Relasi Kekusutan yang Layak Dihadapi
Tim Lane dan Paul Tripp
PENERBIT MOMENTUM 2011
Relasi: Kekusutan yang Layak Dihadapi Oleh: Tim Lane dan Paul David Tripp Penerjemah: Junedy Lee Editor: Peni Simangunsong Pengoreksi: Jessy Siswanto Tata Letak: Patrick Serudjo dan Djeffry Desain Sampul: Ricky Setiawan Editor Umum: Solomon Yo Originally published in English under the title, Relationship: A Mess Worth Making Copyright © 2006 by Tim Lane and Paul Tripp Published by New Growth Press, P.O. Box 9805, Greensboro, NC 27429-0805 Translated and used by permission of New Growth Press All rights reserved. Hak cipta terbitan bahasa Indonesia © 2008 pada
Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature) Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia. Telp.: +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275 e-mail:
[email protected] website: www.momentum.or.id
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Lane, Tim, dan Paul David Tripp, Relasi: kekusutan yang layak dihadapi / Tim Lane dan Paul David Tripp, terj. Junedy Lee – cet. 1 – Surabaya: Momentum, 2011. xii + 219 hlm.; 14 cm. ISBN 602-8165-14-X 1. Relasi antarpribadi – Aspek Religius 2. Konseling Kristen 2011
248.4–dc22
Cetakan pertama: Juni 2011 Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak sampai satu bab.
Daftar Isi Ucapan Terima Kasih
xi
Bab 1: Bab yang Paling Pendek dan Paling Penting dari Buku Ini
1
Bab 2: Mengapa Repot-repot?
5
Bab 3: Tidak Ada Pilihan
19
Bab 4: Dosa
35
Bab 5: Agenda
49
Bab 6: Penyembahan
63
Bab 7: Berbicara
79
Bab 8: Rintangan
91
Bab 9: Pengampunan
109
Bab 10: Pengharapan
127
Bab 11: Beban
141
Bab 12: Belas Kasihan
159
Bab 13: Waktu dan Uang
173
Bab 14: Provisi
189
Bab 15: Bergerak Keluar
207
Bab yang Paling Pendek dan Paling Penting dari Buku Ini
1
enulis sebuah buku selalu merupakan sebuah perjalanan dengan tikungan-tikungan yang tidak terduga. Anda dapat saja mencoba untuk merencanakan alurnya, namun Anda tidak akan pernah mengakhirinya tepat di mana Anda telah merencanakannya. Bab ini merupakan salah satu dari tikungan yang tidak diharapkan tersebut. Ketika kami menyelesaikan penulisan buku ini, kami menyadari bahwa kami seharusnya menjelaskan kepada Anda bagaimana buku ini ditulis. Apa yang Anda baca merupakan sebuah buku mengenai relasi yang ditulis dalam relasi. Ketika kami bersama menuliskan Bagaimana Orang Berubah,* kami berbagi bab dan menulis secara terpisah. Akan tetapi, kami memutuskan untuk menulis buku ini bersama. Kami bekerja di rumah Tim. Tim bekerja dengan komputer dan Paul berjalan bolak-balik dalam ruangan tersebut. Kami membahas cara kami dengan kalimat-kalimat, paragraf-paragraf, halaman-halaman dan bab-bab. Ketika kami selesai, kami berdua setuju bahwa proses ini merupakan salah satu dari pengalaman pelayanan yang paling unik dan nikmat dalam kehidupan kami. Apa yang dihasilkan dari kolaborasi kami bukan hanya sebuah penelitian, tetapi sebuah contoh nyata dari orang-orang yang hancur dalam komunitas yang hancur, yang mengalami anugerah Allah yang mendamaikan. Kami telah menulis sebagai orang berdosa dalam hubungan erat yang telah mengalami anugerah Allah dalam kehidupan setiap hari dan dalam pelayanan. Kami menulis bukan dengan hikmat keberhasilan tetapi dengan hikmat perjuangan. Sebuah sejarah singkat dari relasi kami akan mengilustrasikan poin ini. Sekitar lima tahun yang lalu, Paul bekerja di Christian Counseling & Educational Foundation (Yayasan Pendidikan dan Konseling Kristen) memimpin departemen untuk pelatihan berbasis gereja lokal. Pimpinan CCEF kemudian melihat bahwa pekerjaan ini terlalu besar untuk
M
* Timothy Lane dan Paul D. Tripp, How People Change (Greensboro, NC: New Growth Press, 2006). Edisi bahasa Indonesia, Bagaimana Orang Berubah, oleh Penerbit Momentum.
Relasi: Kekusutan yang Layak Dihadapi
satu orang dan memutuskan untuk mempekerjakan seorang pendeta musiman yang akan bekerja dengan Paul. Diputuskan bahwa Tim merupakan orang yang tepat untuk mengisi peran ini. Kami berdua memulai karya kami dengan kegembiraan dan saling menghargai. Akan tetapi, permasalahan timbul ketika kami, sebagai dua pemimpin yang telah saling mengenal hanya dari jarak yang aman, mulai bekerja bersama dalam ruangan yang sama! Hal yang jelas terlihat adalah, walaupun kami berbagi sebuah visi, kami memiliki kepribadian dan karunia-karunia yang sangat berbeda. Tidak butuh waktu lama bagi dosa, kelemahan, dan kegagalan untuk menunjukkan kepala mereka yang jelek. Persinggungan-persinggungan kecil dan kesalahpahaman besar mulai mempengaruhi cara kami saling menghargai satu sama lain – dan karya Allah telah membawa kami bersama untuk melewatinya. Ini merupakan waktu yang penting. Akankah kami menyerah kepada kekecewaan dan keputusasaan, ataukah kami akan berkomitmen untuk melakukan apa yang kami biasanya ajarkan kepada orang lain untuk dilakukan? Kami memutuskan bahwa pilihan kami hanyalah untuk mempercayai dan melakukan sebagaimana kami meminta orang lain melakukannya, dan membiarkan Dia berkarya dalam kami sehingga Dia akan berkarya melalui kami. Kami dengan cepat mengatakan bahwa kami bukanlah pahlawanpahlawan relasi. Kenyataannya, yang benar justru sebaliknya. Tujuan kami adalah supaya buku ini akan membantu Anda melihat melalui kaca yang pecah dari dosa kami untuk melihat kemuliaan dari seorang Penebus yang selalu hadir, selalu bekerja untuk menyelamatkan dan mengubah kita. Kami ingin Anda mengetahui bahwa orang-orang yang menulis buku ini adalah orang-orang seperti Anda, berada dalam pergumulan dan potensi. Kita adalah orang-orang berdosa dengan kapasitas melakukan kerusakan besar kepada diri kita sendiri. Kita membutuhkan anugerah Allah untuk menyelamatkan kita dari diri kita sendiri. Tetapi kita juga adalah anak-anak Allah, yang berarti bahwa kita memiliki pengharapan dan potensi besar – bukan pengharapan yang bersandar pada karunia-karunia, pengalaman, atau catatan rekor kita, tetapi sebuah pengharapan yang bersandar dalam Kristus. Karena Dia ada di dalam kita sekalian dan kita di dalam Dia, adalah benar untuk berkata bahwa potensi kita adalah Kristus! Kami sadar bahwa kami berada di tengah-tengah proses pengudusan dari Allah. Dan karena hal ini benar, kami akan terus bergumul. Keegoisan, kesombongan, jiwa yang tidak mau mengampuni, luka, dan 2