Rencana Penelitian Integratif (RPI)
Rencana Pengembangan Integratif (RPI)
Rencana Penelitian dan Pengembangan Integratif (RPPI) 2015 - 2019
RPPI = Rencana Penelitian dan Pengembangan Integratif Balitbanghut
Oleh
DEWAN RISET
Latar belakang Pengembangan menjadi bagian tak terpisahkan dari Litbang (Lit = Penelitian, Bang = Pengembangan) Kegiatan pengembangan sudah ada sejak dahulu Penerapan hasil penelitian dalam kegiatan ‘Pengembangan’ perlu acuan yang jelas agar hasilnya lebih konsisten Penenilitan tanpa pengembangan adalah suatu keniscayaan • “Litbang – berbisnis? SWASTA- PNBP • LITBANG menunjang ekonomi dan perdagangan internasional • Litbang harus memajukan ‘BANG’ agar menjadi lebih baik dan lebih maju serta lebih bermanfaat
Kebun percobaan pasir hantap sebagai salah satu bentuk kegiatan pengembangan sudah ada sejak Lembaga Penelitian Kehutanan tahun 1940 - sekarang
Kebun percobaan Gunung Dahu sebagai salah satu bentuk kegiatan pengembangan oleh Puskonser sudah ada sejak 1997
LPH
Pembangunan rumah contoh oleh Pustekolah juga merupakan bentuk kegiatan pengembangan
Rumah contoh LPHH dari kayu kelapa untuk korban tsunami di Aceh (tahun 2004) Rumah contoh LPHH tahun 1970 - an
Kegiatan pengembangan merupakan aplikasi hasil penelitian yang secara tidak langsung di dukung oleh hasil-hasil penelitian, seperti misalnya penelitian sifat dasar kayu, walaupun hanya menghasilkan data dan informasi sifat-sifat kayu, namn telah menjadi acuan penting dalam pemanfaatan kayu untuk berbagai hal. Berawal dari sifat dasar tersebut, hal-hal yang terkait dapat diupayakan keterkaitannya untuk menjadi suatu paket teknologi yang siap dikembangkan kepada masyarakat. Contoh: konsep tulang ikan untuk penggunaan data dan informasi dari penelitian dasar ATLAS KAYU I-IV
Budidaya
Pengolahan Pemanenan
Perbenihan
Pemuliaan Hama Penyakit
Bahan baku Pertumbuhan
Process Produk
Lahan
Standar
PRODUK
SIFAT DASA DAS
Perubahan iklim
Rehabilitasi
Kelembagaa n Kebijakan Analisis Sosial Ekonomi
Konservasi
Dampak Lingkungan
Sosial Ekonomi
Anatomi Ciri umum
Mutu Ketegu han rekat
SIFAT DASAR
Destilat
Selulosa Hemi
Ketaman
Rendemen
Ciri khusus
Pemesinan dan penggergajian
Veneer dan kayu lapis
Ampelasan
Pulp kertas
Pemboran
Keteguhan
Kelas kuat
BAHAN BAKU
Nilai kalor Kelas kuat
Kelas awet
Karbon terikat
Lignin Ekstraktif
Kimia Kalor
Fisik Mekanik
Keawetan Keterawetan
Kegiatan pengembangan juga dapat dilakukan dengan mengubah cara pandang suatu aset baik data dan informasi hasil penelitian maupun peralatan kuno yang masih berfungsi dengan baik
GERGAJI 1962 PUSTEKOLAH DAN JEPANG
Kegiatan pengembangan yang sudah diaplikasikan: APLIKASI ARANG KOMPOS DI CIBALIUNG GERHAN TAHUN 2004 (LSM, PUSTEKOLAH, DISHUT DAN PENYULUH)
Kegiatan pengembangan yang sudah diaplikasikan: APLIKASI BIOCHAR DI PONTIANAK, TAHUN 2003. YAYASAN DIAN TAMA. SHOREA
Lesson Learned: Hasil penelitian harus dikawal agar dapat dikembangkan dan siap diterapkan di masyarakat 1. 2.
Cara mengukur dan menetapkan kayu bundar jati (thn 1937, menjadi SKI thn 1970-an dan jadi SNI thn 1990 Cara mengukur tingkat penjarangan tegakan hutan dengan S% (thn 1930-an) sampai skr masih digunakan
3
Pendugaan isi pohon jati melalui pengukuran kll pohon setinggi dada (thn 1950-an, dikawal oleh litbang smp diterapkan oleh jawatan kehutanan dan skr dipakai oleh perhutani serta berkembang penelitian serupa untuk jenis pohon lain spt sengon
4.
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI-1961) (LPHH, LPMB, BPB dan Fak teknik UGM) direvisi menjadi RSNI tahun 2002 Tata cara perencanaan konstruksi kayu Ind
5.
Thn 1944 Balai penyelidikan kehutanan dan Tatahutan menyusun pedoman penanaman 28 jenis kayu industri di Jawa dan Madura dan Thn 1953 jawatan kehutanan membentuk panitia perancang hutan industri (PPHI) ( kertas, bangunan, kimia, bambu, ekonomi
Titik berat pengembangan juga menjadi amanat para senior dalam Buku Satu Abad Litbang, dengan harapan peran Litbang
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memperbanyak uji coba di lapangan Pendayagunaan KHDTK Membangun data base hasil penelitian Meningkatkan peram Forum PWP Meningkatkan kerjasama penelitian Pemikiran: kegagalan tenaga peneliti dalam peningkatan jabatan fungsional peneliti mrpk kegagalan bersama pimpinan unit kerja dan peneliti
Hasil kuesioner RPI 2013 juga menekankan beberapa hal, yaitu: Adanya aplikasi hasil penelitian yang berani menjawab TANTANGAN seperti: Pengolahan lahan kering dan gersang di NTT
Hasil penelitian yang berulang dan mempunyai kesan berputarputar Kegiatan kerjasama belum terkait dengan RPI Action tindak lanjut penelitian kurang nyata/kurang optimal Kualitas Penelitian kurang fokus - berdampak pada kualitas hasil KTI Kuantitas dan Kualitas SDM kurang Substansi kegiatan penelitian masih perlu ditingkatkan (skala prioritas, terkini, dll.)
Secara Umum Hasil Diskusi Keintegrasian RPI 2015 – 2019 pada tanggal 2 - 30 Mei 2014 Kegiatan penelitian: TERLALU MELEBAR TERLALU BANYAK KEGIATAN KURANG TERINTEGRASI LALU LINTAS KEGIATAN Namun demikian, SEMANGAT para koordinator menunjukkan kesamaan dalam usaha mewujudkan keintegrasian (Pertemuan rutan)
RPJM KEHUTANAN
RENSTRA KEHUTANAN
ROAD MAP LITBANG
PENGEMBANGAN INTEGRATIF
RKTN 2011-2015 Pemanfaatan hasil riset teknologi, manajemen dan kebijakan bagi perbaikan kebijakan dan praktek di lapangan Pengembangan dan penggunaan hasil penelitian Adopsi teknologi dalam pengelolaan hutan dan industri hasil hutan
Arahan Kebijakan Penelitian dan Transformasi Teknologi: mewujudkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai basis pengelolaan hutan lestari dan kesejahteraan masyarakat. mewujudkan sistem dan praktek pengelolaan hutan secara lestari: 1.
pengembangan teknologi pengaturan kelestarian, pengendalian
dan pengawasan pemanenan hasil hutan, 2.
pengembangan teknologi pemanfaatan multi produk HH
3. pengembangan teknologi peningkatan nilai tambah produk HH 4. pengembangan sistem pengelolaan hutan yang terintegrasi antar komoditas. penelitian kebijakan rasionalisasi skala pengelolaan hutan secara proporsional antara usaha skala besar dan kecil pengembangan tata kelola peredaran hasil hutan dan manajemen kawasan yang didukung pembangunan basis data dan sistem informasi terkini dengan didukung sistem yang menjamin kepastian hukum dan berusaha (business security).
Arahan Kebijakan Pengembangan Kelembagaan: Penguatan regulasi di bidang kehutanan yang menjamin efektifitas pengelolaan kawasan (good forest area governance) serta pengembangan SDM kehutanan. Percepatan proses pembentukan unit-unit KPH dan implementasi sistem KPH pada seluruh kawasan hutan (baik konservasi, lindung dan produksi). Pengembangan sistem informasi kehutanan yang kredibel, terukur dan dapat diakses secara luas. Pengembangan kebijakan ekonomi makro kehutanan nasional yang mendukung terwujudnya kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan melalui pengembangan kebijakan dan kelembagaan pelayanan publik yang efisien dan efektif, pengembangan BLU, serta peningkatan kapasitas kelembagaan lokal.
RENSTRA KEMHUT 2010-2014 Hasil hutan bukan kayu (HHBK) serta produk dari hutan rakyat dan hutan kemasyakatan secara struktur belum secara nyata mendorong pengembangan /pemberdayaan perekonomian masyarakat Pengembangan Konservasi Spesies dan Genetik Pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam Pengembangan Konservasi Kawasan dan Ekosistem esensial Lainnya
RENSTRA KEMHUT 2010-2014 Program Penelitian dan Pengembangan Kemenhut Permasalahan Program litbang kehutanan belum mencerminkan kebutuhan riil pengguna Iptek di bidang kehutanan. Sebagian besar hasil riset masih dalam skala lab Hasil riset masih sedikit yang menjadi informasi/ produk Iptek yang tepat guna di tingkat lapangan.
PROGRAM UKP 2003-2009 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10.
PENGELOLAAN HUTAN ALAM PRODUKSI LESTARI PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN (TEKNOLOGI PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN JENIS PRIORITAS ) PENGELOLAAN DAS DAN REHABILITASI HUTAN/LAHAN PENGELOLAAN KAWASAN YANG DILINDUNGI DAN PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (MODEL PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL) PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT DAN HUTAN KEMASYARAKATAN PENINGKATAN BUDIDAYA HHBK UNTUK MENDUKUNG USAHA KECIL MENENGAH TEKNO EKONOMI PEMANFAATN HASIL HUTAN PEMANFAATAN DAN PEMASARAN JASA HUTAN (KAJIAN PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA) BIOLOGI HUTAN DAN SIFAT DASAR HASIL HUTAN PEMANTAPAN KELEMBAGAAN SEKTOR KEHUTANAN (KAJIAN KEBIJAKAN TATA NIAGA DAN TATA USAHA HASIL HUTAN)
BEBERAPA ARAHAN 1. RAKER BANDUNG (2012): 79 % TIDAK DIKENAL, 97% MASIH DIPERLUKAN 2. BIOTROP : KIOS 3. RESPON INTERNAL 4. 70 % HASIL PENELITIAN DIPAKAI USER ? 5. RAKER BANDUNG (2013) : BANG HARUS ADA 6. KPH : IndoMART 7. AMANAT 100 thn 8. SENIOR (PERNAH JAYA dgn BANG nya) 9. KABADAN : LEBIH KE BANG 10. MENHUT : SOSIALISASI (REKOMENDASI ??)
KEINTEGRASIAN 1. HASIL KUESIONER (PENELITI DAN MANAGEMEN) 2. ATURAN LIPI (BAGIAN DARI BUKU) 3. BAPENAS (HULU HILIR)
KERJASAMA LUAR NEGERI/LSM
Pilot Iptek Litbang (Hulu Hilir)
Pengelolaan HHBK unggulan Bambu di KPH Jeneberang Sulsel Pengelolaan HHBK unggulan Rotan di KPH Boalemo Gorontalo Pengelolaan HHBK unggulan Sutera Alam di KPH Boalemo Gorontalo Pengelolaan HHBK unggulan Kayu Putih di KPHL Biak Numfor Papua Perbanyakan jenis meranti dengan sistem KOFFCO di KPHP Banjar
Pilot Iptek Litbang (Penyusunan RP dan Transformasi KPH ke BLUD)
Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Pengembangan Mangorve Terpadu di KPHL Kubu Raya Kalbar Kajian Penguatan Kebijakan dan Kelembagaan untuk Transformasi Pola Pendanaan KPH dari APBD menjadi BLUD di KPH Yogyakarta
Pilot iptek Litbang (Konvergensi hasil iptek di KPH)
Pilot litbang aplikasi iptek teknologi pengolahan hasil hutan di Kphp Lakitan
PILOT IPTEK LITBANG DI KPH
Pilot Project Litbang di KPH
PENGEMBANGAN PENELITIAN (KERJASAMA, TINDAK LANJUT, KONSORSIUM, UJI COBA, DEMPLOT)
LITBANG Bermitra dengan PENGGUNA RENSTRA KEMENHUT: PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN IPTEK SEKTOR KEHUTANAN
Topik/tema Pengembangan/Kerjasama/Tindak Lanjut Penelitian Regional (UPT/Balai)
Balai Besar Yogyakarta 1. 2. 3.
Percontohan penanaman benih unggul hasil pemuliaan Model konservasi eksitu jenis langka Pengembangan sumber benih berbasis genetik
Balai Besar Samarinda 1. 2. 3. 4. 5.
Teknik produksi bibit Strategi konservasi Silvikultur multisystem Pemanfaatan/pengolahan kayu Teknik peningkatan produktivitas
Balai Semboja 1. 2. 3. 4.
Pengembangan tanaman obat hutan khas Kalimantan Pengelolaan bekantan Pengelolaan rusa sambar Reklamasi bekas tambag yang mudah dan murah
Balai Manokwari 1. 2. 3.
Teknologi penangkaran labi-labi moncong babi Teknologi penangkaran kuskus papua Demplot tanaman andalan Manokwari (Balitbangda)
Balai Kuok 1. 2.
Bioremediasi limbah industri pulp untuk lahan hutan tanaman industri Percontohan tanaman kayu alternatif untuk pulp
Balai Mataram 1. 2. 3.
Reklamasi lahan tambang di Newmont Percontohan pengelolaan madu Demplot tanaman obat songga
Balai Ciamis 1. 2.
Model percontohan agroforestry Demplot tanaman andalan Jawa Barat (Balitbangda)
Balai Aek Nauli 1. 2. 3.
Percontohan budidaya tanaman taksus, litsea Penangkaran trenggiling, beo nisa dan siamang Demplot tanaman andalan Sumut (kemenyan, jernang)
Balai Makassar 1. 2. 3. 4. 5.
Demplot tanaman andalan Sulsel (Balitbangda) Demplot aneka jenis mangrove Sulsel (Pemda) Reklamasi lahan bekas tambang nikel dengan FMA (PT. AMI) Demplot penangkaran tarsius (TN Babul) Pengembangan murbei dan Nigra indica serta Australis indica
Balai Manado 1. 2. 3.
Pengembangan model hutan tanaman berbasis kemitraan Pengembangan model inseminasi buatan pada anoa Model pengembangan rehabilitasi hutan dan lahan berbasis pengelolaan DAS
Balai Palembang 1. 2.
Demplot tanaman andalan Sumsel (Balitbangda) Demplot pengembangan HTI yang unggul
1. 2. 3.
Demplot pengelolaan cendana Penangkaran rusa di masyarakat Rehabilitasi lahan kering
1. 2.
Uji coba tanaman hutan bibit bersertifikat Demplot sumber benih bersertifikat
1. 2. 3. 4. 5.
Percontohan pengelolaan lahan Demplot tanaman andalan setempat Kalsel (Balitbangda) Agroforestry Jelutung Gaharu
1. 2. 3.
Pengembangan sistem perencanaan pengelolaan DAS terpadu Implementasi pengelolaan DAS mikro dan pulau kecil Pengembangan sistem monitoring dan evakuasi kinerja DAS pada berbagai biogeofisik dan iklim
Balai Kupang
Balai Ciheuleut
Balai Banjar Baru
Balai Solo
PUSPROHUT 1. Demplot Budidaya HHBK tanaman Obat Hutan 2. Model HTI Pertukangan dan Energi 3. KPH Model
PUSKONSER 1. 2. 3. 4.
Reklamasi Lahan Bekas Tambang Penangkaran Satwa Merantinisasi se-Sumatera Gaharu
PUSPIJAK 1. Model mitigasi dan adaptasi 2. Kajian land tenure??
PUSTEKOLAH 1. Pengembangan Uji Coba Perekat Alami untuk Panel Komposit di Industri 2. Konsorsium HHBK resin 3. Pengembangan pemanfaatan bambu/kayu lamina sbg bahan konstruksi rumah dan kapal 4. Bioenergi 5. Rekayasa 6. Kebijakan dan stimulansia organik
Rencana Pengembangan Integratif
RPI 1. Tanaman obat-obatan/bio-medicine RPI 2. Kayu dan bambu lamina RPI 3. Reklamasi lahan di lahan bekas tambang RPI 4. Gaharu RPI 5. Shoreanisasi RPI 6. Penangkaran satwa RPI 7. Land tenure RPI 8. Model mitigasi dan adaptasi RPI 9. Kajian sistem KPH RPI 10. Bioenergi RPI 11. HHBK RPI 12. Model agroforestry RPI 13. Dipterokarpa RPI 14.Pengelolaan DAS RPI 15. JAS (Jenis Andalan Setempat) RPI 16.RSNI
PROGRAM LITBANG KEHUTANAN (Renja 2015) Kegiatan Litbang Konservasi dan Rehabilitasi SDH (Flora, Fauna, Mikroba dan Kawasan) Kegiatan Litbang Peningkatan Produktifitas Hutan (Kayu dan Non Kayu) Kegiatan Litbang Teknologi Pengolahan Hasil Hutan Untuk Peningkatan Daya Saing Produk (Kayu dan Bukan Kayu) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Perumusan Kebijakan dan Penanganan Perubahan Iklim Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Teknis Lainnya Badan Litbang Kehutanan
RENCANA PENGEMBANGAN INTEGRATIF (KONSORSIUM, DEMPLOT, UJI COBA, PILOT ) 1. RPI: PENGEMBANGAN PRODUKSI DAN PENGOLAHAN HHBK 2. RPI: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN KAYU 3. RPI: PENGEMBANGAN KONSERVASI DAN REHABILITASI 4. RPI: PENGEMBANGAN JASA LINGKUNGAN DAN REDD/GRK 5. RPI : PENGEMBANGAN PENELITIAN REGIONAL 6. RPI: PENGEMBANGAN PERAKITAN TEKNOLOGI 7. RPI: PENGEMBANGAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH LIMBAH
1. RPI: PENGEMBANGAN PRODUKSI DAN PENGOLAHAN HHBK a. Konsorsium biofarmaka/ bio-medicine tanaman obat (ganitri, songga, kilemo) b. Konsorsium bioenergi (Nyamplung, pelet kayu/karbon) dan Arang terpadu c. Konsorsium gaharu d. Konsorsium madu E. Konsorsium sutera alam e. Konsorsium minyak atsiri dan resin (kayu putih, cendana, damar dll)
2. RPI: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN KAYU a. Optimasi produk lamina (BAMBU, KAYU, ROTAN) untuk konstruksi bangunan b. Konsorsium Shoreanisasi c. Konsorsium sumber benih dan uji coba tanaman hutan bibit bersertifikat d. Konsorsium sumber benih berbasis genetik dan benih unggul hasil pemuliaan
3. RPI: PENGEMBANGAN KONSERVASI DAN REHABILITASI a. Konsorsium penangkaran satwa (rusa, kuskus, labi-labi, bekantan, beonisa, anoa, tarsius, siamang, dll) b. Konsorsium reklamasi lahan bekas tambang c. Konsorsium bioremediasi limbah industri pulp utk lahan HTI d. Implementasi pengelolaan DAS mikro dan pulau kecil
4. RPI: PENGEMBANGAN JASA LINGKUNGAN DAN REDD/GRK a. Konsorsium usaha ekowisata berbasis DAS dan LANSKAP) b. Konsorsium mitigasi dan adaptasi Perubahan Iklim (PI) - Pembangunan demplot spesies tanaman yang tahan perubahan iklim) - PSP meru betiri c. Desain enginering penanaman dan pengelolaan hutan kota d. Asistensi resolusi konflik (implementasi pendampingan) 5. RPI : PENGEMBANGAN PENELITIAN REGIONAL a. Konsorsium Jenis Andalan Setempat b. Konsorsium Agroforestry c. Konsorsium PLTB (Kebakaran hutan) ???? 6. RPI: PENGEMBANGAN PERAKITAN TEKNOLOGI a. Rekayasa (genetik, kabel layang, portable chipper???) b. Formulsasi cuka kayu sbg stimulansia getah pinus, latek dan pertumbuhan tanaman 7. RPI: PENGEMBANGAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH LIMBAH a. Konsorsium pemanfaatan limbah pembalakan dan industri (jamur obat, jamur tiram, arang aktif, karton, POM, perekat, kayu lamina skala kecil dll)
R pengembangan I 2015 - 2019 KEGIATAN
RPI
Konservasi dan Rehabilitasi SDH (flora, fauna, mikroba dan kawasan)
1.
PENGEMBANGAN KONSERVASI DAN REHABILITASI
Peningkatan Produktivita Hutan (kayu dan bukan kayu)
1. 2.
PENGEMBANGAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HHBK PENGEMBANGAN PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN KAYU
Teknologi pengolahan hasil hutan untuk peningkatan daya saing produk
1. 2.
PENGEMBANGAN PERAKITAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH LIMBAH
Peningkatan kapasitas Perumusan Kebijakan Kehutanan dan Penanganan Perubahan Iklim
1.
PENGEMBANGAN JASA LINGKUNGAN DAN REDD/GRK
1.
PENGEMBANGAN PENELITIAN REGIONAL
Catatan tentang RENCANA PENGEMBANGAN INTEGRATIF Dibawah Bidang Pengembangan Sekretariat? Diketuai oleh Koordinator seorang Peneliti Setiap RPI diupayakan kerjasama/bermitra dengan pengguna (perguruan tinggi, swasta, penyuluh, LSM atau institusi lain)
FORUM PWP HUTAN PENELITIAN
HUTAN PENYULUHAN
HUTAN PENDIDIKAN
Pengembangan/kerjasama/
Rotan
Batam KPHL
Bangkirai
kayu
flora fauna
Non kayu
DAS & LANSKAP
jasling
konservasi
Ekspor air ke Singapura
Wisata, air ,karbon
WORK BREAKDOWN STRUCTURE
BATAM
KAYU & HHBK
Ekspor HOH ke Singapura
Pengembangan/kerjasama dg SM
finansial
Akasia
SIFAT PULP PRODUKSI
mangium
LINGKUNGA N KESUBURAN,
KEBIJAKAN
3 TH PANEN
regulasi
pemasakan mutu pulp
SOSIAL EKONOMI
Karbon, tanah, riap
WORK BREAKDOWN STRUCTURE
STANDAR ANGGARAN 1. LIPI, DIKTI, RISTEK, LDPD 2. S1 , S2, S3 3. PENELITIAN < PENGEMBANGAN 4. TAHUN 1970
“ILMU YANG BISA DIMANFAATKAN MERUPAKAN TABUNGAN DI MASA DEPAN”
RASA MEMILIKI DAN KEBANGGAAN
HATUR NUHUN, WASSALAM