Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan Jurnal al Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016) KAJIAN TEKNIS TIMBULAN, KOMPOSISI KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SERTA RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH DI FAKULTAS FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO Atikah Wahyu Novarti*), Novarti Badrus Zaman**), Wiharyanto Oktiawan Oktiawan**) Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembala Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 email :
[email protected] Abstrak Sampah menjadi salah satu permasalahan sangat kompleks dan luas saat ini. Timbulan sampah tidak akan berkurang atau habis bahkan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan populasi manusia serta semakin tinggi dan kompleksnya kegiatan manusia. Permasalahan sampah tersebut tidak hanya terjadi di daerah pemukiman saja melainkan dapat terjadi di kawasan yang mempunyai penghuni yang sangat padat, seperti kawasan kampus di Universitas Diponegoro Diponegoro (Undip). Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) merupakan salah satu fakultas yang terdapat di Undip. Sampah yang dihasilkan di FEB berasal dari kegiatan perkuliahan, administrasi, kantin, dan penyapuan jalan. Sampah tersebut nantinya akan digunakan untuk mengkaji timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah serta rencana pengelolaan yang terdiri dari aspek teknik operasional, peran serta warga kampus, dan biaya. Hasil studi timbulan menunjukkan bahwa timbulan sampah perkapita yang dihasilkan oleh FEB B sebesar 0,013 kg/hari atau 0,22 liter/hari dengan komposisi sampah terbesar adalah kertas. Pada perencanaan ini juga dilakukan pengujian karakteristik sampah organik antara lain kadar air, kadar abu dan kadar kalori. Hasil dari timbulan, komposisi, dan kkarakteristik arakteristik akan digunakan untuk merencanakan sistem pengelolaan sampah selama 20 tahun kedepan. Kata Kunci:: Timbulan sampah, komposisi, karakteristik, rencana pengelolaan sampah Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Abstract [Studi Studi of Generation, Composition, and Characteristic in Waste Management Design at Faculty of Economics and Business Diponegoro University]. Universit Waste into one of the problems are complex and wide today. Waste generation will not be diminished or even exhausted will continue to grow along with the growth of the human population as well as the higher and the complexity of human activities. The waste problem does not only occur in residential areas but it can occur in areas with very dense occupants, such as regional campuses in the University of Diponegoro (Undip). Faculty of Economics and Business (FEB) is one of the faculty contained in Undip. Waste generated in FEB derived from lectures, administration, cafeteria, and street sweeping. The waste will be used to assess the generation, composition n and characteristics of waste and management plan comprising technical aspects of operations, as well as the role of the citizens of the campus, and cost. The study results indicate that solid waste generation per capita generated by FEB amounted to 0,013 kg / day or 0.22 liters / day with the composition of the largest waste is paper. At this planning is also testing the characteristics of organic waste, among others, moisture content, ash content and calorie content. Results of generation, composition and and characteristics will be used to plan a waste management system for 20 years. Keywords: Waste generation, composition, characteristics, solid waste management plan of the Faculty of Economics and Business.
1
*) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan Jurnal al Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016) PENDAHULUAN Sampah menjadi salah satu permasalahan sangat kompleks dan luas saat ini. Timbulan sampah tidak akan berkurang atau habis bahkan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan populasi manusia serta semakin tinggi dan kompleksnya kegiatan manusia. Timbulan Timbula sampah yang semakin besar dari hari ke hari akan mengurangi ruang dan mengganggu aktivitas manusia sehingga tujuan manusia untuk meningkatkan kualitas hidup justru membuat kualitas hidupnya menurun karena permasalahan timbulan sampah. Permasalahan sampah h tersebut tidak hanya terjadi di daerah pemukiman saja melainkan dapat terjadi di kawasan yang mempunyai penghuni sangat padat, seperti kawasan kampus. Sampah yang dihasilkan oleh kampus masuk dalam kategori sampah sejenis rumah tangga. Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah sejenis rumah tangga dihasilkan oleh kawasan komersil, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum dan fasilitas lainnya. Kampus termasuk dalam fasilitas lainnya. Secara umum sampah sejenis ejenis rumah tangga memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampah rumah tangga. Universitas Diponegoro (Undip) memiliki beberapa kampus yang tersebar di Jawa Tengah, salah satunya di Kota Semarang yang berlokasi di Tembalang. Luas wilayah Kampus Undip Tembalang adalah 1.352.054 m2 dengan jumlah warga kampus mencapai 40.561 orang (BAPSI, 2014). Undip memiliki 11 Fakultas yang terdiri Fakultas Teknik, Sains dan Matematika, Peternakan dan Pertanian, 2
*) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Kesehatan Masyarakat, Psikologi, Kedokteran, Ilmu Budaya, Ilmu Sosial dan Politik, Ekonomika dan Bisnis, dan Hukum. Masing-masing masing fakultas tersebut tentu berkontribusi dalam menyumbang timbulan sampah, namun dengan aktivitas yang berbeda-beda beda akan memungkinkan terjadinya perbedaan aan dalam hal timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah. Fakultas Ekonomika dan Bisnis merupakan salah satu fakultas yang berada di kawasan Undip Tembalang, dengan luas tanah sebesar 32.000 m2 memiliki 3.474 mahasiswa, 318 orang yang terdiri dari dosen n dan karyawan (FEB, 2014). Jika dilihat dari jumlah warganya, fakultas tersebut tentu akan berkontribusi dalam menyumbang timbulan sampah. Timbulan sampah tersebut dibuang di tanah lapang yang terletak di belakang Perumahan Permata Hijau dan hanya ditimb ditimbun dan dibakar untuk mengurangi volume sampah. Melihat fenomena tersebut perlu dilakukan sistem pengelolaan sampah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Data-data Data yang dibutuhkan dalam menunjang sistem pengelolaan sampah adalah timbulan, komposisi, dan karakteristik ristik sampah. Ketiga data tersebut nantinya akan digunakan dalam merencanakan aspek teknik operasional beserta pengelolaan sampah yang sesuai, aspek pembiayaan, dan aspek peran serta warga kampus. METODOLOGI PERENCANAAN Perencanaan sistem pengelolaan sampah mpah yang dilakukan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro meliputi 4 tahap: (1) persiapan (2) pengumpulan data, (3) analisis data dan (4) perencanaan.
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan Jurnal al Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016)
1.
Persiapan Sebelum melaksanakan perencanaan terlebih dahulu dilakukan persiapan seperti perizinan, persetujuan judul (Usulan Garis Besar), dan pengajuan proposal. Pada tahap ini, dilakukan juga penentuan metode sampling, pemilihan titik sampling, g, dan persiapan alat dan bahan. Dalam tahap persiapan juga perlu dilakukan koordinasi bersama ma cleaning service,, khususnya dalam koordinasi pemasangan trashbag di tempat sampah dan jadwal pengangkutan sampah ke TPS. 2.
Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data adalah tahap dimana pengumpulan data mulai dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan data-data data yang akan dianalisis pada tahap analisis. Data yang dikumpulkan terbagi menjadi 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan.. Data primer yang dibutuhkan dibutu untuk perencanaan yaitu timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah. Jumlah timbulan dan komposisi menggunakan metode SNI 19-3964 3964-1994. Dari pengukuran timbulan dan komposisi kemudian diambil sampel sampah organic yang ada dilakukan uji karakteristik karak sampah yaitu kadar air, kadar abu dan kadar kalori sampah. Data sekunder yang diperlukan adalah jumlah warga kampus, luas wilayah dan bangunan, peta masterplan Undip, profil FEB, serta biaya pengelolaan sampah. 3. Analisis Data dan Perencanaan Analisis data ta ini membahas: 3
*) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
1. Analisis jumlah warga kampus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip untuk memperoleh timbulan per kapita sampah dengan cara mengetahui terlebih dahulu jumlah warga kampus yang datang ke kampus saat kegiatan sampling. 2. Analisis jumlah timbulan imbulan dan komposisi sampah. Analisa ini dilakukan melalui sampling, sehingga dapat diketahui dan dianlisis jumlah timbulan sampah (volume dan berat) dan komposisi sampah eksisting. Sampling jumlah timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19 193964-1994 94 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Sampling dilakukan selama 8 hari berturut-turut berturut yang dimulai pada tanggal 11 Juni 2015 sampai 18 Juni 2015. 3. Analisis karakteristik sampah. Analisa ini dilakukan setelah dilakukan pengukuran timbulan dan komposisi. Uji karakteristik sampah ini meliputi uji kadar air, kadar abu, dan nilai kalor. Pengujian tersebut dilakukan 3 kali selama 8 hari. 4.Analisis Analisis pengembangan sistem pengelolaan persampahan, yang meliputi aspek operasional, aspek biaya, dan peran serta warga kampus. 4. Tahap Perencanaan Perencanaan. Pada perencanaan pengembangan sistem pengelolaan sampah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip, terdapat 3 aspek yang direncanakan, yaitu: 1. Aspek Teknis Operasional Merencanakan pengembangan teknis operasional pengelolaaan sampah berdasarkan kondisi eksisting dan hasil pengukuran timbulan, komposisi dan karakteristik sampah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip. Teknis operasional yang di rencanakan yaitu:
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan Jurnal al Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016) pewadahan, pengumpulan, pemindahan, dan pengangkutan sampah.
2. Aspek Pembiayaan Merencanakan perkiraan biaya investasi, biaya reinvestasi, biaya operasional, dan biaya penyusutan pengelolaan sampah kampus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip. 3. Aspek Peran Serta Warga arga Kampus Memberikan usulan peran serta yang dapat dilakukan oleh warga Fakultas Ekonomika dan Bisnis kampus Undip Tembalang untuk mendukung sistem pengelolaan persampahan di kampus.
Gambar 1. Diagram Diagram Alir Metodologi Perencanaan HASIL DAN PEMBAHASAN Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) merupakan salah satu fakultas yang di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang. FEB memiliki 2 lokasi utama di Kota Semarang, yaitu di wilayah 4
*) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
Tembalang dan Pleburan. Perencanaan sistem pengelolaan sampah akan dilakukan di FEB kampus Undip Tembalang yang terletak di Jalan Prof. Soedarto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. FEB sendiri telah berdiri sejak 14 Maret 1960 dan pada tahun akademik 2010/2011 tepatnya pada tanggal 1 September 2010 mulai menempati mpati kampus baru di Tembalang dengan luas tanah sebesar 32.000 m2. FEB yang berada di Kampus Tembalang ini hanya membawahi Program Sarjana (S1) yang terdiri dari Jurusan Manajemen, Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Jurusan Akuntansi, dan Jurusan Ekonomi Islam. Aspek teknik operasional di lingkungan FEB terdiri dari kegiatan pewadahan dan pemilahan sampah, pengumpulan sampah, dan pemindahan sampah menuju ke TPS. Pemilahan sampah dilakukan pada saat kegiatan pewadahan. Pengelolaan sampah di lingkungan ungan ini yang dimulai dari pewadahan hingga pemindahan ke TPS dilakukan secara otonom oleh fakultas. Diagram pengelolaan sampah FEB dapat dilihat pada gambar berikut:
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan Jurnal al Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016)
Kamis
Rabu
Senin
Selasa
Minggu
Sabtu
Jumat
250.00 200.00 150.00 100.00 50.00 0.00 Kamis
Volume Sampah (Liter)
Volume Timbulan Sampah Dekanat
Volume Timbulan Sampah Laboratorium
*) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
Kamis
Rabu
Selasa
Senin
Minggu
Sabtu
Jumat
150.00 100.00 50.00
150.000 100.000 50.000 0.000
Kamis
Rabu
Senin
Selasa
Minggu
Sabtu
Jumat
0.00
Volume Timbulan Sampah Kantin Volume Sampah (L)
5
200.00
Kamis
Gedung C Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis
Volume Sampah (Liter)
Gedung B
Volume Sampah (Liter)
Volume Timbulan Sampah PKM
Volume Timbulan Sampah Perkuliahan 250.00 200.00 150.00 100.00 50.00 0.00
100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 Kamis
Volume Sampah (Liter)
Gambar 2. Diagram Pengelolaan Sampah Eksisting Pengukuran timbulan sampah dilakukan dengan metode sampling yaitu mengukur volume dan berat timbulan berdasarkan titik sampling yang dihasilkan fakultas dalam satu hari. Pengukuran timbulan sampah dilakukan selama 8 hari berturutberturut turut. Hasil pengukuran dapat pat dilihat pada Gambar 3.
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan Jurnal al Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016)
Kamis
Rabu
Selasa
Senin
Minggu
Sabtu
Jumat
100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0.000 Kamis
Volume Sampah (L)
Volume Timbulan Sampah Jalan
Gambar 3. Grafik Timbulan Sampah FEB Gambar diatas menggambarkan bahwa fluktuasi terjadi di setiap pengukuran harian masing-masing masing gedung. Pengukuran dilaksankan selama 8 hari berturut-turut turut pada pagi hari, yang menunjukkan sampah tersebut merupakan sampah dari aktifitas hari sebelumnya. Fluktuasi hasil pengukuran ngukuran harian dari masing-masing masing gedung dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jumlah populasi penghasil sampah, durasi kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB berpotensi menghasilkan sampah, dan luasan bangunan yang menggambarkan besaran b sampah yang mungkin dihasilkan per luasan gedung. Komposisi sampah berdasarkan SNI 19-3964-1994 dan ditambahkan jenis sampah B3. Jika dilihat dari gambar 3, komposisi omposisi sampah menghasilkan 3 jenis sampah paling ng dominan yaitu sampah plastic, sampah kertas/karton serta sampah organik. Dengan nilai karakteristik untuk kadar air 46,62%, kadar abu 5,26% dan nilai kalori 3752,83 kkal/kg.Keempat parameter tersebut akan mempengaruhi hasil dari rekomendasi pengolahan sampah yang tepat untuk dilaksanakan pada sampah FEB Undip. 6
*) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
A. Aspek Teknik Operasional Dalam merencanakan sistem pengelolaan sampah, terlebih dahulu perlu diketahui jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dari berbagai sumber timbulan. Perencanaan ini akan dibuat mulai dari kondisi eksisting akan dibuat mulai dari kondisi eksisting di tahun 2015 hingga proyeksi tahun 2035 yang sebelumnya perlu diketahui proyeksi jumlah penghuni kampus. Perhitungan proyeksi yang digunakan berbeda dengan perhitungan pertumbuhan jumlah penduduk kota pada umumnya. Pertumbuhan umbuhan jumlah penghuni FEB tidak dipengaruhi oleh faktor seperti halnya pertumbuhan penduduk. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah penghuni FEB adalah pengembangan akademik berupa penambahan kapasitas. 1. Pewadahan Jenis pemilahan wadah sampah yang akan direncanakan disesuaikan dengan karakter timbulan limbah yang dihasilkan, maka pemilahan sampah dibagi menjadi 5 jenis wadah, yaitu: Sampah B3, B3 sampah organik, sampah ampah kertas atau karton karton, sampah plastis, dan sampah res residu. Wadah sampah yang direncanakan dengan menggunakan volume 40 L dan 55 L yang akan diletakkan di selasar. Perhitungan jumlah wadah dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: n= Keterangan: n = Jumlah wadah yang dibutuh dibutuhkan v = Volume timbulan sampah (L) vwadah sampah = Volume wadah sampah yang direncanakan, 40 L dan 55 L
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan Jurnal al Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016) KK = Kapasitas kontainer (Liter) Fp = Faktor Pemadatan (1,2) Ritasi = Jumlah ritasi dalam 1 hari (1 kali sehari)
Gambar 4. Desain Wadah Sampah dengan Volume 40 0L Apabila wadah sampah yang diletakkan di selasar terlalu jauh dari sumber sampah, maka perlu diadakan penambahan wadah sampah. Penambahan tersebut diletakkan di ruang dosen dan administrasi. Volume sampah yang disediakan disesuaikan dengan jumlah penghuni dan an luas ruangan. Sedangkan untuk pemilahannya terdiri dari 3 jenis, yaitu kertas, plastik, dan organik. 2. Pengumpulan Pengumpulan sampah adalah kegiatan proses penanganan sampah dengan cara pengumpulan dari masingmasing masing sumber sampah untuk diangkut ke tempat pat pembuangan sementara. Pada rencana sistem pengelolaan sampah FEB, akan digunakan pola pengumpulan individual tidak langsung. Dalam mendesain jumlah kontainer yang akan digunakan untuk tranfer depo, maka berikut ini rumus untuk menghitung jumlah kontainer er untuk kebutuhan Komersil dan Fasilitas Umum (SNI 32423242 2008): Jumlah Kontainer = Keterangan: TS = Timbulan sampah Kuliah-Kantor Kuliah (Liter) 7
*) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
Gambar 5.. Kontainer Pengumpul Sampah
3. Pemindahan dan Pengangkutan Menurut SNI 19-2454-2002, 2002, kegiatan pemindahan adalah kegiatan memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir. Dalam hal ini, alat pengangkutnya berupa gerobak motor. Proses pemindahan berlangsung selama 335 menit per gedung. Pengangkutan sampah menurut SNI 19 192454-2002 2002 adalah kegiatan membawa sampah dari lokasi pemindahan langsung dan sumber ber sampah menuju ke tempat
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan Jurnal al Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016) pembuangan akhir. Dalam hal ini, tempat pembuangan tersebut adalah TPST Undip yang terletak di belakang gedung D3 undip. Pola pengangkutan yang diterapkan untuk mengangkut sampah dari titik pengumpulan sampah terakhir ke tps merupakan upakan pengangkutan langsung, dimana kendaraan pengangkut dari pool langsung menuju ke masing-masing masing titik pengumpul kemudian dibawa ke TPST Undip. Periode pengangkutan sebanyak 1 hari sekali. Pengangkutan sampah organik dan anorganik akan dilakukan setiap hari yang dimulai pada pukul 06.00 sampai 08.00 WIB oleh petugas pengangkut sampah yang berjumlah 1 dengan menggunakan gerobak motor dengan volume sebesar 1800 liter.
Gambar 6. Desain Alat Angkut 4. Rekomendasi Pengolahan Berdasarkan hasil dari analisis karakteristik sampah FEB maka metode pengolahan sampah yang sesuai adalah kompos. B. Aspek Peran Serta Warga Kampus Pengelolaan sampah tidak akan berjalan lancar tanpa adanya kerjasama dari berbagai pihak, termasuk warga kampus. Warga kampus yang berperan sebagai se
8
*) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
penghasil sampah harus berpartisipasi dalam pengelolaannya. C. Aspek Biaya Aspek pembiayaan yang akan dihitung merupakan total dari biaya yang dikeluarkan pada tahun 2016 hingga 2035 yang meliputi biaya investasi, reinvestasi, serta biaya operasional dan an pemeliharaan. Selain ketiga biaya tersebut juga akan dihitung biaya penyusutan terhadap asset tetap yaitu berupa pembelian gerobak motor. Dengan biaya investasi awal pada tahun 2016 sebesar Rp 102.631.300, biaya investasi awal pada tahun 2018 sebesar Rp 8.115.000, biaya reinvestasi sebesar Rp 548.776.008, dan biaya operasional dan pemeliharaan sebesar Rp 733.460.043 KESIMPULAN 1. Timbulan sampah perkapita Fakultas Ekonomika dan Bisnis adalah 0,014 kg/hari dan/atau 0,24 liter/hari dengan komposisi sampah terbesar adalah kertas. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengujian laboratorium, sampah organik FEB memiliki karakteristik kadar air 46,62%, kadar abu 5,26% dan nilai kalori 3752,83 kkal/kg. Berdasarkan hasil dari analisis karakteristik mengarah pada pengomposan. mposan. Di FEB akan direncanakan pewadahan dengan 5 jenis pemilahan yaitu warna hijau untuk Sampah Organik, biru untuk Sampah Plastik, Kuning untuk Sampah Kertas, hitam untuk Sampah residu serta merah untuk Sampah B3. Masing-masing Masing gedung memiliki kontaine kontainer sebagai alat pengumpul sampah dan titik pengumpulan terakhir untuk
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan Jurnal al Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016) mempermudah petugas memindahkan sampah ke alat angkut yang berupa gerobak motor dengan volume sebesar 1,8 m3. Peran serta warga kampus sebagai bagian dari pengelolaan sampah harus lebih dioptimalkan. Berdasarkan perhitungan RAB maka biaya investasi awal pada tahun 2016 sebesar Rp 102.631.300, investasi awal pada tahun 2018 sebesar Rp 8.115.000, biaya reinvestasi sebesar Rp 548.776.008, dan biaya operasional dan pemeliharaan sebesar Rp 733.460.043 SARAN 1. Pemberian pelatihan kepada sivitas akademika tentang pengolahan dan pemanfaatan sampah khususnya sampah kertas. 2. Perlu adanya sosialisasi kepada sivitas akademika mengenai 5 jenis pemilahan wadah sampah. 3. Biaya operasional dan pemeliharaan cukup ukup besar sehingga perlu adanya pemeliharaan yang baik terhadap fasilitas pengelolaan sampah sehingga umur pakainya dapat bertahan lama.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Undang-Undang Undang No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta. Anonim. 2012. Peraturan Pemerintah No.81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Jakarta. 9
*) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
Arikunto, S. 2006.. Prosedur Penelitian Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Badan Standar Nasional. 1994. SK SNI 19-3694-1994 Metode Pengambilan Dan Pengukuran Contoh Timbulan Dan Komposisi Sampah Perkotaan.. Bandung: Yayasan LPMB. Badan Standar Nasional. 1995. SK SNI 19-3983-1995 Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Kota Sedang.. Bandung: Yayasan LPMB. Badan Standar ar Nasional. 2002. SK SNI 19-2454-2002 Tata Cara Teknik PENGEOperasional Pengelolaan Sampah Perkotaan.. Bandung: Yayasan LPMB. Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI). 2014. Profil Universitas Diponegoro. Semarang. Damanhuri, Enri. Padmi, Tri. 2010. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah Sampah. Institut Teknologi Bandung. Semarang. Darmasetiawan, M. 2004. Sampah dan Sistem Pengelolaannya. Jakarta : Ekamitra Engineering. Direktorat Pengembangan PLP. (2012). Materi Bidang Sampah I Diseminasi Dan Sos Sosialisasi Keteknikan Bidang PLP, Direktorat Pengembangan PLP, Direktorat Jenderal Cipta Karya. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Bisnis. 2014. Profil Fakultas ltas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang. Lua, S.Y., et al. 2008. Biodegradation of Phthalate Esters in Compost
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan Jurnal al Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016) Amanded http://ntur.lib.ntu.edu.tw.
Soil. Soil
Tchobanoglous, G. Theisen, H. & Vigil, S. (1993). Integrated Solid Waste Management.. New York : McGraw-Hill.
10
*) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing