RENCANA STRATEGIS BADAN SAR NASIONAL KANTOR SAR SEMARANG 2015 -2019
Jl. Bukit Barisan A IV No. 9 Komp Perum Permata Puri Ngaliyan Semarang 50189 INDONESIA Telp. 024-7629192, 7628384/115, Fax. 7629189 Website: http://www.basarnas.go.id/
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................
1
I.1 Latar Belakang......................................................................................................
1
I.2 Kondisi Umum .....................................................................................................
3
I.2.1 Institusi dan Kelembagaan ........................................................................
6
a. Kedudukan ............................................................................................
6
b. Tugas Pokok .........................................................................................
6
c. Fungsi ...................................................................................................
6
d. Struktur Organisasi ...............................................................................
7
I.2.2 Aspek Hukum dan Kewenangan ................................................................
9
a. Landasan Hukum ..................................................................................
9
b. Kewenangan .........................................................................................
9
I.2.3 Sarana dan Prasarana ................................................................................
10
I.2.4 Sumber Daya Manusia .............................................................................
12
I.3 Potensi dan Permasalahan ..................................................................................
12
I.3.1 Potensi ......................................................................................................
12
a. Kekuatan (Strength) ..............................................................................
13
b. Kelemahan (Weaknes) .........................................................................
14
c. Peluang (Opportunity) ..........................................................................
14
d. Tantangan (Threat) ...............................................................................
15
I.3.2 Permasalahan ...........................................................................................
16
I.3.2.1. Aspek Kelembagaan ............................................................................
16
I.3.2.2. Aspek Sarana dan Prasarana ................................................................
16
I.3.2.3. Aspek Sumber Daya Manusia .............................................................
17
I.3.2.4. Aspek Operasi dan Sarana dan Prasarana ...........................................
17
BAB II VISI, MISI, MOTTO, DAN TUJUAN ....................................................................
19
II.1 Visi Kantor SAR Semarang ...........................................................................
19
II.2 Misi Kantor SAR Semarang ..........................................................................
19
II.3. Motto Kantor SAR Semarang .......................................................................
20
II.4 Tujuan Strategis Kantor SAR Semarang ........................................................ ........................................................................................................................... 20
II.5 Sasaran Strategis.............................................................................................
21
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM .........................................
25
III.1 Arah Kebijakan Dan Strategi Nasional ........................................................
25
III.2 Program dan Kegiatan Kantor SAR Semarang ............................................
26
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................................
28
LAMPIRAN
1. Matriks Keselarasan Visi hingga Program Rencana Strategis Kantor SAR Semarang Tahun 2015 – 2019 2. Matriks Target Pembangunan Rencana Strategis Kantor SAR Semarang Tahun 2015 -2019 3. Matriks Pendanaan Rencana Strategis Kantor SAR Semarang Tahun 2015 – 2019 4. Matriks Target Capaian Kinerja Rencana Strategis Kantor SAR Semarang Tahun 2015 - 2019
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kantor SAR Semarang 2015-2019 berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 dan Surat Kepala Biro Perencanaan dan KTLN Badan SAR Nasional tentang Penyusunan Rencana Strategis bagi Kantor SAR. Renstra Kantor SAR Semarang merupakan keberlanjutan program dan kegiatan dalam lingkup Kantor SAR Semarang untuk lima tahun ke depan. Renstra Kantor SAR Semarang 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang mencakup tugas, pokok dan fungsi Kantor SAR Semarang yang memuat arah kebijakan dan strategi pembangunan. Renstra Kantor SAR Semarang 20152019 menjadi ukuran pencapaian kinerja Kantor SAR Semarang selama lima tahun. Dokumen Renstra ini diharapkan menjadi pedoman penyelenggaraan seluruh program dan kegiatan di lingkungan Kantor SAR Semarang dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Dalam rangka reformasi perencanaan dan penganggaran yang sesuai dengan amanah Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas bersama
dengan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/kepala Bappenas bersama dengan Menteri Keuangan menandatangani Surat Edaran Bersama (SEB) Nomor 0142/M.PPN/06/2009. Surat Edaran Bersama tersebut menetapkan pelaksanaan Reformasi Perencanaan dan Pengganggaran (RPP), serta mensyaratkan adanya keterkaitan antara perencanaan pendanaan dengan kinerja dan pencapaian kinerja melalui akuntabilitas organisasi. Program harus disusun secara berjenjang agar dapat menjelaskan hubungan logis antarprioritas perencanaan organisasi, program, kegiatan, indikator kerja, dan pendanaan.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 15 ayat (1) dan Pasal 19 ayat (2) menetapkan bahwa setiap
Kementerian/Lembaga wajib menyusun Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) untuk
menjamin
keterkaitan
dan
konsistensi
antara
perencanaan,
penganggaran,pelaksanaan dan pengawasan, serta menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Disamping itu, Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Diktum Kedua menyebutkan bahwa setiap instansi Pemerintah, mulai dari Kementerian/Lembaga, Eselon I sampai Eselon II wajib menyusun Renstra untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah. Fungsi Renstra K/L sangat penting karena merupakan pedoman bagi penyusunan dokumen perencanaan jangka pendek (satutahun) yang meliputi Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga (Renja K/L) serta Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Lembaga/Negara (RKA-KL). Renja K/Ldan RKA-KL merupakan lampiran nota keuangan untuk mengantarkan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disampaikan oleh Presiden RI dalam Pidato Kenegaraan di depan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) pada tanggal 16 Agustus pada setiap tahunnya. Renstra Kantor SAR Semarang 2015 – 2019 ini memuat program dan kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran, indikator, target, dan alokasi pendanaan. Dalam Renstra Kantor SAR Semarang 2015-2019, pengukuran kinerja diperlukan sebagai suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis Kantor SAR Semarang. Pengukuran kinerja harus berbasis pada strategi besar Badan SAR Nasional yang dirancang dalam master plan Badan SAR Nasional. Pemilihan indicator dan ukuran kinerja serta penetapan target untuk setiap ukuran ini merupakan upaya nyata dalam memformulasikan tujuan strategis Badan SAR Nasional khususnya Kantor SAR Semarang agar lebih terwujud dan terukur. Pengukuran Kinerja juga harus didasarkan pada karakteristik operasional Kantor SAR Semarang yang unik karena menyangkut kecelakaan dan bencana yang relatif sulit terukur besarannya dimana kecelakaan dan bencana dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Aspek pendukung dan aspek utama dalam aktivitas SAR harus dimulai dari yang paling bawah hingga ke aspek kebijakan secara umum. Penerapan skema indikator kinerja memerlukan adanya artikulasi tujuan, visi, misi, sasaran dan hasil program yang terukur dan jelas manfaatnya. Akurasi keputusan dapat
dihasilkan dengan dukungan data dan informasi yang baik. Pengukuran kinerja sektor publik memberikan manfaat yang pasti terhadap jalannya kinerja pemerintah. Monitoring dan ulasan terhadap berbagai macam indikator kinerja Kantor SAR Semarang harus terus dilakukan sebagai bagian dari upaya menciptakan budaya perbaikan kinerja secara berkelanjutan. Ulasan secara rutin terhadap indicator kinerja bertujuan untuk menguji validitas dan keandalan indikator yang disusun Kantor SAR Semarang agar dapat menyesuaikan perubahan kebutuhan layanan jasa SAR sehingga dalam jangka panjang menghasilkan ukuran kinerja Kantor SAR Semarang yang lebih baik dan efektif. Dokumen Renstra ini memuat rencana program dan kegiatan Kantor SAR Semarang serta indikasi alokasi pendanaannya sampai lima tahun ke depan dengan sistematika penulisan sebagai berikut. BAB I
: PENDAHULUAN yang terdiri dari; gambaran kondisi umum, potensi dan permasalahan,
BAB II
: VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS berisi; uraian visi, misi, tujuan dan sasaran,
BAB III
: ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM berisi; arah kebijakan dan strategi serta program dan kegiatan Kantor SAR Semarang, dan
BAB IV
: PENUTUP berisi; kaidah pelaksanaan disertai lampiran dan matriks.
I.2 Kondisi Umum Globalisasi ekonomi mempengaruhi peningkatan mobilitas masyarakat dan barang, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara. Hal ini mengakibatkan peningkatan transportasi dan frekuensi lalu lintas transportasi khususnya penerbangan dan pelayaran yang melewati Jawa tengah karena wilayah Jawa Tengah tergolong strategis pada jalur transportasi nasional. Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang sering dilalui oleh rute penerbangan dan pelayaran internasional. Ruang udara dan wilayah laut Jawa yang membentang lebar memberikan keuntungan dalam hal rute penerbangan, seperti adanya penerbangan haji, penerbangan internasionaldan pelayaran. Dengan kondisi seperti itu, Jawa Tengah perlu menyediakan jasa layanan SAR untuk mengurangi dampak negatif dari musibah kecelakaan transportasi. Di samping itu, Jawa Tengah memiliki gunung berapi yang aktif, seperti gunung merapi serta gunung slamet, dan pulau Jawa merupakan pulau dengan penduduk
terpadatdengan jumlah penduduk 32.626.400 jiwa dan luas daratan 3.572.992 Ha, luas lautan 14.918.331,516 Ha, Provinsi Jawa Tengah memiliki 35 kabupaten/kota. Dan Jawa Tengah merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana beragam dan sangat tinggi, seperti diantaranya :bencana banjir, longsor, gempa bumi, tsunami, dan angin puting beliung. Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia bertanggungjawab melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan. Dalam penanganan terhadap bencana dan kecelakaan, Kantor SAR Semarang memiliki peran sesuai yang tertuang dalam tugas dan fungsinya yaitu membina, mengoordinasikan, dan mengendalikan potensi SAR dalam kegiatan SAR terhadap orang yang hilang atau dikhawatirkan hilang, atau menghadapi bahaya dalam pelayaran dan atau penerbangan, serta memberikan bantuan SAR dalam bencana dan kecelakaan sesuai dengan peraturan SAR nasional dan internasional. Badan SAR Nasional dibentuk sebagai lembaga yang menangani bidang pencarian dan pertolongan pada kecelakaan, bencana dan atau kondisi membahayakan manusia. Badan SAR Nasional lahir pada tanggal 28 Februari 1972, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1972 sebagai suatu lembaga yang bernama Badan SAR Indonesia (Basari). Selanjutnya, pada Tahun 2007 Badan SAR Nasional berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK), berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2007 tentang Badan SAR Nasional. Sesuai dengan Peraturan Presiden tersebut, Badan SAR Nasional bertugas untuk membantu pemerintah dalam tugas-tugas di bidang pencarian dan pertolongan. Keberhasilan tugas pencarian dan pertolongan itu juga sesuai dengan tuntutan dari ICAO (International Civil Aviation Organization) dan IMO (International Maritime Organization) serta Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2006 tentang Pencarian dan Pertolongan.
Dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah penerbangan, pelayaran maupun musibah lainnya, diperlukan kesiapan di bidang pencarian dan pertolongan (search and rescue) baik dari segi sarana/prasarana, peralatan SAR maupun sumber daya manusia (SDM). Tolok ukur keberhasilan pelayanan SAR terletak pada kecepatan dalam menanggapi musibah yang dapat terlihat dari tindakan awal saat pencarian dan
pengerahan unsur-unsur dalam upaya operasi pencarian serta pertolongan di tempat terjadinya musibah. Operasi pencarian dan pertolongan dalam menyelamatkan jiwa manusia merupakan kegiatan spesifik yang memerlukan kecepatan, ketepatan, dan keandalan dari Badan SAR Nasional. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007 tentang Badan SAR Nasional, Badan SAR Nasional mempunyai tugas untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan (search and rescue) yang selanjutnya disebut SAR sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di samping itu, Badan SAR Nasional memiliki tugas untuk melaksanakan pembinaan, pengoordinasian, dan pengendalian potensi SAR dalam pelaksanaan operasi SAR. Dalam rangka meningkatkan rasa aman bagi pengguna jasa transportasi, kegiatan SAR yang cepat dan tepat membutuhkan operasi pencarian dan pertolongan yang andal, khususnya angkutan laut dan udara. Usaha dan kegiatan tersebut di antaranya meliputi kegiatan berikut: mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang dikhawatirkan hilang, atau menghadapi bahaya dalam musibah pelayaran dan penerbangan serta musibah lainnya. Operasi SAR dilakukan segera setelah diketahui adanya musibah atau keadaan darurat. Operasi SAR akan dihentikan apabila korban musibah telah berhasil diselamatkan atau tidak ada harapan lagi untuk menyelamatkan korban berdasarkan hasil analisis/evaluasi. Dalam menyusun Renstra Badan SAR Nasional, diperlukan analisis kondisi internal Badan SAR Nasional dan hasil pembangunan SAR secara nasional pada periode 2010-2014 sebagai referensi untuk mengetahui pencapaian dan kondisi yang ada. Rangkuman hasil analisis tersebut adalah sebagai berikut:
I.2.1 Institusi dan Kelembagaan a. Kedudukan Kantor Search And Rescue yang selanjutnya disebut Kantor SAR merupakan Unit Pelaksana Teknis di bidang pencarian dan pertolongan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan SAR Nasional. Secara teknis administrasi, Kantor SAR Semarang dibina Sekretaris Utama dan secara teknis
fungsional dibina oleh Deputi Bidang Operasi SAR dan Deputi Bidang Potensi SAR.
b. Tugas Pokok Tugas pokok Kantor SAR Semarang adalah melaksanakan siaga SAR, tindak awal,
pengelolaan
komunikasi,
latihan
SAR,
pembinaan
potensi
dan
pemasyarakatan SAR, serta koordinasi, pengerahan dan pengendalian potensi SAR dalam rangka operasi SAR yang meliputi usaha dan kegiatan mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi
bahaya
dalam
kecelakaan pelayaran dan/atau
penerbangan atau bencana dan kecelakaan lainnya.
c. Fungsi Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Kantor SAR Semarang menyelenggarakan fungsi : 1.
Penyusun rencana dan program kerja Kantor SAR;
2.
Pelaksanaan siaga SAR;
3.
Pelaksanaan tindak awal dan operasi SAR;
4.
Pelaksanaan latihan SAR;
5.
Koordinasi, pengerahan dan pengendalian potensi SAR dalam operasi SAR;
6.
Pengelolaan komunikasi;
7.
Pelaksanaan pelatihan SAR;
8.
Pelaksanaan pembinaan potensi dan pemasyarakatan SAR;
9.
Pelaksanaan kerja sama di bidang SAR;
10.
Pengelolaan sarana dan prasarana SAR;dan
11. Pelaksanaan ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, keuangan, kehumasan, pengelolaan data dan informasi, keprotokolan, pengelolaan bidang hukum, pelayanan kesehatan, dan pelaporan Kantor SAR.
d. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional nomor PK 20 tahun 2014 tentang perubahan kedua atas peraturan Kepala Badan SAR Nasional nomor
PK 19 tahun 2012 tentang organisasi dan tata kerja Kantor SAR,Kantor SAR Semarang terdiri dari : a.
Sub Bagian Umum, mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan program kerja Kantor SAR, pelaksanaan ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, keuangan, kehumasan, pengelolaan data dan informasi, keprotokolan, pengelolaan bidang hukum, pelayanan kesehatan dan pelaporan Kantor SAR
b.
Seksi Potensi SAR, mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pelatihan SAR, penyiapan pembinaan potensi dan pemasyarakatan SAR, kerja sama di bidang SAR serta pengelolaan sarana dan prasarana SAR.
c.
Seksi Operasi SAR, mempunyai tugas melakukan siaga SAR, pelaksanaan tindak awal dan operasi SAR, pengelolaan komunikasi, latihan SAR, serta koordinasi, pengerahan dan pengendalian potensi SAR dalam operasi SAR.
Selain itu pada Kantor SAR Semarangterdapat Pos SAR dan Jabatan Fungsional, dimana keduanya bertanggungjawab kepada Kepala Kantor SAR. a.
Pos SAR, merupakan satuan kerja non struktural dibidang Search And Rescue yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor SAR yang membawahkan, dipimpin oleh Koordinator Pos SAR yang ditunjuk oleh Kepala Kantor SAR, serta dibentuk sesuai dengan kebutuhan berdasarkan analisis daerah potensi dan rawan kecelakaan/ bencana. Secara garis besar tugas dan fungsinya hampir sama dengan Kantor SAR diatasnya. Pada Kantor SAR Semarang terdapat ada 3 (tiga) Pos SAR, yaitu :
Pos SAR Cilacap yang lokasinya 253 km dari Kantor SAR Semarang dengan jumlah pegawai 21orang
Pos SAR Jepara yang lokasinya 60 km dari Kantor SAR Semarang dengan jumlah pegawai 16orang
Pos SAR Surakarta yang lokasinya 102 km dari Kantor SAR Semarang dengan jumlah pegawai 15 orang
b.
Jabatan fungsional, terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam kelompok jabatan fungsional, diantaranya: Jabatan Fungsional Pranata Humas, Jabatan Fungsional Arsiparis, Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian, Jabatan Fungsional Perawat Pelaksana dan Jabatan Fungsional Rescuer. Berikut ini Bagan Struktur Organisasi Kantor SAR Semarang : KEPALA KANTOR SAR
SUBBAGIAN UMUM
SEKSI POTENSI SAR
SEKSI OPERASI SAR
JABATAN FUNGSIONAL POS SAR
I.2.2
Aspek Hukum dan Kewenangan a.
Landasan Hukum 1.
International Standards and Recommended Practices Annex 12, SARICAO;
2.
International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 with Annex and 1998 Amandments to The International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution Maritime Safety Committe 70 [69];
3.
Undang –undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan;
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2006 Tentang Pencarian Dan Pertolongan;
5.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2007 Tentang Badan SAR Nasional;
6.
Undang –undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
7.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
8.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;
9.
Peraturan Kepala Badan SAR Nasional nomor PK 20 tahun 2014 tentang perubahan kedua atas peraturan Kepala Badan SAR Nasional nomor PK 19 tahun 2012 tentang organisasi dan tata kerja Kantor SAR.
b.
Kewenangan Kantor SAR Semarang diberi kewenangan untuk mengerahkan para potensi SAR dalam operasi SAR yang berada di bawah kendali operasi Kantor SAR Semarang. Kantor SAR Semarang memberikan kesempatan kepada masyarakat yang mempunyai keahlian dan kompetensi di bidang SAR untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan SAR yaitu sebagai potensi pencarian dan pertolongan.
I.2.3
Sarana dan Prasarana Keberhasilan Kantor SAR Semarang dalam melaksanakan tugas ditentukan oleh sarana dan prasarana yang dimilikinya. Sarana dan Prasarana bukanlah unsur yang paling utama dalam keberhasilan Operasi SAR namun Operasi SAR tidak akan berhasil maksimal tanpa dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang dimaksud meliputi beberapa hal sebagai berikut :
1. Sistem Komunikasi SAR Salah satu fasilitas SAR yang memegang peranan utama dalam pelaksanaan kegiatan SAR adalah sistem komunikasi SAR Nasional. Sistem komunikasi ini tidak lepas dari semua jenis peralatan komunikasi yang digunakan sebagai sarana pertukaran informasi baik berupa voice maupun data dalam kegiatan SAR.
2. Sarana dan Peralatan SAR Sebagai komponen pendukung keberhasilan pelaksanaan operasi SAR, sarana dan peralatan SAR telah diupayakan untuk selalu tetap mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik kualitas maupun kuantitasnya. Secara umum gambaran kondisi sarana dan prasarana Kantor SAR Semarang dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Sarana SAR Laut Untuk menunjang penyelamatan korban di lautan, Kantor SAR Semarang telah memiliki Rescue Boat dan Rigid Inflatable Boat. Selain sebagai sarana angkut tim penolong (rescue team) yang akan memberikan pertolongan, sarana laut juga harus memiliki kemampuan mencari dan mengarungi lautan pada berbagai kondisi alam dan cuaca. b. Sarana SAR Darat Sebagai sarana penunjang operasi pertolongan terhadap musibah dan bencana, secara garis besar sarana SAR darat yang telah dimiliki oleh Kantor SAR Semarang mencakup Rescue Truck dan Rescue Car. Dalam rangka mendukung kecepatan mobilisasi tim penolong, kendaraankendaraan tersebut telah dilengkapi dengan rescue tool.
c. Peralatan SAR (SAR Equipment) Peralatan SAR adalah bagian penting bagi rescuer dalam melaksanakan pertolongan terhadap korban musibah dan atau bencana sehingga dukungan peralatan yang memadai akan membantu proses pertolongan. Kantor SAR Semarang telah dilengkapi dengan peralatan SAR yang disesuaikan dengan lokasi dan kondisi setempat.
3. Prasarana SAR a. Prasarana Kantor (Gedung) Prasarana fisik gedung dan bangunan adalah penunjang utama yang merupakan
awal
dari
segala
aktivitas
mulai
dari
perencanaan,
pengoordinasian, sampai evaluasi. Tersedianya gedung yang memadai akan menjadi salah satu unsur pemacu etos kerja sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat pengguna jasa SAR. b. Gedung Kantor SAR Semarang Gedung Kantor SAR Semarang berlokasi Jl. Bukit Barisan A IV No. 9 Permata Puri Ngaliyan Semarang c. Pos SAR d. Kantor SAR Semarang mempunyai 3 Pos SAR yaitu : Pos SAR Jepara, Pos SAR Cilacap, dan Pos SAR Surakarta. e. Prasarana Labuh Untuk menambatkan Rescue Boat yang dimiliki Kantor SAR Semarang, telah dijalin kerjasama antara Kantor SAR Semarang dengan berbagai instansi lain. Rescue Boat KN. Sadewa dan Rescue Boat 107 bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
I.2.4
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan kegiatan SAR. Penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia dibidang SAR bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang professional, kompeten, disiplin, bertanggungjawab, dan memiliki integritas. SDM yang dimiliki Kantor SAR Semarang relatif masih kurang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya jika dibandingkan dengan potensi bencana yang ada di Provinsi Jawa Tengah. a. Kepegawaian Jumlah pegawai Kantor SAR Semarang saat ini berjumlah 125 orang, terbagi di 3 Pos SAR dan awak kapal. b. Pendidikan, Pelatihan, dan Pembinaan
Pendidikan, pelatihan, dan pembinaan bagi personil-personil SAR secara berkelanjutan dan merata bagi seluruh personil SAR merupakan sarana untuk menunjang Knowledge dan Skill mengenai perencanaan dan pelaksanaan operasi SAR pada Kantor SAR Semarang lebih baik dan profesional (berkualitas).
I.3
Potensi dan Permasalahan Dalam tataran pelaksanaan rencana strategis atau rencana kinerja, Kantor SAR Semarangpastinya tidak akan terlepas dari kendala/permasalahan dan juga kemungkinan-kemungkinan (potensi) yang akan timbul. Oleh karena itu, untuk mengelola atau meminimalisir suatu risiko, diperlukan suatu sistem pengelolaan risiko dengan cara mengidentifikasi berbagai aspek kelembagaan dengan menggunakan analisis SWOT(Strength, Weakness, Opportunity, & Threat).
I.3.1
Potensi Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, dapat dilakukan analisis dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, & Threat)guna mengelola suatu risiko dalam melaksanakan suatu kegiatan atas program yang telah direncanakan untuk jangka waktu tertentu sehingga permasalahan dan potensi yang timbul dapat diantisipasi sejak awal. a.
Kekuatan(Strength) Badan SAR Nasional merupakan organisasi yang berpengalaman dalam bidang SAR, Badan SAR Nasional telah melaksanakan tugas di bidang pencarian dan pertolongan sejak tahun 1972. Seiring perkembangannya, pada tahun 2007 BASARNAS menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Tahun 2009 sebutan LPND berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), dan pada tahun 2014 Badan SAR Nasional telah memiliki Undang-Undang sendiri sebagai dasar hukumnya. Sedangkan Kantor SAR Semarangberdiri pada tanggal 28 Juli tahun 1999dan resmi menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai Unit Pelaksana Tugas (UPT) Badan SAR Nasional di ProvinsiJawa Tengah, walaupun pada saat itu bernama Kantor Sub Koordinasi Rescue (SKR). Pada tahun 2000berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2000, sebutan Sub Koordinasi Rescue berubah menjadi Kantor SAR, dan Kantor SAR Semarangmempunyai
luas
daratan
3.572.992
Ha
dan
luas
lautan
14.918.331,516 Ha. Dan sampai dengan saat ini (2014) Kantor SAR Semarangdidukung 3 (tiga) Pos SAR, yaitu : Pos SAR Jepara, Pos SAR Cilacap, dan Pos SAR Surakarta. Sesuai program kerja Kantor SAR Semarang dan gunaterlaksananya response time yang cepat untuk mencapai lokasi kecelakaan/ bencana, maka untuk tahun-tahun berikutnya Kantor SAR Semarangtelah mengusulkan beberapa Pos SAR tambahan dengan melihat daerah di wilayah kerja Kantor SAR Semarang yaitu Provinsi Jawa Tengah yang berpotensi rawan terjadinya kecelakaan dan bencana.Berikut ini beberapa peralatan SAR pendukung, diantaranya : sarana SAR darat seperti Rescue Car, Rescue Truk dan Kendaraan angkut personil, GTA (Ground To Air) dan sarana SAR maritim seperti Kapal KN. Sadewa, RB 107, RIB, Sea Rider, dan Rubber Boat.
b.
Kelemahan(Weakness) Kantor SAR Semarangsebagai Unit Pelaksana Tugas (UPT) dari Badan SAR Nasional, senantiasa tidak luput dari kelemahan/kekurangan, baik yang berasal dari Kantor SAR Semarangsendiri maupun turunan dari Badan SAR Nasional. (1). Organisasi Belum
optimalnya
Struktur
organisasi
di
Kantor
SAR
Semarangberpengaruh terhadap keberhasilan tugas pelayanan SAR, seperti masih rendahnya tingkat eselenisasi dan terbatasnya jumlah Pos SAR. Rendahnya eselon Kantor SAR menghambat koordinasi dengan potensi
SAR
serta,
sedangkan
kurangnya
jumlah
Pos
SAR
mempengaruhi tingkat respon time penanganan kecelakaan dan bencana karena luasnya wilayah operasi.
(2). Sumber Daya Manusia (SDM) Untuk menciptakan suatu kondisi yang ideal pada Kantor SAR Semarang, maka diperlukan kuantitas dan kualitas SDM dari berbagai jenjang pendidikan sesuai dengan kebutuhan. Saat ini jumlah personil Kantor SAR Semarang belum memadai dibanding dengan luas wilayah tanggungjawabnya. Disamping itu, presentasi jumlah rescuer belum mencukupi.
(3). Sarana dan Prasana Jumlah dan kualitas sarana prasarana Kantor SAR Semarang masih belum memadai, baik sarana prasarana darat, laut, maupun udara. Disisi lain, intensitas dan tingkat kerawanan kecelakaan cukup tinggi. Hampir seluruh jenis kecelakaan dan kecelakaan terdapat di wilayah jawa tengah.
c.
Peluang (Opportunity) Kantor SAR Semarang yang telah menujukkan eksistensinya di Jawa Tengah sejak tahun 1999, mempunyai peluang membangun jaringan-jaringan atau kerjasama dalam bidang penanggulangan bencana bersama lembaga pemerintahan baik di tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota, Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi kemasyarakatan/kepemudaan di wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan cara memberikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan bagi individu-individu sebagai langkah awal dalam pelaksanaan operasi SAR. Dengan memanfaatkan personil-personil SAR yang profesional, Kantor SAR Semarang dapat memberikan sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat sehingga masyarakat/instansi dalam bentuk pelatihan potensi SAR, rapat koordinasi, dan lain-laindan sebagai potensi SAR dapat dilibatkan dalam pelaksanaan operasi SAR di setiap daerah. Masyarakat, organisasi dan instansi juga dapat difungsikan sebagai koordinator SAR di daerah, baik sebagai unsur SAR maupun sebagai potensi SAR, terutama daerah yang besar kemungkinan terjadinya kecelakaan Pelayaran, Penerbangan dan bencana dan
atau kondisi yang membahayakan manusia diJawa Tengah yang belum terdapat pos SAR. Peluang yaitu tersedianya :
Personil yang terlatih dan profesional dengan status PNS tetap;
Anggaran untuk operasi SAR, pembinaan potensi dengan kegiatan SAR lainnya
Payung hukum organisasi yang kuat, yaitu UU No. 29 Tahun 2014
Banyak potensi SAR di Jawa Tengah baik TNI/Polri, Institusi pemerintah, Sipil, Swasta dan relawan.
d.
Tantangan (Threat) Dalam rangka penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM), baik kuantitas dan kualitas serta pemeliharaan sarana dan prasarana, maka diperlukan anggaran yang besar. Penambahan sarana dan prasarana didasarkan atas penambahan kuantitas SDM dan kondisi medan operasi SAR dengan memperhatikan aspek ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Kantor SAR Semarangharus menempatkan dana cadangan untuk menunjang kegiatan operasi SAR yang sewaktu-waktu membutuhkan dana yang tak terduga. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan DIPA Kantor SAR Semarang agar dapat merealisasikan program-program yang telah ditetapkan. dengan tatangan yaitu: Frekuensi kecelakaan tinggi, hampir seluruh jenis potensi kecelakaan ada di Jawa Tengah, tuntutan masyarakat akan kinerja yang tinggi, keterbatasan personil san sarpras.
I.3.2 Permasalahan I.3.2.1 Aspek Kelembagaan Kantor SAR Semarangadalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan SAR Nasional dengan wilayah tanggungjawab kerja yang sangat luas yaitu di provinsi Jawa Tengah dengan luas daratan 3.572.992 Ha dan luas lautan 14.918.331,516 Ha, Provinsi Jawa Tengah sendiri terdiri dari 35 kabupaten dengan jumlah penduduk 32.626.400 jiwa.
I.3.2.2 Aspek Sarana dan Prasarana Response time sebagai salah satu tolak ukur berhasilnya pelaksanaan operasi SAR harus ditunjang oleh sarana, prasarana dan peralatan SAR yang memadai termasuk kualitas dan kuantitasnya. (1).
Sarana SAR Darat Luasnya wilayah daratan yang menjadi cakupan kerja Kantor SAR Semarang, dan bervariatifnya kondisi/jenis daratan, maka Kantor SAR Semarang memandang perlu diadakannya sarana SAR Darat yang bersifat massal dan mempunyai ketahanan kuat untuk mendukung kegiatan operasi di Kantor SAR Semarang.
(2).
Sarana SAR Laut Provinsi Jawa Tengah terdapat beberapa pelabuhan besar dan pelabuhan kecil dimana pelabuhan-pelabuhan tersebut langsung mengarah ke laut lepas sehingga sangat riskan terjadinya kecelakaan pelayaran. Ombak laut yang besar merupakan kondisi yang terjadi di laut lepas, maka untuk melaksanakan operasi SAR di laut membutuhkan kapal yang tangguh untuk menerjang ombak yang sangat besar dan tinggi dengan menggunakan kapal yang berukuran sedang/besar yang terbuat dari besi serta sarana SAR laut lain yang dapat mendukung kegiatan operasi SAR baik di laut, sungai dan selat.
(3).
Prasarana SAR Seiring dengan penambahan SDM, maka diperlukan pula prasana penunjang untuk menampung seluruh kegiatan baik administratif maupun kegiatan operasional, dengan maksud untuk menjaga eksistensinya Kantor SAR dan Pos SAR.
(4).
Peralatan SAR Jumlah peralatan perorangan maupun peralatan beregu yang dimiliki Kantor SAR Semarangmasih belum mencukupi untuk pelaksanaan operasi SAR dalam skala yang besar. Hal tersebut mengharuskan diadakannya
penambahan peralatan SAR dalam rangka menunjang pelaksanaan operasi SAR.
I.3.2.3 Aspek Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai Kantor SAR Semarang saat ini berjumlah 125 orang, terbagi di 3 Pos SAR dan awak kapal, jumlah pegawai tersebut belum sebanding dengan potensi bencana yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Intensitas bencana yang ada di Provinsi Jawa Tengah mengharuskan perlu adanya penambahan jumlah pegawai, dan Sumber Daya Manusia yang ahli di bidangnya (profesional) dari berbagai jenjang/profesi. Serta perlu adanya pembinaan pegawai yang berjenjang sebagai sarana regenerasi/refreshment suatu organisasi.
I.3.2.4 Aspek Operasi dan Sarana dan Prasarana Dalam penanganan kecelakaan pelayaran, penerbangan, bencana dan kecelakaan lainnya, personil di lapangan kadang dihadapkan dengan berbagai masalah : (1).
Belum adanya pakem (Standard Operating Procedures) yang jelas tentang pengerahan dan pengendalian dalam operasi SAR.
(2).
Luasnya wilayah cakupan kerja dan kondisi medan operasi, kadang dihadapkan dengan masalah sarana yang tersedia.
BAB II VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN DAN SASARAN
II.1
Visi Kantor SAR Semarang Visi merupakan angan atau cita-cita yang ingin dicapai organisasi pada masa yang akan datang atau bisa dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi untuk menjamin kesuksesan di masa yang akan datang. Kantor SAR Semarangmempunyai visi : “Menjadikan Kantor SAR Semarang Sebagai Penyelenggara Operasi SAR yang Cepat, Efektif dan Bertanggungjawab“ Badan SAR Nasional dalam hal ini Kantor SAR Semarang merupakan organisasi yang menyelenggarakan pelayanan di bidang Search and Rescue (SAR)
tentunya
bercita-cita
ingin
selalu
cepat,
tepat,
efektif
dan
bertanggungjawab dalam setiap pelaksanaan operasi SAR kapanpun dan dimanapun, yang dimaksud dengan cepat adalah achievement response time, dan efektif adalah ketepatan akurasi dalam SAR planning, serta berhasilnya menyelamatkan
atau
menemukan
korban.
Hal
tersebut
juga
tetap
mempertimbangkan keselamatan dan/atau keamanan personil SAR serta seimbangnya operation cost dengan jumlah korban yang diselamatkan/ditemukan.
II.2
Misi Kantor SAR Semarang Perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu memberikan jasa yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan stakeholder. Jadi pada intinya misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh suatu organisasi dalam usahanya untuk mewujudkan visi atau sebagai petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Misi Kantor SAR Semarangdapat dilihat dari dua pendekatan, Pertama, penyiapan Sumber Daya Manusia yang profesional sehingga mampu bertindak cepat dan terampil dalam setiap penanganan kecelakaan. Kedua peningkatan kondisi sarana, prasarana dan peralatan SAR agar dapat berfungsi dengan cepat dan bertanggungjawab.Sehingga apabila dirumuskan, maka misi Kantor SAR Semarangmenjadi :
“Menjadi yang terdepan dalam memberikan pelayanan jasa SAR bagi masyarakat dengan pengerahan SDM yang terampil dan profesional serta ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai”
II.3
Motto Kantor SAR Semarang “ Keberhasilan Operasi SAR adalah harapan dan prioritas kami”
II.4
Tujuan Strategis Kantor SAR Semarang Berdasarkan Visi dan Misi Kantor SAR Semarang seperti tersebut diatas, rencana strategis
Kantor SAR Semarang 2015 – 2019 bertujuan untuk
mendukung terwujudnya penyelenggaraan operasi SAR yang efektif dan efisien melalui upaya tindak awal yang maksimal serta pengerahan potensi SAR yang didukung oleh SDM yang profesional, fasilitas SAR yang memadai dan prosedur kerja yang mantap. Dengan terbitnya Peraturan Presiden No. 99 tahun 2007 tentang Badan SAR Nasional dan Undang-Undang No. 29 Tahun 2014, dimana Badan SAR Nasional adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dengan Tugas Pokok yaitu melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pencarian dan pertolongan (Search and Rescue)yang selanjutnya disebut SAR, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan. Peraturan tersebut perlu ditindak lanjuti dengan program-program yang meliputi : a.
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Badan SAR Nasional;
b.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan SAR Nasional;
c.
Program Pengelolaan Pencarian, Pertolongan dan Penyelamatan.
Serta tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Kantor SAR Semarang dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi dan misinya untuk
kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan diformulasikannya tujuan strategis ini dalam mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Kantor SAR Semarang untuk mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.
II.5
Sasaran Strategis Dalam rangka mewujudkan tujuan Kantor SAR Semarang, selanjutnya disusunlah sasaran yang berupa penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai dan dihasilkan secara nyata oleh Badan SAR Nasional dalam jangka waktu tertentu. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan focus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur, dan dapat dicapai. Sebagai bentuk penjabaran tujuan strategis, Kantor SAR Semarang menetapkan dua sasaran strategis sebagai berikut : 1.
Meningkatnya pelayanan operasi SAR Kantor SAR Semarang
2.
Tercapainya keberhasilan penyelamatan korban dalam pelaksanaan operasi SAR Kantor SAR Semarang
Selanjutnya bagian berikut akan menjelaskan dan merinci masing-masing tujuan beserta sasaran strategis dan indikator kinerjanya.
Sasaran1 :
Meningkatnya pelayanan operasi SAR Kantor SAR Semarang Kegiatan SAR pada dasarnya adalah usaha berupa kegiatan mencari, menolong, menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dan atau kecelakaan, baik dalam pelayaran dan/ atau penerbangan maupun bencana dan/ atau kondisi yang membahayakan manusia. Kegiatan ini bersifat represif dan dilakukan segera pada saat kecelakaan terjadi.
Operasi SAR adalah segala upaya dan kegiatan SAR sampai dengan evakuasi terhadap korban, sebelum diadakan penanganan berikutnya yang terdiri dari 5 tahap yaitu :Tahap menyadari, Tahap tindak
awal,
Tahap
perencanaan,
Tahap
operasi,
Tahap
pengakhiran Pelayanan operasi SAR adalah suatu upaya yang dilakukan oleh Badan SAR Nasional untuk melaksanakan kegiatan SAR. Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut : Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya
pelayanan
operasi
SAR
Sasaran2 :
Tercapainya
keberhasilan
1. Rata-rata response time pada penanganan kecelakaan pelayaran 2. Rata-rata response time pada penanganan kecelakaan penerbangan 3. Rata-rata response time pada penanganan bencana 4. Rata-rata response time pada penanganan kecelakaan lain-lain penyelamatan
korban
dalam
pelaksanaan operasi SAR Kantor SAR Semarang Keberhasilan operasi SAR adalah tindakan SAR yang pada dasarnya untuk menyelamatkan jiwa manusia. Dengan demikian, keberhasilan SAR adalah keberhasilan meminimalkan korban jiwa manusia pada pelaksanaan operasi SAR. Apabila pada kondisi kecelakaan dimana tidak ada korban yang selamat, maka SAR harus berhasil mengevakuasi korban. Dalam pelaksanaan operasi SAR memerlukan kemampuan mencari (search) lokasi kecelakaan dan kemampuan memberikan pertolongan (rescue) terhadap korban kecelakaan. Operasi SAR dapat dikatakan berhasil apabila dalam penyelenggaraan operasi
SAR tersebut mampu menemukan dan menyelamatkan korban seoptimal mungkin. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan operasi SAR, antara lain sarana dan prasarana yang mendukung, Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan lain-lain. Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut Salah satu tugas pokok Badan SAR Nasional adalah pengendalian potensi SAR. Pembinaan potensi SAR dilakukan sebagai
bagian dari
strategi
Badan SAR Nasional
yang
dilaksanakan secara bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan karena Badan SAR Nasional dapat melibatkan potensi SAR dalam penyelenggaraan pencarian dan pertolongan. Potensi SAR yang diikutsertakan dalam penyelenggaraan pencarian dan pertolongan harus diberi kemudahan dan prioritas pelayanan sesuai dengan
ketentuan
perundang-undangan.
Dalam
rangka
meningkatkan penyelenggaraan pencarian dan pertolongan secara optimal, masyarakat dapat berperan serta dalam kegiatan tersebut. Dengan sasaran strategis ini, Kantor SAR Semarang mencoba memaksimalkan peran serta masyarakat untuk kontribusi dalam kegiatan SAR. Sasaran Sasaran Strategis 2 : Tercapainya keberhasilan penyelamatan korban dalam pelaksanaan operasi SAR di Kantor SAR
Indikator Kinerja Sasaran 1. Prosentase jumlah korban terselamatkan dalam pelaksanaan operasi SAR 2. Prosentase jumlah korban yang ditemukan dalam pelaksanaan operasi SAR
Penjabaran Indikator Sasaran SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Sasaran Strategis 1 Meningkatnya pelayanan operasi SAR Kantor SAR Semarang
IKU 1. Kecepatan tanggap (response time) pada operasi SAR dalam penanganan kecelakaan, bencana, dan kecelakaan lainlain 1 Rata-rata response time pada penanganan kecelakaan pelayaran 2 Rata-rata response time pada penanganan kecelakaan penerbangan 3 Rata-rata response time pada penanganan bencana 4 Rata-rata response time pada penanganan kecelakaan lain-lain IKU 2. Keberhasilan evakuasi korban pada penanganan operasi SAR dalam kecelakaan, bencana, dan kecelakaan lain-lain 1 Prosentase jumlah korban terselamatkan dalam pelaksanaan operasi SAR Kantor SAR Semarang 2 Prosentase jumlah korban yang ditemukan dalam pelaksanaan operasi SAR Kantor Semarang
Sasaran Strategis 2 Tercapainya keberhasilan penyelamatan korban dalam pelaksanaan operasi SAR Kantor SAR Semarang
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM
III.1
Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Arah kebijakan dan Strategi merupakan alat untuk mencapai sasaran yang yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), sehingga tujuan/sasaran Kantor SAR Semarang bisa tercapai sesuai dengan waktu dan perencanaan awalnya. Arah Kebijakan dan Strategi : a.
Membuat perencanaan matang atau menetapkan target yang akan dicapai dalam jangka waktu menengah ;
b.
Menyesuaikan kegiatan dengan pagu anggaran yang tersedia, disertai dengan pelaporan kegiatan yang akuntabel ;
c.
Mengoptimalkan kecanggihan piranti lunak (tekhnologi) dalam meningkatkan pencitraan lembaga di masyarakat ;
d.
Peningkatan kemampuan dan profesionalisme penyelenggaraan operasi SAR, melakukan koordinasi potensi dan unsur SAR dan ditunjang oleh lembaga pendidikan dan pelatihan ;
e.
Memberikan penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat ;
f.
Menetapkan ukuran tingkat kecepatan dalam melakukan tindak awal dalam penanganan kecelakaan dan melakukan review kinerja setiap akhir tahun ;
g.
Adanya prosedur tetap (protap) untuk setiap pelaksanaan operasi SAR ;
h.
Penyiapan sarana tindak awal, prasarana dan peralatan SAR dalam menunjang operasi SAR ;
i.
Membuat pelatihan bagi potensi dan unsur SAR daerah secara berkelanjutan dan rutin, untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama personil dengan masyarakat.
III.2
Program dan Kegiatan Kantor SAR Semarang Arah kebijakan dan Strategi Kantor SAR Semarang dalam pelaksanaannya didukung dengan 2 (dua) program generik dan 1 (satu) program teknis sebagai berikut : 1.
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Badan SAR Nasional;
2.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan SAR Nasional;
3.
Program Pengelolaan Pencarian, Pertolongan dan Penyelamatan.
Selanjutnya program tersebut dijabarkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan, adapun penjabarannya sebagai berikut : 1.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan SAR Nasional : a.
Kegiatan penyusunan Dokumen Rencana dan Program sebagai salah satu penunjang dalam adiministrasi perkatotan, yaiutu teriri dari penyusunan anggaran setiap tahun anggaran, penyusunan laporan tahunan, penyusunan laporan bulan dan penyusunan laporan daya serap anggaran per triwulan;
b.
Kegiatan adminitrasi perkantoran dan pengelolaan keuangan sebagai dasar acuan untuk pelaksanaan pembayaran gaji pegawai dan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran;
c.
Kegiatan penyusunan dokumen pengelolaan keuangan Basarnas sebagai acuan dalam penyusunan laporan keuangan pada kantor SAR.
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan SAR Nasional : Kegiatan pembinaan dan peningkatan sarana dan prasarana diadakan dalam bentuk belanja modal untuk konstruksi maupun pengadaan barang.
3.
Program Pengelolaan Pencarian, Pertolongan dan Penyelamatan. a.
Kegiatan siaga sebagai upaya tindak awal mengantisipasi terjadinya kecelakaan/bencana
b.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan serta pemasyarakatan SAR
Hasil (Outcome) Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya serta Peningkatan sarana dan prasarana aparatur adalah “Terwujudnya pelayanan SAR yang optimal bagi masyarakat”. Indikator hasil (Outcome) Program pengelolaan pencarian, pertolongan dan penyelamatan adalah : Meningkatnya pelayanan operasi SAR Kantor SAR Semarang; Tercapainya keberhasilan penyelamatan korban dalam pelaksanaan operasi SAR Kantor SAR Semarang;
Hasil (Output) Kegiatan yang dilaksanakan ditetapkan berdasarkan indikator sebagai berikut : Kegiatan siaga sebagai upaya tindak awal mengantisipasi terjadinya kecelakaan/bencana : Rata-rata response time pada kecelakaan pelayaran; Rata-rata response time pada kecelakaan penerbangan; Rata-rata response time pada bencana; Rata-rata response time pada kecelakaan lainnya ; Prosentase jumlah korban yang selamat dalam operasi SAR; Prosentase jumlah korban yang ditemukan dalam operasi SAR;
BAB IV PENUTUP
Renstra Kantor SAR Semarang tahun 2015-2019 disusun dalam rangka mengimplementasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah III Tahun 2015 – 2019. Upaya tersebut merupakan bagian dari Tahapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005 – 2025 yang menjadi acuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengelolaan pencarian, pertolongan dan penyelamatan di Republik Indonesia. Renstra Kantor SAR Semarang tahun 2015-2019 melampirkan matriks kinerja dan matriks pendanaan untuk menjabarkan seluruh program dan kegiatan Kantor SAR Semarang serta target pembangunan dalam kurun waktu lima tahun. Pada rangkaian berbagai kebijakan, program serta kegiatan di Kantor SAR Semarang maka diperlukan keselarasan dan konsistensi dalam menjalankan berbagai perencanaan selama lima tahun kedepan, sehingga Kantor SAR Semarang dapat berjalan sesuai dengan koridor perencanaan strategis dan menghasilkan implementasi penyelenggaraan organisasi yang berjalan dengan baik, akuntabel serta penuh tanggung jawab.
LAMPIRAN : Rencana Strategis (lima tahun) 2015 - 2019 Kantor SAR Semarang
Lampiran 1. Matriks KeselarasanVisi hingga Program Rencana Strategis Kantor SAR Semarang Tahun 2015-2019
MATRIKS KESELARASAN VISI HINGGA PROGRAM RENCANA STRATEGIS KANTOR SAR SEMARANG TAHUN 2015-2019 MISI 1. Menyelenggarakan siaga terus menerus dalam pencarian dan pertolongan, penyelamatan, dan evakuasi kepada masyarakat dalam kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia secara andal, efektif, cepat, efisien serta aman.
TUJUAN STRATEGIS 1. Terselenggarakannya siaga terus menerus dalam pencarian dan pertolongan, penyelamatan, dan evakuasi kepada masyarakat dalam kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia secara andal, efektif, cepat, efisien serta aman.
INDIKATOR TUJUAN Persentase kecepatan tanggap (response time) pada organisasi SAR dalam penanganan kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia Persentase keberhasilan Evakuasi korban pada penanganan kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia
2. Melaksanakan koordinasi 2. Terjalinnya koordinasi Persentase koordinasi dengan instansi/organisasi dengan instansi nasional dengan potensi SAR dalam nasional maupun dan internasional serta kegiatan SAR. internasional dalam rangka terwujudnya peningkatan menyelenggarakan operasi partispasi masyarakat pencarian dan pertolongan tentang pengetahuan dan (SAR), serta melakukan keterampilan SAR dalam pemasyarakatan SAR untuk rangka memaksimalkan memaksimalkan potensi potensi SAR. SAR
SASARAN STRATEGIS SS1. Meningkatkan keberhasilan operasi SAR
3.Terselenggarakannya peningkatan kemampuan teknis dan manajerial organisasi dan senantiasa tumbuh, berkembang dan melakukan perbaikan di segala aspek secara
Persentase peningkatan opini audit external dan predikat akuntabilitas kinerja.
KEBIJAKAN
STRATEGI
SS1. K7. Meningkatkan kesiapsiagaan dalam K7.STR 12. Meningkatkan keberhasilan mengantisipasi terjadinya kecelakaan, bencana penyelamatan korban dalam pelaksanaan dan kondisi membahayakan manusia dalam operasi SAR. rangka mewujudkan keberhasilan operasi SAR. (Aspek Operasi dan Sarana Prasarana)
PROGRAM
SASARAN KEGIATAN
Program Pengelolaan Pencarian, Pelaksanaan pengendalian operasi SAR Pertolongan dan Penyelamatan Penyusunan dokumen laporan siaga SAR Kantor SAR Semarang Penyusunan Laporan Evaluasi Operasi SAR Kantor SAR Semarang
Penyusunan Dokumen Standardisasi Operasi SAR Kantor SAR Semarang Penyusunan dokumen pengelolaan operasi dan pengembangan sistem komunikasi Kantor SAR Semarang
SS2. Terjalinnya koordinasi danpengendalian operasi SAR atas potensi SAR yang dimiliki oleh instansi dan organisasi lain
. SS3. Terlaksananya hubungan dan kerja sama dibidang SAR.
3. Menyelenggarakan peningkatan kemampuan teknis dan manajerial organisasi dan senantiasa tumbuh, berkembang dan melakukan perbaikan di segala aspek secara
INDIKATOR KINERJA UTAMA IKU 1. Kecepatan tanggap (response time) pada operasi SAR dalam penanganan kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia. Response time pada kecelakaan pelayaran Response time pada kecelakaan penerbangan Response time pada penanganan bencana Response time pada kondisi membahayakan manusia
IKU 2. Keberhasilan Evakuasi korban pada penanganan operasi SAR dalam kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia. Persentase jumlah korban terselamatkan Persentase jumlah korban yang ditemukan IKU 3. Persentase koordinasi dengan potensi SAR SS2.K5.Melakukan pendidikan dan pelatihan dalam kegiatan SAR. yang merata antara Kantor SAR Semarang dengan pemerintah daerah. (Aspek Sumber Persentase keterlibatan personil potensi SAR pada Daya Manusia) pelaksanaan latihan SAR SS2.K8. Memperkuat, meningkatkan dan Persentase keterlibatan potensi SAR dalam menjalin hubungan kerjasama dengan seluruh pelaksanaan operasi SAR potensi SAR. (Aspek Operasi dan Sarana Potensi SAR yang memiliki tenaga rescuer bersertifikasi Prasarana) SAR Realisasi Kegiatan pembinaan potensi SAR daerah sesuai rencana.
K7.STR 13. Menyusun prosedur komunikasi dan pertukaran informasi dengan instansi/kantor SAR Negara tetangga untuk mendukung penyelenggaraan operasi SAR bersama. K5.STR 8. Melakukan kerjasama dengan Program Pengelolaan Pencarian, pemerintah daerah dalam rangka pembentukan Pertolongan dan Penyelamatan dan penyusunan fungsi, tugas dan struktur Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD). K5.STR 9. Melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dalam rangka pembinaan potensi SAR di daerah, termasuk pemasyarakatan SAR melalui bidang pendidikan ( SAR Goes To School ).
Penyusunan Dokumen Penyiapan Tenaga dan Potensi SAR Kantor SAR Semarang Penyusunan Dokumen Pemasyarakatan dan Sertifikasi SAR Kantor SAR Semarang Penyusunan Perangkat Sistem data dan Informasi Kantor SAR Semarang
K5. STR 10. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan antara Kantor SAR Semarang dengan pemerintah daerah. K8.STR 15. Menyusun prosedur kerjasama dengan instansi pemerintah, TNI/Polri dan organisasi yang memiliki potensi SAR untuk mendukung pengerahan unsur dan penyelenggaraan operasi SAR dibawah kendali operasi Kantor SAR Seamrang
Pelaksanaan pemasyarakatan SAR. Kerjasama instansi pemerintah, TNI/Polri dan organisasi yang memiliki potensi SAR
SS3.K2. Melaksakan kerjasama instansi pemerintah, TNI/Polri dan organisasi yang memiliki potensi SAR dalam bidang pendidikan dan latihan SAR, pertukaran ilmu pengetahuan di bidang SAR dan alih teknologi sarana dan prasarana SAR (Aspek Kelembagaan)
K2.STR 2. Mengikuti pertemuan dan pelatihan dalam bidang SAR yang diadakan instansi pemerintah, TNI/Polri dan organisasi yang memiliki potensi SAR. K2.STR 3. Membentuk Organisasi SAR di tingkat Provinsi yang dilanjutkan dengan latihan bersama serta pertukaran ilmu pengetahuan di bidang SAR. K2. STR. 4. Melaksakan kerjasama dengan instansi pemerintah, TNI/Polri dan organisasi yang memiliki potensi SAR dalam bidang pendidikan dan latihan SAR serta alih teknologi sarana dan prasarana SAR. K2. STR 5. Menyusun porsedur komunikasi dan pertukaran informasi dengan instansi pemerintah, TNI/Polri dan organisasi yang memiliki potensi SAR untuk mendukung penyelenggaraan operasi SAR bersama. SS5. Meningkatkan IKU 4. Persentase peningkatan kemampuan teknis dan SS5.K6. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi K6. STR. 11. Mengupayakan agar biaya pemanfaatan anggaran manajerial dalam administrasi perkantoran dan pembinaan SAR di daerah dapat didukung pemanfaatan anggaran yang berorientasi melalui anggaran pendapatan dan belanja akuntabilitas. (Aspek Sumber Daya Manusia) pemerintah daerah masing-masing. Mendapatkan Skor Lakip yang tinggi
Program Dukungan Manajemen Penyusunan laporan kerjasama dan Penyusunan Dokumen Pengelolaan Kehumasan Kantor SAR Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Semarang Kantor SAR Semarang
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan SAR Nasional
Penyusunan dokumen rencana program dan kegiatan Kantor SAR Semarang Penyusunan laporan analisa dan evaluasi program dan kegiatan Kantor SAR Semarang Penyusunan laporan pengawasan internal Penyusunan Dokumen Pengelolaan Keuangan Kantor SAR Semarang
berkesinambungan.
MISI 4. Melaksanakan pembinaan kemampuan dan kesiapan sumberdaya manusia serta koordinasi berkelanjutan agar setiap saat dapat melaksanakan tugas operasi pencarian dan pertolongan dengan sebaik-baiknya. 5. Menyediakan sarana dan prasarana operasi, peralatan komunikasi dan sistem informasi SAR sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.
berkesinambungan.
TUJUAN STRATEGIS
SS4. Meningkatkan mutu kelembagaan dan ketatalaksanaan untuk memaksimalkan dukungan manajemen
INDIKATOR TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
Realisasi penyelesaian Pengadaan Layanan Perkantoran SS4.K3. Melakukan restrukturisasi birokrasi sesuai dengan rencana. terutama dalam penataan bidang sumber daya Perencanaan kegiatan dalam RKA-KL yang manusia (Aspek Kelembagaan) diimplementasikan dalam DIPA
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KEBIJAKAN
4. Terciptanya standar dan Persentase kesiapsiagaan kualitas kompetensi personil SAR. sumber daya manusia pencarian dan pertolongan yang andal dan profesional.
SS7. Meningkatkan kompetensi SDM
IKU 5. Persentase kesiapsiagaan personil SAR Persentase kecukupan personil siaga rescuer Persentase kelulusan SDM Basarnas dalam diklat teknis SAR Persentase pengawakan sarana utama sesuai jumlah kualifikasi
SS7. K4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM dalam rangka meningkatan kemampuan penyelenggaraan operasi SAR (Aspek Sumber Daya Manusia) SS7.K10. Meningkatkan penyelenggaraan diklat SAR dalam berbagai jenjang dan keahlian untuk meningkatkan profesionalisme SDM SAR. (Operasi dan Sarana Prasarana)
5. Tersedianya sarana dan Persentase ketersediaan prasarana operasi, dan kesiapan sarana dan peralatan komunikasi dan prasarana penunjang. sistem informasi SAR sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.
SS8. Meningkatkan Pemenuhan Standar dan Mutu Sarana dan Prasarana
IKU 6. Persentase ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana penunjang operasi SAR. Persentase ketersediaan peralatan komunikasi Persentase ketersediaan sarana dan prasarana SAR Darat Persentase ketersediaan sarana dan prasarana SAR Laut Persentase ketersediaan sarana dan prasarana SAR Udara Persentase kesiapan Sarana dan Prasarana SAR
VISI: “Menjadikan Kantor SAR Semarang sebagai Penyelenggara Operasi SAR yang Cepat, Efektif dan Bertanggungjawab”
K5. STR 6. Pengusulan perkuatan posisi kelembagaan Kantor SAR dan Pos SAR sebagai ujung tombak BASARNAS di daerah dengan meningkatkan Eselonering dan Pos SAR menjadi lembaga struktural.
STRATEGI
K8. STR 7. Menambah jumlah dan kemampuan tenaga penolong (rescuer) dalam operasi SAR. K9. STR 19. Menyiapkan SDM yang cukup baik jumlah maupun kualitas, dan melakukan pembinaan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan serta melalui jabatan fungsional. K9. STR 20. Mengoptimalkan lembaga diklat sebagai sarana untuk meningkatkan profesionalisme. SS8.K9. Memenuhi sarana, prasarana dan K9. STR 16. Penyiapan sarana, prasarana, dan peralatan operasi, peralatan komunikasi dan peralatan operasi, peralatan komunikasi dan informasi SAR yang memadai dalam operasi SAR dalam menunjang operasi SAR mendukung penyelenggaraan operasi SAR yang K9. STR 17. Mengadakan sarana dan prasarana efektif dan efisien. (Operasi, Komunikasi, dengan teknologi yang tidak terlalu banyak Informasi dan Sarana Prasarana) menggunakan manusia. K9. STR 18. Menambah sistem informasi sarana dan prasarana dalam mendukung operasi yang optimal.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kantor SAR Semarang
PROGRAM
Penyusunan Dokumen Pengelolaan Kepegawaian Kantor SAR Semarang Penyusunan Layanan Perkantoran Kantor SAR Semarang Penyusunan Dokumen Pengelolaan Ketatausahaan dan Protokoler Kantor SAR Seamrang
SASARAN KEGIATAN
Program Pengelolaan Pencarian, Penyusunan Dokumen Pengelolaan Rencana Diklat SAR Kantor Pertolongan dan Penyelamatan SAR Semarang Pelaksanaan pengerahan potensi SAR Pelaksanaan latihan SAR Penyusunan dokumen pengelolaan pengawakan dan perbekalan
Program Pengelolaan Pencarian, Pemeliharaan perangkat komunikasi Kantor SAR Semarang Pertolongan dan Penyelamatan, Pengadaan peralatan deteksi dini mencakup unit kerja Pengadaan peralatan komunikasi SAR Kantor SAR Semarang Pemeliharaan Sarana SAR Pemeliharaan Prasarana SAR Pembangunan Prasarana SAR Pengadaan Prasarana SAR Pengadaan Sarana SAR Laut Pengadaan Sarana SAR Darat Pengadaan Sarana SAR Udara Pengadaan Peralatan SAR Penyusunan dokumen inventarisasi perangkat komunikasi Program peningkatan sarana dan Pengadaan Prasarana Kantor Kantor SAR Semarang prasarana aparatur Kantor SAR Pengadaan Sarana Kantor Kantor SAR Semarang Semarang Penyusunan Dokumen Pembinaan dan Pengelolaan Perlengkapan Program Dukungan Manajemen Penyusunan Perangkat Sistem Data dan Informasi Kantor SAR dan Semarang Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kantor SAR Semarang
Lampiran 4. Matriks Target Capaian Kinerja Rencana Strategis Kantor SAR Semarang tahun 2015 -2019
MATRIKS TARGET CAPAIAN KINERJA RENCANA STRATEGIS KANTOR SAR SEMARANG TAHUN 2015 - 2019 SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET CAPAIAN KINERJA 2015
SS1. Meningkatnya pelayanan operasi SAR Kantor SAR Semarang 1 2 3 4 SS2. Tercapainya keberhasilan penyelamatan korban dalam pelaksanaan operasi SAR Kantor SAR Semarang 1 2
IKU 1. Kecepatan tanggap (response time) pada operasi SAR dalam penanganan kecelakaan, bencana, dan kecelakaan lain-lain Response time pada kecelakaan pelayaran Response time pada kecelakaan penerbangan Response time pada penanganan bencana Response time pada kecelakaan lain-lain IKU 2. Keberhasilan evakuasi korban pada penanganan operasi SAR dalam kecelakaan, bencana, dan kecelakaan lain-lain Persentase jumlah korban terselamatkan Persentase jumlah korban yang ditemukan
2016
2017
2018
2019
30 mnt
30 mnt
25 mnt
25 mnt
25 mnt
30 mnt
30 mnt
25 mnt
25 mnt
25 mnt
30 mnt
30 mnt
25 mnt
25 mnt
25 mnt
30 mnt
30 mnt
25 mnt
25 mnt
25 mnt
90% 90%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100 % 100 %
Lampiran 2. Matriks Target Pembangunan Rencana Strategis Kantor SAR Semarang Tahun 2015-2019
MATRIKS TARGET PEMBANGUNAN RENCANA STRATEGIS KANTOR SAR SEMARANG TAHUN 2015 - 2019 NO
1
2
3
PROGRAM
KEGIATAN
TARGET PEMBANGUNAN 2017 SAT 2018
2015
SAT
2016
SAT
Penyusunan dokumen dan rencana program kegiatan
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
Penyusunan laporan analisa dan evaluasi program dan kegiatan
1
PAKET
1
PAKET
1
Pengaturan Kepegawaian
Pelaksanaan pengelolaan kepegawaian
1
PAKET
1
PAKET
Pembinaan Administrasi Perkantoran dan Pengelolaan Keuangan
Pelaksanaan layanan perkantoran
1
PAKET
1
Pelaksanaan ketatausahaan dan protokoler Pelaksanaan pengelolaan keuangan
1
PAKET
1
Pembinaan dan Pengelolaan Perlengkapan
Pengadaanprasarana kantor Pembangunan prasarana kantor Pengadaan sarana kantor
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Program Dukungan Perencanaan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kantor SAR Semarang Program Pengelolaan Pencarian, Pertolongan dan Penyelamatan
SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)
JUMLAH
SATUAN
SAT
2019
SAT
1
PAKET
1
PAKET
5
PAKET
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
5
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
5
PAKET
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
5
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
5
PAKET
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
5
PAKET
4 4 4
PAKET PAKET PAKET
4 4 4
PAKET PAKET PAKET
4 4 4
PAKET PAKET PAKET
4 4 4
PAKET PAKET PAKET
4 4 4
PAKET PAKET PAKET
20 20 20
PAKET PAKET PAKET
Pemeliharaan sarana SAR
4
PAKET
4
PAKET
4
PAKET
4
PAKET
4
PAKET
20
PAKET
Pemeliharaan Prasarana SAR Pengadaan Prasarana SAR
4 4
PAKET PAKET
4 4
PAKET PAKET
4 4
PAKET PAKET
4 4
PAKET PAKET
4 4
PAKET PAKET
20 20
PAKET PAKET
Pemeliharaan sarana SAR Laut - Pemeliharaan Rescue Boat - Pemeliharaan Rigid Inflatable Boat
2 4
UNIT UNIT
2 4
UNIT UNIT
2 4
UNIT UNIT
2 4
UNIT UNIT
2 4
UNIT UNIT
10 20
UNIT UNIT
- Pemeliharaan Rubber Boat
18
UNIT
22
UNIT
26
UNIT
30
UNIT
34
UNIT
130
UNIT
Pemeliharaan sarana SAR darat - Pemeliharaan Rescue Car
1 14
PAKET UNIT
1 18
PAKET UNIT
1 22
PAKET UNIT
1 26
PAKET UNIT
1 30
PAKET UNIT
5 110
PAKET UNIT
1 4
UNIT UNIT
2 8
UNIT UNIT
3 12
UNIT UNIT
4 16
UNIT UNIT
5 20
UNIT UNIT
15 60
UNIT UNIT
4
PAKET
4
PAKET
5
5
PAKET
6
PAKET
175
PAKET
- Pemeliharaan Rescue Truck - Pemeliharaan Truck Angkut Personil Pengadaan peralatan SAR
PAKET
Pendidikan dan Pelatihan serta Pemasyarakatan SAR
3
Program Pengelolaan Pencarian, Pertolongan dan Penyelamatan
Pengelolaan Operasi dan Latihan SAR
Pengelolaan Komunikasi SAR
Penyusunan dokumen pengelolaan rencana diklat
1
PAKET
1
PAKET
Penyelenggaraan diklat SAR
3
PAKET
3
PAKET
Pemasyarakatan dan sertifikasi SAR
3
PAKET
3
PAKET
Penyiapan tenaga dan potensi SAR
4
PAKET
4
Penyusunan dokumen standarisasi operasi SAR Penyusunan laporan evaluasi operasi SAR
1
PAKET
1
Penyusunan laporan siaga SAR Pelaksanaan latihan SAR Penyusunan dokumen standarisasi operasi SAR Pemeliharaan perangkat komunikasi
1 3 1
Pengadaan peralatan komunikasi Penyusunan dokumen pengelolaan operasi dan pengembangan sistem komunikasi
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
5
PAKET
3
PAKET
3
PAKET
3
PAKET
15
PAKET
3
PAKET
3
PAKET
3
PAKET
15
PAKET
PAKET
4
PAKET
4
PAKET
4
PAKET
20
PAKET
1
PAKET
1
1
PAKET
1
PAKET
5
PAKET
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
5
PAKET
PAKET PAKET PAKET
1 3 1
PAKET PAKET PAKET
1 3 1
PAKET PAKET PAKET
1 3 1
PAKET PAKET PAKET
1 3 1
PAKET PAKET PAKET
5 15 5
PAKET PAKET PAKET
4
PAKET
4
PAKET
4
PAKET
4
PAKET
4
PAKET
20
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
5
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
1
PAKET
5
PAKET
PAKET
Lampiran 3. Matriks Pendanaan Rencana Strategis Kantor SAR Semarang Tahun 2015-2019
MATRIKS PENDANAAN RENCANA STRATEGIS KANTOR SAR SEMARANG TAHUN 2015 - 2019 Dalam Jutaan Rupiah TAHUN NO 1
PROGRAM
KEGIATAN
Program Dukungan
Perencanaan dan
Penyusunan dokumen dan rencana program
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknik Lainnya
Kerjasama
Kegiatan Penyusunan laporan analisa dan evaluasi program dan kegiatan Penyusunan laporan kerjasama
Pengaturan Kepegawaian
2
3
SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)
Pelaksanaan Pengelolaan Kepegawaian
Pelaksanaan layanan perkantoran Pembinaan Administrasi Pelaksanaan ketatausahaan dan protokoler Perkantoran dan Pelaksanaan pengelolaan keuangan Pengelolaan Keuangan Pelaksanaan pengelolaan kehumasan Pengadaan prasarana kantor Program Peningkatan Pembinaan dan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Pembangunan prasarana kantor Apatur Kantor SAR Perlengkapan Pengadaan sarana kantor Semarang Pemeliharaan sarana SAR Program Pengelolaan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pencarian, Pemeliharaan prasarana SAR Pertolongan dan Pengadaan prasarana SAR Penyelamatan Pemeliharaan Sarana SAR Laut - Pemeliharaan Rescue Boat
2015
2016
2017
2018
2019
JUMLAH OUTPUT
Rupiah
Rupiah
Rupiah
Rupiah
Rupiah
Rupiah
80,278
96,936
98,520
103,680
105,680
TOTAL KEGIATAN Rupiah
485,094 692,141
31,639 -
39,968
40,760
-
-
46,840 -
47,840 -
207,047 -
100,000
100,000
100,000
150,000
200,000
650,000
10,163,516 157,131
10,510,373 224,640
11,344,440 311,400
13,031,084 327,600
15,315,924 342,600
60,365,337 1,363,371
94,478 2,000,000 1,000,000
118,464 2,000,000 1,000,000
127,280 1,250,000 2,000,000
130,520 10,000,000 2,500,000 2,000,000
138,520 2,000,000
609,262 10,000,000 7,750,000 8,000,000
-
246,000
290,000
290,000
330,000
1,156,000
70,000
87,500 450,000
87,500 450,000
365,000 900,000
60,000 -
60,000 -
-
2,900,000
2,900,000
2,900,000
4,900,000
4,900,000
18,500,000
- Pemeliharaan Rigid Inflatable Boat - Pemeliharaan Rubber Boat
550,000 170,000
800,000 180,000
1,050,000 200,000
1,050,000 312,500
1,300,000 362,500
4,750,000 1,225,000
Pemeliharaan Sarana SAR Darat - Pemeliharaan Rescue Car - Pemeliharaan Rescue Truck - Pemeliharaan Truck Angkut Personil Pengadaan Peralatan SAR
360,000 50,000 87,880 1,000,000
520,000 50,000 240,000 1,000,000
552,500 50,000 297,500 1,000,000
595,000 55,000 340,000 1,500,000
675,000 60,000 360,000 1,500,000
2,702,500 265,000 1,325,380 6,000,000
650,000
62,337,970
25,750,000
37,188,880
Pendidikan dan Pelatihan serta Pemasyarakatan SAR
Pengelolaan Operasi dan Latihan SAR
Pengelolaan Komunikasi SAR
Penyusunan dokumen pengelolaan rencana diklat SAR Penyelenggaraan diklat SAR Pemasyarakatan dan sertifikasi SAR Penyiapan tenaga dan potensi SAR Pelaksanaan Pengendalian Operasi SAR Penyusunan Laporan Evaluasi Operasi SAR Penyusunan Laporan Siaga SAR Pelaksanaan Latihan SAR Pemeliharaan perangkat komunikasi Pengadaan peralatan komunikasi
Penyusunan dokumen pengelolaan operasi dan pengembangan sistem komunikasi Total Alokasi Pendanaan
-
-
-
-
-
-
200,000 -
200,000 -
400,000 -
600,000 -
800,000 -
2,200,000 -
300,000 2,000,000 2,00,000 2,505,220 200,000
300,000 2,000,000 200,000 2,401,434 200,000
600,000 2,200,000 250,000 2,451,434 400,000
900,000 2,500,000 300,000 2,726,577 600,000
900,000 2,500,000 350,000 2,839,149 800,000
3,000,000 11,200,000 1,300,000 12,923,814 2,200,000
425,000 -
425,000 -
625,000 -
725,000 -
725,000 -
2,925,000 -
-
-
24,635,142 25,812,815
28,608,834
-
-
46,221,301 37,089,713
5,200,000
27,623,814
2,925,000
162,367,805
162,367,805