REDESIGN SHIP FISHING VILLAGE DISTRICT MESKOM BENGKALIS TO MINIMIZE BARRIERS Pilipus Tampubolon1) Ir. Syaifudin, M.Si2), Ronald M. H. S.T., M.T.3) 1)
Student of Fisheries and Marine Science Faculty, University of Riau
2)
Lecturer of Fisheries and Marine Science Faculty, University of Riau
Abstract This research was conducted in April to November 2013 at the village of Meskom as the location of sampling and laboratory Department of fisheries resources utilization of ship waters as the place of processing of the data. The Survey was conducted on several ships to search for the main vessel size, then the size of the ship's main design into ships fishing with either using the program maxsuf. The prisoners in the analysis by using hullspeed. After the detainee was found then made changes to reduce the barriers to desan ship. This research using the method of survey aimed at finding great boat barriers modifications results fisheries ship line plans exsisting. The results showed that the modifications to the vessel's fishing in the village of Meskom the level of change in 5% and the methods used and the method of Holtrop method Van Oortmeersen. Keywords: redesigning of a ship fishery in the village of meskom I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kapal perikanan didefinisikan
menampung,
menyimpan,
sebagai kapal atau perahu atau alat
mendinginkan atau mengawetkan.
apung lainnya yang digunakan untuk
Kapal pengangkut ikan adalah kapal
melakukan
penangkapan
yang secara khusus dipergunakan
ikan termasuk melakukan survei atau
untuk mengangkut ikan termasuk
eksplorasi
memuat, menampung menyimpan,
kegiatan
perikanan.
Kapal
penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk
mendinginkan atau mengawetkan.
Berdasarkan defenisi-definisi
lambung kapal dapat menurunkan
tersebut di atas, maka dapat diketahui
kebutuhan daya kapal sebanyak 10-
bahwa kapal ikan sangat beragam
15%. Apabila kebutuhan BBM saat
dari
penggunaannya
melaut di masa mendatang pada
hingga ukurannya. Kapal-kapal ikan
seluruh kapal perikanan Indonesia
tersebut terdiri dari kapal atau perahu
dapat ditekan hingga 10-15% setiap
berukuran
trip
kekhususan
kecil
berupa
perahu
penangkapan,
maka
dapat
sampan (perahu tanpa motor) yang
dihitung besar penghematan BBM
digerakkan dengan tenaga dayung
yang
atau layar, perahu motor tempel yang
optimisasi
tersebut.
Sumbangsih
terbuat dari kayu hingga pada kapal
lainnya
adalah
peningkatan
ikan berukuran besar yang terbuat
kesejahteraan nelayan karena biaya
dari kayu, fibre glass maupun besi
operasional
baja dengan tenaga penggerak mesin
BBM.
diesel. Jenis dan bentuk kapal ikan
telah
dilakukan
berkurang
Namun
karena
terhadap
sayangnya,
kapal
ini berbeda sesuai dengan tujuan
nelayan
usaha,
konsep
tradisional
atau
modern
penangkapan ikan (fishing ground)
masih
banyak
yang
tidak
dan lain-lain, sehingga menyebabkan
mempertimbangkan aerodinamis dan
ukuran kapal yang berbeda pula
streamline pada lambung kapal. Ini
(Purbayanto et al, 2004).
menyebabkan inefisiensi daya ketika
keadaan
perairan,
daerah
Optimisasi bentuk lambung ternyata
mampu
memberikan
penurunan daya yang
dibutuhkan
yang
melakukan karena
didesain
operasi
dengan
penangkapan
hambatan kapal menjadi
besar. Kapal
perikanan dengan
saat
konsep tradisional dibangun dengan
melakukan operasi penangkapan. Hal
pengetahuan tentang desain yang
ini sesuai dengan hasil kajian yang
terbatas. Dengan demikian perlu
telah
dilakukan perbaikan desain (redesain
kapal
(kapal
dilakukan
perikanan)
oleh
peneliti
terdahulu (Hollenbach & Friesch,,
kapal)
2010; kim, 2009; Wartsila, 2008;
Bengkalis
Wilson,
besar hambatan kapal.
2008).
Wartsila
(2008)
menyatakan bahwa optimisasi bentuk
perikanan untuk
di
Kabupaten
meminimalisasi
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
penelitian
adalah
perikanan exsisting pada Kabupaten
mencari besar hambatan kapal hasil
Bengkalis Provinsi Riau.
modifikasi
Bagi penulis manfaatnya adalah:
rencana
garis
kapal
Menambah wawasan dalam
kabupaten Bengkalis Propinsi Riau
perencanaan bentuk lambung
(Lampiran 1).
kapal
3.2. Alat dan Bahan
Sebagai informasi penting guna meningkatkan
gunakan selama penelitian adalah:
pengetahuan di bidang
1. Sebuah camera digital sebagai alat
perancangan kapal
dokumentasi penelitian
Sebagai referensi untuk dinas pemerintah setempat dalam rangka pengembangan
responden
hasil penelitian
Bagi masyarakat nelayan adalah: Menambah wawasan nelayan untuk membuat kapal pembuat
tradisional
bahan
dalam
di Kabupaten bengkalis Kecamatan
dalam
Bengkalis di Desa Meskom.
memperingan kapal
Sedangkan
kapal
kapal yang paling efisien untuk
4. Meteran gulung
penelitian ini adalah kapal perikanan
menentukan ukuran utama
hambatan
2. kuisioner yang diajukan kepada
3. Alat tulis untuk mencatat data
teknologi
Nelayan
Adapun alat – alat yang di
sehingga
3.3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu dengan melakukan
bahan bakar yang digunakan
pengamatan dan pengumpulan
lebih sedikit irit.
informasi langsung di Desa Meskom
III. METODE PENELITIAN
Kecamatan Bengkalis atau tempat
3.1. Waktu dan Tempat
bersandarnya kapal perikanan, dan
Penelitian ini dilaksanakan
mengambar bentuk ulang kapal
pada bulan April 2013 di Desa
perikanan.
Meskom
3.4. Prosedur Penelitian
Kecamatan
Bengkalis
Prosedur penelitian ini adalah :
1. Mencari ukuran utama kapal yang
memperoleh data kapal perikanan
oortemeersen lainnya pada desain
di Bengkalis.
exsisting (parent ship) dengan
dan
metode
Van
desain baru.
kapal perikanan yang paling
3. Mengambar grafik dengan
dominan digunakan oleh nelayan.
menggunakan perbandingan yang
dengan membagi beberapa stasion untuk mengambarkan 3 D(dimensi) model kapal tersebut. 4. Mengambarkan model bentuk
mengunakan software (Maxsurf
hambatan
model
kapal dengan melalui simulasi numerik menggunakan Hullspeed Meredesain ulang bentuk lambung
4. Hambatan hasil redesain kapal terbaru harus lebih kecil dibandingkan dengan
3.6. Pengumpulan data Dalam
dan AutoCAD) Menghitung
ada
Kapal Exsisiting.
kapal perikanan dengan
untuk
dicari
pengambilan
data,
metode yang digunakan antara lain : Metode
observasi
melalui
pengukuran langsung yang bertujuan untuk memperoleh data-data
yang
bersifat
primer.
pengurangan hambatan. 7.
metode
Holltrop
3. Mengukur bentuk lambung kapal
6.
menggunakan
berada di Desa Meskom untuk
2. Memilih bentuk ukuran utama
5.
dengan
Mencari hambatan kapal
Metode wawancara kepada pemilik kapal, pihak terkait
perikanan hasil redesain. 3.5. Analisis Data
untuk memperoleh data - data
1. Data dianalisis dengan mencari
sekunder yang diperlukan.
besar hambatan yang dihasilkan
Dalam
Software
pengambilan
Hullspeed
dengan
2. Setelah data dirunning dan hasil diperoleh
data
untuk
menggambar ulang bentuk
menggunakan rumus
hambatan
melakukan
dan
Mentabulasikan besar hambatan
kapal (lands plant). rencana garis sampel kapal dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Membagi panjang kapal dari
11.11. Adapun langkah-langkah yang
AP – FP sebanyak 14 station
harus
sedangkan bagian didepan FP
menggambar dengan menggunakan
serta dibelakang AP masing -
maxsurf adalah sebagai berikut:
masing sebanyak 7 station. Memberi tanda pada lunas searah
memanjang
sesuai
pembagian
kapal station
yang telah dilakukan. Membagi
di
lakukan
dalam
tahap
Membuka program maxsurf version 11.11. Membuka file baru : File, New
Design
(tanpa
membuka new desing maka
midship
section
kapal dengan 2 buttock line kiri dan 2 buttock line kanan dari center line kapal.
pembuatan model tidak dapat dilakukan) Membuat model : surface, pilih add surface (default).
Setelah data kapal diperoleh
Buka
surface:
pilih
size
maka langkah selanjutnya adalah
surface
untuk
menentukan
pembuatan rancangan model yang
ukuran
model
(masukkan
dikerjakan
ukuran utama kapal).
dengan
menggunakan
program maxsurf.Pro, data dari kapal itulah yang akan dimasukkan sebagai data
awal
untuk
pembentukan
Buka data, pilih unit (meter dan tones). Untuk
mempermudah
rancangan dari model kapal. Namun,
pengerjaan, tentukan
untuk ukuran model yang digunakan
pointnya (titik 0 koordinat :
merupakan skala dari data kapal
Buka data, pilih zero point (
sebenarnya.
aft perpendicular dan base
3.7. Pengolahan Data
line). Data, frame of reference (
1. Penggambaran Perspektif Berdasarkan
data
zero
yang
masukkan data).
didapat di lapangan yang terdiri dari
Data, grid spacing ( masukan
ukuran utama kapal, ukuran stasion
data stasion, butock line dan
kapal dan tinggi haluan dan buritan
water line).
maka langkah berikutnya adalah menggambarkan
dengan
maxsur
Untuk
menyempurnakan
gambar
bisa
control poin serta
ditambahkan
gunakanlah tool-tool yang ada pada tool bar dan ukuran tinggi haluan dan buritan. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ukuran utama kapal perikanan dapat
4.1. Hasil
mengambarkan
4.1.1. Ukuran Utama Armada
atau tonase kapal, dan besar kecilnya
Penangkapan di Daerah Meskom
kapal
Untuk
mengukur
kapasitas
perikanan
muatan
tergantung
dari
dimensi
daerah penangkapan, alat tangkap
utama kapal, sebaiknya bangunan
yang digunakan dan ikan target
konstruksi
tangkapan.
Untuk
lunas rata (even keel) dan diupayakan
penangkapan
yang
bangunan konstruksi kapal berada di
gelombang
tinggi
atas
ini
diperlukan kapal dengan stabilitas
memudahkan
dan kemampuan belahan yang lebih
kapal
galangan
disebabkan
dalam keadaan
kapal.
untuk
Hal
pengukuran panjang garis air dan
daerah mempunyai tentunya
tinggi.
panjang garis tegak kapal serta
Setelah
melakukan
kedalaman kapal yang berada di
pengukuran
bawah permukaan air laut.
diketahui ukuran utama kapal ini
Jumlah kapal yang dijadikan sampel ada ada beberapa kapal,
dilapangan
dapat
adalah , Tabel 4 . Sedangkan bentuk kapal di Desa Meskom (Gambar 4).
dengan berukuran 3 Gt, 4 Gt, 5 Gt. Tabel 4. Data penelitian ukuran utama kapal perikanan di Desa Meskom No
1. 2. 3.
GT kapa l
LO A
5 4 3
14 12 11
LPP ( m)
10,11 9,20 8m
Lebar kapal Broudh(B) (m) 280 250 2m
Data kapal di Desa Meskom Kabupaten Bengkalis
Tinggi haluan Depth (H) (m) 240 220 2m
Tinggi (m)
Jumla h kapal
1m 55 48
5 4 3
Dari data kapal di atas dapat
akan di ubah bentuk lambung kapal
gambaran ulang bentuk keseluruhan
dengan menggunakan Maxsuf dan
kapal seperti gambar di bawah ini
Autocad .
Gambar 14. bentuk kapal di Desa Meskom Dengan tipe lambung yang
sudah ada. Maka dapat dilakukan
berbeda maka perbandingan ukuran
desain bentuk lambung yang baru
sangat bervariasi linesplanya, dengan
dengan menggunakan Maxsurf dan
bentuk kapal atau lambung yang
Autocad .
1. Hasil Modifikasi Kapal
kapal kurang lebih 5% dapat di lihat
Dalam penelitian ini Hasil modifikasi
kapal
dilakukan
perubahan
yang
telah
perbedaan dengan 2 gambar kapal di bawah ini :
modifikasi
Gambar 15. Body plan
Gambar 16. Body plan tampak depan dan belakang Dari gambar hasil modifikasi kapal kita dapat dilihat hasil hambatan dengan menggunakan Maxsurf Hullspeed, untuk menganalisis perbandingan hambatan kapal yang terdapat pada gambar diatas dengan menggunakan Maxsurf Hullspeed version 11.11 dengan metode holtrop . Setelah modifikasi
melakukan
dengan
hasil
menggukan
Maxsurf Hullspeed dapat dilihat perbandingan melalui tabel hasil modifikasi hambatan kapal tersebut dan di lihat perbandingan melalui kurva. di bawah ini tabel kapal Exsisting dan kapal hasil modifikasi. Tabel 5. Hasil Tabel kapal Existing Speed (kts) 0
Holtrop Resistant (kN) ‐‐
Holtrop Power (kW) ‐‐
0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8,5 9 9,5 10 10,5 11 11,5 12 12,5 13 13,5 14 14,5 15 15,5 16
0,01 0,03 0,07 0,12 0,18 0,25 0,33 0,42 0,54 0,68 0,87 1,14 1,48 1,8 2,17 2,76 3,75 4,76 5,72 6,71 7,71 8,72 9,75 10,77 11,69 12,51 13,26 13,97 14,65 15,33 16,01 16,71
0 0,02 0,05 0,12 0,23 0,38 0,59 0,87 1,24 1,75 2,46 3,53 4,96 6,47 8,37 11,37 16,38 22,03 27,95 34,51 41,66 49,37 57,65 66,47 75,18 83,68 92,1 100,59 109,28 118,28 127,68 137,54
17,43 16,5 18,17 17 18,93 17,5 19,72 18 20,53 18,5 21,36 19 22,22 19,5 23,11 20 Tabel 6. Hasil Tabel Kapal
147,92 158,86 170,4 182,56 195,36 208,82 222,94 237,74
Modifikasi Speed (kts)
13 13,5 14 14,5 15 15,5 16 16,5 17 17,5 18 18,5 19 19,5 20
11,74 12,47 13,15 13,81 14,45 15,1 15,76 16,43 17,13 17,84 18,58 19,35 20,13 20,94 21,77
78,48 86,59 94,71 102,98 111,51 120,39 129,69 139,47 149,77 160,63 172,07 184,12 196,78 210,08 224,02
Holtrop Holtrop Resistant Power (kN) (kW) --0,01 0 0,03 0,02 0,07 0,05 0,11 0,12 0,17 0,22 0,24 0,37 0,32 0,57 0,41 0,84 0,53 1,22 0,67 1,73 0,86 2,44 1,14 3,51 1,5 5 1,82 6,54 2,15 8,31 2,68 11,03 3,57 15,6 4,49 20,78 5,37 26,23 6,26 32,22 7,18 38,8 8,11 45,89 9,04 53,5 10,01 61,8 10,93 70,26 Data dalam tabel 5 dan 6
Untuk perbandingan bentuk lambung
merupakan data untuk membuat
kapal peneliti menganalis melalui
dalam bentuk kurva bentuk lambung
kurva perbandingan seperti di bawah
kapal
ini.
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8,5 9 9,5 10 10,5 11 11,5 12 12,5
Exsisting
dan
modifikasi.
Daya terhadap kecepatan 250 Daya kapal exisisting Daya kapal modifikasi
power (kW)
200 150 100 50
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0
Kecepatan (knots) Gambar 18. kurva lambung kapal exsisting dan modifikasi Kurva di atas merupakan
perikanan yang beroperasi di Desa
kurva perbandingan bentuk lambung
Meskom sebagaian besar memiliki
kapal exsisting dan modifikas kapal.
ukuran utama LPP 10,11m; B 2,80
Bentuk lambung kapal exsisting dan
m; H 2,40 m; T 1 m. Besar hambatan
modifikas,
berwarna
yang dihasilkan sebelum diredesain
hitam merupakan kurva untuk kapal
adalah 23,11 kN atau 237,74 kW.
exsisting sedangkan garis berwarna
Dari
merah adalah kapal hasil modifikasi
lambung kapal dengan menggunakan
perubahan bentuk lambung sebesar 5
Maxsurf Hullspeed 11.11
%.
modifikasi bentuk lambung kapal
4.2. Pembahasan
perubahan sangat kecil sekitar 5%.
4.2.1 Ukuran Utama Kapal Sampel
Optimasi
garis
Penelitian
yang
ini
dilakukan
hasil
dan
modifikasi
perbaikan
bentuk
hasil
bentuk
lambung kapal dapat mempengaruhi
melalui survey ke beberapa kapal
hambatan
nelayan di Desa Meskom, Kabupatan
penerapan hukum fisika, ukuran
Bengkalis. Bentuk kapal existing
utama
(hullform) dimodelkan menggunakan
sebenarnya memiliki perbedaan yang
Maxsurf 11.11 dengan membagi
cukup kecil (di bawah 5%) sehingga
kapal
akurasi data penggambaran ulang
menjadi
beberapa
station,
waterline, dan buttocks lines. Kapal
kapal.
model
Berdasarkan
dengan
kapal
kapal dengan pemodelan di komputer Karena kapal nelayan 5 Gt, 4 Gt dan 3 Gt dan tidak terlalu besar,
cukup baik. atau
titik-titik
koordinat
Metode
Van
Oortmeersen. Dari kurva
maka alat yang digunakan untuk menentukan
224,02kW
disimpulkan
model dapat
bahwa akan
kenaikan
stasion adalah alat ukur seperti
kecepatan
mistar dan meteran gulung untuk
kenaikan tahanan kapal. Semakin
mengukur. Pemilihan model sampel
cepat kapal, maka hambatan atau
untuk desain kapal dilakukan secara
power
sampel. Titik-titik koordinat pada
mengatasi
sampel diubah menjadi titik-titik
semakin besar . Grafik hambatan
longitudinal, offset dan height pada
yang
pemodelan di Maxsurf 11.11.
Oortmeersen
yang
menimbulkan
digunakan
untuk
hambatan
diberikan
tersebut
oleh
Van
menunjukkan
Perbandingan hambatan kapal
perbedaan jika dibandingkan dengan
hasil modifikasi yang telah dilakukan
grafik hambatan yang diberikan oleh
dengan
Holtrop. Namun berbagai literatur
aplikasi
Maxsuf
dan
Autocad,dari hasil modifikasi bentuk
telah
lambung perubahan sangat kecil
percobaan yang dilakukan Holtrop
sekitar 5%. Perhitungan Hambatan
dalam menghitung hambatan kapal
yang dijelaskan sebelumnya adalah
lebih
menggunakan pendekatan Holtrop.
dilakukan melalui uji hambatan di
Hingga saat ini metode Holtrop
laboratorium/towing
merupakan
perhitungan
metode
yang
paling
menyimpulkan
mendekati
realita
tank.
hambatan
ini
Hasil akan
menjadi
termasuk untuk kapal perikanan.
perhitungan hambatan untuk model
Namun
yang sudah didesain ulang.
membandingkan
hasilnya dengan perhitungan yang lain, maka Metode Van Oortmeersen juga
dimasukkan
dan
hasil
perbandingan hambatan dengan dua metode adalah 23,11 kN atau 237,74 kW metode Holtrop dan 21,77kN
untuk
yang
akurat dalam menganalisa hambatan
untuk
acuan
bahwa
hasil
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Kapal
beroperasi
perikanan di
Desa
yang Meskom
sebagaian besar memiliki ukuran utama LPP 10,11m; B 2,80 m; H
2,40 m; T 1 m. Besar hambatan yang
dapat
dihasilkan sebelum diredesain adalah
kapal. Berdasarkan penerapan hukum
23,11 kN atau 237,74 kW. Dari hasil
fisika, ukuran utama model dengan
modifikasi bentuk lambung kapal
kapal
dengan
Maxsurf
perbedaan yang cukup kecil (di
hasil modifikasi
bawah 5%) sehingga akurasi data
bentuk lambung kapal perubahan
penggambaran ulang kapal dengan
sangat kecil sekitar 5%. Optimasi
pemodelan di komputer cukup baik.
menggunakan
Hullspeed 11.11
mempengaruhi
sebenarnya
hambatan
memiliki
dan perbaikan bentuk lambung kapal 1.
5.2. Saran Perhitungan
hasil
modifikasi
bentuk lambung dengan menggunakan
Maxsurf
Hullspeed
berpengaruh. penelitian
Fakultas
Universitas
teknikDiponegoro-
Indonesia. Hal 10-16.
11.11
Hadi E. S. 2006. Kajian Propeler
pada
Engine Macting pada Kapal
Diharapkan berikutnya
masih
ikan
Tradisional
di
diperlukan untuk mengetahui besarnya
Kabupaten bantang. Majalah
penurunan kecepatan
kapal setelah
Kapal Vol III no 3. Fakultas
kapal didesain ulang
menggunakan
Maxsurf
Hullspeed
dan
stabilitas
kapal
secara
tingkat langsung
dengan menghitung kecepatan kapal saat beroperasi.
–
Universitas
Diponegoro – Indonesia Hal 125-134. Hadi E. S. 2009.Rancang Bangun Kapal Layar Motor Dengan
DAFTAR PUSTAKA
Model Lambung Katamaram
Abt, et al. 2001. Parametric hull form design A step towards one week ship
Teknik
design.
Institute of Land and Sea TransportationTechnical University of BerlinGermany Ari.B.S,Hadi E.S., & Manik P. 2006. Kajian Stabilitas Kapal Ikan type pursen seine dikabupaten bantan.majalh kapal Vol III ni
Untuk Kapal Multi Fungsi Penangkap Ikan dan Bagan Apung. Laporan Penelitian. Fakultas
Teknik
–
Uneversitas Diponegoro. Hollenbach, U. & Friesch, j. 2010. HSVA Schiffban-
Humbergische Versuchsanstalt.
GMbtl, Humberg: germany.
Holtrop, 1984. Perhitungan Tahanan
ITS-Undergraduate-16587-
Total Kapal.
4106100044-Paper.pdf
Journee, et al. 2000. Evaluation of
Jurnal
rancang
Minimum Bow Height and
bangun
FreeboardBased on
LOGIC. Vol 9 No. 2 Juli Hal
Probabilistic Deck-Wetness
88- 92
Considerations. Kim,
tradisional.
H.
2009.
dan
Teknologi
Warta pertamina. 2005. Beberapa
Multi-Objective
Kebijakan
Sektor
Optimation For Ship Hull
Transportasi
Darat,
Form Design. Ph. D Thesis.
Depertemen
perhubungan
George Marson University.
Direktorat
Manik P., Hadi E.S. & Zakki A.F.2008. Studi perencaan
Jendral
Perhubungan Darat, Jakarta. Wartsila. (2008). Energy Efficiency
design layar pada perahu
Catalogue
motor
R&D. Manchester. Wartsila.
tempel
mengurangi
untuk
BBM
/
Ship
Power
dalam
Wilso, D. W. 2008. Hull Form
Operasi Penangkapan Ikan.
Optimization For Early Stage
Majalah Kapal vol III no
Ship
2.fakultas teknik - universitas
Birmingham.
Di ponegoro – Indonesia.Hal
Ltd:
http://hima.na.its.ac.id/2010/02/hamb atan-pada-kapal/.
86-95. Mattsson & thordsson,2010, Marine Hybrid Electric Powertrain: Analysis of Hybrrid Features and
Desing.Elsevier
simulation
of
fuel
comsumption for vessels up to 40m, Master of science Thesis, Chalmers University of Technology: Sweden. Sukadana I.B.P., dan Suastawa I.W. 2009. Rancangan propeller optimum
kapal
ikan
(http://www.antaranews.com/berita/2 76328/). http://syahrirqoim.blogspot.com/201 2/04/metode-perhitungantahanan-kapal.html
