MIMBAR, Vol. XXIV, No. 1 (Januari - Juni 2008): 37-48
Rekayasa Model Bagi Hasil dan Risiko Pembiayaan Usaha Pengolahan Tanaman Rami dengan Pola Syari’ah YAN ORGIANUS 1, MUHAMMAD D ANI NUGRAHA 1 1
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri, Unisba, Jl. Tamansari No. 1 Bandung. Email: yorg ianus@y ahoo.c o.id, dani@un isba.a c.id
Abstract A preliminary s tudy conc erning the feasibility of rami material has s hown the benefit of s uc h materials as alternative for textile indus try. But, a s c heme of financ e was needed to develop the alternative. T his res earc h was intended to examine profit s haring and ris k sharing model for developing rami materials as alternative for textile indus try at Pondok P es antren D arus s alam Wanaraja G arut, by identifying fac tors affec ting profit sharing sc heme. O ther objec tives are address ing fac tors influenc ing risk level, in order to des ign dec is ion s upport s ys tem (D SS) for c ompetitive profit s haring, and developing s tandard operation proc edures to judge feas ibility s tudy for rami trees and textile indus trial bas ed on rami materials . Kata kunci: profit and ris k s haring, indus trial s mall, enterpris e, s yari’ah
I.
PENDAHULUAN
Industri tek stil dan prod uk tek stil (TPT) di Indonesia merupak an industri p en tin g deng an peran n y atan y a, meny ediak an lapangan k erja dan dev isa. Kompas, 18 Mei 2007 meny atak an, nilai ek spor TP T tahun 2006 men capai 9,4 mily ar do llar AS. Serat k apas merupak an bahan bak u utama (sek itar 99%) pembu atan k ain dalam industri TPT di Indonesia. Namun, hampir 100% bahan bak u k apas dari industri TPT Indonesia ini masih diimpor (M usad dad, 2007) . D en gan semak in menurunnya proy ek pembudiday aan k apas di Indonesia, berakibat k etergantungan itu semak in besar. Sementara, negara-negara produsen k ain lainny a, seperti Cina, India, atau Pak istan, j ustru men in gk atk an pr od uk si k ap asny a melalui p ro gr am
pengemb ang an bu did ay a y an g berk esinambungan. Ak ibat ini semua, dunia tek stil I nd onesia semak in mengalami k eterpuruk an (website Pikiran Rakyat, 2003). Berd asar p en elitian y ang ad a, menunjuk k an bahwa tanaman rami y ang ada di Ind onesia, terny ata memilik i mutu serat y ang tidak k alah dengan mutu serat k apas, sehingga tanaman rami ini dapat dik embangk an sebagai bahan bak u industri TPT alternatif. Tabel 1 menunj uk k an perbandingan sifat ser at rami dan serat k apas, di mana serat k apas menunjuk k an k elebihannya. Namun, untuk mengembangk an tanaman rami hingga menjadi bahan bak u industri tekstil y ang kompetitif , memerlukan pembiay aan ( inv estasi: inv estasi mo dal k erj a, mo d er nisasi mesin p ab rik , pembangunan pabrik ) y ang tidak sedik it. Sistem pembiay aan pola sy ari’ah (model 37
YAN ORGIANUS, dkk. Rekayasa Model Bagi Hasil dan Risi ko Pembiayaan Usaha Pengolahan ... Tabel 1 Perbandingan Sifat Serat Rami dan Ser at Kapas
r ami sampai d eng an proy ek pendirian industri tek stil ber bah an dasar Sifat Sera t Rami Sera t Kapas tanaman r ami; ( 3) mengidentifik asi fak torPanjang Serat (mm) 120- 150 20- 30 fak to r dan parameter Diamater (micron) 40- 60 14- 16 y ang b erp en g ar u h Kek uatan serat (k g/mm2) 95 45 terh ad ap p embiay aan Kek uatan rata-rata (mN/tex) 16,2 5,3 budiday a tanaman rami Mulur (%) 3,7 7,2 sampai dengan p roy ek Kehalusan (ng/cm) 6,0 2,0 pendirian industri tek stil berbahan dasar tanaman Sumber: Musaddad, (2007) rami berdasark an po la pembiay aan mudlarabah dan musyarakah) bagi hasil dan bagi risik o antara pihak inv esy ang menerapk an k onsep bagi hasil dan tor dengan pihak peny elenggara budiday a bagi risik o (profit and risk sharing) dapat tanaman rami dan peny elenggar a industri dilakuk an di sini. tekstil; (4) mengembangk an formulasi model Terdapat beb erapa per masalah an bagi hasil y ang tepat antara p ihak bank / y ang dapat diidentifik asi untuk dicarik an lemb ag a p embiay aan Sy ar i’ah deng an peny elesaianny a. Beberapa permasalahan peny elenggara budiday a tanaman rami dan tersebut dapat dirumusk an sebagai berik ut: peny elenggara industri tekstil; (5) melak uk an (1) bagaimanak ah standar operasi prosedur perhitungan besaran nisbah dan nilai bagi (S OP ) y ang tep at meng en ai p en ilaian hasil dan bagi risik o pembudiday aan tanaman k elay ak an usaha pembudiday aan tanaman rami dan pr oy ek pendirian industri tek stil rami dan p roy ek pendirian industri tek stil; berbahan dasar tanaman rami berdasark an (2) bagaimanakah struktur biaya y ang terjadi formulasi model bagi hasil dan bagi risik o pada pembudiday aan tanaman rami sampai y ang dikembangk an. dengan pend irian industri tek stil berbahan Hasil penelitian ini diharap k an dapat dasar tanaman rami; (3) fak tor -fak tor apa dijadik an acuan sistem bagi hasil dan bagi saja y ang berpengaruh terhadap pembiay aan risik o untuk inv estor perorangan/ bank / bud iday a tanaman rami sampai den gan lembaga k euangan sy ari’ah lain ny a, pihak pendir ian industri tek stil berbahan dasar p eny eleng g ar a in d ustr i tek stil, atau tanaman rami berdasark an pola bagi hasil pemerintah y ang ingin menerap k an sistem dan bagi risiko antara pihak inv estor dengan bag i hasil d engan prin sip sy ari’ah p ada pihak penyelenggara budiday a tanaman rami proy ek pend irian industri tek stil berbahan dan p eny elen ggara ind ustri tek stil; ( 4) dasar tanaman rami. bagaimanak ah formulasi model bagi hasil dan Manfaat lain dari hasil penelitian ini bagi risik o y ang tepat antara pihak inv estor adalah dik etahuiny a struk tur biay a y ang den gan p ihak peny eleng gara budid ay a terjadi pada proy ek pendirian industri tek stil tanaman rami dan peny elenggar a industri berbahan dasar tanaman rami, seh ingga tek stil. dapat dijadik an acuan dasar k etik a ak an Penelitian ini dilak sanak an dengan mendirik an proy ek y ang sejenis pada masa mak sud dan tujuan sebagai b erik ut: (1) y ang ak an datang. Dari hasil penelitian ini men gemb angk an suatu stan dar oper asi j ug a dap at d ik etahu i stand ar op er asi pr osed ur (S OP ) y an g tep at meng en ai p ro sed ur d alam melak u k an p en ilaian penilaian k elay ak an usaha pembudiday aan k elay ak an usaha pendir ian industri tek stil, tanaman rami dan proy ek pendirian industri mengetahui pola bagi hasil dan bagi risik o tek stil; (2) mengidentifik asi struk tur biay a budiday a tanaman rami hingga industrinya, y ang terjadi pada pembudiday aan tanaman mengetahui dengan pola syari’ah k endala 38
MIMBAR, Vol. XXIV, No. 1 (Januari - Juni 2008): 37-48 dana y ang menjadi momok b agi Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat diatasi, dapat dipak ai untuk sistem penunjang k eputusan dalam pembiay aan usaha berdasar sy ari’ah, dan dapat dipak ai untuk meningk atk an efisiensi usaha. Un tu k membatasi r uan g lin gk up penelitian, mak a pada penelitian in i ruang lingk u p penelitian dib atasi pada h al-h al sebagai berik ut: (1) industri tek stil berbahan dasar tanaman rami y ang dimak sud pada penelitian ini adalah Industri tek stil berbahan dasar tanaman rami Koppontren Darussalam y ang berlo k asi d i Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat; (2) tanaman rami y ang dimak sud dalam penelitian ini dik enal den gan sebu tan Boehmeria n ivea; ( 3) identifik asi struk tur biay a dibuat b erdasar prinsip dasar ak untansi; (4) pola pembiayaan sy ari’ah y ang dimasuk di sini adalah pola pembiay aan musyarakah dan mudharabah; (5) produk y ang menjadi objek penelitian disini adalah budiday a tanaman rami hingga menghasilk an olahan produk berupa staple fibre (bahan untuk proses pemintalan). Selain p embatasan ruang ling k up masalah, pada penelitian juga menggunak an beberapa asumsi untuk perhitungan analisis finansial. Asumsi-asumsi itu adalah sebagai berik u t: (1) perban dingan antara besar modal pinj aman dengan modal pengusaha budiday a dan industri tekstil mengikuti aturan mu dhar abah dan mu syar akah; (2) nilai peny usutan dihitung dengan menggunak an metode garis lurus; (3) fak tor disk o nto ditetapk an berdasar Suk u bunga Bank Indonesia ( SBI) ; (4) perhitungan dilak u k an berdasar harga dan biay a y ang k onstan; (5) besaran pajak diten tuk an sesuai dengan peraturan pemerintah y ang berlak u, y ak ni sepuluh persen untuk keuntungan hingga Rp 50 juta, lima belas persen untuk k euntungan lebih besar dari Rp 50 juta hin gga Rp 100 juta, dan tigapuluh persen untuk keuntungan lebih besar dari Rp 100 juta; (6) jangka wak tu p eng emb alian selama 10 tah u n ; ( 7) k emitraan u saha antar a in v estor atau lembaga k euangan dengan pihak pengusaha budiday a dan industri tek stil didasark an pada
for mu la b ag i hasil mud h ar ab ah d an musyarakah, dengan pengelompok an biay a berdasar p rin sip ak u ntan si; (8) mod al inv estasi mengik uti aturan dan mek anisme pembiay aan dan bagi hasil mudharabah dan musyar akah; (9) fak to r-fak to r lain y ang berada di luar jangk auan manusia seperti k ondisi mak ro ek onomi, agrok limat, biay a tenaga k er ja, dan risik o usah a dianggap sama dengan k eadaan wak tu penelitian. A.
Pembiay aan “Mudharabah dan Musy arak ah”
Pembiay aan mudharabah adalah akad pembiay aan k erjasama usaha antara inv estor/bank (shahibu l maal) dengan nasabah pengelola dana (mudharib) untuk melak ukan k egiatan u saha, di mana k euntungan atau k erugian usaha itu dibagi menurut proporsi (nisbah) y an g spesifik y ang disepak ati di muk a. Sedangk an pembiay aan musyarakah adalah ak ad pembiay aan k erjasama usaha antara par a inv estor atau dengan bank (y ang meny ediak an modal) di mana diantara merek a (in v estor) memanfaatk an modal tersebut untuk tujuan-tujuan usaha, di mana k euntungan atau k erugian usaha itu dibagi menurut pr oporsi (nisbah) y ang spesifik y ang disepak ati dimuk a. Sidd iq i (1987) telah mempelajari tentang huk um Islam y ang berk aitan dengan sistem musyarakah dan mudharabah ini dari empat imam mazhab: Hanafi, Malik i, Sy afi’i, dan Hambali. Menurut hasil kajianny a, sistem mu sy ar ak ah d an mu d h ar ab ah telah diprak tik k an oleh Rasulullah Saw. dan para sahab atn y a. B er ik u t in i ad alah h asil pengk ajiannya. “Diriway atkanbahw a Rasulullah Saw . pernah ikut serta dalam suatu kemit raan usaha (musyarakah) denga n S iabin S y a rik di Mekkah.” “Diriwayatkan seorang laki-laki mendatangi Rasulullah Saw. dan berkata: “S ay a bekerja di pasar sedang temansay a mengikatdirinya dengan cara berdo’a di masjid.” Keluhan yang sepertinya menyalahkansikap rekanan usaha itu dijaw ab Rasulull ah S aw . “Boleh jadi kemakmuran dalam usahamu disebabkan karena do’any a itu”. 39
YAN ORGIANUS, dkk. Rekayasa Model Bagi Hasil dan Risi ko Pembiayaan Usaha Pengolahan ... Walau beberapa peristiwa tadi sudah menunjuk k an pemberlak uan mudharabah dan musyarakah, tetapi penjelasanny a belum ter inci. Ak ibatny a, p enjelasan terperinci dilak uk an oleh para fukaha (ahli huk um Islam/ahli fik ih). Para fukaha menek ank an perluny a menggunak an metode ini (musyarakah dan mu dhar abah) d emi k esejahteraan umat manusia. Karena beberapa hal berik ut sering terjadi: (1) Seseorang memilik i modal tetapi tidak mampu menjalank an usahany a, atau (2) Sebalik nya, dia memilik i k einginan untuk berusaha, tetapi tidak ada modal y ang dapat digunak an, atau (3) Ada dua orang atau lebih memilik i modal, tetapi mengingink an k erjasama agar usahany a dapat k ok oh dan lebih efisien. (4) Satu atau beber apa pihak memilik i modal tetapi tidak mampu beru saha sen dir i, bah k an tid ak mamp u memik irk an dengan tepat mitra k erja y ang tepat. Mak a, kelompok lain dengan k eterampilan dan pengalamannya dapat bergabung dalam perjanjian usaha berdasark an musyarakah dan mudharabah (Siddiqi, 1987). D en gan men gg u nak an sistem musyarakah dan mudharabah, kedua pihak (inv estor dan pengusaha) dimungk ink an mencapai tujuan bersama dengan jalan saling bek erja sama. Dalam musyarakah, tidak perlu setiap pihak terjun lang sung dalam k egiatan transak si. Pada prinsipny a, setiap pihak mempuny ai hak untuk ik ut serta, walaupun dalam prak tik ny a tidak semuany a ik ut serta menjalank an roda usaha. Dengan k esepakatan bersama memungk ink an modal d ised iak an o leh b eb erapa o r an g dan usahany a d ijalank an oleh beberapa orang lain ny a bersama- sama ( mu dh ar ab ah ) , bahkan merek a yang meny ediak an modal pun d apat men j ad i p en g elo la u sah an y a (musyarakah). B.
Bagi Hasil dan Bagi Risik o Bagi hasil u saha adalah membagi
40
hasil usaha setelah satu periode wak tu tertentu, di mana pendapatan h asil usaha besarny a lebih besar daripada biay a usaha tersebut. Sedangk an bagi risik o adalah membagi hasil usaha, di mana pendapatan hasil usaha lebih kecil daripada biay a usaha tersebut. Risik o adalah k etidak pastian y ang d ap at melahirk an k er ug ian. D en gan d emik ian bag i risik o b er arti memb ag i k emungk inan terjadiny a k erugian terhadap hasil usaha y ang belum pasti hasilny a. Dalam hal ini pihak bank atau lembaga pembiay aan mengalami pengurangan atau k ehilangan modalny a, sedangk an pengusaha kehilangan k esempatan dan waktu dari memeroleh hasil. 1.
Pembagian Hasil Dan Risik o
Besar bag i hasil usaha y an g terjadi dapat dihitung dari laporan laba rugi (income statement) perusahaan. Laba atau rugi usaha merupak an hasil pengurangan antara total pendapatan dik urangi total biay a. Tetapi total pend ap atan d ap at diramalk an berdasar data pendapatan tahuntahun sebelumny a dari usaha y ang dilak ukan deng an memak ai sc atter diag ram dan metod e r eg resi. Ramalan pen dapatan mendatang dimak sudk an sebagai pengontrol agar k iner ja usaha y ang dilak uk an dapat optimal. Bank Sy ar i’ah Mandiri (2001) y ang salah satu p r in sip o p er asio n aln y a berdasark an prinsip k eadilan, meny atak an pembagian k euntungan antara bank dan p en gu sah a, didasar k an p ad a v olume penjualan r iil, y ak ni atas dasar besarny a k ontribusi modal masing-masing serta posisi risik o y an g disepak ati. Say an gny a, bank sy ari’ah menetapk an pembagian atas dasar nisbah y ang ditetapk an berdasar kesepakatan antara pengusaha dan bank . Oleh k arena itu, Yan Orgianus (2004) mengombinasik an perh itungan nisbah bagi hasil berd asar k ontribusi modal masing-masing dengan tingk at risik o berdasar pendapat gabungan beberapa pak ar y ang dihitun g dengan metod e analitical hirarchi process (AHP).
MIMBAR, Vol. XXIV, No. 1 (Januari - Juni 2008): 37-48 2.
Ketentuan Pembagian “Nisbah Mudharabah dan Musy arak ah”
K eten tu an p emb agian n isb ah k eun tu n gan d an r isik o p ad a sistem pembiay aan mudharabah dan musyarakah d iatu r ber dasar k eten tu an y ang ada. Ketentuan-k etentuan pembagian k euntungan (profit) dan pertanggungjawaban k erugian (risk) pada sistem in i diatur berdasar prinsip sebagai berik ut. (1) Keuntungan (profit) ak an dibagi di antara para mitr a usaha dengan bagian y ang spesifik , di mana k euntungan itu bagi setiap mitr a harus ditentuk an sesuai bagian atau persentase tertentu; (2) Pembagian k euntungan usaha, baru dilak uk an bila penanam modal (investor) telah memeroleh k embali inv estasi merek a; (3) Pemb agian k euntungan tidak b oleh ditetapk an dengan jumlah y ang tetap, misalny a Rp 100 juta tidak lebih tidak k urang, tetapi ditetapk an dengan suatu uk uran sederhana, misalny a separuh (50%), sepertiga ( 33,3%), seperempat (25%) dan seterusny a dari k euntungan y ang diperoleh (QS. 31:34); (4) Pihak y an g menghadapi risik o usaha lebih besar dengan tingk at fluk tuatif y ang ting gi sepatutny a mendapatk an bagian y ang lebih besar (high risk high gain); (5) Yang ber usaha lebih b erat d eng an berbag ai ik h tiar, mulai dari berd oa hingga bek erja, sepatutny a mendapat bagian y ang lebih besar daripada y ang hany a bany ak berdoa tetapi usahany a k urang (no pain no gain) (QS. 2 : 286 ). (6) Kerjasama y ang diridhai Allah adalah bila setiap pihak y ang terlibat dalam bisnis in i dapat menjalank an amanah y ang diembank an k epadany a dengan sebaik mungk in, dimulai dari niat y ang bersih, diik uti den gan bek erja dengan b aik u ntu k memaj uk an d an meny ejahterak an semua pih ak , agar Tuhan selalu bersamany a. Dan tidak boleh ada y ang mengk hianati amanah y ang dib erik an k epadany a (HR Abu
Dawud). (7) P embag ian k eu n tun g an usah a d id asar k an p r in sip salin g meng untungk an dan saling mer idhai (winwin) dan spesifik berdasar k etentuan (e) untuk k esejahteraan semua (rahmatan lil ‘alamin); (8) Menabur b ibit sebaik apa pun belum tentu ak an menuai b uah (QS. 31 : 34). Hal in i berarti, k emu ngk inan risik o k erug ian ak an selalu terjadi dalam berinv estasi. U ntuk meminimalk an risik o, hany a inv estasi y ang benar-benar lay ak saja y ang boleh dibiay ai. Hal ini dilak uk an untuk menghindark an usaha y an g lebih c end er un g mu dh arat daripada manfaatny a (QS. 2: 219). C.
Penentuan Harga Pok ok Produk si dan Ak untansi Dasar
Penentuan harga pok ok produk si (cost of good manufactured) untuk industri ditentuk an berdasar prinsip ak untansi dasar (accounting principles). D i mana pengelompok an biay a didasark an pada: k omponen biay a langsung (direct cost) dan biay a tidak langsung p abrik (indirect cost). Biay a langsung (direct cost) terdiri atas biay a bahan lang sung (direct material) dan b iay a tenaga k erja langsung (direct labor). Komponen biay a langsung (direct cost) untuk industri pada ak untansi dasar dik elompokk an dalam dua k elompok biay a dasar, y ak ni: biay a bahan bak u (BBB) dan biaya tenaga kerja langsung (BTKL). Adapun biay a tidak langsung pabrik (BTLP ) atau over head c ost tidak dibag i dalam k omponen k elompok biaya dasar. Namu n, penerap an k omp on en pembiay aan usaha (Cost of Good Sold) pada ak untansi dasar terbatas hany a pada perusahaan jasa, industri dan dagang. B elum meramb ah p ada b u di d ay a pertanian d an pembiay aan usaha secara sy ari’ah, baik pembiay aan usaha berdasar prinsip musyarakah maupun mudharabah sehingga diperluk an modifik asi dalam penerapann y a. Oleh k arenan y a, k ami 41
YAN ORGIANUS, dkk. Rekayasa Model Bagi Hasil dan Risi ko Pembiayaan Usaha Pengolahan ... melak uk an modifik asi untuk p en gelo mp ok an biay a ter seb u t, ag ar d apat memenuhi pr insip pembiay aan mudharabah dan musy arakah.
II.
PEMBAHASAN
A.
Hasil
Tabel 2 T er bentuknya Komponen Biaya Usaha Industr i Ber dasar Akuntansi Dasar No
Komponen Biaya A kuntansi Dasar
Komponen Biaya untuk per usahaan industr i
1
Biaya Langsung (direct cost)
1. Biay a Bahan Baku (BBB) 2. Biaya Tenaga kerja (BTK)
2
Biay a Tidak Langsung (indirect cost)
3. Biaya Tidak Langsung (BT L)
Hasil y ang d iperoleh dari penelitian ini adalah sebag ai berik ut: (1) Standar operasi pr osedur (SOP) y ang dihasilk an berupa penilaian k elay ak an usaha dan nisbah bagi hasil dan bagi resik o ind ustri tek stil ber bahan bak u rami. SO P y ang dihasilk an berupa softwar e. A dap un SO P un tu k menghitung kelay akan industri tek stil adalah sebag ai berik ut: (a) Mengh itun g p end apatan dari penjualan staple fiber: b) Menghitung total biay a (TB ) industri tek stil ber dasar k omp on en biay a ak untansi sy ari’ah: Total biay a (TB) = jumlah k omponenk omponen biay a industri tek stil T B = BTKL + BBB + BTIP + BP + BMA = SKi (c) Menghitung Laba /r ugi k otor usaha = Lang k ah 1 - lan gk ah 2 (d) Menghitung nilai Zak at = langk ah 3 x 2,5% = laba x 2,5 % (e) Menghitun g Laba sebelum pajak = langk ah 3 – Langk ah 4 (f) Menghitung Pajak = If (langk ah 5)<=
50 (10% x Rp 50.000.000) + (15% x Rp 100.000.000) + ( 30 % x (lab a sebelum pajak - Rp 100.000.000) (g) Menghitung Laba bersih = langk ah 5 – Lang k ah 6 (h) M en gh itun g Total aru s masuk = Langk ah 7 + depresiasi (i) Menghitung nilai Present value (PV): Net Present Value (NPV) =
10 PV PV 0 1 (j) Menghitung IRR, dengan d ua nilai NPV, satu NPV bernilai po sitif dan satuny a bernilai NPV negatif. NPV positif sudah dilak uk an pada langk ah k e 9. Sedangkan NPV negatif dilak uk an pada langk ah). (k) Menghitung NPV bernilai negatif NPV(12%). (l) Menghitung tingk at pengembalian internal (IRR). Deng an car a inter polasi antara NPV positif dengan NPV negatif.
Tabel 3 Terbentuknya Komponen Biaya Usaha Dimulai Berdasar Akuntansi Dasar hingga M enjadi Akuntansi Syar i’ah agar M emenuhi Pr insip Pembiayaan M udharabahdan Musyarakah No KomponenBiaya Akuntansi Dasar
Komponen Biaya untuk perusahaan industri
KomponenBiaya Pembiayaan Syari’ah
1
Biay a Langsung (direct cost)
1. Biaya Bahan Baku(BBB) 2. Biaya Tenaga kerja (BTK)
1. Biaya Bahan Baku (BBB) 2. Biaya Tenaga kerja (BTKL)
2
Biay a Tidak Langsung (indirect cost)
1. Biaya Tidak Langsung (BTL)
1. Biay a tetap investasi pabrik (BTIP ) 2. Biaya pengusaha (BP ) 3. Biaya Manajemen danadministrasiumum
42
MIMBAR, Vol. XXIV, No. 1 (Januari - Juni 2008): 37-48 Tabel 4 A Penilaian Kriteria Pembudidayaan Tanaman Rami Tahun ke0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kas b ersih (R p)
Ber sih kum (R p)
DF ( 9%)
PV ( 9%)
-137.159.375 -36.034.375 97.944.897 10a2.175.233 106.417.113 111.050.490 111.050.490 111.050.490 111.050.490 111.050.490 111.050.490
-137.159.375 -173.193.750 -75.248.853 26.926.380 133.343.493 244.393.983 355.444.473 466.494.963 577.545.452 688.595.942 799.646.432
1 0,9174 0,8417 0,7722 0,7084 0,6499 0,5963 0,547 0,5019 0,4604 0,4224
-137.159.375 -33.057.936 82.440.220 78.899.715 75.385.883 72.171.713 66.219.407 60.744.618 55.736.241 51.127.645 46.907.727
Ku m (9%)
-137.159.375 -170.217.311 -87.777.091 -8.877.376 66.508.507 138.680.220 204.899.627 265.644.245 321.380.486 372.508.131 419.415.858
Tabel 4 A Penilaian Kriteria Pembudidayaan Tanaman Rami (lanjutan) Kriteria
Besaran
A nalisis
Discount F a ctor (DF ) N et P resent V alue (N P V, dalam Rp) Internal Rate of Return (IRR, % ) P ay back period (P BP, tahun)
9% 41 9.41 5.8 59 26.8 1/10 t ahun 2,7 36
Layak Tidak Lay ak Layak
(m) Menghitung benefit cost ratio (BCR). Tabel 4A dan 4B menjelaskan secara ringk as hasil p erh itun gan S OP penilaian k riteria k elay ak an pembudiday aan tanaman dan industri tek stil berbahan dasar rami. (2) SOP atau algoritma menghitung nisbah bagi hasil dan bagi r isik o Industri rami adalah: a) Menentuk an k omponen-komponen biay a (KBi) Industri rami berdasar ak untansi sy ari’ah. Seperti pada Tabel 3. (b) Menghitung total biay a Industri rami (TB): Total biay a (T B) = ju mlah k o mpo nen -k omp on en biay a industri tek stil TB = BTKL + BBB + BTIP + BP + BMA = SKi (c) Menghitung nisbah peny ertaan (Pi (S), dalam %) setiap k omponen
(d)
(e)
(f) (g)
(h)
biay a langk ah ( b) dengan cara membagi setiap k omponen biay a dengan TB. Menentuk an bobot risik o setiap k omponen biay a (Pi (R), dalam %) berd asar pen dapat g abu ng an pak ar d engan memak ai metode AHP. Menggabungk an (union) langk ah (B) den gan langk ah (C ) dengan menggunak an p ersamaan: P1 (S R) = P1 (S) + P1 (R) – {P1 (S) * P3 (R)} Menjumlahk an hasil langk ah (e). Meng hitun g n isbah b ag i h asil (NB H) setiap k omponen biay a den gan meng gunak an rumu s: (langk ah (e)/langk ah (f)) * 100%. Menghitung nilai bagi hasil (NIBHi) setiap komponen biay a yang ada den gan meng gunak an rumu s: (langk ah g) * Laba 43
YAN ORGIANUS, dkk. Rekayasa Model Bagi Hasil dan iRisi ko Pembiayaan Usaha Pengolahan ... Tabel 4 B Penilaian Kriteria Kelayakan Industri Tekstil Berbahan Dasar Tanaman Rami (dalam ribuan rupiah) Tahun
Kas bersih
Kas Bersih kumulatif
DF(9%)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-7.809.995 1.357.796 1.357.796 1.357.796 1.357.796 1.357.796 1.357.796 1.357.796 1.357.796 1.357.796 1.357.796
-7.809.995 -6.452.199 -5.094.403 -3.736.607 -2.378.811 -1.021.015 336.781 1.694.577 3.052.373 4.410.169 5.767.965
1 0.9174 0.8417 0.7722 0.7084 0.6499 0.5963 0.547 0.5019 0.4604 0.4224
PV (9%) -7,809,995 1,245,642 1,142,857 1,048,490 961,863 882,432 809,654 742,714 681,478 625,129 573,533
Tabel 4 B Penilaian Kriteria Industri Tekstil Berbahan Dasar Tanaman Rami (lanjutan) Kriteria
Besaran
A nalisis
Discount Factor (DF) Net Present Value (NPV, dalam Rp) Internal Rate of Return (IRR, %) Pay back period (PBP, tahun)
9% 903.796.000 11,61%/10 tahun 5,75
Lay ak Tidak Layak Lay ak
Tabel 5 Struktur/Komponen Biaya Industri Tekstil dalam Perhitungan Nisbah Bagi Hasil (%) Komponen Biaya Proyek Pendirian Industri Tekstil
Keterangan: (BTKL = biaya tenaga kerja langsung, BBB = biaya bahan baku, BTIP = biaya tetap investasi pabrik, BP = biaya pengusaha, BMA = biaya manajemen dan administrasi umum)
44
MIMBAR, Vol. XXIV, No. 1 (Januari - Juni 2008): 37-48 Tabel 6 For mula Bagi H asil dan Bagi Risiko P embudidayaan T anaman Rami For mula 1 2 3 4 5 6 7
For mulabagi hasil dan r esiko
Komponen saham investor - penyelenggar a
F ormula 3 – 1 M udharabah Formula 2 – 2 M usy arakah Formula 2 – 2 M usy arakah Formula 2 – 2 M usy arakah Formula 1 – 3 M usy arakah Formula 1 – 3 M usy arakah Formula 1 – 3 M usy arakah
(BBLO+BTKP+BP)– (BASP) (BTKP+BP)– (BASP+BBLO) (BBLO+BP)– (BASP+BTKP) (BBLO+BTKP)– (BASP+BP) (BP)– (BASP+BBLO+BTKP) (BTKP)– (BASP+BBLO+BP) (BBLO)– (BASP+BTKP+BP)
Keterangan: (BBLO = biay a bibit, lahan dan obat, BTKP = biay a tenaga kerja pembudiday aan, BP = biay a P engusaha, BA S P = Biay a A dm & sarana produksi pertanian)
Hasil perhitungan SOP nisbah bagi hasil Industri rami diringk as pada Tabel 5. (3) S tr uk tu r biay a y ang ter jadi p ad a pembudiday aan tanaman rami terdiri atas: Biay a bibit, lahan dan obat (BBLO); biay a tenaga k erja pembu diday aan (BTKP). Biay a pengusaha pendamping (BPP). Biay a administrasi dan saprotan (BASP). Struk tur biay a ini ditentuk an berdasar data y ang terjadi di lapangan, y ang disesuaik an dengan ak untansi syari’ah. Sedangkan struk tur biay a pada industri tekstil berbahan dasar tanaman rami terdiri atas: biay a bahan bak u (BBB), biay a tenaga k erja langsung (BTKL), dan biay a tidak langsung (BTL). Biaya tersebut dimodifik asi menjadi: biaya tenaga kerja langsung (BTKL); biay a bahan bak u (BBB); biaya tetap investasi pabrik (BTIP) biaya pengusaha(BP); biaya Manajemen dan administrasi umum (BMA). Struk tur biay a industri tekstil ini ditentuk an berdasar ak untansi Dasar y ang disesuaik an dengan ak untansi syari’ah. (4) Fak tor -fak tor dan p arameter y ang memengaru hi pola bagi hasil dan bagi r isik o antar a in v esto r d eng an peny elengg ara industri tek stil adalah bobot peny ertaan (share) pembiay aan yang digabungk an (union) dengan bobot
risik o setiap k omponen pemb iay aan dengan menggunak an teori peluang. Sedangk an perhitungan bob ot risik o k o mpon en- k omponen p emb iay aan didasark an gabungan pendapat para pak ar berdasar metode AHP. (5) Formula model bagi hasil y ang tepat antara pihak bank /lembaga pembiay aan syari’ah dengan peny elenggara budi day a tanaman rami dijelask an pada Tabel 6 dan formula model bagi hasil industri tek stil dijelask an pada Tabel 7. B.
Analisis
(1) Hasil SOP berupa software bagi hasil dan bagi risik o usaha menggunak an program excel memang baik untuk simulasi. Berdasark an perhitungan y ang ada, tern y ata usaha budid ay a lebih lay ak daripada industri tek stil. Tetapi, k ar ena tuj u an stu d i k elay ak an bu did ay a tan aman r ami, sebag ai bahan bak u industri hilirny a (industri tek stil), mak a k eduany a menjadi satu k esatuan usah a y ang tid ak bo leh dipisahkan. Tabel 8 membandingk an hasil studi k alay ak an antara k edu a u saha tersebut. Berdasar hasil p erhitungan net present value (NPV ), retur n on in vestmen (ROI) k ed ua pr oy ek dianggap lay ak untuk diterusk an. 45
YAN ORGIANUS, dkk. Rekayasa Model Bagi Hasil dan Risi ko Pembiayaan Usaha Pengolahan ... Tabel 7 Formula Bagi H asil danBagi Resiko Investasi Industri Tekstil Berbahan Dasar Tanaman Rami. Khusus Biaya Manajemen & A dministrasi Menjadi Kewajiban Pengusaha
Formula
Formula bagi ha sil dan resiko
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Formula 4 – 1 Mudharabah Formula 3 – 2 Musyarakah Formula 3 – 2 Musyarakah Formula 3 – 2 Musyarakah Formula 3 – 2 Musyarakah Formula 2 – 3 Musyarakah Formula 2 – 3 Musyarakah Formula 2 – 3 Musyarakah Formula 2 – 3 Musyarakah Formula 2 – 3 Musyarakah Formula 2 – 3 Musyarakah Formula 1 – 4 Musyarakah Formula 1 – 4 Musyarakah Formula 1 – 4 Musyarakah Formula 1 – 4 Musyarakah
Komponen sahaminvestor - pengusaha (BTKL+BBB+BTIP+BP) – (BMA) (BBB+BTIP+BP) – (BMA+BTKL) (BTKL+BTIP+BP) – (BMA+BBB) (BTKL+BBB+BP) – (BMA+BTIP) (BTKL+BBB+BTIP) – ( BMA+BP) (BTIP+BP) – (BMA+BTKL+BBB) (BBB+BP) – (BMA+BTKL+BTIP) (BBB+BTIP) – (BMA+BTKL+BP) (BTKL+BP) – (BMA+BBB+BTIP) (BTKL+BTIP) – (BMA+ BBB+BP) (BTKL+BBB) – (BMA+BTIP+BP) (BP) – (BMA+BTKL+BBB+BTIP) (BTIP) – (BMA+BTKL+ BBB+BP) (BBB) – (BMA+BTKL+BTIP+BP) (BTKL) – (BMA+BBB+BTIP+BP)
Keterangan: (BTKL = biaya tenaga kerja langsung, BBB = biaya bahan baku, BTIP = biaya tetap investasi pabrik, BP = biaya pengusaha, BMA = biaya manajemen dan administrasi umum)
Namun, dar i segi internal rate of return (IRR) k edua proy ek dianggap tidak lay ak, k arena nilai pengembalianny a lebih k ecil dari nilai bunga bank y ang berlak u di pasaran. Oleh k ar ena rami sebag ai bahan b ak u in d u str i tek stil sang at dibutuhk an, mak a agar perhitungan menjadi lay ak ek onomis y ang perlu ditin gk atk an adalah memperluas sk ala usaha rami dan in dustriny a. Kemudian hasilny a dipasok k e industri tek stil y ang ada. Karena industri tek stil bany ak manfaatny a, antara lain bany ak meny erap tenaga k erja, bahan bak u dalam negeri, mak a sebaik ny a pemerintah melalui d epartemen tek nis y an g ad a memban tu pengu sah a rami dan ind ustrin y a dalam hal k ebijak an dan hal lainny a y ang dapat menduk ungnya. (2) Pengelompok an struk tur/k omponen biay a berdasark an teori ak u ntansi dasar (principle accounting) memang bany ak menolong. Tetapi, penerapan46
ny a dalam p emb iay aan sy ari’ah memerluk an modifik asi tersendiri. Sebagai contoh, k omponen biay a pok ok pen jualan (cost of good sold) untuk industri pada ak untansi dasar terdiri atas: biay a bahan bak u (BBB), biay a tenaga k erja langsun g (BTKL), dan biay a tidak langsung (BTL). Biay a tersebut dimodifik asi menjadi: biay a tenaga k erja langsung (BTKL ); biay a bahan bak u ( B BB); biay a tetap investasi pabrik (BTIP) biaya pengusaha ( B P ); b iay a manaj emen d an administrasi umum (BMA). Namun, penerapan k omponen pemb iay aan usaha (COGS) pada ak untansi dasar terbatas hany a pada p er usah aan j asa, ind ustr i, dan dagan g. Belum merambah pada b u did ay a per tan ian seh ing g a memerlu k an mod ifik asi tersendiri. Oleh k arena itu, pengelompok an biay a pada budiday a pertanian didasark an pada k en y ataan y ang ada di lapangan, y ak ni: biay a bibit, lahan dan
MIMBAR, Vol. XXIV, No. 1 (Januari - Juni 2008): 37-48 Tabel 8 Perhitungan Nilai Bagi Hasil (NIBH) Setiap Komponen Biaya Proyek Pendirian Industri Tekstil (dalam ribuan rupiah)
Keterangan: (BTKL = biaya tenaga kerja langsung; BBB= biaya bahan baku; BP= biaya pengusaha; BMA = biaya manajemen & adm umum; BTIP = biaya tetap investasi pabrik) NIBH = NBH X Selisih.
o bat (B B LO ); b iay a tenag a k erj a p emb u d id ay aan ( B T KP ) , b iay a pengusaha pendamping (BPP ), biay a administrasi dan saprotan (BASP). (3) P ada p er h itun g an b o b ot r isik o k o mpon en- k omponen p emb iay aan didasark an gabungan pendapat para pak ar dengan metode AHP. Namun k endala terbesar dalam AH P adalah menetapk an pak ar y ang tep at agar penetapan prioritas usaha juga dapat tep at. N amun , d en gan adany a penggabu ngan pendapat beberapa pak ar diharapk an dapat mengeliminasi bias k ek urangan tersebut. (4) Parameter untuk menghitun g nisbah bagi hasil berupa: bobot p eny ertaan
(share) pembiay aan y ang digabungk an (union) deng an b obot risik o setiap k omponen pembiay aan dengan menggunak an teori peluang sud ah tepat. Karena k eny ataan di lapangan parameter in i su d ah d ik etah u i, tetap i menghitun g nisbahny a y an g menjadi masalah. Oleh k arena itu, perhitungan nisbah dengan cara ini adalah sesuatu y ang relatif masih baru. (5) F or mu la mo del bag i hasil b er up a k ombinasi p embiay aan mudharabah d an mu sy ar ak ah b er d asar k an k omponen biay a sudah tepat. Karena dapat membantu pengusah a k ecil menengah, y ang umumny a memilik i k endala permodalan untuk turut serta 47
YAN ORGIANUS, dkk. Rekayasa Model Bagi Hasil dan Risi ko Pembiayaan Usaha Pengolahan ... Tabel 9 Perbandingan Kriteria Investasi Budi Daya Tanaman Rami dengan Pendirian Industri Tekstil Berbahan Dasar Tanaman Rami untuk Waktu 10 Tahun
melak uk an inv estasi. Bila hal ini terjadi mak a k ek ay aan ak an tersebar k e berbagai pihak .
III.
PENUTUP
Pertama, stand ar operasi p rosedur (SOP) mengenai penilaian k elayak an usaha pembudiday aan tanaman rami dan proy ek pendirian in dustri tek stil dihasilk an berupa software dengan menggunak an bahasa pemrograman Excel. Kedua, formula model bagi hasil dan b agi r esik o antar a in v esto r d eng an pengusaha budiday a tanaman rami terdiri atas sebuah formula mudhar abah dan enam b u ah for mu la mu sy ar ak ah . Sedangk an formula model bagi hasil dan b ag i r isik o antara inv estor d en gan pen gusaha ind ustri tek stil terd iri d ari sebuah formula mudharabah dan limabelas buah formula musyarakah.
48
Ketiga, agar sistem bag i hasil dengan pola sy ari’ah dapat bertahan dan berk embang perlu ad any a sosialisasi di masy arak at luas, k hususny a tentang manfaat dan k eunggulan sistem bagi hasil d ibandingk an d eng an sistem pembiay aan lainny a.
DAFTAR PUSTAKA Mussadad M. A. (2007). Agribisnis Tanaman Rami. Penebar Swaday a, Jak arta. Orgianus, Y., (2004). “Rek ay asa Model Bagi Hasil dan Bagi Resik o Pembiay aan Usaha Kecil dan Menengah Agroindustri dengan Pola Sy ari’ah”. Disertasi, Sek olah Pasca Sarjana IPB, Bogor. Siddiqi, M. N. (1987). Partnership and ProfitShar ing in Islamic Law. Th e Islamic Foundation, Leicester, UK. Website”www.Pikiran-rakyat.co.id”, diunduh 3 Maret 2003.