pola tata letak layout Menentukan tipografi/font yang sesuai Penempatan gambar yang sesuai dengan tipografi
TINJAUAN PUSTAKA
Prinsip desain pada Majalah Desain majalah harus komunikatif dan estetis. Untuk mendapatkan desain yang komunikatif dan estetis, perlu diperhatikan pedoman pembuatan layout, yaitu dengan mengatur elemen-elemen layout seperti teks, ilustrasi, caption, angka halaman, dan lainnya. Beberapa dasar desain untuk majalah adalah: 1.
Kesatuan - Elemen-elemen desain harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga merupakan kesatuan informasi.
2.
Keseimbangan - Elemen-elemen desain harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga terdapat keseimbangan (balance) untuk setiap halaman, maupun secara keseluruhan.
3.
Irama - Garis irama vertikal dan horisontal dapat digunakan untuk menempatkan elemen-elemen desain, yang diatur dalam bentuk simetris maupun asimetris.
4. Kontinuitas - Informasi dapat dikatakan kontinyu dan harmonis bila tampilannya mencerminkan kesinambungan dari satu bagian ke bagian lain. Kontinuitas dapat dibuat dengan membuat halamanhalaman mempunyai gaya, bentuk atau warna yang memberikan rasa kesinambungan dengan halaman lainnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Desain Thumbnails Keuntungan desain miniatur/thumbnails: •
Sarana ekonomis untuk mendapatkan berbagai desain dan layout dengan cepat.
•
Dapat dikerjakan dengan cepat. Desainer dapat membuat beberapa macam desain dan jika tidak berhasil
dapat dibuang tanpa memerlukan energi dan waktu yang besar. •
Pembuatan desain miniatur dapat menimbulkan gagasan-gagasan baru yang lebih baik, meningkatkan kreasi
dan dapat menghasilkan kualitas desain yang optimal.
TINJAUAN PUSTAKA
Desain Komprehensif Dalam pembuatan desain ini dapat dilihat secara keseluruhan mengenai: •
Pola halaman
•
Huruf yang digunakan
•
Warna
•
Model penempatan ilustrasi
Alasan mengapa desain komprehensif tidak menggunakan naskah yang benar: • Jika naskah dan ilustrasi adalah yang sebenarnya, akan memerlukan waktu lama untuk membuat desain, karena kemungkinan naskah yang sebenarnya belum selesai dikerjakan. • Hasil yang dibuat belum tentu diterima oleh stakeholder, yaitu pemesan, marketing, produksi, dan semua yang berkepentingan dalam penerbitan majalah. Dengan demikian masih perlu dilakukan perubahan. Tahap selanjutnya adalah pembuatan desain final.
TINJAUAN PUSTAKA
Desain Final Majalah • Layout halaman - Layout halaman dibuat lengkap dengan ilustrasi dan warna, sehingga dapat langsung dibuat film. • Desain final cover - Desain final cover berupa softcopy (file) desain. Softcopy berisi desain cover yang dibuat menggunakan draw program atau paint program seperti CorelDraw, Adobe Photoshop, atau lainnya. File desain harus dilengkapi dengan file font yang digunakan untuk cover. • Proof separasi warna - Proof ini bermanfaat untuk mendapatkan warna yang mendekati sebenarnya, dan sebagai pedoman pada pencetakan. Keberadaan proof separasi warna diperlukan karena hasil cetakan dengan printer inkjet atau laser tidak dapat digunakan sebagai pedoman pada pencetakan
TINJAUAN PUSTAKA
Electronic Magazine (e-magz) Pengertian Electronic Magazine (e-magz) e-magz seringkali disebut sebagai Electronic Magazine, merupakan versi digital dari sebuah majalah. Jika biasanya pada sebuah buku akan terdapat tumpukan atau kumpulan kertas yang di dalamnya berisi teks dan gambar, maka e-magz berisi informasi digital yang tentunya berisi teks, gambar, dan dikemas dalam sebuah file. Kelebihan e-magz 1.
Biaya yang dikeluarkan sedikit
Berbeda dengan majalah yang memerlukan biaya yang besar untuk biaya cetaknya, e-magz ini tentu saja tidak memerlukan biaya sebesar mencetak. Selain itu, jumlah e-magz yang bisa di-copy jumlahnya bisa tidak terbatas. 2.
Lebih praktis
Karena e-magz memiliki format berupa soft copy, maka kita dengan mudah membawanya kemana saja, misalnya saja kita dapat menyimpan dalam sebuah flash disk ataupun memory card. Jumlah e-magz yang tersimpan juga akan bisa sangat banyak.
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Warna a (Psychology Of Color) Psikologi Warna
Pembagian warna hangat dan dingin
TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan Psikologi Warna Warna Dingin • Hijau, Biru dan Violet • Warna 'Dingin' : Warna seperti Biru, hijau dan biruhijau identik dengan suasana dingin dan tenang. • Menimbulkan
rasa
kecermatan,
kebersihan,
menyegarkan, kedinginan. • Warna ‘Sejuk’ : Biru adalah warna-warna dasar, tetapi ditambahkan adalah merah dan kuning untuk membawa beragam warna dari hijau minty ke ungu lembut menggambarkan perasaan tenang, ketenangan, kepercayaan dan relaksasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Warna Hangat • Warna hangat: Merah, Orange dan Kuning • Warna 'Panas': Merah adalah warna kroma tertinggi ada atau paling kuat rona •
Menimbulkan tanggapan emosional yang kuat dan merangsang aktivitas fisik
•
Ekspresi yang merasa agresif atau untuk menciptakan penekanan
•
Warna 'Hangat': Berbasis di Merah tetapi melunak dan diliputi oranye dan kuning menimbulkan kenyamanan dan perasaan tulus hangat
STUDI EKSISTING
STUDI EKSISTING
STUDI EKSISTING
metodologi penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Gambaran Umum Subyek Desain Definisi Media Massa Definisi media massa sendiri adalah suatu alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication) Definisi Majalah Majalah termasuk media massa tradisional, yang artinya adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi. Majalah biasa diterbitkan mingguan, dwimingguan atau bulanan. Majalah biasanya memiliki artikel mengenai topik populer yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang Definisi Bahasa Jawa Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk suku bangsa Jawa Definisi e-magz e-magz seringkali disebut sebagai Electronic Magazine, merupakan versi digital dari sebuah majalah.
TEKNIK SAMPLING
Teknik Sampling Populasi Target konsumen yang dipilih sebagai pembaca majalah Panjebar Semangat yaitu dengan kriteria : a. Segmentasi Geografis Kota – kota yang masyarakatnya pada umumnya menggunakan bahasa Jawa untuk komunikasi sehari – hari. Alasan : Masyarakat yang terbiasa menggunakan bahasa Jawa tentunya familiar dengan bahasa Jawa dalam bentuk teks, meskipun bahasanya sedikit berbeda.
b. Segmentasi Demografis Target Segmen Primer 1.
Usia
: 25 – 50 tahun (dewasa lanjut – separuh baya)
o
Alasan
: Umumnya pada usia dewasa lanjut dan menjelang separuh baya, manusia akan kembali merindukan bahasa Ibu atau
bahasa yang ia gunakan saat masih kecil dan akan menemukannya kembali di media yang sekiranya akan memiliki kriteria tersebut, selain itu, manusia pada usia tersebut cenderung lebih menghargai budaya atau adat yang masih berlaku dan akan mempertahankannya dengan cara mengajarkan kembali kepada keturunannya supaya budaya tersebut tidak akan punah nantinya. 2.
Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
o
Alasan : Penggemar dan Pembaca majalah Panjebar Semangat berasal dari berbagai kalangan.
3.
Pengeluaran : Rp 2.000.000,- sampai dengan Rp 7.000.000,- per bulan untuk kebutuhan sehari - hari.
TEKNIK SAMPLING
4. Pendapatan : Rp 2.000.000,- sampai dengan Rp 10.000.000,- per bulan o Alasan : Masuk dalam kelompok tingkat ekonomi menengah ke atas 5. Pendidikan : SMA, S1, S2 dan sederajat o Alasan : Umumnya telah memiliki pengalaman dalam bergaul dengan berbagai macam orang dengan kepribadian berbeda dan dengan kebudayaan berbeda, sehingga dengan pendidikan dan pengalamannya tersebut, bisa menjadi lebih matang untuk menentukan sikap.
c. Segmentasi Psikografis 1.
Kelas sosial : Menengah ke atas
o
Alasan : Umumnya tidak membutuhkan biaya yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2.
Gaya hidup : Cenderung konsumtif, berkumpul dengan teman lama, berkumpul dengan keluarga besar untuk saling berbagi
pengalaman hidup dan saling menasehati. o
Alasan : Kebiasaan hidupnya yang hampir selalu bisa tercukupi, namun tidak lupa untuk mencukupi keluarganya, kadang berbelanja
lebih untuk kebutuhan dalam satu bulan tidak ada masalah.
TEKNIK SAMPLING
Jenis dan Sumber Data Jenis Data 1.Primer : 1. Hasil wawancara dengan Redaktur Pelaksana majalah Panjebar Semangat, Bpk Drs. Aryo Tumoro, kemudian dengan supervisor Tata Usaha majalah Panjebar Semangat, Bpk Iryanuswantoro, Bpk Soegiyono selaku Pengelola Keuangan majalah Panjebar Semangat, serta staf redaksi, Bpk Kukuh Setyo Wibowo. 2. Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan Redaktur Senior Panjebar Semangat, Drs. Mochtar, Redaktur Pelaksana majalah Panjebar Semangat, Bpk Drs. Aryo Tumoro, staf redaksi majalah Panjebar Semangat, Bpk Kukuh Setyo Wibowo serta para ahli dari pihak luar Panjebar Semangat di bidang percetakan, budayawan yang mengamati majalah Panjebar Semangat, kemudian wakil dari generasi muda, mahasiswa – mahasiswa sastra Jawa dari UNESA. 3. Kuesioner.
TEKNIK SAMPLING
2.Data sekunder 1.
Teori-teori pendukung pembahasan.
2.
Informasi dan literatur.
3.
Kompetitor dan komparator.
Sumber Data 1.Data Primer 1.
Hasil wawancara mendalam (depth interview) dengan Redaktur Pelaksana majalah Panjebar Semangat, Bpk Drs. Aryo Tumoro, kemudian dengan supervisor Tata Usaha majalah Panjebar Semangat, Bpk Iryanuswantoro, Bpk Soegiyono selaku Pengelola Keuangan majalah Panjebar Semangat, serta staf redaksi, Bpk Kukuh Setyo Wibowo.
2.
Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan Redaktur Senior Panjebar Semangat, Redaktur Pelaksana, staf redaksi majalah Panjebar Semangat, serta para ahli dari pihak luar Panjebar Semangat di bidang percetakan, budayawan, kemudian wakil dari generasi muda, mahasiswa – mahasiswa sastra Jawa.
3.
Kuesioner kepada pelanggan majalah Panjebar Semangat di Surabaya.
4.
Kuesioner kepada fans majalah Panjebar Semangat di facebook.
2. Data Sekunder 1.
Teori-teori pendukung pembahasan dan literatur-literatur yang sesuai.
2.
Informasi-informasi mengenai majalah Panjebar Semangat yang didapatkan melalui internet.
3.
Studi kompetitor dan komparator dari observasi melalui internet.
TEKNIK SAMPLING
Teknik Pengumpulan Data
1. Depth Interview 2. Focus Group Discussion 3. Kuesioner
Metode Penelitian 1. Perencanaan 1. Dimulai dari definisi dan analisa dari masalah yang ditemukan. 2. Wawancara mendalam dengan sumber yang ada. 3. Dicarikan solusi yang berasal dari studi literatur teori-teori yang ada. 4. Analisa hasil wawancara, literature, dan hasil penjajakan AIO target segmen, dan analisa kompetitor. 5. Dari hasil analisa yang ada akan diturunkan pada suatu konsep perancangan yang akan dilakukan. 6. Konsep tersebut akan diturunkan menjadi beberapa definisi yang kemudian dipilih untuk dijadikan keywords.
TEKNIK SAMPLING
2. Perancangan 1. Dari hasil analisa akan ditemukan suatu kesimpulan yang selanjutnya diringkas untuk dijadikan konsep perancangan. 2. Konsep perancangan yang telah didapatkan dapat dijadikan acuan dalam tahap desain. 3. Tahap desain mencakup 4 langkah perancangan desain yaitu pembuatan thumbnail, rough desain, comprehensive desain, dan final desain. 4. Final desain nantinya akan diterapkan pada media-media yang sudah ditetapkan.
konsep desain
KONSEP DESAIN
Penelusuran Masalah 1. Berdasarkan pada sejarah majalah Panjebar Semangat yang sudah sangat lama berdiri dan sudah sekitar 30 tahun tidak mengalami perubahan dalam tampilannya maupun secara isi/content. Maka majalah ini terlihat sudah ketinggalan jaman. 2. pelanggan baru majalah Panjebar Semangat dengan target segmen yang telah ditentukan menginginkan adanya pembaharuan dalam penampilan Panjebar Semangat 3. banyak sekali generasi muda yang tidak tahu mengenai majalah berbahasa Jawa itu masih ada, bahkan mereka tidak mengenal nama Panjebar Semangat32 Kurangnya awareness dan pengetahuan para generasi muda pada umumnya mengenai pers berbahasa Jawa terutama Panjebar Semangat ini yang menyebabkan budaya Indonesia terutama bahasa Jawa perlahan – lahan hilang. 4. jangkauan penyebaran Majalah Panjebar Semangat yang masih kurang, karena hanya bisa diperoleh dengan cara berlangganan melalui agen majalah maupun berlangganan secara langsung yang dikirim melalui pos. 5. Kurangnya promosi yang dilakukan secara berkala untuk membantu meningkatkan jumlah pelanggan di beberapa media juga merupakan salah satu penyebab berkurangnya jumlah pelanggan yang terdata sejak tahun 2000 hingga 2009 lalu cukup drastis.
KONSEP DESAIN
KONSEP DESAIN
Konsep Desain Konsep desain ditentukan berdasarkan adanya masalah yang telah diidentifikasikan yang kemudian dipilih masalah yang akan diselesaikan untuk dicarikan solusi desainnya dengan memperhitungkan aspek karakteristik target audiens dan karakteristik majalah Panjebar Semangat. Dari semua aspek tersebut, maka bisa ditentukan konsep desain yang akan dipakai sebagai dasar perancangan sebuah revitalisasi desain majalah Panjebar Semangat dari berbagai aspek vitalnya. Proses pengambilan keywords untuk konsep desain terdapat pada Bagan Konsep Desain. Adapun Konsep Desain yang akan digunakan meliputi :
KONSEP DESAIN
1. Traditional : mengangakat unsur-unsur kedaerahan, bentukan ornamen khas daerah (khususnya budaya Jawa ; bisa dengan menggunakan kain batik dan ornamen ukiran Jawa kuno). 2. Smart : dapat diartikan sebagai tampilan yang terlihat modern dan ‘pintar’, juga dapat diartikan menjadi isi/content yang lebih berbobot untuk menjadikan majalah Panjebar Semangat semakin ‘berisi’. 3. Youth Spirit : dengan adanya revitalisasi yang diharapkan dapat menambah target segmen majalah Panjebar Semangat untuk generasi yang lebih muda, maka kekuatan pada Panjebar Semangat yang sebelumnya hanya ada pada content atau isi yang disukai oleh target segmen primer (dewasa lanjut – separuh baya), nantinya akan ditambah dengan rubrik yang berisi topik mengenai generasi muda. Sehingga spirit atau semangat yang terdapat pada anak muda juga akan tercetak dalam image majalah Panjebar Semangat yang baru. 4. Conceptual : penataan isi atau content dan rubrik nantinya akan lebih terkonsep dan terorganisasi dengan baik, sehingga pembaca majalah Panjebar Semangat tidak akan bingung jika ingin membaca rubrik yang diinginkannya. Selain secara fungsi lebih baik, isi majalah yang terkonsep akan menambah nilai estetika pada majalah tersebut.
KONSEP DESAIN
Unique Selling Point (USP) Keunikan yang terdapat pada majalah Panjebar Semangat dengan adanya revitalisasi adalah : 1. Panjebar Semangat berbeda dengan majalah berbahasa Jawa lainnya, karena secara visual akan lebih terlihat modern namun tetap memiliki ciri khas khusus yang tidak akan hilang dari identitas Panjebar Semangat. 2. Tidak hanya dalam bentuk visual, secara content, majalah Panjebar Semangat bukan hanya mengambil topik dari berbagai sumber kemudian merubah bahasanya, tetapi akan ditelaah dengan sudut pandang yang berbeda, sehingga bukan seperti membaca majalah berbahasa Jawa pada umumnya. 3. Selain itu, meskipun issue – issue dan berita terbaru selalu ditampilkan dalam setiap edisinya, majalah Panjebar Semangat juga memuat issue mengenai hal – hal yang memiliki unsur kedaerahan yang kuat, sehingga para pembaca tidak akan melupakan kebudayaan daerah yang sudah hampir hilang. 4. Gaya penulisan dan bahasa Jawa ngoko alus yang lebih bersahabat dan mudah dimengerti oleh target segmen baru (generasi yang lebih muda). 5. Memiliki versi digital atau e-magz yang ditujukan bagi pembaca yang berada di luar area pengiriman melalui pos, sehingga jangkauannya lebih luas dan menyeluruh, dapat diakses dimana saja dan kapanpun yang mereka inginkan tanpa harus menunggu pengiriman yang menghabiskan waktu dan biaya yang lebih banyak.
KRITERIA DESAIN
Kriteria Desain
Gaya Bahasa 1. Karena target segmennya sudah jelas, maka bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa ngoko alus. 2. Dengan adanya versi digital atau e-magz yang ditujukan untuk pembaca Panjebar Semangat yang berada di luar area pengiriman, maka dipertimbangkan untuk menggunakan dua bahasa (Jawa – Indonesia) hanya di awal/prolog pengenalan dan sejarah Panjebar Semangat saja. Diharapkan pembaca yang awalnya tidak mengerti tentang bahasa Jawa nantinya dapat memahami dengan baik kemudian menyukainya.
KRITERIA DESAIN
Strategi Visual Strategi visual didasarkan pada target segmen yang sudah jelas. Elemen visual yang akan dibuat nantinya disesuaikan dengan karakteristik masing-masing target audiens. Untuk itu, akan ada penggabungan karakter visual bagi target primer dan target sekunder. Juga memiliki segi estetika yang baik dan penyampaian pesan secara jelas, khususnya dalam tiap content dan rubrik dalam ciri khas Panjebar Semangat.
KRITERIA DESAIN
Warna 1.
Traditional
Dalam hal ini warna tradisional memiliki makna yang cukup jelas, yaitu lebih mendekati warna – warna kebudayaan Jawa, seperti ukiran kayu dan batik dengan warna – warna klasik yang mengandung unsur Tradisional.
KRITERIA DESAIN
2.
Smart Unsur smart pada revitalisasi Panjebar Semangat diartikan
sebagai salah satu bentuk upaya majalah ini yang tetap mengedepankan aspek kecerdasan dan bahasan yang berbeda dengan majalah lainnya, sehingga dapat menjadi suatu keunikan tersendiri.
KRITERIA DESAIN
3. Unsur Youth Spirit Unsur youth spirit di sini hanya menambahkan suatu yang ditujukan bukan hanya untuk target segmen sekunder, namun juga memberikan kesan muda bagi target primer supaya pelanggan lama majalah Panjebar Semangat ini nantinya akan merasakan adanya refreshing sehingga dapat menimbulkan keceriaan masa muda yang mereka rindukan.
KRITERIA DESAIN
Cover 1.
Fotografi
o
Landscape photography
o
Photo studio
o
Jurnalistik Photography
KRITERIA DESAIN
Font Cover
Untuk font yang menjadi ciri khas Panjebar Semangat selama ini tidak akan mengalami
perubahan karena telah melekat pada image Panjebar Semangat. Sedangkan untuk warna font logo Panjebar Semangat ini dapat berubah sesuai dengan warna dominan cover.
KRITERIA DESAIN
Layout pada cover
Sama halnya seperti font yang menjadi ciri khasnya selama ini, Panjebar Semangat masih ingin memakai
layout frame merah, namun juga ada kemungkinan adanya kombinasi yang lebih modern, namun tetap tidak memberikan headlines berita – berita pada covernya.
KRITERIA DESAIN
Sebagai komparator, layout cover majalah TIME yang hampir sama dengan Panjebar Semangat karena memakai frame merah untuk covernya ini masih melakukan sedikit perubahan hanya untuk beberapa edisi khusus, TIME sengaja menanggalkan ciri khasnya kemudian menggantinya dengan issue yang sedang dibahas dan kemudian menjadikannya lebih berkarakter.
KRITERIA DESAIN
Kemudian untuk komparator desain layout untuk cover e-magz akan diterapkan sebuah
sistem layout yang lebih modern dan dinamis, hal ini karena target sekunder yang lebih diutamakan.
KRITERIA DESAIN
Penataan Isi Layout Penataan Layout pada majalah Panjebar Semangat sebelumnya terkesan sangat monoton. Selain itu, letak gambar serta penempatan teks dan komposisinya masih kurang tertata dengan baik.
KRITERIA DESAIN
Dengan
adanya
revitalisasi
nantinya
majalah Panjebar Semangat dapat diharapkan lebih
menata
komposisi
serta
ketepatan
memuat foto dan keterangannya. Kemudian dengan meletakkan sebuah text box yang disediakan
untuk
memberikan
keterangan
gambar pada sebuah rubrik yang sesuai dengan bahasan atau tema pada halaman tersebut.
KRITERIA DESAIN
Kemudian dalam beberapa edisi khusus misalnya, akan
ditambahkan
halaman
yang
memuat
mengenai issue – issue modern dan teknologi dengan menggunakan layout yang sedikit ekstrim untuk menunjukkan adanya perbedaan style yang lebih modern; hal ini juga diberlakukan untuk desain layout majalah Panjebar Semangat versi digital atau e-magz-nya.
KRITERIA DESAIN
Font Majalah Panjebar Semangat menggunakan font Tahoma untuk text isinya, dengan ukuran 9,5 yang dapat terbaca jelas untuk target segmen berusia lanjut, karena jika menggunakan ukuran di bawah itu banyak yang mengeluh terlalu kecil dan tidak terbaca.
KRITERIA DESAIN
Font yang digunakan dalam perancangan revitalisasi majalah
Panjebar
Semangat
ini
harus
mampu
memberikan pendekatan baik kepada target primer maupun target sekunder juga mampu mencerminkan citra
bahasa
Jawa
yang
mengandung
unsur
ketradisionalan sebuah peninggalan budaya serta mampu mendekatkan diri dengan bahasa Jawa namun juga terkesan lebih modern dan dinamis.
KRITERIA DESAIN
Maka font yang dianggap mampu mewakili kedua hal tersebut yang berkaitan dengan target segmen untuk remaja awal namun tetap cocok untuk dewasa hingga separuh baya adalah font-font sans serif yang modern dan font ancient atau dekoratif.
KRITERIA DESAIN
Gaya Ilustrasi Gaya ilustrasi yang digunakan pada majalah Panjebar Semangat yang nantinya akan direvitalisasi adalah ilustrasi khas budaya Jawa dengan tokoh atau karakter yang berasal dari Jawa (berkebaya, dandanan tradisional memakai sanggul dan kebaya untuk wanita, dan pria lengkap),
yang menggunakan pakaian adat Jawa
menggunakan
teknik
ilustrasi
realis
pewarnaan yang monochrome, atau hitam putih saja.
dengan
KRITERIA DESAIN
Kemudian dengan adanya ilustrasi realis khas tersebut, para pembaca majalah Panjebar Semangat juga menginginkan adanya penambahan tokoh karikatur yang juga mencerminkan budaya Jawa untuk menambahkan kesan fresh dan tidak terlalu monoton.
KRITERIA DESAIN
Spesifikasi Majalah Jenis
Majalah
:
Majalah
mingguan
berbahasa Jawa Teknik percetakan
: cetak offset
Ukuran
: 20,5 cm x 27 cm
Tebal Kertas isi
: 55 gr
Jumlah Halaman : 52 – 54 halaman
Jenis Kertas isi
: coren druk
Tebal sampul
: 85 gr
Jenis kertas sampul
: artpaper
Binding
: staples
KRITERIA DESAIN
Teknis Produksi Majalah 1.
Cover Majalah
Cover majalah menggunakan artpaper dengan ketebalan 85 gr yang berfungsi sebagai pelindung isi buku. 2.
Jilid Majalah
Menggunakan jilid majalah dengan staples. Jilid majalah dengan menggunakan staples dinilai lebih efektif karena jumlah halaman majalah Panjebar Semangat yang tidak terlalu banyak. 3.
Halaman isi buku
Material isi buku menggunakan kertas coren druk 55 gr. Kertas ini dipilih karena ketebalannya yang dinilai cukup, tidak terlalu tebal, tapi juga tidak terlalu tipis.
selesai