RENCANA KONTIJENSI BANJIR LAHAR HUJAN DESA SIRAHAN KECAMATAN SALAM KABUPATEN MAGELANG 2015 – 2016 Dokumen Kesiapsiagaan
PEMERINTAH DESA SIRAHAN KECAMATAN SALAM KABUPATEN MAGELANG
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA & BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DERAH KABUPATEN MAGELANG
KATA PENGANTAR
Bencana merupakan kejadian luar biasa yang menyebabkan kerugian besar bagi manusia dan lingkungan serta di luar kemampuan manusia untuk dapat mengendalikannya, baik yang disebabkan oleh faktor alam atau manusia atau sekaligus oleh keduanya. Secara geografis dan topografis, Kabupaten Magelang merupakan daerah rawan bencana yang disebabkan oleh alam maupun ulah manusia yang berpotensi menimbulkan korban jiwa, kerugian harta benda, dan kerugian dalam bentuk lain yang tidak ternilai. Oleh karena itu penanganan bencana yang dahulunya bersifat reaktif harus berubah menjadi penanganan bencana yang yang bersifat pro-aktif. Ditinjau dari faktor dasa Sirahan berada di kawasan Derah Aliran Sungai yang berhulu dari Gunung Merapi lereng Gunung Merapi dan diapit dua sungai yaitu sungai Putih dan Sungi Blongkeng. Sungai Putih merupakan Induk dari sungai Lamat, Blongkeng, Putih dan Batang.
Sungai Blongkeng dibawah
merupakan gabungan dari sungai Lamat dan Blongkeng itu sendiri. Gunung Merapi sebagai salah satu Gunung teraktif di Dunia. dalam pereiode 4 tahunan . Pembukaan lahan di kawasan lereng perbukitan untuk perkebunan disadari atau tidak oleh warga dapat memicu gerakan tanah sehingga mengancam sebagian besar kawasan Sirahan ini. Untuk itulah BNPB dan BPBD Kabupaten Magelang menunjuk Desa Sirahan sebagai pilot proyek fasilitasi dalam Program DESTANA 2015 , yang salah satu agenda program ini adalah fasilitasi penyusunan rencana kontijensi
Lahar Dingin, dengan harapan dokumen ini menjadi pijakan dalam
antisipasi tanggap darurat Desa Sirahan. Agar dampak bencana dapat dikurangi, kita perlu meningkatkan kesiapsiagaan kita. Partisipasi masyarakat Sirahan yang telah berkomitmen dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana telah berhasil membuat sebuah dokumen perencanaan yang disebut sebagai Dokumen Rencana Kontijensi Lahar DinginDesa Sirahan yang dipersiapkan berlaku selama lima tahun yaitu dari tahun 2015 hingga 2020. Rencana Kontijensi ini dapat diartikan sebagai proses perencanaan ke depan, dimana rencana dan tujuan telah ditentukan, dan sistim untuk menanggapi
i
kejadian disusun agar dapat mencegah dan mengatasi secara lebih baik keadaan atau situasi darurat yang dihadapi. Rencana Kontijensi ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan Desa Sirahan dan dapat diperbarui dan dievaluasi lagi untuk lima tahun selanjutnya. Unsur-unsur perencanaan yang dimasukkan di dalamnya dimaksudkan untuk mengakomodir perencanaan ini dapat direncanakan kembali oleh masyarakat Sirahan nantinya. Terakhir, kami mengucapkan terimakasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Magelang serta Fasilitator Desa Program Destana 2015 ,
Bapak Chabibullah dan Bapak EY Andhi Wardana yang telah memfasiltasi proses ini bersama masyarakat kami hingga terbuatnya Dokumen Renkon ini. i. Besar harapan kami agar kerja sama ini dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.
Sirahan,
Desember 2015
KEPALA DESA SIRAHAN
MURYANTO
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar dan Lampiran Daftar Tabel Daftar Istilah
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Landasan Hukum D. Kerangka Pikir dan Sistematikan Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografi dan Demografi B. Potensi Desa C. Sarana dan Prasarana D. Perekonomian dan Sosial
BAB III PENILAIAN RISIKO BENCANA A. Profil Bencana Desa Sirahan B. Analisa Risiko Bencana C. Catatan Resiko Bencana Desa Sirahan D. Parameter Kebencanaan di Desa Sirahan E. Kriteria Ancana Lahar Dingindi Desa Sirahan F. Sistem Penanggulangan Bencana di Desa Sirahan
BAB IV SKENARIO KEJADIAN
BAB V KEBIJAKAN DAN STRATEGI A. Kebijakan Upaya Kontijensi B. Kebijakan Pembagian Kelompok Tugas dan Fungsi C. Kebijakan Sistem Komunikasi dan Informasi
BAB VI P E N U T U P
iii
DAFTAR GAMBAR DAN LAMPIRAN
Gambar 1 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4
Skema Proses Rencana Kontijensi Sirahan Sistem Komunikasi dan Koordinasi Keadaan Darurat Desa Sirahan Standard Operasional Prosedur Keadaan Darurat Desa Sirahan Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Penyusunan Rencana Kontijensi Bencana Desa Sirahan Berita Acara Kesepakatan Peserta Fasilitas Penyusunan Rencana Kontijensi Desa Sirahan
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9
Luas Wilayah Per Dusun Desa Sirahan Jumlah Penduduk Desa Sirahan Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah Penduduk Desa Sirahan berdasarkan umur Jumlah Penduduk Desa Sirahan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk Desa Sirahan Berdasarkan Mata Pencaharian Utama Pemerintah Desa Sirahan Data Kelompok Tani di Desa Sirahan Sarana dan Prasarana Kesehatan Desa Sirahan Data Resiko Bencana dan Parameter Penilaian Risiko Bencana
iv
DAFTAR ISTILAH
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. 2. Penyelenggaraan penanggulanggan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. 3. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban,
harta
benda,
pemenuhan
kebutuhan
dasar,
perlindungan
pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana. 4. Korban bencana adalah orang atau kelompok orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana. 5. Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana adalah suatu sistem penanganan darurat bencana yang digunakan oleh semua instansi/lembaga dengan mengintegrasikan pemanfaatan sumberdaya manusia, peralatan dan anggaran.. 6. Komando Tanggap Darurat Bencana adalah organisasi penanganan tanggap darurat bencana yang dipimpin oleh seorang Komandan Tanggap Darurat Bencana dan dibantu oleh Staf Komando dan Staf Umum, memiliki struktur organisasi standar yang menganut satu komando dengan mata rantai dan garis komando yang jelas dan memiliki satu kesatuan komando dalam mengkoordinasikan instansi/lembaga/organisasi terkait untuk pengerahan sumberdaya. 7. Komando
adalah
kewenangan
untuk
memberikan
perintah,
mengkoordinasikan, mengendalikan, memantau dan mengevaluasi kegiatn penanganan bencana
v
8. Posko
adalah
intitusi
memgkoodinasikan,
yang
berfungsi
engendalikan,
sebagai
memantau
pusat dan
komando,
mengevaluasi
pelaksanaan penanganan bencana 9. Pemantauan adalah kegiatan mengamati pelaksanakan penanganan bencana untuk memperoleh data dan informasi sebagai bahan arahan 10. Evaluasi ádalah kegiatan penilaian terhadap seluruh kegiatan penanganan bencana 11. Lahar hujan/ lahar dingin adalah material hasil erupsi gunung berapi yang bercampur dengan air hujan, bergerak secara masal oleh gravitasi melalui alur sungai atau terangkut oleh aliran hujan melaui alur sungai yang berhulu di gunungapi. 12. Aliran lahar hujan/ lahar dingin adalah material hasil erupsi yang terbawa aliran air hujan di lereng, lembah atau sungai yang berhulu di lereng gunung berapi 13. Kelompok rentan adalah bayi, balita (anak usia dibawah 5 tahun),anakanak, ibu hamil/menyusui, penyandang cacat dan orang lanjut usia. 14. Kesiapsiagaan adalah upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana, melalui pengorganisasian langkah-langkah yang tepat guna dan berdaya guna. 15. Bantuan adalah upaya memberikan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan pada saat darurat. 16. Ancaman
bencana adalah suatu kejadian/peristiwa
yang dapat
menimbulkan bencana. 17. Korban bencana adalah orang/kelompok orang yag menderita/meninggal dunia akibat bencana. 18. Masyarakat adalah perseorangan/kelompok orang dan atau badan hukum. 19. Prosedur tetap adalah serangkaian upaya terstruktur yang disepakati secara bersama tentang siapa melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana cara penanganan bencana. 20. Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang
vi
mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu. 21. Penyelamatan adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk mencari, menolong, menyantuni dan mengamankan manusia, harta benda dan sarana dan prasarana serta lingkungan dari bencana. 22. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak bencana. 23. Peringatan dini adalah upaya pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh yang berwenang. 24. Resiko adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu berupa kematian, luka-luka, sakit, jiwa terancam hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta benda dan gangguan kegiatan masyarakat.
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 mengamanatkan upaya untuk melakukan perlindungan terhadap masyarakat dari ancaman bencana. Perlindungan terhadap masyarakat
dimaksudkan
untuk
diselenggarakan
dalam
suatu
sistem
penanggulangan bencana yang terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. Bukan hanya berfokus pada kedaruratan melainkan seluruh aspek pengurangan resiko dan dalam pelaksanaan pembangunan. Dengan demikian penanggulangan bencana menjadi bagian tidak terpisahkan dari pemerintah yang juga terikat oleh prinsip-prinsip pemerintahan yang baik yang ditandai adanya transparasi dan akuntabel, partisipatoris, berkelanjutan, tepatguna dan berdayaguna. Pasca Erupsi Merapi 2010 telah meninggalkan ancaman sekunder yaitu berupa tumpukan material yang ada dihulu Sungai Putih , Sungai Blongkeng juga sungai Jengking yang jumlahnya ratusan juta m3 dan ini merupakan ancaman bagi warga bantaran Sungai Putih, Sungai Blongkenag dan Sungai Jengking termasuk Desa Sirahan yang wilayahnya dilalui sungai-sungai tersebut. Di wilayah Desa Sirahan juga terdapat aktifitas penambangan pasir yang sewaktu waktu dapat terjadi aliran yang mengancam para penambang. Dari data ancaman yang nyata tersebut maka Desa Sirahan perlu mempunyai Rencana Kontinjensi (Renkon) dalam penanganan Bencana Lahar dingin. Pedoman Rencana Kontijensi Lahar Dingin Desa Siarahan Kecamatan Salam , Kabupaten Magelang disusun dengan maksud untuk memudahkan Pemerintah Desa Sirahan dalam melaksanakan peran, tugas dan fungsinya pada saat terjadi kondisi darurat. Pedoman ini disusun dari berbagai proses fasilitasi yang dilakukan oleh BNPB bersama BPBD Kabupaten Magelang dalam Program DESTANA yang didasari
kapasitas, kebutuhan, situasi dan kondisi serta
pengetahuan lokal masyarakat Desa Sirahan dan sekitarnya. Diharapkan Dokumen ini dapat dijadikan sebagai Pedoman dalam upaya penanganan bencana / kedaruratan yang terjadi dan untuk memperoleh kinerja
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 1
penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi secara optimal, dimana kerjasama pihak terkait sangat diperlukan dengan dilandasi pengabdian dan tanggung-jawab yang besar terhadap masalah kemanusiaan . B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Penyusunan Rencana Kontijensi Lahar Dingin/Lahar Hujan Desa Sirahan dimaksudkan untuk memberikan acuan dan dasar hukum bagi upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana di Desa Sirahan dalam waktu lima tahun mendatang.
2. Tujuan Menjadi bagian dari perencanaan pembangunan desa secara terpadu dan terkoordinasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada, sehingga dapat menurunkan risiko bencana di Desa Siarahan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
C. Landasan Hukum Dalam penyusunan rencana kontijensi tanah Lahar Dingin/Lahar Hujan Desa Sirahan, peraturan perundangan yang digunakan adalah : 1. Landasan Idiil Pancasila 2. Landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar 1945. 3. Landasan Operasional ÿ Undang-Undang Dasar 1945; ÿ Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; ÿ Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; ÿ Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah juncto Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 2
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang dan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; ÿ Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; ÿ Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa; ÿ Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana; ÿ Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana.
D. Kerangka Pikir dan Sistematika Penulisan 1. Kerangka Pikir Penyusunan Rencana Kontijensi Lahar Dingin/Lahar Hujan Desa Siarahan diawali dengan analisis ancaman, kerentanan dan kapasitas yang ada di Desa Sirahan yang menyangkut hasil yang telah dicapai dan masalah serta tantangan yang dihadapi. Perumusan visi dan misi, analisis kondisi yang diharapkan, strategi dan arah kebijakan serta program penanggulangan bencana dilakukan dengan mengacu hasil analisis tersebut. Lingkup Rencana Kontijensi meliputi analisis ancaman bencana, kerentanan dan kapasitas (analisis ririko bencana), perencanaan tindakan yang meliputi ketiga tahapan penanggulangan bencana (pra – saat - pasca bencana), mekanisme dan pembagian tugas FPRB /LPRB dan pemangku kepentingan, serta alokasi anggaran. Analisis risiko bencana yang disajikan berbasis ancaman, kerentanan, kapasitas, dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang potensi bencana wilayah desa.
2. Sistematika Penulisan Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 3
Rencana Kontijensi Desa Sirahan
disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
Bab I
: PENDAHULUAN
Bab II
: GAMBARAN UMUM WILAYAH
Bab III
: PENILAIAN RISIKO BENCANA
Bab IV
: SKENARIO KEJADIAN
Bab V
: KEBIJAKAN DAN STRATEGIS
Bab VI
: PENUTUP
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 4
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH
Topografis Desa Sirahan
diapit tiga Sungai yaitu sebelah Timur Sungai
Jingking ditengah Sungai Putih,
dan sebelah barat
Sungai Bolongken (
Gabungan dua Sungai yaitu Lamat dan Blongkeng) Selain Sungai Jingking , kesemuanya berhulu di Gunung Merapi , sedangkan Sugai Putih adalah induk dari empat sungai besar , yaitu Sungai Blongkeng, Lamat ,Batang dan Sungai Putih sendiri. Namun ketiga sungai tersebut diatas ditutup cekdam dan dialirkan ke Sungai Putih semua.
yang keemuanya
mempunyai potensi mendatangkan
ancaman berupa banjir lahar hujan / dingin. Dalam cerita turun temurun masyarakat desa Sirahan, bahwa disekitar Desa Sirahan dulu terjadi peperangan hebat pada jaman Kerajaan Jipang yang mengakibatkan banyak korban dari pihak pihak yang berperang dan kenapa hingga disebut Sirahan Karena pada saat itu ditanah yang akhirnya disebut Sirahan ini adalah tempat dibuangnya / ditemukannya Kepala-kepala Manusia (yang dalam bahasa Jawa halus / Kromo Kepala Manusia disebut Sirah), dan ada Dusun disekitar yang disebut Gajahan dimana saat terjadi peperangan disana di tambatkannya Gajah-gajah sebagai kendaraan Prajurit / tentara yang berperang, juga ada Dusun yang namanya Medangan yang menurut cerita konon dulu sebagai tempat peperangan menggunakan pedang juga sebagai tempat gudang senjata/pedang. Adapun Sirahan sebagai Wilayah Pemerintahan menurut penuturan sesepuh-sesepuh dulu yang diceritakan oleh Bapak Ky. Furqon Kamilin. Konon Sirahan merupakan Dusun/Kampung besar yang terdiri dari Dusun Trayem, Gemampang, Sirahan
konon pada suatu hari ada Orang Trah
dari Kraton
Mataram (sekarang Yogyakarta) yang tinggal di Dusun Trayem hidup dengan Ayem tentrem gemah ripah loh jinawi, kemudian dizaman Perang Pangeran Diponegoro ada utusan / pengageng Kraton Mataram mendatangi Kampung besar itu dan merubah / membawa pranatan baru bahwa dikampung besar itu harus ada pemimpin yang memimpin di kampung besar itu. Pada saat itu berdasarkan
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 5
musyawarah warga masyarakat kampung besar itu terpilihlah dari trah kraton seorang pengageng yang bernama Wirowidagdo yang tinggal di Dusun Sirahan. Pada waktu perang Diponegoro melawan Belanda, Diponegoro dibantu oleh para Kyai – kyai yang mana terbukti adanya petilasan Simbah Kyai Raden Sntri di Kmiragan Dusun Gebayan. Mulai saat itulah dipergunakannya sebutan sirahan sebagai pusat kekuasaan pemerintahan Desa .
Erupsi Merapi tahun 2010 sebagai bencana primernya dan Banjir lahar dingin/hujan
sebagai
bencana
sekundernya
mulai
tahun
2010-2011
menghancurkan Fasum, Fasos, Infrastruktur, Pemukiman dan Persawahan dan trauma masyarakat . Dari 8 Dusun dan 16 padukuhan Tahun 2011-2012 Sirahan mengalami bencana Lahar Dingin yang cukup besar, sedangkan tiap tahunnya ketika musim penghujan pasti terjadi Lahar Dingin dengan skala kecil, sedang maupun besar. Sehingga bisa dikatakan Desa Sirahan di prediksikan memiliki potensiLahar Dingindengan kategori tinggi. Peta gerakan tanah yang selanjutnya di tumpang-tindihkan dengan peta risiko Desa Sirahan yang difasilitasi oleh BPBD Kabupaten Magelang menunjukkan 6 (enam) dusun yang ada di Sirahan berpotensi pada bencanaLahar Dingindengan jenis ancaman murelas (longsor) yang teridentifikasi adalah tanah, batu, kayu dan jatuhan tanah.
A. Kondisi Geografi dan Demografi Desa Desa Sirahan terletak di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, berbatasan dengan wilayah-wilayah : ∑
sebelah utara
: Desa Seloboro, Kec. Salam
∑
sebelah Timur
: Desa Tersan Gede, Kec. Salam.
∑
sebelah Selatan
: Blongkeng dan Desa Plosogede Kec. Ngluwar
∑
sebelah Barat
: Desa Sriwedari dan Desa Ngawen Kecamatan Muntilan
B. LUAS WILAYAH 1. Luas wilayah :
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 6
Luas wilayah Desa 274,635 Ha, yang terbagi menjadi delapan Dusun dengan 8 Rw dan 31 RT meliputi : NO
DUSUN
RW
RT
1
Gemampang
01
01,02,03
2
Gebayan
02
04,05
3
Gedolon
03
10,11
4
Gudang Tegal
03
12,13
5
Trayem
04
06,07,08
6
Tempelan
04
09
7
Sirahan
05
17,18
8
Glagah
05
19,20
9
Jetis
05
21
10
Ngemplak Lor
06
22,23
11
Purwosari
06
24,25
12
Ngemplak Kidul
06
26
13
Salakan
07
27,28,29
14
Candi
07
30,31
15
Berokan
08
14,15
16
Precetan
08
16
KETERANGAN
2. Peruntukan lahan : NO
PERUNTUKAN
LUAS ( Ha)
1
Pertanian subur
50
2
Pertanian sedang
50
3
Pertanian tandus
118
4
Irigasi
0,5
KET.
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 7
5
Perumahan
50,50
6
Olah raga
1
7
Makam
1
8
Tempat ibadah
1
9
Industri
0
10
Pendidikan
3
11
Kesehatan
0,10
Lahan Sawah
: 157,5 Ha - Irigasi Setengah Sederhana : 90 % - Irigasi Teknis : 10 %
Lahan bukan Sawah
: 117,12 Ha - Tegalan : 24 % - Sisanya digunakan untuk Pemukiman
D. JUMLAH PENDUDUK 1. Jumlah Kepala Keluarga : 1091 KK 2. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin Laki-laki
: 1712 orang
Perempuan
: 1799 orang
Jumlah penduduk menurut Dusun : Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
NO Dusun 1
Gemampang
158
139
297
101
2
Gebayan
205
205
410
123
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 8
3
Gedolon
212
234
446
132
4
Trayem
243
219
462
143
5
Sirahan
254
309
563
165
6
Ngemplak
200
262
462
155
7
Salakan
232
237
469
158
8
Berokan
208
194
402
114
Jumlah
1712
1799
3511
1091
3. Jumlah penduduk menurut pemeluk agama Agama NO
Dusun
Islam
Kristen
Katholik
1
Gemampang
289
7
1
2
Gebayan
410
-
-
3
Gedolon
446
-
-
4
Trayem
462
-
-
5
Sirahan
526
37
-
6
Ngemplak
462
-
-
7
Salakan
435
18
16
8
Berokan
396
6
-
Jumlah
3426
68
17
4. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian
Matapencaharian NO 1
Dusun
PNS POLRI/TNI
Pensiuna n
Petan i
Swasta
Gemampang
5
1
21
57
1
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 9
2
Gebayan
4
1
5
67
35
3
Gedolon
3
1
3
82
45
4
Trayem
10
1
1
44
72
5
Sirahan
3
1
1
35
315
6
Ngemplak
4
7
Salakan
3
1
4
12
71
8
Berokan
6
-
9
13
20
38
6
24
374
615
49
5. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan Pendidikan NO
Dusun
TK
SD
SMP SM A
DI-DIII
S1-S2
1
Gemampang
9
97
44
53
1
12
2
Gebayan
8
44
16
20
6
3
3
Gedolon
43
167
96
96
9
6
4
Trayem
13
57
20
18
3
10
5
Sirahan
256
38
68
8
5
6
Ngemplak
7
Salakan
165
63
118
3
12
8
Berokan
111
30
53
7
12
7
Jumlah
6. Jumlah penduduk menurut penderita cacat NO
PENDERITA
JUMLAH
1
Tubuh
4
2
Netra
1
3
Mental
9
KET
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 10
KONDISI BANGUNAN DAN SARANA UMUM 1. Balai Desa
: 1 buah, luas 200
2. Kantor Desa
: 1 buah, luas 100
3. Pasar
: 0 buah, luas 0
4. Tempat Ibadah NO
TEMPAT IBADAH
JUMLAH
1
Masjid
8
2
Mushola
14
3
Gereja
1
4
Vihara
0
KET
5. Kesehatan NO
SARANA
JUMLAH
KET
JUMLAH
KET
1
Rumah Sakit
0
2
Puskesmas
0
3
Puskesmas Pembantu
1
4
PKD
0
5
Polindes
0
6
Bidan
1
7
Apotek
0
8
Klinik kesehatan
0
6. Pendidikan NO
SARANA
1
Play Group / PAUD
1
2
TK
3
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 11
3
SD/MI
3
4
SMP
1
5
SMA
0
6
SMK
0
7
PLS (KF,Paket B,Paket C)
A,Paket 1
7. Olah Raga NO
SARANA
JUMLAH
1
Kolam renang
0
2
Gedung olah raga
1
3
Tenis meja
1
4
Lapangan bola volly
1
5
Lapangan bulutangkis
1
6
Lapangan sepak bola
1
KET
8. Seni NO
SARANA
JUMLAH
1
Gedung pertunjukan
0
2
Studio
0
9. Makam
: 13 buah
10. Pompa bensin
: 0 buah
KET
11.Jalan, jembatan dan irigasi NO
SARANA
JUMLAH
1
Jalan Poros desa
5
2
Jalan lingkungan
16
KET
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 12
3
Jembatan desa
7
4
Gorong-gorong
47
5
Irigasi desa
13
6
Tetek pintu air
5
7
Sumur pantek
F. PEREKONOMIAN 1. Industri dan Perdagangan NO
JENIS
JUMLAH
1
Handycraf
5
2
Mebelair
1
3
Swalayan
4
Toko Besi dan bangunan
5
Depo Pasir
KET
2.Koperasi NO 1
NAMA sartika
JUMLAH
KET
1
2 2. Jasa NO
JENIS
JUMLAH
1
Dokter
0
2
Bengkel mobil
1
3
Bengkel sepeda motor
3
4
Wartel
0
5
Penggilingan padi
2
6
Fotocopy
2
KET
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 13
7
Pengacara
0
8
Counter HP
5
G. ORGANISASI 1. Pertanian NO
NAMA
ALAMAT
KET
1
Dadi Tentrem
Gemampang
35 orang
2
Dadi Mulyo
Gebayan
40 orang
3
Dadi Rahayu
Gedolon
50 orang
4
Dadi Subur
Trayem
50 orang
5
Dadi Maju
Sirahan
50 orang
6
Dadi Rejo
Berokan
30 orang
7
Dadi Makmur
Ngemplak
60 orang
8
Dadi Mukti
Salakan
40 orang
2. P 3 A (Perkumpulan Petani Pengguna Air) NO NAMA ALAMAT 1
Darmatirta
3. Sosial Masyarakat NO NAMA
Sirahan
ALAMAT
KET 15 orang
KET
1
Muslimat
35 orang
2
NU
45 orang
I. STAKEHOLDER 1. PKK
: PKK Sirahan PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (LPKK) DESA SIRAHAN KECAMATAN SALAM
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 14
NO NAMA 1 ZUBAIDAH 2 SITI USWATI MUTMAINAH 3 WIDARWATI 4 5
SRI ROHMIYATI / NURDINI SRI HANDAYANI
6
SITI WINARSIH
7 8 9 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
SRI ROHMIYATI
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
UNSUR TOMAS TOMAS AKTIFIS PEREMPUAN AKTIFIS PEREMPUAN AKTIFIS PEREMPUAN AKTIFIS PEREMPUAN TOMAS
TITIK NURYANTI WINARTI SRI HARTINI B. BAKRUN SUMINI B. MARIYAM ISWATI SITI KANIF ENDANG SUPRIHATIN
TOMAS
WID SUYARTO SRI WIYATUN SURYATI WIWIK ROKHANAH SUKARTI S. IDA F L SUHARNI RUMANTI RINA SUSANTI
TOMAS
CIP BARI KOMSATUN SRIWIYATUN SUYATMI
TOMAS
TOMAS
TOMAS
ALAMAT GEBAYAN TRAYEM
KETERANGAN KETUA WAKIL KETUA
SIRAHAN
SEKRETARIS I
PURWOSARI
SEKRETARIS II
JETIS
BENDAHARA I
GUDANG GEDOLON PURWOSARI
BENDAHARA II
SIRAHAN
GEDOLON
KETUA POKJA I WAKIL KETUA SEKRETARIS ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA KETUA POKJA II WAKIL KETUA SEKRETARIS ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA KETUA POKJA III WAKIL KETUA SEKRETARIS ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 15
35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47.
ASTIKAH
TOMAS
ENI SAYEKTI ETIK IMRONAH SITI MU’ARIFAH NAPSIYAH MARIYANI ENDANG PURWANTI SUNARTI SUYATMI
TOMAS
GEMAMPANG
ANGGOTA ANGGOTA
2. Tokoh Masyarakat : NO NAMA
ALAMAT
1
Kyai Abdul Syukur
Salakan
2
Kyai Muhammad Jaelani
Gedolon
3
Kyai H Sarbini
Berokan
5
Kyai Muhyidin
Trayem
6
Kyai Kasdani
Trayem
7
Pdt. Pariyah Paryanto
Gemampang
8
Bapak Amat Rejo
Sirahan
3.Kelompok Petani NO
ANGGOTA ANGGOTA KETUA POKJA IV WAKIL KETUA SEKRETARIS ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
: NAMA
ALAMAT
1
Dadi Tentrem
Gemampang
2
Dadi Mulyo
Gebayan
3
Dadi Rahayu
Gedolon
4
Dadi Subur
Trayem
5
Dadi Maju
Sirahan
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 16
6
Dadi Rejo
Berokan
7
Dadi Makmur
Ngemplak
8
Dadi Mukti
Salakan
4.P3A
: Darmatirta alamat Sirahan
5.Pengusaha
:
NO
NAMA
JENIS USAHA
ALAMAT
1
Suyanto
Ternak Ayam
Salakan
2
Sunardi
Ternak Ayam
Sirahan
3
Suparno
Ternak Ayam
Gemampang
4
Sulastri
Jenang
Ngemplak Lor
5
Sami
Jenang
Salakan
6
Riyanto
Las
Gemampang
7
Ibu Atika
Batik
Gemampang
8
Sudayat
Menjahit
Jetis Sirahan
9
Kiswanto
KUB Batako
Sirahan
10
Suyadi
KUB Batako
Gebayan
11
BUMDES
Batako
Gebayan
6.Pedagang : Pedagang kelontong, sapi ( ternak) NO
NAMA
JENIS PERDAGANGAN
ALAMAT
1
Ny. Jamyuri
Kelontong
Gedolon
2
Wiyono
Kelontong
Gedolon
3
Bambang Muh Sahid
Butik dan Kue
Gedolon
4
Muh Yasro
Kelontong
Trayem
5
Iswarni
Kelontong
Gebayan
6
Suparno
Kelontong
Gemampang
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 17
7
Budi
Kelontong
Berokan
8
Fadlan
Fotocopy dan Alat Tulis
Berokan
9
Almunajid
Pulsa dan Foto
Gedolon
10
Walmini
Kue
Gemampang
11
Pariyono
Kelontong
Gebayan
12
Pawiro
Kelontong
Gebayan
7. PNS/ABRI 8. Buruh : terdiri dari buruh pertanian, buruh pabrik tektil 9. Perangkat Desa NO NAMA JABATAN
ALAMAT
1
Muryono
Kepala Desa
Gebayan
2
Abe Riyadi
PJ. Sekdes Umum
3
Marsono
Kaur Pemerintahan
Ngemplak Lor
4
Sutiyani
Kaur Pembangunan
Gedolon
5
Moch Rokim
Kaur Kesra
Ngemplak Lor
6
Wartono
Kaur Keuangan
Gemampang
7
Puji Aksono
Kadus.Gedolon
Gedolon
8
Suyadi
Kadus.Gebayan
Gebayan
9
Danang Supriyono
Kadus.Gemampang
Gemampang
10
Nanang Haryoko
Kadus.Sirahan
Sirahan
11
Budi Sunaryo
Kadus.Salakan
Salakan
12
Ghofar Khufiyanto
Kadus Trayem
Trayem
13
Narsono
Kadus.Berokan
Berokan
,
Kaur Tempelan
10.LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) PENGURUS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (LPMD)
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 18
DESA SIRAHAN KECAMATAN SALAM
N O 1
NAMA
UNSUR TOMAS
TRAYEM
TOMAS
BEROKAN
WAKIL KETUA
3 4
Drs. MUH ZAENI H. MUH ILHAM BA. H. SASMUDI WIDARWATI
BEROKAN SIRAHAN
SEKRETARIS I SEKRETARIS II
5
SUSMAN S.
TOMAS AKTIFIS PEREMPUA N PEMUDA
BENDAHARA
6 7
SUMARYOT O SUHARTO
TOMAS
NGEMPLA K LOR NGEMPLA K SIRAHAN
8
SISTIYONO
TOMAS
NGEMPLA K
9
DUTA ALFALAH AHMAD YAENURI
PEMUDA
GEDOLON
TOMAS
TRAYEM
BIDAN DESA KADUS
GEDOLON
SEKSI KETRENTAMAN DAN KETERTIBAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP PEREKONOMIA N DAN KOPERASI KESEHATAN
BEROKAN
KESENIAN
2
10
11. ENY SAYEKTI 12. NARSONO
TOGA
ALAMAT
KETERANGAN KETUA
SEKSI AGAMA
11.Karang Taruna 12.BPD NO
NAMA
ALAMAT
1
Kristianto
Salakan
2
Kusmarjo
Ngemplak Lor
3
Zunarti
Trayem
4
Endang Supriyanti
Sirahan
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 19
5
Muh Tadin
Gedolon
6
Trisno Haryoko
Berokan
7
Rokhanah
Purwosari
8
Srinarwati
Gemampang
9
Nursadar
Gebayan
POTENSI DAN MASALAH 1.1
Kelembagaan NO 1
UNSUR PemDes
MASALAH Kantor rusak diterjang banjir. Perangkat Desa belum bekerja sesuai dengan job-nya
POTENSI Dana Perangkat Desa Pemerintah Kecamatan Pemerintah Kabupaten.
2
LKMD
Pengurus LKMD sebagian besar tidak tampak kegiatannya
3
LPKK
Belum Dana melaksanakan/menera Kader/Pengurus pkan program di ingkungannya
4
LPP
Kepengurusan belum aktif
Pengurus lengkap dan potensial
Pengurus Dana
Program tidak jelas 5
Linmas
Anggota banyak yang berusia lanjut
Pemerintah Desa Dana
Kesejahteraan kurang 6
7
BPD
P3A
Belum dikenal peran dan fungsinya oleh masyarakat
Dana
Kepengurusan belum aktif
Pengurus
Anggota Lengkap
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 20
8
Polmas
Kepengurusan belum aktif
Pengurus
2.2 Sketsa Desa NO 1
2
3
4
5
6
7
MASALAH
POTENSI
Pada musim hujan Semua Dusun – dusun terancam diterjang Banjir
Tenaga dan Gotong royong
Sawah di dusun Berokan kekurangan air karena Bendung Seloboro dan Irigasi nya hilang hanyut terbawa banjir
Tenaga dan Gotong royong
Sawah di dusun Jetis ,Sirahan , Gemampang kekurangan air karena Bendung Candi dan Irigasi nya hilang hanyut terbawa banjir
Tenaga dan Gotong royong
Sawah di dusun Sirahan, Gedolon kekurangan air karena Bendung Sirahan dan Irigasi nya hilang hanyut terbawa banjir
Tenaga dan Gotong royong
Sawah di dusun Gedolon,Gebayan dan Trayem kekurangan air karena Bendung Gedolon dan Irigasi nya hilang hanyut terbawa banjir
Tenaga dan Gotong royong
Jalan Poros Desa dari GempangSalakan 1000 m tidak bisa dilewati dikarenakan rusak tergerus banjir
Tenaga dan Gotong royong
Pasien di PUSTU tidak punya tempat tunggu
Tenaga dan Gotong royong
Batu dan Pasir
Batu dan Pasir P3A
Batu dan Pasir P3A
Batu dan Pasir P3A
Batu dan Pasir P3A
Batu dan Pasir
Batu dan Pasir Tenaga Perawat dan Bidan
8
Pintu Balai Desa akan cepat rusak karena kepanasan belum ada terasnya
Tenaga dan Gotong royong Batu dan Pasir
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 21
Perangkat Desa 9
Tenaga dan Gotong royong Batu dan Pasir
10
11
12
13
14
15
16
17
Jalur Salakan-Candi terputus karena Jembatan Candi Hilang Hanyut
Tenaga dan Gotong royong
Jalur Berokan-Glagah terputus karena Jembatan Glagah Hilang Hanyut
Tenaga dan Gotong royong
Di RT 16 Precetan masih banyak warga yang melakukan buang air besar , mandi dan cuci di tempat terbuka
Tenaga dan Gotong royong
Jalan Precetan belum ada talut atau tanggulnya sepanjang 600 m sehingga mudah longsor
Tenaga dan Gotong royong
Jalan Lingkar Dusun RT 10 dan 11 Gedolon panjang 300 m masih tanah jika hujan mudah erosi
Tenaga dan Gotong royong
Jalan Lingkar Dusun RT 12 Gedolon panjang 200 m masih tanah tidak rata jika dilewati tidak lancar
Tenaga dan Gotong royong
Jalan di RT 13 Gedolon sepanjang 200 m rusak
Tenaga dan Gotong royong
Tanggul /Talut Jalan Lingkar Dusun Berokan belum ada
Tenaga dan Gotong royong
Batu dan Pasir
Batu dan Pasir
Batu dan Pasir
Batu dan Pasir
Batu dan Pasir
Batu dan Pasir
Batu dan Pasir
Batu dan Pasir
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 22
18
Modal Pengadaan saprodi atau pupuk sangat minim
Gapoktan
19
Sarana tempat wudlu Masjid Nurul Burhan, Gudang belum selesai pembangunannya
Tenaga Gotong Royong
20
Sarana dan Prasarana TPQ DI Dusun-Dusun Sirahan belum punya
Ustadz, Ustadzah, Santri dan Santriwati
21
Sulitnya mendapatkan bibit pertanian dan peterikan
Lahan dan Penyuluh
22
Saluran irigasi dari Salakan sampai Trayem jebol karena banjir
Tenaga dan Gotong Royong
Kegiatan TPQ di Dusun-Dusun sedusun Sirahan terbatas karena kurang dana operasional
Dana
Jln. Dusun Ngemplak Kidul RT.26 sepanjang 50 meter masih terjal perlu dilangsamkan
Tenaga
Jembatan Dusun Ngemplak Kidul RT. 26 retak perlu renovasi
Tenaga Gotong royong
23
24
25
Batu dan Pasir
Ustadz dan Ustadzah
Material Pasir, Batu
Pasir Batu
26
Irigasi Dusun Ngemplak Kidul RT. Tenaga tenaga Gotong Royong 26 belum permanen perlu Pasir, batu dibuatkan pembagi air / maron -+ 500 meter
27
Belum ada Pos Ronda di Dusun Dusun Se Desa Sirahan
Tenaga Gotong Royong
28
Masih ada beberapa Rumah yang tidak layak huni di setiap Dusun
Tenaga Gotong Royong
29
Ada 2 anak cacat tubuh permanen di RT. 26 RW.006, perlu penanganan ke Depan
Penanganan Dinas Sosial
30
Masih banyak Rumah Tangga di RT. 26 RW.006 melakukan kegiatan MCK di tempat terbuka
Tenaga
Masih ada 6 Rumah yang tidak
Tenaga Gotong Royong
31
Pasir, batu
Pasir Batu
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 23
layak huni di RT. 22 & 23 RW.006 Pasir, Batu 32 Belum ada tempat Ibadah yang layak di Dusun Ngemplak Lor
Tenaga Gotong Royong
Irigasi barat Dusun Gemampang rusak p=150m l = 1m
Tenaga dan Gotong royong
Di Dusun Gemampang banyak warga membuang sampah sembarangan
Tenaga Gotong Royong
Di Dusun Gemampang masih ada rumah miskin kurang sehat 11 kk
Tenaga Gotong Royong
38
Masih banyak Rumah Tangga di Dusun Gemampang melakukan kegiatan MCK di tempat terbuka
Lahan
39
Dusun Gemampang banyak kolam yang tidak ada isinya karena adanya Erupsi
Lahan
40
Dusun Gemampang Banyak kelompok tani belum betul dalam tehnis bertani/bercocok tanam
Penyuluh
41
Jalan Dusun Sirahan tertimbun pasir semua 100 m
Gotong royong
42
Saluran Irigasi Rusak di Dusun Gemampang
Kerja bakti. Ada material pasir.
43
Dusun Sirahan area persawahan banyak tertibun pasir
Lahan
44
Dusun Sirahan banyak rumah yang hanyut dan tertibun pasir
Kerja bakti
46
Dusun Sirahan Poskampling rusak. Hanyut terbawa banjir
Tenaga Gotong Royong
33
Lahan
34 35
36
37
Batu dan Pasir
Lahan
Lahan
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 24
47
Dusun Sirahan Msih ada rumah yang tidak layak huni . ada 4 kk
Gotong royong
48
Tebing dusun Sirahan yang terbawa arus sungai 500 m
Kerja bakti. pasir.
49
Banyak warga Dusun Sirahan yang melakukan kegiatan MCK ditempat terbuka
Tenaga Gotong Royong
50
Banyak kolam yang tidak ada isinya karena adanya Erupsi di Dusun Sirahan
Lahan
Jalan Dusun Rt 27,28,29 rusak berat tergerus banjir 430 m
Tenaga
52
3 Gorong – gorong Rt 27,29 rusak
Tenaga,Pasir
53
Jln Dusun Salakan Ngemplak rusak
Tenaga,Pasir
54
Saluran air di Dusun Salakan rusak
Tenaga,Pasir
55
Belum ada Poskamling Di Dusun Salakan
Warga
56
Di Salakan Lahan Pertanian 3 Ha tertimbun material
Tenaga ,
57
10 kk miskin di Dusun Salakan kurang sehat
Pemdes
58
Jika Banjir Sungai Putih meluap ke Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu pemukiman warga dusun Sirahan
59
Jalan selatan dusun Trayem jika hujan becek p=200 m
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
60
Banyak warga Dusun Trayem yang melakukan kegiatan mck ditempat terbuka
Tenaga Gotong Royong
61
Jika banjir saluran air wetan Tempelan Meluap
Tenaga Gotong Royong
62
Ada warga cacat tubuh di Trayem yang terlantar
Dinas Sosial
51
Penyuluh
Pasir
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 25
63
2 kk rumah miskin Dusun Trayem kurang sehat
Pemdes
64
Jalan ke makam dusun Gebayan rusak 100 m L=1,5
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
68
Merosotnya hasil pertaniandi Dusun Gebayan karena kekurangan pengetahunan,modal dan air
Penyuluh, Lahan
69
Di Dusun Gebayan jika ronda belum ada pos Kamling
Lahan, Warga
70
14 kk miskin di Dusun Gebayan yang kurang sehat untuk penghuninya
Pemdes
71
2 ha areal sawah dusun Gebayan terendam pasir beserta irigasinya 1000 m
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
72
3 Gorong-gorong wetan Gedolon dan 1 gorong-gorong RT 10rusak
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
73
1500 m irigasi Gedolon belum permanen
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
74
Banyak warga di Dusun Gedolon yang melakukan kegiatan MCK di tempat terbuka
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
Di Gedolon ada 2 warga cacat mental (gila)
Dinas Sosial
76
Di Dusun Gedolon pada tempat Posyandu ,tempat pemeriksaan Ibu hamil tidak ada ruang khusus
Bidan Desa
77
Di Gedolon masih ada balita yang dibawah garis merah (kurang gizi)
Bidan Desa
78
Di Gedolon masih banyak Kandang ternak jadi satu dengan rumah
Penyuluh
79
Gedolon Banyak kolam ikan terendam pasir karena diterjang banjir
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
75
Rumah Sakit Jiwa
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 26
80
Bendungan Ngemplak P = 35 m dan T = 2 m dan L = 2,5 m perlu pengecoran
Tenaga Gotong Royong dan Pasir
81
Pembuatan Pagar Makam di RT 22 dan RT 23 Dusun Ngemplak P = 40 m dan T = 1,5 m
Tenaga Gotong Royong dan Pasir
82
Di Precetan terdapat 6 Keluarga yang memiliki rumah miskin ( Pagar Bambu dan lantai tanah
Pemdes
83
Perikanan di Dusun Precetan perlu pembibitan dan bimbingan budidaya
Penyuluh
84
Saluran irigasi dan bendungan di Dusun Sirahan rusak semua
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
85
Jembatan penghubung Dusun Sirahan dan Dusun Berokan putus sepanjang 20 m
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
86
Di Dusun Sirahan perlu tanggul/beteng sungai sepanjang 300 m
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
87
Jalan-jalan di Dusun Glagah tertimbun pasir
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
88
Saluran irigasi Di Dusun Glagah putus
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
89
Sawah-sawah di Dusun Glagah hilang menjadi aliran kali Putih
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
90
Di Dusun Glagah terdapat 18 Rumah Miskin
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
91
Kolam-kolam ikan di dusun Glagah tidak dapat digunakan akibat banjir lahar dingin
Lahan
92
Jalan masuk ke Dusun Jetis tertimbun pasir akibat banjir lahar dingin
Tenaga Gotong Royong
93
Saluran irigasi di Dusun Jetis tertimbun pasir
Tenaga Gotong Royong
94
Di Dusun Jetis terdapat 9 Rumah
Pemdes
Tenaga Gotong royong, Pasir, Batu
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 27
Miskin 95
Kolam ikan di Dusun Jetis tidak dapat digunakan akibat banjir lahar dingin
Tenaga Gotong royong Pasir Batu
96
Di Dusun Precetan terdapat 3 Rumah Miskin
Pemdes
97
Irigasi dan Bendungan di Dusun Precetan rusak terkena banjir lahar dingin
Tenaga Gotong royong Pasir Batu
98
Di Dusun Precetan perlu tanggul/talut sepanjang 900 m
Tenaga Gotong royong Pasir Batu
99
Jalan dan pengairan di Dusun Candi 75% rusak karena banjir
Tenaga Gotong royong Pasir Batu
100
Jalan lingkar di Dusun Candi perlu diperbaiki
Tenaga Gotong royong Pasir Batu
101
Di dusun Candi 99% warganya termasuk Rumah Tangga Miskin karena terkena dampak banjir
Pemdes
102
Di Dusun Candi perlu diadakan pengerukan pasir untuk mengangkat material pasir yang memenuhi aliran sungai bagus
Tenaga Gotong Royong
103
Air Bersih di dusun Candi tidak tersedia karena mata airnya mati
Sungai
104
Di Dusun Candi perlu tanggul sungai karena jika banjir Dusun Candi terancam
Tenaga Gotong royong Pasir Batu
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 28
2.3 Kalender Musim
No
Masala h/ Kegiat an/ Keada an
Kemarau
Hujan
A pr
M ei
Ju n
Ju l
Agt
Sep
O kt
No p
De s
Jan
Fe b
Ma r
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
* *
** *
*** **
*** *
** **
** **
1
2
1
Kekura ngan air
2
Wabah ** Penyaki ** t *
3
Pacekli k
4
Pencuri
5
Hama Tanama n
*** ** ** *
*** **
**
*** **
** *
***
*** *
** *
*** **
** ** ** *
** **
** *
Bendun g dan Saluran rusak
*
** **
** **
Pohonpohon tumban g
** **
** **
9
Jalan Becek
** *
** **
10
Banjir
6
Erosi
7
8
** **
** ** ** **
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 29
BAB III PENILAIAN RISIKO BENCANA
A. Profil Bencana Desa Sirahan 1. Banjir Lahar Dingin Lahar dingin disebut juga lahar hujan, yaitu material vulkanis yang telah terguyur air hujan, baik bersuhu tinggi maupun bersuhu normal Ketika terjadi erupsi, banyak material vulkanis yang tidak ikut tergelincir dan turun ke bawah, tetapi menumpuk di daerah dekat puncak gunung Merapi. Apabila terjadi hujan lebat di daerah puncak, maka bisa menimbulkan ancaman sekunder bagi daerah di sekitar lereng gunung merapi terutama daerah bantaran sungai, yaitu ancaman banjir lahar dingin. Ketika meluncur dari puncak Merapi, material ini berupa material piroklastik yang menyebabkan terbentuknya awanpanas. Isinya terdiri atas batuan berukuran bongkah, kerakal, kerikil, pasir hingga debu panas. Setelah di daerah produksi ini terkena hujan maka di daerah transportasi di lerengnya akan memiliki energi sangat tinggi yang mampu merusak apa saja yang dilewatinya.
B. Analisa Risiko Bencana Analisis risiko bencana berdasarkan ancaman, kerentanan dan kapasitas yang telah diuraikan sebelumnya. Perhitungan risiko bencana sesuai dengan rumus risiko bencana yaitu: Ancaman x Kerentanan Risiko Bencana = ------------------------------Kapasitas
Parameter
yang
digunakan
untuk
penilaian
risiko
bencana
dengan
menggunakan tabel di bawah ini, maka tingkat risiko bencana dapat dianalisa baik secara satu ancaman (single hazard) ataupun multi ancaman (multi hazard). Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 30
Tabel 7 Contoh Parameter Penilaian Risiko Bencana Ancaman Lahar Dingin
Pemicu ∑
∑ ∑
∑ ∑
Kapasitas
Kerentanan
Potensi endapan matrial volkanik tinggi di puncak Gunung Merapi Curah Hujan Tinggi Sungai yang berpotensi menghantar luncuran matrial volkanik dengan aliran air dari puncak gunung merapi Kondisi tebing sungai yang rendah Kerusakan lingkungan di hulu, aliaran dan bantaran sungai
Manusia Manusia ∑ Manula, ∑ IbuHamil, ∑ Balita ∑ Cacat ∑ Tidak memahami kebencanaan ∑
Alam ∑ Pemukiman di Bantaran sungai ∑ Tidak ada Penahan banjir di bantaran sungai ∑ Jalan Putus ∑ Rumah ∑ Lahan Perkebunan ∑ Tidak akses jalan tembus
1. Relawan 2. Gotong Royong/ Kerja Bakti 3. Jalur Eavkuasi 4. Tempat Titik Kumpul 5. Tempat
∑ Terkena Penyakit
Pengungs
∑ Kesulitan MCK
Sementar
∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian
ian
a 6. Tempat Pengungs ian Akhir 7. Program PRB dari Pemerint ah
dan
LSM maupun Kekeringan ∑ ∑
Kemarau Sumber
∑ Manula, Mata ∑ IbuHamil,
∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian
Ormas
1. Bides
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 31
∑
Air Mati
∑ Balita
Irigasi Rusak
∑ Cacat
2. PKD
Tingkat risiko bencana dapat dibagi dalam : ∑
Risiko Tinggi : Risiko tinggi terhadap bencana dapat disebabkan karena ancaman yang tinggi,
tingginya
kerentanan
dan
rendahnya
kapasitas
untuk
menanggulangi bencana. ∑
Risiko Sedang Risiko sedang terhadap bencana dapat disebabkan karena ancaman yang tinggi, namun tingkat kerentanan dan kapasitas dikategorikan tinggi atau tingkat ancaman bencana adalah sedang
∑
Risiko Rendah Rendahnya tingkat risiko disebabkan karena ancaman yang rendah, tingkat kerentanan yang rendah pula dan kapasitas yang dikategorikan tinggi. Atau tingkat ancaman bencana adalah tinggi namun kapasitas untuk menanggulangi bencana tinggi.
C. Catatan Resiko Bencana Desa Sirahan 1. Dusun Gemampang Jmlh Penduduk L= 140, Pr=133 =273
Lansia 39
Ibu hamil 2
Balita 17
Cacat Mental =4 Fisik =5
Ancaman Erupsi Banjir Lahar Hujan Flu Burung Angin Ribut
Peta Pemeringkatan Ancaman No
Ancaman
1 2 3 4 5
Erupsi Lahar Hujan Wabah Penyakit Puting Beliung Konflik Sosial
Kemungkinan Terjadi 3 4 3 3 3
Dampak
Total Nilai
3 3 2 3 3
6 7 5 6 6
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 32
6 7 8
Gempa Bumi Tanah Longsor Tsunami
3 1 1
2 1 1
5 2 2
2. Dusun Gebayan Jmlh Penduduk L= 201, Pr=200 =401
Lansia 39
Ibu hamil 4
Balita 21
Cacat Mental dan Fisik 4
Ancaman Erupsi Banjir Lahar Hujan Kebakaran Konflik Sosail
Peta Pemeringkatan Ancaman No
Ancaman
1 2 3 4 5 6 7 8
Erupsi Lahar Hujan Wabah Penyakit Puting Beliung Konflik Sosial Gempa Bumi Tanah Longsor Tsunami
Kemungkinan Terjadi 3 4 3 3 2 3 3 1
Dampak
Total Nilai
3 4 3 2 2 3 2 1
6 8 6 5 4 6 5 2
3. Dusun Gedolon Jmlh Penduduk L= 212, Pr=234 =447
Lansia 46
Ibu hamil 3
Balita 26
Cacat Mental =7 Fisik =4
Ancaman Erupsi Banjir Lahar Hujan Putting Beliung Gempa Bumi
Peta Pemeringkatan Ancaman No 1 2 3 4 5
Ancaman Erupsi Lahar Hujan Wabah Penyakit Puting Beliung Konflik Sosial
Kemungkinan Terjadi 3 3 2 2 2
Dampak 4 3 2 3 2
Total Nilai 7 6 4 5 4
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 33
6 7 8
Gempa Bumi Tanah Longsor Tsunami
3 1 1
3 1 1
6 2 2
4. Dusun Trayem Jmlh Penduduk L= 243, Pr=219 =462
Lansia 22
Ibu hamil 3
Balita 43
Cacat Mental 4 Fisik 5
Ancaman Erupsi Banjir Lahar Hujan Angin Ribut Gempa Bumi
Peta Pemeringkatan Ancaman No 1 2 3 4 5 6 7 8
Ancaman Erupsi Lahar Hujan Wabah Penyakit Puting Beliung Konflik Sosial Gempa Bumi Tanah Longsor Tsunami
Kemungkinan Terjadi 3 3 2 3 2 3 1 1
Dampak 3 3 1 3 1 3 1 1
Total Nilai 6 6 3 6 3 6 2 2
5. Dusun Sirahan Jmlh Penduduk L=64, Pr=72 =136
Lansia 5
Ibu hamil 2
Balita 4
Cacat Mental =1 Fisik =1
Ancaman Erupsi Banjir Lahar Hujan
Peta Pemeringkatan Ancaman No 1 2 3 4 5 6 7 8
Ancaman Erupsi Lahar Hujan Wabah Penyakit Puting Beliung Konflik Sosial Gempa Bumi Tanah Longsor Tsunami
Kemungkinan Terjadi 3 3 2 2 2 2 1 1
Dampak 2 2 1 1 1 1 1 1
Total Nilai 5 5 3 3 3 3 2 2
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 34
6. Dusun Ngemplak Jmlh Penduduk L= 190, Pr=250 =440
Lansia 60 L=19 P= 41
Ibu hamil 0
Balita 19 L=7 P= 41
Cacat Mental =2 Fisik =2
Ancaman Erupsi Banjir Lahar Hujan
Peta Pemeringkatan Ancaman No 1 2 3 4 5 6 7 8
Ancaman Erupsi Lahar Hujan Wabah Penyakit Puting Beliung Konflik Sosial Gempa Bumi Tanah Longsor Tsunami
Kemungkinan Terjadi 3 3 2 1 1 1 1 1
Dampak 3 3 2 1 1 2 1 1
Total Nilai 6 6 4 2 2 3 2 2
Cacat Mental =1 Fisik =2
Ancaman Erupsi Banjir Lahar Hujan Flu Burung Angin Ribut
Dampak 2 2 1 2 2 1 1 1
Total Nilai 5 5 3 4 4 3 2 3
7. Dusun Salakan Jmlh Penduduk L= 168, Pr=155 =323
Lansia Ibu hamil 20 19
Balita 4
Peta Pemeringkatan Ancaman No 1 2 3 4 5 6 7 8
Ancaman Erupsi Lahar Hujan Wabah Penyakit Puting Beliung Konflik Sosial Gempa Bumi Tanah Longsor Tsunami
Kemungkinan Terjadi 3 3 2 2 2 2 1 2
8. Dusun Berokan Jmlh Penduduk L= 208, Pr=194
Lansia 44
Ibu hamil 4
Balita 23
Cacat Mental =4
Ancaman Erupsi
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 35
=402
Fisik =15
Banjir Lahar Hujan
Peta Pemeringkatan Ancaman No 1 2 3 4 5 6 7 8
Ancaman Erupsi Lahar Hujan Wabah Penyakit Puting Beliung Konflik Sosial Gempa Bumi Tanah Longsor Tsunami
Kemungkinan Terjadi 3 3 2 1 1 1 1 1
Dampak 3 3 2 1 1 2 1 1
Total Nilai 6 6 4 2 2 3 2 2
D. Paramater Kebencanaan di Desa Sirahan
1. Parameter Penilaian Resiko Bencana Dusun Gemampang Ancaman Lahar Dingin
Pemicu ∑
∑ ∑
∑ ∑
Potensi endapan matrial volkanik tinggi di puncak Gunung Merapi Curah Hujan Tinggi Sungai yang berpotensi menghantar luncuran matrial volkanik dengan aliran air dari puncak gunung merapi Kondisi tebing sungai yang rendah Kerusakan lingkungan di hulu, aliaran dan bantaran sungai
Kerentanan Manusia Alam Manusia ∑ Pemukiman di Bantaran ∑ Manula, sungai ∑ IbuHamil, ∑ Tidak ada ∑ Balita Penahan ∑ Cacat banjir di ∑ Tidak bantaran memahami sungai kebencanaan ∑ Jalan Putus ∑ ∑ Rumah ∑ Lahan Perkebunan ∑ Tidak akses jalan tembus ∑ Terkena Penyakit
Kapasitas Relawan Gotong Royong/Kerja Bakti Jalur Eavkuasi Tempat Titik Kumpul Tempat Pengungsian Sementara Tempat Pengungsian Akhir Program PRB dari Pemerintah dan LSM maupun Ormas
∑ Kesulitan MCK
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 36
∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian
Kekeringan ∑ ∑ ∑
Kemarau Sumber Mata Air Mati Irigasi Rusak
∑ Manula, ∑ IbuHamil, ∑ Balita ∑ Cacat
Bides PKD
∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian
2. Parameter Penilaian Resiko Bencana Dusun Gebayan Ancaman Lahar Dingin
Pemicu ∑
∑ ∑
∑ ∑
Potensi endapan matrial volkanik tinggi di puncak Gunung Merapi Curah Hujan Tinggi Sungai yang berpotensi menghantar luncuran matrial volkanik dengan aliran air dari puncak gunung merapi Kondisi tebing sungai yang rendah Kerusakan lingkungan di hulu, aliaran dan bantaran sungai
Kerentanan Manusia Alam Manusia ∑ Pemukiman di Bantaran ∑ Manula, sungai ∑ IbuHamil, ∑ Tidak ada ∑ Balita Penahan ∑ Cacat banjir di ∑ Tidak bantaran memahami sungai kebencanaan ∑ Jalan Putus ∑ ∑ Rumah ∑ Lahan Perkebunan ∑ Tidak akses jalan tembus ∑ Terkena Penyakit
Kapasitas Relawan Gotong Royong/Kerja Bakti Jalur Eavkuasi Tempat Titik Kumpul Pengungsian Sementara Tempat Pengungsian Akhir Program PRB dari Pemerintah dan LSM maupun Ormas
∑ Kesulitan MCK
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 37
∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian
Kekeringan ∑ ∑ ∑
Kemarau Sumber Mata Air Mati Irigasi Rusak
∑ Manula, ∑ IbuHamil, ∑ Balita ∑ Cacat
Bides PKD
∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian
3. Parameter Penilaian Resiko Bencana Dusun Gedolon Ancaman Lahar Dingin
Pemicu ∑
∑ ∑
∑ ∑
Potensi endapan matrial volkanik tinggi di puncak Gunung Merapi Curah Hujan Tinggi Sungai yang berpotensi menghantar luncuran matrial volkanik dengan aliran air dari puncak gunung merapi Kondisi tebing sungai yang rendah Kerusakan lingkungan di hulu, aliaran dan bantaran sungai
Kerentanan Manusia Alam Manusia ∑ Pemukiman di Bantaran ∑ Manula, sungai ∑ IbuHamil, ∑ Tidak ada ∑ Balita Penahan ∑ Cacat banjir di ∑ Tidak bantaran memahami sungai kebencanaan ∑ Jalan Putus ∑ ∑ Rumah ∑ Lahan Perkebunan ∑ Tidak akses jalan tembus ∑ Terkena Penyakit
Kapasitas Relawan Gotong Royong/Kerja Bakti Jalur Eavkuasi Tempat Titik Kumpul Tempat Pengungsian Sementara Tempat Pengungsian Akhir Program PRB dari Pemerintah dan LSM maupun Ormas
∑ Kesulitan MCK ∑ Peternakan
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 38
∑ Perikanan ∑ Pertanian
Kekeringan ∑ ∑ ∑
Kemarau Sumber Mata Air Mati Irigasi Rusak
∑ Manula, ∑ IbuHamil, ∑ Balita ∑ Cacat
3. Bides 4. PKD
∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian 4. Parameter Penilaian Resiko Bencana Dusun Trayem Ancaman Lahar Dingin
Pemicu ∑
∑ ∑
∑ ∑
Potensi endapan matrial volkanik tinggi di puncak Gunung Merapi Curah Hujan Tinggi Sungai yang berpotensi menghantar luncuran matrial volkanik dengan aliran air dari puncak gunung merapi Kondisi tebing sungai yang rendah Kerusakan lingkungan di hulu, aliaran dan bantaran sungai
Kerentanan Manusia Alam Manusia ∑ Pemukiman di Bantaran ∑ Manula, sungai ∑ IbuHamil, ∑ Tidak ada ∑ Balita Penahan ∑ Cacat banjir di ∑ Tidak bantaran memahami sungai kebencanaan ∑ Jalan Putus ∑ ∑ Rumah ∑ Lahan Perkebunan ∑ Tidak akses jalan tembus ∑ Terkena Penyakit
Kapasitas Relawan Gotong Royong/Kerja Bakti Jalur Eavkuasi Tempat Titik Kumpul Tempat Pengungsian Sementara Tempat Pengungsian Akhir Program PRB dari Pemerintah dan LSM maupun Ormas
∑ Kesulitan MCK ∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 39
Kekeringan ∑ ∑ ∑
Kemarau Sumber Mata Air Mati Irigasi Rusak
∑ Manula, ∑ IbuHamil, ∑ Balita ∑ Cacat
Bides KD
∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian 5. Parameter Penilaian Resiko Bencana Dusun Sirahan Ancaman Lahar Dingin
Pemicu ∑
∑ ∑
∑ ∑
Potensi endapan matrial volkanik tinggi di puncak Gunung Merapi Curah Hujan Tinggi Sungai yang berpotensi menghantar luncuran matrial volkanik dengan aliran air dari puncak gunung merapi Kondisi tebing sungai yang rendah Kerusakan lingkungan di hulu, aliaran dan bantaran sungai
Kerentanan Manusia Alam Manusia ∑ Pemukiman di Bantaran ∑ Manula, sungai ∑ IbuHamil, ∑ Tidak ada ∑ Balita Penahan ∑ Cacat banjir di ∑ Tidak bantaran memahami sungai kebencanaan ∑ Jalan Putus ∑ ∑ Rumah ∑ Lahan Perkebunan ∑ Tidak akses jalan tembus ∑ Terkena Penyakit
Kapasitas Relawan Gotong Royong/Kerja Bakti Jalur Eavkuasi Tempat Titik Kumpul Tempat Pengungsian Sementara Tempat Pengungsian Akhir Program PRB dari Pemerintah dan LSM maupun Ormas
∑ Kesulitan MCK ∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 40
Kekeringan ∑ ∑ ∑
Kemarau Sumber Mata Air Mati Irigasi Rusak
∑ Manula, ∑ IbuHamil, ∑ Balita ∑ Cacat
Bides PKD
∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian 6. Parameter Penilaian Resiko Bencana Dusun Ngemplak Ancaman Lahar Dingin
Pemicu ∑
∑ ∑
∑ ∑
Potensi endapan matrial volkanik tinggi di puncak Gunung Merapi Curah Hujan Tinggi Sungai yang berpotensi menghantar luncuran matrial volkanik dengan aliran air dari puncak gunung merapi Kondisi tebing sungai yang rendah Kerusakan lingkungan di hulu, aliaran dan bantaran sungai
Kerentanan Manusia Alam Manusia ∑ Pemukiman di Bantaran ∑ Manula, sungai ∑ IbuHamil, ∑ Tidak ada ∑ Balita Penahan ∑ Cacat banjir di ∑ Tidak bantaran memahami sungai kebencanaan ∑ Jalan Putus ∑ ∑ Rumah ∑ Lahan Perkebunan ∑ Tidak akses jalan tembus ∑ Terkena Penyakit
Kapasitas Relawan Gotong Royong/Kerja Bakti Jalur Eavkuasi Tempat Titik Kumpul Tempat Pengungsian Sementara Tempat Pengungsian Akhir Program PRB dari Pemerintah dan LSM maupun Ormas
∑ Kesulitan MCK ∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 41
Kekeringan ∑ ∑ ∑
Kemarau Sumber Mata Air Mati Irigasi Rusak
∑ Manula, ∑ IbuHamil, ∑ Balita ∑ Cacat
Bides PKD
∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian 7. Parameter Penilaian Resiko Bencana Dusun Salakan Ancaman Lahar Dingin
Pemicu ∑
∑ ∑
∑ ∑
Potensi endapan matrial volkanik tinggi di puncak Gunung Merapi Curah Hujan Tinggi Sungai yang berpotensi menghantar luncuran matrial volkanik dengan aliran air dari puncak gunung merapi Kondisi tebing sungai yang rendah Kerusakan lingkungan di hulu, aliaran dan bantaran sungai
Kerentanan Manusia Alam Manusia ∑ Pemukiman di Bantaran ∑ Manula, sungai ∑ IbuHamil, ∑ Tidak ada ∑ Balita Penahan ∑ Cacat banjir di ∑ Tidak bantaran memahami sungai kebencanaan ∑ Jalan Putus ∑ ∑ Rumah ∑ Lahan Perkebunan ∑ Tidak akses jalan tembus ∑ Terkena Penyakit
Kapasitas Relawan Gotong Royong/Kerja Bakti Jalur Eavkuasi Tempat Titik Kumpul Tempat Pengungsian Sementara Tempat Pengungsian Akhir Program PRB dari Pemerintah dan LSM maupun Ormas
∑ Kesulitan MCK ∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian
Kekeringan ∑ ∑
Kemarau ∑ Manula, Sumber Mata ∑ IbuHamil,
Bides
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 42
∑
Air Mati Irigasi Rusak
∑ Balita ∑ Cacat
PKD
∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian 8. Parameter Penilaian Resiko Bencana Dusun Berokan Ancaman Lahar Dingin
Pemicu ∑
∑ ∑
∑ ∑
Potensi endapan matrial volkanik tinggi di puncak Gunung Merapi Curah Hujan Tinggi Sungai yang berpotensi menghantar luncuran matrial volkanik dengan aliran air dari puncak gunung merapi Kondisi tebing sungai yang rendah Kerusakan lingkungan di hulu, aliaran dan bantaran sungai
Kerentanan Manusia Alam Manusia ∑ Pemukiman di Bantaran ∑ Manula, sungai ∑ IbuHamil, ∑ Tidak ada ∑ Balita Penahan ∑ Cacat banjir di ∑ Tidak bantaran memahami sungai kebencanaan ∑ Jalan Putus ∑ ∑ Rumah ∑ Lahan Perkebunan ∑ Tidak akses jalan tembus ∑ Terkena Penyakit
Kapasitas Relawan Gotong Royong/Kerja Bakti Jalur Eavkuasi Tempat Titik Kumpul Tempat Pengungsian Sementara Tempat Pengungsian Akhir Program PRB dari Pemerintah dan LSM maupun Ormas
∑ Kesulitan MCK ∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian
Kekeringan ∑ ∑ ∑
Kemarau ∑ Manula, Sumber Mata ∑ IbuHamil, Air Mati ∑ Balita Irigasi Rusak
Bides PKD
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 43
∑ Cacat ∑ Peternakan ∑ Perikanan ∑ Pertanian E. Sistem Penanggulangan Bencana di Desa Sirahan Perencanaan kontijensi merupakan proses perencanaan ke depan, dalam keadaan yang tidak menentu, dimana skenario dan tujuan disepakati, tindakan teknis dan manajerial ditetapkan, dan sistem tanggapan dan pengerahan potensi disetujui bersama untuk mencegah atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat ataupun kritis. a. Nama dan Kedudukan Tim Siaga Bencana Desa Sirahan Nama
: POKJA DESTANA ABADI
dan Komunitas Sirahan
Bangkit Kedudukan
: Desa Sirahan, Kecamatan Salam, Kab. Magelang
b. Struktur Organisasi Tata Laksana Penaggulangan Bencana Lahar dingin Desa Sirahan ( Lampiran ) Penanggung jawab : Kepala Desa, Komando dan Pengendalian Lapangan : Destana Abadi c. Komunikasi, Pemantauan, dan Penyebaran Informasi, Peringatan Dini dan Status Ancaman 1.
Komunikasi Komunikasi mengunakan alat : ∑
HT dengan frekuensi 148.780 Mhz dengan cadangan frekuensi 149.700 Mhz
∑
HP
∑
Pengeras suara
∑
Mega Phone
Pemantauan di Fokuskan di Lereng Merapi bagian barat/barat daya, aliran sepanjang sungai Putih, Sungai Blongkeng dan Sungai Jengking, yang informasi diperoleh dari Peduli Merapi Srumbung (148.940 MHz) BMKG Yogyakarta, Komunitas Radio Pemantau lainnya dan Informasi dari Masyarakat yang dapat dipercaya. Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 44
2. Status Ancaman: a. Normal ; Cuaca cerah b. Waspada : Cuaca mendung pekat merata atau sebagian di wilayah lereng gungung merapi bagian Barat, Barat Daya
sampai wilayah Desa Sirahan dan
sekitarnya yang diprediksi terjadi hujan deras di lereng Gunung Merapi yang terdapat hulu-hulu Sungai Putih, Sungai Blongkeng dan Sungai Jengking. c. Siaga : -
Terjadi hujan lebat di sekitar lereng merapi sampai desa Sirahan dengan durasi waktu 1,5 Jam.
-
Telah terpantau hujan merata atau sebagian di wilayah lereng warga merapi bagian Barat dan Barat Daya sampai wilayah desa Sirahan dan sekitarnya
-
Telah terpantau terjadinya aliran di sungai Putih yang diprediksi mengancam wilayah desa Sirahan.
-
Ketinggian air sungai mencapai 2 m di Jurang Jero/ Jembatan Ngepos
d. Awas : -
Telah terjadi aliran lahar dingin di sungai Putih dengan kapasitas diatas sedang (2 Meter) Pos Ngepos yang diprediksi akan mengancam wilayah Desa Sirahan dalam jangka waktu yang tidak lama lagi.
-
Terjadi hujan lokal dibawah Dalam menentukan status ancaman ditentukan oleh komando lapangan / Koordinator Destana Abadi dengan pertimbangan laporan hasil pantauan oleh regu komunikasi dan Informasi peringatan Dini
3.
Peringatan Dini
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 45
a. Peringatan dini disampaikan kepada warga setelah ditetapkan dari status normal menjadi waspada disiarkan menggunakan megaphone, pengeras suara masjid dan dikomunikasikan melalui HT dan HP . Warga masyarakat harus melakukan kesiapsiagaan termasuk mempersiapkan tas siaga. b. Status waspada ke siaga diinformasikan disiarkan menggunakan sirine megaphone, pengeras suara masjid dan dikomunikasikan melalui HT dan HP. Warga masyarakat harus sudah mulai berada di titik kumpul dan tim evakuasi melakukan evakuasi terhadap warga yang masuk dalam golongan rentan terlebih dahulu c. Status siaga ke awas ditandakan dengan sirine megaphone dan dikomunikasikan melalui HT dan HP. Warga harus bergerak ke Tempat Titik Kumpul kemudian ke Tempat Pengungsian Sementara (TPS) atau ke TPA (Tempat Pengungsian Akhir)Ë Ditentukan pemerintah kabupaten.
4. Komunikasi dan Call Sign a. Call Sign/Nama panggilan di frekuensi o Sirahan 1
: Kepala Desa Sirahan.
o Sirahan 2
: Pj Sekdes Sirahan
o Isrodin
: Koordinator KSB
o Posko Induk
: Posko
o Danang Gundul
: Kadus Gemampang
o Yadi
: Kadus Gebayan
o Thukul
: Kadus Gedolon
o Ghofar Kufianto
: Kadus Trayem
o Konang
: Kadus Sirahan
o Ronggo Lawe
: Ngemplak / Kasi Kesra
o Sirahan 8
: Kadus Berokan
o Robot
: Kadus Salakan
o Sirahan 3
: Kasi Pemerintahan
o Sirahan 4
: Kasi Pembangunan
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 46
o Bagi Komunitas menggunakan panggilan sesuai di Frekwensi ß
masing - masing
5. Evakuasi dan Pengungsian (Manajeman Barak) Peta Jalur evakuasi ( lampiran ) 6. Transportasi: a) Tranportasi mandiri terdiri: ∑
Sepeda / Sepeda motor
∑
Kendaraan roda empat
1. Bantuan transportasi dari relawan harus dikordinasikan Oleh Tim Operasi 7. Titik kumpul ∑
Di Masjid atau Sekolah di Masing – masing Dusun (Sesuai Peta Evakuasi)
∑
Dilokasi Rumah warga yang luas dan aman
8. Tempat Pengungsian Sementara ∑
Balai Desa
∑
Balai Desa Tersan Gede
∑
SDN Sirahan I
9. Tempat Pengungsian Akhir ∑
TPA Tanjung
10. Evakuasi : Evakuasi terdiri dari : a. Evakuasi pengungsi warga diutamakan bagi kelompok rentan baru warga lainnya yang dipimpin Kadus masing-masing dibantu pemuda setempat. b. Evakuasi korban Bencana Evakuasi korban bencana atas perintah komando lapangan kepada Regu Operasi termasuk bantuan evakuasi dari luar. c. Bila ada warga yang menolak untuk dievakuasi diminta untuk menandatangani surat pernyataan. 11. Logistik dan Dapur Umum
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 47
∑ Perencanaan kebutuhan logistik berupa pangan dan non pangan bagi pengungsi dan relawan termasuk kebutuhan khusus kelompok rentan, Air bersih, Sanitasi, MCK ∑ Inventarisasi ketersedian
logistik yang sudah ada dan membuat
data
kekurangan logistik yang disampaikan kepada Posko PB daerah dan pihak2 yang berkompeten untuk memberikan bantuan. ∑ Inventarisas peralatan dapur umum dan menyelenggarakan dapur umum ∑ Menyiapkan, mengolah, distribusi, makanan bagi pengungsi dan Relawan ∑ Menerima dan menginvetaris logistik ∑ Mengkoodinir relawan dapur umum ∑ Membuat Pelaporan pertanggung jalaban harian koordinator lapangan dan diteruskan ke kepala desa dan para kadus. 12. Bantuan Bantuan yang berupa logistik maupun relawan diterima melalui Posko dan di Invetarisir dan di distribusi sesuai kebutuhan dan posko berhak menolak yang tidak sesuai kebutuhan 13. Tanggap darurat. Masa Tanggap Darurat di usulkan Kepala Dukuh ke Kepala Desa, diteruskan ke camat, diteruskan Ke Buapti melalui
Surat, untuk dikeluarkan surat
keputusan Bupati tentang masa tanggap darurat. F. Koordinasi Kedaruratan Kedaruratan adalah situasi dimana kehidupan atau kesejahteraan masyarakat atau sebagian masyarakat akan terancam bila tindakan secara cepat dan sesuai tidak diambil. Langkah yang ditempuh menurut respon yang luar biasa dan tindakan khusus dengan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip manajemen. Situasi yang dimaksud adalah :
a. Terjadinyaung Mendung Pekat dan Hujan Lebat di Puncak Merapi yang tidak berhenti
dan suara over skill dari EWS merapi yang
terpantau lewat Radio Komunitas HT LPRB Sirahan Bangkit Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 48
b. Tanggap darurat juga dilakukan berdasarkan kajian cepat pada ketiadaan dan atau tidak dapat mencukupi kebutuhan pangan dan air yang dibutuhkan masyarakat per hari oleh karena situasi darurat c. Mendesaknya kebutuhan tempat tinggal dan penanggulangan penyakit yang ditimbulkan Karena Lahar Dingin yang terjadi.
Karena umumnya ancaman dapat terjadi dimana saja dengan sedikit atau tanpa peringatan, maka sangat penting untuk melakukan upaya pada masa darurat untuk mengurangi risiko dampaknya. Oleh sebab itu dilakukan beberapa upaya untuk mengurangi risiko untuk menangani ancaman pada saat kondisi darurat yaitu : ÿ Upaya manajemen dan koordinasi. ÿ Upaya pencarian dan penyelamatan. ÿ Upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan dan melindungi korban bencana dengan cara melakukan evakuasi guna mengurangi korban. ÿ Upaya mendistribusikan kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan pangan dan non-pangan. ÿ Upaya menangani kesehatan yaitu ketersediaan obat-obatan dan medis dan ketersediaan air bersih. ÿ Upaya untuk pembangunan tempat penampungan korban bencana.
G. Upaya Minimum Kedaruratan a. Upaya Penyelamatan dan Perlindungan. Memberikan penyelamatan dan perlindungan kepada korban bencana terutama melakukan kegiatan pencarian korban (SAR) yang melibatkan warga
serta
melakukan
kegiatan
evakuasi
guna
menghindari/mengurangi jatuhnya korban manusia yang melibatkan warga dengan dukungan FPRB, TNI, Polri, Tagana, Bagana , SAR, Komunitas Relawan dan unsur medis penanganan darurat di lapangan.
b. Upaya Mencukupi Kebutuhan Dasar (Pangan dan Non-pangan) Pangan Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 49
Bantuan pangan diberikan dalam bentuk siap santap dan/atau dengan memasak beras dan lauk pauk secara piket dan terjadwal. Bayi, balita, dan ibu hamil serta kelompok-kelompok rentan lain dipastikan terakomodir kebutuhan pangannya. Bantuan pangan diberikan sesuai kebutuhan minimal standar hidup manusia Non-Pangan Bantuan non-pangan sebagai kebutuhan pendukung utama disiapkan untuk
memenuhi
kebutuhan
minimal
standar
hidup
manusia.
Pemerintah Desa dengan dukungan unsur sosial mengkoordinasikan penanganan di lapangan. Bayi, balita dan ibu hamil serta kelompokkelompok rentan lainnya juga dipastikan terakomodir akan kebutuhan ini.
c. Upaya Perlindungan Kelompok Rentan. Memberikan penyelamatan dan perlindungan kepada kelompok rentan dengan mempertahankan kondisi korban tetap dalam keadaan hidup normal, meskipun dalam keadaan minimal.
d. Perbaikan dan Penyelidikan Fasilitas Kritis. Melakukan perbaikan fasilitas kritis seperti puskesmas atau failitas kesehatan, layanan air bersih dan sanitasi lingkungan yang diupayakan untuk tetap menjaga kondisi kesehatan minimal guna menghindari wabah penyakit. Demikian pula penyediaan dan pembangunan tempat penampungan sementara yang memanfaatkan fasilitas / sarana yang tersedia, tenda, barak-barak darurat atau kombinasi keduanya. Ini ditujukan untuk tetap terjaga hunian darurat yang layak, agar terhindar dari menurunnya standar kehidupan minimal.
H. Metode Umum Pelaksanaan Kegiatan Secara umum metodologi dan program kerja dalam rencana kontijensi ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 50
a. Pengumpulan data sekunder tentang gambaran umum Desa Sirahan yang meliputi : demografi, topografi dan lain-lainnya. b. Pengumpulan data dan peta risiko bencana yang juga memuat rencana mitigasi dan evakuasi wilayah Sirahan. c. Pengumpulan data awal kapasitas (sumberdaya yang ada) pada lima sumberdaya yang ada di masyarakat (pentagon asset) dalam menghadapi situasi darurat. d. Membuat draft kebutuhan untuk menghadapi keadaan darurat melalui workshop Rencana Kontijensi dengan masyarakat Desa Sirahan. e. Melakukan pendataan terhadap dinas-dinas terkait dengan kebencanaan di lingkungan Pemerintahan Desa Sirahan. f. Melakukan koordinasi melalui forum komunitas yang dibentuk untuk membangun komitmen dan kesepahaman pada setiap dinas terkait untuk semua tahapan bencana yaitu pada saat terjadi bencana, sebelum dan sesudah terjadi bencana. g. Membuat tata laksana baku tentang penanganan dan manajemen tanggap darurat, yang meliputi : 1) Jalur komando tanggap darurat Desa Sirahan. 2) Penentuan dan Sosialisasi Jalur dan tempat Evakuasi masyarakat Sirahan. h. Membuat simulasi untuk mendukung skenario kejadian bencana yang dilakukan untuk selalu mengingat tindakan cepat yang dilakukan dalam menghadapi bencana.
I. Perencanaan Program Perencanaan Kontijensi ini dibuat secara bersama-sama oleh semua pihak, termasuk diantaranya pihak pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Perencanaan program kontijensi diaktifkan segera setelah adanya :
a. Terjadinya hujan yang tidak berhenti selama tiga hari berturut-turut dan terdengarnya suara hewan peliharaan di Desa Sirahan. Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 51
b. Tanggap darurat juga dilakukan berdasarkan ketiadaan dan atau tidak dapatnya mencukupi kebutuhan pangan dan air yang dibutuhkan minimal per hari oleh karena situasi darurat seperti akibat bencana Lahar Dingin. c. Mendesaknya kebutuhan tempat tinggal dan penanggulangan penyakit yang ditimbulkan karena situasi darurat atau Lahar Dingin yang terjadi. Adapun prinsip-prinsip penyusunan perencanaan kontijensi yang disusun adalah sebagai berikut : a. Proses penyusunan dilakukan secara partisipatif. b. Skenario dan tujuan secara kesepakatan bersama. c. Dilakukan secara terbuka. d. Pendelegasian peran dan tugas setiap pelaku secara bertanggung jawab. e. Dibuat untuk membuat respon yang dapat dipublikasikan dalam menghadapi keadaan darurat.
Adapun Proses Perencanaan Kontijensi yang dilakukan sebagai berikut :
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 52
Menentukan Kejadian
Pengembangan Skenario
Penentuan Tindakan
Perencanaan Kebutuhan
Mekanisme Respon
Inventarisasi Kapasitas dan kerentanan
Rencana Kontijensi
Gambar : 1. Skema Proses Rencana Kontijensi Sirahan
a. Penentuan Kejadian Pada tahap ini dilakukan penentuan risiko bencana dan wilayah kemungkinan terjadi bencana dengan membuat peta rawan bencana, sehingga semua pihak dapat memahami keparahan atau dampak yang bisa ditimbulkan bila terjadi bencana. Dalam hal ini semua pihak terkait dapat memahami tanda-tanda akan terjadinya status darurat, tanda peringatan, batas indikasi dan faktor pemicu terjadinya suatu bencana dan mengindentifikasikan tindakan untuk penanganannya.
b. Pengembangan Skenario Pada tahapan pengembangan skenario, dibuat skenario berdasarkan peta risikoLahar Dingin yang sebelumnya telah diidentifikasikan akan ancaman yang mungkin terjadi. Pengembangan skenario dimulai dari dampak terparah yang diakibatkan oleh suatu bencana. Pengembangan Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 53
skenario ini dibuat secara bersama dan dikomunikasikan kepada Pemerintah Desa melalui pertemuan rutin untuk menekan jumlah korban dan kemungkinan kerusakan yang ditimbulkan. Ini menjadi dasar dalam perencanaan tindakan sebagai respon tanggap darurat untuk Desa Sirahan.
c. Penentuan Tindakan Setelah pengembangan skenario, kemudian ditentukan tindakan (peran) yang akan dilakukan oleh pihak-pihak yang ditentukan untuk menghadapi keadaan darurat. Penentuan ini dilakukan dengan cara diskusi, workshop, kunjungan lapangan, dan finalisasi perencanaan yang mengacu pada rencana tanggap darurat dan penentuan sumberdaya untuk dimobilisasi.
d. Perencanaan dan Inventarisasi Untuk Mekanisme Respon Pada tahap ini dilakukan pengkajian terhadap kerentanan dan kapasitas Sirahan apabila terjadi suatu bencana baik secara sumber daya manusia, sumber daya alam, infrastruktur, sosial dan ekonomi. Serta melakukan pendataan kebutuhan yang dibutuhkan pada saat menghadapi
keadaan
darurat.
Kesemua
ini
dilakukan
untuk
mendapatkan penentuan mekanisme respon. Pada tahapan mekanisme respon ditentukan sistem dan kegiatan menghadapi keadaan darurat yang dilakukan secara terkoordinir dalam suatu Rencana Kontijensi Lahar Dingin Desa Sirahan.
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 54
BAB IV SKENARIO KEJADIAN
Cuaca mendung pekat merata atau sebagian di wilayah lereng gungung merapi bagian Barat, Barat Daya sampai wilayah Desa Sirahan dan sekitarnya yang diprediksi terjadi hujan deras di lereng Gunung Merapi yang terdapat huluhulu Sungai Putih, Sungai Blongkeng dan Sungai Jengking. Terjadi hujan lebat di sekitar lereng merapi sampai desa Sirahan dengan durasi waktu 1,5 Jam.Telah terpantau hujan merata atau sebagian di wilayah lereng warga merapi bagian Barat dan Barat Daya sampai wilayah desa Sirahan dan sekitarnyaTelah terpantau terjadinya aliran di sungai Putih yang diprediksi mengancam wilayah desa Sirahan. Telah terjadi aliran lahar dingin di sungai Putih dengan kapasitas diatas sedang (2 Meter) Pos Ngepos yang diprediksi akan mengancam wilayah Desa Sirahan dalam jangka waktu yang tidak lama lagi. Terjadi hujan lokal dibawah Arah lahar dingin mengancam beberapa padusunan yang ada di Wilayah Desa Sirahan. Aliaran banjir terpecah ke tiga bagian aliaran, yaitu Wilayah Timur , Tengah dan Barat sungai Putih, Aliran sungai air desertai matrial vokanik dan pepohan dan mengancam ,Candi, Berokan , Salakan, Glagah, Gemampang serta Kampung- kampung dibawahnya. . Sebagai dampak apabila terjadiLahar Dingin, maka kemungkinan akan mengancam wilayah tersebut. Dampak yang diperkirakan sebagai berikut : 1. Ngemplak Lor Aset Beresiko Manusia Alam Fisik Sosial Politik Finansial
Asumsi Bentuk Resiko Pada Set Meninggal 1 orang Banjir Lahar Dingin Rumah Hilang, rusak Keluarga Hilang Ternak Hilang: - Sapi 1 ekor - Ayam 2000 ekor - Sawah 20 Ha - Bendungan dan sungai rusak
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 55
2. Salakan Aset Beresiko Manusia
Alam Fisik
Sosial Finansial
Asumsi Bentuk Resiko Pada Set Meninggal = 10 Luka = 50 Sakit ISPA = 50 Sawah = 30 Ha Sumber mata air = 100 Rumah hunian = 100 Jumbatan = 2 Sekolah = 2 Tempat ibadah = 2 Kelaurga Hilang dan tidk terkomunikasi Mobil = 5 Sepeda motor = 25 Surat berharga Perabotan rumah Hilang pekerjaan
3. Gemapang Aset Beresiko Manusia
Alam Fisik Sosial Politik Finansial
Asumsi Bentuk Resiko Pada Set Meninggal Luka – luka : 20 Trauma ; 10 Lahan pertanian dan tempat usaha : 15 ha Rumah hunian : 50 Jembatan : 1 Masyarakat Bingung Mobil, speda motor, dll
4. Berokan Aset Beresiko Manusia
Asumsi Bentuk Resiko Pada Set Korban jiwa 1 orang Luka – luka 15 Trauma : 20 Sawah terendam gagal panen 10 Ha Rumah rusak, jalan rusak Masyarakat Bingung Hewan, mobil rumah dan perabotan rumah tangga
Alam Fisik Sosial Politik Finansial
5. Bayan Aset Beresiko Manusia
Asumsi Bentuk Resiko Pada Set Luka berat / ringan Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 56
Hnayut Longsor Rusaknya lahan persawahan Tertimbun pasir Rumah rusak jalan rusak berat Kecemburuan soasial Kurangnya gotong royong Hilangnya surat berharga Harta benda Emas Uang
Alam Fisik Sosial Politik Finansial
6. Sirahan Aset Beresiko Manusia Alam
Asumsi Bentuk Resiko Pada Set Luka berat / ringan, sakit, meninggal, stress, trauma Kejadian malam hari Perswahan dan sumber air Rusak berat, baik tempat tinggal atau fasilitas umum Kehilangan anggota keluarha Penjarahan harta benda korban Rumah hilang 20 unit
Fisik Sosial Politik Finansial
7. Gedolon Aset Beresiko Manusia Alam Fisik Sosial Politik Finansial
Asumsi Bentuk Resiko Pada Set Cacat Fisik Lansia kepanikan Hilangnya sumber mata air Masjid, rumah penduduk, prasarana umum Masyarakat Bingung Sawah, tempat usaha, kendaraan
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 57
BAB V KEBIJAKAN DAN STRATEGI Dalam rangka penanganan terhadap korban yang disebabkan oleh tanahLahar Dingin, maka perlu diambil beberapa kebijakan agar semua korban dapat segera tertolong serta berbagai fasilitas dan infrastruktur dapat segera diperbaiki dan dimanfaatkan kembali dengan harapan semua aktifitas masyarakat dapat ebrjalan normal kembali dan masyarakat akan selalu siaga terhadap bencana. Beberapa kebijakan penting yang diambil tersebut adalah : A. Kebijakan Upaya Kontijensi 1. Upaya Penyelamatan dan Perlindungan Memberikan upaya pencarian dan penyelamatan kepada korban yang hilang, balita dan bayi, cacat fisik / sakit menahun, lansia, dan ibu hamil dengan melakukan kegiatan pencarian korban (SAR) yang melibatkan warga serta melakukan kegiatan evakuasi kepada orang yang . Metode yang digunakan untuk SAR adalah berkelompok dengan anggota 10 orang per kelompok, sementara untuk evakuasi dengan cara yang sama namun dengan jumlah anggota adalah 5 orang anggota per kelompok. 2. Upaya Mencukupi Distribusi Kebutuhan Dasar (Pangan dan Nonpangan) a. Pangan Bantuan pangan diberikan dalam bentuk siap santap dan/atau natural seperti beras, lauk pauk, mie instant, gula, garam, dan sambal. Bantuan pangan diberikan sesuai kebutuhan minimal standar hidup manusia. Dapur umum melayani dengan sistem antrian / ransum dan tiket. b. Non-pangan Bantuan non-pangan sebagai kebutuhan pendukung utama disiapkan untuk memenuhi kebutuhan minimal standar hidup manusia. Kebutuhan tersebut antara lain : pakaian, pakaian dalam, minyak tanah, gula, sabun, kompor, perlengkapan masak, dan minyak goreng. Pemerintah Desa setempat dengan dukungan unsur sosial mengkoordinasikan penanganan di lapangan. Untuk kebutuhan pakaian akan di distribusikan langsung berdasarkan data sementara yang masuk. 3. Upaya Perlindungan Kelompok Rentan Memberikan penyelamatan dan perlindungan kepada kelompok rentan dengan memberikan pelayanan spesifik dan berbeda untuk kelompok rentan. Layanan medis dan obat-obatan serta kebutuhan spesifik kelompok rentan yang diberikan ditujukan untuk mempertahankan kondisi korban tetap dalam keadaan hidup normal, meskipun dalam keadaan minimal seperti susu bayi, susu ibu hamil, pembalut wanita, selimut, dan kebutuhan spesifik terhadap penanganan medis dan akses kehidupan seharihari. Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 58
4. Perbaikan dan Penyediaan Fasilitas Kritis Melakukan upaya perbaikan fasilitas kritis seperti jalan propinsi, jalan poros, mushola, listrik, layanan air bersih dan sanitasi lingkungan yang diupayakan untuk tetap menjaga kondisi kesehatan minimal guna menghindari wabah penyakit. Demikian pula penyediaan dan pembangunan tempat penampungan sementara yang menfaatkan fasilitas / sarana yang tersedia, tenda, barak-barak darurat atau kombinasi keduanya yang terletak pada zona aman atau tempat evakuasi yang termaktub di dalam peta risiko bencana. Naungan diprioritaskan untuk kelompok rentan, dan yang sakit. Pada saat belum dibangunnya fasilitas kritis, maka dibangun tenda khusus untuk pelayanan kebutuhan kelompok rentan, pembangunan dapur umum darurat dan Pendirian Pos Kesehatan dan Tim Medis darurat. Tim Medis juga akan melakukan upaya pemulihan psikologis masyarakat dengan tujuan memulihkan masyarakat korban dari trauma dan membangkitkan semangat agar dapat bangkit kembali melalui metode ceramah, konseling dan permainan. Ini ditujukan untuk tetap terjaganya standar kehidupan minimal msyarakat Sirahan dan memulihkan kondisi fisik dan kesehatan warga yang menjadi korban. Selanjutnya akan dilakukan perencanaan dan koordinasi untuk meminta bantuan kepada pemerintah dan instansi terkait. Untuk selanjutnya, memasuki 7 hari masa pasca bencana akan dilakukan perencanaan pemindahan harta benda milik warga (ternak, perabotan rumah, barang-barang elektronik dll) yang ditujukan untuk menyelamatkan aset masyarakat korban, agar tidak terlalu sulit memulihkan penghidupannya dan meminimalisasi kebutuhan di pengungsian. Metode yang dilakukan adalah gotong-royong yang di koordinir oleh kelompok tugas perbaikan dan penyediaan fasilitas kritis.
B. Kebijakan Pembagian Kelompok Tugas dan Fungsi Kebijakan dan kegiatan menghadapi keadaan darurat bencana di Desa Sirahan yang dibagi dalam beberapa kelompok tugas berdasarkan kebutuhan kegiatan pada saat darurat. Adapun tugas sistim komunikasi dan koordinasi dari tiap-tiap kelompok tugas (pokgas) adalah sebagai berikut : 1. Ketua Pelaksana a. Sebagai komando pengendali operasi. b. Melakukan kajian cepat terkait tanda deteksi bencana. c. Memberikan perintah evakuasi kepada pusat informasi. 2. Pelaksana Harian Segera setelah mendengar sirine mengaktifkan dan memimpin Pokgas Pencarian, Pertolongan, dan Penyelamatan (SAR), Pokgas Evakuasi, Pokgas Sosial dan Kelompok Rentan, Pokgas Perbaikan dan Penyediaan Fasilitas Kritis, dan Pokgas Informasi.
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 59
3. Pokgas Pencarian, Pertolongan dan Penyelamatan (SAR) Adapun tugas dan fungsi dari Kelompok Pencarian, Pertolongan dan Penyelamatan (SAR) adalah sebagai berikut : a. Mobilisasi peralatan pertolongan, pencarian, dan penyelamatan. b. Menolong, menyelamatkan, dan mencari korban yang masih hidup. c. Melakukan pemisahan korban bencana menurut kondisinya d. Membuat laporan hasil pencarian. 4. Pokgas Evakuasi Adapun tugas dan fungsi dari Kelompok Evakuasi adalah sebagai berikut : a. Mengatur proses evakuasi. b. Menyiapkan kebutuhan evakuasi. c. Mengkoordinir masyarakat untuk proses evakuasi. d. Menjaga keselamatan proses evakuasi. e. Menyiapkan tempat-tempat evakuasi. f. Menyiapkan rambu-rambu evakuasi. 5. Pokgas Sosial dan Kelompok Rentan Adapun tugas dan fungsi dari kelompok sosial dan kelompok rentan adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan kebutuhan makanan dan pangan untuk para korban bencana termasuk kepada kelompok rentan. b. Menyiapkan kebutuhan tempat penampungan sementara untuk para korban bencana termasuk kepada kelompok rentan. c. Menyiapkan kebutuhan dapur umum. d. Membantu kelangsungan hidup masyarakat yang selamat dari bencana dan memastikan kebutuhan spesifik kelompok rentan. e. Pengelolaan bantuan untuk para korban bencana. f. Mendirikan media center yang terkait dengan informasi bantuan dan pengungsi. 6. Pokgas Perbaikan dan Penyediaan Fasilitas Kritis Adapun tugas dan fungsi kelompok perbaikan dan penyediaan fasilitas kritis adalah sebagai berikut : a. Mengatur lokasi relokasi pengungsian yang aman dan aksesibilitas. b. Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung lainnya (radio dan alat komunikasi). c. Mempersiapkan Pos Kesehatan darurat untuk pengobatan. d. Menyiapkan tenaga relawan kesehatan. e. Melakukan pengobatan darurat, pembinaan atau pencegahan trauma fisik. f. Mengirim pasien rujukan ke rumah sakit rujukan. g. Memantau kondisi fisik dan mental korban. h. Menjaga kualitas air minum (watsan). i. Pembangunan dan pengoperasian dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 60
j. Merencanakan dan membuat Rencana Perbaikan (Recovery Plan) terhadap fasilitas kritis yang ada untuk dapat difungsikan sesegera mungkin (fasilitas kesehatan, telekomunikasi, listrik dan air minum). 7. Pokgas Informasi Adapun tugas dan fungsi dari Kelompok Informasi adalah sebagai berikut : a. Memberikan informasi yang akurat kepada para pengambil kebijakan. b. Memvalidasi informasi kebencanaan dan penyebaran pengumuman yang dikeluarkan oleh pemerintah. c. Menyebarkan informasi dari para pengambil kebijakan kepada masyarakat luas. d. Memantau kemungkinan terjadinya bencana susulan. e. Mengidentifikasi besarnya kerugian atau dampak dari bencana. f. Pengumpulan informasi korban / mayat, logistik dan kesiapsiagaan setiap lembaga terkait. C. Kebijakan Sistim Komunikasi dan Informasi Sistim komunikasi dan koordinasi dalam keadaan darurat yang ada di Desa Sirahan dibuat untuk meminimalisir tumpang tindih dan rumitnya sistem informasi dan koordinasi antar unit kontijensi yang ada. Dengan sistem ini diyakini dapat membangun suatu sistem informasi dan koordinasi yang lebih mudah sehingga tidak terjadi kekeliruan dan tiap unit dalam melakukan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsinya. Kebijakan sistem informasi dan koordinasi untuk kontijensi pada saat darurat disusun dalam Sistem Komunikasi dan Koordinasi Keadaan Darurat Desa Sirahan seperti yang tergambarkan pada skema seperti terdapat dalam lampiran
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 61
BAB VI PENUTUP Demikian dokumen Perencanaan Kontijensi Desa Sirahan ini dibuat sebagai pedoman dan acuan bagi Pemerintah Desa Sirahan dan pihak-pihak terkait Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang untuk menentukan kebijakan lebih lanjut. Jumlah anggaran biaya yang ditimbulkan dari skenario yang ditetapkan bukanlah sebagai Daftar Isian Kegiatan, tetapi adalah proyeksi kebutuhan apabila terjadi bencana. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada, baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintahan Kabupaten/Kota tetangga, instansi-instansi vertikal, lembaga-lembaga swasta, masyarakat, relawan dan lain-lain. Untuk meningkatkan kesiapsiagaan Desa Sirahan dalam menghadapi ancamanLahar Dingin, Rencana Kontijensi ini akan disosialisasikan melalui mekanisme tindakan di dalam Rencana Penanggulangan Bencana Desa Sirahan 2015 – 2020 Dokumen Rencana Kontijensi Lahar Dingin Desa Sirahan ini disahkan oleh Pemerintah Desa Sirahan dan didukung sepenuhnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang dalam Program Destana 2015 , Pemerintah Desa Sirahan, dan partisipasi masyarakat Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang.
Sirahan, Desember 2015 Pemerintah Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang Kepala Desa
Sekretaris
MURYANTO
AB RIYADI
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 62
Renkon Lahar Hujan Desa Sirahan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 63
LAMPIRAN
Lampiran 1. Sistem Komunikasi dan Koordinasi Keadaan Darurat Desa Sirahan PENANGGUNGJAWAB Kepala Disa Sirahan KETUA PELAKSANA AB Riyadi WAKIL KETUA I : Susman WAKIL KETUA II : Kepala Dusun SEKRETARIS : Sutiyani PELAKSANA HARIAN Ketua OPRB WAKIL : Sekretaris OPRB
Pokgas SAR Ketua Bidang Pendidikan dan Pengembangan
Pokgas Evakuasi Ketua Bidang Pendidikan dan Pengembangan
Pokgas Sosial dan Kelompok Rentan
Pokgas Perbaikan dan Penyediaan Fasilitas Kritis
Ketua Bidang Hukum
Ketua Bidang Kerjasama
Lampiran 2 Gambar 2 : Sistem Komunikasi dan Koordinasi Keadaan Darurat Desa Sirahan ( Sumber : Hasil Perencanaan ). STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR KEADAAN DARURAT DESA SIRAHAN Menit ke
0
2 jam
Hujan yang tidak berhenti selama tiga hari berturut turut Tidak
Ya
EWS Pantauan Over Skil Tidak
2 jam
1,5 jam
Kepala Desa Margoyoso/ Ketua Pelaksana
Pelaksana Harian Ketua OPRB Atau Wakil OPRB
Penurunan Permukaan tanah di lokasi berisiko Perintah Evakuasi Warga
1
Tim Bid. Pendidikan 2
Ya
Suara Gemuruh
1 Jam
Kepala Dusun Margoyoso
Tim Bid. Pendidikan 1 Kabid Hukum OPRB Kabid Kerjasama
Gambar 3 : Standard Operasional Prosedur (SOP) Desa Sirahan. Lampiran 3
Strategi Umum Rencana Kontijensi Desa Sirahan No.
Skenario Kedaruratan Perintah evakuasi untuk seluruh penduduk Sirahan; jiwa, kelompok rentan; balita & bayi, jiwa, cacat fisik, lansia, ibu hamil. Skenario orang meninggal, dan hilang
Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Memberikan upaya pencarian dan penyelamatan kepada korban yang diperkirakan hilang, jiwa balita &bayi, cacat fisik/sakit menahun, jiwa lansia, dan jiwa ibu hamil dengan melakukan kegiatan pencarian korban (SAR) yang melibatkan orang yang tergabung dari OPRB dan warga. Metode yang digunakan untuk SAR adalah berkelompok dengan anggota 10 orang per kelompok.
Evakuasi Melakukan kegiatan evakuasi kepada org yang diperkirakan menjadi korban dengan melibatkan 30 org yang tergabung dari OPRB dan warga. Sementara untuk evakuasi dengan metode yang digunakan adalah berkelompok dengan anggota orang anggota per kelompok
Komponen Kebutuhan Dasar Dapur umum melayani dengan sistem antrian/ ransum dan tiket. Pakaian di distribusi langsung berdasarkan data sementara. Naungan diprioritaskan untuk kelompok rentan, dan yang sakit.
Perlindungan Kelompok Rentan Memberikan penyelamatan dan perlindungan kepada kelompok rentan yaitu : jiwa balita & bayi, cacat fisik, jiwa lansia, dan jiwa ibu hamil dengan mem berikan pelayanan spesifik dan khusus untuk kelompok rentan. Layanan medis dan obat-obatan serta kebutuhan spesifik kelompok rentan diberikan untuk mempertahankan kondisi korban tetap dalam keadaan hidup normal, meskipun
dalam keadaan minimal
No. 1
2
Pencarian Dan Evakuasi Kebutuhan Dasar Penyelamatan (SAR) SDM 50 orang Jml 30 orang Jml 30 orang Jml Jumlah total FPRB (org) 5 OPRB (org) 5 Dapur 10 SDM yang Warga (org) 45 Warga (org) 25 Umum 10 diperlukan Pemasang 5 adalah 150 orang Tenda 1 Medis 4 Dokter Distributor Uraian
Peralatan
Jenis Tali (m)
Jml Jenis 300 Tali (m)
Konsumsi (kali)
250 Konsumsi (kali)
Kain (m)
500 Kain (m)
kafan
kafan
Jml Jenis 300 Tenda/tratak (kapasitas 100 org) 170 Dandang dan kuali besar (bh) 250 Piring dan sendok
Linggis (bh)
5 Linggis (bh)
5 Baju celana
Cangkul (bh)
50 Cangkul (bh)
50 Pakaian Dalam
Chainsaw
5 Chainsaw
dan
5 Beras (kg)
Perlindungan Kelompok Rentan 10 orang Pendamping bayi Pendamping Bumil Pendamping Lansia Pendamping Cacat Jml Jenis 3 Tenda/tratak (kapasitas 100 org) 3 Susu bayi (ktk) 200 Baju celana
dan
1066 Pakaian Dalam
1066 Obat-obatan (ktk)
500 Susu untuk
No.
Uraian
Pencarian Dan Penyelamatan (SAR) (unit)
Parang (bh)
Evakuasi
20 Parang (bh)
Sepatu Boot (psg) Tandu (bh) Matras Besar (bh) Sarung Tangan (psg) Kantung Mayat (bh) Genset (unit)
30 Sepatu Boot (psg) 5 Tandu (bh) 6 Matras Besar (bh) 40 Sarung Tangan (psg) 125 Kantung Mayat 5 Genset (unit)
Pengki/mangki (bh) Handy Talkie (unit) P3K
5 Pengki/mangki (bh) 5 Handy Talkie (unit) 5 P3K
Perlindungan Kelompok Rentan Ibu Hamil (ktk)
Kebutuhan Dasar
20 Minyak tanah (ltr) 30 Mie Instant (ktk) 5 Gula (kg) 6 Garam (bks) 25 Minyak Goreng (kg) 115 Bumbu Cabe (kg) 6 Obat-obatan (ktk) 30 Sabun Mandi (pak) 6 Sandal (psg)
6 Kain Sarung (bh) Genset (unit) Keterangan = org: orang, bh : buah, psg : pasang, bks : bungkus, ktk : kotak.
250 Beras (kg) 100 Mie Instant (ktk) 35 Gula (kg) 120 Softex (bks) 35 Selimut (bh) 10 Genset (unit) 25 50 260 150 3
PETA ANCAMAN LAHAR DINGIN DESA SIARAHAN
PETA RAWAN BENCANA DESA SIARAHAN
PETA MITIGASI BENCANA DESA SIRAHAN
PETA TERDAMPAK LAHAR DINGIN