Laporan Akhir
RENCANA SISTEM DRAINASE 5 KOTA PARAKAN 5.1.
KONSEP SISTEM DRAINASE KOTA PARAKAN Konsep sistem drainase kota Parakan dalam penyusunan
kegiatan
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan, menggunakan 2 (dua) konsep sistem drainase yaitu melalui Sistem Konvensional dan Sistem Ekodrainase. 5.1.1 Sistem Konvensional Konsep sistem drainase konvensional, yang dimaksud adalah sistem Jaringan drainase di Kota Parakan akan direncanakan sesuai dengan fungsinya, yang terdiri dari terdiri dari jaringan drainase primer dan sekunder. Sistem drainase untuk saluran primer direncanakan meliputi saluran-saluran tepi jalan utama yang bisa dihubungkan dengan sungai-sungai yang ada sebagai saluran pembuang utama (Sungai Galeh dan Sungai Brangkongan) dan memanfaatkan saluran pembuang (anak sungai/orde 3). Saluran sekunder dilakukan pada saluran-saluran sebagian di tepi jalan utama yang dialirkan menuju ke saluran primer. 5.1.2 Sistem Ekodrainase Konsep
sistem
ekodrainase
dapat
disebut
sebagai
konsep
pengembangan drainase ramah lingkungan yang didefinisikan sebagai upaya mengelola air kelebihan dengan cara sebesar-besarnya diresapkan ke dalam tanah secara alamiah atau mengalirkan ke sungai dengan tanpa melampaui kapasitas sungai sebelumnya. Konsep drainase ramah lingkungan dilakukan agar air kelebihan pada musim hujan harus dikelola sedemikian sehingga tidak mengalir secepatnya ke sungai, namun diusahakan meresap ke dalam tanah, guna meningkatkan kandungan air tanah untuk cadangan pada musim kemarau. Tujuan dari penerapan sistem ekodrainase di Kota Parakan dilakukan, sebagai upaya untuk menanggulangi proses pembuangan air genangan secara ke saluran drainase. Pengaliran air secara cepat menuju ke Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V1
Laporan Akhir
saluran-saluran drainase akan menyebabkan penurunan kesempatan air untuk meresap ke dalam tanah. Hal ini akan berdampak pada pengurangan cadangan air tanah, kekeringan pada musim kemarau, dan penumpukan beban air pada daerah hilir (saluran primer) yang meyebabkan terjadinya banjir terutama pada musim penghujan. Rencana pengembangan drainase melalui konsep sistem ekodrainase di Kota Parakan bisa dilakukan melalui pengembangan teknologi konservasi seperti pembuatan kolam tampungan atau menggunakan metode kolam konservasi dan metode sumur resapan. 1. Metode Kolam Konservasi Metode kolam konservasi dilakukan dengan membuat kolam-kolam air, khususnya daerah hulu kota Parakan. Kolam konservasi dibuat untuk menampung air hujan terlebih dahulu, diresapkan dan sisanya dapat dialirkan ke sungai atau saluran pembuang secara perlahan-lahan. Kolam konservasi dapat dibuat dengan memanfaatkan daerah bertopografi rendah, atau secara ekstra dibuat dengan menggali suatu areal tertentu. Kolam konservasi dapat berupa rawa, danau kecil, telaga, kolam dan sebagainya. Rencana jaringan drainase dengan metode kolam konservasi dilakukan
melalui
proses
pemeliharaan
dan
pengalokasian
kolam
konservasi pada beberapa tempat tertentu. Untuk pemanfaatan kolam konservasi daerah hulu Parakan adalah di wilayah desa Caturanom arah Wonosobo dari jalan Diponegoro yang akan melayani wilayah hulu yang ada di atas kota Parakan. Aliran air hujan di wilayah ini sangat deras dan tidak semua tertampung dalam saluran drainase yang ada.
Gambar 5.1 Lokasi Kolam Tampungan Kanan Jalan Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V2
Laporan Akhir
2. Metode Sumur Resapan Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah. Sumur resapan berfungsi
memberikan
imbuhan
air
secara
buatan
dengan
cara
menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah peresapan
air
di
kawasan
budidaya,
permukiman,
perkantoran,
pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum lainnya. Manfaat sumur resapan adalah: 1. Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air. 2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah. 3. Mengurangi erosi dan sedimentasi 4. Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai 5. Mencegah penurunan tanah (land subsidance) 6. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah. Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan air yang dibuat segiempat atau silinderdengan kedalaman tertentu dan dasar sumur terletak di atas permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur resapan adalah: 1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah maupun ijuk (kosong) 2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk. 3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong. 4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V3
Laporan Akhir
5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk dinding sumur).
Gambar 5.2 Sumur Resapan Konstruksi-konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, pemilihannya tergantung pada keadaaan batuan / tanah (formasi batuan dan struktur tanah). Pada tanah / batuan yang relatif stabil, konstruksi tanpa diperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk tidak akan membahayakan bahkan akan memperlancar meresapnya air melalui celah-celah bahan isian tersebut. Pada tanah / batuan yang relatif labil, konstruksi dengan susunan batu bata / batu kali / batako untuk memperkuat dinding sumur dengan dasar sumur
diisi
batu
belah
dan
ijuk
akan
lebih
baik
dan
dapat
direkomendasikan. Pada tanah dengan / batuan yang sangat labil, konstruksi dengan menggunakan buis beton atau blawong dianjurkan meskipun resapan air hanya berlangsung pada dasar sumur saja. Bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan adalah bak kontrol, tutup sumur resapan dan tutup bak kontrol, saluran masuklan dan keluaran / pembuangan (terbuka atau tertutup) dan talang air (untuk rumah yang bertalang air). Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V4
Laporan Akhir
Gambar 5.3 Sumur Resapan untuk Permukiman Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaaan Umum menetapkan data teknis sumur resapan air y sebagai berikut : (1) Ukuran maksimum diameter 1,4 meter, (2) Ukuran pipa masuk diameter 110 mm, (3) Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm, (4) Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3 meter, (5) Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1 semen : 4 pasir tanpa plester, (6) Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm, (7) Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil. Berkaitan dengan sumur resapan ini terdapat SNI No: 03- 2453-2002 tentang Tata Cara Perencanaan.
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V5
Laporan Akhir
Gambar 5.4 Siklus Air dan Pemanfaatan Sumur Resapan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan. Standar ini menetapkan cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan termasuk persyaratan umum dan teknis mengenai batas muka air tanah (mat), nilai permeabilitas tanah, jarak terhadap bangunan, perhitungan dan penentuan sumur resapan air hujan. Air hujan sdslsh sir hujan yang ditampung dan diresapkan pada sumur resapan dari bidang tadah. Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain sebagai berikut: 1. Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relatif datar; 2. Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan tidak tercemar; 3. Penetapan sumur resapan air hujan harus mempertimbangkan keamanan bangunan sekitarnya; 4. Harus memperhatikan peraturan daerah setempat; 5. Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui Instansi yang berwenang. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Ke dalam air tanah minimum 1,50 m pada musin hujan; 2. Struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai permebilitas tanah ≥ 2,0 cm/jam. Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V6
Laporan Akhir
3. Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan adalah: (a) terhadap sumur air bersih 3 meter, sumur resapan tangki septik 5 meter dan terhadap pondasi bangunan 1 meter. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan sumur resapan adalah: 1. Menambah jumlah air tanah. 2. Mengurangi jumlah limpasan. Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dengan demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu musim hujan dan kemarau tidak terlalu tajam. Adanya sumur resapan akan memberikan dampak berkurangnya limpasan permukaan. Air hujan yang semula jatuh keatas permukaan genteng tidak langsung mengalir ke selokan atau halaman rumah tetapi dialirkan melalui seng terus ditampung kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa dirasakan adalah air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga akan mengurangi diperlukan
terjadinya untuk
limpasan
membuat
permukaan.
sumur
resapan
Bahan adalah:
utama
yang
Seng/Plastik.
Paralon. Beton/Bata. Seng/Plastik digunakan untuk menampung air hujan yang berasal dari genting, selanjutnya air tersebut dialirkan melalui paralon menuju ke sumur resapan. Paralon digunakan untuk mengalirkan air hujan dari talang ke sumur resapan. Beton (bis beton) atau dari batu bata digunakan sebagai dinding sumur resapan.
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V7
Laporan Akhir
Gambar 5.5 Bahan Bis Beton Yang Digunakan Untuk Sumur Resapan Dengan Sistem Dinding Tidak Porus dan Porus Tahap-tahap pembuatan sumur resapan adalah : 1. Persiapan awal berupa penyiapan lahan dan bahan. 2. Penggalian baik untuk sumur itu sendiri maupun jaringan yang baerasal dari atap rumah. 3. Pemasangan meliputi pemasangan bis beton atau batu bata dan pemasangan jaringan dari rumah ke rumah. Pemasangan sumur resapan dapat dilakukan dengan model tunggal dan komunal. Maksud sumur resapan model tunggal adalah satu sumur resapan digunakan untuk satu rumah, sedangkan yang komunal satu sumur resapan digunakan secara bersama-sama untuk lebih dari satu Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V8
Laporan Akhir
rumah. Letak sumur resapan untuk yang model tunggal biasanya di halaman rumah sedang yang model komunal dapat dipasang di bahu jalan.
Gambar 5.6 Memanfaatkan Bahu Jalan Untuk Sumur Resapan (Tampak Depan). Memanfaatkan Bahu Jalan Untuk Sumur Resapan (Tampak Atas)
Gambar 5.7 Potongan Tegak Pemasangan Sumur Resapan
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V9
Laporan Akhir
Pengembangan metode sumur resapan merupakan rencana praktis dengan cara membuat sumur-sumur untuk mengalirkan air hujan yang jatuh pada atap perumahan atau kawasan di Kota Parakan. Sumur resapan dapat dikembangkan pada areal olahraga dan wisata, sedangkan konstruksi dan kedalaman sumur resapan disesuaikan dengan kondisi lapisan tanah setempat. Sumur resapan hanya dikhususkan untuk air hujan, sehingga tidak diizinkan memasukkan air limbah rumah tangga ke dalam sumur resapan. Untuk bisa diterapkan pada setiap rumah, metode sumur resapan perlu disosialisasikan dan bisa dijadikan salah satu syarat untuk mendapatkan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan).
3. Metode Sedrainpond Peneran Sedrainpond , di areal pertanian, tegalan, di wilayah studi Buat sumur gali . dengan diameter 1.5 m, kedalaman 2 m, pada lokasi petak – petak sawah milik para petani, lalu dihubungkan dengan saluran gendong yang menghubungkan antara sumur gali dengan saluran air irigasi atau saluran buangan. Sumur gali ini sangat penting untuk cadangan air musim kemarau sekaligus bisa dijadikan tempat budidaya ikan dan meningkatkan konservasi air tanah, serta meningkatkan daya dukung ekologi daerah setempat. Metode SeDrainPond, adalah suatu Metode yang terdiri dari saluran pembuang berfungsi sebagai inlet, dan Pond yang berfungsi menampung air atau menambah kapasitas resapan maupun menampung sedimen tersuspensi, serta saluran pembawa yang berfungsi menghubungkan antara saluran pembuang (inlet) dengan Pond yang ada pada petak – petak
sawah. Konstruksi sumur gali cukup
sederhana, berupa galian tanah, saluran gendong berupa saluran tanah yang diberi gebalan rumput. Lokasi Model dibangun di Sawah atau ladang sejumlah 150 buah – 200 Buah per Ha. Maksud
pembuatan Model
SeDrainPond adalah untuk konservasi tanah dan air pada Daerah Tangkapan Air. Sedang tujuan pembuatan Model SeDrainPond adalah untuk menampung air permukaan dan
sedimen tersuspensi (sedimen
layang). Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 10
Laporan Akhir
Gambar 5.8 Denah Sedrainpond Manfaat pembuatan Model SeDrainPond, yang diaplikasikan dilahan pertanian tadah hujan pada petak sawah atau ladang adalah sebagai berikut : a. Mengurangi intensitas hujan atau debit banjir. Saat turun hujan, air permukaan yg telah mengumpul pada saluran pembuang, tidak langsung mengalir menuju sungai, tetapi mengalir menuju Pond lewat saluran gendong , yang ada pada petak – petak sawah atau ladang tersebut. b. Meningkatkan kapasitas
Resapan (recharge) air
hujan kedalam
lapisan tanah. Air permukaan yang telah mengalir di petak – petak sawah atau ladang, dan menggenang dengan tinggi 5 cm sampai 10 cm, dan air yang tetampung pada Pond akan meresap
ketanah,
sehingga akan meningkatkan kandungan air dalam tanah. c. Mengurangi laju sedimen yg masuk ke sungai, waduk atau bangunan air lainnya. Setelah air permukaan
yang mengandung sedimen
tersuspensi tersebut menggenang pada petak – petak sawah atau ladang, dan air permukaan yang tertampung pada Pond tersebut, maka sedimen tersebut akan mengendap pada petak – petak sawah
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 11
Laporan Akhir
atau
ladang
maupun
mengendap
pada
Pond,
sehingga
akan
mengurangi angkutan sedimen yang mengalir ke sungai atau bangunan air lainnya. d. Mengurangi biaya pemeliharaan akibat pendangkalan sungai atau waduk. Akibat adanya sedimen yang telah mengendap pada petak – petak sawah atau ladang maupun mengendap pada Pond, maka angkutan sedimen yang mengalir ke sungai atau waduk akan berkurang, sehingga akan mengurangi biaya pemeliharaan. e. Memperpanjang Umur Bangunan Air (Waduk). Mengingat
sedimen
tersebut telah mengendap pada petak sawah atau ladang maupun mengendap pada Pond, maka angkutan sedimen yang mengalir ke sungai atau waduk akan berkurang, sehingga akan memperpanjang umur bangunan air atau waduk. f. Kesuburan tanah sawah terjaga, dari hasil panen sedimen. Sedimen yang telah mengendap pada petak sawah atau ladang menyebabkan kesuburan
akan
terjaga.
Disamping
itu
sedimen
yang
telah
mengendap pada Pond, akan dipanen oleh para petani, lalu disebarkan ke petak – petak atau ladang milik para petani itu sendiri, agar kesuburan tanah miliknya tetap terjaga kesuburannya. g. Produksi
hasil pertanian meningkat. Adanya ketersediaan air yang
tersimpan pada
Pond,
maka saat musim kemarau, dan tanaman
masih membutuhkan air, maka air pada pond tersebut dapat dimanfaatkan
untuk
memenuhi
kebutuhan
tanaman,
sehingga
tanaman tidak kekurangan air, maka hasill panen akan lebih meningkat. Pembuatan SeDrainPond pada petak sawah atau tegalan, dengan ukuran (1,5 x 1,5 ) m, kedalam bervariasi antara 2,0 m sampai 3,0 m. Pelaksanaan pembuatan SeDrainPond saat ini sebanyak 120 buah titik pada masing – masing petak sawah/tegalan atau seluas kurang lebih 15 Ha.
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 12
Laporan Akhir
Gambar 5.9 Potongan Model Sedrainpond Prinsip dalam pemilihan lokasi dapat dibangun pada lokasi pada suatu DAS manapun, namun agar diperoleh hasil yang optimal maka dalam
penerapan
pembuatan
Model
SeDrainPond,
harus
mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
Lokasi pada daerah hulu suatu DAS. Lokasi pada hulu suatu DAS yang sebenarnya sebagai daerah penyangga (status tanah milik Pemerintah), yang mestinya ditanami hutan
lindung
sehingga
kondisi
lahan
tersebut
sesuai
yang
diharapkan, namun kenyataan di lapangan pada lokasi tersebut sudah sejak jaman Belanda bukan milik Pemerintah saja, tetapi juga milik Rakyat, maka apabila sistem pengelolaan tidak benar, maka akan mempunyai dampak tidak menguntungkan, karena lokasi tersebut sebagai sumber sedimen Agar diperoleh manfaat yang optimal, maka kemiringan lahan tersebut dibuat terazering, dengan kemiringan kearah kedalam dan masing – masing petak , dibuat pematang dan ditanami dengan rumput yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak. Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 13
Laporan Akhir
Lokasi sawah tadah hujan Pada lokasi sawah tadah hujan, usahakan manfaatkan saluran pembuang atau afvour yang ada supaya mendapatkan hasil yang optimal. Seandainya saluran pembuang belum ada , buatlah saluran pembuang terlebih dahulu dimana saluran tersebut berfungsi sebagai saluran pembawa pada saat musim hujan, dimana air permukaan mengandung sedimen tersuspensi. Konstruksi Model SeDrainPond terdiri dari Saluran pembuang
berfungsi sebagai inlet, yang terbuat dari saluran tanah dengan gebalan rumput. Pengadaan saluran tanah tersebut dapat memanfaatkan saluran pembuang yang ada atau membuat saluran baru. Kontruksi Pond berfungsi sebagai tampungan air hujan dan sedimen tersuspensi, dengan membuat sumur – sumur gali yang berbentuk bulat atau lingkaran, segiempat, dengan perkuatan batu blondos (apabila tanah jelek) dengan kedalaman satu meter dari permukaan tanah. Pembuatan Pond sebaiknya terletak ditengah tepi batas petak sawah, dengan maksud penyebaran cadangan air lebih merata, dan penyebaran hasil tangkapan sedimen ke sawah lebih mudah. Sedang konstruksi Saluran pembawa berfungsi menghubungkan antara Saluran pembuang dengan Pond. Agar lahan sawah tidak berkurang, maka pembuatan Saluran pembawa sebaiknya terletak sejajar tepi batas petak sawah (saluran gendong), yang terbuat dari saluran tanah dengan gebalan rumput. Cara kerja model SeDrainPond adalah
pada saat hujan air
mengalir dari saluran pembuang (inlet) melalui saluran pembawa maka pond – pond
yang ada akan terisi
air permukaan dan sedimen
tersuspensi (sedimen layang). Usahakan disamping
Pond sudah penuh,
peta petak sawah yang ada biar tergenang air sampai tinggi genangan kurang lebih 5 cm, Buatlah saluran bukaan pada pematang petak sawah dengan tinggi kurang lebih 5 cm terhadap dasar sawah, apabila tinggi genangan melebihi 5 cm, maka air akan melimpas dan mengalir kembali pada saluran pembuang atau ke petak-petak
sawah berikutnya. Hal
tersebut
sedimen
dimaksudkan
ada
waktu
dimana
layang
akan
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 14
Laporan Akhir
mengendap baik pada pond pond dan pada petak- petak sawah yang ada, sehingga lambat laun Pond tersebut banyak menampung hasil endapan sedimen layang dan sebagian akan mengendap di petak-petak sawah yang ada. Lakukan pemeliharaan bangunan Pond, oleh Para Petani yaitu saat musim kemarau seandainya cadangan air yang tertampung di Pond sudah habis, maka Pond yang berisi endapan sedimen layang tersebut diambil disebarkan merata pada petak sawah yang ada guna kesuburan tanah.
5.2.
PERENCANAAN MASTERPLAN SISTEM DRAINASE KOTA PARAKAN Dalam membuat masterplan sistem drainase kota Parakan, sistem
drainase dibagi menjadi 9 (sembilan) wilayah sub-drainase yang disesusuikan dengan arah aliran dan kondisi topografi dengan menjadikan sungai Galeh, sungai Brangkongan, sungai cingkru dan sungai datar sebagai saluran pembuang utamanya.
5.2.1 Pembagian Wilayah Drainase Pembagian wilayah drainase mengacu pada konsep one watershed one plan- one management. Pembagian wilayah drainase sebagai masterplan drainase kota Parakan tidak hanya direncanakan sebagai penanganan daerah genangan saja, tetapi juga sebagai penyempurnaan sistem drainase kota Parakan secara keseluruhan yang berdampak pada lingkungan kota yang bersih. Berdasarkan arah aliran dan kondisi topografi kota Parakan maka wilayah drainase dibagi menjadi 9 (sembilan) wilayah sub-drainase. Adapun pembagian wilayah drainase kota parakan dan luas layanannya adalah sebagai berikut:
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 15
Laporan Akhir
Tabel 5.1 Luas layanan Sub-Drainase NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sub-drainase Sub-drainase Sub-drainase Sub-drainase Sub-drainase Sub-drainase Sub-drainase Sub-drainase Sub-drainase
Wanutengah Parakan Kauman – Wetan 1 Parakan Kauman – Wetan 2 Parakan Kauman Dangkel – Ringinanom - Mandisari Campursalam – Parakan Wetan 1 Campursalam – Parakan Wetan 2 Mandisari
Sub-drainase Watukumpul – Ringinanom – Mandisari Sumber Data : Hasil Analisis konsultan 2013
Luas Layanan (m2) 790.787 695.254 458.787 365.560 890.170 927.538 800.137 1.318.275 2.395.507
5.2.2 Perencanaan Sistem Sub-Drainase Dalam perencanaan sistem sub-drainase yang terbagi dalam 9 (sembilan) wilayah sub-drain diharapkan dapat mengatasi masalah drainase di kota Parakan. Perencanaan sub-drainase untuk mengatasi masalah genangan adalah sebagai berikut: 1) Sub-drainase Wanutengah
Sub-drainase Wanutengah mencakup seluruh desa Wanutengah dengan luas layanan sebesar 790.787 m2. Sub-drainase ini terdiri dari saluran sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai Galeh sebagai saluran pembuang utama. Perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat mengatasi genangan yang terjadi pada daerah genagan 9 (sembilan) yang berada di Jl. Ajibarang dusun Mulyosari desa wanutengah. 2) Sub-drainase Parakan Kauman – Wetan 1
Sub-drainase Parakan Kauman – Wetan 1 mencakup sebagian besar kelurahan Parakan Kauman dan Kelurahan Parakan Wetan dengan luas layanan sebesar 695.254 m2. Sub-drainase ini terdiri dari saluran sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai Galeh sebagai saluran pembuang utama. Pada wilayah perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat mengatasi genangan yang terjadi pada daerah genagan: Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 16
Laporan Akhir
a) Daerah Genangan 1 yang berlokasi di sebelah barat pasar Jl. Usman. b) Daerah Genangan 2 yang berlokasi di depan POLSEK Parakan Jl. Brigjend Katamso. c) Daerah Genangan 3 yang berlokasi di pertigaan Jl. Brigjend Katamso dan Jl. Diponegoro. d) Daerah Genangan 4 yang berlokasi di ruas jalan Letnan Suwaji tepatnya di depan pangkalan ojek Pasar Legi. e) Daerah Genangan 5 yang berlokasi di depan Klenteng pada ruas Jalan Letnan Suwaji. f) Daerah Genangan 6 yang berlokasi sepanjang ruas Jl. Aip Mungkar depan stasiun kereta api sampai kantor Kawetdanan. g) Daerah Genangan 10 yang berlokasi sepanjang ruas jalan Letnan Suwaji tepatnya di dekat pertigaan kantor Penggadaian. 3) Sub-drainase Parakan Kauman – Wetan 2
Sub-drainase Parakan Kauman – Wetan 2 mencakup sebagian besar kelurahan Parakan Kauman dan sebagian kecil mencakup Kelurahan Parakan Wetan dengan luas layanan sebesar 458.787 m2. Sub-drainase ini terdiri dari saluran sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai Galeh sebagai saluran pembuang utama. Pada wilayah perencanaan sub-drainase ini tidak terdapat genangan. Namun secara keseluruhan perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat mengatur dan mengurangi beban aliran yang ada di sebagian wilayah kelurahan Parakan Kauman – Wetan. 4) Sub-drainase Parakan Kauman
Sub-drainase Parakan Kauman hanya mencakup sebagian kelurahan Parakan Kauman dengan luas layanan sebesar 365.560 m2, terdiri dari saluran sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai Brangkongan
sebagai
saluran
pembuang
utama.
Pada
wilayah
perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat mengatasi genangan yang terjadi pada daerah genagan 7 (tujuh) yang berlokasi di depan kantor Kecamatan Parakan.
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 17
Laporan Akhir
5) Sub-drainase Dangkel – Ringinanom - Mandisari
Sub-drainase Dangkel – Ringinanom - Mandisari mencakup sebagian besar desa Dangkel, desa Ringinanom dan sebagian kecil mencakup desa Mandisari dengan luas layanan sebesar 890.170 m2, terdiri dari saluran sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai Galeh dan Brangkongan
sebagai
saluran
pembuang
utama.
Pada
wilayah
perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat mengatasi genangan yang terjadi pada daerah genagan 8 (delapan) yang berlokasi dari pertigaan Dangkel sampai depan swalayan Mahkota. 6) Sub-drainase Campursalam – Parakan Wetan 1
Sub-drainase Campursalam – Parakan Wetan 1 mencakup sebagian besar desa Campursalam dan sebagian kecil mencakup kelurahan Parakan Wetan dengan luas layanan sebesar 927.538 m2. Sub-drainase ini terdiri dari saluran sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai Brangkongan sebagai saluran pembuang utama. Pada wilayah perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat mengatasi genangan yang terjadi pada daerah genagan 7 (tujuh) yang berlokasi di depan kantor Kecamatan Parakan dan pada daerah genagan 10 (sepuluh) yang berlokasi sepanjang ruas jalan Letnan Suwaji tepatnya di dekat pertigaan kantor Penggadaian. 7) Sub-drainase Campursalam – Parakan Wetan 2
Sub-drainase Campursalam – Parakan Wetan 2 mencakup sebagian besar desa Campursalam dan sebagian kecil mencakup kelurahan Parakan Wetan dengan luas layanan sebesar 800.137 m2. Sub-drainase ini terdiri dari saluran sekunder yang mengalirkan air ke saluran pembuang (anak sungai). Pada wilayah perencanaan sub-drainase ini tidak terdapat genangan. Namun secara keseluruhan perencanaan subdrainase ini diharapkan dapat mengatur dan mengurangi beban aliran yang ada di sebagian wilayah desa Campursalam dan kelurahan Parakan Wetan.
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 18
Laporan Akhir
8) Sub-drainase Mandisari
Sub-drainase Mandisari hanya mencakup sebagian besar desa Mandisari dengan luas layanan sebesar 1.318.275 m2. Sub-drainase ini terdiri dari saluran kuarter, tersier, sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai Cingkru dan sungai Datar sebagai saluran pembuang utama. Pada wilayah perencanaan sub-drainase ini tidak terdapat genangan. Namun secara keseluruhan perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat mengatur dan mengurangi beban aliran yang ada di sebagian wilayah desa Mandisari. 9) Sub-drainase Watukumpul – Ringinanom - Mandisari
Sub-drainase Watukumpul – Ringinanom – Mandisari mencakupi seluruh desa Watukumpul dan sebagian kecil mencakup desa Ringinanom dan Mandisari dengan luas layanan sebesar 2.395.507 m2. Sub-drainase ini terdiri dari sekunder dan primer yang mengalirkan air ke sungai Cingkru dan sungai Datar sebagai saluran pembuang utama. Pada wilayah perencanaan sub-drainase ini tidak terdapat genangan. Namun secara keseluruhan perencanaan sub-drainase ini diharapkan dapat mengatur dan mengurangi beban aliran yang ada di sebagian wilayah desa Watukumpul, Ringinanom dan Mandisari. 5.3.
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN Banjir atau genangan yang terjadi di beberapa titik kota Parakan
disebabkan karena aliran permukaan pada saat intensitas hujan tinggi tidak tertampung oleh saluran drainase yang ada ditambah lagi saluran drainase kota Parakan yang ada saat ini belum memiliki sistem drainase yang spesifik sebagai fungsinya untuk mengalirkan air dari kota sebagai daerah layanan menuju ke saluran-saluran tersier, sekunder dan primer, seterusnya dibuang ke sungai sebagai saluran pembuang utama. Maka dalam masterplan drainase kota Parakan akan dibuat saluran-saluran yang terdiri dari saluran primer, sekunder dan tersier dengan dimensi saluran didesain mampu menampung dan mengalirkan air permukaan dengan debit banjir maksimum yang akan terjadi pada daerah layanan sub-drainase yang telah dibagi menjadi 9 Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 19
Laporan Akhir
(sembilan) wilayah. Dalam mendisain saluran drainase kota untuk daerah tangkapan air kurang dari 10 Ha dan tipologi kota sedang digunakan debit banjir kala ulang 2 tahun , dari hasil analisis hidrologi pada bab sebelumnya dengan distribusi hujan Log Pearson III, maka didapat debit kala ulang 2 tahun untuk masing-masing daerah layanan (sub-drainase) seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 5.2 Debit kala Ulang 2 Tahun Untuk Masing-Masing Sub-Drainase NO
Sub-drainase
Luas
Q2 tahun
layanan
(m3/dt)
1
Sub-drainase Wanutengah
790.787
12,724
2
Sub-drainase Parakan Kauman – Wetan 1
695.254
11,187
3
Sub-drainase Parakan Kauman – Wetan 2
458.787
7,382
4
Sub-drainase Parakan Kauman
365.560
5,882
5
Sub-drainase Dangkel – Ringinanom - Mandisari
890.170
14,323
6
Sub-drainase Campursalam – Parakan Wetan 1
927.538
14,924
7
Sub-drainase Campursalam – Parakan Wetan 2
800.137
12,874
8
Sub-drainase Mandisari
1.318.275
21,211
2.395.507
38,544
9 Sub-drainase Watukumpul – Ringinanom – Mandisari Sumber Data : Hasil Analisis konsultan 2013
Kapasitas saluran drainase rencana di Jalan Ajibarang Wanutengah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan manning yang merupakan dasar dalam menentukan dimensi saluran. Perencanaan luas penampang basah saluran berbentuk persegi (A) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : A= b * h A= 0,4 * 0,5 A= 0,2 m² Keterrangan : b = lebar saluran drainase (cm) h = kedalaman saluran (cm) keliling basah saluran berbentuk persegi (P) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 20
Laporan Akhir
P= b + 2h P= 0,4 + 2*0,5 P=1,4 m Berdasarkan perhitungan di atas, maka perhitungan radius hidrolis (R) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : R= A/P = 0,2/1,4 = 0,143 m Berdasarkan uraian persamaan di atas maka perhitungan kecepatan aliran rata-rata dalam saluran (V) adalah : V= 1/n * R2/3 * S1/2 V= 1/0,017 * 0,1432/3 * 1,631/2 V= 21,55 m/det Perhitungan debit saluran rencana (Q) daerah sekitar jalan Ajibarang desa Wanutengah dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini : Q= V * A 5,571= 21,55 * A A= 0,259 m² Dimensi saluran drainase yang memenuhi kriteria debit banjir puncak dengan dimensi tinggi (h) saluran 0,6 m dan lebar (b) saluran 0,5 m. Pada lokasi cross 1 sampai Cross 6 sebelah kanan jalan sepanjang 615 m
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 21
Laporan Akhir
Tabel 5.3 Perhitungan Dimensi saluran Drainase Kota Parakan Peil
Panjang Debit V saluran Layanan Hulu Hilir (m/dt) (m) (m3/dt) (m) (m)
A (m2)
Sekunder kanan Jalan (cross 1-6)
778
768
971
18,78
5,571
Sekunder Kiri Jalan (cross 1-6)
778
768
615
17,13
Sekunder Kanan Jalan (cross 11-14)
804
788
651
Sekunder Kiri Jalan (cross 11-14)
804
788
Sekunder Kanan Jalan (cross 11-10)
788
Sekunder Kiri Jalan (cross 11-10) Primer Kiri Jalan (cross 7)
No 1
2
Sub-drainase
Dimensi b (m)
h (m)
0,297
0,50
0,60
1,520
0,089
0,30
0,40
21,49
2,665
0,124
0,30
0,45
651
21,49
0,554
0,026
0,30
0,45
783
319
16,81
0,490
0,029
0,30
0,40
788
783
319
16,81
1,159
0,069
0,30
0,40
788
774
463
26,20
1,650
0,063
0,35
0,50
Sekunder Kiri Jalan (cross 0-2,4,9,10,14)
847
803
1624
24,34
3,804
0,156
0,35
0,45
Sekunder Kanan Jalan (cross 4,9,10,14)
828
803
835
23,24
1,428
0,061
0,30
0,40
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 3,5,18)
828
811
543
23,76
1,428
0,060
0,30
0,40
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 11,13)
812
811
155
10,79
0,554
0,051
0,30
0,40
Primer Kiri Jalan (cross 19,23)
806
784
675
29,02
5,688
0,196
0,40
0,50
Sekunder Kanan Jalan (cross 15,17)
803
788
428
25,14
1,251
0,050
0,30
0,40
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 20,22)
806
790
457
25,13
1,251
0,050
0,30
0,40
Sekunder Kiri Jalan (cross 15,17)
803
788
428
19,58
0,461
0,024
0,20
0,30
Sekunder Kanan Jalan (cross 42)
798
788
357
17,51
0,461
0,026
0,20
0,30
Sekunder Kiri Jalan (cross 42)
798
788
357
17,51
0,203
0,012
0,20
0,30
Primer Kiri Jalan (cross 35,36,37,38,39,25)
790
784
606
16,00
2,457
0,154
0,40
0,50
Wanutengah
Parakan Kauman-Wetan 1
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 22
Laporan Akhir
Sekunder Kanan Jalan (cross 35,36,37,38,39,25)
Peil Panjang Debit V A Hulu Hilir saluran (m/dt) Layanan (m2) 3 (m) (m /dt) (m) (m) 790 775 437 24,88 2,737 0,110
Dimensi b h (m) (m) 0,30 0,40
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 34)
790
775
437
24,88
0,839
0,034
0,30
0,40
Sekunder Kanan Jalan (cross 44)
789
775
347
26,98
0,839
0,031
0,30
0,40
Sekunder Kiri Jalan (cross 44)
789
775
347
26,98
0,470
0,017
0,30
0,40
Sekunder Kanan Jalan (cross 41,43)
788
774
328
27,75
0,470
0,017
0,30
0,40
Sekunder Kiri Jalan (cross 41,43)
788
774
328
27,75
1,428
0,051
0,30
0,40
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 24,26)
785
773
408
23,03
1,428
0,062
0,30
0,40
Primer Kanan Jalan (cross 27,28,29,30,31,32,33)
778
775
509
13,04
2,737
0,210
0,45
0,50
Primer Kiri Jalan (cross 46,47)
775
765
297
31,17
3,132
0,100
0,45
0,50
Sekunder Kanan Jalan (cross 46,47)
780
775
236
19,55
0,395
0,020
0,30
0,40
Sekunder Kanan Jalan (cross 48)
768
765
163
18,22
0,395
0,022
0,30
0,40
Sekunder Kanan Jalan (cross 49)
769
768
123
12,11
0,321
0,027
0,30
0,40
Sekunder Kanan Jalan (cross 50)
770
769
169
10,33
0,254
0,025
0,30
0,40
Sekunder Kanan Kiri Jalan (cross 13 s/d 19)
830
810
582
24,90
1,178
0,047
0,30
0,40
Primer Kiri Jalan (cross 1 s/d 2)
810
792
607
27,68
1,919
0,069
0,40
0,50
Sekunder Kanan Kiri Jalan (cross 3 s/d 12)
798
778
626
24,01
0,960
0,040
0,30
0,40
Primer Kanan Jalan Jembatan Sungai Galeh
780
775
110
34,27
4,478
0,131
0,40
0,50
Sekunder Kanan Kiri Jalan (20, 22 s/d 25)
822
817
332
16,48
0,526
0,032
0,30
0,40
Sekunder Kanan Kiri Jalan (21,19)
816
807
624
16,13
0,566
0,035
0,30
0,40
Sekunder Kanan Kiri Jalan (10 s/d 17)
809
792
392
27,97
0,705
0,025
0,30
0,40
No
3
4
Sub-drainase
Parakan Kauman-Wetan 2
Parakan Kauman
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 23
Laporan Akhir
Peil
Panjang Debit V saluran Layanan Hulu Hilir (m/dt) (m) (m3/dt) (m) (m)
A (m2)
Sekunder Kiri Jalan (18)
810
790
365
31,44
0,705
Sekunder Kanan Jalan (cross 4,3,2,1)
804
801
500
10,40
Sekunder Kiri Jalan (cross 4,3,2,1)
803
790
525
Primer Kiri jalan (28,29)
784
778
Primer Kiri Kanan Jalan (cross 5,6,7,13 s/d 17)
822
Sekunder Kiri kanan Jalan (cross 11,12)
No
5
6
7
8
Sub-drainase
Dimensi b (m)
h (m)
0,022
0,30
0,40
0,808
0,078
0,30
0,40
18,88
0,254
0,013
0,25
0,35
271
30,92
11,263
0,364
0,60
0,80
790
793
32,29
4,403
0,136
0,40
0,50
807
798
360
18,43
0,166
0,009
0,25
0,30
Sekunder Kiri kanan Jalan (cross 2)
790
778
360
26,99
3,329
0,123
0,35
0,45
Primer kanan Jalan (cross 1)
785
778
635
17,83
3,329
0,187
0,45
0,50
Primer Kiri Jalan (cross 0,1)
773
732
1468
28,39
6,087
0,214
0,45
0,50
Sekunder Kanan Jalan
778
762
1041
19,93
2,829
0,142
0,40
0,50
Sekunder Kanan jalan (cross 0,2,3)
774
736
1236
29,12
5,865
0,201
0,40
0,60
Sekunder Kiri jalan (cross 2,3)
750
736
604
20,45
0,887
0,043
0,30
0,40
Sekunder Kiri Kanan jalan (cross 5)
739
736
405
15,98
2,032
0,127
0,40
0,50
Sekunder Kanan jalan (cross 1)
750
748
178
14,24
0,887
0,062
0,30
0,40
Primer Kiri Kanan Jalan (cross 1,6,7,9)
792
765
1037
29,86
8,075
0,270
0,50
0,60
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 2,4)
786
777
313
22,77
0,790
0,035
0,30
0,40
Sekunder Kiri Kanan Jalan (cross 11,10)
781
768
301
27,91
0,700
0,025
0,30
0,40
Dangkel – Ringinanom - Mandisari
Campursalam – Parakan Wetan 1
Campursalam – Parakan Wetan 2
Mandisari
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 24
Laporan Akhir
Peil
Panjang Debit V saluran Layanan Hulu Hilir (m/dt) (m) (m3/dt) (m) (m)
A (m2)
Sekunder Kiri Jalan (cross 5,6,7,8)
912
860
962
37,37
5,656
Primer Kiri Jalan
862
832
706
38,15
Sekunder Kanan Jalan (cross 5,6,7,8)
912
862
962
Primer Kanan Jalan (cross 1,2)
862
792
1486
No 9
Sub-drainase
Dimensi b (m)
h (m)
0,151
0,40
0,50
9,208
0,241
0,50
0,60
36,65
3,219
0,088
0,40
0,50
36,87
7,551
0,205
0,45
0,50
Watukumpul – Ringinanom – Mandisari
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 25
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Parakan Kabupaten Temanggung V 26