e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017)
REAKSI INVESTOR DALAM PASAR MODAL TERHADAP UNDANG-UNDANG TAX AMNESTY (Event Study Pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia) 1I
Gst Agung A. Densi Wulandari, 1Made Arie Wahyuni, 2Edy Sujana Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Tujuan penelitian ini untuk membuktikan secara empiris perbedaan abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty. Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari annual report perusahaan. Populasi penelitian digunakan seluruh perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia sebanyak 45 perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 periode Februari 2016-Juli 2016 dan peneliti dapat menemukan semua data yang diperlukan. Sampel yang memenuhi kriteria digunakan 45 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah paired sample t test dengan menggunakan software SPSS versi 17 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty. Kata kunci: abnormal return, aktivitas volume perdagangan saham, Tax Amnesty.
Abstract The aim of the study was to prove empirically the differences between abnormal return and the volume of stock trading activities before and after the validity of tax amnesty. The study utilized a quantitative designe involving the data obtained from secondary sources such as companies’ annual report. The population consisted of 45 companies listed in the Indonesian stock exchange LQ45. The samples were determined by using purposive sampling with a criteria of those listed in the LQ45 during the period of February 2016-July 2016 and whenever the data required were accessable. 45 companies that met the criteria were used as sample of the study. The analysis was done by using paired sample t-test supported by SPSS version 17 for Windows. The results of the study indicated that there was a significant difference between the abnormal return and the volume of stock trading activities before and after the validity of tax amnesty legislation. Key words: abnormal return, the volume of stock trading activities, Tax Amnesty
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) PENDAHULUAN Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi, yakni fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana atau sering kita sebut dengan investor dan pihak yang memerlukan dana. Berinvestasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang (Sunariyah, 2003). Perkembangan iklim investasi di Indonesia ditandai dengan semakin ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu menunjukkan adanya dampak positif pada peningkatan perekonomian Indonesia. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar dari masyarakat melalui penjualan saham. Harga pasar saham dapat mencerminkan nilai suatu perusahaan. Setiap perusahaan yang menerbitkan saham akan sangat memperhatikan harga pasar sahamnya karena harga saham yang terlalu rendah dapat diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan terus-menerus berarti dapat menurunkan nilai emiten di mata investor. Peristiwa terkini yang menjadi perhatian investor adalah tentang diberlakukannya Undang-Undang Tax Amnesty di Indonesia. Latar belakang Tax
amnesty diberlakukan kepada para wajib pajak di antaranya adalah (1) terdapat harta milik warga negara baik di dalam maupun di luar negeri yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan, (2) untuk meningkatkan penerimaan negara dan pertumbuhan perekonomian serta kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan, perlu menerbitkan kebijakan Pengampunan Pajak, dan (3) kasus Panama Pappers yang melibatkan sejumlah pengusaha-pengusaha Indonesia melakukan penanaman modal pada perusahaan gelap yang sengaja didirikan di wilayah-wilayah surga bebas pajak (tax havens). Berdasarkan ketiga latar belakang tax amnesty tersebut, maka presiden republik Indonesia pada tanggal 1 Juli 2016 mengesahkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak berlaku hingga 31 Maret 2017 dan terbagi ke dalam 3 periode, yaitu Periode I: dari tanggal 1 Juli 2016 s.d 30 September 2016, Periode II: dari tanggal 1 Oktober 2016 s.d 31 Desember 2016, Periode III: dari tanggal 1 Januari 2017 s.d 31 Maret 2017. Pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Pengampunan pajak dilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum, keadilan, kemanfaatan, dan kepentingan nasional. pengampunan pajak bertujuan untuk: (1) mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan harta, yang antara lain akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar Rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi, (2) mendorong reformasi perpajakan menuju sistem perpajakan yang lebih berkeadilan serta perluasan basis data perpajakan yang lebih valid, komprehensif, dan terintegrasi, dan (3) meningkatkan penerimaan pajak, yang antara lain akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak membawa angin segar bagi pasar saham dalam negeri. Kenaikan kinerja pasar modal karena ada optimisme dari para pelaku pasar maupun otoritas bersangkutan akan adanya dana masuk secara besar-besaran dari program pengampunan pajak. Pertumbuhan ekonomi semakin bagus akan memicu aliran-aliran dana asing untuk masuk kembali ke Indonesia terutama melalui stock market. Hal ini bisa dilihat dari dengan adanya respon positif yang terus mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah pengesahan Undang-Undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak tersebut diberlakukan. Hasil Equity Market Review yang dilakukan oleh Commonwealth Bank (2016) mengulas mengenai pergerakan pasar saham dan pasar obligasi selama bulan Juni dan Juli 2016, dimana IHSG mengalami peningkatan dengan katalis diketuk palunya program tax amnesty oleh DPR. Selama periode bulan Juni sampai 15 Juli 2016 ini IHSG naik 6,5% dan net-buy asing di IHSG Rp 19 Triliun. Tingginya aliran dana asing masuk ke pasar modal membuat IHSG menguat. Penguatan IHSG akibat berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty dapat mempengaruhi abnormal return. Hal ini disebabkan karena abnormal return merupakan kelebihan dari return sesungguhnya terjadi terhadap return normal, dimana return sesungguhnya diperoleh dari pertumbuhan harga IHSG (Hartono, 2010). Untuk mengukur reaksi investor terhadap suatu informasi ditujukan dengan adanya perubahan harga saham yang diukur dengan melihat abnormal return. Apabila suatu peristiwa tidak menimbulkan suatu abnormal return, berarti para investor tidak bereaksi atau tidak ada reaksi pasar, karena reaksi oleh para investor terhadap informasi yang baru ditunjukkan oleh abnormal return (Hartono, 2010). Begitu juga sebaliknya, jika abnormal return signifikan maka para investor bereaksi pada peristiwa maka para investor bereaksi pada kebijakan atau peristiwa tersebut. Dengan demikian
berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty berpengaruh terhadap abnormal return. Hubungan abnormal return dengan peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Lutiana dan Pusposari (2011), yang menunjukkan bahwa penurunan tarif pajak sesuai Undangundang PPh 2008 mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian yang berbeda dilakukan oleh Putra dan Tjaraka (2016), yang menunjukkan bahwa perubahan tarif`pajak penghasilan badan tidak signifikan mempengaruhi return saham dan utang pajak tangguhan. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti mengambil hipotesis pertama: H1: Terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty. Selain perubahan abnormal return untuk melihat adanya reaksi investor atas suatu peristiwa, dimungkinkan terjadi perubahan pada volume perdagangan saham. Hal ini dikarenakan volume perdagangan saham merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam analisis fundamental pada penilaian harga saham dan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar. Menurut Jones (2000), aktivitas volume perdagangan digunakan sebagai salah satu indikator untuk melihat likuid atau tidak likuidnya suatu saham di pasar modal yang merupakan cerminan dari keadaan perusahaan. Hubungan aktivitas volume perdagangan saham dengan peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Liana (2011), yang menunjukkan bahwa perubahan Undangundang Pajak Penghasilan berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham. Penurunan tarif pajak penghasilan sesuai Undang-undang PPh 2008 berpengaruh terhadap perusahaan untuk melakukan perdagangan saham.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti mengambil hipotesis pertama: H2: Terdapat perbedaan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya UndangUndang Tax Amnesty. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang reaksi investor di pasar modal terhadap berlakunya kebijakan Tax Amnesty dengan judul “Reaksi Investor Dalam Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Tax Amnesty (Event Study Pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia).” METODE Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam kategori event studies atau studi peristiwa. Event study merupakan suatu pengamatan mengenai pergerakan harga saham di pasar modal untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang diperoleh pemegang saham akibat dari suatu peristiwa tertentu (Peterson, 1989). Even study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan bentuk setengah kuat. Periode jendela (event window) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepuluh hari yang terdiri dari lima hari sebelum peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty dan lima hari setelah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty sebagai variabel bebas, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham. Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 periode Februari 2016-Juli 2016. Sedangkan, objek penelitian ini adalah abnormal return, aktivitas volume perdagangan saham, dan peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia sebanyak 45 perusahaan, yang mencakup sembilan
sektor, yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi, sektor properti dan real estate, sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi, sektor keuangan, serta sektor perdagangan, jasa, dan investasi. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu sampel yang ditetapkan secara sengaja oleh peneliti. Penetapan ini lazimnya didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu, yaitu: (1) perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 periode Februari 2016-Juli 2016, karena perusahaan-perusahaan ini merupakan perusahaan yang tingkat pergerakan sahamnya paling cepat setiap harinya dan (2) peneliti dapat menemukan semua data yang diperlukan. Sesuai dengan kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel penelitian, maka diperoleh 45 perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 periode Februari 2016-Juli 2016. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik pencatatan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda atau paired sample t test. Metode ini digunakan untuk mengetahui dampak variabel bebas terhadap variabel terikat baik. Sebelum melakukan uji beda atau paired sample t test, uji ini mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik berupa uji normalitas. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Analisis paired-sampel t test digunakan untuk mengetahui perbedaan abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ45. Sebelum dilakukan analisis paired-sampel t test, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, yaitu uji normalitas data abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty dengan uji
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) One-Sample
Kolmogorov-Smirnov
Test
seperti nampak pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Data Abnormal Return dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham KolmogorovSmirnov Z 1 Abnormal return sebelum peristiwa 0,394 berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty 2 Abnormal return sesudah peristiwa 0,932 berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty 3 Volume sebelum peristiwa berlakunya 0,975 Undang-Undang Tax Amnesty 4 Volume sesudah peristiwa berlakunya 1,285 Undang-Undang Tax Amnesty Sumber: data diolah (2016) No.
Data
Berdasarkan Tabel 1, ditunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria uji normalitas, data terdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty adalah berdistribusi normal. Pada penelitian ini diajukan dua hipotesis. Pengujian hipotesis digunakan
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,998
Simpulan Normal
0,350
Normal
0,298
Normal
0,074
Normal
paired-sampel t test. Analisis pairedsampel t test digunakan untuk mengetahui perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya UndangUndang Tax Amnesty pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ45. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik paired-sampel t test dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 17.0 For Windows, maka diperoleh hasil perhitungan uji statistik seperti nampak pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Paired-Sampel t Test Pengaruh Peristiwa Berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty Terhadap Abnormal Return
Parameter Pair 1 Abnormal Return_ sebelum – Abnormal Return_sesudah Sumber: data diolah (2016)
Paired Differences Std. Std. Error Mean Deviation Mean -0,0057 0,0146 0,0022
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis paired-sampel t test dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 17.0 For Windows pada Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty karena nilai signifikansi parameter abnormal return_sebelum – abnormal return_sesudah = 0,013 < α = 0,05. Temuan penelitian ini menerima H1, berarti peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty memberikan pengaruh yang
t
df
-2,597 44
Sig. (2-tailed) 0,013
signifikan terhadap abnormal return pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ45. Analisis paired-sampel t test juga digunakan untuk mengetahui perbedaan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ45. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik paired-sampel t test dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 17.0 For Windows, maka diperoleh hasil perhitungan uji statistik seperti nampak pada Tabel 3.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) Tabel 3. Hasil Paired-Sampel t Test Pengaruh Peristiwa Berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty Terhadap Aktivitas Volume Perdagangan Saham
Parameter Pair 1 Volume_sebelum – Volume_sesudah Sumber: data diolah (2016)
Paired Differences Std. Std. Error Mean Deviation Mean -0,0005 0,0013 0,0002
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis paired-sampel t test dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 17.0 For Windows pada Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty karena nilai signifikansi parameter volume sebelum – volume sesudah = 0,020 < α = 0,05. Temuan penelitian ini menerima H2, berarti peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas volume perdagangan saham pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ45. PEMBAHASAN Pengaruh Peristiwa Berlakunya UndangUndang Tax Amnesty Terhadap Abnormal Return Hasil uji signifikansi pada pairedsampel t test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi uji t 0,013 lebih kecil dari α = 0,05. Data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return saham perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 setelah terjadinya peristiwa mengalami kenaikan, yaitu dari sebelum peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty sebesar 0,0030 menjadi 0,0026. Berdasarkan hasil analisis paired-sampel t test, maka dapat diambil suatu simpulan bahwa peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty memberikan pengaruh yang signifikan terhadap abnormal return saham. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016 Tentang
t
df
Sig. (2-tailed)
-2,408
44
0,020
Pengampunan Pajak, pengampunan pajak atau tax amnesty adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Tarif uang tebusan atas harta yang berada di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau harta yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dialihkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan diinvestasikan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam jangka waktu paling singkat 3 (tiga) tahun terhitung sejak dialihkan adalah sebesar: (1) 2% (dua persen) untuk periode penyampaian Surat Pernyataan pada bulan pertama sampai dengan akhir bulan ketiga terhitung sejak Undang-Undang ini mulai berlaku; (2) 6% (enam persen) untuk periode penyampaian Surat Pernyataan pada bulan keempat terhitung sejak Undang-Undang ini mulai berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2016; dan (3) 10% (sepuluh persen) untuk periode penyampaian Surat Pernyataan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2017 sampai dengan tanggal 31 Maret 2017. Latar belakang berlakunya UndangUndang Tax Amnesty adalah penyebab pertama Indonesia memberlakukan tax amnesty karena terdapat harta milik warga negara baik di dalam maupun di luar negeri yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan. Kasus Panama Pappers yang melibatkan sejumlah pengusahapengusaha Indonesia melakukan penanaman modal pada perusahaan gelap yang sengaja didirikan di wilayah-wilayah surga bebas pajak sehingga terbebas dari
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) pajak. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak membawa angin segar bagi pasar saham dalam negeri. Kenaikan kinerja pasar modal karena para pelaku pasar membawa dana masuk secara besar-besaran dari program pengampunan pajak. Berlakunya UndangUndang Tax Amnesty memicu aliran-aliran dana untuk masuk kembali ke Indonesia terutama melalui stock market. Hal ini bisa dilihat dari dengan adanya respon positif yang terus mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah pengesahan Undang-Undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak tersebut diberlakukan. Hasil Equity Market Review yang dilakukan oleh Commonwealth Bank (2016) mengulas mengenai pergerakan pasar saham dan pasar obligasi selama bulan Juni dan Juli 2016, dimana IHSG mengalami peningkatan dengan katalis diketuk palunya program tax amnesty oleh DPR. Peningkatan IHSG akibat berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty dapat mempengaruhi abnormal return. Hal ini disebabkan karena abnormal return merupakan kelebihan dari return sesungguhnya terjadi terhadap return normal, dimana return sesungguhnya diperoleh dari pertumbuhan harga IHSG (Hartono, 2010). Untuk mengukur reaksi investor terhadap suatu informasi ditujukan dengan adanya perubahan harga saham yang diukur dengan melihat abnormal return. Apabila suatu peristiwa tidak menimbulkan suatu abnormal return, berarti para investor tidak bereaksi atau tidak ada reaksi pasar, karena reaksi oleh para investor terhadap informasi yang baru ditunjukkan oleh abnormal return. Begitu juga sebaliknya, jika abnormal return signifikan maka para investor bereaksi pada peristiwa maka para investor bereaksi pada kebijakan atau peristiwa tersebut. Dengan demikian berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty berpengaruh terhadap abnormal return. Jadi, rasionalnya adalah berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty menyebabkan pengusaha-pengusaha melakukan penanaman modal pada perusahaan Indonesia sehingga ada aliran
dana masuk kembali ke Indonesia terutama melalui stock market. Hal ini berdampak positif terhadap kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Peningkatan IHSG akibat berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty dapat mempengaruhi abnormal return karena abnormal return merupakan kelebihan dari return sesungguhnya terjadi terhadap return normal, dimana return sesungguhnya diperoleh dari pertumbuhan harga IHSG. Hal inilah menyebabkan setelah berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty abnormal return mengalami peningkatan sehingga terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty. Penelitian terdahulu yang mendukung hasil penelitian ini dilakukan oleh Lutiana dan Pusposari (2011), yang menunjukkan bahwa penurunan tarif pajak sesuai Undang-undang PPh 2008 mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian yang berbeda dilakukan oleh Putra dan Tjaraka (2016), yang menunjukkan bahwa perubahan tarif`pajak penghasilan badan tidak signifikan mempengaruhi return saham dan utang pajak tangguhan. Pengaruh Peristiwa Berlakunya UndangUndang Tax Amnesty Terhadap Aktivitas Volume Perdagangan Saham Hasil uji signifikansi pada pairedsampel t test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi uji t 0,020 lebih kecil dari α = 0,05. Data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas volume perdagangan saham perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 setelah terjadinya peristiwa mengalami kenaikan, yaitu dari sebelum peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty sebesar 0,0017 menjadi 0,0022. Berdasarkan hasil analisis paired-sampel t test, maka dapat diambil suatu simpulan bahwa peristiwa berlakunya UndangUndang Tax Amnesty memberikan pengaruh yang signifikan terhadap volume perdagangan saham.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak, pengampunan pajak atau tax amnesty adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Latar belakang berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty adalah terdapat harta milik warga negara baik di dalam maupun di luar negeri yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan. Kasus Panama Pappers yang melibatkan sejumlah pengusahapengusaha Indonesia melakukan penanaman modal pada perusahaan gelap yang sengaja didirikan di wilayah-wilayah surga bebas pajak sehingga terbebas dari pajak. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak membawa angin segar bagi pasar saham dalam negeri. Kenaikan kinerja pasar modal karena para pelaku pasar membawa dana masuk secara besar-besaran dari program pengampunan pajak. Berlakunya UndangUndang Tax Amnesty memicu aliran-aliran dana untuk masuk kembali ke Indonesia terutama melalui stock market. Hal ini bisa dilihat dari dengan adanya respon positif yang terus mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah pengesahan Undang-Undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak tersebut diberlakukan. Hasil Equity Market Review yang dilakukan oleh Commonwealth Bank (2016) mengulas mengenai pergerakan pasar saham dan pasar obligasi selama bulan Juni dan Juli 2016, dimana selama periode bulan Juni sampai 15 Juli 2016 aliran dana asing masuk ke pasar modal sebesar Rp 19 Triliun. Tingginya dana asing yang masuk ke Indonesia melalui stock market sebagai dampak dari peristiwa berlakunya UndangUndang Tax Amnesty menyebabkan aktivitas volume perdagangan saham semakin meningkat. Hal ini diperkuat oleh pendapat Alpino.(dalam Almawadi, 2016), yang menyatakan bahwa tax amnesty terbukti memberi sentimen positif bagi
perdagangan saham, baik dari sisi frekuensi, volume, dan nilai transaksi. Menurut Jones (2000), aktivitas volume perdagangan digunakan sebagai salah satu indikator untuk melihat likuid atau tidak likuidnya suatu saham di pasar modal yang merupakan cerminan dari keadaan perusahaan. Hal ini dikarenakan volume perdagangan saham merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam analisis fundamental pada penilaian harga saham dan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar. Jadi, rasionalnya adalah tingginya dana asing yang masuk ke Indonesia melalui stock market sebagai dampak dari peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty menyebabkan semakin banyak transaksi jual beli saham. Peningkatan transaksi jual beli saham menyebabkan aktivitas volume perdagangan saham semakin meningkat. Hal inilah menyebabkan setelah berlakunya UndangUndang Tax Amnesty aktivitas volume perdagangan saham mengalami peningkatan sehingga terdapat perbedaan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty. Penelitian terdahulu yang mendukung hasil penelitian ini dilakukan oleh Liana (2011), yang menunjukkan bahwa perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham. Penurunan tarif pajak penghasilan sesuai Undang-undang PPh 2008 berpengaruh terhadap perusahaan untuk melakukan perdagangan saham. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. (1) Terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty, yang ditunjukkan dengan hasil uji signifikansi pada paired-sampel t test dengan nilai signifikansi 0,013 lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti peristiwa berlakunya Undang-
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) Undang Tax Amnesty memberikan pengaruh yang signifikan terhadap abnormal return. (2) Terdapat perbedaan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty, yang ditunjukkan dengan hasil uji signifikansi pada paired-sampel t test dengan nilai signifikansi 0,020 lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti peristiwa berlakunya UndangUndang Tax Amnesty memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas volume perdagangan saham. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. (1) Bagi pihak perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 diharapkan dapat menjaga stabilitas dan peningkatan return saham dan volume perdagangan saham dengan adanya berlakunya UndangUndang Tax Amnesty. Oleh karena itu, emiten hendaknya jangan terlalu memfokuskan pada peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty, tetapi bagaimana caranya agar kinerja perusahaan bisa lebih meningkat setelah peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty sehingga para investor bisa mempercayai emiten akan memberikan prospek yang bagus di masa yang akan datang. (2) Bagi investor, informasi yang ada di pasar modal tidak semua merupakan informasi yang berharga, karena itu pelaku pasar modal harus secara tepat memilah dan menganalisis informasi-informasi yang relevan untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, sehingga diharapkan investor tidak terburu-buru untuk melakukan aksi jual/beli dan lebih bersikap rasional dalam pengambilan keputusan. (3) Bagi peneliti lain yang tertarik untuk mendalami bidang teori akuntansi keuangan diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak peristiwa berlakunya UndangUndang Tax Amnesty terhadap abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham dengan menggunakan metode yang sama pada tempat yang berbeda dan periode yang berbeda untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan diharapkan juga penelitian selanjutnya agar
memperhatikan variabel-variabel lain yang diduga kuat dipengaruhi peristiwa berlakunya Undang-Undang Tax Amnesty di luar dari variabel dalam penelitian ini, misalnya frekuensi perdagangan saham dan nilai transaksi saham.
DAFTAR PUSTAKA Almawadi, Issa. 2016. Dalam Dua Bulan, Tax Amnesty Dorong Nilai Transaksi Saham Rp8,3 T per Hari. Tersedia pada http://www.bareksa.com/id/text/ 2016/10/07/dalam-dua-bulan-taxamnesty-dorong-nilai-transaksisaham-rp83-t-per-hari/14050/news. Diakses tanggal 5 Januari 2017. Commonwealth Bank. 2016. Equity Market Review. Wealth Management Newsletter - Juli 2016. Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Jones, C. P. 2000. Investment Analysis and Management. New York USA: John Willey & Sons Inc. Liana. 2011. Pengaruh Perubahan UndangUndang Pajak Penghasilan Terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Bursa Efek Indonesia Selama Tahun 2008-2009. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Lutiana, Devi dan Pusposari, Devy. 2011. The Implementation of The Income Act 2008 And Implication To The Stock Price, Dividend, And Also Capital Gain. Disajikan pada Simposium Nasional Perpajakan 3 (SNP-3) UTM, 13-14 Desember 2011. Peterson, Pamela. 1989. Events Studies: A Review of Issues and Methodology. Quarterly Journal of Business and Economics, Vol. 28, No. 3, Hal. 36-66. Putra, Galih Rhendra dan Heru Tjaraka. 2016. Pengaruh Perubahan Tarif
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) Pajak Penghasilan Badan Terhadap Return Saham dengan Liabilitas Pajak Tangguhan Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI (Periode 2008 – 2010). Jurnal InFestasi, Vol. 12, No. 1, Hal. 98-108. Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN. Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak.